Organization Plan
Click here to load reader
-
Upload
alexander-shwartz-francisco -
Category
Business
-
view
462 -
download
2
Transcript of Organization Plan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesiakan penulisan makalah yang berjudul
“Organisasi Bisnis”.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada
Bpk selaku dosen pengajar yang telah membimbing penulis dalam penulisan makalah ini,
juga untuk rekan sekelompok yang telah bekerjasama dengan cukup baik. Serta semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak sesuai dengan
yang diharapkan.
1
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
KATA PENGANTAR ............................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................... 2
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 3
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan ...................................................... .. 4
2.1.1 Unsur Perencanaan ................................................................ 4
2.1.2 Elemen-elemen Perencanaan ................................................. 5
2.1.3 Pengertian Organisasi ............................................................ 5
2.1.4 Ciri-ciri Organisasi ................................................................ 6
2.1.5 Pentingnya Perencanaan Dalam Organisasi .......................... 6
2.1.6 Struktur Organisasi ................................................................ 7
2.1.7 Kegiatan-kegiatan Fungsi Organisasi .................................... 7
2.1.8 Bentuk-bentuk Organisasi ..................................................... 8
2.1.9 Prinsip-prinsip Organisasi .................................................... 11
2.2.1 Model-model Organisasi ...................................................... 11
2.2.2 Organisasi Formal dan Informal ........................................... 12
2.2.3 Sentralisasi dan Desentralisasi .............................................. 12
2.2.4 Membuat Organisasi Berhasil ............................................... 12
2.2.5 Pendekatan Bagi Ketidaktentuan Pengorganisasian ............. 13
2.2.6 Mengorganisir Kekacauan .................................................... 14
2.2.7 Komunikasi Di dalam Organisasi-organisasi ....................... 14
III Kesimpulan .......................................................................... 15
Daftar Pusaka .......................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas
dari bagaimana mereka mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis
tersebut. Struktur organisasi bisnis, penerapan prinsip organisasi serta bagaimana
perilaku pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah menentukan jalannya
bisnis yang mereka tempuh.
Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai
tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Struktur organisasi
merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut pola yang
menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.
Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan
seluruh aspek tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha mereka akan
berhasil. Masalah yang sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini
adalah kurangnya kemampuan mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-
global.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi yang pertama dan bahkan yang utama dalam setiap
aktivitas-aktivitas administrasi. Perencanaan adalah dasar, landasan atau titik tolak dalam
melaksanakan tindakan-tindakan administratif. Perencanaan secara formal didefinisikan
sebagai satu proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan memutuskan strategi dan taktik
untuk mencapainya.
2.1.1 Unsur Perencanaan
Di bawah ini merupakan tata urutan unsur-unsur perencanaan yang merupakan
sistematika berpikir dalam perencanaan.
a. Hasil akhir (the ends) yaitu spesifikasi dari tujuan perencanaan.
b. Alat-alat (the means) yaitu meliputi pemilihan dari kebijaksanaan, strategi, prosedur,
dan praktiknya.
c. Sumber-sumber (the resources) yaitu meliputi kuantitas, mendapatkan dan
mengalokasikan bermacam-macam sumber.
d. Pelaksanaan (implementation) yaitu menentukan prosedur pengambilan keputusan
dan cara mengorganisasikannya sehingga rencana tersebut dapat dilaksanakan
e. Pengawasan (control) yaitu menentukan prosedur apa yang dilakukan dalam
menemukan kesalahan, kegagalan daripada rencana dan untuk mencegah atau
memperbaiki kesalahan untuk kelanjutannya.
