OUTLINE PENGAJARAN - ENDRI SANOPAKA, … · Web viewSuatu tindakan dari pemerintah untuk mewujudkan...
-
Upload
nguyenhuong -
Category
Documents
-
view
237 -
download
1
Transcript of OUTLINE PENGAJARAN - ENDRI SANOPAKA, … · Web viewSuatu tindakan dari pemerintah untuk mewujudkan...
OUTLINE PENGAJARANPENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Oleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan I , II, III )
Pengertian Administrasi Negara/PublikSecara terminologi :
Administrasi : Seluruh rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerjsama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu (The Liang
Gie)
(Luther Gullick) “Administration has to do with getting things done with the
accomplishment of defined objectives”. (Administrasi berkaitan dengan
pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan-tujuan yang telah
ditentukan)
(Dwight Waldo) Administrasi adalah bentuk daya upaya manusia yang
kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.
Unsur-unsur Administrasi :a. Kegiatan
b. Kerjasama
c. Manusia
d. Tujuan Bersama
e. Dana, Sarana/Prasarana
1
Pengertian Publik umum, masyarakat, negara
(Inu Kencana Syafiie, dkk) “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan
berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik
berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki”
Pengertian Negara :Max Weber Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekuasaan fisik secara syah dalam suatu negara.
Miriam Budiharjo Suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah oleh
sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warganya melalui penguasaan
(kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang syah.
Ciri-ciri negara berdaulat ;
1. Ada wilayah yang tetap
2. Ada penduduk yang tetap.
Pengertian Administrasi Publik : (Ilmu Ketataprajaan, Ilmu usaha negara, Ilmu
pemerintahan/negara
Edward H. Litchfield Suatu studi mengenai bagaimana bermacam-macam
badan-badan pemerintahan diorganisir, diperlengakpi tenaga-tenaganya,
dibiayai, digerakkan dan dipimpin.
Dwight Waldo “Administrasi Publik adalah manajemen dan organisasi
daripada manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan
pemerintah.
Dimock & Dimock, koenig (mengutip perumusan kamus) Kegiatan pemerintah
didalam melaksanakan kekuasaan politiknya.
2
Arifin Abdulrahman Ilmu yang mempelajari pelaksanaan dari politik negara.
Hubungan Politik & Administrasi Negara Ilmu politik merupakan lingkungan dari administrasi publik yang juga
mempengaruhi struktur, kultur dan perilaku administrasi publik.
Hubungan antara ilmu politik dan administrasi publik sangat erat sekali
Bidang Pelajaran Ilmu Administrasi Publik :1. “The What” berkaitan dengan apa yang harus dilaksanakan oleh
pemerintah supaya berhasil, tertuang dalam Haluan Politik, Kebijakan
pemerintah, program-progarm pemerintah.
2. “The How” berkaitan dengan bagaimana seharusnya melaksanakannya
agar efisien, baik diukur dengan fisik ataupun uang.
Sulit untuk memisahkan antara proses politik dan proses administrasi
negara/publik, karena keduaanya saling dipengaruhi dan mempengaruhi.
Bidang Kajian Administrasi Publik1. Ilmu yang bersifat campuran yang mefokuskan diri pada cara-cara
mewujudkan nilai-nilai politik/pencapaian tujuan nilai-nilai politik.
2. Suatu tindakan dari pemerintah untuk mewujudkan nilai-nilai politik
Fungsi Dasar Administrasi Negara1. Formulasi/Perumusan Kebijakan
2. Pengaturan/pengendalian unsur-unsur administrasi
3. Penggunaan Dinamika Administrasi
a. pimpinan
b. koordinasi
c. pengawasan
d. komunikasi
3
Sejarah Perkembangan Administrasi negara Periode I Sejarah pertumbuhan administrasi negara dari zaman kuno
sampai dengan tahun 1880
Periode II Pertumbuhan administrasi negara modern, yang berlangsung
dari akhir abad-19 atau awal abab-20
Periode I
a. Mesir Kuno (1300 SM)
- Sudah mengenal sistem Administrasi, sebagai negara tertua yang
memiliki administrasi birokrasi
- Zaman Ramses III
- Pengaturan air (sungai nil, dan kegiatan ekonomi lainnya)
b. Cina Kuno (Dinasti Han, 202 SM-219 M)
- Semangat Doktrin “Confusius”
- Perlunya penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan perlunya
menyeleksi pegawai pemerintahan yang cakap dan jujur
- Confusius; soal kode etik, dalam bidang politik dan pemerintahan
- Melahirkan prinsip-prinsip administrasi pemerintahan
c. Yunani Kuno
- Tokoh yang terkenal dalam bidang ini “Aristoteles”
- Bentuk pemerintahan yang didukung rakyat (demokrasi)
- Administrasi ditangan orang banyak
d. Romawi
- lebih realistis, dan sudah ada metodologis dibanding yunani kuno
- Terlihat dari susunan sistem dinas-dinas eksekutif, dewan-dewan,
pengadilan dan senat yang menghasilkan produk-produk administrasi
- Jauh lebih sistematis
4
e. Abab Pertengahan
- Adanya usaha untuk memperkuat dan memperbaiki administrasi,
khususnya administrasi fiskal, pengawasan pegawai, pengembangan
sistem laporan & pengangkatan pegawai yang cakap
- Banyak dilakukan oleh orang-orang di gereja
f. Prusia-Austria
- Periode Kameralis (sekelompok profesor dan ahli admnistrasi negara
Jerman dan Austria) tahun 1550-1700 an.
- Kameralisti adalah ilmu pengumpulan informasi secara sistematis
tentang peranan dan kegiatan aparatur pemerintahan ditengah-tengah
kehidupan masyarakat.
Periode II
Perkembangan administrasi negara modern, dipelopori oleh Amerika serikat
pada akhir abad 19/awal abad 20, diawali oleh sebuah essay dari Wodrow
Wilson pada tahun 1887 “The Study of Administration”. Wilson menekankan
tentang pemisahan antara politik dan administrasi, menurutnya “Membuat
Konstitusi lebih mudah ketimbang melaksanakannya”.
Untuk melihat evolusi perkembangan administrasi negara modern ini, maka kita
akan melihat beberapa pendekatan yang disampaikan oleh John C. Buechner,
yaitu :
a. Pendekatan Tradisional
Dipengaruhi oleh 3 hal :
1. ilmu induk
2. pandangan rasional (efisiensi yang tinggi oleh pemerintah)
3. gerakan manajemen ilmiah (Frederick W. Taylor)
5
b. Pendekatan Behavioral
Pendekatannya dengan 2 cara
1. Behaviorisme muncul sebagai reaksi dari pendekatan tradisonal
2. Behaviorisme merupakan pengembangan dari pendekatan tradisonal
Pusat perhatiannya adalah pada cara orang bertingkah laku dalam situasi dan
kondisi organisai yang sungguh-sungguh nyata, serta oragnisasi adalah sistem
sosial yang mengandung konflik, kohesi (kekuatan tarik menarik), dan interaksi.
Tokoh utamanya adalah Herbert Simon.
c. Pendekatan Pembuatan Keputusan (Decisional)
Memandang orang sebagai suatu unit yang terdiri dari banyak situasi
decisional dimana administrasi adalah decision making (pembuat keputusan)
d. Pendekatan Ekologis
Menekankan pada hubungan-hubungan organisasi antara lingkungan
eksternal dan internal dan kekuatan-kekuatan yang menentukan perubahan
interdependensi.
Paradigma Administrasi Negara“Krisis Identitas Administrasi Publik”
Paradigma I (1900-1926)
Dikotomi (Pemisahan) Politik dan Administrasi Terpengaruh oleh Wilson
(1887) dimana tekanan dari paradigma I ini adalah pada locus (tempat)
kedudukan administrasi negara, Frank J. Goonow Administrasi negara
locusnya ditengah-tengah diantara legislatif dan yudikatif.
6
Paradigma II (1927-1937)
Prinsip-Prinsip Administrasi
- Locus administrasi adalah dimana saja
- Frederick W. Taylor Manajemen Ilmiah, menekankan prinsip-prinsip
efisiensi, yang fokusnya pada tingkatan pegawai bawahan.
- Gullick & Urick (1937) 7 Prinsip-prinsip administrasi, POSDCORB
Paradigma III (1950 – 1970)
Public Administration as Political Science
- Administrasi Publik mencoba kembali kepada induk dari disiplinnya yaitu
ilmu politik (kembali ke focus)
- Administrasi publik berada pada posisi membingungkan, karena
administrasi publik seperti diperlakukan sebagai mahluk asing di induk
disipilinnya yaitu ilmu politik (1960)
Paradigma IV (1956 – 1970)
Public Administration as Management
- Munculnya paradigma ke IV hampir bersamaan dengan paradigma III,
dimana para ahli mulai mencari alternatif kemana harus menginduk,
setelah kurang mendapat perhatian dari disiplin induknya (ilmu Politik)
- Pada disiplin manajemen, Administrasi publik memenuhi focus (bidang
studi) karena adanya persamaan prinsip-prinsip, namun kehilangan pada
locusnya (tempat).
- Namun di disiplin manajemen, administrasi publik sangat diterima dan
dibiarkan tumbuh dan berkembang
Paradigma V (1970 - )
Public Administration as Public Administration
- Administrasi Publik mencoba untuk mandiri dan berdiri sendiri sebagai
sebuah disiplin ilmu.
7
- Pada tahun 1970, terbentuk National Association of Schools of Public
Affairs and Administration (NASPAA), sebagai wujud kepercayaan diri dari
administrasi publik untuk berdiri sendiri dan bangkit sebagai sebuah
disiplin ilmu.
