ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar...

110
i ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM KAWAH TEKUREP SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) dalam Ilmu Sejarah Peradaban Islam Oleh: ARIP MUHTIAR NIM. 13420038 PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2018

Transcript of ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar...

Page 1: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

i

ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS

MAKAM KAWAH TEKUREP

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

dalam Ilmu Sejarah Peradaban Islam

Oleh:

ARIP MUHTIAR

NIM. 13420038

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2018

Page 2: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

ii

Page 3: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

iii

Page 4: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

iv

Page 5: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

v

Page 6: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

vi

Page 7: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau

adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua yang

penyayang.

(QS. Al-Anbiya: 83)

Pasti ada momen dimana orang jenius bisa kalah dengan orang

yang berlatih, untuk itulah kamu berlatih setiap waktu.

(Arip Muhtiar)

Kupersembahkan Karya ini untuk:

1. Kedua orang tuaku, Ayah (Nasrudin) dan Ibu (Mustapidah)

2. Kakakku (Asep Muhlisin), dan Adik-adikkku (Amar Muzaini,

Anisartika)

3. Sahabat-sahabatku seangkatan 2013, Ramadhani, Alvin

Aretunag, M Ririn Mulyadi, Arifin, Asdi Merka, Joni Apero,

Zulkifli

4. Kawan-kawan FS Trimuka Fakultas Adab

5. Almamaterku tercinta, UIN Raden Fatah Palembang

Page 8: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini bisa diselesaikan sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang. Sholawat beriring salam semoga

senantiasa dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Saw, berserta

keluarga, dan para sahabatnya. Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul Ornemen

Bangunan Cungkup I Pada Kompleks Makam Kawah Tekurep .” merupakan upaya

penulisan untuk mengetahui makam-makam yang terdapat di makam tersebut yang

akan dibahas menggunakan kajian arkeologi dan sejarah yang terletak di Kelurahan

3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Madya Palembang.

Penulisan skripsi ini tidak bisa terlaksana tanpa bantuan baik moril maupun

material serta bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis

ucapkan rasa terima kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang terlibat.

Ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Muhammad Sirozi, Ph.D, selaku Rektor

UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Nor Huda M.A., selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora, selaku ketua Program Studi Padila M.Hum. Sejarah Kebudayaan Islam

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang, yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk menempuh program Strata Satu di Universitas ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dolla Sobari, M.Ag,

dan Ibu Dr.Nyimas Umi Kalsum., M. Hum, selaku dosen pembimbing dalam

penulisan skripsi ini karena atas bimbingan, kritik dan saran yang telah diberikan,

sehingga tulisan ini layak disebut skripsi. Kesediaan dari dosen yang membimbing

penulis dengan penuh keilmuan yang dimiliki, pembimbing telah membaca,

mengevaluasi, dan memberi banyak masukan pada tulisan ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Ibu Dr. Endang Rochmiatun., M.Hum, selaku Penasehat

Page 9: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

ix

Page 10: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

x

INTISARI

Kajian Sejarah Islam

Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah

Skripsi, 2018

Arip Muhtiar, Ornamen Bangunan Cungkup I Pada Kompleks Makam Kawah

Tekurep

xiv + 80 + Lampiran

Penelitian ini mendeskripsikan makna simbol yang terdapat di bangunan

cungkup I pada Kompleks Makam Kawah Tekurep yang terletak di Kelurahan 3 Ilir,

Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang. Rumusan permasalahan pada penelitian

ini, yaitu: [1] Bagaimana deskripsi bentuk fisik bangunan cungkup I Makam Kawah

Tekurep; [2] Apa makna simbol pada bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi bentuk fisik bangunan cungkup I

yang ada di Kompleks Makam Kawah Tekurep serta mengetahui simbol dan makna

pada bangunan makam.

Metode yang digunakan adalah metode historis dengan pendekatan arkeologis.

Adapun langkah-langkah dalam metode Arkeologis yaitu penjajagan yang dilakukan

di lokasi objek penelitian yaitu kompleks Makam Kawah Tekurep, selanjutnya tahap

survey, Analisis data, dan pelaporan. Sedangkan dalam metode sejarah yaitu

heuristik dengan melakukan wawancara kepada zuriat makam, juru kunci makam

dan literatur yang berkaitan dengan objek penelitian, verifikasi, interpretasi, dan

historiografi. Analisis data diolah secara deskriptif kualitatif. Sumber data yang

digunakan, yakni sumber primer yang diperoleh dari lokasi penelitian, dan data

sekunder diperoleh dari buku maupun informan yang berkaitan dengan pemasalahan.

Bangunan cungkup I pada Kompleks Makam Kawah Tekurep terdiri dari 3

konsep arsitektur yaitu Eropa, Timur Tengah dan arsitektur tradisional Palembang,

ketiga konsep pada bangunan ini memiliki fungsi tersendiri, pada konsep arsitektur

Eropa sengaja digunakan untuk menunjang eksistensi bangunan pada setiap zaman,

pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan corak

keislaman, dan pada konsep tradisional Palembang ditampilkan untuk menunjukkan

kewibawaan kesultanan Palembang Darussalam. Dari hasil penelitian dapat

diketahui bahwa makna simbol yang terdapat pada bangunan cungkup I ini adalah

suatu bentuk keramahan masyarakat Palembang terhadap kunjungan tamu pada masa

itu, ornamen dengan motif bunga tanjung dan melati yang berarti ucapan selamat

datang dan adab sopan santun kemudian bentuk atap kubah mengandung makna

simbol pemerintahan yang Islami.

Kata kunci: Makna-Simbol-Bangunan-Cungkup-Makam

Page 11: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

xi

DAFTAR GAMBAR

Bab II

Gambar II. 1. Peta Lokasi Makam Kawah Tekurep di Lemabang………………. 19

Gambar II. 2. Denah Kompleks Makam Lemabang……………………………… 31

Gambar II. 3. Foto Kompleks Makam Kawah Tekurep Tampak Depan…………. 33

Gambar II. 4. Pemandangan Sungai Musi di Depan Makam Kawah Tekurep…… 33

Gambar II. 5. Foto Kubah Bangunan Cungkup I………………………………….. 34

Gambar II. 6. Foto Dinding Bangunan Cungkup I………………………………… 35

Gambar II. 7. Foto Pintu Bangunan Cungkup I………………………………….... 36

Gambar II. 8. Gambar Sistem Pintu Bangunan Cungkup I……….………………. 37

Gambar II. 9. Foto Pintu Luar Bangunan Cungkup I……………………………… 38

Gambar II. 10. Foto Lantai Bangunan Cungkup I………………....………………. 39

Gambar II. 11. Foto Tangga Bangunan Cungkup I……………….………………. 40

Gambar II. 12. Foto Tempat Air Bangunan Cungkup I………….……………….. 41

Gambar II. 13. Foto Profilan Bangunan Cungkup I…………….………………… 42

Bab III

Gambar III. 1. Foto Bangunan Cungkup I Makam Kawah Tekurep Febuari

2018…………………………………………………………….. 45

Gambar III. 2. Foto Motif Ukiran Pada Pintu Bangunan……………………….. 46

Gambar III. 3. Foto Motif Ukiran Pada Pintu Bangunan……………………….. 47

Page 12: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

xii

Gambar III. 4. Foto Motif Ukiran Pada Pintu Bangunan……………………….. 48

Gambar III. 5. Foto Lantai Cungkup I Pada Bangunan………………………… 54

Gambar III. 6. Struktur Ruang Pada Bangunan Makam Cungkup I………….… 55

Gambar III. 7. Foto Makam Imam Sayid Idrus Al- Idrus…………………….… 56

Gambar III. 8. Foto Makam Ratu Gading…………………………………….… 57

Gambar III. 9. Foto Makam Sultan Mahmud Badaruddin I………………….… 58

Gambar III. 10. Foto Makam Ratu Sepuh……………………………………..... 59

Gambar III. 11. Foto Makam Mas Ayu Ratu…………………………………… 60

Gambar III. 12. Foto Makam Nyai Mas Naimah……………………………..... 61

Gambar III. 13. Dinding Pada Bangunan Cungkup I…………………………... 64

Gambar III. 14. Plafond Pada Bangunan Cungkup I…………………………… 65

Gambar III. 15. Foto Kubah Bangunan Cungkup I…………………………….. 67

Gambar III. 16. Foto Mustaka Teratai Bangunan Cungkup I….………………. 70

Gambar III. 17. Foto Dinding Bangunan Cungkup I …………..………………. 71

Gambar III. 18. Foto Pintu Bangunan Cungkup I…………….….…………….. 72

Gambar III. 19. Foto Tangga Pada Banguna Cungkup I……………………….. 74

Gambar III. 20. Foto Tiang Pada Bangunan Cungkup I……………………….. 75

Gambar III. 21. Foto Tempat Air Pada Bangunan Cungkup I…………………. 76

Page 13: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii

Persetujuan Pembimbing ................................................................................... iii

Nota Dinas Pembimbing I .................................................................................. iv

Nota Dinas Pembimbing II ................................................................................. v

Pernyataan Keaslian ........................................................................................... vi

Motto dan Persembahan..................................................................................... vii

Kata Pengantar.................................................................................................... viii

Intisari .................................................................................................................. x

Dafatr Gambar ................................................................................................... xi

Daftar Isi .............................................................................................................. xiii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................... . 6

C. Batasan & Rumusan Masalah ............................................................. 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 7

E. Tinjauan Pustaka................................................................................. 9

F. Kerangka Teori .................................................................................. 11

G. Metode Penelitian ............................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 17

BAB II: GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. Letak Geografis Kompleks Makam Kawah Tekurep………………... 19

B. Tokoh Pembangun Kompleks Makam Kawah Tekurep…………...... 21

C. Sejarah Kompleks Makam Kawah Tekurep………………………..... 23

D. Deskripsi Bentuk Fisik Bangunan Cungkup I Makam Kawah

Tekurep………………………………………………………………. 32

1. Atap………………………………………………………………. 34

2. Dinding…………………………………………………………… 35

3. Pintu………………………………………………………………. 36

Page 14: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

xiv

4. Lantai……………………………………………………………. 38

5. Tangga………………………………………………………….... 40

6. Tempat Air……………………………………………………….. 40

7. Profilan…………………………………………………………... 41

8. Perawatan Makam………………………………………………... 42

BAB III: JENIS ORNAMEN PADA ARSITEKTUR BANGUNAN

A. Gaya Arsitektur Bangunan Cungkup I Makam Kawah Tekurep ........ 43

B. Ornamen dan Warna ........................................................................... 45

1. Ornamen ........................................................................................ 45

2. Warna ............................................................................................ 49

C. Struktur Tata Ruang Bangunan Cungkup I Makam Kawah

Tekurep ............................................................................................... 52

1. Lantai............................................................................................. 52

2. Dinding .......................................................................................... 63

3. Langit-langit/ atap ......................................................................... 64

D. Fungsi dan Makna Konstruksi Bangunan ........................................... 65

1. Kubah. ........................................................................................... 66

2. Tembok Luar ................................................................................. 70

3. Pintu .............................................................................................. 71

4. Tangga ........................................................................................... 73

5. Tiang ............................................................................................ 74

6. Tempat Air .................................................................................... 75

BAB IV: PENUTUP

A. Simpulan.............................................................................................. 77

B. Saran .................................................................................................... 79

Page 15: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM

KAWAH TEKUREP

A. Latar Belakang Masalah

Kesultanan Palembang merupakan salah satu institusi pemerintahan yang

pernah ada di Palembang khususnya dan Sumatera Selatan umumnya. kesultanan

Palembang ini bertahan sampai tahun 1821, karena Benteng Kuto Besak berhasil di

kuasai oleh Kolonial Belanda dan Sultan Mahmud Badaruddin II diasingkan ke

Ternate. kesultanan Palembang dihapuskan pada tahun 1823 oleh Belanda. Dengan

demikian, kesultanan Palembang telah berlangsung selama 272 tahun jika dihitung

sejak tahun berdirinya kerajaan Palembang (1549-1821).1

Selama kurun waktu itu kesultanan Palembang ini telah meninggalkan jejak-

jejaknya melalui tinggalan-tinggalan arkeologis, tinggalan-tinggalan arkeologis

tersebut berupa Keraton, Benteng Kuto Besak, Masjid Agung dan kompleks Makam

Kawah Tekurep. Pada kota Palembang terdapat tidak kurang dari 8 kompleks makam

para sultan yang semuanya terletak di daerah seberang Ilir. Ketujuh makam tersebut

adalah kompleks Makam Cinde Walang, Sabokingking, Kebon Gede, Kawah

1 Retno Purwanti,” Konfilk Elite Politik Pada Masa Kerajaan dan Kesultanan Palembang

(Tinjauan Berdasarkan Tata Letak Makam Sultan Palembang), Jurnal,”Siddhayatra V. 9, No. 1 (Mei

2004), h.20.

Page 16: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

2

Tengkurep, kompleks Makam Ki Gede Ing Suro di 3 Ilir, Makam Madi Ing Angsoka

di Jalan Candi Angsoka dan Makam Madi Alit di belakang RS. Charitas dan

kompleks Makam Sultan Agung di 3 Ilir. Jumlah tersebut akan bertambah lagi jika

dimasukkan makam-makam raja yang terletak di Inderalaya, yaitu Makam Pangeran

Sedo Ing Rejek di Dusun Sakatiga dan makam para sultan yang diasingkan oleh

Belanda di Ternate maupun di Cianjur.2

Berkaitan dengan banyaknya kompleks makam para sultan seperti ini

tentunya pada setiap cungkup bangunan yang terdapat pada makam-makam tersebut

memilki bentuk arsitektur yang berbeda seperti pada Makam Sabokingking yang

cungkupnya merupakan dinding masif yang beratap genteng kemudian kalau pada

cungkup Makam Candi Walang menggunakan arsitektur atap limasan, dan pada

Makam Ki Gede Ing Suro tidak memiliki atap hanya berupa candi dengan bahan

material bata merah. Dari semua pemakaman sultan di Palembang Makam Kawah

Tekurep memiliki keunikan tersendiri yang menggunakan kubah sebagai atap dari

bangunan makam tersebut.

Penulis tertarik meneliti Makam Kawah Tekurep pada cungkup I ini kerena

merupakan makam bersejarah dan memiliki nilai tradisional dimana arsitektur dan

hiasan makam terdapat simbol-simbol yang mengandung makna filosofi. Arsitektur

bangunan Makam Kawah Tekurep ini pada dasarnya tidak ubahnya seperti makam-

makam raja yang ada di Palembang. namun demikian, keunikan yang ditonjolkan

2 Ibid.,

Page 17: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

3

pada cungkup makam ini terletak pada bentuk fisiknya dan simbol-simbol yang

melekat padanya. Keunikan tersebut yaitu terdapat pada atap bangunan yang

berbentuk kubah, bangunan cungkup I ini memiliki tiga tingkat kubah dengan

masing- masing warna dan ukuran. Bangunan cungkup sebenarnaya bersumber pada

pikiran lama seperti mendirikan candi di zaman Hindu. Penyesuaian pikiran dengan

candi sebagai tempat arwah berpengaruh pula pada bentuk dan struktur bangunan

khusus untuk makam raja atau tokoh terkemuka masyarakat, struktur bangunan

cungkup mirip dengan candi yang terdiri dari bagian kaki, tubuh, atap dengan batas-

batas perbingkaian mendatar.3

Dalam UU No. 11 Tahun 2010, cagar budaya adalah warisan budaya bersifat

kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar

budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat atau di air yang perlu

dilestarikan keberadaannya kerena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu

pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan melalui proses penetapan.4

Kompleks Makam Kawah Tekurep pada tanggal 12 Juli 2016 dengan kategori situs

di kota Palembang provinsi Sumatera Selatan dan atas kepemilikan Pemda Provinsi

Sumatera Selatan yang dikelola oleh Irwan/BP3 Jambi telah lulus verifikasi dalam

3 Wiyoso Yudoseputro, Pengantar Seni Rupa Di Indonesia(Bandung: Angkasa,1986), h.18-

19. 4 Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan, Lihat di

kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/2014/06/05/undang-undang-no11-tahun-2010-tentang-

cagar-budaya-pdf/.

