PADA HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) SEKRETARIAT …repository.umrah.ac.id/4137/1/JURNAL MUHAMAD...
Transcript of PADA HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) SEKRETARIAT …repository.umrah.ac.id/4137/1/JURNAL MUHAMAD...
1
HALAMAN JUDUL
STRATEGI MEDIA RELATIONS DALAM MEMBENTUK
CITRA POSITIF PADA HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)
SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
Muhamad Saputra1, Jamhur Poti2, Edison3
Email : [email protected]
Program Studi Ilmu Adminitrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Strategi Media Relations dilakukan untuk menciptakan kepercayaan antara
pemerintah dan media massa sehingga dapat menumbuhkan pemahaman yang sama
dalam menyampaikan informasi. Instansi pemerintah kota Tanjungpinang yang
bertanggung jawab untuk menjalankan Hubungan Media adalah Bagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol. Peran Humas (HUMAS) sangat penting dalam membentuk
citra positif pemerintah kota Tanjungpinang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Media Relations dalam
membentuk citra positif pada Hubungan Masyarakat (HUMAS) Sekretariat Daerah
Pemerintah Kota Tanjungpinang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari strategi analisis, instrumen
distribusi informasi yang tidak memadai menjadi alasan strategis bagi Humas pemerintah
kota Tanjungpinang untuk membangun relasi eksternal. Berdasarkan strategi keputusan,
hanya media massa yang telah diverifikasi oleh Dewan Pers yang dapat bekerja sama
dengan pemerintah kota Tanjungpinang. Berdasarkan strategi aksi Humas pemerintah
kota Tanjungpinang membuat siaran pers, koferensi pers, pers tour, coffee morning dalam
membangun hubungan baik dengan media massa.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Hubungan Media
dalam membentuk citra positif tentang Hubungan Masyarakat (HUMAS) Sekretariat
Daerah Pemerintah Kota Tanjungpinang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Saran yang dapat diberikan adalah Humas Pemerintah Kota Tanjungpinang perlu
melakukan penelitian untuk menganalisis opini publik, tidak melakukan pemilihan media
massa yang hanya diverifikasi oleh Dewan Pers, dan memaksimalkan sosialisasi kepada
publik.
Kata kunci : Strategi, Citra positif & Media Relations
2
PENDAHULUAN
Pelembagaan Public Relations (PR) atau Hubungan Masyarakat (Humas)
dilingkungan pemerintah merupakan wujud dari pengelolaan informasi. Lembaga
Humas menjadi pintu keluar masuknya informasi dari dan untuk masyarakat.
Keberadaan Humas dewasa ini memegang peranan yang sangat penting, karena
setiap organisasi ingin mendapatkan penilaian yang baik dalam rangka
membangun eksistensi lembaga. Hal tersebut telah banyak membuat organisasi
yang ada menyadari akan manfaat keberadaan Humas di dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB) Nomor. 30 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Tata Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintah menyebutkan
bahwa Humas pemerintah berfungsi untuk membentuk, meningkatkan, serta
memelihara citra dan reputasi positif instansi dengan menyediakan informasi
tentang kebijakan, program, dan kegiatan instansi. Tugas Humas pemerintah
melaksanakan komunikasi timbal balik antara instansi pemerintah dan publik
yang terencana untuk menciptakan saling pengertian dalam mencapai tujuan, demi
memperoleh manfaat bersama.
Di era kehidupan masyarakat modern, arus komunikasi dan informasi
menjadi semakin meningkat, baik di ranah publik maupun dilingkungan
pemerintah itu sendiri. Melihat perubahan tersebut, kegiatan komunikasi dalam
konteks Humas pemerintah perlu medium yang lebih besar. Penting bagi Humas
memanfaatkan kehadiran Media massa untuk menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
3
Media massa dalam perkembangannya turut menjadi alat kontrol publik
terhadap pemerintah. Sebagai lembaga sosialisasi pesan-pesan penting kepada
masyarakat, Media massa memiliki kemampuan dan pengaruh yang sangat besar
dalam membentuk opini publik. Informasi aktual yang dimuat didalam Media
massa sangat cepat tersebar ke khalayak, tidak memandang apakah berita tersebut
positif ataupun negatif bagi pemerintah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
Humas Pemerintah untuk menjalin hubungan baik dengan Media massa.
