Oregairu Jilid 7 Bab 2

91
Kiminovel Oregairu Jilid 7 Bab 2 Tidak Ada Yang Tahu Mengapa Mereka Datang ke Klub Relawan Suara mendesis bisa didengar dari katel teh yang dibawa ke ruangan ini beberapa saat yang lalu. Yukinoshita, yang menyadari bahwa air sudah mendidih, dengan rapi melipat sisi majalahnya. Inilah yang akan kalian sebut ‘telinga anjing’. Yukinoshita si penyuka kucing mungkin akan berkata “Itu bukan telinga anjing, tapi telinga dari Lipatan Scottish”. Sekedar informasi, Lipatan Scottish

description

Yahari ore no seishun love comedy machigatteiru vol 7 indonesia

Transcript of Oregairu Jilid 7 Bab 2

KiminovelOregairu Jilid 7

Bab 2Tidak Ada Yang Tahu Mengapa Mereka Datang ke Klub Relawan

Suara mendesis bisa didengar dari katel teh yang dibawa ke ruangan ini beberapa saat yang lalu. Yukinoshita, yang menyadari bahwa air sudah mendidih, dengan rapi melipat sisi majalahnya. Inilah yang akan kalian sebut telinga anjing. Yukinoshita si penyuka kucing mungkin akan berkata Itu bukan telinga anjing, tapi telinga dari Lipatan Scottish. Sekedar informasi, Lipatan Scottish merupakan jenis kucing langka dan salah satu dari karakteristik yang membuat mereka terkenal adalah telinga mereka yang terlipat seperti anjing.Yukinoshita meletakkan majalahnya di atas bangku, berdiri, dan berjalan menuju katel teh.Yuigahama, yang ketika itu sedang bermain dengan ponselnya, memanggil Yukinoshita dengan mata penuh harapan.Hore! Cemilan!Di saat yang sama Yukinoshita menyiapkan cangkir dan daun teh, Yuigahama mengubek-ubek tasnya dan mengeluarkan kue untuk diminum bersama teh.Sebuah cangkir dan pisin yang mewah disiapkan di atas bangku. Ada juga sebuah mug dengan gambar anjing yang terlihat lesu tercetak disana.Saat musim gugur akan berakhir, kalian akan mulai melihat tanda tanda musim dingin akan datang. Saat aku membaca buku, bayangan dari Yukinoshita menuangkan teh hitam masuk dari sisi pandanganku.Saat dia mengisi cerek teh kaca dengan air yang mendidih, dedaunan sekilas terlihat menari di sekitarnya. Gerakan yang seperti memutar dan seperti salju yang turun perlahan di bola salju, dedaunan perlahan tenggelam ke dasar.Setelah Yukinoshita mengisi cangkir yang begitu juga dengan mug, dia berhenti dengan cerek teh di satu tangan. Dia menempelkan tangan satunya lagi di dagunya dan setelah berfikir dengan cermat, dia meraih sebuah gelas kertas di dekatnya dan mengisinya juga.Seperti ada sesuatu yang tidak meyakinkannya walaupun dia mengisinya sendiri, dia memandang gelas kertas dengan ekspresi dingin. Dia mengganti daun teh di cerek porselen dan menutupnya dengan penutup supaya tetap hangat.Yukinoshita mengambil baik cangkir maupun pisin dan kembali ke kursinya. Di sebelahnya adalah Yuigahama, yang mengambil cangkirnya sambil memencet mencet ponselnya.Tidak ada yang meraih gelas kertas yang kesepian itu. Uap naik seolah olah dia adalah anak kesepian yang terabaikan.Teh...nanti dingin tahu....Aku punya lidah kucingKenyataan bahwa dia sudah menyiapkannya untukku tidak terlihat olehku selama beberapa saat. Tapi aku tidak sejahat itu untuk menolak seseorang yang sudah repot-repot menyiapkan sesuatu untukku. Aku meraih cangkir, memberikan kesan bahwa tehnya mungkin sudah lebih dingin sekarang. Saat aku meniup dan menyeruput tehnya, Yuigahama memegang mugnya dengan kedua tangan saat meniupnya dan bicara.Oh iya, sudah hampir saatnya untuk karya wisata.Alis Yukinoshita bereaksi merespon kata-kata itu. Hal itu sudah jadi keribuan di kelas akhir akhir ini. Nampaknya tren itu sudah sampai ke klub service (relawan), di mana aku bergabung.Apa kau sudah memutuskan akan kemana?Kami akan segera memikirkannya.Tergantung anak anak di kelompokku ingin kemana.Karya wisata buatku, singkatnya, tidak lebih dari perpindahan tempat yang diwajibkan. Anak-anak di kelompokku akan dengan terang-terangan mengabaikan pendapatku dan membuat rencana, apapun yang kukatakan dan memperlakukanku seperti udara; aku akan mengikuti mereka dengan sunyi. Aku tidak benar benar kecewa, karena hal seperti itu akan lebih mudah bagiku, tapi entah kenapa hal itu berbeda dari kesenangan.Ketidakbiasaan adalah ketidakbiasaan dan untuk kelompok dengan sifat baik dengan anak anak yang ramah, ada kesempatan bahwa mereka akan mendengarkan pendapatmu. Namun mereka nantinya akan mencoba untuk menyingkirkanmu.Untuk orang sepertiku yang punya sejarah panjang menjadi ketidakbiasaan, hal itu adalah hal yang jelas. Itu seharusnya sama untuk Yukinoshita yang diperlakukan sama.Ngomong-ngomong Yukinoshita. Apa yang kau lakukan selama acara-acara dan karya wisata?Ketika aku menanyakan hal itu dengan rasa ingin tahu, Yukinoshita memiringkan kepalanya dengan cangkirnya di tangan.? Apa yang kamu maksud?

