Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

download Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

of 36

Transcript of Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    1/36

    Makalah Manajemen Farmasi dan Komunitas

    Organisasi dan Sumber Daya Manusia di Apotek

    Kelompok 8:

    Ali Muhammad S 1206312800

    Grace Natalia 1206313141

    Michelle Gozal 1206313362

    Suci Trisnaeni 1206313766

    Willy hermawan 1206313873

    Yessica lisyana 1106153580

    Yiska Nathasa 1206313892

    PROGRAM PROFESI APOTEKER

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2012

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    2/36

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

    berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah

    berjudul Organisasi dan Sumber daya Manusia di Apotek. Makalah ini disusun

    dalam rangka pemenuhan tugas Manajemen Farmasi dan Komunitas.

    Makalah ini berisi tentang apotek, organisasi di apotek, sumber daya manusia

    di apotek beserta tugas dan tanggung jawabnya, serta sistem operasional yang ada

    dalam pengelolaan apotek.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini

    namun penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi setiap pembaca.

    Tim Penulis,

    2012

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    3/36

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang 1

    1.2 Rumusan masalah 1

    1.3 Tujuan penulisan 1

    1.4 Metode penulisan 2

    1.5 Sistematika penulisan 2

    BAB 2 ISI2.1 Apotek 3

    2.1.1 Pengertian apotek 3

    2.1.2 Tugas dan fungsi apotek 3

    2.1.3 Manajemen fungsi 3

    2.2 Struktur organisasi di apotek 4

    2.2.1 Struktur organisasi apotek yang ideal 5

    2.2.2 Struktur organisasi apotek kecil 6

    2.2.3 Maksud dan tujuan struktur organisasi 7

    2.3 Sumber daya manusia 7

    2.3.1 Pekerjaan kefarmasian 7

    2.3.2 Sumber daya manusia di apotek 8

    2.3.3 Deskripsi pekerjaan 10

    2.4 Sistim operasional 13

    2.4.1 Sistim pembelian 13

    2.4.2 Sistim gudang 18

    2.4.3 Sistim pelayanan dan penjualan 21

    2.4.4 Sistim keuangan 26

    2.4.5 Sistim pembukuan (ketatausahaan) 28

    BAB 3 PENUTUP

    3.1 Kesimpulan 32

    3.2 Saran 32

    DAFTAR PUSTAKA 33

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    4/36

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Apotek dalam pelaksanaannya membutuhkan pengelolaan sumber daya

    manusia yang tepat. Hal tersebut ditunjukkan oleh organisasi yang terdapat di

    Apotek. Pengelolaan organisasi di apotek merupakan hal penting yang

    membutuhkan pertimbangan serta manajemen yang tepat.

    Organisasi dalam apotek bertujuan untuk membagi tanggung jawab

    sumber daya manusia di apotek agar setiap orang memiliki tanggung jawab yang

    jelas, sehingga pelaksanaannya dapat lebih efektif dan efisien.

    Oleh sebab itu diperlukan suatu gambaran mengenai pengelolaan sumber

    daya manusia di apotek yang meliputi organisasi, tanggung jawab setiap personel,

    serta sistem operasional yang terdapat di apotek. Diharapkan melalui gambaran

    yang diberikan, pembaca dapat mengetahui tentang pengelolaan yang harus

    dilakukan dalam sistem manajemen apotek sehingga dapat mempertimbangkan

    hal-hal terkait dengan sumber daya manusia di apotek dan pengelolaannya.

    1.2 Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang digunakan dalam makalah ini adalah:

    1. Bagaimana gambaran mengenai pengelolaan organisasi apotek?

    2. Bagaimana pembagian tugas dan tanggung jawab sumber daya manusia di

    apotek?

    3. Bagaimana pembagian tugas dan tanggung jawab sumber daya manusia pada

    apotek kecil?4. Apa saja hal-hal penting yang terkait dengan sumber daya manusia di apotek?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu memberikan gambaran kepada

    pembaca mengenai hal-hal penting terkait pelaksanaan sistem di apotek

    berdasarkan tanggung jawab organisasi.

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    5/36

    1.4 Metode Penulisan

    Dalam penulisan makalah kali ini, penulis menggunakan metode studi

    pustaka, pencarian dari internet, dan diskusi.

    1.5 Sistematika Penulisan

    Makalah ini terdiri dari tiga bab, bab I yaitu bab pendahuluan yang berisi

    latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan

    sistematika penulisan; bab II yaitu bab isi yang terdiri pengertian, gambaran

    organisasi di apotek, sumber daya manusia di apotek, pembagian tugas, dan

    sistem operasional, bab III yaitu bab penutup yang terdiri dari kesimpulan.

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    6/36

    BAB 2

    ISI

    2.1 Apotek

    2.1.1 Pengertian Apotek

    Menurut PP No.51 tahun 2009, apotek adalah sarana pelayanan

    kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Pengertian

    apotek menurut Kepmenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan

    Permenkes No. 992/Menkes/Per/X/1993 tentang ketentuan dan Tata cara

    pemberian izin apotek :Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan

    pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan

    lainnya kepada masyarakat.

    2.1.2 Tugas dan Fungsi Apotek

    Berikut ini adalah tugas dan fungsi apotek:

    1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah

    jabatan

    2. Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan pengubahan bentuk,

    pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat

    3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang

    diperlukan oleh masyarakat secara luas dan merata

    2.1.3 Manajemen Fungsi

    Dalam mengelola sebuah apotek, berlaku juga cara mengelola fungsi-

    fungsi manajemen dalam menyusun rencana kerja (planning) untuk mencapaisuatu tujuan. Karena untuk melaksanakan rencana kerja tidak mungkin dilakukan

    oleh satu fungsi, maka organisasi (apotek) membagi-bagi pekerjaan (organizing)

    yang ada di apotek dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada setiap

    fungsi. Kemudian masing-masing fungsi melaksanakan rencana kerja (actuating)

    sesuai dengan fungsi pekerjaan dan sasaran yang akan dicapainya. Berikut ini

    akan dijelaskan mengenai: Struktur organisasi apotek, uraian pekerjaan (job

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    7/36

    description), sistem operasional yang berlaku pada setiap fungsi, dan sistem

    pengawasan internal.

