P U T U S A N - pa-pasuruan.go.id · 7. Bahwa mulai tahun ke-3 pernikahan, Penggugat mulai mencari...
Transcript of P U T U S A N - pa-pasuruan.go.id · 7. Bahwa mulai tahun ke-3 pernikahan, Penggugat mulai mencari...
1
P U T U S A N
Nomor 1304/Pdt.G/2013/PA Pas.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara
tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan
perkara gugatan perceraian dan harta bersama antara:
PENGGUGAT, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan mengurus rumah
tangga/wiraswasta, beralamat di Kota Pasuruan, sekarang bertempat
tinggal di Kota Pasuruan, dalam hal ini memberikan kuasa khusus
kepada ELIS ANDARWATI, S.H., advokat/penasihat hukum,
berkantor di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 65A Kota
Pasuruan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 Agustus
2013, sebagai Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi;
melawan
TERGUGAT, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir, pekerjaan
wiraswasta, beralamat di Kota Pasuruan, sekarang bertempat tinggal
di Kota Pasuruan, dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada
YAKUBUS WELIANTO, S.H., M.Hum. dan SAMSOEL ISLAM, S.H.,
M.H., para advokat pada Kantor Hukum “WELLY & Partners”,
berkedudukan hukum di Jalan Mayjen Sungkono No. 116 Kompleks
Ruko Darmo Park I Blok 2C No. 5 Surabaya, berdasarkan surat
kuasa khusus tanggal 17 Oktober 2013, sebagai Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi;
Pengadilan Agama tersebut;
Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
Telah mendengar keterangan pihak-pihak berperkara serta para saksi di muka
sidang;
DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 28
Agustus 2013 telah mengajukan gugatan cerai dan harta bersama yang telah
2
didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan Nomor
1304/Pdt.G/2013/PA Pas. tanggal 28 Agustus 2013 dengan dalil-dalil sebagai
berikut:
1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat
pada Kamis tanggal 22 Juli 1999 sebagaimana ternyata dari Kutipan akta
Nikah Nomor XXXXXXXXXX yang telah dikeluarkan oleh Kantor Urusan
Agama Kabupaten Banyuwangi;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal
serumah dan sudah berhubungan layaknya sebagai suami istri di rumah
orang tua Tergugat selama 8 ( delapan) bulan, kemudian kontrak di
perumahan Pondok Sejati Indah hampir 8 tahun, selanjutnya menempati
rumah Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan, yaitu
rumah milik bersama sampai saat ini;
3. Bahwa dalam perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah
dikaruniai 2 (dua) orang anak, yaitu anak pertama bernama ANAK 1 (umur
13) dan yang kedua bernama ANAK 2 (umur 7 tahun);
4. Bahwa selama masa perkawinan di samping mempunyai dua orang anak
juga mempunyai harta bersama yaitu berupa :
a. Sebuah tanah berdiri rumah di atasnya atas nama TERGUGAT di
Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan;
b. Sebuah tanah berdiri di atasnya bangunan toko (Dealer TVS) a.n
TERGUGAT, di Jl. Sukarno Hatta no.63-65 Kota Pasuruan;
c. Mobil Kijang Innova tahun 2012 warna hitam Nopol: N-439-XE a.n.
TERGUGAT;
d. Mobil Pick up warna hitam tahun 2008 Nopol: N-9621-WA a.n
TERGUGAT;
e. Sepeda motor TVS warna biru tahun 2008 Nopol : N-3857-WB a.n,.
PENGGUGAT;
f. Sepeda motor TVS warna hijau tahun 2009 Nopol : N-6172-XH a.n
TERGUGAT;
5. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat
harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juli 2001 keadaannya mulai
tidak harmonis lagi dan sering terjadi persesilisihan dan pertengkaran,
walaupun sebulan setelah menikah pernah terjadi KDRT karena masalah
3
sepele yaitu jika Tergugat bicara dan Penggugat menjawab maka Tergugat
terus marah dan langsung memukul tetapi hal itu sudah Penggugat
lupakan.
6. Bahwa Tergugat adalah seorang temperamen, kasar (secara phisik dan
psikis), otoriter dan selalu berkata Tergugat adalah pemimpin dan
Penggugat posessive, dan menjadikan judi kartu, bola dan togel sebagai
kegiatan/kerjaan dia sehari hari, yang setiap bulannya beromset puluhan
juta rupiah, padahal Penggugat sangat percaya dan bersedia keluar dari
pekerjaannya di Bank BRI (sudah pegawai tetap dengan banyak fasilitas
sampai pensiun) atas permintaan Tergugat. Penggugat merasa tertipu atas
sikapnya (perilakunya sangat baik ketika dengan orang luar yang tidak ada
ikatan keluarga, dan sangat buruk sikapnya ketika dengan orang tua,
saudara terlebih pada Penggugat);
7. Bahwa mulai tahun ke-3 pernikahan, Penggugat mulai mencari sambilan
kerja sendiri, di sela-sela menjaga anak dan intimidasi terus menerus dari
Tergugat (yang tidak menginginkan Penggugat bisa mandiri seperti saat dia
masih bekerja di BRI), modal sebagian besar dari uang kakak Penggugat
yang dititipkan (yang saat itu bekerja di Korea), uang bulanan Penggugat
sangat minim, dan itu dia lakukan supaya Penggugat terus lemah dan terus
di bawah penguasaan kejamnya;
8. Bahwa Penggugat tidak pernah mengajak berunding setiap keputusan,
menjadikan Penggugat pelengkap statusnya dan tidak memperlakukan
Penggugat dengan baik, normalnya orang berumah tangga, padahal
Tergugat secara biologis (kebutuhan sex) hampir 95 % tidak bisa secara
kuantitas (1-3 kali saja dalam setahun), dan selama hampir 12 tahun pihak
Penggugat tidak pernah membahas atau menceritakan hal tersebut kepada
orang lain. Uang bulanan sangat minim untuk keperluan rumah tangga dan
kebutuhan sekolah (bahkan Tergugat tidak pernah tahu urusan sekolah
anak A-Z sampai anak ke-1 lulus SD dan anak ke-2 lulus TK);
9. Bahwa selama hampir 8 tahun pernikahan, menjadikan Penggugat mirip
“pembantu dan pengasuh” hanya merawat anak, menjaga rumah, tidak bisa
bersosialosasi normalnya hidup bermasyarakat, sulit mengunjungi orang
tua (di Banyuwangi) dan hanya saat lebaran, mengajak Penggugat hanya
karena ada anak untuk dijaga, selebihnya Penggugat seenak hati keluar,
menginap, dan Penggugat tidak berhak tanya kemana perginya dan untuk
4
keperluan apa. Ternyata semua itu untuk menutupi perilaku buruknya
(berjudi kartu) dengan pindah pindah tempat. Dan ketika kalah berjudi,
Penggugat akan menunjukkan muka dingin, menakutkan, menggebrak
lemari dan sebagainya. Pada bulan April 2008, Tergugat membuka usaha
deler TVS, dengan tetap menjalankan kebiasaan berjudinya;
10. Bahwa selama 12 tahun, puluhan kali Penggugat menjadi korban KDRT,
secara fisik (menendang, menampar, membawa pisau kecil, dan pisau
daging ke leher Penggugat), bahkan sering di mata anak anak, membuat
retak tangan Penggugat (akhirnya digips 2 bulan) dan pergi beberapa kali
ke dokter tulang dengan naik becak. Secara psikis (menghina orang
tua/anak orang kere, kata kata kotor: asu, senok, bajingan, otak kebo,
beberapa kali menghina agama Islam (sholat ndak ngerti artine, buat apa
kamu sholat, dll.), mengucap tak pegat/cerai jadi kere gelandangan, lebih
dari 50 kali) dengan volume suara yang keras. Tahun 2011 Penggugat
melapor ke kantor polisi karena KDRT, kemudian disepakati damai
(mengetahui pihak orang tua Tergugat), tetapi masih saja melakukan
kekerasan fisik dan psikis;
11. Bahwa menjadikan agama Islam (yang dia anut sebelum kenal Penggugat)
sebagai tameng untuk menutupi perilaku buruknya, untuk memudahkan
banyak urusan pribadinya, 99% untuk point point penting pun tidak
menjalankan, bahkan sering menyebut nama seseorang untuk mem-back
up perilakunya (kyai atau orang yang punya jabatan);
12. Bahwa sepanjang pernikahan ini Penggugat terus menguatkan mental dan
fisik, bagaimana bisa keluar dan lepas dari intimidasi Tergugat. Mulai tahun
2008 Penggugat mulai dan memberanikan diri membantah perkataan
Tergugat yang dia anggap tidak benar,Tergugat bisanya hanya memerintah
dan menuruti kata katanya, sementara 95% perilaku Tergugat tidak bisa
menjadi teladan yang baik untuk Penggugat dan anak anak, tetapi
Penggugat tetap tidak berani melawan ketika Tergugat menyakiti secara
fisik/badan. Tergugat selalu mangambil keputusan semaunya sendiri,
bahkan ketika Penggugat menyampaikan Tergugat untuk membayar
pendaftaran dan biaya masuk sekolah (tahun 2012) 2 anak (bersamaan),
anak ke-1 masuk SMP, anak ke-2 masuk SD (uang gedung, uang kegiatan,
uang pengembangan), Tergugat dengan nada marah tidak mau membayar
dan itu menjadi urusan Penggugat, padahal untuk membeli seragam, buku,
5
SPP, dll., Penggugat yang membayar dengan uang bulanan yang sangat
minim itu, meski pada akhirnya dibayar oleh Tergugat setelah bertengkar
hebat serta Penggugat mengatakan uang bulanan tidak cukup untuk
semua itu. Tetapi Tergugat akan sangat bangga dan tanpa perhitungan
ketika memutuskan pergi berlibur sekeluarga dengan membayar hotel
berbintang dengan rate di atas 1 juta/hari, jadi sekitar 1 minggu, Tergugat
mengeluarkan biaya puluhan juta untuk bayar hotel, tetapi ketika
Penggugat meminta sekali saja untuk biaya pendaftaran sekolah (karena
pendaftaran 2 anak sekaligus) atau pun jika ada permintaan sumbangan
sekolah, atau sumbangan kematian di sekolah, Tergugat akan sangat
perhitungan. Penggugat seringkali mengatakan bahwa apapun konsep dan
keputusan hidup kita semua ada konsekwensi di belakangnya, dan harus
bertanggung jawab dampak baik dan buruk atas apapun yang kita
lakukan/putuskan;
13. Bahwa masalah yang sama bulan Februari tahun 2012, dan membuat
Penggugat kehilangan kesabaran, bahwa ketika Tergugat dengan bangga
membantu menggugurkan kandungan pegawai, tanpa sepengetahuan
Penggugat dan orang tuanya, pergi berdua ke dokter kandungan atau pun
ke dukun dukun pijet, kemudian oleh Tergugat dia nikahi secara siri,
meskipun akhirnya sekeluarga (Penggugat, orang tua Tergugat, dan orang
tua pegawai itu sepakat tidak mengakui), dan pegawai itu diusir oleh orang
tua perempuan Tergugat untuk tidak bekerja di tempat Tergugat (Deler
TVS) lagi;
14. Bahwa mulai saat itu juga Penggugat menjadi berani melawan, baik secara
psikis dan fisik. Ketika Tergugat menghina secara psikis/kata-kata,
Penggugat balik menyerang juga secara psikis. Ketika Tergugat menyakiti
secara fisik/badan, Penggugat akan balik menyerang secara fisik juga saat
Penggugat merasa telah ada yang sakit atau terluka dibadannya.