- Pada paradigma V ini baik locus (tempat) dan focus (bidang kajian) telah
terpenuhi keduannya.
Perkembangan Administrasi Negara di Indonesia
Administrasi Lokal administrasi tradisonal zaman kejayaan kerajaan-kerajaan
besar di nusantara (ex. Majapahit, Sriwijaya, dll)
Zaman Belanda Sebagai peletak dasar administrasi negara di Indonesia
adalah Jendral Daendels (1808 – 1811), dimana dia telah melakukan :
- menciptakan jabatan-jabatan kenegaraan
- membentuk suatu kas negara
- membentuk Dirjen Keuangan
- membentuk Badan Pemeriksa Keuangan
- membentuk inspeksi-inspeksi pajak
- membentuk sistem pemerintahan wilayah
- membentuk sistem kepolisian, jaksa, dan peradilan modern
Zaman Inggris merupakan zaman pemerintahan Raffles (1811 – 1816)
- Pembawa ajaran demokratis
- Merubah jiwa kepemerintahan dari otokratis militer menjadi demokratis
sipil.
- Pada zamannya lahir “Landrent System” (sistem sewa tanah), atau sistem
pajak tanah, yang kemudian sampai sekarang dikenal dengan Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB)
Zaman Jepang (1942) tidak ada perubahan sistem administrasi ataupun
kontribusi terhadap perkembangan administrasi negara di Indonesia, sebab pada
8
masa penjajahan Jepang tersebut terjadi kekacauan pemerintahan, sebagai
akibat posisi Jepang yang kian terjepit oleh pihak sekutu.
Masa Revolusi Kemerdekaan
- Penyusunan, persiapan proklamasi kemerdekaan RI 1945
- Penyusunan UUD 1945
- Terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden Pertama
9
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan IV )
Pentingnya Administrasi Negara
“Leonard D. White”
Administrasi negara terdiri dari semua operasi yang bertujuan untuk
melaksanakan kebijakan publik.
4 Tahap kebijakan Publik
1. Formulasi Kebijakan
2. Implementasi Kebijakan
3. Evaluasi Kebijakan
4. Terminasi Kebijakan Publik
Administrasi negara bukan sekedar soal tekhnik, prosedur dan mekanik /
formulasi kebijakan, melainkan untuk menciptakan kemakmuran dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat. (administrasi negara sebagai sarana/alat untuk
mencapainya).
Bicara soal pentingnya administrasi negara berkaitan dengan peranan studi
administrasi negara sendiri, yaitu :
1. Peranan administrasi negara sebagai stabilisator
Administrasi negara sebagai stabilisator adalah dalam upaya menumbuhkan dan
menciptakan sebuah kondisi yang konformitas dengan cara :
a. melestarikan nilai-nilai dasar yang telah menjadi konsensus nasional
b. menegakkan segala aturan dan ketentuan hukum tanpa pandang bulu
c. melakukan tindakan preventif terhadap kecenderungan untuk melawan
2. Peranan administrasi negara dalam perubahan sosial
10
Administrasi negara merupakan motor penggerak roda pembangunan
nasional, sehingga administrasi negara menjadi fasilitas bagi perubahan sosial
(Change Agent)
Administrasi Negara tanggap terhadap gejala-gejala sosial di masyarakat
sehingga dapat melibatkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan
bersama
3. Peranan administrasi negara sebagai kunci masyarakat modern
Administrasi negara merupakan penyelenggara dalam cita-cita suatu masyarakat
modern. Eksistensinya terlihat dari :
a. Dalam masyarakat modern setiap orang selalu dipengaruhi oleh keputusan
dalam administrasi negara.
b. Tersedianya berbagai macam saluran kontrol sosial terhadap penampilan
administrasi negara.
Ciri-ciri manusia modern menurut “inkeles” adalah soal : 1) perencanaan dan 2)
kepercayaan pada ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Orang modern ingin terlibat dalam perencanaan dan organisasi, mereka percaya
tentang kegunaan ilmu dan tekhnologi.
Kekhususan Administraasi Negara
Gerald E. Ceiden mengemukakan 7 kekhususan administrasi negara :
1. Kehadirannya tidak bisa dihindari
Kehadiran atau eksistensi administrasi negara lekat dengan eksistensi
negara, dimana selama negara masih ada, maka administrasi negara pun tetap
ada.
2. Administrasi negara mengharuskan kepatuhan
Administrasi negara adalah satu-satunya yang memiliki monopoli kekuasaan
pemaksa kepada penduduknya, dan selama penduduk mematuhi segala
ketentuan yang ada, maka kekuasaan pemaksa tersebut tidak digunakan.
11
3. Administrasi negara mempunyai prioritas
Hal-hal yang harus dilakukan oleh administrasi negara adalah sangat
beraneka ragam, hal tersebut adalah merupakan konsekuensi atas bidang
cakupan administrasi negara yang memang campuran, sehingga dalam rangka
melayani kepentingan publik tidak dapat semuanya dilayani atau dipuaskan
dalam satu waktu secara bersamaan, maka dari itu diperlukan suatu skala
pemrioritasan dalam melaksanakan pelayanan publik yang paling mendesak
harus dilakukan adalah yang menjadi prioritas, dengan tetap memegang
penilaian secara objektif, dan harus dihindari pemrioritasan atas dasar subjektif.
4. Administrasi negara mempunyai kekecualian
Agar administrasi negara dapat bekerja secara efektif dan efisien, cekatan,
serta responsif, maka diperlukan adanya kompetisi, kontrol politik,, sarana swa-
koreksi, dan kontrol sosial oleh pihak diluar daripada organisasi administrasi
negara. Hal ini berkaitan dengan pemberian kewenangan kepada organisasi
privat (swasta) atau organisasi lainnya diluar pemerintah untuk ikut serta
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
5. Manajemen puncak administrasi negara adalah politik
Konsekuensi dari realitas bahwa seorang manajer publik (Presiden, Kepala
Daerah Provinsi/Kab/Kota) adalah merupakan pejabat politik yang merupakan
hasil sebuah proses politik, baik dipilih oleh lembaga perwakilan maupun oleh
masyarakat secara langsung. Sehingga semua keputusan yang diambilnya akan
cenderung pada sebuah keputusan politik.
6. Penampilan administrasi negara sulit di ukur
hal tersebut berkaitan dengan pertanyaan : 1) apakah pelayan yang diberikan
oleh administrasi negara sudah tepat?, 2) Apakah pelayanan yang diberikan
sudah memuaskan?. Pertanyaan tersebut sulit dijawab secara pasti didalam
mengukur kinerja ataupun tampilan dari administrasi negara, sebab masing-
12
masing individu atau kelompok masyarakat yang dilayani oleh administrasi
negara akan berbeda didalam memberikan penilaian.
dua sebab pokok yang menimbulkan administrasi negara sulit diukur :
a. Adanya warna politik pada kegiatan administrasi negara. Cenderung
mengarah kepada suatu kepentingan, serta subjektifitas yang menimbulkan
suka atau tidak suka.
b. Luasnya obyek kegiatan administrasi negara yang tidak terpengaruh oleh
ukuran-ukuran obyektif.
7. Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi negara
Dalam rangka pemenuhan terhadap pelayanan publik, maka masyarakat akan
berharap besar kepada pemerintah untuk dapat memenuhi segala
kebutuhannya. Hal ini dapat juga tercermin dari proses pemilihan umum yang
berlangsung, dimana dalam pemilihan tersebut tercermin bahwa masyarakat
yang berbondong-bondong untuk ikut berpartisipasi dalam memilih siapa calon
pemimpin masa depannya adalah dengan harapan bahwa pemerintah
mendatang yang mereka pilih dapat memebrikan suatu perubahan didalam
rangka memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi mereka.
13
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan V )
Identifikasi Administrasi Negara
Gerald E. Ceiden menawarkan 5 identifikasi terhadap administrasi. Identifikasi
yang disampaikan oleh Ceiden ini dikemudian hari memang belum dapat
memuaskan, dan hal tersebut disadari oleh Ceiden sendiri. Namun demikian ada
baiknya kita mencoba membandingkan relevansi identifikasi yang
disampaikannya tersebut dengan kenyataan praktek administrasi negara pada
saat sekarang.
I. Identifikasi Administrasi Pemerintahan
Mencoba mengenali administrasi negara dari aktivitas yang dilakukan.
Apabila membandingkan dengan berbagai negara, maka aktivitas dari masing-
masing negara tersebut berbeda-beda, ada yang sama dan ada yang tidak. Hal
tersebut disebabkan oleh karena lingkungan kultural yang tidak sama.
Ex. Indonesia sebagai negara dengan demokrasi pancasila, dimana pada pasal
33 UUD 1945 terdapat suatu pasal yang mengatakan bahwa sumber-sumber
daya yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara, hal tersebut menunjukkan bahwa negara masih banyak terlibat atau
memonopoli beberapa sumber pelayanan publik yang memang dianggap penting
dan memang sangat dibutuhkan oleh orang banyak, misalnya listrik, air,
telekomunikasi dll. Namun di Amerika Serikat sebagai sebuah negara dengan
bentuk perekonomian yang liberal, dimana negara memberikan kesempatan
yang sebesar-besarnya kepada publik atau swasta untuk mengelola pelayanan
publik tersebut, sedangkan pemerintah hanya bertugas membuat regulasi dan
melakukan pengawasan saja.
14
namun pada saaat sekarang, sektor swasta di indonesia sudah mulai
diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk ikut bersama-sama berkompetisi
didalam memberikan pelayanan publik, dimana negara sudah mulai mengurangi
monopolinya terhadap beberapa sektor yang dianggap penting. Seperti sektor
telekoumnikasi oleh Telkom, kemudian Listrik oleh PLN, dimana kedua
perusahaan tersebut sudah mulai berkompetisi dengan pihak swasta dalam
memberikan pelayanannya.
