P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen...

35
OLEH KEPALA BPCB GORONTALO ZAKARIA KASIMIN DISAMPAIKAN DALAM WORKSHOP DOKUMENTASI CAGAR BUDAYA SELASA, 21 DESEMBER 2016 P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA

Transcript of P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen...

Page 1: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

OLEH

KEPALA BPCB GORONTALO

ZAKARIA KASIMIN

DISAMPAIKAN DALAM WORKSHOP DOKUMENTASI CAGAR BUDAYA

SELASA, 21 DESEMBER 2016

P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA

Page 2: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

VISI Terwujudnya Pelestarian berupa Pelindungan, Pengembangan,

dan Pemanfaatan Cagar Budaya Dalam Rangka Memperkukuh

Karakter Jati Diri Bangsa

MISI Meningkatkan pengelolaan yang meliputi perlindungan,

pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya/Situs.

Meningkatkan pendokumentasian dan peningkatan mutu

informasi tentang cagar budaya kepada masyarakat.

Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas

BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB)

GORONTALO WILAYAH KERJA: PROVINSI SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGAH, DAN GORONTALO

Page 3: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

TUGAS DAN FUNGSI

TUGAS : Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo mempunyai tugas melaksanakan pelindungan,

pengembangan, dan pemanfaatan serta fasilitasi pelestarian cagar budaya di Provinsi Gorontalo,

Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah

FUNGSI:

Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo menyelenggarakan

fungsi berupa:

a. Pelaksanaan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya;

b. Pelaksanaan zonasi cagar budaya;

c. Pelaksanaan pemeliharaan dan pemugaran cagar budaya;

d. Pelaksanaan pengembangan cagar budaya;

e. Pelaksanaan pemanfaatan cagar budaya;

f. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi cagar budaya;

g. Pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya;

h. Fasilitasi pelaksanaan pelestarian dan pengembangan tenaga teknis di bidang pelestarian dan pengembangan tenaga teknis di bidang pelestarian cagar budaya; dan

i. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Pelestarian Cagar Budaya.

Page 4: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

1. EDWARD B. TAYLOR

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-

kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

2. M. JACOBS DAN B.J. STERN

Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi,

dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

3. KOENTJARANINGRAT

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam

rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.

4. DR. K. KUPPER

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia

dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

5. WILLIAM H. HAVILAND

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para

anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku

yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.

6. KI HAJAR DEWANTARA

Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua

pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk

mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

DEFINISI KEBUDAYAAN

Page 5: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

7. FRANCIS MERILL

Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial

Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota

suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.

8. BOUNDED ET.AL

Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari

kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa

sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya

diantara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di

harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem

pendidikan dan semacam itu.

9. MITCHELL (DICTIONARY OF SORIBLOGY)

Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas

manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara

sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

10. ROBERT H LOWIE

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat,

mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan,

keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan

warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.

11. ARKEOLOG R. SEOKMONO

Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya

berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.

Page 6: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

WUJUD KEBUDAYAAN

IDE, GAGASAN, KONSEP

PERILAKU

BENDA

BUDAYA TAK

BENDA

(INTANGIBLE

CULTURAL

ASPECT)

BUDAYA

BENDA

(TANGIBLE

CULTURAL

ASPCETS)

Page 7: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

UNSUR KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN

INDONESIA (KOENTJARANINGRAT)

1. Sistem Religi.

2. Sistem Organisasi Masyarakat

3. Sitem Pengetahuan

4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan

Sistem – Sistem Ekonomi

5. Sistem Teknologi dan Peralatan

6. Bahasa

7. Kesenian

Page 8: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan
Page 9: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

STRUKTUR UU NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA

(13 BAB DAN 120 PASAL)

BAB I : Memuat Ketentuan Umum tentang pengertian prinsip, dan batasan BAB II : Memuat Azas, Tujuan, dan Lingkup BAB III : Memuat Kriteria Cagar budaya BAB IV : Memuat tentang Pemilikan dan Penguasaan BAB V : Memuat Tentang Penemuan dan Pencarian BAB VI : Memuat tentang Register Nasional yang mencakup ; Pendaftaran,

