Panduan profesi jiwa

152
Buku Panduan Keperawatan Jiwa BAB I PANDUAN UMUM PROFESI A. KETENTUAN UMUM 1. Tujuan Program Pendidikan Profesi Program pendidikan Profesi Keperawatan bertujuan menghasilkan para profesional (Ners) dibidang keperawatan yang mampu mengelola asuhan keperawatan secara komprehensif kepada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat dengan mengimplementasikan teori dan konsep ilmu perilaku, ilmu biomedik dan ilmu keperawatan secara terintegrasi. 2. Persyaratan Mengikuti Program Pendidikan Profesi Keperawatan Peserta Program Pendidikan Profesi keperawatan adalah mahasiswa yang telah lulus pendidikan akademik, termasuk lulus ujian skripsi, yang dinyatakan dengan yudisium. 3. Peraturan bagi mahasiswa Semua mahasiswa peserta program pendidikan profesi keperawatan harus mematuhi ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku di setiap bagian tempat mahasiswa melaksanakan praktek profesi. Apabila mahasiswa peserta didik melanggar ketentuan, peraturan dan norma, maka akan dikenakan sanksi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat, yaitu: Program Studi Profesi Ners STIKes Fort De Kock Page 1

description

gdshhdr

Transcript of Panduan profesi jiwa

BAB I

Buku Panduan Keperawatan Jiwa

BAB I

PANDUAN UMUM PROFESI

1. Tujuan Program Pendidikan Profesi

Program pendidikan Profesi Keperawatan bertujuan menghasilkan para profesional (Ners) dibidang keperawatan yang mampu mengelola asuhan keperawatan secara komprehensif kepada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat dengan mengimplementasikan teori dan konsep ilmu perilaku, ilmu biomedik dan ilmu keperawatan secara terintegrasi.

2. Persyaratan Mengikuti Program Pendidikan Profesi Keperawatan

Peserta Program Pendidikan Profesi keperawatan adalah mahasiswa yang telah lulus pendidikan akademik, termasuk lulus ujian skripsi, yang dinyatakan dengan yudisium.

3. Peraturan bagi mahasiswa

Semua mahasiswa peserta program pendidikan profesi keperawatan harus mematuhi ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku di setiap bagian tempat mahasiswa melaksanakan praktek profesi. Apabila mahasiswa peserta didik melanggar ketentuan, peraturan dan norma, maka akan dikenakan sanksi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat, yaitu:

a. Peringatan, akan diberikan kepada mahasiswa peserta didik yang melakukan pelanggaran ringan menurut kategori bangsal / bagian.

b. Perpanjangan waktu program pendidikan profesi, akan diberikan pada mahasiswa peserta didik yang melakukan pelanggaran sedang menurut kategori bangsal/ bagian.

c. Dikeluarkan dari program pendidikan profesi keperawatan, akan dilakukan pada mahasiswa peserta didik yang melakukan pelanggaran berat menurut kategori bangsal/ bagian.

d. Untuk ketentuan lebih lanjut akan dijelaskan pada gambaran/ acuan program pendidikan profesi keperawatan pada setiap mata ajar.

Pelanggaran yang bersifat melanggar hukum dan undang-undang akan diproses sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

4. Penampilan

Selama melakukan program pendidikan profesi keperawatan, mahasiswa harus mengikuti aturan dalam penampilan yaitu :

a. Pakaian

Mengenakan pakaian khusus yang telah ditetapkan sebagai pakaian dinas mahasiswa selama praktek profesi, yaitu:

i. Pakaian putih-putih bila melakukan praktek di Rumah Sakit, khusus untuk ruangan tertentu maka pakaian yang digunakan sesuai dengan ketentuan bangsal/ bagian tersebut.ii. Pakaian putih sebagai atasan, hitam sebagai bawahan dan dilengkapi dengan jaket almamater, bila melakukan praktek di Puskemas atau masyarakat

iii. Mahasiswa diwajibkan menjaga kerapihan penampilan dan nama baik almamater selama melakukan praktek profesi.b. Memakai tanda pengenal yang ditentukan oleh STIKes Fort De Kock.

c. Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan apapun kecuali jam tangan dan cincin kawin.

d. Mahasiswa diharuskan membawa alat praktek pribadi (nursing kit) pada saat melakukan praktek profesi.

e. Mahasiswa yang tidak hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri kepada penanggungjawab ruangan dan pembimbing akademik dengan membawa surat keterangan dokter, kemudian wajib mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan sepengetahuan pembimbing. Jika mahasiswa tidak hadir tanpa ada keterangan yang jelas maka diwajibkan mengganti sebanyak 3 hari di luar jadwal dinas yang ada untuk 1 hari ketidakhadiran.

5. Tempat Pelaksanaan

Program pendidikan Profesi Keperawatan dilaksanakan di lahan praktek yang telah ditetapkan sebagai tempat praktek pendidikan Profesi melalui kerjasama yang dibuat sebelumnya antara STIKes Fort De Kock (Program Studi Ners) dengan lahan praktek.6. Lama pendidikan

Program Pendidikan Profesi Ners dilaksanakan berlangsung selama lebih kurang 1 (satu) tahun yang dibagi atas 2 (dua) putaran, termasuk evaluasi belajar mahasiswa.7. Siklus Program Pendidikan Profesi NersProgram pendidikan profesi keperawatan berlangsung selama 1 tahun (45 minggu). Pendidikan ini dibagi atas 2 putaran yaitu :

a. Putaran I

Keperawatan Gerontik

(3 SKS): 3 minggu

Keperawatan Medikal Bedah(7 SKS): 10 minggu

Keperawatan Maternitas

(3 SKS): 4 minggu

Keperawatan Anak

(3 SKS): 4 minggu

b. Putaran II

Keperawatan Gawat Darurat(3 SKS) : 4 minggu

Keperawatan Komunitas

(3 SKS): 4 minggu

Keperawatan Keluarga

(3 SKS): 4 minggu

Keperawatan Jiwa

(3 SKS): 4 minggu

Manajemen Keperawatan

(3 SKS): 4 minggu

Elektif

(3 SKS): 4 minggu Seminar

(2 SKS)

8. Pembimbing dan EvaluatorProgram Pendidikan Profesi Ners STIKes Fort de Kock dimana didalamnya terlibat para dosen yang menguasai ilmu terkait, beserta pembimbing klinik yang telah ditetapkan untuk mendidik jenjang strata 1 melalui sertifikat yang diakui oleh STIKes Fort de Kock.

Evaluasi hasil belajar dilakukan oleh dosen STIKes Fort de Kock, setelah mahasiswa selesai mengikuti pendidikan di satu cabang ilmu tertentu. Sedangkan evaluasi tentang sikap dan keterampilan klinik secara bersama dipantau oleh dosen dan pembimbing klinik.

9. Metode Pembelajaran

Program Pendidikan Profesi Ners adalah pendidikan pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.

Bentuk Metode Pembelajaran, yaitu :

a. Pre dan Post Konferen

b. Bed side teaching

c. Supervisi

d. Disiminasi ilmu (seminar / Presentasi kasus)

e. Ujian Akhir untuk setiap siklus (evaluasi Profesi)

f. Ronde keperawatan

10. Tata Cara Pengiriman Mahasiswa

Nama-nama mahasiswa yang mengikuti program Pendidikan Profesi Keperawatan dikirim oleh Program Studi Ners STIKes Fort De Kock. Ketua Program Studi Ners mengatur penempatan peserta dan menjadwalkan lama pendidikan sesuai dengan yang telah ditentukan. Apabila program pendidikan profesi keperawatan telah selesai, maka koordinator profesi menyerahkan nilai mahasiswa kepada Seksi Evaluasi Jalur Umum dan Jalur Khusus Program Studi Profesi Ners STIKes Fort de Kock.11. Pengulangan Pendidikan

Program pendidikan profesi keperawatan dapat diulang dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mengulang ujian, jika nilai antara 56- 64b. Mengulang selama setengah (1/2) siklus, jika nilai 41-45

c. Mengulang seluruh siklus, jika nilai E ( 5 orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan sosialisasi.

