Paleontologi- Tugas 1 - Rahmawati Arbie - 471 413 015 - Teknik Geologi '13

5
Didalam kehidupan ini terdapat banyak hal yang sangat menarik untuk kita pelajari, mulai yang berada di luar bumi dan yang berada di dalam bumi. Baik manusia, hewan dan juga tumbuhan., seringkali asal usul manusia di kaitan dengan hewan. Secara agama kita berasal dari adam dan hawa, tetapi secara ilmiah di katakan manusia berasal dari kera yang kemudian mengalami evolusi dan akhirnya menjadi manusia seperti sekarang ini, hal ini di perkuat dengan adanya penemuan - penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus. Sekarang ini, kita akan membahas apa itu fosil dan syarat - syarat untuk menjadi fosil. Ilmu yang mempelajari tentang fosil ini adalah Paleontologi, dan untuk sebutan ahli paleontologi adalah Paleontolog. Di dalam ilmu paleontologi kita tidak hanya membahas tentang fosil hewan, tetapi kita juga membahas fosil tentang tumbahan, untuk hewan purba di kenal dengan Paleozoologi dan untuk tumbuhan di kenal dengan Paleobotani. Fosil sendiri artinya adalah sisa kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah dan terekam pada bahan-bahan dari kerak bumi.sisa kehidupan tersebut dapat berupa cangkang binatang,jejak atau cetakan yang mengalami pembentukan atau penggantian oleh mineral. Apakah manusia bisa menjadi fosil juga !? Tidak semua organisme yang terawetkan atau membatu disebut sebagai fosil. Untuk menjadi fosil juga ada syaratnya, di antaranya adalah :

description

tghyujik,mn

Transcript of Paleontologi- Tugas 1 - Rahmawati Arbie - 471 413 015 - Teknik Geologi '13

Page 1: Paleontologi- Tugas 1 - Rahmawati Arbie - 471 413 015 - Teknik Geologi '13

Didalam kehidupan ini terdapat banyak hal yang sangat menarik untuk kita pelajari,

mulai yang berada di luar bumi dan yang berada di dalam bumi. Baik manusia, hewan dan juga

tumbuhan., seringkali asal usul manusia di kaitan dengan hewan. Secara agama kita berasal dari

adam dan hawa, tetapi secara ilmiah di katakan manusia berasal dari kera yang kemudian

mengalami evolusi dan akhirnya menjadi manusia seperti sekarang ini, hal ini di perkuat dengan

adanya penemuan - penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan

Meghanthropus.

Sekarang ini, kita akan membahas apa itu fosil dan syarat - syarat untuk menjadi fosil.

Ilmu yang mempelajari tentang fosil ini adalah Paleontologi, dan untuk sebutan ahli paleontologi

adalah Paleontolog. Di dalam ilmu paleontologi kita tidak hanya membahas tentang fosil hewan,

tetapi kita juga membahas fosil tentang tumbahan, untuk hewan purba di kenal dengan

Paleozoologi dan untuk tumbuhan di kenal dengan Paleobotani.

Fosil sendiri artinya adalah sisa kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah dan

terekam pada bahan-bahan dari kerak bumi.sisa kehidupan tersebut dapat berupa cangkang

binatang,jejak atau cetakan yang mengalami pembentukan atau penggantian oleh mineral.

Apakah manusia bisa menjadi fosil juga !? Tidak semua organisme yang terawetkan atau

membatu disebut sebagai fosil. Untuk menjadi fosil juga ada syaratnya, di antaranya adalah :

a. Fosilnya harus terawetkan secara alamiah, dan harus hidup selama ribuan tahun. Jika fosilnya

hasil produk buatan manusia itu tidak bisa dikatan fosil.

b. Organismenya mempunyai cangkang yang keras, tetapi di lain kasus juga biasa di temukan

fosil dengan bagian yang lunak.

c. Setelah organismenya mati, oraganisme harus terhindar dari kehancuran, karena jika bagian

organismenya hancur atau membusuk organisme tersebut tidak akan menjadi fosil.

d. Organisme yang telah mati harus segera terkubur oleh material yang dapat mencegah

terjadinya pembusukan, tetapi jenis material yang mengubur suatu organisme tergantung dari

tempat organisme itu sendiri.

e. Pada umumnya fosil terkubur dalam batuan sedimen. Karena akan sangat sulit bagi fosil

untuk dapat bertahan pada batuan selain pada pengendapan batuan sedimen.

f. Dan terawetkan dalam umur geologi.

Seperti yang sudah di katakan tadi, fosil itu mempunyai cangkang yang keras dan

terdapat pula fosil dengan bagian yang lunak. Proses pengawetan untuk organisme yang

Page 2: Paleontologi- Tugas 1 - Rahmawati Arbie - 471 413 015 - Teknik Geologi '13

memiliki bentuk yang lunak ini sangatlah jarang di jumpai dan terjadi pada kondisi yang sangat

khusus, karena organisme harus terkubur dalam suatu medium, contohnya adalah getah, tanah

beku yang dapat melindungi tubuh lunaknya dari pembusukan. Dan contoh lainnya adalah fosil

Mammoth di tanah beku Alaska.

