Panduan Hak Dan Kewajiban Pasien 25.2.2015

download Panduan Hak Dan Kewajiban Pasien 25.2.2015

of 10

description

HPK

Transcript of Panduan Hak Dan Kewajiban Pasien 25.2.2015

PANDUAN

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN & KELUARGA

A. DEFINISI

1. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya, sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.

2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak dilaksanakan

3. General Consent atau Persetujuan Umum adalah pernyataan kesepakatanyang diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum.

4. Informed Consent : pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.

5. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

6. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

7. Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung, saudara-saudara kandung atau pengampunya.

Ayah:

Ayah kandung

Termasuk ayah adalah ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adatIbu:

Ibu kandung

Termasuk ibu adalah ibu angkat yang ditetapkan berdasarkanpenetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat.

Suami:

Seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Istri:

Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang lakilaki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Apabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istri perlindungan hak keluarga dapat diberikan kepada salah satu dari istri

B. RUANG LINGKUP

Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit

1. Prinsip Dalam Pelayanan Kesehatan:

a. Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya penyembuhanpenderita, secara berangsur-angsur berkembang kearahketerpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.

b. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimalbagi seluruh masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.

c. Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidangdan kemajuanilmupengetahuan dan teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraanmasyarakat dan kesadaran akan hidup sehat.d. Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup tenaga, sarana, prasarana baik jumlah maupun mutu.e. Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada pasien yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat memuaskan para pasien.f. Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena merupakan sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.g. Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi kewajibannya, oleh karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama dilakukan.h. Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal yang bersifat timbal balik artinya pihka-pihak tersebut dapat terlindungi atas hak-haknya bila melkukan kewajibannya.i. Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya sehinggaakan disampaiakn melalui keluarga.j. Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga harus ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.

2. Hak Pasien dan Keluarga

Hak-hak pasien dan keluarga di RSKB Rawamangun yaitu:a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien, memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai Hak dan Kewajiban pasien.c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi, memberi pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminsi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional, membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.e. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.f. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.g. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai SIP baik di dalam maupun diluar rumah sakit.h. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk data-data medisnya.i. Mendapat informasi mengenai diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.

j. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.k. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis.l. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu tidak mengganggu pasien lainnya.m. Memperoleh keamanan dan keselamatannya dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.n. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.o. Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.p. Menggugat dan/ atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.q. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.3. Kewajiban Rumah Sakit Dalam Menghormati Hak Pasien Dan Keluargaa. Memberikan hak istimewa dalam menentukan informasi apa saja yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lainb. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dalam rekam medik pasien.c. Pembukaan atas kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam rekam medik diperbolehkan dalam UU No 29 tahun 2004, yaitu sebagai berikut:a) Diminta oleh aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum misalnya, visum et repertumb) Atas permintaan pasien sendiric) Untuk kepentingan kesehatan pasien itu sendirid) Berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, misalnya; undang undang wabah, undang undang karantina,dan sebagainya.d. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidak tercakup dalam undang-undang dan peraturan.

e. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien dengan membatasi akses ke ruang penyimpanan rekam medik, tidak meletakan rekam medis pasien ditempat umum, dan sebagainya.f. Rumah sakit merespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.Respon tersebut antara lain dengan menyediakan rohaniawan serta buku doag. Menyediakan partisi / sekat pemisah untuk menghormati privasi pasien di ruang perawatan

h. Menyediakan locker / lemari untuk menyimpan harta benda pasieni. Memasang finger print pada area yang mempunyai akses terbatas, seperti ruang bayi, ruang rekam medis, tempat penyimpanan obatobatan berbahaya di gudang farmasi, dan sebagainya.j. Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketat pengunjung yang masuk ruang perawatan serta mewajibkan pengunjung memakai ID Cardk. Menyediakan tenaga satpol PP untuk memantau area di lingkungan rumah sakitl. Menyediakan gelang berwarna ungu dalam menghormati hak pasien dan keluarga terhadap pilihan keputusan DNRm. Menyediakan kamar mandi khusus untuk manula dan orang cacat

n. Menyediakan tenaga penterjemah, baik bagi pasien yang tidak bisa memahami bahasa indonesia maupun bagi pasien tuna runguo. Membentuk Tim Manajemen nyeri untuk mengatasi nyeri pada pasienp. Membentuk Tim Code Blue untuk memberikan pelayanan resusitasi bagi pasien yang membutuhkanq. Memberikan Informasi bila terjadi penundaan pelayananr. Menyediakan formulir permintaan rohaniawans. Menyediakan formulir permintaan menyimpan harta bendat. Menyediakan formulir pelepasan informasiu. Menyediakan formulir permintaan privasiv. Menyediakan formulir permintaan penterjemah