Page 18: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

4

tahap kajian dan penelitian tim ahli.5 dengan demikian Makam Kawah Tekurep ini

telah dilindungi oleh undang-undang cagar budaya.

Berdasarkan skripsi dari Disna Megawati yang berjudul “Persepsi

Masyarakat Kota Palembang Tentang Makam Kawah Tengkurep”, penelitian ini

menggambarkan mengenai persepsi masyarakat Palembang, bahwan Makam Kawah

Tekurep sendiri lebih dominan sebagai suatu tempat yang bernilai mistik,6 di

samping itu nilai sejarah makam ini cukup tinggi sehingga banyak dipahami

masyarakat setempat, tetapi pemahaman tentang ornemen bangunan Makam Kawah

Tekurep tidak banyak di mengerti oleh masyarakan dan cenderung tidak diperhatikan

sehingga bangunan ini kehilangan nilai filosofisnya.

Dari gagasan di atas dapat diketahui struktur bangunan dapat memecahkan

dua persoalan tentang bangunan. yaitu persoalan teknik dan persoalan estetika,

termasuk pembentukan ruang. Gagasan yang digunakan ini dikatakan utuh jika di

dalamnya terdapat semua permasalahan yang bersangkutan dengan topik, oleh sebab

itu penulis menganggap relevan jika gagasan di atas digunakan sebagai solusi dari

permasalahan penelitian yang akan muncul sebagai objek penelitian.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di Makam Kawah

Tekurep pada cungkup I menurut Husni selaku perawat makam menjelaskan bahwa

5 Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, Lihat di cagar budaya.

Kemendikbud.go.id/siteregnas/public/objek/newdetail/PO2016071200055/index-infografis.html. 6 Disan Megawati ,” Persepsi Masyarakat Kota Palembang Tentang Makam Kawah

Tekurep”,h.58.

Page 19: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

5

dahulu bangunan cungkup I memiliki lantai tanah dengan bebatuan, kemudian ada

dua kendi air yang dipakai untuk berwudhu dan tangga kayu, tetapi sekarang sudah

diganti lantai keramik agar terlihat bersih sehingga dapat membuat suasana menjadi

nyaman, adapun kendi dan tangga kayu itu sudah tidak ada lagi.7 Kemudian tahap

pengukuran yaitu bangunan dinding memiliki ketebalan 120 cm, dan panjang dinding

10 m, lebar dinding 10 m, tinggi 15 m dengan pintu besar berbahan kayu ulin

dengan ukuran 360 cm, sehingga dengan pintu utama yang sebesar ini dapat

memberikan efek kemegahan dari bangunan itu, adapun pada pintu terdapat pahatan

bermotif bunga dan geometris sehingga tidak hanya memberikan efek kemegahan

namun dimensi keindahan pun nampak pada bangunan cungkup ini.

Dengan semakin pesatnya infrastruktur di kota Palembang ini banyak

masyarakat yang kurang paham bahkan tidak mengetahui lagi bentuk ornamen yang

terkandung pada bangunan tradisional khususnya Makam Kawah Tekurep. Oleh

karena itu penulis mencoba menjelaskan dan meneliti ornemen pada bangunan

cungkup I Makam Kawah Tekurep.

7Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 Mei 2017.

Page 20: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah,

diantaranya adalah sebagia berikut.

1. Bahan material bangunan yang terdapat pada bangunan cungkup I Makam

Kawah Tekurep.

2. Makna simbol pada bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep.

3. Akulturasi budaya pada struktur bangunan Makam Kawah Tekurep.

4. Hiasan bangunan cungkup 1 pada Makam Kawah Tekurep.

5. Persepsi masyarakat Palembang terhadap Makam Kawah Tekurep.

6. Kondisi pemeliharaan lingkungan Makam Kawah Tekurep.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar dapat mengendalikan penelitian dan memperjelas ruang lingkup

penelitian, sebagaimana tergambar pada identifikasi di atas, perlu dilakukan

pembatasan yang dimaksudkan agar peneliti tidak terjerumus ke dalam banyaknya

data yang ingin diteliti.8 Yang menjadi lokasi pada penelitian ini ialah bangunan

8Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitaian Sejarah Islam (Yogyakarta: Ombak, 2011),

h. 126.

Page 21: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

7

cungkup I Makam Kawah Tekurep, Pembatasan periode masa sekarang hanya diteliti

keutuhan dan ke orisinilan bangunan cungkupnya saja, adapun penambahan ataupun

renovasi tidak dibahas secara mendalam karena tidak relevan, kemudian fokus

penelitian ini dan sebagai pembatas penelitian yaitu makna simbol yang terdapat

pada bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep.

Bertolak dari beberapa batasan tersebut, maka ada beberapa pertanyaan yang

memerlukan jawaban yang tepat, untuk menjawab pertanyaan tersebut dan untuk

memudahkan serta menghindari kesimpangsiuran dalam pengumpulan datanya.

maka dari apa yang telah diuraikan dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi bentuk fisik bangunan cungkup I Makam Kawah

Tekurep?

2. Apa ornamen pada bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep?

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui deskripsi bentuk fisik cungkup I Makam Kawah

Tekurep.

b. Untuk mengetahui ornamen pada cungkup I Makam Kawah Tekurep .

Page 22: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

8

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

bagi pengembangan ilmu dan wawasan di bidang sejarah dan juga dapat

dijadikan rujukan bagi peneliti pada tema (fokus) yang sama.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat meberi kegunaan:

1. Bagi peneliti

Menambah wawasan peneliti dalam penulisan karya ilmiah, dan diharapkan

dapat memenuhi persyaratan bagi peneliti untuk mendapatkan gelar Sarjana.

2. Bagi pengurus Makam Kawah Tekurep

Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengurus makam

sehingga pengurus makam dapat memberikan penjelasan lebih konkrit

terhadap peziarah.

3. Bagi Fakultas Adab

Dapat memberi referensi baru mengenai riset Makam Kawah Tekurep.

E. Tinjauan Pustaka

Secara umum penelitian tentang Makam Kawah Tekurep di Palembang, sudah

banyak dilakukan oleh pakar sebelumnya. Namun tidak menitik beratkan pada

Page 23: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

9

bangunan cungkup I pada kompleks Makam Kawah Tekurep, sehingga penulisan dan

pengkajian secara sistematis masih terbatas. Sementara buku-buku yang ada hanya

menitikberatkan pada jenis-jenis nisan maupun corak ragam hias di kota Palembang

saja. Berbeda dengan penelitian ini yang mengkhuskan ornament pada bangunan

saja.

Sudarsih tahun 2016 skripsi yang berjudul “Akulturasi Budaya di Situs

Kawah Tengkurep”. Skripsi ini menggambarkan tentang akulturasi budaya yang ada

di situs Kawah Tekurep dengan memperlihatkan nilai sejarah pada masa Hindu

Budha di Palembang sampai dengan masa Islam. Selain itu skripsi ini juga

menyatakan bahwa tiang-tiang yang terdapat pada bangunan Kawah Tekurep juga

mendapat pengaruh dari budaya Eropa.9

Disna Megawati tahun 2004 skripsi yang berjudul “Persepsi Masyarakat

Kota Palembang Tentang Makam Kawah Tengkurep”. Skripsi ini membahas

anggapan masyarakat terhadap makam dan perilaku peziarah yang datang

berkunjung ke makam, adapaun kajian ini berupa data-data persentase kunjungan

masyarakat Palembang terhadap Makam Kawah Tekurep. Dengan hasil bahwa nilai

mistis terhadapan bangunan ini lebih dominan bagi peziarah.

Setyo Nugroho tahun 2005 laporan penelitian dengan judul “kajian potensi

linkage obyek wisata sejarah budaya di kelurahan I ilir, Palembang”. penelitian ini

memberikan gambaran tentang kompleks makam para sultan di Palembang adapun

9Sudarsih,Akulturasi Budaya di Situs Kawah Tekurep(Palembang: Universitas Persatuan

Guru Republik Indonesia, 2016), h. 32.

Page 24: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

10

penelitian ini juga memberikan pemahaman terhadap denah Makam Kawah Tekurep

serta makam-makam sultan yang lainnya.10

Mujib tahun 1997 Jurnal Intizar No. 9 yang berjudul “Pemilihan Ulama

Kesultanan Palembang: Primordialisme atau Otoritas Sultan?”, Islam di Sumatera

Selatan. Kajian ini berupa penjelasan tentang suatu hubungan para ulama atau sering

juga disebut penghulu natagama yang bertugas mengurusi bidang keagamaan dengan

sultan, adanya suatu hubungan yang harmonis sehingga membuat mereka ketika

sudah meninggal dimakamkan satu cungkup dengan makam sultan sebagai bentuk

penghormatan.

Retno Purwanti tahun 2004 Jurnal Siddhayatra Vol. 9 No. 1 yang berjudul

“Konfilk Elite Politik Pada Masa Kerajaan dan Kesultanan Palembang (Tinjauan

Berdasarkan Tata Letak Makam Sultan Palembang)”. Penelitian ini memberikan

gambaran tentang letak makam para sultan Palembang yang di kaitkan dengan situasi

politik maupun kondisi sosial, sehingga memberikan pemahaman penulis terhadap

fungsi dari tata letak makam itu sendiri.

Penulis melihat dari skripsi, laporan penelitian maupun jurnal sebagaimana

yang telah di jelaskan di atas terdapat persamaan bahasan, yaitu sama-sama meneliti

Makam Kawah Tekurep namun terdapat perbedaan dalam penelitian tersebut, yaitu

pembahasan tentang makna-makna simbolik yang terdapat pada bangunan cungkup I

Makam Kawah Tekurep. Belum ada yang meneliti tentang ornamen bangunan

10

Setyo Nugroho, Kajian Potensi Linkage Obyek Wisata Sejarah Budaya di Kelurahan I Ilir,

Palembang,PDF, h. 8.Lihat di: http://eprints.unsri.ac.id/3741/1/Linkage2005_02.pdf.

Page 25: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

11

cungkup I pada Makam Kawah Tekurep dari semua tinjauan pustaka yang

digunakan. Semuanya tinjaua pustaka hanya memberikan gambaran tentang keadaan

geografis maupun tata letak makam dan bentuk nisan saja. Maka penelitian ini urgen

dilakukan karena berfokus padaornamen yang melekat pada bangunan.

F. Kerangka Teori

Menurut Fram Masa lalu adalah himpunan ingatan, baik bagi perorangan

maupun bagi masyrakat. Lingkungan yang dibentuk atau dibangun merupakan

bagian esansial dari keseluruhan hasil yang dapat dicapai oleh para pembangunnya (

the builder). Konstruksi merupakan teknikalitas berikut komponen-komponen yang

dialihkan pada suatu lingkungan komponen-komponen tersebut meliputi : tokoh/

peristiwa, ukuran, harmoni, gaya, bahan, orientasi, design dan kesejarahannya11

Sebagaimana yang dinyatakan oleh H. Wiliam Sallers (1984), runtuhan/ sisa-

sisa bangunan dalam suatu kota kuno, mungkin akan memperlihatkan suatu kualitas

khusus yang kukuh menandai masanya, atau kualitas tertentu/ spesifik tersebut

berupa rancangan bangunan yang sama sekali tidak lazim, kualitas keterampilan

manusia pembuatnya atau dalam rinciannya, atau kualitas itu berupa bentuk-bentuk

yang amat langka ditentukan pada bentuk umum.12

11

Hasab Muarif Ambari,Masyarakat dan Budaya Banten Kumpulan Kerangka Dalam Ruang

Lingkup Arkeologi, Sejarah,Sosial dan Budaya (Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional,

1996),h.126. 12

Ibid,h.121.

Page 26: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

12

Dengan menggunakan beberapa teori yang telah dijelaskan di atas maka

membentuk kerangkan berpikir penulis dalam hal ini yang akan mempengaruhi

bagaimana cara berargumentasi dalam merumuskan hipotesis dari objek penelitian.

Kemudian teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini akhirnya melahirkan suatu

kesimpulan bahwa simbol adalah sesuatu yang sengaja diciptakan oleh manusia

untuk menggambarkan suatu arti yang mendalam tentang tata nilai manusia itu

sendiri.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode itu

sendiri berarti cara, jalan, atau petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknik. Metode di

sini dapat dibedakan dari metodologi yang artinya adalah suatu cabang filsafat yang

berhubungan dengan ilmu tentang metode atau prosedur atau juga sistem tentang

metode-metode dan atauran-aturan dalam sains13

. Adapun yang dimaksud dengan

penelitian, menurut Florence M.A. Hilbish adalah penyelidikan yang seksama dan

teliti terhadap suatu subjek untuk menemukan fakta-fakta guna menghasilkan produk

baru, memecahkan suatu masalah, atau untuk menyokong atau menolak suatu teori.

Oleh karena itu, metode sejarah dalam pengertiannya yang umum adalah

13

Helius Sjamsuddin,Metodologi Sejarah(Yogyakarta: Ombak, 2012),h. 11.

Page 27: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

13

penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan pemecahannya dari

perspektif historik.14

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu sebagai berikut:

1. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif

dengan pendekatan arkeologis

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Field research (penelitian

lapangan), ialah dengan melakukan observasi langsung dengan tokoh budaya

Palembang, maupun dengan mendatangi museum yang ada di kota

Palembang.

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu pemikiran dan hasil

illuminasi naskah Palembang dari observasi lapangan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

14

Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarya: Ombak, 2011),

h. 103.

Page 28: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

14

2. Sumber Data

a. Sumber data primer yaitu bangunan yang berisi pemakaman Sultan

Mahmud Badaruddin I berserta keluarga pada cungkup I di kampung

3 ilir Palembang.

b. Sumber data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara

langsung, seperti: hasil penelitian sebelumnya yang tertuang dalam

tulisan jurnal, buku, media elektronik dan Koran yang berkaitan

langsung dengan objek penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan.Tinggalan manusia baik yang berupa fisik

maupun non fisik semuanya merupakan jejaj-jejak, dari sekian jejak-jejak ada

yang dapat dikumpulkan tetapi ada juga yang sukar atau bahkan kehilangan

jejak.Dengan demikian, rekonstruksinya berdasarkan jejak yang

diperoleh15

.Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam

metode ilmiah. Adapun teknik pengumpulan data penelitian dengan pendekatan

arkeologis:

15

Suhartono W. Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),h.

