Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah...

28
Kerjasama Teknik Indonesia-Jerman Departemen Kehutanan dan Perkebunan Bekerjasama dengan Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ) Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) Yosep Ruslim Alexander Hinrichs Rolf Ulbricht SFMP Document No. 10b (1999) ISBN 979-606-050-7 Proyek Pengembangan Sistem Pengelolaan Hutan Lestari Promotion of Sustainable Forest Management Systems In East Kalimantan (SFMP) 1999

Transcript of Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah...

Page 1: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

Kerjasama Teknik Indonesia-Jerman

Departemen Kehutanan dan Perkebunan

Bekerjasama dengan

Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ)

Panduan Teknis Pelaksanaan

Pembalakan Ramah Lingkungan

(Reduced Impact Tractor Logging)

Yosep Ruslim

Alexander Hinrichs

Rolf Ulbricht

SFMP Document No. 10b (1999)

ISBN 979-606-050-7

Proyek Pengembangan Sistem Pengelolaan Hutan Lestari

Promotion of Sustainable Forest Management Systems

In East Kalimantan (SFMP)

1999

Page 2: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) i

KATA PENGANTAR

Pengelolaan hutan lestari tidak hanya upaya melestarikan hutan melalui keseimbangan

tebangan dan riap tegakan, tetapi juga terkait dengan teknik pemanenan yang hemat dan

ramah terhadap lingkungan. Kenyataan di lapangan saat ini selain kerusakan yang terjadi

terhadap tegakan tinggal dan permukaan tanah, juga masih cukup banyak limbah yang

tertinggal di hutan. Oleh karena itu penerapan pemanenan yang ramah lingkungan atau

Reduced Impact Logging (RIL) oleh para pelaksana pembalakan menjadi kegiatan yang

seharusnya dilakukan setiap saat.

Kerjasama Teknik Indonesia-Jerman antara Departemen Kehutanan dan Perkebunan

dengan Deutsche Gesellschaft fûr Technische Zusammenarbeit (GTZ), dalam rangka

mendukung salah satu indikator standar LEI/FSC, telah menyusun panduan teknis

pelaksanaan pembalakan ramah lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging).

Ucapan terimakasih disampaikan kepada seluruh anggota tim yang terlibat dalam

penyusunan panduan teknis ini, yang telah mencurahkan tenaga dan pemikiran dalam

penyempurnaan teknik yang sebelumnya sudah ada.

Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pelaksana pembalakan dalam

mewujudkan pengelolaan hutan lestari.

Kepala Kantor Wilayah Kehutanan Tk I Kaltim

Ir. H. Uuh Aliyuddin, MM

Page 3: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud dan Tujuan 1

1.3. Tahapan dan Waktu Kerja dari Reduced Impact Logging (RIL) 2

II. LANGKAH DASAR UNTUK BIDANG PERENCANAAN 3

2.1. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) dan

Survey Topografi

2.1.1. Teknis Pelaksanaan Di lapangan

2.1.2. Penyiapan Peta Posisi Pohon dan Peta Topografi

2.2. Perencanaan Jalan Sarad dan TPn

2.3. Penandaan Jalan Sarad dan TPn Sebelum Penebangan

2.3.1. Pelaksanaan penandaan jalan sarad/TPn di lapangan

2.4. Pembagian Petak Kerja dan Peta Kerja untuk Operator

Chainsaw dan Traktor

3

3

4

5

5

5

6

III. LANGKAH DASAR UNTUK BIDANG PRODUKSI

3.1. Pembukaan Jalan Sarad dan TPn Sebelum Penebangan

3.2. Penebangan Terarah Sesuai dengan Jalan Sarad dan

Pembagian Batang

3.3. Penyaradan dengan menggunakan "Winching"

3.4. Kegiatan Pembuatan Sudetan dan Parit (Closing up)

7

7

8

11

14

IV. KEGIATAN TIM PERENCANAAN DAN PRODUKSI

4.1. Pengontrolan Hasil Pekerjaan Penebangan dan Penyaradan

4.2. Tim Pengawasan

4.3. Sistem Pengupahan dan Premie

4.4. Contoh Penentuan Premie Dasar

15

15

15

15

16

DAFTAR PUSTAKA 19

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

20

22

24

25

Page 4: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peraturan pengelolaan hutan di Indonesia telah banyak dikeluarkan dengan tujuan

untuk mendapatkan teknik pengelolaan hutan yang berkesinambungan dan ramah terhadap

lingkungan. Dalam praktek kegiatan pemanenan di lapangan masih banyak masalah yang

dihadapi yaitu kerusakan terhadap tegakan tinggal maupun kerusakan lingkungan. Aturan-

aturan yang ada belum dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga terjadi kerusakan terhadap

tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak limbah yang tertinggal di hutan. Penerapan

pemanenan yang ramah lingkungan (RIL) di hutan tropis merupakan salah indikator kunci

dalam standard LEI/FSC untuk mendapatkan sertifikasi.

Teknik operasional yang berkaitan dengan pengelolaan hutan yang lestari telah dicoba

dibeberapa unit pengusahaan hutan. Teknik pembalakan yang ramah lingkungan dengan

menggunakan traktor dapat diterapkan secara sederhana dan dapat lebih mengefisienkan

sistem kinerjanya, khususnya pada daerah yang bertopografi datar sampai sedang.

Teknik penerapan pembalakan yang ramah lingkungan memberikan hasil yang positif

terhadap lingkungan tanpa mengeluarkan biaya tambahan yang besar dan tidak terlalu sulit

bagi operator Chainsaw dan Traktor (Ruslim et al., 2000).

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan panduan teknis pelaksanaan pembalakan ini adalah untuk

memberikan panduan teknis kepada unit-unit pengusahaan hutan, alam kegiatan pengusahaan

hutan yang ingin melakukan pembalakan ramah lingkungan.

Untuk mewujudkan pengelolaan hutan alam tropis yang berkesinambungan tersebut

diperlukan penerapan teknik RIL dengan tujuan:

1. Mengurangi kerusakan tegakan tinggal dan kerusakan tanah (pemadatan dan erosi)

2. Menciptakan kondisi lingkungan yang ditinggalkan agar mempunyai kualitas yang baik.

3. Pemanfaatan potensi kayu yang lebih baik dengan mengurangi limbah di hutan .

4. Mengurangi biaya rehabilitasi.

Page 5: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 2

1.3. Tahapan dan Waktu Kerja dari Reduced Impact Logging (RIL)

Et-2

Et-1

ITSP DAN SURVEY TOPOGRAFI

PENYIAPAN PETA POHON DAN PETA TOPOGRAFI

Et-0.6 PERENCANAAN JALAN SARAD DAN TPN DI PETA

TOPOGRAFI

Et-0.3

PENANDAAN JALAN SARAD DAN TPN DI LAPANGAN

PEMBAGIAN PETAK KERJA DAN PETA KERJA UNTUK

OPERATOR CHAINSAW DAN TRAKTOR

PEMBUKAAN JALAN SARAD DAN TPN SEBELUM

PENEBANGAN

PENEBANGAN TERARAH SESUAI DENGAN JALAN

SARAD YANG TELAH DIBUAT (DIRECTIONAL

FELLING)

PENYARADAN DENGAN MENGGUNAKAN

"WINCHING"

KEGIATAN PEMBUATAN SUDETAN DAN PARIT

(CLOSING UP) Et-0

EVALUASI HASIL PENEBANGAN DAN PENYARADAN

(BLOCK INSPECTION) DAN PENGONTROLAN

KUALITAS KERJA (QUALITY CONTROL) DAN

PELAPORAN.