Penggugat juga berani menyampaikan semua kebobrokan perilaku buruk,
bahkan soal biologisnya, yang Penggugat pendam selama 12 tahun ke
beberapa orang (orang tua Tergugat, orang tua Penggugat, dll.);
15. Bahwa pada pertengahan tahun 2012, Tergugat pernah meminta kalung
yang mertua perempuan berikan pada Penggugat saat pertunangan, tetapi
tidak Penggugat berikan, bahkan perhiasan yang orang tua Tergugat
berikan pada Penggugat saat pernikahan, di bawah penguasaan/disimpan
6
Tergugat. Mulai sekitar Januari 2013, bahwa segala keperluan/ biaya
urusan rumah tangga dan anak anak telah dipegang langsung oleh
Tergugat, pembantu diserahi uang (urusan dapur) per minggu dan ada
catatan detailnya, jika ada yang untuk keperluan Penggugat (misal: beli
tomat atau sayur untuk Penggugat), pembantu pasti kena komplain/marah
tidak boleh pakai uang itu. Tergugat memberi nafkah materi kepada
Penggugat 1 juta /bulan (itu pun setelah diancam Penggugat jika tidak
memberi akan dilaporkan). Tetapi mulai bulan Juli 2013, Tergugat tidak lagi
memberi nafkah materi kepada Penggugat dengan alasan tidak mampu.
Kunci mobil disembunyikan, supaya Penggugat tidak bisa memakai,
bahkan shampo untuk keramas saja dia sembunyikan, supaya Penggugat
tidak bisa memakainya, ketika anak akan keramas menunggu Tergugat
datang mengambil shampo di laci yang dia kunci. Padahal Tergugat
memiliki beberapa pegawai di Deler TVS, bahkan pegawai/pelacur yang dia
nikahi itu juga kembali dipekerjakan lagi di sana sampai sekarang;
16. Bahwa selama ini Tergugat sering kali mengancam akan membunuh
Penggugat, baik saat berbicara di depan: orang tua Tergugat, orang tua
Penggugat dan saudara, pembantu, dan anak anak. Untuk hal itu
Penggugat juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Bahkan lebaran
kemarin, saat Tergugat mengantar Penggugat pulang kampung ke
Banyuwangi, Tergugat mengancam hal yang sama (akan membunuh
Penggugat jika mengajukan cerai) di depan orang tua , saudara Penggugat,
dan menjadikan ibu Penggugat jatuh pingsan;
17. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut kini antara Penggugat
dan Tergugat telah tidak melakukan hubungan suami istri selama 1 tahun .
18. Bahwa sejak bulan Pebruari 2013 sampai saat ini Penggugat dan
Tergugat sudah tidak ada komunikasi lagi sebagai suami istri, dan sudah
tidak melakukan hubungan suami istri kurang lebih selama setahun;
19. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini,
Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan rumah
tangganya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat;
20. Bahwa harta bersama yang telah didapat dalam masa perkawinan sampai
saat ini telah dikuasai oleh Tergugat dan belum pernah dibagi;
21. Bahwa agar gugatan ini tidak sia-sia dan dikhawatirkan barang-barang
tersebut di atas dipindahtangankan kepada pihak lain maka sudah
7
selayaknya jika Penggugat mohon Kepada Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara ini untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir
beslag) terhadap barang-barang yang bergerak maupun tidak bergerak
sebagaimana tersebut di atas;
22. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya isi putusan perkara ini secara
sukarela oleh Tergugat maka Penggugat juga memohon agar Tergugat
dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap hari keterlambatan memenuhi isi
putusan, terhitung sejak putusan diucapkan hingga dilaksanakan;
23. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tersebut berdasarkan atas hukum
yang ada dan berlaku saat ini, serta didukung oleh adanya alat-alat bukti
yang akurat, maka Penggugat mohon putusan perkara ini dapat dijalankan
terlebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad) walaupun ada upaya banding
atau kasasi;
24. Bahwa Penggugat mohon agar Tergugat dihukum untuk membayar
seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;
25. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut, Penggugat mohon agar Ketua
Pengadilan Agama Pasuruan c.q Majelis Hakim Pengadilan Agama
Pasuruan berkenan untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili
dan memutus perkara ini yang amarnya adalah sebagai berikut :
Primair:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat kepada Penggugat;
3. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus
karena perceraian;
4. Menyatakan barang-barang tersebut di atas yaitu:
a. Sebuah tanah berdiri rumah di atasnya atas nama TERGUGAT di
Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan;
b. Sebuah tanah berdiri di atasnya bangunan toko (Dealer TVS) a.n
TERGUGAT di Jl Sukarno Hatta no.63-65 Kota Pasuruan;
c. Mobil Kijang Innova tahun 2012 warna Hitan Nopol: N-439-XE a.n.
TERGUGAT;
d. Mobil Pick up warna Hitam tahun 2008 Nopol: N- 9621-WA a.n
TERGUGAT;
8
e. Sepeda motor TVS warna biru tahun 2008 Nopol: N-3857-WB a.n.
PENGGUGAT.
f. Sepeda motor TVS warna hijau tahun 2009 Nopol: N-6172-XH a.n
TERGUGAT;
Adalah barang gono gini yang harus dibagi dua sebagaimana hukum
yang berlaku;
5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan
terhadap barang gono-gini tersebut di atas;
6. Menghukum kepada Tergugat untuk membayar uang Dwangsom
sebesar Rp1.000.000,00 ( satu juta rupiah);
7. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit
voerbaar bij voorraad) walaupun ada upaya banding atau kasasi;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini;
Subsidair:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya.