4. Kewajiban Pasien

Kewajiban pasien tertuang dalam persetujuan umum atau disebut juga general consent adalah persetujuan yang bersifat umum yang diberikan pasien pada saat masuk ruang rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan, yaitu :a. memberikan informasi yg akurat dan lengkap tentang keluhan sakit sekarang, riwayat medis yg lalu, medikasi/pengobatan dan hal-hal lain yg berkaitan dgn kesehatan pasien.b. Mengikuti rencana pengobatan yg diadviskan oleh dokter termasuk instruksi para perawat dan tenaga kesehatan yg lain sesuai perintah dokterc. Memperlakukan staf rumah sakit dan pasien lain dgn bermartabat dan hormat serta tidak melakukan tindakan yg akan mengganggu operasional rumah sakit.

d. Menghormati privasi orang lain dan barang milik orang lain dan rumah sakite. Tidak membawa alkohol, obat2 terlarang atau senjata tajam ke dalam rumah sakitf. Menghormati bahwa RS adalah area bebas rokokg. Mematuhi jam kunjungan dari RSh. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-barang yang penting selama tinggal di RSi. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi sebagaimana kebijakan RSj. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri apabila menolak pengobatan atau advis yang diberikan oleh dokter5. Hak Dan Kewajiban DokterDidalam memberikan layanan kedokteran, dokter mempunyai hak dan kewajiban hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran; Kode Etik Kedokteran Indonesia; Pernyataan IDI; Lampiran SK PB IDI dan Surat Edaran Dirjen Yanmed No: YM 02.04.3.5.2504 tahun 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.6. Hak DokterHak dokter adalah kekuasaan/kewenangan dokter untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu :

1. Hak memperoleh perlindungan hokum sepanjang melaksanakan Tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan prosedur operasional serta berdasarkan hak otonomi dan kebutuhan medis pasien yang sesuai dengan jenis dan strata pelayanan kesehatan.3. Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan, profesi dan etika.4. Hak untuk mengakhiri/menghentikan jasa professionalnya kepada pasien apabila hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi dan wajib menyerahkan pasien kepada dokter lain, kecuali untuk pasien gawat darurat.5. Hak atas privacy (berhak menuntu apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan).

6. Hak memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluraganya.7. Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

8. Hak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh pasien.

9. Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/peraturan yang berlaku di rumah sakit.7. Kewajiban Dokter1. Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai hubungan hokum antara dokter tersebut dengan rumah sakit.

2. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar operasional serta kebutuhan medis pasien yang sesuai dengan jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.3. Merujuk pasien ke dokter lain/rumah sakit lain yang memiliki keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mempu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.4. Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.

5. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien (menjaga kerahasiaan pasien) bahkan setelah pasien meninggal dunia.6. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melaksanakan.7. Meminta persetujuan pada setiap melakukan tindakan kedokteran/kedokteran gigi, khusus untuk tindakan yang berisiko persetujuan ditanyakan secara tertulis. Persetujuan dimintakan setelah dokter menjelaskan tentang : diagnose, tujuan tindakan, alternative tindakan, risiko tindakan, komplikasi dan prognose.8. Membuat catatan rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien.9. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/kedokteran gigi.10. Memenuhi hal hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.11. Bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbale balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.12. Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.

13. Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik dokter/dokter gigi.14. Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.15. Dokter/dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan praktik kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter gigi pengganti.16. Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya dalam memberikan pelayanan kesehatan.17. Wajib menjungjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia.8. Hak Rumah SakitHak rumah sakit adalah kekuasaan/kewenangan yang dimiliki rumah sakit untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.1. Membuat peraturan peraturan yang berlaku di rumah sakitnya sesuai dengan kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit tersebut.2. Memasyarakatkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan rumah sakit.3. Memasyarakatkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang diberikan dokter kepadanya.4. Memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit melalui panitia kredential.5. Menuntut pihak pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk pasien, pihak ketiga, dll).6. Mendapatkan jaminan dan perlindungan hokum.7. Hak untuk mendapatkan imbalan jasa pelayanan yang telah diberikan kepada pasein.8. Rumah sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan klarifikasi rumah sakit.9. Rumah sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan renumerasi, insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.10. Rumah sakit berhak melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan pelayanan.11. Rumah sakit berhak menerima bantuan dari pihak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.12. Rumah sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian.13. Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.14. Rumah sakit berhak untuk mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan ketentuan perundang udangan.15. Rumah sakit berhak untuk mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit public dan rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan.9. Kewajiban Rumah Sakit+1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.

2. Mematuhi peraturan dan perundang yang dikeluarkan oleh Pemerintah.3. Memberikan pelayanan pada pasien tanpa membedakan golongan dan status pasien.