Dengan demikian menjadi sulit untuk bisa langsung mengatakan bahwa aktivitas
administrasi negara adalah aktivitas pemerintahan, sebab semua yang
menyangkut kepada kepentingan publik walaupun dilakukan oleh sektor swasta
adalah tetap dalam kerangka aktivitas administrasi negara.
II. Identifikasi Organisasi Publik
Identifikasi ini mencoba mengungkapkan administrasi negara berdasarkan
adanya lembaga-lembaga publik.
lembaga-lembaga publik ini diciptakan melalui hukum, dibiayai oleh negara
dan stafnya merupakan pejabat-pejabat karir. Ex. Pemerintahan nasional yang
terdiri dari kementerian, departemen, pemerintah daerah, serta korporasi publik.
Pada pemerintahan daerah dalam pembentukannya organisasi-organisasi publik
melalui sebuah Peraturan daerah (perda) tentang Struktur Organisasi dan tata
Kerja (SOT).
Adanya sengketa mengenai lembaga-lembaga negara dan keputusan-
keputusan berkaitan dengan hukum Tata Negara, Hukum Administrasi negara,
dan penyelesaiannya dilakukan melalui suatu peradilan tata Usaha Negara
(PTUN).
Namun demikian pada saat sekarang pemerintah dapat bekerjasama dengan
organisasi sosial dalam bentuk patungan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat, atau dapat juga mengontrakkan aktivitas administrasi negara
kepada organisasi-organisasi sosial yang tidak punya kesibukan dagang.
15
Ex. Penyaluran bantuan kredit lunak melalui KUD, atau BMT/NGO.
Sehingga dengan demikian administrasi negara tidak bisa hanya diidentikkan
dengan eksekutif saja, melainkan lebih luas lagi.
III. Identifikasi Orientasi Sikap Administrasi
Mengidentifikasi berdasarkan orientasi sikap administrasi
Orientasi sikap administrasi negara itu ditandai oleh :
1. Pandanga Keluar
2. Perhatian pada pantulan sosial
3. Kesadaran akan nilai-nilai politik
4. Cermin rasa kemaysrakatan
5. Ekspresi tujuan-tujuan sosial
6. Bukti rasa kemanusiaan
7. Kepatuhan pada masa depan
8. Percaya pada masa depan
9. Prihatin atas kemalangan masyarakat
10.Menyadari tanggungjawab sosialnya
11.Mengembangkan sikap tanggap
12.Menyadari nilai-nilai yang diwakili
Kesemua orientasi sikap yang harus dimiliki oleh administrator/Pejabat publik
diatas pada dasarnya adalah orientasi dengan pandangan ke luar, yaitu kepada
publik.
Lawan daripada orientasi keluar adalah pandangan orientasi kedalam yang
sebenarnya diidentikkan dengan sikap dari organisasi sektor privat yang lebih
mengutamakan kepentingan untuk memperoleh profit, namun demikian banyak
pejabat publik yang juga ternyata mempunyai pandangan kedalam, seperti
dengan memperkaya diri sendiri dengan menggunakan jabatan dan kewenangan
yang dimilikinya, dan sebaliknya para pengusaha/organisasi sektor privat sudah
mulai memiliki sifat pandangan orientasi ke luar yang dapat kita lihat misalnya :
16
Sektor swasta menjadi mitra didalam pembinaan Usaha Kecil, kemudian adanya
program Community Development.
IV. Identifikasi Proses Yang Bersifat Khusus
mencoba mengidentifikasi administrasi negara berdasarkan proses-prosesnya
yang bersifat khusus/unik. Proses-proses tersebut terutama berkaitan dengan
aktivitas penyelenggaraan kebijakan publik :
Proses yang khusus itu meliputi ;
1. Melakukan kontrol politik dan pertanggungjawaban publik
2. Mekanisme kekuasaan dan distribusi kekuasaan diantara berbagai tingkat
pemerintah
3. Sistem prestasi (merit system) dan kompetisi terbuka.
4. Mengkonsolidasaikan diri pada pengganggaran dan akuntansi publik, usaha-
usaha publik, perencanaan nasional dan administrasi pemerintah daerah.
Namun pada kenyataannya hal-hal yang dianggap khusus dan unik itu
sekarang tidak dapat menunjukkan atau memperlihatkan adanya perbedaan
antara organisasi publik dan privat, sebab organisasi publik masih tetap
memperlakukan hal-hal yang universal dari manajemen.
V. Identifikasi Aspek Publik
Pusat perhatian diletakkan pada pelayanan barang dan jasa publik yang
ditekankan adalah hakikat publiknya. Sifat publik lekat dengan aktivitas
administrasi negara.
Lembaga publik, pejabat publik, barang publik, dan semua yang hakikatnya milik
publik harus dipersembahkan sepenuhnya untuk mengembangkan kemakmuran
umum, kesejahteraan sosial dan kepentingan publik.
Dari kelima identifikasi diatas dapat dilihat unsur yang berlaku secara umum :
1. Aktivitas komunal yang diorganisasikan secara publik
17
2. Berada dalam kerangka arahan politik
3. Beroperasi sesuai dengan kaidah-kaidah kepublikan.
Meskipun terdapat kekhususan/ciri-ciri khas serta identifikasi-identifikasi diatas,
tetap saja sulit untuk melihat perbedaan organisasi publik dengan organisasi
lainnya diluar pemerintah.
Namun Glen O. Stahl mencoba mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang
lainnya, yaitu :
1. Pelayanan yang diselenggarakan negara bersifat urgen/mendesak, daripada
yang dilaksanakan swasta.
2. Pelayanan oleh negara pada umumnya bersifat monopoli/semimonopoli
3. Kegiatan instansi negara pada umumnya terikat oleh hubungan hukum
formal.
4. Perbuatan negara dibawah pengawasan masyarakat
5. Pelayanan negara tidaklah terikat pada harga pasar.
Kemudian stahl juga menambahkan ciri-ciri administrasi negara lainnya :
1. harus melayani semua orang secara sama azas keadilan
2. Harus tidak memihak dalam pertentangan masyarakat, netral dan menjadi
penengah serta penyelesai konflik.
3. Harus bersifat anonim (yang penting instansinya)
4. Karya perseorangan tidak nampak.
18
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan VI )
Kedudukan Administrasi Negara
I. Administrasi Negara Sebagai Seni
Seni suatu keterampilan yang dikuasai dengan latihan sesuai dengan sifat-
sifat kepribadian orang bersangkutan/kemampuan kreatif individu dengan
keterampilan dalam pelaksanaan kerja.
Sehingga jika dihubungkan dengan aktivitas administrasi negara, maka tujuan
organisasi/administrasi negara relatif dapat tercapai secara efektif dan efisien
apabila para administrastor memiliki keterampilan-keterampilan (keterampilan
manajerial, politik, lobi, komunikasi dll) yang diperoleh karena pembawaan
kodrati, melalui latihan, pengalaman praktek, atau ketiganya.
II. Administrasi Negara Sebagai Ilmu
Sebagai Ilmu sudah dirintis sejak jaman Frederick W. Taylor melalui Manajemen
Ilmiah (Scientific Management).
Salah satu ciri ilmu adalah adanya “Teori”. Dimana munculnya teori adalah
merupakan suatu hasil/melalui tahapan-tahapan yang disebut Metode Ilmiah.
Tahapan-tahapan Metode Ilmiah adalah :
1. Memilih dan merumuskan masalah
2. Mengembangkan kerangka teoritis dan menyusun hipotesis (dugaan
sementara)
3. Perancangan pengukuran untuk mendapatkan data yang menggambarkan
kenyataan empiris.
4. Mengumpulkan data.
19
5. Menganalisis dan menginterpretasi data
6. Menyusun generalisasi empiris.
Jika ciri-ciri suatu ilmu dilihat dari sudut pandang filsafat ilmu, maka administrasi
negara memiliki ciri-ciri :
1. Ontologi Ilmu : memiliki objek yang diamati yaitu aktivitas-aktivitas
administrasi publik.
2. Epistemologi ilmu : Administrasi negara memiliki metode yang digunakan
untuk mengamati objek dalam rangka pengembangan ilmu.
3. Aksiologi Ilmu : Administrasi Negara punya tujuan/nilai kegunaan, yaitu
pelayanan publik yang efektif dan efisien untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat.
III. Administrasi Negara sebagai Disiplin Akademik/Bidang Studi
Perkembangan dewasa ijni menunjukkan bahwa disiplin ilmu administrasi negara
telah diajarkan dan sekaligus menjadi bidang studi dan kajian dalam Fakultas
Ilmu Administrasi (FIA), maupun Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP),
atau dengan kata lain sudah diajarkan pada lembaga/institusi pendidikan formal.
IV. Administrasi negara Sebagai Profesi
Untuk mengetahui apakah suatu bidang ilmu, pekerjaan, ataupun profesi adalah
sebagai suatu profesi, maka dapat diketahui melalui definisi profesi dan
karakteristik suatu profesi.
Profesi adalah : Jenis pekerjaan spesialisasi yang dipraktekkan dengan
penggunaan pengetahuan yang terklasifikasi dan istilah yang umum, serta
memerlukan tolok ukur praktek dan kode etik yang ditetapkan oleh suatu badan
yang diakui (Louis A. Allen. 1990:87)
Karakteristik Profesi :
1. Satu bentuk pengetahuan yang dikodifikasi
2. Berdasarkan pengetahuan yang “esetorik”, seseorang dapat mencapai status
profesional apabila memiliki pengetahuan tertentu yang dicapai dalam suatu
20
pendidikan formal dan pelatihan dan dikendalikan oleh lembaga profesi
dalam periode jangka panjang serta ada kaitan dengan status pekerjaannya.
