PANCASILA

22
PANCASILA A. LAHIRNYA PANCASILA DI INDONESIA

Transcript of PANCASILA

Page 1: PANCASILA

PANCASILA

A. LAHIRNYA PANCASILA DI INDONESIA

Page 2: PANCASILA
Page 3: PANCASILA
Page 4: PANCASILA
Page 5: PANCASILA

B. ASAL MULA PANCASILA

Page 6: PANCASILA

C. PENGERTIAN PANCASILA

Banyak tokoh nasional yang telah merumuskan konsep Pancasila sesuai dengan sudut pandang

masing-masing. Namun jika dicermati, secara umum definisi konsep tersebut relatif sama. Berikut

adalah beberapa pengertian tentang Pancasila:

a. Menurut Muhammad Yamin.

Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas,

dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila

merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting

dan baik.

b. Menurut Ir. Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya

terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah

negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

c. Menurut Notonegoro

Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat

disimpulkan Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan Ideologi negara

yang diharapkan menjadi pendangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,

lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

d. Secara Terminologi.

Pada 1 juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan

Indonesia (BPUKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakakn oleh

Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang

diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya seorang ahli bahasa yang

duduk di samping Ir. Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.

Pada tanggal, 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia merdeka dan keesokan harinya (18

Agustus 1945) salah satunya disahkan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar negara yang diberi nama

Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan dijadikan

istilah yang sudah umum.

Page 7: PANCASILA

e. Secara Etimologis

Secara etimologis, kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung arti:

1. panca yang berarti “lima”

2. sila yang berarti “dasar”.

Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.

f. Secara Historis

· Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila sebagai

Dasar Negara

· Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kemudian keesokan harinya

18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat

rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila

menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak

termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal

ini didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan

Dasar Negara.

D. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai-nilainya meliputi dan menjiwai ke4 sila lainnya, dalam sila ketuhanan YME terkandung nilai

bahwa negara didirikan sebagai Pengejawantahan (penjabaran) tujuan manusia sebagai makhluk

Tuhan YME. Oleh karena itu segala halyang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraaan

negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan YME.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Mengandung nilai secara sistematis didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan YME serta mendasari

dan menjiwai ke3 sila berikutnya, dalam sila kemanusiaan juga terkandung nilai bahwa negara harus

menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berada.

3. Persatuan Indonesia

Page 8: PANCASILA

Didasari dan dijiwai oleh Sila ke-1 dan Ke-2 serta mendasari dan menjiwai sila ke4 dan ke 5, dalam

sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sipat kodrat

manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individudan makhluk sosial. Nasionalisme Indonesia

adalah Religius yaiut nasionalisme yang bermoral Ketuhanan YME, Nasionalisme yang Humanistik

yaitu yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan

Nilai yang terkandung dalam sila ke4 yaitu didasari oleh Sila ke-1, 2, dan 3 dan mendasari serta

menjiwai sila ke-5.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nilai yang terkandung dalam sila ke-5 didasari dan dijiwai oleh sila ke-1, 2, 3 dan 4, dalam sila

tersebut terkandung niali-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama,

maka dalam sila ke-5 terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama atau

kehidupan sosial.

E. ISI ARTI PANCASILA

1. Isi arti yang abstrak umum universal.

Isi arti Pancasila yang bersifat abstrak umum universal adalah merupakan prinsip dasar bagi setiap

pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Isi arti Pancasila yang abstrak umum universal ini

merupakan sumber segala nilai, norma maupun sifat-sifat yang menyangkut segala hal dalam

pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.

2. Isi arti yang umum kolektif.

Isi arti Pancasila yang umum kolektif merupakan pedoman pokok, secara umum kolektif untuk

semua warga Bangsa dan Negara Indonesia.

3. Isi arti Pancasila yang khusus kongkrit.

Isi arti Pancasila yang khusus kongkrit ini merupakan pelaksaan Pancasila dasar falsafah negara

yang diterapkan dalam kehidupan nyata.

Page 9: PANCASILA

F. KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

1. Pancasila Sebagai Ilmu

Ilmu atau pengetahuan ilmiah adalah kumpulan pengetahuan yang memiliki syarat-syarat

tertentu, yaitu:

a. Mempunyai objek/sasaran dan titik pusat perhatian tertentu.

Pengetahuan yang disebut ilmu dibatasi oleh objek dan titik pusat perhatian tertentu.

b. Mempunyai metode.

Metode merupakan cara bertindak menurut aturan tertentu agar kegiatannya praktis,

dapat dilaksanakan secara rasional, dan terarah.

c. Sistematis.

Sistematisasi pengetahuan mempermudah seseorang menjadikan pengetahuan

mempunyai ikatan satu sama lain, sehingga secara keseluruhan pengetahuan-pengetahuan

itu merupakan kesatuan pengertian.

d. Mempunyai sifat objektif.

Penelusuran kebenaran bukan karena senang atau tidak senang, setuju atau tidak

setuju, melainkan bergantung kepada alasan yang dapat diterima oleh akal.

2. Pancasila sebagai sistem filsafat

Sistem filsafat adalah

1. Kesatuan dari dua atau banyak unsur.

2. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan (saling terkait).

3. unsur-unsurnya mempunyai kedudukan dan fungsi sendiri-sendiri dan bersifat hierarkhis.

4. Hierarkhi kedudukan dan fungsi dalam sistem filsafat didasarkan pada hierarkhi keluhuran

nilai, bukan hierarkhi kepentingan.