4. Merawat pasien sebaik baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan (Duty of Care).5. Menyelenggarakan rekam medis.6. Menjaga mutu perawatan tanpa membedakan kelas perawatan (Quality of Care).7. Memberikan pertolongan pengobatan di Unit Gawat Darurat tanpa meminta materi terlebih dahulu.8. Menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.9. Menyediakan sarana dan peralatan medic sesuai dengan standar yang berlaku.10. Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai.11. Merujuk pasien ke rumah sakit lain apabila tidak memiliki sarana, prasarana, peralatan dan tenaga yang diperlukan.12. Mengusahakan adanya system, saran dan prasarana pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.13. Melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi dan hukun bila mana dalam melaksanakan tugas dokter tersebut mendapatkan perlakuan tidak wajar atau tuntutan hokum dari pasien atau keluarganya.14. Mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut.15. Membuat standar dan prosedur tetap untuk pelayanan medic, penunjang medik, maupun non medik.16. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan.17. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien.18. Menghormati dan melindungi hak hak pasien.19. Melaksanakan etika rumah sakit; rumah sakit memiliki system pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.20. Memiliki system pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.21. Melaksanakan program pemerintahan dibidang kesehatan baik secara regional maupun nasional.

22. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit (hospital by laws).23. Mematuhi Kode Etik Rumah Sakit (KODERSI).C. TATA LAKSANA

1. Pada Saat Pendaftaran.

Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap, Petugas admisiakan memberi penjelasankepada pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti mengenai 18 butir hak pasien berdasarkan Undang Undang No, 44 tentang Rumah Sakit selama pasien dirawat di RSKB Rawamangun. Pasien diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya adalah PENENTU keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri. Seperti yang tertera pada Undang- Undang ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis, dan memberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter. Adanya hak pasien membantu meningkatkan kepercayaan pasien dengan memastikan bahwa sistem pelayanan di RSKB Rawamangun bersifat cukup adil dan responsif terhadap kebutuhanmereka, memberitahukankepada pasien mekanisme untukmemenuhi keinginan mereka, dan mendorong pasien untuk mengambil peran aktif serta kritis dalam meningkatkan kesehatan mereka. Selain itu, hak dan kewajiban juga dibuat untuk menegaskan pola hubungan yang kuat antara pasien dengan dokter.

2. Pada Saat Pengobatan.

Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang dirawat di ruang perawatan, akan berlangsung tanya jawab antara pasien dan dokter(anamnesis),pasien harus bertanya (berusaha mendapatkan hak pasien sebagai konsumen). Bila berhadapan dengan dokter yang tidak mau membantu mendapatkan hak pasien, itu saatnya pasien mencari dokter lain atau mencari second opinion ditempat lain.Pasien menjadikan dirinya sebagai partner diskusi yang sejajar bagi dokter. Ketika pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya sedikit banyak harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua profesi memiliki prosedur masing-masing, dan semua kebenaran tindakan dapat diukur dari kesesuaian tindakantersebut dengan standar prosedur yang seharusnya. Begitu juga dengan dunia kedokteran. Ada yang disebut dengan guideline atau Panduan Praktek Klinis (PPK) dalam menangani penyakit.

Lalu, dalam posisi sebagai pasien, setelah kita mengetahui peran penting kita dalam tindakan medis, apa yang dapat dilakukan ? Karena, tindakan medis apapun, harusnya disetujui oleh pasien (informed consent)sebelum dilakukan setelah dokter memberikaninformasi yang cukup. Bila pasien tidak menghendaki, maka tindakan medis seharusnya tidak dapat dilakukan. Pihak dokter atau RS seharusnya memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya menyatakan penolakan. Persetujuan itu dapat dinyatakan secara tulisan. Selanjutnya, UU no. 29/2004 pada pasal 46 menyatakan dokter WAJIB mengisi rekam medis untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien secara clear, correct dan complete. Dalam pasal 47, dinyatakan rekam medis merupakan milik rumah sakityang wajib dijaga kerahasiannya, tetapiISI-nya merupakan milik pasien. Artinya, pasien BERHAK mendapatkan salinan rekam medis dan pasien BERHAK ataskerahasiaan dari isi rekam medis miliknya tersebut, sehingga rumah sakit tidak bisa memberi informasi terkaitdata data medis pasien kepada orang pribadi/perusahaan asuransi atau ke media cetak / elektronik tanpa seizing dari pasiennya.

3. Pada Saat Perawatan.

Selama dalam perawatan, pasien berhak mendapatkan privasi baik saat wawancara klinis, saat dilakukan tindakan ataupun menentukan siapa yang boleh mengunjunginya. Begitu pula untuk pelayanan rohani, pasein berhak mendapatkan pelayanan rohani baik secara rutin maupun secara insidensial manakala dibutuhkan.

D. DOKUMENTASI

Dokumentasi Perlindungan Hak Pasien dan keluarga adalah:

1. Formulir hak pasien dan keluarga

2. Formulir general consent

3. Formulir pemberian informasi bila terjadi penundaan pelayanan

4. Formulir penundaan pelayanan

5. Formulir permintaan rohaniawan

6. Formulir permintaan menyimpan harta benda

7. Formulir pelepasan informasi

8. Formulir permintaan privasi

9. Formulir permintaan penterjemah

10. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran

11. Formulir persetujuan / menolak tindakan kedokteran

12. Formulir DNR

Rujukan

1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentangRumahSakit.

2. Undang undangno. 29/2004 pada pasal 46TentangPraktikKedokteran.

3. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.