P2 -Tugas Sosio TI #3 (New Economy) - 130152 - 130158 - 130197
-
Upload
ludfi-andy -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of P2 -Tugas Sosio TI #3 (New Economy) - 130152 - 130158 - 130197
New EconomyAmazon.comN o v a n d D w i k i H a r l i a n s y a h
1 3 4 1 0 1 0 0 1 5 2
M u c h a m a d N a s r u l l a h
1 3 4 1 0 1 0 0 1 5 8
L u d f i a n d y R o m a d h o n y
1 3 4 1 0 1 0 0 1 9 7
Sosio Teknologi Informasi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................3
1.1 Latar belakang ..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................................................4
2.1. Pengertian New Economy .........................................................................................................4
2.3 Model E-Business .......................................................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................................11
3.1 Analisa perusahaan amazon berdasarkan 12 karakteristik new Economy........................11
3.2 Dampak perusahaan amazon jika tidak menerapkan 12 karakteristik new economy .....14
3.3 Model E-Business .....................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Amazon.com, Inc. (NASDAQ: AMZN) adalah sebuah perusahaan perdaganganelektronik multinasional yang berkantor pusat di Seattle, Washington, Amerika Serikat.Amazon adalah pengecer daring terbesar di dunia.[4] Perusahaan ini juga memproduksibarang elektronik konsumen—termasuk pembaca buku elektronik Amazon Kindle dankomputer tablet Kindle Fire—dan merupakan salah satu penyedia jasa komputasi awan besar.
Amazon memiliki beberapa situs web ritel untuk Amerika Serikat, Kanada, BritaniaRaya, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Jepang, dan Cina, dengan pengiriman internasionalsebagian produknya ke negara-negara lain. Amazon juga akan meluncurkan situs webterpisah di Polandia,[5] Brasil,[6] Belanda dan Swedia.[7]
Jeff Bezos mendirikan perusahaan ini (dengan nama Cadabra) pada bulan Juli 1994dan situsnya mengudara dengan nama amazon.com tahun 1995.[8] Perusahaan ini diberi namasesuai Sungai Amazon, salah satu sungai terbesar di dunia,[8] yang juga diberi nama setelahAmazon, bangsa prajurit wanita legendaris dalam mitologi Yunani. Amazon.com berawalsebagai toko buku daring, lalu menjadi penjual DVD, CD, MP3, perangkat lunak, permainanvideo, barang elektronik, perlengkapan, furnitur, makanan, mainan, dan perhiasan.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana menerapkan 12 karakteristik new economy dan model e-business pada perusahaanamazon.com?
1.3 Tujuan Penulisan
untuk mengetahui penerapan 12 karakteristik new economy dan e-business pada perusahaanamazon.com
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian New Economy
Ekonomi digital didefinisikan oleh Amir Hartman sebagai “the virtual arena in which
business actually is conducted, value is created and exchanged, transactions occur, and one-
to-one relationship mature by using any internet initiative as medium of exchange” (Hartman,
2000). Keberadaannya ditandai dengan semakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi
perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi, dan
kooperasi antar perusahaan atau pun antar individu dan berikut 12 karakteristik new economy
2.1.2 12 karakteristik new economy
Don Tapscott menemukan dua belas karakteristik penting dari ekonomi digital yang
harus diketahui dan dipahami oleh para praktisi manajamen, yaitu: Knowledge,
Digitazion, Virtualization, Molecularization, Internetworking, Disintermediation,
Convergence, Innoavation, Prosumption, Immediacy, Globlization, dan Discordance.
Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing aspek terkait (Tapscott, 1996).
1. Knowledge
Jika di dalam ekonomi klasik tanah, gedung, buruh, dan uang merupakan faktor-faktor
produksi penting, maka di dalam ekonomi digital, knowledge atau pengetahuan
merupakan jenis sumber daya terpenting yang harus dimiliki organisasi. Mengingat
bahwa pengetahuan melekat pada otak manusia, maka faktor intelegensia dari sumber
daya manusia yang dimiliki perusahaan merupakan penentu sukses tidaknya organisasi
tersebut dalam mencapai obyektifnya. Pengetahuan kolektif inilah yang merupakan value
dari perusahaan dalam proses penciptaan produk dan jasa.
