Paket 2: Kimia Klinik dr. Fauqa Arinil Aulia, Sp.PK

Senin, 16 Mei 2021

Sub-topik

• Pem. Lab. Gangguan Fungsi Ginjal dan Urinalisis

• Pem. Lab. Gangguan Keseimbangan Air Elektrolit dan Asam Basa

• Pem. Lab. Gangguan Metabolisme Karbohidrat dan Lipid

• Pem. Lab. Gangguan Hormon dan Kelenjar Endokrin

• Pem. Lab. Penyakit Hati, Pankreas dan Gastro Intestinal

• Pemeriksaan Enzimologi Klinik

1

• Pada pasien Hipertensi 10 tahun, untuk mendeteksi adanya komplikasi gangguan fungsi ginjal dilakukan pemeriksaan?

• A. Estimasi LFG

• B. Ureum serum

• C. Kreatinin darah

• D. Kreatinin urin

• E. Albumin urin

doi: 10.1001/jama.2015.0602 Glomerular Filtration Rate and Albuminuria for Detection and Staging of Acute and Chronic Kidney Disease in Adults: A Systematic Review

• The Kidney Disease Improving Global Outcomes KDIGO guidelines define and stage acute and chronic kidney diseases by GFR and albuminuria.

• For initial assessment of GFR, measuring serum creatinine and reporting estimated GFR (eGFRcr) based on serum creatinine using the Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) 2009 equation is recommended.

• If confirmation of GFR is required because of conditions that affect serum creatinine independent of GFR, such as extremes of muscle mass or diet, or interference with the assay, cystatin C should be measured and estimated GFR should be calculated and reported using both serum creatinine and cystatin C (eGFRcys and eGFRcr-cys) or GFR should be measured directly using a clearance procedure.

• Initial assessment of albuminuria includes measuring urine albumin and creatinine in an untimed “spot” urine collection and reporting albumin-to-creatinine ratio (ACR).

• If confirmation of albuminuria is required because of diurnal variation or conditions that affect creatinine excretion, such as extremes of muscle mass or diet, the albumin excretion rate (AER) should be measured from a timed urine collection.

2

• Eritrosit dismorfik didapatkan pada?

• A. Glomerulonefritis

• B. Sindroma nefrotik

• C. Batu ginjal

• D. ACS

• E. CHF

Isomorphic red blood cells (RBCs) and dysmorphic RBCs, 400×. B: bright field

microscope; P: phase contrast microscope. Images 01–14 are isomorphic RBCs,

and images 15–28 are dysmorphic RBCs.

Enhancing the Detection of Dysmorphic Red Blood Cells and Renal Tubular

Epithelial Cells with a Modified Urinalysis Protocol

DOI:10.1038/srep40521

3

• Silinder berikut ini sering ditemukan pada kondisi:

• A. Gagal ginjal kronik

• B. Glomerulonefritis akut pasca infeksi streptococcus

• C. Batu saluran kemih

• D. Gagal ginjal akut

• E. Infeksi saluran kemih

13

TORAK ( SILINDER , CAST )

Torak terbentuk di tubulus distal dan di duktus koligentes dengan bahan dasar

Tamm Horsfall muco protein

yang dibentuk oleh sel-sel tubulus

Torak terbentuk kerena :

1. aliran urine ↓

2. kadar protein urine ↑

3. pH urine ↓

4. osmolalitas urine ↑

14

PEMBENTUKAN TORAK

glomerulus

tubulus proksimalis

tikungan Henle

tubulus distalis

duktus koligentes

muara nefron lain

torak Tamm Harsfall mucoprotein

dibentuk oleh sel-sel tubulus

SPE

15

JENIS - JENIS TORAK

1. torak hialin

2. torak granular kasar ( coarse granular cast )

3. torak granular halus ( fine granular cast )

4. torak sel darah merah

5. torak sel darah putih

6. torak selular ( sel epitel )

7. torak lilin ( waxy cast )

4

• Pada hemolitik sering didapatkan pemeriksaan urin blood postif, namun ertrosit sedimen dalam batas normal. Apa yang terdeteksi blood positif pada kasus tersebut?

• A. Eritrosit

• B. LDH

• C. Myoglobin

• D. Debris

• E. Hemoglobin

5

• Pada pasien CHF, didapatkan pemeriksaan : pH 7,54, PCO2 38, HCO3 41, BE 13, Apa interpretasi hasil BGA?

