OMA Case Report at Banjar

download OMA Case Report at Banjar

of 53

description

OMA Case Report at Banjar

Transcript of OMA Case Report at Banjar

  • IDENTITAS PASIENNama: An. KUmur: 12 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Karang Tengah kecamatan PatarumanMRS: 10/08/2015

  • anamnesisKeluhan utama : Mengeluh penurunan pendengaran di telinga kanan sejak 4 hari SMRS.

  • anamnesisRiwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan penurunan pendengaran dan nyeri telinga kanan sejak 4 hari yang lalu. Nyeri dirasakan tiba-tiba saat pasien sedang tidur, sehingga pasien terbangun. Pasien merasa pusing berputar,dan telinga terasa penuh. Pasien menderita demam yang dirasakan sering pada malam hari dan batuk-pilek serta nyeri tenggorokan yang bertambah saat menelan sejak 4 hari yang lalu.

  • LanjutanPasien merasa ada yang mengganjal saat menelan, nyeri menelan sering dirasakan timbul saat sesudah minum es, makanan pedas dan makanan instan. Nyeri menelan sering disertai dengan demam yang hilang timbul. Mual dan muntah tidak ada, BAB dan BAK tidak ada keluhan

  • anamnesisRiwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah mengeluhkan kelainan pada telinga sebelumnya Ibu Os mengatakan bahwa pasien sering mengalami keluhan nyeri pada tenggorokan yang sama sejak 2 bulan terkahir, keluhan dirasakan hilang timbul.Pasien sering mengalami demam, batuk dan pilek.

  • anamnesisRiwayat Penyakit Keluarga : Menurut pasien tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang serupa dengan pasien.

  • anamnesisRiwayat Pengobatan :Belum pernah di obati.

  • anamnesisRiwayat Alergi: Riwayat alergi disangkal oleh pasien.

  • anamnesisRiwayat Psikososial: Makan 3 kali sehari (jarang mengkonsumsi sayur, sering mengkonsumsi es, makanan pedas, instan dan snack)Olahraga : 1 kali dalam seminggu

  • PEMERIKSAAN FISIKKU : Tampak sakit sedangKesadaran: Composmentis, kurang kooperatifTanda vital:Tekanan Darah: Tidak diukurFrekuensi Nadi : 88x/mSuhu : 36,2 cFrekuensi Nafas : 20x/m

  • PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis:Kepala: normocehpalLeher: Pembesaran KGB (-)Thoraks: Cor: tidak dilakukanPulmo: tidak dilakukanAbdomen: nyeri tekan (-)Ekstremitas: akral hangat, udem -/-

  • PEMERIKSAAN FISIKSTATUS LOKALIS (TELINGA)

    Bagian KelainanDextra Sinistra PreaurikulaKelainan kongenitalRadangTumorTraumaNyeritekan----------AurikulaKelainan kongenitalRadangTumorTraumaNyeri tarik----------

  • PEMERIKSAAN FISIKSTATUS LOKALIS (TELINGA)

    Bagian KelainanDextra Sinistra RetroaurikulaEdemaHiperemisNyeri tekanRadangTumorSikatriks------------Canalis Acustikus ExternaKelainan kongenitalKulitSekretSerumenEdemaJaringan granulasiMassaCholesteatoma-Tenang-+-----Tenang------

  • PEMERIKSAAN FISIKSTATUS LOKALIS (TELINGA)

    Bagian KelainanDextra Sinistra Membrana TimpaniWarnaIntakReflekcahayaGambarPutih pucat++Normal++

  • PEMERIKSAAN FISIKSTATUS LOKALIS (TENGGOROKAN)

    Bagian KelainanDextra Sinistra Keadaan LuarWarna, bentuk dan ukuranDalam batas normalDalam batas normalRhinoskopi anteriorMukosaSekretConcha inferiorSeptum deviasi Polip/tumorPasase udaraTenang-Hipertrofi,--+Tenang-Eutrofi--+