Pemerintah Kota Tanjungpinang merupakan salah satu instansi pemerintah
yang menjalankan kegiatan Hubungan Masyarakat yaitu dengan membentuk
Bagian Humas dan Protokoler dibawah koordinasi Sekretariat Daerah Kota
Tanjungpinang. Struktur organisasi dilingkungan Sekretariat Daerah Kota
Tanjungpinang diatur melalui Peraturan Wali Kota Tanjungpinang Nomor : 29
Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang.
Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Komunikasi dan Informasi
Kota Tanjungpinang membuat sebuah website sebagai media komunikasi resmi.
Website tersebut menampilkan berita-berita pemerintah Kota Tanjungpinang yang
telah dibuat oleh Humas dengan tujuan agar masyarakat mengetahui tentang
aktivitas yang sedang atau akan dilaksanakan pemerintah Kota Tanjungpinang.
Pembuatan portal resmi tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Komunikasi
dan Informasi Nomor :55/Kep/M.Kominfo/12/2003 Tentang Panduan
Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah. Dalam rangka menunjang
pengembangan dan pelaksanaan e-Goverment, maka perlu menyiapkan
infrastruktur portal di instansi pemerintah.
4
Aktivitas website resmi milik pemerintah Kota Tanjungpinang dalam
mendesiminasi informasi seputar pemerintah Kota Tanjungpinang dapat dikatakan
cukup baik, postingan berita yang dibuat oleh Humas selalu tersedia dan aktual.
Humas berusaha membentuk cita positif lembaga dengan banyak membuat berita
tentang capaian-capaian yang telah didapat oleh pemerintah Kota Tanjungpinang.
Salah satunya prestasi pemerintah Kota Tanjungpinang dalam keterbukaan
informasi kepada publik. Prestasi tersebut merupakan penghargaan pertama
selama pemerintahan Kota Tanjungpinang terbentuk. Sebelumnya, pemerintah
Kota Tanjungpinang sama sekali tidak pernah masuk dalam nominasi penerima
anugerah.
Desiminasi informasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota
Tanjungpinang dalam meningkatkan eksistensi lembaga tidak hanya dilakukan
melalui media website saja. Pemerintah Kota Tanjungpinang turut memanfaatkan
media lain untuk berkomunikasi dengan masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung seperti menggunakan papan reklame, iklan layanan masyarakat di
media televisi hingga siaran langsung melalui radio.
Citra pemerintah Kota Tanjungpinang khususnya dalam penilaian
pemerintah pusat mendapatkan kesan yang positif. Pada tahun 2018 Ombudsman
Republik Indonesia sebagai lembaga pengawas penyelenggaraan pelayanan publik
memberikan penghargaan prediket kepatuhan terhadap percepatan peningkatan
kualitas pelayanan publik di Kota Tanjungpinang, dari 56 produk layanan
administrasi Kota Tanjungpinang berhasil meraih nilai 87,39 dan berada pada
zona hijau. Sebelumnya pemerintah Kota Tanjungpinang pada tahun 2017
5
mendapat penilaian kepatuhan rendah atau zona merah.
(Http://www.ombudsman.go.id/)
Namun disisi lain, aktivitas yang tercermin dalam kegiatan Humas
pemerintah Kota Tanjungpinang cenderung membentuk citra positif Walikota
dibandingkan dengan citra pemerintah Kota Tanjungpinang secara keseluruhan.
Aktivitas yang dilaksanakan oleh Humas Kesekretariatan Daerah Kota
Tanjungpinang seperti peliputan dan publikasi informasi lebih fokus pada
kegiatan yang dilaksanakan oleh Walikota, pola ini sangat terlihat pada kegiatan
Humas yang di posting dalam Website Kota Tanjungpinang.
