PER 19 PJ 2014 Perubahan Kedua PER 34 PJ 2010 Bentuk Formulir SPT Tahunan PPh OP Badan
PAJAK PPh OP - SOAL hal 375
-
Upload
firman-muhammad -
Category
Documents
-
view
3.251 -
download
73
Transcript of PAJAK PPh OP - SOAL hal 375
1
SOAL V DARI VII
PPh OP dan SPT PPh OP
PILIHAN GANDA (Bobot 20%):
Pilihlah jawaban yang Anda tentukan paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban a,
b, c, atau d; pada masing-masing soal berikut ini :
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan telah mengalami perubahan 4
(empat) kali yakni tahun-tahun :
a. 1983, 1991, 2001, 2008
b. 1994, 1997, 1999, 2008
c. 1991, 1994, 2000, 2008
d. 1991, 1994, 2001, 2008
Jawaban : C
Penjelasan : Undang-Undang - 7 Tahun 1991
Undang-Undang - 10 Tahun 1994
Undang-Undang - 17 Tahun 2000
Undang-Undang - 36 Tahun 2008
2. Imam Santosa status bujangan tanpa tanggungan melakukan kegiatan usaha dagang bahan
bangunan merek usaha “Serba Guna” mulai usaha bulan Februari 2010, dengan penghasilan
netto bulan Februari Rp50.000.000,00 mendaftarkan diri ke KPP dan memperoleh NPWP
bulan Agustus. Pada bulan Agustus menderita kerugian sebesar Rp40.000.000,00 jumlah
penghasilan netto bulan September 2010 Rp75.000.000,00 Dalam tahun 2010 tersebut,
berkenaan dengan kewajiban membayar angsuran PPh pasal 25 :
a. Angsuran PPh pasal 25 dimulai sejak masa Agustus, sejak bulan terdaftar sebagai wajib
pajak
b. Angsuran PPh pasal 25 dimulai sejak masa Februari, sejak bulan diperolehnya
penghasilan
2
c. Angsuran PPh pasal 25 dimulai sejak masa September, karena bulan Agustus menderita
kerugian
d. Tidak wajib membayar angsuran PPh Pasal 25 karena SPT Tahunan tahun sebelumnya
tidak ada
Jawaban : D
Penjelasan : Penghitungan PPh pasal 25 akan dilakukan setelah mulai periode Januari 2011,
karena usaha Imam Santosa baru mulai ditahun pertama, sedangkan dasar
penghitungan PPh 25 dilihat dari net income tahun sebelumnya.
3. Berdasarkan data tahun pajak 2010 tersebut pada no.2 di atas, besarnya angsuran PPh Pasal
25 adalah :
a. Nihil, karena rugi
b. Rp10.020.666,00
c. Rp17.520.666,00
d. Tidak ada jawaban benar
Jawaban : D
Penjelasan : Penhitungan PPh Pasal 25 bagi usaha Imam Mustofa belum dimulai, baru akan
dimulai pada Periode 2011
4. Darmanto, status kawin, tanpa tanggungan adalah seorang pengusaha pada bidang
persewaan tanah dan bangunan, menghibahkan sebidang tanah senilai Rp800.000.000,00
kepada Yanti, adik iparnya, karyawati perusahaan swasta. Sejak kecil Yanti ikut kakaknya.
Tanah yang dihibahkan oleh Daramanto tersebut bagi Yanti merupakan penghasilan yang
menjadi objek pajak. Hubungan keluarga antara Darmanto dan Yanti, dalam UU PPh dikenal
dengan :
a. Semenda dalam garis keturunan ke samping satu derajat
b. Semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat
c. Semenda dalam garis keturunan lurus
d. Sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat
3
Jawaban : A
Penjelasan : Hubungan Darmanto dan Yanti, adalah kesamping satu derajat (hubungan adik-
kakak) namun bukan merupakan saudara kandung namun semenda
5. Lina, karyawati PT BBN, status kawin, tanggungan 1 (satu), ibu kandung. Suami Lina Endratno
karyawan Pemda DKI. Besarnya PTKP Tahun Pajak 2009 untuk Lina karyawati PT BBN, adalah
a. Rp15.840.000,00
b. Rp18.480.000,00
c. Rp19.800.000,00
d. Rp17.160.000,00
Catatan : Istri tidak memiliki NPWP sendiri, tidak mempunyai kewajiban menyampaikan SPT
Tahunan PPh
Jawaban : A
Penjelasan : PTKP Lina, berasal dari status karyawannya sebesar Rp15.840.000,00.
