Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah...

97
HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 29 JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Oleh Farishadi 1110018200011 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah...

Page 1: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 29

JAKARTA SELATAN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Oleh

Farishadi

1110018200011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA DISML 29 JzШ O田tTA

Skril〕si

Di可血an llntt Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sattana Pendidikln(S.Pd)pada Fakuhtt llmu Tarbiyah dan Keguruan‐Universitas lstam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Olch

FARISttADINI卜11110018200011

1}:DawaL諄 :轟 bingant

Pembimbing I Fembil狙

NI計 .195707101979031争 {)2

ひぎ

NIP.196610091993031004

J【「RUSAN卜lANAJEllEN FEN〕 I BIttAN

FAK竜 iLTAS IL卜 1駐iTARBI■「AII DAN IEGliRliAN

lih iTERSIr『 AS ISI=Aliヽ ヨGE:ミ ISYARI手`1]罫 ∋A II「 Tヽ:ILLA胃

,IAS(_ヽ RTA

2(117

Dl・.Sal籠 1■ n Tulllattggor9

Page 3: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item
Page 4: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

Yang bertanda tangan d

SURAT PERNYATAAN KARYA ILⅣ 質IAH

i bawah ini:

Farishadi

Jakarta 117 Agastus 1991

1 1 1 001 820001 1

Manajemen Pendidikan

Jl. Damai No. 108 Rt 002 Rw 002 kel. Jatikramatkec. Jatiasih, Bekasi.

: Dr. Salman Tumanggor, M.Pd: 19570710 19'7903 I 002: Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd:19661009 199303 1 004

Nama

Tempat/Tgl.Lahir

NIM

Jurusan/ Prodi

Alamat

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Kedisiplinan Belajar TerhadapPrestasi Belajar Siswa di SMA 29 Jakarta adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:

1. Nama Pembimbing INIP

2. Nama Pembimbing IINIP

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan sayasiap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasilkarya sendiri.

Jakafia, 1 September 2016

Far】 shadi

NIⅣ質1110018200011

\

Page 5: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

UЛ REFERENSI

SelШtt referensi yang digunakan ddam penulisan skripsi yang bettudul“ Ⅱubungan

Disiplin Belttar Terhadap Prestasi Belttar siswa di SMAN 29 Jakarta Selatan"

yang disusun oleh FaJbhadi,NIM ll10018200011,Jurusan MantteIIlen Pendidikan

Fakultas lhnu Tarbiyah dan Keguruan Universitas lslarn Negeri Syanf Hidayatullah

Jaktta telah ditti kebenaramyaoleh dosenpembimbmg skripsi。

J』k田t町 10 Juni 2017

PeШLbimbing I Pembimbing II

NIPl.195707101979031002Dr.Hasvim tty'arL MoPdNIP。 196610091993031004

Page 6: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

iii

ABSTRAK

Farishadi, NIM : 1110018200011 Pengaruh Kedisiplinan Belajar

Terhadap Prestasi Belajar IPA (Survei pada SMA Negeri 29 Jakarta

Selatan) Jurusan Kependidikan Islam, Program Studi Manajemen

Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar siswa

terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 29 Jakarta

selatan.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 September 2016 sampai

dengan 12 Januari 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriftif-korelasional. Metode deskriftif digunakan untuk mengetahui

tingkat kedisiplinan belajar siswa, sedangkan metode korelasional

digunakan untuk mengetahui hubungan disiplin belajar siswa dengan prestasi

belajarnya. Instrument yang digunakan untuk mengukur kedisiplinan

belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item soal. Sedangkan untuk

mengukur prestasi belajar terdiri 20 item soal. Setelah dilakukan

pengukuran terhadap kedisiplinan belajar, didapat nilai mean (rata-rata) skor

hasil angket sebesar 92 , ini berarti kedisiplinan belajar siswa di SMP

Negeri 29 Jakarta Selatan berada pada tingkat tinggi. Untuk mengetahui

tingkat hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar,

digunakan rumus korelasi dari Karl Pearson. Dari hasil perhitungan,

diperoleh nilai t-hitung = 7,846, sedangkan ttabel = 1,68 karena nilai sig <

0,05 dan thitung > ttabel maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh

yang signifikan variabel bebas (kedisiplinan belajar) terhadap variabel terikat

(prestasi belajar) yang berarti regresi tersebut signifikan . Sedangkan

besarnya kontribusi kedisiplinan belajar dalam mempengaruhi prestasi belajar

IPA ditunjukkan oleh koefisien determinasi yaitu sebesar 51,5%, sisanya

48,5% karena faktor lain yang tidak diteliti

Kata kunci: Kediisiplinan Belajar Siswa, Prestasi Belajar IPA

Page 7: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

iv

ABSRACT

Farishadi, NIM : 1110018200011 “ The Effect of Learning Discipline

Towards Learning Achievement in Natural Science Subject of SMP Negeri

29 Students in Jakarta.” Skripsi of Management Education at Faculty of

Tarbiyah and Teaching in Syarif Hidayatullah Islamic University in Jakarta.

The aim of this research is to recognize the level of students’ dicipline over

learning achievement in the study of Natural Science subject in SMP Negeri 29

Jakarta. This research was conducted in September 2016 up to January 2017. The

method employed in this research was descriptive-correlational. Descriptive

method used to know the level of students’ discipline, meanwhile, correlational

approach used to recognize the influence of students’ discipline towards their

learning achievement. The instrument used to measure the level of students’

discipline was questionnaires which consisted of 30 items of questions. Whereas,

to assess learning achievement, 20 number of questions should be answered by

research participants. After the process of the measurement of learning discipline,

it was obtained that the mean (avarage scores) was 92. It means that learning

discipline of students in SMP 29 Jakarta Selatan was quite high. To know the

influence of learning discipline level, correlational formula by Carl Pearson was

used. From the statistical calculation, it was obtained that the value of t-count was

equal with 7,846, while t-table was 1,68. Since the Sig value <0,05 and t-count t-

table therefore Ho was rejected, meaning there was significant impact of

independent variable (learning discipline) towards dependent variable (learning

achievement) and the regression was quite significantly affected. It is necessary to

say that the contribution of learning dicipline in influencing of learning Natural

Science subject was shown by determination coefficient which was 51,5%, and

the remaining 48,5% was caused by other factors that it was not conducted by this

research.

Keywords: Learning Discipline, Learning Achievement, Natural Science

Page 8: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul

penelitian “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPA (Survei

Pada SMA Negeri 29 Jakarta Selatan)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

sekali kekurangan dikarenakan keterbatan pengetahuan, waktu, wawasan dan

kemampuan penulis dalah hal anlisis.

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

sejak mulai masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit

bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini, Oleh karena itu, saya mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I Universitas Islam

Negeri syarif Hidayatullah Jakarta

3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing II Universitas Islam

Negeri syarif Hidayatullah Jakarta

4. Seluruh civitas akademika di lingkungan FITK. Para dosen program studi

Manajemen Pendidikan FTIK Jakarta dan staf karyawannya sehingga

penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktunya

5. Kepada Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 29 Jakarta Selatan, tempat penelitian ini

dilaksanakan, yang banyak membantu baik moril maupun materil dan turut

mendoakan agar studi penulis dapat diselesaikan dengan baik

6. Kepada kedua orang tuaku tercinta dr. H, Suwanto (almarhum) dan Ratna

Yuliati, SE yang telah memberikan kasih sayang, cinta, pengertian dan

Page 9: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

vi

bantuan berupa moril dan materil yang tak putus-putus, semua itu tak akan

pernah bisa terbalas. Semoga Allah SWT selalu memberkatinya

7. Kepada adikku Rafidhia Dwi Putranto dan Saniya Norra Sharifa yang

menyemangati penulis. Terimakasih atas pengertian selama ini

8. Kepada rekan-rekan angkatan 2010 FITK yang telah menciptakan pertemanan

yang indah dan telah membuat hari-hari penulis penuh dengan canda dan haru.

Terimaksih atas dukungan yang telah dicurahkan selama ini sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga pertemanan kita akan terus abadi

9. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang kalian berikan, dapat

tergantikan oleh pahala dan rezeki berupa apapun dari Allah SWT

Akhir kata saya berharap semoga berkenan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu

Jakarta, 06 Juli 2017

Farishadi

NIM. 1110018200011

Page 10: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

vii

D A F T A R I S I

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

LAMPIRAN .................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 7

D. Perumusan Masalah .................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

F. Manfaat dan Kegunaan Hasil Penelitian .................................. 8

G. Sistematika Penyusunan .......................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori ........................................................................ 9

1. Prestasi Belajar .................................................................... 9

a. Pengertian Belajar ......................................................... 9

b. Prestasi Belajar ............................................................. 12

c. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............... 12

2. Teori Kedisiplinan ............................................................... 15

a. Pengertian Disiplin ....................................................... 15

b. Penanaman atau Penegakan Kedisiplinan .................... 17

c. Membangun Tradisi Disiplin yang Kuat ...................... 19

Page 11: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

viii

d. Macam-Macam Disiplin ............................................... 20

e. Pembinaan Disiplin Peserta Didik ................................ 22

f. Penanggulangan Pelanggaran Disiplin ......................... 23

g. Membentuk Disiplin Sekolah ....................................... 24

h. Indikator Kediisiplin Peserta Didik ............................. 25

B. Kerangka Berpikir .................................................................... 25

C. Hipotesis Penelitian .................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 27

1. Tempat Penelitian .................................................................. 27

2. Waktu Penelitian ................................................................... 27

B. Metode Penelitian ....................................................................... 28

C. Populasi dan Pengambilan Sampel ............................................ 29

1. Populasi Penelitian ............................................................... 29

2. Sampel ................................................................................. 29

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 30

E. Pengembangan Instrumen Penelitian ....................................... 31

F. Teknik Analisa Data ................................................................. 43

G. Hipotesi Statistik ...................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah ............................................................................. 49

