Paper
-
Upload
desi-purnamasari -
Category
Documents
-
view
444 -
download
13
Transcript of Paper
BAB I
MENGIDENTIFIKASI JENIS-JENIS
KULIT KEPALA DAN RAMBUT
1. ANATOMI RAMBUT
Untuk melakukan perawatan yang baik dan tepat bagi kebersihan, kesehatan,
dan kecantikan kulit kepala dan rambut, diperlukan pengetahuan dasar tentang kulit
kepala dan rambut itu sendiri. Rambut merupakan sesuatu yang keluar dari dalam
kulit berbentuk seperti benang tipis. Rambut tidak mempunyai syaraf perasa,
sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipotong.
a. Pembagian dan Umur Rambut
1) Rambut panjang, yaitu rambut yang tumbuh di atas kulit kepala.
Rambut panjang ini berumur antara 2 sampai dengan 4 tahun.
2) Rambut pendek, yaitu rambut pendek tumbuh pada bagian alis, lubang hidung,
dan ujung kelopak mata. Rambut ini berumur antara 4-5 bulan.
3) Rambut vellus/lanugo, yaitu rambut yang tumbuh pada kulit di seluruh bagian
tubuh. Rambut ini lemas dan pendek.
b. Fungsi Rambut
1) Melindungi kepala dari benturan dan sinar matahari.
2) Sebagai mahkota.
3) Membentuk bingkai dari wajah.
4) Menambah keindahan dan garis warna pada wajah.
5) Melindungi mata dari keringat.
6) Melindungi mata dari kotoran dan debu.
7) Membantu menguapkan keringat
c. Komposisi atau Susunan Rambut
1) Rambut terutama tersusun dari salah satu zat protein yang disebut
keratin atau horney.
1
2) Susunan kimiawi rambut.
a) Carbon: 50,65%
b) Hydrogen: 6,36%
c) Nitrogen: 17,14%
d) Belerang (sulfur): 5%
e) Oksigen: 20,85%
d. Bagian-Bagian Rambut
1) Ujung Rambut
Ujung rambut berbentuk runcing, terdapat pada rambut yang baru saja tumbuh.
2) Batang Rambut
Batang rambut merupakan bagian rambut yang berada di luar kulit berupa benang
halus terdiri dari keratin atau sel-sel tanduk. Batang rambut mempunyai 3 lapisan:
a) Cuticula/kulit ari/selaput rambut
Merupakan lapisan luar, terdiri dari sel-sel tanduk yang pipih dan bening,
tersusun bagian bawah menutupi atasnya.
Fungsi cuticula:
o Melindungi bagian dalam batang rambut.
o Memudahkan disasak, karena cuticula yang tersusun dapat saling
berpegangan.
o Menyerap obat kriting dan cat rambut sampai ke cortex.
Cuticula dapat rusak karena:
Over processing: kerja obat kriting yang kadaluwarsa (over time),
Terlalu sering disasak.
Kesalahan kosmetik rambut/shampoo.
Terlalu sering dicuci dengan shampoo yang keras.
b) Cortex
Disusun oleh kumpulan seperti benang halus yang terdiri dari keratin/sel
tanduk. Tiap helai benang yang halus disebut fibril. Fibril terbentuk oleh
molekul yang mengandung butiran pigmen melamin. Pigmen rambut
terdapat pada cortex.
2
c) Medulla
Terdiri dari zat yang tersusun sangat renggang yang membentuk jala,
sehingga terdapat rongga yang berisi udara.
Gambar 1.1
Batang rambut
3) Akar Rambut
Akar rambut merupakan bagian rambut yang berada di dalam kulit dan
tertanam di dalam folikel/kantong rambut. Bagian rambut yang tertanam/berada
di dalam kulit jangat. Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dermis.
Gambar 1.2
Kelenjar Lemak Otot Penegak
Medula
Kelenjar Umbi (Bulb)keringat
Papil Rambut
Bagian-bagian akar rambut
Bagian-bagian akar rambut berikut fungsinya adalah sebagai berikut.
a. Kantung rambut (folikel): melindungi tunas rambut.
b. Umbi rambut (bulb): bulatan kecil, putih, bening yang mempunyai
hubungan dengan pembuluh halus syaraf dan pembuluh darah.
c. Papil rambut: tempat pembuatan sel tunas dan sel pigmen melamin.
Membuat makanan dan semua kebutuhan pertumbuhan rambut.
3
d. Otot penegak rambut: dapat menarik folikel rambut mengakibatkan bulu-
bulu halus menegak.
e. Kelenjar lemak: menghasilkan minyak atau sebum.
f. Kelenjar keringat.
e. Pertumbuhan Rambut
1. Rambut sehat, normal tumbuh ½ inchi (1 ¼ cm) setiap bulan atau 24 jam =
0,3 mm tergantung usia, jenis kelamin, ras dan iklim.
2. Hormon tiroksin berkurang, rambut putih.
3. Pengaruh iklim:
a. Kelembaban udara: mempertajam gelombang rambut.
b. Iklim dingin: rambut tidak panjang
c. Iklim panas: rambut mengembang, menyerap air dan cepat panjang.
f. Proses Pertumbuhan Rambut
Proses pertumbuhan rambut ada 3 fase:
1) 2) 3)
Gambar 1.3
Fase pertumbuhan rambut
1) Fase Anagen
Dimulai proses pembentukan folikel berasal dari epidermis ke arah dalam
menuju lapisan dermis, diikuti proses keratinisasi hingga terbentuk rambut,
waktu 2-3, hingga 6 tahun.