PENGUPAHAN BERDASARKAN KUALITAS KERJA

BI

DA

NG

P

ER

EN

CA

NA

AN

B

ID

AN

G

PR

OD

UK

SI

BID

AN

G P

ER

EN

CA

NA

AN

DA

N P

RO

DU

KS

I

Page 6: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 3

II. LANGKAH DASAR UNTUK BIDANG PERENCANAAN

2.1. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) Dan Survey Topografi

Kegiatan ITSP dilakukan pada saat Et-2, dimana data yang diambil adalah data

diameter, spesies dan posisi pohon untuk menghasilkan peta pohon serta data topografi untuk

menghasilkan peta kontur. Dengan data yang diperoleh dari kegiatan tersebut diatas, kita

dapat sekaligus menghasilkan dua buah peta dasar. Peta dasar tersebut sangat penting artinya

untuk kegiatan berikutnya, yaitu perencanaan trase jalan sarad1).

2.1.1. Teknis Pelaksanaan Di Lapangan

A. Sasaran

Peta pohon dan peta topografi merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan

perencanaan pemanenan. Peta topografi diperlukan dalam menentukan trase jalan utama,

cabang maupun jalan sarad. Sedangkan peta pohon diperlukan dalam menentukan potensi

yang dipanen, juga arah perencanaan jalan sarad.

B. Kelompok Sasaran

Asisten perencanaan beserta mandor perencanaan membuat rencana kegiatan di peta kerja

(peta PAK) dengan skala 1:10.000.

Regu kerja

Tenaga kerja yang diperlukan untuk kegiatan ITSP sebanyak 11 orang pada kondisi

topografi yang berat atau potensi kayu yang padat, sedangkan pada kondisi topografi yang

ringan sampai sedang dan potensi sedang cukup menggunakan tenaga kerja sebanyak 9

orang (Lihat Tabel 1).

Tabel 1. Pembagian regu kerja untuk survey topografi dan ITSP

No. Untuk Regu Survey Topografi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Ketua regu (pencatat)

Kompass-man (mengukur azimuth)

Helling-man (mengukur slope)

Pemasang patok

Penarik meteran

Pelebar perintisan

Pembantu umum

1

1

1

1

1

1(*)

1

No. Untuk Regu Inventarisasi Tegakan Sebelum

Penebangan (ITSP)

1. Ketua regu (pencatat) 1

2. Pengenal jenis pohon, posisi pohon, pengukuran

diameter dan tinggi

3 (**)

T O T A L 11

Keterangan:

(*) Untuk topografi yang ringan sampai sedang boleh dihilangkan (**) Untuk topografi yang ringan sampai sedang cukup 2 orang

1)

Lihat laporan “Petunjuk Dasar Dalam Timber Cruising dan Survei Topografi” (Ruslim, 1998).

Page 7: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 4

2.1.2. Penyiapan Peta Posisi Pohon dan Peta Topografi

Untuk perencanaan operasional diperlukan peta kerja yaitu peta kontur dengan skala

1:2.000 - 1:5.000 dengan interval garis kontur 5-10 m. Jalan sarad ditandai di atas peta kontur

yaitu dengan mengambil pada posisi pematang (punggung). Selain itu peta kontur

dioverlaykan dengan peta pohon, sehingga memudahkan perencanaan jalan sarad dalam satu

petak dengan luas 100 ha. Untuk mendapatkan peta kontur dapat dibuat secara manual atau

menggunakan fasilitas Sistem Informasi Geografi (Arcview) atau software GIS lainnya

seperti pada Gambar 1. Pekerjaan pembuatan peta topografi dan penandaan jalan sarad di

peta selain dapat dikerjakan oleh perusahaan sendiri ataupun konsultan.

Gambar 1. Hasil overlay antara peta kontur, peta pohon dan perencanaan jalan sarad.

100 200 300 400 500 600 700 800 900 10000

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Jalan

UtamaRencana jalan

Singke

rFloate

B C

A D

Jalan Utama, Jalan Cabang

Rencana Jalan Sarad

Sinker

Floater

Page 8: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 5

2.2. Perencanaan Jalan Sarad dan TPn

A. Sasaran

Untuk mempermudah regu survey menerapan rencana jalan sarad di lapangan, maka

rencana jalan sarad terlebih dahulu dibuat di peta topografi. Perencanaan jalan sarad di peta

topografi dibuat oleh tim perencanaan di kantor ± 6 bulan sebelum penebangan dilakukan.

B. Kelompok sasaran

Kepala bidang, kepala bagian dan regu survey.

C. Bahan dan peralatan

Peta pohon dan peta topografi (skala 1:2.000 - 1:5.000)

Pensil dan spidol warna

D. Prinsip perencanaan jalan sarad di peta

1. Peletakan trase jalan sarad pada kondisi topografi sedang sebaiknya dilakukan pada

daerah pematang (punggung), agar tingkat erosi lebih kecil.

2. Panjang jalan sarad disesuaikan dengan penyebaran posisi pohon dan hanya direncanakan

sesuai dengan keperluan.

3. Mencapai sebanyak mungkin pohon yang akan ditebang dengan sesedikit dan sependek

mungkin

4. Panjang jalan sarad sebaiknya tidak lebih dari 500 m.

5. Posisi jalan sarad pada sisi lereng (searah garis kontur) terletak di daerah yang tidak

curam (< 20 %; penggalian /dorongan maksimum < 1 m).

6. Sebaiknya TPn direncanakan di atas (uphill skidding).

7. Jangan merencanakan jalan sarad diatas dasar lembah.

8. Hindari (jika mungkin) jalan sarad melintasi sungai, anak sungai dan daerah berbatu.

9. Jangan merencanakan jalan sarad dengan kecuraman lebih dari 40 %.

10. Rencanakan jalan sarad sedemikian rupa sehingga penggunaan winch tidak

melebihi 30 m.

