Panduan Praktik Klinis KANKER PAYUDARA

3
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) RSUD KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR 2012 – 2014 KARSINOMA MAMMAE ICD 1. Pengertian (Definisi) Benjolan pada payudara yang teraba keras, tidak berbatas jelas, tumbuh dengan cepat, dan terdapat tanda infiltrasi 2. Anamnesis 1.benjolan dipayudara, keras, batas tidak tegas, 2.berkembang dengan cepat 3.adanya riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, KB hormone, nullipara, 4.keluar cairan yang tidak semestinya dari putting (darah atau cairan keruh) 5.ada tanda infiltrasi seperti kulit menjadi keriput (peau d’orange), adanya pembesaran kelenjar limfe axila, supraclavicula) 3. Pemeriksaan Fisik 1. Pada payudara terdapat tumor padat keras, umumnya pada permulaan tidak nyeri, tumbuh progresif, dan ada tanda-tanda infiltrasi atau metastase. 2. Lokasi, ukuran, konsistensi, batas, melekat/terfixir, bentuk tidak teratur. 3. Pembesaran kelenjar limfe axila, supraclavicula, 4. Adanya limfeoedema pada lengan ipsilateral 5. Adanya satelit nodul dan ulserasi 4. Kriteria Diagnosis 1. Keluhan : Tumor atau borok yang mudah berdarah pada payudara, erosi perdarahan atau keluar cairan abnormal puting susu. 2. Fisik : pada payudara terdapat tumor padat keras, batas tidak tegas, bentuk tidak teratur, umumnya pada permulaan tidak nyeri, tumbuh progresif, dan ada tanda- tanda infiltrasi atau metastase. 3. Tanda infiltrasi : mobilitas tumor terbatas, melekat kulit/ muskulus pektoralis/ dinding dada, eritema kulit diatas tumor, peau d’orange, satelit nodule, ulserasi.

description

klinis

Transcript of Panduan Praktik Klinis KANKER PAYUDARA

Page 1: Panduan Praktik Klinis KANKER PAYUDARA

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RSUD KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR2012 – 2014

KARSINOMA MAMMAEICD

1. Pengertian (Definisi) Benjolan pada payudara yang teraba keras, tidak berbatas jelas, tumbuh dengan cepat, dan terdapat tanda infiltrasi

2. Anamnesis 1.benjolan dipayudara, keras, batas tidak tegas, 2.berkembang dengan cepat3.adanya riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, KB hormone, nullipara, 4.keluar cairan yang tidak semestinya dari putting (darah atau cairan keruh)5.ada tanda infiltrasi seperti kulit menjadi keriput (peau d’orange), adanya pembesaran kelenjar limfe axila, supraclavicula)

3. Pemeriksaan Fisik 1. Pada payudara terdapat tumor padat keras, umumnya pada permulaan tidak nyeri, tumbuh progresif, dan ada tanda-tanda infiltrasi atau metastase.

2. Lokasi, ukuran, konsistensi, batas, melekat/terfixir, bentuk tidak teratur.

3. Pembesaran kelenjar limfe axila, supraclavicula, 4. Adanya limfeoedema pada lengan ipsilateral5. Adanya satelit nodul dan ulserasi

4. Kriteria Diagnosis 1. Keluhan : Tumor atau borok yang mudah berdarah pada payudara, erosi perdarahan atau keluar cairan abnormal puting susu.

2. Fisik : pada payudara terdapat tumor padat keras, batas tidak tegas, bentuk tidak teratur, umumnya pada permulaan tidak nyeri, tumbuh progresif, dan ada tanda-tanda infiltrasi atau metastase.

3. Tanda infiltrasi : mobilitas tumor terbatas, melekat kulit/ muskulus pektoralis/ dinding dada, eritema kulit diatas tumor, peau d’orange, satelit nodule, ulserasi.

4. Tanda metastase : regional ada pembesaran kelenjar limfe ketiak/ mammaria interna atau ada tumor di organ tubuh.

5. Radiologi : a. Mammografi ada tumor batas tidak

tegas, bentuk irreguler, stellate, kalsifikasi mikro tidak teratur.

b. USG mamma : ada tumor berbatas tidak tegas, hiperechoic.

Page 2: Panduan Praktik Klinis KANKER PAYUDARA

5. Diagnosis Kanker Payudara6. Diagnosis Banding 1. Tumor jinak mamma

2. Displasia mamma3. Tumor phyloides4. Mastitis kronis5. Sarcoma jaringan lunak6. Limfoma maligna

7. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium DL2. FNAB3. Foto Thorax4. USG mamma5. VC/PC

8. Terapi 1. Tranfusi darah bila anemia2. Medikamentosa/ konservatif untuk Grade I-II3. Operatif pada Grade III-IV

9. Edukasi 1. Masuk RS.2. Puasa minimal 6 jam sebelum dilakukan OPERASI3. Kontrol 1 minggu setelah KRS.

10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad bonamAd fumgsionam : dubia ad bonam

11. Tingkat Evidens IV12. Tingkat

RekomendasiC

13. Penelaah Kritis 1. Dr. Iwan Donosaputro, SpB2. Dr. A. Nasrulloh, SpB3. Dr. R.Rudy Budiantoro, SpB

14. Indikator Medis Setelah dilakukan operasi 80 % pasien keadaan baik.15. Kepustakaan 1. Standar Pelayanan Profesi Dokter Spesialis Bedah

Umum Indonesia, edisi revisi 2003, PABI2. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Seymour I,

Schwarts, Spenser, edisi 6 , Jakarta, EGC, 20003.4.

Kediri 23 Januari 2013.

Ketua Komite Medik Ketua SMF BEDAH

Dr. Rudolf Rudy B, Sp.B. Dr. Iwan Donosaputro, Sp.B.

Direktur RSUD Kabupaten Kediri

Page 3: Panduan Praktik Klinis KANKER PAYUDARA

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P.