Others

7
Others VARICELLA Tanda dan Gejala : Varicella, atau yang dikenal juga sebagai Chicken pox atau Cacar Air, adalah infeksi virus yang menyebabkan rash seperti blister (vesikel) pada permukaan kulit dan membran mukosa. Vesikel pada varicella umumnya timbul pertama pada tubuh dan muka, kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh, termasuk kulit kepala dan penis, juga pada mukosa mulut, hidung, telinga, dan vagina. Vesikel varicella lebarnya sekitar 1/5 – 2/5 inchi (5 – 10 mm), mempunyai dasar yang kemerahan, dan akan berkelompok setelah lebih dari 2 – 4 hari. Beberapa orang hanya mengalami sedikit vesikel, meskipun yang lainnya memiliki vesikel hingga ratusan. Bila vesikel digaruk atau dipecah, keropeng dan vesikel dapat terinfeksi oleh bakteri (infeksi sekunder bakteri). Vesikel- vesikel baru akan tetap terbentuk, sementara vesikel terdahulu pecah, mengering dan menjadi krusta, dengan demikian pada suatu saat akan tampak bermacam-macam ruam kulit (polimorf). vesikel biasanya beratap tipis, bentuknya bulat/lonjong menyerupai setetes air sehingga disebut teardrop vesicle. Beberapa anak mengalami demam, nyeri perut, atau perasaan tidak enak dengan vesikel pada kulit mereka. Gejala ini umumnya berakhir sekitar 3 hingga 5 hari, dan demam berkisar antara 38,3 o C hingga 39,4 o C. Anak yang lebih muda sering mengalami vesikel yang lebih sedikit dibanding anak yang lebih tua atau orang dewasa. Secara umum, varicella adalah penyakit ringan, tetapi dapat mematikan pada penderita leukemia atau penyakit lain yang melemahkan sistem immun. Umumnya orang hanya akan terserang varicella satu kali seumur hidup. Tetapi virus yang meyebabkan varicella dapat dormant (tidak aktif sementara) pada tubuh dan menyebabkan erupsi kulit yang berbeda (disebut shingles/herpes zoster), pada saat yang akan datang. Deskripsi : Infeksi varicella disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV), yang merupakan kelompok virus herpes berukuran 140-200 μ, berinti DNA. VZV menyebar dari ingus hidung dan cairan pada vesikel varicella. Varicella sangat menular, dan 90% dari orang yang daya tahannya lemah akan tertular bila mereka terekspos. Epidemi lebih sering pada akhir musim dingin dan awal musim semi, timbul separuhnya pada anak-anak berusia 5 – 9 tahun.

description

oo

Transcript of Others

Page 1: Others

Others

VARICELLA

Tanda dan Gejala : Varicella, atau yang dikenal juga sebagai Chicken pox atau Cacar Air, adalah infeksi virus yang menyebabkan rash seperti blister (vesikel) pada permukaan kulit dan membran mukosa. Vesikel pada varicella umumnya timbul pertama pada tubuh dan muka, kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh, termasuk kulit kepala dan penis, juga pada mukosa mulut, hidung, telinga, dan vagina. Vesikel varicella lebarnya sekitar 1/5 – 2/5 inchi (5 – 10 mm), mempunyai dasar yang kemerahan, dan akan berkelompok setelah lebih dari 2 – 4 hari. Beberapa orang hanya mengalami sedikit vesikel, meskipun yang lainnya memiliki vesikel hingga ratusan. Bila vesikel digaruk atau dipecah, keropeng dan vesikel dapat terinfeksi oleh bakteri (infeksi sekunder bakteri). Vesikel-vesikel baru akan tetap terbentuk, sementara vesikel terdahulu pecah, mengering dan menjadi krusta, dengan demikian pada suatu saat akan tampak bermacam-macam ruam kulit (polimorf). vesikel biasanya beratap tipis, bentuknya bulat/lonjong menyerupai setetes air sehingga disebut teardrop vesicle.Beberapa anak mengalami demam, nyeri perut, atau perasaan tidak enak dengan vesikel pada kulit mereka. Gejala ini umumnya berakhir sekitar 3 hingga 5 hari, dan demam berkisar antara 38,3oC hingga 39,4oC. Anak yang lebih muda sering mengalami vesikel yang lebih sedikit dibanding anak yang lebih tua atau orang dewasa. Secara umum, varicella adalah penyakit ringan, tetapi dapat mematikan pada penderita leukemia atau penyakit lain yang melemahkan sistem immun.Umumnya orang hanya akan terserang varicella satu kali seumur hidup. Tetapi virus yang meyebabkan varicella dapat dormant (tidak aktif sementara) pada tubuh dan menyebabkan erupsi kulit yang berbeda (disebut shingles/herpes zoster), pada saat yang akan datang.