Kau tidak punya teman di kelas kan?Dari sudut pandang orang ketiga, kau akan berfikir bahwa itu adalah pertanyaan yang amat menyebalkan, namun Yukinoshita tidak menunjukkan rasa terganggu. Dia menjawab dengan tidak berbeda.Ya. Jadi?Nah, aku penasaran apa yang kau lakukan mengenai kelompok.Setelah berkata seperti itu, terlihat bahwa Yukinoshita mengerti apa yang sebenarnya kutanyakan saat dia meletakkan cangkirnya dan membuka mulutnya dengan pandangan dari pendiriannya....Aah, kalau kamu ngomongin itu, aku sudah diajak dan belum menjawab.Hah, k-kau diajak?Ketika aku menjawab kembali dengan pertanyaan dalam rasa kaget, Yukinoshita membuat ekspresi yang agak cemberut.Aku tidak tahu imej apa yang kamu punya tentangku, tapi kalau soal memutuskan kelompok, aku biasanya tidak punya masalah. Biasanya cewek dari salah satu kelompok datang untuk bicara denganku.Yukino menyeka rambutnya yang ada di bahunya saat dia bicara dan Yuigahama, yang sedang mendengarkan di dekat, menempelkan mug di bibirnya dan menaikkan kepalanya.Ah, aku bener bener ngerti. Paling enggak untuk kelas J, karena kelas itu penuh sama cewek, mereka pasti suka cewek kayak Yukinon yang ngasih getaran yang dingin banget.Haaaa, ngerti...paling enggak untuk kelas J, ya.Yukinoshita adalah penghuni kelas J, seseorang yang bernilai dari budaya internasional. Kelas diisi 90% perempuan dan tidak seperti kelas biasa, hal hal yang diajari agak berbeda yang memberikan mereka hawa dari SMA khusus perempuan dari suatu tempat. Faktanya, ketika aku melewati kelas, ada bau yang enak, sebenarnya, ada begitu banyak bau-bauan yang berbeda bersatu, membuatku merasa pusing. Juga, selama musim dingin, ada kemungkinan bahwa para cewek akan menggunakan kaus di dalam rok mereka dan bersenang-senang dengan saling menyingkapkan rok. Melihat dari jauh sebenarnya cukup menyenangkan.Karena kelas Yukinoshita diisi sebagian besar oleh jenis kelamin yang sama, mungkin hal itu menenangkan, nyaman, dan mudah untuk melakukan hal-hal yang kau inginkan. Aku juga bisa bilang kalau hal itu memudahkan juga untuk kelompok kelompok terbentuk.Itulah salah satu keuntungan ketika ada kekurangan jenis kelamin yang berbeda.Pada kasus para cowok, mereka mencoba untuk memamerkan keeksentrikan mereka pada para cewek. Seperti bagaimana Tobe dan teman-temannya memukul-mukul di kelas beberapa saat yang lalu, atau mereka yang bertingkah seperti berandalan, atau bahkan kelompok cowok-cowok yang menderita dari penyakit anak SMP[footnoteRef:1], mereka semua bisa dimasukkan ke dalam kelompok itu. Ah, tentu saja, aku bukan pengecualian. [1: Chuunibyou]

Dan jadi, cewek-cewek mungkin menunjukkan tipe sikap yang sama.Faktanya, aku yakin Yukinoshita juga punya pengalaman dengan jumlah yang cukup di hidupnya hingga saat ini. jika kita mengumpulkan cowok dan cewek dalam satu kelas, seharusnya ada hal hal yang terjadi. Jika ada banyak hal terjadi dalam ruang diantara cowok dan cewek, kemudian banyak juga yang terjadi di kelompok cewek dan cowok. Ada banyak hal yang terjadi dalam hidup dan ada banyak hal terjadi dalam masa tua.Haaaaaa~. Kayaknya, aku pingin banget kita pergi ke Okinawa.Yuigahama duduk dengan rendah dan bicara saat memandang ke atap.Agak dipertanyakan pergi kesana selama musim ini....aku tidak akan merekomendasikannya.Saat dia mengatakan hal itu, Yukinoshita memandang ke luar jendela. Angin dingin berhembus di luar. Okinawa mungkin ada di bagian selatan negara ini, namun dengan musim seperti ini, tidak mungkin kau bisa melihat ke depan dan teriak Samudra!, Laut, Kapal! untuk bersenang senang.Eeeh? Tapi, kalau kita ke Kyoto, gak ada yang bisa dilakuin tahu? Cuma kuil dan kelenteng Buddha tahu? Aku mau kalau, aku baru ngecek tetanggaku...aku bisa ke kuil Asama di Inage kapanpun aku ingin, jadi...Betul, luar biasa, kata-kata yang Yuigahama-sekali. Hanya mendengarkan saja membuat kepalaku sakit. Yukinoshita mungkin merasakan hal yang sama sejak dia agak menekankan kuilnya.Kau cuma tidak melihat pentingnya sejarah dan niai budaya sama sekali, kan...Sebagai jawaban dari kata-kata yang bercampur dengan desahan dan gumaman, Yuigahama mengambil posisi melihat ke objek.Maksudku, aku gak tahu apa yang bisa kamu lakukan di kuil setelah sampai disana...Ya, bukannya aku tidak mengerti apa yang sedang dia katakan. Untuk para cowok yang tidak tertarik pada kuil dan kelenteng Buddha, aku yakin mereka gak akan peduli. kayaknya sebagian besar snak SMA gak mau repot menabung untuk datang pertama ke kuil waktu tahun baru dan acara keluarga.Ada banyak hal untuk dilakukan. Pertama, tujuan untuk pergi bukan untuk bersenang senang, namun untuk belajar. Tentu saja, tidak hanya untuk searah, namun untuk melihat dan mengalami budaya negara ini langsung...Aku gak mikir itu masalahnya disini.Aku memotong pendapat Yukinoshita yang singkat dan agung.Oh. Kalau begitu, menurutmu untuk apa itu karya wisata?Seolah olah dia risih dipotong, Yukinoshita memandangku dengan mata yang menantang. Itu sedikit mengerikan, nona. Namun, aku tidak mundur disini.Ini yang kupikirkan...itu yang mereka bilang imitasi kehidupan di masyarakat....Aku ngerti. Itu benar, ada Kereta Peluru, transportasi publik, dan menginap...Yukinoshita menyilangkan tangannya, tertarik dan memandang ke bagian kanan atas. Namun, pembicaraanku belum selesai.Kau pergi ke perjalanan bisnis yang kau tidak ingin pergi, bertemu atasan yang tidak ingin kau temui, dan kau harus tampil ke mana pun kau pergi. Kamu juga tidak bisa memilih di mana bisa