3. Berdasarkan Keahlian seseorang mencapai status profesional karena
prestasi yang dicapai bukan oleh faktor-faktor lain yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan/jabatan yang didudukinya.
4. Memiliki Kode etik
5. Ada tanggung jawab sosial ; dituntut untuk melakukan dedikasi dan
pengabdian sosial.
6. Ada asosiasi profesional terhimpun dalam suatu asosiasi dan mendapat
legitimasi.
21
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan VII )
FUNGSI-FUNGSI POSDCORB
DALAM ADMINISTRASI NEGARA
Ada prinsip-prinsip administrasi yang berlaku secara universal seperti yang
telah dibahas pada materi sebelumnya, dimana Luther H. Gullick dan Lyndall
Urwick mengajukan prinsip-prinsip POSDCORB. POSDCORB tersebut meliputi :
I. Planning (Perencanaan) : yaitu teknik-teknik atau metode penentuan tujuan
yang dilakukan eksekutif sebagai cara untuk mempersiapkan serangkaian
tindakan organisasi pada masa yang akan datang.
Perencanaan memuat :
- Penetapan sasaran-saran
- Melibatkan satu prosedur sistematik
- Mengungkapkan aturan sekuensial (yang berurutan), mengarahkan,
mengkoordinasikan, dan menetapkan standar pengendalian.
Kualifikasi Perencanaan yang baik menurut Henry Fayol (1841-1925)
a. Didasarkan atas tujuan-tujuan yang ditetapkan dengan tegas dan
dinayakan dengan lugas
b. Meliputi seluruh tindakan yang diperlukan bagi implementasi rencana
c. Cukup Fleksibel, sehingga memungkinkan perubahan
d. Berisi rencana-renacan kontingensi
e. Memungkinkan pengecekan yang berulang kali
f. DiDisebarkan kepada yang berkepentingan
g. Keseimbangan antara sumber dan kegiatan
h. Pekerjaan tulis menulis menjadi berkurang
22
Jenis-jenis perencanaan :
1. Perencanaan jangka pendek
2. Perencanaan jangka menengah
3. Perencanaan Jangka Panjang
II. Organizing (Pengorganisasian) : Yaitu menyusun struktur dan proses
dalam pola yang tepat untuk mencapai tujuan.
Untuk mencapai tujuan keorganisasian, sekelompok orang bekerjasama.
Kerjasama sekelompok orang memerlukan koordinasi sedangkan sistem atau
sarana koordinasi ialah strukutr organisasi yang menggambarkan pembagian
kerja dan fungsi serta adanya suatu hierarkhi otoritas dan responsibilitas
Proses pengorganisasian pada hakekatnya merupakan cara bagaimana
pekerjaan diatur dan dialokasikan dalam unit-unit organisasi, sehingga anggota
organisasi dapat bekerja efektif dalam pencapaian tujuan organisasi.
Elemen Dasar Pengorganisasian :
a. Pekerjaan (work)
b. Orang (people)
c. Lingkungan tugas (task environment)
d. Jaringan Kerja (network) atau jalinan komunikasi.
Proses Pengorganisasian :
a. Menjabarkan tujuan umum, tujuan spesifik, atau tujuan-tujuan tiap unit
organisasi yang akan dicapai oleh organisasi.
b. Menetapkan kegiatan
c. Mengelompokkan tugas-tugas secara fungsional
d. Mendistribusi tugas-tugas dalam unit
e. Menetapkan otoritas dan sistem Hubungam Kerja antar unit
23
III. Staffing (Pengaturan Staff) : Yaitu merekrut dan menempatkan serta
melatih personel untuk menjalankan pekerjaan organisasi.
Proses Staffing :
a. Analisis Jabatan dan perencanaan SDM
b. Pengadaan Pegawai : Rekruitment, Seleksi
c. Pengembangan SDM : Orientasi dan Penempatan, Promosi, Transfer,
Demosi, Pengembangan, Penilaian Kinerja, Perencaan Karir.
d. Kompensasi dan Proteksi : Kompensasi, Insentif, benefit, Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan
e. Pemutusan Hubungan Kerja
IV. Directing (Pengarahan) : Tugas lanjutan dari pengambilan keputusan dan
menterjemahkan dalam perintah yang spesifik dan umum serta instruksi dan
bertindak sebagai pimpinan. Tugas pengawasan proses kerja.
Fungsi Pengarahan melibatkan :
a. Pembimbingan,
b. Supervisi
Pengarahan banyak dilakukan dalam bentuk instruksi-instruksi atau perintah-
perintah, yang dilakukan dari atas ke bawah (Top-Down).
Dalam melakukan fungsi pengarahan dapat dilakukan dengan memahami :
motivasi, kepemimpinan, komunikasi, dan pengembangan personil, serta ilmu-
ilmu perilaku.
24
V. Coordinating (Pengkoordinasian) : Memadukan / menyatukan berbagai
elemen tugas dalam sebuah kerjasama dengan unit dan orang lain.
VI. Reporting (pelaporan) : Merekam dan mengkomunikasikan perkembangan
kerja dan organisasi keseluruh komponen organisasi.
Sebuah pelaporan dilakukan dari bawah keatas (Bottom-Up). Yang dilaporkan
adalah apa yang dihasilkan atau apa yang telah dijalankan sesuai dengan
instruksi yang telah diberikan.
Pelaporan berjalan tidak hanya secara vertikal, tetapi juga horizontal yang
melibatkan berbagai bagian atau departemen yang setaraf.
Arti penting dari Pelaporan adalah digunakan sebagai fungsi pengawasan
terhadap suatu aktivitas tertentu.
VII. Budgeting (Penganggaran) : Aktivitas fiskal dan finansial yang diperlukan
untuk mendukung dalam pengertian ekonomis pemenuhan program, layanan
serta aktivitas organisasi
Tiga Tujuan dari Penganggaran Allen Schick:
1. Pengawasan
2. Manajemen
3. Perencanaan
Fungsi Anggaran Sektor Publik :
1. Sebagai Alat perencanaan
2. Alat pengendalian (mengendalikan/mengawasi eksekutif, menghindari
adanya overspending, under spending, misappropriation)
3. Sebagai alat kebijakan fiskal/fiscal tool. (stabilisasi dan pendorong
pertumbuhan ekonomi)
25
4. Sebagai Alat Politik. (digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas pada
sektor publik)
5. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi. (koordinasi antar Dinas, Badan,
Lembaga, komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif).
6. Sebagai alat penilaian kinerja. (Oleh lembaga legislatif atas pencapaian
target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran)
7. Sebagai alat motivasi
8. Sebagai alat untuk menciptakan ruang publik (akuntabilitas publik)
Siklus AnggaranMeliputi 4 tahapan, yaitu :
1. Tahap persiapan anggaran (preparation)
2. Tahap Ratifikasi Anggaran : melibatkan proses politik antara eksekutif dan
legislatif
3. Tahap pelaksanaan Anggaran
4. Tahap pelaporan dan Evaluasi Anggaran.
Terdapat 3 konsekuensi dari filosofi POSDCORB terhadap cara pengembangan
organisasi di sektor publik :
1. Ada asumsi dan penekanan terhadap dikotomi politik dan administrasi,
dengan tekanan khusus pada etos demokratis sebagai konteks politik.
Artinya, dalam organisasi publik terdapat pembagian khusus tentang wilayah-
wilayah kekuasaan politik dan administrasi. Contohnya ada pembagian yang
jelas bahwa legislatif dan yudikatif berada pada wilayah politik, sedangkan
eksekutif berada pada wilayah administrasi. Etos demokratis sebagai konteks
politik artinya adalah bahwa praktek dikotomi tersebut dilakukan agar
organisasi publik menjadi organisasi yang menerapkan nilai-nilai demokratis.
Dengan adanya dikotomi, dimaksudkan agar akuntabilitas publik dapat
dipenuhi. Jadi, kekuasaan terbagi antara legislatif, yudikatif dan eksekutif
26
(tidak menumpuk di satu lembaga saja). Dengan adanya pengakuan peran
legislatif sebagai salah satu lembaga yang menjalankan fungsi politik, maka
dengan sendirinya ada pengakuan peran rakyat dalam pelaksanaan
organisasi negara. Jadi disini ada 2 etos demokratis yang sudah ditonjolkan,
yaitu Akuntabilitas dan keterwakilan atau peran rakyat.
2. Dalam organisasi publik terdapat praktek divisi kerja, baik secara fungsional
maupun hierarkhi sebagai cara utama dalam pelaksanaan administrasi
publik.
3. Ukuran utama dalam menilai aktivitas pemerintah adalah efisiensi.
27
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan VIII)
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
Pendekatan Mekanisktik Administrasi PublikPendekatan mekanistik terhadap adminsitrasi publik berdasar pada pendekatan
administrasi publik/negara adalah mesin yang diciptakan untuk menggerakkan,
mengubah dan mengkontrol lingkungan baik internal maupun eksternal.
Pada pendekatan ini, ukuran keberhasilan dari administrasi negara adalah
pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Instrumen rasional yang digunakan dalam mencapai tujuan organisasi adalah
prinsip-prinsip manajemen.
Beberapa pemikiran yang menggunakan pendekatan mekanistik ini adalah
pemikiran Henry Fayol, Frederick W. Taylor, “Birokrasi” yang disampaiakn oleh
Max Weber dan juga POSDCORB yang disampaikan oleh Gullick & Urwick.
