Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

38

Transcript of Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Page 1: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional
Page 2: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional
Page 3: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NASIONAL

OLEH:Ni Ketut Sari Adnyani,A.Mud.Par.,S.Pd.,M.Hum.

Page 4: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

MAKNA IDIOLOGI BAGI SUATU BANGSA

Page 5: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

PANCASILA

IDIOLOGI NASIONAL NKRI

????Pancasila sbg cita-cita negara atau cita-cita yg mjd basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan utk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta mjd tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.

Page 6: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

A. Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita. Kata idea berasal dari kata bahasa yunani, eidos yang berarti bentuk atau idein yang berarti melihat. Idea dapat diartikan sebagai cita – cita, yaitu cita-cita yang bersifat tetap dan akan dicapai dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, cita – cita ini pada hakikatnya merupakan dasar, pandangan, atau faham yang diyakini kebenarannya. Sedangkan logos berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian – pengertian dasar.

Page 7: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

IDIOLOGI BERARTI Suatu gagasan berdasarkan pemikiran yg sedalam-

dalamnya dan merupakan hasil pemikiran filsafat. Idiologi adalah ajaran, doktrin, teori atau ilmu yg diyakini

kebenarannya dan disusun scr sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yg timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Seperangkat nilai, ide, dan cita-cita beserta pedoman dan metode dalam melaksanakan atau mewujudkannya.

Seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik

Seperangkat gagasan yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang atau suatu bangsa

Seperangkat gagasan atau keyakinan yang dapat menjadi pegangan dalam kehidupan manusia

Page 8: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Sedangkan Idiologi menurut beberapa ahli, yaitu:

1. Gunawan Setiardjo: Idiologi adalah kumpulan ide atau gagasan yang melahirkan aturan-aturan dlm kehidupan.

2. Karl Marx: Idiologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.

3. Dr. Hafidh Shaleh: Idiologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi akidah dan solusi ats seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tsb mpy metode, yg meliputi metode utk mengaktualisasikan ide dan solusi tsb, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.

Page 9: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

KESIMPULAN PENGERTIAN IDIOLOGI

Gagasan yang disusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya untuk diwujudkan dalam kehidupan. Dalam Idiologi terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, dasar pikiran yang terdalam, dan gagasan mengenai kehidupan yang dicita-citakan, dasar pikiran yang terdalam, dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pd akhirnya, idiologi suatu negara adl suatu kristalisasi dari nilai-nilai yg dimiliki, diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. Jadi, idiologi didasarkan pada filsafat negara. Idiologi disertai penggunaan kekuatan (power) guna mewujudkannya maka Idiologi dekat dengan kekuasaan politik.

Page 10: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Pokok-pokok pikiran mengenai Idiologi, sbb:1. Idiologi mrpk sistem pemikiran yg erat kaitannya dg perilaku

manusia. Selain itu, Idiologi mrpk serangkaian pemikiran yang berkaitan dg tertib sosial dan politik yang ada dan berupaya untuk merubah atau mempertahankan tertib sosial dan politik yang bersangkutan.

2. Bahwa ideologi, di samping mengemukakan program juga menyertakan strategi guna merealisasikannya.

3. Idiologi dpt dipandang sbg serangkaian pemikiran yg dpt mempersatukan manusia, kelompok, atau masyarakat, yang dapat selanjutnya diarahkan pd terwujudnya partisipasi scr efektif dalam kehidupan sosial politik.

4. Bahwa yg bisa merubah suatu pemikiran mjd idiologi adalah fungsi pemikiran dalam berbagai lembaga politik dan kemasyarakatan.

Page 11: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Macam-Macam Idiologi, yaitu1. Idiologi Terbuka dan Idiologi Tertutup

2. Idiologi Partikular dan Komprehensif

Page 12: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Karakteristik Idiologi suatu bangsa

1. Idiologi sering muncul dan berkembang dalam situasi krisis

2. Idiologi merupakan pola pemikiran yang sistematis

3. Idiologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam

4. Idiologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan

Page 13: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Fungsi Idiologi

1. Idiologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia

2. Idiologi sebagai panduan

3. Idiologi sebagai lensa, melalui mana seseorang dpt melihat dunianya, sebagai cermin, melalui mana seseorang dapat melihat dirinya, dan sebagai jendela melalui mana orang lain bisa melihat diri kita

4. Idiologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik, sekaligus fungsi integratif

Page 14: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

PANCASILA sebagai IDIOLOGI TERBUKA

Page 15: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengandung nilai – nilai dan gagasan dasar yang dapat dilihat dalam sikap, perilaku, dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bersifat khas sebagai refleksi perilaku bangsa Indonesia tercermin dalam setiap segi kehidupannya. Nilai – nilai dasar tersebut bersifat dinamis Ideologi terbuka artinya, upaya pengembangan sesuai dengan perubahan dan tuntutan masyarakatbukan sesuatu yang tabu sehingga nilai-nilai dasar itu tidak menjadi beku, kaku, dan melahirkan sifat fanatik yang tidak logis. Atas dasar pemikiran tersebut, bangsa indonesia telah menetapkan pancasila sebagai ideologi terbuka.