Deskripsi :Infeksi varicella disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV), yang merupakan kelompok virus herpes berukuran 140-200 μ, berinti DNA. VZV menyebar dari ingus hidung dan cairan pada vesikel varicella. Varicella sangat menular, dan 90% dari orang yang daya tahannya lemah akan tertular bila mereka terekspos. Epidemi lebih sering pada akhir musim dingin dan awal musim semi, timbul separuhnya pada anak-anak berusia 5 – 9 tahun.Normalnya, varicella merupakan penyakit ringan, tetapi dapat menimbulkan komplikasi yang serius, termasuk pneumonia, encephalitis, dan infeksi bakteri serius pada vesikel varicella.Setelah menyebabkan serangan varicella, VZV tinggal dalam tubuh. Tetapi dormant yang tinggal dalam sel saraf dapat aktif kembali disaat mendatang untuk menyebabkan shingles/herpes zoster.

Pencegahan : Pada tahun 1995, vaksin terhadap varicella mulai ada di Amerika untuk pertama kalinya. Vaksin tersebut mencegah timbulnya penyakit sebanyak 70%-90%. Orang yang menderita varicella setelah vaksinasi umumnya mengalami gejala yang lebih ringan dan vesikel yang lebih ringan. Vaksin varicella diinjeksikan pada usia 1 tahun atau lebih. Bila anak tidak menerimanya pada waktu tersebut, dapat diberikan pada usia 11 – 12 tahun.Vaksin varicella membantu orang untuk membangun antibodinya sendiri (proteksi immun) melawan varicella, tetapi pada beberapa kasus baik untuk memberikan bentuk jadi dari proteksi immun yang disebut varicella-zoster immune globulin (VZIG). VZIG

Page 2: Others

melindungi orang yang telah terekspos varicella, dan yang sistem immunnya terlalu lemah untuk melawan penyakit ini. VZIG diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya menderita varicella saat melahirkan, anak dengan leukemia, atau lymphoma; anak dengan AIDS atau defisiensi immun yang lain; dan anak yang mengkonsumsi obat yang menurunkan sistem immun (seperti steroid).

Inkubasi : Masa inkubasi dari varicella 7 – 21 hari setelah paparan, dengan kasus terbanyak terjadi antara 14 – 17 hari. Misalnya, satu anak dalam sebuah keluarga tertular varicella pada sekolah, kakak atau adiknya kemungkinan akan timbul gejala varicella sekitar 2 minggu kemudian.

Durasi : Varicella umumnya berakhir 7 – 10 hari pada anak-anak, dan lebih lama pada orang dewasa.

Penularan : Masa penularan varicella mulai 2 hari sebelum vesikel muncul dan berakhir saat semua vesikel menjadi krusta. Anak dengan varicella harus diistirahatkan sekitar 1 minggu. Anda tidak harus menunggu hingga lesi pada kulit hilang semua.Orang yang sedang sakit atau mempunyai problem dengan sistem immun harus menghindari kontak dengan penderita varicella. Begitu pula wanita hamil.