    Gambar 1. Aplikasi fungsi-fungsi manajemen

    2.2 Struktur Organisasi di Apotek

    Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan fungsi-fungsi yang

    terdapat dalam suatu organisasi. Seorang APA harus dapat memprediksi dan

    membentuk struktur organisasi di apotek, disertai dengan uraian fungsi dan tugas

    serta wewenang dan tanggung jawab. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui

    kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan tipe orang yang bagaimana yang dapat

    melaksanakan fungsi kegiatan tersebut, sehingga apotek dapat beroperasi sesuai

    dengan rencana.

    Planning

    ControllingOrganizing

    Actuating

    FUNGSI-

    FUNGSI

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    8/36

    APA (Apoteker)

    Fungsi

    Pembelian

    AA

    Fungsi

    Gudang (AA)

    Fungsi

    Penjualan (AA)

    Fungsi

    KeuanganFungsi

    Pembukuan

    Asisten ApotekerJuru

    Resep

    Adm

    Pemb

    Adm

    Penj

    Adm

    K/B

    Adm

    Pajak

    2.2.1 Struktur organisasi apotek yang ideal

    Berikut ini adalah bagan yang menggambarkan struktur organisasi apotek

    yang dikatakan ideal.

    Gambar 2. Stuktur organisasi apotek yang ideal

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    9/36

    2.2.2 Struktur Organisasi Apotek Kecil

    Berikut ini adalah bagan yang menggambarkan struktur organisasi apotek

    yang dikatakan ideal.

    Keterangan :

    1. Urusan pembelian dilakukan oleh A.P.A

    2. Asisten Kepala merangkap sebagai Kepala Regu I atau Kepala Regu II, membawahi 1 orangjuru resep dan 1 orang kasir depan yang merangkap uga sebagai penjual obat bebas (H.V)

    serta 1 orang tenaga kasar (pesuruh).

    Gambar 3. Struktur organisasi apotek kecil

    Asisten Kepala

    TU Kasir Besar

    Kepala Regu I Kepala Regu II

    Juru resep

    Kasir / H.V

    Juru resep

    Kasir / H.V

    Apoteker Penanggungjawab

    Apotek (A.P.A)

    Pesuru

    Gudang

    Pesuru

    pagi

    Asisten Apoteker

    sore

    Asisten Apoteker

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    10/36

    2.2.3 Maksud dan tujuan struktur organisasi

    Struktur organisasi memiliki maksud dan tujuan berikut :

    1. Organisasi harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai melalui kerja sama

    yang teratur dan kontinu antara karyawan yang bersangkutan. Sebagai

    konsekuensinya, untuk mencapai tujuan tersebut harus ada kesatuan pimpinan

    (Unity of Command and Unity of Direction)

    2. Ada pembagian kerja dan penugasan yang homogen.

    3. Ada kesesuaian perimbangan antara tugas, tanggung jawab dan wewenang.

    4. Melimpahkan tanggung jawab dan tugas secara tepat dan jelas.

    5. Menyusun organisasi dengan mengikuti garis tata hubungan bawah-atasan,

    dimulai dari bawah ke atas dan berakhir pada pucuk pimpinan organisasi

    6. Pimpinan wajib mengawasi perintah-perintahnya secara organisasional dan

    merupakan hubungan integral dari kehidupan organisasi.

    7. Beberapa asas harus dipenuhi seperti :

    a. Asas tahu diri, yaitu masing-masing warga sadar dan tahu tempatnya di

    dalam organisasi dan berpegang teguh pada posisinya.

    b. Asas kontinuitas, yaitu tugas tetap berjalan meskipun ada seseorang yang

    sakit, cuti dan sebagainya.

    c. Asas komunikasi, yaitu adanya pertukaran informasi antara bagian di

    dalam organisasi.

    d. Asas koordinasi, yaitu merupakan pelengkap dari asas pembagian kerja.

    e. Asas saling asuh antar bagian, yaitu dicegah adanya rasa lebih penting

    dari bagiannya terhadap bagian lain. Hal ini sangat penting didalam

    organisasi yang operasinya kompleks.

    f. Asas kehayatan, dimaksudkan seolah-olah organisasi itu hidup atauberhayat. Setiap warganya segera mengatasi keadaan bila terjadi

    hambatan atau terjadi rangsangan.

    2.3 Sumber Daya Manusia

    2.3.1 Pekerjaan Kefarmasian

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun

    2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga kefarmasian adalah tenaga yang

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    11/36

    melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari apoteker dan tenaga teknis

    kefarmasian. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker

    dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenaga teknis

    kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan

    kefarmasian, yang terdiri dari sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analisis

    farmasi, dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker. Dalam menjalankan

    pekerjaan kefarmasian di fasilitas pelayanan kefarmasian (seperti apotek),

    apoteker dapat dibantu oleh apoteker pendamping dan/atau tenaga teknis

    kefarmasian. Berikut ini adalah kewenangan apoteker:

    1. Mengangkat seorang apoteker pendamping yang memiliki SIPA;

    2. Mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen

    aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/ataupasien;

    dan

    3. Menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada masyarakat atas

    resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh

    Apoteker.