Menimbang, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan,
Penggugat dan Tergugat telah hadir, dan Majelis Hakim telah mendamaikan
Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah menempuh proses
mediasi dengan mediator Drs. Zainal Arifin, M.H., sebagaimana laporan
mediator tanggal 25 September 2013 akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat
gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
memberikan jawaban sebagai berikut:
Dalam Konvensi
1. Benar Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri;
2. Benar mengenai tempat tinggal Penggugat dan Tergugat;
3. Benar, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak;
4. Tidak benar ada harta bersama dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat
dengan alasan:
a. Tanah dan rumah di Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota
Pasuruan adalah pemberian orang tua Tergugat;
9
b. Tanah dan bangunan toko (Dealer TVS) adalah pemberian orang tua
Tergugat;
c. Mobil Kijang Innova Nopol: N-439-XE milik kakak Tergugat a.n. Sutirta;
d. Mobil pick up Nopol: N- 9621-WA pembelian kakak Tergugat tetapi a.n
TERGUGAT;
e. Sepeda motor TVS Nopol: N-3857-WB adalah milik inventaris toko
yang diatasnamakan PENGGUGAT;
f. Sepeda motor TVS Nopol: N-6172-XH milik inventaris toko yang
diatasnamakan TERGUGAT;
5. Benar terjadi pertengkaran masalah penampilan Penggugat yang
berpakaian ketat tidak mau diingatkan, sedangkan terjadi KDRT tidak
benar;
6. Tidak benar mengenai sikap Tergugat yang dikatakan sangat buruk;
7. Tidak benar tuduhan mengenai uang bulanan yang minim dan melemahkan
Penggugat;
8. Tidak benar, Tergugat telah memberikan uang untuk keperluan rumah
tangga secukupnya sesuai dengan kemampuan Tergugat;
9. Benar Tergugat sering keluar rumah tetapi untuk urusan kerja;
10. Benar terjadi KDRT pemukulan Tergugat terhadap Penggugat;
11. Benar, tetapi tidak bertujuan untuk mem-back-up karena kyai itu memang
bapak angkat Tergugat;
12. Tidak benar, Tergugat sebagai suami telah memberikan uang kepada
Penggugat sebagai istri, selebihnya urusan Penggugat sebagai istri;
13. Benar mengenai hubungan Tergugat dengan pegawai perempuan;
14. Benar Penggugat berani melawan kepada Tergugat;
15. Tidak benar soal kalung, dan benar soal menyerahkan urusan kepada
pembantu;
16. Tidak benar, Tergugat berbicara dengan baik;
17. Benar tidak melakukan hubungan suami istri selama 1 tahun 4 bulan;
18. Benar sejak Februari 2013 sudah tidak ada komunikasi lagi;
19. Benar, Tergugat juga menghendaki perceraian;
20. Tidak benar ada harta bersama sebagaimana didalilkan Penggugat dalam
gugatannya;
10
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat masing-masing telah
mengajukan replik dan duplik yang isi pokoknya sebagaimana tercatat dalam
berita acara sidang;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalilnya Penggugat telah
mengajukan alat bukti berupa:
A. Surat
1. Fotokopi bukti Kutipan Akta Nikah Nomor XXXXXXXXXX tanggal 22 Juli
1999 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan
Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, telah dicocokkan dan sesuai
dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-1.;
2. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) rumah Pondok
Surya Kencana, tanggal 1 Februari 2013, tanpa aslinya bermeterai
cukup, bukti P-2.;
3. Foto perempuan di Daeler, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya
serta bermeterai cukup, bukti P-3.;
4. Foto Daeler TVS di Jl. Sukarno Hatta dari dekat, telah dicocokkan dan
sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-4.;
5. Foto rumah Pondok Surya Kencana, telah dicocokkan dan sesuai
dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-5.;
6. Foto mobil Innova, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta
bermeterai cukup, bukti P-6.;
7. Foto sepeda motor TVS yang digunakan Tergugat, telah dicocokkan dan
sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-7.;
8. Foto sepeda motor TVS yang digunakan Penggugat, telah dicocokkan
dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-8.;
9. Foto Daeler TVS di Jl. Sukarno Hatta dari jauh, telah dicocokkan dan
sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-9.;
10. Fotokopi Tanda Bukti Lapor KDRT bertanggal 7 November 2013, telah
dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-
10.;
11. Fotokopi Buku Tabungan Bank Syariah Mandiri Cabang Pasuruan atas
nama Najib Apriyanto, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta
bermeterai cukup, bukti P-11.;
11
12. Fotokopi Perincian dari Bank atas nama Najib Apriyanto, telah
dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-
12;
13. Fotokopi Surat Kuasa darI Najib Apriyanto kepada PENGGUGAT untuk
menjual sebidang tanah dibuat di depan Notaris Eko Ismanto pada
tanggal 31 Juli 2013, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta
bermeterai cukup, bukti P-13;
14. Foto paha setelah terjadi KDRT, telah dicocokkan dan sesuai dengan
aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-14;
15. Foto lengan setelah terjadi KDRT, telah dicocokkan dan sesuai dengan
aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-15;
16. Fotokopi Visum et Repertum tanggal 8 November 2013, telah
dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-
16;
17. Fotokopi Surat Pernyataan tanggal 10 Februari 2011, tanpa aslinya
bermeterai cukup, bukti P-17;
18. Foto mobil pickup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta
bermeterai cukup, bukti P-18;
19. Fotokopi perincian belanja harian, telah dicocokkan dan sesuai dengan
aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-19;
20. Fotokopi Surat dari Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur KB Samsat
Pasuruan Nopol: N 9621 WA atas nama Mochammad Sutiono jenis Pick
Up. Warna hitam Tahun/cc : 2008 / 1468, telah dicocokkan dan sesuai
aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-20;
21. Fotokopi informasi Data Kendaraan Bermotor Nomor Polisi : N-1246-X
nama Pemilik : Mochammad Sutiono Jenis kendaraan Minibus, warna
kendaraan Hitam Metalik Tahun Pembuatan 2006, telah dicocokkan dan
sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-21;
22. Fotokopi surat dari Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur KB Samsat
Pasuruan Nopol: N 0439 XE atas nama Sutirta jenis Minibus. Warna
hitam metalik Tahun/cc 2012 / 1998, telah dicocokkan dan sesuai aslinya
serta bermeterai cukup, bukti P-22;
23. Fotokopi Surat Tanda Kendaraan Bermotor No. N 1524 XE Nama
Pemilik: Dewi Nur Sugiati, Merk Suzuki, Type AV1414F DX (4X2) Jenis
Mobil Penumpang, Model Minibus, Tahun/CC 2013/1373, Warna KB
12
Abu-abu Metalik, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai
cukup, bukti P-23;
24. Fotokopi PT.United Motors Centre, Suzuki bukti Setoran Pembelian
Kendraan No. 1113484, Nama penyetor: Mochamad Laras basori
tanggal 25 Nopember 2013, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta
bermeterai cukup, bukti P-24;
25. Fotokopi Berita Acara Serah Terima unit Barang/Kendaraan yang dibeli
dengan menggunakan fasilitas pembayaran dari PT. Oto Multiartha
kepada Mochamad Laras Basori berdasarkan perjanjian Pembayaran
Konsumen Nomor 10-323-13-005573 tanggal 19 Nopember 2013 Suzuki
Ertiga Double Blower, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta
bermeterai cukup, bukti P-25;
26. Fotokopi Perjanjian Pembiayaan Konsumen yang ditandatangani oleh
KREDITOR PT. Oto Multiartha yang berkedudukan di Jakarta, dengan
kantor Cabang sebagaimana termuat dalam pasal 13 Perjanjian ini dan
DEBITOR adalah sebagaimana termuat dalam pasal 13 perjanjian ini,
telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermaterai cukup, bukti P-26;
27. Fotokopi Surat Tanda Kendaraan Bermotor No. P 8864 VG Nama
Pemilik: Mochamad Laras Basori, Merk Mitsubushi, Type L3000 PB-R
1X2 MT Jenis Mobil Barang, Model Pick Up, Tahun pembuatan 2013,
Warna TNKB Hitam, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta
bermeterai cukup, bukti P-27;
28. Fotokopi Tanda Terima Jaminan Pembelian Sementara No. T 470-21320
tanggal 8 Desember 2013 dari Mochamad Laras basori sebesar
Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada Auto 2000 Malang dan Kwitansi
No.BW. 2132225/AR sudah terima dari Mochamad Laras Basori tunai
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) tanggal 19 September 2013 kepada PT
Mayangsari Berlian Motor Banjuwangi, telah dicocokkan dan sesuai
aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-28;
B. Saksi
1. Sarinah binti Arjodikromo, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh
tani, bertempat tinggal di Dusun Aseman, Desa Bimorejo, Kecamatan
Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, di bawah sumpahnya memberikan
keterangan sebagai berikut:
13
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi
adalah ibu kandung Penggugat;
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang teah
dikruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2;
bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal serumah, tetapi sudah
pisah ranjang selama 1 tahun;
bahwa Penggugat sering mengeluh kepada saksi bahwa antara
Penggugat dan Tergugat sering bertengkar, Tergugat pernah
mengancam Penggugat dengan pisau, Tergugat berwatak keras dan
sering memukul;
bahwa saksi pernah melihat pertengkaran antara Penggugat dan
Tergugat ketika berada di rumah orang tua Tergugat;
bahwa saksi sudah menasihati Penggugat dan Tergugat agar tidak
sampai bercerai, tetapi Penggugat tetap minta bercerai;
bahwa saksi mendengar dari Penggugat mengenai harta bersama
Penggugat dan Tergugat yaitu rumah yang dibeli oleh Tergugat