29.

Page 29: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

15

Data lapangan dapat diperoleh melalui tiga maca cara, yaitu

a. Penjajagan

Penjajagan dalam arkeologis adalah pengamatan tinggalan arkeologi

di lapangan untuk memperoleh gambaran tentang potensi data

arkeologi dari suatu tempat atau areal, seperti jenis tinggalan

arkeologi atau luas situs. Dalam pejajagan ini, penelita melakukan

pengamatan terhadap keadaan lingkungan dan pencatatan tentang

jenis tinggalan arkeologi (archaeological remains) kemudian

menandai ke dalam peta plotting16

.

b. Survei

Survei adalah pengamatan tinggalan arkeologi disertai dengan analisis

yang dalam, umumnya, pengertian survei dibatasi pada penelitian

yang datanya dikumpulkan dari sample atas populasi untuk mewakili

seluruh populasi17

.Tujuan survei untuk memperoleh benda atau situs

arkeologi yang belum pernah ditemukan sebelumnya atau penelitian

ulang terhadap benda atau situs yang pernah diteliti.Survei dapat juga

berarti melacak berita dalam literatur dan data, karena adanya laporan

temuan.

c. identifikasi

16

Naniek Harkantiningsih,Metode Penelitian Arkeologi(t.:Dapertemen Pendidikan Nasional

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 1999),h.19. 17

Masri Singarimbun,Metode Penelitian Survai(Jakarta: LP3ES, 1989),h. 3.

Page 30: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

16

Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan,

mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi

dari “kebutuhan” lapangan.Secara intensitas kebutuhan dapat

dikategorikan (dua) macam yakni kebutuhan terasa yang sifatnya

mendesak dan kebutuhan terduga yang sifatnya tidak mendesak.

5. Teknik Analisis Data

Data yang berupa bangunan diteliti dengan memahami makna simbol, yaitu metode

analisa isi dan pengungkapan makna. Adapun aspek yang dideskripsikan meliputi

identifikasi bangunan, simbol, fisik bangunan dan fenomena sejarah. Usaha

memahami makna simbol pada bangunan merupakan pemusatan pesan yang tidak

dapat diteliti dan dipahami lepas dari konteks sosial lain.

Makna simbol yang terdapat pada bangunan kawah tengkurep tidak dapat

dipisahkan dari konteks sosial, budaya dan sejarah yang berlaku dalam masyarakat

yang bersangkutan. Untuk mengungkap makna simbol pada bangunan ini sangat

penting bagi peneliti untuk mendapatkan sumber lisan, yaitu saksi berantai dan

disampaikan oleh pelopor pertama yang terdekat. Sejumlah saksi itu harus sejajar

dan bebas, serta mampu mengungkapkam fakta yang teruji kebenarannya18

.

Selanjutnya penelitian ini dilakukan interprestasi data, semua data baik yang terdapat

dalam bangunan dan referensi yang berhubungan dengan konteks penelitian, artinya

18

Dudung abdurahman,Metode Penelitian Sejarah(Jakarta: Logos, 1999),h. 63.

Page 31: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

17

teori dan metode yang digunakan dalam pengkajian data diintegrasikan. Hal ini

dilakukan, supaya interprestasi yang sesuai dengan tujuan penelitian dapat diperoleh.

H. Sistematika Penulisan

Bab I, pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang. Identifikasi masalah. Batasan dan

rumusan masalah. Tujuan dan kegunaan penelitian. Tinjauan pustaka, Kerangka

teori. Metode penelitian. Sistematika penulisa. Pada bab ini adalah merupakan

proposal penelitian yaitu merupakan sebuah usulan yang dibuat dalam rangka

mengadakan penelitian yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses

penelitian.

Bab II, membahas gambaran umum objek penelitian. pada tahap ini akan

dipaparkan mengenai letak geografis Kompleks Makam Kawah Tekurep selanjutnya

adalah pembahasan sejarah tokoh pembangun kompleks Makam Kawah Tekurep dan

sejarah kompleks Makam Kawah Tekurep yang terakhir adalah deskripsi bentuk fisik

pada bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep, kemudian kondisi keutuhan

bangunan akan diteliti untuk mendapatkan data tentang bangunan asli maupun

renovasi yang terjadi, setelah itu akan dilanjutkan juga tahap pengukuran yang akan

dilakukan dari berbagai sudut untuk mendapatkan gambar proporsisi bangunan,

Page 32: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

18

Bab III, membahas ornament pada arsitektur bangunan. pada bab ini adalah

berupa kajian dari arsitektur bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep,

selanjutnya ornamen dan warna dan kemudian struktur tata ruang dalam bangunan,

tahap terakhir adalah elemen pada bangunan luar serta fungsi dan makna bangunan.

Simbol-simbol yang terdapat di bangunan cungkup ini akan dideskripsikan melalui

penelitian ini.

Bab IV, penutup. bab ini merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan

saran.

Page 33: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

19

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Letak Geografis Kompleks Makam Kawah Tekurep

Secara administratif kompleks Makam Kawah Tekurep ini terletak di

Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir II, Palembang. Dari sungai musi, kompleks

pemakaman ini berjarak 100 meter. Secara geografis berada pada koordinat 02 58’

45.6” Lintang Selatan dan 104 46’ 56. 3” Bujur Timur.19 Wilayah ini merupakan

lahan kering dan tidak terpengaruh oleh luapan air.20 Kompleks makam ini dikelilingi

oleh pagar-pagar tembok bata.

19 Mujib,” Pemilihan Ulama Kesultanan Palembang: Primordialisme atau otorits sultan

(Islam di Sumatera Selatan), Jurnal “Intiza No. 9 (1997), h. 26. 20 Setyo Nugroho, Kajian Potensi Linkage Obyek Wisata Sejarah Budaya di Kelurahan I

Ilir, Palembang,(Palembang:Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, 2005), h. 18.

Page 34: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

20

Gambar. II.1Peta Lokasi Makam Kawah Tekurep di Lemabang21

Pada pagar sebelah Selatan dibangun sebuah gapura menghadap ke arah

Sungai Musi yang berfungsi sebagai pintu gerbang utama memasuki kompleks

makam. Gapura ini dalam keadaan sudah rusak. Pagar dari bata ini sebagian besar

terlihat, tetapi keadaannya sudah rusak dan ada yang posisinya sudah miring, akan

runtuh. Pagar halaman paling depan pun tidak utuh lagi, terutama di sebelah Barat

karena diterjang untuk pembuatan jalan dari arah Lemabang ke Pelabuhan atau

Makam Ki Gede Ing Suro.22

Jalur utama kawasan yaitu ruas Jalan Yos Sudarso sebagai jalan utama

perkotaan, sebagai arah kedatangan pengunjung dari bagian wilayah kota lain

melalui darat, sekaligus sebagai batas kawasan sebelah Barat. Jalan Ratu Sianom

yang mempunyai arah Utara sangat potensial sebagai poros yang membagi kawasan

wisata sejarah budaya 1-3 Ilir menjadi Barat Kompleks Makam Kawah Tekurep dan

bagian Timur Kompleks Makam Ki Gede Ing Suro. Jalan Mangkubumi adalah jalan

utama memanjang sejajar Sungai Musi sebagai batas kawasan disisi Selatan.23

Potensi sumber daya alam di kelurahan 3 Ilir yaitu memiliki luas 4.67 Ha

dengan status kawasan bebas banjir, sumber daya air di kelurahan ini berupa PDAM,

Sungai dan sumur pompa, kondisi desa terbagi dengan 10 Rukun Warga dan 51

21

F. M. Schnitger,Oudheidkundige Vondsten In Palembang,( Leiden: E.J. Brill, 1936 ),h

plaat XII. 22 A. Mujib Ali,” Data Arkeologis Tentang Kesultanan Palembang (Data Arkeologi Berbicara

Tentang Kesultanan Palemban), Makalah Seminar IAIN Raden Fatah Palembang, (1998), h. 7-8. 23 Setyo Nugroho, Kajian Potensi Linkage Obyek Wisata Sejarah Budaya di Kelurahan I

Ilir, Palembang,(Palembang:Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, 2005), h. 24.

Page 35: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

21

Rukun Tetangga dengan jumlah penduduk 19212 jiwa, adapun kepala keluarga

berjumlah 4397 jiwa, kemudian jumlah Laki-laki 9741 jiwa dan Perempuan 9471

jiwa. Betonasi jalan setapak di kelurahan ini sepanjang 2.204 meter dengan sistem

dreinase 4.939 meter dan saluran air ke Sungai Musi sepanjang 1.000 meter.24

B. Tokoh Pembangun Kompleks Makam Kawah Tekurep

Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikromo (SMB I) beliau adalah salah satu

Sultan Palembang yang alim, bijaksana, tokoh pembangunan yang modernis,

realistis, dan pragmatis. Nama lengkapnya adalah Sultan Mahmud Badaruddin Jayo

Wikramo anak Sultan Muhammad Mansur Kebon Gede, Ibunya bernama Nyimas

Sengak Dipo Anom Priyayi Jambi. Ia dilahirkan sekitar tahun 1103 H atau 1690 M di

lingkungan keraton Palembang. Putra ke-3 dari 5 bersaudara yang terkenal dari satu

ibu. Sedangkan saudara-saudaranya yang lain berjumlah 22 orang lagi.25

Sultan Mahmud diangkat menjadi sultan oleh pamannya Sultan Agung

Komaruddin. Dinobatkan pada hari kamis 23 Maret 1724 pukul 13.00 dengan gelar

Sultan Mahmud Badaruddin Khalifatul Mukminin Sayidul Imam. Sultan Mahmud

Badaruddin I juga dikenal sebagai ulama dan waliyullah, ia juga sebagai sosok yang

gagah berani, tokoh pembangun dan seorang petualang yang kompromistis.

24 Kantor Kelurahan 3 Ilir Palembang, Profil LKM Ampera Kelurahan 3 Ilir Kecamatan Ilir

Timur II Palembang(Pemerintah Kota Palembang) 25 Iskandar Mahmud Badaruddin, Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam, (Palembang:

Keraton Kesultanan Palembang Darussalam, 2008), h. 27-28

Page 36: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

22

Pengembaraannya sampai ke Makasar, Johor, Kelantan, Kedah, Siam, Timur

Tengah, dan lain-lain. Dia juga menjadi imam, khatib, guru agama dan penulis. Salah

satu kitab karangannya adalah Tahqidul Yakin.26

Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I inilah terjadi

kemajuan pembangunan fisik kesultanan Palembang yang paling menonjol.27 Selama

masa pemerintahannya Sultan ini banyak melakukan pembangunan kota, diantaranya

Makam Lemabang atau yang dikenal Makam Kawah Tekurep (1728), Kuto Batu

(1737), masjid Agung (1748) dan terus-terusan kanal di sekitar Kota Palembang.28

Sultan Mahmud Badaruddin I dianggap sebagai yang terkaya dan terkuat dari

seluruh Sultan Palembang.29 Dahulu Palembang dikenal pernah memiliki para raja

makmur di masa sebelumnya, tetapi Sultan Mahmud dipercaya mengungguli mereka

semua. Pada tahun 1755, Paravicini menggambarkan bahwa kekayaan penguasa

dalam bentuk uang, emas, perak merupakan harta karun yang hampir tidak terhitung

jumlahnya.30 Bukti paling signifikan atas prestise Sultan Mahmud juga dapat dilihat

dari luasnya kekuasaan pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddid I

sampai ke Tulang Bawang, Lampung.31 Kemampuan Sultan Mahmud untuk

memanipulasi hubungannya dengan Belanda demi keuntungannya sendiri, hal ini

26 Ibid., h. 28. 27 M. Iskandar dan Sarjuli. S, Pameran Foto Palembang Dahulu dan Sekarang,(Palembang:

Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan BALAPUTRA DEWA, 1991), h. 12. 28 Bambang Budi Utomo dkk, Kota Palembang: Dari Wanua Sriwijaya Menuju Palembang

Modern,(Palembang: Pemerinta Kota Palembang, 2012), h. 197. 29 Barbara Watson Andaya, Hidup Bersaudara Sumatra Tenggara Pada Abad XVII dan

XVIII, terj. Septian Dhaniar dan Aditiya Pratama (Yogyakarta: Ombak,2016),h. 343. 30 Ibid.,h. 312. 31 Ibid., h.333.

Page 37: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

23

terlihat dari peristiwa pada tahun 1747 sampai 1750 saat residen Belanda yaitu Gerrit

Pan yang bermukim di Palembang membatasi surat pas jalan, hal ini disiasati oleh

Sultan sehingga Belanda dan Pan menyediakan lebih dari 50 surat jalan kepada

pemerintah Palembang.32

Sejumlah perbedaan antara Palembang dan Jambi pada masa Sultan Mahmud

turut menjelaskan superioritas ekonomi Palembang, yaitu minimnya perpecahan

internal yang berlarut-larut, tiadanya perubahan demografis yang besar di daerah

pedalaman, dan kekuatan perdagangan merica Palembang yang relatif stabil.33 Para

residen menyimpulkan situasi ringkas, Sultan Mahmud berada dalam keharmonisan

dengan para anak-anaknya dan seluruh kerajaan sepenuhnya damai, dan pada tahun

1757 M Sultan meninggal, dia telah memerintah selama 34 tahun.34

C. Sejarah Makam Kawah Tekurep

Sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah

pada tahun 1724-1756 M menggantikan Sultan Agung adalah masa pembangunan

baik dalam bidang fisik, ekonomi maupun tata sosial dalam membangun Kesultanan

Palembang Darusalam. Pembangunan yang dilaksankannya, mempunyai visi

moderen, religius dan monumental.35

32 Ibid.,h. 326-327. 33

Ibid.,h. 313. 34 Ibid., h. 354. 35

Ibid., h. 28.

Page 38: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

24

Pada masa Sultan Mahmud Badaruddin I tidak ada bangunan-bangunan yang

terbuat dari batu. Kecuali keraton, masjid agung, dan kompleks pemakaman dari raja

dan keluarganya. Karena raja menganggap bahwa dirinyalah satu-satunya pemilik

tanah dan rakyat hanya diberikan pinjaman saja dan tidak ada jaminan dari raja

bahwa jika pemilik rumah telah meninggal atau rumahnya hancur raja tidak

mencabut kembali kepemilikan tanah tersebut.36

Pada awal masa pemerintahannya Sultan Mahmud Badaruddin I,

memerintahkan pembangunan makam yaitu kompleks Makam Kawah Tekurep.37

Bangunan ini merupakan bangunan batu pertama yang dibuatnya, sebelum

memerintahkan pembangunan Kuto Tengkuruk dan Masjid Agung. Mengenai tahun

pembuatannya diperkirakan pada sekitar tahun 1728 M, jauh sebelum Sultan

Mahmud Badaruddin I yang wafat pada tahun 1756 M.

