Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

10
SASARAN PEMBELAJARAN Sasaran Pembelajaran Terminal Setelah menyelesaikan pembelajaran modul respirasi, bila dihadapkan pada data sekunder dan simulasi, mahasiswa mampu menjelaskan struktur makroskopis dan mikroskopis, mekanisme kerja dan interaksi antarsistem respirasi serta sistem organ yang terkait, patogenesis/patofisiologi gangguan pernapasan, serta mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisis pernapasan, dan laboratorium yang berkaitan dengan gangguan sistem pernapasan, pendekatan tatalaksana serta tindakan pencegahannya. Sasaran Pembelajaran Penunjang Setelah menyelesaikan modul respirasi, secara lebih rinci, mahasiswa diharapkan dapat mencapai sasaran pembelajaran berikut : Rincian sasaran pembelajaran 1. Bila diberikan pemicu mengenai pernapasan mahasiswa mampu a. Menjelaskan anatomi dan struktur mikroskopik sistem pernapasan b. Menjelaskan fisiologi sistem pernapasan dan interaksi dengan sistem organ terkait c. Menjelaskan pertukaran gas secara mikro dan keseimbangan asam basa d. Menjelaskan bioenergetika dan pembentukan radikal bebas dalam proses respirasi sel 2. Bila diberikan pemicu masalah pernapasan, mahasiswa mampu a. Menjelaskan mekanisme terjadinya masalah dan sistem/organ terkait b. Menjelaskan histopatologi dan patofisiologi penyakit yang menimbulkan masalah tersebut c. Menjelaskan etiologi dan sistematika deteksi (pemeriksaan penunjang) yang diperlukan berdasarkan patogenesis dan patofisiolgi dari penyakit yang menimbulkan masalah tersebut 3. Bila diberikan data sekunder, mahasiswa mampu a. Merumuskan masalah medis dan kegawatdaruratan-nya (bila ada) b. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan penunjang c. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding d. Menjelaskan pendekatan penatalaksanaan d.1. medikamentosa: farmakologi obat d.2. non medikamentosa e. Menjelaskan penatalaksanaan masalah gangguan saluran napas Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 1

description

t

Transcript of Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

Page 1: Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

SASARAN PEMBELAJARAN

Sasaran Pembelajaran Terminal

Setelah menyelesaikan pembelajaran modul respirasi, bila dihadapkan pada data sekunder dan simulasi, mahasiswa mampu menjelaskan struktur makroskopis dan mikroskopis, mekanisme kerja dan interaksi antarsistem respirasi serta sistem organ yang terkait, patogenesis/patofisiologi gangguan pernapasan, serta mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisis pernapasan, dan laboratorium yang berkaitan dengan gangguan sistem pernapasan, pendekatan tatalaksana serta tindakan pencegahannya.

Sasaran Pembelajaran Penunjang

Setelah menyelesaikan modul respirasi, secara lebih rinci, mahasiswa diharapkan dapat mencapai sasaran pembelajaran berikut :

Rincian sasaran pembelajaran

1. Bila diberikan pemicu mengenai pernapasan mahasiswa mampua. Menjelaskan anatomi dan struktur mikroskopik sistem pernapasan b. Menjelaskan fisiologi sistem pernapasan dan interaksi dengan sistem

organ terkaitc. Menjelaskan pertukaran gas secara mikro dan keseimbangan asam

basad. Menjelaskan bioenergetika dan pembentukan radikal bebas dalam

proses respirasi sel2. Bila diberikan pemicu masalah pernapasan, mahasiswa mampu

a. Menjelaskan mekanisme terjadinya masalah dan sistem/organ terkaitb. Menjelaskan histopatologi dan patofisiologi penyakit yang

menimbulkan masalah tersebutc. Menjelaskan etiologi dan sistematika deteksi (pemeriksaan

penunjang) yang diperlukan berdasarkan patogenesis dan patofisiolgi dari penyakit yang menimbulkan masalah tersebut

3. Bila diberikan data sekunder, mahasiswa mampua. Merumuskan masalah medis dan kegawatdaruratan-nya (bila ada)b. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan penunjangc. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis bandingd. Menjelaskan pendekatan penatalaksanaan

d.1. medikamentosa: farmakologi obatd.2. non medikamentosa

e. Menjelaskan penatalaksanaan masalah gangguan saluran napas sebagai masalah nasional (ISPA dan TB)

4. Bila diberi pasien simulasi dengan kelainan respirasi, mahasiswa mampua. Melakukan anamnesis yang sesuai dengan masalahb. Melakukan pemeriksaan fisis pernapasan

