PANCASILA
Transcript of PANCASILA
PANCASILA
A. LAHIRNYA PANCASILA DI INDONESIA
B. ASAL MULA PANCASILA
C. PENGERTIAN PANCASILA
Banyak tokoh nasional yang telah merumuskan konsep Pancasila sesuai dengan sudut pandang
masing-masing. Namun jika dicermati, secara umum definisi konsep tersebut relatif sama. Berikut
adalah beberapa pengertian tentang Pancasila:
a. Menurut Muhammad Yamin.
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas,
dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting
dan baik.
b. Menurut Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah
negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
c. Menurut Notonegoro
Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat
disimpulkan Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan Ideologi negara
yang diharapkan menjadi pendangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
d. Secara Terminologi.
Pada 1 juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakakn oleh
Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang
diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya seorang ahli bahasa yang
duduk di samping Ir. Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.
Pada tanggal, 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia merdeka dan keesokan harinya (18
Agustus 1945) salah satunya disahkan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar negara yang diberi nama
Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan dijadikan
istilah yang sudah umum.
e. Secara Etimologis
Secara etimologis, kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung arti:
1. panca yang berarti “lima”
2. sila yang berarti “dasar”.
Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.
f. Secara Historis
· Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara
· Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kemudian keesokan harinya
18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat
rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila
menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak
termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal
ini didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan
Dasar Negara.
D. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilainya meliputi dan menjiwai ke4 sila lainnya, dalam sila ketuhanan YME terkandung nilai
bahwa negara didirikan sebagai Pengejawantahan (penjabaran) tujuan manusia sebagai makhluk
Tuhan YME. Oleh karena itu segala halyang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraaan
negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan YME.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Mengandung nilai secara sistematis didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan YME serta mendasari
dan menjiwai ke3 sila berikutnya, dalam sila kemanusiaan juga terkandung nilai bahwa negara harus
menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berada.
3. Persatuan Indonesia
Didasari dan dijiwai oleh Sila ke-1 dan Ke-2 serta mendasari dan menjiwai sila ke4 dan ke 5, dalam
sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sipat kodrat
manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individudan makhluk sosial. Nasionalisme Indonesia
adalah Religius yaiut nasionalisme yang bermoral Ketuhanan YME, Nasionalisme yang Humanistik
yaitu yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan
Nilai yang terkandung dalam sila ke4 yaitu didasari oleh Sila ke-1, 2, dan 3 dan mendasari serta
menjiwai sila ke-5.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila ke-5 didasari dan dijiwai oleh sila ke-1, 2, 3 dan 4, dalam sila
tersebut terkandung niali-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama,
maka dalam sila ke-5 terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama atau
kehidupan sosial.
E. ISI ARTI PANCASILA
1. Isi arti yang abstrak umum universal.
Isi arti Pancasila yang bersifat abstrak umum universal adalah merupakan prinsip dasar bagi setiap
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Isi arti Pancasila yang abstrak umum universal ini
merupakan sumber segala nilai, norma maupun sifat-sifat yang menyangkut segala hal dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.
2. Isi arti yang umum kolektif.
Isi arti Pancasila yang umum kolektif merupakan pedoman pokok, secara umum kolektif untuk
semua warga Bangsa dan Negara Indonesia.
3. Isi arti Pancasila yang khusus kongkrit.
Isi arti Pancasila yang khusus kongkrit ini merupakan pelaksaan Pancasila dasar falsafah negara
yang diterapkan dalam kehidupan nyata.
F. KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
1. Pancasila Sebagai Ilmu
Ilmu atau pengetahuan ilmiah adalah kumpulan pengetahuan yang memiliki syarat-syarat
tertentu, yaitu:
a. Mempunyai objek/sasaran dan titik pusat perhatian tertentu.
Pengetahuan yang disebut ilmu dibatasi oleh objek dan titik pusat perhatian tertentu.
b. Mempunyai metode.
Metode merupakan cara bertindak menurut aturan tertentu agar kegiatannya praktis,
dapat dilaksanakan secara rasional, dan terarah.
c. Sistematis.
Sistematisasi pengetahuan mempermudah seseorang menjadikan pengetahuan
mempunyai ikatan satu sama lain, sehingga secara keseluruhan pengetahuan-pengetahuan
itu merupakan kesatuan pengertian.
d. Mempunyai sifat objektif.
Penelusuran kebenaran bukan karena senang atau tidak senang, setuju atau tidak
setuju, melainkan bergantung kepada alasan yang dapat diterima oleh akal.
2. Pancasila sebagai sistem filsafat
Sistem filsafat adalah
1. Kesatuan dari dua atau banyak unsur.
2. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan (saling terkait).
3. unsur-unsurnya mempunyai kedudukan dan fungsi sendiri-sendiri dan bersifat hierarkhis.
4. Hierarkhi kedudukan dan fungsi dalam sistem filsafat didasarkan pada hierarkhi keluhuran
nilai, bukan hierarkhi kepentingan.
Jadi, urutan sila-sila Pancasila didasarkan kepada hierarkhi keluhuran nilai yang
dikandung masing-masing sila. Sila pertama mengandung nilai religius, sehingga menempati
urutan pertama. Berturut-turut diikuti oleh sila-sila yang semakin ke belakang semakin
bersifat empiris dan pragmatis.
Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat (secara ontologis)
1. Hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri. Tuhan sebagai causa prima.
Segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan (sila1)
2. Manusia adalah sebagai subjek pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga
kemanusiaan. Negara adalah sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah
manusia (sila2).
3. Negara adalah sebagai akibat adanya manusia yang bersatu (sila3).
4. Terbentuknya persekutuan hidup bersama disebut rakyat. Rakyat hakikatnya merupakan
unsur negara di samping wilayah dan pemerintah. Rakyat sebagai totalitas individu-individu
dalam negara yang bersatu (sila4).
5. Keadilan pada hakikatnya merupakan tujuan bernegara, sebab manusia membentuk negara
hakikatnya agar terwujud keadilan (sila5).
3. Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila sebagai buah hasil pikiran-pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia
tentang kehidupan yang dianggap baik. Tata nilai yang mendukung tata kehidupan sosial
dan tata kehidupan kerohanian bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat
dan bangsa Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat atau bangsa lain.
Kenyataan ini yang merupakan kenyataan objektif jati diri bangsa Indonesia.
4. Pancasila Sebagai Dasar Negara
5. Pancasila Sebagai Sumber Moral bangsa
Penetapan Pancasila sebagai dasar Negara mengamanatkan bahwa moral Pancasila juga
sebagai moral Negara, artinya Negara tunduk pada moral, Negara wajib mengamalkan moral
Pancasila.
Seluruh tindakan kebijakan Negara harus sesuai dengan Pancasila. Seluruh perundang-
undangan harus mengacu pada pancasila. Nilai-nilai Pancasila menjadi pembimbing dalam
pembuatan policy. Sebagai moral Negara, Pancasila mengandung kewajiban-kewajiban moral
bagi Negara Indonesia, yaitu antara lain:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tipa penduduk untuk
memeluk dan beribadat sesuai dengan iman dan agama masing-masing. Negara harus
memberantas praktek-pratek keagamaan yang tidak baik dan menggangggu kerukunan hidup
bermasyrakat. Negara wajib memberi peluang kepada tiap-tiap agama untuk berdakwah,
mendirikan tempat ibadah, ekonomi dan budaya.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Negara memperlakukan setiap orang sebagai
manusia, menjamin dan menegakakan hak-hak dan kewajiban asasi; Negara menjamin semua
warga Negara secara adil dengan membuat undng-undang dengan tepat dan melaksanakanya
dengan baik, Negara harus ikut bekerja sama dengan bangsa dan Negara lain demi membangun
dunia ke arah yang lebih baik.
Sila Persatuan Indonesia. Negara harus tetap menjunjung tinggi asas Bhineka Tunggal Ika.
Menolak paham primodialisme, memperjuangkan kepentingan nasional. Bangga sebagai
bangsa Indonesia, menentang chauvinisme, kolonialisme, sebaliknya menjalin hubungan baik
antar bangsa.
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin OLeh Hikmat Kebijaksanaanm Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat,
meningkatkan partisipasinya dalam proses pembangunan, mendengarkan dan
memeperjuangkan aspirasi rakyat. Menghormati perbedaan pendapat, menjamin kebebasan
berserikat dan berkumpul.
6.
7. Pancasila sebagai Ideologi
Ideologi > "eidos" = gagasan, cita-cita
"logos" = ilmu.
Jadi, sdecara harafiah Ideologi berarti kesatuan gagasan, cita-cita yang dimiliki secara
sistematis keilmuan.
Ideologi negara adalah ajaran pokok yang dijadikan dasar serta memberikan arah untuk
dicapai dalam melangsungkan, mengembangkan hidup, dan kehidupan nasional.
Pancasila sebagai Ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat tetap, tetapi
penjabarannya senantiasa mengikuti perkembangan dan kebutuhan jaman. Ideologi terbuka
memiliki 3 dimensi yaitu
• Dimensi idealitas: nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat tetap.
• Dimensi fleksibilitas: nilai-nilai Pancasila yang dijabarkan dalam suatu sistem normatis,
sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
• Dimensi realitas: nilai-nilai Pancasila seharusnya mampu dijabarkan dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam segala aspek
bernegara.
Bangsa Indonesia berpancasila dalam TRIPRAKARA yang terdiri sebagai berikut:
8. Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan
Nilai-nilai Pancasila sebagai asas untuk mengembangkan, membina, dan membangkitkan persatuan dalam suatu wadah kebangsaan untuk mewujudkan kebahagiaan bersama.
Perbedaan dapat berujud perbedaan kontrer dan kontradiktif. Kontrer: perbedaan yang tidak saling meniadakan, jalan keluarnya dicari jalan tengah.Kontradiktif: dua perbedaan yang bertentangan mutlak, sehingga tidak dapat diketemukan
jalan tengah.
KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia, sekaligus
menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat
dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan.
Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila
oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di
daerah.
Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu
meruapakan peljelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Menyadari bahwa untuk
kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus
pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu
setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan
nilai-nilai Pancasila demi kelestarianya.
Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu
ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah
satunya lewat pendidikan pancasila di sekolah dasar.