Organ Tubuh

107
PEMBAHASAN SEL Sel merupakan unit dasar terkecil yang mendasari suatu kehidupan. Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi (cytology). 1. bagian dari sel a. plasma sel 1) sebagai pembatas terluar dari sel yang membatasi komponen dalam sel dengan lingkungan luar sel 2) tersusun atas fosfolipid dan protein 3) membrane plasma memungkinkan sel untuk berinteraksi dengan sel yang lain, tempat reseptor, dan mengatur pertukaran material dengan cara difusi atau osmosis b. sitoplasma, cairan tempat melekatnya organel-organel pada sel 1) substansi antara nucleus dan membrane plasma yang meengandung organel dan incluuisions 2) terdiri atas air, protein, karbohidrat, lipid, serta komponen anorganik. Zat kimia dalam sitoplasma dapat berbentuk larutan atau koloid 3) tempat dimana reaksi kimia berlangsung c. organel 1) nucleus merupakan pusat pengaturan segala aktivitas sel dan mengandung kromosom yang berisi materi genetic (DNA) semua sel memiliki nucleus kecuali sel darah merah 2) ribosome terdiri dari granula yang berisi DNA ribosomal dan protein ribosomal sebagai tempat sintesis protein 3) reticulum endoplasma merupakan jaringan yang menghubungkan membrane nucleus dan membrane plasma reticulum endoplasma kasar mengandung ribosom, tetapi reticulum endoplasma halus tidak mendukung proses mekanis yang terjadi, melepaskan ion kalsium yang terlibat dalam konsentrasi otot, memimpin pertukaran materi dalam sitoplasma, system pengangkutan interseluler, mensintesa lipid dan protein,

description

Organ tubuh

Transcript of Organ Tubuh

Page 1: Organ Tubuh

PEMBAHASAN

SEL

Sel merupakan unit dasar terkecil yang mendasari suatu kehidupan. Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi

(cytology).

1. bagian dari sel

a. plasma sel

1) sebagai pembatas terluar dari sel yang membatasi komponen dalam sel dengan lingkungan

luar sel

2) tersusun atas fosfolipid dan protein

3) membrane plasma memungkinkan sel untuk berinteraksi dengan sel yang lain, tempat

reseptor, dan mengatur pertukaran material dengan cara difusi atau osmosis

b. sitoplasma, cairan tempat melekatnya organel-organel pada sel

1) substansi antara nucleus dan membrane plasma yang meengandung organel dan incluuisions

2) terdiri atas air, protein, karbohidrat, lipid, serta komponen anorganik. Zat kimia dalam

sitoplasma dapat berbentuk larutan atau koloid

3) tempat dimana reaksi kimia berlangsung

c. organel

1) nucleus

merupakan pusat pengaturan segala aktivitas sel dan mengandung kromosom yang berisi

materi genetic (DNA)

semua sel memiliki nucleus kecuali sel darah merah

2) ribosome

terdiri dari granula yang berisi DNA ribosomal dan protein ribosomal

sebagai tempat sintesis protein

3) reticulum endoplasma

merupakan jaringan yang menghubungkan membrane nucleus dan membrane plasma

reticulum endoplasma kasar mengandung ribosom, tetapi reticulum endoplasma halus tidak

mendukung proses mekanis yang terjadi, melepaskan ion kalsium yang terlibat dalam

konsentrasi otot, memimpin pertukaran materi dalam sitoplasma, system pengangkutan interseluler,

mensintesa lipid dan protein, menyimpan molekul hasil sintesa, dan membantu sel untuk

mengeluarkan zat kimia yang tidak diperlukan

4) badan golgi

terdiri dari empat hingga delapan tumpukan kantong gepeng

fungsi utamanya adalah memproses, menyusun, dan mengantarkan protein ke sel. Selain itu

juga mensekresi protein dan lipid sertab membentuk lisosom

5) mitokondria

terdiri dari lapisan membrane yang membatasi dan lipatan yang disebut Krista

membentuk ATP

d. inclusions, yaitu hasil sekresi dan produk nutrisi pada sel seperti melanin, glikogen, dan lipid.

SISTEM INTEGUMEN

Page 2: Organ Tubuh

Terdiri dari kulit dan turunannya seperti rambut, kuku, keringat, minyak, dan kelenjar susu. Organ ini adalah organ yang

paling bisa terlihat (Tortora)

KULIT

Fungsi Kulit : (Gartner, Leslie P., 327)

1. Perlindungan

2. Pengatur suhu tubuh

3. Ekskresi yang dilakukan oleh kelenjar keringat

4. Arbsorbsi sinar Ultra Violet dari sinar matahari untuk mensintesis vitamin D

Epidermis

Kulit Tebal

Tebal 0,8 mm – 1,4 mm. Terdiri dari 5 lapisan. Dari bawah yaitu : Stratum Basale (Germinativum), Stratum Spinosum,

Stratum Granulosum, Stratum Lucidium, dan Stratum Corneum.

Kulit Tipis

Tebal 0,07 mm – 0,12 mm. Memiliki 4 lapisan, tanpa Stratum Lucidium (Guton, Arthur C.) , terdapat pada bagian yang

kekurangan rambut (telapak kaki dan telapak tangan).

Stratum Ge\rminativum

Terdiri dari epidermal stem cells, melanocytes, dan keratinocytes. Merupakan lapisan epidermis paling bawah. Terbentuk

dari jaringan ikat longgar. Berbatasan langsung dengan dermis. Sel-sel yang mendominasi adalah sel-sel stem yang

besar/ sel basale. Aktifitas melanocytes menyebabkan kulit bewarna kecoklatan. Sel merkel yang banyak terdapat pada

bagian yang kekurangan rambut, mengeluarkan zat kimia yang peka terhadap sentuhan.

Stratum Spinosum

Lapisan epidermis yang paling tebal, terdiri daru berbagai macam bentuk sel (polyhedral sampai sel-sel yang berbentuk

tipis) sehingga nampak berduri (spin). Disini juga terdapat keratinocytes yang aktif melakukan mitosis. Stratum basal dan

spinosum disebut lapisan malphigi yang bertanggung jawab dalam pergantian epidermal keratinocytes.

Stratum Granulosum

Terdapat keratinocytes yang tergantikan oleh atau dari stratum spinosum. Ketika sel tersebut mencapai lapisan ini, mulai

untuk membuat protein keratohyalin dan keratin dalam jumlah banyak. Keratohyalin merupakan zat tanduk,

menyebabkan kulit less permeable. Keratin merupakan bahan penyusun utama rambut dan kuku.

Stratum Lucidium

Lapisan ini hanya terdapat pada kulit tebal (thick skin). Walaupun lapisan ini berisi sel-sel tipis dan kekurangan organel

dan nuclei, akan tetapi mengandung keratin filament yang tebal. Plasma membran mengalami penenbalan akibat

penyuluran protei non kreatin (infolokrin). Tidak terlihat bawah pada standard hytological layer.

Stratum Corneum

Terletak di permukaan, 15-10 lapisan tipis (epitel pipih), sel mati, interloching cells. Disebut juga lapisan tanduk (horny

layer).

Tipe Sel : Keratinocytes, Melanocytes, Sel Merkel, Sel Langerhans.

Keratinocytes

Page 3: Organ Tubuh

Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka

harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama

perjalanannya ke luar (menuju permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma.

Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari

basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.

Melanocytes

Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris,

bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus

Golgi menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes

berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan

badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen

melanin didegradasi oleh keratinocytes.

Faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan warna kulit antara lain:

1. Melanosit, terletak pada stratum basalis, memproduksi pigmen, melanin, yang bertanggung jawab untuk

pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam.

2. Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat dari permukaan dan menghasilkan

pewarnaan merah muda . Ini lebih jelas terlihat pada kulit orang kilit putih (Kaukasian)

3. Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan pada stratum korneum, dan dalam sel lemak

dermis dan hipodermis, yang menyebabkan beberapa perbedaan pada pewarnaan kulit.

Merkel Cells

Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar

di lapisan stratum basal yang banyak mengandung keratinocytes.

Langerhans Cells

Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung

antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada

lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena

mempunyai antibodi

Dermis

Lapisan Papiler : tipis mengandung jaringan ikat jarang.

Lapisan Kutikuler : tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Kulit Tebal

Page 4: Organ Tubuh

Kulit Tipis

RAMBUT

Rambut terdiri dari benang-benang bertanduk yang berasal dari epidermis, terdiri dari batang dan akar yang meluas

kebawah hingga menyerupai umbi yang bertakik pada lapisan bawahnya. Ruang di dalam takik terdapat jaringan

penyambung / papilla. Akar rambut terbungkus oleh folike rambut yang berasal dari sumbu epidermal dan dermal.

Rambut terdiri dari 3 lapisan epitel :

1. Medula

2. Kortex

3. Kutikula

Folikel rambut terdiri dari :

1. Selubung akar epitel dalam

Terdiri dari kutikula, lapisan Huxley, lapisan henle

2. Selubung akar epitel luar yang erasal dari epidermis

Merupakan perpanjangan dari lapisan malpighi (stratum basale dan spinosum)

3. Selubung jaringan penyambung berasal dari dermis

a. Selubung dalam, membran hialin sempit, menempel pada sel-sel silindris selubung luar.

b. Selubung tengah, serat jaringan penyambung halus yang tersusun dalam lingkaran.

c. Selubung tengah, berfungs mengangkat rambut dalam dermis.

KUKU

Merupakan modifikasi dari lapisan epidermis.

1. Badan kuku

Tersusun dari sel-sel pipih jernih.

2. Dinding kuku

Lipatan sekeliling proksimal dan lateral dari kuku.

3. Alas kuku

Epidermis dibawah badan kuku, tidak memiliki sratum granulosum.

KELENJAR PADA KULIT

1. Kelenjar Sebasea

a. Mensekresikan minyak ke folikel rambut

Page 5: Organ Tubuh

b. Penyedia antibakteria

2. Kelanjar Keringat

Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat dilepaskan, kira-kira

setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang pada ilim dingin dan lebih pada yang panas. Suhu lingkungan yang

lebih tinggi dari suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering, tetapi kelembaban dapat menyebabkan

rasa sangat tidak enak karena menghalangi hilangnya suhu tubuh melalui penguapan.

a. Kelenjar apokrin

1) Terdapat pada axilla, groin, nipple

2) Memproduksi sekresi kental dengan komposisi kompleks

3) Pada individu tertentu dapat menjadi sarana komunikasi

4) Kerjanya sangant dipengaruhi hormon

b. Kelenjar merokrin

1) Tersebar luas

2) Memproduksi sedikit sekresi, kebanyakan air

3) Merocrine secretion mechanism

4) Dikontrol oleh sistem saraf

5) Penting dalam thermoregulation dan ekskresi

6) Sebagai antibakteri

MEKANISME SEKRESI KERINGAT

Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pngendalian saraf simpatis Keringat terutama berisilarutan

garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada dalam plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi

atau pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air secara sederhana melalui kulit. Dengan perspirasi

hilang kira-kira 500ccm air setiap hari. Banyaknya keringat berkisar dari 0 sampai 2000 ccm setiap hari. Tergantung dari

kebuthan tubuh akan pengaturan suhu.

Page 6: Organ Tubuh

Pada kelenjar keringat terdiri dari dua bagian:

1. Bagian yang bergelung (menghasilkan sekret primer atau sekret prekursor)

2. Bagian duktus

Sekret primer itu memiliki komposisi yang mirip dengan protein plasma, tetapi tidak mengandung protein plasma.

Konsentrasi Natrium sekitar 142 mEq/L dan Klorida sekitar 104 mEq/L dengan konsentrasi zat terlarut lain yang lebih

kecil dibanding dalam plasma. Sewaktu larutan ini mengalir di duktus, larutan prekursor ini mengalami reabsorpsi

sebagian ion Natrium dan Klorida.

1. Apabila kelenjar keringat sedikit dirangsang, cairan prekursor mengalir melalui duktus secara lambat. Kemudian

direabsorpsi oleh duktus sehingga konsentrasi Natrium dan Klorida turun menjadi 5 mEq/L dan sebagian besar

cairan tersebut juga direabsorpsi.

2. Apabila kelenjar keringat kuat dirangsang, cairan prekursor dibentuk dalam jumlah banyak dan duktus ini hanya

mengabsorpsi Natrium dan Klorida dalam jumlah sedikit sehingga dapat mencapai tingkat maksimum 50-60 mEq/L

dan hanya sedikit cairan yang direabsorpsi.

(Sumber : Guyton & hall, 892)

KLASIFIKASI RESEPTOR DALAM SISTEM INTEGUMEN

Merkel’s disk : sentuhan

Meissner corpuscle : raba

Vater paccini : tekanan, sentuhan , dan vibrasi

Free nerved ending : pain dan thermoreceptor

Ruffini corp : stretching &pressure

Krause : receptor dingin

Page 7: Organ Tubuh

Muscle spindle & golgi tendon : mecanoreceptor

(sumber : presentasi dr. Bambang Sumantri)

I. Mechanoreceptors

Sensibilitas kulit (epidermis and dermis)

Free nerve endings

Percabangan

Merkel’s discs

Spray endings

Ruffini’s endings

Ujung reseptor

Meissner’s corpuscles

Krause’s corpuscles

Sensibilitas kedalaman jaringan

Free nerve endings

Percabangan

Spray endings

Ruffini’s endings

Ujung reseptor

Pacinian corpuscles

Muscle spindles

Golgi tendon receptors

Pendengaran

Reseptor suara pada koklea

Keseimbangan

Reseptor Vestibular

Arteri

Aorta

II. Thermoreceptors

Dingin

Krause’s corpuscles

Panas

Ruffini’s endings

III. Nociceptors

Nyeri

Free nerve endings

IV. Electromagnetic receptors

Penglihatan

sel batang reseptor gelap

sel kerucut receptor terang

V. Chemoreceptors

Rasa

Papila lidah

Bau

Epitel olfaktori

Page 8: Organ Tubuh

aorta dan badan carotid

Gula darah, asam amino, asam lemak

Hypothalamus

(sumber : Guyton n Hall)

KOMPONEN DALAM DARAH

Plasma darah

Cairan bening kekuningan yang unsure pokoknya sama dengan sitoplasma, Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung

campuran kompleks zat organik dan anorganik.

Protein plasma mencapai 7 % plasma dan merupakan satu-satunya unsure pokok plasma yang tidak dapat menembus

membran kapiler untuk mencapai sel. Ada 3 jenis protein plasma yang utama, yakni albumin, globulin, dan fibrinogen.

1. Albumin

Protein plasma yang terbanyak, sekitar 55-60%, tetapi memiliki ukuran paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan

bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah.

Koloid adalah zat yang berdiameter 1 nm sampai 100 nm, sedangkan kristaloid adalah zat yang berdiameter

kurang dari 1 nm. Plasma mengandung koloid dan kristaloid.

Tekanan osmotic koloid ditentukan berdasarkan jumlah partikel koloid dalam larutan. Tekanan ini merupakan

suatu ukuran ”daya tarik” plasama terhadap difusi air dari cairan ekstraseluler yang melewati membran kapiler.

2. Globulin

Membentuk sekitar 30% protein plasma

Alfa dan beta globulin disintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa

hormon, berbagai substrat, dan zat yang penting lainnya.

Gamma globulin(imunoglobulin) adalah antibodi. Ada lima jenis imunoglobulin yang diproduksi jaringan

limfoid dan berfungsi dalam imunitas.

3. Fibrinogen

Membentuk 4 % protein plasma, disintesis di hati dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan

darah.

Page 9: Organ Tubuh

Plasma juga mengandung nutrien, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin, dan zat-zat sisa.

1. Nutrien : asam amino, gula, dan lipid yang diabsorbsi dari saluran

pencernaan.

2. Gas darah : oksigen, karbondioksida, dan nitrogen.

3. Elektrolit plasma : ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium bikarbonat, fosfat, dan ion sulfat.

Elemen pembentuk darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit.

Eritrosit

Memiliki fungsi antara lain:

- Mentranspor oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen.

- Berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer

asam basa

Bersikulasi selama 120 hari sebelum menjadi rapuh dan mudah pecah. Walaupun sel darah merah matang tidak memiliki

nuklei, mitokondria, atau pun retikulum endoplasma, enzim sitoplasmanya mampu memproduksi ATP untuk waktu yang

terbatas ini.

Leukosit

Memiliki fungsi antara lain :

1. Granular

a. Netrofil : sel fagositik khususnya bakteri

b. Eosinofil : sel fagositik khusus terhadap kompleks antigen-antibodi dan dapat bertambah banyak selama

infestasi parasit

c. Basofil : serupa dengan sel mast dan dapat membebaskan histamin dan heparin dalam reaksi alergi

2. Agranular

a. Limfosit :

Berperan dalam mekanisme pertahanan imunologik tubuh

Bila ada antigen spesifik, sebagian limfosit (sel B) berdiferensiasi menjadi sel plasma yang akan

menghasilkan antibodi

b. Monosit :

Fagosit kuat yang berdiferensiasi menjadi makrofag jaringan pada tempat terjadi infeksi kemudian akan

menghancurkan bakteri, benda asing, dan debris sel

Rentang kehidupan : Setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam

sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama beberapa hari, beberapa minggu, atau

beberapa bulan tergantung jenis leukositnya. Leukosit memiliki sifat diapedesis, yaitu kemampuan untuk

menembus pori-pori membran kapiler dan masuk ke dalam jaringan.

Trombosit

Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian perdarahan) dan perbaikian pembuluh darah yang robek.

KLASIFIKASI LUKA

Berdasarkan Patofisiologi, luka dibedakan menjadi :

1. Abrasi

Merupakan perlukaan paling superfisial, dengan definisi tidak menebus lapisan epidermis

2. Kontusi (memar)

Page 10: Organ Tubuh

Terjadi karena kebocoran pada pembuluh darah dengan epidermis yang utuh oleh karena proses mekanis

3. Laserasi

Berbeda dengan luka iris dimana pada luka gores jringan yang rusak menyobek bukan mengiris.

Laserasi dapat dibedakan dari luka iris :

Garis tepi memar dan kerusakan memiliki area yang sangat kecil sehingga untuk pemeriksaanya kadang

dibutuhkan bantuan kaca penbesar.

Keberadaan rangkaian jaringan yang terkena terdapat pada daerah bagian dalam luka, termasuk

pembuluh darah dan saraf .

Tidak adanya luka lurus yang tajam pada tulang dibawahnya,terutama jika yang terluka daerah tulang

tengkorak.

Jika area tertutup oleh rambut seperti kulit kepala, maka rambut tersebut akan terdapat pada luka.

4. luka insisi

PENYEMBUHAN LUKA

Pada kasus Ontoseno, jaringan yang rusak adalah epidermis, dermis, hingga ke pembuluh darah. Kerusakan pembuluh

darah direcovery oleh trombosit. Sedangkan recovery jaringan dermis dan epidermis dijelaskan sebagai berikut:

1. karena rusaknya hingga ke pembuluh darah, maka disebut luka dalam

2. fase inflammatory

a. merupakan fase pembekuan darah pada daerah luka (terbentuk scab)

Proses pembekuan darah

b. sel epitel bermigrasi silang pada luka dan membelah diri untuk membentuk jaringan baru

c. permeabilitas pembuluh darah meningkat untuk mengantarkan sel fagosit (monosit dan limfosit untuk

membunuh mikroba)

d. mulai terbentuk fibroblast

3. fase migratory

a. merupakan fase dimana sel epitel mulai membentuk jembatan diantara luka (dibawah scab)

b. fibroblast mulai mensistesa jaringan luka

Protrombin

Ca++Aktivator protrombin

Trombin

Fibrinogen Fibrinogen Monomer

Ca++Benang-benang Fibrin

Benang fibrin yang saling berikatan

Trombin Faktor stabilisasi fibrin yang teraktivasi

Page 11: Organ Tubuh

c. pembuluh darah yang luka mulai diperbaiki oleh trombosit

4. fase proliferatif

a. merupakan fase dimana pembentukan sel epitel lebih intensif

b. jaringan epidermis yang baru mulai terbentuk

c. fibroblast mulai membentuk kolagen

5. fase maturation

a. scab mengelupas

b. epidermis mulai kembali pada ketebalan normal

c. serat kolagen mulai tersusun normal

d. fibroblast mulai menghilang

e. pembuluh darah kembali normal

(sumber : Tortota)

KESIMPULAN

Pemicu 1 Blok 2

Ontoseno mempunyai kulit berwarna sawo matang sedang berjalan di ladang. Ketika hendak mengusap keringat, tiba-

tiba tangannya terkena duri pada tanaman semak belukar sehingga kulit lengan kanannya tertusuk, keluat darah sedikit

dan terasa perih.