    2.3.2 Sumber Daya Manusia di Apotek

    Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

    Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar

    Pelayanan Kefarmasian di Apotek, apotek harus dikelola oleh seorang apoteker

    yang profesional, yang termasuk ke dalam sumber daya manusia yang melakukan

    pelayanan kefarmasian, dengan kompetensi sebagai berikut:

    1. Mampu menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik.Apoteker sebagai pengelola apotek harus dapat memberikan pelayanan

    kefarmasian yang profesional. Dalam memberikan pelayanan, apoteker harus

    dapat mengintegrasikan pelayanannya dalam sistem pelayanan kesehatan

    secara keseluruhan sehingga dihasilkan sistem pelayanan kesehatan yang

    berkesinambungan.

    2. Mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan profesional.

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    12/36

    Apoteker harus mampu mengambil keputusan yang tepat, yang berdasarkan

    pada efikasi, efektifitas, dan efisiensi penggunaan obat dan alat kesehatan.

    3. Mampu berkomunikasi dengan baik.

    Apoteker harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dengan

    pasien dan profesi kesehatan lainnya secara verbal dan nonverbal, serta

    menggunakan bahasa yang sesuai dengan pendengarnya.

    4. Menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner.

    Apoteker harus mampu menjadi pemimpin, yaitu mampu mengambil

    keputusan yang tepat dan efektif, mampu mengkomunikasikannya, dan

    mampu mengelola hasil keputusan tersebut.

    5. Mempunyai kemampuan dalam mengelola sumber daya (manusia, fisik,

    anggaran) dan informasi secara efektif.

    6. Harus dapat dipimpin dan memimpin orang lain dalam tim kesehatan.

    7. Selalu belajar di sepanjang kariernya.

    Apoteker harus selalu belajar, baik pada jalur formal maupun informal, di

    sepanjang kariernya, sehingga ilmu dan keterampilan yang dipunyai selalu

    baru (up todate).

    8. Membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan

    pengetahuan.

    Apoteker mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan melatih sumber

    daya yang ada, serta memberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman

    untuk meningkatkan keterampilan.

    Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

    Nomor 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

    Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuandan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, apoteker yang telah diberi Surat Izin

    Apotek (SIA) disebut apoteker pengelola apotek. Apabila Apoteker pengelola

    apotek berhalangan melakukan tugasnya pada jam buka apotek, apoteker

    pengelola apotek harus menunjuk apoteker pendamping. Apabila apoteker

    pengelola apotek dan apoteker pendamping berhalangan melakukan tugasnya,

    apoteker pengelola apotek menunjuk apoteker pengganti. Apoteker pendamping

    adalah apoteker yang bekerja di apotek di samping apoteker pengelola apotek

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    13/36

    dan/atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek,

    sedangkan apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan apoteker

    pengelola apotek selama apoteker pengelola apotek tersebut tidak berada ditempat

    lebih dari 3 bulan secara terus-menerus, telah memiliki Surat Ijin Kerja dan tidak

    bertindak sebagai apoteker pengelola apotek di apotek lain.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun

    2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, apoteker juga dapat dibantu oleh tenaga

    teknis kefarmasian dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di apotek. Tenaga

    teknis kefarmasian terdiri dari sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analisis

    farmasi, dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker. Sumber daya manusia di

    apotek juga dapat mencakup tenaga non kefarmasian, seperti tata usaha, office

    boy, dan lain-lain.

    2.3.3 Deskripsi Pekerjaan

    Deskripsi pekerjaan perlu ditentukan dengan jelas agar tidak terjadi

    tumpang-tindih kewajiban dan tanggung jawab atau adanya pekerjaan yang tidak

    terselesaikan karena tidak jelas penanggung jawabnya.

    Berikut ini pembagian deskripsi pekerjaan personel-personel di apotek:

    1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)Apoteker

    Fungsi dan Tugas APA :

    a. Membuat visi dan misi apotek

    b. Membuat strategi, tujuan, sasaran dan program kerja yang akan dijalankan

    c. Membuat dan menetapkan peraturan atau SPO (Sistem Prosedur

    Operasional) pada setiap fungsi kegiatan di apotek

    d. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO dan program kerjapada setiap fungsi kegiatan di apotek

    Wewenang dan Tanggung Jawab APA:

    a. Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan

    b. Menentukan sistem atau peraturan yang akan digunakan

    c. Mengawasi pelaksanaan SPO dan program kerja

    d. Bertanggung jawab terhadap kinerja yang diperoleh

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    14/36

    2. Fungsi PembelianAsisten Apoteker

    Fungsi dan Tugas:

    a. Mendata kebutuhan barang

    b. Membuat kebutuhan pareto barang

    c. Mendata pemasok (supplier)

    d. Merencanakan dan melakukan pembelian sesuai dengan yang dibutuhkan,

    kecuali ada ketentuan lain dari APA

    e. Memeriksa harga, diskon hasil negosiasi dengan supplier

    Wewenang dan Tanggung Jawab:

    a. Menentukan dan melakukan negosiasi harga beli barang dan masa

    pembayaran dengan supplier

    b. Bertanggung jawab terhadap perolehan harga beli

    c. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan barang

    3.Fungsi GudangAsisten Apoteker

    Fungsi dan Tugas:

    a. Menerima dan mengeluarkan berdasarkan fisik barang

    b. Menata, merawat dan menjaga keamanan barang

    Wewenang dan Tanggung Jawab:

    a. Menerima dan mengeluarkan barang

    b. Menata dan menjaga keamanan barang

    c. Bertanggung jawab terhadap resiko barang hilang dan rusak di gudang

    4.Fungsi PelayananAsisten Apoteker

    Fungsi dan Tugas:a. Melakukan penjualan dengan harga yang telah ditetapkan

    b. Menjaga kenyamanan ruang tunggu

    c. Melayani konsumen dengan ramah dan santun

    d. Memberikan informasi dan solusi kepada konsumen

    e. Membina hubungan baik dengan pelanggan

    Wewenang dan Tanggung Jawab:

    a. Memberikan diskon sesuai dengan matriks wewenangnya

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    15/36

    b. Memberikan insentif kepada pelanggan sesuai dengan matriks

    wewenangnya

    c. Menjaga dan memelihara kebersihan dan keamanan barang yang terdapat

    di fungsi penjualan

    d. Bertanggung jawab terhadap kenyamanan ruang tunggu dan fasilitas

    konsumen lainnya

    e. Bertanggung jawab terhadap hasil penjualan

    f. Bertanggung jawab terhadap kepuasan konsumen

    5.Fungsi Keuangan

    Fungsi dan Tugas:

    a. Membuat rencana aliran kas (cash flow) bulanan dan tahunan

    b. Menerima dan mengeluarkan uang dan surat berharga lainnya sesuai

    dengan bukti-bukti dokumen yang telah disetujui APA

    c. Memelihara dan menjaga keamanan dari resiko kehilangan dan kerusakan

    uang dan surat berharga lainnya

    d. Menjaga dan memelihara aliran kas agar tidak defisit

    Wewenang dan Tanggung Jawab:

    a. Mengatur rencana aliran kas melalui penerimaan dan pengeluaran uang

    dan surat berharga lainnya

    b. Memelihara keamanan uang dan surat berharga lainnya

    c. Bertanggung jawab terhadap kondisi aliran kas yang terjadi

    6.Fungsi PembukuanTata Usaha (TU)

    Fungsi dan Tugas:a. Mengumpulkan, mencatat, melaporkan dan mengarsipkan laporan dengan

    benar dan tepat waktu

    b. Menjaga dan memelihara keamanan dan kebersihan dokumen apotek dari

    resiko kehilangan atau kerusakan

    c. Mengawasi pelaksanaan sistem yang telah ditetapkan pada setiap kegiatan

    yang ada di apotek

    Wewenang dan Tanggung Jawab:

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    16/36

    a. Memeriksa dan mengklarifikasi laporan kegiatan pembelian, penyimpanan

    (barang dan uang) dan penjualan

    b. Mengawasi pelaksanaan sistem pada seluruh kegiatan

    c. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan kecepatan penyajian laporan

    hasil kegiatan apotek

    d. Bertangung jawab terhadap kebersihan dan keamanan dokumen.

    2.4 Sistem Operasional

    Sistem adalah cara-cara untuk menjalankan suatu kegiatan. Jadi sistem

    operasional apotek adalah tata cara yang ditetapkan dan digunakan dalam

    melaksanakan suatu fungsi kegiatan di apotek. Sistem ini menjadi peraturan

    (standar) yang wajib dilaksanakan oleh seluruh karyawan dalam menjalankan

    fungsi dan tugasnya masing-masing.

    2.4.1 Sistem Pembelian

    a. Diagram

    5

    Fungsi

    Pembelian

    APA

    Fungsi

    Penjualan

    Supplier

    (Pemasok)

    Barang

    Faktur / SP

    SP

    defecta

    SP

    2

    34

    Fungsi TataUsaha

    Fungsi

    Gudang

    Lap HD

    OL

    Lap HD

    1

    6

    Gambar 4. Sistem pembelian

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    17/36

    b. Standar sistem prosedur operasional :

    Tahap 1 : Pengiriman daftar kebutuhan

    1. Petugas penjualan membuat daftar kebutuhan barang melalui

    dokumen daftar permintaan barang apotek (order list-OL)

    2. Mengirim OL ke fungsi gudang

    Tahap 2 : Penyiapan defecta

    1. Petugas gudang berdasarkan OL menginventarisir saldo

    persediaan barang di gudang dan mencatat di defecta barang

    2. Mengirimkan defecta ke fungsi pembelian

    Tahap 3 : Perencanaan dan pembelian

    1. Petugas pembelian menyiapkan surat pesanan (SP), memilih

    supplier yang dapat memberikan harga relatif lebih murah

    dibandingkan dengan supplier lainnya

    2. Melakukan negosiasi mengenai harga, diskon, masa tenggang

    pembayaran (tunai atau kredit) dan melaksanakan pembelian

    3. Mengirimkan SP yang telah disetujui oleh APA ke supplier

    melalui fax, telepon atau diambil sendiri oleh salesman

    supplier

    Tahap 4 : Pemeriksaan dan penerimaan barang

    1. Petugas gudang memeriksa dan menerima fisik barang dari

    supplier sesuai dengan SP dan faktur barang

    2. Membuat tanda terima barang di faktur (stempel dan tanda

    tangan) berdasarkan fisik barang yang diterima

    Tahap 5 : Pemeriksaan faktur

    1. Petugas pembelian memeriksa jumlah, jenis, harga dan diskonserta masa pembayaran hasil negosiasi dengan supplier

    2. Mengirimkan seluruh faktur pembelian barang yang diperiksa

    ke fungsi TU

    Tahap 6 : Pembukuan

    1. Petugas TU berdasarkan faktur yang ada tanda terima gudang

    mencatat sebagai pembelian barang di apotek

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    18/36

    2. Membukukan pembelian barang di kartu hutang sebagai hutang

    dagang apotek

    3. Membuat laporan pembelian dan saldo hutang setiap bulannya

    kemudian melaporkannya ke APA

    Tabel 1. Laporan Pembelian

    Tanggal :

    No. Nama

    Supplier

    Faktur

    Komersial

    Faktur Pajak Jumlah Rp Keterangan

    1

    2

    34

    5

    6

    7

    Dst

    Jml

    Tabel 2. Kartu Hutang

    Nama Supplier :

    Alamat/No.telepon :