2.3. Penandaan Jalan Sarad dan TPn sebelum Penebangan

2.3.1. Pelaksanaan penandaan jalan sarad/TPn di lapangan

Pelaksanaan jalan sarad dari peta kerja ke lapangan tanpa melakukan kegiatan

pengukuran tambahan, tetapi cukup dengan mencari nomor pohon yang berlabel

merah/kuning yang terdapat di kiri kanan trase jalan sarad. Bila perlu dilakukan perbaikan

rencana jalan sarad yang ada, apabila informasi tambahan tidak didapatkan pada peta kontur

(seperti daerah rawa, batuan, lereng terjal, daerah yang tidak sesuai dan pohon yang

dilindungi). Perubahan segera ditandai pada peta rencana kerja. Tanda jalan sarad dibuat

dengan cat pada pohon-pohon yang terletak dikiri-kanan jalan sarad, supaya memudahkan

pengontrolan jalan sarad setelah dilakukan pendorongan. Untuk menandai tempat TPn cukup

dengan garis vertikal pada pohon yang tinggal.

Page 9: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 6

A. Sasaran

Perencanaan jalan sarad dan TPn direalisasikan berdasarkan penyaradan dengan

menggunakan traktor dan jumlah kayu yang disarad yaitu:

Dengan mengurangi kerusakan terhadap tegakan tinggal dan tanah

Dengan mengurangi biaya penyaradan

Mempermudah operator Chainsaw untuk melakukan orientasi di lapangan

B. Kelompok Sasaran

Regu perencanaan dan regu lapangan merealisasikan rencana jalan sarad dan Tempat

Penumpukan Sementara (TPn) di lapangan.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di lapangan untuk penandaan jalan sarad dan

TPn sebanyak 3 orang yaitu ketua regu (peta kerja, kompass) dan dua orang untuk penandaan

dengan cat. Jika lokasi kerja cukup jauh dari basecamp, maka diperlukan 1 orang tukang

masak.

C. Bahan dan Peralatan

Peta pohon/peta topografi (peta kerja dengan skala 1:2.000 - 1:5.000)

Kompas

Meteran

Kuas dan cat merah

D. Prinsip pembuatan jalan sarad dan TPn

Buatlah TPn sekecil mungkin (misalnya 20 m x 40 m); jika hanya beberapa log, gunakan

sisi jalan tanpa perlu persiapan.

Buatlah TPn pada daerah di pinggir jalan yang kering dan datar (kelerengan < 5%).

Jalan sarad diusahakan tidak melewati areal yang banyak terdapat pohon-pohon

bermanfaat (sumber pangan masyarakat) dan dilindungi.

Penandaan cat miring ke dalam yaitu menunjukkan posisi sumbu jalan sarad (Gambar 2).

Pengecekan pembuatan jalan sarad di lapangan dengan rencana di peta.

Buat koreksi di peta berdasarkan realisasi pembuatan jalan sarad di lapangan.

2.4. Pembagian Petak Kerja dan Pemberian Peta Kerja untuk Operator Chainsaw

dan Traktor

Pembagian petak menjadi anak petak sebanyak 3 atau 4 bagian (A, B, C, D) dan pada

masing-masing anak petak satu pasang operator Chainsaw dan Traktor (Gambar 1). Sebelum

kegiatan penebangan peta kerja sebaiknya diberikan kepada masing-masing operator untuk

kelancaran kegiatan penebangan dan penyaradan.

Page 10: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 7

III. LANGKAH DASAR UNTUK BIDANG PRODUKSI

3.1. Pembukaan Jalan Sarad dan TPn Sebelum Penebangan

A. Sasaran

Pembukaan jalan sarad dilakukan oleh operator traktor sebelum penebangan dimulai.

Kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah operator Chainsaw menuju pohon yang akan

ditebang dan mempermudah pengarahan arah rebah ke jalan sarad. Selain itu jalan sarad yang

sudah terbuka, akan mempermudah operator Chainsaw keluar hutan apabila ada angin

kencang.

B. Kelompok sasaran

Operator traktor dan operator Chainsaw, helper dan mandor tebang

C. Peralatan dan bahan

Traktor

Chainsaw

D. Prinsip pembukaan jalan sarad dan TPn

Pendorongan trase jalan sarad dan TPn dilakukan pada saat pembagian petak kerja

telah diketahui oleh operator Chainsaw dan Traktor. Pendorongan hanya boleh dilakukan

sampai dengan tanda stop yang telah ditentukan oleh team perencanaan. Apabila ada pohon-

pohon yang tidak terjangkau dan harus dibuat jalan sarad tambahan, maka operator traktor

wajib melaporkan ke bagian perencanaan. Adapun beberapa hal yang penting yang harus

diperhatikan adalah:

1. Gunakan peta kerja (peta pohon dan peta topografi) untuk perencanaan kerja setiap hari.

2. Jalan sarad direalisasikan sesuai dengan perencanaan di peta dan seperti yang ditandai di

lapangan.

3. Buatlah jalan sarad sekecil mungkin (tidak melebihi lebar blade traktor, mis: tidak lebih

dari 4,5 m); hindari kerusakan pohon-pohon di sepanjang jalan sarad (Gambar 2).

4. Jangan melakukan pengupasan tanah (blading) hanya jika perlu.

5. Jangan medorong pohon-pohon di kiri kanan jalan sarad yang bercat merah

Page 11: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 8

Gambar 2. Trase jalan sarad sebelum kegiatan penebangan.

3.2. Penebangan Terarah Sesuai dengan Jalan Sarad dan Pembagian Batang

A. Sasaran

Tebang terarah adalah penebangan pohon-pohon secara tepat ke arah/tempat jatuhnya pohon

yang telah direncanakan sebelumnya2)

Tujuan tebang terarah adalah:

1. Mengurangi kerusakan terhadap tegakan tinggal, permudaan dan keterbukaan tanah

melalui proses penyaradan.

2. Pemanfaatan kayu yang maksimal dengan mengurangi limbah

3. Mengurangi jarak sarad

4. Mengurangi tingkat kecelakaan pada saat pemanenan dan mengurangi biaya operasional

lainnya.

B. Kelompok Sasaran

Operator Chainsaw dan pembantunya.

2)

Direncanakan sebelumnya:

Penentuan pada saat perencanaan opersional pada peta kerja.

Page 12: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 9

C. Peralatan, bahan

Chainsaw,

Parang,

Baji untuk penebangan dan pembagian batang,

Spare parts (rantai dan bar cadangan)

Alat (kikir, kunci busi, busi)

Petrol, oli bekas, gemuk

Peta kerja (peta pohon dengan rencana jalan sarad)

Kertas dan ballpoint

Pakaian pengaman (sarung tangan, helm, sepatu kerja),

Pita diameter

Air minum, makanan.

D. Prinsip penebangan terarah

1. Persiapan

Pengontrolan kelengkapan peralatan dan bahan bakar (peralatan kerja, spare parts, solar,

pelumas, dll.)