Ontoseno memiliki kulit sawo matang karena dalam kulit terdapat melanocytes yang menghasilkan pigmen melanin

(coklat).

Ontoseno mengeluarkan keringat karena dalam kulit terdapat kelenjar keringat. Keluarnya keringat tersebut diatur oleh

syaraf simpatik. Banyak sedikitnya keringat tergantung pada kebutuhan tubuh akan pengaturan suhu.

Setelah tertusuk, lengan kanan Ontoseno mengalami luka, lapisan epidermis, dermis serta pembuluh darah rusak,

sehingga mengeluarkan darah. Luka tersebut dapat tertutup melalui proses penutupan luka yang meliputi fase

inflammatory, fase migratory fase proliferatif, fase maturation.

Ketika tertusuk duri, lengan Ontoseno terasa perih. Hal ini disebabkan karena di dalam kulit terdapat ujung-ujung syaraf

reseptor. Yang menyebabkan rasa nyeri adalah ujung syaraf free nerve endings.

Salah satu penyebab rasa nyeri dalam luka ontoseno adalah masuknya bakteri dari duri. Bakteri-bakteri terebut

dinetralisasi oleh sel-sel leukosit yang memuliki sifat diapedesis. Proses netralisasi bakteri dibut phagositosis.

TULANG DAN RANGKA

ANATOMI RANGKA

Page 12: Organ Tubuh

Aksilar :

Tengkorak

1. Kranium : melindungi otak

Tulang frontal: membentuk dahi, langit - langit rongga nasal, dan kantong mata

Tulang parietal

Tulang oksipital : membentuk bagian belakang kranium

Tulang temporal : membentuk sisi kranium

Tulang etmoid : penyangga penting rongga nasal

Page 13: Organ Tubuh

Tulang sfenoid : membentuk dasar anterior kranium

Osikel auditori : untuk proses pendengaran

Tulang womian : tulang kecil yang terdapat di dalam sutura

2. Tulang wajah :

Tulang nasal : penyangga hidung

Tulang palatum : membentul langit - langit mulut, tulang orbital, rongga nasal

Tulang zigomatik : tonjolan tulang pipi

Tulang maksilar : rahang atas

Tulang lakrimal : berisi celah - celah untuk lintasan duktus lakrimal yang mengalirkan air mata

ke rongga nasal

Tulang vomer : membentuk septum nasal

Konka nasal inferior

Mandibula : rahang bawah

3. Tulang hioid : bentuknya tapal kuda, tidak berartikulasi dg tulang lain.

4. Sinus pranasal : terdiri dari ruang - ruang udara dalam tegkorak yang berhubungan dengan rongga nasal.

( Sloane, 2003 )

Vertebra

Kolumna vertebra : menyangga berat tubuh dan melindungi medula spinalis.

( 12 vertebra toraks, 5 vertebra lumbal, 5 vertebra sakrum, 3-5 koksigeal ) ( Sloane, 2003 ).

Sternum dan Iga

Page 14: Organ Tubuh

1. Sternum : Tulang dada ( manubrium atas, badan, prosesus sifoid )

2. Tulang iga : 7 pasang iga sejati, 3 pasang iga semu, 2 pasang iga melayang

Apendikular :

Gilder Pektoral ( bahu )

1. Skapula ( tulang belikat )

2. Klavikula ( tulang kolar )

Lengan

1. Humerus : tulang tunggal pada lengan atas

2. Lengan bawah : radius dan ulna

Tangan

Ada tiga macam tulang yang menyusun tangan, yaitu:

1. Tulang Pergelangan Tangan (Karpus)

Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal irteguler yang tersusun dalam dua baris, dan setiap

barisnya terdiri dari empat tulang. Barisan tulang karpal proksimal yang terdiri dari navicular(skafoid),lunatum,

trikuetral(triangular),dan pisiform. Barisan tulang karpal distal yang terdiri dari: Trapezium, Trapezoid, Kapitatum,

Hamatum.

2. Tangan (metacarpus)

Tangan tersusun dari lima tulang metakarpal’dimana semua tulang metacarpal berukuran serupa kecuali tulang

metacarpal pertama pada ibujari. Setiap tulang metacarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi

dengan barisan distal tulang karpal pergelangan tangan.kepala tulang metacarpal membentuk buku jari yang

menonjol pada tangan.

3. Tulang – tulang jari (phalanges)

Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang proksimal,tulang medial, dan tulang distal, kecuali ibu jari yang hanya

memiliki tulang proksimal dan medial saja. ( Sloane, 2003 )

Gilder pelvis (tulang panggul)

Tungkai bawah

1. Femur ( paha ): tulang terpanjang dan terkuat

2. Tungkai : tibia dan fibula

Page 15: Organ Tubuh

Tulang Telapak Kaki dan Jari Kaki

Tarsal adalah terdiri dari 7 buah tulang. Tulang yang terbesar adalah atau biasa disebut tumit. Tarsal membentuk

artikulasio dengan metatarsal, yaitu kelima jari kaki.

Falang adalah tulang penyusun jari. Seperti pada jari tangan, terdapat 2 buah falanges pada masing-masing ibu

jari dan 3 buah falanges pada jari lain. Di antara falanges terdapat sendi engsel yang memungkinkan gerak satu bidang.

Ibu jari kaki tidak sefleksibel ibu jari tangan. Hal ini disebabkan pada ibu jari kaki tidak memiliki sendi karpometakarpal

seperti yang dimiliki ibu jari tangan. Pada ibu jari tangan terdapat sendi pelana yang membuat ibu jari tangan lebih bebas

bergerak daripada ibu jari kaki. ( Guyton, 2006 )

KLASIFIKASI TULANG

a. Tulang panjang contoh: humerus, radius, ulna, femur, tibia, dan fibula.

b. Tulang datar contoh: sternum, scapula, dan parietal.

c. Sutural contoh: tulang diantara tulang datar pada tengkorak di garis sutura

d. Tulang tak beraturan contoh: ruas-ruas tulang belakang

e. Tulang pendek contoh: carpal dan tarsal

f. Tulang sesamoid contoh: patella ( Ganong, 2008 )

FISOLOGI TULANG

1. Tulang memberikan topangan dan bentuk tubuh

2. Pergerakan. Tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah persendian sebagai pengungkit.

3. Perlindungan. Sistem rangka melindungi organ - organ lunak yang ada dalam tubuh

4. Pembentukan sel darah ( hematopoiesis ). Sumsusm tulang merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalam

tulang sternum, tulang iga, badan vertebra, tulang pipih dan kranium, pada bagian ujung tulang panjang,

merupakan tempat produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosirt.

5. Tempat penyimpanan mineral ( Sloane, 2003 ).

HISTOLOGI TULANG

Tulang Rawan ( Kartilago )

Kartilago Hyalin

Page 16: Organ Tubuh

Mtrixnya terdiri dari kolagen tipe II, proteoglycans, glycoproteins, dan extracellular fluid. Berwarna coklat kebiru-

biruan, semi tembus cahaya, dan lunak. Terletak di hidung, laring, akhir dari tulang rusuk, dan cincin trakea dan bronkus.

Histogenesis dan pertumbuhan :

Individual mesenchymal cells berkumpul membentuk pusat kondrofikasi berdiferensiasi menjadi kondroblas

sekresi matriz kartilago disekelilingnya terbentuk lacuna kondroblas yang dikelilingi matrixnya disebut kondrosit

cell division lebih dari 2 kondrosit disebut isogenous groups.

Perikondrium terbentuk di batas luar ketika proses pembentukan kondrosit.

Teritorial matrix merup\akan matrix yang berada di sekeliling lacuna, mengandung sedikit kolagen dan banyak

kondrotinsulfat. Sedangakan interteritorial matrix adalah matrix terbesar dan mengandung lebih banyak kolagen, serta

lebih sedikit kandunagn proteoglikannya. ( Junqueira, 2007 )

Gambar Hyalin Kartilago

Kartilago Elastik

Ditemukan di aurikula telinga, dinding telinga bagian luar, saluran eustachius, epiglottis, dan tulang rawan kuneiformis di

laring, pada bagian perikondrium, lebih banyak mengandung elastic fiber, sehingga lebih elastis. Kondrositnya lebih besar

bila dibandingkan dengan kartilago hyaline. Memiiki warna kekuningan darena memiliki elastin dalam serat elastis.

( Junqueira, 2007 )

Kartilago Fibrosa

Merupakan jaringan intermediate antara jaringan ikat padat dan kartilago hyalin. Terdapat pada discus invertebralis,

simfisis pubis, dan dalam tendon-tendon tertentu. Matrixnya mengandung kolagen tipe I dan bersifat asidofilik. Tidak

terdapat perikondrium yang dikanali dalam kartilago fibrosa. ( Junqueira, 2007 )

Kharakteristik Tulang Rawan

Tulang rawan = Jaringan yang terdiri dari sel-sel rawan yang terdapat kondrosit dan bahan dasar tulang rawan

sebagai bahan antar sel

Terdapat 3 jenis tulang rawan berdasarkan karakteristiknya :

1 Tulang rawan hyalin

Ciri-ciri : -Konsistensi lunak, agak elastis

-Warna kebiru-biruan

-Bahan dasar homogen

2 Tulang rawan elastis :

Ciri-ciri : -Warna kekuning-kuningan

-Lebih fleksibel dan elastis

-Bahan dasar terdapat anyaman sabut-sabut elastis dalam berbagai arah terutama di sekitar kondrosit,sabut

ini kemudian melanjutkan diri ke perikandrium

-Kondrosit,tudung sel tulang rawan dan kelopmpok isogen seperti pada tulang rawan hyalin

3 Tulang rawan fibrious :

Page 17: Organ Tubuh

Ciri-ciri : -Kondrosit dan tudung sel tulang rawan seperti pada tulang hyalin

-Kelompok isogen hanya sedikit,karena bahan antar sel agak padat

-Kemungkinan sel membelah diri sedikit

-Terdapat bahan sabut kolagen berbagai arah

-Merupakan peralihan antara jaringan ikat fibrilair dengan jaringan tulang rawan

(Keeton, 1980 )

Tulang ( Bone )

Tulang adalah jaringan ikat kaku, keras dan berbentuk tetap. Matrix terdiri dari komponen organic dan anorganik.

Komponen organic merupakan kumpulan kristal-kristal kalsium hidroksiapatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor yang

banyak. Sedangkan komponen anorganik berisi kolagen tipe I. Matrix ektravaskulernya telah mengandung kalsium

sehingga menutup jalanya sekresi sel didalamnya. Akan tetapi, pertukaran zat antara osteosit dan kapiler darah tetap

bisa berjalan karena adanya komusikasi melalui kanalikuli. Periosteum melapisi bagian luar tulang, sedangkan

endosteum melapisi bagian dalam tulang. ( Junqueira, 2007 )

Gambar : Penampang system harverst

Sel-sel tulang : Osteoprogenitor cells, Osteoblas, Osteosit, dan Osteoklas.

Osteoprogenitor cells

Merupakan embryonic mesenchymal cells, sehingga menjaga kemampuan mitotik (sangat berpotensi untuk

berdiferensiasi menjadi Osteoblas). Berada pada bagian dalam periosteum, lapisan canal harvest, dan di dalam

endosteum.

Osteoblas

Terbentuk dari Osteorogenitor cells yang telah berdiferensiasi. Tumbuh dibawah pengaruh Bone Morphogenic Protein

(BMP) dan Transforming Growth Factor β. Osteoblas juga berperan dalam sistesis komponen organic dari matrix

Page 18: Organ Tubuh

Gambar Berbagai Bentuk Tulang

(Kolagen tipe I, Peptioglikan, dan glikoprotein). Mengalami proses aposisi tulang yaitu komponen matrix disekresi pada

permukaan sel yang berkontak dengan matrx tulang yang lebih tua, dan lapisan matrix baru (namun belum terkapur),

yang disebut Osteoid, diantara lapisan osteoblas dan tulang yang baru dibentuk. ( Junqueira, 2007 )

Osteosit

Merupakan sel tulang yang telah dewasa. Di dapat dari osteoblas yang berdeferensiasi. Terdapat didalam lacuna yang

terletak diantara lamela-lamela matrix. Jumlahnya 20.000 – 30.000 per mm3. sel-sel ini secara aktif terlibat untuk

mempertahankan matrix tulang dan kematianya diikuti oleh resorpsi matrix tersebut.

( Junqueira, 2007 )

Osteoklas.

Berinti banyak. Memiliki peranan penting dalam proses resorpsi tulang. Berasal dari penggabungan sel-sel sumsum

tulang. Osteoklas mensekresi kolagenase dan enzim lain sehingga memudahkan pencernaan kolagen setempat dan

melarutkan kristal gram kalsium. Aktifinasnya dipengaruhi oleh hormone sitokinin. Osteoklas memiliki reseptor untuk

kalsitokinin, yakni suati hormone tiroid, tetapi bukan untuk hormone paratiroid. Akan tetapi osteoblas memiliki reseptor

untuk hormone paratiroid dan begitu teraktivasi oleh hormone ini, osteoblas akan memperoduksi suatu sitokin yang

disebut factor perangsang osteoklas. ( Junqueira, 2007 )

HORMON YANG BEKERJA PADA PERTUMBUHAN TULANG

1. Kelenjar hipofisis anterior / kelenjar pertumbuhan : berfungsi meningkatkan kecepatan mitosis kondrosit dan

osteoblas serta meningkatkan kecepatan sintesis protein (kolagen, matriks, kartilago dan enzim untuk

pembentukan kartilago tulang).

2. Tiroksin (kelenjar tiroid) : berfungsi untuk meningkatkan kecepatan sintesis protein dan meningkatkan produksi

energi dari semua jenis makanan.

3. Insulin : berfungsi dalam meningkatkan produksi energi dari glukosa.

4. Paratiroid : berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium dari tulang ke darah dan meningkatkan absorpsi

kalsium oleh usus halus dan ginjal.

5. Kalsitonin : berfungsi dalam menurunkan reabsorpsi kalsium dari tulang (menurunkan kadar kalsium dalam

darah).

6. Estrogen dan testosteron : berfungsi untuk mempercepat penutupan epifisis tulang panjang dan untuk membantu

menahan kalsium dalam tulang untuk mempertahankan matriks tulang yang kuat. ( Sanlon, 2008 )

PENULANGAN ENDOKONDRAL

Page 19: Organ Tubuh

1. Pembentukan model kartilago hyaline

2. Perikondrium tervaskularisasi

3. Osteoblast mensekresikan matrix

4. Kondrosit dalam mengalami diapsis, mati dan berdegenerasi.

5. Osteoklas membentuk lubang di dalam tulang sub periosteal.

6. Terbentuk kartilago yang telah terkalsifikasi.

7. Osteoklas mulai meresorpsi kartilago yang terkalsifikasi.

8. Tulang subperiosteal menebal

9. Ossifikasi mulai epifisis.

10. Pertumbuhan tulang terjadi di lempeng epifiseal.

11. Epifisis dan Diafisis

( Gartner, 2007 )

PROSES KALSIFIKASI TULANG

Osteoid Ca2+ dan PO43- konsentrasi tinggi vesikel matrix memproduksi pompa kalsium transport ion Ca2+ ke

dalam vesikel konsentrasi ion Ca2+ lebih tinggi kristalisasi pertumbuhan kristal hidroksiapatit menembus

membrane isi dari vesikel keluar. ( Gartner, 2007 )

GANGGUAN PADA TULANG

1. Fraktura : patah tulang

2. Fisura : retak tulang

3. Nekrosa : kematian sel tulang yang tidak diprogram

4. Gangguan ruas tulang belakang : kifosis, lordosis, skoliosis ( Sloane, 2003 )

PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANG

1. pertumbuhan jaringan tulang baru (callus) pada awalnya membentuk jembatan antara tulang yang terputus.

Bagian-bagian pembentuk callus berasal dari osteoblast (dari periosteum yang robek) dan berkembang di sekitar

patahan (disebut eksternal callus). Bagian callus yang terbentuk dari sel osteoblast (dari endosteum)

berkembang diantara fragmen akhir tulang yang patah dan diantara dua sumsum tulang (internal callus)

2. sekitar 48 jam setelah fracture, osteoblast dan osteosit mulai aktif membelah, menutupi fracture. Selama satu

minggu, osteoblast membentuk trabeculae baru di dekat garis patahan (internal callus). Beberapa hari setelah itu,

osteoblast dari periosteum membentuk lengkung disekitar fragmen tulang (eksternal callus).

3. fase yang terakhir adalah remodeling. Komponen-komponen tulang yang mati dari fragmen ynag patah diserap

oleh osteoclast. Tulang kompak yang patah mula-mula diganti dengan jaringan berongga lalu lama kelamaan

akan digantikan dengan tulang kompak lagi. ( Tortora, 2005 )

SENDI

KLASIFIKASI SENDI

Secara struktural :

1. Persendian fibrosa, yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan ikat fibrosa.

2. Persendian kartilago, yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago.

3. Persendian sinovial, yaitu persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligament artikular

yang membukuskan.

Primarry Centre Of Ossification

SecondaryCentre Of Ossification

Page 20: Organ Tubuh

Gambar Sendi sinovial

Menurut fungsinya :

1. Sendi sinartosis (sendi mati), sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.

Sendi jenis ini antara lain adalah :

a. Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang hanya ditemukan pada tulang

tengkorak. Contoh: sutura sagital dan parietal.

b. Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. Contoh: lempeng epifisis

sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang anak.

2. Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)

Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap torsi dan kompresi. Sendi jenis ini antara lain

adalah:

a. Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi

dan memungkinkan terjadi sedikit gerakan. Contoh: simpisis pubis

b. Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat

kolagen. Contoh: ditemukan pada tulang yang bersisihan seperti radius dan ulna, serta tibia dan fibula

c. Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantong tulang, seperti

pada gigi yang tertanam pada tulang rahang

3. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi synovial

Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinofial.

Klasifikasi persendian synovial terdiri dari:

a. Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk kedalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain.

Contoh: sendi panggul dan bahu

b. Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua, sehingga

memungkinkan gerakan kesatu arah.

Contoh: sendi lutut dan siku.

c. Sendi kisar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas cekungan tulang kedua dan dapat berputar kesemua

arah.

Contoh: tulang atas, persendian bagian kepala

d. Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang.

Contoh: sendi antara tulang radius dan tulang karpal

e. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan konkaf pada sisi lain,

sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana

sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal pada ibu jari.

f. Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga

memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya. Persendian semacam ini

disebut sendi nonaksia.

Misalnya: Persendian intervertebra, dan persendian antara tulang-tulang karpa dan tulang-tulang tarsal. ( Setiadi,

2007 )

HISTOLOGI PERSENDIAN SINOVIAL

Page 21: Organ Tubuh

Sendi sinovial tersusun atas:

1. Tulang rawan sendi

Tersusun atas tulang rawan hialin yang berfungsi untuk melindungi tulang dari benturan dan meredam tekanan.

2. Rongga sendi

Tempat cairan sinovial

3. Kapsul sendi

4. Cairan sinovial

Cairan sinovial berasal dari filtrasi darah yang disekresikan fibroblast dalam membrane sinovial, cairan ini

berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah gerakan .

5. Reinforcing ligament

Beberapa persendian sinovial menguat dan mengeras oleh ligament yang menutupinya. Berfungsi untuk

mempertebal kapsul sendi, reinforcing ligament terbagi menjadi dua yaitu extracapsular ligament yang berada di

luar kapsul sendi dan intracapsularligamen yang berada di dalam.

6. Syaraf

Syaraf akan mendeteksi rasa nyeri pada persendian dan memonitor peregangan pada sendi.

7. Pembuluh darah

Supli pembuluh darah untuk membentuk cairan sinovial. ( Sloane , 2003 )

FISIOLOGI PERSENDIAN

1. mempermudah gerakan antara kedua ujung-ujung tulang

2. berperan dalam pertumbuhan tulang ke arah memanjang ( Sloane, 2003 )

GANGGUAN PERSENDIAN

1. Artitis (inflamasi sendi)

a. osteoartritis konsekuensi alami menjadi tua

kartilago artikular menjadi aus

sendi menjadi kasar, kaku, dan nyeri

b. artritis reumatoid : merupakan penyakit autoimun (sistem imum keliru mengarahkan kemampuan destruktifnya

pada bagian tubuh). Menyebabkan ketidakmampuan berjalan / bergerak

c. artritis gouti : disebabkan karena penumpukanasam urat.

d. artritis infeksius : peradangan dalam persendian.