B. Deskripsi Data ............................................................................ 56

C. Pengujian Persyaratan Anasis dan Pengujian Hipotesis ............ 60

Page 12: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

ix

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 66

B. Saran-Saran ......................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian .................................................................. 28

Tabel 2. Instrumen Prestasi Belajar IPA ............................................ 31

Tabel 3. Pengujian Taraf Kesukaran Butir Soal.................................. 34

Tabel 4. Pengujian Daya Beda Soal ................................................... 35

Tabel 5. Hasil Perhitungan Validitas.................................................. 37

Tabel 6. Instrumen Kedisiplinan Belajar ........................................... 40

Tabel 7. Uji Validitas Kedisiplinan Belajar ....………………...….... 70

Tabel 8. Data Guru SMA Negeri 29 Jakarta Selatan ......................… 53

Tabel 9. Data Siswa SMA Negeri 29 Jakarta Selatan ....................… 54

Tabel 10. Deskripsi Data Hasil Penelitian …….....................…..…..... 57

Tabel 11. Deskripsi Data Statistik Kedisiplinan ………...............…… 57

Tabel 12. Deskripsi Data Statistik Prestasi Belajar………...........…… 59

Tabel 13. Hasil Pengujian Normalitas Data …................................… 61

Tabel 14. Uji Linearitas Regresi Kedisiplinan dan Prestasi Belajar...... 63

Tabel 15. Data Variabel X Terhadap Y ……………...................….. 64

Tabel 16. Data Anova X Terhadap .................….................…......….. 64

Tabel 17. Koefisien Regresi Pengaruh Variabel X Terhadap Y........... 64

Page 14: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Histogram Variabel Kedisiplinan......................................… 58

Gambar 2 : Histogram Variabel Prestasi Belajar..................................... 60

Gambar 3 : Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Kedisiplinan.............… 62

Gambar 4. : Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Prestasi Belajar.…....... 62

Page 15: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Eksperimen)...……… 105

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kontrol)…….............. 117

Lampiran 3 : Silabus........................................................................……… 114

Lampiran 4 : Silabus…............................................................................… 133

Lampiran 5 : Soal Pemahaman Konsep Fisika …………..……..……...... 136

Lampiran 6 : Angket Kemandirian Belajar ………………...……………. 142

Lampiran 7 : Validasi Butir Soal Pemahaman Konsep Fisika .............….. 145

Lampiran 8 : Hasil Angket Kemandirian Belajar …..…....................….… 146

Lampiran 9 : Format Data Uji Lanjut ……………………........…………. 147

Lampiran 10 : Persiapan Uji Anava …………………………….....……… 148

Lampiran 11 : Nilai Product Moment…………………..……….....……… 147

Page 16: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan penting bagi manusia terutama dalam

menghadapi tantangan kehidupan. Hal ini dikarenakan pendidikan dapat

mempengaruhi seluruh aspek kepribadian dan perkembangan kehidupan

manusia. Pendidikan bersifat universal yang berarti dapat diakses dan dimiliki

oleh semua anak bangsa tanpa terkecuali. Di negara Indonesia, pendidikan

merupakan hak bagi setiap warga negara. Hal ini diatur dalam batang tubuh

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 31 Ayat

1 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.1

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya

manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas tidak diperoleh secara

spontan, melainkan melalui proses berkelanjutan mulai manusia dilahirkan

sampai meninggal dunia. Proses itulah yang dinamakan pendidikan.

Keberhasilan pendidikan sangat menentukan maju mundurnya suatu bangsa.

Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan kunci utama untuk mencetak

sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sehingga dapat bersaing

dengan negara lain di era globalisasi ini. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat

dari perolehan spiritual, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Semua ini dapat

dicapai melalui proses belajar mengajar yang efektif, efisien, bermakna dan

menyenangkan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 dalam

menjelaskan bahwa:

1Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Page 17: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

2

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

Aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.2

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa pendidikan diperoleh melalui

suatu usaha dan proses yang terencana untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang aktif sehingga siswa dapat mengembangkan potensi

dirinya. Selain itu, keberhasilan pendidikan tidak hanya dipandang dari aspek

akademik saja, tetapi juga dapat dilihat dari pengembangan kemampuan siswa

dalam aspek spiritual dan sosial. Sesuai yang dinyatakan Munib, “pendidikan

adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang

diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai

sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan”.3 Dengan demikian,

pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk sifat dan tabiat

peserta didik yang bermutu dan berdaya guna agar sesuai dengan cita-cita

pendidikan. Tanpa pendidikan manusia tidak memiliki arah dan tujuan hidup

yang jelas. Manusia yang demikian akan tertinggal oleh manusia lain yang

lebih berpendidikan.

Salah satu tujuan pendidikan nasional negara Indonesia tercantum

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945 alinea ke-4 yaitu mencerdaskann kehidupan bangsa. Cara

mewujudkannya yaitu melalui pendidikan yang bermutu pada setiap satuan

pendidikan. Upaya untuk menciptakan pendidikan yang bermutu yaitu dengan

menciptakan pembelajaran yang kreatif, inspiratif dan menyenangkan sehingga

siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran tersebut. Guru dan siswa

merupakan dua komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.

Guru memiliki peran penting dalam menyampaikan materi pembelajaran di

kelas, sedangkan siswa berperan sebagai penerima ilmu dari guru. Slameto

2Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : Depdiknas, 2003)

3 Achmad Munib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2011),

h. 34

Page 18: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

3

menyatakan bahwa “dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas

untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk

mencapai tujuan”.4 Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa guru merupakan

kunci pokok terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien dan

bermakna sehingga dapat mencapai keberhasilan belajar yang diharapkan.

Keberhasilan belajar sendiri dapat dilihat dari perolehan prestasi belajar siswa

yang optimal.

Pada umumnya, keberhasilan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Menurut Djaali “faktor yang mempengaruhi belajar siswa ada

dua macam yaitu faktor internal dan eksternal”.5 Faktor internal berasal dari

dalam diri siswa sendiri, meliputi intelegensi, minat, motivasi, kesehatan dan

cara belajar, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa meliputi

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Selain faktor-faktor tersebut

juga terdapat faktor lain yang mempunyai peranan tidak kalah pentingnya

dalam kegiatan belajar yaitu disiplin belajar.

Disiplin belajar akan membuat siswa memiliki kecakapan mengenai

cara belajar yang baik sehingga memperoleh prestasi belajar yang baik pula.

Disiplin belajar merupakan salah satu sikap ketaatan yang harus dimiliki siswa

agar memiliki cara belajar yang baik. Disiplin belajar dipandang sebagai faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Sikap dan perilaku disiplin tidak

terbentuk dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat, namun melalui

proses yang cukup panjang. Disiplin akan terwujud melalui pembinaan yang

dilakukan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut dalam

pendidikan di sekolah. Keluarga dan sekolah menjadi tempat penting bagi

perkembangan disiplin belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa disiplin belajar

terbentuk bukan secara otomatis sejak manusia dilahirkan, melainkan

terbentuk karena pengaruh lingkungannya. Secara teori, untuk mendapatkan

prestasi belajar yang tinggi, siswa harus menanamkan cara belajar yang baik

dan teratur. Prestasi belajar tidak serta merta ditentukan oleh kecerdasan

4Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 97

5Djaali.Psikologi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), h.99

Page 19: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

4

intelektual belaka, namun disiplin belajar juga menentukan keberhasilan siswa

mencapai prestasi yang didambakan. Siswa yang memiliki disiplin akan

menunjukkan sikap keteraturan dan ketaatannya dalam belajar tanpa ada

paksaan dan tekanan dari luar. Prijodarminto dalam Tu‟ u menjelaskan bahwa

“disiplin sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan

atau ketertiban”. Apabila aturan belajar yang telah dibuat dilaksanakan oleh

siswa secara continue (terus-menerus), maka siswa akan memiliki disiplin

belajar yang baik.

Disiplin merupakan salah satu bagian dari keseluruhan system tata

kelola pendidikan dan merupakan faktor yang utama dalam menentukan

prestasi belajar siswa di suatu sekolah. Jika siswa belajar dengan disiplin,

berarti ia tekun mempelajari materi pelajaran yang diajarkan oleh gurunya.

Disiplin belajar siswa dapat dilihat dari ketekunan belajarnya, ketaatan

terhadap jam – jam belajar, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di

sekolah memeriksa buku pelajaran sebelum berangkat ke sekolah, dan tidak

terjerumus pada kenakalan anak. Perwujudan dari disiplin belajar akan terlihat

dari tingkat prestasi belajar yang dicapainya. Penerapan disiplin di sekolah

memiliki keuntungan lain yaitu peserta didik belajar hidup dalam pembiasaan

di sekolah yaitu peserta didik belajar hidup dalam pembiasaan yang baik,

positif, dan bermafaat bagi dirinya dan lingkungan, pembiasan dapat disiplin di

sekolah akan mempunyai pengaruh positif bagi kehidupan peserta didik di

masa yang akan datang.

