Pancasila

7
Penerapan Pancasila dalam Pemberdayaan Kaum Miskin di Indonesia Bab I Pendahuluan Pancasila sebagai dasar Negara pertama kali diungkapkan oleh soekarno dalam pidatonya pada 1 juni 1945 di dalam siding badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Panca yang berarti lima dan sila berarti dasar. Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi (Pidato Soekarno). Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dimuat di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945…: dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar pada Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin dalam hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila yang merupakan ideologi Bangsa Indonesia bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang. Akan tetapi terbentuk melalui proses yang panjang pada saat mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Hanya pancasila yang dapat mengatur Negara kita, karena di dalam pancasila terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh setiap manusia di Indonesia. Dalam pidato tersebut Soekarno juga menyatakan:…. Kita hendak mendirikan suatu Negara “semua buat semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi “semua buat semua”. Dasar pertama yang baik dijadikan dasar buat Negara, ialah dasar kebangsaan. Kita mendirikan satu Negara kebangsaan Indonesia…. Bangsa Indo nesia adalah seluruh manusia-manusia…. Tinggal di kesatuannya semua pulau-pulau Indonesia dari ujung Sumatra sampai ke Irian! …bangsa Indonesia, umat Indonesia jumlah orangnya adalah 70.000.000, tetapi 70.000.000 yang telah menjadi satu, satu, sekali lagi satu. Kesinilah kita semua harus menuju, mendirikan suatu Nationale Staat, di atas bumi Indonesia dari ujung Sumatera sampai ke Irian.1 Tatanan kenegaraan republic Indonesia adalah demokrasi dan dasarnya adalah pancasila. Demokrasi adalah suatu tatanan kenegaraan untuk kebaikan bersama. Kebaikan bersama adalah penerapan martabat manusia dalam cara dan tujuan Negara. Martabat manusia adalah gabungan dari hak alamiah manusia, kapasitas alamiah manusia, dan tugas alamiah manusia. Hak alamiah manusia adalah hak

description

Word

Transcript of Pancasila

Penerapan Pancasila dalam Pemberdayaan Kaum Miskin di Indonesia

Bab IPendahuluanPancasila sebagai dasar Negara pertama kali diungkapkan oleh soekarno dalam pidatonya pada 1 juni 1945 di dalam siding badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Panca yang berarti lima dan sila berarti dasar. Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi (Pidato Soekarno). Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dimuat di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945: dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar pada Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin dalam hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.Pancasila yang merupakan ideologi Bangsa Indonesia bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang. Akan tetapi terbentuk melalui proses yang panjang pada saat mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Hanya pancasila yang dapat mengatur Negara kita, karena di dalam pancasila terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh setiap manusia di Indonesia.Dalam pidato tersebut Soekarno juga menyatakan:. Kita hendak mendirikan suatu Negara semua buat semua. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi semua buat semua. Dasar pertama yang baik dijadikan dasar buat Negara, ialah dasar kebangsaan. Kita mendirikan satu Negara kebangsaan Indonesia. Bangsa Indo nesia adalah seluruh manusia-manusia. Tinggal di kesatuannya semua pulau-pulau Indonesia dari ujung Sumatra sampai ke Irian! bangsa Indonesia, umat Indonesia jumlah orangnya adalah 70.000.000, tetapi 70.000.000 yang telah menjadi satu, satu, sekali lagi satu. Kesinilah kita semua harus menuju, mendirikan suatu Nationale Staat, di atas bumi Indonesia dari ujung Sumatera sampai ke Irian.1Tatanan kenegaraan republic Indonesia adalah demokrasi dan dasarnya adalah pancasila. Demokrasi adalah suatu tatanan kenegaraan untuk kebaikan bersama. Kebaikan bersama adalah penerapan martabat manusia dalam cara dan tujuan Negara. Martabat manusia adalah gabungan dari hak alamiah manusia, kapasitas alamiah manusia, dan tugas alamiah manusia. Hak alamiah manusia adalah hak asasi manusia, antara lain hak hidup, hak kebebasan, hak kesetaraan, hak memiliki, dan hak mengejar kebahagiaan.1Setiap upaya untuk membeda-bedakan martabat manusia, termasuk membedakan martabat antara warga kaya dengan kaum miskin, apapun alasannya adalah tindakan pelecehan terhadap manusia. Kesetaraan manusia berarti semua individu memiliki martabat dan hak yang sama.1

