PAKDIRO

3
Sistem surveilans dibentuk untuk mengetahui kebutuhan akan informasi yang spesifik, seperti insidensi atau prevalensi dari sebuah penyakit, asosiasi antara penyakit dan paparan spesifik, maupun efektifitas intervensi kesehatan masyarakat. (Thacker, et al., 2010, p. 44) CDC’s Guidelines for Evaluating Surveillance Systems diperbaharui untuk mengidentifikasi kebutuhan akan : (a) integrasi antara surveilans dan sistem informasi kesehatan (b) menetapkan standar dari data (c) pertukaran data kesehatan secara elektronis, dan (d) perubahan tujuan dari survelans dari kesehatan masyarakat untuk memfasilitasi respon kesehatan masyarakat akan isu kesehatan yang mengancam jiwa (contoh penyakit baru). (Sumber: CDC surveillance guidelines, p.1). Surveilans kesehatan reproduksi dapat didefinisikan sebagai sebuah komponen sistem informasi kesehatan yang memperlihatkan identifikasi, notifikasi, kuantifikasi, dan determinasi dari kejadian kesehatan reproduksi yang signifikan pada jangka waktu dan tempat tertentu, dengan tujuan orientasi pengukuran kesehatan masyarakat yang sesuai untuk pencegahan penyakit dan promosi kesehatan (7). (Curtis, et al., 2003, p. 7) Keberhasilan penyelenggaraan sistem surveilans dapat dilihat dari indikator input, proses, dan output. Sisi inputdapat dilihat dari ketersediaan SDM yang melaksanakan sistem surveilans. (Trisnantoro, et al., 2009, p. 77) Terdapat lima jenis indikator dengan pendekatan logical framework meliputi input, proses, output, outcome, dan dampak. Input indikator merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem surveilans.Process digunakan untuk memonitor dan mengawasi alur implementasi aktifitas yang telah direncanakan dimana hal itu sangat penting untuk mencapai tujuan utama surveilans seperti pelatihan, supervisi, pembentukan pedoman, dan alat surveilans. Output digunakan untuk pengukuran hasil tercepat meliputi laporan dari data surveilans, umpan balik yang diberikan pada penyedia data, jumlah/proporsi tenaga kesehatan terlatih, dan jumlah rencana kunjungan pengawasan. Outcome Indicator adalah ukuran dari kualitas sistem surveilans telah mencapai objektifnya atau tidak. Hal tersebut dapat meliputi penilaian kegunaan sistem, kelengkapan laporan, penggunaan hasil surveilans untuk pembuatan kebijakan, dan kecocokan outbreak response. Impact indicator adalah ukuran dimana keseluruhan tujuan dari sistem telah tercapai, yang meliputi perubahan dalam kasus kematian dari penyakit epidemik, perubahan pola morbiditas, perubahan perilaku tenaga kerja kesehatan dalam sistem implementasi, dan perubahan health-related behaviours dalam suatu target populasi. (WHO.CDS 2006)

description

jnm.k,m.

Transcript of PAKDIRO

Sistem surveilans dibentuk untuk mengetahui kebutuhan akan informasi yang spesifik, seperti insidensi atau prevalensi dari sebuah penyakit, asosiasi antara penyakit dan paparan spesifik, maupun efektifitas intervensi kesehatan masyarakat. (Thacker, et al., 2010, p. 44)

CDCs Guidelines for Evaluating Surveillance Systems diperbaharui untuk mengidentifikasi kebutuhan akan : (a) integrasi antara surveilans dan sistem informasi kesehatan (b) menetapkan standar dari data (c) pertukaran data kesehatan secara elektronis, dan (d) perubahan tujuan dari survelans dari kesehatan masyarakat untuk memfasilitasi respon kesehatan masyarakat akan isu kesehatan yang mengancam jiwa (contoh penyakit baru). (Sumber: CDC surveillance guidelines, p.1).