Penamaan Kawah Tekurep berasal dari bentuk atap cungkupnya bangunan 1

berbentuk kubah yang menyerupai kawah yang ditengkurepkan dalam bahasa

Palembang.38 Nama tekurep dipakai untuk menyebut kompleks makam ini karena

pada atap bangunan yang menaungi makam Sultan Mahmud Badaruddin I terbuat

dari beton dan berbentuk kawah yang tertelungkup. Kawah adalah sejenis kuali besar

36

Van Sevenhoven, Lukisan Tentang Ibukota Palembang,(Jakarta: Bhratara, 1971), h. 22 37 Fakta ini diperkuat dengan tulisan orang Belanda yang menyebutkan kompleks Makam

Kawah Tengkurep adalah nama sebuah kompleks Makam Sultan Mahmud Badaruddin I. Sebuah

bangunan persegi empat dari batu, yang tutup atasnya berbentuk kubah. Lihat, Van Sevenhoven,

Lukisan Tentang Ibukota Palembang,(Jakarta: Bhratara, 1971) 38

Andi Syarifudin (Budayawan), Wawancara, Palembang, 22 September 2017.

Page 39: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

25

yang digunakan untuk memasak. Penamaan makam diambil dari bentuk kubah

berupa kawah (kuali) yang tengkurep (tertelungkup).39

Kota Palembang sendiri terdapat tidak kurang dari 8 kompleks pemakaman

para raja dan sultan yang semuanya terletak di seberang Ilir. Ketujuh pemakaman

tersebut adalah kompleks Makam Candi Welang, Sabokingking, Kebon Gede,

Kawah Tengkurep, Ki Gede Ing Suro, Makam Madi Ing Angsoka, Makam Madi Alit

dan Kompleks Makam Sultan Agung. Jumlah tersebut akan bertambah lagi jika

dimasukkan makam-makam raja yang terletak di Inderalaya, yaitu Makam Pangeran

Sedo Ing Rejek di Dusun Sakatiga, Inderalaya dan makam para sultan yang

diasingkan oleh Belanda baik di Ternate maupun di Cianjur.40

Banyaknya kompleks makam para Raja dan Sultan seperti ini, jarang

dijumpai pada makam-makam para penguasa yang pernah memerintah di Jawa,

Madura, Sulawesi maupun Ternate. Makam-makam sultan yang pernah memerintah

di Jawa dan Madura umumnya dimakamkan pada suatu kompleks pemakaman yang

dibangun secara khusus dan didirikan di daerah sekitarnya. Dapat disebutkan disini,

misalnya kompleks makam raja-raja dari Surakarta dan Yogyakarta yang terletak di

Imogiri, Kompleks Makam Astatinggi, Madura yang merupakan kompleks makam

39 Nawiyanto dan Eko Crys Endrayadi, Kesultanan Palembang Darussalam -Sejarah dan

Warisan Budaya,(Jember: Terutama Nusantara, 2016), h. 129. 40

Retno Purwanti,” Konfilk Elite Politik Pada Masa Kerajaan dan Kesultanan Palembang

(Tinjauan Berdasarkan Tata Letak Makam Sultan Palembang), Jurnal”Siddhayatra V. 9, No. 1 (Mei

2004), h.20.

Page 40: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

26

raja-raja Sumenep, atau makam-makam sultan dari Cirebon yang terletak di

kompleks Makam Gunung Jati.41

Berkaitan dengan letak makam-makam para raja yang pernah memerintah di

Palembang saling berpencar, hal inilah yang melatarbelakangi pembangunan

kompleks Makam Kawah Tekurep, agar kompleks makam para raja berada di satu

lokasi yaitu di 3 Ilir Lemabang. Kerabat sultan yang dimakamkan disini adalah

Sultan Mahmud Badaruddin I yang juga dijuluki dengan Penembahan Lemahbang

yang terletak di suatu bangunan dengan atap berbentuk kubah, kemudian Sultan

Ahmad Najamuddin dengan keluarganya dan Sultan Baha’udin beserta istri serta

Sultan Diya’uddin dan anak-anak Sultan Mahmud Badaruddin I.42

Bersatunya ketiga penguasa Kesultanan Palembang dalam satu kompleks

pemakaman ini memperlihatkan bahwa proses suksesi saat itu berjalan mulus. Hal ini

bukan merupakan sesuatu yang aneh, karena proses suksesi pada ketiga penguasa

tersebut didahului dengan penobatan sebagai putra mahkota sebelum menjadi sultan.

Usaha untuk membuat satu kompleks pemakaman bagi para sultan yang sudah

meninggal di kompleks Makam Kawah Tekurep selanjutnya menjadi tidak

terlaksana, karena intervensi kolonial Belanda di dalam percaturan elit politik

kesultanan Palembang. Untuk satu kepentingan yaitu menguasai monopoli dagang.

Belanda menobatkan salah satu elit politik kesultanan Palembang sebagai penguasa

dengan menyingkirkan elit politik lainnya keluar daerah Palembang sampai

41

Ibid.,h. 31 42

Ibid., h. 30-31.

Page 41: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

27

meninggalnya. Dengan demikian para penguasa Palembang setelah Sultan Ahmad

Najamuddin, saat meninggal tidak dimakamkan di kompleks Makam Kawah

Tekurep, tetapi dimakamkan di tempat pengasingannya masing-masing. Sultan

Mahmud Badaruddin II dimakamkan di Ternate, sementara Sultan Ahmad

Najamuddin Prabu Anom wafat di Manado.43

Proses pengasingan inilah yang akhirnya menjadikan kompleks Makam

Kawah Tekurep ini hanya terdapat 4 cungkup bangunan makam saja, bangunan

makam I merupakan bangunan cungkup utama yang memiliki bentuk atap kubah,

kemudian pada bangunan makam 2 adalah cungkup makam Sultam Mahmud

Nadjamuddin I, letaknya di sebelah tenggara makam kubah. Pada makam bangunan

3 adalah cungkup Makam Sultan Mahmud Baha’udin. Letaknya berada di sebelah

Selatan Makam Sultan Mahmud Nadjamuddin I dan cungkup makam ini masih satu

kesatuan bangunan dengan cungkup dengan Makam Sultan Mahmud Nadjamuddin I.

Di sebelah Tenggara cungkup Makam Sultan Mahmud Baha’udin terdapat sebuah

cungkup makam pangeran yaitu anak-anak dari para Sultan. Bangunan ini berdenah

seperti huruf L dan dibangun dengan bahan bata dan kayu.44

Sebagaimana penjelasan diatas bahwa pembangunan Makam Kawah Tekurep

dimaksudkan untuk pemakaman Sultan Mahmud Badaruddin I beserta keluarga

keturunannya. Pada kompleks Makam Kawah Tekurep terdapat 4 cungkup bangunan

, namun pada bagian dalam bangunan cungkup I terdapat 6 makam dengan posisi

43

Ibid., h. 31. 44

Observasi, 18 Mei 2017

Page 42: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

28

penempatan 4 makam berderet kearah Barat kemudian 2 makam kearah Timur,

berada di samping kanan dan kiri pintu masuk.45 Keenam makam tersebut antara lain:

1. Sultan Mahmud Badaruddin I wafat tahun 1756

2. Ratu Sepuh, istrinya yang ke-1 dari Jawa Tengah

3. Ratu Gading, istrinya yang ke-2 dari Kelantan

4. Makam Masayu Ratu (Liem Ban Nio) istri ke-3 dari Cina

5. Nyai Mas Naimah, istri ke-4 dari Palembang

6. Imam Sayid Idrus Al-Idrus dari Yaman Selatan46

Bangunan makam 2 adalah cungkup Makam Sultan Mahmud Nadjamuddin I.

Letaknya berada di sebelah Tenggara makam kubah. Cungkup makam masih satu

kesatuan bangunan dengan cungkup Makam Sultan Mahmud Baha’udin. Masing-

masing cungkup tersebut memiliki atap berlainan dan letaknya berdekatan. Secara

keseluruhan bangunan makan 2 memiliki bentuk arsitektur campuran Eropa

tradisional. Hal ini terlihat dari bentuk dinding berukuran tinggi terbuat dari semen

dan bata, pintu masuk dibentuk dengan lengkungan dan pilaster47 gaya Doria yang

45

Observasi, 18 Mei 2017 46 Nanang S. Soetadji, Kesultanan Palembang, (Palembang, 1995),h. lampiran 4. 47 Pilaster, adalah tiang segi empat yang menempel pada dinding bangunan candi. Pilaster

secara teknis berfungsi sebagai penahan dinding yang ditempelnya, bukan sebagai penahan

bangunan yang ada di atasnya. Keberadaan tiang ini pada sudut-sudut bagian luar candi atau

sebagaii batas antara bidang hias, jadi fungsinya sebagai hiasan saja (Ayatrohaedi, dkk. 1981:

69). Lihat. T.M. RitaIstari, Ragam Hias Candi-candi di Jawa Motif Dan

Maknanya,(Yogyakarta: Kapel Press,2015), h. 2.

Page 43: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

29

merupakan ciri arsitektur Eropa klasik dan bentuk atap bangunan berbentuk limasan

( tradisional).48 Pada bagian dalam cungkup makam terdapat makam antara lain:

1. Imam Sayid Abdurahman Maulana Toga’ah

2. Sultan Mahmud Nadjamuddin

3. Ratu Sepuh

4. Pangeran Adipati Banjar Ketumah

Bangunan 3 adalah cungkup Makam Sultan Mahmud Baha’uddin. Letaknya

berada di sebelah Selatan Makam Sultan Mahmud Nadjamuddin I. Cungkup ini

masih satu kesatua dengan cungkup Makam Sultan Mahmud Nadjamuddin I.

Masing-masing cungkup memiliki atap yang berlainan dan letaknya berdekatan.

Secara keseluruhan bangunan makam 3 memiliki arsitektur campuran Eropa

tradisional, hal ini terlihat dari bentuk dinding berukuran tinggi terbuat dari semen

dan bata, pintu masuk berada di sebelah Selatan dan Barat dibentuk dengan

lengkungan pilester yang merupakan ciri arsitektur Eropa klasik dan bentuk atap

berbentuk limasan (tradisional). Pada halaman depan sebelum pintu masuk terdapat

tembok keliling dibuat dengan bata dilengkapi dengan gapura berbentuk paduraksa.

Pada bagian atas gapura paduraksa tersebut terdapat hiasan mirip antefiks49 pada

48

Komplek Makam Kawah Temgkurep, (Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Dan kepulauan Bangka

Belitung), h. 16. 49 Antefiks, adalah Ark bentuk hiasan candi yang ditemukan pada bagian atap; simbar, Lihat

di. https://kbbi. web.id

Page 44: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

30

bagian candi dan kemuncaknya berbentuk ratna.50 Dalam cungkup makam terdapat

makam antara lain:

1. Datuk Murni Al-Hadad

2. Sultan Mahmud Baha’uddin

3. Ratu Agung

4. Pangeran Jayowikromo

Pada arah sebelah Tenggara cungkup Makam Sultan Mahmud Baha’uddin

terdapat sebuah cungkup Makam Pangeran Negara Di Reja I. Bangunan ini berdenah

seperti huruf L dan dibangun dengan bahan bata dan kayu.51 Di dalam bangunan

cungkup makam terdapat makam antara lain:

1. Pangeran Nato Dirajo ( wafat tahun 1769 M) bin Pangeran Ratu Purbayo

2. Raden Ayu Nato Dirajo

3. Pangeran Penghulu Nato Agomo Muhammad Akil

4. Raden Ayu Salimah binti Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikromo

50

Komplek Makam Kawah Temgkurep, (Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Dan kepulauan Bangka

Belitung), h. 19. 51

Ibid.,

Page 45: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

31

Gambar. II. 2

Denah Kompleks Makam Lemabang52

52

F. M. Schnitger,Oudheidkundige Vondsten In Palembang,( Leiden: E.J. Brill, 1936 ),h

plaat XII.

Page 46: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

32

D. Deskripsi Bentuk Fisik Bangunan Cungkup I Makam Kawah Tekurep

Bangunan cungkup I merupakan bangunan cungkup utama pada kompleks

Makam Kawah Tengkurep. Bangunan ini dinamakan Makam Kawah Tekurep

dikarenakan bentuk atapnya yang berbentuk kubah seperti kuali terbalik yang

berwarna hijau. kemudian pintu masuk bangunan makam cungkup I memiliki hiasan

pada panil bidang luarnya berupa motif bunga maupun geometris53 dan sulur-

sulurnya.

Bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep ini merupakan suatu ide dari

Sultan Mahmud Badaruddin I untuk dibuatkan bangunan cungkup pada

pemakamannya di Kompleks Makam Kawah Tekurep, yang kemudian dirancang

oleh Ki Ranggo Wirasentiko bin Kiranggo Di Wongso yang menjadi arsitek

pembangunan bangunan cungkup I ini pada saat itu. Ki Ranggo Wirasentiko juga

adalah merupakan Besan Sultan dari pernikahan anaknya Nyimas Hatimah dengan

Pangeran Kesuma Di Laga bin SMB I. 54

53

Ragam hias Geometris, merupakan motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal sejak

jaman prasejarah. Bentuk awal geometris menggunakan unsur-unsur dasar seperti titik dan garis

bersifat abstrak. Titik dan garis mengalami pengulangan-pengulangan sehingga munculnya ornamen-

ornamen baru seperti lingkaran, segitiga, meander, piral, pilin, dan tumpal (Sunaryo, 2009: 19-22). Lihat.T.M. RitaIstari, Ragam Hias Candi-candi di Jawa Motif Dan Maknanya,(Yogyakarta: Kapel

Press,2015), h. 4. 54

R.M. Ali Hanafiah (Zuriat), Wawancara, Palembang, 6 April 2018.

Page 47: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

33

Gambar. II. 3.

55

Sumber: Koleksi KITSL 1920.

Foto Komplek Makam Kawah Tekurep Tampak Depan

Gambar. II. 4.

56

Pemandangan sungai musi di dapan Makam Kawah Tekurep

55

Sumber foto: Djohan Hanafiah, Palembang Zaman Bari Citra Palembang Tempo Dulu,

(Palembang: Humah Pemerintah Kotamadya Daerah TK. II Palembang, 1988) 56 Ibid.,

Page 48: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

34

1. Atap

Pada bagian atap bangunan terdiri dari tiga tingkat kubah yang masing-masing

memiliki warna dan ukuran tersendiri, misalnya pada kubah yang paling atas

memiliki bentuk teratai dengan empat kelopak dan berwarna emas yang

mempunyai ukuran yang paling kecil, kemudian pada bagian kubah kedua atau

ditengah memiliki ukuran lebih besar yang berfungsi sebagai penopang

keindahan57 memilik warna putih, lalu pada kubah ketiga atau yang paling

bawah berwarna hijau memiliki ukuran yang paling besar dan memiliki

tonjolan batu koral.58

Kubah itu adalah sebuah konstruksi atap sebagai

pelindung makam, itulah tujuan dari bangunan ini. Pada sejarahnya atap adalah

perkembangan dari bentuk tenda yang asli sehingga memberikan perlindungan

yang sungguh-sungguh.59

Gambar. II. 5.

60

Foto Kubah Bangunan Cungkup I

57 Sigit (Dosen Sejarah Universitas PGRI), Wawancara, Palembang, 13 September 2017 58

Observasi, 18 Mei 2017 59

Heinz Frick, Ilmu Konstruksi Bangunan 2, (Yogyakarta: Kansius, 1980), h. 222. 60 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 49: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

35

2. Dinding

Dinding dicat berwarna putih baik pada bagian luar maupun dalam dan memiliki

ketebalan 125 cm dan panjang dinding bagian luar 989 cm, lebar dinding bagian

luar 996 cm, tinggi 15 m, kemudian panjang dinding bagian dalam 739 cm dan

lebar dinding bagian dalam 746 cm61. Beton dibuat dengan bata, semen62

dan

putih telur. dengan ketebalan dinding hal inilah yang membuat bangunan ini

kuat meskipun tidak memiliki tiang penyanggah.