Diagnosis Banding : Herpes zoster : lesi monomorf, nyeri; biasanya unilateral.

Pengobatan Medis : Antibiotik tidak diberikan untuk mengobati infeksi varicella, sebab penyakit ini disebabkan oleh virus. Antibiotika hanya diberikan bila telah terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Pengobatan varicella dapat dengan pengobatan antiviral, seperti asiklovir (baik sistermik ataupun topikal).

Pengobatan di rumah : Tujuan perawatan di rumah untuk mengurangi rasa gatal dari varicella dan demam atau perasaan tidak enak yang menyertai.Atasi rasa gatal pada kulit dengan kompres basah atau memandikan pada air dingin atau air hangat setiap 3-4 jam selama beberapa hari pertama. Mandi tidak memperparah varicella. Kemudian keringkan tubuh (jangan digosok).Calamine lotion paling sering digunakan untuk mengatasi rasa gatal, tetapi jangan membarikan lotion di dekat mata atau wajah pada anak yang lebih muda. Lainnya dapat diberikan bedak basah atau bedak kering yang mengandung salisil 2% atau mentol 1-2%. Potong kuku untuk melindungi terhadap garukan, yang dapat menimbulkan infeksi pada vesikel yang pecah.Varicella pada mulut mungkin menyebabkan sulit makan atau minum. Berikan air dingin dan makanan lunak. Hindari makanan/minuman yang mengandung asam tinggi, seperti jus jeruk, atau khususnya garam. Nyeri pada mulut dapat diatasi dengan memberikan acetaminophen (paracetamol) secara rutin saat ada vesikel pada mulut. Luka pada daerah genetalia dapat terasa sangat nyeri. Krim anestesi yang mengurangi nyeri dapat diberikan. Tanyakan dokter anda. Untuk menurunkan panas, gunakan pengobatan nonaspirin seperti acetaminophen (paracetamol). Asprin jangan diberikan pada anak dengan varicella atau penyakit

Page 3: Others

akibat virus lainnya, karena penggunaan aspirin dapat berhubungan dengan berkembangnya Reye Syndrome.

Prognosis : Baik, bila dilakukan penatalaksanaan yang tepat dan bila tidak timbul komplikasi. 

kembali ke index artikel medis

CHIKUNGUNYA FEVER

Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya. Nama lain dari penyakit ini antara lain : epidemic polyarthritis and rash, dan CHIK. Virus Chikungunya sendiri merupakan RNA virus, termasuk dalam golongan Togaviridae (grup A arbovirus), genus Alphavirus. Berbentuk spheris, berdiameter sekitar 60 nm, single stranded.Penyakit ini menimbulkan gambaran panas yang tinggi akibat virus yang bersifat self limited, nyeri dan peradangan sendi pada lutut, pergelangan kaki, dan sendi kecil lain pada anggota gerak, diikuti oleh maculopapular rash (bercak kemerahan yang meninggi) pada kulit. Dapat pula timbul enanthema pada buccal (rongga mulut) dan palatal (langit-langit mulut), mual dan muntah, serta perdarahan ringan (khususnya pada anak). Namun sering juga infeksi tersebut timbul tanpa gejala. Masa inkubasinya umumnya 1 – 12 hari.Penyakit ini banyak terjadi di Afrika, India, Asia Tenggara, dan Filipina. Penyakit ini menjadi epidemi dalam siklus sekitar 80 tahunan. Host (organisme yang menjadi tempat hidup dan berkembang biak) dari virus ini adalah manusia, primata, mammalia lainnya, dan burung. Penularan penyakit ini berasal dari gigitan nyamuk yang terinfeksi, ataupun inokulasi langsung melalui darah (seperti pada tranfusi darah yang terinfeksi). Nyamuk yang merupakan vektor dari virus ini antara lain : Aedes Albopictus; Aedes spp; Ae. Aegypti; Ae Africanus Mansoni spp. Penting dilakukan tindakan untuk memutus mata rantai penularan virus ini. Cara yang cukup efektif yaitu dengan melakukan tindakan fogging terhadap vektornya (nyamuk).Untuk mendiagnosis virus ini disamping dengan melihat gejala dan tanda klinis yang timbul, juga melalui pemeriksaan penunjang, seperti dengan melakukan pemeriksaan darah, analisa serum, maupun isolasi virus melalui kultur jaringan.Belum ditemukan obat spesifik untuk penyakit ini. Juga belum ditemukan imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif. Namun pada penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas / kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka panjang. Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau meringankan gejala klinis yang ada saja (symptomatik therapy), seperti pemberian obat panas, obat mual / muntah, maupun analgetik untuk menghilangkan nyeri sendi.Perjalanan penyakit ini umumnya cukup baik, karena bersifat self limited disease. Yaitu akan sembuh sendiri dalam waktu tertentu. Namun pada orang dengan sistem imunitas yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS dan yang menggunakan obat-obatan immunosupresif, akan menimbulkan komplikasi yang cukup berat dan bahkan menimbulkan kematian.