STRATEGI PELAKSANAA (SP) ISOLASI SOSIAL (KELUARGA)

TUJUANKRITERIA HASILINTERVENSI

Kelaurga mampu :

Merawat klien dirumahSetelah. kali pertemuan, keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan menjelaskan cara merawat klien dengan isolasi social

SP Keluarga

Beri penyuluhan kepada keluarga dalam merawat klien dirumah

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi social (gunakan booklet)3. Jelaskan cara merawat anggota keluarga dengan isolasi social4. Latih dua cara merawat dengan berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian5. Anjurkan membantu pasien dalam menyesuaikan dengan jadwal dan memberikan pujian.

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan isolasi sosial

SP 2 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian.2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan, sholat bersama)3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberikan pujian4. Anjurkan untuk membantu pasien melaksanakan aktivitas sesuai jadwal

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu merawat pasien dengan melatih kegiatan sosial

SP 3 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan RT. Beri pujian.2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan social seperti berbelanja, meminta sesuatu, dll3. Latih keluarga mengajak pasien berbelanja4. Anjurkan membantu pasien melaksanakan aktivitas sesuai jadwal dan berikan pujian.

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu membuat jadwal aktivitas dirumah/perencanaan pulang klien dan melaksanakan follow up klien setelah pulang

SP 4 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT, berbelanja. Beri pujian.

2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, dan rujukan

a. 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HDR (KLIEN)TUJUANKRITERIA HASILINTERVENSI

Klien mampu :

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, menilai , memilih dan melatih kegiatan tersebut, serta menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih Setelah . Kali pertemuan klien

Mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Mampu melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan

SP 1 Klien

Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat daftar kegiatan) Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali per hari

Setelah kali pertemuan klien :

Mampu memilih dan melatih kegiatan keduaSP 2 Klien

1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih3. Latih kegiatan kedua (alat dan cara melakukannya)4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan : dua kegiatan masing-masing dua kali per hari

Setelah kali pertemuan klien :

Mampu memilih dan melatih kegiatan ketigaSP 3 Klien

1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian

2. Bantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih

3. Latih kegiatan ketiga ( alat dan cara melakukannya)

4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan : tiga kegiatan, masing-masing dua kali per hari

Setelah kali pertemuan klien :

Mampu memilih dan melatih kegiatan keempatSP 4 Klien

1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian

2. Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih

3. Latih kegiatan keempat (alat dan cara melakukan)

4. Masukkan pada jadwal kegiatan masing-masing dua kali per hari

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HDR (KLIEN)

TUJUANKRITERIA HASILINTERVENSI

Kelaurga mampu :

1. Merawat klien dirumahSetelah. kali pertemuan, keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan menjelaskan cara merawat klien dengan Harga diri rendah SP 1 Keluarga

Beri penyuluhan kepada keluarga tentang cara merawat klien harga diri rendah di rumah

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah (gunakan booklet)3. Jelaskan cara merawat anggota keluarga dengan harga diri rendah terutama memberikan pujian semua hal yang positif pada pasien4. Latih keluarga member tanggung jawab kegiatan yang dipilih pasien : bimbing dan beri pujian5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan harga diri rendah

SP 2 Keluarga

1. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala harga diri rendah

2. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

3. Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian.

4. Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang dipilih pasien

Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan harga diri rendah

SP 3 Keluarga

1. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala harga diri rendah

2. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

3. Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian

4. Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan ketiga yang dipilih

5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian.

