Paper 02 Kadaster

13
Kadaster Adam Irwansyah, Ridho Dinata dan Rizky Ahmad Yudanegara, Indonesia Kata kunci : Administrasi Pertanahan, Kadaster Ringkasan Kadaster merupakan metode yang mengatur data kepemilikan public tentang semua objek tanah yang sah dalam suatu Negara atau wilayah tertentu berdasarkan pengukuran batas. Sejarah evolusi kadaster di eropa dimulai pada masa feodalisme, revolusi industry hingga revolusi informasi. Sedangkan sejarah evolusi kadaster di indonesia di bagi dalam 3 tahap yaitu: periode pra-kadaster, kadaster lama dan kadaster baru. Terdapat 2 komponen utama pada kadaster yaiu survey kadaster dan peta kadaster. Fungsi kadaster membantu pembangunan nasional dari berbagai sektor. Diantaranya adalah sektor perekonomian, pertanian, konservasi alam, serta sektor sosial. Kadaster memiliki beberapa jenis, berdasarkan kepentingannya yaitu kadaster fiscal,hukum, dan multiguna. Sedangkan berdasarkan matranya kadaster di bagi 2 yakni kadaster darat dan laut. Summary Cadastre 2014 is a methodically arranged public inventory of data concerning all legal land objects in a certain country or district, based on a survey of their boundaries. In Europe, cadastre evolution history started from feudalism, industrial revolution until information revolution. Beside of that, in Indonesia cadastre evolution history started from pra-cadastre, old cadastre, new cadastre. Cadastre has two basic component, survey cadastre and map cadastre. The function of cadastre is to support national development in many sectors. Including economic, agriculture, nature conservation, and social. There was some type of cadastre, first based on interests side namely fiscal cadastre, law cadastre, and multi-purpose cadastre. And based on dimension are land cadastre and marine cadastre.

description

KADASTER

Transcript of Paper 02 Kadaster

Page 1: Paper 02 Kadaster

Kadaster

Adam Irwansyah, Ridho Dinata dan Rizky Ahmad Yudanegara, Indonesia

Kata kunci : Administrasi Pertanahan, Kadaster

Ringkasan

Kadaster merupakan metode yang mengatur data kepemilikan public tentang semua objek tanah

yang sah dalam suatu Negara atau wilayah tertentu berdasarkan pengukuran batas. Sejarah

evolusi kadaster di eropa dimulai pada masa feodalisme, revolusi industry hingga revolusi

informasi. Sedangkan sejarah evolusi kadaster di indonesia di bagi dalam 3 tahap yaitu: periode

pra-kadaster, kadaster lama dan kadaster baru. Terdapat 2 komponen utama pada kadaster yaiu

survey kadaster dan peta kadaster. Fungsi kadaster membantu pembangunan nasional dari

berbagai sektor. Diantaranya adalah sektor perekonomian, pertanian, konservasi alam, serta

sektor sosial. Kadaster memiliki beberapa jenis, berdasarkan kepentingannya yaitu kadaster

fiscal,hukum, dan multiguna. Sedangkan berdasarkan matranya kadaster di bagi 2 yakni kadaster

darat dan laut.

Summary

Cadastre 2014 is a methodically arranged public inventory of data concerning all legal land

objects in a certain country or district, based on a survey of their boundaries. In Europe, cadastre

evolution history started from feudalism, industrial revolution until information revolution.

Beside of that, in Indonesia cadastre evolution history started from pra-cadastre, old cadastre,

new cadastre.

Cadastre has two basic component, survey cadastre and map cadastre. The function of cadastre is

to support national development in many sectors. Including economic, agriculture, nature

conservation, and social. There was some type of cadastre, first based on interests side namely

fiscal cadastre, law cadastre, and multi-purpose cadastre. And based on dimension are land

cadastre and marine cadastre.

Page 2: Paper 02 Kadaster

Kadaster

LATAR BELAKANG DIADAKANNYA KADASTER

Manusia membutuhkan tempat untuk beraktivitas. Sebelum manusia memenuhi muka bumi,

merekadapat mencari dan menempati tempat-tempat yang mereka inginkan tanpa ada yang

mengganggu. Akantetapi, saat manusia mulai memenuhi bumi dan karena sifat alami manusia

yang rakus, mereka mulaimenjaga tempat-tempat yang mereka tempati serta mengklaim tanah

tersebut sebagai milik merekakarena merak menyadari betapa menguntungkannya tanah yang

mereka tempati tersebut. Setelah hal-hal tersebut terjadi, terpikirkanlah ide tentang bagaimana

agar tanah yang mereka miliki terjaga, baikbatas-batasnya maupun hak mereka terhadapnya

(tanah tersebut). Caranya adalah dengan membuat catatan pendaftaran tanah yang berisi tentang

batas-batas tanah, lokasi dan alamat, serta hak-hak yangdimiliki seseorang atau badan hukum

terhadap bidang tanah tersebut.