2) Fase katagen/masa istirahat
4
Rambut lama berada di tempatnya, tidak bekerja dan tidak berhubungan
dengan papil rambut, tidak terjadi pembentukan apapun waktu 2-3 minggu.
3) Fase telogen/masa pergantian
Papil rambut bekerja membentuk umbi baru dan mendorong rambut lama
hingga lepas, waktu 100 hari.
g. Bentuk Rambut
Dilihat dari ukuran folikel, rambut terdiri: (a) rambut kasar, (b) rambut halus,
(c) rambut sedang/normal. Dan dilihat dari arah tertanamnya folikel rambut terdiri
dari: (a) rambut lurus, (b) rambut tumbuh berombak, (c) rambut keriting.
2. JENIS-JENIS KULIT KEPALA DAN RAMBUT
a. Kulit Kepala dan Rambut Normal
1) Ciri-ciri kulit kepala normal:
- Kelenjar palit bekerja dengan normal.
- Dapat menghasilkan sebum atau minyak untuk melumasi kulit kepala dan
rambut dengan normal.
2) Ciri-ciri rambut normal:
- Daya elastisitas 20%.
- Jika diraba lembut dan halus.
- Bercahaya.
- Mudah ditata.
b. Kulit Kepala dan Rambut Kering
1) Ciri-ciri kulit kepala kering
- Kelenjar palit kurang giat bekerja.
- Kurang menghasilkan sebum untuk melumasi kulit kepala dan rambut.
2) Ciri-ciri rambut kering
- Bersuara bila dipegang.
- Penampilan gersang dan kaku.
- Warna pirang/kemerahan/cahaya pudar.
5
- Rambut tipis, rapuh, ujung berbelah.
- Sering ditumbuhi ketombe atau sindap.
c. Kulit Kepala dan Rambut Berminyak
1) Ciri-ciri kulit kepala berminyak
- Kelenjar paling sangat giat bekerja.
- Dapat menghasilkan sebum secara berlebihan.
2) Ciri-ciri rambut berminyak
- Rambut tumbuh lebat
- Sangat elastis 40% - 50%.
- Selalu basah dan lengket.
- Sering ditumbuhi ketombe atau sindap basah (pityriasi steatoides).
d. Rambut Glassy
Rambut glassy adalah rambut yang mempunyai selaput cuticula sangat
tebal.
1) Tanda:
- kaku dan tegar,
- sukar basah,
- proses peresapan obat sangat lama,
- sukar disasak.
2) Jumlah rambut: tentang warna, kasar dan halusnya rambut
Blonde: 140.000 helai
Brown: 110.000 helai
Hitam: 108.000 helai
Merah: 90.000 helai
3. KELAINAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT
a. Kelainan Kulit Kepala
Ada beberapa kelainan kulit kepala diantaranya ialah:
1) Sindap kering (Pityriasis Sicca)
6
Terjadi karena pembentukan lapisan tanduk yang berlangsung sangat cepat
sehingga lapisan ini mengelupas membentuk sisik.
2) Sindap basah (Pityriasis Steodeos)
Merupakan kelainan kulit yang menahun ditandai dengan terjadi bercak-bercak
yang berwarna kelabu karena penumpukan zat tanduk.
3) Kurap (Tinea Capitis)
Kelainan ini terjadi karena infeksi jamur. Dapat menyebabkan rambut mudah
patah dan getas antara akar dan batang rambut.
4) Kadas (Tinea Favasa)
Disebabkan infeksi jamur tertentu, gejalanya adalah terbentuknya keropeng-
keropeng (crustak). Kadas atau favas dapat menyebabkan kebotakan permanen.
5) Cutil (Vertitis Gyrata)
Kulit kepala berlipat-lipat sehingga menimbulkan gambaran seperti papan
gilasan. Kelainan ini disebabkan kulit kepala terlalu luas dan tebal, karena
jaringan ikat di bawah kulit sangat jarang sehingga kulit tidak sempurna.
6) Ros kepala (Dermatitis Seborrhoica)
Terjadi karena peradangan menahun, kulit menjadi merah dan tertutup sisik.
Sisik ini dapat berlemak, basah atau kering.
7) Kebotakan (Alopecia)
Kebotakan disebabkan kerontokan rambut. Kerontokan rambut dapat terjadi
sewaktu masa katagen/peralihan atau masa anagen/siklus pertumbuhan rambut.
Ada dua jenis kebotakan (alopecia), antara lain:
a) Botak merata (Alopecia Symtomatica)
Botak merata terjadi karena kerontokan rambut secara mendadak dan merata
setelah mengindap penyakit yang disertai demam tinggi, karena penyakit
yang menahun, setelah kehamilan, mengalami reaksi alergi yang hebat,
setelah mengalami goncangan jiwa, dan karena keadaan gizi buruk.
