Outline Seminar.pdf

2
7/21/2019 Outline Seminar.pdf http://slidepdf.com/reader/full/outline-seminarpdf 1/2  Nama: Bernike Delarosa  NIM: I22112031 AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK BUNGA KANA (Canna indica  Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam  jaringan payudara. Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus baru dan jumlah kematian tertingg  pada wanita di seluruh dunia. Oleh karena itu, upaya untuk pencegahannya dan penyembuhannya perlu dikaji dan diteliti. Metode pengobatan penyakit kanker yang saat ini banyak digunakan, yaitu kemoterapi, diduga dapat memberikan efek samping seperti mual dan muntah. Selain itu, penggunaan agen kemoterapi ini menjadi terbatas karena munculnya masalah resistensi sel kanker dan adanya efek toksik pada jaringan normal tubuh. Canna indica L adalah tanaman herbal dari famili Cannaceae. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan adanya kandungan karbohidrat, protein, alkaloid, flavonoid, terpenoid, glikosida jantung, steroid, tanin dan saponin. Selain itu, bagian bunga juga diketahui mengandung senyawa, ß  – karoten, violxantin, lutein, zeaxantin serta β-cryptoxanthin. Penelitian mengenai bunga merah Canna indica L dengan mengisolasi senyawa antosianin didapat empat pigmen antosianin yang diisolasi dari kuersetin dan likopen menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik, dimana antioksidan merupakan salah satu mekanisme yang dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya sel kanker. Ekstrak diklorometan dan ekstrak etanol dari bagian daun Canna indica L yang dilakukan uji aktivitas sitotoksiknya menggunakan metode uji BSLT, didapatkan hasil LC50 sebesar 273.9(167.8-447.0) dan >1000 μg/ml. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak Canna indica L memliki aktivitas antikanker  pada cell line Ehrlich Ascites Carcinoma (EAC) dengan IC50 2000μg . Pelarut etil asetat merupakan pelarut semi polar yang dapat melarutkan senyawa flavonoid dari bunga Canna indica L. Flavonoid merupakan senyawa di dalam tumbuhan yang telah terbukti dapat menghambat  proliferasi beberapa sel kanker. Senyawa flavonoid dapat menghambat proliferasi melalui inhibisi proses oksidatif yang dapat menyebabkan inisiasi kanker. Mekanisme ini diperantarai penurunan enzim xantin oksidase, siklooksigenase (COX) dan lipooksigenase (LOX) yang diperlukan dalam proses prooksidasi sehingga menunda siklus. Aktivitas antikanker juga ditunjukkan flavonoid melalui induksi apoptosis. Flavonoid menghambat ekspresi enzim topoisomerase I dan topoisomerase II yang berperan dalam katalisis pemutaran dan relaksasi DNA. Inhibitor enzim topoisomerase akan menstabilkan kompleks topoisomerase dan menyebabkan DNA terpotong dan mengalami kerusakan. Kerusakan DNA dapat menyebabkan terekspresinya protein proapoptosis seperti Bax dan Bak dan menurunkan ekspresi protein-protein antiapoptosis yaitu Bcl-2 dan Bcl-XL, sehingga  pertumbuhan sel kanker terhambat. Sebagian besar flavonoid telah terbukti mampu menghambat proliferasi pada  berbagai sel kanker pada manusia namun bersifat tidak toksik pada sel normal manusia. Hasil penelitian mengenai kandungan dan aktivitas tanaman Canna indica L menjadi dasar dilakukannya  penelitian ini. Sehingga diharapkan fraksi etil asetat ekstrak bunga Canna indica L dapat juga memberikan aktivitas terhadap kanker payudara MCF-7.

Transcript of Outline Seminar.pdf

Page 1: Outline Seminar.pdf

7/21/2019 Outline Seminar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/outline-seminarpdf 1/2

 Nama: Bernike Delarosa

 NIM: I22112031

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK BUNGA KANA (Canna indica  Linn.)

TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam

 jaringan payudara. Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus baru dan jumlah kematian tertingg pada wanita di seluruh dunia. Oleh karena itu, upaya untuk pencegahannya dan penyembuhannya perlu dikaji dan

diteliti. Metode pengobatan penyakit kanker yang saat ini banyak digunakan, yaitu kemoterapi, diduga dapat

memberikan efek samping seperti mual dan muntah. Selain itu, penggunaan agen kemoterapi ini menjadi terbatas

karena munculnya masalah resistensi sel kanker dan adanya efek toksik pada jaringan normal tubuh.

Canna indica L adalah tanaman herbal dari famili Cannaceae. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan

adanya kandungan karbohidrat, protein, alkaloid, flavonoid, terpenoid, glikosida jantung, steroid, tanin dan

saponin. Selain itu, bagian bunga juga diketahui mengandung senyawa, ß – karoten, violxantin, lutein, zeaxantin

serta β-cryptoxanthin. Penelitian mengenai bunga merah Canna indica L dengan mengisolasi senyawa antosianin

didapat empat pigmen antosianin yang diisolasi dari kuersetin dan likopen menunjukkan aktivitas antioksidan

yang baik, dimana antioksidan merupakan salah satu mekanisme yang dapat menanggulangi kemungkinan

terjadinya sel kanker. Ekstrak diklorometan dan ekstrak etanol dari bagian daun Canna indica L yang dilakukan

uji aktivitas sitotoksiknya menggunakan metode uji BSLT, didapatkan hasil LC50 sebesar 273.9(167.8-447.0)

dan >1000 μg/ml. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak Canna indica L memliki aktivitas antikanker

 pada cell line Ehrlich Ascites Carcinoma (EAC) dengan IC50 2000μg.