Gambar. II. 6.

63

Foto Dinding Bangunan Cungkup I

3. Pintu

61

Observasi lapangan, 15 Febuari 2018 62

Semen utama yang biasa digunakan oleh orang Sumatera untuk pekerjaan yang ringan

adalah dadih susu kerbau yang disebut perekat. Dapat diamati juga bahwa proses pembuatan mentega

( bangsa Melayu menyebutnya mentega dan keju yang berasal dari bahasa portugis- mounteiga dan

queijo) tidak dilakukan dengan cara dikocok seperti yang dilakukan oleh bangsa inggris, tetapi dengan

mendiamkan susu sampai lapisan menteganya terbentuk sendiri di permukaan . lapisan tersebut

kemudian diambil menggunakan sendok, diaduk di bejana yang datar dan dibilas sampai bersih dua

atau tiga kali. Susu kental yang asam yang tertinggal di bagian bawah saat lapisan mentega atau

krimnya sudah diambil itulah yang disebut dadih. Lapisan dadih ini harus diperah dengan baik,

dibentuk menjadi irisan, dan dibiarkan sampai mengering sehingga akan mengeras seperti batu. Saat

akan menggunakannya, dadih dikerik secukupnya, dicampur dengan kapur, dibasahi dengan susu.

Lihat William Marsden, The History Of Sumatera, ( Yogyakarta: Indo Literasi, 2016), h.267-268. 63 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 50: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

36

Bangunan cungkup I ini memiliki daun pintu yang besar. Pada bangunan

cungkup I ini hanya memiliki satu pintu utama dengan model 2 daun pintu yang

megah yang merupakan bangunan asli sejak tahun 1728. Terdapat pahatan motif

sulur-suluran dan flora pada pintu dan dicat dengan perpaduan warna emas,

merah dan hijau. Pintu dipasang dengan cara dipasak pada bagian atas dan

bawah, dan pintu ini tidak menggunakan gagang pintu tetapi memakai besi kunci

jenis lama berukuran besar yang menggunakan gembok sebagai alat pengunci

pintu.64 pintu ini memiliki ketinggian 362 cm dan lebar 128 cm. jika

digabungkan dua pintu utama ini lebarnya adalah 256 cm.65

Gambar. II. 7.

66

Foto Pintu Bangunan Cungkup I

64

Observasi, 23 November 2017 65

Observasi, 15 Febuari 2018 66 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 51: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

37

Gambar. II. 8.

67

Gambar Sistem Pintu Bangunan Cungkup I

Pada bangunan ini memiliki dua pintu yaitu pintu dalam dan pintu

luar. Pintu dalam ialah sebagaimana penjelasan di atas, kemudian pintu luar

merupakan sejenis pagar yang dibuat menyerupai fungsi trails pada bangunan

zaman sekarang. Pintu luar ini adalah merupakan bangunan asli terbuat dari

kayu unglen.68 Pintu luar ini menggunakan engsel pintu besi dan gembok sebagai

sistem kunci pada pintu.

67 Sumber data: Dokumen pribadi, 20 febuari 2018 68 Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 Mei 2017.

Page 52: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

38

Gambar. II.9.

69

Gambar Pintu Luar Bangunan Cungkup I

4. Lantai

Pada bagian lantai menurut bangunan lama hanya berupa tanah saja, namun

kondisi sekarang sudah direnovasi yaitu lantai sudah dikeramik pada seluruh

bagian dalam bangunan maupun luar bangunan cungkup I. Kedalaman timbunan

dari lantai bangunan cungkup I dengan tanah adalah 112 cm. pada bagian 4

makam di belakang dibuat sedikit lebih tinggi dari dua makam yang berada di

depan.70

69 Sumber data: Dokumen Pribadi, 20 Febuari 2018 70

Observasi, 15 Febuari 2018

Page 53: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

39

Gambar II. 9.

71

Foto Lantai Bangunan Cungkup I

Pada bagian lantai bangunan cungkup I sekarang terdapat dua payung

yang terletak di bagian belakang, kemudian lantai dibuat 2 tingkat, diantaranya

pada bagian tingkat pertama terdapat dua makam yaitu makam sebelah kiri

Makam Masayu Ratu dan di sebelah kanan Makam Nyimas Naimah, pada

bagian tingkat kedua terdapat empat makam yang diposisikan sejajar, dari

sebelah paling kiri terdapat Makam Imam Sayid Idrus Al-Idrus, di sebelahnya

Makam Ratu Gading, di sebelahnya Makam Sultan Mahmud Badaruddin I, di

sebelahnya Makam Ratu Sepuh. Semua makam ditutup dengan kelambu yang

dipasang di Bulan Oktober 2017, dan diantara dua makam di lantai bawah

terdapat ambal berwarna hijau yang baru dipasang yaitu pada Bulan Januari

2018 pemberian dari peziarah.72

71 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 72 R.M. Ali Hanafiah (Zuriat), Wawancara, Palembang, 23 Maret 2018.

Page 54: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

40

5. Tangga

Bangunan cungkup I ini menggunakan tangga karena lantainya dibuat tinggi,

dahulu tangga itu dibuat dengan kayu dengan 5 buah anak tangga,73 bahan untuk

pembuatan tangga ini biasanya dipergunakan bahan kayu yang bermutu baik.

karena tangga pada pintu masuk itu berada dibagian luar dan tidak dilindungi

atap sehingga tangga itu menjadi rusak. Tidak ditemukan lagi tangga kayu

tersebut, kemudian dibuatlah tangga beton seperti sekarang ini.74

Gambar II. 10.

75

Foto Tangga Bangunan Cungkup I

6. Tempat air

Dahulu pada bangunan cungkup I ini di bagian depan disamping tangga ada

tempat air pencuci kaki atau berwudhu,76 yaitu sejenis tempayang atau gentong

73

Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017. 74

Observasi, 23 November 2017 75 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 76

Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017.

Page 55: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

41

apabila kita mau naik kedalam bangunan makam. Hal ini dapat kita pahami

ditinjau dari segi kebersihan, karena dahulu orang masih jarang memakai alas

kaki seperti sekarang ini.77Namun sekarang tempayang itu sudah tidak ada lagi

sehingga dibuatlah bak air dengan semen. Agar air tidak dimasuki kotoran, bak

air itu ditutup dan dipakaikan keran air.78

Gambar II. 11.

79

Foto Tempat Air di Bangunan Cungkup I

7. Profilan

Bangunan cungkup I ini memiliki hiasan di bagian dinding luarnya, yaitu

berupa lis profilan yang dibuat di bagian atas dinding yang melingkari bagian

dinding luar. Profil asli berwarna putih seragam dengan warna dinding,

77

Moh. Alimansyur, Arsitektur Tradisional Daerah Sumater Selatan,( Proyek Inventarisasi

dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Dapertemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1985), h. 18. 78

Observasi, 15 Febuari 2018 79 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 56: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

42

namun lis profil yang ada di bangunan ini terlihat kurang mulus sehingga

tampilan profilan kurang rapi.80

Gambar II. 12.

81

Foto Profilan Bangunan Cungkup I

8. Perawatan Makam

Kondisi Makam Kawah Tekurep terawat dengan baik terutama pada bagian

cungkup I yang menjadi objek penelitian, lantainya bersih dan tidak ada sarang

Laba-laba di atas atap bangunan. kemudian cat bangunan selalu diperbaruhi

sehingga bangunan cungkup I ini memiliki kodisi yang baik. Pada bagian

beranda dibuat tiang dengan cet berwarna merah seperti corak bangunan Cina

menambah keindahan bangunan cungkup I, Namun bangunan tiang di beranda

adalah renovasi baru dan bukan merupakan struktur bangunan asli.

80 Observasi, 15 Febuari 2018 81 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 57: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

43

Bab III

Jenis Ornamen Pada Arsitektur Bangunan

A. Gaya Arsitektur Bangunan Cungkup I Makam Kawah Tekurep

Arsitektur adalah ilmu dan seni merancang bangunan, kumpulan bangunan,

dan struktur-struktur lain yang fungsional, terstruktur dengan baik, dan memiliki

nilai ekonomi serta nilai estetika.82 Islam juga mencapai puncak arsitekturnya dalam

bentuk makam. Misalnya, pembuatan kubaha hiasan dengan hiasan yang merupakan

corak atau bentuk stalaktit terbalik pada bangunan atau cungkup makam.83

Sasaran

utama dalam arsitektur adalah ruang yang dapat menampung kegiatan manusia dan

sekaligus memiliki makna, baik pada skala elemen bangunan, suatu ruang sebagai

bagian dari lingkungan, sebuah bangunan, suatu kelompok bangunan, suatu

lingkungan, dan bahkan suatu kota84

Dari aspek struktur dan konstruksi bangunan cungkup I Makam Kawah

Tekurep terlihat adanya bentuk arsitektur Eropa yang dipengaruhi teknologi

konstruksi Hindia Belanda85 yang dipopulerkan oleh perusahaan dagang VOC yang

82 Muhammad Siddiq Usmani, Fang Shui Rumah Islami(Jakarta: Trans Taqwa, 2008), h. 74. 83 Ibid., h. 92. 84

Eko Budihardjo, Arsitektur Sebagai Warisan Budaya(Jakarta: Djembatan, 1997), h. 3. 85 Setyo Nugroho, Kajian Potensi Linkage Obyek Wisata Sejarah Budaya di Kelurahan I

Ilir, Palembang,(Palembang:Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, 2005), h. 8.

Page 58: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

44

berkuasa di Batavia, terdapat pada proporsisi bentuk dinding yang tinggi 13,6 M dan

tebal 125 cm dan lis profil di atas temboknya.86

Terdapat juga pengaruh Timur Tengah pada bagian atap yaitu berupa kubah

yang terdapat pada bagian kepala bangunan.87 Namun kubah pada bagian ini tidak

menggunakan simbol bulan bintang seperti kubah di Timur Tengah pada umumnya

melainkan terdapat mustaka bunga teratai di atas kubah. Pada bagian kubah ini dapat

dilihat bahwa arsitektur Timur Tengah dikombinasikan dengan arsitektur tradisional

yaitu seperti mustaka bunga teratai.

Penggunaan daun pintu ukiran dan tangga pada bangunan adalah merupakan

cirri arsitektur tradisional Palembang yang menggunakan konstruksi kayu sebagai

bahan dasar. Ukiran yang terdapat pada pintu bangunan merupakan ukiran dengan

motif flora yang berjenis bunga dan sulur-suluran, sedangkan tangga pada bangunan

disesuaikan dengan bangunan tradisional yang memiliki lantai tinggi atau panggung.

Sebagai seorang yang mengerti masalah arsitektur Sultan Mahmud

Badaruddin I mempunyai selera yang tinggi, dia tidak ingin mencampuradukkan

begitu saja baik bentuk maupun fungsi bangunan. Bangunan yang dirancang harus

memenuhi syarat dan keriteria kebesaran yang akan mencerminkan keagungan Islam.

Satu bangunan dengan berbagai konsep menunjukkan bahwa Sultan seorang seniman

dan idealis, dan setiap bangunan yang dibuat oleh Sultan harus tersentuh teknologi

86 Komplek Makam Kawah Temgkurep, (Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Dan kepulauan Bangka

Belitung), h. 12 87 Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017.

Page 59: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

45

modern, untuk dapat mendukung umur bangunan sepanjang zaman namun citra

arsitektur tradisional pun harus tertuang.88

Gambar III. 1.

89

Foto Bangunan Cungkup I Makam Kawah Tekurep Febuari 2018

B. Ornamen dan Warna Pada Bangunan

1. Ornamen

Berdasarkan sejarah pada masa kesultanan Palembang ragam hias atau khususnya

seni ukir kayu adalah lambang kebudayaan. Ukiran kayu pada saat itu adalah

cetusan hati, penjelmaan dari rasa indah, kagum, gembira sedih. Namun pada

masa kesultanan, yang merupakan ciri khas hias adalah motif-motif yang

dipergunakan diambil dari tumbuh-tumbuhan. Seni ragam hias kebanyakan

diambil dari motif bunga-bunga, daun-daun, dahan dan batang dengan berbagai

variasi.90

88 Djohan Hanafiah, Masjid Agung Palembang Sejarah dan Masa Depannya,(Jakarta: CV

Haji Masagung, 1988), h. 80. 89

Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 90 Haris Susanto dkk, Ragam Hias Sumatera Selatan Dari Masa ke Masa,(Palembang:

Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan Balaputra Dewa, 1992/1995), h.4-5.

Page 60: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

46

Penggunaan ornamen pada bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep

melambangkan kehidupan masyarakat kesultanan Palembang yang ramah

terhadap tuhan, manusia dan alam. Terdapat 3 jenis motif ornamen yang ada pada

bangunan ini tepatnya berada pada pintu bangunan. Bahan Ornamen adalah kayu

unglen, masyarakat Palembang biasa menggunakan kayu unglen untuk pembuatan

tiang rumah ataupun pintu. Makna unglen adalah tulen yang dalam bahasa

Palembang, kata tulen berarti benar/betul.91Motif ukiran yaitu Peletakan atau

penggunaan masyarakat Palembang biasanya ada pada pintu masuk atau disebut

dengan nama ukiran pucuk lawang, yaitu:

a. Bunga tanjung dan sulur-suluran

Gambar III. 2.

92

Foto Motif Ukiran Pada Pintu Bangunan

Motif bunga tanjung memiliki arti selamat datang. Karena bunga

tanjung tersebut melambangkan penyambutan selamat datang. Pada pintu ini

terdapat ukiran bunga tanjung yang telah bercampur dengan berbagai motif

91

Nawiyanto dan Eko Crys Endrayadi, Kesultanan Palembang Darussalam -Sejarah dan

Warisan Budaya,(Jember: Terutama Nusantara, 2016), h. 135. 92 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 61: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

47

daun-daunan dan sulur-sulurannya pada beberapa tempat, sehingga seolah-

olah lambang ini memiliki yaitu bangunan makam ini selalu terbuka dan kami

selalu mengharapkan kunjungan-kunjungan.93

b. Bunga ceplok (bunga melati)

Gambar III. 3.

94

Foto Motif Ukiran Pada Pintu Bangunan

Motif bunga melati menurut masyarakat tradisional Palembang yaitu

melambangkan sopan-santun.95 Menurut adat Melayu motif bunga melati

melambangkan kesucian, karena jenis bunga ini selalu dipergunakan di dalam

berbagai upacara sebagai alat upacara.96 Tanaman melati banyak ditanam di

daerah tropis maupun subtropis. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia,

bunga melati sudah dikenal sejak dulu. Bunganya yang berwarna putih dan

93 Nawiyanto dan Eko Crys Endrayadi, Kesultanan Palembang Darussalam -Sejarah dan

Warisan Budaya,(Jember: Terutama Nusantara, 2016), h. 56. 94 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 95

R. H. M. Akib, Sejarah dan Kebudayaan Palembang Rumah Adat Limas Palembang,

(Sumatra Selatan) ,h. 43. 96 Mahyudi Al Mudra, Rumah Melayu Memangku Adat Menjemput Zaman, (Yogyakarta:

Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2003), h. 88.