Kerontokan rambut secara berlebihan terjadi karena kerusakan papil mata.
b) Botak lingkaran (Alopecia Areata)
Pada kelainan ini terdapat kulit kepala botak. Daerah yang tidak berambut
batasnya jelas, kulitnya tipis, bersih, mengkilat tanpa ujung patahan rambut.
Alopecia ariata kadang-kadang jelas dan kadang-kadang tidak diketahui.
7
c) Botak menyeluruh (Alopecia Universal)
Terjadi karena kerontokan rambut menyeluruh, sehingga semua rambut
kepala rontok.
d) Alopecia Seborrhoica
Terjadi karena akibat siborrhoe kulit kepala. Kerontokan rambut terjadi
secara menahun dan merata, mulai dari daerah pelipis, dahi dan puncak
kepala, sehingga hanya di daerah belakang kepala dan di atas telinga yang
tersisa rambut. Kadang-kadang seluruh kepala menjadi botak, biasanya
terjadi pada laki-laki.
e) Alopecia Cicatrizata atau Pseudopelade Brocq
Terjadi karena peradangan, kemudian menjadi jaringan parut yang
tidak berambut lagi.
8) Alergi
Merupakan perubahan reaksi tubuh terhadap sesuatu zat pada kontak kemudian
reaksi alergi yang berlangsung di kulit kepala dapat juga disebabkan karena
penggunaan kosmetika.
b. Kelainan Rambut
1) Kelainan karena infeksi jamur (Tinea Cipitis)
Di batang rambut, jamur dapat tumbuh hanya pada permukaan saja
(ectothrix) atau menyusup ke dalam kulit rambut (endothrix). Zat tanduk
menjadi rusak dan rambut mudah patah. Pada piedra (Thchosporasis
Nodosa) jamur membuat kutikula rambut, tumbuh secara melingkar dengan
membentuk simpul-simpul yang berwarna hitam atau kelabu, keras dan
tidak dapat ditarik lepas.
2) Infeksi karena serangga (Pediculosis Capitis)
Disebabkan oleh kutu kepala, karena kontak langsung. Pembasmian kutu
kepala ini dilaksanakan dengan DDT atau gamesakan 1-2% dicampur
dengan talk, xylol, gensil, gensoat, eurax. Telur kutu kepala dapat
dilepaskan dari rambut dengan membasmi rambut dengan larutan cuka
pekat, biarkan semalam kemudian dicuci dan disisir dengan sisir serit.
3) Kelainan rambut karena kerusakan zat tanduk
a) Rambut pecah atau bercabang (Trichoptilosis)
8
Ujung-ujung rambut terbelah secara memanjang, kelainan ini dapat
terjadi secara terus menerus, kurang gizi atau pemakaian kosmetika
rambut yang terlalu keras.
b) Penyakit mutiara (Trichorrhexis Nodosa)
Pada batang rambut terdapat bagian-bagian yang menebal, sehingga
rambut menjadi rapuh dan mudah patah. Penyebabnya pemakaian sikat
yang keras, dan pencucian rambut yang tidak bersih.
9
BAB II
KOSMETIKA UNTUK PERAWATAN KULIT
KEPALA DAN RAMBUT
Beberapa kosmetika yang digunakan dalam perawatan kulit kepala dan
rambut antara lain:
1. Shampoo
Shampoo merupakan kosmetika pembersih, yaitu berguna untuk
membersihkan kulit kepala dan rambut dari berbagai kotoran yang melekat. Kotoran
terjadi karena adanya lemak, minyak dan keringat di kulit kepala dan rambut yang
berasal dari kelenjar palit. Penggunaan kosmetika dekorasi rambut, dan debu dari
udara juga menyebabkan rambut menjadi kotor. Pada umumnya shampoo bersifat
lindi atau alkali. Kealkalian ini akanmembuka ibrikasi rambut, sehingga lemak dan
kotoran yang melekat pada kulit kepala dan rambut akan mudah dibersihkan. Ada
berbagai macam bahan yang terdapat dalam shampoo, yaitu surfaktan, pelembut,
pembentuk busa, pengental, pengeruh dan pemisah logam. Dewasa ini banyak
dijumpai berbagai jenis shampoo yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan
perawatan rambut, antara lain:
a. Shampoo Telur (Egg Shampoo)
Dibuat dari telur atau bahan dasar lesitin. Digunakan pada rambut kering atau
normal cenderung kering, rontok, dan pada rambut yang telah mengalami
pengeritingan atau pewarna.
b. Shampoo Krim (Cream Shampoo)
Berbentuk dari bahan yang mengandung minyak. Digunakan pada rambut
kering, normal cenderung kering, dan rambut normal yang susah diatur.
c. Shampoo Jeruk (Lemon Shampoo)
Bahan dasar pembuatannya adalah asam nitrat karena dapat melarutkan
minyak atau lemak kulit kepala dan rambut. Shampoo ini digunakan pada rambut
jenis minyak.
10
d. Shampoo Obat (Medicated Shampoo)
Mengandung zat pembunuh kuman (bakterisida). Digunakan untuk
mencegah gangguan penebalan kulit kepala yang menyebabkan ketombe atau sindap.
e. Shampoo Antiseptik (Antiseptic Shampoo)
Mengandung zat desinfektan. Digunakan untuk mengatasi terjadinya
gangguan kulit kepala dan rambut seperti ketombe dan penyakit yang lain. Misalnya
diberikan atas saran dokter. Shampoo yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mudah diratakan pada kulit.