  • PEMERIKSAAN FISIKSTATUS LOKALIS (TENGGOROKAN)

    BagianKelainanKeteranganMulutMukosa mulutLidahPalatum molleGigiUvula Halitosis Tenangbersih, basah, TenangCaries (-)Simetris-Tonsil MukosaBesarHiperemisT2B/T1FaringMukosaNormal

  • resumeAnak perempuan, 12 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran dan nyeri telinga kanan sejak 4 hari yang lalu. Nyeri dirasakan tiba-tiba saat pasien sedang tidur, sehingga pasien terbangun.Pasien merasa pusing berputar. Pasien menderita demam yang dirasakan sering pada malam hari dan batuk-pilek serta nyeri tenggorokan yang bertambah saat menelan sejak 4 hari yang lalu. Pasien merasa ada yang mengganjal saat menelan, nyeri menelan sering dirasakan timbul saat sesudah minum es, makanan pedas dan makanan instan.

  • LanjutanNyeri menelan sering disertai dengan demam yang hilang timbul. Riwayat penyakit dahulu pasien sering mengalami keluhan nyeri pada tenggorokan yang sama sejak 2 bulan terkahir, keluhan dirasakan hilang timbul dan sering mengalami demam, batuk, pilek.Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada CAE dekstra sedikit serumen,membran timpani pada auris dextra berwarna putih pucat. Konka inferior dextra terjadi hipertrofi, Tonsil Hiperemisukuran tonsil T2B/T1.

  • Rencana Pem.PenunjangDarah lengkapKultur dan uji resistensi kuman dari sediaan apus tonsil

  • Diagnosis bandingOtitis Media Akut Dekstra Stadium Oklusi e.c Tonsilitis akutOtitis Media Akut Dekstra Stadium Oklusi e.c Abses Tonsilitis

  • Diagnosis KerjaOtitis Media Akut Dekstra Stadium Oklusi e.c Tonsilitis akut

  • PenatalaksanaanNonmedikamentosa:Perbaiki pola makan (kurangi makan pedas, makanan instan, mengandung pengawet makan, minuman dingin)Istirahat yang cukupOlahraga 30x 3 per minggu.Medikamentosa :Amoksisilin-klavulanat tab 500 mg No X 2 dd 1Paracetamol tab 500 mg No XV 3 dd 1Ambroxol tab 30 mg No XV 3 dd 1

  • PrognosisQuo ad vitam : Dubia ad bonamQuo ad functionam: Dubia ad bonamQuo ad Sanactionam: Dubia ad bonam

  • Otitis media akut

  • AnatomiGambar 1. Membran timpani normal pada telinga kanan. 1 = pars flaksid; 2 = prosesus brevis maleus; 3 = tangan dari maleus;4 = umbo; 5 = resesus supratuba; 6 = orifisium tuba; 7 = sel udara hipotimpani; 8 = tendon stapedius; c = chorda tympani; I = inkus; P = promontorium;o=oval window; R=round window; T = tensor timpani; A = anulus.17. 3

  • Gambar 2. Perbedaan anatomi tuba Eustachius pada anak dan dewasa

  • DefinisiOtitis media adalah suatu peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah.Otitis media akut didefinisikan bila proses peradangan pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat (dalam waktu kurang dari 3 minggu) yang disertai dengan gejala lokal dan sistemik

  • EpidemiologiOtitis media akut (OMA). Diperkirakan 70% anak mengalami satu atau lebih episode otitis media menjelang usia 3 tahun. Penyakit ini terjadi terutama pada anak dari baru lahir sampai umur sekitar 7 tahun

  • EtiologiBakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae, diikuti oleh Haemophilus influenzae dan Moraxella cattarhalis. Yang perlu diingat pada OMA, walaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri, hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik

  • Faktor PredisposisiPredisposisi pada telinga tengah4:Serangan berulang flu, ISPA, exanthematous fevers: measles, diphtheria, whooping cough.Infeksi tonsil dan adenoidRhinitis krok dan sinusitisNasal allergyTumor nasopharynx, epsitaxis hidung dan nasipharynxCleft plate