    Tanggal Debet Kredit Saldo Keterangan

    c. Sasaran

    1. Memperoleh harga barang yang lebih murah (lebih efisien)

    2. Dapat melayani kebutuhan konsumen (masuk resep-keluar obat)

    d. Kualifikasi (persyaratan)nya antara lain yaitu memiliki :

    1. Likuiditas yang baik

    2. Petugas yang :

    a. Pandai membaca situasi mengenai gejolak harga barang, kapan menimbun

    barang harus dilakukan

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    19/36

    b. Pandai dalam bernegosiasi dengan supplier

    c. Memiliki data pareto kebutuhan barang

    d. Memiliki data pareto pemasok dan sumber pemasok lainnya

    e. Memilikiform recordsuplier pareto dan kondisi diskonnya

    Tabel 3. Kondisi Diskon Supplier Pareto

    Bulan : ............ Tahun

    No. Nama Supplier Nama Barang Diskon Kredit

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    dst

    Tabel 4. Data Perolehan HPP

    Tahun : ........

    TW Omzet (Rp)

    000,-

    HPP %HPP HPP (%)

    tahun lalu

    Keterangan

    I 250.000 200.000 80.00 75.00 Tidak efisien

    II 300.000 240.000 80.00 75.00

    III 300.000 240.000 80.00 75.00

    IV 200.000 160.000 80.00 75.00

    1.050.000 840.000 80.00 75.00 Tidak efisien

    Tabel 5. Data Penolakan Resep

    Bulan : ............ Tahun : ..............

    Tgl R/ Item Dari Dokter Penyebab

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Jumlah

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    20/36

    e. Indikator :

    1. Harga Pokok Penjualan (HPP)

    Bila HPP yang diperoleh < dari HPP tahun lalu (HPP apotek pesaing)

    maka pembelian berfungsi dengan baik

    Bila HPP yang diperoleh > dari HPP tahun lalu (apotek pesaing) maka

    pembelian tidak berfungsi dengan baik

    2. Jumlah resep yang ditolak

    Bila jumlah resep yang ditolak < dari jumlah penolakan tahun lalu maka

    pembelian berfungsi dengan baik

    Bila jumlah resep yang ditolak > dari jumlah penolakan tahun lalu maka

    pembelian tidak berfungsi dengan baik

    Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pembelian barang, yaitu:

    1. Kondisi keuangan

    Kondisi likuiditas keuangan yang baik, selalu tepat waktu membayar hutang,

    memberi peluang untuk memperoleh diskon yang lebih besar

    2. Jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan

    Dalam memnentukan jenis sediaan farmasi yang akan dibeli apotek, harus

    berdasarkan data yang dibutuhkan oleh konsumen. Data etikal dapat

    diperoleh dari resepresep yang masuk ke apotek, sedangkn data OTC dapat

    didasarkan pada kondisi pemuukiman di sekitar lokasi apotek dan obat-obat

    bebas yang sering diiklankan di media elektronik

    3. Jumlah yang harus dibeli

    Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli, ditentukan berdasarkan data

    historis jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan, kebutuhan apotek setiap

    bulan, kondisi gudang (ukuran), kondisi diskon, jarak apotek dengan

    pemasok, jumlah pemasok, perkembangan kondisi sosial dan politik

    4. Jarak apotek dengan pemasok

    Jarak apotek yang jauh dari supplier, lamanya waktu pengiriman dan resiko

    kehabisan barang dapat dijadikan dasar dalam menetukan jumlah pembelian

    5. Kondisi sosial politik

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    21/36

    Kondisi sosial politik yang tidak stabil, masyarakat lebih suka menyimpan

    uangnya di bank. Untuk mencegah turunnya nilai uang, membeli dalam

    jumlah besar dapat dipertimbangkan

    6. Kondisi gudang

    a. Kapasitas (ukuran luas) gudang: pembelian barang dalam jumlah besar

    yang tidak disesuaikan dengan kapasitas gudang, penyimpanan barang

    menjadi tidak baik (mudah rusak) dan rawan kehilangan.

    b. Sarana tempat menyimpan obat: harus sesuai dengan sifat obat dan

    peraturan yang berlaku seperti: lemari khusus narkotika, kulkas untuk

    vaksin, suppositoria, ovula, lemari untuk bahan semi solid (salep)

    7. Tanggal daluarsa

    Batas tanggal daluarsa obat yang pendek (

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    22/36

    b. Standar sistem prosedur operasional :

    Tahap 1 : Penerimaan barang

    a. Petugas gudang memeriksa dan menerima fisik barang dari supplier

    sesuai dengan SP dan faktur barang

    b. Membuat tanda terima penerimaan barang (stempel gudang dan

    tanda tangan penanggung jawab gudang)

    c. Menyimpan dan membukukan barang masuk di komputer (dan kartu

    stok barang)

    Tahap 2 :

    a. Petugas gudang memeriksa dan menyerahkan fisik barang ke fungsi

    penjualan sesuai dengan OL

    b. Membuat tanda terima penyerahan barang (stempel dan tanda tangan

    petugas penjualan) di OL

    c. Menyimpan dan membukukan barang keluar di komputer (dan kartu

    stok barang)

    Tahap 3 : Pembuatan laporan mutasi barang

    a. Petugas membuat laporan mutasi barang (misalnya setiap 1 atau 3

    bulan)

    b. Mengirimkan laporan mutasi barang ke fungsi TU

    Tahap 4 : Perhitungan stok barang

    a. Petugas TU bersama panitia stok opname barang menghitung saldo

    fisik barang di gudang (misalnya setiap 1 atau 3 bulan)

    b. Membuat laporan berita acara stok opname barang

    c. SasaranMencegah kehilangan dan kerusakan barang

    d. Kualifikasi (persyaratan)nya antara lain yaitu memiliki :

    1. Petugas gudang mempunyai :

    Sifat disiplin dalam menjaga keamanan dan kebersihan barang

    Pengetahuan tentang produk, agar dapat menyimpan sesuai dengan sifat

    dan fungsi barang serta peraturan yang berlaku

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    23/36

    Seni dalam menata barang sehingga dapat memudahkan proses

    penyimpanan dan pengeluaran barang

    Dataform recordmengenai barang yang rusak dan hilang

    2. Gudang yang mempunyai :

    Ukuran, tidak terlau besar atau terlau sempit

    Fisiknya kokoh, sesuai persyaratan keamanan dan kenyamanan

    Rak obat, kulkas, lemari narkotik dan perlengkapan lainnya

    Tabel 6. Form Record Barang Hilang dan Rusak

    Bulan : ......... Tahun : .............

