PAI

25
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah Swt. dan merupakan agama yang sempurna. Agama Islam adalah agama bagi kehidupan umat manusia. Tidak ada pihak manapun yang mengetahui masalah kebutuhan dasar manusia yang akan membawa keselamatan diri, keluarga, dan masyarakat banyak, kecuali Allah Swt. sebagai Khaliknya. Melalui ketentuan syari’at agama Islam, yang berisi berbagai perintah, larangan dan petunjuk-petunjuk-Nya, dimaksudkan hanyalah untuk kemaslahatan hidup manusia di dunia dan di akhiratnya. Demikian juga, makna agama Islam sebagai agama penyelamat kehidupan umat manusia, adalah dilihat dari himpunan kesatuan ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya menjadi satu kesatuan (kaffah) dalam pribadi seorang muslim. Hal itu artinya bahwa agama Islam berfungsi pada diri penganutnya itu sebagai panduan dan tuntunan atau hudan li al-nas (petunjuk bagi kehidupan manusia), baik individu atau kolektifnya. Hal ini dipertimbangkan, oleh karena kehidupan itu sangat komplek, sedangkan klasifikasi bidang ajarannya, hanya konsumsi bagi pengetahuan agama saja. Karena itu, orang yang dijanjikan masuk surga, adalah mereka yang beriman disertai amal salih. Keimanan disertai kesalihan beramal itu, bila dilengkapi dengan ilmu pengetahuan, maka pemiliknya akan memperoleh derajat lebih dari yang lainnya. Di sini pentingnya iman, ilmu dan amal menyatu pada diri seorang muslim. B. TUJUAN 1

description

Taqwa

Transcript of PAI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGIslam adalah agama yang diridhoi oleh Allah Swt. dan merupakan agama yang sempurna. Agama Islam adalah agama bagi kehidupan umat manusia. Tidak ada pihak manapun yang mengetahui masalah kebutuhan dasar manusia yang akan membawa keselamatan diri, keluarga, dan masyarakat banyak, kecuali Allah Swt. sebagai Khaliknya. Melalui ketentuan syariat agama Islam, yang berisi berbagai perintah, larangan dan petunjuk-petunjuk-Nya, dimaksudkan hanyalah untuk kemaslahatan hidup manusia di dunia dan di akhiratnya.Demikian juga, makna agama Islam sebagai agama penyelamat kehidupan umat manusia, adalah dilihat dari himpunan kesatuan ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya menjadi satu kesatuan (kaffah) dalam pribadi seorang muslim. Hal itu artinya bahwa agama Islam berfungsi pada diri penganutnya itu sebagai panduan dan tuntunan atau hudan li al-nas (petunjuk bagi kehidupan manusia), baik individu atau kolektifnya. Hal ini dipertimbangkan, oleh karena kehidupan itu sangat komplek, sedangkan klasifikasi bidang ajarannya, hanya konsumsi bagi pengetahuan agama saja. Karena itu, orang yang dijanjikan masuk surga, adalah mereka yang beriman disertai amal salih.

Keimanan disertai kesalihan beramal itu, bila dilengkapi dengan ilmu pengetahuan, maka pemiliknya akan memperoleh derajat lebih dari yang lainnya. Di sini pentingnya iman, ilmu dan amal menyatu pada diri seorang muslim.B. TUJUANTujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk membahas mengenai makna, prinsip dasar, sumber hukum dan karakterisrik ajaran Islam yang berperan dalam membimbing individu muslim menuju ketaqwaan yang diridhoi oleh Allah Swt. C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan pengamalan taqwa?

2. Berasal dari manakah hukum Islam?

3. Apa makna Agama Islam?

4. Bagaimana prinsip ajaran Islam?

BAB IIPEMBAHASAN

A. TAQWA

1. Pengertian TaqwaMenurut bahasa, taqwa berasal dari kata waqa, yaqi, waqiyah yang berarti takut, menjaga, memelihara, dan melindungi. Sedangkan menurut istilah taqwa adalah sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (istiqomah) atau dapat juga diartikan dengan melaksanakan segala perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangan Allah Swt. Secara umum, karakteristik orang yang bertaqwa dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu, memelihara fitrah iman, mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta, memelihara ibadah formal, memelihara kehormatan diri, dan memiliki semangat perjuangan.