Definisi Kadaster

Traditional cadastre

Cadastre is a methodically arranged public inventory of data concerning properties within a

certain country or district, based on a survey of their boundaries.

Kadaster merupakan metode untuk mengatur data kepemilikan publik perihal tanah dan

bangunan termasuk dalam suatu Negara atau wilayah tertentu berdasarkan pada pengukuran

batas.

Cadastre 2014

Cadastre 2014 is a methodically arranged public inventory of data concerning all legal land

objects in a certain country or district, based on a survey of their boundaries.

Kadaster 2014 merupakan metode yang mengatur data kepemilikan public tentang semua objek

tanah yang sah dalam suatu Negara atau wilayah tertentu berdasarkan pengukuran batas.

Sejarah

Sejarah Evolusi Kadaster di Eropa

Feodalisme (500 M – 1500 M) (PPT)

Sejarah feodalisme tidak bisa dipisahkan dengan Dark Ages (Zaman Kegelapan) . Sejak

runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 M, sejak itu pula hampir seluruh Eropa

mengalami kemunduran dan kemerosotan dibanyak bidang, terutama bidang ekonomi.

Kemunduran tersebut juga memaksa Eropa yang sebelumnya menjadi salah satu pusat

perdagangan terbesar di dunia pada masa itu beralih menjadi masyarakat agraris. Perubahan

menjadi masyarakat agraris tersebut dipilih sebagai jalan tengah untuk tetap survive (bertahan

hidup) di tengah keterpurukan.

Page 3: Paper 02 Kadaster

Feodalisme merupakan suatu sistem sosial atau politik dimana kekuasaan mutlak dipegang

oleh golongan bangsawan.

Secara etimologis, feodalisme berasal dari kata feodus yang dalam Bahasa Latin berarti

“Perjanjian”. Secara sepintas, feodalisme dapat dimaknai sebagai sebuah paham yang lahir dari

tata-aturan yang dibuat oleh negara atau raja yang bertujuan mengatur peminjaman tanah kaum

bangsawan. Bangsawan yang memperoleh pinjaman tanah tersebut kemudian menyewakan tanah

pinjaman itu kepada para petani dengan sistem bagi hasil atau sewa tenaga.

Masyarakat feodal menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, karena itu tanah menjadi

sektor produksi utama.

Pada masa feodalisme dikenal istilah manor. Manor adalah unit sosial khas dalam kehidupan

agraris Abad Tengah meliputi lahan pertanian dan pemukimannya .Tanah manorial terbagi

menjadi tiga status :

1) Tanah yang dikelola langsung oleh tuan manor / lord dan dipergunakan secara eksklusif

bagi rumah tangga lord yang bersangkutan.

2) Tanah manor yang pengelolaanya tergantung pada ‘serf’ atau pekerja tanah manorial

3) Tanah pertanian bebas yang dikelola para petani tapi berada dibawah yurisdiksi manorial.

Revolusi Industri (1800 M)

Sebelum abad ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat bergantung pada sistem

ekonomi agraris. Akan tetapi setelah memasuki abad ke-18 terjadi perubahan besar dalam pola

hidup masyarakat Eropa. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya tenaga

mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan.

Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat

dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem

ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan

tenaga hewan dan manusia.

Pada abad 18 pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan menyangkut pengaturan status tanah.

Pengaturan kembali tanah pertanian di Inggris dikenal sebagai Revolusi Agraria. Revolusi

diawali dengan cara menukar tanah yang terpencar-pencar milik para bangsawan dengan tanah

petani di sekitarnya.

Melalui cara ini tanah bangsawan menjadi luas, sebaliknya para petani mendapatkan tanah yang

letaknya jauh dan kurang produktif. Tidak jarang di antara para petani terpaksa meninggalkan

tanahnya atau terusir tanpa mendapatkan tanah hasil tukarannya.

Selanjutnya salah satu dari dampak revolusi Industri adalah munculnya kelompok masyarakat

yang memiliki modal. Dengan modal yang dimilikinya, mereka menguasai perekonomian.

Bahkan. dengan modalnya itu mereka dapat meluaskan lapangan usaha industrinya. Usaha

industri perlu lahan, mereka para pemilik modal membeli tanah-tanah pertanian milik

bangsawan. Pada akhirnya pembelian lahan pertanian itu menimbulkan beberapa dampak.