Pengkajian, Penetapan, Pencatatan, Pemeringkatan, dan Penghapusan BAB VII : Memuat Pelestarian Cagar Budaya yang mencakup; Aspek

Perlindungan, Aspek Pengembangan, dan Aspek Pemanfaatan BAB VIII : Memuat Tugas dan Wewenang Pemerintah BAB IX : Memuat Sumber Pendanaan BAB X : Memuat Aspek Pengawasan dan Penyidikan BAB XI : Memuat Ketentuan Pidana BAB XII : Ketentuan Peralihan BAB XIII : Memuat Ketentuan Penutup

Page 10: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

CAGAR BUDAYA:

Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya,

Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar

Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai

penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui

proses penetapan.

KLASIFIKASI CAGAR BUDAYA

• Benda Cagar Budaya • Bangunan Cagar Budaya • Struktur Cagar Budaya • Situs Cagar Budaya • Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air

KRITERIA CAGAR BUDAYA

• Berusia 50 Tahun atau lebih • Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun • Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau

kebudayaan • Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa

Page 11: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

Pasal 5

Benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai

Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, atau

Struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria:

a. berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;

b. mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima

puluh) tahun;

c. memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan,

pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan

d. memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian

bangsa.

+50 -50

50 thn

Lama / Past Culture Baru / Present Culture

Pasal 5

Usia objek

Masa gaya

Memiliki arti khusus

Memiliki nilai budaya

Pasal 11

Benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang

geografis yang atas dasar penelitian memiliki arti khusus

bagi masyarakat atau bangsa Indonesia, tetapi tidak

memenuhi kriteria Cagar Budaya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 10 dapat diusulkan

sebagai Cagar Budaya.

Pasal 11 dan 36

Arti khusus bagi bangsa

Indonesia

Kajian Penelitian

Undang-undang juga membolehkan penetapan

objek atau ruang yang belum berusia 50 tahun

sebagai cagar budaya, asalkan memiliki arti

khusus bagi bangsa Indonesia

Penjelasan Pasal

Yang dimaksud dengan “arti khusus bagi masyarakat” adalah memiliki nilai

penting bagi masyarakat kebudayaan tertentu.

Yang dimaksud dengan “arti khusus bagi bangsa” adalah memiliki nilai

penting bagi negara dan rakyat Indonesia yang menjadi simbol pemersatu,

kebanggaan jati diri bangsa, atau yang merupakan peristiwa luar biasa

berskala nasional atau dunia.

KRITERIA

Page 12: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

BENDA CAGAR BUDAYA

BENDA ALAM (EKOFAK)

BENDA BUATAN (ARTEFAK)

adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia,

baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok,

atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya

yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia

Pollen / biji tumbuhan

Sisa hasil buruan Kjokkenmodinger

Benda Tidak Bergerak : Makam, bangunan benteng, masjid, dll

menhir

Benda Bergerak : Arca, Keris, alat-alat batu, dll

Page 13: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

TERBUAT DARI BENDA ALAM

TERBUAT DARI BENDA BUATAN adalah susunan binaan,

yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia

Untuk memenuhi kebutuhan ruang

Berdinding atau tidak berdinding, beratap

Pundan berundak

BANGUNAN CAGAR BUDAYA

Page 14: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

STRUKTUR CAGAR BUDAYA

TERBUAT DARI BENDA BUATAN

TERBUAT DARI BENDA ALAM

adalah susunan binaan, yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia

Untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan

Yang menyatu dengan alam, Sarana, dan prasarana

Untuk menampung kebutuhan manusia

gua

Page 15: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

SITUS CAGAR BUDAYA

BENDA CAGAR BUDAYA BANGUNAN CAGAR BUDAYA STRUKTUR CAGAR BUDAYA

DI DARAT DI AIR

adalah lokasi yang berada di darat dan/atau air,

yang mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya,

dan/atau Struktur Cagar Budaya

Sebagai hasil kegiatan manusia Atau bukti kejadian pada masa lampau

Page 16: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

PENDAFTARAN DAN PENETAPAN

Hak dan Kewajiban

Pelestarian Pengelolaan

Larangan dan Pidana

CAGAR BUDAYA

POPULASI TINGGALAN PURBAKALA

LOGIKA UNDANG-UNDANG

Non Cagar Budaya

Apa yang dilestarikan

Siapa yang melestarikan

Konsekuensi

Cara melakukan pelestarian

Page 17: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

PENEMUAN

PENETAPAN CAGAR BUDAYA

PENGHAPUSAN

PEMILIKAN/ PENGUASAN

PENDAFTARAN

Tim Ahli REGISTER NASONAL

SK CAGAR BUDAYA

SURAT PEMILIKAN

PEMERINGKATAN

PENCARIAN

ARSITEKTUR UNDANG-UNDANG

LARANGAN

PENGAWASAN DAN PENYIDIKAN

PIDANA

PELINDUNGAN

PENGEMBANGAN

PEMANFAATAN

KEWENANGAN

PENDANAAN

Hak dan Kewajiban

2

3

4

5 1

Pendaftaran dan Penetapan

Hak dan Kewajiban

Pelestarian

Pengelolaan

Larangan dan Pidana

Page 18: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

PASAL 53

1) Pelestarian Cagar Budaya dilakukan berdasarkan hasil studi kelayakan yang

dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, teknis, dan administratif.

2) Kegiatan Pelestarian Cagar Budaya harus dilaksanakan atau dikoordinasikan

oleh Tenaga Ahli Pelestarian dengan memperhatikan etika pelestarian.

3) Tata cara Pelestarian Cagar Budaya harus mempertimbangkan kemungkinan

dilakukannya pengembalian kondisi awal seperti sebelum kegiatan

pelestarian.

4) Pelestarian Cagar Budaya harus didukung oleh kegiatan pendokumentasian

sebelum dilakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan

keasliannya.

PASAL 54

Setiap orang berhak memperoleh dukungan teknis dan/atau kepakaran dari

Pemerintah atau Pemerintah Daerah atas upaya Pelestarian Cagar Budaya

yang dimiliki dan/atau yang dikuasai.

PASAL 55

Setiap orang dilarang dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau

menggagalkan upaya Pelestarian Cagar Budaya.

Page 19: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

PEMANFAATAN (Pf)

PENGEMBANGAN (Pb)

PELINDUNGAN (Pl)

PEMUGARAN

PEMELIHARAAN

PENYELAMATAN

PENGAMANAN

ZONASI

REVITALISASI

ADAPTASI

PENELITIAN

AKADEMIS

EKOLOGIS

IDEOLOGIS

P E L E S T A R I A N

Berawal dan berakhir di sini

EKONOMIS

PENDAFTARAN PENETAPAN SURAT KETERANGAN

OBJEK SURAT KETERANGAN

PEMILIKAN

Page 20: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

1. PERLINDUNGAN ( pasal 56)

- Paragraf 1: PENYELAMATAN (pasal 57-60)

- Paragraf 2: PENGAMANAN (pasal 61-71)

- Paragraf 3: ZONASI (pasal 72-74)

- Paragraf 4: PEMELIHARAAN (pasal 75, 76)

- Paragraf 5: PEMUGARAN (pasal 77)

2. PENGEMBANGAN (pasal 78)

- Paragraf 1: PENELITIAN (pasal 79)

- Paragraf 2: REVITALISASI (pasal 80-82)

- Paragraf 3: ADAPTASI (pasal 83-84)

3. PEMANFAATAN (pasal 85-94)

Page 21: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

PENGKAJIAN TIM

AHLI CAGAR

BUDAYA

PENETAPAN

CAGAR BUDAYA

BUKAN CAGAR

BUDAYA

REGISTRASI

- NASIONAL

- DAERAH

PEMERINGKATAN

:

-NASIONAL

-PROVINSI

-KAB/KOTA

PENERBITAN SURAT

KETERANGAN STATUS

CAGAR BUDAYA

PEMBERIAN TANDA

TERIMA BUKTI

KEPEMILIKAN &

KEASLIAN CAGAR

BUDAYA

PENGHAPUSAN CAGAR

BUDAYA

PENEMUAN

PENCARIAN

PEMILIKAN/

PENGUASAAN

PENDAFTARAN

LANGSUNG/

MELALUI

INTERNET

PEMERIKSAAN

OLEH PETUGAS

PENDAFTAR

PEMBUATAN

BERITA ACARA

OLEH PETUGAS

PENDAFTAR

PENGISIAN

DATABASE

PENDAFTARAN

TIDAK MEMENUHI

KRITERIA

PELESTARIAN CAGAR

BUDAYA

Perlindungan, Pengembangan,

dan Pemanfaatan

Dasar Acuan:

Undang-undang No 11 Tahun 2010 Tentang Cagar

Budaya

ALUR PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA

Page 22: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

Pasal 31

(1) Hasil pendaftaran diserahkan kepada Tim Ahli Cagar

Budaya untuk dikaji kelayakannya sebagai Cagar

Budaya atau bukan Cagar Budaya.

(2) Pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertujuan melakukan identifikasi dan klasifikasi

terhadap benda, bangunan, struktur, lokasi, dan satuan

ruang geografis yang diusulkan untuk ditetapkan

sebagai Cagar Budaya.

(3) Tim Ahli Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan dengan:

a. Keputusan Menteri untuk tingkat nasional;

b. Keputusan Gubernur untuk tingkat provinsi; dan

c. Keputusan Bupati/Wali Kota untuk tingkat

kabupaten/kota.

(4) Dalam melakukan kajian, Tim Ahli Cagar Budaya dapat

dibantu oleh unit pelaksana teknis atau satuan kerja

perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang

Cagar Budaya.

(5) Selama proses pengkajian, benda, bangunan, struktur,

atau lokasi hasil penemuan atau yang didaftarkan,

dilindungi dan diperlakukan sebagai Cagar Budaya.

Hasil Pendaftaran

Tim Ahli Cagar Budaya

Layak

Tidak layak

Tidak memenuhi batas

usia dan tidak memiliki

nilai yang signifikan

Diklasifikasi menurut jenis

dan kriteria lain

Didaftar

Rekomendasi

Dietapkan: Menteri,

Gubernur, Bupati, atau

Walikota

Cagar Budaya

Dibantu

UPT, SKPD,

dan Tim

Populasi

Register Nasional

Terjadi

perubahan

Pasal 32

Pengkajian terhadap koleksi museum yang didaftarkan

dilakukan oleh Kurator dan selanjutnya diserahkan kepada

Tim Ahli Cagar Budaya.

Melakukan kajian

Page 23: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

PEMILIKAN DAN PENGUASAAN

Baik pemilik maupun

penguasa tidak lepas dari

kewajiban:

1. Melindungi Cagar

Budaya serta

mendaftarkan, dan

2. Melaporkan Cagar

Budaya kepada

Pemerintah/Pemerintah

Daerah

Hak terpenuh terhadap

Cagar Budaya dengan

tetap memperhatikan

fungsi sosialnya

(kepentingan

masyarakat umum)

Pemberian hak atau

kewenangan untuk

mengurus mengelola

(atas nama pemilik)

Cagar Budaya

sebagaimana diatur

dalam peraturan

perundang-undangan

Pemerintah

(berkewajiban)

Masyarakat

(peran serta)

Pemilikan

Penguasaaan

Page 24: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

Pasal 12

(1) Setiap orang dapat memiliki dan/atau menguasai

Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya,

Struktur Cagar Budaya, dan/atau Situs Cagar

Budaya dengan tetap memperhatikan fungsi

sosialnya sepanjang tidak bertentangan dengan

ketentuan Undang-Undang ini.

(2) Setiap orang dapat memiliki dan/atau menguasai

Cagar Budaya apabila jumlah dan jenis Benda

Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya,

Struktur Cagar Budaya, dan/atau Situs Cagar

Budaya tersebut telah memenuhi kebutuhan

negara.

(3) Kepemilikan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) dapat diperoleh melalui

pewarisan, hibah, tukar-menukar, hadiah,

pembelian, dan/atau putusan atau penetapan

pengadilan, kecuali yang dikuasai oleh Negara.