tinggal atau juga apa yang kau makan. Dan nomor satu adalah, bahkan karya wisata adalah di mana pendapatmu dikesampingkan ketika kau bertukar ide dan kau mesti menyesuaikan, menyesuaikan, DAN menyesuaikan. Dan dengan uang yang kau punya, kau harus berfikir tentang berbagai hal seperti kado ini harusnya bagus buat dia, dan baik buat dia, harusnya sih gak apa apa kalau dia gak dapat. Itu mungkin untuk mempelajari jenis-jenis hal seperti itu. Dasarnya adalah latihan untuk ketika hal-hal tidak terjadi seperti yang kau inginkan, tapi dengan membuat beberapa kompromi, kau bisa bersenang-senang dengan biaya menipu dirimu sendiri.Setelah aku selesai, Yuigahama melihatku dengan mata yang kasihan.Woow. Karyawisata Hikki gak terdengar menyenangkan sama sekali...Kalau kau sepesimis itu, kurasa kau gak akan bisa membuat rencana apapun...Yukinoshita bicara dengan perasaan tercengang dan Yuigahama berkata ah seolah olah ada sesuatu yang terpikirkan.Ta-tapi, biarpun itu seperti yang Hikki bilang, gimana kita menikmati itu terserah kita kan?Hm, kurasa...Tentu saja, terlepas dari kurikulum atau tugas apa yang diberikan padamu, bagaimana kau merasakan mengenai hal itu bergantung sepenuhnya mengenai apa yang akan kau lakukan mengenai hal itu.Tanpa terduga Yukinoshita tersenyum, memberikan persetujuannya pada sanggahan itu.Kuanggap...bahkan Hikigaya punya satu dua hal yang dia rasa menyenangkan, kan?Ya...Satu ruangan dengan Totsuka atau mandi dengan Totsuka atau makan dengan Totsuka; kurasa aku cukup menantikannya.Hikki, jadi kamu punya hal hal yang kamu nikmati?Nah, ya, paling tidak, aku cukup suka Kyoto.Ketika aku menjawab, Yukinoshita melotot padaku.Itu mengejutkan...kupikir kau tipe yang menganggap tradisi dan formalitas sosial sebagai sampah.Oh pernyataan yang benar benar kejam yang kau katakan tadi. Tapi, kurasa aku sudah terbiasa dengan ini.Untuk sekolah seni bebas yang berpusat pada sejarah Jepang dan bahasa Jepang, tempat itu adalah salah satu dari tempat sakral.Bicara mengenai novel sejarah, Shiba Ryotaro khususnya tertarik pada novel Galaksi Tatami dan begitu juga kota Kyoto bahwa aku punya ketertarikan adalah sesuatu yang bisa menggairahkan.Well, itulah karya wisata, kau tidak bisa pergi ke tempat yang ingin kau datangi. Aku akan pergi sendiri di suatu titik.Bukannya sepi banget pergi wisata sendirian...Yuigahama bergumam. Nah, kupikir itu cukup menyenangkan. Wisata satu orang. Kenyataan bahwa kau tidak akan bertemu dengan siapapun adalah hal yang membuatnya luar biasa. Satu-satunya orang yang berfikir sama sepertiku, Yukinoshita, mengangguk setuju.Itu tidak benar sama sekali. Pergi wisata sendiri bisa dinikmati di mana kamu bisa melihat sekeliling dengan langkahmu sendiri.Betul, betul, tentu saja kau menenggelamkan dirimu sendiri di keadaan. Kalau aku lihat sekelompok anak punk SMU yang berisik di taman Ryoanji Ani, aku mungkin cuma akan ngambil batu dari taman dan memukul kepala mereka.Aku tidak akan melakukannya...itu tempat dalam UNESCO.Yukinoshita tidak terlihat terlalu senang dengan apa yang kukatkan. Namun alasanmu sedikit akademis, ya. Kemanusiaanmu sudah terbelah sih.Bagaimana dengan kalian? Ada tempat yang ingin kau datangi?Aku belum lihat tempat-tempat sih...Ah, tapi aku ingin lihat Kiyomiza-dera. Tempat itu kan terkenal.Kecenderunganmu ngikutin tren, keluar...Aku menjawab tanpa berpikir pada jawaban yang Yuigahama-banget dan dia merenggut.Ayolah, apa saja. Menara Kyoto juga pasti bagus juga.Chiba juga punya yang kayak gitu tahu.Itu bukannya menara pelabuhan?!Namanya benar-benar sama, bener. Kemudian lagi, cuma namanya yang sama.Kurasa masuk akal untuk menyambungkan hal-hal dari daerah asalku. Aku suka, menara pelabuhan itu.Aku belum punya kesempatan kesana sejak pertunjukan kembang api.Yukinoshita menusuk rasa cinta pada daerah asalku.Kalau kamu bicara mengenai menara pelabuhan, menara Kobe lebih populer.Gak apa apa, menara Chiba jelas lebih tinggi.Aku gak tahu apa yang benar-benar bagus soal itu.Yukinoshita terlihat seperti dia sedang mencoba untuk menghindari sakit kepala sejak dia menekankan pada kuilnya.Jadi Yukinoshita. Bagaimana denganmu?Sudah ditanya, dia berpikir beberapa saat.Aku...ada taman batu Ryoan-ji dan Kiyomizu-ji seperti yang kamu dan Yuigahama sebutkan, tapi aku ingin lihat Rakuon-i dan Jishou0ji yang sama terkenalnya.Itu mungkin karena dia belum pernah mendengar nama nama itu sebelumnya karena dia tidak bisa menahan berkedip dengan mata yang kosong.Rakuonjishouji...Jangan menggabungkan mereka...itu terdengar seperti nama yang benar benar keren, kan?Rakuonjishouji. Dia nampaknya seperti tipe dasar biarawan yang kuat, paling tidak dari namanya.Apa seharusnya aku mengatakan nama yang lebih umum, Ginkaku dan Kinkaku contohnya?K...kau seharusnya bilang itu pertama-tama! Ah, tapi aku akan pergi ke Kinkaku-ji. Yumiko juga ingin lihat itu.Terlalu cocok dengan imejnya..Hal itu terlalu cocok dengan imejnya yang indah. Saat aku membayangkan ornamen keemasan bergemerincing pada Miura, Yukinoshita terus bicara.Juga ada Jalan Filsuf. Pada saatnya sakura bermekaran, walaupun musim gugur juga datang. Aku ingin melihat pemandangan spesial di berbagai kuil dan kelenteng waktu malam jika kita bisa menyesuaikan ke dalam jadwal...tapi sekalinya keluar malam, mungkin akan sulit selama karyawisata.Yuigahama melihat dengan ekspresi yang bingung pada Yukinoshita, yang lanjut bicara.Detail sekali...Hah, apa kau lihat di Jalan[footnoteRef:2]? [2: Jalan. Nama agensi travel di Jepang.]