Rencana harian dengan bantuan peta rencana kerja (peta pohon dan peta kontur dengan

jalan sarad)

Mempelajari posisi jalan sarad yang telah dibuat dan Tempat pengumpulan kayu

sementara (TPn)

2. Definisi tebang terarah

Menentukan arah rebah dengan mempertimbangkan keadaan pohon yaitu: bentuk tajuk

dan batang yang tidak silindris, arah angin, cacat pada batang, keadaan liana yang terkait

dengan pohon lain.

Arah rebah sedapat mungkin ke jalan sarad atau sedekat mungkin ke jalan sarad yang

memudahkan penyaradan, sehingga membentuk sudut ±45o; jika arah rebah tidak

memungkinkan menuju jalan sarad, maka tebanglah dengan arah yang berlawanan.

Menghindari kerusakan penebangan terhadap pohon inti.

Menghindari arah rebah ke tempat yang banyak permudaan.

Jangan menebang pohon ke daerah yang dilindungi (kiri-kanan sungai).

Jangan menebang pohon ke arah anak sungai, batu, tunggak, selokan agar kayu tidak

pecah.

Tebanglah semua pohon ke daerah yang sudah terbuka, tetapi jangan menebang lebih dari

2 pohon dalam satu tempat yang terbuka.

Usahakan menebang menuju pematang untuk memudahkan proses penyaradan.

Penentuan arah rebah ditentukan sebelumnya oleh operator Chainsaw sesuai dengan kondisi pohon terakhir

di lapangan.

Page 13: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 10

3. Penebangan

Utamakan keselamatan kerja, jangan menebang pohon jika merasa ragu akan timbulnya

bahaya, misalnya terhadap liana, pohon yang condong.

Jangan menebang pada saat angin kencang, khususnya pada blok tebang penyelamatan.

Bersihkan pangkal pohon dan sekitarnya dengan radius yang cukup.

Amankan semua peralatan sebelum penebangan dilakukan.

Yakinkan pada saat penebangan tidak ada orang lain disekitarnya (dengan radius sebesar

dua kali dari pohon yang akan ditebang).

Usahakan takik rebah serendah mungkin untuk memperoleh volume kayu yang lebih besar

(Gambar 3-kiri); jika pohon berbanir, letakkanlah takik rebah secukupnya.

Buat takik rebah kurang lebih 1/3 diameter pohon yang akan ditebang. Jika takik rebah

sudah terbuka, maka nampak mulut takik rebah membentuk sudut 45o (Gambar 3-kanan).

Peletakan takik balas berkisar antara 5-10 cm terhadap takik rebah.

Potonglah pada kedua sisi sedalam 5-10 cm agar kayu tidak pecah.

Gunakan baji dari kayu untuk menjamin keselamatan penebang dan menjamin arah rebah

pohon seperti apa yang telah direncanakan. Berhati-hatilah untuk menebang pohon yang

kering.

Memberikan isyarat pada saat membuat takik balas.

Pasanglah potongan label pertama pada tunggak untuk kontrol dan label kedua pada

batang yang disarad serta yang ketiga dilaporkan oleh Chainsaw operator pada mandor

tebang.

Gambar 3. Peletakan takik rebah yang cukup rendah (kiri) dan pembuatan takik rebah ± 45o.

4. Kegiatan setelah penebangan

Manfaatkan semua kayu yang komersil yang telah ditebang – juga jika kayu yang

ditebang mempunyai kualitas rendah dan masih dapat digunakan, seperti kayu yang

berlobang jika besarnya lobang tidak lebih dari 1/3 dari besarnya diameter.

Jika kayu yang ditebang berbanir, potonglah bagian banir tersebut sampai terlihat silindris.

Jika kualitas kayu di atas cabang pertama mempunyai kualitas kayu cukup baik (panjang 2

m atau lebih), potonglah log tersebut sampai di atas cabang pertama yang masih bisa

dimanfaatkan.

Potonglah panjang log sesuai dengan aturan/kebutuhan dari pabrik.

Page 14: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 11

Catatlah jumlah kayu yang dipotong pada peta kerja dan tandai pada log.

Bila ditemukan halangan untuk proses winching (mis: batang besar yang melintang),

sebaiknya dibersihkan oleh operator chainsaw.

5. Laporan harian

Setiap sore hari operator Chainsaw memberikan laporan rutin penebangan kepada

Mandor blok berdasarkan label yang ada seperti contoh berikut:

Tabel 2. Laporan Harian Jumlah Batang yang Ditebang oleh Operator Chainsaw Kepada

Mandor Tebang

Nama operator Chainsaw:

Petak/anak petak:

Tanggal:

Nomor

urut Jenis

Nomor

pohon

Jumlah

batang

Nomor

urut Jenis

Nomor

pohon

Jumlah

batang

1.

2.

3.

.

.

.

.

.

.

.

.

MM

KR

BK

217

242

220

1

2

1

3.3. Penyaradan dengan Menggunakan "Winching"

A. Sasaran

Tujuan utama dari penyaradan dengan menggunakan traktor dalam teknik RIL adalah:

Untuk mengeluarkan kayu dari lokasi penebangan sampai ke TPn, dengan mengurangi

kerusakan terhadap tegakan tinggal dan keterbukaan tanah yang sekecil mungkin yaitu

dengan perencanaan atau penandaan jalan sarad dan TPn sebelum penebangan.

Mengurangi biaya penyaradan

B. Kelompok sasaran

Operator traktor dan pembantunya (Hookman)

C. Bahan dan peralatan

Traktor dengan kabel pada drum sepanjang 45 m.

Peta kerja (peta pohon dan peta topografi dengan rencana jalan sarad)

Blangko untuk laporan

D. Prinsip penyaradan

1. Teknik penyaradan

1. Hindari pengupasan tanah – pengupasan dilakukan pada kelerengan yang lebih kecil dari

26% (15o).

2. Hindari penyaradan jika kondisi tanah basah dan waktu hujan deras.

Page 15: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 12

3. Gunakan peta rencana kerja untuk mengontrol kayu yang disarad dan laporan dari

penebang.

4. Gunakanlah winching secara konsekuen dari pangkal pohon sampai ke jalan sarad utama

yang disarad sampai dengan panjang 15-30 m (Gambar 4).

5. Bila arah rebah melintang terhadap jalan sarad maka dilakukan penyaradan bertahap.

6. Susunlah batang kayu cukup dikiri kanan jalan utama/cabang, TPn dibuat jika sangat

diperlukan, ukuran yang disesuaikan dengan jumlah kayu yang disarad.

7. Lebih optimal bila dalam penyaradan dimanfaatkan "Choker" (Gambar 5)

8. Apabila penyaradan harus menyeberangi anak sungai, buatlah gorong-gorong sementara

dari batang kayu lubang dan setelah kegiatan penyaradan selesai dibongkar kembali agar

saluran air tidak tersumbat (Gambar 6).

Gambar 4. Kegiatan penyaradan dengan "Winching".