Humas Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang belum optimal
menjalankan peranannya dalam menyampaikan informasi mengenai kebijakan-
kebijakan pemerintah Kota Tanjungpinang secara keseluruhan. Sebagai juru
bicara pemerintah, tugas Humas tidak sekedar menulis berita melainkan mampu
untuk membentuk pandangan umum terhadap isu-isu yang di angkat oleh Media
massa terhadap kinerja pemerintah Kota Tanjungpinang.
Informasi yang disampaikan oleh Media massa merupakan bentuk respon
pro dan kontra masyarakat terhadap masalah publik yang bersifat aktual. Namun
apa yang menjadi tujuan dalam Media Relations belum terkoordinasi dengan baik.
Humas Kota Tanjungpinang belum melakukan perencanaan dengan baik apa saja
media-media yang menjadi partner, keputusan yang dibuat oleh Humas juga
belum disesuaikan atau dikonfirmasikan dengan Walikota. Sehingga hasil atau
output publikasi yang dilakukan oleh Humas belum dapat membuat citra yang
positif bagi pemerintahan Kota Tanjungpinang.
6
Permasalahan kemasyarakatan yang mendasar di Kota Tanjungpinang
tidak lepas dari sorotan Media massa. Sebagai contoh pemberitaan di Media cetak
yang mengangkat permasalahan banjir di Kota Tanjungpinang. Meskipun
sebelumnya pemerintah Kota Tanjungpinang telah mengkonfirmasi melalui
Website resmi masalah banjir yang mengakibatkan beberapa rumah terendam dan
sempat membuat aktivitas dijalan raya macet, sehari setelah berita Humas
pemerintah Kota Tanjungpinang terbit, Media massa tetap membuat sebuah narasi
yang mendorong agar pemerintah secepat mungkin menyelesaikan permasalahan
banjir. Hal inilah yang menjadi ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian
lebih lanjut, yaitu bagaimana Strategi Media Relations dalam membentuk citra
positif pada Hubungan Masyarakat (HUMAS) Sekretariat Daerah Pemerintah
Kota Tanjungpinang.
BAHAN DAN METODE
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah studi
deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:14) penelitian deskriptif yaitu :
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya.
Hal ini sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
bagaimana bagaimana Strategi Media Relations dalam membentuk citra positif
pada Hubungan Masyarakat (HUMAS) Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Tanjungpinang, sehingga penelitian ini membutuhkan data berupa hasil
wawancara yang di olah berdasarkan fenomena strategi media relations dalam
7
membentuk citra positif di Kota Tanjungpinang, dengan sumber data primer dan
sekunder.
Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain:
observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan
ialah pedoman wawancara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dilapangan bahwa terdapat beberapa jawaban strategi mengenai
analisis lingkungan internal, keputusan dalam pemecahan masalah, langkah dalam
bertindak serta aksi berupa impelementasi untuk membentuk citra positif Humas
kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan teori Dess dan Lumpkin (dalam
Kuncoro 2006:6-9). Untuk mengetahui bagaimana Strategi Media Relations
dalam membentuk citra positif pada Hubungan Masyarakat (HUMAS) Sekretariat
Daerah Pemerintah Kota Tanjungpinang dapat dilihat melalui indikator sebagai
berikut :
1. Analisis
Manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hierarki tujuan stratejik
(visi, misi dan sasaran stratejik) bersamaan dengan analisis lingkungan internal
dan eksternal organisasi. Strategi analisis peneliti gunakan untuk menelaah
keadaan sebenarnya yang menjadi sebab Humas pemerintah kota Tanjungpinang
melakukan kerjasama dengan Media massa dalam rangka membentuk citra positif.
Keberadaan Humas mempermudah pemerintah kota Tanjungpinang untuk
menyampaikan kebijakan yang telah ditetapkan. Humas juga turut memainkan
peranannya untuk meluruskan informasi-informasi yang berkembang ditengah-
tengah masyarakat.