  • StadiumAda 5 stadium OMA berdasarkan pada perubahan mukosa telinga tengah, yaitu: 1. Stadium Oklusi2. Stadium Hiperemis. 3. Stadium Supurasi 4. Stadium Perforasi. 5. Stadium Resolusi

  • Gejala klinisPada anak anak umumnya keluhan berupa rasa nyeri di telinga dan demam. Biasanya ada riwayat infeksi saluran pernafasan atas sebelumnya. Pada remaja atau orang dewasa biasanya selain nyeri terdapat gangguan pendengaran dan telinga terasa penuh. Pada bayi gejala khas adalah panas yang tinggi, anak gelisah dan sukar tidur, diare, kejang-kejang dan sering memegang telinga yang sakit.

  • PatogenesisOtitis media akut terjadi karena terganggunya faktor pertahanan tubuh. Sumbatan pada tuba Eustachius merupakan faktor utama penyebab terjadinya penyakit ini. Dengan terganggunya fungsi tuba Eustachius, terganggu pula pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah sehingga kuman masuk dan terjadi peradangan

  • LanjutanPencetus terjadinya OMA adalah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Makin sering anak-anak terserang ISPA, makin besar kemungkinan terjadinya OMA. Pada bayi dan anak terjadinya OMA dipermudah karena:1. morfologi tuba eustachius yang pendek, lebar, dan letaknya agak horizontal; 2. sistem kekebalan tubuh masih dalam perkembangan; 3. adenoid pada anak relatif lebih besar dibanding orang dewasa dan sering terinfeksi sehingga infeksi dapat menyebar ke telinga tengah.

  • DiagnosisDiagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut: Penyakitnya muncul mendadak (akut);Ditemukannya tanda efusi di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut: menggembungnya gendang telinga, terbatas / tidak adanya gerakan gendang telinga, adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga, cairan yang keluar dari telinga; Adanya tanda / gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut: kemerahan pada gendang telinga, nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

  • PenatalaksanaanTerapi antibitotik :

  • Terapi bedah :

    Timpanosintesis adalah pengambilan cairan dari telinga tengah dengan menggunakan jarum untuk pemeriksaan mikrobiologi

    Miringotomi adalah tindakan insisi pada membran timpani untuk drainase cairan dari telinga tengah.

  • KomplikasiKomplikasi dari OMA dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, yaitu melalui erosi tulang, invasi langsung dan tromboflebitis. Komplikasi ini dibagi menjadi komplikasi intratemporal dan intrakranial.Komplikasi intratemporal terdiri dari: mastoiditis akut, petrositis, labirintitis, perforasi pars tensa, atelektasis telinga tengah, paresis fasialis, dan gangguan pendengaran. Komplikasi intrakranial yang dapat terjadi antara lain yaitu meningitis, encefalitis, hidrosefalus otikus, abses otak, abses epidural, empiema subdural, dan trombosis sinus lateralis

  • Tonsilitis

  • Anatomi

  • DefinisiTonsillitis adalah inflamasi pada tonsila palatine, disebabkan oleh infeki virus atau bakteri yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer

  • EpidemiologiPada tahun 2006, pada banyak data yang tersedia, 530.000 tonsilektomi dilakukan pada anak usia kurang dari 15 tahun di negara US. Prosedur yang paling sering dilakkan adalah myringotomi dengan insersi tube, estimasinya sekitar 667.000 pada tahun yang sama

  • EtiologiInfeksi paling terbanyak adalah bakteri Haemolytic streptococcus. Penyebab lain adalah staphylococci, pneumococci or H. influenzae. Infeksi primer dari tonsillitis disebabkan oleh virus yang kemudian menjadi infekasi sekunder dengan bakteri.