Page 62: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

48

harum ini banyak digunakan dalam upacara adat, mulai dari upacara tujuh

bulan, perkawinan, sampai kematian. Selain itu, bunga melati juga

dimanfaatkan sebagai pengharum, bunga rangkai, hiasan sanggul, bunga

tabur, pengharum teh, dan minyak asiri.97

c. Motif geometris

Gambar III. 4.

98 Foto Motif Ukiran Pada Pintu Bangunan

Motif geometris adalah motif yang dianggap tertua diantara motif hias

lainnya, geometris dalam hal ini adalah berbentuk garis lurus, zig-zag, atau

lengkung mekanis, sedangkan menurut raut, terdapat bentuk persegi,

97

Suyanti Satuhu, Melati Penanganan Segar dan Pembuatan Minyak Bunga Melati, (Jakarta:

Penebar Swadaya, 2004), h. 1. 98 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 63: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

49

lingkaran, segitiga dan lain-lain. Pada pintu bangunan ini terdapat motif

geometris jajar genjang atau wajik, yang bearti model kosmos yang

dihubungkan dengan adanya empat sarwa alam, yaitu: udara, air, api, dan

tanah yang tidak terpisahkan dari kehidupan dunia, maknanya adalah

keselarasan dan kerukunan.99

Mengenai bentuk dari ukiran-ukiran tersebut pada umumnya adalah

ukiran tembus atau terawang, karena pada bagian bangunan ini tidak

memiliki jendela, motif ukiran tembus memiliki fungsi sebagai ventilasi

maka kesegaran dan kebersihan udara diharapkan dapat melalui celah-celah

ukiran sebagai pergantian udara.100

2. Warna

Warna dalam arsitektur digunakan untuk menekankan atau memperjelas

karakter suatu objek dan memberikan akses pada bentuk dan bahannya.101 warna

pada bangunan cungkup I pada kompleks Makam Kawah Tekurep terdapat pada

bagian atap, dinding, dan pintu. Warna yang digunakan pada ornamen maupun

bangunan tersebut berasal dari warna lama yang selau digunakan oleh masyarakat

Palembang, yaitu: kuning keemasan, hijau daun, merah hati ayam atau merah kulit

99 Meisar Ashari, “Studi Bentuk, Fungsi dan Makna Ornamen Makam di Kompleks Makam

Raja-raj Bugis,”Jurnal,”Dewa Ruci ,V.8, No. 3,(Desember, 2013), h.450-456. 100 Moh. Alimansyur, Arsitektur Tradisional Daerah Sumater Selatan,( Proyek Inventarisasi

dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Dapertemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1985), h.56-57. 101 Rustam Hakim, Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Lansekap, (Jakarta: Bumi Aksara,

1991), h. 100.

Page 64: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

50

manggis.102 Penggunaan warna putih terdapat pada bagian dinding dalam dan luar

bangunan.

Menurut Prinny Harun Sohar Ketua Perkumpulan Putri Bumi Sriwijaya

dalam Okezone yang ditulis oleh Afizah Nurmuseriah, Senin 03 April 2017.

Berbicara mengenai warna, selain warna merah dan emas yang khas karena

terpengaruhi akulturasi Tionghoa, dalam songket tak hanya sembarang warna,

dibalik warna-warna tersebut memiliki makna.103 Pada penggunaan warna di

bangunan ini pun adalah merupakan warna-warna yang telah ada sejak zaman

dahulu dan masih digunakan pada zaman kesultanan Palembang.104

Afiza Nurmuseriah, Jurnalis · Senin 03 April 2017 13:34 WIB

Songket (Foto: Afiza / Okezone)

Warna merah dalam secara umumnya yaitu religius, suci, berani dan

warna ini juga melambangkan panas, api, darah, gairah, dan cinta. Merah

merupakan warna yang paling diagungkan atau warna yang paling tinggi

102

Ibid., h. 59. 103 Afizah Nurmuseriah,”Makna Dibalik Warna-warna Songket,”Okezone, 03- April 2017.

Diakses pada 10 Maret 2018. laman, https: //lifestyle. okezone. com/read/2017/04/03/194/1657487/

makna-dibalik-warna-warna-songket 104 Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017.

Page 65: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

51

kedudukannya. Dalam budaya Tionghoa merah merupakan warna yang

mempunyai makna sebagai sebuah lambang kemakmuran, kehangatan,

keberanian, dinamika, kasih sayang, dan warna merah identik dengan masyarakat

Tionghoa bisa dikatakan sebagai lambang penghargaan tertinggi.105

Warna hijau dalam kebudayaan Tionghoa merupakan warna kedua

setelah warna merah, karena warna hijau dalam budaya Tionghoa tidak begitu

diagungkan seperti halnya warna merah. Dalam budaya Tionghoa meskipun

warna hijau memiliki kedudukan kedua namun tetap memiliki sisi positif, dalam

hal yang berhubungan dengan pangan, warna hijau dinaggap sebagai simbol dari

pertumbuhan dan kesuburan. Dalam hal lain, warna hijau mempunyai makna

sebagai harmoni, optimisme, kebebasan, keseimbangan, keagungan,

kesejahteraan, dan kebijaksanaan.106

Warna kuning keemasan dalam kebudayaan Tionghoa warna kuning

identik dengan makna-makna kemulyaan, kemakmuran dan kemashyuran. Warna

kuning emas juga dianggap sebagai warna yang paling berpengaruh dalam hal

ekonomi dan perdagangan. Karena pengaruh warna tersebut banyak warga

Tionghoa yang menghiasi rumah atau toko-toko mereka dengan warna kuning

emas sebagai lambang kemakmuran dan kejayaan.107

105 Sigit Satrio Pribadi,”Pengaruh Warna Terhadap Kebudayaan Bagi Masyarakat Tionghoa

(Studi Kasus Klenteng Avalokitesvara Surakarta),” Laporan Tugas Akhir,(Surakarta: Fakultas Sastra

dan Seni Rupa, Universita Sebelas Maret, 2010), h. 12-13. 106 Ibid.,h. 14. 107 Ibid.,h. 16.

Page 66: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

52

Warna terakhir adalah warna putih yang secara umum warna putih

dilambangkan sebagai kemurnian, kesucian, keadaan tidak bersalah. Kebanyakan

budaya Barat menggunakan gaun berwarna putih untuk menandakan kemurnian

atau kesucian. Sama halnya dalam budaya Tionghoa warna putih mempunyai

makna sebagai simbol baru, kemurnian dan kesucian, bersih dan segar, kewajiban,

kesahajaan. Hampir sama dengan kebudayaan lain warna putih melambangkan

sebagai hal yang suci.108

C. Sruktur Tata Ruang Dalam Pada Bangunan

Ruang Dalam Menurut Y. B. Mangunwijaya dalam bukunya Romo Mangun,

Ruang dalam terbentuk dari elemen - elemen pembentuk ruang yaitu lantai, dinding,

dan plafond/atap yang menjadi satu kesatuan struktur berupa wadah / ruang untuk

beraktifitas dan melaksanakan kegiatan di dalam ruangan secara aman dan

nyaman.109 Runag arsitektur menyangkut ruang dalam dibatasi oleh alas/lantai,

dinding, langit-langit/atap110 yaitu :

1. Lantai

Pada bagian lantai bangunan lantai dibuat 2 tingkat, diantaranya pada bagian

tingkat pertama terdapat dua makam yaitu makam sebelah kiri Makam Masayu

108 Ibid.,h. 20-21. 109 Udjianto Pawitro dkk,” Kajian Ekspresi Ruang Luar dan Ruang Dalam Pada Bangunan

Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan Ditinjau Dari Sustainable design,” Reka Karsa V. 2, No. 2,

(Agustus 2014), h. 5. Lihat di, file:///C:/Users/win10/Downloads/460-826-1-PB.pdf 110 Rustam Hakim, Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Lansekap, (Jakarta: Bumi Aksara,

1991), h. 38.

Page 67: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

53

Ratu dan di sebelah kanan Makam Nyai Mas Naimah, pada bagian tingkat kedua

terdapat empat makam yang diposisikan sejajar, dari sebelah paling kiri terdapat

Makam Imam Sayid Idrus Al-Idrus, di sebelahnya Makam Ratu Gading, di

sebelahnya Makam Sultan Mahmud Badaruddin I, di sebelahnya Makam Ratu

Sepuh. Menurut pemahaman masyarakat tradisional Palembang tingkatan pada

lantai merupakan suatu bentuk derajat sosial, yang dimana lantai yang lebih tinggi

memiliki tempat dan kedudukan yang lebih tinggi pula terhadap lantai bagian

bawah. 111

111 Nawiyanto dan Eko Crys Endrayadi, Kesultanan Palembang Darussalam -Sejarah dan

Warisan Budaya,(Jember: Terutama Nusantara, 2016), h. 135.

Page 68: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

54

Gambar III. 5.

112

Foto Lantai Bangunan Cungkup I

112 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 69: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

55

Gambar III. 6.

113

Struktur Ruang Pada Bangunan Makam Cungkup I

Adapun makam yang terdapat pada lantai di dalam bangunan akan

dijelaskan berdasarkan penggunaan nomor yang terdapat di dalam denah struktur

ruang pada bangunan makam cungkup I, dan makam-makam tersebut antara lain:

1. Imam Sayid Idrus Al-Idrus

Makam Imam Sayid Al-Idrus terdiri dari jirat dan nisan, nisan pada

makam ini sama seperti nisan makam Nyai Mas Naimah yaitu polos tanpa

pahatan, namun pada nisan makam ini terdapat pahatan medalion yang

bertuliskan nama dari jenazah makam.

113 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 70: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

56

Gambar III. 7.

114

Foto Makam Imam Sayid Idrus Al-Idrus

2. Ratu Gading

Makam Ratu Gading terditi dari jirat dan nisan. Jiratnya terbuat dari batu

granit berbentuk persegi panjang. Nisannya berjumlah 2 buah dengan

bentuk pipih ( tipe nisan demak troloyo). Pada nisan terdapat motif hias

seperti sulur-suluran, bungan padma, gunungan, medalion.115

114 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 115

Komplek Makam Kawah Temgkurep, (Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Dan kepulauan Bangka

Belitung), h. 13.

Page 71: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

57

Gambar III. 8.

116

Foto Makam Ratu Gading

3. Sultan Mahmud Badaruddin I

Makam Sultan Mahmud Badaruddin I terdiri dari jirat dan nisan. Jiratnya

terbuat dari batu granit berbentuk segi empat. Nisannya berjumlah 2 buah

dengan bentuk pipih ( tipe nisan Demak Troloyo). Pada nisan terdapat

motif hias seperti sulur-suluran, bunga ceplok, gunungan, bunga padma,

medalion. Hiasan medalion terdapat bidang dalam nisan sebelah utara

yang berisi tulisan arab yang menerangkan nama Sultan Mahmud

116 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 72: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

58

Badaruddin I dan angka tahun 1758 M dan nisan sebelah selatan terdapat

inskripsi Arab berisi petikan salah satu ayat Al-qur’an.117

Gambar III. 9.

118

Foto Makam Sultan Mahmud Badaruddin I

4. Ratu Sepuh

Makam Ratu Sepuh terdiri dari jirat dan nisan. Jiratnya berbentuk empat

persegi panjang. Nisannya berjumlah 2 buah dengan bentuk pipih ( tipe

117 Komplek Makam Kawah Temgkurep, (Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Dan kepulauan Bangka

Belitung),h. 12. 118 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 73: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

59

nisan Demak Troloyo). Pada nisan terdapat motif hias seperti geometris,

awan, sulur-suluran, bunga ceplok, tumpai, medalion.119

Gambar III. 10.

120

Foto Makam Ratu Sepuh

5. Makam Masayu Ratu

Makam Masayu ratu terdiri dari jirat dan nisan. Jiratnya terbuat dari batu

granit berbentuk persegi panjang. Nisannya berjumlah 2 buah dengan

119 Komplek Makam Kawah Temgkurep, (Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Dan kepulauan Bangka

Belitung), h. 13. 120 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 74: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

60

bentuk pipih ( tipe nisan Demak Troloyo). Pada nisan terdapat motif hias

seperti sulur-suluran, bungan padma, swastika.121

Gambar III. 11.

122

Foto Makam Mas Ayu Ratu

6. Nyai Mas Naimah

Makam Nyai Mas Naimah terdiri dari jirat dan nisan. Namun pada

makam ini nisannya tidak memiliki pahatan, hanya berupa nisan polos.

namun warna dan bentuk nisan sama seperti nisan makam yang ada di

dalam bangunan cungkup I.

121 Komplek Makam Kawah Temgkurep, (Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Dan kepulauan Bangka

Belitung),h. 13 122 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 75: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

61

Gambar III. 12.

123

Foto Makam Nyai Mas Naimah

Setiap detail konstruksi atau komponen arsitektur tradisional

mengandung arti dan perlambangan sebagaimana yang dikemukakan pada

bab pendahuluan, bahwa simbolisme adalah suatu gagasan yang diciptakan

manusia. Lebih jelasnya bahwa simbolisme itu bukan terletak pada benda

atau wujud nyata sebagai objek yang dapat diamati, tetapi hakikatnya berada

pada pikiran atau gagasan seseorang, karena itu yang dapat diamati adalah

bentuk-bentuk nyata sebagai simbol yang dilihat secara keseluruhan dan

123 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 76: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

62

menghubungkan dengan simbol-simbol lain, untuk selanjutnya disebut

dengan simbol-simbol dengan sistem-sistem simbol.

Bangunan cungkup I pada kompleks Makam Kawah Tekurep

mempunyai satu ruang utama yang di dalamnya terdapa 6 makam yang

memiliki arti bahwa rukun iman ada 6,124 berkaitan dengan penempatan

makam terdapat arti tersendiri, seperti pada penempatan Makam Imam Sayid

Idrus Al-Idrus yang ditempatkan pada posisi pertama dan ditempatkan

diujung paling Barat sederet dengan Sultan yang memiliki arti sebagai bentuk

penghormatan Sultan terhadap Imam.125 Hubungan yang harmonis antara

Sultan di kesultanan Palembang dengan ulamanya dikala mereka hidup

membuat mereka dimakamkan dalam tempat dan deretan yang sama.126

Pada penempatan Makam Ratu Gading yang diposisikan nomor 2 dari

sisi paling Barat memiliki arti penghormatan Sultan karena dahulu Ratu

Gading inilah yang memberikan kedudukan, inspirasi dan semangat,

dikarenakan Ratu Gading ini adalah anak dari Sultan Agung Komaruddi Sri

Teruno (1714-1727) dan dahulu Sultan Agung berpesan barang siapa

menikah dengan anakku maka dialah yang aku angkat sebagai sultan

menggantikanku, dan pada saat itu Sultan Mahmud Badaruddin I sebagai

124 Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017. 125

Andi Syarifudin, (Budayawan), Wawancara, Palembang, 22 September 2017. 126 Mujib,” Pemilihan Ulama Kesultanan Palembang: Primordialisme atau otorits sultan

(Islam di Sumatera Selatan), “Intiza No. 9 (1997), h. 21.