Orang orang ini, bukannya mereka terlalu semangat soal ini?Gak juga...itu kan pengetahuan umum soal Kyoto yang semua orang harus tahu.Tiba-tiba merenggut, Yukinoshita mengalihkan pandangan dan meraih majalahnya. Menunggu sejenak, pada pemeriksaan yang lebih dekat, bahwa majalah yang sedang dia baca benar benar Jalan.Bagaimanapun, amat langka untuk Yukinoshita menantikan wisata dengan begitu lugu.Aku membalik badan sementara menahan hasratku untuk meledakkan tawa. Mataku bertemu dengan Yuigahama yang merasakan hal yang sama dan karena hal itu terasa bahkan lebih lucu, kami tidak bisa menahan ekspresi kami keluar sedikit....Apa?G-Gak ada! Gak ada apa apa!Yukinoshita menusuk kami dengan pandangan dingin, namun Yuigahama yang panik berusaha untuk menyekanya dengan melambaikan tangannya. Namun hal itu tidak berefek saat Yukinoshita terus memelototi kami dengan rasa dingin yang sama.A, hahaha...Ah benar, Yukinon, ayo berkeliling sama-sama di hari ketiga!Yuigahama tertawa dengan ekspresi yang menyedihkan dari sedang dipelototi namun membuat ajakan. Yukinoshita memiringkan kepalanya sebagai jawaban.Bersama?Ya, bersama!Yukinoshita balik bertanya dan Yuigahama menunjukkannya senyum yang cerah. Namun Yukinoshita terlihat seperti dia masih berpikir. Pelan-pelan, dia membuka mulutnya. Aku sudah menebak apa yang akan dia katakan.Tapi...Yukinoshita di kelas lain.Saat aku mengatakan hal itu duluan, Yuigahama mengangguk tanpa keraguan.Iya. Tapi kita bisa ngapain aja di hari ketiga, jadi nanti kuhubungi dan kita bersenang senang di Kyoto.!Aku tidak berfikir kita diijinkan melakukan sejauh itu...Eh? Gak apa-apa kan? Aku juga gak tahu sih.Anak ini, benar benar tidak karuan...Tapi, kalau kami bebas melakukan apa yang kami inginkan, kurasa aku cuma akan berkeliling. Aku selalu ingin kesana, markas Shinsengumi dan Ikedaya. Sudah jelas, Ikedaya berubah jadi bar sekarang. Aku merasa aku akan tertarik jika aku pergi ke sekitar tempat kejadian bersejarah sendiri.Saat pemikiranku balapan di sekitar pemikiran yang berbeda, Yuigahama melanjutkan pembicaraan.Kumaksud, selama pas dengan jadwal. Bagaimana?...Aku tidak keberatan.Yeah! Sudah setuju ya!Yukinoshita dengan lembut mengalihkan pandangan, sementara Yuigahama yang tersenyum memindahkan kursinya agar lebih dekat pada Yukinoshita.Aku bertanya-tanya jika kedekatan ini adalah hal yang sama sekali indah. Tentu saja, walaupun berbeda kelas, jika mereka akan bersenang senang di karya wisata bersama, mungkin itu hal baik.Kau juga Hikki, ayo pergi keliling.Mm, ah.Pandangan Yuigahama menemukan jalannya dalam arahku selama momen terpisah dari mata besarnya. Jawaban pada kata-kata itu yang datang dari arah kiri terhambat di tenggorokanku.Saat aku berpikir bagaimana menjawab, ada sebuah ketukan di pintu yang mengganggu keheningan.Masuk.Ketika Yukinoshita menawab, pintu terbuka.Di pintu adalah orang-orang yang tidak terduga. Sebenarnya, semua orang-orang mengejutkan yang datang kemari adalah orang-orang yang tidak seharusnya datang kemari sama sekali.Tapi, saat ini, di depan dari kelompok ini adalah orang-orang yang tidak disangka-sangka datang untuk berkunjung.Hayama dan di belakang mereka adalah Tobe, Yamato, dan Ooka.Sungguh, empat orang itu. Aku tidak tahu apakah mereka benar-benar dalam keadaan yang baik atau tidak, namun untuk orang luar, mereka nampak seperti sebuah kelompok yang dekat dari empat orang. Mungkin karena dia sudah pernah datang ke ruangan ini beberapa kali, Hayama masuk ke dalam ruangan tanpa ragu-ragu, namun tiga orang lain memasuki ruangan dengan bertanya-tanya.Dan kemudian, pandangan mereka berhenti padaku.Tidak perlu ditanya lagi, apa yang mereka pikirkan. Semuanya membuat ekspresi asing bersamaan. Mereka kemudian saling bertukar pandangan, sementara yang lain mengintipku.Bagaimanapun juga, aku tidak bisa menyalahkan mereka untuk pandangan tidak sopan mereka. Itu karena aku juga melakukan hal yang sama pada mereka.Kenapa mereka di sini?Tentu saja, bukan cuma aku dengan pertanyaan itu saat Yukinoshita dan Yuigahama juga berfikir hal yang sama.Apa ada hal yang kau butuhkan?Yukinoshita bertanya dengan nada dingin, di mana Yuigahama mengangguk.Saat ditanya, Hayama memandang pada Tobe seolah-olah meyakinkan sesuatu. Orang yang bertanya, Tobe, sedang menarik rambutnya berulang kali sambil gelisah dan anehnya hal ini memuakkan.Aah, dia butuh saran untuk sesuatu, jadi kubawa dia kesini, tapi...Hayama bicara dengan nada yang begitu jauh dan sejenisnya, nampaknya bahwa konsultasi tidak berkaitan dengan Hayama sendiri, tapi dengan salah satu rekan yang mengelilinginya.Ayolah Tobe. Ceritakan.Dengan dua orang di sisi memaksanya, baru saat Tobe membuka mulutnya, dia menutupnya dan mulai berpikir dengan sedikit erangan. Apa yang terjadi, apa ini sebuah majalah gaib?Setelah saatnya berada dalam pemikiran mendalam, dia menggelengkan kepalanya. Rambut panjangnya menggeleng seiring dengan kepalanya sama seperti bagaimana anjing liar mengeringkan dirinya sendiri saat mereka benar-benar kebasahan.Nah, bener-bener gak bisa. Mana bisa aku bicara, dengan Hikitani disini.Hah? Apa urusannya, apa ada penawaran diskon untuk pertengkaran