Sedangkan pajak tanggungan (Ibu Lina) telah ditanggung oleh Suami Lina. Hal
ini dikarenakan Lina belum memiliki NPWP sehingga kewajiban pajak Lina
digabung bersama suami.
6. Anton, status bujangan, karyawan PT DDG. Berdasarkan bukti potong PPh Pasal 21,
penghasilan bruto tahun 2009 Rp54.580.000.000,00. Memiliki penghasilan lain dalam tahun
2009 berupa sewa rumah Rp 30.000.000,00. Rumah yang disewakan tersebut berasal dari
warisan orang tuanya. Kewajiban perpajakan Anton pada akhir tahun adalah :
a. Mengisi SPT Tahunan PPh Form 1770 SS, karena penghasilan dari pekerjaan kurang dari
Rp60.000.000,00 setahun
b. Tidak mengisi SPT Tahunan tersebut karena merasa telah membayar pajak melalui
pemotongan PPh oleh pemberi kerja, serta warisan rumah yang disewakan bukan objek
pajak
c. Mengisi SPT Tahunan PPh Form 1770 S, karena penghasilan diperoleh dari pekerjaan,
dan mempunyai penghasilan lain berupa sewa rumah yang pengenaan PPh nya bersifat
final
4
d. Mengisi SPT Tahunan PPh Form 1770, karena penghasilan yang menjadi dasar
penghitungan penghasilan kena pajak tidak hanya dari pekerjaan saja tetapi termasuk
penghasilan dari menyewakan rumah
Jawaban : C
Penjelasan : Anton mengisi Form 1770 S karena mempunyai dua sumber pendapatan
(karyawan PT DDG dan sewa rumah, selain itu pendapatan yang berasal dari
sewa rumah tersebut pengenaan PPh-nya bersifat Final. Bisa dilihat pada pasal
4 ayat 2 UU PPh
7. Fatah seorang wajib pajak, status duda menanggung sepenuhnya 1 anak kandung yang
bernama Fahri. Kegiatan usaha di bidang perdagangan mebel dengan merek “Nyamame”.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya dibantu dengan Fahri. Status Fahri bujang, umur 20
tahun. Merasa belum mampu, Fahri menyerahkan pengelolaan usahanya kepada pamannya,
Indra, status kawin tanpa tanggungan. Penghasilan netto usaha dagang mebel dalam tahun
pajak 2009 sebesar Rp400.000.000,00. Jumlah Penghasilan Kena Pajak bagi Fahri atas usaha
dagang mebel “Nyamame” untuk tahun pajak 2009 adalah :
a. Rp400.000.000,00
b. Rp348.160.000,00
c. Rp382.840.000,00
d. Tidak terutang pajak karena hasil usaha berasal dari warisan bukan objek pajak
Jawaban : B
Penjelasan : Diasumsikan Fahri mempunyai NPWP dan telah berpenghasilan, sehingga
Penghasilan Kena Pajaknya Fahri dipisah dari Ayahnya. Jadi Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak Fahri adalah Penghasilan dikurangi PTKP Karyawan
(Rp400.000.000,00-Rp15.840.000,00)
5
8. Farthoni mempunyai usaha dagang tekstil menyelenggarakan pembukuan periode 1 Januari
2009 – 31 Desember 2009. Data SPT tahun pajak 2009 yang disampaikan ke KPP tanggal 28
Maret 2010, menunjukkan PPh terutang Rp50.000.000,00, sedangkan jumlah kredit
pajaknya Rp25.500.000,00, sehingga terdapat kurang bayar, PPh pasal 29 sebesar Rp
24.500.000,00, maka kekurangan pembayaran pajak tersebut harus dilunasi :
a. Selambat-lambatnya tanggal 28 Maret 2010, sebelum disampaikan SPT Tahunan ke KPP
pada tanggal yang sama
b. Selambat-lambatnya sebelum tanggal 28 Maret 2010
c. Selambat-lambatnya tanggal 25 Maret 2010
d. Tanggal 31 Maret 2010, batas akhir penyampaian SPT Tahunan WP orang Pribadi
Jawaban : A
Penjelasan : Pelunasan Pajak Kurang Bayar harus dilunasi sebelum waktu pelaporan
(penyampaian SPT)
Data untuk soal Nomor 9 dan nomor 10
Budiyanto adalah salah seorang anggota dari Fa. Dinto. Dalam Tahun Pajak 2009 memperoleh
bagian keuntungan sebagai anggota FA. Dinto Rp100.000.000,00. Herlina, Istri Budiyanto, adalah
seorang pedagang besar karpet/permadani, yang dalam tahun pajak 2009 memperoleh
penghasilan netto fiscal dari usaha dagangnya sebesar Rp400.000.000,00.
