PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROSES ... - mesin.iti.ac.id file3. Modul 3 : Frais 4. Modul 4 : Skrap...

34
PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI Disusun oleh : Dipl.-Ing. M. Kurniadi Rasyid Lutfi Agustian Rahmat Hafiz Syukron Mudatsir LABORATORIUM PROSES PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA SERPONG TANGERANG SELATAN JUNI 2018

Transcript of PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROSES ... - mesin.iti.ac.id file3. Modul 3 : Frais 4. Modul 4 : Skrap...

PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Disusun oleh :

Dipl.-Ing. M. Kurniadi Rasyid

Lutfi Agustian

Rahmat Hafiz

Syukron Mudatsir

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA SERPONG – TANGERANG SELATAN

JUNI 2018

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga Buku Panduan Pelaksanaan

Praktikum proses produksi dapat diselesaikan dengan baik. Buku panduan ini merupakan

hasil pengembangan dari buku panduan sebelumnya dimana pada edisi Juni 2018 ini

terdapat beberapa revisi antara lain,daftar pertanyaan untuk para praktikan, susunan

laporan praktikum dan beberapa bagian lain yang dipandang perlu dikembangkan

disesuaikan dengan kondisi terkini dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang

Proses produksi.

Praktikum proses produksi mempunyai bobot 1 sks dengan kode mata kuliah MS-

4191 dalam susunan kurikulum KKNI yang berlaku di Program Studi Teknik Mesin ITI

sejak tahun 2015. Tersedia 5 modul praktikum (edisi lengkap) pada buku panduan ini

terdiri dari :

1. Modul 1 : Kerja bangku

2. Modul 2 : Las (welding)

3. Modul 3 : Frais

4. Modul 4 : Skrap

5. Modul 5 : Bubut

Ucapan terima kasih disampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan buku panduan ini antara lain Kepala Laboratorium Program

Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia, para asisten dan staf administrasi

laboratorium. Saran dan kritik sangat diperlukan dalam rangka penyempurnaan buku

panduan ini, yang akan terus dikembangkan disesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan di bidang proses produksi.

Penyusun

(Dipl.-Ing. M. Kurniadi Rasyid)

ii

SURAT KEPUTUSAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

Nomor : 96/MS-ITI/SK/VII/2018

TENTANG

PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya penyeragaman pengarahan pelaksanaan

praktikum dan penyusunan Laporan Praktikum di Laboratorium Proses

Produksi Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia, agar

sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku, maka dipandang

perlu adanya pedoman yang telah disesuaikan dengan proses

pembelajaran, capaian pembelajaran, kondisi laboratorium dan

kurikulum yang mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI).

b. bahwa berdasarkan pertimbangan ada huruf (a) di atas, perlu

diterbitkan Keputusan Ketua Program Studi Teknik Mesin Institut

Teknologi Indonesia.

iii

Mengingat : a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4301) ;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004

Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4389) ;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 115, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859) ;

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012

Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ;

e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012

Tentang Pendidikan Tinggi ;

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi ;

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi ;

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 Tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi

dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : KEPUTUSAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN INSTITUT

TEKNOLOGI INDONESIA TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN

PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI;

iv

KEDUA : Panduan sebagaimana dalam lampiran keputusan ini bersifat rujukan

dan arahan pelaksanaan praktikum yang harus diikuti oleh mahasiswa

yang merupakan peserta Praktikum Proses Produksi Program Studi

Teknik Mesin-Institut Teknologi Indonesia ;

KETIGA : Ketentuan lain yang belum cukup diatur dalam panduan ini, sepanjang

mengenai teknis pelaksanaannya, akan diatur lebih lanjut ;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ;

KELIMA : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan

diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Serpong Pada Tanggal 10 Juli 2018

KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

(Dr. Ir. Dwita Suastiyanti MSi) NIDN : 0316096501

v

DAFTAR ISI

COVER

KATA PEGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

TATA TERTIB..................................................................................................................iii

BAB 1 MODULKERJA BANGKU.....................................................................................1

1.1 Teori Dasar..........................................................................................................1

1.2 Tujuan..................................................................................................................2

1.3 Alat dan Bahan yang Digunakan..........................................................................3

1.4 Prosedur pelaksanaan praktikum.........................................................................3

1.5 Tugas dan pertanyaan.........................................................................................4

BAB 2 MODUL LAS ( Wellding ).....................................................................................5