4
2.1.2 Elemen-elemen Perencanaan
Salah satu usaha untuk menilai kegiatan perencanaan yang bermacam-macam ialah
meninjau berbagai elemen perencanaan yang merupakan hasil daripada proses
perencanaan. Di samping itu juga adanya hierarki perencanaan, menggolongkan rencana
sesuai dengan tingkat-tingkat manajemen di mana rencana itu dilakukan.
a. Menentukan permasalahannya
Yang dimaksud dengan menentukan permasalahan ialah apa yang harus dilakukan
oleh pimpinan dalam mencapai tujuan, atau apa yang ingin dicap
b. Berusaha mendapatkan fakta-fakta yang penting/dibutuhkan
Sedapat mungkin dengan waktu yang tersedia secara rasional mendapatkan fakta itu
dalam bentuk yang baik sebagai sumber informasi.
c. Analisis sumber informasi itu
Mempertimbangkan faktor-faktor informasi itu sama lain dan mencoba
menghubungkan faktor informasi itu sama lain.
d. Pilihlah tindakan-tindakan alternative
Informasi yang sudah dianalisis itu akan tampak jelas, dan mudah diadakan
penilaian.
e. Mengambil keputusan
Melakukan analisis dan observasi selanjutnya untuk melihat apakah adanya faktor-
faktor baru ang akan timbul yang mungkin diperlukan untuk suatu perubahan dalam
pembuatan rencana itu.
2.1.3 Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli dan pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip. Sebagai bahan perbandingan, berikut ini adalah sebagian pendapat
mereka.
5
a. Mc. Farland, Organisasi didefinisikan sebagai “An organization is an identifiable
group of people contributing their efforts toward the attainment of goals”
(organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang
menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan)
b. James D. Mooney mengatakan, “Organization is the form of human association for
the attainment of common purpose” (organisasi adalah setiap bentuk kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama)
2.1.4 Ciri-ciri Organisasi
Berdasarkan atas kedua definisi tersebut, dapat diberikan ciri-ciri organisasi sebagai
berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan yang
merupakan kesatuan kegiatan;
c. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya/kontribusinya.
d. Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
2.1.5 Pentingnya Perencanaan Dalam Organisasi
Semua kegiatan manajerial didasarkan dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Rencana menentukan ke mana organisasi dan kegiatan-kegiatannya akan diarahkan. Ini
berarti bahwa maksud dari tiap rencana dan semua rencana-rencana turunan adalah
membantu pencapaian tujuan organisasi. Secara lebih spesifik pentingnya perencanaan
dalam organisasi juga dapat dilihat dari keuntungan perencanaan sebagai berikut.
1. Meningkatkan fokus dan fleksibilitas (focus and flexibility)
Suatu organisasi dengan fokus mengetahui apa yang terbaik dikerjakan, dan
mengetahui bagaimana melayani mereka dengan baik. Suatu organisasi dengan
fleksibilitas beroperasi secara dinamis dan dengan satu pengertian tentang masa
depan.
6
2. Meningkatkan koordinasi (coordination)
Ada banyak perbedaan subsistem dan kelompok dalam organisasi dan masing-
masing memiliki berbagai tujuan pada tiap waktu tertentu. Tetapi tujuan itu semua
menjadi seperangkat yang saling membantu satu sama lain karena tersusun secara
hierarki. Membantu koordinasi pengambilan keputusan oleh manajer unit. Ini akan
meminimasi tumpang tindih kegiatan dan membantu pemakaian biaya.
3. Meningkatkan kontrol (control)
Kontrol manajerial meliputi pengukuran dan pengevaluasian hasil kinerja dan
mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan. Perencanaan membantu membuat
hal itu menjadi mungkin melalui penetapan tujuan dan identifikasi tindakan spesifik
melalui mana hal itu diwujudkan.
4. Memperbaiki manajemen waktu (time management)
Melalui keuntungan personal dari peningkatan fokus dan fleksibilitas, koordinasi,
dan kontrol, perencanaan adalah satu bentuk dari manajemen waktu.