Pertama, para petani yang semula bekerja di lahan pertanian milik bangsawan menjadi

kehilangan pekerjaan. Mereka berusaha mencari kerja di tempat lain. Ada sebagian diantara

Page 4: Paper 02 Kadaster

mereka pindah ke kota bekerja sebagai buruh. Majikan mereka memberi upah yang rendah.

Berbeda ketika mereka menjadi petani di tanah-tanah milik bangsawan, upah mereka cukup

besar, sebab sistem upah diatur secara bagi hasil bari hasil panen.

Kedua, lahan pertanian yang diubah menjadi lahan indistri, lama-kelamaan menjadi pusat

industri dan akhirnya muncullah kota-kota industri. Di Inggris pada saat itu berkembang kota-

kota industri, seperti Manchester, Liverpool, Sheffielddan Birmingham. Di kota-kota indsutri

tersebut, selain tumbuh pabrik-pabrik industri juga tumbuh kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya

seperti menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Ketiga, berkembangnya kota industri melahirkan kelas buruh. Pembangunan tenaga mesin di

pabrik-pabrik mengakibatkan penggunaan tenaga buruh terbatas. Namun demikian, jumlah

mereka tetap banyak. Karena itu, upah buruh menjadi rendah. Akibatnya banyak pengangguran

dan kemiskinan.

Upah buruh rendah menimbulkan pertentangan antara buruh dengan majikan. Aksi pemogokan

bermunculan sebagai wujud protes kaum buruh. Keadaan seperti ini sering terjadi sehingga

keamanan negara menjadi kacau. Oleh karena itu, negara turut campur dalam pengelolaan

beberapa perusahaan yang dianggap penting untuk kesejahteraan buruh dan rakyat.

pada saat revolusi industri inilah konsep nilai tanah/lahan yang baru terbentuk yaitu tanah/lahan

sebagai sebuah modal. Selain itu bila pada masa sebelumnya, tanah yang bernilai tinggi adalah

tanah yang berada di dalam benteng kota dan dekat dengan istana atau sungai, maka pada masa

ini nilai tanah ditentukan oleh kedekatannya dengan pabrik. Kemampuan pemilik modal

meletakkan pabriknya di titik yang ia inginkan sesuai kebutuhannya, menciptakan lahan-lahan

bernilai tinggi baru di sekitarnya.

Pada masa sebelum dan saat revolusi informasi

Tata Cara Pendaftran Tanah Sebelum Revolusi Informasi

Di Inggris ada beberapa register tanah , contohnya HM Land Registry di Inggris dan Wales ,

Register of Scotland di Skotlandia, dan Land and Property Services di Irlandia .

Sebuah sistem nasional pendaftaran tanah pertama kali dicoba di Inggris dan Wales bawah

Undang-Undang Pendaftaran Tanah 1862 dimana sistem administrasi pertanahan masih

mengalami revolusi industri, register telah beroperasi untuk daerah dari Middlesex ( termasuk

Kota London ) sejak 1709. Sistem nasional sukarela ini terbukti tidak efektif dan , upaya ini yang

dilaksanakan pada tahun 1875 dan 1897 , sistem ini dibawa berlaku oleh Undang-Undang

Pendaftaran Tanah 1925. Hal ini dioperasikan oleh HM Land Registry .

Seiring waktu berbagai wilayah negara itu menyisihkan area pendaftaran yang wajib sehingga di

berbagai negara pendaftaran wajib dilaksanakan lebih lama dari pada orang lain . Urutan terakhir

dibuat pada tahun 1990 , jadi sekarang hampir semua transaksi dalam hasil tanah wajib

didaftarkan . Salah satu perbedaan adalah mengubah kepemilikan setelah kematian , di mana

lahan lebih baik diberikan kepada orang daripada menjual tanah tersebut, ini menyebabkan tanah

Page 5: Paper 02 Kadaster

menjadi wajib didaftarkan hanya pada bulan April 1998 . Demikian pula menjadi wajib untuk

mendaftarkan tanah ketika hipotek dibuat di atas tahun 1998 .

Undang-undang Pendaftaran Tanah 2002 meninggalkan sistem substansial tahun 1925 tapi

dengan syarat memungkinkan wajib memperkenalkan conveyancing elektronik masa depan yang

menggunakan tanda tangan elektronik untuk mentransfer dan mendaftarkan suatu properti .

The Land Registry terhubung ke Eropa Land Information Service EULIS .