2.1 Teori Dasar..........................................................................................................5

2.2 Tujuan..................................................................................................................6

2.3 Alat dan Bahan yang Digunakan..........................................................................6

2.4 Prosedur pelaksanaan praktikum.........................................................................6

2.5 Tugas dan pertanyaan.........................................................................................9

BAB 3 MODUL BUBUT..................................................................................................10

3.1 Teori Dasar.........................................................................................................10

3.2 Tujuan.................................................................................................................10

3.3 Alat dan Bahan yang Digunakan.........................................................................10

3.4 Prosedur pelaksanaan praktikum........................................................................12

3.5 Tugas dan pertanyaan........................................................................................13

BAB 4 MODUL SKRAP ( Milling ) .................................................................................14

4.1 Teori Dasar.........................................................................................................14

4.2 Tujuan.................................................................................................................14

4.3 Alat dan Bahan yang Digunakan.........................................................................15

4.4 Prosedur pelaksanaan praktikum........................................................................15

4.5 Tugas dan pertanyaan........................................................................................16

BAB 5 MODUL FRAIS....................................................................................................18

5.1 Teori Dasar.........................................................................................................18

5.2 Tujuan.................................................................................................................19

5.3 Alat dan Bahan yang Digunakan.........................................................................19

5.4 Prosedur pelaksanaan praktikum........................................................................19

5.5 Tugas dan pertanyaan........................................................................................20

TATA TULIS PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM.................................................21

FROMAT LAPORAN PRAKTIKUM................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................24

vi

TATA TERTIB PRAKTIKUM

(Berlaku untuk asisten dan praktikan)

Semua praktikan harus mengikuti aturan yang telah ditentukan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan praktikum adalah setiap hari kerja dimulai dari pukul 08.00 sampai

dengan pukul 17.00 (istirahat pukul 12.00-13.00). Di luar waktu tersebut tidak

diperkenankan ada kegiatan praktikum.

2. Wajib memakai Jas Lab / Wearpack Tanpa Terkecuali.

3. Tidak Diperkenakan Datang Terlambat (dispensasi 15 menit )

4. Selama Praktikum Tidak di Perkenankan Memakai sandal / alas kaki yang terbuka.

5. Praktikum tidak di perkenankan menerimatamu tanpa izin.

6. Praktikum tidak di perkenankan makan/minum pada jam kerja.

7. Praktikum tidak di perkenankan Merokok dalam Lab.

8. Tidak di perkenankan meninggalkan mesin dalam keadaan beroperasi.

9. Tidak diperkenankan meninggalkan laboratorium tanpa izin.

10. Peralatan / Mesin setelah di gunakan harus dalam keadaan bersih.

11. Kerusakan dan kehilangan peralatan yang digunakan wajib diganti.

12. Simpan tas dan barang-barang lain yang tidak diperlukan pada tempat yang telash

disediakan.

13. Praktikan harus disiplin.

14. Untuk keselamatan praktikan :

Rambut panjang bagi laki-laki harus di potong.

Rambut panjang wanita harus di ikat.

Alat pengaman yang disediakan harus di pakai.

Safety first no human eror .

15. Bagi yang melanggar tata tertib, praktikan akan dikenakan sanksi.

16. Perubahan jadwal dapat dipertimbangkanhanya bagi mereka yang bersamaan

dengan ujian / prakitikum lain, dan pemberitahuan satu minggu sebelum praktikum.

17 Pembagian kelompok praktikum akan ditentukan kemudian oleh koordinator

praktikum atau ketua asisten disesuaikan dengan jumlah praktikan.

vii

18 Kehadiran para asisten adalah 30 menit sebelum praktikum dimulai dan kehadiran

praktikan adalah 15 menit sebelum praktikum dimulai. Praktikan yang hadir lebih dari

pukul 08.15 dianggap absen (tidak hadir). Asisten yang hadir lebih dari pukul 08.00

dianggap tidak melaksanakan tugasnya dan fungsinya dirangkap oleh asisten lain

yang hadir pada saat itu.

19 Praktikan yang tidak hadir sesuai jadwal harus menyampaikan alasan tertulis (yang

masuk akal) ditujukan kepada koordinator praktikum.

20 Praktikan yang dimaksud tersebut di atas dan praktikan yang dianggap tidak hadir

karena keterlambatannya (lihat point no.3) harus menyisip dg kelompok lain

(ditentukan oleh asisten) dengan membayar biaya sisipan (yang jumlahnya ditentukan

kemudian oleh Kepala Laboratorium).