Surveilans kesehatan reproduksi dapat didefinisikan sebagai sebuah komponen sistem informasi kesehatan yang memperlihatkan identifikasi, notifikasi, kuantifikasi, dan determinasi dari kejadian kesehatan reproduksi yang signifikan pada jangka waktu dan tempat tertentu, dengan tujuan orientasi pengukuran kesehatan masyarakat yang sesuai untuk pencegahan penyakit dan promosi kesehatan(7). (Curtis, et al., 2003, p. 7)

Keberhasilan penyelenggaraan sistemsurveilansdapat dilihat dari indikatorinput,proses, danoutput. Sisiinputdapat dilihat dari ketersediaan SDM yang melaksanakan sistemsurveilans. (Trisnantoro, et al., 2009, p. 77)

Terdapat lima jenis indikator dengan pendekatanlogical framework meliputi input, proses, output, outcome, dan dampak.Inputindikator merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem surveilans.Processdigunakan untuk memonitor dan mengawasi alur implementasi aktifitas yang telah direncanakan dimana hal itu sangat penting untuk mencapai tujuan utama surveilans seperti pelatihan, supervisi, pembentukan pedoman, dan alat surveilans.Outputdigunakan untuk pengukuran hasil tercepat meliputi laporan dari data surveilans, umpan balik yang diberikan pada penyedia data, jumlah/proporsi tenaga kesehatan terlatih, dan jumlah rencana kunjungan pengawasan.Outcome Indicatoradalah ukuran dari kualitas sistem surveilans telah mencapai objektifnya atau tidak. Hal tersebut dapat meliputi penilaian kegunaan sistem, kelengkapan laporan, penggunaan hasil surveilans untuk pembuatan kebijakan, dan kecocokanoutbreak response. Impact indicatoradalah ukuran dimana keseluruhan tujuan dari sistem telah tercapai, yang meliputi perubahan dalam kasus kematian dari penyakit epidemik, perubahan pola morbiditas, perubahan perilaku tenaga kerja kesehatan dalam sistem implementasi, dan perubahanhealth-related behavioursdalam suatu target populasi. (WHO.CDS 2006)

Adapun indikator kesehatan reproduksi meliputi : 1. Data populasi dasar Total penduduk Jumlah ibu hamil Jumlah wanita usia subur Jumlah ibu bersalin Jumlah pria usia subur Jumlah ibu menyusui 2. Kesehatan ibu dan anak Angka kematian ibu Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih Angka kematian bayi Proporsi penanganan kasus komplikasi obstetri terhadap persalinan total Indikator lain : o Angka kelahiran kasar o Cakupan perawatan postpartum o Angka lahir mati o Insidens komplikasi kebidanan o Cakupan pelayanan Ante Natal Care/ANC K1 dan K4 o Insidens aborsi tidak aman dan spontan 3. Keluarga Berencana Unmet Need (Kebutuhan yang tidak terpenuhi) KB Cakupan pelayanan KB CPR/Contraceptive Prevalence Rate Persentase kegagalan dan komplikasi pemakaian kontrasepsi Persentase dari tiap jenis kontrasepsi yang digunakan 4. Pencegahan dan penanggulangan IMS, termasuk HIV dan AIDS : Insidens kasus IMS Insidens kasus HIV dan AIDS 5. GBV (Kekerasan Berbasis Jender) Insidens kasus GBV (Kekerasan Berbasis Jender)Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan dapat mencakup beberapa indikator antara lain :1.Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan dengan kesehatan yang meliputi tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, tendensi perilaku, keterampilan personal dan kepercayaan diri.2.Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang meliputi unsur partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, norma sosial dan opini publik.3.Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yang meliputi pernyataan politik, alokasi sumber daya, unsur budaya dan perilaku.4.Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat, salah satunya meliputi kesempatan untuk memperoleh makanan sehat5.Ukuran efektifitas pelayanan kesehatan, yang meliputi penyediaan pelayanan pencegahan, akses ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.6.Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi akses dalam penggunaan tembakau, alkohol, obat-obat terlarang, penyediaan lingkungan positif bagi anak-anak dan kelompok usila, kebebasan dari kekerasan dan berbagai penyalahgunaan.7.Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup, kemandirian, jaringan dukungan sosial, pemerataan atau keadilan.8.Ukuran dampak kesehatan yang meliputi penurunan tingkat kesakitan, kematian dan ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan keterampilan diri.9.Ukuran pengembangan kapasitas yang meliputi ukuran