    No Nama Satuan Jumlah Rupiah Penyebab

    e. Indikator :

    1. Bila tingkat kehilangan, kerusakan barang = 0% (< dibandingkan dengan

    tahun lalu) maka gudang berfungsi dengan baik

    2. Bila tingkat kehilangan, kerusakan barang > 0% (> dibandingkan dengan

    tahun lalu) maka gudang tidak berfungsi dengan baik

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    24/36

    2.4.3 Sistem Pelayanan dan Penjualan

    a. Diagram

    Gambar 6. Sistem penjualan

    b. Standar sistem prosedur operasional

    Tahap 1: Penyapaan awal (first greeting)

    a. Mengucapkan Selamat pagi/siang/malam atau Ada yang bisa

    kami bantu Pak/Ibu(sambil tersenyum)

    b. Menerima perminataan konsumen, memeriksa ketersediaan barang

    dan menginformasikan tentang harga serta kondisi barang yang

    dibutuhkan

    c. Memberikan alternatif jalan keluar (solusi) cara memperoleh

    barang, bila ada hambatan harga atau ketersediaan barang yang

    dibutuhkan konsumen, sesuai dengan kode etik profesi

    d. Setelah terjadi transaksi, konsumen memperoleh nomor resep dan

    dipersilahkan menunggu di ruang tunggu. Sedangkan untuk

    konsumen langganan (kredit), langsung diberikan nomor resep dan

    dipersilahkan menunggu diruang tunggu

    5

    Fungsi Penjualan

    Penyiapan

    konsumen

    Pemeriksaan

    Penyerahan konsumen

    No.ResepResep2

    3 Obat

    4 No.Resep

    Fungsi

    Keuangan

    Fungsi Tata

    Usaha

    5

    Uang

    SR

    1 uang

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    25/36

    e. Mengentri uang hasil penjualan di komputer

    f. Memaraf daftar kontrol kegiatannya

    Contoh daftar kontrol fungsi pelayanan resep:

    Tabel 7. Daftar Alat Kontrol Pekerjaan

    Kegiatan Paraf Nama Petugas Keterangan

    Pemberi Harga

    Penyiap Obat

    Pemeriksa Obat

    Penyerah Obat

    Tahap 2: Penyiapan dan Pemeriksaan Obat

    a. Menimbang, mencampur, meracik dan memasukkan obat ke wadah

    obat sesuai dengan permintaan resep

    b. Memeriksa dan mencocokkan jumlah dan jenis obat dengan

    permintaan di resep

    c. Memberi etiket (nama, tanggal dan cara pakai) sesuai dengan

    permintaan resep

    d. Memaraf daftar kontrol kegiatannya

    Tahap 3: Penyerahan Obat

    a. Memanggil nama konsumen dengan sebutan :

    Tuan/Nyonya- Adik/Bayi disertai dengan nomor resepnya

    b. Memeriksa ulang kesesuaian antara obat yang akan diserahkan

    dengan resepnya

    c. Menyerahkan obat kepada konsumen dengan mencocokkan nomor

    resep dan nama konsumennya

    d. Mencatat alamat dan nomor telepon konsumen

    e. Menjelaskan cara, waktu, jumlah pemakaian obat dalam sehari, efek

    samping yang mungkin terjadi selama pemakaian obat dan cara

    mengatasinya, serta cara menyimpan obat di rumah

    f. Memberitahukan nomor telepon apotek yang dapat dihubungi, bila

    memerlukan informasi lebih lanjut selama pemakaian obat

    g. Memaraf daftar kontrol kegiatannya

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    26/36

    Tahap 4: Penyapaan Akhir (last greetings)

    Mengucapkan Terima kasih YaPak/Ibu atau Semoga lekas

    sembuh ya (sambil tersenyum)

    Tahap 5: Penyerahan uang dan laporan penjualan

    a. Menyerahkan uang dan hasil penjualan disertai dengan dokumen

    disertai laporan bukti setoran (cash report-CR) kepada fungsi

    keuangan

    b. Membuat dan mengirimkan laporan penjualan harian (Sales report-

    SR) kepada fungsi TU

    Tabel 8. Laporan Bukti Penjualan

    Hari/Tanggal:

    Shift: I/II/III

    No.

    R/

    Ethical Product OTC

    produk

    Total

    0001 Nark Psiko Gen Paten Alk

    R/

    Rp 0001 Rp Rp

    0002 0002

    0003 00030004 0004

    Dst Dst

    Tabel 9. Laporan Bukti Setoran

    Laporan Bukti Setoran Tanggal :

    Hari :Shift : I/II/III

    Hasil Penjualan Tunai : Rp..

    Uang Tunai : Rp.. Kartu Kredit : Rp..

    Terbilang..