2. Terkilir : merupakan cedera sendi yang disebabkan karena perenggangan ligamen / tendon.

3. Dislokasi / luksasi : disebabkan karena kesalahan letak permukaan artikulasi suatu persendian.

4. Bursitis : merupakan peradangan pada bursa yang menyatu dengan sendi yang terjadi akibat ekskresi sendi yang

berlebihan / infeksi. ( Sloane, 2003 )

Page 22: Organ Tubuh

OTOT

HISTOLOGI OTOT

1. otot polos

a. bekerja tidak sadar, memiliki satu inti, tidak bercabang

b. seratnya terdiri atas filament intermediate yang tebal (disebut caveolae)

c. berada pada system pencernaan, system pencernaan, dsb

d. bereaksi atas rangsang syaraf, hormone, dan factor lingkungan

2. otot lurik

a. bekerja secara sadar, memiliki inti banyak sehingga pembentukan ATP lebih cepat, bercabang

b. terdiri dari serat yang dilapisi oleh sarcolemma

c. tiap serat terdapat myofibril yang terdiri dari miofilamen tebal (berisi myosin) dan miofilamen tipis (berisi

aktin)

d. berada pada alat gerak (skeleton)

3. otot jantung

a. bekerja secara tidak sadar, berinti banyak, bercabang

b. hanya ada pada jantung

c. memiliki sarcoplasma sehingga mitokondrianya lebih banyak ( Guyton, 2006 )

KHARAKTERISTIK OTOT

1. Kontraktilitas : Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak

melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terengolasi karena kontraksi pada setiap diameter sel berbentuk

kubus atau bulat hanya akan menghasilkan pemendekan yang terbatas

2. Eksibilitas : Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf

3. Ekstensibilitas : Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi panjang otot saat rileks.

4. Elastisitas : Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau meregang. ( Sloane,

2003 )

STRUKTUR OTOT

1. Sarcoplasm

Cairan yang memenuhi ruang antara myofibril. Sarcoplasm mengandung sejumlah potassium, magnesium, dan

fosfat serta beberapa enzim protein. Di dalam sarcoplasm juga terdapat sejumlah mitokondria yang terletak

parallel pada myofibril. Mitokondria ini mensuplai kontraksi myofibril dengan sejumlah ATP.

2. Sarcoplasmic Reticulum

Reticulum yang berada pada sarcoplasm. Keberadaan sarcoplasmic reticulum sangat diperlukan dalam

mengatur kontraksi otot. Otot yang memiliki kontraksi kuat maka memiliki sarcoplasm reticulum yang luas.

3. Sarcolemma

Sarcolemma merupakan membrane sel dari serat otot. Sarcolemma terdiri dari membrane sel yang sebenarnya,

disebut dengan plasma membrane, dan selaput luar yang terbuat dari lapisan polisakarida tipis yang berisi

banyak kolagen fibril. Pada setiap serat otot, permukaan lapisan sarcolemma melebur dengan serat tendon, dan

serat tendon berkumpul untuk membentuk tendon otot yang berada di dalam tulang.

4. Myofibrils; Actin and Myosin Filaments.

Setiap serat otot terdiri dari ratusan myofibril, yang terdiri dari 1500 miofilamen tebal (berisi myosin) dan 3000

miofilamen tipis (berisi aktin). Dimana molekul-molekul protein ini bertanggung jawab terhadap kontraksi otot.

( Guyton, 2006 )

Page 23: Organ Tubuh

FISIOLOGI OTOT

1. Pergerakan : Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut

melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.

2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur : Otot menopang rangka dan

mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk

terhadap bgaya gravitasi.

3. Produksi panas : Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untuk

mempertahankan suhu normal tubuh. ( Sloane, 2003 )

KELAINAN OTOT

1. Muscular Dysthrophy

Penyakit yamg memnghancurkan otot yang biasanya muncul pada masa anak anak.

Gambar. Muscular Dysthrophy

2. Myofascial Pain Syndrom

Rasa nyeri apabila tersentuh

3. Fibromyalgia ( Marieb, 2001 )

KERJA OTOT BERDASARKAN TUJUAN KERJANYA

Otot antagonis

Terdapat dua tau lebih yang tujuan kerja ototnya berlawanan. JIka otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua

berelaksasi sehingga otot terangkat.contoh dari otot antagonis adalah otot bisep dan otot trisep. Otot bisep merupakan

otot yang memiliki dua ujung(tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Sedangkan

otot trisep merupakan otot yang merupakan memilki tiga ujung(tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas

bagian belakang. Untuk mengangkut lengan bawah , otot bisep berkontraksi dan otot trisep berkontraksi. Untuk

menrunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.

Otot sinergis

Terdapat dua otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot-otot itu

berkontraksi bersama menjadi akurat. Contoh Gerak Sinergis ialah jika kita minum segelas air, otot bisep pada lengan

akan menjadi penggerak utama untuk memfleksi lengan bawah. Pada saat yang sama, otot-otot bahu akan menjaga

persendian tetap stabil sehingga air akan masuk ke mulut kita. Otot bahu dianggap bekerja sinergis karena kontribusinya

membuat gerakan lebih efektif. ( Arief, 2007 )

TAHAP – TAHAP KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT

1. Tahap-tahap kontraksi otot rangka

a. Pelepasan muatan oleh neuron motorik

Page 24: Organ Tubuh

b. Pelepasan transmiter (asetilkolin) di end-plate motorik

c. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotinik

d. Pengikatan konduktansi Na+ dan K+ di membran end-plate

e. Pembentukan potensial end-plate

f. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut otot

g. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus T

h. Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum sarkoplasma serta difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamen

tipis

i. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat pengikatan miosin di molekul aktin

j. Pembentukan ikatan silang antara aktin dan miosin dan pergeseran filamen tipis pada filamen tebal,

sehingga menghasilkan gerakan

2. Tahap-tahap relaksasi otot rangka

a. Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma

b. Pelepasan Ca2+ dari troponin

c. Penghentian interaksi antara aktin dan miosin ( Ganong, 2008 )

PERBEDAAN FISIK OLAHRAGAWAN DAN BUKAN OLAHRAGAWAN

1. Otot olahragawan lebih tampak atatu terbentuk

2. Badan lebih kencang

3. Pada olahragawan, ototnya mengalami hipertofi(otot menjadi besar dan kuat)

4. Kekar

5. Lebih padat

6. Olahragawan tidak cepat merasa lelah karena mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya ( Guyton, 2006 )

SARAF DALAM SISTEM GERAK

1. Sel saraf sensorik

Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan), ke

system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,

karena berhubungan dengan alat indera.

2. Sel saraf Motorik

Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat (otak atau sumsum tulang

belakang) menuju ke kelenjar tubuh. Sel saraf motorik disebut juga dengan sel saraf penggerak, karena berhubungan

erat dengan otot sebagai alat gerak.

3. Sel saraf penghubung

Sel saraf penghubung disebut juga dengan sel saraf konektor, hal ini disebabkan karena fungsinya meneruskan

rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik. ( Setiadi, 2007 )

MEKANISME GERAK

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak

refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk

selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai

perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa

memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari

Page 25: Organ Tubuh

terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini merupakan gerak

yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen dari neuron

sensorik ,interneuron, dan neuron motorik, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang

paling sederhanahanya memerlukandua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks bekerja

bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang,

kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di

dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas

ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di

dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila

set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. ( Amien, 1987 )

RINGKASAN PEMBAHASAN LEARNING ISSUES

1. MACAM, FUNGSI, KANDUNGAN, DAN KELENJAR PENGHASIL HORMONE

Hormon diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan komposisinya, yaitu :

1. Protein dan Polipeptida

Dapat larut dalam air, contohnya : Insulin, Glokagon, dan FSH.

2. Derivat Asam Amino

Dapat larut dalam air, contohnya : Tiroksin dan Epinefrin.

3. Steroid dan Derifat Asam Lemak

Dapat larut dalam lemak, contohnya : Progesteron, Testosteron, dan Estradiol.

Kandungan hormon

1. Protein dan polipeptida

Cirinya larut dalam air. Contohnya yakni pada FSH, dan hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.

2. Derivat asam amino

Cirinya larut dalam air. Contohnya yakni pada tiroksin, epinefrin

3. Steroid

Merupakan senyawa lipid larut. Bersirkulasi dalam plasma yang mentranspor

protein. Contohnya terdapat pada hormon testosteron, estrogen, progesteron,

dan kortisol.

4. Derivat asam lemak

Contohnya terdapat pada progesteron, testosteron, ekstradiol.

5. Eicosanoid

Molekul kecil dengan 5 rantai karbon

Fungsinya mengatur aktivitas selular dan proses enzim

a. Kelenjar Hipofisis

Pada saat pembentukan embrio, kelenjar hipofisis terbentuk dari 2 jaringan yaitu ektoderm oral dan jaringan

saraf. Sehingga ada 2 tempat asal yang menyebabkan ada 2 kelenjar yaitu Neurohipofisis (berkembang dari jaringan

saraf, terdiri dari pars nervosa dan Infundibulum (batang dan eminensia mediana)) dan Adenohipofisis (berkembang dari

jariangan ektoderm oral, terdiri dari Pars Distalis, Pars Tuberalis, dan Pars Intermedia).

Sistem hipotalamo hipofisis

Yang dimaksud sistem ini adalah 3 tempat pelepasan hormon dan 3 hormon yang dihasilkan.

Page 26: Organ Tubuh

Nuklei (Neuron Sekretoris) Hipotalamus : nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikular. Transpor hormon mulai dari

badan sel (dirangsang) akson ujung akson yang berada pada neurohipofisis hormon yang dihasilkan merupakan

peptida.

Nuklei Dorsal Medial, ventral medial, dan nuklei infundibulum hipotalamus.

Transpor mulai dari badan sel akson berakit pada eminensia mediana (Tempat hormon disimpan dan dibebaskan)

Dihasilkan oleh sel-sel sekretoris pada bagian pars distalis dan dibebaskan kedalam kapiler darah di bagian kedua sistem

portal.

Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 2 lobus, yaitu interior dan posterior.

a. Kelenjar hipofisis posterior

Hormon Antidiuretik (ADH) meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus ginjal (air di kembalikan ke dalam darah)

Hormon oksitosin meningkatkan kontraksi miometrium (saat bersalin) dan meningkatkan pelepasan susu ibu dari

kelenjar mamae

b. Kelenjar hipofisis anterior

Beberapa sel yang mensekresi hormone dalam hipofisis anterior adalah sebagai berkut:

1. TSH thyrotropes

2. ACTH corticotropes

3. Prolactin (PRL) lactotropes

4. GH / Somatotropin somatotropes

Hormon pertumbuhan (GH)

1. Meningkatkan kecepatan mitosis

2. Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel

3. Meningkatkan kecepatan sintesis protein

4. Meningkatkan penggunaan lemak untuk produksi energi

Hormon tiroid (TSH) meningkatkan sekresi tiroksin dan T3 oleh tiroid

Hormon ACTH meningkatkan sekresi kortisol oleh korteks adrenal

Hormon prolaktin merangsang produksi ar susu oleh kelenjar mamae

Hormon Folicle Stimulating Hormone (FSH)

Wanita : 1. Memicu pertumbuhan ovum di folikel ovarium

2. Meningkatkan sekresi estrogen oleh sel folikel

Pria : Memicu prduksi sperma

Hormon LH pada :

Wanita :

1. Menyebabkan ovulasi

2. Menyebabkan pecahnya folikel ovarium untuk menjadi korpus luteum

3. Meningkatkan sekresi progesteron oleh korpus luteum

Pria : Meningkatkan sekresi testosteron oleh sel interstisial di testis

b. Kelenjar Tiroid

Hormon tiroksin dan triiodotironin disekresi oleh sel follicular ephitellium

1. Meningkatkan produksi energi dari semua makanan

2. Meningkatkan sintesis protein

Kalsitonin disekresi oleh C cell menurunkan reabsorbsi kalsium dan fosfat dari tulang ke dalam darah

b. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid terdiri dari empat kelenjar kecil (3 x 6mm), dengan berat total sekitar 0,4g. Kelenjar paratiroid

terletak di belakang kelenjar tiroid, satu pada masing–masing kutub atas dan bawah, dan umumnya berada di dalam

simpai yang membungkus lobus tiroid. Kadang – kadang kelenjar ini terbenam dalam kelenjar tiroid. Kelanjar paratiroid

Page 27: Organ Tubuh

berkembang dari kantung faring (kelenjar superior berasal dari kantung keempat dan kelenjar inferior berasal dari

kantung ketiga).

Kelenjar paratiroid juga ditemukan dalam mediastinum, yang terletak disamping timus, karena kelenjar paratiroid

dan timus berkembang dari kantung faring yang sama. Setiap kelenjar paratiroid terdapat dalam simpai jaringan ikat.

Simpai ini menjulurkan septa kedalam kelenjar, tempat simpai tersebut berbaur dengan seratretikulin yang menyangga

kelompok sel sekresi yang berderet memanjang mirip tali.

Sel – sel endokrin di kelenjar paratiroid tersusun berderet. Terdapat dua jenis sel : sel principal (chief cell) dan sel

oksifil. Sel principal merupakan sel polygonal kecil dangan inti vesicular dan sitoplasma pucat yang agak asidofilik.

Mikroskop electron memperlihatkan granula – granula yang berbentuk tidak teratur dan berdiameter 200 – 400 nm di

dalam sitoplasmanya. Granula ini merupakan granula – granula sekretoris yang mengandung hormon paratiroid, yang

merupakan polipeptida dalam bentuk aktifnya. Sel – sel oksifil jumlahnya lebih sedikit. Sel oksifil bebentuk polygonal dan

lebih besar dari sel principal; sitoplasmanya menganding banyak mitokondria asidofilik dengan Krista yang berlimpah.

Hormon PTH (parathormon) :

1. Meningkatkan reabsorbsi kalsium dan fosfat dari tulang ke dalam darah

2. Meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat oleh usus halus

3. Meningkatkan reabsorbsi kalsium dan ekskresi fosfat oleh ginjal

d. Kelenjar Pankreas

Dalam kelenjar pancreas terdapat beberapa sel penghasil sebagai berikut:

1. Sel alfa mensekresi glukagon, yang dapat meningkatkan kadar gula darah

2. Sel beta mensekresi insulin, yang dapat menurunkan kadar gula darah

3. Sel delta mensekresi somatostatin, atau hormon penghalang hormon pertumbuhan, yang menghambat sekresi

glukagon dan insulin.

4. Sel F mensekresi polipeptida pankreas, yang berguna untuk menghambat kontraksi kandung kemih, meregulasi

beberapa enzim pankreas, mengontrol absorbsi nutrien.

Hormon yang dihasilkan dalam pancreas adalah sebagai berikut:

Glukagon

1. Meningkatkan pengubahan glikogen menjadi glukosa dalam hati

2. Meningkatkan penggunaan asam amino yg berlebihan dan Lemak sebagai sumber energi

Insulin :

1. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel dan penggunaannya untuk produksi energi

2. Meningkatkan pengubahan glukosa yang berlebihan menjadi glikogen di hati dan otot

3. Meningkatkan transpor asam amino dan asam lemak ke dalam sel dan penggunaannya dalam reaksi sintesis

Pancreatic polypeptide (PP) menghambat kontraksi kandung kemih, meregulasi produksi beberapa enzim

pankreas, mengontrol absorpsi nutrien.

E. Kelenjar Adrenal

Merupakan sepasang organ yang terletak di dekat kutub atas ginjal dan terbenam dalam jaringan lemak.

Strukturnya gepeng dan berbentuk bulan sabit. Pada manusia memiliki panjang 4 – 6 cm, lebar 1 – 2 cm, dan tebal 4 – 6

mm, berat kurang lebih 8 gr.

Terdiri dari 2 lapisan konsentris :

1. Nuklei

Berwarna kuning, merupakan kortex adrenal, pada saat pembentukan embrio berasal dari mesoderm intermediet selom.

2. Lapisan Pusat

Berwarna coklat kemerah-merahan, merupakan medula, pada saat pembentukan embrio berasal dari kristaneuralis.

Kelenjar adrenal disuplai oleh sejumlah arteri yang masuk di berbagai tempat disekitar tepinya. Cabang arteri membentuk

Pleksus Subkapsularis (tempat asal 3 kelompok pembuluh : Areri Simpai, Arteri Kortex, dan Arteri Medula).

Page 28: Organ Tubuh

A. Kortex Adrenal

Terdiri atas 3 bagian berdasarkan penampilan yang berbeda-beda. Yaitu zona glomerolusa, zona fasikulata, dan zona

ratikularis.

a. Zona Glomerolusa

15 % dari volume total kortex adrenal. Terletak tepat dibawah simpai jaringan ikat. Sel-selnya berbentuk silindris atau

piramidal yang tersusun berhimpitan membentuk deretan bundar atau melengkung yang dikelilingi oleh kapiler.

b. Zona Fasikulata

65 % dari volume total kortex adrenal. Sel-selnya tersusun berupa deretan lurus, setebal 1 atau 2 sel yang berjalan tegak

lurus terhadap permukaan organ. Sel-selnya berbentuk polihedral, sitoplasmanya mengandung banyak lipid, sehingga

nampak bervakuol.

c. Zona Retikularis

7 % dari volume total adrenal. Merupakan lapisan koertex yang terdalam, terletak diantara zona fasikulata dan medula.

Bentuk sel-selnya tidak teratur.

Hormon Kortex dan kerjanya

Kortex mensekresikan steroid. Steroid yang dihasilkan macamnya adalah Glukokortiroid, Mineralokortikoid, dan

Androgen.

Glukokortikoid

Hormon spesifiknya adalah kortisal dan kortikosteron. Disekresikan oleh zona fasikulata dan zona retikularis. Fungsi

secara umum yaitu mengatur jalannya metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Di dalam hati, glikokortikoid

meningkatkan masukan dan penggunaan asam lemak (sumber energi), asam amino (sintesis enzim), dan karbohidrat

(sinsesis glukosa). Sintesis glokosa mengakibatkan kadar gula naik dan memungkinkan terjadinya Diabetes Melitus.

Akan tetapi, di luar hati, yaitu di orga-organ perifer (kulit, otot, dan jaringan lemak), menginduksi efek kebalikannya (efek

katabolik).

Fungsi lain yaitu : Glikoneogenesis Merangsang sintesis glikogen dari prekursor non-karbohidrat, Glikogenesis

Perakitan molekul glukosa menjadi glikogen, fungsi imunitas.

Mineralokortikoid

Dihasilkan oleh zona glomerolusa pada kortex adrenal. Hormon yang utama yaitu Aldosteron (dirangsang oleh

Adenoglomerulotropin) yang berfungsi utuk mempertahankan kesetimbangan elektrolit (Ion Kaliun dan Natrium) dan air.

Mineralokortikoid bekerja pada tubulus distal ginjal, mukosa lamung, kelenjar air liur dan kelenjar keringat.

Androgen

Hormon yang utama adalah Dehidroepiandrosteron dan Andostemedion. Dehidroepiandrosteron merupakan hormon

yang paling banyak disekresikan dan merupakan androgen yang lemah. Hormon ini bekerja saat dikonversi pada

testosteron. Mekanismenya adalah : Stimulus Hipotalamus (Eminensia Mediana) Memproduksi CRH CRH

merangsang hipofisis untuk mensekresikan ACTH ACTH merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan

Glukokortikoid Inhibisi ACTH dan CRH.

B. Medula Adrenal

Terdiri atas sel-sel parenkim polihedral yang tesusun berupa deretan yang jaringan serat retikulin. Terdapat sel-sel

ganglion parasimpatis. Sel parenkimnya memiliki banyak granula sekretoris. Medula menyimpan dan mengumpulkan

hormonnya dalam granula.

Hormon yang dihasilkan adalah:

Hormon Norepinefrin

1. Menyebabkan vasokonstriksi kulit,visera dan otot dan Epinefrin

2. Meningkatkan frekuensi jantung dan kekuatan kontraksi jantung

3. Mendilatasi bronkiolus

4. Menurunkan peristaltis

Page 29: Organ Tubuh

5. Meningkatkan pengubahan glikogen menjadi glukosa

6. Menyebabkan vasodilatasi otot skelet

7. Menyebabkan vasokonstriksi kulit dan visera

8. Meningkatkan pemakaian lemak untuk energi

9. Meningkatkan laju respirasi sel

Hormon epinefrin

1. Frekuensi jantung, metabolisme, dan konsumsi oksigen meningkat

2. Kadar gula darah meningkat melalui stimulasi glikogenolisis pada hati dan simpanan glikogen otot

3. Pembuluh darah pada kulit dan organ - organ viseral berkonstriksi sementara pembuluh otot rangka dan otot

jantung berdilatasi

f. Ovarium

Sel yang mensekresi hormone pada ovarium adalah sebagai berikut:

Hormon Esterogen

Estrogen disekresi oleh folicel cells

1. Membantu pematangan ovum di folikel ovarium

2. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah di endometrium

Hormon Progesteron membantu menyimpan glikogen dan pertumbuhan pembuluh darah pada endometrium

Progesteron disekresi oleh corpus luteum

Hormon Inhibin membantu menurunkan sekresi FSH oleh kelenjar hipofisis anterior dan GnRh oleh hipotalamus

Relaxin merelaksasi otot cervic, merangsang perkembangan kelenjar mamae

Relaxin disekresi oleh corpus luteum

g. Testis

1. Hormon Testosteron membantu pematangan sperma di tubulus seminiferus testis

2. Hormon Inhibin menurunkan sekresi FSH oleh kelenjar hipofisis anterior

h. Ginjal

1. Renin mengatalisis perubahan angiotensinogen menjadi angiotensin I (bertindak sebagai enzim)

2. 1,25 Dihidroksikolekalsiferol Meningkatkan absorpsi kalsium & mineralisasi tulang.