Untuk mempermudah helper dalam proses penyaradan pada saat memasang hook

kebatang yang akan disarad dan memperlambat kerusakan kabel winch, maka sebaiknya

digunakan "Choker".

Gambar 5. Penggunaan "Choker" dalam kegiatan penyaradan.

Page 16: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 13

Gambar 6. Pembuatan jembatan sementara untuk penyaradan.

2. Laporan harian

Setiap sore hari operator traktor memberikan laporan rutin penebangan kepada mandor

blok yaitu:

Tabel 3. Laporan Harian Jumlah Batang yang Disarad Operator Traktor Kepada Mandor

Tebang

Nama operator Traktor:

Petak/anak petak:

Tanggal:

Nomor

urut Jenis

Nomor

pohon

Jumlah

batang

Nomor

urut Jenis

Nomor

pohon

Jumlah

batang

1.

2.

3.

.

.

.

.

.

.

.

.

MM

KR

BK

217

242

220

1

2

1

Mandor blok diperlukan untuk mengontrol semua kayu yang telah ditebang dan disarad untuk

dicocokkan dengan peta pohon.

Page 17: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 14

3.4. Kegiatan Pembuatan Sudetan dan Parit (Closing up)

A. Sasaran

Closing up adalah pembuatan parit dan sudetan pada jalan sarad untuk mengurangi

erosi tanah setelah kegiatan penyaradan. Kegiatan pembuatan sudetan dan parit dilakukan

langsung setelah kegiatan penyaradan selesai yaitu pada saat operator traktor akan

meninggalkan jalan sarad. Closing up dibuat lebih banyak jika:

1. Tingkat erosi tanah lebih besar

2. Pemanenan dilakukan pada musim penghujan

3. Kemiringan jalan sarad semakin terjal.

B. Kelompok sasaran

Operator traktor dan helper.

C. Prinsip pembuatan sudetan dan parit

Pembuatan sudetan dan parit dibuat pada daerah yang menurun dan tempat aliran air.

Pembuatan sudetan dan parit dilakukan pada saat tidak ada hujan. Posisi sudetan membentuk

sudut ± 45o terhadap jalan sarad dan dibuat pintu pembuangan air. Hal ini diperlukan untuk

mengurangi laju dan jumlah aliran air hujan dipermukaan jalan sarad (Gambar 7).

Gambar 7. Perspektif sudetan dan parit pada jalan sarad (FAO, 1999).

JALAN SARAD

PENAMPANG

MELINTANG

PARIT

Page 18: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 15

IV. KEGIATAN TIM PERENCANAAN DAN PRODUKSI

4.1. Pengontrolan Hasil Pekerjaan Penebangan dan Penyaradan

Kegiatan pengontrolan oleh mandor blok dilakukan rutin. Setiap mandor blok bertugas

mengawasi dan memberikan pengarahan maksimal untuk 3 orang penebang serta 3 orang

penyarad secara bergantian. Untuk menentukan kualitas pekerjaan dari masing-masing

operator berdasarkan tabel yang telah dipersiapkan (Lampiran 3-4). Untuk menyamakan

persepsi dari masing-masing penilai dilampirkan pengertian dari masing-masing indikator

(Lampiran 1-2). Hasil penilaian lapangan dapat digunakan sebagai dasar penentuan premie.

4.2. Tim Pengawasan

Kegiatan evaluasi oleh tim gabungan dari bidang perencanaan dan produksi dilakukan

satu kali dalam sebulan, untuk mengevaluasi hasil penilaian mandor blok terhadap operator

chainsaw ataupun operator traktor. Pengontrolan terhadap kualitas penebangan dan

penyaradan dilakukan secara acak dengan jumlah sampel yang mewakili hasil penilaian.

Dalam penilaian diperlukan pengalaman atau keahlian khusus (profesional judgement).

4.3. Sistem Pengupahan dan Premie

Untuk memberikan motivasi dan mencapai kualitas kerja yang baik dalam kegiatan

pemanenan, maka perlu diberikan premie/bonus sesuai kualitas pekerjaan dari masing-masing

operator (bonus untuk pekerjaan yang sesuai prosedur RIL dan sangsi apabila melanggar

prosedur RIL). Pengupahan pembantu operator (helper) umumnya dibayar oleh operator.

Setiap perusahaan dapat menentukan sistem bonus dan sangsinya masing-masing.

Untuk mengevaluasi kinerja darti operator chainsaw dan traktor, maka kita harus

memfokuskan pada beberapa hal yang sangat penting yaitu:

1. Kegiatan Penebangan

Arah rebah: pohon yang ditebang sesuai dengan arah yang direncanakan yaitu membentuk

sudut ± 45o (sirip ikan) terhadap jalan sarad.

Pembagian batang: pemotongan batang tepat dengan memanfaatkan batang secara

maksimal.

Ketuntasan penebangan: penebangan semua pohon-pohon yang komersil dan yang dapat

dimanfaatkan (berlabel merah).

Tinggi tunggak: tinggi takik balas di atas tanah untuk pohon yang tidak berbanir kurang

dari 30 cm.

Kerusakan pohon inti: dalam penebangan sebaiknya menghindari kerusakan pohon inti.

2. Kegiatan Penyaradan:

Penyaradan pada jalur: penyaradan hanya melalui jalan sarad yang telah direncanakan dan

tidak keluar dari jalur.

Lebar jalur penyaradan: lebar jalur penyaradan tidak melebihi pisau traktor ( =< 4,5 m).

Jarak "Winching": penyaradan dengan menggunakan winching dengan jarak antara 15 -

30 m terhadap batang-batang yang rebahnya menjauhi jalan sarad.

Page 19: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 16

Ketuntasan penyaradan: menyarad semua kayu yang telah ditebang.

Penutupan jalur penyaradan (closing up): setelah penyaradan dilakukan closing up pada

jalur sarad yang menurun.

4.4. Contoh Penentuan Premie Dasar

Berdasarkan Lampiran 3 dan 4, maka kita akan memperoleh hasil evaluasi dari

mandor blok dan telah dikontrol oleh tim gabungan dari bidang perencanaan dan produksi.

Dari kolom yang ada maka kita dapat menjumlahkan berapa jumlah nilai yang baik, sedang

dan jelek. Dari hasil penilaian dihitung berdasarkan jumlah point yang diperoleh masing-

masing operator yaitu:

Setiap nilai BAIK mendapat nilai 2

Setiap nilai SEDANG mendapat nilai 1

Setiap nilai KURANG mendapat nilai 0

Untuk mendapatkan Premie sebesar:

15% dari upah dasar maka operator harus mempunyai nilai di atas 15

10% dari upah dasar maka operator harus mempunyai nilai minimum 10

0% dari upah dasar maka operator traktor tidak mendapatkan premie.

Surat peringatan ini dibuat secara bertahap yaitu peringatan pertama, kedua dan ketiga

(pemecatan), dalam jangka waktu satu tahun.