    Mengetahui Kasir Penjualan Bagian Keuangan

    (Ny.Nani ) (Ny. Ami) (Ny.Rizka)

    Kepala Penjualan Kepala keuangan

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    27/36

    c. Sasaran:

    1. memberikan kepuasan kepada konsumen

    2. meningkatkan jumlah penjualan

    d. Kualifikasi (persyaratan) nya antara lain yaitu memiliki:

    1. Petugas yang :

    a. Cekatan dan terampil agar pelayanannya cepat

    b. Ramah, santun dan informatif

    c. Tanggap, cepat menangani keluhan dan memberikan alternatif solusi

    cara memperoleh obat yang dibutuhkan konsumen

    d. Memiliki dataform recordmengenai:

    Data jumlah keluhan pasien

    Data perolehan penjualan (omzet)

    Data penolakan resep

    2. Persediaan barang yang lengkap dan harga yang relatif terjangkau

    3. Ruang tunggu yang nyaman dan menyenangkan

    Tabel 10. Data Keluhan Konsumen

    Bulan :.....Tahun....

    Tgl Jenis keluhan Penyebab Solusi

    1

    2

    3

    Tabel 11. Data Penjualan

    Bulan :......Tahun......

    Tgl SasaranTotal (A)

    RealisasiTotal (B)

    %

    B/ATunai Kredit Tunai Kredit

    1

    2

    dst

    jml

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    28/36

    Tabel 12. Data Penolakan Resep

    Bulan :....Tahun....

    Tgl R/ Item Dari dokter Penyebab

    1

    2

    Jml

    e. Indikator

    1. Jumlah keluhan

    Bila jumlah keluhan = 0 % ( < dibandingkan dengan jumlah tahun lalu),

    maka pelayanan berfungsi baik

    Bila jumlah keluhan > 0 % ( > dibandingkan dengan jumlah tahun lalu),

    maka pelayanan berfungsi tidak baik

    2. Jumlah omset

    Bila omzetnya > dari tahun lalu ( > dibandingkan dengan apotek

    pesaing), maka pelayanan berfungsi dengan baik

    Bila omzetnya < dari tahun lalu ( < dibandingkan dengan apotek

    pesaing), maka pelayanan tidak berfungsi dengan baik

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    29/36

    2.4.4 Sistem Keuangan ( Kasir)

    a. Diagram

    Gambar 7. Sistem keuangan

    b. Standar sistem prosedur operasional :

    Tahap 1: Penerimaan uang dan surat berharga lainnya

    Petugas keuangan memeriksa dan menerima fisik uang dan surat

    berharga lainnya dari petugas fungsi penjualan sesuai dengan CR

    atau alat tagih yang lunas (nota inkasso)

    Membuat tanda terima penerimaan uang dan surat berharga lainnya

    (tanda tangan kasir) di CR.

    Menyimpan dan membukukan uang dan surat berharga lainya

    masuk di komputer (dan klat kas-bank)

    Tahap 2 : Penyerahan uang dan surat berharga lainnya

    Petugas keuangan memeriksa dan menyerahkan fisik uang dansurat berharga lainnya ke penerima berdasarkan dokumen

    pengeluaran (dokumen biaya variabel dan biaya tetap)

    Membuat tanda terima penyerahan uang dan surat berharga lainnya

    (tanda tangan penerima) di dokumen pengeluaran

    Menyimpanan dan membukukan uang dan surat berharga lainnya

    keluar di komputer (dan klat kas-bank)

    Tahap 3 : Laporan mutasi uang dan surat berharga lainnya

    Fungsi Tata Usaha

    Konfirmasi

    Penjualan

    Konfirmasi

    Hutan

    PemasokFungsi Penjualan

    Fungsi Keuangan

    1 CR 2 Faktur

    3Rekon Bank

    Juru tagih Apotekuang, cek, giro

    uang, cek, giro

    Nota inkaso Biaya tetap

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    30/36

    Petugas keuangan membuat laporan mutasi uang dan surat berharga

    lainnya setiap minggu

    Mengirimkan laporan mutasi barang ke fungsi TU

    Tahap 4 : Perhitungan stok uang dan surat berharga lainnya

    Petugas TU bersama panitia stok opname memeriksa dan

    menghitung saldo uang dan surat berharga lainnya yang ada setiap

    minggu

    Membuat laporan berita acara hasil perhitungan stok opname uang

    dan surat berharga lainnya

    c. Sasaran :

    1. Mencegah kehilangan (kecurian)

    2. Mencegah kerusakan (palsu, bencana alam)

    d. Kualifikasi (persyaratan) nya antara lain yaitu memiliki :

    1. Petugas yang :

    Jujur dan disiplin

    Berpendidikan menimal D3 ekonomi

    2. Ruangan yang :

    Memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan

    Punya alat penyimpanan (brankas)

    3. Memiliki form record mengenai:

    Data kehilangan/kerusakan uang dan surat berharga lainnya

    Data kekurangan (kelebihan) setor kasir

    Tabel 13. Data Kehilangan dan Kerusakan

    Tahun.....

    Bulan kehilangan kerusakan +/- setoran Ket

    Jan

    Feb

    Mar

    Des

    Jml

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    31/36

    e. Indikator :

    1. Bila tingkat kehilangan dan kerusakan uang dan surat berharga lainnya = 0%,

    (< dibandingkan dengan tahun lalu), maka fungsi keuangan : berfungsi

    dengan baik.

    2. Bila tingkat kehilangan dan kerusakan uang dan surat berharga lainya > 0%

    (> dibandingkan dengan tahun lalu),maka fungsi keuangan : tidak berfungsi

    dengan baik.