setelah Penggugat dan Tergugat mempunyai 2 anak, toko, dan 2
mobil, sedangkan tempat usahan salon itu dibeli patungan Penggugat
dan kakak Penggugat;
2. Muhammad Laras Basori bin Semaji, umur 42 tahun, agama Islam,
pekerjaan petani, bertempat tinggal di Dusun Aseman, Desa Bimorejo,
Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, di bawah sumpahnya
memberikan keterangan sebagai berikut:
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi
adalah kakak kandung Penggugat;
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang teah
dikruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2;
bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal serumah;
bahwa Penggugat pernah mengeluh bahwa Tergugat sering
melakukan KDRT;
bahwa saksi tidak pernah melihat sendiri atas tindakan KDRT yang
dilakukan Pergugat kepada Penggugat;
bahwa saksi pernah dikeluhi oleh Penggugat setelah terjadi
pertengkaran disertai ancaman Tergugat kepada Penggugat,
14
langsung saat itu saksi menelepon Tergugat dan dibenarkan kejadian
tersebut, lalu saksi mengingatkan agar tidak diulangi lagi;
bahwa saksi sudah mendamaikan pada waktu lebaran yang lalu,
tetapi Penggugat tetap minta bercerai;
bahwa saksi mendengar dari Penggugat mengenai hata bersama
Penggugat dan Tergugat antara lain adalah rumah dan dealer, tetapi
saksi tidak pernah melihat akta harta-harta tersebut;
bahwa tempat salon itu dibeli tahun 2008 modal gabungan
Penggugat dan saksi, modal Penggugat Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) dan modal Saksi Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah),
kurangnya ditutup dengan menggadaikan sertifikat
3. Tatik Rahayu binti Pratikto, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan
pembantu rumah tangga, bertempat tinggal di Desa Semambung,
Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya
memberikan keterangan sebagai berikut:
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi
adalah pembantu rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah
dikaruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2;
bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal serumah;
bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering bertengkar masalah
anak, uang, atau yang lain;
bahwa saksi tidak pernah melihat pertengkaran sampai Tergugat
memukul Penggugat;
bahwa saksi pernah melihat saat terjadi pertengkaran Tergugat
memegang pisau dapur;
Penggugat dan Tergugat mempuyai rumah dan mobil avanza
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat
telah mengajukan alat bukti berupa :
A. Surat
1. Fotokopi Akta Hibah No.50/2009, bukti harta berupa rumah sesuai Hak
Guna Bangunan No.362/Kelurahan Bangilan merupakan harta asal dari
orang tua Tergugat, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta
bermeterai cukup, bukti T-1;
15
2. Fotokopi Sertipikat HGB/ Bangilan; (harta asal diatasnamakan
TERGUGAT dari Hibah orang tuanya Liem Kok King alias Jamanto),
telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-2;
3. Fotokopi SPPT PBB 2013 an. WP Yamanto (atas nama orang tua
Tergugat), telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup,
bukti T-3;
4. Fotokopi Akta Jual Beli 108/2013 Tanah hak Milik No.1802/Gentong
yang dilakukan oleh istri dengan persetujuan suami dalam akte ditulis
dengan harga Rp.152.000.000,- akan tetapi tanah tersebut dijual dan
diterima uang sebesar Rp.250.000.000,- nanti akan dibuktikan dari
keterangan hasil penjualan untuk Down Payment/uang muka pembelian
ruko untuk salon sekarang ditempati Penggugat, Tergugat tidak dapat
menunjukkan akta aslinya, bermeterai cukup, bukti T-4;
5. Fotokopi Perjanjian Jual beli dibuat di hadapan Eko Ismanto, SH. Notaris
di Pasuruan No. 48, untuk pembelian Ruko untuk salon, Tergugat tidak
dapat menunjukkan akta aslinya, bermeterai cukup, bukti T-5;
6. Fotokopi Sertifikat HM 1359/ Gentong, an.Tergugat dipinjam namanya,
uang pembayaran dari ambil bahan bangunan dari Toko Sliper dan ini
sesuai dihubungkan dengan bukti T.8, telah dicocokkan dan sesuai
aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-6;
7. Fotokopi Surat Mendirikan Bangunan (IMB) di atas tanah HMI 1359/
Gentong, untuk Sutirta (saudara Tergugat), telah dicocokkan dan sesuai
aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-7;
8. Fotokopi Kwitansi pembayaran rumah di Perum PSK I (C-12 LT 180, LB
100 M2), telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup,
bukti T-8;
9. Fotokopi SPPT PBB tanah HM No. 1359 tahun 2013, telah dicocokkan
dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-9;
10. Fotokopi Akta Jual No. 150/CD/VIII/2004, tanggl 19-8-2004, telah
dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-10;
11.a Fotokopi Bukti kepemilikan Kendaraan N 8918 W/2008 berubah
menjadi N 9621 WA, an. Kontrak Pembayaran PT OTO Multiartha di
Malang No. CF-321-08-00798 an. Sunaryo (saudara Tergugat), dalam
BPKB an. Tergugat karena dipinjam nama karena adanya pajak
kendaraan progresif, perolehannya yang membayar dan membeli adalah
16
Sunaryo sesuai print out melalui kredit PT OTO Multiartha Finance di
Malang, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup,
bukti T-11a;
11. b Fotokopi kontrak pembayaran PT. Oto Multi Artha di Malang no. CF-
321-08-00798 an. Sunaryo (saudara Tergugat) dalam BPKB an.
Tergugat karena dipinjam nama karena adanya pajak kendaraan
progresif, perolehannya yang membayar dan membeli adalah Sunaryo
sesuai print out melalui kredit PT. Oto Multi Artha Finance di Malang,
telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai, bukti T-
11b;
11.c Fotocopi surat tanda bukti kendaraan N 9621 WA, telah dicocokkan
dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-11c;
12. a Fotokopi Bukti kepemilikan kendaraan Grand New Innova GM/T, tahun
2012 Penumpang, dengan BPKB atas nama Pemiliknya Sutirta (saudara
Tergugat) Nopol N 439 XE telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta
bermeterai cukup, bukti T-12a;
12.b Perolehannya yaitu dengan melakukan pembelian melalui BCA
Finance dengan Nopol 439 XE sesuai bukti keterangan lunas No.
987051-SKL-001 tertanggal 8 April 2013, telah dicocokkan dan sesuai
dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-12b;
12.c Fotokopi STNK N 439 XE, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta
bermeterai cukup, bukti T-12c;
13. a,b,c Fotokopi SMS yang dilakukan oleh Penggugat dengan No.HP
082157942006 yang bersifat menista terhadap Tergugat, telah
dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-13;
14. Fotokopi Kutipan Akta Nikah untuk Suami No.377/65/VIII/1999, telah
dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-14;
15. Fotokopi Surat Keterangan Kepolisian Negara Republik Indonesia
Daerah Jawa Timut Resort Pasuruan Kota bahwa kendaraan dengan
Nopol: N 1524 XE atas nama Dewi Nur Sugiati Jenis Mob.Penumpang
/Minibus Suzuki/AV1414F DX (4X2)M/T abu-abu Metalik tahun cc: 2013,
telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-15;
B. Saksi
17
1. SAKSI 1, umur 71 tahun, agama Konghucu, pekerjaan--, bertempat
tinggal di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan
sebagai berikut:
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi
adalah ayah kandung Tergugat;
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah
dikaruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2;
bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal dalam satu rumah,
namun sudah pisah ranjang selama lebih kurang 1 tahun;
bahwa saksi mendengar Penggugat dan Tergugat sering bertengkar,
namun saksi tidak mengetahui penyebabnya;
bahwa pernah ada pegawai yang dicemburui oleh Penggugat dahulu
kumpul satu kerja dengan Tergugat, tetapi sekarang saksi tidak
mengetahuinya lagi;
bahwa menurut saksi tidak ada permasalahan ekonomi;
bahwa saksi pernah mengasih modal usaha untuk mereka sebesar
Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) untuk usaha jual beli
sepeda motor sekitar tahun 2006;
bahwa yang berperan mengendalikan usaha tersebut adalah
Penggugat, setelah dikasih modal usahanya hancur tidak ada
kelanjutannya sampai tidak bisa beli rumah;
bahwa rumah di PSK punya Sutirta (saudara Tergugat), kemudian
dipinjamkan kepada Penggugat dan Tergugat, sampai sekarang;
bahwa dahulu Penggugat bekerja di BRI, setelah menikah disuruh
keluar dari BRI oleh Tergugat;
bahwa akibat pertengkaran Penggugat dengan Tergugat telah
berpisah tempat tidur selama 1 tahun, sudah tidak ada komunikasi
dengan baik meskipun tinggal serumah;
bahwa saksi sudah menasihati Tergugat agar tidak sampai bercerai,
tetapi tidak berhasil;
bahwa saksi mendengar dari Tergugat mengenai harta bersama yang
dimiliki Penggugat dan Tergugat yaitu 2 buah rumah yang 1 punya
sdr. Sutirta dan 1 punya menantu, mempunyai 2 orang anak dan
Toko;
18
bahwa saksi mengetahui Penggugat membuka salon, tempat salon
dibeli patungan Penggugat dan kakak Penggugat, Penggugat
mempunyai tanah di Banyuwangi kemudian dijual untuk membeli
tempat usaha salon itu;
2. SAKSI 2, umur 43 tahun, agama Katolik, pekerjaan dagang, bertempat
tinggal di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan
sebagai berikut:
bahwa saksi adalah kakak kandung Tergugat;
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, telah dikaruniai 2
orang anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2;
bahwa semula Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua
saksi selama 1 tahun, selanjutnya kontrak di Pondok Indah selama 4
tahun, waktu itu Tergugat bekerja mambantu orang tua saksi di toko,
kemudian mereka tinggal di rumah saksi (PSK) yang kebetulan pada
saat itu rumah saksi kosong;