disini? Oh?Kemarahan yang kurasa sudah membangunkan hatiku yang diisi dengan perasaan kasihan, namun setelah menarik nafas panjang, aku berkelahi dengan kegusaranku dengan tenang. Setelah aku tenang, kupandang sekelilingku. Yamato dan Ooka terkikik, bicara gak banyak yang bisa kau lakukan, ya sementara Yamato mendesah. Yuigahama membuka mulutnya kaget sementara bibir Yukinoshita tertutup rapat.Sejenak sunyi.Pantatku terasa sedikit gatal dan satu-satunya yang memecah kesunyian adalah Hayama.Tobe. Kita yang kesini untuk bantuan.Ya sih, tapi, gak mungkin aku ngomongin ini dengan Hikitani, ya kau tahulah kaya, dia gak bisa diandalkan.Mereka sudah mengakui keberadaanku di kelas dan dalam kasusku, nampaknya aku cukup dibenci, tapi aku tidak berpikir aku akan menemukan kenyataan ini di sini dari semua tempat.Orang-orang yang datang kesini untuk sebuah permintaan tetap diam, melahirkan kesunyian. Terima kasih untuk hal itu, aku bisa mendengar suara-suara dengan cukup baik.Menyebalkan...Terima kasih untuk menyuarakan perasaan dalam hatiku. Tapi, Yuigahama, kenapa kau jadi tidak nyaman setelah mengatakan hal itu?Tobecchi, kamu ga perlu ngomong gitu, kan? Ada cara yang lebih baik buat ngomongin itu.Yaaa, tapi sepertiiii...Aku berterima kasih mereka mengatakan padanya untuk berhati-hati dengan apa yang dia katakan, tapi kami tidak bisa membuat lebih banyak masalah dengan Yuigahama disini.Sama seperti apa yang kupikir akan kulakukan, Yukinoshita sudah siap menjawab.Aku mengerti. Ya, gak ada yang bisa kita lakukan jika itu salahnya Hikigaya. Sudah kuduga...Lalu, maaf, bisa kau tolong pergi?

Ya, itu terdengar bagus. Jika mereka tidak bisa bicara karena aku, maka akan lebih baik untukku pergi.Baiklah, panggil aku kalau kau perlu.Saat aku siap untuk pergi, Yukinoshita memberhentikanku.Tunggu. Ke mana kau pergi?Hah. Pergi...Ketika kulihat Yukinoshita, dia perlahan memindahkan fokus dirinya dariku pada Tobe dan kawan-kawannya.Yang pergi adalah mereka.Hah?Tidak hanya aku membeku, tapi begitu juga Tobe dan kawan-kawannya. Namun, Yukinoshita lanjut bicara.Kurangnya sopan santun dan juga ketidaksopanan yang jelas; kita tidak punya alasan untuk mendengarkan permintaan dari tipe orang seperti ini. Sudah cukup jika mereka bisa pergi secepat mungkin.Nadanya tidak berbeda dari yang biasa dan nampaknya dia memang yakin. Hanya ekspresinya yang nampaknya lebih dingin. Dengan pandangan yang membeku, Tobe kaku di tempat.Hawanya buruk...Kata-kata Yuigahama mengiringi kata-kata Yukinoshita yang nampaknya menyeret situasi ini keluar. Aku tidak yakin kalau waktu sudah berhenti, namun punggungku sudah mulai membunuhku sejak aku masih berada dalam posisi setengah berdiri.Ini waktu yang bagus untuk menentukan siapa yang harus keluar sekarang.Kenapa tidak kita selesaikan dan keluar dari sini? Apa tidak bisa?...Hmm, kami yang salah disini. Tobe ayo diskusikan lagi. Ada sesuatu yang harus kita tahu di antara kita sendiri.Hayama mengatakan itu dengan desau kelegaan, nampak seperti dia sudah menyerah. Ya ya, tolong keluar dengan tenang.Bagaimanapun juga, nampak terlihat bahwa kata-kata Hayama memicu Tobe dari kekakuannya. Sekalinya dia kembali bergerak, dia mulai menarik rambutnya lagi.Nah, aku tidak bisa mundur sekarang...lagipula, aku ngobrol sama Hikitani musim panas lalu jadi gak apa-apa....Aku mengerti.Setelah menilah tekad Tobe yang kuat, Hayama mundur.Agak mengejutkan karena dia tidak mendengarkan Hayama setelah dia mencoba untuk menyetopnya, tapi inilah Hayama yang baik hati, luhur, dan adil. Dia mungkin menghalanginya hanya untuk melihat seberapa serius Tobe. Aslinya, dia adalah tipe yang mendorong dan menyemangati teman-temannya, jadi melakukan hal ini tidak aneh sama sekali. Bah, aku tidak mengerti.Aku tidak yakin apakah dia sedang berkompromi atau tidak, tapi nampaknya hal itu tidak sampai pada Tobe sama sekali. Tobe memasang wajah seolah-olah dia sedang mencoba untuk mengatakan sesuatu yang sulit. Uuuuh, jika kau tidak ingin bicara, bisakah aku pulang?Um...Akhirnya Tobe bersuara. Walaupun dia tidak benar-benar tertarik pada apa yang kita harus katakan, kami semua mendengarkan dengan tenang.Ummm...Masih tidak akan mengatakannya? Berhentilah merepotkan kami teman. Apa, ini dari program acara selingan atau sesuatu?Kenapa kau memainkan iklan ini begitu banyak? Dan baru waktu akan berakhir, kau mulai dari awal lagi. Apa kau ada dalam lompatan waktu? Terima kasih padamu, aku tidak bisa nonton apapun selain anime.Hm, sebenarnya, aku...Setelah jeda yang teramat panjang, dia akhirnya mulai bicara. Mengenai Ebina, kurasa dia cukup baik, kau tahu? Jadi, di karyawisata, ada sesuatu yang ingin kulakukan.Dia mulai bicara dengan beberapa kesan yang dikodekan.Serius?!Mata Yuigahama bersinar. Apa yang kupikirkan sama dengan itu.Oh, aku menngerti, selama musim panas, dia sama sekali tidak becanda ketika dia mengatakan hal itu waktu wisata di Desa Chiba.Karena aku punya informasi itu duluan, paling tidak aku mengerti dampak dari pembicaraan ini, namun Yukinoshita memiringkan kepalanya dengan pandangan bingung.Karena dia nampaknya tidak mengerti apa yang terjadi, Yuigahama membisikkan padanya