Format Batuan (2)

download Format Batuan (2)

of 23

description

format batuan

Transcript of Format Batuan (2)

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN\

IV. 1 HasilIV. 1. 1 Format Batua BekuFORMAT BATUAN BEKUWaktu tiba: 15.00 WITA No. Stasiun: 9Warna Lapuk: Abu - abuWarna Segar: HitamTekstur: Afanitik Granularitas: Fanerik Fragmen Bentuk: Anhedral Relasi: EquigranularNama MineralWarnaBentuk ButirUkuran Butiran

Pirit (hitam) HitamRounded3 mm

Kuarsa (putih)PutihRounded1 mm

Nama Batuan: Batu basaltKeterangan Kegunaan: Pelapis keramik Posisi Batuan: 11904303 E dan 403002 S Vegetasi: Pohon bambu Topografi: Curam Elevasi: 100.15 mdplWaktu Berangkat: 13.50 WITA

IV. 1. 2 Format Batuan Sedimen

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 07.41WITANo. Stasiun: 1 Warna Lapuk: Abu-abuWarna Segar: PutihTekstur: Non KlastikStruktur: Non Stratified / FossilKomposisi Mineral: AsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen KuarsaAngular1/16 2 mm

Matriks-Rounded1/16 2 mm

SemenCaCo3--

Sortasi: -Permeabilitas: -Porositas: RendahKemas: -Nama Batuan: Batu Gamping Kuarsa (Quartzite Limestone)Keterangan Proses terbentuknya: Proses kimiawi & organik Kegunaan: Bahan bangunan (Pondasi bangunan) Posisi Batuan: 402843.5 S dan 11904252.9 E Vegetasi: Pepohonan & rerumputan Topografi: Landai Elevasi: 150 mdpl Fosil: Hewan (cangkang) Ling. Pengendapan: Laut dangkal Waktu Berangkat: 07.08 WITA

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 08.43 WITANo. Stasiun: 2Warna Lapuk: Coklat keorange-orangeanWarna Segar: KremTekstur: Non klastikStruktur: Non stratifiedKomposisi Mineral: -AsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen ---

MatriksCaCo3Rounded1/16 2 mm

SemenCaCo3--

Sortasi: -Permeabilitas: -Porositas: -Kemas: -Nama Batuan: Batu Gamping TerumbuKeterangan Proses terbentuknya: Proses biokimia Kegunaan: Bahan bangunan Posisi Batuan: 11904228 E dan 402854.5 S Vegetasi: Pohon jati, pohon bambu, rerumputan Topografi: Landai Elevasi: 180 mdpl Fosil: Kerang Ling. Pengendapan: Laut dangkal Waktu Berangkat: 08.29 WITA

FORMAT LAPORAN BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 09.46 WITANo. Stasiun: 3Warna Lapuk: Coklat mudaWarna Segar: Abu-abubu - abuTekstur: Klastik kasarStruktur: Stratified / Gradded beddingKomposisi Mineral: Kalsit & KuarsaAsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen ---

MatriksPasirRounded1/16 2 mm

SemenCaCo3--

Sortasi: -Permeabilitas: RendahPorositas: TinggiKemas: TertutupNama Batuan: Batu Gamping PasiranKeterangan Proses terbentuknya: Proses Mekanik Kegunaan: Bahan bangunan Posisi Batuan: 1190429.2 E dan 402906 S Vegetasi: Pepohonan Topografi: Curam Elevasi: 225 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Pinggir pantai & laut dangkal Waktu Berangkat: 09.29 WITA

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 09.52 WITANo. Stasiun: 4Warna Lapuk: CoklatWarna Segar: Abu - abuTekstur: Klastik HalusStruktur: StratifiedKomposisi Mineral: FeldsparAsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen ---