3. Eritropoierin Meningkatkan produksi eritrosit.

i. Jantung

Peptida Natriuretic Atrium (ANP) Meningkatkan ekskresi natrium oleh ginjal dan menurunkan tekanan darah

j. Lambung

Gastrin Menstimulasi sekresi Hcl oleh sel parietal

k. Usus halus

a. Sekretin Menstimulasi sel asinar pancreas untuk melepaskan bikarbonat dan air.

b. Kolesistokinin (CCK) Merangsang kontraksi kandung empedu & melepaskan enzim pancreas

l. Adiposit

Leptin Menghambat nafsu makan dan merangsang termogenesis

m. Kelenjar Pineal

melatonin emiliki efek inhibisi terhadap pelepadan gonadotropin dan menghambat produksi melanin oleh

melanosit di kulit, terlibat dalam “circadian rhythms”

Melatonin disekresi oleh sel pinealocytes

Pengendalian produksi melatonin :

Intensitas dan durasi cahaya lingkungan, yang mencapai kelenjar melalui kolateral jalur penglihatam, mempengaruhi

pelepasan melatonin. Produksi melatonin terendah terjadi pada siang hari dan terbesar pada malam hari.

Siklus alami produksi melatonin mungkin berkaitan dengan irama beberapa proses fisiologis harian.

Page 30: Organ Tubuh

n. Kelenjar Timus

adrenoglomerulotrophine menstimulasi adrenal korteks untuk mensekresi aldosteron

Hormon timosin maturasi dan kompetensi fungsi dari sistem imun pada limfosit

2. MEKANISME KERJA HORMON

Mekanisme kerja hormone secara global

Molekul - molekul dari berbagai hormon protein dan polipeptida ( pembawa pesan pertama ) berikatan dengan

reesptor tetap pada permukaan sel yang spesifik untuk hormon tersebut. Kompleks hormon-reseptor menstimulasi

pembentukan adenosin 3’,5’-monofosfatsiklik (cAMP) sebagai pengantar pesan kedua, yang dapat menyampaikan pasan

pertama sebagai hormon.

Setiap molekul cAMP mengaktivasi berbagai molekul cAMP-dependen protein kinase yang sesuai. Aktivase enzim

oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis dan reaksi kimia, bergantung pada sifat bawaan sel.

cAMP terurai dengan cepat oleh enzim intraelular fosfodisterase.Ini akan membatasi durasi efek cAMP.

Mekanisme mineral hormone pertumbuhan

1. GH berhubungan dengan IGF-I, anggota famili gen yang mirip insulin dan secara struktural serupa dengan proinsulin

2. Peptida lain yang berhubungan adalah IGF-II.

3. IGF-I berhubungan langsung dengan efek hormon pertumbuhan, sehingga orang yang memiliki IGF-I yang kurang

tidak akan mengalami pertumbuhan yang normal.

4. GH atau mungkin lagi IGF-I meningkatkan positif kalsium, magnesium, dan fosfat, dan menimbulkan retensi Na-, K-,

dan Cl-. Efek ini berhubungan dengan kerja GH di tulang karena GH mendorong pertumbuhan tulang panjang di

lempeng epifisis pada anak-anak yang sedang tumbuh dan merangsang pertumbuhan tambahan serta pertumbuhan

aktal pada orang dewasa

3. HISTOLOGI SARAF

a. Neuroglia (glial cells)

Berada pada system saraf pusat. Berfungsi sebagai penyangga dan pelindung, merupakan derivate

ectoderm,berikiran 5-10 kali lebih kecil dari neuron,kebanyakan glial sel menyangga jaringan dengan mengelilingi sel

saraf atau membatasi struktur tertentu di otak dan tulang belakang,yang lain menghubungkan saraf dengan pembuluh

darah, dan sedikit tipe dlial sel yang memberikan fungsi special contoh: memproduksi fospolopid penutup yaitu myelin

dan oligodendroglia.

Macam-macam Neuroglia:

1. Astrocytes

a. protoplasmic astrocytes, ditemukan di substansi kelabu (SSP)

b. fibrous astrocytes, ditemukan di substansi putih (SSP)

Keduanya berfungsi:

Memutar di sekitar saraf untuk menjaga jaringan dalam system saraf pusat,menghubungkan neuron

dengan pembuluh darah,dan membantu mengontrol aliran darah di otak

2. Olygodendrocytes

Mempunyai kesamaan dengan astrocytes namun mempunyai proses yang pendek dan sedikit.

Fungsi: menyangga dengan membentuk barisan jaringan ikat semirigid di antara neuron di (SSP)

dan memproduksi selubung myelin di sekitar akson neuron.

3. Mycroglia

Sel kecil yang merupakan derivate monosit, biasanya menetap namun bisa berpindah ke

tempat yang terluka,biasa disebut dengan brain macrophages.

Page 31: Organ Tubuh

Fungsi : menyelubungi dan memusnahkan mikroba dan cellular debril,bisa bermigrasi ke area yang terluka dari saraf dan

berfungsi sebagai makrofag kecil.

4. Ependymocytes

Sel epitel yang tersusun selapis dan teratur berbentuk pipih hingga columnar dan banyak yang

bersilia

Fungsi: membentuk garis epitel bersambung untuk ventrikel otak, mengatur sirkulasi cairan

serebrospinal.

b. Neuron

1. Badan sel

Disebut juga perikarion. Terdapat badan Nissl. Badan Nissl ada dalam RER dan Ribosom yang nampak bergranula dan

bersifat basofilik. Ditemukan di kebanyakan neuro, terutama neuron motorik. Badan Golgi dan Mitokondria tersebar di

badan sel. Fungsinya menyalurkan impuls saraf dan mengendalikan metabolisma seluruh neuron.

2. Dendrit

Merupakan bagian yang meneriam banyak sinaps dan sebagai tempat penerimaan sinyal. Bercabang-cabang sehingga

memperluas daerah penerimaan. Spina dendrit merupakan daerah ujung dendrit yang kebanyakan menerima sinaps.

Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek, berfungsi untuk menghantarkan impuls ke seluruh tubuh.

Permukaan dendrite penuh dengan neuron dendrite untuk berhubungan dengan neuron lain, Neuro fibrik dan badan niddl

memanjang ke dalam dendrite.

3. Akson

Dimiliki oleh beberapa neuron. Namun ada juga yang tidak memiliki (neuron-neuron yang ada di SSP). Membran plasma

di akson disebut aksolemma dan isinya disebut aksoplasma. Pada akson bermielin, daerah titik awal muara akson

dengan awal mielinisasi disebut segmen inisial. Segmen ini sebagai tempat berkumpulnya stimulus yang merangsang

atau menghambat, diputuskan terus atau tidak suatu potensial aksi. Aksoplasma mengandung mitokondria, mikrotubulus,

dan mikrofilamen. Tidak ada RER dan ribosom sehingga bergantung pada badan sel. Makromolekul dan organel

disintesis dalam badan sel dan diangkut secara kontinyu disepanjang akson ke bagian terminalnya oleh aliran

Anterograd. Ada 3 kecepatan dalam aliran Anterograd:

Lemah / Lambat : Mengangkut protein dan mikrofilamen

Sedang : Mengangkut mitokondria

Cepat (100 kali lebih cepat) : mengangkut neurotransmitter.

Page 32: Organ Tubuh

Kebalikan dari aliran Anterograd yaitu aliran Retrograd (dari akson menuju badan sel), biasanya mengangkut virus dan

toksin.

Fungsi: menyalurkan impuls dari badan sel ke neuron lain

Origo Akson: akson yang beradal dari badan sel pada hillock akson

4. Sel Schwan

Semua akson di dalam sistem saraf perifer di bingkus dengan lapisan schwan. Akson besar memilikilapusan dalam

disebut myelin akson yang tampak berwrna putih disebut serabut termielinasi. Dalam system saraf perifer sel schwan

melingar dalam bentuk jeli. Mielin berfungsi sebagai insukator listrik dan mempercepat hantaran saraf. Nodis ranvier

merupakan celah diantara sel schwan yang berdekatan.

4. MACAM DAN FUNGSI SARAF

Berdasarkan fungsi:

sensorik/aferen

Berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu

otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari

saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

motorik/eferen

Berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar

yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel

saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek

berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat

sangat panjang.

asosiasi/intermediet

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan

di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor

dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang

ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari

reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

Berdasarkan strukturnya;

a. unipolar memiliki 1 akson bercabang

b. bipolar memiliki 1 akson dan 1 dendrit

c. multipolar memiliki akson dan dendrit lebih dari satu

A. SISTEM SARAF PUSAT

1. OTAK

Otak manusia terdiri dari dua belahan (hemisfer), yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Kedua belahan tersebut

dihubungkan oleh balok otak yang berongga (ventrikel) yang berisi cairan getah bening( cebrospinal). Pada tali spinal

(jalur antara otak dengan sumsum tulang belakang) terjadi pindah silang sehingga terjadi kebalikan system pengendalian,

yaitu belahan otak kiri akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak dibagian kanan tubuh, sedangkan belahan

otak kanan akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak dibagian kiri tubuh.

Page 33: Organ Tubuh

Otak dibagi menjadi tiga daerah, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian otak seperti ini tampak

jelas pada masa perkembangan embrio. Sedangkan pada manusia dewasa tidak tampak jelas karena masing-masing

daerah terdiri dari beberapa bagian atau lobus.

a. Otak Besar

Otak besar (cerebrum) merupakan bagian terluas dari otak yang berbentuk ovale. Otak besar mengisi penuh

bagian depan atas rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan yang bekerja secara berlawanan. Selain itu, otak besar

juga tersusun oleh dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi

serabut saraf baik dendrit maupun neurit.

Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu bagian dahi (lobus frontalis), bagian ubun-ubun (lobus

parientalis), bagian pelipis (lobus temporalis), dan bagian belakang kepala (lobus oksipetalis). Antara bagian dahi dan

ubun-ubun dipisahkan oleh celah yang disebut fisura Rolando. Antara bagian dahi dan pelipis dipisahkan oleh celah

silvius.

Otak besar merupakan pusat saraf utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh, antara lain

pernafasan, kesadaran, ingatan, keinginan, kecerdasan, kepribadian, daya cipta, daya khayal, bahkan kepercayaan

kepada sesuatu yang bersifat metafisik. Pada bagian otak besar terdapat daerah asosiasi, yaitu bagian yang

menghubungkan anatara bagian sensorik dan motorik. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda,

yaitu:

Daerah dahi yang berhubungan dengan kemampuan berpikir.

Daerah pelipis dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa.

Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan dapat menyampaikan memori tentang apa yang

dilihat.

Daerah pelipis terdapat pusat bicara dan juga terdapat pusat pendengaran.

Daerah ubun-ubun, selain pusat berbicara dan juga pusat untuk merasakan dingin, panas dan rasa sakit.

Di antara belahan otak besar terdapat otak depan, yang terdiri dari thalamus, yaitu penerima dan penerus impuls

yang dating dari saraf perifer dan meneruskannya ke pusat sensorik pada bagian korteks otak. Hipotalamus yaitu bagian

pengatur suhu tubuh dan juga pengatur rasa mengantuk, emosi, dan tekanan darah serta infundibulum, yaitu pangkal

dari hipofisis (kelenjar endokrin).

b. Otak tengah

Otak tengah (mesencephalon) manusia berukuran kecil dan terletak di depan otak kecil. Otak tengah memiliki

bagian dorsal yang disebut atap, tersusun oleh empat bagian yang menonjol, dua tonjolan ke atas dan dua tonjolan ke

bawah. Pada otak tengah terdapat saraf okulomotoris (saraf yang berhubungan dengan pusat pergerakan mata).

c. Otak Belakang

Otak belakang memilki tiga bagian utama, yaitu jembatan varol (pons varolli), berisi serabut saraf yang

menghubungkan antara bagian kiri dan kanan otak kecil., dan menghubungkan antar otak kecil dengan korteks otak

besar, sumsum lanjutan (medulla oblongata), tampak seperti ujung yang bengkak pada tali spinal dan berfungsi sebagai

pusat pengatur reflex biologis misalnya detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat-alat pencernaan.

d. Otak kecil

Otak kecil (serebelum), terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam dan terletak diobawah bagian

otak belakangg. Otak kecil berfungsi mengatur sikap dan posisi tubuh, keseimbangan kerja otot dan rangka, serta

mengatur koordinasi gerakan otot. Ketiga bagian otak belakang tersebut membentuk batang otak.

2. MEDULLA OBLONGATA

Letaknya menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area

foramen magnum tengkorak.

Medulla anterior atau ventralterdiri dari tonjolan substansi putih disebut pyramid, yang merupakan lanjutan dari

Page 34: Organ Tubuh

akson pada pedunkulus serebral

Medulla dorsal atau posteriorterdiri sebagian dari lanjutan traktus sensorik

Pusat medulla (vital)nuklei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekuensi jantung, tekanan darah,

pernapasan, batuk, menelan dan muntah.

Nukleiasal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak dalam medulla

3. MEDULLA SPINALIS

Fungsi:

a.Mengendalikan berbagai aktivitas reflex dalam tubuh.

b.Mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.

Struktur umum Medulla spinalis

31 satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral

Struktur internal medulla spinalis

a. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu, bentuknya seperti huruf H

b. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk

Tanduk abu-abu posterior (dorsal) adalah batang vertical atas substansi abu-abu. Bagian ini mengandung

badan sel yang menerima sinyal melalui saraf spinal dari neuron sensorik.

Tanduk abu-abu anterior (ventral) adalah batang vertical bawah. Bagian ini mengandung neuron motorik

yang aksonnya mengirim impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar.

Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal system

saraf perifer. Bagian ini mengandung badan sel neuron system SSO.

c. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis

Gerak Reflek Pada Medula Spinalis

Ada 2 reflek yang terjadi :

a.Reflek peregangan bahwa otot yg terenggang akan berkontraksi secara otomatis (misal ketukan pada tendon

patela tepat di bawah tempurung lutut eksistensi tungkai bawah)

b.Reflek fleksor (penarikan) stimulasinya rasa nyeri dan adanya kemungkinan bahaya sehingga respon yang

timbul menghindari hal tersebut (otak tidak perlu membuat keputusan untuk melindungi tubuh)

B. SISTEM SARAF TEPI

1. SARAF SOMATIK

a. Saraf spinal

Cervical (C1-C8)

Thoracic (T1-T12)

Lumbar (L1-L5)

Sacral (S1-S5)

Coccygeal (Co1)

b. Saraf kranial

Nama Tipe Fungsi

N. I (olfaktori) Sensori Pencium

N. II (optic) Sensori Penglihat

N. III (oculomotor) Motori Penggerak otot kelopak mata dan bola mata

N. IV (trochlear) Motori Penggerak otot mata

N. V (trigeminal) Mix Sensori: otot wajah dan mulut

Motori: menguyah

N. VI (abducents) Motori Pergerakan mata

N. VII (facial) Mix Sensori: merasa

Page 35: Organ Tubuh

Motori: otot wajah dan kelenjar saliva

N. VIII (auditori) Sensori Pendengaran dan keseimbangan

N. IX (glossopharyngeal) Mix Sensori: perasa

Motori: menelan

N. X (vagus) Mix Saraf utama untuk sistem saraf parasimpatetis

N. XI (accessory) Motori Menelan dan menggerakkan kepala dan pundak

N. XII (hypoglossal) Motori Penggerak otot lidah

2. SARAF OTONOM

Merupakan saraf tak sadar. Dibedakan menjadi dua, yakni saraf parasimpatik dan saraf simpatik.

a. Susunan saraf simpatik

Berupa 25 pasang simpul saraf atau ganglia. Ke 25 pasang ganglia itu terdapat di sepanjang tulang belakang

sebelah depan, mulai dari ruas leher terbawah sampai pada tulang ekor. Ganglia-ganglia ini berhubung-hubungan

dengan sistem saraf pusat melalui sumsum tulang punggung dengan menggunakan cabang-cabang penghubung yang

bergerak le luar dari sumsum tulang punggung menuju ganglion, dan dari ganglion masuk menuju sumsum tulang

punggung. Dari tiap ganglion keluar urat saraf ke paru-paru, jantung, alat pencernaan, ginjal, pembuluh darah dan

lainnya.

Fungsi susunan saraf simpatik antara lain:

Mempercepat denyut jantung

Memperlebar pembuluh darah

Mempertinggi tekanan darah

b. Susunan saraf parasimpatik

Berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglia yang terbesar di seluruh tubuh. Secara

fungsional, susunan saraf parasimpatik berlawanan dengan susunan saraf simpatik.

Contoh: Misalnya setelah berlari jantung berdenyut lebih cepat, darah beredar lebih cepat. Dalam keadaan istirahat, saraf

parasimpatik memperlambat aktivitas itu sedikit demi sedikit, sampai kembali ke keadaan semula.

5. MEKANISME JALANNYA IMPULS

Ketika sinyal dieriam oleh reseptor, kemudian diteruskan ke badan sel dan menuju akson. Sebelum impuls

menjalar, membran sel neuron memiliki sebuah potensial yang disebabkan oleh banyaknya konsentrasi ion Kalium dan

sedikitnya konsentrasi ion Natrium di dalam sel. Potensial listrik itu sebesar -65 mV dan disebut dengan Potensial

Membran Istirahat. Kemudian ketika Impuls menjalar Kanal Ion Natrium membuka ion natrium masuk ke dalam sel

Potensial naik menjadi 30 mV kenaikan potensial menyebabkan kanal Ion Kalium membuka Ion Kalium keluar

dari sel Potensial kembali menjadi -65 mV (Potensial Membran Istirahat). Proses ini kurang lebih terjadi dalam waktu 5

mili detik.

Page 36: Organ Tubuh

Gambar : Potensial listrik pada membran sel pada saat dilewati impuls

Komunikasi Sinaps (jalannya impuls antar neuron)

Ujung akson yang menghantarkan impuls disebut daerah prasinaps, sedangakan dendrit atau badan sel yang menerima

rangsang atau impuls dari ujung akson disebut pascasinaps. Jenis sinaps ada 3, yaitu aksosomatik (antaran akson

dengan badan sel), aksodendritik(antara akson dengan dendrit), dan aksoaksonik (antara akson dengan akson lain).

Neurotransmitter merupakan zat yang berada dalam ujung akson yang berfungsi untuk komunikasi sinaps, kebanyakan

merupakan amin, amino, dan neuropeptida.

Jalannya komunikasi sinaps: Impuls saraf Mmenjalar sepanjang membran sel terjadi depolarisasi Kanal Kalsium

membuka ion kalsium masuk masuknya kalsium memicu eskositosis neurotrnsmitter yang berada dalam vesikel

neurotransmitter lepas dan kemudian beraksi dengan reseptor yang berada di daerah pascasinaps depolarisasi

membran pascasinaps impuls tersampaikan.

Neurotransmiter yang lepas tadi dirombak melalui pemecahan enzimatis, difusi atau endositosis.

Potensial Istirahat / Potensial Membran

Polarisasi ( potensial istirahat ) disebabkan oleh konsentrasi ion natrium (Na+) dan Kalium (K+) yang tidak

seimbang di dalam dan di luar sel, serta perbedaan permeabilitas membran terhadap ion ini dan ion lain .