21 Tidak boleh ada praktikan dan asisten yang keluar masuk selama praktikum

berlangsung.

22 Penggunaan alat harus secara bertanggung jawab. Kerusakan alat secara sengaja

oleh praktikan atau asisten berakibat pada penggantian oleh yang merusakkan alat

tersebut.

23 Seluruh praktikan wajib mengikuti : pengarahan praktikum, ujian pendahuluan,

pelaksanaan praktikum, penyusunan laporan.

24 Setelah praktikum selesai dilaksanakan, praktikan wajib membereskan ruangan

kembali.

25 Laporan dikumpulkan untuk semua modul, setelah jadwal pelaksanaan praktikan

yang bersangkutan selesai. Pengumpulan laporan dilaksanakan di dalam ruang

laboratorium kepada ketua asisten dengan tanda terima penyerahan laporan (berupa

tanda tangan yang menyerahkan dan penerima laporan).

26 Keterlambatan penyerahan laporan berakibat pada pengurangan nilai 10 point per

hari keterlambatan.

27 Tata tulis laporan dan template laporan akan disampaikan pada bagian akhir panduan

ini.

28 Keputusan akhir mengenai nilai praktikum ditentukan oleh Kepala Laboratorium

dengan mempertimbangkan data-data/komponen nilai yang disampaikan oleh

asisten.

1

BAB 1

MODUL 1 KERJA BANGKU

1.1 Teori dasar

Kerja bangku (bench work) ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan

keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai

oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik proses produksu sebagai

dasar untuk materi proses produksi pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih

dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan

dilakukan di bangku kerja.

Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan

jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam

praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar

penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja.

Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya.

Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan,

disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang

menggunakan mesin-mesin produksi.

Aktivitas dalam kerja bangku meliputi :

1) Pengikiran (filling)

2) Penggergajian (sawing)

3) Penandaan (marking)

4) Pemahatan (chiselling)

Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di

dalam praktek maupun teori kerja bangku sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan

kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.

2

Gambar 1.1 Benda Kerja Bangku

Gambar 1.2 Bentuk dimensi benda kerja bangku

1.2 Tujuan

1. Praktikan dapat mengerti tahapan-tahapancara membuat benda kerja bangku.

2. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti mengerjakan benda kerja

menggunakan alat-alat pekakas.

3. Mahasiswa mampu membuat benda uji kerja bangku.

4. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alatukur dengan baik.

5. Mampu mempelajari cara menggunakan gergaji secara baik.

3

1.3 Alat dan Bahan yang Digunakan

NO. BAHAN ALAT/MESIN PERLENGKAPAN

1.

2.

Plat Bd 37

Oli Kempon

1. Mesin bor vertikal

dengan arbornya

2. Mata bor dengan

diameter : 5, 7, 8, 10,

12,13, 14, 18 mm

1. Penitik

2. Siku

3. Jangka tusuk

4. Water pass

5. Blok gores/ Vernier

high gauge

1.4 Prosedur pelaksanaan praktikum

Alat kerja bangku yang di tunjukan pada gambar 1.3

Gambar 1.3 Alat Kerja bangku

a) Siapkan benda kerja (LKD-1) dan alat kerja

b) Gambar pada benda kerja sesuai ukuran dan beri titik-titik pada lingkaran yang

diberi ukuran ∅ mata bor kecil cukup dengan jumlah 4 titik dan diameter besar

dengan jumlah 8 titik

4

c) Pasang benda kerja pada ragum, garis yang akan digergaji harus diusahakan

vertikal

d) Gergajilah dengan gergaji tangan dengan hati-hati sesuai bentuk benda kerja.

e) Haluskan dengan kikir halus sesuai ukurannya.

Gambar 1.4 Kikir halus

f) Setelah selesai periksa pada asisten lab.

g) Bersihkanlah tempat kerja dan kembalikan alat-alat yang digunakan.