Page 77: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

63

keponakan dari Sultan Agung menikahi Ratu Agung sebagai istri yang ke-

2.127

Pada makam dengan urutan ketiga dari sisi paling Barat adalah

Makam Sultan Mahmud Badaruddin I sebagai Sultan yang memimpin

kesultanan Palembang baru setelahnya makam keempat adalah makam Ratu

Sepuh sebagai istri yang ke-1, pada keempat makam ini diposisikan ditempat

yang lebih tinggi. Selanjutnya makam yang kelima adalah makam Masayu

Ratu sebagai istri yang ke-3 dan terakhir makam yang keenam adalah makam

Nyai Mas Naimah istri yang ke-4. 128 Pada bagian makam 5 dan 6 memiliki

jarak 416 cm, lantai dibuat kosong yang berfungsi sebagai tempan peziarah

duduk untuk mengirimkan do’a.129 itulah susunan tata letak makam yang

memiliki arti di semua penempatan makam pada bangunan cungkup I Makam

Kawah Tekurep.

2. Dinding

Dinding pada bangunan bagian dalam berwarna putih keseluruhan dan berbentuk

kubus, bentuk kubus ini sengaja digunakan untuk menyerupai bangunan Ka’bah

yang ada di Mekkah.130 Pada bagian dinding terdapat bingkai hiasan kaligrafi yang

127 Andi Syarifudin, (Budayawan), Wawancara, Palembang, 22 September 2017. 128 Nanang S. Seortadji, Kesultanan Palembang, (Palembang, 1995), h. lampiran 4. 129 R.M. Ali Hanafiah (Zuriat), Wawancara, Palembang, 17 April 2018 130 R.M. Ali Hanafiah (Zuriat), Wawancara, Palembang, 23 Maret 2018.

Page 78: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

64

digantung untuk mengisi ruang kosong, namun hiasan kaligrafi bukanlah

merupakan bagian asli dari bangunan.131

Gambar III. 13.

132

Foto Dinding Bagian Dalam Bangunan

3. Langit-langit

Bagian plafond/ langit-langit terbuat dari beton yang melengkung ke atas setengah

lingkaran menyerupai kuali yang di tengkurepkan namun di bagian sudut plafond

terdapat sisi-sisi berbentuk segitiga yang dibuat agar kubah pada bangunan tidak

terlalu lebar dan juga berfungsi sebagai kekuatan pengganti tiang karena bagian

dalam tidak menggunakan tiang sebagai penyanggah atap, kemudian di bagian

atas terdapat lengkungan setengah lingkaran yang semakin kecil mengikuti

bentuk seperti bagian luar kubah. Langit-langit berwarna putih keseluruhan.

131 Observasi, 15 Febuari 2018 132 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 79: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

65

Bentuk langit-langit pada bangunan ini sangat baik ditinjau dari segi kebersihan,

karena bagian lengkungan langit-langit sehingga serangga sulit untuk bersarang.

Gambar III. 14.

133

Foto Plafond Bagian Dalam Bangunan

D. Elemen Pada Bangunan Luar Serta Fungsi dan Makna Bangunan

Pada bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep secara keseluruhan dari

konstruksi bangunan memiliki dua fungsi utama, yang pertama adalah sebagai

pelindung makam dan yang kedua adalah sebagai mediator penyampai makna

filosofis, makna filosofis yang ingin disampaikan disini ialah mengenai kejayaan dan

kegemilangan Sultan Mahmud Badaruddin I dalam sektor pembangunan.134 Adapun

makna-makna dari struktur bangunan cungkup I akan dijelasakan secara terpisah

sebagai berikut:

133 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 134 Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017.

Page 80: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

66

1. Kubah

Kubah telah tumbuh subur dalam dunia Islam dan sudah menjadi simbol

untuk ekspresi struktur dari sebuah masjid dan juga sebagai identitas tempat

peribadatan umat Islam. Bentuk kubah terus berkembang diiringi oleh

perkembangan riset tentang material-material dan teknik-teknik bangunan.135

Sebagai contoh, Dome of Rock136 di Yarusalem dimana kubah dilapisi emas

dan yang dikenal sebagai salah satu monumen paling awal dalam peradaban

Islam, struktur eksistingnya tidak dibangun dari batu bata yang biasa

dijumpai pada masa Byzantiu.137 Rangka kubahnya dibangun dengan

kontruksi kayu yang dilapisi dengan tembaga. Hal ini menunjukan bahwa

konstruksi dari Dome of Rock tidak didasarkan pada logika teknik bangunan

135 Cut Azmah Fithri dkk, Alternatif Kubah Sebagai Simbol Mesjid dan Pengaruhnya Pada

Desain Mesjid-mesjid di Indonesia,(Temu Ilmiah IPLBI: Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh,

2016), h. 163. 136 Khalifah Umayyah, Walid Ibn Abdul-Malik (86 H- 96 H) membangun Dome of the

Rock di lingkungan Baitul Maqdis. Qasim A. Ibrahim & Muhammad A. Saleh, Al- Mawasu’ah al-

Muyassarah fi al- Tarikh al- Islam,(Kairo: Mu’assasah Iqra’, 2014), h. 264-265. Dengan demikian,

Dome of the Rock diakui sebagai yang pertama khas arsitektur monumental Islam. Tapi alasan untuk

pembangunan Dome of the Rock tetap menjadi misteri seperti halnya tujuan dan fungsi yang asli.

Alasan yang sering dikutip untuk ciptaan struktur adalah bahwa ia berfungsi sebagai kiblat

monumental untuk diperingati perjalanan tengah malam Nabi Muhammad Saw dari Mekah ke tempat

bekas orang Yahudi Kuil di Yerusalem, dari mana ia naik ke surga. Lihat di Greg Clark,” THE

DOME OF THE ROCK:THE HISTORICAL, POLITICAL AND RELIGIOUS MOTIVATIONS

BEHIND ITS CONSTRUCTION”, thesis diakses pada 20 febuari 2018 dari

https://ir.library.louisville.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1254&context=etd 137 Pada mulanya, daerah Eropa Timur yang disebut Byzantium adalah koloni bangsa Yunani

sejak tahun 660 sebelum masehi, yang kemudian menjadi bagian wilayah kekaisaran Romawi.

Konstatin Agung mengundang banyak seniman ke Byzantium untuk membangun kota yang terletak di

persimpangan antara Selat Bosphorus dan Laut Mamora. Kota ini kemudian dinamakan atas namanya,

yaitu konstantinopel, dan pada tahun 330 M diresmikan sebagai ibukota Romawi Timur. Setelah

wafatnya Kaisar Theodosius I pada tahun 395 M, kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua wilayah

yaitu wilayah timur dan barat, dan Byzantium adalah kekaisaran Romawi Timur. Lihat S Sukowi,

“Arsitektur Byzantium “Dome of The Rock”, artikel diakses pada 20 febuari 2018 dari

http://eprints.undip.ac.id/1615/1/plugin-Arsitektur_Bizzantium2.pdf.

Page 81: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

67

dan bahan material, namun kubah dipilih sebagai pengekspresian tempat suci

dan pembedaan dengan bangunan umum lainnya.138

1. mustaka teratai

2. kubah tengah

3. kubah bawah

Gambar. III. 15.139

Foto Kubah Bangunan Cungkup I

Mustaka teratai dengan posisi yang paling atas memiliki arti yaitu

hati, qulbi.140 Bunga teratai ini bermakna suci,141 jika dikombinasika berarti

konsep mustaka teratai ini memiliki pesan bahwa manusia harus memiliki

hati yang suci dan bersih, senantiasa bersyukur dan meminta ampunan kepada

Allah SWT, sebagaimana Fiman Allah dalam Al-Qur’an:

138 Cut Azmah Fithri dkk, Alternatif Kubah Sebagai Simbol Mesjid dan Pengaruhnya Pada

Desain Mesjid-mesjid di Indonesia,(Temu Ilmiah IPLBI: Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh,

2016), h. 169. 139 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 140

Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017. 141 R. H. M. Akib, Sejarah dan Kebudayaan Palembang Rumah Adat Limas Palembang,

(Sumatra Selatan) ,h. 43.

Page 82: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

68

Artinya: Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh

(ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan

hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Surat As- Sajadah, ayat 9).

Kubah dengan nomor 2 yang berada di posisi tengah memiliki fungsi

sebagai penopang keindahan.142 Adapun kubah nomor 2 ini memiliki arti

ucapan, qouli.143Maknanya adalah kita sebagai manusia harus menjaga ucapan

buruk tetapi harus mengucapkan ucapan-ucapan yang baik. Sebagaiman

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Surat Al-Isra ayat 36).

Kubah dengan nomor 3 adalah kubah yang paling besar berwarna

hijau yang berfungsi sebagai konstruksi atap. Adapun kubah nomor 3 ini

memiliki arti yaitu perbuatan, fi’li.144 Maknanya adalah kita sebagai manusi

harus menjauhi diri dari perbuatan-perbuatan menyekutukan Allah,

sebagaiman Firman Allah dalam Al-Qur’an:

142 Sigit (Dosen Sejarah Universitas PGRI), Wawancara, Palembang, 22 september 2017. 143 Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017. 144 Ibid.,

Page 83: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

69

Artinya: Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang

dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan. (Surat Al- A’raf,

ayat 139).

Menurut perawat Makam Kawah Tekurep atap kubah145 tersebut

bukan hanya sebuah atap dengan fungsi saja tetapi memiliki makna yang

disampaikan melalui bangunan ini seperti lambang kubah yang meniru dari

Timur-Tengah merupakan ekspresi bahwa kesultanan Palembang sudah

mengenal Islam dengan sangat dalam.146

Pada kubah terdapat mustaka bunga Teratai yang di tempatkan di

tempat yang paling tinggi dari struktrur bangunan, menurut masyarakat

Palembang bunga teratai melambangkan kesucian,147 dan pada mustaka teratai

tersebut memiliki 4 kelopak bunga dan 1 kuncup bunga di tengah. makna 4

bagi masyarakat Palembang melambangkan empat Sahabat kemudian satu

kuncup bunga di tengah melambangkan Rasulullah, sehingga dari mustaka

145 Penggunaan atap kubah di Indonesia tidak hanya berupa bangunan masjid saja, tetapi juga

terdapat pada Gereja Willian yang dibangun Belanda (VOC) pada tahun 1622 di Batavia (Jakarta).145

.

lihat di, Cut Azimah Fithri dkk, Alternatif Kubah Sebagai Simbol Mesjid dan Pengaruhnya Pada

Desain Mesjid-mesjid di Indonesia,(Temu Ilmiah IPLBI: Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh,

2016), h. 169. 146

Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017. 147 R. H. M. Akib, Sejarah dan Kebudayaan Palembang Rumah Adat Limas Palembang,

(Sumatra Selatan) ,h. 43.

Page 84: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

70

bunga teratai ini dapat diartikan bahwa seseorang akan dapat berada pada

posisi yang mulya dan suci jika mengikuti jalan dari Rasululullah dan empat

Sahabat lebih dari apapun dan menempatkan sunah rasul dan sahabat pada

tempat yang paling tinggi dalam hidup.

Gambar. III. 16.

148

Foto Mustaka Teratai Bangunan Cungkup I

2. Tembok Luar

Konstruksi pada tembok bangunan cungkup I ini menunjukan bahwa pada

masa Sultan Mahmud Badaruddin I kesenian memiliki citra yang tinggi

terlihat dari pembangunan sudah berada pada tingkat modern, karena tipe

konstruksi bangunan ini adalah tipe arsitektur Eropa. Kemudian dinding pada

bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai pembentuk ruangan serta

pelindung makam dari cuaca tetapi juga berfungsi sebagai tiang penyanggah

dari konstruksi kubah karena dinding bangunan ini sangat tebal.

148 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 85: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

71

Gambar. III. 17.

149

Foto Dinding Bangunan Cungkup I

3. Pintu

Pada bangunan cungkup I ini hanya memiliki satu pintu utama dengan model

2 daun pintu yang megah. Terdapat pahatan motif sulur-suluran dan flora

pada pintu dan dicat dengan perpaduan warna emas, merah dan hijau. Pintu

dipasang dengan cara dipasak pada bagian atas dan bawah, dan pintu ini tidak

menggunakan gagang pintu tetapi memakai besi kunci jenis lama berukuran

besar yang menggunakan gembok sebagai alat pengunci pintu.150

149 Palembang-tourism. Com, Makam Kawah Tekurep Palembang, diakses pad 4 April 2018,

lihat di, http://www.palembang-tourism.com/destinasi-365-makam-kawah-tekurep-kota-

palembang.html 150

Observasi, 23 November 2017

Page 86: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

72

Gambar. III. 18.

151

Foto Pintu Bangunan Cungkup I

Sebagaiman penjelasan di atas pada bangunan cungkup I ini terdapat

pintu utama yang besar dengan 2 buah daun pintu. Terdapat ukiran dengan

motif bunga tanjung, bunga melati dan geometris. selain itu bentuk dan

hubungan keseluruhan dari pintu gerbang ini, menampakkan harmoni dari:

1. Penyongsongan, Adab dan sopan-santun.

2. Kehidupan, keagungan dan kebesaran.

3. Kerukunan.

151

Ahmad Ibo, Indonesia Kaya Ensiklopedia Di Zamrud Khatulistiwa, diakses pada 4 April

2018, lihat di, https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kawah-tekurep-tempat-

peristirahatan-terakhir-para-raja-palembang

Page 87: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

73

Tiap orang yang lewat di pintu gerbang itu pertama dengan melihat

motif bunga Tanjung ia dipersilahkan masuk dengan ucapan selamat datang,

ini adalah salah satu bentuk keramahan masyarakat Palembang terhadap tamu

atau pengunjung, kedua ia merasa aman dan dihargai dengan melihat motif

bungan Melati dan motif geometris karena lambang tersebut mempunyai

makan kerukunan dan adab sopan santun, yang memberikan gambaran

menuju kepada kehidupan, keagungan dan kebesaran dari kesultanan

Palembang.

Pintu gerbang ini memiliki fungsi utama yaitu penunjuk bagi peziarah

agar dapat mengetahui arah lewat mana peziarah harus masuk, untuk

menunjukkan ciri-ciri dan kedudukan orang pemilik, terakhir pintu tersebut

menunjukkan ketertiban dan keamanan, dari fungsi-fungsi yang telah

ditemukan dapat dilihat bahwa fungsi dan bentuk merupakan bagian yang

sangat diperhatikan.

4. Tangga

Pada bangunan ini terdapat tangga yang berfungsi sebagai jalan masuk

kedalam bangunan cungkup dikarenakan lantainya dibuat lebih tinggi dari

dataran tanah, adapun tangga tersebut dibuat dari bahan kayu yang sekarang

keberadaannya sudah tidak ada lagi karena mengalami kerusakan dan

sekarang sudah diganti dengan tangga beton. Tangga pada bangunan ini

Page 88: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

74

memiliki 5 buah anak tangga. Menurut kepercayaan masyarakat Palembang

bahwa jumlah ganjil bermakna membawa keberuntungan bagi yang

menempati.152

Gambar III. 19.

