Paper Kadaluarsa

9
PAPER MASA KADALUARSA PADA MINUMAN BUBUK INSTAN oleh 1) Bella Martha S (121710101092) 2) Ahmad Fauzi Ghouts R (121710101065) 3) Indah M R (121710101081) 4) Istiqomah N (121710101083) THP-B

description

Tugas

Transcript of Paper Kadaluarsa

Page 1: Paper Kadaluarsa

PAPER MASA KADALUARSA PADA MINUMAN BUBUK INSTAN

oleh

1) Bella Martha S (121710101092)

2) Ahmad Fauzi Ghouts R (121710101065)

3) Indah M R (121710101081)

4) Istiqomah N (121710101083)

THP-B

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Paper Kadaluarsa

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minuman dan makanan merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup.

Manusia sebagai makhluk hidup memiliki kemampuan untuk mengolah,

memproduksi serta memanfaatkan seluruh kandungan isi alam yang telah

diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada zaman modern ini begitu banyak

masyarakat mengkonsumsi berbagai jenis minuman dan makanan dalam berbagai

macam produk di pasaran. Padahal produk-produk tersebut banyak yang ternyata

dibuat menggunakan zat yang berbahaya bagi kesehatan.

Produk minuman segar di Indonesia sangat banyak sekali dengan berbagai

macam pilihan jenis dan rasa, mulai dari yang cair, berkarbonasi hingga yang

instan. Namun diantara semua jenis minuman tersebut sulit sekali menemukan

yang aman, bersih dan sehat. Minuman-minuman tersebut belum tentu aman

dikonsumsi semua jenis kalangan dan umur, bersih cara pengolahan dan

penyimpananya serta sehat tidak berefek samping bagi kesehatan untuk jangka

pendek maupun panjang.

Minuman sari buah instan banyak sekali fungsinya selain bentuknya yang

instan sehingga mudah dibawa, baik untuk kesehatan karena buah-buahan

mengandung berbagai vitamin yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh. Selain itu

minuman sari buah instan tersebut memiliki daya simpan yang cukup lama yang

sering disebut awet.

1.2 Tujuan

Mengetahui Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Pada Minuman Serbuk

Instan.

Mengetahui bagaimana cara Memperpanjang Masa Simpan suatu

bahan.

Mengtahui Ciri-Ciri Suatu Bahan Kadaluarsa

Page 3: Paper Kadaluarsa

BAB 2 ISI

2.1 Pengaruh Kadaluarsa

Keterangan umur simpan (masa kadaluarsa) produk pangan merupakan

salah satu informasi yang wajib dicantumkan produsen pada label kemasan

produk pangan. Pencantuman informasi umur simpan menjadi sangat penting

karena terkait dengan keamanan produk pangan dan untuk memberikan jaminan

mutu pada saat produk sampai dikonsumsi. Penentuan umur simpan produk

pangan dapat dilakukan dengan menyimpan produk pada kondisi penyimpanan

sebenarnya. Cara ini memberikan hasil yang tepat, namun memerlukan waktu

yang lama dan biaya yang besar. Oleh karena itu, diperlukan metode pendugaan

umur simpan yang cepat, mudah, murah, dan mendekati umur simpan yang

sebenarnya. Metode yang digunakan disebut metode percepatan (akselerasi).

Produk disimpan pada lingkungan yang menyebabkan cepat rusak, baik pada

kondisi suhu atau kelembaban ruang penyimpanan yang lebih tinggi.

Barang dagangan yang mendekati tanggal kadaluarsa mulai mengancam.

Bahayanya tergantung dari bentuk makanan. Potensi bahaya tidak pada tanggal

kadaluarsa, tapi setelah tanggal tersebut.

Makanan kadaluarsa ditetapkan pada pertimbangan kemananan dan mutu.

Kalau mutunya rusak sebelum masalah keamanannnya timbul, mungkin itu lebih

aman dari segi bau, warna, dan rasa. Kalau tidak dimakan, kita tidak akan

keracunan. Yang bahaya adalah, baunya apik, rasanya enak, penampakan masih

baik, tapi kalau dikonsumsi ada bahayanya.

2.2 Daya Simpan dan Faktor Penyebab Kerusakan Minuman Bubuk Instan

Faktor yang mempengaruhi umur simpan makanan antara lain adalah

bahan baku pangan, cara pengemasan, dan suhu penyimpanan. Oleh karena itu,

perlu dilakukan studi tentang pengaruh penyimpanan terhadap mutu dan

keamanan produk serta penentuan umur simpan produk serbuk minuman

berbahan baku FOS. Konsumen tidak hanya dapat mengetahui tingkat keamanan

Page 4: Paper Kadaluarsa

dan kelayakan produk untuk dikonsumsi, tetapi juga dapat memberikan petunjuk

terjadinya perubahan citarasa, penampakan dan kandungan gizi produk.