Membran neuron sangat permeabel terhadap ion K+ dak klor (Cl-), serta relatif impermeable terhadap ion Na+. Membran

ini impermeabel terhadap molekul protein intraselular besar yang bemuatan negatif. Konsentrasi ion K+ di dalam

membran sel lebih tinggi daripada di luar sel; konsentrasi ion Na+ di luar membran sel lebih tinggi daripada di dalam sel

karena tingkat permeabilitas membran terhadap ion K+ sekitar 75 kali lebih besar daripada ion Na+, maka difusi ion K+

keluar dari sel lebih cepat daripada difusi ion Na+ ke dalam sel. Saat ion K+ bermuatan posistif keluar dari sel, ion

tersebut meninggalkan molekul protein bermuatan negatif yang terlalu besar untuk dapat berdifusi melalui membran. Hal

ini mengakibatkan bagian dalam sel mengalami elektronegatifitas.

NEUROTRANSMITTER

Definisi

Page 37: Organ Tubuh

Neurotransmitter merupakan suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari prasinapsis ke post sinapsis atau

pasca sinapsis

Macam-macam

Bersifat eksitasi:

asetilkolin berada di seluruh tubuh

norepinephrine berada dalam system saraf

dopamine berada dalam otak

glutamate salah satu asam amino esensial

histamine salah satu asam amino esensial

Bersifat inhibisi:

gamma aminobutyric acid (GABA) berada pada jaringan otak

glisin berada pada medulla spinalis

serotonin menghambat dan mengontrol keinginan tidur, lapar, dan mempengaruhi kesadaran

Mekanisme mata dapat melihat benda

Bayangan Mata Cahaya menembus bagian mata Kornea Aqueus humor Lensa Badan vitreus

Merangsang ujung ujung saraf retina saraf opticus II Ke otak lobus oksifitalis membentuk benda

SISTEM PERNAFASAN

Alat-alat respirasi

Terdiri dari dua bagian utama, yaitu :

1. Bagian Konduksi

Meliputi rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan bronkiolus terminalis.

2. Bagian Respirasi

Meliputi bronkiolus respiratris, duktus alveolus, dan alveoli.

Page 38: Organ Tubuh

Epitel respirasi

Sebagian konduksi dilapisi oleh epitel silindris berlapis dan mengandung banyak sel goblet. Ada 5 jenis sel epitel

respirasi, yaitu :

1. Sel silindris berlapis banyak (paling banyak)

2. Sel goblet mukosa

3. Sel sikat

4. Sel basal

5. Sel bergranul kecil

A. Bagian Konduksi

1. Rongga Hidung

Terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian Vestibulum dan Fosa Nasalis. Bagian Vestibulum merupakan bagian yang

paling anterior dan paling lebar dari rongga hidung. Di sekitar permukaan nares terdapat kelanjar sebasea,

kelenjar keringat, dan vibrissa (rambut pendek). Sedangkan bagian fosa nasalis, terdapat 3 tonjolan yang disebut

dengan konda (superior, media, inferior).

Pengondisian udara dalam rongga hidung: Vibrisa menyaring debu, lapisan mucus fosa nasalis menyaring zat

renik dan berbagai gas, mucus dan secret serosa melembabkan udara yang masuk.

Dalam rongga hidung ini juga terdapat reseptor olfaktorius yang mendeteksi uap kimiawi yang diinhalasi yang

disebut nervus olfaktorius melewati tulang etmoidalis menuju otak.

Page 39: Organ Tubuh

2. Nasofaring

Merupakan bagian pertama faring.

3. Faring

Memiliki fungsi sebagai jalan masuknya udara ke laring dan masuknya makanan ke esofagus.

4. Laring

Merupakan tabung tak teratur yang mengubungkan faring dengan trakea. Terdiri dari tulang rawan hyaline (tiroid,

krikoid, aritenoid) dan tulang rawan elastik (epiglottis, ujung aritenoid). Fungsinya adalah sebagai penyokong

(menjaga agar jalan nafas tetap terbuka), sebagai katup untuk mencegah masuknya makanan atau cairan yang

ditelan, dan juga sebagai fungsi fonasi (penghasil suara). Katup yang mencegah masuknya makanan atau cairan

yang ditelan adalah epiglotis atau yang sering disebut dengan anak tekak.

5. Trakea

Dilapisi oleh cincin tulang rawan hyaline yang berbentuk C menjaga supaya lumen trakea tetap terbuka.

Terdapat kelenjar seromukosa yang menghasilkan mucus yang lebih cair. Diantara ujung hyaline yang berbentuk

C, terdapat ligament fibroelastis (mencegah distensi berlebihan dari lumen) dan berkas otot polos (pengaturan

lumen) yang terlihat pada lapisan periosteum. Trakea ini juga dilapisi oleh pseudostratified ciliated columnar

epithelium.

6. Bronkus

Trakea bercabang menjadi 2 bronkus primer. Bronkus primer masuk ke setiap lobus paru-paru (3 cabang di

kanan, 2 cabang di kiri). Bagian ujung cabang disebut bronkiolus. Setiap bronkiolus bercabang 5 – 7 bronkiolis

terminalis.

Page 40: Organ Tubuh

B. Bagian Respirasi

1. Bronkus Respiratoris

Setiap bronkiolus terminalis, bercabang 2 atau lebih bronkiolus respiratoris. Bagian ini merupakan daerah

peralihan bagian konduksi dan respirasi. Terdapat banyak alveolus yang merupakan tempat pertukaran gas.

Dilapisi oleh sel epitel kuboid bersilia dan sel clara. Tetapi di bagian muara, sel epitel menyatu dengan sel-sel

alveolus yang gepeng.

2. Duktus Alveolaris

Merupakan saluran yang makin ke distal dengan jumlah muara alveolus yang semakin tambah banyak. Dilapisi

sel-sel pipih yang sangat halus. Pada lamina propia terdapat otot polos, pada matrix terdapat serat-serat elastin

dan kolagen (sebagai penunjang). Serat elastic yang berfungsi memungkinkan alveolus dapat mengembang

pada saat terjadi inspirasi dan kontraksi secara pasif pada wakti ekspirasi. Sedangkan retikulin berfungsi sebagai

penunjang yang mencegah perkembangan secara berlebihan dan pengerusakan kapiler-kapiler halus dan septa

alveolar yang tipis.

3. Alveolus

Merupakan penonjolan (evaginasi) dengan bentuk mirip kantung dengan diameter kurang lebih 200 mikro meter,

terdapat pada bronkus respiratoris, duktus alveolus, dan sakus alveolus. Alveoli bertanggung jawab atas struktur

berongga dalam paru-paru. Selain itu, alveoli juga merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.

Page 41: Organ Tubuh

Pulmo (paru-paru)

Paru-paru terdiri oleh dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdapat dua gelambir dan

paru-paru kanan terdapat tiga gelambir. Didalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus diparu-paru

bercabang-cabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh halus. Pembuluh-pembuluh halus ini berakhir pada gelembug-

gelembung halus yang disebut alveolus (alveoli=jamak).

Mekanisme Pernafasan

Inspirasi

Pada saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Otot interkostal eksternal mengangakat

iga ke atas dan ke depan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks ke arah anterior dan superior. Dalam

pernapasan, otot otot sternokleidomastoid, pektoralis mayor, serratus anterior dan otot skalena juga akan memperbesar

rongga toraks. Paru-paru pun mengembang, sehingga udara luar masuk melalui hidung, trakea, bronkus dan masuk ke

paru-paru.

Ekspirasi

Ekspirasi pada pernapasan dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif. Pada ekspirasi dalam, otot

interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen

menekan diafragma. Diafragma melengkung ke arah toraks. Rongga dada pun mengecil, akibatnya udara dalam paru-

paru terdorong keluar.

Udara Alveolus tidak sama dengan udara atmosfer. Hal ini disebabkan oleh :

1. Udara alveolus hanya sebagian diganti oleh udara atmosfer tiap kali bernapas.

2. Oksigen secara terus menerus diabsorbsi oleh alveolus kedalam darah paru paru

3. CO2 berdifusi terus menerus ke dalam alveoli.

4. Pelembaban udara di sepanjang saluran pernapasan.

Page 42: Organ Tubuh

Konsentrasi Oksigen dalam Alveolus

Oksigen diarbsorbsi dari alveoli ke dalam darah paru secara terus menerus. Oksigen baru juga secara terus-menerus

dihirup masuk ke dalam alveoli dari atmosfer. Jadi konsentrasi oksigen dalam alveolus dipengaruhi oleh :

1. Kecepatan absorbsi oksigen dalam darah

2. Kecepatan masuknya oksogen baru ke dalam paru-paru.

Konsentrasi Karbon Dioksida dalam Alveolus

Peningkatan konsentrasi karbon Dioksida berbanding lurus dengan dengan kecepatan ekskresi Karbon Dioksida dan

berbanding terbalik dengan ventilasi alveolus.

Difusi gas melalui membran pernapasan (sawar udara-darah)

Proses difusi gas pada alveolus bergantung pada prinsip fisika yaitu tentang tekanan parsial (hukum henry).

Secara umum proses difusi oksigen dan karbon dioksida tidak lepas dari prinsip tekanan parsial ini. Pada saat udara

masuk kedalam alveolus, tekanan oksigen dalam alveolus meningkat, sedangkan tekanan parsial oksigen dalam kapiler

darah lebih rendah (karena oksigen sudah digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh). Maka Oksigen akan berdifusi masuk

ke dalam alveolus. Pada karbon dioksida juga sama, namun kebalikannya. Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah

lebih tinggi dari pada di alveolus, sehingga karbon dioksida berdifusi masuk ke dalam alveolus.

Oksigen dari udara alveolus masuk ke dalam darah kapiler. Karbon dioksida berdifusi dengan arah yang berlawanan.

Pembebasan CO2 dari HCO3 dikatalis oleh enzin karbonat anhidrase yang terdapat pada eritrosit.

Membran pernapasan (sawar udara-darah)

Terdiri dari 3 lapisan yaitu :

1. Lapisan permukaan dan sitoplasma sel alveolus.

2. Lamina basal alveolar dan endotel yang menyatu.

3. Sitoplasma sel endotel.

Page 43: Organ Tubuh

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi gas melalui membran pernapasan

1. Ketebalan membran

Contohnya adanya cairan edema dalam mebran interstitial dan dalam alveoli dan penyakit paru yang

menyebabkan fibrosis paru.

2. Luas permukaan membran pernapasan

Contohnya pada penyakit enfisema, yaitu alveoli bersatu dengan alveoli yang lain sehingga lebar dinding

(membrane pernapasan) keseluruhan berkurang.

3. Koefisien difusi

Merupakan kelarutan gas dalam membran. CO2 lebih cepat 20 kali daripada O2.

4. Perbedaan tekanan diantara kedua sisi menbran pernapasan

Yaitu merupakan perbedaan tekanan parsial gas dalam alveoli dan tekanan parsial gas dalam darah.

Transpor oksigen dalam arteri

98% darah paru teroksigenasi sampai pada tekana parsial oksigen 104 mmHg keseluruh tubuh. Sedangkan yang 2%

menuju ke paru-paru lewat sirkulasi bronchial yang secara khusus member nutrisi pada sel-sel paru dengan tekanan 40

mmHg (saluran pintas).

Page 44: Organ Tubuh

Ikatan Oksigen-Hb

Dalam darah, O2 bergabung secara longgar dengan heme Hb. Bika tekanan parsial O2 tinggi (dalam kapiler paru), maka

O2 akan berikata dengan Hb. Namun, jika tekaana parsial O2 rendah, maka akan terjadi dissosiasi O2Hb. Fungsi Hb

adalah sebagai buffer tekanan parsial Oksigen dalam darah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pernafasan

1. Pengaruh saraf

Pusat respirasi terdapat pada medullary rhytmicity area, pneumotaxic area, dan apneustic area. Medullary

rhytmicity area (area inspirasi dan ekspirasi) memiliki kemampuan untuk menentukan irama dasar respirasi.

Pneumotaxic area dan apneustic area mengkoordinasi masa transisi antara inspirasi dan ekspirasi. Pada saraf

kranial, saraf nomor tujuh atau nerve vagus dari reseptor di saluran nafas dan paru turut mempengaruhi laju

pernafasan.

2. Pengaruh otak

Kita dapat menghentikan nafas kita dalam waktu yang singkat. Kemampuan menahan nafas dibatasi oleh adanya

cadangan H+ dan CO2 dalam darah. Saat PCO3 dan H+ mencapai level tertentu, area inspirasi terstimulasi. Impuls

dikirim dari otak ke area inspiratory sehingga proses bernafas dilanjutkan.

3. Refleks inflasi

Dalam dinding bronkus dan bronkeolus terdapat stretch receptor. Saat reseptor ini meregang, maka inspiratory

dan apneustic area terhambat sehingga terjadi ekspirasi. Saat udara meninggalkan paru-paru setelah ekspirasi,

stretch receptor tidak lagi terstimuli. Hal ini menyebabkan inspiratory dan apneustic area tidak lagi terhambat

sehingga terjadi nafas baru.

4. Stimuli kimia CO2 dan O2

Peningkatan CO2 akan meningkatkan H+ dan begitu pula sebaliknya. Pada efeknya, ion H+ dapat mengubah laju

pernafasan.

5. Kenaikan suhu tubuh dapat meningkatkan laju respirasi

6. Peregangan otot anus dapat meningkatkan laju respirasi

7. Jenis kelamin, pada pria laju respirasinya lebih tinggi dibandingkan wanita

Mekanisme Terengah-engah

Mekanisme terengah-engah digunakan oleh binatang tingkat rendah sebagai alat untuk menghilangkan panas.

Peristiwa terengah-engah dihidupkan oleh pusat pengatur suhu di otak. Yaitu, bila darah menjadi terlalu panas,

hipotalamus menimbulkan sinyal neurogenik untuk menurunkan suhu tubuh. Satu dari sinyal ini menimbulkan keadaan

terengah-engah. Proses terengah-engah sebenarnya diatur oleh pusat terengah-engah yang berhubungan dengan pusat

pernapasan pneumotaksik yang berada dalam pons.

Menghirup dan mengeluarkan napas dengan cepat, sehingga sejumlah udara baru berasal dari luar mengadakan kontak

dengan bagian atas saluran pernapasan, proses ini akan mendinginkan darah di dalam saluran mukosa pernapasan

sebagai akibat evaporasi dari permukaan mukosa, terutama evaporasi saliva dari lidah. Namun, keadaan terengah-engah

tidak meningkatkan ventilasi alveolar lebih dari yang dibutuhkan untuk mengendalikan gas-gas di dalam darah dalam

jumlah yang sesuai, karena setiap pernapasan sangat dangkal. Oleh karena itu, sebagian besar udara yang masuk ke

alveoli adalah udara ruang rugi yang terutama berasal dari trakea dan bukan dari atmosfer.

Kapasitas Paru-Paru(Sloane)

Page 45: Organ Tubuh

a. Volume tidal (VT) adalah normal udara yang masuk dan keluar paru - paru selama ventilasi normal biasa. VT pada

dewasa muda sehat 500 ml untuk laki- laki dan 380 ml untuk perempuan

b. Volume Cadangan Inspirasi ( VCI ) adalah volume udara ekstra yang masuk ke paru - paru dengan inspirasi

maksimum di atas inspirasi tidal. CDI berkisar 3100ml pada laki - laki dan 1900 ml pada perempuan.

c. Volume Cdangan Ekspirasi (VCE) adalah volume udara ekstra yang dapat kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal

normal. VCE biasanya berkisar 1200 ml pada laki - laki dan 800 ml pada perempuan.

d. Volume Residual (VR) adalah volume udara sisa dalam paru - paru estela melakukan ekspirasi kuat. Volume residual

penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernapasan. Rata- rata volume ini pada laki - laki sekitar

1200 ml dan pada perempuan 1000ml.

Kapasitas Paru-Paru(Ganong)

Pria (L) Wanita (L)

IRV (Inspiratory Reserve Volume) 3,3 1,9

TV (Tidal Volume) 0,5 0,5

ERV (Expiratory Reserve Volume) 1,0 0,7

RV (Recidu Volume) 1,2 1,1

Kapasitas Total 6,0 4,2

Kecepatan nafas normal tiap menit:

Bayi baru lahir 30-40

Usia 12 bulan 30

Usia 2-5 tahun 24

Dewasa 10-20

SISTEM SIRKULASI

Yang terlibat dalam sistem sirkulasi adalah:

1. Sistem kardiovaskular

a. Jantung, yakni suatu organ yang berfungsi untuk memompa darah.

b. Pembuluh darah

- Arteri, serangkaian pembuluh eferen yang semakin mengecil sewaktu bercabang, dan

berfungsi untuk mengangkut darah, dengan nutrien dan oksigen ke jaringan.

- Kapiler, yaitu pembuluh darah terkecil, berupa jalinan saluran halus dan rumit yang saling

beranastomosis dan dindingnya merupakan tempat berlangsungnya pertukaran zat antara

darah dan jaringan.

Page 46: Organ Tubuh

- Vena, terbentuk dari penggabungan kapiler menjadi sistem saluran. Ukurannya semakin besar

ketika pembuluh ini mendekati jantung, sambil membawa darah ke jantung, untuk dipompa

keluar lagi.

c. Darah, adalah cairan yang mengalir dalam pembuluh. Jarak semua sel tubuh dari sumber nutrisi ini tidak

pernah melebihi satu milimeter.

2. Sistem Limfatik

a. Pembuluh limfe, berawal di kapiler limfe, yaitu saluran buntu yang beranastomosis untuk membentuk

pembuluh – pembuluh yang makin membesar.

b. Nodus limfe, terletak dalam pembuluh limfe besar.

3. Organ pembentuk dan penyimpanan darah

a. Limfe

b. Hati

c. Sumsum tulang

d. Kelenjar timus

e. Jaringan limfe

Histologi sistem sirkulasi :

1. Makrovaskulatur, pembuluh dengan diameter lebih dari 0,1 mm (arteriol besar, arteri muskular dan elastis,

vena muskular).

2. Mikrovaskulatur, merupakan tempat terjadinya pertukaran antar darah dan jaringan sekitar pada keadaan

normal dan pada poroses peradangan. (arteriol, kapiler, venula pascakapiler).

Jantung

ANATOMI JANTUNG

Page 47: Organ Tubuh

1. Ukuran dan bentuk

a. Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru - paru di bagian tengah

rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah garis kiri midsternal. Jantung dilindungi medistinum.

b. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas

yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke bahu kiri.

2. Pelapis

Page 48: Organ Tubuh

a. Perikardium

Adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah

besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru - paru.

(1) Lapisan fibrosa luar pada perikardium tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat

untuk melindungi jantung.

(2) Lapisan serosa dalam terdiri dari 2 lapisan.

(a) Membran viseral (epikardium) menutup permukaan jantung

(b) Membran parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium

b. Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan

perikardial yang diekskresi lapisan serosa untuk melumasi membran dan mengurangi friksi.

3. Dinding jantung tersusun dari tiga lapisan :

a. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel - sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.

b. Miokardium terngah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah.

(1) Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya.

(2) Serabut otot yang tersusun dalam berkas - berkas spiral melapisi ruang jantung. Kontraksi miokardium

”menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar

c. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotelial yang terletak di atas jaringan ikat. Lapian ini melapisi jantung,

katup, dan menyambung dengan lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan

meninggalkan jantung.

4. Terdiri 2 macam ruang :

a. atrium = dinding tipis= reservoar (menerima darah)

b. ventrikel = dinding tebal = pemompa (memompa darah)

5. Curah Jantung

Adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit. Curah jantung terkadang disebut volume

jantung per menit. Volume nya kurang lebih 5 liter per menit pada laki – laki berukuran rata – rata dan kurang

20% pada perempuan.