153

Foto Tangga Bangunan Cungkup I

5. Tiang

Tiang pada bangunan ini merupakan bangunan baru yang dibuat untuk

menambah keindahan bangunan tetapi bukan merupakan bangunan asli dari

bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep, bangunan tiang ini juga

memiliki atap yang berfungsi untuk melindungi pintu dari hujan.154

152

Nawiyanto dan Eko Crys Endrayadi, Kesultanan Palembang Darussalam -Sejarah dan

Warisan Budaya,(Jember: Terutama Nusantara, 2016), h. 134 153 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018 154 Observasi, 15 Febuari 2018

Page 89: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

75

Gambar III. 20.

155

Foto Tiang Bangunan Cungkup I

6. Tempat Air

Dahulu pada bangunan cungkup I ini di bagian depan disamping tangga ada

tempat air pencuci kaki atau berwudhu,156 yaitu sejenis tempayang atau

gentong apabila kita mau naik kedalam bangunan makam. Hal ini dapat kita

pahami ditinjau dari segi kebersihan, karena dahulu orang masih jarang

memakai alas kaki seperti sekarang ini.157

155 Palembang-tourism. Com, Makam Kawah Tekurep Palembang, diakses pad 4 April 2018,

lihat di, http://www.palembang-tourism.com/destinasi-365-makam-kawah-tekurep-kota-

palembang.html 156

Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017. 157

Moh. Alimansyur, Arsitektur Tradisional Daerah Sumater Selatan,( Proyek Inventarisasi

dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Dapertemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1985), h. 18.

Page 90: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

76

Gambar III. 21.

158

Foto Tempat Air di Bangunan Cungkup I

BAB IV

158 Sumber data: Dokumen pribadi, 15 febuari 2018

Page 91: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

77

Penutup

A. Simpulan

Bentuk bangunan tradisional masyarakat Palembang terutama pada

bagian atapnya yang menjadikan ciri khas adalah atap limas. Tetapi pada

bangunan cungkup I Makam Kawah Tekurep menggunakan atap kubah sebagai

kepala dari konstruksi bangunan atapnya, jika ditinjau dari segi kebersihan dan

daya tahan konstruksi atap bangunan ini mempunyai kualitas baik, karena dengan

atap kubahnya menjadikan langit-langit pada bangunan ini tidak mengundang

serangga-serangga untuk bersarang dan kekuatan pada atap ini sangat baik karena

bahan material berupa beton dicor dengan batu koral.

Bagunan cungkup I pada kompleks Makam Kawah Tekurep memiliki

konstruksi dinding yang tebal dan tinggi mirip dengan gaya arsitektur Eropa,

terbuat dengan bahan material batu bata mereh, semen dan putih telur,159

sehingga

bangunan ini memiliki kekuatan yang baik dari segi ketahanan fisik. Dengan

ketebalan dinding yaitu 125 cm bangunan ini berfungsi dengan baik sebagai

penopang beban dari bangunan karena bangunan ini tidak memiliki tiang

penyanggah, dan juga berfungsi dengan baik sebagai pelindung makam dari cuaca

panas, hujan dan angin.

159 Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 mei 2017.

Page 92: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

78

konstruksi kayu hanya terdapat di bagian pintu dan tangga, pintu besar

dengan ukuran 350 cm sehingga dengan pintu utama yang sebesar ini dapat

memberikan efek kemegahan dari bangunan itu sendiri, kemudian pada bagian

tangga dibuat dengan kayu dengan lima buah anak tangga, bangunan ini

menggunakan tangga kerena lantainya dibuat tinggi yaitu 112 cm dari permukaan

tanah yang ada di kompleks Makam Kawah Tekurep.

Ornamen pada bangunan ini terdapat pada kubah dan ornamen, seperti

kubah pada bangunan ini menunjukkan bahwa bangunan cungkup I adalah

bangunan monumental dengan citra arsitektur islam yang berkembang, kemudian

pada ornamen terdapat ukiran bunga dan motif geometris yang merupakan citra

adab dan sopan santun, kemakmuran dan ketertiban hasil dari suatu pemerintaran

yang heroik dari Sultan Mahmud Badaruddin I.

Page 93: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

79

B. Saran

1. Sultan SMB I memiliki 12 istri, peneliti berharap bagi sejarawan akademisi

yang ingin melanjutkan penelitiab ini untuk menelaah kembali dimana saja

semua istri Sultan dimakamkan selain di Kompleks Makam Kawah Tekurep.

2. Bangunan ini berpotensi memberikan nilai edukasi maupun dapat memberikan

keuntungan dari segi finansial ditinjau dari sektor pariwisata oleh karenanya

perawatan semaksimal mungkin harus dievaluasi sebagai bentuk cinta terhadap

benda cagar budaya.

3. Pemberian warna cat bangunan sebaiknya tetap dipertahankan dengan warna

asli, pembaruan warna cat dapat digunakan sejauh tidak menambah warna baru

dan tidak mengganggu nilai-nilai yang baik yang sudah ada.

4. Karena bangunan cungkup I pada kompleks Makam Kawah Tengkurep tidak

mempunyai sistem vantilasi perlu dicarikan pemecahan masalah mengenai

sistem ventilasi namun tidak merubah bentuk asli bangunan seperti dipasang

kipas angin agar udara tidak pengap dan dapat menciptakan kenyamanan bagi

peziarah.

5. Perbaikan terhadap kerusakan keran usia bangunan sangat perlu dilakukan

namun penambahan ataupun renovasi seperti penambahan tiang pada beranda

dan penambahan unsur warna baru yang terjadi sekarang ini akan

mengakibatkan kekaburan objek sejarah sehingga akan merusak nilai falsafah

yang ditanamkan pada bangunan cungkup I pada Makam Kawah Tekurep ini.

Page 94: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

80

Lampiran

Foto Kompleks Makam Kawah Tekurep pada tahun 1870

Page 95: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

81

Foto Komplek Makam Kawah Tekurep Pada Tahun 1880

Page 96: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

82

Foto Kompleks Makam Kawah Tekurep Pada Tahun 1903

Page 97: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

83

Foto Kompleks Makam Kawah Tekurep Pada Tahun 1930

Page 98: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

84

Foto Komplek Makam Kawah Tekurep Tampak Depan Tahun 2018

Foto Bangunan Cungkup I Tampak Samping Tahun 2018

Page 99: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

85

Map Kompleks Makam Kawah Tekurep

Page 100: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

86

Map Kompleks Makam Kawah Tekurep

Page 101: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

87

Map Kompleks Makam Kawah Tekurep Tampak Depan

Page 102: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

88

Page 103: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

89

Rute Ziarah Kubro Masyarakat Palembang

Foto Observasi pada tanggal 15 Febuari 2018

Page 104: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

90

Data Narasumber

Nama: Kemas Andi Syarifuddin

Umur: 46

Alamat: JL Ki Kemas Umar, Bukit Kecil, Palembang

Profesi: Budayawan

Nama: Sigit

Umur: 29

Alamat: Perumahan material, Kelurahan Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan,

Kabupaten OKI

Profesi: Dosen Sejarah Universitas PGRI

Page 105: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

91

Nama: Husni

Profesi: Juru Kunci Kompleks Makam Kawah Tekurep

Nama: R M Ali Hanafiah

Page 106: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

92

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A. Daliman. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak, 2012.

Agustinus Bandur, Penelitian Kualitatif. Metodolog Desain, dan Teknik Analisis

Data Dengan NVivo 11 Plus, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016.

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Rosda, 2003

A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,

Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Aulia Fikriarini & Luluk Maslucha, Arsitektur Islam Refleksi & Transformasi Nilai

Ilahiyah, Malang: Uin Malang Press: 2007

Bambang Budi Utomo dkk, Kota Palembang: Dari Wanua Sriwijaya Menuju

Palembang Modern,Palembang: Pemerinta Kota Palembang, 2012

Barbara Watson Andaya, Hidup Bersaudara Sumatra Tenggara Pada Abad XVII dan

XVIII, terj. Septian Dhaniar dan Aditiya Pratama, Yogyakarta: Ombak,2016

Djohan Hanafiah, Masjid Agung Palembang Sejarah dan Masa Depannya,, Jakarta:

CV Haji Masagung, 1988

Djohan Hanafiah, Palembang Zaman Bari Citra Palembang Tempo

Dulu,Palembang: Humas Pemerintah Kotamadya Daerah TK. II Palembang,

1988

Dudung Abdurrahman. Metodologi Penelitaian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak,

2011.

F. M. Schnitger,Oudheidkundige Vondsten In Palembang, Leiden: E.J. Brill, 1936

Haris Herdiansyah. Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups. Jakarta: Rajawali

Pers, 2013.

Haris Susanto dkk, Ragam Hias Sumatera Selatan Dari Masa ke Masa, Palembang:

Museum Negeri Propinsi Sumatera Selatan Balaputra Dewa, 1992/1995

Page 107: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

93

Heinz Frick. Dasar-dasar arsitektur ekologis. Yogyakarta: kanisius, 2007.

Heinz Frick, Ilmu Konstruksi Bangunan 2, Yogyakarta: Kansius, 1980

Helius Sjamsuddin. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak, 2012.

Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2015.

Iskandar Mahmud Badaruddin, Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam,

Palembang: Keraton Kesltanan Palembang Darussalam, 2008

Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta: Paradigma, 2012.

Komplek Makam Kawah Temgkurep, Palembang: Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala Jambi. Wilayah Kerja Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu,

dan kepulauan Bangka Belitung

Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.

Langlois dan Seignobos. Introduction To The Study Of Histori. Yogyakarta:

Indoliterasi, 2015.

Mahyudi Al Mudra, Rumah Melayu Memangku Adat Menjemput Zaman,

Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2003

Moh. Alimansyur, Arsitektur Tradisional Daerah Sumater Selatan, Proyek

Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Direktorat Sejarah dan

Nilai Tradisional Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985

Moh Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2017.

Nanang S. soetadji, Kesultanan Palembang, Palembang, 1995

Nawiyanto dan Eko Crys Endrayadi, Kesultanan Palembang Darussalam -Sejarah

dan Warisan Budaya, Jember: Terutama Nusantara, 2016

Pemerintah Kota Palembang Badan Perencanaan Pembangunan Daerahm Profil Kota

Palembang, Palembang: T.pn., 2011

Rafael Raga Maran. Manusia dan kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu. Jakarta:

Rineka Cipta, 2000.

Page 108: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

94

R. H. M. Akib, Sejarah dan Kebudayaan Palembang Rumah Adat Limas

Palembang,(Sumatra Selatan

S. Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif . Bandung: Taristo, 1988.

Sugeng Pujileksono, Metode Penelitian Komunikasi Penelitian, Malang: Wisma

Kalimetro, 2016.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R&D, Bandung:

Alfabeta, 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R&D,

Bandung: Alfabeta, 2016.

Suhartono W. Pranoto. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010.

Suyanti Satuhu, Melati Penanganan Segar dan Pembuatan Minyak Bunga Melati,

Jakarta: Penebar Swadaya, 2004

Van Sevenhoven, Lukisan Tentang Ibukota Palembang, Jakarta: Bhratara, 1971

William Marsden, The History Of Sumatera, Yogyakarta: Indo Literasi, 2016

Wiyoso Yudoseputro. Pengantar Seni Rupa Di Indonesia. Bandung: Angkasa, 1986.

Internet:

Afizah Nurmuseriah,”Makna Dibalik Warna-warna Songket,”Okezone, 10 Maret

2018

Ahmad Ibo, Indonesia Kaya Ensiklopedia Di Zamrud Khatulistiwa, diakses pada 4

April 2018, lihat di, https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/ detail/

kawah-tekurep-tempat-peristirahatan-terakhir-para-raja-palembang

Cut Azmah Fithri dkk, Alternatif Kubah Sebagai Simbol Mesjid dan Pengaruhnya

Pada Desain Mesjid-mesjid di Indonesia, Temu Ilmiah IPLBI: Fakultas Teknik

Universitas Malikussaleh, 2016

Page 109: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

95

Greg Clark,” THE DOME OF THE ROCK:THE HISTORICAL, POLITICAL AND

RELIGIOUS MOTIVATIONS BEHIND ITS CONSTRUCTION”, thesis

https://ir.library.louisville.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1254&context=etd

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan, Lihat di:

kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/2014/06/05/undang-undang-no11-

tahun-2010-tentang-cagar-budaya-pdf/

Lihat di: https://konsultasisyariah.com/23793-mengapa-kijing-dilarang.html

Munzir Almusawa, Meniti Kesempurnaan Iman.PDF, H, 25-26. Lihat di:

https://archive.org/details/majelis_rasulullah_meniti_kesempurnaan_iman

Palembang-tourism. Com, Makam Kawah Tekurep Palembang, diakses pad 4 April

2018, lihat di, http://www.palembang-tourism.com/destinasi-365-makam-

kawah-tekurep-kota-palembang.html

Qasim A. Ibrahim & Muhammad A. Saleh, Al- Mawasu’ah al- Muyassarah fi al- Tarikh al-

Islam, Kairo: Mu’assasah Iqra’, 2014

Setyo nugroho. kajianpotensi linkage obyek wisata sejarah budaya di kelurahan I

ilir, Palembang, PDF.

Sigit Satrio Pribadi,”Pengaruh Warna Terhadap Kebudayaan Bagi Masyarakat

Tionghoa (Studi Kasus Klenteng Avalokitesvara Surakarta),” Laporan Tugas

Akhir,Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universita Sebelas Maret,

2010

Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, Lihat di cagar budaya.

Kemendikbud.go.id/siteregnas/public/objek/newdetail/PO2016071200055/inde

x-infografis.html

S Sukowi, “Arsitektur Byzantium “Dome of The Rock”, http://eprints.undip.ac.id/1615/1/plugin-Arsitektur_Bizzantium2.pdf.

Udjianto Pawitro dkk,” Kajian Ekspresi Ruang Luar dan Ruang Dalam Pada

Bangunan Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan Ditinjau Dari Sustainable

Page 110: ORNAMEN BANGUNAN CUNGKUP I PADA KOMPLEKS MAKAM …eprints.radenfatah.ac.id/3428/1/Arip Muhtiar (13420038).pdf · pada konsep Timur Tengah sengaja ditonjolkan untuk memperlihatkan

96

design,” Reka Karsa V. 2, No. 2, (Agustus 2014), h. 5. Lihat di,

file:///C:/Users/win10/Downloads/460-826-1-PB.pdf

Skripsi dan Jurnal:

Disan Megawati ,” Persepsi Masyarakat Kota Palembang Tentang Makam Kawah

Tengkurep”.

Meisar Ashari, “Studi Bentuk, Fungsi dan Makna Ornamen Makam di Kompleks

Makam Raja-raja Bugis,”Jurnal,”Dewa Ruci ,V.8, No. 3, Desember, 2013

Retno Purwanti. “ Konfilk Elite Politik Pada Masa Kerajaan dan Kesultanan

Palembang (Tinjauan Berdasarkan Tata Letak Makam Sultan

Palembang),”Siddhayatra V. 9, No. 1 ( mei 2004)

Sudarsih. Akulturasi Budaya di Situs Kawah Tengkurep. Palembang:

Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia. 2016.

Wawancara:

Andi Syarifudin (Sejarawan), Wawancara, Palembang, 22 September 2017.

Husni (Pengurus Makam), Wawancara, Palembang, 18 Mei 2017.

R.M. Ali Hanafiah (Zuriat), Wawancara, Palembang, 23 Maret 2018.

Sigit (Dosen Sejarah Universitas PGRI), Wawancara, Palembang, 22 september

2017.