1.5 Tugas dan pertanyaan

1. Lengkapi tabel di bawah ini dengan data-data hasil Kerja bangku :

Jenis Logam :

Al :

Baja :

No Ukuran asli Benda uji

Ukuran benda uji hasil praktikan

Keterangan : Hasil ukuran sesuai pengerjaan dari praktikan . 1

2

3

4

5

6

7

8

2. Gambarkan sketch pada benda uji sesuai gambar 1.2 ?

3. Jelaskan cara menggunakan alat Kikir dengan baik ?

4. Jelaskan cara membentuk ukuran kunci 19 dan 20 sesuai gambar 1.2 ?

5

5. Alat apa saja yang di buntuhkan untuk mengerjakan benda kerja bangku ?

6. Jelaskan cara membentuk jarak titik untuk membuat kunci 19 dan 20 ?

6

BAB 2

MODUL 2 Las ( Welding )

2.1 Teori Dasar

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat

panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan

metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Definisi las berdasarkan

DIN (Deutche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau

logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Secara umum

pengelasan dapat didefinisikan sebagai penyambungan dari beberapa batang logam

dengan memanfaatkan energi panas

Penyambungan dua buah logam menjadi satu dilakukan dengan jalan pemanasan

atau pelumeran, dimana kedua ujung logam yang akan disambung di buat lumer atau

dilelehkan dengan busur nyala atau panas yang didapat dari busur nyala listrik (gas

pembakar) sehingga kedua ujung atau bidang logam merupakan bidang masa yang kuat

dan tidak mudah dipisahkan (Arifin,1997).

Saat ini terdapat sekitar 40 jenis pengelasan. Dari seluruh jenis pengelasan tersebut

hanya dua jenis yang paling populer di Indonesia yaitu pengelasan dengan menggunakan

busur nyala listrik (Shielded metal arc welding/ SMAW) dan las karbit (Oxy acetylene

welding/OAW)

Gambar a. Gambar b.

Gambar 2.1 Dimensi Benda kerja

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa gambar ( a ) yaitu dimensi ukuran untuk benda kerja

las agar sesuai ukurannya dan gambar ( b ) yaitu tata cara mengerjakan benda kerja las

agar memenuhui bentuk yang diinginkan.

7

2.2 Tujuan

1. Praktikan dapat mengerti tahapan-tahapancara membuat benda kerja Las.

2. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti mengerjakan benda kerja

menggunakan alat-alat pekakas.

3. Mahasiswa mampu membuat benda uji kerja Las.

4. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alatukur dengan baik.

5. Mampu mempelajari cara menggunakan mesin las dengan baik.

2.3 Alat dan Bahan yang Digunakan

NO BAHAN ALAT/MESIN PERLENGKAPAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8

Elektroda E 6013

diameter 2.6 dan 3.2

Batu gerinda tangan

ukuran 100x16 mm

Sarung tangan las

Sarung lengan kulit

Baju las ( apron) kulit

Lensa hitam 10 & 11

Lensa putih 100 jam

Sikat baja

1. Mesin las

2. Mesin grinda tangan

1. Tang penjepit ( Alloy

steel forcer )

2. Head shield ( topi

las)

3. Palu terak

4. Siku

2.4 Prosedur Pelaksanaan Praktikum

1. Siapkan benda kerja yang akan dilas (sesuai dengan bentuk ukuran pengelasan)

Gambar 2.2 Dimensi benda uji

8

2. Siapkan alat Las dan kelengkapannya ( seperti : elektroda las, tang, palu, dll )

Gambar 2.3 Mesin Las dan elektroda

3. Letakkan benda kerja pada meja las

4. Jepitkan klem positif pada meja las/benda kerja

Gambar 2.4 Katup +

5. Jepitkan elektroda pada jepitan negatif

Gambar 2.5 Katup –

9

6. Hidupkan mesin las.

7. Atur besarnya arus yang diperlukan

8. Lakukan pengelasan sesuai dengan urutan-urutannya

9. Lakukan pengukuran menggunakan siku .

Gambar 2.6 Penggaris Siku

10. Bersihkan terak dan percikannya las menggunakan Gerinda

Gambar 2.7 Grinda tangan

11. Matikan mesin las

12. Setelah selesai periksakanlah pada instruktur menggunakan jangka sorong.

Gambar 2.8 Jangka sorong

13. Bersihkan tempat kerja dan perlatan serta kembalikan alat-alat yang digunakan

10

2.4 Tugas dan Pertanyaan

1. Lengkapi tabel di bawah ini :

Jenis Logam :