Rincian pendaftaran yang tersedia adalah untuk setiap orang yang melakukan pembayaran

dengan biaya yang ditentukan. Tindakan pencegahan telah diperkenalkan dalam beberapa tahun

terakhir untuk memverifikasi identitas orang-orang yang mencoba untuk mengubah judul catatan

. Tidak ada rincian khusus pada catatan untuk setiap tanah yang belum memiliki transaksi yang

bersangkutan yang akan dicatat sebagai sesuatu yang akan sering terjadi jika misalkan ,

kepemilikan terakhir ditransfer sebelum pengenalan pendaftaran wajib di daerah tertentu . Akses

publik terhadap Judul dan file Rencana tersedia di Tanah Registy Inggris dan Wales , alternatif

sumber informasi ini bagi publik , adalah dari Land Registry UK . Pendaftaran tanah dimulai di

Skotlandia dengan penciptaan Register of Sasines by the Registration Act tahun 1617. The Land

Registration Act di Skotlandia tahun 1979 memperkenalkan sistem baru yang kini mencatat

semua perubahan kepemilikan tanah dan penciptaan judul baru . Badan registrasi Skotlandia

bertanggung jawab untuk menjaga kedua Register Sasines dan register baru .

Pendaftaran tanah di Irlandia Utara dioperasikan oleh Land and Property Services , sebuah

lembaga eksekutif dalam Departemen Keuangan dan Personalia untuk Irlandia Utara . Sebelum 1

April 2007 itu ditangani oleh lembaga pemerintah Tanah Register Irlandia Utara .

Sebuah batas hukum berkaitan dengan pemisahan yang tepat dari kepemilikan tanah . Ini adalah

garis tak terlihat membagi tanah satu orang dari yang lain . Itu tidak memiliki ketebalan atau

lebar dan biasanya , tapi tidak selalu jatuh di suatu tempat di atau di sepanjang fitur batas fisik

seperti dinding atau pagar. Posisi yang tepat dari batas-batas hukum hampir tidak pernah

ditampilkan pada rencana judul yang terdaftar dan tidak ditampilkan pada peta Ordnance Survey

. Dalam sebuah pernyataan bersama antara Pendaftaran Tanah ( Inggris dan Wales ) dan survey

Ordnance mereka menyatakan bahwa :

Rencana Gelar ini menunjukkan posisi umum batas-batas tidak menunjukkan garis yang tepat

dari batas-batas . Pengukuran skala dari rencana ini mungkin tidak cocok pengukuran antara

titik-titik yang sama di tanah .

Ini adalah pernyataan yang jelas bahwa Pendaftaran Tanah tidak dapat memberitahu Anda tepat

di mana batas properti berada.

Sebelum masa revolusi informasi, untuk seseorang bisa mendapatkan hak atas tanah apabila

seseorang tersebut mendapatkan sebuah tanah dari seseorang yang mempunyai jabatan yang

tinggi, misalkan raja atau ketua diwilayah mereka. Pada era sebelum revolusi informasi, rakyat

menengah kebawah tidak memiliki hak atas tanah dari tanah apapun karena kekuasaan tertinggi

atas tanah merupakan kepunyaan pemimpin tertinggi diwilayah tersebut.

Adapun dalam sistem pendaftaran tanah dikenal 2 (dua) sistem:

1. sistem pendaftaran akta ("registration of deeds")

2. sistem pendaftaran hak ("registration of title")

Page 6: Paper 02 Kadaster

Sistem pendaftaran tanah membahas serta mempermasalahkan mengenai segala sesuatu hal apa

yang didaftarkan, bagaimana bentuk penyimpanan datanya, serta bentuk penyajian data yuridis

dan yang terpenting lagi menganai bentuk tanda bukti haknya.

Sistem pendaftaran tanah baik, pendaftaran akta maupun pendaftaran hak, dalam setiap kejadian,

perbuatan, maupun peristiwa yang menyebabkan terjadinya pemberian, penciptaan, peralihan /

pemindahan serta pembebanan dengan hak lain harus dibuktikan dengan suatu akta. Karena di

dalam akta tersebut memuat data/ informasi yang berwujud data yuridis dari tanah yang

bersangkutan, termasuk perbutan hukum, hak, penerima hak serta hak apa yang dibebankan.

1. Sistem Pendaftaran Akta ("registration of deeds"),

Pihak Pejabat Pendaftaran Tanah hanya melakukan pendaftaran akta-akta tersebut. Sehingga

dengan demikian Pejabat Pendaftaran Tanah (PPT) bersifat passif, dikarenakan PPT tidak

melakukan uji kebenaran terhadap data yang tercantum / yang disebutkan dalam akta yang

didaftar.