8
Sebagaimana yang di sampaikan Rachmat (2012:6) bahwa Public relations
adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada
dasarnya tujuan Public relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Peran Humas
kota Tanjungpinang sebagai corong informasi bagi pemerintah kota
Tanjungpinang dapat menjaga bias dan keambiguan atas informasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah kota Tanjungpinang. Dengan demikian, setiap
pengambilan kebijakan dalam lembaga tersebut harus memberikan informasi yang
seluas-luasnya kepada Humas karena informasi tersebut lah yang kemudian akan
disampaikan kepada publik.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan Humas tentu memerlukan fasilitas
untuk menunjang kegiatan. Fasilitas yang tersedia akan sangat menentukan
keberhasilan Humas dalam mencapai tujuan. Begitu pula halnya Humas
pemerintah Kota Tanjungpinang dalam menjalankan fungsinya. Humas
pemerintah kota Tanjungpinang hanya mengandalkan saluran komunikasi seperti
Website, Media sosial dan Radio Republik Indonesia (RRI) kota Tanjungpinang.
Penyaluran informasi tersebut juga dibantu dengan adanya kerjasama pemerintah
Kota Tanjungpinang dengan Media massa.
Sebagai lembaga publik, Humas pemerintah kota Tanjungpinang tidak
dilengkapi dengan instrumen distribusi informasi yang memadai. Humas tentu
tidak akan maksimal menjangkau sasarannya melalui medianya yang terbatas.
Kondisi tersebut menjadi alasan strategis Humas pemerintah kota Tanjungpinang
membangun relasi eksternal.
9
2. Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas.
Didalam langkah tersebut keputusan mengenai apa yang seharusnya akan
dilakukan didalam organisasi itu sendiri. Tentu saja ini mempunyai peran sebagai
penengah diantara langkah analisis dengan aksi.
Membangun hubungan emosional yang kokoh dengan Media massa bagi
praktisi Humas pemerintah kota Tanjungpinang sangatlah penting dilakukan.
Media massa dapat menjadi sarana publisitas oleh Humas pemerintah kota
Tanjungpinang. Disisi lain, Humas pemerintah juga menjadi sumber berita bagi
Media massa. Melalui manajemen Media Relations yang baik, akan tercipta
hubungan yang saling menguntungkan antara Humas dan Media massa yang
diharapkan dapat menimbulkan pemberitaan yang baik.
Meskipun pemerintah kota Tanjungpinang memiliki kepentingan terhadap
pemberitaan Media massa, Humas pemerintah kota Tanjungpinang tetap
melakukan proses pemilihan Media massa. Tidak semua Media massa bisa
melakukan kerjasama untuk publikasi pemerintah. Dari penelitian tersebut, dapat
dilihat bahwa Media massa baik itu cetak, harian maupun online yang sudah
terverfifikasi oleh Dewan Pers dapat bekerja sama dengan pemerintah kota
Tanjungpinang. Upaya persuasif juga turut dilakukan Humas pemerintah untuk
tetap dapat menjalin hubungan baik dengan Media massa yang tidak bekerjasama
dengan pemerintah kota Tanjungpinang.
Sistem kerjasama yang dijalankan diatur melalui MoU antara Media massa
dan Pemerintah kota Tanjungpinang yang dibayar per Triwulan. Media massa
mengajukan proposal kerjasama kepada pemerintah kota Tanjungpinang melalui
10
Dinas Komunikasi dan Informasi pemerintah kota Tanjungpinang. Sebelumnya,
administrasi kerjasama media berada di Humas, perubahan tersebut terjadi kerana
adanya perubahan SOTK pemerintah kota Tanjungpinang pada tahun 2016. Dinas
Komunikasi dan Informasi yang semula bergabung dengan Dinas Perhubungan
kota Tanjungpinang kini menjadi instansi sendiri. Didalam manajemen Media
Relations, Humas pemerintah Kota Tanjungpinang bertugas menyediakan
kebutuhan teknis bagi Media massa seperti menyiapkan rilis berita, menshare
informasi kegiatan yang akan atau telah dilakukan oleh pemerintah Kota
Tanjungpinang kepada Media massa serta menjalin hubungan baik dengan Media
massa.