2. Digitization
Digitazion merupakan suatu proses transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi
format digit “0” dan “1” (bilangan berbasis dua). Walaupun konsep tersebut sekilas
nampak sederhana, namun keberadaannya telah menghasilkan suatu terobosan dan
perubahan besar di dalam dunia transaksi bisnis. Lihatlah bagaimana bentuk gambar dua
dimensi seperti lukisan dan foto telah dapat direpresentasikan ke dalam format kumpulan
bit sehingga dapat dengan mudah disimpan dan dipertukarkan melalui media elektronik.
Hal ini tentu saja telah dapat meningkatkan efisiensi perusahaan karena mengurangi
biaya-biaya terkait dengan proses pembuatan, penyimpanan, dan pertukaran media
tersebut. Bahkan teknologi terakhir telah dapat melakukan konversi format analog video
dan audio ke dalam format digital. Kemajuan teknologi telekomunikasi yang
memungkinkan manusia untuk saling bertukar informasi secara cepat melalui email ke
seluruh penjuru dunia semakin memudahkan proses pengiriman dan pertukaran seluruh
jenis informasi yang dapat di-digitasi. Dengan kata lain, jika produk dan jasa yang
ditawarkan dapat direpresentasikan dalam bentuk digital, maka perusahaan dapat dengan
mudah dan murah menawarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia. Electronic
publishing, virtual book store, internet banking, dan telemedicine merupakan contoh
berbagai produk dan jasa yang dapat ditawarkan di internet.
3. Virtualization
Berbeda dengan menjalankan bisnis di dunia nyata dimana membutuhkan aset-aset fisik
semacam gedung dan alat-alat produksi, di dunia maya dikenal istilah virtualiasasi yang
memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan
dapat menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia. Di dalam dunia maya, seorang
pelanggan hanya berhadapan dengan sebuah situs internet sebagai sebuah perusahaan
(business to consumer), demikian pula relasi antara berbagai perusahaan yang ingin saling
bekerja sama (business to business). Dalam menjalin hubungan ini, proses yang terjadi
lebih pada transaksi adalah pertukaran data dan informasi secara virtual, tanpa kehadiran
fisik antara pihak-pihak atau individu yang melakukan transaksi. Dengan kata lain, bisnis
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama 24 jam per-hari dan 7 hari seminggu
secara on-line dan real time.
4. Molecularization
Organisasi yang akan bertahan dalam era ekonomi digital adalah yang berhasil
menerapkan bentuk molekul. Bentuk molekul merupakan suatu sistem dimana organisasi
dapat dengan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di
lingkungan sekitar perusahaan. Seperti diketahui, pada masa ini mayoritas organisasi
dikelola dengan menggunakan konsep struktur hirarkis atau yang lebih maju lagi struktur
matriks. Kedua konsep ini sangat rentan terhadap perubahan sehingga akan
memperlambat gerak perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar.
Satu hal yang harus diingat adalah bahwa terjun ke dunia maya berarti berhadapan head-
to-head dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Perilaku mereka setiap hari akan
sangat mempengaruhi struktur pasar dan industri terkait yang seringkali akan merubah
berbagai kondisi. Hal ini tentu saja merupakan manifestasi dari persaingan bebas dan
ketat yang terjadi disamping merupakan strategi untuk memenangkan rivalitas. Dengan
kata lain, perubahan merupakan proses wajar yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Charles Darwin mengatakan bahwa bangsa yang akan bertahan bukanlah yang paling
besar atau paling kuat, melainkan yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan.
5. Internetworking
Tidak ada perusahaan yang dapat bekerja sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan
pihak-pihak lain, demikian salah satu prasyarat untuk dapat berhasil di dunia maya.
Berdasarkan model bisnis yang dipilih, perusahaan terkait harus menentukan aktivitas
inti-nya (core activity) dan menjalin kerja sama dengan institusi lain untuk membantu
melaksanakan proses-proses penunjang (supporting activities). Contoh dari pihak-pihak
yang umum dijadikan sebagai rekanan adalah vendor teknologi, content partners,
merchants, pemasok (supplier), dan lain sebagainya. Konsep bisnis yang ingin menguasai
sumber daya sendiri dari hulu ke hilir tidak akan bertahan lama di dalam ekonomi digital.