MatriksMud, clay-< 1/256 mm

Semen---

Sortasi: Sangat BaikPermeabilitas: RendahPorositas: RendahKemas: TertutupNama Batuan: Batu Serpih (Shell)Keterangan Proses terbentuknya: Proses Mekanik ( Lanau & Lempeng ) Kegunaan: Posisi Batuan: 11904156 E dan 402918 S Vegetasi: Pohon jati Topografi: Curam Elevasi: 150 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Darat ( sungai) Waktu Berangkat: 09.38 WITA

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 11.42 WITANo. Stasiun: 5Warna Lapuk: MerahWarna Segar: PutihTekstur: KlastikStruktur: Non stratifiedKomposisi Mineral: Kuarsa & KalsitAsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen KuarsaRounded 2 mm

MatriksKuarsaRounded 1 mm

SemenKuarsaRounded -

Sortasi: BaikPermeabilitas: -Porositas: BaikKemas: TertutupNama Batuan: Batu Pasir Kuarsa (Trans)Keterangan Proses terbentuknya: Proses mekanik Kegunaan: Posisi Batuan: 11904212 E dan 403013 S Vegetasi: - Topografi: Sungai, sawah Elevasi: 100 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Darat Waktu Berangkat: 10.22 WITA

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 12.21 WITANo. Stasiun: 6Warna Lapuk: CokelatWarna Segar: Hitam pekatTekstur: NonklastikStruktur: Stratified ( Mud CracksKomposisi Mineral: KarbonAsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen Karbonat--

MatriksKarbonat--

SemenKarbonat--

Sortasi: -Permeabilitas: -Porositas: TinggiKemas: -Nama Batuan: Batu Bara (Lignit)Keterangan Proses terbentuknya: Proses organik Kegunaan: Bahan bakar Posisi Batuan: 11904206 E dan 403017 S Vegetasi: Pepohonan & rumput Topografi: Curam Elevasi: 100,07 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Daratan Waktu Berangkat: 12.12 WITA

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 12.10 WITANo. Stasiun: Pos 7Warna Lapuk: HitamWarna Segar: KremTekstur: Non KlastikStruktur: Non StratifiedKomposisi Mineral:AsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen KuarsaSubrounded8 mm

MatriksKuarsaSubrounded3 mm

SemenKuarsa--

Sortasi: -Permeabilitas: -Porositas: RendahKemas: -Nama Batuan: Batu Gamping BioturbasiKeterangan Proses terbentuknya: Proses organik Kegunaan: Pondasi rumah Posisi Batuan: 11904219.6 E dan 403015.3 S Vegetasi: Pohon jati, rerumputan Topografi: Landai Elevasi: 75.1 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Laut dangkal Waktu Berangkat: 12.45 WITA

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 13.22 WITANo. Stasiun: Pos 8Warna Lapuk: Abu abu tuaWarna Segar: Abu abu mudaTekstur: KlastikStruktur: Graded beddingKomposisi Mineral: AsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen PiritRounded15 mm

MatriksPiritRounded5 mm

SemenPirit--

Sortasi: PoorlyPermeabilitas: MediumPorositas: WellKemas: TerbukaNama Batuan: Batu Konglomerat (Conglomerat Stone)Keterangan Proses terbentuknya: Proses mekanik Kegunaan: Bahan bangunan (kerikil) Posisi Batuan: 11904227.5 E dan 403022.5 S Vegetasi: Pohon bambu, rerumputan Topografi: Landai Elevasi: 55.85 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Sungai Waktu Berangkat: WITA

FORMAT BATUAN SEDIMENWaktu tiba: 09.49 WITANo. Stasiun: Pos 12Warna Lapuk: MerahWarna Segar: HitamTekstur: Non KlastikStruktur: Non StratifiedKomposisi Mineral: Kuarsa & SilikaAsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen PiritRounded15 mm