2) Mudah larut dalam air.
3) Derajat kebasaannya memenuhi standar kosmetika.
4) Efek pada rambut mudah disisir dan ditata.
Bentuk shampoo dapat dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, yaitu:
(1) Bubuk, (2) Larutan jernih, (3) Larutan pekat, (4) Krim, (5) Jel,
(6) Derasol.
2. Pelembut atau Pengkondisi (Conditioner)
Pelembut (conditioner) merupakan kosmetika perawatan rambut yang
digunakan setelah rambut dicuci agar mudah disisir, ditata dan dibentuk.
Tujuan penggunaan conditioner adalah:
a. Menurunkan friksi antar rambut sehingga mudah disisir.
b. Mengembalikan kondisi rambut yang rusak akibat overshampooed,
overbrushed, overcombed, keriting, pewarnaan, dan styling.
c. Membersihkan sisa shampoo yang masih tertinggal pada kulit kepala dan
rambut.
d. Menetralkan rambut solution.
Semula conditioner merupakan kosmetika tersendiri yang digunakan
setelah pemakaian shampoo. Namun sekarang cenderung dijadikan satu
dengan shampoo, berupa kosmetika shampoo 2 in 1 atau bahkan 3 in 1
(ditambah vitamin). Apabila menjadi satu dengan shampoo, conditioner
ditujukan bagi rambut yang kering, rusak atau dalam pengobatan. Dalam
shampoo 2 in 1 untuk rambut normal atau rambut berminyak conditioner
11
digunakan hanya yang mempunyai daya sedang atau minimal. Penggabungan
shampoo dan conditioner dalam satu kosmetika masih menjadi masalah karena
secara logis tentu sukar dimengerti bagaimana suatu kosmetika dapat membersihkan
kotoran dan minyak sekaligus, juga melembutkan dengan memberi minyak. Apabila
hal ini terjadi berarti kosmetika tersebut tidak mempunyai daya kerja pembersih yang
baik dan tidak juga mempunyai daya pelembut yang baik.
Pada dasarnya conditioner terpisah, dapat ditemui berupa kosmetika
dengan berbagai macam jenis, antara lain:
a. Pelembut seketika (Instant Conditioner)
Adalah pelembut yang dipakai setelah pemberian shampoo dan segera
dicuci, berisi deterjen kationik (Quartenery Amonium Compound), film forming
(Polivinil Pirolidon) atau protein hewani.
b. Pelembut dengan kerja mendalam (Deep Conditioner)
Berisi deterjen yang sama dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk
rambut yang sangat kering, sedang diobati atau dengan aroma terapi.
c. Blow Dry Lotion, lotion tanpa lemak digunakan pada rambut yang berminyak.
d. Hair Glaze untuk menebalkan rambut dengan cara membuat bungkus batang
rambut sehingga rambut akan kelihatan tebal.
e. Hair Rinse, digunakan segera setelah shampoo dan dibilas sebelum rambut
dikeringkan.
3. Hair Tonic
Hair tonic merupakan kosmetika perawatan kulit kepala dam rambut yang
digunakan setelah keramas atau kulit kepala dalam keadaan bersih. Cara
penggunaannya, hair tonic diteteskan pada kulit kepala, kemudian dipijit-pijit
sehingga cairan meresap dan merata. Manfaat hair tonic, antara lain:
a. Merangsang pertumbuhan rambut.
b. Mencegah kerontokan rambut.
c. Menghilangkan ketombe (medicated tonic)
12
TEKNIK PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA
KERING (DRY TREATMENT)
Maksud perawatan kulit kepala dan rambut secara kering adalah untuk
memelihara agar kulit kepala dan rambut senantiasa dalam keadaan bersih dan sehat.
Perawatan yang dilakukan secara teratur mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1. mencegah kerontokan rambut,
2. merangsang peredaran darah,
3. menormalisasi bekerjanya kelenjar-kelenjar kulit dan syaraf,
4. melepas ketegangan-ketegangan kulit kepala.
1. Tahap Perawatan
a. Menyisir Rambut
Pada waktu menyisir rambut, dapat digunakan sisir yang bergerigi besar atau
sikat, untuk melepaskan sasakan, menghilangkan debu, dan mempermudah
perawatan.
b. Menyikat Kulit Kepala
Menyikat kulit kepala dapat menghilangkan debu dari kulit kepala dan
rambut, membantu merangsang peredaran darah, melepaskan rambut yang sudah
tua supaya rambut yang baru dapat tumbuh dengan baik. Cara penyikatan
hendaknya dilakukan dari arah bawah ke atas menuju ubun-ubun, dari segala
penjuru selama ± 10 menit. Penyikatan dapat dilakukan sebelum dan sesudah
pengurutan. Teknik menyikat harus menyentuh kulit kepala sebelum sikat
diarahkan ke ujung rambut.
c. Pembagian Rambut (Parting and Blocking)
Membagi rambut dapat mempermudah mengenakan hair tonic pada kulit
kepala. Cara parting dan blocking disesuaikan dengan panjang pendeknya rambut.
d. Pengobatan
Dalam pengobatan kulit kepala dan rambut secara kering dapat dilakukan
dengan hair tonic, hair oil atau hair lotion. Jenis kosmetika pengobatan adalah
dandruff tonic, tonic anti ketombe dan tonic pertumbuhan rambut.