Page 16: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman,dan adanya dinamika internal. Dengan demikian, ideologi tersebut tetap aktual, selalu berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat.

Penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka, bukan saja merupakan suatu penegasan kembali pola pikir yang dinamis dari para pendiri negara kita pada tahun 1945 tetapi juga merupakan kebutuhan konseptual. Penegasan Pancasila sebagai ideologi terbuka membawa implikasi.

Page 17: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Kedudukan dan Fungsi Pancasila Pancasila sebagai pandangan hidup

bangsa

Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Page 18: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Makna Nilai-Nilai Setiap Sila Pancasila yang Menjiwai & Dijiwai

SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Mengembangkan toleransidan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Page 19: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

Page 20: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

SILA PERSATUAN INDONESIA

Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

Page 21: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

Page 22: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Page 23: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Pancasila dijabarkan pada UUD 1945

Pancasila kemudian dijabarkan secara lebih terperinci dalam UUD 1945. Dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa untuk menterjemahkan kata “constitution” Inggris dengan Undang-Undang Dasar (Indonesia).

Mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintah diselenggarakan dalam suatu masyarakat UUD 1945 merupakan sebagian dari hukum dasar yaitu hukum dasar yang tertulis.

Page 24: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

2.2 Faktor-faktor yang mendorong Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

1. Pancasila digali dari kepribadian bangsa sendiri yang terdiri dari kekeluargaan, gotong-royong,musyawarah mufakat,ada nilai ketuhanan,nilai kemanusiaan,nilai persatuan,nilai kerakyatan dan nilai keadilan.

2. Pancasila nilainya merupakan kesepakatan seluruh bangsa Indonesia yang diwakili oleh BPUPKI sewaktu merancang dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dan Rancangan UUD. Dan ditetapkan oleh PPKI. Jadi bukan merupakan hasil paksaan atau keyakinan perseorangan atau sekolmpok orang.

Page 25: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

3. Kenyataan bankrutnya ideologi tertutup seperti Marxirme-Leninisme-Komunisme. Jika dengan ideologi terbuka pada dasarnya kita maksudkan ideologi yang berinteraksi secara dinamis dengan perkembangan lingkungan sekitarnya dan dengan dunia luar. Bubarnya negara besar seperti Uni Soviet yang meganut ideologi tertutup. Itu menyebabkan kita harus hati-hati di dalam memahami,menghayati dan mengamalkan Pancasila sehingga menjadi ideologi terbuka

Page 26: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

4. Kenyataan bahwa proses pembangunan dan dinamika masyarakat berkembang dengan amat cepat. Seperti misalnya pada abad-21, peran besar dibidang ekonomi tidak lagi dipegang sepenuhnya oleh negara dan pemerintah karena kompleksitasnya relatif lamban untuk menangani kecepatan perkembangan ekonomi dan perkembangan masyarakat akan sangat terasa pada era globalisasi. Oleh karenanya peranan swasta sangat besar, gejala ini memerlukan kejelasan secara ideologis.

Page 27: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

5. Tekad kita untuk menjadikan satu-satunya Pancasila sebagai Ideologi bangsa. Pancasila sudah terbukti cukup ampuh dan sakti di dalam menghadapi berbagai tantangan,ancaman dan gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Pancasila ampuh maksudnya Pancasila dapat dipergunakan sebagai sarana yang jitu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pancasila sakti maksudnya Pancasila memiliki ketangguhan untuk menangkal bahaya yang mengancam kehancuran negara dan bangsa Indonesia.

Page 28: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

2.3 Ideologi-ideologi yang Berpengaruh Di Dunia

1. Agama sebagai ideologi Dalam batasan –batasan tertentu, agama dapat dijadikan sebagai ideologi. Pada saat ini masih ada beberapa kelompok masyarakat, bangsa atau negara yang menempatkan agama sebagai ideologi misalnya, negara vatikan di roma dan beberapa agama islam. Penempatan agama sebagai ideologi bukan suatu hal yang keliru,bahkan dapat dikatakan sebagai praktik yang didasarkan pada nilai kebenaran yang sangat tinggi.