Tabel 4. Usulan Persentase Premie Berdasarkan Upah Dasar untuk Operator Chainsaw dan

Operator Traktor

No.

Jumlah Point

yang

Diperlukan

Premie yang Diperoleh

dari Upah Dasar Keterangan

UNTUK OPERATOR CHAINSAW

1. > 15 Point 15 % x Upah Dasar

Apabila penebang pada point

3 (Pembuatan takik rebah)

4 (Pembuatan engsel dan takik balas)

5 (Tinggi tunggak) mendapatkan nilai min.

SEDANG

2. 10-14 Point 10 % x Upah Dasar ---

3. < 10 Point Tidak mendapat premie Mendapat surat peringatan

(maksimal 3 x dalam 1 tahun)

UNTUK OPERATOR TRAKTOR

1. > 15 Point 15 % x Upah Dasar

Apabila penebang pada point

4 (Penggunaan Winch 10-15 m) mendapatkan

nilai minimum SEDANG

2. 10-14 Point 10 % x Upah Dasar ---

3. < 10 Point Tidak mendapat premie Mendapat surat peringatan

(maksimal 3 x dalam 1 tahun)

NB: Persentase penambahan premie ditentukan sendiri oleh perusahaan

Page 20: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 17

Untuk memudahkan perhitungan premie berdasarkan Tabel 5, maka kita ambil contoh

perhitungan:

1. Kegiatan Penebangan

Sebagai contoh, upah dasar untuk penebang adalah Rp. 1.750,-/m3, sedangkan

produksi penebangan sebanyak 1.500 m3/bulan. Pada Tabel 6 diperoleh hasil penilaian

mandor tebang sbb:

Tabel 5. Contoh Perhitungan Premie Berdasarkan Upah Dasar untuk Penebang

(Chainsaw milik operator)

Kriteria Jumlah

Nilai Hasil Perhitungan Upah Dasar Premie

Baik 8 8 x 2 P = 16 Point 1500 x Rp.1.750=

RP. 2.625.000,-

Rp. 2.625.000 x 15% =

Rp.393.750,-

Sedang 1 1 x 1 P = 1 Point --- ---

Kurang 2 2 x 0 P = 0 Point --- ---

TOTAL 11 17 Point

Tabel 6. Hasil Penilaian Kegiatan Penebangan

Penebang : ………………….Petak/Anak Petak: LL10 Bulan : Agustus 1999

No. Teknik Penebangan Hasil yang Diperoleh

Keterangan Uraian Baik Sedang Kurang

1. Penggunaan peta kontur/ pohon Peta kontur/pohon tidak

dibawa

2. Pembersihan jalan lari

3. Pembuatan takik rebah

4. Pembuatan engsel dan takik balas

5. Tinggi tunggak pada pohon yang

tidak berbanir

6. Penggunaan baji Kadang-kadang

menggunakan baji

7. Arah rebah terhadap jalan sarad

8. Kerusakan Pohon Inti

9. Pengurangan limbah kayu Limbah bebas cabang

cukup banyak

10. Meninggalkan pohon baik tanpa

alasan

11. Cara pemasangan label pohon

12.

Jumlah kayu yang ditebang/bln

Volume (m3)

Jumlah batang (N)

1500

300

13. Kondisi Lapangan (Tegakan,

Topografi, Tanah) Rapat, sedang, liat

14. Jumlah pohon yang diuji

(Tulis nomor pohon yang diuji) 30

Evaluasi hasil pekerjaan penebangan secara keseluruhan:

Teknik penebangan baik sehingga limbah di hutan berkurang dan masih perlu pemanfaatan baji untuk

memastikan arah rebah serta pemanfaatan peta pohon lebih sering digunakan.

Page 21: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 18

2. Kegiatan Penyaradan

Sebagai contoh upah dasar untuk penyarad adalah Rp. 1.500,-/m3, sedangkan produksi

penyaradan sebanyak 1.500 m3/bulan. Pada Tabel 8 diperoleh hasil penilaian mandor tebang

sbb:

Tabel 7. Contoh Perhitungan Premie Berdasarkan Upah Dasar untuk Penyarad

Kriteria Jumlah

Nilai Hasil Perhitungan Upah Dasar Premie

Baik 2 2 x 2 P = 4 Point --- ---

Sedang 7 7 x 1 P = 7 Point 1500 x Rp.1500 =

Rp. 2.250.000,-

Rp. 2.250.000 x 10% =

Rp.225.000,-

Kurang 2 2 x 0 P = 0 Point --- ---

TOTAL 11 11 Point

Tabel 8. Hasil Penilaian Kegiatan Penyaradan

Penyarad : ………………Petak /Anak petak: KK12 Bulan : September 1999

No. Teknik Penyaradan Hasil Yang Diperoleh

Keterangan Uraian Baik Sedang Kurang

1. Penggunaan peta kontur/pohon dan

skets jalan sarad

Peta kontur/pohon

tidak dibawa

2. Pembuatan jalan sarad sebelum

penebangan

3. Penyaradan melewati anak sungai,

rawa, mata air

4. Penggunaan winch > 15 m 10-15 m < 10 m

5. Lebar jalan sarad

6. Kerusakan tegakan tinggal

7. Kerusakan Pohon Inti

8. Keterbukaan tanah

9. Pembuatan TPn

10. Teknik penyaradan pada posisi kayu

yang jelek

Penyaradan bertahap

tidak dilakukan

11. Pembuatan sudetan dan parit (closing

up)

12.

Jumlah kayu yang disarad/bln

Volume (m3)

Jumlah batang (N)

1500

300

13. Kondisi Lapangan (Tegakan,

Topografi, Tanah)

Sedang, sedang, liat berpasir

14. Jumlah pohon yang diuji

(Tulis nomor pohon yang diuji) 30

Evaluasi hasil pekerjaan penyaradan secara keseluruhan:

Teknik penyaradan cukup baik, penggunaan winching lebih ditingkatkan, penyaradan bertahap harus lebih

sering dilakukan

Page 22: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging) 19

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous (1998): Panduan Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan. Departemen

Kehutanan Dan Perkebunan. Jakarta.

Anonymous (1999): Penebangan Pohon Di Hutan Tropis. Berau Forest Management Project

(BFMP).

Elias, Ulbricht, R. dan Setyapranarko, A. (1997): Pedoman "Reduced Impact Tractor

Logging" Untuk Kalimantan Timur (Draft). Promotion of Sustainable Forest

Management Systems (SFMP) In East Kalimantan.

FA0 (1999): Code of Practice for Forest Harvesting in Asia-Pacific. FAO. RAP Publication:

1999/12.

Hardiansyah, G. (1998): Teknik Praktis RIL (Reduced Impact Logging) Untuk Pembuatan

Jalan Sarad dan Penyaradan. Divisi Penelitian dan Pengembangan Hutan PT. Suka

Jaya Makmur.