Pengobatan atau pemberian hair tonic dilakukan lapis demi lapis ± 2 cm
tebalnya. Selesai pengobatan rambut disisir kembali untuk mempermudah
13
pengurutan.
e. Pengurutan
Dengan teknik pengurutan, kosmetika yang digunakan dapat terserap dengan
baik pada kulit kepala dan rambut. Pada waktu pengurutan gerakanyang dilakukan
adalah effleurage, tapage, friction dan vibratie. Pengurutan harus dilakukan
dengan lemas dan berirama tidak menyakiti.
f. Merapikan Rambut
Selesai pengurutan, rambut harus dirapikan lagi disisir tanpa sasak atau
ditata. Jika perlu dikeringkan dengan hair dryer, tidak perlu menggunakan hair
spray.
Alat dan bahan
14
BAB III
PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT
SECARA BASAH
3.1 CREAMBATH
Cremabath bisa dikatakan sebagai perawatan rambut basah dengan
menggunakan kolesterol, yang berfungsi sebagai pupuk bagi kulit kepala dan
rambut. Fungsi creambath sebenarnya hampir sama dengan conditioner, hanya
saja pada creambath harus dilakukan lebih seksama, dan memperoleh hasil yang
lebih baik dari conditioner. Hal ini dikarenakan cream/kosmetika yang
digunakan akan lebih meresap hingga ke batang rambut.
Tujuan creambath adalah memelihara kulit kepala dan batang rambut agar
selalu dalam keadaan bersih dan sehat. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk
melakukan creambath paling tidak satu bulan sekali.
Produk yang digunakan dalam creambath biasanya menggunakan bahan-
bahan tradisional seperti sari buah dan tumbuh-tumbuhan. Vitamin yang
terkandung dalam sari buah dan tumbuhan akan meresap melalui dinding-
dinding batang rambut dan masuk ke dalam pembuluh darah dalam kulit.
Vitamin, mineral, dan zat-zat lain yang terkadung dalam sari buah dan tumbuh-
tumbuhan yang digunakan berguna dalam proses metabolism dan produksi
kelenjar tubuh, yang menjadikan rambut sehat dan elastic.
3.1.1 Fungsi creambath:
a. Memelihara kesehatan serta keindahan kulit kepala dan rambut
b. Mengurangi kerontokan rambut serta menguatkan akar rambut.
c. Membantu sirkulasi darah di kulit kepala
d. Meningkatkan pertumbuhan rambut
e. Membantu mengatasi dan mengurangi kerusakan pada kulit kepala dan
rambut
f. Membuat rambut lebih bercahaya, lembut, dan mudah diatur
15
3.1.2 Bahan dasar dalam cream creambath:
1. Ginseng: memperkuat akar, batang rambut, lapisan tanduk, dan kutikula.
2. Seledri : mempercepat pertumbuhan rambut dan mencegah
kerontokan
3. Alpukat : menyuburkan rambut, mencegah rambut kering
4. Lidah buaya: menyehatkan rambut, mencegah ketombe, dan membuat
rambut menjadi berkilau
5. Kemiri : menghitamkan rambut
6. Rumput laut: mengurangi kerontokan
7. Wortel : mempengaruhi pembentukan kulit rambut dan dapat
menghentikan kerontokan rambut.
8. Dsb
3.1.3 Macam-Macam Gerakan Creambath
1. Rotasi : mengusap dengan lingkaran/berputar, berfungsi untuk
melemaskan kulit kepala dan membantu peresapan cream.
2. Eufflurage : mengusap menuju arah atas atau bawah, berfungsi untuk
menenangkan atau rileksasi.
3. Pattrisage : meremas/memijit, berfungsi untuk mengangkat sel-sel yang
telah mati untuk digatikan dengan yang baru.
4. Friction : menekan dan mengejutkan/menggosok, berfungsi membantu
peresapan yang lebih pada kulit kepala.
5. Vibrasi : gerakan menggetar, berfungsi untuk merangsang ujung-ujung
saraf yang kurang aktif.
6. Tapotage : menepuk, berfungsi untuk merangsang saraf-saraf yang
kurang aktif.
3.1.4 Langkah-Langkah Creambath
a. Pencucian rambut
Rambut dicuci dengan shampoo, tanpa conditioner. Kemudian keringkan
dengan handuk (towel dry).
16
b. Pemberian Cream
Rambut diparting menjadi 4 bagian, kemudian cream creambath dioleskan
selapis demi selapis sampai rata.
c. Massage
Gerakan massage, mulai dari rotation, efflurage, patrisage, friction, vibration.
Masing-masing gerakan dapat diulang 3-4 kali.
d. Steamer/Peresapan
Setelah dilakukan massage, rambut dijepi ke atas, kemudian lilitkan handuk
disekitar hairline. Kemudian steamer selama 15-20 menit.
e. Pencucian
Bilas rambut dengan air, bila cream dirasa masih berminyak, dapat digunakan
shampoo, bila tidak langsung dengan conditioner saja.
f. Pengeringan
Rambut diberi hair tonik dan vitamin sebelum dikeringkan. Kemudian
keringkan rambut dengan hairdryer, dan blow bila perlu.