2.1.6 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah gambaran struktur yang mengindikasikan gelar dari tiap
posisi kepemimpinan dan dihubungkan dengan garis yang menunjukkan kepada siapa
bertanggung jawab, dan siapa yang memimpin perintah dalam tiap departemen. Rantai
pimpinan atau rantai kekuasaan adalah garis dimana wewenang dari presiden untuk pekerja
di posisi terbawah pada grafik organisasi. Selanjutnya, arus tanggung jawab dari bawah ke
atas adalah sama, yaitu pekerja bertanggung jawab kepada presiden.
2.1.7 Kegiatan-kegiatan Fungsi Organisasi
1. Mengembangkan struktur organisasi
Dimana manajemen mengelompokkan tugas-tugas yang harus dilaksanakan secara
rasional (setiap posisi yang harus bertanggung jawab).
7
2. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
Tugas seorang manajer/pimpinan utuk memberikan tanggung jawab kepada
bawahan(Accountability).
3. Menetapkan hubungan kerjasama
Seorang manajer/pimpinan harus menciptakan iklim/suasana kerja yang harmonis
antar organisasi,sehingga setiap karyawan merasa satu team.
2.1.8 Bentuk-bentuk organisasi
Menurut pola hubungan kerjasama, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawa.
Maka bentuk organisasi terdiri :
1. Bentuk organisasi garis/lini
2. Bentuk organisasi fungsional
3. Bentuk garis dan staff
4. Bentuk fungsional dan staff
1. Bentuk Organisasi Garis/Lini
Ciri-cirinya :
a. Organisasinya masih kecil
b. Jumlah karyawannya masih sedikit
c. Saling kenal
d. Spesialisasi belum begitu tinggi
Kebaikan Bentuk Garis/Lini
a. Kesatuan komando terjamin dengan baik karena pemimpin berada diatas satu
tangan
b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang
yang berkonsultasi sedikit
c. Rasa sollidaritas karyawan begitu tinggi.
8
Kelemahan Bentuk Garis/Lini
a. Seluruh organsasi tergantung satu orang
b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak otokritas
c. Kesempatan karyawan berkembang terbatas
2. Bentuk Organisasi Fungsional
Dimana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jela, setiap
Atasan memberikan komando kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungan
dengan fungsi atasan.
Kebaikannnya :
a. Pembagian tugasnya jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan
c. Digunakan tenaga ahli dibidangnya sesuai dengan fungsinya.
Kelemahannya :
a. Karena adanya spesialisasi, sukar untuk mengadakan Toor of Duity
(perpindahan dalam rangka dinas)
b. Para karyawannya telah mementingkan bidangnya, sehingga sulit diadakan
koordinasi.
9
Pemimpin
Pemimpin
3. Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Pada Umumnya dipakai oleh organisasi besar, denah kerjanya luas, mempunya
bidang tugas beraneka ragam serta jumlah karyawannya banyak.
Kelebihan :
a. Dapat digunakan organisasi besar apapun tujuannya betapapun luas tugasnya
b. Pengambilan keputusan lebih rendah, karena adanya staff ahli
c. Perwujudan(the right man in the right place) lebih mudah dilaksanakan.
Kelemahannya :
a. Karena karyawannya tidak saling kenal, soladaritas sulit dilaksanakan
b. Karena rumitnya dan kompleknya susunan organisasi koordinasi sukar
dilaksanakan.
4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
Merupakan kombinasi dari organisasi fungsional dengan garis dan staf.
Kebaikan dan kelemahannya dari bentuk koordinasi diatas.
10
Pemimpin
Staff AhliStaff Ahli
Pemimpin
Staff AhliStaff Ahli
2.1.9 Prinsip-prinsip Organisasi
Ahli manajemen merumuskan prinsip-prinsip untuk mencapai organisasi yang baik:
Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang mengharuskan adanya rangkaian pimpinan
yang jelas dari posisi paling tinggi ke posisi paling rendah dalam sebuah
perusahaan.
Prinsip kesatuan komando adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus
melaporkan hanya kepada satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat
dimengerti dan tidak terjadi pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.