• A. Alkalosis metabolik belum terkompensasi

• B. Alkalosis metabolik terkompensasi sebagian

• C. Alkalosis respiratorik terkompensasi sempurna

• D. Alkalosis respiratorik belum terkompensasi

• E. Asidosis metabolik belum terkompensasi

7.54

38

41

6

• Gagal nafas sering berhubungan dengan

• A. Anion gap rendah

• B. peningkatan pO2

• C. penurunan pCO2

• D. pCO2 meningkat lebih dari 45

• E. pH darah normal

7

• Wanita, 42 tahun, dengan diabetes mellitus, sejak 4 hari ini merasa badan merasa lemas. Didapatkan pH 7.23, pCO2 27, pO2 118, HCO3 12. Interpretasi hasil BGA:

• A. Asidosis metabolik belum terkompensasi

• B. Asidosis metabolik terkompensasi sebagian

• C. Asidosis metabolik terkompensasi sempurna

• D. Alkalosis respiratorik terkompensasi sempurna

• E. Alkalosis respiratorik belum terkompensasi

7.23

27

12

8

• Laki-laki, 24 tahun, dengan penyalahgunaan NAPZA. Didapatkan pH 7.08, pCO2 80, HCO3 24, pO2 37. Interpretasi hasil BGA:

a. Asidosis metabolik terkompensasi sebagian

b. Asidosis metabolik terkompensasi sempurna

c. Asidosis respiratorik terkompensasi sempurna

d. Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian

e. Asidosis respiratorik belum terkompensasi

7.08

80

24

9

• Diagnosis DM sesuai kriteria ADA 2018 adalah?

• A. Gula puasa >100 mg/dl

• B. 2 Jam TTGO ≥ 200 mg/dl dengan pembebanan 75 gram glukosa anhidrat

• C. HbA1c 5,5%

• D. Gula sewaktu >150 mg/dl

• E. Gula puasa > 120 disertai Gejala klasik

10

• Wanita memiliki riwayat DM tidak minum obat, datang dengan penurunan kesadaran, GDS 900 mg/dl, BGA kesan asidosis metabolik, pemeriksaan urin : Reduksi +, Keton +, apa diagnosisnya?

• A. Diabetes insipidus

• B. Ketoasidosis diabetikum

• C. Hipoglikemia

• D. Uremik syndrome

• E. Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik

11

• Yang termasuk ke dalam kelompok trigliserida antara lain:

• A. Saturated fat

• B. Unsaturated fat

• C. Monounsaturated fat

• D. A dan B benar

• E. A, B, dan C benar

12

• Metode gold standard untuk mengukur kadar HbA1C adalah

• A. Elektroforesis

• B. HPLC

• C. Immunoturbidimetry

• D. Mass spectrophotometry

• E. Affinity method

13

• Laki-laki mendapatkan terapi, kondisi pembesaran kelenjar di leher, berdebar-debar tidak ada, tremor tidak ada. Pada pemeriksaan didapatkan TSH 7, FT4 0,4, dengan anti TPO 200. Apa kondisi pasien ini?

• A. Grave’s disease

• B. Sublinik hipertiroid

• C. Eutiroid

• D. Tiroiditis Hashimoto

• E. Hipotiroid kongenital

14

• Marker yang digunakan untuk menilai resorpsi tulang?

• A. Interleukin

• B. TNF

• C. kalium

• D. Beta crosslap

• E. Calcitonin

DOI: 10.11613/BM.2009.003

DOI: 10.11613/BM.2009.003

15

• Seorang anak dengan bengkak pada wajah, leher, dan tubuh, diperiksakan terdapat peningkatan cortisol, penurunan ACTH, apa diagnosisnya?

• A. Addison disease

• B. Conn Syndrome

• C. CAH

• D. Cushing Syndrome

• E. Cushing Disease

16

• Target site ADH adalah

• A. Nefron

• B. Glomerulus

• C. Korteks adrenal

• D. Medula adrenal

• E. Tubulus ginjal

17

• Wanita, keluhan kuning, nyeri perut, mual, muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan murphy sign +. Bilirubin total 5, bilirubin direk 4. Apa kemungkinan yang terjadi?

• A. Gangguan intrahepatik, hepatitis

• B. Gangguan posthepatik, kolesistitis

• C. Gangguan prehepatik, hemolitik

• D. infeksi malaria

• E. DHF

KELAINAN FUNGSI HATI &

PARAMETER UNTUK MENILAI FUNGSI HATI

•AST, ALT

•BILIRUBIN

•ALP, GGT

•AMMONIA

•ALBUMIN

•CHE

•MASA PROTROMBIN (PT)

62

• Integritas hepatoseluler

• Gangguan fungsi sintesis

• Gangguan fungsi ambilan,konyugasi, ekskresi

• Kolestasis

• Gangguan fungsi detoksikasi

• Etiologi

•MARKER HEPATITIS

•TUMOR MARKER

Destruksi eritrosit (RES 80-85%,SuTul 15-20%)

Globin Hb

protein pool Heme myoglobin,sitokrom oksidase,katalase

hemeoksigenase

Fe Biliverdin

biliverdinreduktase

Bilirubin bebas albumin

(unconjugated bilirubin)

protein y,z UDP glukuronyltransferase

as. glukuronat conjugated bilirubin 2-5%

C.B.