Oksigen dalam kemasan adalah musuh utama terhadap produk, terutama

yang mengandung lemak/minyak karena oksigenakan beroksidasi dengan

lemak/minyak sehingga produk pangan menjadi rusak dengan ciri

kerusakansebagai berikut: basi, tengik, berubah warna, dan bau menjadi tidak

sedap. Dengan mencegah kontak oksigen dengan produk pangan, kerusakan

tersebut dapat dicegah. Dengan mengusahakan kemasan yang bebas oksigen,

produk pangan dapat mencapai kondisi sebagai berikut:

- Mempertahankan rasa dan kesegaran

- Memperpanjang masa kadaluarsa produk

- Mengurangi penggunaan zat pengawet atau aditif sehingga lebih

sehat dan aman bagi kesehatan

- Mengurangi kadar garam dan gula sehingga produk menjadi lebih lezat

- Melindungi produk dari jamur, bakteri aerobik,serangga dan

mikroorganisme

- Mencegah terjadinya oksidasi dari lemak dan minyaksehingga tidak

mengalami perubahan rasa (menjadi tengik), warna, tekstur, aroma dan

kandungan gizi pada produk pangan

- Mencegah pembusukan dan timbulnya racun.

Oxygen Absorber tidak dapat menangani bakteri anaerobes, yaitu tipe

bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup dan berkembang biak.

Untuk itu, kebersihan dari sarana produksi dan bahan baku mutlak perlu

diperhatikan.

Keuntungan menggunakan oxygen absorber bagi produsen pangan adalah

dapat :

1). Mengurangi tingkat retur/kerusakan produk sehingga meningkatkan laba

2). Memberi peluang untuk ekspansi area penjualan karena masa kadaluarsa yang

lebih lama

3). Mempermudah dalam perencanaan produksi dan kontrol inventory

4). Menghasilkan produk dengan kualitas unggulan yang aman bagi kesehatan

Page 5: Paper Kadaluarsa

5). Meningkatkan kredibilitas dari nama produk dan nama produsen

6) mengurangi biaya penggunaan pengawet dan aditif serta gula/garam.

Oxygen Absorber dapat diaplikasikan pada industri pangan seperti Roti

dan Kue, Pastry, Cake seperti Kue Bulan, Lapis Legit, Kacang dan Snack,

Permen, Kopi bubuk dan Teh, Daging Olahan (Ham, Sosis, Daging Asap,

Dendeng, Fried Chicken, Nugget, Seafood, Keju dan Produk Susu lainnya),

Sayuran dan Buah-Buahan Kering, Bumbu-Bumbu dan Rempah-Rempah,

Tepung-Tepung dan Penyedap, Mi Segar dan Pasta, Farmasi dan Vitamin, Herbal

Tradisional, Jamu, Ginseng, dll.

2.3 Ciri-Ciri Bahan Yang Memasuki Masa Kadaluarsa

Sebenarnya masyarakat akan terlindung dengan pencantuman tanggal

kadaluarsa, sebab konsumen tidak bisa mendeteksi secara inderawi. Makanan ini

aman untuk dikonsumsi atau tidak, karena tidak semua yang tercium enak akan

terasa enak, penampakan menarik belum pasti aman. Yang banyak menyita

korban adalah ketika dilahap enak, tapi 2-4 jam berikutnya terasa mual-mual

akibat keracunan.

Kalau makanan kemasan, selama belum robek atau bocor maka ancaman

bahaya datang dari dalam kemasan sendiri. Tinggal melihat kemasan dibuat dari

mana, apakah dari logam atau plastik. Sekarang apakah bahan tersebut aman

untuk digunakan untuk makanan.

Apakah kemasan logam tersebut sudah dipilih yang tidak menyebakan

terlepasnya komponen-komponen kemasan logam untuk masuk ke makanan?

Dikhawatirkan terjadinya keracunan logam (Gusti Grehenson).

Page 6: Paper Kadaluarsa

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan

Faktor yang mempengaruhi umur simpan makanan antara lain adalah

bahan baku pangan, cara pengemasan, dan suhu penyimpanan.

Oksigen dalam kemasan adalah musuh utama terhadap produk.

Oxygen absorber adalah bahan yang dapat memperpajang daya simpan

suatu bahan, namun bukan bahan tmbahan pangan.

Bahan yang kadaluarsa selain dapat dikenali secara inderawi, dapat juga

diketahui dari tanggal kadaluarsa pada kemasan produk. Karena mutu

yang baik secara inderawi belum tentu aman dikonsumsi.