Belanda adalah salah satu contoh negara yang menggunakan teori pendaftaran akta. Yaitu

bahwa, apabila terjadi pemindahan hak yg dilakukan oleh notaris, maka pembuatan serta

pendaftaran haknya dilakukan oleh pejabat Overschrijving (pejabat Balik Nama) di kantornya

pada hari yang sama. Pembeli selaku pemegang atau pemegang hipotik mendapatkan salinan

atau "grosse" akta, yang berfungsi sebagai surat tanda bukti haknya. Sehingga setiap terjadi suatu

perubahan wajib dilakukan pembuatan akta sebagai buktinya., data yuridis yang diperlukan harus

dicari dalam akta-akta yang bersangkutan. Ketidaksesuaian / Cacat hukum dalam suatu akta bisa

menyebabkan tidak sahnya suatu perbuatan hukum yang dibuktiknan dengan akta yang dibuat

kemudian.

2. Sistem Pendaftaran Hak ("registration of title"),

Awal mulanya diciptakan oleh Robert Richard Torrens. Sistem ini banyak diikuti dan berlaku di

Australia. Hal ini dikarenakan sistem ini dibuat lebih sederhana, sehingga memungkinkan orang

dapat memperoleh keterangan dengan mudah, tanpa harus melakukan "title search" pada akta-

akta yang ada. Sistem ini dikenal dengan "registration of title" atau "sistem Torrens".

Dalam sistem ini pun pada setiap penciptaan, pemindahan / peralihan suatu hak baru atau

perbuatan – perbuatan hukum baru harus dibuktikan dengan akta. Tetapi dalam praktek

pelaksanaannya, bukan akta yang didaftar namun hak yang diciptakan dan perubahan-

perubahannya kemudian. Akta yang merupakan sumber datanya.

Pendaftaran hak baru serta perubahan-perubahannya disediakan daftar-isian, atau disebut

"register". Jika pada pendaftaran akta, PPT bersikap passif, maka dalam pendaftaran hak PPT

bersikap aktif. Hal ini dikarenakan sebelum dilakukan pendaftaran haknya dalam register yang

bersangkutan PPT melakukan pengujian kebenaran terhadap data yang dimuat dalam akta yang

bersangkutan.

Salah satu negara yang menggunakan sistem Torrens dalam sistem pendaftaran tanahnya

adalah Australia. Sistem pendaftaran sistem Torrens dinyatakan sebagai berikut:

1. Security of title, kebenaran dan kepastian dari hak tersebut terlihat dari serangkaian peralihan

haknya dan memberikan jaminan bagi yang memperolehnya terhadap gugatan lain.

2. Peniadaan dari keterlambatan dan pembiayaan yang berlebihan.

Page 7: Paper 02 Kadaster

Dengan adanya pendaftaran tersebut tidak perlu selalu harus diulangi dari awal setiap adanya

peralihan hak.

3. Penyederhanaan atas alas hak dan yang berkaitan.

Dengan demikian peralihan hak itu disederhanakan dan segala proses akan dapat dipermudah.

4. Ketelitian.

Dengan adanya pendaftaran maka ketelitian sudah tidak diragukan lagi.

Keuntungan pendaftaran tanah dengan sistem Torrens ini antara lain:

1. Menetapkan biaya-biaya yang tidak dapat diduga sebelumnya;

2. Meniadakan pemeriksaan yang berulang-ulang;

3. Meniadakan kebanyakan rekaman;

4. Secara tegas menyatakan dasar haknya;

5. Melindungi terhadap kesulitan-kesulitan yang tidak tersebut dalam sertifikat;

6. Meniadakan (hampir tidak mungkin) terjadi pemalsuan;

7. Tetap memelihara sistem tersebut tanpa menambahkan kepada taksasi yang menjengkelkan,

oleh karena yang memperoleh kemanfaatan dari sistem tersebut yang membayar biaya;

8. Meniadakan alas hak pajak;

9. Memberikan suatu alas hak yang abadi, karena dijamin negara tanpa batas.

Selain apa yang diuraikan diatas, terdapat beberapa hal yang dapat diambil dari sistem Torrens

ini, yaitu:

1. Mengganti kepastian dari ketidakpastian;

2. Waktu penyelesaian relatif lebih cepat;

3. Proses menjadi lebih singkat dan tidak bertele-tele.

Negara kita Indonesia dari 2 (dua) sistem pendaftaran tanah ini, negara Indonesia menggunakan

teori sistem pendaftaran hak ("registration of title") bukan sistem pendaftaran akta (registration

of deeds). Hal ini dapat diketahui dengan adanya suatu daftar- isian / register yang disebut buku

tanah. Dimana akta pemberian hak berfungsi sebagai sumber data yuridis untuk mendaftar hak

yang diberikan dalam buku tanah. Termasuk juga akta mengenai perbuatan hukum baik berupa

penciptaan, peralihan/ pemindahan maupun pembebanan hak atas tanah.