METABOLISME BILIRUBIN

20%

Sirkulasi enterohepatik urobilin(ogen)

OBSTRUKSI BILIER PENINGKATAN CONJUGATED BILIRUBIN

64

(+)MURPHY’S SIGN

• Abrupt cessation of inspiration on palpation of the gallbladder

• Typically positive in Cholecystitis which is associated with gallstone formation in 90% of all cases

65

18

• Yang benar mengenai Bilirubin terkonjugasi antara lain?

• A. meningkat pada anemia hemolitik, dubin jonson

• B. meningkat pada kolesistitis, ikterus post hepatik, dubin jonson

• C. meningkat pada hepatitis, kondisi hemolitik

• D. Termasuk hidrofobik

• E. Tidak meningkat pada obstruksi hepatik

Destruksi eritrosit (RES 80-85%,SuTul 15-20%)

Globin Hb

protein pool Heme myoglobin,sitokrom oksidase,katalase

hemeoksigenase

Fe Biliverdin

biliverdinreduktase

Bilirubin bebas albumin

(unconjugated bilirubin)

protein y,z UDP glukuronyltransferase

as. glukuronat conjugated bilirubin 2-5%

C.B.

METABOLISME BILIRUBIN

20%

Sirkulasi enterohepatik urobilin(ogen)

MUTASI GEN MRP2/cMOAT/ABCC2

DEFEK PROTEIN SEKRETORI

(SINDROM DUBIN-JOHNSON) PENINGKATAN

CONJUGATED BILIRUBIN

68

19

• Penurunan kesadaran pada sirosis hepatik disebabkan oleh?

• A. Ruptur varises esofagus

• B. Penurunan albumin oleh hepar

• C. Gangguan Ginjal kronik

• D. Peningkatan produksi albumin oleh hepar

• E. Penurunan produksi globulin

20

• Pada sirosis hepatik, terdapat penurunan albumin dan peningkatan globulin, apa penyebabnya?

• A. Peningkatan produksi albumin oleh hati

• B. Penurunan produksi globulin oleh hati

• C. Penurunan produksi albumin oleh RES

• D. Peningkatan produksi globulin oleh RES

• E. Penurunan penghancuran oleh hati

SINTESIS PROTEIN

ALBUMIN

+ GLOBULIN ( 80% )

FAKTOR KOAGULASI PLASMA

APOLIPOPROTEIN

α-1 ANTI-TRYPSIN

HAPTOGLOBIN

TRANSFERRIN

CHOLINESTERASE

GLOBULIN DIBENTUK DI JAR. RES

B-lymphocyte

73 73

21

• Parameter yang diperiksa untuk menilai fungsi sintesis hepar?

• A. Transaminase, albumin, cholinesterase

• B. Albumin, Cholinesterase, aPTT

• C. Transaminase, GGT, ALP

• D. Albumin, ALP, GGT

• E. aPTT, transaminase, GGT

SINTESIS PROTEIN

ALBUMIN

+ GLOBULIN ( 80% )

FAKTOR KOAGULASI PLASMA

APOLIPOPROTEIN

α-1 ANTI-TRYPSIN

HAPTOGLOBIN

TRANSFERRIN

CHOLINESTERASE

GLOBULIN DIBENTUK DI JAR RES

B-lymphocyte

75 75

76

• Sinonim: acylcholine acylhydrolase,

pseudocholinesterase

CHOLINESTERASE

ACYLCHOLINE

CARBOXYLATE

H2O

CHOLINE

CHOLINESTERASE

FAKTOR KOAGULASI PLASMA

disintesis oleh hepatosit

- kecuali faktor III,IV,VIII

penyakit hati diffus

gangguan sintesis faktor koagulasi.

sintesis faktor II, VII, IX & X

(prothrombin complex) perlu vit K.

test : PPT

77 77

PPT TIDAK SPESIFIK utk PENY. HATI

DAPAT TERJADI PADA :

GANGGUAN KOAGULASI KONGENITAL

OBAT ANTI –VIT K

DEFISIENSI VITAMIN K.

GANGGUAN ABSORBSI VIT K

D.D/. : VIT. K 5 mg I.M. 24 JAM PPT ?

78 78

22

• Cardiac marker yang bukan merupakan enzim, tapi merupakan miofibril?

• A. LDH

• B. SGOT

• C. CPK

• D. Troponin

• E. SGPT

23

• Yang merupakan cardiac marker yang spesifik?

• A. LDH

• B. SGPT

• C. CKMB dan Troponin

• D. ALP

• E. GGT

24

• Pemeriksaan Adenosine Deaminasi (ADA) digunakan untuk?

• A. TBC Pleura

• B. Infeksi gonokokus

• C. Pneumonia

• D. Ca paru

• E. HIV

25

• Yang benar mengenai sensitifitas analitik?

• A. Pemeriksaan positif pada pasien yang benar benar sakit

• B. Pemeriksaan negatif pada pasien yang benar benar tidak sakit

• C. Pemeriksaan dapat menilai kadar terendah dari yang diperiksa

• D. Pemeriksaan dapat menilai kadar tertinggi dari yang diperiksa

• E. Kemungkinan positif pada pasien negatif

TERIMA KASIH