Bab IIKemiskinan

Penyebab kemiskinan dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural (budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumberdaya lain sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan. Kemiskinan struktural dan sosial disebabkan hasil pembangunan yang belum merata, tatanan kelembagaan dan kebijakan dalam pembangunan. Sedangkan kemiskinan kultural (budaya) disebabkan sikap atau kebiasaan hidup yang merasa kecukupan sehingga menjebak seseorang dalam kemiskinan (Nugroho dan Dahuri, 2004:167-168; Soegijoko, 1997:137; dan Nasution, 1996: 48-50).Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Propenas menyebutkan berdasarkan penyebabnya kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan kronis (chronic poverty) yang disebabkan: (1) sikap dan kebiasaan hidup masyarakat yang tidak produktif; (2) keterbatasan sumber daya dan keterisolasian; dan (3) rendahnya taraf pendidikan dan derajat kesehatan, terbatasnya lapangan kerja, dan ketidakberdayaan masyarakat, dan kemiskinan sementara (transient poverty) yang disebabkan (1) perubahan siklus ekonomi dari kondisi normal menjadi krisis ekonomi; (2) perubahan yang bersifat musiman seperti kasus kemiskinan nelayan dan pertanian tanaman pangan; dan (3) bencana alam atau dampak dari suatu kebijakan.Penyebab utama kemiskinan desa adalah: (1) pendidikan yang rendah; (2) ketimpangan kepemilikan modal dan lahan pertanian; (3) ketidakmerataan investasi di sektor pertanian; (4) alokasi anggaran kredit yang terbatas; (5) terbatasnya ketersediaan bahan kebutuhan dasar; (6) pengelolaan ekonomi secara tradisional; (7) rendahnya produktivitas dan pembentukan modal; (8) budaya menabung yang belum berkembang; (9) tidak adanya jaminan sosial bagi masyarakat desa; dan (10) rendahnya jaminanV kesehatan.

Bab IIIPenerapan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat IndonesiaBAB XIV. KESEDYAHTERAAN SOSIAL Pasal 33 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.2. Tjabang-tjabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasasi hadyat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.3. Bumi dan air dn kekajaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasal 34 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara

Bab IVPerluasan Lapangan KerjaSebagaimana yang dikemukakan dalam GBHN 1988, penciptaan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang jumlahnya makin besar merupakan tantangan utama pembangunan. Oleh karena itu perlu lebih ditingkatkan dan dimantapkan langkah-langkah pembangunan yang menyeluruh dan terpadu bagi penciptaan lapangan kerja seluas mungkin.Untuk itu pemerintah menganggarkan dana di bidang ekonomi, khususnya untuk perdagangan, pengembang usaha, koperasi, dan ukm (APBN 04.01), tenaga kerja (APBN 04.02), pertanian kehutanan, perikanan dan kelautan (APBN 04.03). diharapkan denga dana tersebut dapat diciptakan lapangan kerja produktif yang semakin meningkat sehingga sekurang-kurangnya dapat diserap tambahan tenaga kerja baru. Dengan demikian diharapkan permintaan tenaga kerja cukup besar sehingga dapat terpenuhi sebagian dari kekurangan lapangan kerja yang ada.Di samping penciptaan lapangan kerja baru, diusahakan untuk meningkatkan kwalitas kesempatan kerja baik yang lama maupun yang baru. Peningkatan kwalitas ini menyangkut peningkatan produktivitas tenaga kerja, upah dan penghasilan tenaga kerja, kesehatan kerja dan lingkungan kerja baik di kota maupun di desa. Dalam rangka pemerataan kesempatan kerja usaha-usaha peningkatan-kwalitas kesempatan kerja terutama ditujukan bagi tenaga kerja dengan penghasilan rendah di daerah minus, daerah padat penduduk dan miskin.Melalui perluasan dan pemerataan lapangan kerja dan peningkat- an mutu lapangan kerja diharapkan akan dapat dikurangi perbeda-an penghasilan di .antara tenaga kerja yang berpenghasilan tinggi dengan tenaga kerja yang berpenghasilan rendah dan dengan demi- kian dapat ditingkatkan pemerataan pendapatan.Hal tersebut seperti dimuat dalam pasal 27 ayat 2: tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 28D ayat 2: Setiap orang berhak untuk bekerja,serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