Sehingga, apabila terjadi perubahan, tidak dibuatkan buku tanah baru melainkan dilakukan

pencatatan pada ruang mutasi yang disediakan dalam buku tanah yang bersangkutan. Dan

sebelum dilakukan pendaftaran haknya, PPT melakukan pengujian kebenaran terhadap data yang

dimuat dalam akta yang bersangkutan. Buku tanah di dalamnya memuat mengenai data yuridis

dan data fisik yang telah dihimpun yang kemudian disajikan dengan diterbitkannya sertipikat

sebagai surat tanda bukti hak yang didaftar.

Sejarah Evolusi Kadaster di Indonesia

Menurut R. Hermanses, berdasarkan sejarah perkembangannya, pendaftaran

tanah di Indonesia, diuraikan dalam tiga periode, dengan uraian sebagai berikut :

1) Periode Pra Kadaster (tahun 1620-1837)

2) Periode Kadaster Lama ( tahun 1837-1875)

3) Periode Kadaster Baru ( setelah tahun 1875)

Page 8: Paper 02 Kadaster

Periode Pra Kadaster (tahun 1620-1837)

Periode Pra-Kadaster

Periode Pra-kadaster ini oleh CG van Huls disebut juga periode kacau

balau (Chaotische periode), karena kadaster tersebut tidak dilaksanakan

sebagaimana mestinya oleh para pelaksananya, sehingga daftar-daftar dan

peta-peta kadaster berada dalam keadaan kacau balau dan tidak dapat

dipercaya.

Periode pra-kadaster dan periode kadaster lama pada pokoknya hanya

perkembangan kadaster yang diselenggarakan di kota Jakarta dan daerahdaerah

sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh karena : a) bahan-bahan tertulis

yang ada terutama mengenai kadaster yang diselenggarakan di kota Jakarta dan

daerah-daerah sekitarnya; dan b) Jakarta merupakan pusat pemerintahan,

sehingga kadaster yang diselenggarakan di kota Jakarta dan daerah-daerah

sekitarnya mendapat perhatian yang jauh lebih besar dari pada kadaster yang

diselenggarakan di daerah-daerah lain.

Pemerintah Kolonial Belanda yang menjadikan Indonesia sebagai salah

satu daerah koloninya, dalam menjalankan kekuasaannya mendirikan VOC

pada tahun 1602 dengan kewenangan selain menerima hak untuk berdagang

sendiri di Indonesia, juga menerima hak menjalankan kekuasaan kadaulatan di

daerah-daerah yang dikuasainya dengan kekuatan senjata.

Pada saat itu dalam menjalankan kekuasaannya di daerah jajahan, VOC.

tidak mau mengakui hukum yang lain, kecuali hukumnya sendiri artinya VOC

menganggap dirinya sebagai pemilik dari tanah-tanah yang terletak di dalam

daerah-daerah kekuasaannya dan Pemerintah VOC memberikan tanah-tanah

kepada bekas pegawai VOC yang menetap di daerah kekuasaannya dan orang

Belanda yang sengaja didatangkan dari Negeri Belanda yang dijadikan sebagai

transmigran.

2) Kadaster Lama

Periode ini oleh CG van Huls disebut juga Periode Ahli Ukur Pemerintah

(Periode van de Gouverments-landsmeter), yakni tata cara penyelenggaraan

kadaster masih diatur secara sederhana sekali (cara pengukuran dan pembuatan

peta-peta belum diatur).

Dapat dijelaskan bahwa pada tanggal 18 Januari 1837 dikeluarkan

keputusan Gouverneur-General (Gubernur Jenderal), selanjutnya disebut G.G.

(Stb. 1837 No. 3) yang menetapkan suatu instruksi bagi para ahli ukur di

10 Jakarta, Semarang dan Surabaya. Dari tugas-tugas atau instruksi yang

diberikan kepada para ahli ukur pemerintah, telah mengatur penyelenggaraan

kadaster secara terperinci, sesuai dengan pokok-pokok penyelenggaraan suatu

kadaster dalam arti yang modern, antara lain :

a) Menyimpan dan memelihara peta tanah (blik-kaarten); yang telah dibuat

oleh ahli ukur tanah sebelumnya dan membuat peta tanah dari blok-blok

yang belum diukur dan dipetakan.

Page 9: Paper 02 Kadaster

b) Menyelenggarakan daftar-daftar berupa :

- Daftar Tanah (blok-register), yaitu daftar dari tiap bidang tanah yang

didaftar menurut nomor atau huruf yang diberikan pada bidang tanah itu

pada peta. Uraian mengenai letak, batas dan luas bidang tanah diambil

dari peta yang ada.

- Daftar Peta, baik peta kasar dan peta lain yang diterima dan dibuat

sendiri.

- Daftar peralihan hak atas benda tetap.