MatriksPiritRounded5 mm

SemenPirit--

Sortasi: -Permeabilitas: -Porositas: RendahKemas: TertutupNama Batuan: Batu Rijang (Jasper / Fhint)Keterangan Proses terbentuknya: Proses Biokimia Kegunaan: Posisi Batuan: Vegetasi: Pohon bambu, rerumputan Topografi: Landai Elevasi: 55.85 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Laut dalam Waktu Berangkat: 09.31 WITA

IV. 1. 3 Format Btuan MetamorfFORMAT BATUAN METAMORFWaktu tiba: 08.00 WITANo. Stasiun: Pos 10Warna Lapuk: Hijau KecokelatanWarna Segar: HijauTekstur: HeteroblastikStruktur: Foliasi (Skistose)Komposisi Mineral: Muscovite & kloritAsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen PiritRounded15 mm

MatriksPiritRounded5 mm

SemenPirit--

Sortasi: PoorlyPermeabilitas: MediumPorositas: WellKemas: TerbukaNama Batuan: Batu sekis hijauKeterangan Proses terbentuknya: Metamorfisme Regional Kegunaan: Bahan bangunan (kerikil) Posisi Batuan: 11904227.5 E dan 403022.5 S Vegetasi: Pohon bambu Topografi: Curam Elevasi: 55.85 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Sungai Waktu Berangkat: 07.05 WITA

FORMAT BATUAN METAMORFWaktu tiba: 09.12 WITANo. Stasiun: Pos 11Warna Lapuk: kuning - orangeWarna Segar: Putih - KekuninganTekstur: GranoblastikStruktur: Non FoliasiKomposisi Mineral: Kuarsa, muscovit, biotik & k-feldsparAsalBentuk ButirUkuran Butiran

Fragmen

Matriks

Semen--

Sortasi: -Permeabilitas: -Porositas: -Kemas: -Nama Batuan: Batu KuarsitKeterangan Proses terbentuknya: Metamorfisme Regional Kegunaan: Posisi Batuan: 11904227.5 E dan 403022.5 S Vegetasi: Pohon Topografi: Curam Elevasi: 55.85 mdpl Fosil: - Ling. Pengendapan: Sungai Waktu Berangkat: 08.30 WITA