6. Disintermediation
Ciri khas lain dari arena ekonomi digital adalah kecenderungan berkurangnya mediator
(broker) sebagai perantara terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan. Contohnya
mediator-mediator dalam aktivitas ekonomi adalah wholesalers, retailers, broadcasters,
record companies, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan klasik yang
menggantungkan diri sebagai mediator dengan sendirinya terpaksa harus gulung tikar
dengan adanya bisnis internet. Pasar bebas memungkinkan terjadinya transaksi antar
individu tanpa harus melibatkan pihak-pihak lain.
7. Convergence
Kunci sukses perusahaan dalam bisnis internet terletak pada tingkat kemampuan dan
kualitas perusahaan dalam mengkonvergensikan tiga sektor industri, yaitu: computing,
communications, dan content. Komputer yang merupakan inti dari industri computing
merupakan pusat syaraf pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
melakukan transaksi usaha. Adapun produk industri communications yang paling relevan
adalah infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sebagai pipa penyaluran data dan
informasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Persaingan sesungguhnya terletak pada
industri content yang merupakan jenis pelayanan atau jasa yang ditawarkan sebuah
perusahaan kepada pasar di dunia maya. Ketiga hal di atas merupakan syarat mutlak yang
harus dimiliki dan dikuasai pemakainnya untuk dapat berhasil menjalankan bisnis secara
sukses.
8. Innovation
Aktivitas di internet adalah bisnis 24 jam, bukan 8 jam seperti layaknya perusahaan-
perusahaan di dunia nyata. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) sangat sulit
dipertahankan mengingat apa yang dilakukan seseorang atau perusahaan internet lain
sangat mudah untuk ditiru. Oleh karena itulah inovasi secara cepat dan terus-menerus
dibutuhkan agar sebuah perusahaan dapat bertahan. Manajemen perusahaan harus mampu
menemukan cara agar para pemain kunci di dalam organisasi (manajemen dan staf) dapat
selalu berinovasi seperti layaknya perusahaan-perusahaan di Silicon Valley. Konsep
learning organization patut untuk dipertimbangkan dan diimplementasikan di dalam
perusahaan.
9. Prosumption
Di dalam ekonomi digital batasan antara konsumen dan produsen yang selama ini terlihat
jelas menjadi kabur. Hampir semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah
menjadi produsen yang siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan
komunitas bisnis. Contohnya adalah seseorang yang harus membayar 5 dolar US untuk
mendapatkan akses ke dalam sebuah sistem mailing list. Kemudian yang bersangkutan
membuat sebuah komunitas mailing list dimana setiap anggotanya harus membayar 1
dolar US kepadanya. Dalam waktu singkat yang bersangkutan telah dapat memperoleh
untung dari usaha kecil tersebut. Dalam konteks ini, individu yang bersangkutan
dikategorikan sebagai prosumer.
10. Immediacy
Di dunia maya, pelanggan dihadapkan pada beragam perusahaan yang menawarkan
produk atau jasa yang sama. Dalam memilih perusahaan, mereka hanya menggunakan
tiga kriteria utama. Secara prinsip mereka akan mengadakan transaksi dengan perusahaan
yang menawarkan produk atau jasanya secara cheaper, better, dan faster dibandingkan
dengan perusahaan sejenis. Mengingat bahwa switching cost di internet sangat mudah dan
murah, maka pelanggan akan terus menerus mencari perusahaan yang paling memberikan
benefit tertinggi baginya. Melihat hal inilah maka perusahaan harus selalu peka terhadap
berbagai kebutuhan pelanggan yang membutuhkan kepuasan pelayanan tertentu.
11. Globalization
Esensi dari globalisasi adalah runtuhnya batas-batas ruang dan waktu (time and space).