- Daftar pengukuran dan penaksiran yang dilakukan.

c) Memberikan “landmeters-kennis”.

Pemberian landmeters-kennis pada hakekatnya merupakan ulangan dari

ketentuan Pasal 13 s/d 18 dalam Ordinansi Balik Nama (Stb.1834 No.27)

yang menetapkan landmeters-kennis sebagai salah satu syarat pendaftaran

hak atau alat bagi ahli ukur untuk memelihara peta dan daftar tanah

diselenggarakannya agar tetap sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Periode Kadaster Baru.

Periode ini oleh CG. Van Huls disebut periode Jawatan pendaftaran tanah

(Periode Van den Kadastrale Dienst), yakni tata cara penyelenggaraan

kadaster diatur itu secara terperinci.

Bahwa pada tahun 1870 merupakan tonggak penting sejarah keagrariaan

di Indonesia sehubungan diberlakukannya Agrarische-Wet. Khusus dalam hal

pendaftaran tanah, maka pada tahun 1871 Pemerintah membentuk komisi yang

bertugas mempelajari perlu tidaknya kadaster direorganisir.

Peraturan-peraturan yang dikeluarkan untuk penyusunan kadaster baru

itu antara lain :

(1) Ketentuan Umum mengenai pengukuran-pengukuran kadaster di Indonesia

(S.1875 No. 183.j.o. Stb. 1879 No. 164).

(2). Keputusan Pemerintah yang menetapkan Contoh-contoh dan daftar-daftar

tata usaha kadaster) (Bijblad. No. 3308).

(3). Keputusan Pemerintah yang mengatur Tugas kadaster. (Stb.1870 No. 164).

(4). Peraturan mengenai penggunaan hasil-hasil pengukuran-pengukuran

kadaster dalam surat-surat hak tanah (Stb. 1880 N0. 147).

Dalam pada itu, Stb. 1875 No. 183 mengatur secara rinci cara

penyelengggaraan kadaster dan pemetaan. Pengukuran dan pemetaaan di

daerah-daerah yang ditunjuk oleh Gubernur Jenderal disebut daerah kadaster.

Dalam pasal 20 dijelaskan apa yang dimaksud dengan bidang tanah, yakni

bidang tanah tersendiri yang harus diukur dan dipetakan baik yang dipunyai

orang/badan hukum dengan sesuatu hak (bidang tanah hak), bagian dari bidang

tanah hak, jika bagian itu terpisah oleh batas alam atau mempunyai tanaman

yang berbeda, bagian dari jalan dan perairan yang mempunyai nama tersendiri

maupun bagian dari bidang tanah yang terletak di seksi lain.

Penyelenggaraan kadaster baru itu telah membawa keuntungan sebagai berikut :

Page 10: Paper 02 Kadaster

17

(1) Timbulnya kesadaran pada ahli ukur, bahwa kadaster tidak dapat

diselenggarakan tanpa didasarkan pada peta yang dibuat secara teliti.

(2) Penyelenggaraan tata usaha kadaster meskipun dilakukan dengan

menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan, dilakukan secara

seksama pula.

(3) Tenaga pelaksana mendapat pendidikan yang dapat dibanggakan.

Berdasarkan uraian mengenai priodesasi dari perkembangan kadaster

tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa priodesasi dimaksud didasarkan

pada pembentukan instansia yang melaksanakan tugas pendaftaran tanah, bukan

pada kemajuan dari metode yang dipakai, sebab pada periode pra-kadaster yang

melaksanakan tugas-tugas pendaftaran tanah adalah Baljuw dan Scheepen telah

menyelenggarakan kadaster dalam arti kuno dan dalam arti modern. Pada priode

kadaster lama penyelenggaranya adalah ahli ukur pemerintah, sedang pada periode

kadaster baru, penyelenggaranya adalah Kantor Kadaster.

Page 11: Paper 02 Kadaster

KOMPONEN UTAMA

Komponen utama dari kadaster adalah:

a) Survey kadaster

Survei kadaster biasanya dilakukan menggunakan metode survei tanah. Sebuah metode

murah dansederhana adalah dengan menggunakan tabel pesawat atau kotak kaset dan

optik. Metode yang lebih

canggih termasuk penggunaan pengukuran jarak peralatan elektronik atau “Total

Stations”, yang

biasanya memberikan akurasi yang lebih tinggi. Posisi pemasangan satelit menggunakan