Baja

No Ukuran asli Benda uji

Ukuran benda uji hasil praktikan

Keterangan : Hasil ukuran sesuai pengerjaan dari praktikan . 1

2

3

4

5

2. Jelaskan pegertian Las ?

3. Apa bedanya pengelasan dan mensolder ?

4. Jelaskan macam-macam sudut Las Listrik ?

5. Ada berapa macam type elektroda ?

6. Jelaskan tata cara pengelasan ?

11

BAB 3

MODUL 3 BUBUT

3.1 Teori Dasar

Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk

silindris yang mana prinsip kerjannya gerak makan dilakukan oleh pahat dan gerak

potong dilakukan benda kerja, pahat bergerak translasi, benda kerja bergerak dengan

berputar. Meskipun mesin ini terutama disesuaikan untuk pekerjaan silindris, tetapi dapat

juga digunakan untuk pembubutan permukaan rata, berikut adalah gambar mesin bubut

yang ada pada model sekarang.

Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter kepala tetap sampai kesenter kepala lepas.

Ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Dan tergantung pula

pada tinggi atau jarak dari ujung senter ke permukaan alas mesin (bed) yakni sebagai

setengah diameter benda kerja yang dapat dikerjakan. Dalam hal ini prinsip mesin bubut

ada 2 macam, yaitu :

1. Main Drive

Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik yang ditransmisikan

melalui belt menuju gear box. Didalam gear box terdapat roda gigi yang berfungsi untuk

mengatur transmisi putaran spindle, senhingga menghasilkan putaran pada chuk.

2. Feed Drive

Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.

Gambar 3.1. Gerakan Kerja Bubut

12

Gambar 3.2. Dimensi Benda Kerja Uji Bubut

3.2 Tujuan

1. Praktikan dapat mengerti tahapan-tahapancara membuat benda bubut.

2. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti mengerjakan benda kerja

menggunakan alat-alat pekakas.

3. Mahasiswa mampu membuat benda uji bubut.

4. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alatukur dengan baik.

5. Mampu mempelajari cara menggunakan mesin bubut dengan baik.

3.3 Alat dan Bahan yang Digunakan

No BAHAN ALAT / MESIN PERKAKAS

1

2

Benda kerja St37, ø 32 X 209

Benda kerja St37, ø 20 X 160

Mesin Bubut

Type L-5 A.

Mesin Bubut

Type CZ 300

Kepala tetap

Kepala lepas

Suport

Alat mesin

Kacamata

pelindung

Mistar baja

Mistar sorong

Kikir halus

Mal radius

Chak 4 dan chak 3 kaki.

Pahat bubut :

Pahat rata

alur

Radius

potong

13

3.4 Prosedur Pelaksanaan Praktikum

1. Siapkan benda kerja sesuai ukuran yang tertera .

Gambar 3.2 Dimensi benda kerja Jominy Dan Benda kerja Uji tarik

2. Pasang benda kerja pada chak mesin bubut

Gambar 3.3 Mesin bubut

14

3. Sesuaikan pisau yag digunakan ketika proses pembubutan

4. Susuaikan kecepatan putaran mesin bubut ketika proses sedang berjalan.

5. Bubut lah sesuai ukuran pada gambar 3.2, sedikit demi sedikit agar tidak melebihi

batas ukurannya.

6. Jika sudah susuai ukuran, lepas benda kerja dri chak mesin bubut,

7. Ulangi kembali setiap benda uji yang lainnya pada proses diatas.

3.5 Tugas dan Pertanyaan

1. Lengkapi tabel di bawah ini

Jenis Logam :

Al :

Baja :

No Ukuran asli Benda uji

Ukuran benda uji hasil praktikan

Keterangan : Hasil ukuran sesuai pengerjaan dari praktikan . 1

2

3

4

5

6

7

2. Jelaskan macam-macam pisau yang digunakan mesin bubut ?

3. Ada berapa macam sudut yg digunakan pisau bubut ?

4. Bagaimana cara menyesuaiakan kecepatan putaran jika material benda kerja

berbeda ?

5. Jelaskan yang dimaksud dengan eretan Lintang pada mesin bubut ?

6. Jelaskan tata cara mengasah pisau bubut ?

15

BAB 4

MODUL 4 SKRAP

4.1 Teori Dasar

Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk

mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, menyudut, dan alur.

Sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki.

Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada mesin

sekrap kita bisa mengatur mesin untuk bekerja secara otomatis atau manual dalam pemakananya.

Dalam pemakanan otomatis, benda kerja yang dijepit pada meja mesin sekrap akan bergeser secara

otomatis memberi umpan kepada pahat potong yang bergerak bolak-balik secara horizontal.