2. Hubungan Taqwaa. Hubungan Taqwa dengan Allah Swt.Seseorang yang bertaqwa adalah orang yang menghambakan dirinya kepada Allah. dan yang selalu menjaga hubungan dengan-Nya setiap saat. Memelihara huungan dengan Allah dimulai dengan melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh (khusyuk) dan ikhlas seperti shalat yang memberikan warna kehidupan, puasa dengan ikhlas yang akan melahirkan kesabaran dan pengendalian diri, zakat mendatangkan sikap peduli dan menjauhkan diri dari ketamakan dan kerasukan, dan haji mendatangkan sikap persamaan, menjauhkan dari takabur dan mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, untuk memelihara hubungan dengan Allah dapat dilakukan dengan menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah, yaitu perbuatan dosa dan kemungkaran. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah pada dasarnya adalah bentuk perilaku yang hadir dari mengendalikan diri dari hawa nafsu yang ada di dalam dirinya.b. Hubungan Taqwa dengan Sesama ManusiaSikap taqwa tercermin dari peranannya di masyarakat dalam bentuk kesediaan menolong orang lain, melindungi yang lemah dan membela yang benar serta adil sehingga mendorong pergerakan gotong royong dan kerja sama dalam hal kebajikan. Dalam suatu ayat, Allah menggambarkan dengan jelas dan indah aspek tenggang rasa terhada sesama manusia dijelaskan secara teruarai, yaitu siapa saja yang mesti diberi tenggang rasa dan juga mengeluarkan harta diposisikan diantara aspek keimanan dan shalat.

c. Hubungan Taqwa dengan Diri Sendiri1) Sabar, yaitu sikap diri menerima apa saja yang datang kepada dirinya, baik perintah, larangan, maupun musibah yang menimpanya.

2) Tawakal, yaitu menyerahkan keputusan segala sesuatu, setelah berikhtiar dengan maksimal.

3) Syukur, yaitu sikap berterima kasih dengan ucapan maupun perbuatan atas apa saja yang telah diberikan oleh Allah dan sesama manusia.4) Berani, yaitu sikap diri yang mampu menghadapi resiko sebagai konsekuensinya dari komitmen dirinya terhadap kebenaran. d. Hubungan Taqwa dengan Lingkungan HidupTaqwa ditunjukkan pula oleh manusia yang mampu menyikapi lingkungan dengan sebaik-baiknya dan yang memegang kekhalifahannya di tengah alam, sebagai subjek yang bertanggung jawab mengelola dan memelihara alam lingkungannya untuk kesejahteraan hidupnya di dunia tanpa merusak dan membinasakannya. Lingkungan merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri dengan memanfaatkannya. Selain itu, alam juga merupakan amanat Allah yang harus dijaga dan dipelihara. Dapat dikatakan, bencana alam yang menimpa manusia yang terjadi kerana eksploitasi alam yang tanpa batas karena kerusakan manusia merupakan akibat dari tidak mensyukuri dan menjaga amanat Allah.

3. Ciri Utama Orang BertaqwaBegitu banyak penjelasan di dalam Al-Quran yang menggambarkan ciri orang yang bertaqwa. Ayat berikut merupakan salah satu ayat yang menggambarkan ciri utama orang yang bertaqwa.Dan tiadalah kehidupan di dunia ini, selain main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memehaminya? (QS. Al anam: 32)Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa orang bertaqwa memandang kehidupan akhirat yang kekal dan hakiki lebih baik daripada kehidupan di dunia yang fana dan menipu.Di dunia, pada hakikatnya, orang tidak akan pernah meraih kebahagiaan sejati maupun mengalami penderitaan abadi. Maka alangkah ruginya orang yang rela mempertaruhkan kehidupan abadi di akhirat kelak dengan alasan ingin merebut keberhasilan di dunia. Sungguh orang yang memiliki logika seperti itu tentu akan menyesal ketika telah menyadarinya di akhirat kelak. Dan mereka akan mengakui kekeliruan dan dosa mereka setelah dalam keadaan terlambat dan tidak dapat diperbaiki kembali. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut.Dan mereka berkata, Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan peringatan itu niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. Mereka mengakui dosa meraka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. Al mulk: 10-11)Sebelum Al-Quran menjelaskan tentang hukum syariat dan seluk beluk kehidupan manusia, lebih dahulu menjelaskan sifat orang yang dapat menerima kebenaran Al-Quran tersebut.Alif laam miim. Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. Al baqarah: 1-2)Dalam ayat berikutnya dijelaskan sifat-sifat orang yang bertaqwa, antara lain sebagai berikut.

a. Alladziina yuminuuna bil ghaibi (orang-orang yang beriman kepada yang ghaib)b. Wayuqiimuunash shalaah (mereka yang menegakkan shalat)

c. Wa mimmaa razaknaahum yungfiquun (dari apa yang Kami rezekikan mereka infakkan)

d. Walladzina yuminuuna bimaa ungzila ilaika wa maa ungzila mingqablika (orang-orang yang beriman kepada Al-Kitab)

e. Wabil aakhiratihum yuuqiinuun (dan terhadap hari akhir mereka iman/yakin)4. Korelasi Keimanan dan Ketakwaan

a. Keimanan pada keesaan Allah (tauhid) meliputi dua aspek, yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis.b. Tauhid teoritis adalah pengkuan tentang keesaan zat, sifat, dan perbuatan tuhan sehingga berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan pemikiran manusia tentang konsep Tuhan.