(4) Pemilik Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar

Budaya, Struktur Cagar Budaya, dan/atau Situs

Cagar Budaya yang tidak ada ahli warisnya atau

tidak menyerahkannya kepada orang lain

berdasarkan wasiat, hibah, atau hadiah setelah

pemiliknya meninggal, kepemilikannya diambil

alih oleh negara sesuai dengan ketentuan

peraturan

PEMILIKAN

CAGAR

BUDAYA

Wajib memenuhi fungsi sosial

Jumlah dan jenisnya memenuhi kebutuhan negara

Warisan, hibah,

tukar menukar,

hadiah,

pembelian,

keputusan atau

penetapan

pengadilan

Tidak ada

pewaris atau

diserahkan

orang lain

Memperhatikan

kepentingan umum untuk

kepentingan ilmu

pengetahuan, teknologi,

pendidikan, pariwisata,

agama, sejarah, dan

kebudayaan

Negara sudah cukup memiliki cagar budaya di museum

atau di situs tempat ditemukannya.

Negara

Page 25: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

PEMERINTAH

- IDENTITAS DAERAH

- PENGEMBANGAN PARIWISATA

AKADEMIK / PENDIDIKAN

- PENGAJARAN SEJARAH

- PENGAJARAN MULOK

MASYARAKAT

- PEMANFAATAN SOSIAL

- PEMBERDAYAAN EKONOMI

PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA

Cagar Budaya tertentu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan agama, sosial,pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan pariwisata (PASAL 85)

Page 26: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH

DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

• Melakukan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya (PASAL 95 AYAT (1))

• Memfasilitasi pengelolaan kawasan cagar budaya (PASAL 97 AYAT (1));

• Mengalokasikan pendanaan pelestarian cagar budaya (anggaran untuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan kompensasi cagar budaya) (PASAL 98 AYAT (1),(3));

• Menyediakan dana cadangan untuk penyelamatan cagar budaya dalam keadaaan darurat dan penemuan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya (PASAL 98 AYAT (4));

• Bertanggungjawab terhadap pengawasan pelestarian cagar budaya sesuai dengan kewenangannya;

Page 27: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

Pasal 96 --- WEWENANG

(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan tingkatannya mempunyai wewenang:

a. menetapkan etika pelestarian Cagar Budaya;

b. mengoordinasikan pelestarian Cagar Budaya secara lintas sektor dan wilayah;

c. menghimpun data Cagar Budaya;

d. menetapkan peringkat Cagar Budaya;

e. menetapkan dan mencabut status Cagar Budaya;

f. membuat peraturan pengelolaan Cagar Budaya;

g. menyelenggarakan kerja sama pelestarian Cagar Budaya;

h. melakukan penyidikan kasus pelanggaran hukum;

i. mengelola Kawasan Cagar Budaya;

j. mendirikan dan membubarkan unit pelaksana teknis bidang pelestarian, penelitian, dan museum;

k. mengembangkan kebijakan sumber daya manusia di bidang kepurbakalaan;

l. memberikan penghargaan kepada setiap orang yang telah melakukan Pelestarian Cagar Budaya;

m. memindahkan dan/atau menyimpan Cagar Budaya untuk kepentingan pengamanan;

n. melakukan pengelompokan Cagar Budaya berdasarkan kepentingannya menjadi peringkat nasional,

peringkat provinsi, dan peringkat kabupaten/kota;

o. menetapkan batas situs dan kawasan; dan

p. menghentikan proses pemanfaatan ruang atau proses pembangunan yang dapat menyebabkan rusak,

hilang, atau musnahnya Cagar Budaya, baik seluruh maupun bagian-bagiannya.

KEWENANGAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

Page 28: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

Pasal 96 --- Wewenang (lanjutan)

(2) Selain wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah berwenang:

a. menyusun dan menetapkan Rencana Induk Pelestarian Cagar Budaya;

b. melakukan pelestarian Cagar Budaya yang ada di daerah perbatasan dengan negara tetangga

atau yang berada di luar negeri;

c. menetapkan Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs

Cagar Budaya, dan/atau Kawasan Cagar Budaya sebagai Cagar Budaya Nasional;

d. mengusulkan Cagar Budaya Nasional sebagai warisan dunia atau Cagar Budaya bersifat

internasional; dan

e. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria Pelestarian Cagar Budaya.