5. Bila diberikan masalah dalam suatu komunitas/masyarakat, mahasiswa mampua. Menentukan besarnya masalah dalam komunitas/masyarakatb. Menentukan faktor penyebab atau faktor terkait dengan terjadinya

masalahc. Membuat rencana penyelesaian (pencegahan,pengobatan,

rehabilitasi) masalah ini di komunitas

Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 1

Page 2: Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

LINGKUP BAHASAN

Lingkup Bahasan

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Sub pokok bahasanProses respirasi (pernapasan) normal

1. Anatomi saluran napas atas dan jaringan terkait, saluran napas bawah, paru, pleura dan mediastinum

1.1. Struktur makroskopik saluran napas atas dan jaringan terkait, saluran napas bawah, paru, pleura dan mediastinum

1.2. Struktur mikroskopik saluran napas atas dan adneksa terkait, saluran napas bawah, paru, pleura dan mediastinum

1.3. Sistem dan mekanisme pertahanan pernapasan

2. Aspek mekanik dan fisiologik respirasi

2.1.Inspirasi dan ekspirasi (mekanisme bernapas)

2.2.Mekanisme respirasi:– Ventilasi– Difusi– Perfusi

2.3.Pengaturan pernapasan Pengendalian oleh sistem saraf Interaksi dinding dada, pleura, paru

pada sistem pernapasan Refleks khusus pada proses respirasi

2.4.Ruang rugi anatomi dan fisiologi2.5.Surfaktan perannya pada inflasi, deflasi

paru serta stabilisasi alveoli2.6.Dinamik pada sistem respirasi

Resistensi paru dan jalan napas Aliran laminar dan turbulen Prinsip Bernoulli Elastic recoil paru dan dinding dada Tonus otot polos bronkus

3. Proses pertukaran gas

3.1.Transport O2

3.2.Oksigenasi dan kurva disosiasi oksigen3.3.Ventilasi alveolar dan proses eliminasi CO2

oleh sistem sirkulasi 3.4.Pengaturan asam basa3.5.Bioenergetika dan pembentukan radikal

bebas pada proses respirasi sel

4. Volume paru dan kapasitas paru

4.1.Volume statik dan dinamik serta kapasitas paru

4.2.Compliance paru4.3.Flow-volume loop dan keterbatasan aliran

udara ekspirasi4.4.Spirometri

Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 2

Page 3: Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Sub pokok bahasanInfeksi saluran napas atas dan bawah

1. Etiologi 1.1.Bakteri1.2.Virus1.3.Jamur1.4.Parasit1.5.Kolonisasi kuman1.6.Ekologi mikroba

2. Patogenesis & patofisiologi

2.1.Mekanisme masuknya agent (patogen) ke dalam sistem respirasi

2.2.Bersin2.3.Batuk2.4.Post nasal drip syndrome2.5.Sesak napas

3. Imunopatologi 3.1.Respons imun 3.1.1. Respons imun spesifik3.1.2. Respons imun nonspesifik

3.2.Inflamasi

4. Perubahan berdasarkan patogenesis & patofisiologi

4.1.Perubahan makroskopik 4.2.Perubahan mikroskopik4.3.Organ/sistem terkait4.4.Perubahan parameter laboratorium klinik

5. Pemeriksaan penunjang

5.1.Dasar diagnostik 5.2.Bahan pemeriksaan5.3.Pewarnaan gram5.4.Pemeriksaan radiologi

6. Tatalaksana 6.1.Medikamentosa (farmakologi anti-infeksi dan simtomatik)

6.2.Non-medikamentosa

7. Kesehatan masyarakat

7.1.Besar masalah7.2.Mortalitas & morbiditas7.3.Pencegahan

Penyakit obstruktifsaluran napas atas dan bawah

1. Etiologi 1.1. Intralumen dan ekstralumen1.2. Benda asing

2. Faktor risiko 2.1.Alergen 2.2.Asap rokok2.3.Polusi Udara (Indoor–Outdoor)2.4.Genetik

3. Patologi Saluran napas atas, bawah dan parenkim1.1.Kelainan anatomi 1.2.Inflamasi1.3.Edema1.4.Sumbatan mukus1.5.Bronkokonstriksi1.6.Airway remodelling1.7.Patologi forensik

Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 3

Page 4: Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Sub pokok bahasan4. Patofisiologi 4.1.Obstruksi hidung

4.2.Bronkospasme4.3.Hipoventilasi4.4.Ketidakseimbangan ventilasi/perfusi4.5.Gangguan difusi4.6.Air trapping4.7.Hipoksia4.8.Hiperkapnia4.9.Sianosis

5. Jenis Penyakit Obstructive Airway

5.1.Rhinitis5.2.Asma5.3.Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)5.4.Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