c. Tauhid praktis (tauhid ibadah) adalah terapan atau tidak lanjut dari tauhid teoritis yang berupa amal perbuatan atau ibadah manusia.

d. Perpaduan antara tauhid teoris dan praktis merupakan bentuk keimanan yang sempurna.

e. Sedangkan, takwa merupakan perasaan takut dan mengagungkan kepada Allah dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

f. Korelasi antara keimanan dan ketakwaan adalah sangat erat. Taqwa merupakan bukti dari orang yang beriman. Sementara iman merupakan landasan dari ketaqwaan.5. Antara Iman, Ilmu, dan AmalKewajiban kita adalah mengamalkan apa yang menjadi ajaran islam, sesuai dengan pentunjuknya. Jadi perbuatan yang berangkat dari keyakinan semata-mata karena Allah, bukan karena niat yang ada dibalik itu. Akan tetapi pada saat yang sama kita melakukannya atas dasar ilmu yang telah kita miliki. Perbuatan yang baik itu adalah perbuatan yang berangkat dari niat yang ikhlas dan berdasarkan ilmu yang benar. Niat yang ikhlas saja tanpa ilmu pasti menimbulkan kesalahan-kesalahan. Ilmu saja tanpa niat yang ikhlas pasti akan menyimpang dari nilai-nilai kebenaran. Oleh karena itu, Islam harus kita yakini berangkat dari kepercayaan dann keikhlasan yang ada di dalam hati kita, kemudian dilaksanakan berdasarkan ilmu pengetahuan yang ada di otak kita. Ada tiga unsur utama yang harus ada didalam sikap kita terhadap agama yaitu, iman ilmu dan amal. Maka tidak ada artinya keyakinan kalau tidak ada amal perbuatan. Tidak ada artinya ilmu yang kita punya kalau tidak melahirkan amal-amal saleh dalam kehidupan, iman ilmu pengetahuan dan amal perbuatan harus di upayakan secara bersamaan karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ketiga prinsip dasar itu harus senantiasa kita asah kita perbaiki setiap saat agar kita dalam melakukan sesuatu benar-benar berangkat dari keyakinan dan berdasarkan ilmu pengetahuan. Dari keyakinan kita melahirkan dorongan untuk selalu belajar dan berbuat sesuatu dengan ilmu yang kita punyai itu6. Implementasi Iman dan Taqwa dalam Kehidupan Moderna. Tantangan, problem, dan resiko kehidupan modernManusia adalam homo sapiens. Kelebihan manusia pada makhluk yang lain terletak pada akalnya. Realitas kemampuan manusia adalah sebagai berikut:1) Manusia tidak hanya mengenal nama-nama benda yang ada.2) Manusia dapat mengembangkan dana menciptakan nama-nama baru pada benda yang diciptakan.3) Kemampuan membuat benda-benda disebut kebudayaan.4) Manusia mampu mengembangkan kebudayaan akibat sains dan teknologi.b. Berbagai persoalan manusia di era modern1) Terjadinya pencemaran lingkungan pencemaran lingkungan.

2) Rusaknya habitat hewan dan tumbuhan.

3) Munculnya beragam penyakit.

4) Penebangan hutan secara liar dan membabi buta.

c. Dalam bidang ekonomi: persoalan kapitalisme-materialisme

1) Melahirkan manusia yang konsumtif materialistik dan eksploitatif.

2) Manusia hanya memandang dirinya sebagai mahkluk economicus.3) Manusia melupakan dirinya sebagai makhluk homo religius yang sarat dengan kaidah moral.4) Prinsip ekonomi kapitalis telah melahirkan manusia serakah dan egois.d. Dalam bidang moral: paham liberalisme kebebasan berekpresi

1) Melalui teknologi informasi diekspos secara besar-besaran meski menabrak batas-batas agama

2) Globalisasi berwajah westernisasi (penamaan nilai-nilai barat dengan melepas nilai-nilai moral agama).3) Westernisasi mempunyai kemampuan melindas local culture (budaya lokal).

e. Dalam persoalan sekularisme: tarik menarik antara dua agama

1) Urusan dunia dipisahkan dari agama.2) Munculnya spilit personality (manusia berkepribadian ganda).3) Peran agama akan semakin kehilangan ruhnya.f. Dalam persoalan keilmuan: munculnya pemikiran positifisme