Hentschel, S. (1997): About the Methodology of Computer Aided Planning of - Forest Roads

within the Scope of the SFMP Case Study - Forest Demonstration Project. Working

Paper. Promotion of Sustainable Forest Management Systems (SFMP) In East

Kalimantan (Unpublished).

Ruslim, Y. (1998): Petunjuk Dasar Dalam Timber Cruising dan Survei Topografi. SFMP

Document No. 16 (1998). Promotion of Sustainable Forest Management Systems

(SFMP) In East Kalimantan.

Ruslim, Y., Hinrichs, A., Sulistioadi, B. dan PT. Limbang Ganeca (2000): Studi

Implementasi Reduced Impact Tractor Logging. SFMP Document No. 1 (2000).

Promotion of Sustainable Forest Management Systems (SFMP) In East Kalimantan.

Sist, P., Dykstra, D. and Fimbel, R. (1998): Reduced-Impact Logging Guidelines for

Lowland and Hill Dipterocarp Forest in Indonesia. Bulungan Research Report

Series No. 1. Center for International Forestry Research.

Ulbricht, R. dan Elias (1996): Reduced Impact Logging (Penebangan Tearah di Hutan yang

Dikelola Secara Selektif di Kalimantan). SFMP Document No. 18 (1996). Promotion

of Sustainable Forest Management Systems (SFMP) In East Kalimantan.

Ulbricht, R., Hinrichs, A. and Ruslim, Y. (1999): Technical Guideline for Salvage Felling

in Rehabilitation Areas After Forest Fire. SFMP Document No. 1 (1999). Promotion

of Sustainable Forest Management Systems (SFMP) In East Kalimantan.

Page 23: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging)

Lampiran 1. Indikator, Pengertian, Derajat dan Deskripsi untuk Kegiatan Penebangan Dalam Evaluasi Internal Perusahaan

No. INDIKATOR PENGERTIAN DERAJAT DESKRIPSI

1. Penggunaan peta kontur/pohon

Peta kontur sangat berguna

untuk kelancaran penebangan

dan penentuan arah rebah

Baik

Sedang

Kurang

Peta kontur digunakan setiap hari

Peta kontur hanya digunakan sewaktu-waktu

Peta kontur tidak pernah digunakan

2. Pembersihan jalan lari

Keselamatan penebang dan

Helper merupakan hal yang

paling diutamakan

Baik

Sedang

Kurang

Jalan lari selalu dipersiapkan oleh Helper

Jalan lari kadang-kadang dipersiapkan oleh Helper

Jalan lari tidak dipersiapkan oleh Helper

3. Pembuatan takik rebah

Takik rebah berguna untuk

mengendalikan arah rebah ke

jalan sarad yang telah

direncanakan

Baik

Sedang

Kurang

Sudut takik rebah 45o

Sudut takik rebah 15o - 45

o

Sudut takik rebah <15o

4. Pembuatan engsel dan takik balas

Engsel dan takik balas berguna

untuk mengendalikan arah rebah

dan mencegah pecahnya batang

Baik

Sedang

Kurang

Lebar 5-10 cm; tinggi takik balas 5-10 cm

Lebar 3-5 cm; tinggi takik balas 3-5 cm

Lebar < 3 cm; tinggi takik balas < 3 cm

5. Tinggi tunggak pada pohon yang

tidak berbanir

Tunggak yang ditinggal terlalu

tinggi di hutan, akan me-

ngurangi volume produksi dan

menambah limbah di hutan

Baik

Sedang

Kurang

Maksimal 30 cm

Antara 31 - 50 cm

> 50 cm

6. Penggunaan baji

Untuk mengendalikan arah

rebah ke jalan sarad yang telah

direncanakan

Baik

Sedang

Kurang

Selalu menggunakan baji pada kondisi yang sulit

Kadang-kadaang menggunakan baji

Tidak pernah menggunakan baji

7. Arah rebah terhadap jalan sarad

Untuk mengurangi kerusakan

tegakan tinggal pada saat

penyaradan

Baik

Sedang

Kurang

Arah rebah < 45o

Arah rebah 45 - 60o

Arah rebah > 60o

8. Menghindari kerusakan pohon inti

Pohon inti merupakan pohon

yang diperlukan untuk generasi

yang akan datang

Baik

Sedang

Kurang

Pohon inti hanya mengalami cacat batang

Pohon inti cukup banyak yang mati

Pohon inti sangat banyak yang mati

20

Page 24: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging)

9. Pengurangan limbah

Sisa batang yang ditinggal

terlalu banyak di hutan, akan

mengurangi volume produksi

dan menambah limbah

Baik

Sedang

Kurang

Pemanfaatan seluruh batang yang ditebang secara optimal

Limbah pangkal dan ujung cukup banyak tertinggal

Banyak limbah pangkal dan ujung yang tinggal

10. Meninggalkan pohon yang baik

tanpa alasan

Pemanfaatan secara maksimal

semua pohon yang komersil >

50/60 cm

Baik

Sedang

Kurang

Semua pohon dimanfaatkan secara maksimal

Ada sebagian pohon komersil tertinggal di hutan

Banyak pohon komersil yang tertinggal di hutan

11. Cara pemasangan label pohon

Diperlukan dalam kegiatan lacak

balak (TUK)

Baik

Sedang

Kurang

Label selalu terpasang pada bontos batang dan tunggak

Label terpasang pada bontos sebagian pada tunggak tidak ada

atau sebaliknya

Label tidak terpasang pada bontos batang dan tunggak

12. Jumlah kayu yang ditebang/bln

13. Kondisi Lapangan

Tegakan (Padat, sedang, ringan)

Topografi (Berat, sedang, ringan)

Tanah (Liat, rawa, berbatu)

14. Jumlah pohon yang diuji Tuliskan jumlah pohon yang diuji

NB: Point 1, 2, 6, 11 diuji pada saat kegiatan penebangan dilakukan langsung oleh operator Chainsaw dan helper

Diperlukan profesional judgement bagi masing-masing penilai

21

Page 25: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging)

Lampiran 2. Indikator, Pengertian, Derajat dan Deskripsi untuk Kegiatan Penyaradan Dalam Evaluasi Internal Perusahaan

No

.