1. Perhitungan curah jantung adalah sebagai berikut

Page 49: Organ Tubuh

Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup

2. Faktor – faktor utama yang mempengaruhi curah jantung

a. Aktifitas berat

b. Aliran balik ke vena jantung

c. Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung, meliputi :

- Pompa otot rangka

- Pernapasan

- Reservoar vena

- Gaya gravitasi

d. Faktor – faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung, meliputi :

- Perubahan posisi tubuh

- Tekanan rendah abnormal pada vena

- Tekanan darah tinggi

e. Pengaruh tambahan pada curah jantung, meliputi :

- Hormon medular adrenal

- Ion

- Usia dan ukuran tubuh seseorang

- Penyakit kardiovaskular

Pembuluh Darah

Arteri :

1.       Membawa darah dari jantung menuju kapiler

2.       Terdapat 3 lapisan :

a.      Tunika Intima : paling dalam (merupakan selapis sel gepeng)

b.      Tunika Media : Disusun otot polos dan jaringan ikat elastis

c.      Tunika Eksterna : Merupakan jaringan ikat fibrosa penyusunnya

3.      Mempunyai percabangan kecil yang menyambung pada kapiler disebut arteriol

Vena :

1.       Membawa darah dari kapiler kembali ke jantung

2.       Lapisan dalam : Endotelium yang melipat membentuk valvula untuk mencegah aliran darah terbalik

3.       Lapisan tengah : Otot polos tipis karena vena tidak begitu penting untuk mempertahankan tekanan

darah

4.       Lapisan luar : Jaringan ikat fibrosa tipis karena vena tidak membawa darah dengan tekanan tinggi

(hanya 2mmHg dibanding arteri yang memiliki tekanan sampai 100mmHg)

5.       Mempunyai percabangan kecil disebut venula

Kapiler :

1.       Membawa darah dari arteriol ke venula

2.       Dinding dilapisi selapis sel tipis untuk memungkinkan pertukaran darah dan cairan

3.       Terdapat sel otot polos yaitu sfingter prekapiler yang dijumpai pada permulaan masing-masing kapiler

untuk mengatur aliran darah dalam kapiler

Page 50: Organ Tubuh

Letak pembuluh darah

Page 51: Organ Tubuh
Page 52: Organ Tubuh

Mekanisme Sirkulasi Darah

Mekanisme Pengikatan Oksigen

O2 dalam alveolus

Berdifusi melalui membrane kapiler pulmonalis

Page 53: Organ Tubuh

Diikat Hb dalam sel darah merah

O2+Hb (HHb)

Di kapiler darah jaringan O2 dilepas Hb

O2 menuju sel jaringan lainnya di plasma membentuk O3

1. Tiap molekul dalam ke empat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul O2 dan membentuk

oksihemoglobin (HbO2) yang berwarna merah tua. Ikatan ini tidak kuat dan reversibel.

2. Volume maksimal O2 yang dapat berikatan dengan sejumlah hemoglobin dalam darah.

- Tiap eritrosit mempunyai 280 juta molekul Hb.

- Tiap gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O2

3. 100 ml darah rata-rata mengandung 15 gr Hb untuk maksimal 20 ml O2 per 100 ml darah (15 x 1,34). Konsentrasi Hb

ini biasanya dinyatakan sebagai persentase volume dan merupakan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Denyut Jantung

1. Impuls eferen menjalar melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom.

a. Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron dalam medula oblongata.

(1) Untuk meningkatkan frekuensi jantung

(2) Ujung serabut sarafnya mensekresi norepinefrin yang meningkatkan eksitabilitas jantung.

b. Pusat reflek kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata

(1) Efek impuls dari neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung.

(2) Ujung serabut sarafnya mensekresi asetilkolin.

2. Impuls aferen yang menuju pusat kendali jantung yang berasal dari receptor.

Proreseptor (baroreseptor) dalam arteri karotis dan aorta (sinus aorta dan arkus aorta) sensitif terhadap perubahan

tekanan darah .

Page 54: Organ Tubuh

(1) Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan statu reflek yang memperlambat frekuensi jantung. Reflek ini

akan menghambat pusat kardioakselerator dan menstimulasi pusat kardioinhibitor.

(2) Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan statu reflek yang menstimulasi fekuensi jantung yang menjalar

melalui pusat medular .

3. Pengaruh lain pada frekuensi jantung

a. Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas,

dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional dari sistem saraf pusat.

b. fungsi jantung normal juga bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium, yang

mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya menigkat atau berkurang.

c. Aktivitas yang tinggi dapat mempercepat denyut jantung

d. Pengaruh dari atropin dan nikotin yang juga dapat mempercepat denyut jantung

e. Usia muda memiliki frekuensi jantung yang lebih cepat

f. Suhu tubuh yang tinggi atau demam juga mempercepat frekuensi denyut jantung.

SISTEM EKSKRESI

Organ-organ yang terlibat:

1. Paru-paru

2. Ginjal

Mekanisme ekskresi pada

Paru-paru

Page 55: Organ Tubuh

Karbondioksida dalam sel jaringan

Menuju cairan interstitial

Berdifusi melaui dinding kapiler jaringan

Berikatan dengan molekul air dalam sel darah merah( CO2 +H2O)

H2CO3 HCO3 + H H+Hb(HHb)

Berikatan dengan Na di plasma darah

Menuju kapiler pulmonali

Co2 yang berikatan dengan H2O PECAH

Co2 berdifusi keluar membrane kapiler pulmonalis

Menuju alveolus

Ginjal

Fungsi Ginjal

1. Menyaring darah, yang selanjutnya membentuk urine yang mengandung zat sisa metabolisme.

2. Pengendalian komposisi jaringan tubuh

3. Regulasi keseimbangan elektrolit dan air

4. Regulasi osmolaritas cairan tubuh dan elektrolit

5. Regulasi keseimbangn asam basa

6. Regulasi tekanan arteri

7. Regulasi vitamin D

8. Gluconogenesis

9. Sebagai kelenjar endokrin

Struktur ginjal:

Diselubungi oleh suatu kapsul yang berbentuk dari jaringan serabut. Bagian luar ginjal disebut korteks, sedangkan

bagian dalamnya disebut medulla. Pada bagian dalam terdapat ruang kosong (pelvis). Pada ginjal terdapat nefron yang

merupakan unit fungsional dan structural terkecil. Pada manusi aterdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri

dari badan malphigi (mengandung gromerulus yang diselubungi oleh kapsula bowman) dan saluran nefron. Nefron

Page 56: Organ Tubuh

mengandung dua macam unsur, yaitu unsur pembuluh (elemen vaskuler) dan unsure epitel.bagian nefron yang

mengandung unsur epitel, yaitu Kapsula Bowman, Tubulus Kontortus proksimal, lengkung henle yang terdiri dari saluran

menurun dan naik, tubukus kontortus distal dan saluran penampung.

Proses ekskresi pada ginjal:

1. Filtrasi

Dilakukan oleh glomerulus yang terdapat alat penyaring disebut sel podosit, filtratnya ditampung oleh Kapsula

Bowman yang disebut filtrat glomerulus / urin primer. Filtrat ini masih banyak zat - zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Jumlah urin primer/menit adalah 125 cc.

Page 57: Organ Tubuh

2. Reabsorpsi

Urin primer direabsorpsi oleh tubulus kontortus proksimal. Zat - zat yang diserap kembali antara lain glukosa, asam

amino, ion - ion organik sehingga terbentuklah urin sekunder yang akan melewati lengkung henle.

3. Augmentasi

Penambahan zat - zat yang tidak berguna bagi tubuh kedalam urin sekunder misalnya ion H+ dan K+ yang terjadi

pada tubulus kontortus distal sehingga terbentuklah urin yang sesungguhnya/ urin saja yang dialirkan ke tubulus

kolektivus menuju ke pelvis renalis ureter vesika urinaria ( 300cc) uretra.

Peristiwa membuang air kecil dikenal dengan miksturisi.

SISTEM LIMFATIK

Organ yang terlibat:

- Nodus limfe

Berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai

penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam

leher, axial, torax, abdomen, dan lipat paha.

Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran mempunyai pinggiran yang cembung dan yang cekung. Pinggiran

yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan jaringan kelenjar.Di

sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrus. Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrus,

yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar membentuk sekat-sekat. Ruangan di antaranya berisi jaringan kelenjar

, yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.

Pembuluh limfa eferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan menuangkan isinya ke dalam kelenjar.

Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali terdapat di dalam kelenjar

dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh limfa aferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri

dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.

- Saluran limfe

Terdapat dua batang saluran limfe yang utama, duktus torasikus dan batang saluran kanan. Duktus torasikus

mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang menyalurkan limfenya ke duktus limfe

kanan. Duktus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari sebelah kanan

kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan dan menuangkan isinya ke dalam vena yang berada di

sebelah kanan leher.

Page 58: Organ Tubuh

M ekanisme P eredaran C airan L imfe

cairan interstitial kapiler limfe pembuluh limfe batang limfe saluran limfe sebelah kiri/sebelah kanan vena

subclavian

Page 59: Organ Tubuh

Fungsi cairan limfa :

- Mengembalikan kelebihan cairan jaringan yang keluar dari kapiler

- Mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi

- Mentranspor nutrien yang terabsorbsi

- Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris selular dari jaringan setelah infeksi atau

kerusakan jaringan.

- Mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui nodus-nodus limfe sebelum

mengendalikannya ke sirkulasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya aliran limfa:

Efek tekanan cairan interstitial

-peningkatan tekanan kapiler

-penurunan tekanan osmotic koloid plasma

-peningkatan tekanan osmotic koloid cairan interstitial

Page 60: Organ Tubuh

-peningkatan permeabilitas kapiler

Aktifitas pompa limfa naik maka alirannya juga naik.

- Kontraksi otot rangka disekitar saluran limfa.

- Pergerakan bagian-bagian tubuh

- pulsasi arteri yang berdekatan dengan saluran limfa

- perekanan jaringan oleh benda-benda diluar tubuh.

Mekanisme terjadinya bengkak akibat penumpukan cairan:

Cairan interstisial cenderung berakumulasi di bagian-bagian dependen akibat efek gravitasi. Dalam kondisi duduk dengan

posisi lama dan waktu yang lama, otot rangka tidak berkontraksi sehingga cairan tersebut akan terakumulasi, selain itu

juga obstruksi vena juga berperan dalam kondisi seperti ini sehingga akan muncul bengkak tersebut.

PENJELASAN LEARNING ISSUE :

1. PROSES METABOLISME TINGKAT SELULER SAMPAI DENGAN JARINGAN

Metabolisme

Adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan pengubahan energi untuk menopang dan memertahankan

kehidupan.

- Anabolisme, pembentukan molekul-molekul kecil menjadi molekul-molekul besar.

Contoh: sintesis hemoglobin oleh sumsum tulang merah, sintesis glikogen oleh hepar, dan sintesis lemak oleh

jaringan adipose.

- Katabolisme, penguraian atau dekomposisi atau pemecahan molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul

kecil.

Contoh: respirasi sel yang memecah molekul makanan menjadi energi, karbondioksida dan air.

Jalur metabolic

a. Reaksi Reduksi-Oksidasi

- Reduksi, reaksi kimia yang molekulnya mendapatkan electron.

- Oksidasi, reaksi kimia yang molekulnya melepaskan electron.

Karena elektron yang dilepas selama reaksi tidak dapat muncul dalam bentuk bebas, maka setiap

reaksi oksidasi disertai dengan reaksi reduksi, sehingga elektron yang dilepas, diterima kembali oleh molekul

lain.

b. Enzim

- Berfungsi mengatalis atau mempercepat jalannya suatu reaksi kimia

- Sebagian besar reaksi enzimatik memerlukan koenzim sebagai pembawa electron yang memaksimalkan

fungsi suatu enzim.

Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD), berasal dari niasin, sebagai koenzim yang menerima electron

dan bekerja sama dengan enzim laktat dehidrogenase dalam metabolism glukosa dan pembentukan

ATP.

Flavin Adenin Dinukleotida (FAD), berasal dari riboflavin sebagai akseptor electron dan bekerja sama

dengan enzim suksinat dehidrogenase.

c. ATP

Page 61: Organ Tubuh

Senyawa fosfat berenergi tinggi yang menyimpan energi dalam tubuh. ATP terbentuk dari nukleotida

adenosine ditambah dua gugus fosfat dalam ikatan berenergi tinggi. ATP dibentuk dari pembakaran lemak,

protein maupun karbohidrat.

Fungsi ATP:

a) transpor zat melalui membran sel,

b) sintesis senyawa kimia di sel,

c) kerja mekanik.

Hormon-hormon yang Mengatur Metabolisme

Hormon menentukan jalur metabolik yang diambil nutrien terabsorpsi dan memastikan penggunaan

sumber energi tubuh yang efisien berdasarkan kebutuhan tubuh.

1. Tiroksin

- peningkatan penggunaan jenis-jenis makanan

- peningkatan sintesis protein

2. Hormon Pertumbuhan

- peningkatan transport asam amino ke dalam sel

- peningkatan sintesis protein

- peningkatan penggunaan lemak untuk energi

3. Insulin

- peningkatan transpor glukosa dan penggunaanya untuk energi

- peningkatan glukosa glikogen

- peningkatan transpor asam amino dan asam lemak untuk sintesis sel

4. Glukagon

- peningkatan glikogen glukosa

- peningkatan asam amino dan lemak untuk energi

5. Kortisol

- peningkatan glukosa glikogen oleh hepar

- peningkatan asam amino dan lemak untuk energi

- penurunan sintesis protein, keculali hepar

6. Epinefrin

- peningkatan glikogen glukosa

- peningkatan lemak untuk energi

Kecepatan Metabolisme

Kecepatan metabolism biasanya digunakan sebagai jumlah produksi panas. Hal ini karena beberapa proses

tubuh yang menggunakan ATP juga memproduksi panas. Proses ini meliputi kontraksi otot, pemompaan jantung,

penguraian normal komponen-komponen sel. Oleh karena itu, produksi panas bisa diukur dengan mengukur aktivitas

metabolism.

1. Laju metabolic

Page 62: Organ Tubuh

Mengacu pada jumlah energi yang dilepas dalam tubuh melalui katabolisme per satuan waktu.

a. Satu kilokalori

Adalah jumlah panas tubuh yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar satu derajat

celcius dan digunakan untuk menyatakan kandungan kalori makanan dan pengeluaran energi oleh individu.

Kilokalori yang dilepas melalui oksidasi makanan dalam tubuh dapat lansung diukur melalui bankalorimeter.

Dalam tubuh, 1 gram karbohidrat melepas 4,1K; 1 gram lemak melepas 9,5 K; 1 gram protein melepas 4,1K

b. Specific Dynamic Action (SDA)

Adalah laju metabolic sebesar 10% - 20% melebihi laju energi basal yang digunakan dalam pencernaan

makanan.

SDA protein lebih besar daripada SDA lemak atau karbohidrat sehingga makanan yang mengandung protein

bisa meningkatkan laju metabolism.

Aktivitas Muskular juga dapat menghasilkan peningkatan laju metabolic terbesar. Misalnya latihan berat

dapat meningkatkan metabolism sampai 15 kali.

2. Basal Metabolic Rate (BMR)

Adalah pelepasan energi per satuan waktu dalam kondisi basal yang secara standar terjaga dan istirahat, pada

postabsorptif (12 jam setelah makan) dan dalam lingkungan nyaman serta hangat.

BMR menyatakan energi minimal yang diperlukan pada saat respirasi, digesti, sirkulasi, sekresi, metabolism

makanan, aktivitas saraf, dan pertahanan tubuh saat individu terjaga.

Faktor yang mempengaruhi : Hormon tiroid, ukuran tubuh dan area permukaan, usia, jenis kelamin, suhu tubuh

dan keadaan fisik maupun psikis seseorang (depresi, kelaparan dan kecemasan)

2. ANATOMI, HISTOLOGI, DAN FISIOLOGI ORGAN DALAM PENCERNAAN

A. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

Fungsi utama sistem ini adalah menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang

dicerna sehingga siap diabsorpsi.

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik ole gigi. Makanan kemudian

bercampur dengan saliva sebelum ditelan

3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakan makanan tertelan melalui

saluran pencernaan

4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil

5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi

darah dan limfatik

6. Egesti adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna

B. DINDING SALURAN PENCERNAAN

Dinding saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen ke arah luar

a. Mukosa (membran mukosa) tersusun dari tiga lapisan.

(1) Epitelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi

(2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium

Page 63: Organ Tubuh

(3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal luar

b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, beberapa kelenjar

submukosal, pembuluh limfatik dan pleksur serabut saraf, serta saraf sel-sel ganglion yang disebut pleksus

Meissner.

c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan

longitudinal luar.

d. Serosa, lapisan keempat dan paling luar juga disebut peritoneum visceral. Lapisan ini terdiri dari membrab

serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple.

C. KENDALI SARAF pada SALURAN PENCERNAAN

Sistem saraf otonom menginervasi keseluruhan saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung

bawah yang dikendalikan secara volunteer

1. Impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (CN X), mengeluarkan efek stimulasi konstan

pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas.

2. Impuls simpatis yang dibawa medulla spinalis dalam saraf splanknik, menghambat kontraksi otot polos

saluran, mengurangi motalitas, dan menghambat sekresi cairan pencernaan.

3. Pleksur Meissner dan Aurebach merupakan sisi sinaps untuk serabut proganglionik parasimpatis.

D. RONGGA ORAL, FARING, dan ESOFAGUS

a. Rongga Oral

Rongga oral merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ aksesori yang berfungsi

dalam proses awal pencernaan.Rongga vestibulum terletak di antara gigi dan bibir serta pipi sebagai batas

luarnya

1. Bibir tersusun dari otot rangka dan jaringan ikat, berfungsi untuk menerima makanan dan produksi

wicara.

a. Permukaan luar bibir dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar

sebasea

b. Area transisional memiliki epidermis transparan. Bagian ini tampak merah karena dilewati oleh

banyak kapiler

c. Permukaan dalam bibir adalah membrane mukosa. Bagian frenulum labia melekatkan membrane

mukosa pada gusi di garis tengah

2. Pipi mengandung otot buksinator mastikasi

3. Lidah dilekatkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk menggerakan makanan

saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan, dan dalam produksi wicara.

a. Otot-otot ekstrinsik berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan

b. Otot-otot intrinsik lidah memiliki serabut yang menghadap ke berrbagai arah untuk membentuk

sudut satu sama lain. Dan otot ini memberikan mobilitas yang besar pada lidah

c. Papila adalah elevasi jaringan mukosa dan jaringan ikat pada permukaan dorsal lidah yang

menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar

Papila fungiformis

Papila filiformis

Palila foliate

Papila sirkumvalatae

d. Tonsil-tonsil lingua adalah agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian belakang lidah

Page 64: Organ Tubuh

4. Kelenjar Saliva mensekresi saliva ke dalam rongga oral. Saliva terdiri dari cairan encer yang

mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.

a. Ada tiga pasang kelenjar saliva

(1) Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak bawah dan di depan telinga dan

membuka melalui duktus parotid

(2) Kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak di

permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus Wharton

(3) Kelenjar sublingual terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingual kecil

menuju ke dasar mulut

b. Komposisi saliva. Saliva terutama terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98% air dan mengandung enzim

amilase serta berbagai jenis ion (natrium, kalium, klorida, bikarbonat) juga sekresi mucus yang lebih

kental dan lebih sedikit yang mengandung glikoprotein, ion, dan air

c. Fungsi saliva

(1) Melarutkan makanan secara kimia

(2) Melembabkan dan melumasi makanan

(3) Menguraikan zat tepung menjadi polisakarida dan maltose

(4) Zat buangan seperti urea dan asam urat diekskresikan ke dalam saliva

(5) Zat antibodi dan antibakteri berfungsi untuk membersihkan rongga oral dan membantu

memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi

5. Gigi tersusun dalam kantong-kantong pada mandibula dan maksila.

a. Pada umunya manusia memiliki 2 susunan gigi :

Gigi primer terdiri dari satu taring, dua gigi seri, dua geraham. Total keseluruhan adalah 20

gigi

Gigi sekunder mulai keluar pada usia lima sampai enam tahun yang terdiri dari satu taring,

dua gigi seri, dua premolar, dan tiga geraham. Total keseluruhan adalah 32 gigi

b. Komponen gigi

(a) Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Mahkota dan akar bertemu leher yang diselubungi

gingival (gusi)

(b) Membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar dan melekat

pada sementum di akar

(c) Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa gigi yang

mengandung pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka ke tulang melalui foramen

apical

(d) Dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi. Dentin pada bagian

mahkota tertutup oleh email dan di bagian akar oleh sementum

c. Fungsi gigi.

Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan yang masuk dalam mulut dipotong

menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang

dapat ditelan.

b. Proses Menelan (deglutisi) menggerakan makanan dari faring menuju esophagus

Proses ini melalui tiga fase :

1. Fase volunter. Lidah menekan palatum keras dan mengarahkan bolus ke arah orofaring

Page 65: Organ Tubuh

2. Fase faring. Bolus makanan dalam faring merangsang reseptor orofaring yang mengirim impuls ke

pusat menelan dalam medulla dan batang otak bagian bawah, dan terjadi penutupan semua lubang

kecuali esophagus

a. Lidah menekan palatum keras dan menghalangi makanan kembali ke mulut

b. Otot menekan palatum lunak dan uvula mengangkat palatum lunak untuk menutup mulut

saluran nasal sehingga makanan tidak akan masuk ke rongga nasal

c. Laring terelevasi, glottis tertutup, dan epiglottis condong ke bawah menutup mulut laring

yang menahan makanan sehingga tidak memasuki saluran pernapasan

d. Sfingter esophagus atas pada mulut esophagus secara normal menyempit untuk mencegah

udara memasuki esophagus

e. Gelombang peristaltic kontraksi yang menggerakkan bolus ke dalam esophagus

3. Fase esophagus. Sfingter esophagus bawah, melakukan gelombang peristaltic dan

memungkinkan makanan terdorong ke dalam lambung

c. Esofagus

Esofagus adalah tuba muscular, yag panjangnya sekitar 9 sampai 10 inci dan berdiameter 1 inci

Fungsinya adalah menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristaltis

d. Lambung

Anatomi

1. Lambung adalah organ berbentuk j, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah

diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian kecil, terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran dan

bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain. Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung,

fundus, badan organ, dan bagian pilorus.

a. Bagian jantung lambung adalah area disekitar pertemuan esofagus dan lambung.

b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.

c. Badan lambung adalah bagian yang terdilatasi dibawah fundus, yang membentuk dua per tiga

bagian lambung. Tepi medial badan lambyng yang konkaf disebut kurvakur kecil; tepi lateral

badan lambung yang konveks disebut kurvakur besar.

d. Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum.

Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang di kelilingi sfingter pilorus muskular tebal.

2. Histologi dinding lambung. Ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa, submukosa, dan jaringan

muskularis) beserta modifikasinya.

a. Muskularis eksterna pada bagian fundus dan badan lambung mengandung lapisan otot melintag

tambahan. Lapisan otot tambahan ini membantu keefektifan pencampuran dan penghancuran isi

lambung.

b. Mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang menonjol sehingga memungkinkan

peregangan dinding lambung. Puga terlihat saat lambung kosong dan aka menghalus saat

lambung teregang terisi makanan.

c. Ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga yang bermuara pada sekitar 15 juta

kelenjar lambung. Kelenjar lambung yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan 2 sampai 3

L cairan lambung. Cairan lambung mengandung enzim pencernaan, asam klorida, mukus,

garam-garaman, dan air.

Fungsi Lambung

Page 66: Organ Tubuh

1. Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang

antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sanpai makanan ini dapat

terakomodasi di bagian bawah saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar dalam kehidupan dan

dapat diangkat, asalkan makanan yang dimakan sedikit dan sering.

2. Prosuksi kimus. Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimun ( masa homogen setengah cair,

berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum.

3. Digesti protei. Lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida.

4. Produksi mukus. Mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1 mm untuk melindungi

lambung terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.

5. Produksi faktor intrinsik

a. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal.

b. Vitamin B12, didapat dari makanan yang dicerna di lambung, terikat pada faktor intrinsik. Kompleks

faktor intrinsik vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat vitamin B12 diabsorbsi.

6. Absorbsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit. Beberapa obat larut lemak (aspirin)

dan alkohol diabsorbsi pada dinding lambung. Zat terlarut dalam air terabsorpsi dalam jumlah yang tidak

jelas.

Sekresi Lambung

1. Jenis kelenjar lambung

a. Kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung. Kelenjar ini hanya mensekresi mukus.

b. Kelenjar fundus (lambung) terdiri dari tiga jenis sel.

i. Sel chief(zimogenik) mensekresi pepsinogen, prekusor enzim pepsin.Kelenjar ini mensekresi

lipase dan renin lambung yang kurang penting.

ii. Sel pariental mensekresi asam korida dan faktor intrinsik

a. Dalam pembuatan HCL, CO2 bergerak ke dalam sel untuk berikatan dengan air dan

membentuk asam karbonat (H2CO3) dalam reaksi yang dikatalis oleh anhidrase

karbonik.

b. H2CO3 terionisasi untuk membentuk H+ dan HCO3-. Ion bikarbonat keluar dari sel

digantikan ion klorida dan memasui sirkulasi sistemik.

c. Ion hidrogen bersama ion klorida secara aktif terpompa ke dalam lambung

iii. Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini mensekresi

barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadap kerusakan oleh HCL

atau autodigesti.

c. Kelenjar pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi mukus dan gastrin

suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung.

2. Tiga tahap sekresi lambung dinamakan sesuai dengan regia tempat terjadinya stimulus. Faktor saraf dan

hormon terlibat.

a. Tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. Masuknya makanan ke dalam mulut atau

tampilan bau, atau pikiran tentang makanan dapat meransang sekresi lambung.

b. Tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlangsung selama makanan masih ada.

1. Peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa lambung dan memicu

refleks lambung. Serabu saraf aferen menjalar ke medula melalui saraf vagus. Serabut saraf eferen

parasimpatis menjalar dalam vagus menuju kelenjar lambung untuk menstimulasi produksi HCL,

enzim-enzim pencernaadn dan gastrin.

Page 67: Organ Tubuh

2. Asam amino dan protein dalam makana yang separuh tercerna dan zat kimis juga meningkatkan

sekresi lambung melalui refleks lokal.

3. Fungsi gastrin antara lain:

a. Meransang sekresi lambung

b. Meningkatkan motilitas usus dan lambung

c. Mengkonstriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi sfingter pilorus

d. Efek tambahan seperti stimulasi sekresi pankreas dan peningkatan motilitas usus.

4. Pengaturan pelepasan gastrin dalam lambung terjadi melalui penghambatan umpan balik yang

didasarkan pada ph isi lambung.

a. Jika tidak ada makanan dalam lambung antara jam makan, ph lambung rendah dan sekresi

lambung terbatas.

b. Makanan yang masuk ke lambung memiliki efek pendaparan yang mengakibatkan peningkatan

ph dan peningkatan sekresi lambung.

c. Tahap usus terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang

kemudian memicu faktor saraf dan hormon.

1. Sekresi lambung distimulasi oleh sekresi gastrin dodenum sehingga dapat berlangsung selama

beberapa jam. Gastrin ini dihasilkan oleh bagian atas (duodenum) usus halus dan dibawa dalam sirkulasi

menuju lambung.

2. Sekresi lambung dihambat oleh hormon-hormon polipeptida yang dihasilkan duodenum. Hormon ini yang

dibawa ke dalam sirkulasi menuju lambung, disekresi sebagai respon terhadap asiditas lambung dengan

ph di bawah 2 dan jika ada makanan berlemak. Hormon ini meliputi gastric inhibitory polipeptide (GIP),

sekretin, kolesistokinin dan hormon pembersih enterogastrin.

Digesti dalam lambung. Cairan lambung memicu digesti protein dan lemak.

1. Digesti protein. Pepsinogen (disekresi sel chief) diubah menjadi pepsin oleh asam klorida (disekresi sel

parietal). Pepsin adalah enzim proteolitik yang hanya dapat bekerja dengan ph di bawah 5. Enzim ini

menghidrolisis protein menjadi polipeptida. Lambung janin memproduksi renin, enzim yang

mengkoagulasi protein susu, dan menguraikannyauntuk membentuk dadih (curd).

2. Lemak. Lipase lambung(disekresi sel chief) menhidrolisis lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol,

tetapi aktivitasnya terbatas dalam kadar ph yang rendah.

3. Karbohidrat. Amilase dalam salva yang menghidrolisis zat tepung bekerja pada ph netral. Enzim ini

terbawa bersama bolus dan tetap bekerja dalam lambung sampai asiditas lambung menembus bolus.

Lambung tidak mensekresi enzim untuk mencerna karbohidrat.

Kendali Pada Pengosongan Lambung

1. Pengosongan distimulasi secara refleks saat merespon terhadap peregangan lambung, pelepasan

gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan. Karbohidrat dapat masuk dengan cepat , protein lebih

lambat dan lemak dalam lambung selama 3 sampai 6 jam.

2. Pengosongan lambung dihambat oleh hormon duodenum yang juga menghambat sekresi lambung dan

oleh refleks umpan balik enterogastrik dari duodenum. Faktor-faktor hormon dan saraf ini mencegah

terjadinya pengisian yang berlebih pada usus dan memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti

dalam usus halus.

3. Sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan tertentu sehingga dapat

diproses.

Page 68: Organ Tubuh

e. Usus Halus

Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai katup

ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5cm dan panjangnya

3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna

berelaksasi.

Divisi

1. Duodenum adalah bagian yang terpendek 25cm sampai 30cm. Duktus empedu dan duktus pankreas,

keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa sentimeter dibawah mulut pilorus.

2. Jejunum adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya kurang lebih I m sampai 1,5 m.

3. Ileum (2 sampai 2,5 m) merentang samapi menyatu dengan usus besar.

Motilitas

Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan, memungkinkan produk

akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absortif dan mendorong zat sisa memasuki usus besar.

Pergerakan ini dipicu oleh peregagan dan secara refleks dikendalikan oleh SSO.

1. Segmentasi irama adalah gerakan pencampuran utama. Segmentasi mencampur kimus dengan cairan

pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absortif. Gerakan ini ialah gerakan konstriksi dan

relaksasi yang bergantian dari cincin-cincin otot dinding usus yang membagi isi menjadi segmen-

segmen dan mendorong kimus bergerak maju mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen lain.

2. Peristalsis ialah kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. Kontraksi ini adalah daya dorong

yang utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah sepanjang saluran.

Anatomi mikroskopik dinding usus

1. Ada 3 spesialisasi struktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus sampai kurang lebih

600 kali.

a. Pilcae circulares adalah lipatan sirkular membran mukosa yang permanen dan besar. Lipatan ini

hampir secara kseluruhan mengitari lumen.

b. Vili adalah jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2mm sampai 1,0 mm) yang memanjang

ke lumen dari permukaan mukosa. Vili hanya ditemukan pada usus halus; setiap vilus

mengandung jaring-jaring kapilar dan pembuluh limfe yang disebut kakteal.

c. Mikrovili adalah lipatan-lipatan menonjol kecil pada membran sel yang muncul pada tepi yang

berhadapan degan sel-sel epitel.

2. Kelenjar

a. Kelenjar-kelenjar usus (kripta lieberkuhn) tertanam dalam mukosa dan membuka di antara basis-

basis vili. Kelenjar ini mensekresi hormon dan enzim.

1. Enzim yang dibentuk oleh sel epitel usus dibutuhkan untuk melengkapi digesti.

2. Hormon-hormon yang mempengaruhi sekresi dan motilitas saluran pencernaan antara lain:

a.Sekretin, CCK, dan GIP berperan untuk menghalangi sekresi kelenjar lambung.

b.Peptida usus vaso aktif memiliki efek vasodilator dan efek relaksasi otot polos.

c.Substansi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.

d.Somatostasin menghambat sekresi asam klorida dan gastrin seperti hipotalamus yang

melepas faktor pelepas hormon pertumbuhan.

Page 69: Organ Tubuh

b.Kelenjar penghasil mukus

1. Sel goblet terletak dalam epitelium di sepanjang usus halus. Sel ini memproduksi mukus

pelindung.

2. Kelenjar Brunner terletak dalam submukosa duodenum. Kelenjar ini memproduksi mukus

untuk melindungi mukosa duodenum terhadap kimus asam dan cairan lambung yang masuk

ke pilorus melalui lambung.

c. Kelenjar enteroendokrin menghasilkan hormon-hormon gastrointestinal.

3. Jaringan limfatik. Leukosit dan nodulus limfe ada di keseluruhan usus halus untuk melindungi dinding

usus terhadap invasi benda asing. Agregasi nodulus limfe yang disebut bercak peyer terdapat dalam

ileum.

Fungsi usus halus

1. Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan di lambung. Proses ini

diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati.

2. Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

Pankreas, Hati, dan Kantung empedu

1. Pankreas

Anatomi

1. Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar di balik kurvakur besar lambung. Sel –sel

endokrin (pulau-pulau langerhans) pankreas mensekresi hormon insulin dan glukagon. Sel

eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion

bikarbonat dalam konsentrasi tinggi.

2. Produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui duktus pankreas yang menyatu dengan duktus

empedu komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula hepatopankreas, walaupun duktus

pankreas dan duktus empedu komunis membuka secara terpisah pada duodenum. Sfingter Oddi

secara normal mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup.

Kendali pada sekresi pankreas. Sekresi eksokrin pankreas dipengaruhi oleh aktivitas refleks saraf

selama tahap sefalik dan lambung pada sekresi lambung. Walaupun demikian, kendali utama terletak pada

hormon duodenum yang diabsorpsi ke dalam aliran darah untuk mencapai pankreas.

1. Sekretin diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorpsi ke dalam darah untuk mencapai

pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan sejumlah besar

cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam dan membentuk

lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus.

2. CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai respon terhadap lemak dan protein separuh

tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini menstimulasi sekresi sejumlah besar enzim pankreas.

Komposisi cairan pankreas. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna protein,

karbohidrat, dan lemak.

1. Enzim proteolitik pankres (protease)

a. Trisinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus

halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida

yang lebih kecil.

Page 70: Organ Tubuh

b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin memiliki fungsi yang sama seperti

tripsin terhadap protein.

c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan proses

pencernaan protein untuk menghasilkan asam-asam amino bebas.

2. Lipase pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh

garam-garam empedu.

3. Amilase pankreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida

( maltosa, sukrosa, dan laktosa)

4. Ribonuklease dan deoksiribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk

nukleotidanya.

Hati dan sekresi empedu

Anatomi hati

Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak dibawah kerangka iga. Beratnya 1,500g dan pada kondisi

hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri

hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatica. Hati terbagi

menjadi lobus kanan dan kiri.

1. Lobus kanan hati lenih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utama, lobus kanan atas, lobus

kuadratus, dan lobus kaudatus.

2. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Diantara kedua lobus terdapat vena porta

hepatica, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.

3. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk membentuk jaringan tiga dimensi.

Ruang-ruang darah sinusoid terletak di antara lempeng-lempeng sel , saluran portal, masing-masing berisi

sebuah cabang vena portal, arteri hepatica, duktus empedu, membentuk sebuah lobulus portal.

Fungsi utama hati

1. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.

2. Metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak, dan karbohidrat tercerna

a. Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatik gula darah. Hati menyimpan glukosa

dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh

b. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak. Organ ini membentuk urea

dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.

c. Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein dan terlibat dalam penyimpanan dan pemakaian

lemak.

d. Hati mensintesi unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolesterol, dan fosfolipid)

e. Hati mensintessis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini juga mensintesis

bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan mensekresinya kedalam empedu.

3. Penyimpanan. Hati menyimpan mineral sepeti zat besi dan tembaga serta vitamin latur lemak (A, D, E, dan

K). Dan hati menyimpan toksin tertentu ( pestisida, serts obat yang tidak dapat diuraikan dan diekskresikan.

4. Detoksifikasi, hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat. Hati memfagosit eritrosit

dan zat asing terdisintegrasi dalam darah.

5. Produki panas , berbagai aktivitas kimia tubuh dalam hati menjadikannya sebagai sumber panas utama

dalam tubuh, terutama saat tidur.

6. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung, dan bersama limpa

mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.

Page 71: Organ Tubuh

Empedu

Anatomi sekresi empedu

a. Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus

hepatika kanan dan kiri.

b. Duktus hepatika menyatu untuk membentuk duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu dengan duktus

sistikus dari kantung empedu dan keluar dari hatu sebagai dukts empedu komunis.

c. Duktus emepdu komunis, bersama dengan duktus pankreas, bermuara di duodenum atau dialihkan tuntuk

penyimpanan di kantung empedu.

Komposisi empedu

Empedu adalah larutan berwarna unign kehijauan terdiri dari 97% air, pigmen empedu, dan garam-

garam empedu.

a. Pigmen empedu tersiri dari biliverdin (hijau) dan bilirubin (kuning). Pigmen ini merupakan hasil penguraian

hemoglobin yagn dilepas dari sel darah merah terdisinegrasi.

1. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang ,emberikan warna kuning pada urine dan feses.

2. Jaudince, atau warana kekuningan pada jaringan, merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin

darah. Ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati dan dapat disebabkan oleh kerusakan sel hati

(hepatis), peningkatan destruksi sel darah merah, atau obstruksi duktud empedu dan batu empedu.

b. Garam-garam empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam amino.

Setelah disekresi kedalam usus , garam tersebut direabsorpsi dari ileum bagian bawah kembali ke hati dan

didaur ulang kembali. Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.

Fungsi garam empedu dalam usus halus.

a. Emulsifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi gobulus lemak besar dalam usus halus yang kemudian

menghasilkan gobulus lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.

b. Absorpsi lemak. Garam empedu membantu mengabsorpsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi

jalurnya menembus membran sel.

c. Pengeluaran kolesterol dari tubuh. Garam empedu berikatan dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk

agregasi kecil disebut micelle yang dibuang melalui feses.

Kendali pada sekresi dan aliran empedu

Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf (impuls parasimpatis) dan homon (sekretin dan CCK) yang sama

dengan yang mengatur sekresi cairan pankreas. Saat asam lemak dan asam amino mencapai usus halus, CCK

dilepas untuk menkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasi sfingter Oddi. Cairan empedu kemudian

didorong ke dalam duodenum.

Kandung empedu

Anatomi

Kandung empedu adalah kantog muskular hijau menyerupai pir dengan panjang 10 cm. Organ ini

terletak di lekukan dibawah lobus kanan hati. Kapasitas total kandung empedu kurang lebih 30 ml sampai 60 ml.

Fungsi

Page 72: Organ Tubuh

1. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang secara terus-menerus disekresi oleh sel-sel hati sampai

diperlukan dalam duodenum. Di antara waktu makan sfingter Oddi menutup dan cairan empedu mengalir ke

dalam kantung empedu yang relaks. Pelepasa cairan ini dirangsang oleh CCK.

2. Kandung empedu mengkonsentrasi cairannya dengan cara mereabsorpsi air dan elektrolit. Dengan demikian

kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati.

f. Usus Besar

Usus besar tidak memiliki vili dan lipatan-lipatan sirkular, diameternya lebih lebar, panjangnya lebih

pendek, dan daya regangnya lebih besar dibandingkan usus halus

Bagian-bagian usus besar

Sekum adalah kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal

Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rekum. Kolon memiliki tiga divisi:

1. Kolon ascenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati sebelah kanan dan membalik

secara horizontal pada fleksura hepatica

2. Kolon transversa merentang menyilang abdomendi bawah hati dan lambung sampai ke tepi

lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah pada fleksura spleknik

3. Kolon descenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi kolon sigmoid

berbentuk S yang bermuara di rectum

Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 12 sampai 13cm, berakhir

pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus

Fungsi usus besar

Mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit

Mmeproduksi mucus

Baketri yang terdapat dalam kolon mampu mencerna sejumlah selulosa dan memproduksi sedikit kalori

nutrient bagi tubuh

Mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses

3. MEKANISME PROSES PENCERNAAN

Pencernaan makanan pada manusia ada 2:

a. Pencernaan mekanik

Pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau

halus. Pada manusia proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.

b. Pencernaan kimiawi

Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari bentuk kompleks menjadi bentuk yang lebih

sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang berfungsi untuk mempercepat reaksi

kimia.

Peran enzim dalam sistem pencernaan:

a. Mulut

Pada mulut selain terjadi pencernaan secara mekanik juga terjadi pencernaan secara kimiawi, yaitu dengan

bercampurnya makanan yang telah dikunyah dengan air liur yang mengandung enzim ptialin (amilase). Enzim ini

Page 73: Organ Tubuh

berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Selain itu, enzim ini juga berfungsi untuk membunuh kuman

yang masuk bersama makanan.

b. Lambung

Di dalam lambung makanan dari kerongkongan dicerna oleh dinding lambung. Pada proses ini, lambung

mengeluarkan getah lambung yang mengandung:

1. Renin, berguna untuk mengubah susu menjadi kasein.

2. Pepsin, berguna untuk mengubah protein menjadi pepton.

3. Asam (HCl), berguna membunuh kuman yang masuk bersama makanan dan membantu melunakkan

makanan yang keras di dalam lambung serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi

untuk mengubah protein menjadi proteosa dan pepton.

c. Usus halus

Ketika makanan masuk ke usus halus, makanan dicerna secara kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan dari

pankreas. Makanan kemudian disalurkan ke usus penyerapan. Usus penyerapan menghasilkan enzim-enzim

sebagai berikut:

1. Sakrase, berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

2. Maltase, berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.

3. Laktase, berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

4. Erepsinogen, diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin. Erepsin berfungsi mengubah pepton menjadi

asam amino.

d. Kelenjar pankreas

Kelenjar pankreas terletak di usus 12 jari dan menghasilkan beberapa enzim sebagai berikut:

1. Enzim amilase, berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa.

2. Enzim tripsin, berfungsi sebagai pengubah protein dan pepton menjadi dipeptida, asam lemak, dan gliserol.

3. Enzim lipase, berfungsi sebagai pengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

4. PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK

A. METABOLISME KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan derivat dari aldehid. Karbohidrat dibagi menjadi empat macam, yaitu:

1. Monosakarida

Merupakan bentuk karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Monosakarida menurut jumlah atom karbonnya adalah triosa, tetrosa, pentosa, hektosa, heptosa, oktosa dan

selanjutnya. Sedangkan bila berdasarkan gugus pembentuknya monosakarida dibedakan menjadi aldosa

(gugus aldehid) dan ketosa (gugus keton). Contoh dari monosakarida adalah glukosa, fruktosa, galaktosa.