Belajar dengan disiplin terarah dapat menghindarkan diri dari rasa

malas dan menumbuhkan kegairahan siswa dalam belajar. Disiplin belajar

dapat dilaksanakan di sekolah maupun rumah. Siswa melaksanakan disiplin

belajar di sekolah dengan menaati tata tertib sekolah, aktif dalam kegiatan

pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, aktif masuk

sekolah dan lain-lain. Kalau disiplin belajar di rumah, siswa senantiasa belajar

secara teratur dan tanpa paksaan dari orang lain. Namun melihat kenyataan di

lapangan, nampaknya siswa belum sepenuhnya memahami pentingnya disiplin

Page 20: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

5

belajar. Tidak jarang siswa menganggap belajar sebagai hal yang

membosankan terutama belajar dirumah. Melihat kenyataan lain, pembelajaran

yang dilakukan oleh guru juga terkadang kurang menarik sehingga siswa

merasa malas untuk belajar. Padahal, disiplin merupakan kunci kesuksesan

seseorang. Ketika sebuah kedisiplinan telah tertanam kuat dalam diri siswa,

maka mereka tidak akan merasa terpaksa untuk melakukan segala sesuatu yang

berhubungan dengan kehidupannya terutama belajar sehingga akan

memperoleh hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, disiplin belajar sangat

diperlukan oleh setiap siswa untuk mencapai kesuksesan belajarnya

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain

motivasi belajar, perhatian orang tua, fasilitas belajar, disiplin belajar dan lain-

lain. Disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang cukup dominan bagi

siswa untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Setiap siswa memiliki

tingkat disiplin belajar yang berbeda-beda. Ada yang memiliki disiplin belajar

yang tinggi, sedang dan rendah. Sebagian siswa ada yang berdisiplin belajar

baik dan kurang baik. Hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki perbedaan

cara belajar, motivasi, perhatian orang tua dan yang terpenting yaitu kesadaran

diri untuk belajar. Berdasarkan informasi pula masih dijumpai siswa atau siswi

dengan disiplin belajar yang menunjukkan perilaku seperti adanya siswa yang

terlambat masuk sekolah, tidak semua siswa memperhatikan penjelasan guru

sehingga ketika diberi tugas tidak bisa mengerjakan, kadang ada siswa

mencontek saat ulangan, mengganggu teman lain saat mengerjakan tugas dan

tidak mematuhi tata tertib sekolah. Perilaku siswa yang demikian

mencerminkan bahwa dalam diri anak tersebut belum tertanam disiplin belajar

yang baik. Ketidakdisiplinan belajar di sekolah tidak hanya dilakukan oleh

siswa yang memiliki prestasi belajar rendah tetapi kadangkala juga dilakukan

oleh siswa yang memiliki prestasi belajar sedang atau tinggi. Disiplin belajar

yang berbeda pada masing-masing siswa memunculkan prestasi belajar yang

berbeda-bedapula.

Page 21: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

6

Hasil penelitian terkait menunjukan bahwa disiplin mempengaruhi

prestasi belajar. Hasil penelitian lain yang di lakukan Inong Fachniar dalam

skripsinya yang berjudul “hubungan disiplin belajar terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran PAI SMPN 1 Cibarusah Bekasi”, menunjukan

bahwa kedisiplinan siswa memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar.

Kedua hasil penelitian ini menunjukan bahwa kedisiplinan mempengaruhi

prestasi belajar seseorang. Jika disiplin belajar seorang siswa rendah, maka

prestasi belajarnya pun akan rendah, begitu pula sebaliknya.

Selama penulis mengadakan pengamatan di SMA Negeri 29 Jakarta,

penulis menemukan permasalahan disiplin para siswanya, terutama disiplin

dalam belajar. Tindakan indisipliner siswa telah menjadi kebiasaan sehingga

menjadi kebiasaan yang buruk bagi siswa. Sebagai contoh adanya siswa yang

terlambat masuk kelas atau bahkan membolos, tidak mengerjakan tugas dan

lain sebagainya. Bisa jadi, penyebab permasalahan ini ditularkan oleh

kebiasaan buruk kakak kelas terdahulu atau lebih disebabkan karena letak

sekolah yang berada di tengah-tengah kawasan pemukiman warga dan kawasan

komersial. Dalam hal ini peran BK sangat penting dalam menangani masalah

yang ada pada siswa.

Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis mencoba

mengkaji dan meneliti lebih jauh dalam bentuk skripsi yang berjudul :

“Hubungan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar di Sekolah Menengah

Atas Negeri 29 Jakarta Selatan.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan sebelumnya,

dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu :

1. Belum optimalnya disiplin belajar siswa di SMA Negeri 29 Jakarta Selatan

2. Masih rendahnya kesadaran siswa terhadap disiplin

3. Terdapat hambatan pada siswa dalam mematuhi peraturan/tata tertib

4. Kurangnya sikap keteraturan dan ketaatan siswa dalam belajar

5. Adanya siswa yang kurang menghargai waktu

6. Siswa yang tidak disiplin berprestasi rendah

Page 22: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya perluasan dan salah tafsir terhadap

penelitian ini, maka penulis memberi batasan sebagai berikut:

1. Kedisiplinan yang dimaksud disini adalah kedisiplinan dalam belajar di

sekolah.

2. Siswa yang dimaksud disini adalah para siswa dan siswi kelas XII IPA

SMA 29 Jakarta Selatan.

3. Prestasi belajar disini adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan

kegiatan-kegiatan belajar yang optimal berupa pengetahuan, keterampilan,

pemahaman, analisis, dan sikap.

D. Perumusan Masalah

Agar pembatasan ini terarah maka penulis merumuskan permasalahan

yaitu:

1. apakah terdapat hubungan disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar

siswa di SMA negeri 29 jakarta Selatan

2. seberapa besar disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa

3. bagaimana prestasi belajar siswa di SMA 29 Jakarta Selatan

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat disiplin siswa dalam belajar

2. Untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar siswa terhadap prestasi

belajar yang dimiliki siswa Negeri 29 Jakarta Selatan

3. Untuk mengetahui seberapa besara hubungan antara disiplin belajar

dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 29 Jakarta Selatan

Page 23: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari hasil penelitian tersebut dintaranya :

1. Untuk mengetahui tingkat disiplin siswa dalam belajar di lingkungan

sekolah

2. Menumbuhkan kesadaran kepada para guru bahwa penerapan disiplin

sekolah sangatlah penting untuk tetap menjaga kualitas sekolah dan

kualitas belajar siswa

3. Untuk mengetahui besaran hubungan antara disiplin belajar dengan

prestasi belajar di SMA Negeri 29 Jakarta Selatan

G. Sistematika Penyusunan

Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dalam skripsi ini,

penulis menguraikan sistematika penulisan secara garis besar dalam beberapa

BAB yang tersusun sebagai berikut :

BAB I : Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian

dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : Bab ini berisi pengertian (belajar, prestasi belajar,

kedissiplinan), teori mengenai hubungan prestasi belajar

dan kedisiplinan, teori pendidikan yang menumbuhkan

kedisiplinanlan, kerangka berpikir dan hipotesa.

BAB III : Berisi tempat waktu dan sumber data penelitian, teknik

pengumpulan data, kisi instrumen penelitian

BAB IV : Berisi gambaran umum sekolah, pengumpulan data, analisis

data analisis dan interpretasi data, hasil penelitian

BAB V : Berisi kesimpulan dan saran-saran

Page 24: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Prestasi diartikan sebagai

hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dikerjakan dan

sebagainya). Sedang prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru6

Secara etimologis belajar memiliki arti “ berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu”.7 Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar

adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha

untuk mencapai semua itu merupakan usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhannya mendapatkan kepandaian atau ilmu yang belum

didapatkannya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi lebiih tahu,

memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.

Sedangkan menurut B.R Hergenhahn dan Matthew H.Olson belajar

(learning) adalah to gain knowledge, comprehension, or mastery oftrough

experience or study.8 Menurut definisi tersebut, belajar memiliki arti

memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman,

mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau

menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas

atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu Belajar adalah proses mental

yang terjadi dalam diri seseorang yang menyebabkan perubahan perilaku.

Aktivitas mental tersebut terjadi karena adanya interaksi individu dengan

lingkungan yang dilakukan secara sadar seperti yang dikemukakan oleh

6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka, 2007), h.17 7 Ibid., h.13

8 B.R Hergenhahn dan Matthew H.Olson, Theories of learning (Teori belajar), (Jakarta :

Kencana, 2008), h.2

Page 25: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

10

Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh sustu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.9

Pendapat yang hampir sama yang dikemukakan oleh Helgenhahn dan

Matthew H.Olson dalam buku Theories of Learning definisi belajar adalah “

learning refers to the change in a subject‟ s behavior or behavior

potential to a given situation brought about by the subject‟ s

repeated experience in that situation, provided that the behavior

change cannot be explained on the basis of the subject‟ s native

response tendencies, maturation, or temporary states (such as

fatigue, drunkenness, drives, and so on).10

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau kebiasaan tertentu

karena pengalaman yang diulang-ulang pada situasi tersebut, tidak dapat

dijelaskan berdasarkan tanggapan alamiah peserta didik, pendewasaan,

ataupun kondisi sementara (seperti kelelahan, mabuk, mengendarai, dan

lain-lain). Burton dalam Aunurrahman dalam sebuah buku “ The Guidance

of Learning Avtivities”. Merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan

tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi anatar individu

dengan individu dan lingkungannya.11

Belajar merupakan proses

perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia dapat melakukan

perubahan-perubahan kualitatif individu, sehingga tingkah lakunya

berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah

hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman, belajar merupakan

suatu proses yang berlangsung secara aktif dengan menggunakan berbagai

bentuk perbuatan untuk mencapai tujuan.