INDIKATOR PENGERTIAN DERAJAT DESKRIPSI

1. Penggunaan peta kontur/pohon dan

skets jalan sarad

Peta kontur sangat berguna untuk

penentuan posisi jalan sarad di

pematang

Baik

Kurang

Peta kontur & peta jln sarad digunakan pada saat

pembuatan jalan sarad

Peta kontur & peta jln sarad tidak digunakan pada saat

pembuatan jalan sarad

2. Pembuatan jalan sarad sebelum

penebangan

Pada cuaca yang jelek, jalan sarad

diperlukan untuk jalan lari

penebang dan Helper

Baik

Sedang

Kurang

Jalan sarad selalu dipersiapkan sebelum penebangan

Jln sarad kadang-kadang dipersiapkan sebelum penebangan

Jalan sarad tidak dipersiapkan sebelum penebangan

3. Menghindari penyaradan melewati

anak sungai, rawa, mata air

Untuk menghindari terjadinya

genangan air dan erosi pada sungai

Baik

Sedang

Kurang

Penyaradan melewati anak sungai selalu dihindari

Penyaradan melewati anak sungai kadang-kadang dihindari

Penyaradan selalu melewati anak sungai

4. Penggunaan winch

Untuk menghindari jumlah

keterbukaan tanah (erosi) dan

kerusakan tegakan tinggal

Baik

Sedang

Kurang

Kabel winch ditarik > 15 m

Kabel winch ditarik 10 - 15 m

Kabel winch ditarik < 10 m

5. Lebar jalan sarad Untuk menghindari erosi setelah

penyaradan selesai

Baik

Sedang

Kurang

Lebar jalan sarad < 4,5 m

Lebar jalan sarad 4,6 - 5 m

Lebar jalan sarad > 5 m

6. Kerusakan tegakan tinggal

Untuk mempertahankan jumlah

jenis (Biodiversity) setelah

pemanenan

Baik

Sedang

Kurang

Tidak terjadi pendorongan pohon dikiri kanan jalan sarad

pada tingkat tiang

Cukup banyak pendorongan pohon dikiri kanan jalan sarad

pada tingkat tiang

Terlalu banyak pendorongan pohon dikiri kanan jalan sarad

pada tingkat tiang

7. Kerusakan Pohon Inti Merupakan pohon yang akan

dipanen pada rotasi kedua

Baik

Sedang

Tidak terjadi pendorongan pohon inti dikiri kanan jalan

sarad

Cukup banyak pendorongan pohon inti dikiri kanan jalan

22

Page 26: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging)

Kurang

sarad

Terlalu banyak pendorongan pohon inti dikiri kanan jalan

sarad

8. Keterbukaan tanah

Untuk menghindari terjadinya erosi

dan meningkatkan efisiensi

penyaradan

Baik

Sedang

Kurang

Tidak melakukan manuver & membuat winching

Melakukan manuver sewaktu-waktu

Selalu melakukan manuver

9. Pembuatan TPn Untuk menghindari terjadi erosi

dan mengurangi biaya rehabiilitasi

Baik

Sedang

Kurang

TPn sesuai dengan potensi (20x40 m)

TPn tidak sesuai dengan potensi (melebihi 20x40 m)

TPn terlalu besar dan tidak sesuai dengan potensi

10. Teknik penyaradan pada posisi

kayu yang jelek

Untuk mengurangi kerusakan

tegakan tinggal dan mencegah

patahnya kayu yang disarad

Baik

Kurang

Melakukan proses penyaradan secara bertahap

Tidak melakukan proses penyaradan secara bertahap

11. Pembuatan sudetan dan parit

(closing up)

Untuk mencegah erosi setelah

kegiatan pemanenan selesai

Baik

Sedang

Kurang

Selalu dilakukan pembuatan parit dan guludan pada turunan

jalan sarad yang miring (> 10%)

Kadang-kadang dilakukan pembuatan parit dan guludan

pada turunan jalan sarad yang miring (> 10%)

Tidak pernah membuat parit dan guludan pada turunan

jalan sarad yang miring (> 10%)

12. Jumlah kayu yang disarad/bln

13. Kondisi Lapangan

Tegakan (Padat, sedang, ringan)

Topografi (Berat, sedang, ringan)

Tanah (Liat, rawa, berbatu)

14. Jumlah tunggak dan batang yang

diuji

Tuliskan jumlah tunggak dan batang yang diuji

NB: Diperlukan profesional judgement bagi masing-masing penilai

Page 27: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No. 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging)

Lampiran 3. Laporan Evaluasi Kemajuan Penerapan Reduced Impact Logging (RIL)

I. KEGIATAN PENEBANGAN

Penebang : ………………….Petak/Anak Petak: ………….. Bulan : ……………

No.

Teknik Penebangan Hasil yang Diperoleh

Keterangan

Uraian Baik Sedang Kurang

1. Penggunaan peta kontur/pohon

2. Pembersihan jalan lari

3. Pembuatan takik rebah

4. Pembuatan engsel dan takik

balas

5. Tinggi tunggak pada pohon

yang tidak berbanir

6. Penggunaan baji

7. Arah rebah terhadap jalan sarad

8. Kerusakan Pohon Inti

9. Pengurangan limbah

10. Meninggalkan pohon baik tanpa

alasan

11. Cara pemasangan label pohon

12.

Jumlah kayu yang ditebang/bln

- Volume (m3)

- Jumlah batang (N)

13. Kondisi Lapangan (Tegakan,

Topografi, Tanah)

14. Jumlah pohon yang diuji

(Tulis nomor pohon yang diuji)

Evaluasi hasil pekerjaan penebangan secara keseluruhan:

…………………………… ……………………

……………………

Ketua Team Evaluasi Mandor Tebang Penyarad

24

Page 28: Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah …monocable-winch-pancang-tarik.weebly.com/uploads/9/... · Panduan Teknis Pelaksanaan ... tegakan tinggal, tanah dan masih cukup banyak

SFMP Document No. 10b (1999)

Panduan Teknis Pelaksanaan Pembalakan Ramah Lingkungan (Reduced Impact Tractor Logging)

Lampiran 4. Laporan Evaluasi Kemajuan Penerapan Reduced Impact Logging (RIL)

II. KEGIATAN PENYARADAN

Penyarad : …………………. Petak /Anak petak: ……………. Bulan : ………………

No. Teknik Penyaradan Hasil Yang Diperoleh

Keterangan Uraian Baik Sedang Kurang

1. Penggunaan peta kontur/pohon

2. Pembuatan jalan sarad sebelum

penebangan

3. Menghindari penyaradan melewati

anak sungai, rawa, mata air

4. Penggunaan winch > 15 m 10-15 m < 10 m

5. Lebar jalan sarad

6. Kerusakan tegakan tinggal

7. Menghindari kerusakan Pohon Inti

8. Keterbukaan tanah

9. Pembuatan TPn

10. Teknik penyaradan pada posisi kayu

yang jelek

11. Pembuatan sudetan dan parit

12. Jumlah kayu yang disarad/bln

- Volume (m3)

- Jumlah batang (N)

13. Kondisi Lapangan (Tegakan,

Topografi, Tanah)

14. Jumlah tunggak dan batang yang diuji

(Tulis nomor batang yang diuji)

Evaluasi hasil pekerjaan penyaradan secara keseluruhan:

…………………………… ……………………

……………………

Ketua Team Evaluasi Mandor Tebang Penyarad

25