Pengawetan untuk organisme yang memiliki bentuk yang keras harus tersusun atas

mineral - mineral yang tahan terhadap proses pelapukan dan reaksi kimia, sehingga

memungkinkan terbentuknya fosil. Misalnya fosil yang bersifat karbonatan, fosil ini tersusun

atas kalsium karbonat misalnya cangkang, kerang, siput, dan koral. Banyak di antara fosil yang

bersfat karbonatan ini terawetkan dalam bentuk aslinya.

Fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan yang terdapat dalam

fosil, batuan yang berasal dari suatu zaman tertentu mengandung kumpulan fosil yang tertentu.

Terjebaknya organisme mati dalam sedimen akan membekukan fosil untuk selamanya. Sehingga

fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan sedimen. Karena sedimen

yang lebih muda akan menekan sedimen yang lebih tua, tebal lapisan ini akan memberitahu kita

berapa usia terlatif fosil tersebut. Selain untuk menentukan umur relatif suatu batuan, fosil juga

dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan bakar utama bumi, contohnya adalah minyak bumi.

Tetapi fosil adalah sumber energi yang tidak bisa di perbarui, karena pembentukan fosil yang

sangat lama bisa lebih dari 11.000 tahun.

Bahan -bahan yang berperan dalam fosilisasi, diantaranya :

1. Pertrifaksi, berubah menjadi batu oleh adanya bahan-bahan : silika, kalsiumkarbonat,

FeO, MnO dan FeS. Bahan itu masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan

yang telah mati sehingga menjadi keras/membatu menjadi fosil.

2. Proses Destilasi, tumbuhan atau bahan organik lainnya yang telah mati dengan cepat

tertutup oleh lapisan tanah.

3. Proses Kompresi, tumbuhan tertimbun dalam lapisan tanah, maka air dan gas yang

terkandung dalam bahan organic dari tumbuhan itu tertekan keluar oleh beratnya lapisan tanah

yang menimbunnya. Akibatnya, karbon dari tumbuhan itu tertinggal dan lama kelamaan akan

menjadi batubara, lignit dan bahan bakar lainnya.

4. Impresi, tanda fosil yang terdapat di dalam lapisan tanah sedangkan fosilnya sendiri

hilang.

Page 3: Paleontologi- Tugas 1 - Rahmawati Arbie - 471 413 015 - Teknik Geologi '13

5. Bekas gigi, kadang-kadang fosil tulang menunjukan bekas gigitan hewan carnivore atau

hewan pengerat

6. Koprolit, bekas kotoran hewan yang menjadi fosil

7. Gastrolit, batu yang halus permukaannya ditemukan di dalam badan hewan yang telah

menjadi fosil.

8. Liang di dalam tanah, dapat terisi oleh batuan dan berubah sebagai fosil, merupakan

cetakan.

9. Pembentukan Kerak, hewan dan tumbuhan terbungkus oleh kalsiumkarbonat yang

berasal dari travertine ataupun talaktit.

10. Pemfosilan di dalam Tuff, pemfosilan ini jarang terjadi kecuali di daerah yang berudara

kering sehingga bakteri pembusuk tidak dapat terjadi.

11. Pemfosilan dengan cara pembekuan, hewan yang mati tertutup serta terlindung lapisan es

dapat membeku dengan segera. Oleh karena dinginnya es maka tidak ada bakteri pembusuk

yang hidup dalam bangkai tersebut.

Beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di Indonesia Manusia

purba yang pernah di temukan di Indonesia ada 3 jenis yaitu : pithecanthropus, meganthropus.

Selain organisme yang mati yang di sebut fosil, terdapat juga fosil hidup. Fosil hidup adalah

sebutan bagi hewan atau tumbuhan yang dianggap sudah punah dan menjadi fosil, tetapi pada

kenyataannya masih hidup. Sebutan ini dapat pula dikenakan bagi hewan/tumbuhan yang

diketahui telah ada jutaan tahun lalu dengan bentuk yang tidak mengalami banyak perubahan

dengan peninggalan fosilnya.

Hewan yang termasuk fosil hidup Coelacanth, yang diperkirakan sudah punah jutaan

tahun yang lalu dari temuan fosil, ditemukan berenang dengan bebas di perairan tenggara Afrika

dan di perairan sekitar Gunung Soputan, Sulawesi Utara. Neopilina galatheae, sejenis siput

samudera yang ditemukan pada laut dalam tahun 1952 di Karibia setelah sebelumnya hanya

diketahui dari fosil berusia lebih dari pada 300 juta tahun yaitu Mimi.

Mimi ini adalah nama kecil dari saya. !:D, tapi secara paleontologi Mimi atau Mintuna adalah

adalah jenis hewan atropoda (Beruas) sebangsa krustasea yang hidup di perairan tropis dangkal

terlindung. Fosil mimi berusia ratusan juta tahun.

Referensi : Fisher, AG., Lalicher, CG., Moor, RC., 1952, Invertebrate Fossils, Mc. Graw Hill

Book Co, London

Page 4: Paleontologi- Tugas 1 - Rahmawati Arbie - 471 413 015 - Teknik Geologi '13

Shork, R.R., & Twenhoefel, W.H., 1952, “Principles of Invertebrata Paleontology”, Tosho Printing Company, Ltd, Tokyo

Skinner, B.J., 1981, “Paleontology and Paleoenvironments”, William Kaufman Inc, Los Altos, California.