Di dalam islam sendiri terdapat ayat yang mengatur tentan belajar:

( قبلى 13و علن ادم االسوبء كلهب ثن عرضهن على الوالئكة فقبل اًبئىًى ببسوبءهن هؤالء اى كٌحن صبدقيي (

(13سبحبًك ال علن لٌب اال هب علوحٌب اًك اًث العلين الحكين (

Artinya:

9 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,

2010), Ed.Revisi, Cet. 5, h.2 10

Ibid, p. 11 11

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2014), h.35

Page 26: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

11

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian

mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama

benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!” Mereka

menjawab:”Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah

Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”. )Q.S. Al Baqarah: 31-32)

Pada buku Theories of Learning, Helgenhahn dan Matthew

H.Olson mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang terhadap sesuatu.12

Muhibbin Syah dalam bukunya

“Psikologi Belajar”, mengartikan belajar dapat dipahami sebagai tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.13

Perubahan yang dimaksud di sini adalah perubahan yang terjadi

secara sadar (disengaja) dantertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih

baik dari sebelumnya.

Berdasarkan dari berbagai pandangan para ahli yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan

suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan

pengalaman tertentu sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya.

Perubahan perilaku itu terjadi karena usaha yang disengaja dan dengan

adanya perubahan itu akan diperoleh kecakapan baru. Pada kegiatan

pembelajaran setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, keterlibatan

langsung dalam pembelajaran,meningkatkan minat, dan membimbing untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Proses belajar dapat

terjadi dengan baik apabila siswa ikut berpartisipasi aktif di dalamnya.

12

Ibid, p. 5 13

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010), Edi,Revisi,

Cet.10, h. 68

Page 27: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

12

b. Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual sangat mempengaruhi keberhasilan belajar

seseorang yang terlihat dari prestasi belajar yang didapat.Untuk mengetahui

prestasi tersebut perlu diadakan evaluasi dengan tujuan mengetahui

kemampuan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran. Prestasi

belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena prestasi belajar

adalah hasil dari kegiatan belajar yang merupakan proses pembelajaran.

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti :

1) Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan guru,

2) kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati (actual

ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu.14

Menurut Sumadi Suryabrata prestasi dapat pula didefinisikan

sebagai berikut : “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat

diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa selama

masa tertentu”.15

Jadi, prestasi adalah hasil usaha siswa selama masa

tertentu yang merupakan hasil dari perubahan dalam proses belajar.

Berdasarkan pengertian-pengertian menurut para ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil atau tingkat

kemampuan seseorang setelah melakukan proses belajar. Prestasi belajar

seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi

pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setiap mata pelajaran setelah

mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui

setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang

tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara umum prestasi belajar siswa sangat beragam, hal ini tentu

saja mempunyai faktor-faktor penyebabnya. Menurut Muhibbin Syah dalam

bukunya “psikologi pendidikan” menjelaskan bahwa prestasi belajar

14

Ibid., p.895 15

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011), p.297

Page 28: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

13

dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor internal,faktor eksternal dan faktor

pendekatan belajar.16

Berikut penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar menurut Muhibbin Syah antara lain:

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang berasaldari dalam diri

setiap individu tersebut, seperti aspek pisiologis danaspek psikologis.

a) Aspek pisiologis

Aspek pisiologis ini meliputi konsisi umum jasmani dan tonus(tegangan

otot) yang menunjukkan kebugaran organ-organ tubuhdapat mempengaruhi

semangat dan intensitas siswa dalam mengikutipelajaran. Kondisi tubuh

yang lemah akan berdampak secara langsungpada kualitas penyerapan

materi pelajaran, untuk itu perlu asupan giziyang dari makanan dan

minuman agar kondisi tetap terjaga. Selain itujuga perlu memperhatikan

waktu istirahat yang teratur dan cukup tetapiharus disertai olahraga ringan

secara berkesinambungan. Hal inipenting karena perubahan pola hidup akan

menimbulkan reaksi tonusyang negatif dan merugikan semangat mental.

b) Aspek psikologis

Banyak faktor yang masuk dalam aspek psikologis yang

dapatmempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran, berikut faktor-

faktor dari aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat dan

motivasi

Tingkat intelegensi atau kecerdasan (IQ) tak dapat diragukan lagi

sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar. Semakin tinggi

kemampuan inteligensi siswa maka semakin besar peluang meraih sukses,

akan tetapi sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi siswa maka

semakin kecil peluang meraih sukses.

Sikap merupakan gejala internal yang cenderung merespon atau

mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang dan

sebagainya, baik secara positif ataupun secara negatif. Sikap (attitude) siswa

16

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan : dengan pendekatan baru, (Bandung : Remaja

Rosda Karya, 2010), Cet.15, h.129

Page 29: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

14

yang merespon dengan positif merupakan awal yang baik bagi proses

pembelajaran yang akan berlangsung sedangkan sikap negatif terhadap guru

ataupun pelajaran apalagi disertai dengan sikap benci maka akan berdampak

pada pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar yang kurang maksimal.

Setiap individu mempunyai bakat dan setiap individu yang memiliki

bakat akan berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu

sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat akan dapat mempengaruhi

tinggi rendahnya pencapaian prestasi belajar pada bidang-bidang tertentu.

Minat (interest) dapat diartikan kecenderungan atau kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa, sebagai contoh siswa yang mempunyai

minat dalam bidang matematika akan lebih fokus dan intensif kedalam

bidang tersebut sehingga memungkinkan mencapai hasil yang memuaskan.

Motivasi merupakan keadaan internalorganisme yang mendorongnya

untuk berbuat sesuatu atau pemasok daya untuk bertingkah laku secara

terarah. Motivasi bisa berasal dari dalam diri setiap individu dan datang dari

luar individu tersebut.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi 2 macam, yaitu faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan non sosial.Lingkungan sosial ini meliputi

lingkungan orang tua dankeluarga, sekolah serta masyarakat. Lingkungan

sosial yang paling banyak berperan dan mempengaruhi kegiatan belajar

siswa adalah lingkungan orang tua dan keluarga. Siswa sebagai anak tentu

saja akan banyak meniru dari lingkungan terdekatnya seperti sifat orang

tua,praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi

keluarga. Semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap

kegiatan belajar dan prestasi yang dapat dicapai siswa.

Lingkungan sosial sekolah meliputi para guru yang harus

menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik serta menjadi teladan dalam

hal belajar, staf-staf administrasi di lingkungan sekolah, dan teman-teman di

sekolah dapat mempengaruhi semangat belajarsiswa.

Page 30: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

15

Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi karena siswa

juga berada dalam suatu kelompok masyarakat dan teman-teman

sepermainan serta kegiatan-kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat dan

pergaulan sehari-hari yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Selain faktor sosial seperti dijelaskan di atas, ada juga faktor non

social. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung

sekolah dan bentuknya, rumah tempat tinggal, alat belajar,keadaan cuaca,

dan waktu belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar

Selain faktor internal dan faktor eksternal, faktor pendekatan belajar juga

mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Menurut hasil penelitian Biggs dalam Muhibbin Syah memaparkan bahwa

pendekatan belajar dikelompokkan jadi 3 yaitu pendekatan (surface)

(permukaan/bersifat lahiriah dan dipengaruhi oleh faktor luar), pendekatan

deep (mendalam dan datang dari dalam diri individu), dan pendekatan

achieving (pencapaian prestasi tinggi/ambisi pribadi).17

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor

yang berasal dari luar diri siswa. Selain kedua faktor tersebut ada juga faktor

sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah.

2. Teori Kedisiplinan

a. Pengertian Disiplin

Kata disiplin berasal dari bahasa Latin “discipulus”yang berarti

“pembelajaran”. Jadi, disiplin itu sebenarnya difokuskan pada pengajaran.

Menurut Ariesandi arti disiplin sesungguhnya adalah proses melatih

17

Biigs, “ Pendekatan Belajar.” dalam Muhibbin Syah (ed), Psikologi Pendidikan,

(Bandung : Remaja Rosda Karya, 2010), Cet.10 h.125-129

Page 31: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

16

pikiran dan karakter anak secara bertahap sehingga menjadi seseorang

yang memiliki kontrol diri dan berguna bagi masyarakat.18

Menurut Suharsimi Arikunto, bahwa “disiplin” adalah menunjuk

kepada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib

karena di dorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya19

Ayat yang menjelaskan tentang disiplin belajar dalam Al-Quran

yaitu:

سحقن كوب اهرت وهي جبة هعك وال جطفىاًّه بوب جعولىى بصير.فب

Artinya : “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana

diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan

janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia maha melihat apa yang

kamu kerjakan”.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari berbagai

aktivitas atau kegiatan. Kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat

waktu tapi kadang juga tidak. Kegiatan yang kita laksanakan secara tepat

waktu dan terus menerus, maka akan menimbulkan suatu kebiasaan.

Kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan secara teratur dan tepat waktulah

yang biasanya disebut disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin

diperlukan dimanapun, karena dengan disiplin akan tercipta kehidupan

yang teratur dan tertata.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan,

bahwa disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam

keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta ada suatu pelanggaran-

pelanggaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun

pengertian disiplin peserta didik adalah suatu keadaan tertib dan teratur

yang dimiliki oleh peserta didik di sekolah, tanpa ada pelanggaran-

pelanggaran yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap peserta didik sendiri dan terhadap sekolah secara keseluruhan.20

18

Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, Tips dan Terpuji

Melejitkan Potensi Optimal Anak, (Jakarta: PT Gramedia : Pustaka Utama, 2008), h. 230-231 19

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1990), h. 144 20

Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasi Sekolah, h. 172-173.

Page 32: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

17

Menurut Musrofi cara yang dilakukan untuk meningkatkan

prestasi akademik peserta didik diantaranya adalah meningkatkan

kedisiplinan anak.21

b. Penanaman atau Penegakan Kedisiplinan

Kedisiplinan menjadi alat yang ampuh dalam mendidik karakter/

Banyak orang sukses karena menegakkan kedisiplinan. Sebaliknya,

banyak upaya membangun sesuatu tidak berhasil karena kurang atau tidak

disiplin. Banyak agenda yang telah ditetapkan tidak dapat berjalan karena

kurang disiplin.