bahwa Penggugat dengan Tergugat masih satu rumah tapi pisah
ranjang kurang lebih selama 1 tahun, Penggugat dengan Tergugat
sering bertengkar penyebabnya tidak puas, kurang enak mungkin
masalah keuangan;
bahwa saksi pernah mendengar ada pegawai wanita yang
dicemburui oleh Penggugat;
bahwa saksi pernah mendengar Penggugat dianiaya oleh Tergugat;
bahwa menurut saksi tidak ada masalah ekonomi;
bahwa saksi mengetahui Tergugat sering main judi, saksi tidak
pernah mencampuri urusan rumah tangga mereka, akan tetapi saksi
keberatan menyangkut rumah tangga saksi yang mengatakan
penyakit yang tidak pernah disembuhkan;
bahwa orang tua saksi pernah memberi modal usaha untuk mereka
sebesar Rp.800.000.000,-(delapan ratus juta rupiah) untuk usaha jual
beli sepeda motor sekitar tahun 2006;
bahwa yang berperan mengendalikan usaha tersebut adalah
Penggugat, setelah dikasih modal usahanya hancur tidak ada
kelanjutannya;
19
bahwa rumah di PSK dibangun oleh saksi kemudian dipinjamkan
kepada Penggugat dan Tergugat;
bahwa pekerjaan Penggugat dahulu di BRI setelah menikah disuruh
keluar oleh Tergugat;
bahwa saksi sudah menasihati Tergugat agar tidak sampai bercerai,
tetapi tidak berhasil;
bahwa saksi tidak mengetahui harta bersama Penggugat dengan
Tergugat, adapun Tanah dan Rumah di Perum Pondok Surya
kencana I Blok C.No.12 Pasuruan adalah milik saksi, Dealer TVS
adalah milik orang tua saksi, Mobil Kijang Innova nopol N-439-XE
milik saksi, Mobil pick up nopol N-9621-WA pembelian saksi tapi atas
nama TERGUGAT, Sepeda Motor TVS nopol N-3875-WB milik
inventaris toko yang di atas namakan PENGGUGAT dan sepeda
Motor TVS nopol N-6172-XH milik inventaris toko yang di atas
namakan TERGUGAT;
bahwa setahu saksi Penggugat membeli tanah dan Toko sekitar 2
tahun lalu;
3. SAKSI 3, umur 56 tahun, agama Katolik, pekerjaan developer, bertempat
tinggal di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan
sebagai berikut:
bahwa saksi mengenal Penggugat dengan Tergugat ketika mereka
tinggal di Perumahan PSK;
bahwa betul bukti T-4 mengenai tanah hak milik, yang dibeli oleh
Tergugat;
bahwa setahu saksi sertipikat HMI 1356/ Gentong atas nama
Tergugat untuk dipinjam namanya, uang pembayaran diambil dari
bahan bangunan dari Toko Sliper dan ini sesuai dengan bukti T.8;
bahwa pembangunan rumah tersebut uang pembayarannya diambil
dari bahan bangunan dari Toko Sliper (Sutirta) sebagai pembelian
rumah dari perumahan PSK I;
bahwa transaksi jual beli rumah PSK sekitar tahun 2004 tersebut
diatasnamakan Tergugat, senilai Rp.180.000.000,00 (seratus
delapan puluh juta rupiah), yang dibayar oleh Sdr. Sutirta;
20
bahwa sebelum membangun rumah tersebut IMB nya sudah diurus
atas nama Sdr. Sutirta, ketika tanah belum ada bangunannya;
bahwa benar bukti T-8 dibuat dengan tanggal baru dan
ditandatangani saksi;
bahwa benar bukti T-4 adalah akta jual beli 108/2013 tanah hak Milik
No.1802/ gentong tanah kosong milik Penggugat dengan persetujuan
Tergugat, tanah tersebut dijual Rp.250.000.000,00 dan diterima
uangnya Rp.250.000.000,00 untuk menghindari pajak dalam akta jual
beli ditulis dengan harga Rp.152.000.000,00 sebagai uang muka
untuk pembelian Ruko untuk salon yang ditempati oleh Penggugat;
bahwa yang membeli Ruko adalah Penggugat dan keluarga
Penggugat kepada saksi dibayar pertama Rp.100.000.000,00 yang
dicicil dua kali cicilan Rp.60.000.000,00 dan 40.000.000,00 setelah
ditukar tambah dengan saksi, kemudian ruko salon tersebut di KPR
kan ke Bank Mandiri Syari’ah Rp.350.000,00 oleh Penggugat atas
nama karyawan saksi bernama Najib (pinjam nama) saksilah yang
menerima sejumlah uang tersebut, sedangkan ruko salon ditempati
oleh Penggugat, jadi Ruko tersebut atas nama Sdr. Najib;
bahwa yang membayar angsuran di Bank adalah Penggugat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah melakukan pemeriksaan
setempat yang hasilnya sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang di
tempat pada tanggal 16 April 2014;
Menimbang, bahwa atas permohonan sita jaminan yang diajukan oleh
Penggugat telah dijatuhkan Penetapan Nomor 1304/Pdt.G/2013/PA.Pas.
bertanggal 16 April 2014 yang pada pokoknya menolak permohonan sita
jaminan tersebut;
Menimbang, Penggugat dan Tergugat masing-masing telah
menyampaikan kesimpulan yang isinya sebagaimana telah dicatat dalam berita
acara sidang;
Menimbang, untuk mempersingkat uraian putusan ini segala yang dicatat
dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Dalam Konvensi
21
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat
sebagaimana telah diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah pula berupaya mendamaikan
Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka (13) juncto Pasal 2
angka (3) Peraturan Mahkamah Agung RI. No. 1 tahun 2008, para pihak yang
bersengketa di Pengadilan Agama harus mengikuti prosedur penyelesaian
perkara dengan cara mediasi, akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa berdasar bukti P-1 sebagai bukti otentik, terbukti
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah, yang perkawinannya
dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 1999 sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor:
XXXXXXXXXX tanggal 22 Juli 1999 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan
Agama Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, sehingga istri dan
suami memiliki legal standing untuk bertindak sebagai Penggugat dan Tergugat
dalam perkara gugatan perceraian a quo;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan
alasan bahwa antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi
perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat temperamen, kasar secara
fisik dan psikis terhadap Penggugat, akibatnya antara Penggugat dan Tergugat
telah tidak ada komunikasi dan tidak melakukan hubungan suami istri selama
kurang labih 1 tahun;
Menimbang, bahwa Tergugat telah menyampaikan jawaban yang pada
pokoknya mengakui atau tidak menyangkal dalil-dalil Penggugat tentang terjadi
perselisihan dan pertengkaran terus menerus, akibatnya antara Penggugat dan
Tergugat telah tidak ada komunikasi dan tidak melakukan hubungan suami istri
selama 1 tahun 4 bulan;
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata juncto
Pasal 174 HIR, pengakuan Tergugat di depan sidang yang mengakui atau tidak
menyangkal dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut mempunyai nilai kekuatan
pembuktian yang mengikat dan sempurna (volledig en bindende bewijskracht);
Menimbang, bahwa di samping bukti pengakuan dari Tergugat tersebut
juga masih didukung bukti P-3, P-10, P-14, P-15 dan P-16 yang merupakan
bukti photo, bukti surat dari kepolisian dan bukti visum et repertum di mana
bukti tersebut juga tidak dibantah oleh Tergugat, sehingga Penggugat dapat
membuktikan dalil-dalil gugatannya;
22
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 22 Ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 76 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua
dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah
mendengar keterangan saksi-saksi dari keluarga atau orang dekat Penggugat
dan Tergugat;
Menimbang, bahwa saksi-saksi Penggugat bernama Sarinah,
Muhammad Laras Basori dan Tatik Rahayu yang pada pokoknya menerangkan
bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran, saksi sudah menasihati agar tidak bercerai namun tidak berhasil;
Menimbang, bahwa Tergugat menghadirkan 2 orang saksi bernama
Yamanto dan Sutirta yang pada pokoknya menerangkan bahwa antara
Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, saksi
sudah menasihati agar tidak bercerai namun tidak berhasil;
Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi tersebut telah bersesuaian
dan mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan Tergugat
dikorelasikan dengan bukti-bukti diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
- bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran terus menerus akibatnya antara Penggugat dan Tergugat
tidak ada komunikasi dan tidak melakukan hubungan suami istri
sekurangnya selama 1 tahun 4 bulan;
- bahwa Penggugat tetap pada gugatannya untuk bercerai, dan Tergugat juga
menghendaki perceraian karena perselisihan dan pertengkaran sudah
berlangsung cukup lama dan tidak ada solusi untuk bisa mendamaikannya;
- bahwa antara Penggugat dengan Tergugat pisah ranjang sekurangnya
selama 1 tahun 4 bulan, dan Penggugat bersikukuh untuk bercerai;
- bahwa Pengadilan Agama Pasuruan telah berupaya mendamaikan
Penggugat dan Tergugat, baik melalui Mediasi maupun Majelis Hakim,
namun upaya tersebut tidak berhasil;
- bahwa Majelis Hakim juga telah memberikan kesempatan cukup waktu
kepada Tergugat untuk melakukan upaya agar dapat rukun lagi, namun
tetap tidak berhasil;
23
- bahwa sikap Penggugat di persidangan, sejak awal sampai akhir, tetap
pada pendiriannya tidak mau rukun lagi dengan Tergugat, sedangkan
Tergugat tidak keberatan bercerai apabila Penggugat tetap bersikukuh
untuk bercerai;
Menimbang, bahwa berdasar fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan
adanya perselisihan dan pertengkaran terus-menerus antara Penggugat dan
Tergugat dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga,
oleh sebab itu dalil-dalil gugatan Penggugat tentang adanya perselisihan dan
pertengkaran terus-menerus antara Penggugat dan Tergugat dan tidak ada
harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga telah terbukti;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
tujuan perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan Firman
Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang
bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah sulit diwujudkan
oleh Penggugat dan Tergugat, karena Penggugat dan Tergugat sebagai unsur
pendukung membentuk rumah tangga tersebut sudah tidak ada kehendak
untuk mewujudkannya, bahkan menghendaki putusnya perkawinan, oleh
karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian
akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga
Penggugat dan Tergugat;
Menimbang, bahwa doktrin hukum Islam dalam Kitab Ghayatul Maram
disebutkan:
Artinya : Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang mendalilkan alasan
antara Penggugat dan Tergugat terus menerus menerus terjadi perselisihan
dan pertengkaran dan tidak ada harapan rukun lagi dalam rumah tangga telah
terbukti, sehingga gugatan cerai tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39
Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan junctis
Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan
Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;
Menimbang, bahwa berdasar pertimbangan-pertimbangan tersebut,
Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat tersebut cukup beralasan
24
sehingga patut dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sughra
Tergugat terhadap Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua
dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim memerintahkan
kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan putusan
yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang
wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat yaitu Kantor
Urusan Agama Kecamatan Gading rejo, Kota Pasuruan dan kepada Pegawai
Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan
yaitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi,
guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu;
Menimbang, bahwa dalam gugatan perkara a quo juga mengajukan
gugatan harta bersama sebagaimana petitum angka 4 dalam gugatan
Penggugat bertanggal 28 Agustus 2013 yang ditandatangani oleh kuasa hukum
Penggugat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 Agustus 2013;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 86 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan
Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, gugatan cerai yang
diajukan bersama dengan gugatan harta bersama tersebut telah memenuhi
syarat formil peraturan perundang–undangan, oleh karenanya Majelis Hakim
berpendapat dapat menerima dan mempertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa
selama masa perkawinan dengan Tergugat telah diperoleh harta bersama
berupa :
1. Sebuah tanah berdiri rumah di atasnya di Perum Pondok Surya Kencana I
Blok C no.12 Kota Pasuruan atas nama TERGUGAT;
2. Sebuah tanah berdiri di atasnya bangunan toko (Dealer TVS) di Jl. Sukarno
Hatta no. 63-65 Kota Pasuruan atas nama TERGUGAT;
3. Mobil Kijang Innova tahun 2012 warna hitam Nopol N-439-XE atas nama
TERGUGAT;
4. Mobil Pick up warna hitam tahun 2008 Nopol N-9621-WA atas nama
TERGUGAT;
25
5. Sepeda motor TVS warna biru tahun 2008 Nopol N-3857-WB atas nama
PENGGUGAT;
6. Sepeda motor TVS warna hijau tahun 2009 Nopol N-6172-XH atas nama
TERGUGAT;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan dalam hukum positif (ius
constitutum), barang siapa yang mendalilkan adanya suatu hak maka ia harus
membuktikan adanya hak tersebut. Semua alat bukti atau fakta yang diajukan
di persidangan harus bernilai sebagai alat bukti yang sah sebagaimana yang
diatur dalam pasal 164 HIR.selain itu bukti yang diajukan harus mampu
membuktikan fakta konkrit yang langsung berkaitan dengan pokok perkara
(secundum allegata judicare);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan harta bersama tersebut pada
angka (5) dan (6), Tergugat dalam duplik bertanggal 30 Oktober 2013 secara
tegas menyatakan tidak menyangkal dan/atau tidak mempermasalahkan harta
tersebut, oleh karenanya dalil tersebut dinyatakan telah terbukti;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil–dalil gugatannya
Penggugat telah mengajukan alat bukti P-1 s.d P-28 serta 3 orang saksi;
Menimbang, bahwa terhadap bukti P-1 telah dipertimbangkan di atas,
bukti P-2 merupakan surat pemberitahuan pajak terhutang pajak bumi dan
bangunan atas nama wajib pajak sdri. Yuliani, telah bermeterai cukup dan
cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menerangkan bahwa wajib pajak
adalah orang yang memiliki rumah dan bangunan asal sebelum adanya
peralihan hak (zakelijke levering) kepada Tergugat, sejalan dengan
Yurisprudensi MARI nomor 767 K/Sip/1970 Tanggal 13 Maret 1971 bahwa
surat keterangan pajak bukan merupakan bukti kepemilikan, karena sering
terjadi bahwa pada surat keterangan pajak masih tetap tercantum nama pemilik
tanah yang lama padahal tanahnya sudah menjadi milik orang lain, oleh
karenanya alat bukti tersebut tidak ada relevansi dengan bukti kepemilikan,
sehingga harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa terhadap bukti P-3 sd. P-9, P-14, P-15 dan P-18
merupakan bukti foto telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya,
mengenai bukti tersebut tidak sesua sebagaimana maksud ketentuan Pasal
164 HIR, 1866 KUH Perdata dan dalam Pasal 184 KUHAP belum mewadahi
mengenai berbagai pendukung alat bukti melalui data elektronik semisal foto,
oleh karenanya harus dikesampingkan;
26
Menimbang, bahwa bukti P-20 sd. P-22 merupakan bukti surat telah
bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan bahwa
Tergugat adalah wajib pajak atas kendaraan bermotor Nopol N 9621 WA, jenis
Pick Up, warna hitam Tahun 2008 dan kendaraan Minibus Nopol N 1246 X,
warna Hitam Metalik Tahun 2006 dan kendaraan Minibus Nopol N 0439 XE
Warna hitam metalik Tahun 2012, bukti wajib pajak tersebut bukan sebagai
bukti kepemilikan yang sah suatu kendaraan bermotor, oleh karenanya bukti
tersebut harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa bukti P-23 merupakan bukti surat telah bermeterai
cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan bahwa Pengugat adalah
wajib pajak atas kendaraan bermotor Nopol N 1524 XE Merk Suzuki, Type
AV1414F DX (4X2) Jenis Minibus, Tahun 2013, warna abu-abu metalik bukti
wajib pajak tersebut bukan sebagai bukti kepemilikan yang sah suatu
kendaraan bermotor, oleh karenanya bukti tersebut harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa bukti P-24 sd. P-28 merupakan bukti surat telah
bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan proses
pembelian mobil suzuki dan Mitsubushi oleh Mochamad Laras basori, bukti
tersebut tidak ada relevansinya dan tidak berkaitan dengan pokok perkara, oleh
karenanya bukti tersebut harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa di samping bukti surat tersebut di atas, Penggugat
juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi, di mana ketiga orang saksi tersebut
masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Penggugat, sedangkan untuk
mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat tentang harta bersama secara formil
harus mengacu kepada hukum acara perdata umum yakni tidak ada hubungan
keluarga sedarah dan keluarga semenda dari salah satu pihak menurut
keturunan yang lurus, tidak ada hubungan kerja dengan salah satu pihak
dengan menerima upah, kecuali undang-undang menentukan lain (Pasal 144
ayat 2 HIR) sehingga keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat formil
pembuktian, oleh karenanya tidak dapat dijadikan alat bukti dalam perkara
harta bersama, oleh karena itu harus di kesampingkan;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat
mengajukan alat bukti T-1 s.d T-14 serta 3 orang saksi;
Menimbang, bahwa bukti T-1 dan T-2 merupakan bukti akta otentik
bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa telah
terjadi peralihan hak dengan cara hibah dari ayah kandung Tergugat kepada
27
Tergugat, bukti tersebut mempunyai kekuatan mengikat dan sempurna (volledig
en bindende bewijskracht) dan tidak dibantah oleh pihak Penggugat, dengan
demikian bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa bukti T-3 merupakan bukti surat bermeterai cukup
dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bukti setoran pajak, bahwa surat
keterangan pajak bukan merupakan bukti kepemilikan, oleh karenanya alat
bukti tersebut tidak ada relevansi dengan bukti kepemilikan, sehingga harus
dikesampingkan;
Menimbang, bahwa bukti T-4 dan T-5 merupakan bukti akta otentik
bermeterai cukup, tidak dapat menunjukkan akta aslinya yang menerangkan
bahwa telah terjadi perjanjian jual beli tanah hak milik No.1802/Gentong untuk
pembelian Ruko dihadapan notaris Eko Ismanto, SH. yang berdomisili hukum di
Kota Pasuruan, meskipun Penggugat Rekonvensi tidak dapat menunjukkan
akta aslinya, bukti tersebut telah diakui oleh Tergugat Rekonvensi, maka sesuai
ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata juncto Pasal 174 HIR, bukti tersebut dapat
diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa bukti T-6 merupakan bukti akta otentik bermeterai
cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa tanah dan
bangunan rumah yang terletak di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota
Pasuruan dengan sertifikat HM Nomor 1359/Gentong atas nama Tergugat,
bukti tersebut mempunyai kekuatan mengikat dan sempurna (volledig en
bindende bewijskracht) dan tidak dibantah oleh pihak Penggugat, dengan
demikian bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa bukti T-7 merupakan bukti surat bermeterai cukup
dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa Surat Mendirikan
Bangunan (IMB) di atas tanah HM 1359/ Gentong adalah atas nama Sdr.