di telinga.Dasarnya itu bahwa, kamu mau nyatain dan pacaran sama Ebina, gitu kan?Ketika aku mengatakan kata-kata itu yang normalnya agak memalukan bagi para cowok di masa pubertas, Tobe menyeka rambutnya sambil berbalik padaku dan menunjuk.Ya, ya, tepat. Ditolak kan buruk sekali. Kau benar-benar membantu mendapatkan poin utamanya, Hikitani!Benar-benar perubahan sikap yang tiba tiba...Ya, kurasa masuk akal untuk cowok macam ini. Dia mulai bicara padaku secara acak selama wisata musim panas juga.Tapi...Haa, kau gak mau ditolak...Berhentilah bicara hal hal naif itu. Jadi sekali aku mulai kerja sia-sia ini, kau akan ditolak; kau bilang itu kerjaanku? *Waktu aku lanjut dengan pemikiran bodohku, kupakai tangan kananku sebagai bantal dan bersandar di meja.Yukinoshita memasuki pandanganku dan agak dibingungkan, dia menutup mulutnya dengan tangan dan berpikir mengenai sesuatu.Ada satu orang lagi yang memahami cerita itu dan dia adalah Yuigahama.Dia membuat keributan saat ia berdiri dari kursinya dan nampaknya seperti dia siap untuk menempatkan dirinya di dalam percakapan dengan hawa ketertarikan. Matanya bersinar karena penyebutan cerita cinta yang tiba-tiba.Itu kan gak apa-apa, seperti, hal kaya gitu kan ga apa-apa! Aku mendukungmu!Di sisi lain, Yukinoshita tenggelam dalam pemikiran.Tepatnya apa yang kau lakukan untuk pacaran?Itu dari dapet-pergi kan...itu apa yang kupikirkan, tapi aku, juga, tidak mengerti. Mungkin, bermain anggar[footnoteRef:3]? [3: Yukinoshita mengatakan sesuatu tentang jalan-jalan tetapi kata-kata yang diucapkan bisa berarti sesuatu seperti memiliki pertandingan anggar/kendo/apapun/]

Keduanya terlihat seperti mereka siap untuk mengabulkan permintaannya, namun aku sepertinya tidak sependapat dengan hal itu.Dia sudah dicelakakan dari awal untuk meminta orang lain bekerja sama dengannya.Di kelas atas SD, jenis topik seperti ini cenderung jadi subjek gosip utama. Tapi aku belum melihat saat-saat dimana bekreja sama dengan orang orang membantu keberhasilan. Hal itu biasanya jadi suatu minat dan itulah. Ada juga kasus di mana meminta saran malah menghasilkan lelucon terhadapmu. Yang lainnya adalah di mana mereka tidak pernah berencana membantu, hanya untuk menggunakannya sebagai ancaman saat mereka bertengkar denganmu atau sebagai bahan pertukaran untuk belajar mengenai siapa menyukai siapa. Tuhan, seseorang tidak boleh meremehkan perang informasi di SD.Namun, aku tidak ingin menolong atau mendukungnya. Hal itu, hanya mengingatkan terhadap kenangan buruk dan hal-hal semacamnya.Ketika kupasang wajah masam, Hayama, dengan senyum yang sama dan pahit, beralih padaku dan bicara. Kurasa gak akan semudah itu ya.Hmm, ya...Aku tidak menyangka jawaban itu dan mengalihkan mataku. Ketika kulakukan, mataku bertemu dengan mata Yukinoshita.Hmm?Itulah yang dia katakan padaku dengan kepala yang condong.Tidak, tidak akan... adalah makna yang aku kumpulkan dalam menyampaikan dan dengan mataku membusuk setingkat lebih tinggi, aku sedikit menggelengkan kepalaku.Okay... adalah apa yang nampaknya dia katakan dan dengan anggukan kecil, dia membuka mulutnya.Maaf, tapi aku tidak merasa kami akan jadi bantuan disini.Ya.Ya, kami selesai disini....Aku mengerti. Ya, nampaknya tidak salah.Hayama mengangguk seolah-olah dia diyakinkan dan dia berdiri dengan tenang memandang pada kakinya. Nampaknya bahwa orang-orang yang datang kesini untuk saran dan orang-orang yang posisinya sedikit berubah, dan bahkan mungkin Hayama, berpikir bahwa kita bisa menyelesaikan setiap masalah kecil. Di dunia ini, hal-hal yang mungkin dilakukan jumlahnya lebih sedikit daripada hal hal yang tidak mungkin dilakukan dan ini adalah hukumnya. Sayangnya dan disesalkan, aku tidak akan bisa berguna disini. Um, maksudku, sayang sekali, okay. Aku tidak punya pacar jadi, ya, mungkin juga, um...masalah yang sulit, aku percaya.Namun, ada seseorang yang tidak diyakinkan.Eeeh, ayolah, ayo tolong mereka.Yuigahama memegang blazer Yukinoshita dan menariknya, Yukinoshita yang terjebak sekilas memandangku dan ketika dia melihat Yuigahama, dia berbalik untuk memandangku. Hey, tunggu, jangan membuatku jadi hakim disini...aku juga barusan cuma menjawab dengan negatif, sialan.Seolah olah dia mengerti makna pandangan itu, dia mengambil langkah ke depan. Dengan senyum lebar, dia memandangku.Hikitani, oh tidak...Tuan Hikitani, saya menanti panduanmu!Tidak, tidak-tidak, kau mungkin terlihat sopan berubah seperti ini, tapi ini sebenarnya cukup kasar. Kau bahkan salah menyebut namaku.Yaaaaaa, Tobe terus saja menyebut hal ini dan itu.Kami mohon.Ooka dan Yamato menyemangatinya sambil tertawa. Setiap saat, aku terjebak dalam minoritas.Yukinon, Tobecchi kelihatan kayak dia butuh bantuan.Hmm, kalau kau keras kepala mengenai hal itu kemudian, mari kita sedikit berpikir.Dengan bujukan mata berkaca kaca Yuigahama, Yukinoshita menyerah.Hey disana, Nona Yukinoshita, bukannya kau terlalu baik pada Yuigahama akhir-akhir ini?Dengan apa yang sudah dikatakan, protes dan menangis Gaaaak, aku gak mau tidak akan membawaku kemanapun. Tidak peduli di mana dan kapan, aku akan selalu ada dalam minoritas yang kalah. Saat pendapat minoritas