Page 29: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Namun, yang paling penting adalah memikirkan agar penerapannya dapat diterima oleh semua anggota masyarakat bangsanya. Lebih-lebih apabila dikaitkan dengan kenyataan bahwa hampir tidak ada masyarakat yang homogen (satu keyakinan).

Pada abad ke 17, peranan agama sebagai ideologi mulai menurun seiring dengan berkembangnya aliran-aliran baru di eropa, seperti : 1) Aufklarung, 2) Renaissance, 3) Rasionalisme, 4) Empirisme, dan 5) Realisme. Namun demikian sampai sekarang masih ada yang menjadikan agama sebagai ideologi negara, seperti Arab Saudi, Iran dengan ideologi Islam dan vatikan dengan agama katolik sebagai ideologi.

Page 30: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

2. LiberalismeLiberalisme memiliki pandangan tersendiri terhadap hak dan kebebasan warga negara. Ia mendukung pengakuan hak-hak asasi manusia sepanjang tidak mengganggu hak-hak orang lain. Pandangan ini pada dasarnya sama dengan yang dikembangkan bangsa indonesia melalui ideologi pancasila. Dengan demikian, negara paling tidak harus memberikan jaminan kepada setiap warganegara untuk memilih dan menentukan agama dan kepercayaan sendiri, berbicara dan mengemukakan pikiran secara bebas, dan untuk bekerja secara bebas dan untuk bekerja secara bebas sesuai dengan kemauan dan kemampuannya tanpa campur tangan dari pemerintah.

Page 31: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

3. Marxisme dan LeninismeBerbicara tentang Marxisme, memang tidak terlepas dari nama-nama tokohnya seperti Karl Marx (1818-1883) dan Fiedrich Engels(1820-1895). Dari dua tokoh dunia inilah akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini mulai dikembangkan. Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah : 1) filsafat dialectical and historical materialism, 2) penyikapan terhadap masyarakat kapital yang bertumpu kepada teori nilai tenaga kerja David Ricardo dan Adam Smith, serta 3) menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang akan mampu membawa masyarakat ke arah masyarakat komunis tanpa kelas.

Page 32: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

4. KomunismeTeori komunis tentang berkembangnya gerakan komunis di negara-negara baru agak berbeda dengan teori aslinya yang dikemukakan marx. Teori komunis sudah disesuaikan denga realita di negara-negara baru, yaitu bahwa sebagian besar rakyat bukan proletar tetapi petani. Tetapi kaum petani itu sendiri tidak dapat memimpin suatu revolusi. Pemimpin –pemimpinnya yang tergabung dalam partai komunis yang berhasil terdiri dari cendekiawan dan petani. Peranan proletor boleh dikatakan tidak menonjol.

Page 33: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

5. FasismeIstilah fasisme dikembangkan dari istilah latin “fasces” yang merupakan simbol kekuasaan pada zaman romawi kuno. Di italia”fasces” sebagai gerakan politik muncul setelah perang dunia I dan sempat menguasai negara itu dari tahun 1922 sampai tahun 1943. Fasisme sebagai gerakan politik lebih eksklusif sifatnya setelah dikaitkan dengan gerakan-gerakan yang diorganisir oleh Benito Mussolini pada tahun 1919

Page 34: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

2.4 Sikap Pengamalan Ideologi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai warga negara hendaknya menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup kita dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat dilakukan dengan cara obyektif dan subyektif.

Page 35: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

a. Pengamalan Pancasila secara ObyektifPengamalan Pancasila secara obyektif

dapat berwujud segala bentuk peraturan perundang-undangan secara hirarkhis dari UUD1945 sampai ketingkat paling bawah yang ada di lingkungan kita di sekolah berupa tata tertib sekolah sebagai norma hukum yang berlandaskan Pancasila, tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai dasar Pancasila. Adanya pengamalan obyektif ini merupakan konsekuensi dari perwujudan nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma hukum.

Page 36: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

b. Pengamalan Pancasila secara SubyektifPengamalan Pancasila secara subyektif

dengan jalan mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Adanya pengamalan secara subyektif ini merupakan konsekuensi dari mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma etik bernegara. Contoh nyata pengamalan Pancasila secara subyektif ini, ketaatan pada kode etik profesinya. Dokter pada kode eti kedokterannya.

Page 37: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional

Saran

1. Sebaiknya kita tidak menyelewengkan makna sila pancasila karena pancasila adalah ideologi bangsa kita.

2. Majukan bangsa Indonesia dan tingkatkan rasa bangga terhadap pancasila

Page 38: Pancasila Sebagai Idiologi Nasional