1) Sesuatu dikatakan benar jika menggunakan tolak ukur kebenaran rasional, empiris, eksperimental, dan terukur secara metodolodis.2) Terdapat tiga hubungan antara agama dan ilmu antara lain sebagai berikut:

a) Konflik agama dan ilmu ditempatkan pada posisi bertentangan.b) Independen, artinya agama dan ilmu dua dominan yang dapat hidup secara bersamaan.c) Dialog yang artinya membandingkan motode kedua bidang ini yang dapat menunujukan kemiripan dan perbedaan.g. Problem-problem manusia dalam kehidupan modern berdasarkan pandang IslamProblem-problem manusia dalam kehidupan modern adalah munculnya dampak negatif (residu). Mulai dari berbagai penemuan teknologi yang berdampak terjadinya pencemaran lingkungan, rusaknya habitat hewan dan tumbuhan munculnya beberapa penyakit belum lagi dalam peningkatan yang makro yaitu berlubangnya lapisan ozon dan pemanasan global akibat rumah kaca. Manusia tidak mampu berlari seperti kuda dan mengakat benda-benda berat seperti gajah, tetapi akal manusia telah menciptakan alat yang melebihi kecepatan kuda dan kekuatan gajah, kelebihan manusia dengan makhluk lain adalah dari akalnya.h. Peranan iman dan taqwa dalam menjawab problem dan tantangan kehidupan modernPeranan iman dan taqwa di dalam problem dan tantangan kehidupan modern adalah suatu masalah besar yang harus dihadapi oleh setiap orang (manusia), sebab seperti yang kita lihat selam ini semakin bertambahnya zaman pasti akan ada perubahan, baik dalam segi moral, agama, budaya, maupun dalam segi sosial kehidupan di dalam masyarakat.i. Peran iman dan taqwa dalam menunjang profesi yang nantinya anda akan gelutiPeranan iman dan taqwa di dalam menunjang profesi yang digeluti oleh seseorang adalah suatu profesi atau kedudukan yang dimiliki dengan diimbangi oleh iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa kerena kalau kita memiliki profesi harus diimbangi dengan keimanan.B. SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM1. Al-QuranAl-Quran adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., melalui Malaikat Jibril sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Quran merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, juga merupakan kitab suci terakhir dan terbesar yang diturunkan Allah.Kata Quran umumnya diterjemahkan sebagai bacaan atau tilawah (bacaan yang dilantunkan), dan telah dihubungkan secara etimologis dengan Qeryana (bacaan Kitab Suci, bagian dari Kitab Suci yang dibacakan dalan ritual keagamaan) dalam bahasa Suriah dan Miqra dalam bahasa Ibrani (Pembacaan suatu kisah, Kitab Suci). Seorang ulama bernama Subhi Ash-Shalih mendefinisikan Al- Quran sebagai kalam Allah, berupa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah.Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfudz). (QS. Al-Rad: 39)Al-Quran tersebut sebagai ekspresi diri Ummul Kitab sebagai paradigma komunikasi ilahiah, jadi, membaca Al- Quran merupakan urutan pertama dalam membangun ilmu pengetahuan untuk membangun sebuah peradaban.2. Fungsi dan Peran Al-Qurana. Merupakan Wahyu Allahb. Sebagai pedoman hidup setiap Muslimc. Sebagai mukjizat Rasulullah Muhammad Sawd. Sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab dan bernilai abadi

Al-Quran menjadi sebab penting bagi ilmu pengetahuan dan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Quran adalah firman Allah, tidak mungkin ciptaan manusia dan juga ciptaan Nabi Muhammad Saw, demikian juga ayat-ayat yang berhubungan dengan sejarah, seperti tentang kekuasaan di Mesir, Saba, Tsamud, Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan kita keyakinan bahwa Al-Quran bukan ciptaan manusia. Ayat-ayat yang ada hubungannya dengan ramalah khusus yang kemudian dibuktikan oleh sejarah seperti tentang bangsa Romawi, berpecah belahnya Kristen merupakan pembuktian bahwa Al-Quran merupakan mukjizat besar sepanjang masa.