Menanamkan prinsip agar peserta didik memiliki pendirian yang

kokoh merupakan bagian yang sangat penting dari strategi menegakkan

disiplin. Penegakan disiplin antara lain dapat dilakukan dengan beberapa

cara sebagai berikut:

1). Peningkatan motivasi

Motivasi merupakan latar belakang yang menggerakkan atau

mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Ada dua jenis motivasi,

yaitu yang pertama motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal

dari luar diri kita. Kedua motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal

dari dalam diri kita.

Dalam menegakkan disiplin, mungkin berawal berdasarkan

motivasi ekstrinsik. Orang melakukan sesuatu karena paksaan, pengaruh

orang lain, atau karena keinginan tertentu. Akan tetapi setelah berproses,

orang tersebut dapat saja berubah ke arah motivasi intrinsik. Setelah

merasakan bahwa dengan menerapkan disiplin memiliki dampak positif

bagi dirinya kemudian orang tersebut melakukan sesuatu dilandasi

dengan kesadaran dari dalam dirinya sendiri. Idealnya menegakkan

disiplin itu sebaiknya dilandasi oleh sebuah kesadaran.

2). Pendidikan dan latihan

21

M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, Cara Praktis Meningkatkan

Prestasi Akademik Siswa Tanpa Kekerasan dan Tanpa Harus Menambah Jam Belajar,

(Yogjakarta: PT Pustaka Intan Madani, Anggota IKAPI, 2010), h. 3

Page 33: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

18

Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting

dalam membentuk dan menempa disiplin. Pendidikan dan latihan

merupakan suatu proses yang di dalamnya ada beberapa aturan atau

prosedur yang harus diikuti oleh peserta didik. Misalnya, gerakan-

gerakan latihan, mematuhi atau mentaati ketentuan-ketentuan atau

peraturan-peraturan, mendidik orang untuk membiasakan hidup dalam

kelompok, menumbuhkan rasa setia kawan, kerja sama yang erat dan

sebagainya.

Peraturan-peraturan tersebut merupakan faktor-faktor penting

dalam suksesnya mencapai tujuan tertentu. Dan dalam kehidupan

sehari-hari nilai-nilai karakter tersebut juga sangat penting.

3). Kepemimpinan

Kualitas kepemimpinan dari seorang pemimpin, guru, atau

orangtua terhadap anggota, peserta didik ataupun anaknya turut

menentukan berhasil atau tidaknya dalam pembinaan disiplin. Karena

pemimpin merupakan panutan, maka faktor keteladanan juga sangat

berpengaruh dalam pembinaan disiplin bagi yang dipimpinnya.

4). Penegakan aturan

Penegakan disiplin biasanya dikaitkan penerapan aturan (rule

enforcement). Idealnya dalam menegakkan aturan hendaknya diarahkan

pada “takut pada aturan bukan takut pada orang”. Orang melakukan

sesuatu karena taat pada aturan bukan karena taat pada orang yang

memerintah. Jika hal ini tumbuh menjadi suatu kesadaran maka

menciptakan kondisi yang nyaman dan aman

Pada dasarnya penegakan disiplin adalah mendidik agar

seseorang taat pada aturan dan tidak melanggar larangan yang

dilandasi oleh sebuah kesadaran.

Page 34: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

19

5). Penerapan Reward and Punishment

Reward and punishment atau penghargaan dan hukuman

merupakan dua kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika

penerapannya secara terpisah maka tidak akan berjalan efektif,

terutama dalam rangka penegakan disiplin.22

c. Membangun Tradisi Disiplin yang Kuat

Untuk membangun tradisi disiplin yang baik, ada beberapa hal

yang perlu dilakukan, diantaranya adalah:

1). Mengingat manfaat dan Kerugiannya

Selalu mengingat manfaat besar disiplin akan mendorong

seseorang untuk disiplin.Sebagai seorang guru dan murid, disiplin

manfaatnya sangat besar, antara lain pembelajaran dapat berjalan

secara efektif dan baik.

2). Mengingat Cita-cita

Cita-cita yang besar selalu membutuhkan kerja keras,

semangat pantang menyerah, dan prinsip maju tanpa mengenal

mundur. Sekali maju, sebesar apa pun halangan dan rintangan yang

menghadang, harus dihadapi dengan sikap kesatria, penuh keberanian

seseorang tidak disiplin melakukan pekerjaan yang berpengaruh besar

dalam hidupnya jangka panjang. Sebelum mendisiplinkan muridnya,

seorang guru harus disiplin terlebih dahulu, sehingga murid-muridnya

segan dan mengikuti perintahnya.

3). Memiliki Tanggung Jawab

Tanggung jawab besar yang ada di pundak guru harus

dilaksanakan sebagai amanat dari negara, masyarakat, dan nurani

sendiri. Tanggung jawab mendidik dan mempersiapkan masa depan

anak bangsa membutuhkan keseriusan dan kerja keras seorang guru dan

serang siswa harus belajar dengan rajin untuk masa depan.

4). Pandai Mengatur Waktu

22 M.Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa,

(Surakarta: Yuma Pressindo, 2010), h. 45-49.

Page 35: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

20

Disiplin melaksanakan kegiatan membutuhkan kemampuan

mengatur waktu dengan baik. Dari manajemen waktu tersebut bisa

diketahui mana yang menjadi prioritas. Istilahnya, mana yang masuk

kategori pekerjaan wajib (harus dilaksanakan)

5). Meninggalkan Sesuatu yang tidak bermanfaat

Hal-hal yang tidak manfaat, misalnya begadang malam, nonton

televisi sampai malam, ngobrol larut malam, dan sejenisnya,

seharusnya ditinggalkan. Seorang guru harus. memberikan contoh

yang baik dan konstruktif kepada anak didik dan masyarakatnya23

d. Macam-macam Disiplin

Di dalam bukunya Jamal Ma‟ mur Asmani yang berjudul “tips

menjadi guru inspiratif, kreatif, inovatif”, macam-macam disiplin

dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1). Disiplin Waktu

Disiplin waktu menjadikan sorotan utama bagi seorang guru dan

murid. Waktu masuk sekolah biasanya menjadi parameter utama

kedisiplinan guru dan murid. Kalau guru dan murid masuk sebelum

bel dibunyikan, berarti disebut orang yang disiplin. Kalau masuk pas

dibunyikan, bisa dikatakan kurang disiplin, dan kalau masuk setelah

bel dibunyikan, maka dinilai tidak disiplin, menyalahi aturan sekolah

yang telah ditentukan. Karena itu, jangan menyepelekan disiplin

waktu ini, usahakan tepat waktu ketika datang pada jam masuk sekolah.

Begitu juga dengan jam mengajar, kapan masuk dan kapan keluar,

harus sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan agar tidak

mengganggu jam guru lain.

2). Disiplin Menegakkan Aturan

Disiplin menegakkan aturan sangat berpengaruh terhadap

kewibawaan guru. Model pemberian sanksi yang diskriminatif harus

ditinggalkan. Murid sekarang yang ini cerdas dan kritis, sehingga

kalau diperlakukan semena-mena dan pilih kasih, mereka akan

23

Jamal Mamur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Inovatif,

(Yogyakarta:DIVA Press, 2010), h. 88-93

Page 36: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

21

memakai cara mereka sendiri untuk menjatuhkan harga diri guru.

Selain itu, pilih kasih dalam memberikan sanksi sangat dibenci dalam

agama. Keadilan harus ditegakkan dalam keadaanapa pun. Karena,

keadilanitulah yang akan mengantarkan kehidupan ke arah

kemajuan, kebahagiaan,dan kedamaian.

3). Disiplin Sikap

Disiplin mengontrol perbuatandiri sendiri menjadi starting point

untuk menata perilaku orang lain. Misalnya, disiplin tidak tergesa-gesa,

dan gegabah dalam bertindak. Disiplin dalam sikap ini membutuhkan

latihan dan perjuangan, karena, setiap saat banyak hal yang

menggoda kita untuk melanggarnya. Dalam melaksanakan disiplin

sikap ini, tidak boleh mudah tersinggung dan cepat menghakimi

seseorang hanya karena persoalan sepele. Selain itu, juga harus

mempunyai keyakinan kuat bahwa tidak ada yang bisa menjatuhkan diri

sendiri kecuali orang tersebut. Kalau disiplin memegang prinsip dan

perilaku dalam kehidupan ini, niscaya kesuksesan akan menghampiri.24

Menurut Ali Imron disiplin dibedakan menjadi tiga macam.

Pertama, disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian.

Menurut konsep ini, peserta didik di sekolah dikatakan mempunyai

disiplin tinggi apabila peserta didik ingin duduk tenang sambil

memperhatikan uraian guru ketika sedang mengajar. Kedua disiplin

yang dibangun berdasarkan konsep permissive. Menurut konsep ini,

peserta didik seharusnya diberi kebebasan seluas-luasnya di dalamkelas

dan sekolah. Peraturan-peraturan di sekolah tidak selalu mengikat

perbuatan peserta didik yang menurutnya baik. Ketiga, disiplin yang

dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali atau

kebebasan yang bertanggung jawab. Disiplin demikian, memberikan

kebebasan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk berbuat apa saja,

tetapi konsekuensi dari perbuatan itu, haruslah ia tanggung. Menurut

konsep kebebasan terkendali ini, peserta didik memang diberi kebebasan,

24

Ibid, h. 94-95

Page 37: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

22

asal yang bersangkutan tidak menyalah gunakan kebebasan yang

diberikan, sebab tidak ada kebebasan mutlak di dunia ini dan ada

batasan-batasan tertentu dalam kehidupan bermasyarakat ataupun di

lingkungan sekolah.25

e. Pembinaan Disiplin Peserta didik

Penciptaan suasana kondusif dengan peraturan-peraturan sekolah

dapat menumbuhkan sikap disiplin, serta pembinaan disiplin akan lebih

mudah. Dalam mempelajari pembinaan disiplin peserta didik, kita dapat

menganalisi disiplin kelas, tahapan untuk membantu mengembangkan

disiplin yang baik di kelas, penanggulangan pelanggaran disiplin,

membentuk disiplin sekolah.