Sutirta (kakak kandung Tergugat), bahwa surat keterangan tersebut bukan
merupakan bukti kepemilikan, oleh karenanya alat bukti tersebut tidak ada
relevansi dengan bukti kepemilikan, sehingga harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa bukti T-8 merupakan bukti surat bermeterai cukup
dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa jumlah pembayaran
pembangunan rumah Perum PSK I sebagaimana yang tertera pada kwitansi
bukan bukti akta otentik, dan bukti pembayaran tersebut dibantah oleh pihak
Penggugat, dengan demikian Tergugat tidak dapat membuktikan dalil
bantahannya, oleh karenanya harus ditolak;
28
Menimbang, bahwa bukti T-11a, T-11b, T-11c merupakan bukti surat
bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bukti
kepemilikan kendaraan N 8918 W berubah menjadi N 9621 WA yang dibeli
oleh Sdr. Sunaryo dengan melakukan kontrak Pembayaran pada PT. Oto
Multiartha di Malang No. CF-321-08-00798 sesuai print out melalui kredit, bukti
tersebut merupakan kontrak perjanjian jual beli sah secara kredit, oleh
karenanya harus diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa bukti T-12a, T-12b, T-12c merupakan bukti surat
bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan kepemilikan
kendaraan Grand New Innova GM/T Nopol N 439 XE, tahun 2012, BPKB atas
nama Sdr. Sutirta, yang dibeli oleh Sdr. Sutirta melalui BCA Finance sesuai
bukti keterangan lunas No. 987051-SKL-001 tertanggal 8 April 2013, bukti
tersebut merupakan kontrak perjanjian jual beli sah oleh karenanya harus
diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa di samping bukti surat Tergugat juga mengajukan 3
(tiga) orang saksi, di mana 2 (dua) orang saksi tersebut masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan Tergugat, sedangkan untuk mendukung dalil-
dalil gugatan Penggugat tentang harta bersama secara formil harus mengacu
kepada hukum acara perdata umum yakni tidak ada hubungan keluarga
sedarah dan keluarga semenda dari salah satu pihak menurut keturunan yang
lurus, tidak ada hubungan kerja dengan salah satu pihak dengan menerima
upah, kecuali undang-undang menentukan lain (Pasal 144 ayat ( 2) HIR)
sehingga keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat formil pembuktian,
oleh karenanya tidak dapat dijadikan alat bukti dalam perkara harta bersama,
dan harus di kesampingkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat, bukti-bukti surat
serta hasil pemeriksaan setempat terbukti fakta-fakta sebagai berikut :
1. Bahwa obyek sengketa berupa tanah dan bangunan rumah yang terletak di
Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan dengan sertifikat HM
Nomor 1359/Gentong atas nama Tergugat adalah harta bersama yang
diperoleh pada tahun 2004 sebagaimana bukti T.6. dengan cara pembelian
sesuai yang tertera dalam akta jual beli (bukti T-10);
2. Bahwa obyek sengketa berupa tanah dan bangunan toko (dealer TVS) di
jalan Soekarno Hatta no. 63-65 Kota Pasuruan atas nama Tergugat adalah
bukan harta bersama melainkan harta bawaan yang diperoleh melalui hibah
29
dari orangtua Tergugat, sesuai dengan bukti akta hibah dihadapan notaris
Loesianna, SH., MBA. MKn., Nomor 50/2009 tangga 14 Desember 2009;
3. Bahwa mobil kijang Innova warna hitam dengan nomor polisi N 439 XE,
adalah mobil yang diperoleh dengan cara pembelian melalui BCA Finance
oleh Sdr. Sutirta sesuai keterangan lunas (bukti T-12b), pada BPKB atas
nama Sdr. Sutirta, oleh karena itu obyek tersebut bukan harta bersama;
4. Bahwa mobil Pick Up Mitsubishi dengan nomor polisi N 9621 WA, adalah
mobil yang diperoleh Sdr. Sunaryo dengan cara pembelian kredit melalui
lembaga pembiayaan PT. Oto Multiartha di Malang sesuai dengan
keterangan lunas dari lembanga pembiayan tersebut (bukti T-11b dan T-
11c) oleh karena itu obyek tersebut bukan harta bersama;
5. Bahwa terhadap sepeda motor TVS warna biru nomor polisi N 3857 WB dan
sepeda motor TVS warna hijau nomor polisi N 6172 XH, Tergugat tidak
mempermasalahkan terhadap obyek tersebut, oleh karenanya majelis tidak
mempertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta–fakta tersebut di atas dapat
disimpulkan fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa tanah dan bangunan rumah yang terletak di Pondok Surya Kencana
I Blok C No. 12 kota Pasuruan dengan sertifikat HM Nomor 1359/Gentong
atas nama Tergugat, yang diperoleh Penggugat dengan Tergugat sebagai
suami istri sah pada tahun 2004 dengan cara pembelian sesuai yang tertera
dalam akta jual beli nomor 150/CD/VIII/2004, tanggal 19 Agustus 2004,
yang kedua bukti tertulis tersebut merupakan akta otentik, menurut
ketentuan Pasal 1870 KUH Perdata juncto Psal 165 HIR akta otentik
merupakan bukti sempurna tentang apa yang dimuat di dalamnya dalam arti
akta tersebut sudah tidak memerlukan sesuatu penambahan pembuktian,
juga merupakan suatu bukti yang mengikat bahwa apa yang ditulis dalam
akta harus dianggap sebagai yang benar;
2. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 19 ayat (1) Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria juncto
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah bahwa produk akhir pendaftaran tanah adalah sertifikat hak atas
tanah, sertifikat mempunyai fungsi utama sebagai alat pembuktian yang
kuat dalam pembuktian, sertifikat menjamin kepastian hukum mengenai
orang yang menjadi pemegang hak atas tanah, dengan kepastian hukum
30
tersebut dapat diberi perlindungan hukum kepada orang yang tercantum
namanya dalam sertifikat terhadap gangguan pihak lain serta menghindari
sengketa dengan pihak lain, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya;
3. Bahwa Tergugat menyatakan tanah dan bangunan di Pondok Surya
Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan dibeli oleh Sdr. Sutirta (saudara
Tergugat) dengan cara kompensasi hutang bahan bangunan developer dari
Toko Sliper, yang artinya obyek dimaksud bukan harta bersama melainkan
harta milik Sutirta (saudara Tergugat) sesuai dengan bukti kuitansi
pembelian (T-8), namun kuitansi tersebut dibantah oleh Penggugat karena
dalam kuitansi tertulis tanggal pembelian yang dibuat 3 bulan yang lalu;
4. Bahwa bukti kuitansi yang menerangkan telah terjadi pembelian tanah dan
bangunan di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan adalah
merupakan bukti lunas pembayaran, di mana tulisan, tanggal, bulan dan
tahun yang tertera dalam kuitansi tersebut adalah tulisan yang baru dibuat
oleh penjual (developer) untuk diajukan sebagai alat bukti, artinya bukan
dibuat pada saat pembelian, dan fakta yang terungkap dipersidangan tidak
dibantah oleh Tergugat serta saksi dari developer, oleh karena tulisan atau
tandatangan tersebut dipungkiri atau dibantah oleh pihak lawan maka akta
tersebut tidak mempunyai kekuatan pembuktian dan harus ditolak;
Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi Pasal 35 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto vide
Yurisprudensi MARI Nomor 803 K/Sip/1970 tanggal 5 Mei 1970, bahwa tanah
dan bangunan rumah yang terletak di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12
kota Pasuruan dengan sertifikat HM Nomor 1359/Gentong, panjang 18 m, lebar
10 m, luas 180 m2 dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Barat : Rumah Setia Hutama
- Sebelah Timur : Tanah kosong
- Sebelah Utara : Jalan Blok C Perum Pondok Surya Kencana Pasuruan;
- Selatan Selatan : Rumah bu Nanik
adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak
separohnya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas maka petitum gugatan Penggugat angka (4) dapat dikabulkan sebagian
dan menolak gugatan untuk selebihnya (vide Yurisprudensi MARI Nomor 803
K/Sip/1970 Tanggal 5 Mei 1970);
31
Menimbang, bahwa permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) yang
diajukan oleh Penggugat tidak cukup alasan secara hukum dan/atau tidak
mempunyai legal reasoning (vide Pasal 197 ayat (8) HIR) karena obyek
sengketa masih menjadi tempat kediaman bersama antara Penggugat dengan
Tergugat serta anak-anaknya, sedangkan obyek sengketa yang berupa
kendaraan roda 4 (empat) adalah kendaraan untuk operasional bisnis artinya
sebagai alat mata pencaharian keluarga Tergugat, oleh karena itu atas dasar
pertimbangan tersebut maka permohonan sita harus dinyatakan ditolak sesuai
dengan Penetapan Nomor 1304/Pdt.G/2013/PA.Pas., tanggal 16 April 2014;
Menimbang, bahwa dalam petitum angka (6) Penggugat menuntut agar
Tergugat dihukum untuk membayar uang dwangsom atas kelalaian atau
keterlambatan melaksanakan putusan ini sebesar sebesar Rp1.000.000,00 (
satu juta rupiah) setiap keterlambatan terhitung sejak putusan berkekuatan
hukum tetap;
Menimbang, bahwa mengenai permintaan dwangsom atas
keterlambatan pelaksanaan putusan sebagaimana tersebut di atas adalah
perbuatan yang belum terjadi, oleh karena tuntutan tersebut prematur, maka
harus dinyatakan tidak diterima;
DALAM REKONVENSI
Menimbang, bahwa di dalam jawabannya Tergugat di samping
memberikan jawaban mengenai pokok perkara, juga telah mengajukan gugatan
rekonvensi, oleh karena gugatan balik (counter claim) yang telah diajukan oleh
Penggugat Rekonvensi tersebut pada dasarnya telah sesuai dengan maksud
Pasal 132b Ayat (1) HIR, dan gugatan balik tersebut diajukan sebelum tahap
pembuktian. Ditegaskan pula dalam Yurisprudensi MARI Nomor 642 k/Sip/1972
bahwa pengajuan gugatan rekonvensi masih terbuka sampai tahap
pemeriksaan saksi, apabila proses telah memasuki tahap pembuktian Tergugat
tidak dibenarkan mengajukan gugatan rekonvensi, oleh karena itu gugatan
rekonvensi dapat diterima dan dipertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat Rekonvensi menuntut
atau gugat balik obyek berikut adalah sebagai harta bersama yakni berupa :
32
1. Sebidang tanah dan bangunan (Ruko) untuk usaha salon kecantikan yang
terletak di Perum PSK Gentong Kota Pasuruan sesuai sertifikat HM nomor
1340 sebagaimana surat ukur 15/Gentong/2004 tertanggal 17 Maret 2004;
2. Kendaraan roda 4 Minibus Suzuki/AV1414F DX (4X2)M/T abu-abu metalik
tahun 2013 dengan Nopol N 1524 XE atas nama Penggugat (Dewi Nur
Sugiati);
Menimbang, bahwa secara formil pengajuan gugatan rekonvensi masih
terbuka sampai tahap pemeriksaan saksi, apabila proses telah memasuki tahap
pembuktian Tergugat tidak dibenarkan mengajukan gugatan rekonvensi,
sedangkan gugatan balik pada angka 2 diajukan setelah tahap pembuktian,
oleh karena itu harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya Penggugat
Rekonvensi mengajukan bukti surat dan saksi;
Menimbang, bahwa bukti T-4 dan T-5 merupakan bukti akta otentik
bermeterai cukup, namun tidak dapat menunjukkan akta aslinya yang
menerangkan bahwa telah terjadi perjanjian jual beli tanah hak milik
No.1802/Gentong untuk pembelian Ruko dihadapan notaris Eko Ismanto, SH.