2.2.1 Model Model Organisasi
Organisasi garis
Adalah suatu organisasi yang bercirikan mata rantai vertikal antara berbagai
tingkat organisasi, semua anggota orgranisasi menerima perintah melalui suatu
rantai komando.
Organisasi garis dan staff
Yaitu penambahan staf ahli kepada organisasi garis dan fungsi staf adalah
memberi nasehat dan bersifat mendukung usaha-usaha dari jabatan lini dalam
mencapai keberhasilan tugas-tugasnya.contoh : Penelitian dan Pengembangan,dan
lain lainnya.
Organisasi Matriks
Organisasi matrik sering juga disebut sebagai project oranisation, yaitu suatu
organisasi yang dibentuk secara khusus dan bersifat sementaradimana seorang atau
lebih manajer diberi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memenuhi tujuan-tujuan
proyek dan penyelesaiannya.
11
2.2.2 Organisasi Formal dan Informal
Organisasi formal adalah organisasi yang dapat terlihat dalam gambar struktur
organisasi.
Organisasi Informal adalah kontak-kontak yang informal, komunikasi-komunikasi,
dan cara meningkatkan perkembangan karyawan.
2.2.3 Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi yaitu beberapa perusahaan menyerahkan sebagian besar wewenang
kepada manajer tingkat tinggi, sedangkan manajer ditingkat menengah dan bawahan tidak
memliki pekerjaan sehari-hari dan bertanggung jawab kepada manajer puncak.
Desentralisasi yaitu perusahan memberikan wewenang kepada manajer ditingkat
bawah untuk membuat suatu keputusan dengan tujuan untuk mempercepat proses
pembuatan keputusan atas suatu kegiatan/kejadian yang sedang berjalan.Perusahaan
memberikan motivasi kepada para manajer dengan memberikan tanggung jawab yang lebih
besar dengan harapan aga menekan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
2.2.4 Membuat Organisasi Berhasil
Pertama harus dimiliki suatu organisasi adalah nilai dan visi, nilai dan visi adalah
suatu tujuan yang akan digunakan sebagai target yang harus dicapai oleh suatu organisasi.
Jika nilai organisasi tidak ada maka organisasi itu akan rusak, karena tidak memiliki tujuan
yang jelas.
Kedua adalah misi, misi adalah hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai suatu
visi (tujuan) tanpa ada misi yang jelas maka visi tidak akan pernah tercapai, maka dari itu
visi dan misi sangant berkaitan satu sama lain. Jika tidak memiliki misi maka organisasi
tidak akan pernah mencapai visi yang diinginkan
Ketiga adalah aturan, aturan adalah batasan-batasan yang harus dimiliki organisasi.
Jika suatu organisasi memiliki aturan yang jelas maka bisa terjadi penyimpangan yang
dapat merugikan.
12
Keempat adalah profesionalisme, profesionalisme adalah bagaimana cara
organisasi itu bertindak.
Kelima adalah insentif, insentif adalah bonus atau hadiah.
Keenam adalah sumber daya, Jika suatu organisasi kehilangan sumber daya maka
organisasi tersebut tidak akan bisa bergerak dengan baik.
Ketujuh adalah rencana kerja, rencana kerja merupakan susunan kegiatan yang
akan dilakukan oleh suatu organisasi.
2.2.5 Pendekatan Bagi Ketidaktentuan Pengorganisasian
Kita dapat lihat, struktur organisasi yang berbeda adalah sesuai dengan tugas-tugas
yang berbeda. Para manajer harus mengambil keputusan dan tergantung pada pendekatan
pengorganisasian.
Sependapat ekstremum adalah organisasi-organisasi untuk melaksanakan tugas-
tugas yang dapat diprediksi, rutin, seperti perakitan atau pembukuan yang auto. Efisiensi
ditekankan, dan organisasi-organisasi sukses bersifat birokratis. Mereka menekan kesetiaan
kepada aturan-aturan dan rantai dari perintah.