1). Disiplin Kelas

Disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di

dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telak

ditetapkan. Dengan disiplin para siswa bersedia untuk tunduk dan

mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kesediaan

semacam ini harus dipelajari dan harus secara sabar diterima dalam

rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara kepentingan

bersama atau memelihara kelancaran tugas-tugas sekolah. Satu keuntungan

lain dari adanya disiplin adalah siswa belajar hidup dengan pembiasaan

yang baik, positif, dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

Pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan disiplin kelas yang

baik. Kelas dinyatakan disiplin apabila setiap siswanya patuh pada

aturan main/ tata tertib yang ada, sehingga dapat terlibat secara

optimal dalam kegiatan belajar

2). Tahapan untuk Membantu Mengembangkan Disiplin yang baik di

Kelas. Ada beberapa langkah untuk membantu mengembangkan disiplin

yang baik di kelas, yaitu sebagai berikut.

a) Perencanaan

25

Ali Imron, Manajemen Peserta Didik..., h. 173- 174

Page 38: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

23

Perencanaan ini meliputi membuat aturan dan prosedur, dan menentukan

konsekuen untuk aturan yang dilanggar.

b) Mengajar siswa bagaimana mengikuti aturan

Pekerjaan ini dimulai pada hari pertama masuk kelas. Dalam rangkaian

sistem pengelolaan kelas yang sukses, guru harus mempertahankan

disiplin dan komunikasi yang baik salah satu cara yang terbaik adalah

mencegah masalah dari semua kejadian

c) Merespon secara tepat dan konstruktif ketika masalah timbul (seperti

yang selalu guru lakukan) Contoh, apa yang guru lakukan ketika

siswa menantang guru secara terbuka di depan kelas, ketika seorang

siswa menanyakan guru bagaimana menyelesaikan masalah yang

sulit, ketika guru menangkap seseorang yang menyontek ketika, dan

ketika seseorang siswa hilang dan tidak mau berpartisipasi. Hal seperti

nilah guru harus dengan segera merespon secara tepat dan konstruktif,

agar masalahnya bisa terselesaikan dengan baik.

f. Penanggulangan Pelanggaran Disiplin

Cara-cara penanggulangan pelanggaran disiplin dilaksanakan

secara bertahap dengan tetap memperhatikan jenis gangguan yang ada dan

siapa pelakunya, apakah dilakukan oleh individu atau kelompok. Langkah

tersebut mulai dari tahapan pencegahan sampai pada tahap penyembuhan,

dengan tetap bertumpu penekanan substansinya bukan pada pribadi

peserta didik. Disamping itu juga harus tetap menjaga perasaan kecintaan

terhadap peserta didik bukan karena rasa benci atau emosional.

Berikut ini dikemukakan tiga jenis teknik pembinaan disiplin kelas, yaitu:

1). Teknik inner control

Teknik ini sangat disarankan untuk digunakan guru-guru dalam

membina disiplin peserta didiknya. Teknik menumbuhkan kepekaan/

penyadaran akan tata tertib pada akhirnya disiplin bisa tumbuh dan

berkembang dari dalam diri peserta didik itu sendiri (self discipline).

Page 39: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

24

Dengan kata lain peserta didik diharapkan dapat mengendalikan dirinya

sendiri

2). Teknik external control

Teknik external control yaitu mengendalikan diri dari luar berupa

bimbingan dan penyuluhan. Teknik ini dalam menumbuhkan disiplin

cenderung melakukan pengawasan (yang kadang perlu diperketat dan

kalau perlu menjatuhkan hukuman terhadap setiap pelanggaran).

3). Teknik cooperative control

Dengan teknik ini, pembinaan disiplin kelas dilakukan dengan

bekerja sama guru dengan peserta didik dalam mengendalikan situasi

kelas kearah terwujudnya tujuan kelas yang bersangkutan. Dimana guru

dengan peserta didik saling mengontrol satu sama lain terhadap

pelanggaran tata tertib. Yang perlu diperhatikan oleh guru dalam proses

pembinaan disiplin kelas adalah pembedaan-pembedaan individual

peserta didik dalam kesanggupan mengadakan mawas diri (introspeksi

diri) dan pengendalian dirinya (self control). Karena itu teknik cooperative

control sangat dianjurkan untuk menetralisir teknik inner control (yang

menuntut kedewasaan) eksternal control (yang menganggap peserta didik

belum dewasa).

g. Membentuk Disiplin Sekolah

Sekolah yang tertib, aman dan teratur merupakan persyaratan agar

siswa dapat belajar secara optimal. Kondisi semacam ini bisa terjadi jika

disiplin di sekolah berjalan dengan baik. Kedisiplinan peserta didik dapat

ditumbuhkan jika iklim sekolah menunjukkan kedisiplinan. Siswa baru

akan segera menyesuaikan diri dengan situasi di sekolah. Jika situasi

sekolah disiplin, siswa akan ikut disiplin.26

26

Eka Prihatin, Menejemen Peserta Didik, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 93-97

Page 40: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

25

h. Indikator Kedisiplinan Peserta didik

1). Masuk sekolah tepat waktu pada jam yang telah ditentukan oleh

peraturan di sekolah.

2). Mengakhiri kegiatan belajar dan pulang sesuai jadwal yang

ditentukan.

3). Menggunakan kelengkapan seragam sekolah sesuai peraturan.

4). Menjaga kerapian dan kebersihan pakaian sesuai dengan peraturan

sekolah.

5). Apabila berhalangan hadir ke sekolah (tidak masuk sekolah),

maka harus menyertakan surat pemberitahuan ke sekolah.27

Jadi apabila siswa memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam

kegiatan belajar tentunya prestasi belajar yang diperoleh menjadi baik.

Sebaliknya jika siswa tidak memiliki sikap disiplin dalam belajar

maka kegiatan belajarnya tidak terencana dengan baik sehingga

kegiatan belajarnya tidak teratur dan membuat prestasi belajar akan

menurun. Dengan demikian dapat diduga terdapat hubungan positif

antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada penelitian sebelumnya penulis memperoleh tiga judul penelitian

yang terkait dengan judul penulis. Adapun penelitian terdahulu yang terkait

dengan penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Inong Fachniar“Hubungan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran PAI SMPN 1 Cibarusah Bekasi”.

Hasil penelitiannya menunjukkan : (1) penerapan disiplin di sekolah SMPN

1 Cibarusah Bekasi benar – benar di tegakkan, baik pada muridnya maupun

pada gurunya di sekolah. (2) dengan diterapkan disiplin yang ketat di

sekolah maka berdampak positif terhadap kelancaran proses belajar

mengajar di sekolah. (3) kedisiplinan mempunyai hubungan yang positif

terhadap peningkatan kualitas hasil belajar siswa. Disiplin akan membuat

27

Agus Wibowo, Pendidikan Karakter, Strategi membagun Karakter Bangsa

Berperadapan, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 85-86

Page 41: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

26

motivasi yang tinggi bagi para siswa SMPN 1 Cibarusah Bekasi, untuk

meningkatan prestasi belajar siswa, terbukti nilai mata pelajaran PAI sangat

baik dalam rapornya.

2. Rezaki Amaliyah “Hubungan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi

belajar sosiologi di SMA Triguna Utama Ciputat”

Hasil penelitiannya menunjukkan : (1) terdapat hubungan yang signifikan

antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI

IPS di SMA Triguna Utama ciputat dan korelasi tersebut sangat kuat atau

tinggi. (2) Siswa SMA Triguna Utama sudah bisa dikatakan disiplin dan

mempunyai prestasi belajar sosiologi yang baik, hal ini dapat dilihat dari

hasil nilai raport. (3) Berdasarkan hasil pengolahan data dapat di

interpretasikan hanya sebesar 64% ini berarti faktor kedisiplinan masih

dalam kategori kuat atau tinggi dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Dani Ramdani “Disiplin Belajar siswa SMP YMJ Ciputat dan

Hubungannya dengan Prestasi Belajar”

Hasil penelitiannya menunjukkan : (1) Prestasi belajar siswa SMP YMJ

CIputat masih di bawah standar minimal kelulusan (60), yaitu dengan rata – rata

sebesar 56. (2) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar

dengan prestasi belajar siswa SMP YMJ Ciputat dengan nilai korelasi 0,166,

angka tersebut menunjukan nilai korelasi sangat rendah, dengan kata lain variable

x (disiplin belajar) hanya memberi pengaruh sebesar 2,8% terhadap variable Y

(prestasi belajar).

4. Umawaroh Riswanti Rini “Hubungan Disiplin Belajar Dengan Prestasi

Belajar Siswa”

Hasil Penelitiannya menunjukkan : (1) Disiplin belajar siswa kelas IV SD

Negeri 1 Dayamurni Tulang Bawang tergolong kategori sedang dengan

presentasi 60,47% dari total responden. (2) terdapat hubungan positif antara

disiplin belajar dengan prestasi belajar.

C. Kerangka Berpikir

Banyak faktor yang mempengaruhi presatasi belajar seorang siswa,

menurut Muhibbin Syah diantaranya: 1. Farktor eksternal, 2. Psikologis, 3.

pisikologis. Kedisiplinan timbul karena ada kesadaran dari anak tersebut

Page 42: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

27

untuk mematuhi norma-norma (tata tertib) yang berlaku di sekolah.