Disamping itu, pada bulan Desember 2008, Herlina menerima warisan berupa rumah dan
pekarangannya di Jalan Kenanga Indah 265, Jakarta Barat yang bernilai RP1.000.000.000,00.
Rumah tersebut mulai bulan Januari 2009 disewakan dengan harga sewa Rp60.000.000,00 untuk
2 tahun. Kontrak sewa ditandatangani 5 Januari 2009. Uang sewa diterima penuh pada saat
penandatanganan kontrak
Anggota keluarga yang menjadi tanggungan Budiyanto adalah sebagai berikut :
Akmal, anak kandung, lahir 23 Oktober 1998
Tita, anak kandung, lahir 10 Januari 1999
Taufik, adik kandung, tanggungan penuh kuliah di Universitas GN
Mirna, adik ipar, tanggungan penuh, calon pegawai PT DDG
6
Catatan : Istri, Herlina tidak memiliki NPWP sendiri, tidak mempunyai kewajiban menyampaikan
SPT Tahunan PPh.
Berdasarkan data diatas maka :
9. Penghasilan yang dilaporkan dalam rangka menhitung Penghasilan Kena Pajak dari
Budiyanto sebagai WP OP adalah :
a. Rp400.000.000,00
b. Rp500.000.000,00
c. Rp460.000.000,00
d. Rp430.000.000,00
Jawaban : B
Penjelasan : Penghasilan Pajak Budiyanto adalah dari Penghasilan Budiyanto sendiri sebagai
Karyawan di Firma Dinto ditambah dengan Penghasilan Istrinya sebagai
Pengusaha Kena Pajak ; Karena Istri Budiyanto, Herlina belum mempunyai
NPWP, jadi Digabung dengan suaminya; (RP100.000.000,00 +
Rp400.000.000,00 = Rp500.000.000,00). Sedangkan penghasilan yang berasal
dari kontrak sewa rumah termasuk sebagai Pajak Final, jadi harus dikeluarkan
dan tidak dimasukkan kedalam Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Budiyanto.
10. Besarnya PTKP yang diperkenankan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak Budiyanto
sebagai WP OP tahun pajak 2009 adalah :
a. Rp18.480.000,00
b. Rp32.320.000,00
c. Rp35.640.000,00
d. Rp19.800.000,00
Jawaban : C
7
Penjelasan : Penghitungan Penghasilan Kena Pajak Budiyanto adalah sebagai berikut ;
PTKP Budiyanto sebagai Karyawan Rp15.840.000,00
PTKP Herlina sebagai Karyawan Rp15.840.000,00
PTKP Tanggungan 3 Orang Anak @Rp 1.320.000,00
Total PTKP Budiyanto-Herlina Rp35.640.000,00
ESSAY (Total Bobot 30%)
Soal 1 (Bobot 15%)
Dediyanto bergerak di bidang usaha jasa servis dan pemeliharaan jasa kendaraan bermotor,
mempunyai seorang Istri Sinta dan 2 orang anak kandung, Arif dan Syahrul yang pada awal tahun
2009 masing-masing telah berumur 25 dan 20 tahun. Arif bekerja pada usaha ayahnya dan setiap
bulan menerima gaji sebesar Rp30.000.000,00 (jumlah wajar).
Syahrul mahasiswa kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Dalam menyelenggarakan usahanya
Dediyanto menyelenggarakan pembukuan. Sinta membuka usaha rumah makan di samping usaha
suaminya.