3. Aksi
Langkah ini adalah suatu implementasi dari strategi tersebut dari
keputusan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Hal ini membutuhkan pemimpin
untuk mengalokasikan sumber daya yang diperlukan dan mendesain organisasi
agar strategi yang dipilih menjadi sebuah kenyataan.
Menjalin hubungan yang baik dengan Media massa tentu harus dilakukan
melalui tindakan-tindakan yang nyata oleh Humas. Dari hasil penelitian bahwa
Humas pemerintah kota Tanjungpinang melakukan berbagai kegiatan dalam
mewujudkan hubungan baik dengan Media massa.
Bentuk kegiatan Media Relations yang dilakukan oleh Humas pemerintah
kota Tanjungpinang berupa kegiatan coffee morning, press launch dengan Media
massa serta press tour untuk melakukan liputan khusus pemerintah diluar kota.
Namun kegiatan tersebut tidak dilakukan secara terencana dan rutin.
11
Sebagaimana yang disampaikan oleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto
dalam Tatik Yuniarti dan Winda Primasari(2013: 144). Dalam upaya membina
hubungan pers, maka PR melakukan pelbagai kegiatan yang bersentuhan dengan
pers antara lain sebagai berikut: (1) Konferensi pers, temu pers atau jumpa pers
yaitu diberitakan secara simultan/berbarengan oleh seorang pejabat pemerintahan
atau swasta kepada sekelompok wartawan sekaligus. Sebuah konferensi pers akan
kehilangan fungsinya bila berita yang disampaikan kurang penting, apalagi jika
diliput oleh televisi dan radio. (2). Press Briefing, yaitu diselenggarakan secara
reguler oleh seorang pejabat PR. Dalam kegiatan ini disampaikan informasi-
informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan
tanggapan atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan
keterangan lebih rinci. (3). Press Tour, yaitu diselenggarakan oleh suatu
perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu dan pers diajak
menikmati objek wisata yang menarik. (4). Press release atau siaran pers,
peristiwa yang diberitakan adalah peristiwa yang diciptakan oleh public relations
yang berupaya meyakinkan editor atau reporter akan adanya nilai berita dari
seseorang, peristiwa, barang atau jasa yang diinformasikan; press release secara
sederhana merupakan pernyataan yang sudah dirancang sebelumnya untuk
didistribusikan di Media massa. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi
yang berguna, akurat, dan menarik kepada Media massa. (5). Special Event, yaitu
peristiwa khusus sebagai kegiatan PR yang penting dan memuaskan banyak orang
untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan
memenuhi selera public, seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun
perusahaan. Kegiatan ini biasanya mengundang pers untuk meliputnya. (6). Press
12
Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil
Media massa/wartawan sehingga pada kesempatan itu pihak pers bisa bertemu
dengan top manajemen perusahaan/ lembaga guna mendengarkan perkembangan
perusahaan/lembaga tersebut. (7). Wawancara pers, yaitu sifatnya lebih pribadi,
lebih individual. PR atau top manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan
dengan wartawan yang bersangkutan.
Aktivitas Media Relations Humas merupakan rangkaian kegiatan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat luas, kegiatan Humas harus terencana
dan berlangsung secara berkesinambungan dalam rangka membentuk citra positif.
Kegiatan yang dilakukan Humas bersifat kondisional, persoalan budget yang tidak
tersedia menjadi kendala bagi Humas pemerintah kota Tanjungpinang dalam
memberi perhatian khusus kepada Media massa. sehingga apa yang dilakukan
Humas untuk menjalin hubungan baik dengan Media massa lebih banyak atas
inisiatif dari praktisi Humas itu sendiri. Hal seperti ini yang perlu dihindari bagi
praktisi Humas, mengingat bahwa lembaga Humas merupakan ujung tombak bagi
pemerintah dalam menjaga citra lembaga, oleh sebab itu Humas perlu
menyiapkan perencanaan yang matang dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Segala kekurangan yang dihadapi Humas pemerintah kota Tanjungpinang dalam
menjalankan tugasnya, harus menjadi catatan penting agar kekurangan tersebut
dapat segera mendapatkan jalan keluar.