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu membuat jadwal aktivitas dirumah/perencanaan pulang klien dan melaksanakan follow up klien setelah pulang

SP 4 Keluarga

Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala harga diri rendah

Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian

Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan keempat yang dipilih

Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda kambuh, dan rujukan

Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian.

STRATEGI PELAKSANAAN ( SP ) HALUSINASI (KLIEN)TUJUANKRITERIA HASILINTERVENSI

Klien Mampu :

1. Mengenali halusinasi yang dialaminya

2. Mengontrol halusinasi

3. Mengikuti program pengobatan secara optimalSetelah kali pertemuan klien :

Dapat menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat halusinasi muncul

Mampu menjelaskan dan memperagakan cara mengontrol halusinasiSP 1 Klien

1. Bina hubungan saling percaya

2. Identifikasi halusinasi (isi, frekuensi, situasi, waktu, perasaan, respon)

3. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik 4. Masukkan latihan menghardik dalam jadual

Setelah kali pertemuan klien :

Mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan

Mampu menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan minum obat

SP 2 Klien

1. Evaluasi tanda dan gejala halusinasi

2. Validasi kemampuan pasien melakukan latihan menghardik dan berikan pujian

3. Evaluasi manfaat melakukan menghardik 4. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat) 5. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat.

Setelah kali pertemuan klien :

Mampu menyebutkan kegiatan yang dilakukan

Mampu membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu mempeagakannyaSP 3 Klien

1. Evaluasi tanda dan gejala halusinasi

2. Validasi kemampuan pasien melakukan latihan menghardik dan jadual minum obat, berikan pujian

3. Evaluasi manfaat melakukan menghardik dan minum obat sesuai jadual4. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi.5. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap

Setelah kali pertemuan klien :

Mampu menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan

Mampu menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian

SP 4 Klien

1. Evaluasi tanda dan gejala halusinasi

2. Validasi kemampuan pasien melakukan latihan menghardik, minum obat sesuai jadual, dan bercakap-cakap dengan orang lain; berikan pujian

3. Evaluasi manfaat melakukan menghardik, minum obat sesuai jadual, dan bercakap-cakap dengan orang lain4. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2 kegiatan) 5. M asukkan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian

STRATEGI PELAKSANAAN ( SP ) HALUSINASI (KELUARGA)TUJUANKRITERIA HASILINTERVENSI

Kelaurga mampu :

1. Merawat dan terlibat dalam perawatan klien baik di RS maupun dirumah

2. Menjadi system pendukung yang efektif untuk klienSetelah. kali pertemuan, keluarga mampu menjelaskan tentang halusinasiSP Keluarga

1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien2. Jelaskan pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi. 3. Jelaskan cara merawat halusinasi4. Latih cara merawat

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien halusinasi

SP 2 Keluarga

1. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala halusinasi

2. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan latihan menghardik

3. Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian.

4. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat, Latih cara memberikan/membimbing minum obat 5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu membantu pasien untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap SP 3 Keluarga

1. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi

2. gejala halusinasi

3. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing

4. pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih: menghardik dan patuh minum obat

5. Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian

6. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi

7. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien terutama saat halusinasi dan

8. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian

Setelah. kali pertemuan, keluarga mampu menjelaskan follow up pasien ketika pulang SP 4 Keluarga

1. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi

2. gejala halusinasi

3. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing

4. pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih: menghardik, patuh minum obat dan bercakap-cakap dengan orang lain

5. Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian

6. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

7. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual

8. Memberikan pujian

DOKUMENTASI KEPERAWATAN JIWA

KETENTUAN UMUM

KETENTUAN KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL

KOMPETENSI UTAMA

TUJUAN EVALUASI

KETENTUAN UMUM

TUJUAN

METODE EVALUASI

FASE BIMBINGAN

D. KRITERIA KELULUSAN

DESKRIPSI MATA KULIAH

INDIKATOR HASIL BELAJAR

Program Studi Profesi Ners STIKes Fort De KockPage 39