6. Diagnosis 6.1.Gejala dan tanda (anamnesis dan pemeriksaan jasmani)

6.2.Foto toraks6.3.Laboratorium: pemeriksaan sputum,

eosinofil total, dan IgE spesifik6.4.Analisis gas darah6.5.Spirometri (termasuk uji bronkodilator)

7. Tatalaksana 7.1.Medikamentosa (farmakologi bronkodilator, anti-inflamasi, simtomatik)

7.2.Non-medikamentosa (pengangkatan benda asing)

8. Terapi oksigen 8.1.Indikasi8.2.Low vs high dose8.3.Cara pemberian

9. Kesehatan masyarakat

9.1.Besarnya masalah9.2.Morbiditas, mortalitas9.3.Pencegahan

Tuberkulosis

1. M. tuberculosis

1.1. Karakteristik biologi1.2. Transmisi 1.3 Replikasi di tubuh manusia1.3. Mekanisme resistensi1.4. Faktor risiko

Pajanan Infeksi Sakit Kematian

2. Patofisiologi & patogenesis

2.1.Patogenesis infeksi dan sakit2.2.TB primer dan TB pasca-primer2.3.Reaktivasi dan re-infeksi

3. Imunologi 3.1.Imunopatogenesis3.2.Mekanisme uji tuberkulin3.3.Mekanisme vaksinasi BCG

Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 4

Page 5: Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Sub pokok bahasan4. Diagnosis 4.1.Tanda dan gejala (anamnesis dan

pemeriksaan jasmani)4.2.Pemeriksaan laboratorium (spesimen

sputum yang baik, pewarnaan BTA Ziehl-Nielsen, dll, pembacaan skala IUATLD, kultur M.tuberculosis, penyimpanan sediaan, pembuangan limbah)

4.3.Foto toraks4.4.Uji tuberkulin4.5.Sistem skoring TB anak

5. Klasifikasi TB paru 5. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan dan beratnya penyakit sesuai WHO/ program nasional

5.1.Identifikasi TB di luar paru5.2.Komplikasi (batuk darah, pneumotoraks,

empiema, dll)5.3.Komorbid5.4.TB dan kehamilan

6. Intervensi efektif 6.1.Pentingnya penemuan sputum BTA (+)6.2.Strategi DOTS 6.3.Rasionalisasi pengobatan : paduan obat,

lama pengobatan, fase awal dan fase lanjutan, cara pemberian (intermiten vs daily), dosis, fixed dose combination (FDC)

7. Tatalaksana medikamentosa (obat anti tuberkulosis)

7.1.Regimen pengobatan sesuai klasifikasi7.2.Farmakologi obat-obat antituberkulosis

(OAT)7.3.Efek samping dan penanganannya7.4.Evaluasi hasil pengobatan dan pemeriksaan

ulang (sputum BTA dan foto toraks)

8. Nonmedikamentosa 8.1.Edukasi8.2.Pengawas minum obat (PMO) 8.3.Nutrisi 8.4.Peranan pembedahan pada TB

9. Kesehatan masyarakat

9.1.Masalah : Multi Drugs Resistance (MDR), TB- HIV

9.2.Morbiditas, mortalitas9.3.Pencegahan9.4.Lacak sumber penularan (pasien anak),

lacak orang tertular (pasien BTA +)

10. Respons pengobatan 9.5.Selesai pengobatan (pengobatan lengkap)10.2. Kesembuhan10.3. Kegagalan10.4. Putus obat10.5. Kekambuhan

Neoplasma saluran napas atas, napas bawah dan mediastinum

1. Etiologi & faktor risiko

1.1. Polutan 1.2. Asap rokok1.3. Agen karsinogenik1.4. Genetik1.5. Virus Epstein-Barr

Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 5

Page 6: Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Sub pokok bahasan2. Patogenesis 1.6. Karsinogenesis

1.7. Penyebaran tumor

1. Klasifikasi 3.1.Tumor jinak dan ganas3.2.Jenis histologik

2. Diagnostik 3.3.Cara pemeriksaan/ pengambilan sampel 3.4.Diagnostik serologi3.5.Diagnostik patologi anatomi3.6.Radiodiagnostik

Aspek Medikolegal 1.1. Informed Consent1.2. Standar Pemeriksaan pasien

10 penyakit prioritas lingkup bahasan dalam proses pembelajaran

1) Tuberkulosis2) Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)3) Pneumonia4) Bronkitis akut5) Bronkiektasis6) Efusi pleura7) PPOK (termasuk emfisema dan bronkhitis kronis)8) Asma9) Kegawatdaruratan paru (gagal napas, pneumotoraks, batuk darah)10)Keganasan (karsinoma nasofaring, karsinoma paru, tumor mediastinum)

Daftar Rujukan

Departemen RujukanPatologi anatomi

1. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Robbins Basic Pathology. 7th ed. International edition. Saunders; 2003.p.453-508

2. Underwood JCE (editor). General and Systematic Pathology. 3rd ed. Edinburgh: Churchill-Livingstone; 2000.p.325-60

Patologi klinik 1. John Bernard Henry, clinical Diagnosis and management by laboratory methods 20th ed. WB Saunders Company.p. 1260–3

Anatomi 1. Drake R.L, Vogl W, Mitchell : Grays Anatomy for Students. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2005.