STROKE

Page 4: Others

Adalah defisit neurologis berupa : kelumpuhan lengan dan tungkai sesisi, defisit sensoris sesisi (tebal, tidak berasa, dsb), bicara pelo, kelumpuhan otot-otot wajah sesisi, dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut di atas dapat timbul : 

1. Berlangsung secara tiba-tiba dalam waktu singkat (beberapa menit, jam atau 1/2 hari)

2. Serentak dengan hilang kesadaran (pingsan)3. Secara berangsur-angsur dengan penurunan kesadaran/tanpa gangguan

kesadaran.Gejala-gejala tersebut merupakan manifestasi dari infark (kerusakan sel/sel kekurangan oksigen) pada otak. Ciri-ciri mulai timbulnya dan gejala pengiringnya menandakan sifat, lokalisasi, dan jenis kelainan yang diderita pada otak.Faktor resiko terjadinya stroke antara lain :

1. Umur, lebih tua lebih mungkin terserang stroke.2. Hipertensi.3. Diabetes mellitus, orang yang diobati insulin lebih banyak mempunyai resiko

untuk mengidap stroke.4. Penyakit jantung.5. Merokok.

Ada dua jenis stroke, yaitu stroke ischemic, dan stroke hemorrhagic. Stroke ischemic dibedakan lagi menjadi stroke emboli dan trombosis.

Stroke ischemic, merupakan stroke yang terjadi akibat pembuntuan dari pembuluh darah otak. Pembuntuan tersebut bisa berupa trombus, gumpalan trombosit (karena fibrilasi atrium), gumpalan kuman (pada endokarditis bakterial), atau gumpalan darah.

Stroke hemorrhagic, merupakan stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.

Pada pemeriksaan fisik bisa ditemui adanya defisit motoris (kelumpuhan) sesisi, defisit sensoris (berkurangnya sensasi raba, tekan, nyeri, dsb) pada tubuh sesisi. Reflek fisiologis yang meningkat pada sisi yang lumpuh, dan timbulnya reflek patologis pada sisi yang lumpuh.Untuk mengetahui secara pasti penyebab stroke tersebut, dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan CT Scan otak. Dengan pemeriksaan tersebut kita bisa mengetahui lokasi, jenis stroke, dan perkembangan pengobatan yang diberikan.Penatalaksanaan penderita, selain dengan pengobatan terhadap stroke yang diderita (operasi atau pengobatan konservatif), juga menghindari faktor pencetus (misal rokok), juga dengan melakukan rehabilitasi medik terhadap kelumpuhan/gangguan sensoris/gangguan lainnya, supaya setidaknya dapat dicapai kondisi yang optimal, baik fisik, mental, dan sosial.

