Peranan Palliative Care Dalam Menurunkan Stress Pada Keluarga
Palliative Care
-
Upload
elman-d-firdaus -
Category
Documents
-
view
25 -
download
1
description
Transcript of Palliative Care
Oleh :Elman Dani Firdaus (1018011008)Citra Saskia Masri (1018011048)Milani Nur Fadila (1018011078)Ni Made Dwi Adnyani (1018011083)Yulia Dewi Asmariati (1018011129)
Palliative Care
Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak.
Prinsip pelayanan perawatan paliatif sendiri sebetulnya adalah mudah murah dan kalau dapat di rumah (home care).
Perawatan paliatif adalah pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai profesi dengan dasar falsafah bahwa setiap pasien berhak mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya
Latar Belakang
Tujuan umum sebagai payung hukum dan arahan bagi perawatan paliatif di Indonesia.
Tujuan khususnya adalah terlaksananya perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar yang berlaku di seluruh Indonesia, tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan/juklak perawatan paliatif, tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih, tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan
Tujuan Kebijakan
Sasaran kebijakan pelayanan paliatif adalah seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota keluarga, lingkungan yang memerlukan perawatan paliatif di mana pun pasien berada di seluruh Indonesia.
Sasaran Kebijakan
Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi penatalaksanaan nyeri, penatalaksanaan keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan psikologis, dukungan social, dukungan kultural dan spiritual, dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).
Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif
Pertama, komunikasi, dalam hal ini anak sangat perlu di ajak untuk berkomunikasi atau berbicara.
Kedua, memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit tersebut.
Ketiga, berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat.
Keempat, Soccial support meningkatkan koping.
Kebutuhan Anak Yang Terminal
Menurut Yosep iyus (2007, 175) tahap- tahap kematian dapat dibagi menjadi 5 : Denial and isolation (menolak dan mengisolasi diri), Anger (marah), Bargaining (tawar–menawar), Depression (depresi), Acceptance (penerimaan/menerima kematian).
Tahap-Tahap Kematian ” Kubler-Ross’s ( Kubler-Ross’s Dying)
Pelaksana perawatan paliatif adalah tenaga kesehatan, pekerja sosial, rohaniawan, keluarga relawan. Kriteria pelaksana perawatan paliatif adalah telah mengikuti pendidikan/pelatihan perawatan paliatif dan telah mendapat sertifikat.
Sumber Daya Manusia
Rumah sakit: mendapatkan perawatan yang memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus.
Puskesmas: pasien yang memerlukan pelayanan rawat jalan.
Rumah singgah/panti (hospis): pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
Rumah pasien: pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus atau ketrampilan perawatan yang tidak mungkin dilakukan oleh keluarga.
Tempat Perawatan Paliatif
Menghormati martabat dan harga diri dari pasient dan keluarga pasien. Perawatan paliatif mencakup perawatan rohani dan psikologis.
Prinsip Dari Perawatan Palliative Care
Puskesmas Balongsari Surabaya terdapat Poli klinik Paliatif yang diperuntukkan pasien-pasien kanker stadium lanjut yang sudah tidak akan memperoleh tindakan kuratif lagi di rumah sakit atau memiliki kesulitan untuk berangkat ke rumah sakit.
Contoh Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif di Balongsari terbagi atas 2 kegiatan, yaitu kegiatan dalam gedung berupa poli klinik rawat jalan setiap hari Senin dan Rabu pagi pukul 09.00 – 11.00 WIB dan kegiatan Palliative Home Care (PHC) atau Kunjugan Perawatan di rumah yang dijadwalkan setiap bulan atau dapat berubah sesuai respon atas permintaan keluarga pasien atau relawan paliatif.
Pelayanan Poli klinik Paliatif meliputi upaya : menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual, berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya, dan memberikan kesempatan yang nyaman bagi para pasien dan keluarganya agar bisa bertemu orang lain yang senasib dan bertukar pengalaman, saling curhat baik saat pra maupun pasca pemeriksaan.