IV.2 Kronologis PerjalananPada hari Jumat 29 April 2011 para peserta Geologi Dasar 2010 mengadakan studi lapangan di Dusun Banga-bangae Desa Anabanua Kecamatan Barru Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan selama tiga hari yaitu sampai tanggal 1 Mei 2011. Kegiatan yang dilakukan selama praktikum Geodas yaitu : Pada hari pertama, 29 April 2011 kami seluruh praktikan Geodas beserta para asisten, simpatisan dan beberapa dosen berkumpul di koridor MIPA pada pukul 11.00 WITA. Sebelum berangkat, kami mempersiapkan barang-barang yang akan kami bawa kemudian kami berangkat ke Barru pada pukul 14.30 WITA. Diperjalanan ke Barru kami sempat melihat peristiwa geologi tepatnya yaitu disepanjang jalan Maros ke Pangkep. Disepanjang jalan itu terlihat pegunungan-pegunungan yang dinamakan Pegunungan Karzt (Papino Hills ) yang pegungungannya mengandung CaCO3 (kalsit). Papino Hills terjadi akibat pengikisan atau erosi. Karena adanya Pegunungan Karzt yang digunakan sebagai bahan baku pembuatansemen maka dari itu Pangkep merupakan penghasil semen yang terkenal yaitu semen Tonasa. Selama kurang lebih tiga setengah jam perjalanan kami pun sampai di Dusun Banga-bangae tepatnya di kampus geologi pada pukul 18.00 bertepatan dengan shalat magrib. Di kampus geologi, kami membereskan barang-barang yang kami bawa kemudian shalat magrib. Setelah itu, kami makan malam bersama dan setelah itu shalat isya kemudian asistensi pada pukul 19.45 WITA. Selama asistensi kami diberikan arahan oleh para asisten baik itu tentang navigasi darat maupun identifikasi batuan pada saat dilapangan nanti. Pada pukul 22.13 WITA asistensi selesai dan kami pun istirahat. Pada hari Sabtu, 30 April 2011 pukul 04.00 WITA kami bangun kemudian mempersiapkan diri untuk berangkat ke lapangan. Setelah sarapan tepat pukul 06.30 WITA kami mulai memplot koordinat Base Camp pada peta menggunakan kompas bidik. Untuk mengetahui koordinat Base Camp kami membidik Bulu Bottusuwa dan Bulu Wotu-wotu hingga mendapat koordiant 4029'25" S dan 119043'02" E. Setelah memplot, kami memulai perjalanan menuju ke pos 1 dengan didampingi oleh pendamping asisten dan para simpatisan. Kami itba di pos 1 pada pukul 07.16 WITA kemudian kami membagi tugas dalam kelompok kami yaitu ada yang mempalu batuan, ada yang mengidentifikasi batuan, ada yang meplot koordinat, dan ada yang mengambil foto batuan. Kami mengambil sampel singkapan batuan yaitu batu Gamping Kuarsa dan memplot titik koordinat dengan membidik Bulu Salebbi dan jalan raya sehingga di dapat koordinat yaitu 4028'43,5" S dan 119042'52,9" E. kami berangkat ke pos 2 pukul 07.47 WITA dan tiba di pos 2 pukul 08.25 WITA. kami membidik koordinat pada pos 2 sehingga didapatkan titik koordinatnya yaitu 4028'54,5" S dan 119042'28" E. Kami mengambil sampel batuan yaitu Batu Gamping Terumbu setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke pos 3 pukul 08.46 WITA. Di perjalanan ke pos 3 kami melihat peristiwa geologi yaitu adanya perlapisan batuan akibat adanya pengikisan atau erosi. Setibanya di pos 3 yaitu pada pukul 09.15 WITA kami mulai memplot titik koordinat dengan menembak Bulu Salebbi dan Bulu Benamu hingga mendapatkan titik koordinat yaitu 4029'06" S dan 119042'9,2" E. Setelah itu kami mengambil sampel batuan yaitu batu Gamping pasiran. Setelah itu, kami gambar batuannya dan melanjutkan ke pos 4 pukul 09.34 WITA. Di pos 4 kami mengambil sampel batuan yaitu batu Serpih pada pukul 09.40 WITA dan mulai memplot titik koordinat yaitu 4029'18" S dan 119041'56" E. Setelah di pos 4, kami melanjutkan