Pengetahuan atau knowledge sebagai sumber daya utama, tidak mengenal batasan
geografis sehingga keberadaan entitas negara menjadi kurang relevan di dalam
menjalankan konteks bisnis di dunia maya. Seorang kapitalis murni akan cenderung untuk
melakukan bisnisnya dari sebuah tempat yang murah dan nyaman, menjual produk dan
jasanya kepada masyarakat yang kaya, dan hasil keuntungannya akan ditransfer dan
disimpan di bank yang paling aman dan memberikan bunga terbesar. Segmentasi market
yang selama ini sering dilakukan berdasarkan batas-batas waktu dan ruang pun harus
didefnisikan kembali mengingat bahwa seluruh masyarakat telah menjadi satu di dalam
dunia maya, baik komunitas produsen maupun konsumen.
12. Discordance
Ciri khas terakhir dalam ekonomi digital adalah terjadinya fenomena perubahan struktur
sosial dan budaya sebagai dampak konsekuensi logis terjadinya perubahan sejumlah
paradigma terkait dengan kehidupan sehari-hari. Semakin ringkasnya organisasi akan
menyebabkan terjadinya pengangguran dimana-mana, mata pencaharian para mediator
(brokers) menjadi hilang, para pekerja menjadi workoholic karena persaingan yang sangat
ketat, pengaruh budaya barat sulit untuk dicegah karena dapat diakses bebas oleh siapa
saja melalui internet, dan lain sebagainya merupakan contoh fenomena yang terjadi di era
ekonomi digital. Ketidaksiapan sebuah organisasi dalam menghadapi segala
kemungkinan dampak negatif yang timbul akan berakibat buruk (bumerang) bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
2.3 Model E-Business
Model-model E-business sebagai berikut :
1. B2C (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to
consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen
dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi
yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll
serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
– Antara organisasi dengan perorangan
– Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
– Transaksi tidak sering terjadi
– Relatif sederhana
2. B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar
organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara
manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih
tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan
(Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk
jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B
seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi
terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi
(B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
– Antar organisasi
– Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
– Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
– Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
– Lebih kompleks
3. B2G (Business to Government)
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama
dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari
B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang
mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian
dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu
seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
4. B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E
juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisa perusahaan amazon berdasarkan 12 karakteristik new
Economy
1. Knowledge
Pengetahuan yang digunakan oleh perusahaan amazon.com bawah dapat melihat
perkembangan teknologi yang semakin meningkat pula sehingga amazon.com menciptakan
bisnis belanja online atau di sebut e-commerce yang memudahkan mendapatkan customer
dari seluruh dunia dan juga memudahkan customer untuk belanja tanpa harus bersusah payah
keluar rumah
2. Digitization
Digitization yang digunakaan perusahaan amazon.com yaitu menciptakan website toko online
atau e-commerce yang menawarkan berbagai produk A-Z yang ditawarkan melalui internet
3. Virtualization
Dengan virtualiasasi toko online seperti yang dilakukan perusahaan amazon.com yang
memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat
menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia dan melakukan bisnis secara 24 jam dan real
time
4. Molecularization
Perusahaan amazon.com melakukan berbagai perubahan dengan cara seperti memberikan
event kepada pelanggan dan memberikan berkualitas barang produk yang dipasarkan
sehingga perusahaan amazon.com dapat beradaptasi dengan perubahan zaman
5. Internetworking
Amazon.com bekerja sama dengan perusahaan lain seperti ke supplier buku untuk membelibuku dan menjualnya lagi ke customer
6. Disintermediation
Mediator (broker) yang digunakan sebagai perantara transaksi (aktivitas economi) pada
perusahaan amazon ini adalah retailers
7. Convergence
Computing pada perusahaan ini baik, karena dapat mengelola data dan informasi yang
dibutuhkan dalam transaksi usaha.
Pada saat ini infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi pada perusahaan ini sudah
mulai tersebar di berbagai daerah yaitu Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, Perancis,
Jerman, Italia, Spanyol, Jepang, dan Cina, dengan pengiriman internasional sebagian
produknya ke negara-negara lain, dan Amazon juga akan meluncurkan situs web terpisah di
Polandia, Brasil, Belanda dan Swedia.