Al-Quran banyak mengemukakan pokok dan prinsip pengaturan hidup dalam hubungan antara manusia dan Allah serta makhluk lainnya seperti aturan beribah langsung kepada Allah, berkeluarga, bermasyarakat, bedagang, utang-piutang, warisan, pendidikan dan pengajaran, pidana, dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang oleh Allah dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap tempat dan waktu. Menerima dan melaksanakan sepenuhnya tata nilai itu merupakan ibadah, memperjuangkannya merupakan perjuangan suci, mati karenanya dinilai sebagai syahid, hijrah karena memperjuangkannya dinilai sebagai pengabdian yang tinggi dan tidak mau melaksanakannya dinilai sebagai dzalim, fasiq, dan kafir.3. Kandungan Al-Qurana. Akidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia, Al-Quran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. b. Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut. Ibadah menurut para fuqaha, ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridha Allah. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama Islam adalah Rukun Islam.c. Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik Akhlak yang terpuji (Akhlakul Karimah) maupun akhlak tercela (Akhlakul Madzmumah).d. Hukum adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al-Quran ada beberapa jenis, seperti jinayat, muamalat, munakahat, faraidh dan jihad.e. Peringatan (Tadzkir) adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah Swt. berupa siksa neraka. Peringatan juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dengan balasan berupa nikmat surga.f. Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang terdahulu, baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah dan kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah Swt.g. Dorongan untuk berpikir, dalam Al-Quran banyak ayat yang mengulas bahasan yang memerlukan pemikiran manusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.4. Keistimewaan Al-Quran

Al-Quran merupakan satu-satunya kitab Allah yang dipastikan akan terpelihara keasliannya semenjak kali pertama diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. hingga hari kiamat dengan ciri dari gaya bahasa Al-Quran adalah gaya bahasa yang luhur tapi mudah dimengerti. Oleh sebab itu sangat perlu untuk kita sebagai umat Islam untuk mempromosikan Al-Quran agar menjadi petunjuk umat manusia. Umat Islam adalah satu-satunya pihak yang layak memimpin dan membimbing umat manuia di era modern ini menuju kehidupan sejahtera secara hakiki dan abadi.Al-Quran tak sepenuhnya diterima oleh setiap individu, penyebabnya yaitu, tidak berpikir dengan jujur dan sungguh-sungguh dan tidak sempat mendengar dan mngetahui Al-Quran secara baik. Orang-orang tersebut disebut al-maghdhub (dimurkai Allah) karena tahu kebenaran tetapi tidak mau menerima kebenaran itu, dan disebut al-dhallin (sesat) karena tidak menemukan kebenaran itu seperti sekarang ini kita sedang menghadapi era penuh fitnah yang dilakukan oleh kaum kafir dibantu kaum munafik. Salah satu fitnah yang sengaja disebarkan ialah virus paham pluralisme, awalnya pluralisme hanya menawarkan gagasan menghormati segenap penganut agama, apapun agamanya. Selanjutnya, mereka mempropagandakan bahwa Semua agama sama, semua agama baik, bahkan semua agama benar. Karena sebenarnya jelas tidaklah sama antara satu agama dengan agama lain.

Namun realitasnya, umat islam (ahli Al-Quran) justru menjadi umat yang mengekor kepada budaya kaum Yahudi dan Nasrani, karena kelemahan mentallah penyebabnya sebagian besar ahli Al-Quran mengidap penyakit inferiority complex atau mental pecundang sehingga tidak keberatan mengekor pada pihak yang berada dalam kesesatan dan mebiarkan yang memimpin dunia adalah pihak yang tidak memiliki wahyu yang bersumber asli dari Allah. Sungguh tepat penggambaran Nabi Muhammad lima belas abad yang lalu mengenai kondisi umat Islam di era penuh fitnah ini.

Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti tradisi atau kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Sehingga, sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun kalian pasti akan mengikuti mereka para sahabat bertanya Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani? Siapa lagi kalau bukan mereka! jawab Nabi. (HR Muslim No.4822)C. MAKNA DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM1. Makna Islama. Arti Islam secara EtimologisKata Islam berasal dari bahasa Arab salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah Swt.,"Bahkan, barang siapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati. (QS. Al-Baqarah: 112)b. Arti Islam secara TerminologiIslam adalah agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah Swt. Kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.c. Arti Islam Menurut Sabda Nabi atau Syari

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa, Aku tinggalkan kalian dalam suatu keadaan terang-benderang, siangnya seperti malamnya. Tidak ada yang berpaling dari keadaan tersebut kecuali ia pasti celaka. (HR Ahmad). Bahkan, sahabat Abu Dzar al-Ghifari berkata bahwa, Rasulullah wafat meninggalkan kami dalam keadaan tidak ada seekor burung pun yang terbang di udara melainkan beliau telah mengajarkan ilmunya kepada kami. (HR Thabrani)2. Karakter Islam Sebagai Agama Fitrah dan Tauhid