perjalanan ke pos 5 pada pukul 09.58 WITA dan tiba pukul 11.25 WITA. Dperjalanan menuju ke pos 5 kami sempat istirahat di masjid kemudian melanjutkan perjalanan. Di pos 5 sampel batuan yang diambil yaitu batu Pasir kuarsa dan memulai memplot titik koordinat yaitu 4030'13" S dan 119042'12" E dengan membidik gunung yang bersawah dan Bulu Batu. Setelah itu kami menuju ke pos 6 pada pukul 11.34 WITA dan tiba pukul 11.49 WITA. Di pos kami membidik Bulu Bottusuwa dan Bulu Batu sehigga didapat koordinat yaitu 4030'17" S dan 119042'06" E. Batu yang diambil yaitu Batu baramuda (Lignit). Kami berangkat ke pos 7 pukul 12.00 WITA dan tiba pukul 12.10 WITA. kami mengambil sampel batuan yaitu batu Gamping Bioturbasi dan membidik Bulu Batu dan Bulu Bottusuwa untuk mendapat titik koordinatnya yaitu 4030'15,3" S dan 119042'19,6" E. Setelah itu kami menuju ke pos 8 pada pukul 12.25 WITA dan tiba pukul 12.32 WITA dengan melewati sungai Ule. Di pos 8, kami mengambil sampel batuan yaitu Di pos 8, kami mengambil sampel batuan yaitu Batu Konglomerat kemudian membidik Bulu Bottusuwa dan menarik garis lurus pada peta sehingga didapatkan titik koordinat yaitu 4030'22,5" S dan 119042'27,5 E. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju pos 9 yaitu pos yang terakhir dan yang paling jauh jarak dari pos sebelumnya. Medan yang dilalui di pos 9 merupakan medan yang sulit dan menantang. Di perjalanan ke pos 9 kami harus berjalan di pinggir-pinggir sungai dan menyeberangi sungai Ule yang arusnya sangat deras karena pengaruh hujan. Kami juga melewati hamparan sawah dan menyeberangi sungai Ule dan akhirnya kami sampai juga di pos 9 walaupun dalam perjalan ke pso terakhir kami sempat jatuh namun kam itetap bertahan melewatinya. Kami tiba di pos 9 pukul 14.24 WITA. letak pos 9 berada di tengah sungai Ule dan kami mulai memplot titik koordinatnya dengan membidik Bulu Bottusuwa kemudian menarik garis lurus kearah sungai Ule pada peta sehingg a didapatkan koordinat yaitu 4030'02" S dan 119043'03" E. Dalam pengambilan sampel batuan kelompok kami tidak sempat mngambil sampel batuan yaitu batu Granit dikarenakan arus sungai meluap. Di pos 9 kami sempat melihat peristiwa geologi yaitu adanya batuan intrusive yang telah mengalami proses yang dinamakan kekar. Setelah ke pos 9, kami pun melanjutkan perjalanan ke Base Camp. Kami melewati hamparan sawah yang luas kemudian kami melewati sungai tetapi karena hujan maka sungai meluap sehingga hannya sebagian dari kami yang dapat melewati sungai Ule dan sebagian lagi melewati jalan yang berbeda yaitu melewati hamparan sawah dan jembatan gantung kemudian melewati jalan dan akhirnya sampai pada pukul 15.55 WITA. Sesampainya di Base Camp, sampel batuan yang telah diambil dikumpulkan disuatu tempat kemdian kami membersihakn diri dan istirahat. Setelah makan, pada pukul 19.38 kami melakukan asistensi yaitu asistensi mengenai peta orientasi kemudian asistensi selesai pada pukul 23.30 WITA setelah itu kami pun istirahat. Pada hari Ahad, 01 Mei 2011 kami bangun pada pukul 04.30 WITA kemudian sarapan dan packing untuk pulang ke Makassar. Setelah semua barang-barang dibereskan dan dimasukkan kedalam bus, kami pun pamitan kepada penjaga kampus geologi. kami pulang ke Makassar pada pukul 08.30 WITA. Setelah kurang lebih tiga setengah jam perjalanan, kami pun tiba di kampus bertepatan dengan waktu dhuhur yaitu pukul 12.00 WITA. kami membawa sampel batuan kami ke laboratorium Geofisika dan kemudian asisten memberikan arahan selanjutnya. Setelah itu, kami pun pulang kerumah masing-masing.