Idealnya, jika seorang siswa telah berlaku disiplin yaitu dengan

mematuhi tata tertib dan mengerjakan semua tugas sekolah yang

diberikan kepadanya, maka akan berpengaruh baik terhadap prestasi

belajar siswa tersebut. Sebaliknya, jika disiplin belajar seorang siswa

rendah, maka prestasi belajarnya pun akan rendah pula. Walaupun

mungkin ada anggapan lain bahwa hal tersebut tidak dapat serta merta

demikian, karena banyak hal lain yang mempengaruhi prestasi belajar

seperti kondisi keluarga, lingkungan tempat tinggal, ketersediaan fasilitas

belajar, atau pun kondisi fisik siswa itu

Disiplin Belajar (X)

Indikator :

a. Berdisiplin di

dalam kelas

b. Berdisiplin di luar

kelas (lingkungan

sekolah)

c. Berdisiplin di

rumah

Prestasi Belajar (Y)

Indikator :

Dilihat dari hasil nilai

akhir semester

D. Hipotesis Statistik

1. Hipotesis Nol (H0): tidak terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan

terhadap prestasi belajar siswa.

2. Hipotesis Alternatif (H1): terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan

terhadap prestasi belajar siswa.

Page 43: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 29 Jakarta Selatan, tepatnya pada siswa kelas XII tahun pelajaran

2016/2017. Pemilihan tempat penelitian didasarkan pada pertimbangan tujuan

penelitian yaitu mengetahui kedisiplinan siswa dalam prestasi belajar IPA di

SMA Negeri 29 Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, tahap

pertama dilakukan penelitian pendahuluan yaitu mengumpulkan data terkait

dengan jumlah populasi dan jumlah sampel yang akan dijadikan obyek

penelitian. Tahap kcdua melakukan uji coba instrumen dan ditindak lanjuti

dengan penelitian

2. Waktu

Proses penelitian memakan waktu sekitar lima bulan terhitung dari

bulan Setember 2016 sampai dengan Januari 2017, mulai dari penentuan judul,

penyusunan proposal, pengambilan data, penyelesaian penelitian sampai siding

tesis dengan jadwal sebagai berikut :

Page 44: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

29

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan

teknik analisis korelasional. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiono

menyatakn bahwa :

“Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada suatu

populasi dimana data yang dipelajari adalah data dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian

relatif, distribusi, dan ulangan antar variabel sosiologis dan psikologis.

Penelitian survey biasanya dilakukan untuk mengambil satu

generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi generalisasi

yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang

representative”.28

Sedangkan menurut Sudjana, “ dalam analisa korelasional hal utama

yang dianalisa adalah koefisien korelasi, yaitu hubungan yang menunjukkan

derajat hubungan antara dua variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat

dan saling mengadakan perubahan.”29

Variabel penelitian ini yaitu variabel

terikat (dependent variable) adalah prestasi belajar siswa (Y) dan variabel

28

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7 29

Sudjana.MA, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 2005), Cet.1, h. 367

No Kegiatan September Oktober Nopember Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persetujuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Seminar Proposal

3 Studi Pendahuluan

4 Penyusunan Instrumen

5 Proses Perlakuan

6 Pengumpulan Data

7 Pengolahan Data

8 Penulisan Laporan

9 Finalisasi

Page 45: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

30

bebas (independent variable) adalah disiplin (X). Diduga antar variabel bebas

dan terikat tersebut ada hubungan sebab akibat serta saling mengadakan

perubahan. Untuk itu teknik analisa pembuktian hipotesis tersebut digunakan

teknik korelasional. Adapun model konstelasi hubungan antar variabel dalam

penelitin ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

X1 : Disiplin

Y : Prestasi Belajar Siswa

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam hal ini populasi adalah seluruh subjek penelitian dengan

karakteristik tertentu yang terdapat dalam daerah penelitian. Sesuai dengan hal

tersebut, maka populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 29 Jakarta Selatan

Populasi terjangkau merupakan populasi yang dapat dikelola oleh

peneliti dimana ruang lingkup populasi terjangkau lebih kecil dari ruang

lingkup populasi target, dalam hal ini populasi terjangkau adalah siswa Sekolah

Menengah Pertama (SMA) Negeri kelas XII Jakarta Selatan yang berjumlah

241 siswa

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh

peneliti. Menurut Sugiyono“Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” 30

Sehingga sampel

merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan

sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-

pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan sampel ini penulis

30

Sugiyono, Metode Penelitian pedidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), p.81

X y

Page 46: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

31

menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono menjelaskan bahwa:

“Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.”31

Dari pengertian diatas agar memudahkan penelitian, penulis

menetapkan sifat-sifat dan katakteristik yang digunakan dalam penelitian

ini. Sampel yang akan digunakan peneliti memiliki ketentuan, siswa SMA

Negeri 29 Jakarta Selatan

Menurut Arikunto mengatakan bahwa “apabila subjeknya kurang dari

seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan populasi.

Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-25%

atau lebih.” Pendapat tersebut sesuai menurut Roscoe dalam Sugiyono“

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan

500.”32

Dari keseluruhan populasi semuanya berjumlah 241 siswa, maka

sesuai pendapat diatas jumlah sampel dalam penelitian ini dapat diambil

sebesar 25% : 241 x 25% = 60,25 dibulatkan menjadi 60 dari keseluruhan

jumlah populasi. Sehingga didapat jumlah sampel untuk penelitian ini

berjumlah 60 orang siswa yang pengambilan sampel dilakukan secara random

(random sampling)

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa

tehnik seperti angket, tes, dan dokumen. Sedangkan bentuk penelitiannya

adalah kajian analitis dengan menggunakan metode survey langsung

kelapangan dengan mendatangi responden untuk mengisi angket yang telah

disiapkan (untuk variabel hasil disiplin dan prestasi belajar siswa). Setelah diisi

kemudian dikumpulkan kembali guna kepentingan analisis.

Untuk penelitian tehnik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara

diantaranya pengumpulan data disiplin dilakukan dengan memberikan angket

kepada siswa yang terpilih sebagai sampel penelitian. Selanjutnya untuk

31

Ibid, p. 84 32

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), p. 112

Page 47: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

32

prestasi belajar siswa data dikumpulkan dengan melaksanakan tes dalam

bentuk pilihan ganda.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Instrumen Prestasi Belajar Siswa

a. Definisi Konseptual

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam kegiatan

belajar mengajar sebagai penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap

yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat dalam

periode tertentu

b. Definisi Operasional

Prestasi belajar adalah skor total jawaban siswa terhadap tes mengenai

prestasi belajar yang disusun berdasarkan indikator yang berhubungan

perkembangan suatu mahluk hidup, hasil pembelahan sel, embrio, tumbuhan

dikotil, proses fotosintesis

c. Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar Siswa

Kisi-kisi instrumen prestasi belajar pada siswa kelas XII adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Prestasi Belajar

Standar

Kompetisi

Kompetisi Dasar Indikator Soal Nomor Soal

1.Melakukan

percobaan

pertumbuhan

dan

perkembangan

pada tumbuhan

1.1 Merencanakan

percobaan pengaruh

faktor luar terhadap

pertumbuhan

tumbuhan.

1.Menjelaskan hasil

proses

perkembangan

zigot dimulai dari

sel induk yang

membelah secara

meiosis

1,2,3,4

2. Menjelaskan

perkembangan

suatu makhluk

hidup

5,6

3. Menjelaskan

terjadinya proses

pertumbuhan pada

jaringan meristem

dari hasil

pembelahan sel-sel

jaringan meristem

7,8

Page 48: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

33

primer

1.2 Melaksanakan

percobaan pengaruh

faktor luar terhadap

pertumbuhan

tumbuhan.

4. Menjelaskan tipe

perkecambahan

pada tanaman

9,10,11

5. Menjelaskan

terdapat bagian-

bagian yang

penting dalam

embrio, pada

proses

perkecambahan.

12,13

6. Menjelaskan

tempat terjadinya

pertumbuhan

primer dan

pertumbuhan

sekunder pada

Tumbuhan dikotil.

14

7. Menjelaskan

unsur

mikro yang

menyusun

protoplasma

tumbuhan

15

1.3Mengkomunikasikan

hasil percobaan

pengaruh faktor luar

terhadap

pertumbuhan

tumbuhan.

8. Menjelaskan

unsur

mikro yang

menyusun

protoplasma

tumbuhan

16,17

2. Memahami

pentingnya

proses

metabolisme

pada organisme.

2.1 Mendeskripsikan

fungsi enzim dalam

proses metabolisme

9. Menjelaskan

tiga

faktor penting

untuk

perkecambahan

18

10. Menjelaskan

Sumber energi

yang digunakan

untuk

berlangsungnya

seluruh reaksi

kimia yang terjadi

di dalam sel

makhluk hidup

19

11. Menjelaskan

proses

20

Page 49: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

34

fotosintesis,

tumbuhan hijau

d. Validasi Instrumen tes Prestasi Belajar

Instrumen tes prestasi belajar ilmu pengetahuan alam perlu dikalibrasi

agar diketahui tingkat kehandalan instrument. Untuk itu maka dilakukan uji

coba instrument tes pada siswa kelas XII SMAN Jakarta Selatan yang tidak

dijadikan kelas sampel penelitian. Dalam rangka uji coba instrument tes ini

akan dilakukan peninjauan terhadap : tingkat kesukaran butir soal, validitas

soal dan reabilitas tes.