Namun demikian ada juga mesin sekrap yang bergerak secara vertical, tetapi disini yang kita

gunakan adalah yang bergerak secara horizontal. Pada mesin sekrap gerakan berputar dari motor

penggerak diubah menjadi gerak bolak balik/maju mundur. Panjang langkah dan kecepatan gerak

bolak-balik dapat diatur dengan mengatur tuas spindle sesuai kebutuhan.

Benda kerja dijepit pada meja mesin sekrap. Posisi meja dapat digerakkan naik turun dan

maju mundur dengan memutar poros ulir yang sudah dihubungkan dengan roda gigi. Gerakan meja

dapat diatur secara otomatis ke kiri dan kanan untuk memberi makan atau umpan pada pahat

potong seperti telah dijelaskan diatas. Pemakanan maksimum yang diperbolehkan adalah 20 mm.

Jika lebih dari itu kemungkinan pahat akan cepat tumpul atau bahkan akan patah.

Gambar 4.1 Prinsip Kerja mesin skrap

4.2 Tujuan

1. Praktikan dapat mengerti tahapan-tahapancara membuat benda uji skrap.

2. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti mengerjakan benda kerja

menggunakan alat-alat pekakas.

16

3. Mahasiswa mampu membuat benda uji skrap.

4. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alatukur dengan baik.

5. Mampu mempelajari cara menggunakan mesin skrap dengan baik.

4.3 Alat dan Bahan yang Digunakan

NO. BAHAN ALAT/MESIN PERKAKAS

1.

2.

Plat Bd 37

Steel dan

Alllmunium

1. Mesin skrap

2. Mata pahat mesin skrap

3. Ragum

1. Penitik

2. Siku

3. Water Pas

4. Jangka sorong

5. Kikir halus

4.4 Prosedur Pelaksanaan Praktikum

1. Potong Benda kerja sesuai ukuran yang di tentukan.

2. Benda kerja di digambar untuk alur menurut ukuran sesuai pada gambar di bawah

ini :

Gambar 4.2 Dimensi benda uji impak

3. Benda kerja dibersihkan dan dijepit pada ragum mesin skrap sekencang mungkin.

17

Gambar 4.3 Mesin skrap

4. Ratakan benda uji pada ragum mesin skrap menggunakan waterpass.

Gambar 4.4 water pass

5. Sisi pertama di sayat sampai rata.

6. Ulanglah bagian sisi lainnya sehingga sesuai ukuran pada gambar 4.2

7. Ukurlah menggunakan alat ukur untuk memastikan benda uji sesuai.

Gambar 4.5 Jangka sorong

8. Bersihkan jika proses skrap benda uji sudah selesai.

4.5 Tugas dan Pertanyaan

18

1. Lengkapi dibawah ini :

Jenis Logam :

Al :

Baja :

No Ukuran asli Benda uji

Ukuran benda uji hasil praktikan

Keterangan : Hasil ukuran sesuai pengerjaan dari praktikan . 1

2

3

4

5

6

7

2. Sebutkan macam-macam pisau yang digunakan padamesin skrap ?

3. Jelaskan cara kerja mesin skrap ?

4. Jelaskan perbedaan cara kerja mesin skfrap dan mesin frais ?

5. Benda apa saja yang bisa di proses di mesin skrap ?

6. Bagaimana cara menyesuaikan kecepatan maju dan mundur mesin skrap ?

19

BAB 5

MODUL 5 FRAIS (MILLING)

5.1 Teori Dasar

Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat

untuk menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan

menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan aman pada

meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang dijepit

atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan

pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang

dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda datar

dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala

baut, boring, reaming. Kemampuan untuk melakukan berbagai macam

pekerjaan membuat mesin frais merupakan salah satu mesin yang sangat penting

dalam bengkel kerja.

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak

utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan

melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.

Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah

dicekam maka akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan menghasilkan

pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun

cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

5.2 Tujuan

1. Praktikan dapat mengerti tahapan-tahapancara membuat benda frais( milling ).

2. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti mengerjakan benda kerja

menggunakan alat-alat pekakas.

3. Mahasiswa mampu membuat benda uji frais.

4. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alatukur dengan baik.

5. Mampu mempelajari cara menggunakan mesin frais dengan baik.

20

5.3 Alat dan Bahan yang Digunakan

NO. BAHAN ALAT/MESIN PERKAKAS

1. 2.