a. Pengertian FitrahSecara bahasa, kata fitrah berasal dari bahasa Arab (bentuk qiyasan mashdar dari kata fathara-yafthuru-fathran) artinya sifat, asal kejadian, kesucian, kemuliaan, bakat atau agama yang benar yang semuanya didasarkan kepada manusia. Sedangkan menurut istilah, ada beberapa pendapat yang mendefinisikan fitrah, diantaranya Raghib al-Isfahani, fitrah adalah kekuatan dan kemampuan yang diberikan Allah kepada manusia untuk mengenal iman. Sedangkan, ahli filsafat mengartikan fitrah sebagai suatu persiapan sebelum lahir ke dunia untuk melaksanakan hukum Allah yang akan mempu membedakan antara hak dan batil.Fitrah yang diberikan Allah Swt. Kepada menusia bersifat universal (kuttiyyuri). Secara garis besar, ijmal-nya mencakup pada empat bidang, yaitu fitrah ketauhidan (al-fitrah fi al-tauhid), fitrah suci dari dosa (al-fitrah fi al-dzunub), fitrah kemuliaan (al-fitrah fi al-ikraman), dan fitrah sosial (al-fitrah fi al-ijtimaiyyah).b. Cara Mempertahankan Fitrah

1) Jalan MuraqabahJiwa yang selalu merasa diawasi oleh Allah Swt. Sehingga ia selalu takut berbuat segala sesuatu yang menimbulkan kemarahannya.

2) Jalan MuahadahMengingat dan mengukuhkan kembali perjanjian manusia dengan Allah di alam ruh. Di sana sebelum manusia menjadi janin yang diletakkan di dalam rahim ibunya dan ditiupkan ruh, manusia sudah dimintai kesaksian oleh Allah,

Bukankan Aku ini Rabbmu? mereka menjawab, Benar (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi. (QS. Al-Mujadilah: 172)3) Jalan Muhasabah (Evaluasi)Jiwa yang selalu memperhitungkan dan mempertimbangkan segala amalannya dalam perspektif kehidupan akhirat.

4) Jalan MuaqabahSelain mengingat perjanjian (muahadah), sadar akan pengawasan (muraqabah) dan sibuk mengalkulasi diri, kita pun perlu meneladani para sahabat dan salafus saleh dalam meng-iqab (menghukum/ menjatuhi sanksi atas diri mereka sendiri). Dengan kata lain, jiwa yang selalu menghukum dirinya apabila terlanjur khilaf berbuat maksiat (salah).

5) Jalan MujahadahMujahadah merupakan upaya keras untuk bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah kepada Allah, menjauhi segala yang dilarang Allah dan mengerjakan apa saja yang diperintahkan-Nya, harus benar-benar dilaksanakan secara menyeluruh.

c. Pengertian Tauhid dan Macamnya1) Tauhid al-Uluhiyah, ialah mengesakan Allah Swt. Dalam beribadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karena-Nya semata.

2) Tauhid al-Rububiyah, ialah mengesakan Allah Swt. dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.

3) Tauhid al-Asmawa al-shifat, ialah mengesakan Allah Swt. Dalam asma dan sifat-Nya. Artinya, mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah Swt. Dalam Dzat, asma, dan sifat.

3. Karakter Islam sebagai Agama Rasional dan Paling Sempurna

a. AkalDalam pemahaman Izuttsu, kata aql di zaman jahiliyah dipakai dalam arti kecerdasan praktis (practical intelligence) yang dalam istilah psikologi modern disebut dengan kecakapan memecahkan masalah (Problem Solving Capacity). Orang berakal menurut pendapatnya adalah orang yang mempunyai kecakapan untuk menyelesaikan masalah, setiap kali ia dihadapkan pada suatu problema dan selanjutnya dapat melepaskan diri dari bahaya yang dihadapi.b. WahyuWahyu berasal dari bahasa Arab al-Wahyu, yaitu suara, api, dan kecepatan. Di samping itu ia juga bisikan, isyarat, tulisan, dan kitab. Al-Wahyu selanjutnya berarti pemberitahuan secara tersembunyi dan dengan cepat. Akan tetapi, kata itu lebih dikenal dalam arti apa yang disampaikan Tuhan kepada nabi-nabi. Ada tiga cara penyampaian wahyu. Pertama, melalui jantung hati seseorang dalam bentuk ilham. Kedua, dari belakang tabir sebagaimana yang pernah dialami oleh Nabi Musa a.s. ketiga, melalui utusan yang dikirim dalam bentuk malaikat.c. Pergulatan Antara Akal dan WahyuMasalah akal dan wahyu dalam pemikiran kalam dibicarakan dalam konteks manakah di antara keduanya-akal atau wahyu-sebagai sumber pengetahuan manusia tentang Tuhan, tentang kewajiban berterima kasih padaTuhan, tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang kewajiban menjalankan yang baik dan menghindari yang buruk.d. Fungsi WahyuWahyu bagi kaum Mutazilah mempunyai fungsi memberi penjelasan tentang perincian hukuman dan upah yang akan diterima manusia di akhirat.4. Syumuliyatul Islam