3.2 HAIR SPA
Hair Spa merupakan salah satu jenis perawatan rambut secara basah, hanya
saja kelebihan dari hair spa ini memiliki aroma terapi yang berfungsi sebagai
relaksasi pada kulit kepala.
Pada dasarnya gerakan maupun urutan proses hair spa tidak jauh beda dengan
creambath. Biasanya dapat juga menggunakan ozone pengganti steamer agar
peresapan lebih maksimal.
Manfaat hair spa hampir sama dengan creambath, hanya saja hasil akhir yang
diperoleh rambut lebih halus dan berkilau.
3.3 HAIR MASK
Pada hair masker, pengolesan cream hanya dilakukan pada batang rambut
saja tanpa mengenai kulit kepala, karena jika mengenai kulit kepala akan
mengakibatkan ketombe dan sindap basah.
Manfaat Hair mask antara lain dapat menyehatkan batag rambut, mengurangi
rambut bercabang dan rapuh, memberi kilau pada rambut.
17
BAB IV
PRATATA DASAR
Istilah pratata secara harfiah berasal dari kata “pra” yang berarti
“mendahului” atau “sebelum” dan “tata” yaitu mengatur menurut cara-cara tertentu,
maka pratata yaitu merupakan tindakan pendahuluan yang mencakup penggulungan
rambut menurut pola-pola tertentu dengan maksud memudahkan penataan yang akan
dibuat. Pratata disebut juga dengan setting . Daya tahan ikal rambut yang terbentuk
setelah melalui proses setting/dipratata berbeda-beda yaitu:
a. Cohesive Set yaitu jenis setting yang hasilnya akan hilang jika direndam
dalam air dingin. Cohesive Set disebut juga dengan water set.
b. Temporary Set yaitu jenis setting yang ikalnya dapat bertahan dalam air
dingin, tetapi segera hilang dalam air panas.
c. Permanent Set adalah jenis setting yang ikalnya dapat bertahan walaupun
direndam dalam air panas.
1. Aplikasi Kosmetik Pratata
Fungsi dari setting lotion adalah untuk menjaga rambut agar tidak cepat
kering pada waktu proses penggulungan masih berlangsung, disamping itu setelah
proses penggulungan selesai dan rambut dikeringkan, setting lotion akan melapisi
rambut dengan sebuah lapisan film tipis, sehingga rambut bersifat higroskopis , tidak
mudah menyerap air dan kelembaban udara sekitarnya dan juga membuat rambut
lebih tebal dan lebih keras dari rambut normal, sehingga memudahkan penataan dan
bentuk penataan tahan lama. Mengaplikasikan setting lotion yaitu oleskan pada
seluruh bagian rambut yang telah dicuci dan dalam keadaan basah dengan merata.
Bentuk kosmetik pratata :
a. Berbentuk cair agak pekat, di dalam penggunaannya dicampur dengan air.
Perbandingan campuran tergantung dari aturan yang tertera pada kemasan.
b. Berbentuk Jelly, digunakan langsung pada rambut yang telah dicuci bersih,
setting lotion ini sesuai untuk rambut yang lemas dan halus.
18
c. Setting lotion yang mengandung warna (colour setting lotion), warnanya
bermacam-macam sesuai dengan yang dikehendaki, digunakan untuk
melapisi rambut dengan lapisan yang tipis seperti film.
d. Keratinol yaitu sejenis set lotion yang digunakan untuk perawatan rambut
yang memiliki kelainan pada batang rambut.
2. Proses Pratata
Proses pratata rambut/setting rambut yaitu rambut dibasahi/dicuci, kemudian
digulung sampai dengan selesai, lalu rambut dikeringkan supaya rambut dapat ditata.
Setting rambut disebut proses ilmu alam, karena dalam proses ini merubah bentuk
rambut lurus menjadi bergelombang, tidak terjadi proses kimia, karena hanya dengan
cara :
a. Mencuci rambut
Fungsi dari mencuci rambut yaitu menghilangkan minyak alami (sebum)
yang dikeluarkan oleh sekresi kelenjar lemak yang melapisi batang rambut serta
yang berada dalam imbrikasi rambut, juga menghilangkan kotoran yang
menempel pata kulit dan batang rambut. Disamping itu air yang mengenai pada
rambut akan masuk kedalam kulit rambut melalui celah celah imbrikasi, sehingga
rambut menjadi mengembang, hal ini menjadikan rambut mudah dibentuk oleh
roll set/gulungan set .
b. Bloking/parting
Membagi rambut atau disebut juga dengan bloking/parting dimaksudkan
untuk mempermudah menggulung rambut dengan roll set, sehingga gelombang
rambut yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Jumlah bloking/parting
pada setiap rambut yang di set tidak sama tergantung dari banyaknya helai rambut
serta panjang/pendeknya rambut.
c. Penggulungan Rambut
Pada waktu penggulungan rambut terjadi penarikan rambut. Rambut yang
berada pada bagian atas dari penggulungan akan tertarik dan lebih panjang dari
semula, sedangkan rambut yang berada pada bagian yang menempel pada dinding
roll set akan memendek karena terkena tekanan/himpitan dari dinding roll
19
set/penggulungan. Hal tersebut terjadi karena sifat elastisitas dari rambut,
sehingga rambut mudah dibentuk oleh roll set dalam keadaan basah.
d. Pengeringan rambut
Rambut yang dikeringkan setelah penggulungan dimaksudkan agar:
1) Air yang berada disela-sela imbrikasi rambut kering, sehingga keadaan
rambut kering seperti semula, tetapi dalam bentuk baru sesuai dengan roll set
yang digunakan.