Dari pembukuan diketahui jumlah penghasilan netto kegiatan usaha jasa servis dan pemeliharaan
kendaraan bermotor yang diperoleh dalam tahun 2009 sebesar Rp450.000.000,00. Jumlah tersebut
sudah menghitung pengeluaran/biaya untuk mendapatkan penghasilan termasuk biaya gaji Arif
sebesar Rp36.000.000,00. Penghasilan netto dari kegiatan usaha rumah makan istrinya sebesar
Rp120.000.000,00
Pertanyaan :
Diminta kepada saudara untuk menghitung :
1. Besarnya PPh terutang atas nama Dediyanto untuk tahun pajak 2009 dan hitung
kurang/lebih bayar pada tahun 2009. Jumlah angsuran PPh pasal 25 tahun pajak 2009
sebesar Rp96.000.000,00 (Rp8.000.000,00 per bulan)
2. Besarnya angsuran PPh pasal 25 untuk Tahun pajak 2010, apabila SPT tahunan PPh tahun
2009 Catatan : Sinta tidak memiliki NPWP.
8
Jawaban :
1. Berdasarkan sistem pengenaan pajak berdasarkan UU PPh yang menempatkan keluarga sebagai
satu kesatuan ekonomis dimana penghasilan atau kerugian dari seluruh anggota keluarga
digabungkan sebagai satu kesatuan yang dikenakan pajak dan pemenuhan kewajiban pajaknya
dilakukan oleh keluarga, maka untuk menghitung besarnya PPh terutang atas nama Dediyanto
perlu diadakan penggabungan penghasilan dari dirinya sendiri dengan anggota keluarga yang
lain.
Karena Sinta tidak memiliki NPWP, maka penghasilannya (dari usaha rumah makan) ikut
digabungkan, begitu juga dengan Arif, karena Arif sendiri masih bekerja dan mendapatkan
penghasilan dari usaha ayahnya. Maka penghasilan neto keluarga Dediyanto:
Dediyanto Rp 450.000.000,00
Sinta Rp 120.000.000,00
Arif Rp 36.000.000,00
Total Pendapatan Neto Rp 606.000.000,00
Sementara untuk penghasilan tidak kena pajak, Dediyanto sendiri termasuk dalam kelompok
status WP K/I/- , dimana penghasilan istrinya digabung dengan pendapatannya. Selain itu karena
Arif walaupun sudah berpenghasilan namun dari usaha ayahnya dan Syahrul masih mahasiswa,
maka tetap menjadi tanggungan Dediyanto. Maka besar PTKP adalah:
Untuk Dediyanto Rp 15.840.000,00
Tambahan status kawin Rp 1.320.000,00
Tambahan untuk penghasilan istri digabung Rp 15.840.000,00
Tambahan untuk tanggungan 2 orang anak kandung Rp 2.640.000,00
Jumlah Seluruh PTKP Rp 35.640.000,00
9
Maka Penghasilan Kena Pajak sebesar = Rp 606.000.000,00 - Rp 35.640.000,00 = Rp
570.360.000,00
Maka Pajak Penghasilan yang terutang menurut Tarif PPh orang pribadi (Pasal 17 UU No.36
Tahun 2008 tentang PPh) :
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 200.000.000,00 Rp 30.000.000,00
25% x Rp 250.000.000,00 Rp 62.500.000,00
30% x Rp 70.360.000,00 Rp 21.108.000,00
Total PPh terutang Rp 116.108.000,00
Karena jumlah angsuran PPh pasal 25 pada tahun 2009 adalah Rp 96.000.000,00 sementara total
PPh terutang lebih besar, maka masih ada kurang bayar sebesar = Rp 116.108.000,00 – Rp
96.000.000,00 = Rp 20.108.000,00
2. Karena besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk bulan-bulan sebelum
SPT Tahunan PPh disampaikan adalah sama besarnya dengan angsuran pajak untuk bulan
terakhir pajak yang lalu (Desember), maka besar angsuran per bulan untuk bulan Januari dan
Februari (sebelum penyampaian SPT) adalah Rp 8.000.000,00. Sementara untuk bulan-bulan
setelah penyampaian SPT, maka besar angsuran per bulan dihitung kembali dari besar PPh
terutang tahun 2009, yaitu dari Rp 116.108.000,00.