IV.3 Analisis dan Pembahasan1. Pos 1, posisi batuan berada pada koordinat 4028'43,5" S dan 119042'52,9" E dengan elevasi 150 mdpl. Batuan yang didapat yaitu Batu Gamping Kuarsa, batuan ini merupakan salah satu jenis batuan sedimen. Dengan komposisi mineralnya terdiri dari fragmen yang berasal dari kuarsa, bentuk butirnya angular dan berukuran 1/16 2 mm, matriksnya juga bersal dari kuarsa dengan bentuk butiran rounded yang berukuran 1/16 2 mm, sedangkan semennya berasal dari kalsit. Adapun teksturnya berasal dari klastik kasar dan klastik halus dan strukturnya yaitu gradded bedding artinya struktur sedimennya terdiri dari perbedaan ukuran butir. Sortasinya well artinya ukururan butirnya seragam. Permeabilitasnya medium artinya bisa meloloskan air, tetapi tidak terlalu baik, sedangkan porositasnya baik. Batuan ini digunakan sebagai bahan bangunan. Batuan ini berasal dari proses organik dengan lingkungan pengendapan di laut dangkal (oksidasi). Vegetasinya berupa bamboo, pohon jati, semak-semak, dan rerumputan dengan topografi yang landai (daratan) yaitu persawahan.2. Pos 2, posis batuan berada pada koordinat 4028'54,5" S dan 119042'28" E dengan elevasi 180 mdpl. Batuan yang diambil yaitu batu Gamping Terumbu yang merupakan jenis batuan sedimen. Warna lapuknya adalah coklat keorange-orangean sedangkan warna segarnya yaitu krem. Teksturnya klastik berarti terdapat akumulasi fragmen-fragemen dan mieral-mineralnya. Struktrunya yaitu cross bedding artinya strukturnya silang siur. Pada batuan ini sebagian besar terdiri dari fosil kerang. Melihat adanya fosil pada Gamping Terumbu membuktikan bahwa daerah tersebut dulunya merupakan laut tetapi karena adanya aktivitas bumi seperti erosi dan pelapukan, deformasi maka yang dahulunya laut kini menjadi daratan. Komposisi mineralnya yaitu fragmennya tidak diketahui, matriksnya berupa CaCO3 (kalsit) dan direkatkan oleh semen berupa kalsit (CaCO3) dengan ukuran matriks 1/16 2 mm yang membentuk rounded (bundar). Sortasi dari Gamping Terumbu adalah well sorted. Permeabilitasnya medium yaitu dapat meloloskan air walaupun kurang baik, sedangkan porositasnya well. Batuan ini digunakan sebagai bahan bangunan. Proses terbentuknya secara organik di lingkungan laut dangkal karena ditemukannya fosil kerang. Adapun vegetasinya adalah pohon mangga dan semak-semak dengan topografi yaitu curam (berbukit).3. Pos 3, posisi batuan berada pada koordinat 4029'06" S dan 119042'9,2" E dengan elevasi 225 mdpl. Batuan yang diambil di pos ini yaitu Batu Gamping Pasiran yang merupakan salah satu jenis batuan sedimen. Vegetasinya yaitu pohon mangga dan pepohonan lain. Sedangkan topografinya adalah curam (berbukit) dan lingkungan pengendapannya di laut tenang. Pada Gamping Pasiran, proses terbentuknya melalui proses sedimentasi secara mekanik di laut. Komposisi mineralnya yaitu matriks yang berasal dari pasir berbentuk rounded dengan ukuran 1/16 2 mm, sedangkan semennya adalah kalsit (CaCO3). Warna lapuknya adalah coklat muda dan warna segarnya adalah abu-abu. Teksturnya non klastik karena butirannya saling interlocking (rapat sekali). Sortasinya well, dengan permeabilitas medium (sedang) dan prorsitasnya well. Kegunaannya yaitu sebagaii bahan bangunan. Struktur batuan ini adalah normal bedding.4. Pos 4, posisi batuan berada pada 4029'18" S dan 119041'56" E dengan elevasi 150 mdpl. Batuan yang diambil adalah Batu Serpih. Batuan ini juga merupakan jenis batua nsedimen. Vegetasinya berupa ranting dan pepohonan dengan topografi yang terjal. Lingkungan pengendapannya di danau atau rawa, pada batuan ini proses terbentuknya yaiut melalui proses sedimentasi mekanik. Komposisi mineralnya berupa clay (penyusun matriksnya) dengan ukurna butir < 1/256 mm, sedangkan fragmen dan semennya tidak dapat diamati. Teksturnya merupakan klastik, strukturnya berupa lapisan-lapisan sehingga mudah hancur, strukturnya disebut normal lamination karena lapisannya memiliki ukuran < 1 mm. Sortasinya yaitu very well karena ukuran butirnya seragam, permeabilitasnya termasuk medium artinya ada tetapi kurang baik. Adapun warna lapuknya adalah coklat kehitaman dan warna segarnya adalah hijau tua. Kegunaan batu Serpih ini adalah sebagai pelapis kaca.5. Pos 5, posisi batuan berada