Untuk content nya sendiri jelas perusahaan ini melayani pelanggan kepada pasar di dunia
maya
8. Innovation
Pada awalnya perusahaan ini adalah toko buku daring, lalu berkembang dan mempunyai
inovasi menjadi penjual DVD, CD, MP3, kemudian ke lelang dan sekarang sudah menjual
ribuan jenis produk berbeda seperti : perangkat lunak, permainan video, barang elektronik,
perlengkapan, furnitur, makanan, mainan, dan perhiasan.
Inovasinya juga berkembang pada situs websitenya. Amazon memiliki beberapa situs web
ritel untuk Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol,
Jepang, dan Cina, dengan pengiriman internasional sebagian produknya ke negara-negara
lain. Amazon juga akan meluncurkan situs web terpisah di Polandia, Brasil, Belanda dan
Swedia.
9. Prosumption
Amazon tidak memilih karakteristik ini karena jika user ingin melihat suatu barang, tidakperlu membayar untuk menuju link yang dituju oleh user tersebut, namun jika user inginmembeli barang tersebut, maka akan ditarik biaya sesuai dengan harga yang sudahditetapkan, pada website amazon ini, harga yang dipatok ada harga terbaru, dan juga biayapengiriman. Dalam waktu singkat yang bersangkutan telah dapat memperoleh untung dariusaha kecil tersebut. Dalam konteks ini, individu yang bersangkutan dikategorikan sebagaiprosumer.
10. Immediacy
Amazon .com menerapkan karakteristik globalization, keterkaitan dengan new economy ini
karena di dunia maya, pelanggan (user) dihadapkan pada beragam perusahaan yang
menawarkan produk atau jasa yang sama. Dalam memilih perusahaan atau target, mereka
hanya menggunakan tiga kriteria utama. Secara prinsip mereka akan mengadakan transaksi
dengan perusahaan yang menawarkan produk atau jasanya secara cheaper, better, dan faster
yang sangat efisien karena tidak berbelit untuk melakukan suatu transaksi, di website amazon
ini, web ini menangani transaksi sendiri. Amazon memiliki header, footer, menu navigasi dan
blok iklan dan struktur tersebut sama pada setiap halaman sehingga tidak membingungkan
pengguna dengan tampilan yang berubah-ubah dan juga menerapkan sebuah desain
terstruktur dan informatif serta memberikan kemudahan pada setiap pengunjung untuk
mengeksplorasi masing-masing web
11. Globalization
Amazon jelas memakai karakteristik ini karena website ini berlatang belakang tentang
penjualan berbagai produk dan jasa. Banyak perusahaan-perusahaan atau pun individu yang
mencoba memasarkan produknya lewat website ini, karena tidak dibatasi ruang dan waktu,
dan seluruh user bisa mengakses ataupun bertransaksi lewat website ini.
12. Discordance
Amazon juga memiliki karakteristik discordance, pengaruh budaya barat sulit untuk dicegah
karena dapat diakses bebas oleh siapa saja melalui internet, dan lain sebagainya merupakan
contoh fenomena yang terjadi di era ekonomi digital. Ketidaksiapan sebuah organisasi dalam
menghadapi segala kemungkinan dampak negatif yang timbul akan berakibat buruk
(bumerang) bagi kelangsungan hidup perusahaan dan juga pengelola website amazon
tersebut.
3.2 Dampak perusahaan amazon jika tidak menerapkan 12
karakteristik new economy
Tidak menggunakan ilmu teknologi yang semakin modern, sehingga akan tetap
berjalan monoton, tidak terciptanya sebuah paradigm baru baik dalam usaha dan ilmu
menjadi lebih baik, dan tidak efisien tidak efektif dan akuntabel.
Perkembangan teknologi bisa menurunkan biaya transformasi (dari input : buruh,
bahan baku, lahan, energy menjadi output berupa barang jadi).
Perkembangan teknologi bisa mengurangi biaya interaksi, biaya interaksi ialah uang
dan waktu yang digunakan saat perusahaan bertukar barang, jasa atau gagasan
3.3 Model E-Business
Model e-buseniss pada perusahaan amazon menggunakan model B2C (bisnis to costumer)
yaitu perusahaan amazon yang melakukan penjualan langsung ke costumer. Dan
menggunakan e-business type : E-shop