2. Marie B.E.N, Mallat J: Human Anatomy 3rd ed , Benyamin Cummings, 2001

3. Moore K.L, Agnk A.M.R: Essensial Clinical Anatomy, 2nd ed, Lippincott, Williams & Wilkins 2002

4. Tortora G.J Principles of Human Anatomy, 8th ed Benyamin/Cummings Science Publishing, CA 1999

IKA 1. Nelson’s Textbook of Pediatrics2. Kendig: Disorders of the respiratory tract in children3. Crofton: Clinical Tuberculosis4. Lincoln: Tuberculosis in Children

Biokimia 1. Rodwell V.W. Kennelly P.J., Protein myoglobin and hemoglobin dalam Harper Illustrated Biochemistry 2003, 26th ed. Hal 40-48 Lange Publication/Mc Graw-Hill, New York

2. Marks D.B., Marks A.D., Smith C.M., Basic Medical Biochemistry, a

Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 6

Page 7: Panduan Mahasiswa Modul Respirasi 2013

Departemen Rujukanclinical approach, 2nd 2001 Mc Graw- Hill, New York

Parasitologi 1. Spieksma F. TH. M, The House-Dust Mite, Dermatophagides Pteronyssinus, Leiden, 1967

2. Neva FA, Brown HN: Basic Clinical Parastology, 6th ed. London: Prentice- Hall International, 1996

3. Buku kuliah Parasitologi Kedokteran ed 3 (2003) editor: Gandahusada, S, Pribadi W, Illahude HD, Balai Penerbit FKUI

Farmakologi 1. Bertram G Katzung: Basic and Clinical Pharmacology 9th ed 20042. Antimicrobal Agents. General Considerations In Goodman &Gilman’s:

The Pharmocologycal Basis of Therapeutics 10th ed 2001 1143- 11703. Farmakologi dan Terapi, ed 5, Farmakologi FKUI, 2007.

Rehabilitasi Medik

1. Randall L. Braddom, M.D: Chapter 33:Concepts in Pulmonary Rehabilitation in Physical Medicine and Pulmonary Rehabilitation 2nd ed WB Saunders Company 1996, 687- 701.

2. Carolyn, Kissner; Lynn Allen Colby : Chapter 19. Management of Pulmonary Condition. in Therapeutic Exercise, Foundations and Techniques; 4 th ed; FA Davis Company, 2002, : 738-71

Fisiologi 1. Ganong W. Review of Medical Physiology, 22nd ed. McGraw-Hill Medical, 2005.

2. Guyton AC, Hall E. Text book of Physiology, 9th ed. WB Saunders Co, 1996.

3. Rhoades R, Pflanzers RG. Human Physiology, 3rd ed. Perennial (HarperCollins), 1995.

4. Sherwood L. Human Physiology from cells to system, 7th ed. Brooks Cole, 2008.

Pulmonologi 1. Fishman’s pulmonary diseases & disorders. Fishman AP, Elia JA, Fishman JA, Grippi MA, Kniser LR, Senior RM, editors. 3rd ed. The Mc Graw Hill Companies.

2. Pedoman Penatalaksanaan Asma PDPI 20053. Pedoman Penatalaksanaan PPOK PDPI4. Pedoman Penatalaksanaan Kanker Paru PDPI5. Pedoman Penatalaksanaan Asma PDPI6. Pedoman Penatalaksanaan Pneumonia, PDPI7. Pulmonologi Klinik. Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran

Respirasi FKUI8. Depkes RI. Tuberkulosis dalam kurikulum pendidikan dokter berbasis

kompetensi. Jakarta; 2005

THT 1. Soepardi EA, Iskandar N. Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok. Edisi ke 4. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 2000

2. Adams GL, Boies JR, Hilger PA. Boeis Fundamental of Otolaryngology. 6th ed. 1989

3. Ballenger JJ. Penyakit Telinga Hidung Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke 13. Binarupa Aksara. 1994

Anestesi 1. Morgan Clinical Anesthesiology 20062. Miller’s Anesthesia 2006

Mikrobiologi 1. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology. Brooks, GF. Butel JS, Ornston LN. 20 th ed. Appleton & Lange Publ 1995.

2. Clinical microbiology procedures handbook. Isenberg HD. ASM Publication

Modul Respirasi, FK Untan, 2012-2013 7