2. Disakarida

Merupakan bentuk karbohidrat yang bila terhidrolisis menjadi dua monosakarida yang sama ataupun

berbeda. Contoh disakarida adalah maltosa ( bila dihidrolisis menjadi dua molekul glukosa), laktosa (bila

dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa), sukrosa (bila dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa).

3. Oligosakarida

Merupakan bentuk karbohidrat yang bila dihidrolisis menjadi dua sampai sepuluh unit monosakarida.

Contohnya adalah maltotriosa.

4. Polisakarida

Page 74: Organ Tubuh

Merupakan bentuk karbohidrat yang paling kompleks. Polisakarida bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih

dari sepuluh molekul monosakarida. Contoh dari polisakarida adalah pati dan dekstrin.

Karbohidrat yang masuk ke tubuh berasal dari makanan. Sel-sel di dalam tubuh tentunya tidak dapat

langsung menyerap karbohidrat, tetapi karbohidrat tersebut harus dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana

lagi yaitu monosakarida, terutama dalam bentuk glukosa. Karena glukosa merupakan monosakarida yang paling

utama yang dapat diserap oleh tubuh untuk menghasilkan energi. Karbohidrat akan dipecah menjadi

monosakarida melalui proses digesti di saluran pencernaan. Setelah berubah menjadi glukosa, baru akan terjadi

metabolisme glukosa di tingkat sel (respirasi sel). Respirasi sel ini mencakup tiga peristiwa: glikolisis, siklus

Krebs, sistem transpor sitokrom/ elektron.

Tabel singkat respirasi sel

ReaksiMolekul yang

terlibatHasil reaksi

Vitamin/ mineral

yang diperlukan

Glikolisis

Siklus

Krebs

Sistem

Transpor

Sitokrom

Glukosa

Asam Piruvat

atau

Asetil KoA

NADH2 dan

FADH2

∙ 2 ATP (bersih)

∙ 2 NADH2 dan 1 FADH2

(dilanjutkan ke reaksi sistem

transpor sitokrom)

∙ 2 Asam piruvat ( bila aerob

langsung menuju siklus

Krebs; bila anaerob diubah

menjadi asam laktat)

∙ CO2

∙ 3 NADH2 dan 1 FADH2

(menuju reaksi sistem

transpor sitokrom)

∙ empat molekul karbon

∙ 34 ATP

∙ air metabolik

Niasin

∙ Tiamin

∙ Riboflavin

∙ Niasin

∙ Asam

pantotenat

Besi dan

tembaga

Kelebihan glukosa akan disimpan dalam bentuk glukagon yang terdapat pada hepar dan otot rangka.

Sehingga dapat digunakan bila tubuh membutuhkannya untuk menghasilkan energi.

Page 75: Organ Tubuh

Dari tabel di atas dapat diambil garis besar, bahwa yang paling perlu dalam metabolisme iti adalah

makan dan bernafas. Makanan merupakan energi potensial, sedangkan untuk membebaskan energi tersebut

dibutuhkan O2 yang di dapatkan dari proses bernafas.

METABOLISME GLUKOSA

A. GLIKOLISIS

Page 76: Organ Tubuh

B. SIKLUS KREBS

Page 77: Organ Tubuh

SECARA GARIS BESAR

Glukosa

2 ATP

2 NADH + 2 H+

Asam piruvat

2 NADH + 2 H+

Asetil Ko-A

2 CO2

4 CO2 6 NADH

2 FADH2

2 ATP

34 ATP

O2

H2O

B. METABOLISME PROTEIN

Anabolisme

Unsur dasar penyusun protein adalah asam amino, dan 20 di antaranya terdapat dalam protein tubuh

dalam jumlah yang cukup banyak.

- Asam amino esensial : tidak dapat disintesis oleh tubuh

Ex : treonin, metionin, lisin, arginin, valin, fenialanin, leusin, triptofan, isoleusin, histidin

- Asam amino non esensial : asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh

Ex : alanin, asparagin, aspartat, sistein, glutamate, glutamine, glisin, prolin, serin, tirosin

GLIKOLISIS

SIKLUS KREBS

TRANSPOR ELEKTRON

Page 78: Organ Tubuh

Struktur asam amino memperlihatkan ciri yang khas yaitu mempunyai satu gugus asam (-COOH) dan

satu atom nitrogen yang melekat pada molekul, yang biasanya berupa gugus amino (-NH2). Dalam protein,

asam amino dihubungkan menjadi rantai panjang melalui ikatan peptide. Nitrogen pada radikal amino dari satu

asam amino berikatan dengan karbon dari radikal karboksil asam amino lainnya. Satu atom hidrogen dilepaskan

dari radikal amino, dan satu ion hidroksil dilepas dari radikal karboksil, keduanya bergabung membentuk molekul

air. Setelah dibentuk, satu radikal amino dan satu radikal karboksil masih terletak pada ujung yang berlawanan

dan kemudian membentuk lagi rantai peptida.

Katabolisme

Begitu sel diisi sampai batasnya dengan protein yang tersimpan, penambahan asam amino tambahan

dalam cairan tubuh terutama di hati, akan menginduksi aktivasi sejumlah besar aminotransferase, yaitu enzim

yang bertanggung jawab memulai sebagian besar katabolisme (pemecahan protein untuk digunakan sebagai

energi atau bila berlebih disimpan terutama sebagai lemak / glikogen).

1. Deaminasi

Gugus amino dari asam amino ditransfer ke asam α-ketoglutarat, yang kemudian menjadi asam glutamate.

Asam glutamat ini kemudian dapat mentransfer asam amino ke zat lainnya / dapat melepaskan dalam bentuk

ammonia (NH3). Dalam proses kehilangan gugus amino, asam glutamat sekali lagi menjadi asam α-

ketoglutarat, sehingga siklus tersebut dapat berlangsung berulang-ulang.

2. Pembentukan urea di hati

Amonia yang dilepaskan selama deaminasi asam amino dikeluarkan dari darah hampir seluruhnya melalui

konversi menjadi ureum. Pada dasarnya, semua asam amino dalam tubuh manusia disintesis di hati. Bila

tidak ada hati / pada penyakit hati yang berat, ammonia akan menumpuk dalam darah. Keadaan ini sangat

toksik terutama terhadap otak, yang sering kali menimbulkan keadaan yang disebut koma hepatikum.

Setelah ureum terbentuk, ureum berdifusi dari sel hati masuk ke dalam cairan tubuh dan diekskresikan oleh

ginjal.

3. Oksidasi asam amino yang sudah mengalami deaminasi

Begitu asam amino sudah dideaminasi, pada banyak keadaan , asam keto yang dihasilkan dapat dioksidasi

untuk mengeluarkan energi untuk keperluan metabolisme. Oksidasi ini biasanya melibatkan 2 proses yang

berurutan:

a. Asam keto diubah menjadi zat kimia yang sesuai kemudian masuk ke dalam siklus asam sitrat.

b. Setelah itu zat tersebut dpecah dan menjadi energi.

ATP yang dihasilkan dari protein lebih kecil daripada ATP yang dibentuk glukosa untuk setiap gramnya.

Asam amino tertentu yang dideaminasi serupa, digunakan untuk mensintesis glukosa / asama lemak.

Misalnya deaminasi alanin adalah asam piruvat. Asam piruvat ini kemudian dikonversi menjadi glukosa/ glikogen

(disebut proses glukoneogenesis), sebagian dikonversi menjadi asetil ko-A (2 mol asetil ko-A akan berubah

menjadi asam aseloasetat),dan sebagian lagi dikonversi menjadi asam lemak (disebut proses ketogenesis).

Hormon yang berpengaruh dalam metabolisme protein:

1. Hormon pertumbuhan meningkatkan sintesis protein sel karena adanya percepatan proses transkripsi dan

translasi RNA dan DNA untuk sintesis protein.

Page 79: Organ Tubuh

2. Insulin diperlukan untuk sintesis protein. Insulin mempercepat transpor beberapa asam amino ke dalam sel,

sehingga dapat menjadi rangsangan bagi pembentukan protein.

3. Glukortikoid meningkatkan pemecahan sebagian besar protein jaringan.

4. Testoteron menambah deposit protein di jaringan.

5. Estrogen menambah sedikit deposit protein.

6. Tiroksin meningkatkan kecepatan metabolisme seluruh sel termasuk protein.

Jenis protein yang terdapat dalam plasma:

Albumin

Jenis protein terbanyak dalam plasma yang mencapai 60%. Albumin merupakan protein yang larut dalam

air dan mengendap pada kondisi dipanaska. Terbuat di hepar sehingga dapat digunakan untuk tes pembantu

dalam penilaiaan fungsi ginjal dan saluran pencernaan. Banyak dijumpai pada telur (albumin telur, putih telur),

darah (albumin serum), dalam susu (laktalbumin).

Berat molekul albumin plasma pada manusia 69000, albumin telur 44000, dalam daging mamalia 63000.

Fungsi albumin :

a. Mengangkat molekul-molekul kecil melewati plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan

bahan metabolism asam lemak bebas dan bilirubin dan berbagai macam obat yang kurang larut dalam air

tetapi harus diangkat melalui darah dari satu organ ke organ lain agar dapat diekskresi.

b. Membentuk jaringan sel baru sehingga dalam ilmu kedokteran, albumin dimanfaatkan untuk mempercepat

pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah.Misalnya akibat operasi.

c. Albumin dapat menghindari timbulnya pembengkakan paru-paru dan gagal ginjal serta sebagai carrier

faktor pembekuan darah.

Globulin

Meruapakan protein yang tidak larut dalam air, larut dalam euglobulins, larut dalam pseudoglobulin, serta

dalam larutan garam. Globulin juga memiliki sifat lain yaitu mengeras atau menggumpal jika dikondisikan dalam

suhu tinggi.

Ada tiga macam globulin:

a. Alfa globulin

Salah satu bagian plasma darah yang mengedarkan hormon.

b. Beta globulin

Protein plasma darah yang memiliki kaitan erat dengan transportasi thrombin dan protrombin. Dengan kata

lain sangat erat kaitannya dengan proses pembekuan darah.

c. Gamma globulin

Kelompok protein serum yang mengandung banyak antibody. Dengan kata lain sangat erat kaitannya dengan

proses imun atau kekebalan tubuh.

Fibrinogen

Fibrinogen berpolimerasi menjadi pilinan fibrin yang panjang selama proses koagulasi darah. Dengan

demikian, terbentuk bekuan darah yang akan membantu memperbaiki kebocoran sistem sirkulasi.

C. METABOLISME LEMAK

Lipid dibagi menjadi 3:

1. Trigliserida

2. Fosfolipid

3. Kolesterol

Page 80: Organ Tubuh

Pencernaan lemak dalam usus

1. Emulsifikasi lemak, memecahkan gumpalan lemak menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga enzim

pencernaan yang larut air dapat bekerja pada permukaan gumpalan lemak

2. Pengaruh empedu (garam empedu + fosfolipid lestin) -> menurunkan tegangan antar permukaan lemak.

(memperbesar 1000x daerah permukaan lemak total)

Lemak + (empedu + pengadukan ) -> lemak terelmusi

Lemak teremulsi + (lipase pangkreas) -> Asam lemak dan 2-monogliserida

Fungsi Lemak

Sebagai sumber energi sekunder

Melarutkan vitamin A,D,E, dan K

Melindungi alat-alat vital pada tubuh

Memperbaiki rasa makanan (gurih)

Kelebihan lemak disimpan dalam jaringan adipose, terutama pada subcutaneous layer.

Page 81: Organ Tubuh

5. SISTEM

REGULASI

SUHU

TUBUH

A. Cairan

tubuh dan

elektrolit

Keseimbangan air dan elektrolit

1. Air membentuk 60% sampai 75% total berat badan tubuh

2. Elektrolitn merupakan ion yang ditemukan dalam tubuh, terbanyak adalah mineral

Kompartemen air

1. Cairan intraselular (CIS) adalah air dalam sel kira-kira dua pertiga total cairan tubuh

2. Cairan ekstraselular(CES) adalah air diluar sel terdiri atas plasma ,getah bening,cairan jaringan dan cairan

khusus

3. Air selalu berpindah dari 1 kompartemen ke kompartemen lainya; fitrasi: plasma menjadi cairan jaringan;

osmosis: cairan jaringan menjadi plasma, getah bening, atau cairan intraselular

4. Osmosis diatur oleh konsentrasi elektrolit didalam cairan tubuh (OSMOLARITAS).air akan berdifusi melewati

membran ketempat yang mempunyai konsentrasi elektrolit lebih tinggi.

Page 82: Organ Tubuh

Haluaran air

1. Urine, keringat, udara yang dikeluarkan, feses

2. Setiap variasi haluaran harus dikompensasi oleh perubahan asupan

Pengaturan asupan dan haluaran air

1. Hipotalamus mempunyai osmoreseptor yang mendeteksi perubahan osmolaritas cairan tubuh

2. Dehidrasi merangsang sensasi haus ,dan cairan dikonsumsi untuk menggantikannya

3. ADH yg dilepaskan darihipofisis posterior meningkatkan reabsorpsi air oleh ginjal

4. Aldosteron yang disekresi oleh korteks adrenal meningkatkan reabsorpsi ion natrium oleh ginjal ,air kemudian

di reabsorpsi melalui osmosis.

5. Jika air dalam tubuh terlalu banyak ,sekresi ADH menurun ,dan haluaran urine meningkat

6. Jika volume darah meningkat ,ANH kehilangan ion natrium dan air di dalam urine

Elektrolit

1. Zat kimia yang terlarut didalam air dan memisahkan diri membentuk ion-ion ;sebazgian besar anorganik

2. Mengandung kation meliputi; natrium ,kalium,kalsium magnesium ,dan anionya meliputi ;

klorida,bikarbonat ,fosfat ,dan sulfat

3. Elektrolit membantu mengatur osmosis antar kompartemen air

Elektrolit dibagi menjadi dua yaitu

1. Cairan nonelektrolit adalah zat yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik

contohnya;urea,oksigen,protein ,glukosa dan karbondioksida.

2. Cairan elektrolit dalah garam yang terlarut dalam air menjadi 1 atau lebih partikel bermuatan disebut ion

contohnya;natrium ,kalium,kalsium ,magnesium .

Beberapa fungsi dari macam kation elektrolit utama

Fungsi dari natrium adalah menciptakan tekanan osmotic CES ,kation terbanyak dalam CES

Fungsi dari kalium adalah menciptakan tekanan osmotic CIS ,kation terbanyak dalam CIS

Fungsi dari kalsium adalah mempertahankan eksitabilitas saraf dan sel-sel otot

Fungsi dari magnesium adalah sangat penting untuk produksi ATP ,aktifitas saraf serta sel otot

Beberapa fungsi dari macam anion elektrolit utama

Fungsi klorida adalah anion terbanyak dalam CES ,mudah berdifusi keluar masuknya sel ,membantu

mengatur tekanan osmotic

Fungsi bikarbonat adalah sebagai bagian system dapar bikarbonat

Fungsi fosfat adalah bagian DNA,RNA ,ATP dan FOSFOLIPID

Fungsi sulfat adalah bagian asam amino dan protein

Ketidakseimbangan elektrolit

1. Ketidakseimbangan natrium meliputi:

a. Hiponatermia adalah konsekuensi akibat keringat yang berlebihan ,diare atau muntah .ditandai dengan

pusing

b. Hipernatemia adalah konsekuensi kehilangan air ditandai dengan kehilangan CIS, haus berlebihan

2. Ketidakseimbangan kalium meliputi:

a. Hipokalemia adalah suatu konsekuensi muntah/diare serta penyakit ginjal ditandai dengan lelah, kofusi

Page 83: Organ Tubuh

b. Hiperkalemia adalah suatu konsekuensi gagal ginjal angkut serta penyakit Addison ditandai dengan

kelemahan ,arimia ginjal

3. Ketidakseimbangan kalsium meliputi:

a. Hipokalsemia adalah penurunan asupan kalsium ditandai dengan spasme otot kemudian menjadi tetanus

(kejang)

b. Hiperkalsemia adalah suatu konsekuensi hipoparatiroidisme .ditandai dengan kelemahan otot

Asupan haluaran dan pengaturan

1. Asupan –elektrolit adalah makanan dan minuman beraklohol

2. Haluaran –urine ,keringat ,feses

3. Hormon yang terlibat ;aldosteron –natrium dan kalium ,ANH –natrium ,PTH dan Kalsitonin –kalsium dan

fosfat

B. Termoregulasi

Rentan normal suhu tubuh manusia adalah 360 C-380 C. Dalam 24 jam, suhu tubuh berfluktuasi 10 C –

20 C, dengan suhu terendah saat tidur.

Produksi panas

Panas adalah salah satu energi yang diproduksi pada respirasi sel. Faktor – faktor yang mempengaruhi

produksi panas :

1. Tiroksin dari glandula Tiroidea ( paling penting ) seiring penurunan kecepatan metabolism, tirosin disekresi

lebih banyak untuk meningkatkan respirasi sel.

2. Stress

Rangsang simpatik, epinefrin, dan neropinefrin meningkatkan aktivitas metabolic, sehingga produksi panas

dan ATP juga naik.

3. Organ yang aktif terus menerus memproduksi panas. Tonus otot menghasilkan 25% panas saat istirahat.

Hepar menghasilkan 20% panas saat istirahat.

4. Asupan makanan dan perubahan suhu tubuh yang akan berpengaruh terhadap proses metabolism di dalam

tubuh.

Kehilangan panas

- Aliran darah melalui dermis menentukan jumlah panas yang hilang melalui konveksi, radiasi, dan konduksi.

Radiasi adalh proses kehilangan panas dalam bentuk gelombang inframerah. Hal ini menjelaskan mengapa

bila ada suatu ruangan kosong yang dingin, akan naik suhu nya bila ruangan itu dipenuhi orang.

Konduksi dan konveksi adalah perpindahan panas dengan disertai kontak langsung.

- Evaporasi juga bisa terjadi di tubuh melalui kulit ( keringat). Berkeringat adalah mekanisme kehilangan panas

tubuh menguapkan keringat di atas permukaan tubuh.

- Panas hilang dari saluran pernafasan melalui pengupan air dari mukosa pernafasan yang panas

- Sejumlah kecil panas hilang sebagai urin dan feses yang dikeluarkan dari tubuh

- Mekanisme kehilangan panas adalah vasodilatasi pada dermis dan peningkatan berkeringat. Aliran darah

meningkat; radiasi dan konveksi efektif bila suhu lingkungan lebih dingin daripada tubuh.

- Beberapa cara manual antara lain: menurunkan tingkat aktivitas, mencari lingkungan yang lebih dingin,

menggunakan pakaian berwarna terang, dll.

Produksi panas

Page 84: Organ Tubuh

- Hipotalamus adalah thermostat tubuh dan mengatur suhu tubuh dengan menyeimbangkan produksi panas

dengan kehilangan panas. Hipotalamus menerima rangsangan dari perifer termoreseptor yang terletak di kulit

dan termoreseptor pusat.

- Mekanisme untuk meningkatkan panas adalah vasokontriksi pada dermis dan penurunan produksi keringat.

Aktivasi saraf simpatik vasokonstriktor di tubuh menyebabkan vasokontriksi yang kuat. Sebagai hasilnya aliran

darah dalam tubuh menurun.

- Ada beberapa cara manual yang dapat dilakukan antara lain: memakai pakaian hangat untuk membatasi panas

yang keluar, minum minuman panas, mengubah posisi tubuh (melingkarkan tangan di tubuh), dan

meningkatakan aktivitas tubuh.

Demam

Demam adalah hyperthermia yang terkontrol. Sering terjadi kerena terjadi infeksi di dalam tubuh, tetapi bisa

juga disebabkan oleh kondisi lain (kanker,alergi, cedera di system saraf pusat). Hipotalamus menyebabkan

pengeluaran prostalglandin. Prostalglandin mengatur thermostat di hipotalamus ke suhu yang lebih tinggi.

Temperatur akan meningkat terus sampai mencapai pengaturan baru, selanjutnya sutu tubuh akan berada di

pengaturan demam smapai adanya pertahanan dari tubuh dan bila ada antibiotic yang masuk. Setelah itu thermostat

kembali ke tingkat normal , ditandai dengan keringat yang keluar. Hal itu akan menurunkan suhu tubuh dengan

sendirinya.