Paper Konduktometri

download Paper Konduktometri

of 4

Transcript of Paper Konduktometri

  • 7/22/2019 Paper Konduktometri

    1/4

    Nurul anizar

    103234005

    Kimia A 2010

    PAPER KONDUKTOMETRI

    Konduktometri

    Konduktometri merupakan metode untuk menganalisa larutan berdasarkan

    kemampuan ion dalam menghantarkan muatan listrik di antara dua elektroda. Besaran

    hantaran (L) bergantung pada jenis dan konsentrasi zat dalam larutan. Besaran hantaran

    ini merupakan kebalikan dari hantaran atau tahanan R. Bila arus listrik dialirkan dalam

    suatu larutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik (G) berbanding lurus

    dengan luas permukaan elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda

    (l).

    G = k

    dimana,

    k adalah daya hantar jenis (ohm-1.cm-1)

    G adalah daya hantar listrik (ohm)

    l adalah jarak kedua elektroda (meter)

    A adalah luas permukaan (m2)

    Kuat lemahnya larutan elektrolit sangat ditentukan oleh partikel-partikel bermuatan didalam larutan elektrolit. Larutan elektrolit akan mengalami ionisasi, dimana proses ionisasi

    memegang peranan untuk menunjukkan kemampuan daya hantarnya, semakin banyak zat

    yang terionisasi semakin kuat daya hantarnya. Demikian pula sebaliknya semakin sulit

    terionisasi semakin lemah daya hantar listriknya.

    Titrasi Konduktometri

    Titrasi konduktometri digunakan untuk menentukan titik ekivalen suatu titrasi

    menggunakan metode konduktometri. Titrasi konduktometri ini sangat berhubungan

  • 7/22/2019 Paper Konduktometri

    2/4

    dengan daya hantar dan juga akan berhubungan dengan adanya ionion dalam larutan yang

    berperan untuk menghantarkan arus dalam larutan.

    Dalam titrasi konduktometri ini juga sangat berhubungan dengan konsentrasi dan

    temperatur dari larutan yang akan ditentukan daya hantarnya. Jika temperatur berubahubah

    maka bisa saja konsentrasi yang besar seharusnya memilki daya hantar yang besar malah

    memiliki daya hantar yang kecil karena suhunya menurun. Sehingga ionion dalam larutan

    tidak dapat begerak dengan bebas.

    Aplikasi Titrasi Konduktometri

    Berikut beberapa contoh titrasi konduktometri serta kurva yang dihasilkan yaitu sebagai

    berikut :

    a. Titrasi konduktometri antara asam kuat dan basa kuat dicontohkan dengan penetralan

    antara NaOH dengan HCl

    Kurva 1. Kurva titrasi konduktometri asam kuat dan basa kuat

    Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa nilai daya hantar mula-mula turun akibat

    penggantian ion hidrogen oleh kation yang ditambahkan. Setelah titik ekivalen

    dicapai, nilai daya hantar naik dengan penambahan basa kuat yang disebabkan oleh

    konduktivitas yang besar dari ion hidroksil.

  • 7/22/2019 Paper Konduktometri

    3/4

    b. Titrasi konduktometri antara asam kuat dan basa lemah dicontohkan dengan

    penetralan H2SO4 encer oleh NH3 encer.

    Kurva 2. Kurva titrasi konduktometri asam kuat dan basa lemah

    Dari kurva terlihat pada cabang pertama menunjukkan hilangnya ion-ion hidrogen

    selama penetralan, tetapi setelah titik akhir titrasi dicapai kurva menjadi sedikit

    horizontal yang dikarenakan larutan air-amonia yang berlebih kurang terionisasi

    dengan adanya amonium sulfat.

    c. Titrasi konduktometri antara asam lemah dan basa kuat dicontohkan dengan

    penetralan CH3COOH dengan NaOH.

    Kurva 3. Kurva titrasi konduktometri asam lemah dan basa kuat

    Kurva pada titrasi konduktometri bergantung pada konsentrasi dan kekuatan asam

    lemah dimana garam natrium asetat yang terbentuk pada titrasi bagian pertama

    cenderung menekan ionisasi asam asetat sehingga daya hantarnya turun. Namun

    kenaikan konsentrasi garam menghasilkan kenaikan daya hantar. Setelah titik akhir

    titrasi, kurva akan menjadi linear setelah semua asam dinetralkan.

  • 7/22/2019 Paper Konduktometri

    4/4

    d. Titrasi konduktometri antara asam lemah dan basa lemah dicontohkan dengan

    CH3COOH dengan NH3.

    Kurva 4. Kurva titrasi konduktometri asam lemah dan basa lemah

    Kurva yang dihasilkan hampir sama seperti pada kurva 3 karena natrium asetat

    maupun ammonium asetat adalah elektrolit kuat. Setelah titik ekivalen dicapai, larutan

    amonia-air yang berlebih hanya sedikit mempengaruhi nilai konduktans karena

    disosiasinya ditekan oleh garam ammonium yang berbeda dalam larutan.