KEWENANGAN

PEMERINTAH

Menyusun dan Menetapkan

pelestarian nasional

Pelestarian di daerah perbatasan

Menetapkan Cagar Budaya

Nasional Mengusulkan sebagai

Warisan Budaya Dunia

(Pasal 96)

Menetapkan norma,

prosedur, dan kriteria

Menghapus cagar budaya dari

Register Nasional (Pasal 50)

Page 29: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

KEWAJIBAN PEMILIK ATAU YANG MENGUASAI CAGAR BUDAYA:

• Dalam melakukan penyelamatan wajib menjaga dan merawat cagar

budaya dari pencurian, pelapukan, atau kerusakan baru (PASAL 59

AYAT (3));

• Wajib melakukan pengamanan (PASAL 61 AYAT (2));

• Wajib memelihara cagar budaya yang dimiliki dan/atau yang

dikuasainya

• Memperoleh dukungan teknis (PASAL 54);

• Melakukan penyelamatan dalam keadaan darurat (PASAL 57)

• Berperan serta melakukan perlindungan cagar budaya (PASAL 56);

• Masyarakat dapat berperan serta melakukan pengamanan cagar budaya (PASAL 63);

• Masyarakat berperan serta dalam pengawasan pelestarian cagar budaya (PASAL 99 AYAT (2))

• Melakukan pengembangan cagar budaya setelah memperoleh izin pemerintah atau pemerintah daerah dan izin pemilik dan/atau yang menguasai cagar budaya (PASAL 78 AYAT (2) HURUF A,B);

• Memanfaatkan cagar budaya untuk kepentingan agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan pariwisata (PASAL 85 AYAT (1));

• Pemanfaatan dengan perbanyakan dengan seizin Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan tingkatannya (PASAL 89);

HAK SETIAP ORANG DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

Page 30: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

KEJAHATAN TERHADAP CAGAR BUDAYA • Sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan upaya pelestarian cagar budaya

(PASAL 55);

• Merusak cagar budaya, baik seluruh maupun bagian-bagiannya, dari kesatuan,kelompok,

dan/atau dari letak asal (PASAL 66 AYAT (1));

• Mencuri cagar budaya, baik seluruh maupun bagian-bagiannya, dari kesatuan, kelompok,

dan/atau dari letak asal (PASAL 66 AYAT (2));

• Memindahkan cagar budaya, baik peringkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota, baik seluruh maupun bagian-bagiannya, kecuali dengan izin Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan tingkatannya (PASAL 67 AYAT (1));

• Memisahkan cagar budaya, baik peringkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota, baik seluruh maupun bagian-bagiannya, kecuali dengan izin Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan tingkatannya (PASAL 67 AYAT (2));

• Membawa cagar budaya keluar wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali dengan izin Menteri (PASAL 68 AYAT (2))

• Membawa cagar budaya keluar wilayah provinsi atau kabupaten/kota, kecuali dengan izin Gubernur atau Bupati/Walikota (PASAL 69 AYAT (2));

• Melakukan pemugaran bangunan cagar budaya dan struktur cagar budaya tanpa izin dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannnya (PASAL 77, AYAT (5));

• Mengubah fungsi ruang situs cagar budaya dan/atau kawasan cagar budaya peringkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota, kecuali dengan izin Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan tingkatannya (PASAL 81 AYAT (1);

• Mendokumentasikan cagar budaya baik seluruh maupun bagian-bagiannya untuk kepentingan komersial tanpa seizin pemilik dan/atau yang menguasainya (PASAL 92);

• Memanfaatkan cagar budaya, baik peringkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota, baik seluruh maupun bagian-bagiannya, dengan cara perbanyakan kecuali dengan izin Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan tingkatannya (PASAL 93 AYAT (1));

PELANGGARAN TERHADAP CAGAR BUDAYA

Page 31: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

BAB IX

PENDANAAN Pasal 98

1) Pendanaan Pelestarian Cagar Budaya menjadi tanggung jawab bersama

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.

2) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. hasil pemanfaatan Cagar Budaya; dan/atau

d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran untuk

Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Kompensasi Cagar Budaya

dengan memperhatikan prinsip proporsional.

4) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan dana cadangan untuk

penyelamatan Cagar Budaya dalam keadaan darurat dan penemuan yang

telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya.

Page 32: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

BAB XI

KETENTUAN PIDANA (Pasal 101-115)

PASAL 101

Setiap orang yang tanpa izin mengalihkan kepemilikan Cagar Budaya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3

(tiga) bulan dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp

400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.500.000.000,00

(satu miliar lima ratus juta rupiah).

Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan temuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5

(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah).

Setiap orang yang dengan sengaja merusak Cagar Budaya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 66 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)

tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling sedikit

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00

(lima miliar rupiah).

PASAL 102

PASAL 105

Page 33: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

Ps. 14 WNA/Badan Hukum asing menguas ai cagar budaya

Ps. 17 mengalihkan cagar budaya tanpa izin

Ps. 21 memusnahkan cagar budaya hasil penyitaan

Ps. 55 mencegah, menghalangi, menggagalkan pelestarian cagar budaya

Ps. 66 merusak dan mencuri cagar budaya

Ps. 67 memindahkan dan memisahkan cagar budaya tanpa izin

Ps.68 membawa cagar budaya kel uar wilayah R.I. tanpa izin

Ps..69 membawa cagar budaya ke luar provinsi, kab/kota tanpa izin

Ps. 77 memugar cagar budaya tanpa izin

Ps. 81 mengubah fungsi ruang situs dan atau kawasan tanpa izin

Ps. 92. Mendokumentasikan cagar budaya untuk kepentingan komersial tanpa izin Ps. 93. Memanfaatkan dengan cara perbanyakan tanpa izin

Ps.101 Sanksi pidana untuk pengalihan kepemilikan cagar budaya

Ps.102 Sanksi pidana untuk sengaja tidak melaporkan temuan

Ps.103 Sanksi pidana untuk melakukan pencarian tanpa izin

Ps.104 Sanksi pidana untuk dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi,

atau menggagalkan upaya pelestarian cagar budaya

Ps.105 Sanksi pidana untuk sengaja merusak cagar budaya

Ps.106 Sanksi pidana untuk pencuri cagar budaya dan penadahnya

Ps.107 Sanksi pidana untuk pemindahan cagar budaya tanpa izin

Ps.108 Sanksi pidana untuk memisahkan cagar budaya tanpa izin

Ps.109 Sanksi pidana untuk membawa cagar budaya tanpa izin ke luar negara

Republik Indonesia dan antar daerah tanpa izin

Ps.110 Sanksi pidana untuk mengubah fungsi ruang situs cagar udaya dan/atau

kawasan cagar budaya

Ps.111 Sanksi pidana untuk mendokumentasikan cagar budaya tanpa izin

pemilik dan/yang menguasainya

Ps.112 Sanksi pidana untuk sengaja mememanfaatkan cagar budaya dengan cara

perbanyakan

Ps.113 Sanksi pidana untuk Badan Usaha berbadan hukum dan/atau badan usaha

bukan berbadan hukum

Ps.114 Sanksi pidana untuk pejabat yang karena jabatannya melakukan pidana

terkait pelestarian cagar budaya Ps.115 Tambahan sanksi pidana untuk pelanggaran pasal 101 sampai 114

SANKSI PIDANA

PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

LARANGAN

Page 34: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan

BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG

MENGHARGAI WARISAN BUDAYA MASA LALU.

PELESTARIANNYA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB

KITA BERSAMA. PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

MERUPAKAN INSPIRASI BAGI PERJUANGAN KITA DAN

MENJAUHKAN TERJADINYA KETERASINGAN

SEJARAH, YANG AKIBATKAN KEMISKINAN BUDAYA

Page 35: P E L E S T A R I A N CAGAR BUDAYA - Ditjen Kebudayaankebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/wp-content/uploads/sites/... · oleh kepala bpcb gorontalo zakaria kasimin disampaikan