Di ekstremum yang lain adalah perusahaan seperti laboratorium-laboratorium riset
dan pabrikan-pabrikan elektronika teknologi tinggi, yang secara umum menghadapi
teknologi cepat berubah. Di dalam kreativitas perusahaan ini dan aktivitas bersifat
usahawan ditekankan. Perusahaan itu secara umum diorganisir lebih merupakan
adhocracies. Mereka tidak memaksa karyawan untuk salah berpegang kepada; berpantang
dengan aturan-aturan atau untuk melekat lekat kepada rantai dari perintah. Satu pekerjaan
karyawan dapat berubah sehari-hari, dan departemen-departemen dibangun lebih di sekitar
proyek-proyek atau regu-regu dibanding di sekitar keahlian khusus fungsional.
13
2.2.6 Mengorganisir Kekacauan
Ahli manajemen Tom Peters, di dalam bukunya Thriving on Chaos, menyarankan
bagaimana para manajer dapat membuat organisasi-organisasi mereka lebih fleksibel.
*) Pertama, mereka harus menyederhanakan struktur organisasi mereka.
*) Kedua, para manajer harus pula "hapuskan aturan-aturan birokratis" hal tersebut
diutarakan Peters. Ia menyarankan agar mengurangi semua kebijakan manual dari
50 sampai 75 persen per tahun.
2.2.7 Komunikasi Di dalam Organisasi-organisasi
Komunikasi adalah proses mempengaruhi perilaku orang lain dengan gagasan-
gagasan pembagian, informasi, atau perasaan dengan mereka. Di adhocracies ada lebih
banyak penekanan di penyaluran langsung lisan, dan komunikasi-komunikasi yang
informal.
Menulis memo-memo, laporan-laporan, prosedur-prosedur, dan komunikasi-
komunikasi lisan mengalir sepanjang perusahaan. Di dalam organisasi-organisasi yang
birokratis, komunikasi-komunikasi cenderung ditulis dan sangat disusun.
Struktur organisasi perusahaan itu diduga untuk membatasi kebanyakan komunikasi
kepada saluran-saluran formal tertentu. Hal ini bekerja dengan cukup baik ketika
tanggapan-tanggapan yang cepat tidak diperlukan. Komunikasi informal adalah komunikasi
yang tidak mengikuti bagan organisasi formal. Itu adalah hal yang terutama saat suatu
perusahaan harus membuat suatu keputusan yang cepat. Di suatu studi dari perusahaan
yang inovatif, dua ahli menemukan bahwa perusahaan menggunakan beberapa teknik-
teknik untuk mendorong komunikasi yang informal.
14
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang Organisasi Bisnis secara keseluruhan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Perencanaan merupakan sebuah proses dengan apa para manajer
memvisualisasi dan mendeterminasi langkah-langkah masa mendatang yang
menuju ke arah realisasi sasaran-sasaran yang diinginkan. Semua kegiatan
manajerial didasarkan dengan rencana yang sudah ditetapkan. Rencana
menentukan ke mana organisasi dan kegiatan-kegiatannya akan diarahkan.
Ini berarti bahwa maksud dari tiap rencana dan semua rencana-rencana
turunan adalah membantu pencapaian tujuan organisasi.
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak
terlepas dari bagaimana mereka menjalankan struktur organisasi perusahaan
tersebut.
Dari pernyatan pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi
akan berhasil apabila memiliki visi dan misi yang baik, dan kita dapat
mengetahui bahwa dalam organisasi dibutuhkan loyalitas dalam setiap
anggotanya.
15
DAFTAR PUSTAKA
William Schoell F, Garry Dessler, John A.Reinecke, (1993). Introduction to
Business, Allyn and Bacon, Boston.
Buchari, Alma, (1998). Pengantar Bisnis, Alfabeta, Bandung.
16
17