Plat Bd 37 Steel dan Alllmunium

4. Mesin skrap 5. Mata pahat mesin skrap 6. Ragum

6. Penitik 7. Siku 8. Water Pas 9. Jangka sorong

10. Kikir halus

5.4 Prosedur Pelaksanaan Praktikum

1. Potong benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan.

Gambar 5.1 Dimensi benda kerja frais

2. Lakukan Pengecekan mesin, dipastikan mesin dalam keadaan aman.

Gambar 5.2 Mesin frais

21

3. Cekam benda kerja pada ragum mesin frais dipastikan benda kerja terpasang

kencang .

4. Ukurlah kemiringan benda kerja menggunakan waterpass.

Gambar 5.3 waterpass

5. Lakukan proses frais benda kerja sesuai ukuran yang diinginkan.

6. Putar posisi benda kerja jika proses frais pertama selesai hingga berbentuk

persegi empat.

7. Ukurlah benda kerja agar sesuai ukuran yang ditentukan.

8. Bersihkan mesin jika proses frais sudah selesai

5.5 Tugas dan Pertanyaan

1. Lengkapi dibawah ini :

Jenis Logam :

Al :

Baja :

No Ukuran asli Benda uji

Ukuran benda uji hasil praktikan

Keterangan : Hasil ukuran sesuai pengerjaan dari praktikan . 1

2

3

4

5

6

7

2. Jelaskan macam-macam pisau yang digunakan pada mesin frais ?

3. Jelaskan cara kerja mesin frais ?

22

4. Hal pertama apa yang harus dilakukan untuk melakukan proses pembuatan

benda kerja frais untuk modul frais ?

5. Jelaskan berapa spindel pada mesin frais ?

23

TATA TULIS PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

1. Laporan disusun per praktikan dalam 1 buku dimana di dalamnya berisi laporan per

modul yang di print menggunakan kertas A4, wajib mengikuti sistematika sebagai

berikut :

Modul 1

Bab 1. Pendahuluan

Bab 2. Tujuan Percobaan

Bab 3. Alat dan Bahan Percobaan

Bab 4. Prosedur Pelaksanaan Percobaan

Bab 5. Tugas dan Pertanyaan

Modul 2

Bab 1. Pendahuluan

Bab 2. Tujuan Percobaan

Bab 3. Alat dan Bahan Percobaan

Bab 4. Prosedur Pelaksanaan Percobaan

Bab 5. Tugas dan Pertanyaan

Modul 3

Bab 1. Pendahuluan

Bab 2. Tujuan Percobaan

Bab 3. Alat dan Bahan Percobaan

Bab 4. Prosedur Pelaksanaan Percobaan

Bab 5. Tugas dan Pertanyaan

Dst

24

2. Pendahuluan berisi tentang teori dasar tentang materi percobaan. Dilarang menyalin

sama persis dari panduan. Hendaknya teori dasar dikembangkan sendiri sesuai

kebutuhan (maksimum 3 halaman)

3. Demikian juga dengan Bab 2, 3 dan 4, dilarang menyalin persis dari buku panduan.

Harus ada pengembangan dari praktikan (lebih detail dari panduan), maksimum 3

halaman untuk ketiga bab tersebut.

4. Bab 5 adalah yang paling penting dan menjawab semua tugas serta pertanyaan yang

ada di setiap modul pada buku panduan ini.

5. Jumlah halaman keseluruhan laporan adalah antara 20-50 halaman.

6. Laporan dijilid, diberi cover judul dari karton warna putih. Tulisan pada cover judul

harus diketik times new roman, font 14 dengan sistematika :

25

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Praktikum Proses Produksi

Oleh : Nama Praktikan (Nomor Pokok)

Semester Ganjil/Genap Tahun Akademik ……

Laboratorium Proses Produksi Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia

Serpong

Tanggal, Bulan, Tahun

26

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku pedoman praktikum laboratorium proses produksi.

2. Alois Schonmetz.Peter Sinnl.,Johan Rathpoller.,1985.Pengerjaan logam dengan

mesin.Angkasa. Bandung.

3. Amsted H.B.Ostwald Philip F,Begema M.L.,1979.Teknologi Mekanik.

Erlangga.Jakarta

4. Daryanto,Drs,1987.Alat Perkakas Bengkel. Jakarta: PT.Bina Aksara.

5. Syamsudin.R.1997.Teknik Bubut.Puspa Swara :Jakarta.