a. Kelengkapan Ajaran Islam di Bidang AkidahAkidah Islam mampu dengan jelas menerangkan tentang Tuhan manusia, alam raya, kenabian, dan bahkan perjalanan akhir manusia itu sendiri. Akidah Islam adalah akidah yang tidak bisa dibagi-bagi. Iman seorang mumin adalah iman 100% tidak bisa 99% iman, 1% kufur.b. Kelengkapan Ajaran Islam di Bidang IbadahIbadah dalam Islam menjangkau keseluruhan wujud manusia secara penuh. Seorang Muslim beribadah kepada Allah dengan lisan, fisik, hati, akal, dan bahkan kekayaannya.c. Kelengkapan Ajaran Islam di Bidang AkhlakAkhlak Islam memberikan sentuhan kepada seluruh sendi kehidupan manusia dengan optimal. Akhlak Islam menjangkau ruhiyah, fisik, agama, duniawi, logika, perasaan, keberadaannya sebagai wujud individu, atau wujudnya sebagai elemen komunal (masyarakat). Akhlak Islam meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pribadi, seperti kewajiban memenuhi kebutuhan fisik dengan makan dan minum yang halalan thayiban serta menjaga kesehatan, seruan agar manusia mempergunakan akalnya untuk berpikir akan keberadaan dan kekuasaan Allah, seruan agar manusia membersihkan jiwanya,Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Syams: 9-10).d. Kelengkapan Ajaran Islam di Bidang Hukum/SyariahSyariah Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Ada aturan ibadah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah. Ada halal dan haram (bahaya-berguna) yang mengatur manusia dengan dirinya sendiri. Ada hukum keluarga, nikah, thalak, nafkah, persusuan, warisan, perwalian dan sebagainya. Ada aturan bermasyarakat, seperti jual beli, utang-piutang, pengalihan hak, kafalah, dsb. Ada aturan tentang tindak kejahatan, minuman keras, zina, pembunuhan, dan sebagainya.e. Kelengkapan Ajaran Islam dalam Seluruh Aspek KehidupanIslam adalah agama yang sempurna. Salah satu bukti kesempurnaannya adalah Islam mencakup seluruh peraturan dan segala aspek kehidupan manusia. Kesempurnaan Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan merupakan satu-satunya diin yang diridhai Allah Swt. Menjadikannya satu-satunya agama yang benar dan tak terkalahkan.Dailah yang telah mengutus Rasul-Nya petunjuk dan agama yang dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS. Al-Taubah: 33)D. KERANGKA DASAR ATAU PRINSIP-PRINSIP DASAR AJARAN ISLAM1. Akidah

a. Makna AkidahAkidah secara etimologi dari asal kata aqada-yaqidu yang bermakna mengikat sesuatu, jika seseorang mengatakan (aku beritiqad begini) artinya saya mengikat hati dan dhamir terhadap hal tersebut. Dengan demikian kata akidah secara terminology bermakna: sesuatu yang diyakini seseorang, diimaninya dan dibenarkan dengan hatinya baik hak ataupun batil.Sedangkan, makna akidah ditinjau dari pengertian syariat islam adalah beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab, dan rasul-rasul-Nya beriman kepada hari akhir dan taqdir (ketentuan) Allah yang baik maupun buruk.b. Tujuan Mempelajari Akidah

1) Membebaskan kita dari ubudiyah/penghambaan kepada selain Allah.

2) Membentuk pribadi yang seimbang, yaitu selalu taat kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka.

3) Kita akan merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas.

4) Akidah memberikan kekuatan kepada jiwa, sekukuh gunung. Akidah hanya berharap kepada Allah dari ridha terhadap segala ketentuan Allah.

