Pak Satyo Ibu Kartini

3
Pak Satyo Pak Satyo menderita DM tipe II sejak 7 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan pertama kali tahun 2008. Saat itu pasien merasa badannya lemas dan tidak sadar. Pasien kemudian mondok di RSUD Dr. Moewardi dan saat itu masuk dengan GDS 325. Sampai saat ini pasien mengaku telah 3 kali dirawat di RSUD Dr Moewardi, namun tidak ingat kapan waktunya. Pasien selama 7 tahun ini rutin berobat ke Puskesmas setiap seminggu sekali dan mendapat pengobatan Captopril 3 x 12,5 mg, Metformin 3 x 500 mg. Keluarga: 1. Bapak Satyo Siswo (64 th), buruh, tidak sekolah Kebiasaan minum alcohol selama 48 th (umur 16-64 th) 2. Ibu Suntari (58 th), buruh , tidak sekolah 3. Sriyati (30 th), buruh pabrik Roti Ganeps, pendidikan lulus SMP 4. Didik (28 th), karyawan pabrik mantel, pendidikan lulus SMP 5. Esti (24 th), penjual pulsa, pendidikan lulus SMA Sosial: Keluarga ini hidup dengan cukup. Jika ada keluarga yang sakit, berobat dengan fasilitas BPJS. Ekonomi: Penghasilan utama keluarga dari Ibu Suntari, Rp 40 ribu hari sebagai buruh serabutan memetik cabe, menjual bunga kering dan pengantar di makam. Penghasilan digunakan untuk makan Rp 20 ribu/hari, sisanya untuk ditabung dan kebutuhan lainnya.

description

ikm

Transcript of Pak Satyo Ibu Kartini

Page 1: Pak Satyo Ibu Kartini

Pak Satyo

Pak Satyo menderita DM tipe II sejak 7 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan pertama kali

tahun 2008. Saat itu pasien merasa badannya lemas dan tidak sadar. Pasien kemudian mondok di

RSUD Dr. Moewardi dan saat itu masuk dengan GDS 325. Sampai saat ini pasien mengaku telah 3 kali

dirawat di RSUD Dr Moewardi, namun tidak ingat kapan waktunya. Pasien selama 7 tahun ini rutin

berobat ke Puskesmas setiap seminggu sekali dan mendapat pengobatan Captopril 3 x 12,5 mg,

Metformin 3 x 500 mg.

Keluarga:

1. Bapak Satyo Siswo (64 th), buruh, tidak sekolah

Kebiasaan minum alcohol selama 48 th (umur 16-64 th)

2. Ibu Suntari (58 th), buruh , tidak sekolah

3. Sriyati (30 th), buruh pabrik Roti Ganeps, pendidikan lulus SMP

4. Didik (28 th), karyawan pabrik mantel, pendidikan lulus SMP

5. Esti (24 th), penjual pulsa, pendidikan lulus SMA

Sosial:

Keluarga ini hidup dengan cukup. Jika ada keluarga yang sakit, berobat dengan fasilitas BPJS.

Ekonomi:

Penghasilan utama keluarga dari Ibu Suntari, Rp 40 ribu hari sebagai buruh serabutan memetik cabe,

menjual bunga kering dan pengantar di makam. Penghasilan digunakan untuk makan Rp 20

ribu/hari, sisanya untuk ditabung dan kebutuhan lainnya.

Ibu Kartini

Ibu Kartini sudah menderita sakit sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan pertama kali dirasakan 5

tahun yang lalu saat memasak tiba-tiba badan terasa lemas dan tidak sadar sehingga oleh suaminya

dibawa berobat ke dokter umum di dekat rumahnya. Dokter menyarankan pasien untuk dirawat di

RSUD Dr. Moewardi. Saat dirawat di RSUD Dr Moewardi pasien diberitahu bahwa sakitnya adalah

karena jantungnya bengkak. Saat itu pasien juga mengalami keluhan sesak napas.

Keluarga:

Page 2: Pak Satyo Ibu Kartini

1. Bapak (60 th), pekerja bangunan, tidak sekolah

2. Ibu Kartini (58 th), penjual makanan, tidak sekolah

3. Tania Febriyanti (9 th), pelajar SD

4. Anak-anak yang tidak tinggal serumah:

- Sri Rejeki, pendidikan SD

- Budi Santosa, pendidikan SMP

- Suprihatin, pendidikan SD

- Erwin, pendidikan SMP

- Listyoningsih, pendidikan SMP (sudah meninggal, ibu Tania)

Social:

Keluarga ini hidup dengan cukup. Jika ada keluarga yang sakit, berobat dengan fasilitas PKMS.

Ekonomi:

Penghasilan keluarga Ibu Kartini bersumber dari hasil jualan makanan Rp 50 ribu/ hari, dan

hasil kerja bangunan suaminya Rp 60 ribu/ hari. Keluarga ini masih membiayai sekolah cucunya yang

bernama Tania yang saat ini duduk di kelas 3 SD. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga

ini berkecukupan.