pada koordinat 4030'13" S dan 119042'12" E dengan elevasi 100 mdpl. Pada batuan ini yaitu Batu Pasir Kuarsa yang merupakan jenis batuan sedimen. Warna lapuknya yaitu kuning dan warna segarnya yaitu ungu. Teksturnya yaitu klastik dengan struktur ritme bedding karena terjadi pelapisan akibat adanya perbedaan warna. Komposisi mineralnya yaitu fragmennya berasal dari kuarsa dengan bentuk butir rounded yang berukuran 3 mm. Matriksnya juga berasal dari kuarsa dengan bentuk butiran rounded dan ukurannya 1 mm, sedangkan semennya berasal dari karbonat yaitu kalsit. Sortasinya well, kemasnya tertutup karena fragmen dan matriksnya saling bersentuhan. Proses terbentuknya melalui proses mekanik. Vegetasinya rumput-rumputan dengan topografi bergelombang. Lingkungan pengendapannya yaitu di zona transisi yaitu pinggir laut. Kegunaannya yaitu sebagai bahan bangunan dan bahan kaca.6. Pos 6, posisi batuan berada pada koordinat 4030'17" S dan 119042'06" E dengan elevasi 100,7 mdpl. Batuan yang diambil adalah Batu Baramuda (Lignit) yang merupakan jenis batuan sedimen yang paling ekonomis karena memiliki kegunaan sebagai bahan bakar. Warna lapuknya coklat kehitaman dan warna segarnya hitam pekat. Teksturnya nonklastik dan strukturnya normal lamination. Komposisi mineralnya berasal dari karbonat. Sortasinya adalah well sorted sedangkan permeabilitasnya dan porositasnya yaitu ada. Proses terbentuknya secara organik. Vegetasinya gersang dengan topografi berupa lereng (berbukit). Lingkungan pengendapannya yaitu di daratan.7. Pos 7, posisi batuan berada pada koordinat yaitu 4030'15,3" S dan 119042'19,6" E dengan elevasi 75,1 mdpl. Batuan yang diambil adalah Batu Gamping Bioturbasi. Batuan ini adalah salah satu jenis batuan sedimen. Vegetasinya adalah pohon jati sedangkan topografinya yaitu landai. Batu gamping biouturbasi memiliki warna lapuk hitam dan warna segar yaitu krem. Teksturnya yaitu klastik halus dengan struktur yang kompak (massive). Komposisi mineralnya terdiri dari fragmen yang berasal dari kuarsa dengan bentuk sub rounded berukuran 5 mm dan matriksnya juga berasal dari kuarsa dengan bentuk sub rounded dengan ukuran butir 3 mm. Sedangkan semen pengikatnya juga dari kuarsa. Sortasinya well, permeabilitasnya medium dan porositasnya well. Batuan ini terbentuk secara organik karena terdapat lubang-lubang sebagai akibat aktivitas makhluk hidup. batuan ini mengendap di lingkungan laut dangkal. Kegunaannya sebagai bahan bangunan.8. Pos 8, posisi batuan berada pada koordinat 4030'22,5" S dan 119042'27,5 E dengan elevasi 55,85 mdpl. Vegetasinya berupa pohon bambu dan rerumputan dengan topografi yang landai. Batuan yang diambil di pos ini yaitu Batu konglomerat yaitu jenis batuan sedimen. Batu ini memiliki warna lapuk abu-abu tua, meraah orange, abu-abu muda dan hitam sedangkan warna segarnya yaitu abu-abu. Teksturnya yaiut nonklastik karena terdapat akumulasi fragmen-fragmen dan mineral-mineral. Strukturnya adalah gradded bedding karena terjadi pelapisan akibat adanya perbedaan ukuran butir. Komposisi mineralnya terdiri dari fragmen berasal dari pirit berbentuk rounded dengan ukuran butir 3 mm yang direkatkan oleh semen yang berasal dari pirit juga. Sortasinya poorly karena ukuran butirnya berbeda-beda, permeabilitasnya medium dan porositasnya well. Kemasnya terbuka,fragemnnya terpisah. Proses terbetnuknya secara mekanik dengan lingkungan pengendapannya di sungai. Kegunaannya adalah sebagai bahan bangunan.9. Pos 9, posisi batuan berada pada koordinat 4030'02" S dan 119043'03" E dengan elevasi 100,15 mdpl. Vegetasinya adalah pepohonan dengan topografi yang curam. Batuan yang ditemukan adalah Batu Granit yang merupakan jenis batuan beku. Batuan ini merupakan salah satu batuan intrusive yang memiliki warna lapuk putih dan warna segar hitam. Teksturnya ditinjau atas kristalinitas, granularitas dan kemas. Kristalinitasnya adalah hipokristalin artinya gelas dan kristalnya seimbang. Granularitasnya adalah fenerik karena kasar sehingga kristalnya bisa diamati, kemasnya terdiri dair bentuk anhedral dan relasi equigranular, mineral penyusunnya adalah biotit berwarna hitam berukuran 4 mm dan kuarsa berwarna putih dengan ukuran 1 mm. Kegunaan batu ini adalah sebagai bahan bangunan.