yang berdomisili hukum di Kota Pasuruan, meskipun Penggugat Rekonvensi
tidak dapat menunjukkan akta aslinya, namun bukti tersebut telah diakui oleh
Tergugat Rekonvensi, maka sesuai ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata juncto
Pasal 174 HIR pengakuan di depan sidang yang mengakui atau tidak
menyangkal dalil-dalil gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut mempunyai
nilai kekuatan pembuktian yang mengikat dan sempurna (volledig en bindende
bewijskracht) dengan demikian bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti
yang sah;
Menimbang, bahwa untuk membantah dalil gugatan Penggugat
Rekonvensi, maka Tergugat Rekonvensi telah mengajukan 3 orang saksi yaitu
Ibu kandung, kakak kandung dan seorang pembantu rumah tangga yang
menerangkan bahwa tanah hak milik No.1802/Gentong diperoleh Tergugat
Rekonvensi dengan cara pembelian yang bersumber dari harta bawaan yaitu
dibeli dari uang tabungan dan uang dari Saudara Tergugat Rekonvensi, bahwa
saksi-saksi untuk mendukung dalil-dalil bantahan Tergugat Rekonvensi tentang
harta bersama secara formil harus mengacu kepada hukum acara perdata
umum yakni tidak ada hubungan keluarga sedarah dan keluarga semenda dari
salah satu pihak menurut keturunan yang lurus, tidak ada hubungan kerja
33
dengan salah satu pihak dengan menerima upah, kecuali undang-undang
menentukan lain (Pasal 144 ayat ( 2) HIR) sehingga keterangan saksi tersebut
tidak memenuhi syarat formil pembuktian, oleh karenanya tidak dapat dijadikan
alat bukti dalam perkara harta bersama, dan harus di kesampingkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi tidak dapat
membuktikan dalil-dalil bantahannya, maka telah terbukti bahwa sebidang
tanah dan bangunan (Ruko) untuk usaha salon kecantikan yang terletak di
Perum PSK Gentong Kota Pasuruan adalah harta bersama Penggugat
Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi di mana masing-masing berhak
separohnya;
Menimbang, bahwa sebidang tanah dan bangunan (Ruko) untuk usaha
salon kecantikan yang terletak di Perum PSK Gentong Kota Pasuruan sesuai
sertifikat HM nomor 1340 sebagaimana surat ukur 15/Gentong/2004 tertanggal
17 Maret 2004, adalah dibeli oleh Penggugat Rekonvensi dan Tergugat
Rekonvensi dengan disepakati harga jadi Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta
rupiah) dan telah dibayar kepada penjual (developer) sejumlah Rp.
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan sisanya Rp.
350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) di KPR kan di Bank Mandiri
syariah Cabang Pasuruan, di mana peristiwa akad kredit tersebut telah diakui
dan dibenarkan oleh masing-masing Penggugat Rekonvensi dan Tergugat
Rekonvensi, sehingga telah menjadi fakta tetap dan mengikat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-11, P-12 dan P-13 merupakan
bukti surat bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan
Buku Tabungan dan perincian Bank Syariah Mandiri Cabang Pasuruan atas
nama Najib Apriyanto sebagai orang yang memberi kuasa kepada Tergugat
Rekonvensi, bukti surat tersebut telah diakui oleh pihak Penggugat Rekonvensi
dan Tergugat Rekonvensi yakni berupa sebidang tanah dan bangunan (Ruko)
telah di KPR kan oleh pegawai developer sdr. Najib Apriyanto sejumlah
437.500.000,00 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan
angsuran per bulan Rp. 4.999.654,00 (empat juta sembilan ratus sembilan
puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh empat rupiah) adalah menjadi
hutang bersama Penggugat dan Tergugat;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 93 angka (2)
Kompilasi Hukum Islam menjelaskan segala bentuk hutang yang dilakukan atas
persetujuan dan kesepakatan bersama serta untuk kepentingan keluarga, maka
34
pertanggungjawabannya akan dibebankan kepada harta bersama, hutang
tersebut menjadi kewajiban dan tanggungjawab bersama secara
tanggungrenteng (hoofdelijk aansprakelijk), oleh karenanya Majelis Hakim
menghukum kepada Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi untuk
melunasi seluruh hutang tersebut di atas di Bank Mandiri syariah Cabang
Pasuruan secara tanggungrenteng;
Menimbang, bahwa pada tahap kesimpulan Penggugat Rekonvensi dan
Tergugat Rekonvensi masing-masing menyatakan tetap pada tuntutannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta–fakta tersebut di atas dapat
disimpulkan fakta hukum sebagai berikut:
1. Menetapkan sebidang tanah dan bangunan Ruko di atasnya sesuai
sertifikat hak milik no. 1340, luas 125 m2 sebagaimana surat ukur
15/Gentong /2004 tertanggal 17 Mei 2004 Kota Pasuruan untuk lantai II
dengan panjang 20 m, lebar 5 m, luas 100 m2 , untuk lantai I panjang 20
m, lebar 5 m, luas 100 m2 (atas) dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Barat : Toko Reja
- Sebelah Timur : Mebel Endah
- Sebelah Utara : Gudang mebel Endah
- Selatan Selatan : Jalan Raden Patah Kota Pasuruan
Adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak
separohnya;
2. Menetapkan hutang pada PT. Bank Syariah Mandiri Cab. Pasuruan
sejumlah Rp. 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) untuk
pembelian kredit pada angka (2) yang harus dibayar seluruhnya Rp. Rp.
437.500.000,00 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
dengan angsuran per bulan Rp. 4.999.654,00 (empat juta sembilan ratus
sembilan puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh empat rupiah) adalah
hutang bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing secara tanggung
renteng berkewajiban melunasi hutang bersama tersebut;
Menimbang, bahwa dalil-dalil, tuntutan-tuntutan dan bukti-bukti yang
diajukan oleh para pihak telah diperiksa secara seksama dan dijadikan bahan
pertimbangan hukum sepanjang ada relevansi dengan pokok perkara ini,
sedangkan dalil-dalil, tuntutan-tuntutan, dan bukti-bukti selebihnya berkaitan
dengan harta bersama dipandang tidak relevan lagi, oleh karena itu tidak perlu
dipertimbangkan lebih lanjut;
35
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) dan Pasal 90
Ayat (1) huruf a dan d Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009,
maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat/Tergugat rekonvensi;
Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan
hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I
DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap
Penggugat (PENGGUGAT);
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk
mengirim salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada
Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Gadingrejo yang wilayahnya meliputi
tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat
Nikah Kecamatan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi di
tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna
didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu;
4. Menetapkan sebidang tanah berdiri rumah di atasnya atas nama
TERGUGAT di Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota
Pasuruan, dengan sertifikat HM No. 1359/ Gentong, panjang 18 m, lebar 10
m, luas 180 m2 dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Barat : Rumah Setia Hutama
- Sebelah Timur : Tanah kosong
- Sebelah Utara : Jalan Blok C Perum Pondok Surya Kencana Pasuruan;
- Selatan Selatan : Rumah bu Nanik
adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak
separuhnya;
5. Menolak permohonan sita Penggugat;
36
6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonvensi sebagian;
2. Menetapkan sebidang tanah dan bangunan Ruko di atasnya sesuai
sertifikat hak milik no. 1340, luas 125 m2 sebagaimana surat ukur
15/Gentong /2004 tertanggal 17 Mei 2004 Kota Pasuruan untuk lantai II
dengan panjang 20 m, lebar 5 m, luas 100 m2 , untuk lantai I panjang 20
m, lebar 5 m, luas 100 m2 (atas) dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Barat : Toko Reja
- Sebelah Timur : Mebel Endah
- Sebelah Utara : Gudang mebel Endah
- Selatan Selatan : Jalan Raden Patah Kota Pasuruan
adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak
separuhnya;
3. Menetapkan hutang pada PT. Bank Syariah Mandiri Cab. Pasuruan
sejumlah Rp. 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) untuk
pembelian kredit pada angka (2) yang harus dibayar seluruhnya Rp. Rp.
437.500.000,00 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
dengan angsuran per bulan Rp. 4.999.654,00 (empat juta sembilan ratus
sembilan puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh empat rupiah) adalah
hutang bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing secara tanggung
renteng berkewajiban melunasi hutang bersama tersebut;
4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selain dan selebihnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Membebankan kepada Penggugat konvensi/Tergugat rekonvensi untuk
membayar biaya perkara ini sebesar Rp 526.000,00 (lima ratus dua puluh
enam ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2014 Masehi
bertepatan dengan tanggal 21 Rajab 1435 Hijriyah, oleh Drs. Akhmad Khoiron,
M.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua
Majelis Hakim, Siti Aisyah, S.Ag. dan Slamet, S.Ag.,S.H. masing-masing
sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
37
pada hari itu juga oleh Ketua Majelis Hakim didampingi Hakim-Hakim Anggota
dan dibantu oleh Drs. H. M. Yuliani sebagai Panitera Pengganti Pengadilan
Agama Pasuruan dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat.
Hakim Anggota Ketua Majelis Hj. Siti Aisyah, S.Ag. Drs. Akhmad Khoiron Hakim Anggota Slamet, S.Ag. SH.
Panitera Pengganti
Drs. H. M.Yuliani
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00
2. Biaya ATK Perkara Rp 50.000,00
3. Biaya Panggilan Rp 235.000,00
4. Pemeriksaan Setempat Rp 200.000,00
5. Redaksi Rp 5.000,00
6. Meterai Rp 6.000,00
J u m l a h: Rp 526.000,00