2) Volume rambut lebih besar, karena rambut bergelombang.
3) Apabila rambut akan diluruskan kembali, maka rambut harus dicuci
kembali.
Setting rambut dapat menggunakan system original set/bassic setting atau set
dasar. Dengan tujuan untuk memudahkan pada penataan dengan segala bentuk
model penataan. Sedangkan pada system desain set bertujuan untuk membentuk
penataan rambut dengan bentuk model yang dikehendaki dan disesuaikan dengan
arah setting/pratata disain yang dibuat.
3. Penyikatan dan Penataan rambut yang Telah Di Setting
Setelah rambut selesai disett dan telah dikeringkan, lepaskan rollnya dari
rambut, mulai dari bagian belakang paling bawah menuju ke arah atas. Kemudian
rambut disikat dengan sikat rambut untuk memisah-misahkan rambut tiap
helainya, sehingga memudahkan disasak (apabila rambut klien ingin disasak).
Teknik penyasakan ada dua macam, yaitu penyasakan secara menenun dan
penyasakan secara menopang.
a. Teknik penyasakan secara menenun.
Teknik penyasakan secara menenun adalah penyasakan dengan cara
penyisiran berjalan, hasil sasakan tidak padat di pangkal rambut tetapi hanya
akan memberi kaitan pada sepanjang rambut.
b. Teknik penyasakan secara menopang.
Teknik penyasakan secara menopang adalah penyasakan dengan cara
menyisir rambut dari ujung rambut ke pangkal rambut secara berulangulang dan
dipadatkan pada bagian pangkal rambut, sehingga hasil sasakan padat dan volume
penataan tinggi serta dapat dijadikan penopang dasar penataan.
20
Menata rambut selain harus disesuaikan dengan model, juga harus
disesuaikan dengan bentuk muka klien.
1) Bentuk muka bulat telur (Oval face)
Pada kedua ujung kening gulung ujung rambutnya, jepit dengan hair pin,
rambut tidak disibakkan ke belakang. Untuk bentuk muka ini sebaiknya bagian dahi
agak ditutupi dengan rambut depan yang digunting pendek. (Lihat
gambar 2.1.)
Gambar 2.1. Bentuk Dan Penataan Rambut Pada
Bentuk Muka Oval (Winarno: 99)
2) Bentuk Muka Bulat (Round face)
Model penataan pada bentuk muka bulat kebanyakan dengan cara memberi
belahan pada tengah rambutnya.(lihat gambar 2.2.)
Gambar 2.2. Penataan Rambut Pada Bentuk Muka
Bulat (Winarno: 100)
3) Bentuk muka panjang (Long face)
Bentuk muka panjang sebaiknya didandani dengan model rambut berponi dan
disisir keluar, bagian kening agak tertutup, rambut yang terurai agak disibakan
kebagian belakang atau di ikat dengan model seperti contoh pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Penataan Rambut Pada
Bentuk Muka Panjang (Winarno: 100)
21
4) Bentuk muka persegi (Square face)
Pada bentuk muka persegi sebaiknya rambut dipotong/ditata dengan
diuraiakan pada bagian kening kanan dan kiri serta belah bagian tengahnya sedikit.
(Lihat gambar 2.4.)
Gambar 2.4. Penataan Rambut Pada Bentuk
Muka Persegi (Winarno: 101)
5) Muka berbentuk hati ( Heart shape face )
Rambut ditata dengan model belahan samping, membentuk bagian samping
agak menggembung, ujung rambut bagian samping disisir mengarah keluar,
sedangkan bagian depan disisir ke belakang. (Lihat gambar 2.5.)
Gambar 2.5.
Penataan rambut pada muka bentuk hati (Winarno:101)
6) Bentuk muka lebar (Wide face)
Bentuk penataan rambut yaitu beri trap serta tutupilah bagian muka yang
lebar dengan rambut. (Lihat gambar 2.6.)
Gambar 2.6.
Penataan rambut pada bentuk muka lebar (Winarno:102)
22
7) Bentuk muka Lancip (Diamond shape face)
Bentuklah rambut untuk menutupi kedua pipinya , beri belah samping dengan
poni yang agak panjang, biarkan rambut terurai ke bawah agar menutupi dagu dan
kelihatan melebar. (Lihat gambar 2.7.)
Gambar 2.7.