RHEUMATOID ARTHRITIS

Rheumatoid Arthritis, atau yang juga dikenal sebagai rematik, merupakan suatu penyakit keradangan sendi menahun yang terutama mengenai sendi kecil (perifer), yang dapat menimbulkan kerusakan tulang rawan sendi dan struktur juxta artikular. Sering disertai manifestasi di luar sendi.Keradangan terutama ialah Sinovitis pada daerah sinovium. Sinovium menjadi bengkak, menebal, sel-selnya membesar, dan terjadi penimbunan fibrin. Lama kelamaan akan membentuk suatu pannus keradangan menahun, yang akan meluas dari permukaan sendi ke dalam tulang rawan dan menghancurkannya. Selanjutnya

Page 5: Others

kerusakan meluas mengenai tulang dibawahnya, terjadi erosi pada tulang sehingga akan tampak adanya kelainan pada tulang.Faktor pasti yang menyebabkan sinovitis belum jelas benar. Diduga faktor genetik yang berinteraksi dengan faktor lingkunganlah yang memegang peranan. Umumnya terjadi pada usia 35-55 tahun. Wanita lebih sering dari pada pria.Keluhan yang timbul dapat mendadak ataupun perlahan-lahan. Awalnya dapat berupa nyeri sendi. Sendi tampak merah, terjadi pembengkakan, teraba panas, nyeri tekan, dan timbul hambatan gerak. Biasanya mulai pada sendi jari tangan secara simetris (kanan & kiri). Gejala lain yang mungkin timbul antara lain turunnya nafsu makan, lemas, lelah, demam, anemia, dan sebagainya.Untuk menegakkan diagnosisnya perlu pemeriksaan penunjang juga, berupa pemeriksaan darah perifer, rheuma factor, rontgen, dan lain-lain.Penatalaksanaanya dengan : pemberian obat-obatan (untuk mengurangi keluhan dan menghentikan proses penyakit), fisioterapi, mengoreksi kebiasan dan pekerjaan, perbaikan keadaan umum dan gizi, dan operasi.

INFEKSI SALURAN KEMIH

Infeksi saluran kemih, secara mikrobiologi, bila ditemukan mikroorganisme patogen pada urine (air seni) yang bermakna lebih dari 105 /mm (sampel urine midstream - diambil saat pertengahan kencing), atau 102 - 104 /mm sampel urine dari kateter.Penyebab terbanyak infeksi ini adalah E. coli (sekitar 80% kasus). Penyebab lainnya antara lain kuman Proteus, Klebsiela, maupun Staphylococcus saprophyticus.Resiko tinggi didapatkan pada wanita masa seksual aktif, prostatitis, BPH (pembesaran prostat jinak), kehamilan, pembuntuan saluran kemih (misal akibat batu), diabetes, penyakit ginjal, dan hipertensi. Terjadinya infeksi bisa melalui penjalaran langsung ke atas, melalui darah, ataupun melalui pembuluh limfe.Gejala yang timbul bervariasi, antara lain : nyeri pada waktu kencing, ingin kencing terus - tetapi keluarnya sedikit-sedikit, volume kencingnya sedikit, nyeri perut bagian bawah, kencing disertai darah. Dapat pula disertai panas badan, menggigil, mual, muntah, lemah, dan nyeri ketuk pada pinggang. Bila telah timbul komplikasi lainnya akan timbul berbagai manifestasi lainnya, sesuai jenis komplikasi yang diderita.Penatalaksanaan pada penderita ini antara lain :

1. Mencari faktor-faktor pemicu.2. Pemberian antibiotika dan obat simptomatik, maupun tindakan bedah bila

diperlukan.3. Hindari faktor resiko untuk mencegah kekambuhan.

Bila tidak ada kelainan anatomis, baik pada saluran kemih, ginjal, dsb, maka perkembangannya akan baik.