“Scientific Management” Frederick W. Taylor
4 Prinsip Scientific management, yang akan menghasilkan kenaikan yang berarti
dalam produktivitas :
1. Penggantian metode kira-kira untuk menentukan setiap elemen dari
pekerjaan seorang pekerja yang ditentukan secara ilmiah.
2. Seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah
3. Kerjasama antara manajemen dan karyawan untuk menyelsaikan tujuan
pekerjaan, yang sesuai dengan metode ilmiah.
28
4. Pembagian tanggungjawab yang lebih merata diantara manajer dan para
pekerja, yaitu pihak pertama sebagai perencana dan supervisi, sedangkan
yang kedua sebagai pelaksana.
Prinsip management Henry Fayol :
1. Division of Labour (pembagian kerja)
2. Authority (hak untuk memberi perintah)
3. Dsicipline (aturan-aturan yang dipatuhi)
4. Unity of Command (Kesatuan Perintah)
5. Unity of Direction (Kesatuan arah/pimpinan)
6. Subordination of individual interest to the common good (kepentingan
organisasi diatas kepentingan pribadi)
7. Remuneration (adanya sistem kompensasi yang adil)
8. Centralization (sistem sentralistik)
9. The Hierarchy (adanya hierarki atau garis otoritas /rank)
10.Order (penempatan pada posisi dan waktu yang tepat)
11.Equity ( perlakuan yang adil terhadap bawahan)
12.Stability of stff (kestabilan dari para staff)
13. Initiative (bawahan diberi kebebasan berinisiatif)
14.Esprit de corps (dorongan semangat kerja team)
Pemikiran Max Weber :
Birokrasi : bentuk organisasi dan administrasi dimana kekuasaan organisasi
pada umumnya berada ditangan para pejabat/pekerja yang memiliki
keterampilan teknis. Kemampuan teknis begitu penting karena birokrasi
berorientasi untuk melindungi keterampilan-keterampilan tersebut dari
kebocoran/penipisan yang berasal dari luar organisasi dan korupsi dari dalam,
serta pengelompokkan dan spesialisasi keterampilan-keterampilan tersebut agar
bisa digunakan secara efisien.
Dalam pelaksaan kerja birokrasi terdapat 3 elemen penting yang harus
diperhatikan, yaitu :
29
1. Aktivitas rutin dari anggota-anggota organisasi didefinisikan sebagai tugas
resmi.
2. Tugas-tugas tersebut relatif stabil dan otoritas yang mendasari pelaksaannya
dibatasi oleh aturan-aturan. Otoritas tersebut bersifat memaksa mereka untuk
menjalankannya.
3. Terdapat cara-cara mapan yang menjamin pengaturan kerja individu-individu
yang sesuai dengan kualifikasi organisasi tersebut akan berlanjut.
Birokrasi dianggap sebagai administrasi modern dengan karakteristik :
1. Para anggota (staf) secara pribadi bebas, dan hanya melakukan tugas-tugas
impersonal dari jabatn-jabatannya.
2. Terdapat dierarki jabatan yang jelas
3. Fungsi-fungsi jabatan diperinci dengan jelas
4. Para pejabat diangkat berdasarkan kontrak
5. Mereka diseleksi atas dasar kualifikasi profesional yang secara ideal
diperkuat dengan diploma yang diperoleh melalui ujian
6. Mereka digaji dengan uang dan biasanya mempunyai hak pensiun
7. Pekerjaan pejabat ialah pekerjaan satu-satunya
8. Terdapat struktur karier dan kenaikan pangkat yang baik melalui senioritas
atau prestasi dan sesuai dengan penilaian dari atasan
9. Pejabat tidak boleh mengambil kedudukannya sebagai miliki pribadi begitu
pula sumber-sumber yang menyertai kedudukannya itu
10.Pejabat tunduk kepada pengendalian yang dipersatukan dan kepada sistem
disipliner.
Dalam pandangan Weber keberadaan para pejabat karir yang qualified, hierarki
yang terstruktur, jelas dan spesifikasi kerja yang didasarkan pada aturan serta
prosedur dibuat untuk menjamin ketepatan, kecepatan, kejelasan, konsistensi
dan reduksi biaya (penghematan). Birokrasi diharuskan untuk menjalankan tugas
pelayanannya tanpa relativitas atau pola favoritisme serta dibebaskan dari motif-
motif yang bersifat pribadi.
30
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan IX )
Pendekatan Organik Terhadap Administrasi Publik
Pendekatan organik terhadap administrasi publik berdasar pada metafor tentang
organisasi sebagai mahluk hidup.
Ciri-ciri mahluk Hidup antara lain :
Bernafas
Makan
Tumbuh dan berkembang biak
Menyesuaikan diri dengan lingkungan
Tunduk pada hukum alam
Beberapa pemikiran/teori yang menggunakan pendekatan organik ini adalah :
Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
1. Phsiological Needs (Kebutuhan Fisiologis/Kebutuhan yang paling dasar)
Makan, minum, tempat tinggal
Upah dan gaji
Kondisi kerja yang aman dan nyaman
2. Security Needs (Kebutuhan Keamanan)
Tunjangan kesehatan dan hari tua
Jenjang karir
3. Social Needs (Kebutuhan Sosial) yang menunjukkan hasrat manusia untuk
dikasihi, disayangi dan mendapatkan dukungan yang sifatnya supportif.
Interaksi dengan teman kerja
31
Fasilitas sosial dan olahraga
Pesta
4. Esteem Need/Ego Need individu butuh untuk mendapatkan pengakuan
akan kempetensinya, prestasi, reputasi, dsb.
Achievement, otonomi, tanggung jawab, dan pengawasan pribadi
Pengayaan identitas
Umpan balik dan pengakuan
5. Self Actualizing (adanya kebutuhan untuk mengaktualkan potensi diri
Mendorong komitemn karyawan secara penuh
Pekerjaan sebagai ekspresi hidup
Hierarkhi kebutuhan diatas menunjukkan tahap perkembangan individu.
Administrasi Publik Sebagai Sistem Terbuka “Charles E. Lindblom”
Administrasi Publik dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan
Dua jenis lingkungan administrasi publik menurut Charles E. Lindblom :
a. General Environment
b. Technical/immediate environment
Sebagai sistem terbuka administrasi publik ditandai oleh prinsip-prinsip berikut ;
1. Kepekaan terhadap lingkungan
2. Umpan Balik
3. Cyclical Character
4. Negative Entropy
5. Steady State
6. Gerakan kearah pertumbuhan dan ekspansi
7. Keseimbangan antara mempertahankan dan menyesuaikan aktivitas
8. Equifinality
32
Teori Kontingensi Penyesuaian administrasi publik terhadap lingkungan
Pada teori ini mencoba untuk melakukan penyesuaian antara kebutuhan individu
dengan kebutuhan organisasi. Hierarki kebutuhan seperti yang disampaikan oleh
Maslow dengan sendirinya akan mempengaruhi gaya manajerial didalam sebuah
organisasi dna dorongan untuk mendapatkan kinerja organsiasi yang efektif.
Setelah teridentifikasi kebutuhan individu organisasi, maka dilakukan manipulasi
atau dicari cara yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi bukan untuk
pengembangan individu. Manipulasi disini berarti mencari kebutuhan individu
yang sejalan dengan kebutuhan pencapainan tujuan organisasi.
Disini artinya seorang manajer tetap berorientasi untuk mencapai tujuan
organisasi atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Atau dengankata lain
kebutuhan organisasi tetap menjadi prioritas. Sedangkan kebutuhan individu
akan diakomodasi selama bersesuaian dengan kebutuhan organisasi.
Matriks Kolodny Struktur yang fleksibel
Implikasi Manajerial bagaimana mengelola organisasi supaya survive. Cara-
cara yang dapat dilakukan ;
- Nilai dulu lingkungannya
- Tentukan Strategi
- Tentukan Tekhnologi (tekhnologi yang tepat)
- Human
- Structure
- Managerial
33
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan X)
Manajemen Kepegawaian Publik(Public Personel Management)
1. Two Areas Important To Public Administration
Personel Management
Financial Management
2. Three Public Personel Systems
Patronage System (Sistem Penunjukkan Politik)
Merit System or Civil Service System (Sistem Pelayanan Publik
Labor Relations or Collective Bargaining System (Hubungan Buruk Dengan
Majikan)
3. Patronage System
Based on Political Appointment (Berdasarkan Perjanjian Politik)
Political Affiliation Matter (Unsur Afiliasi Politik)
Personal Loyalty is Important (Loyalitas Pribadi yang dipentingkan)
The Most Favorable System in Early Time (System yang banyak digunakan
pada waktu lalmpau)
4. Merit System
Designed To Employ The Ablest in Public Job (Didesain untuk pegawai yang
mempunyai kemampuan didalam pekerjaan publik)
The Most Favorable System in A modern State (Sistem Ynag paling banyak
digunakan di negara modern)
Skill and Ability are The Keys To Succed
34
5. Labor Relation System
The Most Recent
Volatile in Many Ways
Unthinkable in Most-Less Developed Countries
6. A modern Merit System
Equal employment opportunity (Terbuka untuk semua orang)
A plan for systematic job analysis ( Rencana Analisis Pekerjaan)
Grouping of Positions (Pengelompokan Posisi)
A realistic pay System (upah yang pantas)
Minimum qualification requirement (kualifikasi persyaratan minimum)
Recruiting, examining, rating certification, and selection procedures
7. A modern Merit System
A Placement system (Sistem Penempatan)
Probationary period (masa percobaan)
Performance evaluation (evaluasi kinerja)
Incentive Awards (penghargaan insentif)
Training and Career Development Program (Pelatihan dan program
pengembangan karir)
Promotion (promosi)
Transfer and reassignment
8. A modern Merit System (adanya sangsi/hukuman)
Reprimands, suspension, demotion, and removals (berkaitan dengan
Hukuman)
Appeals (permohonan) and grievance (Berkecil hati) (boleh mengadu)
Labor-Management relations
Cutbacks in the work force (pemotongan rasionalisasi pekerja)
Fringe benefits (tunjangan-tunjangan)
35
Occupational safety and helat program
Ethical Conduct
9. A Modern Merit System
Policy, Regulatory, and Operational Issuance
Personal records, reports, and statistics
Personel Planning, Overall Program Planning, and Continuing Program
evaluation
Public personel Law
10.A Modern Merit System
Support from Top Management
Adequate financial resource
Competent profesional personnel staff
11.Does The Civil Service A meritless System?