Penataan rambut pada bentuk muka lancip (Winarno:102)
4. Teknik Pratata Dasar
a. Rambut dicuci terlebih dahulu
b. Berilah setting lotion sampai merata, lalu disisir kebelakang .
c. Pada waktu pengambilan rambut jangan terlalu tebal karena akan menjadikan
setting tidak rapih, ambillah rambut secukupnya kemudian digulung dengan
roll pelan-pelan sehingga rapih kemudian dijepit.
d. Pada waktu menarik rollnya jangan terlalu kencang supaya klien tidak merasa
kesakitan.
e. Pada waktu menset rambut antara roll yang satu dengan yang lainnya tidak
boleh digabung menjadi satu pada waktu menjepitnya.
f. Menggunakan hair pin untuk mengkait roll set, hanya satu hair pin untuk tiap
roller, cara mengkaitkan hair pin pada roller, yaitu kaitkan hair pin pada
bagian bawah roller dan rambut yang ada dibawahnya, sehingga kekuatan
letak roller yang terkait oleh hair pin berada pada rambut yang terkait
dibawah roller tersebut Membuka/melepaskan roll rambut mulai dari bagian
belakang paling bawah, agar rambut tidak kusut , lalu bagian depan bawah
dan terakhir pada bagian ubun-ubun.
23
5. Tujuan Pratata Dengan Roller
a. Supaya rambut mudah diatur/ditata
b. Supaya rambut mempunyai ombak asli seperti rambut normal/alami
c. Supaya membentuk ombak-ombak/menghasilkan bentuk yang lebih indah
dari semula
d. Supaya mudah disasak
6. Macam-macam Ukuran dan Bentuk Roll Set
a. Bentuk roller ada yang panjang, sedang dan pendek, sedangkan ukuran roller
yaitu : Untuk menset rambut panjang menggunakan roller yang besar ukuran 1
½.
b. Untuk menset rambut yang sedang panjangnya menggunakan roller ukuran
medium (ukuran 1 ¼ atau 1 ukuran 1/8).
c. Untuk rambut pendek menggunakan roller ukuran 7/8
d. Untuk rambut yang pendek sekali mengunakan roller ukuran 5/8 atau
menggunakan pin curl
7. Alat dan Bahan
A. Alat:
No. Nama Alat Jumlah Kegunaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sisir sasak
Sisir penghalus/MB
Sisir garpu/sisir styling
Sisir berekor
Sisir besar
Jepit bebek,
Hair pin / harnal
Jepit rambut
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
6-9 buah
2 lusin
2 lusin
Untuk merapikan sasakan
Menghaluskan sasakan
Untuk styling akhir
Untuk parting rambut
Memudahkan dalam menyisir
sebelum atau setelah pencucian
rambut
untuk menjepit rambut
yang telah dibagi (parting)
Untuk menguatkan roll
Untuk menjepit rambut setelah
dipratata
24
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Roll set
Tusuk roll set
Jala
Usus-usus
Tutup telinga
hair dryer / drogkap
Handuk
Cape penataan
3-4 lusin
secukupnya
1 buah
1 buah
1 pasang
1 buah
2 buah
1 buah
Menggulung rambut
Untuk menusuk roll set
Menutup rambut yang telah
dipasang roller
Melindungi kulit kepala dari panas
drogcap
Untuk melindungi telinga dari
pengeringan rambut yang panas
Untuk mengeringkan rambut yang
sudah digulung dan ditutup dengan
jala
Untuk menutup punggung
client,kramas
Melindungi baju client dari tetesan
kosmetik
B. Bahan
No. Nama Bahan Jumlah Kegunaan
1.
2.
3.
4.
Setting lotion
Styling foam/hairspray
Kapas
Shampo
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Mempertahankan kelembaban
rambut sehingga rambut setelah
kering dapat ditata
Memperkuat tatanan rambut
Membersihkan sisa kosmetik yang
menetes
Mencuci rambut
8. Proses Kerja
a. Sebelum disetting rambut terlebih dahulu dicuci dengan shampoo dan
dibilas sampai bersih. kemudian diberi seting lotion sampai merata.
25
b. Pembagian rambut/parting menjadi 6 (enam) bagian, tetapi apabila rambut
yang akan diparting dipangkas pendek, maka rambut diparting menjadi 9
(sembilan) bagian. (Lihat gambar 2.11.)
Gambar 2.11.Parting Bagian Depan dan Bagian Belakang
(Citrawati, 1993:96)
c. Pertama-tama menggulung rambut dimulai pada bagian depan tengah,
rambut yang akan digulung, disisir tegak lurus agak condong ke arah depan
kurang lebih 45°, ujung rambut harus lurus menempel pada roller, agar
membentuk gelombang yang indah dari ujung ke pangkal . (Lihat gambar
2.12.)
Gambar 2.12Cara Menggulung Rambut Dengan Roller (Citrawati, 1993:98)
d. Kemudian pasangkan hair-pin atau klip penjepit roller, pada lingkaran
roller bagian dengan rambut yang berada dibawah lingkaran roller tersebut.
(Lihat Gambar 2.13.)
Gambar 2.13.Cara Mengkaitkan Hair Pin Pada Roll Set/Roller dan Rambut(Citrawati, 1993:100)
26
e. Lakukan menggulung rambut sampai dengan selesai mulai dari tengah
depan tadi kearah belakang, lihat gambar 2.14.
Gambar 2.14.Cara Mengkaitkan Hair Pin Pada Roll
Set/Roller dan Rambut (Citrawati, 1993:101)
27