Jadi, urutan sila-sila Pancasila didasarkan kepada hierarkhi keluhuran nilai yang

dikandung masing-masing sila. Sila pertama mengandung nilai religius, sehingga menempati

urutan pertama. Berturut-turut diikuti oleh sila-sila yang semakin ke belakang semakin

bersifat empiris dan pragmatis.

Page 10: PANCASILA

Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat (secara ontologis)

1. Hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri. Tuhan sebagai causa prima.

Segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan (sila1)

2. Manusia adalah sebagai subjek pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga

kemanusiaan. Negara adalah sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah

manusia (sila2).

3. Negara adalah sebagai akibat adanya manusia yang bersatu (sila3).

4. Terbentuknya persekutuan hidup bersama disebut rakyat. Rakyat hakikatnya merupakan

unsur negara di samping wilayah dan pemerintah. Rakyat sebagai totalitas individu-individu

dalam negara yang bersatu (sila4).

5. Keadilan pada hakikatnya merupakan tujuan bernegara, sebab manusia membentuk negara

hakikatnya agar terwujud keadilan (sila5).

3. Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia

Nilai-nilai Pancasila sebagai buah hasil pikiran-pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia

tentang kehidupan yang dianggap baik. Tata nilai yang mendukung tata kehidupan sosial

dan tata kehidupan kerohanian bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat

dan bangsa Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat atau bangsa lain.

Kenyataan ini yang merupakan kenyataan objektif jati diri bangsa Indonesia.

Page 11: PANCASILA

4. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Page 12: PANCASILA

5. Pancasila Sebagai Sumber Moral bangsa

Penetapan Pancasila sebagai dasar Negara mengamanatkan bahwa moral Pancasila juga

sebagai moral Negara, artinya Negara tunduk pada moral, Negara wajib mengamalkan moral

Pancasila.

Seluruh tindakan kebijakan Negara harus sesuai dengan Pancasila. Seluruh perundang-

undangan harus mengacu pada pancasila. Nilai-nilai Pancasila menjadi pembimbing dalam

pembuatan policy. Sebagai moral Negara, Pancasila mengandung kewajiban-kewajiban moral

bagi Negara Indonesia, yaitu antara lain:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tipa penduduk untuk

memeluk dan beribadat sesuai dengan iman dan agama masing-masing. Negara harus

memberantas praktek-pratek keagamaan yang tidak baik dan menggangggu kerukunan hidup

bermasyrakat. Negara wajib memberi peluang kepada tiap-tiap agama untuk berdakwah,

mendirikan tempat ibadah, ekonomi dan budaya.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Negara memperlakukan setiap orang sebagai

manusia, menjamin dan menegakakan hak-hak dan kewajiban asasi; Negara menjamin semua

warga Negara secara adil dengan membuat undng-undang dengan tepat dan melaksanakanya

dengan baik, Negara harus ikut bekerja sama dengan bangsa dan Negara lain demi membangun

dunia ke arah yang lebih baik.

Sila Persatuan Indonesia. Negara harus tetap menjunjung tinggi asas Bhineka Tunggal Ika.

Menolak paham primodialisme, memperjuangkan kepentingan nasional. Bangga sebagai

bangsa Indonesia, menentang chauvinisme, kolonialisme, sebaliknya menjalin hubungan baik

antar bangsa.

Sila Kerakyatan Yang Dipimpin OLeh Hikmat Kebijaksanaanm Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan. Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat,

meningkatkan partisipasinya dalam proses pembangunan, mendengarkan dan

memeperjuangkan aspirasi rakyat. Menghormati perbedaan pendapat, menjamin kebebasan

berserikat dan berkumpul.

Page 13: PANCASILA

6.

7. Pancasila sebagai Ideologi

Ideologi > "eidos" = gagasan, cita-cita

"logos" = ilmu.

Jadi, sdecara harafiah Ideologi berarti kesatuan gagasan, cita-cita yang dimiliki secara

sistematis keilmuan.

Ideologi negara adalah ajaran pokok yang dijadikan dasar serta memberikan arah untuk

dicapai dalam melangsungkan, mengembangkan hidup, dan kehidupan nasional.

Pancasila sebagai Ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat tetap, tetapi

penjabarannya senantiasa mengikuti perkembangan dan kebutuhan jaman. Ideologi terbuka

memiliki 3 dimensi yaitu

• Dimensi idealitas: nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat tetap.

• Dimensi fleksibilitas: nilai-nilai Pancasila yang dijabarkan dalam suatu sistem normatis,

sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945.

Page 14: PANCASILA

• Dimensi realitas: nilai-nilai Pancasila seharusnya mampu dijabarkan dalam kehidupan

sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam segala aspek

bernegara.

Bangsa Indonesia berpancasila dalam TRIPRAKARA yang terdiri sebagai berikut:

8. Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan

Nilai-nilai Pancasila sebagai asas untuk mengembangkan, membina, dan membangkitkan persatuan dalam suatu wadah kebangsaan untuk mewujudkan kebahagiaan bersama.

Perbedaan dapat berujud perbedaan kontrer dan kontradiktif. Kontrer: perbedaan yang tidak saling meniadakan, jalan keluarnya dicari jalan tengah.Kontradiktif: dua perbedaan yang bertentangan mutlak, sehingga tidak dapat diketemukan

jalan tengah.

Page 15: PANCASILA

KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia, sekaligus

menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat

dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila

sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan.

Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap

penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila

oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di

daerah.

Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu

meruapakan peljelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Menyadari bahwa untuk

kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus

pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu

setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan

lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan

nilai-nilai Pancasila demi kelestarianya.

Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu

ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah

satunya lewat pendidikan pancasila di sekolah dasar.