mungkin dihormati, hal itu tidak akan lebih dari cuma sekedar itu. Aku belajar hal itu dalam kelas studi sosial di SD. Kurasa aku harus mundur disini.Lalu, ayo lakukan...Bener deh, makasih sobat. Nona Yukinoshita dan Yui, makasih banyak!Hey, aku. Aku, sobat. ...bagaimana dengan aku?Ya, apapun itu. Ini tidak seperti aku melakukan Ini untuk rasa terima kasihmu. Aku melakukan ini karena hal ini adalah pekerjaanku.Dan juga, karena aku akan melakukannya, aku hanya akan melakukannya dengan baik, tidak lebih, tidak kurang; itu mottoku. Aku tidak akan berusaha sekuat tenaga, namun aku akan paling tidak mencoba sedikit untuk membuatnya sebuah usaha pengalihan. Ini tepatnya apa yang kudapatkan dari Komite Tindakan Festival Budaya baru-baru ini. Aku akan melakukan secukupnya sehingga aku tidak akan dipenggal oleh massa.Apapun lah, oke...Jadi, tepatnya kau ingin kami ngapain?Kau tahu lah, seperti yang kubilang. Aku mau nyatain yaaa? Mungkin sejenis dukungan?Momen ketika Yuigahama mendengar menyatakan, dia bereeh dalam respon dengan tangannya menutup bibir yang diikuti dengan nafas yang panjang. Tentu saja, tertarik sendiri namun aku ragu ini benar-benar akan lancar. Namun, aku bertanya khususnya untuk beberapa detail.Untuk sekarang, aku ngerti apa yang kau rasakan. Di sisi lain, aku juga bisa bilang bahwa cuma ini yang aku dapatkan. Tapi, kau tahu Tobe, kau akan melakukannya, tapi apa kau tahu kalau itu gerakan yang beresiko di pihakmu, kan?Setelah aku bicara, Tobe berhenti menarik rambut di belakang kepalanya.Beresiko? Aah, ya ya, beresiko, benar. Beresiko.Aku tidak berpikir orang ini memahami apa maksudnya...aku tidak bicara mengenai kucing yang meloncat ke makanannya, kau mendengarku? Atau aku bicara mengenai binatang peliharaan dari Littbarski yang berada dalam tim JEF dulu sekali, oke?Level pemahaman Tobe amat meragukan, namun mengesampingkan hal itu, Yuigahama meragukan dan tiba-tiba berbalik padaku dan bertanya.Apa yang beresiko?Resiko. Kemungkinan ketahuan dan bahaya atau kehilangan.Yukinoshita menjelaskan seperti Pokedex.Aku tahu maksudnya! Aku bertanya apa resikonya!Yukinoshita melihat pada Yuigahama dengan ekspresi yang menyegarkan. Aku benar-benar menganggap ini cara kecil untuk mengejeknya...Namun, setelah mendengar apa yang perlu didengar, aku memberkatinya dengan simpati masyarakat. Inilah di mana aku harus menjelaskan dari atas ke bawah.Oke, pertama kamu bakal nyatain? Kemudian kamu bakal dicampakkan?Sudah diputuskan kalau dia bakal dicampakkan?!Bodoh, bukan cuma itu. Semua di luar itu akan diputuskan juga.Yuigahama agak terlalu cepat dengan kekagetannya. Itu hanyalah awalannya. Untuk semua yang ditolak, ada kebohongan yang bahkan lebih dari itu. Tidak peduli serendah apa kau pikir dirimu, ada dasar di dalam dasar itu dan itulah kehidupan. Tentu saja, aku bisa terus tenggelam ke dasar tidak peduli sejauh apa aku pergi...Di kemudian hari setelah pernyataanmu, semua orang di kelas pasti tahu. Gak apa-apa kalau mereka cuma tahu. Tapi...kau juga bakal bisa mendengarnya saat itu dan kemudian hari.Kemarin, kalo gak salah Hikigaya nyatain ke Kaori.Uuuh, si sialan itu buat Kaori... Apa yang kau maksud si sialanKudengar dia nyatain lewat sms jugaTuh kan, itu yang nyeremin banget. Terus, bukannya itu cuma, kayak, gak masuk akal banget nyatain lewat sms?Ya kaaaaan?Untung aku gak ngasih dia nomorkuDia gak akan nyatain ke kamu kok, gak usah khawatir (ketawa)Hey, itu jahat banget tau (ketawa) atau sejahat apa candaan di obrolan akan terjadi dan itu terjadi begitu saja bahwa aku tidak sengaja mendengarkan dan itu sedikit menyakitkan.Ini benar-benar pukulan terakhir. Ketika kau diserang dengan kesedihan terhadap patah hatimu, masyarakat mencoba membunuhmu sebagai bonus.Cerita Hikki yang lain...Yuigahama mengeluarkan suara kecil. Apa ada maknanya berkata seperti itu? Tidak mungkin aku tahu mengenai orang lain dan karena hal itu, kebanyakan dari ceritaku berputar di sekelilingku.Ahh, gak, gak baik. Sekali aku mulai, aku berakhir dengan memakan waktu lama. Fiuh, melelahkan sekali haha.Semua benar-benar terdiam seolah-olah tergerak oleh pidatoku yang berapi-api....mengerti?Ketika kuingatkan semua orang, Yukinoshita menepuk dahinya dan mendesah....Bukannya itu cuma karena itu adalah kamu?Nah, aku bisa bilang kalau aku orang yang penuh dengan pengalaman waktu SMP, kurasa....Bagaimanapun juga, nampaknya Tobe tidak punya pengalaman seperti itu. Penjelasanku nampaknya tidak mempan saat dia nampaknya baru menyerap makna dari apa yang kukatakan.Oke, oke, aku seharusnya baik baik saja selama aku gak nyatain lewat sms. Selain itu, aku suka tipe yang mengambil apapun dalam langkahnya.Tobe menunjuk dirinya sendiri dengan jempolnya dan Ooka dan Yamato di dekatnya yang berada dalam aliran Tobe menyemangatinya.Nyatain langsung, Tuan Tobe, kau keren banget!Cowok sejati...Nah jadi cowok berarti melakukan ini yo.Mereka terus lanjut, tapi aku suka kalau kau berhenti bersemu...aku tidak ingin menendang Tobe dari angan-angannya yang tinggi, tapi resiko itu tidak hanya itu....Hmm, masalahnya bukan cuma itu.Masih ada...Yuigahama diselipkan oleh sikap gusar.Jelas, ada banyak yang