GlobalPositioning System (GPS) yang diperkenalkan lebih dan lebih dan menjanjikan

untuk memberikanakurasi yang tinggi dengan biaya yang relatif rendah di masa

depan.Survei kadaster juga dapat dilakukan dengan menggunakan foto udara. Hari ini

akurasi tinggi dapatdiperoleh dengan menggunakan metode fotogrametri analitis. GPS

juga dapat digunakan untukmengurangi biaya membangun pengendalian tanah. Jenis lain

dari peta atau gambar sepertiorthophotos atau hasil cetak foto yang diperbesar dapat

digunakan untuk mengurangi biaya didaerah khusus, terutama jika pendekatan sistematis

yang digunakan.

b) Peta kadaster

Peta kadaster menampilkan deskripsi spasial lahan bingkisan batas-batas yang

mendefinisikan lokasi,bentuk dan ukuran bidang tanah dalam konteks sistem geodetik

regional atau nasional posisi. Mereka juga mengandung identifikasi paket unik untuk

membangun link ke informasi lahan kepemilikan.Ketika dipelihara secara real-time, peta

kadaster dapat berfungsi sebagai basis untuk sistem hak milikyang dapat diandalkan.

Surveyor kadaster didirikan kota-kota, banyak, akses jalan, kereta api, kanaldan plot kota.

Hari ini, dengan sistem penentuan posisi global, surveyor yang menandai baru aslitanah-

klaim pemukiman dan taman nasional untuk menambah batas-batas provinsi, wilayah

daninternasional yang ada.

FUNGSI

Sistem kadaster merupakan hal yang wajib dimiliki suatu negara, karena memiliki fungsi yang

sangat vitalbagi suatu negara. Fungsi tersebut adalah membantu pembangunan nasional dari

berbagai sektor. Diantaranya adalah sektor perekonomian, pertanian, konservasi alam, serta

sektor sosial. Kadasterberguna sebagai catatan penggunaan lahan pada berbagai sektor tersebut

yang kemudian dari catatantersebut dikeluarkanlah pajak-pajak. Pajak-pajak tersebut selanjutnya

akan masuk ke keuangan negarauntuk pembangunan nasional. Fungsi tersebut muncul dari

fungsi-fungsi utama kadaster yaitu sebagaicatatan tentang kepentingan sebuah tanah, meliputi

hak, batas, dan kewajiban bagi pemilik tanah.

Page 12: Paper 02 Kadaster

JENIS-JENIS KADASTER

Berdasarkan kepentingannya, kadaster terdiri dari:

a) Kadaster Fiskal : didefinisikan sebagai inventori (daftar bidang tanah hasil inventarisasi)

bidangtanah yang mendukung informasi yang diperlukan untuk melakukan penilaian

masing-masing bidangtanah dan juga menentukan pajak terhadap bidang tanah tersebut

(Leksono, 2013).Terdapat tiga langkah utama dalam pengoperasian kadaster fiskal.

Pertama, penting dilakukanpenggalian dan identifikasi semua bidang tanah yang akan

dinilai. Kedua, setiap bidang tanah yangditemukan diklasifikasikan dan dilakukan

penilaian. Ketiga, pajak harus ditagihkan terhadap siapayang bertanggung jawab terhadap

properti. Orang yang bertanggung jawab melunasi pajak propertitidak harus pemilik

properti yang sesungguhnya. Register fiskal mungkin merupakan sumber buktiyang

mengacu pada pemilik sebenarnya oleh karena itu seharusnya terdapat hubungan

antaramanajemen register fiskal dengan kadaster yuridis.

b) Kadaster Hukum Kadaster yang berkekuatan hukum dan berinteraksi langsung dengan

masyarakat memiliki peran vitalbagi pembangunan.

c) Kadaster Multi gunaKadaster Multi guna dapat memiliki 2 arti. Yang pertama adalah

seluruh data ataupun informasi dibumi, untuk setiap kepentingan, akan memuat atau

mengguna bagian data yang sama. Yang keduayaitu sekumpulan data di bumi, yang dapat

digunakan oleh berbagai kepentingan.Berdasarkan matranya, kadaster terdiri dari:

a) Kadaster Darat

b) Kadaster Laut

Page 13: Paper 02 Kadaster

Daftar Pustaka

FIG. (2002). cadastre 2014. a vision on future cadastral system .

kaufman, j. (2002). Cadastre 2014. a vision on future cadastral system , 1-22.

kaufman, j. (2002). FIG. Retrieved from www.fig.net.

Tamtomo. (2001, mei 9). Kadaster Multi Guna. Retrieved from www.pengukurantanah.com.

Catatan Biografi

Kontak

Nama : Adam Irwansyah

Ridho Dinata

Rizky Ahmad Yudanegara

Institusi : Institut Teknologi Sumatera

Alamat : jalan winaya mukti no 1 asrama ITB Jatinangor

Kota : Sumedang

Negara : Indoneisa

Tel. : +6285793170607

Email : [email protected] / [email protected]

Web site : www.itera.itb.ac.id