    2.4.5 Sistem Pembukuan (Ketatausahaan)

    a. Diagram

    b. Standar sistem prosedur operasional

    Tahap 1: Pengumpulan laporan

    a. Petugas administrasi :

    Mencatat seluruh pembelian barang di kartu hutang

    Mencatat laporan pembelian

    Membuat laporang hutang yang sudah jatuh tempo

    Tata Usaha

    Fungsi

    Penjualan

    Administ

    Penjualan

    Lap.L/R

    Neraca

    Cashflow

    Faktur / SP

    Lap.penj T/KLap.penj T/K

    Lap.Piut-Dag

    Lap. Pembelian

    Lap.Hut-Dag

    1

    1

    2

    2

    Fungsi

    Pembelian

    Administ

    Pembelian

    Gambar 8. Sistem pembukuan

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    32/36

    Membuat laporan saldo mutasi hutang dagang

    b. Petugas administrasi penjualan :

    Mencatat penjualan tunai berdasarkan Laporan Penjualan Harian

    (SR) dan mencatat penjualan kredit di kartu piutang

    Membuat laporan penjualan tunai dan kredit

    Membuat laporan piutang yang sudah jatuh tempo

    Membuat laporan saldo mutasi piutang dagang

    c. Petugas administrasi kas-bank :

    Mencatat hasil penerimaan (penjualan tunai dan pembayaran

    piutang) dan pengeluaran (pembayaran hutang dagang dan biaya

    tetap) uang (surat berharga)

    Membuat laporan saldo mutasi kas-bank berdasarkan dokumen

    penjualan tunai (SR) dan pembayaran piutang (nota inkaso)

    serta dokumen biaya variabel dan biaya tetap

    d. Petugas administrasi inkaso :

    Mencatat dan membukukan mutasi alat tagih

    Membuat laporan saldo alat tagih berdasarkan fisik alat tagih

    yang ada, setiap bulannya

    Tahap 2 : Pemindahan dan pencocokan :

    Kepala TU :

    a. Memindahkan data dari jurnal ke buku besar

    b. Melakukan pencocokkan (judgement) terhadap data dokumen

    transaksi yang belum lengkap

    Tahap 3 : Penyusunan, pengiriman, pengarsipan, persiapan laporan

    Kepala TU :

    a. Menyusun laporan laba-rugi

    b. Menyusun laporan neraca

    c. Menyusun laporan aliran kas

    d. Membuat analisa rasio keuangan

    e. Mengirim laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

    (pemilik apotek, bank, kantor pajak), setiap tahun

    f. Mengarsipkan

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    33/36

    c. Sasaran :

    1. Menyiapkan laporan tepat waktu (sesuai dengan target)

    2. Menyiapkan laporan tepat isi (sesuai dengan nilai asset)

    d. Kualifikasi (persyaratan) nya antara lain yang memiliki :

    1. Sistim pembukuan mengenai:

    a. Standar prosedur operasional pada setiap fungsi

    b. Standar format dokumen pencatatan dan pelaporan yang berlaku pada

    setiap fungsi kegiatan

    2. Ruangan yang aman dan nyaman

    3. Sarana pendukung misalnya : komputer, lemari arsip

    4. Petugas yang mempunyai :

    a. Sifat jujur dan disiplin dalam melaksanakan pekerjaan

    b. Pendidikan akuntansi minimal D3

    5. Data form record penyelesaian laporan (time table)

    Tabel 14. Data Penyelesaian Laporan

    Bulan L/R Neraca CashFlow

    Pajak Saldohutang

    Saldo piutang

    Jan

    Feb

    Mar

    Des

    e. Indikator :

    1. Laporan dapat diselesaikan tepat waktu

    Bila penyelesaian laporan > lama dari tanggal yang ditetapkan, maka TU

    : tidak berfungsi dengan baik

    Bila penyelesaian laporan > cepat dari tanggal yang ditetapkan, maka TU

    : berfungsi dengan baik

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    34/36

    2. Tingkat kesalahan antara fisik asset dengan laporan 0%

    Bila tingkat kesalahan laporan = 0% (< dari tahun lalu) maka TU :

    berfungsi dengan baik

    Bila tingkat kesalahan laporan > 0% (> dari tahun lalu) maka TU : tidak

    berfungsi dengan baik

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    35/36

    BAB 3

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    1.Dalam mengelola sebuah apotek, berlaku juga cara mengelola fungsi-fungsi

    manajemen, yang meliputi penyusunan rencana kerja (planning) untuk

    mencapai tujuan, membagi-bagi pekerjaan (organizing) di setiap fungsi,

    melaksanakan rencana kerja (actuating), dan pengawasan setiap pekerjaan

    yang dilakukan (controlling).

    2.Deskripsi pekerjaan di apotek kecil tetap mengikuti ketentuan yang ada, hanya

    saja pembagian tugasnya bisa dirangkap. Yaitu apoteker pengelola apotek,

    selain menjalankan fungsinya sebagai apoteker, juga melakukan fungsi

    keuangan dan fungsi pembukuan/tata usaha. Sedangkan asisten apoteker

    melakukan fungsi pembelian, pelayanan, dan fungsi gudang, jika diperlukan.

    3.Hal-hal penting yang terkait sumber daya manusia yang ada di apotek, antara

    lain adalah deskripsi pekerjaan yang jelas, sistem operasional untuk

    menjalankan apotek, hal ini meliputi kualifikasi pegawai dan indikator

    keberhasilan kerja para pegawai tersebut.

    3.2 Saran

    Pengelolaan organisasi dan Sumber Daya Apotek masih memiliki banyak

    kekurangan, oleh sebab itu diperlukan sistem yang lebih baik agar pengelolaannya

    dapat lebih baik. Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu

    masih dibutuhkan tambahan dan perbaikan untuk menambah informasi yang dapatdiberikan kepada pembaca.

  • 8/10/2019 Organisasi Dan SDM Apotek (Kelompok Penyangga) -- Kelompok 8 -- Manfarkom B

    36/36

    DAFTAR PUSTAKA

    Kementerian Kesehatan RI. (2004).KepMenKes RI no: 1027/MenKes/SK/IX/2004

    tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen

    Kesehatan RI.

    Umar,M. (2005).Manajemen Apotek praktis, Solo: CV. Ar-Rahman.