Selanjutnya terlihat bahwa media massa yang telah bekerjasama dengan
pemerintah kota Tanjungpinang belum terkoordinasi dengan baik. Humas tidak
membuat perencanaan terhadap publikasi Media massa. Hubungan antara Humas
pemerintah kota Tanjungpinang dan Media massa masih dinamis.
13
Aktivitas Media Relations tidak hanya sekedar untuk menciptakan
hubungan yang harmonis dengan Media massa saja, namun dari aktivitas tersebut
dapat menciptakan kepercayaan diantara kedua belah pihak sehingga
menumbuhkan persamaan pemahaman dalam menyampaikan informasi. Citra
positif yang menjadi sasaran dari kegiatan Media Relations tidak berarti bahwa
Media massa diharuskan untuk membuat pemberitaan yang baik semata terhadap
aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah. Pemberitaan oleh Media massa tidak
boleh mendapatkan intervensi dari pihak pemerintah. Yang perlu digaris bawahi
dari hubungan baik yang terjalin adalah sikap saling pengertian antara kedua.
Sikap saling pengertian antara Humas pemerintah kota Tanjungpinang dengan
Media massa belum terwujud.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa :
1. Dilihat dari Strategi Analisis, Instrumen disribusi informasi yang digunakan
Humas pemerintah kota Tanjungpinang sangat minim. Humas pemerintah
Kota Tanjungpinang hanya mengandalkan saluran komunikasi internal
seperti Website, Media sosial dan Radio Republik Indonesia (RRI) kota
Tanjungpinang. Hal tersebut mendorong pemerintah kota Tanjungpinang
membangun relasi eksternal.
2. Dilihat dari Strategi Keputusan, Humas pemerintah kota Tanjungpinang
melakukan pemilihan Media massa sebagai mitra dalam mendesiminasi
informasi, Media massa yang bekerja sama dengan pemerintah kota
Tanjungpinang merupakan Media massa berbentuk cetak, Media massa
online maupun Media Televisi yang telah terverifikasi oleh Dewan Pers.
14
3. Dilihat dari Strategi Aksi, Media Relations Humas pemerintah kota
Tanjungpinang dilakukan dengan cara melibatkan Media massa untuk
melakukan liputan khusus, namun dengan bergantian atau rolling. Selain
itu, Humas pemerintah kota Tanjungpinang juga melakukan pendekatan
non formal untuk menjalin hubungan baik dengan Media massa. Hubungan
tersebut dijaga dengan cara berkomunikasi melalui group WhatsApp untuk
memberi informasi kegiatan, mengadakan Coffee morning, dan juga makan
siang bersama. Persoalan budget menjadi alasan oleh Humas untuk
melaksanakan kegiatan, sehingga apa yang dilakukan Humas untuk
menjalin hubungan baik dengan Media massa lebih banyak atas inisiatif dari
praktisi Humas itu sendiri.
DAFTAR REFERENSI
Referensi Buku :
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Mudrajad, Kuncoro. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?,
Erlangga : Jakarta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta Pres.
Referensi Jurnal Ilmiah dan Skripsi :
Yuniarti, Tatik., Primasari, Winda. 2013Strategi Media Relations Humas
Pemerintah Kota Bekasi Dalam Upaya Penanganan Wartawan Tidak Resmi.
Jurnal Communication Spectrum, Indonesian Journal Of Communication
and Culture, Volume 3, No. 2.
15
Referensi Peraturan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MENPAN-RB) Nomor. 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata Kelola
Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintah
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor :
55/Kep/M.Kominfo/12/2003 Tentang Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal
Pemerintah.
Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor : 3 Tahun 2014 Tentang Perubahan
kedua Atas Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Staf Ahli Dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjungpinang.
Internet
http://www.ombudsman.go.id/perwakilan/news/r/pwk--lagi-lagi-pemko-
tanjungpinang-menerima-kualitas-pelayanan-terbaik diakses pada tanggal 28
Januari pada pukul 20:00 wib.