Dehumanization of The Jobs
Recruitments is Arbitrary (rekruit sekendak hati)
Validity of examinations are questionable
Discrimination of the most qualifying people
Promotion Based on Seniority Rather Than Merit
12.Civil Service Reform
Collective Bargaining Has Grown Substially
Does it really new?
What Should Be Done?
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
36
Oleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan XI)
KEUANGAN PUBLIK(PUBLIC FINANCE)
Peran Negara Dalam Ekonomi
Tujuan dari pembangunan ekonomi adalah mencapai tingkat kemakmuran yang
lebih tinggi. Dalam mencapai tujuan tersebut Pemerintah dapat ikut campur
tangan secara efektif maupun secara pasif.
Secara umum didunia dikenal beberapa sistem perekonomian, diantaranya :
Sistem perekonomian dengan paham liberalisme atau kapitalisme, dimana
dalam bentuknya yang murni dikehendaki adanya kebebasan individu yang
mutlak dan tidak membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah kecuali
dalam hal-hal yang tidak dapat diatur sendiri oleh para individu.
Sietem perekonomian dengan paham sosialisme, dimana dalam bentuknya
yang murni menghendaki dihapuskannya kebebasan individu dan pengaturan
kehidupan ekonomi harus dipegang oleh pemerintah sebagai organisasi yang
mewakili para individu tadi. Pemerintahlah yang mengatur perencanaan dan
penggunaan dari faktor-faktor produksi, melaksanakan kegiatan-kegiatan
produksi dan mengatur distribusi barang-barang konsumsi, mengatur
pendidikan serta kesehatan dan sebagainya.
Khusus untuk Indonesia, sistem perekonomian yang dianut adalah didasarkan
pada keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hubungan antara individu
dan masyarakat yang lahir dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri atau
sering juga perekonomian Indonesia menganut sistem perekonomian campuran.
37
Pengertian Keuangan Negara :“Semua Hak dan Kewajiban negara, serta segala sesuatu yang berkaitan
dengan hak dan kewajiban tersebut, yang dapat dinilai dengan uang”
Ruang Lingkup Keuangan Negara :
Yang pengelolaannya dipisahkan. Ex: BUMN dan Lembaga Keuangan
Negara.
Yang Dikelola langsung oleh negara. Ex: APBN, Barang-barang milik negara.
Pengertian Anggaran, Anggaran Negara/DaerahAnggaran : Pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu
anggaran.
Anggaran Negara/Daerah : Rencana keuangan pemerintah yang
mencerminkan pilihan kebijaksanaan untuk suatu periode dimasa yang akan
datang.
(John F. Due, 1975) “anggaran negara adalah suatu pernyataan tentang
perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam
suatu periode dimasa depan serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang
sungguh-sungguh terjadi dimasa yang lalu”.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :
1. Aspek perencanaan;
2. Aspek pengendalian; dan
3. Aspek akuntabilitas publik.
Struktur Anggaran :
38
Fungsi Anggaran Sektor Publik :Umum :
A. Pedoman bagi pemerintah dalam mengelola negara untuk satu periode
dimasa yang akan datang.
B. Berfungsi sebagai alat pengawas bagi masyarakat terhadap kebijaksanaan
yang dipilih pemerintah. (melalui lembaga perwakilan DPR/D)
C. Alat pengawas masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam
melaksanaakn kebijakan yang telah dipilih.
Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik :1. Anggaran Operasional, ex: Belanja Rutin.
2. Anggaran Modal, ex: pembelian gedung, inventaris, kendaraan, yang
kemudian akan menambah beban operasional dan pemeliharaan dalam
anggaran rutin.
Aspek-aspek dalam pengelolaan keuangan publik :1. Penganggaran
2. Akuntansi
3. Pegendalian
4. Auditing.
Keuangan Pusat – Daerah Pada Era Otonomi daerahHubungan keuangan antara pusat dan daerah dapat dilihat dari beberapa
pendekatan, diantaranya :
1. Pendekatan Kapitalisasi (Permodalan) Dalam pendekatan ini, pemerintah
daerah memeproleh modal permulaan yang diharapkan untuk diinvestasikan
menurut cara-cara yang dapat menghasilkan pendapatan untuk menutup
pengeluaran rutin.
2. Pendekatan Pendapatan Pendekatan ini mengandalkan perhatian pada
pemerintah daerah dengan memberikan sejumlah sumber pendapatan yang
39
dipandang potensial dimasing-masing daerah. Dengan pendekatan ini, maka
pemerintah daerah diberi ototnomi untuk mengelola sejumlah urusan untuk
kemudian menjadi sumber pembiayaan pemerintahan daerah.
3. Pendekatan pengeluaran Pemerintah pusat memebrikan sejumlah dana
pinjaman, bantuan (sumbangan) atau bagi hasil pungutan kepada pemerintah
daerah untuk membiayai pengeluaran tertentu.
4. Pendekatan Komprehensif Pendekatan ini berusaha menggabungkan
sasaran pengeluaran dengan sumber-sumber dananya.
UU No 25 Tahun 1999 mengatur perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan daerah dengan tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan
kemampuan perekonomian daerah, menciptakan sistem pembiayaan daerah
yang adil, proposional, rasional, transparan, partisipatif, bertanggungjawab
(akuntabel), serta mewujudkan sistem perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah.
Sumber-sumber penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Desentralisasi adalah ;
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Pinajaman Daerah, Lain-
lain penerimaan yang sah.
Sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari hasil pajak daerah, dan hasil
retribusi Daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelola kekayaan
Daerah lainnya yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatn Asli Daerah yang sah.
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
40
Oleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan XI)
BIROKRASI
Pengertian Birokrasi
Birokrasi harus dicerna sebagai suatu fenomena sosiologis, dan sebaliknya
birokrasi sebaiknya dipandang sebagai buah dari proses rasionalisasi
Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak
mencerminkan birokrasi dalam sosoknya yang utuh. Birokrasi adalah salah
satu bentuk dariorganisasi yang diangkat atas dasar alasan keunggulan
teknis, dimana organisasi tersebut memerlukan koordinasi yang kett, karena
melibatkan begitu banyak orang dengan keahlian yang sangat bercorak
ragam.
Pemikiran Max Weber :Birokrasi : bentuk organisasi dan administrasi dimana kekuasaan organisasi
pada umumnya berada ditangan para pejabat/pekerja yang memiliki
keterampilan teknis. Kemampuan teknis begitu penting karena birokrasi
berorientasi untuk melindungi keterampilan-keterampilan tersebut dari
kebocoran/penipisan yang berasal dari luar organisasi dan korupsi dari dalam,
serta pengelompokkan dan spesialisasi keterampilan-keterampilan tersebut agar
bisa digunakan secara efisien.
Fritz Morstein Marx : birokrasi sebagai tipe organisasi yang dipergunakan
pemerintah modern untuk pelaksanaan tugas-tugasnya yang bersifat
spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususya oleh apartur
pemerintah.
41
Ferel Heady (mengutip penyataan Thompson) : organisasi birokratik disusun
sebagai satu hierarki otoritas yang begitu terperinci, yang mengatasi pembagian
kerja dan juga telah amat diperinci
Tiga Macam Pendekatan Dalam Merumuskan Birokrasi
Pendekatan Struktural : (Victor Thomson)
Kecenderungan Yang dominan : Birokrasi sebagai satu susunan yang
terdiri dari hierarki otoritas dan pembagian kerja yang amat terinci. Salah
satu keuntungan memungkinkan kita untuk memperhatikan pola perilaku
yang secara nyata diketemukan dalam birokrasi
Pendekatan Behaviour (Perilaku) merupakan tambahan pendekatan
struktural dari birokrasi oleh Carl Joachim Freidrich menekankan arti
pentingnya obyektivitas, pemisahan, ketepatan dan konsistensi yang
dikaitkan dengan ukuran fungsional dari pejabat administrasi. Pendekatan
ini harus menjawab antara satu birokrasi dengan birokrasi lain.
Pendekatan Pencapaian Tujuan (Peter Blau)
Birokrasi sebagai suatu organisasi yang memaksimalkan efisiensi dalam
administrasi atau satu metoda pelembagaan perilaku sosial yang
terorganisasi dalam kerangka usaha mencapai efisiensi administrasi.
Menurut Weber birokrasi mendasarkan diri pada hubungan antara kewenangan
menempatkan dan mengangkat pegawai bawahan dengan menentukan tugas
dan kewajiban dimana perintah dilakukan secara tertulis, ada pengaturan
mengenai kewenangan, dan promosi kepegawaian didasarkan atas aturan-
aturan tertentu.