Bab VPendidikan

Hubungan antara pendidikan dan kemiskinan sangat penting karena pendidikan sangat berpengruh terhadap tingkat kemiskinan. Orang yang berpendidikan lebih baik mempunyai peluang lebih besar untuk m,enjadi tidak miskin. Data tahun 1993 dan tahu 2009 memprlihatkan bessarnya pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan. Semakin tinggi tingkat pendidikan kepala rumah tangga, semakin besar kemungkinan untuk menjadi rumah tangga tidak miskin.pendidikan SLTA ke atas mempu yai kesempatan sangat besar menjadi rumah tangga tidak miskin dengan itu dibidang pendidikan ada strategi membuat lebih banyak rumah tangga tidak miskin dengan meningkatkan pendidikan sebagian besar masyarakat menjadi minimal tamat SLTA.Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah harus bisa membuat prioritas dalam upaya perbaikan kualitas manusia Indonesia. Realisasi anggaran pendidikan yang mencapai 20% dari total APBN negara harus bisa segera direalisasikan oleh pemerintah. Jangan sampai anggaran yang telah besar ini justru dikorup oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Penetapan sistem pendidikan yang baku serta tidak harus berubah pada setiap pergantian menteri harus bisa menjadi target pemerintah. Hal ini bisa memberikan kepastian bagi setiap pengajar dan sekolah. Kelengkapan fasilitas serta pemerataan kualitas pendidikan bagi setiap warga negara, khususnya daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. Daerah-daerah seperti ini seharusnya menjadi fokus pemerintah karena banyak sekali masyarakat yang tidak memperoleh hak mereka dalam memperoleh pendidikan. Terakhir, perbaikan kualitas para pendidik pun harus bisa diperhatikan oleh pemerintah. Jangan sampai para guru yang mengajari para calon pemimpin bangsa ini justru merupakan orang-orang yang tidak mengerti apa yang mereka ajarkan. Inilah beberapa hal yang harus segera dilakukan pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah SDM di IndonesiaBab VIKesahatanBerdasarkan data yang ada, masyarakat Indonesia mengalami gejolak naik turun dalam tingkatannya di bidang kesehatan. Indikator yang ada membuktikan bahwa ada empat hal di bidang kesehatan yang mempengaruhi yakni IMR (Infant Mortality Rate IMR), MMR (Maternal Mortality Rate), gizi kurang balita dan umur harapan hidup yang mempengaruhi tingkat kesehatan di Indonesia.Di samping itu, peran serta dari pemerintah dan masyarakat, petugas pelayanan kesehatan juga mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat ini. Sehingga diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan selalu aktif dengan melibatkan semua pihak, pemerintah dan masyarakat.Indonesia Sehat 2010 tidak hanya memerlukan upaya kuratif (pengobatan-pengobatan klinis untuk mengobati seorang yang sakit) saja tapi diharapkan mampu mengurangi angka kesakitan yang timbul di masyarakat dengan usaha pencegahannya (upaya preventif). Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh kebijkan kesehatan semata, tetapi juga didukung oleh pelayanan kesehatannya. Seperti peran serta tenaga medis dan tenaga penyuluh. Dewasa ini sebagai seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat hendaknya mampu berkontribusi secara optimal dalam masyarakat dengan tanpa melupakan andil dari masyarakat. Sehingga SKM dalam porsi ini memberi contoh, petunjuk dan memberi pembelajaran dalam masyarakat melalui kemampuannya dalam berinteraksi dengan dasar ilmu kesehatan kepada seluruh kalangan masyarakat.Dalam lingkup ini, peran serta pemerintah sebagai penyedia dana, pengembang ilmu dan penyedia pelayanan kesehatan sangat berperan penting. Menyediakan alokasi dana untuk membantu perluasan promosi ke daerah-daerah, memperbaiki pendidikan dan ilmu perilaku guna memperbanyak tenaga penyuluhan, dan menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu.Masukin pasal 28H ayat 1 dan 2

Kemiskinan menurut penyebabnya terbagi menjadi 2 macam. Pertama adalah kemiskinan kultural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor adat atau budaya suatu daerah tertentu yang membelenggu seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu sehingga membuatnya tetap melekat dengan kemiskinan. Kemiskinan seperti ini bisa dihilangkan atau sedikitnya bisa dikurangi dengan mengabaikan faktor-faktor yang menghalanginya untuk melakukan perubahan ke arah tingkat kehidupan yang lebih baik. Kedua adalah kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang terjadi sebagai akibat ketidakberdayaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu terhadap sistem atau tatanan sosial yang tidak adil, karenanya mereka berada pada posisi tawar yang sangat lemah dan tidak memiliki akses untuk mengembangkan dan membebaskan diri mereka sendiri dari perangkap kemiskinan atau dengan perkataan lain seseorang atau sekelompok masyarakat menjadi miskin karena mereka miskin.Kemiskinan secara konseptual dibedakan menurut kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut, dimana perbedaannya terletak pada standar penilaiannya. Standar penilaian kemiskinan relatif merupakan standar kehidupan yang ditentukan dan ditetapkan secara subyektif oleh masyarakat setempat dan bersifat lokal serta mereka yang berada dibawah standar penilaian tersebut dikategorikan sebagai miskin secara relatif. Sedangkan standar penilaian kemiskinan secara absolut merupakan standar kehidupan minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhaan dasar yang diperlukan, baik makanan maupun non makanan. Standar kehidupan minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar ini disebut sebagai garis kemiskinan. BPS mendefinisikan garis kemiskinan sebagai nilai rupiah yang harus dikeluarkan seseorang dalam sebulan agar dapat memenuhi kebutuhan dasar asupan kalori sebesar 2.100 kkal/hari per kapita (garis kemiskinan makanan) ditambah kebutuhan minimum non makanan yang merupakan kebutuhan dasar seseorang, yaitu papan, sandang, sekolah, dan transportasi serta kebutuhan individu dan rumahtangga dasar lainnya (garis kemiskinan non makanan).