10
Soal 2 (Bobot 15%)
Hidayat pedagang palawija mempunyai kendaraan truk, yang dibeli tanggal 25 Maret 2007 seharga
Rp300.000.000,00. Pada tanggal 23 November 2009 truk tersebut dijual Rp160.000.000,00.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan, truk termasuk harta kelompok 2. Penyusutan fiskal
menggunakan metode saldo menurun. Periode pembukuan Januari-Desember.
Pertanyaan :
Hitung besarnya penyusutan fiskal dan laba-rugi penjualan untuk tahun pajak 2009.
JAWAB:
Kelompok 2 = 8 Bulan
100%/8 = 12.5% x 2 = 25%
Depresiasi 2007 = 10/12 x (25%x300.000.000) = Rp 62.500.000
Depresiasi 2008 = 2/12 x (25%x300.000.000) = Rp 12.500.000
= 10/12 x (25%x(300.000.000-75.000.000)) = Rp 46.875.000
Depresiasi 2009 = 2/12 x (25%x(300.000.000-75.000.000)) = Rp 9.375.000
= 8/12 x (25%x(300.000.000-75.000.000-(46.875.000+9.375.000)) = Rp 28.125.000
Jadi, besarnya penyusutan fiskal tahun pajak 2009 = Rp 9.375.000 + Rp 28.125.000 = Rp 37.500.000
Laba-rugi Penjualan
Cash 160.000.000
Accumulated Depreciation 159.375.000
Truk 300.000.000
Gain 19.375.000
11
Pengisian SPT Tahunan PPh OP (Bobot 50%)
A. Identitas Wajib Pajak
Cahyadi, seorang pengusaha di bidang perdagangan kain/tekstil, tinggal di Mega Kebon
Jeruk Blok F No. 207-209, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat
11620, telepon No. 5858302, terdaftar di KPP Pratama Jakarta AA dengan NPWP
07.883.602.3.0xx.000. Istrinya, Ayu Martani, mempunyai kegiatan usaha penjahit pakaian
wanita dan anak-anak merek usaha “Cantyke” dengan lokasi usahanya di Jalan Panjang 433,
Jakarta Barat.
Ayu Martani dalam melakukan kegiatan usahanya menyelenggarakan pembukuan, dan
pemenuhan kewajiban dan hak perpajakannya dilakukan terpisah dari suami. Terdaftar pada
KPP Pratama Jakarta AA, dengan NPWP. 08.766.890.3.0xx.000.
Lokasi Usaha perdagangan kain/tekstil Cahyadi, pada pusat perbelanjaan yang tersebar di
beberapa wilayah kerja KPP Pratama Jakarta dengan merek “Cantyke” yaitu di :
Melawai Plaza, termasuk wilayah kerja KPP Pratama Jakarta BB
Plaza Senayan, termasuk wilayah kerja KPP Pratama Jakarta CC
Mal Mangga Dua, termasuk wilayah kerja KPP Pratama Jakarta DD
Data anggota keluarga yang menjadi tanggungan Cahyadi, dalam tahun 2009, adalah sebagai
berikut :
No Nama Tanggal
Lahir
Hubungan Keluarga Keterangan
1 Windah 11-06-92 Anak Kandung SMA
2 Endah 23-07-95 Anak Kandung SMP, tgl 5 November 2009
Meninggal dunia
12
B. Data Kegiatan Usaha Cahyadi dan Penghasilan Lainnya
1. Utang Usaha
Dalam menjalankan kegiatan usahanya menyelenggarakan pembukuan. Dari pembukuan
diketahui jumlah penghasilan netto tahun 2009 untuk masing-masing lokasi usaha
sebagai berikut :
(Dalam Rp-,00)
No Uraian Lokasi Usaha di Mal/Plaza Jumlah
Melawai Senayan Mangga Dua
Penjualan 650.000.000 460.000.000 840. 000.000 1.950. 000.000
Potongan
Penjualan
30.000.000 30.000.000 40. 000.000 100. 000.000
Penjualan Netto 620.000.000 430. 000.000 800. 000.000 1.850. 000.000
Harga Pokok
Penjualan
380.000.000 200. 000.000 470. 000.000 1.050. 000.000
Laba Kotor 240.000.000 230. 000.000 330. 000.000 800. 000.000
Biaya Umum San
Administrasi
170.000.000 195. 000.000 205. 000.000 570. 000.000
Penghasilan Netto 70.000.000 35. 000.000 125. 000.000 230. 000.000