Pelarut etil asetat merupakan pelarut semi polar yang dapat melarutkan senyawa flavonoid dari bunga

Canna indica  L. Flavonoid merupakan senyawa di dalam tumbuhan yang telah terbukti dapat menghambat

 proliferasi beberapa sel kanker. Senyawa flavonoid dapat menghambat proliferasi melalui inhibisi proses oksidatif

yang dapat menyebabkan inisiasi kanker. Mekanisme ini diperantarai penurunan enzim xantin oksidase,

siklooksigenase (COX) dan lipooksigenase (LOX) yang diperlukan dalam proses prooksidasi sehingga menunda

siklus. Aktivitas antikanker juga ditunjukkan flavonoid melalui induksi apoptosis. Flavonoid menghambat

ekspresi enzim topoisomerase I dan topoisomerase II yang berperan dalam katalisis pemutaran dan relaksasi

DNA. Inhibitor enzim topoisomerase akan menstabilkan kompleks topoisomerase dan menyebabkan DNA

terpotong dan mengalami kerusakan. Kerusakan DNA dapat menyebabkan terekspresinya protein proapoptosis

seperti Bax dan Bak dan menurunkan ekspresi protein-protein antiapoptosis yaitu Bcl-2 dan Bcl-XL, sehingga

 pertumbuhan sel kanker terhambat. Sebagian besar flavonoid telah terbukti mampu menghambat proliferasi pada

 berbagai sel kanker pada manusia namun bersifat tidak toksik pada sel normal manusia.

Hasil penelitian mengenai kandungan dan aktivitas tanaman Canna indica L menjadi dasar dilakukannya

 penelitian ini. Sehingga diharapkan fraksi etil asetat ekstrak bunga Canna indica  L dapat juga memberikan

aktivitas terhadap kanker payudara MCF-7.

Page 2: Outline Seminar.pdf

7/21/2019 Outline Seminar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/outline-seminarpdf 2/2

 Nama: Bernike Delarosa

 NIM: I22112031

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK BUNGA KANA (Canna indica  Linn.)

TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam

 jaringan payudara. Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus baru dan jumlah kematian tertingg pada wanita di seluruh dunia. Oleh karena itu, upaya untuk pencegahannya dan penyembuhannya perlu dikaji dan

diteliti. Metode pengobatan penyakit kanker yang saat ini banyak digunakan, yaitu kemoterapi, diduga dapat

memberikan efek samping seperti mual dan muntah. Selain itu, penggunaan agen kemoterapi ini menjadi terbatas

karena munculnya masalah resistensi sel kanker dan adanya efek toksik pada jaringan normal tubuh.

Canna indica L adalah tanaman herbal dari famili Cannaceae. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan

adanya kandungan karbohidrat, protein, alkaloid, flavonoid, terpenoid, glikosida jantung, steroid, tanin dan

saponin. Selain itu, bagian bunga juga diketahui mengandung senyawa, ß – karoten, violxantin, lutein, zeaxantin

serta β-cryptoxanthin. Penelitian mengenai bunga merah Canna indica L dengan mengisolasi senyawa antosianin

didapat empat pigmen antosianin yang diisolasi dari kuersetin dan likopen menunjukkan aktivitas antioksidan

yang baik, dimana antioksidan merupakan salah satu mekanisme yang dapat menanggulangi kemungkinan

terjadinya sel kanker. Ekstrak diklorometan dan ekstrak etanol dari bagian daun Canna indica L yang dilakukan

uji aktivitas sitotoksiknya menggunakan metode uji BSLT, didapatkan hasil LC50 sebesar 273.9(167.8-447.0)

dan >1000 μg/ml. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak Canna indica L memliki aktivitas antikanker

 pada cell line Ehrlich Ascites Carcinoma (EAC) dengan IC50 2000μg.

Pelarut etil asetat merupakan pelarut semi polar yang dapat melarutkan senyawa flavonoid dari bunga

Canna indica  L. Flavonoid merupakan senyawa di dalam tumbuhan yang telah terbukti dapat menghambat

 proliferasi beberapa sel kanker. Senyawa flavonoid dapat menghambat proliferasi melalui inhibisi proses oksidatif

yang dapat menyebabkan inisiasi kanker. Mekanisme ini diperantarai penurunan enzim xantin oksidase,

siklooksigenase (COX) dan lipooksigenase (LOX) yang diperlukan dalam proses prooksidasi sehingga menunda

siklus. Aktivitas antikanker juga ditunjukkan flavonoid melalui induksi apoptosis. Flavonoid menghambat

ekspresi enzim topoisomerase I dan topoisomerase II yang berperan dalam katalisis pemutaran dan relaksasi

DNA. Inhibitor enzim topoisomerase akan menstabilkan kompleks topoisomerase dan menyebabkan DNA

terpotong dan mengalami kerusakan. Kerusakan DNA dapat menyebabkan terekspresinya protein proapoptosis

seperti Bax dan Bak dan menurunkan ekspresi protein-protein antiapoptosis yaitu Bcl-2 dan Bcl-XL, sehingga

 pertumbuhan sel kanker terhambat. Sebagian besar flavonoid telah terbukti mampu menghambat proliferasi pada

 berbagai sel kanker pada manusia namun bersifat tidak toksik pada sel normal manusia.

Hasil penelitian mengenai kandungan dan aktivitas tanaman Canna indica L menjadi dasar dilakukannya

 penelitian ini. Sehingga diharapkan fraksi etil asetat ekstrak bunga Canna indica  L dapat juga memberikan

aktivitas terhadap kanker payudara MCF-7.