42
Agar birokrasi dapat berjalan dengan baik, maka weber mengemukakan type
idealbagi birokrasi atau otoritas, yaitu :
1. otorita tradisonal : Keyakinan dalam suatu masyarakat tradisonal, bahwa
pihak yang menurut tradisi lama memegang pemerintahan memang
berhak untuk memerintah. Ex. kaum bangsawan atau keluarga raja
2. otorita kharismatik : berdasarkan perasaan kagum, hormat, cinta atau
rasa takut masyarakat terhadap seorang pribadi yang sangat
mengesankan sehingga mereka dengan sendirinya bersedia untuk taat
kepadanya.
3. otorita legal-rasional : Berdasarkan kepercayaan pada tatanan hukum
rasional yang melandasi kedudukan seseorang pemimpin.
Ketiga tipe ideal birokrasi diatas akan menentukan motivasi seseorang untuk
mematuhi dan menjalankan wewenang yang dimiliki oleh penguasa atau
pemimpin didalam birokrasi.
Denis H. Wrong mengungkapkan bahwa setiap organisasi birokratik mempunyai
ciri struktural utama sebagai berikut :
1. Pembagian tugas
2. Hierarki otorita
3. Peraturan dan Ketentuan yang terperinci
4. Hubungan impersonal diantara pekerja
Sedangkan pencetus birokrasi, yaitu weber mengungkapkan Karakteristik dari
Birokrasi adalah sebagai berikut :
1. Terdapat prinsip yang pasti dan wilayah yurisdiksi yang resmi, yang pada
umumnya diatur dengan hukum atau peraturan-peraturan administrasi
(Aturan Formal)
43
2. Terdapat prinsip hierarki dan tingkat otoritas yang mengatur sistem
3. Manajemen didasarkan atas dokumen-dokumen yang dipelihara dalam
bentuk aslinya.
4. Terdapat spesialisasi dan pengembangan pekerja melalui latihan keahlian
5. aktivitas organsiasi menuntut kapasitas pekerja secara penuh
6. berlakunya aturan-aturan umum mengenai manajemen (impersonal)
Pentingnya Birokrasi
Alasan yang paling mendasar bagi penciptaan organisasi birokrasi adalah
adanya kebutuhan untuk melakukan koordinasi terhadap aktivitas yang
berjumlah besar dan terspesialisasi.
Weber mencangkan atau memberikan pandangan tentang pentingnya birokrasi
‘If You wish to achieve certain administrative or productive goals in a large and
territorially extensive society, then you must have a bureaucratic organization to
do so’.
Robert Presthus memperlihatkan peranan birokrasi dalam pembuatan
keputusan, yakni dalam hal-hal yang ia sebut sebagai :
1. Pembuatan peraturan dibawah peraturan perundang-undangan
(delegated legislation)
2. Pemrakarsa kebijaksanaan (bureaucracy’s role in initiating policy)
3. Hasrat internal birokrasi untuk memperoleh kekuasaan, keamanan dan
kepatuhan (bureaucracy’s internal drive for power security and loyalty)
Selain itu birokrasi juga dirasakan sangat berperan didalam suatu proses
pembangunan, khususnya pembangunan di negara-negara berkembang seperti
di Indonesia, sebab birokrasi mempunyai fungsi dan peran sebagai : Agen
Pembaharuan, dan Agen Perubahan. Oleh karena birokrasi dipandang sebagai
44
penggerak pembangunan nasional, maka terdapat perhatian yang amat besar
untuk senantiasa memperbaiki dan memperkuar kapasitas administrasi.
Kelemahan Dan Problema Dalam Birokrasi :Kelemahan birokrasi akan berkisar pada empat hal, yaitu :
1. Standar efisiensi Fungsional
2. Penekanan yang berlebihan terhadap rasionalitas, impersonalitas, dan
hierarki
3. Penyelewengan Tujuan
4. Pita Merah (Kekakuan Prosedur-prosedur Birokrasi)
45
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan XII)
REFORMASI ADMINISTRASI PUBLIK
Patologi Birokrasi Dalam ilmu kedokteran patologi dipahami sebagai penyakit yang melekat
pada organ seseorang yang membuat orang itu mengalami disfungsi. Meminjam
metafor kedokteran, patologi birokrasi disini dipahami sebagai penyakit yang
melekat dalam suatu birokrasi yang membuat birokrasi menjadi disfungsional.
Telah banyak diketahui, strukutr birokrasi weberian memiliki berbagai masalah
internal yang pada tingkat tertentu memiliki potensi untuk menjadikan birokrasi
menjadi disfungsional. Setiap aspek dari struktur birokrasi, disamping memiliki
manfaat dan kontribusi terhadap efisiensi dan kinerja birokrasi, memiliki potensi
untuk menciptakan patologi birokrasi.
Model Kinerja Birokrasi di Indonesia
46
Struktur
Lingkungan
Budaya& Nilai
PatologiBirokras
i
KinerjaBirokras
i
Permasalahan-permasalahan Didalam Birokrasi Pemerintahan
Birokrasi Paternalistik
Pembengkakan Anggaran
Prosedur Yang Berlebihan
Fragmentasi Birokrasi
Kebijakan reformasi birokrasi di Indonesia hanya akan berhasil merubah
kinerja birokrasi kalau mampu menyentuh semua dimensi masalah yang dihaapi
oleh birokrasi publik.
Kegagalan reformasi birokrasi publik di Indonesia sebagian disebabkan oleh
karena pemerintah Indonesia selama ini cenderung hanya memperbaiki struktur
birokrasi. Pemerintah melakukan pembenahan dengan menyederhanakan
prosedur pelayanan, memperpendek jenjang hierarkhi, dan berbagai bentuk
debirokratisasi lainnya, tetapi pemerintah cenderung mengabaikan dimensi-
dimensi masalah lainnya, seperti merubah budaya birokrasi yang salah yang
mendasari munculnya sikap dan perilaku birokrasi yang selalu berorientasi pada
kekuasaan dan anggaran.
Perspektif baru pemerintahan menurut David Osborne & Ted Gaebler :(Reinventing Government)
1. Pemerintahan katalis : Fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi
pelayanan publik.
2. Pemerintah milik masyarakat : Memberdayakan masyarakat daripada
melayani (memberi wewenang)
3. Pemerintah yang komptetitif : Menyuntikkan semangat kompetisi dalam
pemberian pelayanan publik
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi : Mengubah organisasi yang
digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil : Membiayai hasil bukan masukan
47
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan
bukan birokrasi
7. Pemerintahan wiraswasta : Mampu menciptakan pendapatan dan tidak
sekedar membelanjakan
8. Pemerintah antisipatif : Berupaya mencegah daripada mengobati
9. Pemerintah desentralisasi : Dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja
10.Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar : Mengadakan perubahan
dengan mekanisme pasar (insentif) dan bukan dengan mekanisme
administratif (sistem prosedur dan pemaksaan)
48
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan XIII)
REVITALISASI KONSEP PUBLIKDALAM PEMIKIRAN DAN PRAKTEK ADMINISTRASI NEGARA
A. Pemahaman Konsep “Publik”Dalam pembicaraan sehari-hari kata “Publik” mempunyai dua arti yang berbeda,
yaitu :
Pertama : Publik diartikan sebagai “negara” atau “Pemerintah”
Kedua : Kata Publik sebagai padanan dari kata “Umum”
Ex: Public Phone (telepon umum), Pubilc Transportation (Transportasi
umum)
Adanya pergeseran makna dari administrasi negara menjadi administrasi publik
perlu dibakukan, sebab mengandung harapan agar kepentingan umum (orang
banyak) akan lebih menjadi perhatian utama (main concern) dari administrasi
publik, baik ditataran konsep maupun ditataran praktis, dan bukan kepentingan
kekuasaan negara seperti yang selama ini terjadi.
B. Lima Perspektif Tentang PublikFrederickson (1997) menjelaskan 5 model formal yang berkaitan dengan
kedudukan konsep publik yang dapat menjadi esensi administrasi publik modern.
1. Perspektif Pluralis
Perspektif ini memandang publik sebagai konfigurasi dari berbagai kelompok
kepentingan (interest group). Menurut pendukung-pendukungnya setiap orang
yang mempunyai kepentingan yang sama akan bergabung satu sama lain dan
membentuk suatu kelompok. Dan selanjutnya kelompok-kelompok tersebut
49
berinteraksi dan berkompetisi untuk memperjuangakan kepentingan individu-
individu yang mereka wakili, khususnya dalam konteks pemerintahan.
2. Perspektif Pilihan Publik (Public Choice Perspective)
Perspektif ini menekankan pada soal kebahagian dan kepentingan individu,
dimana tradisi pemikiran ini tidak terlalu memperhatikan secara khusus nilai-nilai
bersama dalam komunitas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan etika.
Pandangan ini juga disebut sebagai pandangan utilitarian, yang ini memandang
publik seolah-olah sebagai konsumen dalam sebuah pasar. (prinsip-prinsip
ekonomi pasar kedalam sektor publik)
Permasalahan : Institusi-institusi pemerintahan yang demokratis akan sangat
bergantung pada dukungan dari mereka yang diperintah.
3. Perspektif Legislatif
Perspektif yang menganut sistem perwakilan, dimana pejabat yang diangkat
adalah untuk mewakili kepentingan publik, dimana pengangkatan tersebut
memiliki legitimasi yang berasal dari publik didalam administrasi publik.
Permasalahan : Seringkali pejabat yang mewakili publik tidak mampu
mengakomodir kepentingan-kepentingan publik yang diwakilinya.
4. Perspektif Penyedia Layanan
Perspektif lain yang berkembang dalam ilmu sosial adalah yang memandang
publik sebagai pelanggan (customer) yang harus dilayani. Menurut pandangan
ini “street – level bureaucrats” mempunyai tugas untuk melayani publik yang
terdiri dari individu dan kelompok. Oleh karena itu perspektif ini mengharapkan
agar para pejabat yang berada paling dekat dengan publik diharapkan menjadi
penyokong utama publik mereka.