BAB VPENUTUP

V.1 KesimpulanSetelah melakukan praktikum geologi dasar di Dusun Banga bangae Desa Anabanua Kecamatan Barru Kabupaten Barru, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Telah mengetahui jenis - jenis batuan dasar yang ditemukan di Kabupaten Barru yaitu batuan sedimen yang meliputi batu gamping kuarsa, batu gamping terumbu, batu gamping pasiran, batu serpih, batu pasir kuarsa, batu bara muda, batu gamping bioturbasi, dan batu konglomerat dan batuan beku yang meliputi batu granit.2. Telah mengetahui penggunaan / metode navigasi darat dapat dilakukan dengan menggunakan alat berupa kompas bidik, protaktor, dan peta serta metode navigasi darat yang dilakukan yaitu dengan melakukan resection dan intersection.3. Telah mengaplikasikan semua materi yang telah dipelajari yang memiliki hubungan dengan lapangan yaitu cara menentukan titik lokasi dimana terdapat singkapan batuan dan mengidentifikasi batuan tersebut.V.2 SaranV.2.1 Saran untuk praktikum1. Sebaiknya praktikum dilakukan pada lokasi yang memiliki batuan dasar lengkap.2. Sebaiknya pelaksanaan praktikum menyediakan peralatan yang diperlukan seperti palu geologi dll.

3. Sebaiknya seluruh biaya praktikum ditanggung oleh jurusan atau program studi.

V.2.2 Saran untuk Asisten

DAFTAR PUSTAKAErman, 2010. Batuan Beku. http://www.senyawa.com/2010/03/batuan-beku.html .Diakses pada tanggal 18 April 2011Doddys. 2006. Batuan-batuan di Bumi. http://doddys.wordpress.com. Diakses tanggal 18 April 2011.Ahmad, Damar.1999. Rangkuman Pelajaran (www.blogspot.com). Diakses pada tanggal 28 April 2011Koher. 1997. Batu (www.tripod.com). Diakses pada tanggal 28 April 2011Martono. 2001. Geologi Dasar (www.nearth.wordpress.com). Diakses pada tanggal 29 April 2011Sudarman. 2006. Pengetahuan Dasar Navigasi Darat (www.blogspot.com). Diakses pada tanggal 28 April 2011Unima. Armstrong. 2009. Formasi Geologi Sulawesi (www.blogspot.com). Diakses pada tanggal 5 Mei 2011