tersisa. Contohnya, hubungan baik antara kalian setelah kamu nyatain.Sekarang, sekarang, kita udah ngerti.Seolah olah mencoba menyenangkanku, Hayama menepuk bahuku dan memotong....Kami ngerti jadi nanti kita coba atur.Setelah dia mengucapkan itu, satu satunya hal yang bisa kulakukan cuma mengangguk diam. Tidak seperti aku, Hayama seharusnya bisa mengarahkan hal ini dalam arah yang pantas. Kurasa aku tidak perlu khawatir.Bagaimanapun juga, ketika dia menaikkan matanya, ekspresinya berbeda dari Hayama yang biasa. Dia melihat ke arah ketiga idiot itu dengan senyum yang pahit.Well, aku ada klub, jadi sisanya terserah kalian...jangan di sini terlalu lama, Tobe.Hayama meninggalkan ruangan saat dia mengatakan itu.Ah kurasa aku juga pergi.Aku juga ada klub.Ooka dan Yamato mengikuti. Nampaknya mereka cuma memutuskan untuk menemani mereka dan tidak ada maksud untuk mendiskusikan apa yang harus dilakukan dengan kami bersama. Inilah yang mereka bilang membuang bebanmu pada orang lain.Ya ya, aku nyusul kalian.Setelah gerakan yang sepenuh hati pada mereka, Tobe berbalik pada kami.Jadiiii ya, salam hormat ya.Salam hormat apanya. Kalau kau ingin memberikan salam hormatmu, satu-satunya hal yang kuingat adalah duka dan dokter mekanik. Atau mungkin itu adalah air mata perpisahan! Semangat salam hormat!Dengan semua yang sudah dikatakan, apa yang harus kita lakukan....Nampak bingung, Yukinoshita menggumam dengan desahan.Tentu saja, untuk jenis pembicaraan romantis, kami tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan. Mungkin kau berkonsultasi dengan orang yang salah.Tobe, kenapa kau datang pada kami untuk permintaan ini?Hm? Kau tahu, itu. Hayato menyarankan dan mendorongku kesini, kau tahu?Maksudku bukan...bukannya hal ini mudah buat Hayama?Ketika aku bilang seperti itu, Tobe sekilas memandang ke bawah.Nah, kau lihat, gimana aku mesti bilang ya, itu. Hayato bener-bener cowok keren. Dia kelihatan hebat juga, kau tahu? Jadi dia kelihatan seperti cowok yang gak punya masalah...Tobe, tidak pelu mengatakan itu untuk kupahami. Walaupun kita mengaduk-aduk dalam keluguan cowok cantik itu, adalah fakta bahwa orang-orang akan mendapatkan kesan bahwa dia tidak terlalu banyak khawatir mengenai hal-hal dalam hidupnya.Aku ingin mencoba sekuatku untuk jadi super populer! atau sesuatu pada efek itu ditanamkan dalam hawa di mana mereka yang mengagumi orang yang cantik dan saling berbagi masalah masing-masing mungkin membuktikan kesulitannya.Hayama menerima semua orang, orang baik yang tidak bisa menolak mereka. Dia adalah orang baik hingga pada titik di mana aku akan jadi hooh.Dia melatih fitur wajah yang sederhana dan punya kualitas yang menyegarkan, tidak hanya dalam penampilan, tapi dalam tingkah laku sebagai seseorang juga, jadi hal itu membuatku berpikir bahwa tidak ada orang yang bisa membenci orang semacam ini.Tapi, inilah tepatnya kenapa. Karena tidak ada yang bisa dibenci mengenai dirinya, orang-orang berakhir menjauhkan diri mereka sendiri darinya. Tanpa ruang untuk menolak, kesempurnaannya sebagai manusia itu sudah jadi senjata dalam dirinya sendiri.Berkaitan dengan Yukinoshita Yukino, dia intinya sama pada Hayama. Namun, untung atau buntung, Yukinoshita punya kepribadian seperti itu. Dia adalah pemilik dari spesifikasi sempurna yang terbuang dalam kata-kata dan tingkah lakunya.Walaupun begitu, bahkan jika kau memasukkan itu, Hayama masih sempurna.Tidak hanya penampilannya, tapi juga sopan santun di sekitar orang lain, kemampuannya berpikir di sisinya, emosinya yang berlimpah. Ada terlalu banyak hal untuk dikatakan jika kau memintaku mendaftar kualitas yang bisa diidolakan darinya.Dan itu tepatnya karena hal ini, bahwa berada di dekatnya adalah bentuk dari siksaan.Ketika membandingkan dirimu dengannya, bagian darimu yang jadi sadar mengenai kualitasnya yang melampaui dirimu, tidak peduli apakah kau setuju atau tidak, tersakiti.Itulah mengapa, jika aku memberimu daftar kesalahan Hayama Hayato, itu akan jadi orang itu sendiri.Aku bisa memahami ini sebagai orang luar. Aku membayangkan mereka yang lebih dekat padanya memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi daripada aku.Lagi, Yuigahama menunjukkan senyum yang sekilas nampak pahit.Ya...Hayato tentu saja tidak terlihat seperti dia punya banyak masalah.Aku tahu kan?Ketika Tobe membuat respon yang setuju, Yukinoshita mengangguk. Dan kemudian, dengan senyum cerah yang mendadak, dia memandangku.Aku ngerti, jadi itu kenapa kamu datang ke Hikigaya untuk bantuan.Hey, kau membuatnya terdengar seperti aku korban masalah cinta yang berpengalaman.Yukinoshita membuat ekspresi yang luar biasa seperti itu yang aku gak bisa cegah untuk menjawab. Namun, Yukinoshita dan Yuigahama dengan pelan mengalihkan mata mereka....Hm.Aah...Yukinoshita mengeluarkan sebuah desahan pendek, bersimpati, sementara Yuigahama menghembuskan nafas seolah-olah dia yakin. Dengan itu, keduanya diam.Bisa gak kalian berhenti tenang waktu mengalihkan pandangan atau hal-hal bakal jadi lebih serius.Di tengah tekananku yang mereda, Tobe menepuk bahuku.Jadi, kayak gitu ya. Aku ngandelin kamu, Hikitani....Seperti yang kukatakan, kau salah tahu namaku.