Permasalahan : Kepentingan pejabat lebih mengemuka dan bukannya
kepentingan publik yang menjadi titik pusat dari setiap pelayanan publik.
50
5. Perspektif Warganegara
Sumber kekuatan pendekatan kewarganegaraan ini terutama terletak pada
potensinya untuk meningkatkan dan memuliakan publik yang termotivasi oleh
adanya perhatian bersama bagi kebaikan bersama.
Permasalahan :
a. Kegagalan untuk menyadari kompleksitas isu-isu publik.
b. Kebutuhan mendesak akan keahlian yang memadai untuk memahami isu-isu
publik dan kepemimpinan yang terpercaya.
c. Kesulitan untuk memotivasi publik untuk berpartisipasi dalam berbagai
tindakan publik.
Namun konsep ini lebih menempatkan konsep publik pada tempat yang lebih
terhormat dan tepat dibandingkan dengan perspektif lainnya.
Selanjutnya Frederickson (1997) mengemukakan beberapa prinsip-prinsip yang
dapat diakomodasi, tentang bagaimana konsep publik dapat diperkuat
eksistensinya, baik sebagai ide maupun sebagai suatu seni dalam praktek.
Prinsip I. Konsep publik harus dibangun melalui pemberdayaan Konstitusi
Prinsip II. Konsep publik harus berdasar pada pengertian tentang warga negara
yang berbudi luhur (Virtuous Citizen)
Ada 4 karakter yang perlu diperhatikan dalam pembentukan Virtuous Citizen,
yaitu :
a. Setiap Warganegara harus mengerti dokumen pendirian negara dan dapat
menerapkan filsafat moral dalam menilai kebijakan-kebijakan yang dibuat
oleh para pejabat.
51
b. Setiap Warganegara seharusnya mempunyai kepercayaan (believes), bahwa
nilai-nilai yang dianut oleh rezim adalah benar dan tepat, tidak hanya sesuatu
yang diterima secara mayoritas.
c. Setiap warganegara diharapkan mempunyai tanggungjawab moral individu,
sehingga apabila terdapat situasi kompromi dengan nilai-nilai yang dianggap
benar.
d. Setiap Warganegara diharapkan mempunyai civility (kesopanan) dengan
segala aspeknya, terutama kesabaran dan toleransi.
Prinsip III. Konsep publik harus didasarkan pada pembentukan dan usaha
mempertahankan sistem dan prosedur untuk mendengarkan dan merespon
kepentingan publik
Prinsip IV. Konsep publik harus didasarkan pada kebajikan dan kasih.
52
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARAOleh : Endri Sanopaka. S.Sos
( Pertemuan XIV)
HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARADENGAN ILMU-ILMU LAINNYA
Administrasi negara selalu berlangsung dalam suatu situasi sosial tertentu.
Adminsitrasi negara tidaklah dipandang sebagai hal yang berada diluar atau
lepas dari konteks kemasyarakatannya. Itulah sebabnya, administrasi negara
harus dicerna sebagai sesuatu yang menjadi bagian integral masyarakatnya.
Sementara itu masyarakat terus berkembang, dan semakin kompleks.
Persoalan-persoalan kemasyarakatan menuntut pemecahan yang lebih
komprehensif. Sehingga tidak ada satupun ilmu atau disiplin, yang berani
mengkalim dirinya sendiri sebagai satu-satunya disiplin atau ilmu yang mampu
memecahkannya. Dengan kata lain, pemecahan masalah-masalah sosial
memerlukan sumbangan dari berbagai macam bidang keilmuan, termasuk
administrasi negara sendiri.
A. Administrasi Negara Dan Ilmu SejarahSejarah akan membantu memberikan perspektif masa depan, dimana apasaja
yang telah dilakukan oleh administrasi negara akan dapat terkuak melalui
sejarah, sehingga kita dapat melacak jejak administrasi negara mulai zaman
kuno sampai dengan diabad angkasa ini.
Waldo dengan mengutip pendapat Karvey C. Mansfield menunjukkan tiga
kegunaan dari analisis sejarah :
1. Memberikan observasi filososfis yang menekankan pada hal-hal yang tidak
bersifat konkret, dan dengan demikian dapat diungkapkan keajegan
administrasi negara.
53
2. Memberikan teknik analisis atau tekhnik pemecahan masalah yang akan
menunjukkan bagaimana proses administrasi berlangsung bersama-sama
dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat lainnya, sehingga yang
dipertanyakan adalah apakah proses yang pernah berlangsung tersebut
dapat diterapkan dalam bidang yang sama dimasa kini.
3. Memberikan teknik administrasi yang menunjukkan bahwa apabila
dikehendaki untuk memperoleh hasil yang sama dengan apa yang dicapai
pada masa lampau, maka haruslah dipergunakan alat yang sama, kalau perlu
dengan beberapa penyesuaian seperlunya.
B. Administrasi Negara Dan Antropologi BudayaAntropologi budaya berangkat dari sifat yang lekat dengan aspek geografis,
dimana makna yang dapat ditangkap dari studi antropologis adalah besarnya
pengaruh lingkungan. Sehingga tak terhindarkan, administrasi negara juga amat
dipengaruhi oleh lingkungannya. Kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan
program bantuan teknis yang dilancarkan oleh PBB dan AS setelah Perang
Dunia II, merupakan pelajaran terbaik mengenai besarnya pengaruh lingkungan.
C. Administrasi Negara Dan Ilmu EkonomiEratnya hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi, akan lebih mudah
dicerna dengan mengingat kembali bahwa administrasi negara adalah suatu
studi mengenai kebijaksanaan publik, dimana tahapan kebijakan publik itu terdiri
dari mulai formulasi kebijakan publik, implementasi kebijakan publik dan juga
evaluasi kebijakan publik. Dalam setiap tahapan proses kebijakan publik
tersebut, aspek daripada ilmu ekonomi akan banyak menjadi bahan bagi proses
penganalisaan atas sebuah kebijakan yang diambil, hal tersebut dapat tercermin
diantaranya dalam :
a. Produktivitas, penawaran (supply), permintaan (demand), pasaran tenaga
kerja, efisiensi.
b. Menentukan besarnya biaya dan manfaat yang didapat atas suatu kebijakan
yang diambil (Cost Benefit Analys), dalam proses perencanaan.
54
Kadangakala administrasi negara juga tidak terlalu mengikuti tuntutan dari ilmu
ekonomi seperti misalnya dalam memperoleh keuntungan atas suatu hasil
pelayanan ataupun jasa yang diberikan, tapi administrasi negara justru lebih
mengedepankan aspek manfaat sosial (social benefit) didalam masyarakat
daripada mengambil keuntungan.
D. Administrasi Negara Dan Administrasi NiagaAdministrasi niaga adalah merupakan disiplin ilmu yang lebih berorientai kepada
sektor bisnis (privat), namun demikian dalam kaitannya dengan administrasi
negara, kembali kita mengingat terhadap berbagai prinsip-prinsip manajemen
yang universal, dimana administrasi negara juga melakukan ataupun
menerapkan prinsip-prinsip manajemen tersebut dalam pelaksanaan
administrasi negara khususnya disektor publik, maka tidak jauh berbeda dengan
administrasi negara yang menerapkan prinsip-prinsip manajemen tersebut pada
sektor bisni (privat), hanya saja focus dan locusnya berbeda.
E. Administrasi Negara Dan Ilmu Jiwa/PsykologiThomas J. Davy berpendapat bahwa orientasi psikologis dalam studi
administrasi negara menunjukkan perhatian terhadap individu-individu dalam
situasi administrasi. Ia tertarik mengenai ; mengapa dan bagaimana individu
anggota organisasi membuat keputusan (decision). Dan sekali mereka membuat
keputusan, maka yang ditampilkan adalah karakter psikologis. Beberapa hal
yang terkait dengan psikologis didalam administrasi negara diantaranya : Tingkat
kepuasan kerja dan produktivitas individu, Perilaku individu didalam
organisasinya, perilaku pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan lainnya.
F. Administrasi Negara Dan SosiologiHubungan sosiologi dan administrasi negara secara mudah dapat dicerna dari
kenyataan bahwa administrasi negara tidak pernah berlangsung dalam suasana
vakum, sebaliknya administrasi negara selalu berlangsung dalam suatu
lingkungan sosial tertentu. Dimana Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
55
tentang kehidupan bersama, yang setiap seginya mengandung unsur-unsur
sosial yang sama (Selo Sumarjan). Unsur-unsur sosial pokok yang dimaksud
adalah : norma-norma atau kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial,
kelompok sosial, dan lapisan sosial.
Contoh konsep sosiologis yang dipakai didalam administrasi negara diantaranya
adalah birokrasi dan kooptasi.
G. Administrasi Negara Dan Ilmu PolitikAda dua pendapat yang saling bertentangan sifatnya didalam memandang
hubungan kedua cabang ilmu pengetahuan sosial ini. Yang pertama
berpendapat bahwa administrasi negara adalah merupakan “anak” dari ilmu
politik, sedangkan yang kedua berpendapat bahwa administrasi negara adalah
satu cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Hal tersebut merupakan dampak dari adanya pendapat tentang dikotomi antara
administrasi negara dan ilmu politik. Hal yang sangat sulit dan tidak tegas dalam
pemisahan diantara keduanya, dimana suatu kebijakan yang dilaksanakan oleh
administrasi negara dalah merupakan hasil dari sebuah keputusan politik, begitu
juga sebaliknya, sebuah keputusan politik diambil dengan mempertimbangkan
masukan-masukan dan analisa dari administrasi negara.
56