  • Faktor predisposisiFaktor yang dapat berperan pada sinusitis termasuk defek dari septum nasi, polip nasal, dan tumor benign hidung lainnya. Pasien dengan paru supuratif kronik dengan infeksi sputum sering menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi sinus

  • KlasifikasiTonsilitis akut terdiri dari beberapa komponen atau diklasifikasikan sebagai:Superfisial tonsilitis, merupakan bagian dari infeksi faring yang sering disebabkan oleh virus. Tonsilitis folikular akut, merupakan peradangan yang meluas hingga ke crypts yang berisikan cairan purulen dilihat dari adanya titik kuning pada awal crypt.sTonsilitis parenkimatous akut, merupakan keterlibatan dari tonsil yang telihat membesar dan merah.Tonsilitis membranosa akut, merupakan tahap depan dari tonsilitis folikular akut dimana eksudat dari perpaduan crypts membentuk membran pada permukaan tonsil.

  • Ukuran tonsilT0 : Post TonsilektomiT1 : Tonsil masih terbatas dalam Fossa TonsilarisT2 : Sudah melewati pillar anterior belum melewati garis paramedian pillar post)T3 : Sudah melewati garis paramedian, belum melewati garis medianT4 : Sudah melewati garis median

  • Gejala klinisAnamnesis dari tonsilitis akut :Suara serakOdinofagia, pada kebanyakan anak menolak untuk makan dikarenakan rasa nyeriDemam, pada suhu 38-40C yang disertai dengan kakuSakit telinga, hal tersebut dapat terjadi dari tonsil atau otitis media akut yang timbul karena komplikasiGejala konstitusional, dapat timbul gejala seperti faringitis, dapat juga terdapat nyeri kepala, nyeri pada seluruh tubuh dan juga dapat terjadi nyeri abdomen yang disebabkan oleh limfadenitis mesentrika yang menimbulkan gejala seperti apendiksitis akut.

  • LanjutanPada pemeriksaan fisik dari tonsilitis akut : Foetid breath dan coasted tongueHiperemis pilar, soft palate dan uvulaTonsil merah dan bengkak dengan yollowish spot atau terdapat whitish membrane pada permukaan medial dari tonsil yang dapat dihapus dengan swab tenggorok. Tonsil dapat membesar dan sangat padat dapat membesar hingga uvula dan soft palateLimfa jugulodigastrik membesar dan lembut

  • Patologi

  • PenatalaksanaanMedikamentosaAntibiotik, penicillin atau erythromycin analgetikTonsilektomi diindikasikan ketika sudah menggagu proses bicara, mengganggu proses makan, pernapasanNonmedikamentosa Memperhatikan general healthDiet Pengobatan bila terjadi infeksi gigi, hidung, sinus.

  • KomplikasiTonsillitis kronik dengan serangan akut berulang. Perbaikan yang tidak komplit akbita dari infeksi akut.Pertonsilar absesParapharyngeal absesCervical abses yang menjadi suppuration dari jugulodigastric lymph nodusAcute otitis media, serangan berulang dari acute otitis media berhubungan dengan tonsillitis yang berulang.Rheumatic fever, sering berhubungan dengan tonsillitis Group A beta-haemolytic streptococci.Acute glomerulonephritis. Jarang ditemukanSubacute hacterial endocarditis. Acute tonsillitis dapat menjadi komplikasi dari endocarditis disebabkan oleh infeksi bakteruStreptococcus viridans

  • Tinjauan pustakaJohnson, Jonas et al. esophagus. In : Baileys Head and Neck Surgery. New York. 5th Ed. Wolters Kluwer Publisher. 2014. Adams, George L. M.D et all. BOIES Fundamentals of otolaryngology. Edisi VI. EGC, Jakarta : 1997.Munilson Jacky, Edward Yan, Yolazenia. Penatalaksanaan Otitis Media Akut.. Dalam Journal Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas PadangDhingra, Pr. Pharinx. In : diseases of ear, nose, and throat. Philadelpia. 4th ed. Saunders Elsevier;2011Maqboo, suhail et al. Tonsil. In : textbook of ear, nose, and throat diseases. New delhi. 7th ed.Jaypee Brothers Medical Publishers:2007.