5) Akidah islamiyah berdasarkan kepada asas ukhuwah (persaudaraan) dan persamaan, tidak membedakan anatara miskin dan kaya, antara pejabat dan rakyat jelata, kecuali kadar ketakwaan kita di sisi Allah Swt.c. Kebutuhan Manusia Terhadap Akidah IslamSetiap manusia akan terus didera kegoncangan jiwa, kegersangan ruhani, kehampaan qalbu dan merasa serba-kekurangan, sampai manusia itu mendapatkan dan merengkuh keimanan kepada Allah Swt. Ketika itu manusia serta-merta mendapatkan kebahagiaan, merasakan ketenangan, seakan-akan ia baru menemukan dirinya sendiri. Karena itu, Al-Quran menjadikan keimanan dan akidah sebagai fitrah manusia semenjak ia diciptakan dari awal mula.d. Ruang Lingkup Akidah (Keimanan)Iman adalah pekerjaan yang berhubungan dengan perbuatan batin (hati), yaitu percaya kepada adanya Allah Swt. Para malaikat, para rasul Allah, kitab-kitab Allah, akan terjadinya hari kiamat dan percaya kepada takdir, sifatnya abstrak (tersembunyi). Sedangkan, Islam adalah pekerjaan yang berhubungan dengan perbuatan lahir yaitu mengucap syahadat, mengerjakan sholat, zakat, puasa, dan haji sifatnya konkret. Jadi, setiap orang Islam wajiblah beriman dan setiap orang yang beriman wajiblah dia Islam. Artinya, menyerah diri, agar mendapat keselamatan fiddun ya wal akhirate. Sistematika Arkanul Iman 1) Iman Kepada Allaha) Secara langsung dari Al-Quran dan Al-Hadis

b) Secara gabungan, Al-Quran dan pikiran (Dalil Naqliyah dan Aqliyah)2) Iman Kepada Malaikat3) Iman Kepada Kitab-Kitab Allaha) Taurat, diturunkan oleh Allah kepada Nabi Musa dalam bahasa Ibrani.b) Zabur, diturunkan oleh Allah kepada Nabi Daud dalam bahasa Qibti.

c) Injil, diturunkan oleh Allah kepada Nabi Isa dalam bahasa Suryani.

d) Al-Quran, diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. dalam bahasa Arab.

4) Iman Kepada Nabi dan Rasul5) Iman Kepada Hari Akhir a) Kiamat Sughra (Kecil)

b) Kiamat Qubra (Besar)6) Iman Kepada Takdir AllahQadha adalah kenyataan hukum yang telah ditetapkan Allah Swt., sejak zaman azali (dalam ilmu Tuhan) terhadap sesuatu yang sekarang telah berwujud, seperti hidup, mati, senang, susah, dan lain sebagainya (praktis kenyataan). Qadar adalah rencana yang berada di dalam ilmu Tuhan Allah (zaman azali) untuk menentukan segala sesuatu secara teoretis (rencana). Dari pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa qadha merupakan manifestasi dari qadar. Sedangkan, qadar hanyalah merupakan rencana-rencana saja sehingga qadha dan qadar merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.2. Metode dan Proses Mengenali Allah (Makrifatullah)Kita harus menggunakan akal kita pada tempatnya. Orang yang tidak menggunakan akalnya disejajarkan dengan hewan bahkan lebih rendah dari hewan. Agama merupakan keyakinan yang harus kita pelajari dan telaah terlebih dahulu meskipun agama yang kita anut berasal dari orangtua kita. Syarat mutlah masuk Islam yaitu dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Salah satu jalan membuktikannya yaitu dengan memperhatikan segala ciptaan-Nya.

Dan di bumi itu tedapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. Al-Dzariyat: 20-21)Begitu juga dengan tubuh kita yang sempurna dan bekerja sesuai fungsinya masing-masing, terutama dalam hal pengendalian ruh. Hal-hal seperti inilah yang menyadarkan kita akan kekuasaan-Nya yang kemudian kita bisa mengambil jalan untuk mengenal Allah Swt. Contohnya, Imam Hambali membuktikan adanya Zat Yang Maha Kuasa dengan kejadian makhluk-makhluk, terutama manusia yang asalnya dari sperma dan ovum. Sir Isaac Newton, merasakan bahwa ilmu yang ada padanya adalah hasil penemuan tentang apa yang tersedia di alam ini. Ilmu dan kepintaran manusia tidak sanggup menciptakan sesuatu yang belum ada sebelumnya. Disinilah Newton membuktikan kekuasaan Allah sebagai penciprta alam semesta.Meskipun ada banyak pengakuan dari ilmuwan nonmuslim, tetapi hal tersebut hanya sekedar pengakuan mereka saja dan mereka tetap mempersekutukan Allah serta tidak mau mengakui agama Islam. Bahkan setan dan iblis juga mempercayai adanya Allah namun tetap menyelewengkan kehendak Allah dan terus terang dihadapan Allah untuk tidak menuruti perintah-Nya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Taqwa adalah sikap memelihara yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten.2. Sumber-sumber hukum Islam semuanya berawal dari Al-Quran dan Hadis

3. Islam adalah ajaran agama yang diberkan oleh Allah kepada manusia melalui para Rosul-Nya sebagai pedoman yang mengandung hukum sempurna untuk dipergunakan dalam seluruh tatanan kehidupan manusia.

4. Aqidah Islam merupakan prinsip utama dalam pemikiran Islami yang berperan penting dalam membina setiap individu muslim.17