P1803214009.ppt

13

Transcript of P1803214009.ppt

  • Tayangan Trans TV dalam Reportase Investigasi hari Sabtu, 15 Maret 2008 lalu. Acara TV yang berdurasi 30 menit itu menayangkan tentang telur asin palsu yang kini banyak beredar di pasaran.

  • Telur asin yg semestinya dibuat dari telur bebek dipalsukan dengan menggunakan telur ayam. Cara pemalsuannya beragam. Mulai dari 3 hari bahkan ada yang satu hari, padahal sebetulnya telur asin yang asli baru bisa dijual dua minggu kemudian. Tentunya ini sangat menguntungkan bagi mereka yang berhasil menipu masyarakat. Harga telur asin dipasaran sekarang ini sekitar Rp. 2500 sedangkan telur ayam hanya Rp.1500 per butir.

  • Mereka membeli telur ayam dengan memilih telur-telur yang besar dan membeli cat tembok di toko besi dan bangunan. Bahan tersebut dicampur untuk mengubah warna telur ayam yang umumnya coklat menjadi telur bebek berwarna hijau. Sebelum diwarnai, telur ayam harus dicuci dulu hingga bersih dan bebas dari kotoran agar cat bisa melekat sempurna. Selanjutnya mereka menyiapkan adonan pewarna dan pengasin. Mereka mencampurkan bahan cat tembok dan penguat warna dengan garam kasar. Terakhir, telur-telur tersebut direndam 3 sampai 5 hari. Setelah direndam telur dicuci bersih untuk selanjutnya diberi tepung kanji untuk memberi kesan mirip warna aslinya.

  • Ada lagi seorang pemalsu telur asin yang bermukim di Jawa Tengah, yang katanya lebih jago karena bisa membuat telur asin dalam waktu 1 hari saja.

    Mula-mula, bagian ujung telur direndam dalam larutan cuka hingga beberapa menit. Setelah ujung telur tersebut melunak, telur lalu disuntik dengan air garam. Berikutnya, telur yang sudah diasinkan ini direbus agar bagian dalamnya matang dan mengeras. Usai direbus telur didinginkan untuk kemudian diwarnai. Pewarananya bukan pewarna makanan tapi cat sablon, penguat cat dan pewarna khusus. Kemudian sedikit ditaburi tepung kanji agar guratan cat pada kulit telur akan tertutupi.

  • Telur asin asli permukaannya bersih tidak bernoda dan bercorak.Bila telur berbalut tepung, periksa dahulu warna kulit dibalik tepung. Dengan cara membersihkan tepung yang membalut telur.Jika telur asin dibelah, kuning telur asin palsu berwarna kuning keputihan,karena berasal dari telur ayam.Sedangkan kuning telur asli berwarna kuningkemerahan.Gosok kulit telur asin dengan pemutih baju. Pada telur asin palsu warnanyaakan memudar.

  • The Prevention of Adulteration Act (1954) poin (1) Mengandung bahan yang dapat mempengaruhi kualitas dan membahayakan jika bahan yang lebih rendah mutunya/lebih murah harganya menggantikan secara keseluruhan/sebagian bahan dalam produk tersebut.

  • REGULASI FDA, SEC 301Menerima dan memperdagangkan barang dagangan seperti pangan, minuman, atau kosmetik yang tercemar

    UU No 7 Tahun 1996 Tentang PanganPasal 58 (a) : Menggunakan suatu bahan sebagai bahan tambahan pangan dan mengedarkan pangan tersebut secara bertentangan dengan ketentuan dalam pasal 11;Pasal 11 : Bahan yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, tetapi belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia, wajib terlevih dahulu diperiksa keamanannya dan penggunaannya dalam kegiatan proses produksi pangan untuk diedarkan dilakukan setelah memperoleh persetujuan Pemerintah)UU No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 8 (1e) : Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.Pasal 8 (1e) : Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut.Pasal 62 : Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, 9, 10, 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) dan (2) dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah).

  • UU No 36 Tahun 2009 Tentang KesehatanPasal 111 ayat 6 : Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan/atau membahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan pada undang-undang tentang kesehatan

    PP No 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi PanganPasal 6 ayat (1a) : Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan.Pasal 11 : Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai bahan tambahan pangan yang dinyatakan terlarang.Pasal 23 (a) : Setiap orang dilarang mengedarkan pangan yang mengandung bahan beracun, berbahaya atau yang dapat merugikan atau membahayakan kesehatan atau jiwa manusia.Pasal 23 (c) : Setiap orang dilarang mengedarkan pangan yang mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau proses produksi pangan.

  • Harga sembako yang semakin mahal, akhir-akhir ini berdampak pula pada harga barang-barang kebutuhan lainnya. Rakyat kecil terutama para pedagang merasa tercekik dengan kenaikan harga ini keuntungan dari hasil dagangannya tidak sepadan dengan kenaikan harga sembako yang setiap hari dia butuhkan.Mereka tidak berani menaikkan harga dagangannya karena takut dagangannya tidak laku lantaran sangat mahal. Apalagi persaingan harga barang-barang tersebut kini semakin ketat. Membuat para pedagang semakin tidak berkutik.Para pedagang harus memeras otak untuk bisa bertahan. Mereka harus cerdik dalam menjual dagangannya. Sayangnya, ada beberapa oknum pedagang yang berbuat curang. Mereka memalsu barang dagangannya untuk meraih untung yang lebih besar. Tentunya hal ini tidak bisa dibenarkan.

  • Untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyakPelaku usaha berusaha melakukan tindakan apapun walaupun tindakannya melawan hukum. Terkadang ada beberapa pelaku usaha yang melakukan tindakan curang karena beban dari kehidupan ekonominya yang sangat minim. Belum tegasnya sanksi peraturan-peraturan pemerintahPelaksanaan undang-undang masih berjalan lambat. Budaya hukum belum menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat dan para penegak hukum. Faktor hukum yang melekat pada undang-undang itu pun masih terasa sulit dipahami oleh masyarakat karena dianggap masih bertele-tele dan tidak berpihak pada industri usaha kecil dan menengah.

  • Penerapan regulasi yang telah ada diterapkan secara tegasKonsumen harus lebih kritis dalam membeli produk panganDiperlukan adanya peran serta aktif dari para sarjana maupun pakar teknologi pangan untuk melakukan edukasi dan tindakan