2. Pengujian Taraf Kesukaran Butir Soal

Untuk mengetahui soal-soal yang yang mudah, sedang dan sukar

dilakukan uji taraf kesukaran.untuk menghitung indeks kesukaran ini

digunakan rumus : P = JS

B

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Jumlah siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = Jumlah total seluruh siswa peserta tes

Dimana :

P = 0,00 – 0,30 : Sukar

P = 0,30 – 0,70 : Sedang

P = 0,70 – 1,00 : Mudah

Page 50: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

35

Tabel 3.3

Pengujian Taraf Kesukaran Butir Soal

No Tk.Kesukaran Status

1 0.72 Md

2 0.64 Sd

3 0.68 Sd

4 0.68 Sd

5 0.68 Sd

6 0.88 Md

7 0.68 Sd

8 0.80 Md

9 0.76 Md

10 0.72 Md

11 0.68 Sd

12 0.68 Sd

13 0.76 Md

14 0.88 Md

15 0.64 Sd

16 0.84 Md

17 0.68 Sd

18 0.80 Md

19 0.72 Md

20 0.80 Md

Page 51: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

36

3. Pengujian Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai dengan yang bodoh. Untuk menghitung data

pembeda soal digunakan rumus :

D = PA – PB, Dengan PA= A

A

J

B dan PB=

B

B

J

B

Keterangan :

D = Indeks daya pembeda soal

JA = Jumlah peserta tes kelompok atas

JB = Jumlah peserta kelompok bawah

BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya prinsip-prinsip dan teknik

evaluasi guruan memberikan penfsiran terhadap daya pembeda Item sebagai

berikut :

D : 0,00 – 0,20 : Jelek

D : 0,20 – 0,40 : Sedang

D : 0,40 – 0,70 : baik

D : 0,70 – 1,00 : baik sekali

Hasil tes tersebut dapat digunakan untuk membedakan antara siswa

yang tinggi (pandai ) dengan yang berkemampuan rendah (bodoh)33

.

33 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi, (Bandung : Rosda Karya,

2004), p.144

Page 52: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

37

Tabel 3.4

Pengujian Daya Beda Soal

No PA PB Indek DB Kesimpulan

1 0.800 0.4 0.4 Sedang

2 0.800 0.2 0.6 Baik

3 0.900 0.4 0.5 Baik

4 0.900 0.2 0.7 Baik

5 0.900 0.3 0.6 Baik

6 1.000 0.4 0.6 Baik

7 1.000 0.1 0.9 Baik

8 0.800 0.4 0.4 Sedang

9 0.900 0.3 0.6 Baik

10 1.000 0.2 0.8 Baik

11 0.700 0.3 0.4 Sedang

12 0.900 0.3 0.6 Baik

13 0.900 0.3 0.6 Baik

14 0.800 0.5 0.3 Sedang

15 0.800 0.2 0.6 Baik

16 0.900 0.4 0.5 Baik

17 0.700 0.3 0.4 Sedang

18 1.000 0.4 0.6 Baik

19 0.800 0.4 0.4 Sedang

20 0.800 0.4 0.4 Sedang

Page 53: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

38

4. Pengujian Validitas Soal

Menurut Suharsimi Arikunto rumus validitas yang digunakan adalah

korelasi point biserial (rpb) :

i

i

t

tipb

q

p

S

xxr

Keterangan :

rpb : Koefisien korelasi point biserial

Xi : rata-rata skor total responden yang menjawab benar

Xt : rata-rata skor total seluruh responden

pi ; proporsi jawaban benar butir i

qi : proporsi jawaban salah butir i

St : Standar deviasi skor total

Dalam pemberian interhasil terhadap rpb digunakan db sebesar (N-nr)

dengan N = Jumlah siswa dan nr = 2, kemudian rpb dikonsultasikan kepada

tabel nilai r product moment pada taraf signifikan 5%. Setelah dilakukan

perhitungan validitas, butir soal dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari

nilai rtabel (rhitung> rtabel) untuk taraf signifikan α = 5% dan n = jumlah anggota

sampel.34

Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Validitas

No Soal r-bis Hasil Uji

1 0.432 V

2 0.458 V

3 0.458 V

4 0.471 V

5 0.512 V

6 0.492 V

34

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta :

Rineka Cipta, 2001)), p.75

Page 54: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

39

7 0.745 V

8 0.412 V

9 0.561 V

10 0.653 V

11 0.417 V

12 0.458 V

13 0.505 V

14 0.385 V

15 0.472 V

16 0.583 V

17 0.458 V

18 0.383 V

19 0.459 V

20 0.527 V

d. Pengujian Reliabilitas (Keterhandalan)

Keterhandalan (reliabilitas) instrumen untuk soal pilihan ganda diuji

dengan menggunakan Kuder Richardson 20 (Drs. Safari, M.A.; 2004: 54),

dengan rumus :

2

11 St

PiQi

k

k

KRr

dimana :

r11 = Koefisien reliabilitas tes

k = Banyaknya butir soal

St2

= Varians skor total

pi = Proporsi jawaban benar untuk butir i.

qi = Proporsi jawaban salah untuk butir i.

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

Page 55: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

40

Untuk menentukan reliabilitas perangkat soal tersebut digunakan taraf

signifikan 5 % pada uji satu pihak dan df (derajat kepercayaan) = n – 2.

Perangkat soal dikatakan reliable jika rhitung > rtabel , α = 5%, n = jumlah

anggota sample. 35

Menurut Anas Sudijono (2001:209) dalam pemberian interhasil

terhadap koefisien reliabilitas tes (r11) pada umumnya digunakan patokan

sebagai berikut :

1. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes reliable

2. Apabila r11 lebih kecili 0,70 berarti tes tidak reliable.36

2

11 St

PiQi

k

kKR

r

2. Insrumen Variabel Kedisiplinan Belajar

Untuk mengukur secara kuantitatif, maka variable penelitian didefinisikan

sebagai berikut :

a. Definisi konseptual

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

b. Definisi Operasional

Tingkat kedisiplinan adalah skor yang diperoleh mengenai kemampuan

siswa untuk menjalankan proses belajar mengajar, mengetahui tata tertib sekolah,

memahami tugas yang diberikan, dan memahami pentingnya disiplin.

35

Safari, M. A.Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi.

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005), p. 54 36

Sudijono,Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo. Persada,

2001), p. 209

Page 56: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

41

c. Kisi-kisi Instrumen

Untuk mengukur tingkat kedisiplinan siswa, penulis menggunakan

instrumen angket yang terdiri dari 30 pernyataan.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Belajar

No

Dimensi

Indikator

No Pertanyaan

Positif Negatif

1

Disiplin belajar di

rumah

Tepat waktu dalam belajar

Disipilin dalam

mengerjakan tugas sekolah

di rumah

Belajar secara teratur

1,2,3,4

6,7,8.9,10

11,12,13,14

5

2

Disiplin belajar di

sekolah

Disiplin masuk sekolah

Disiplin mengerjakan tugas

Disiplin mengikuti

pelajaran di sekolah

Disiplin dalam mentaati tata

tertib

15,16,17,18,19

20,21,22,23,24

25.26.27

28,29,30

30

Jumlah

30

d. Validasi Instrumen Skala Kedisiplinan belajar

1. Validitas Butir Skala

Pengujian validitas butir angket menggunakan rumus korelasi product

moment sebagai berikut :

Dalam interpretasi untuk menentukan butir angket valid atau tidak,

selanjutnya nilai rhitung di atas dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada ά = 5%

dengan ketentuan : butir angket dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar

Page 57: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

42

dari rtabel (rhitung> rtabel) dan tidak valid jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel

(rhitung< rtabel).

Tabel 3.9.Uji Validitas Kedisiplinan Belajar

No. Rhitung rtabel Hasil Uji

1 0.579 0.361 V

2 0.585 0.361 V

3 0.496 0.361 V

4 0.597 0.361 V

5 0.629 0.361 V

6 0.465 0.361 V

7 0.419 0.361 V

8 0.401 0.361 V

9 0.480 0.361 V

10 0.637 0.361 V

11 0.517 0.361 V

12 0.404 0.361 V

13 0.422 0.361 V

14 0.400 0.361 V

15 0.434 0.361 V

16 0.337 0.361 R

17 0.409 0.361 V

18 0.425 0.361 V

19 0.400 0.361 V

20 0.390 0.361 V

21 0.486 0.361 V

22 0.512 0.361 V

Page 58: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

43

23 0.337 0.361 R

24 0.449 0.361 V

25 0.491 0.361 V

26 0.555 0.361 V

27 0.483 0.361 V

28 0.507 0.361 V

29 0.578 0.361 V

30 0.698 0.361 V

2. Reliabilitas Instrumen Skala

Untuk pengujian reliabilitas angket kedisiplinan belajar digunakan

reliabilitas internal consistency dengan rumus rumus koefien alpha seperti yang

dikemukakan oleh Surapranata yaitu :

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen secara keseluruhan

k = jumlah butir angket

Si2 = jumlah varians dari skor tiap butir angket

St2 = varian dari skor total

Untuk menentukan apakah koefisien reliabilitas yang diperoleh

memenuhi syarat atau tidak, mengacu pada pendapat berikut “Sebenarnya tidak

terdapat suatu ukuran yang pasti mengenai berapa tinggi koefisien reliabilitas

pada umumnya bergerak dari seratus hingga nol persen atau dari satu hingga

nol. Anas Sudjono membuat ketentuan tentang koefisien reliabilitas dalam

bukunya “Pengantar Evaluasi Pendidikan” ) 2001; 209) sebagai berikut :

Dalam pemberian interpretasi terhadap koefesien reliabilitas tes (r11) pada

umumnya digunakan patokan sebagai berikut :

1) Apabila r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar

yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas tinggi

Page 59: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

44

2) Apabila r11 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang

sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi

(unreliable).

Dari hasil perhitungan dengan microsoft excel diperoleh bahwa r11 =

0,87 sehingga instrumen disiplin sebanyak 28 butir dinyatakan reliabel.

E. Teknik Analisa Data

1. Statistik Deskriptif

Dalam analisis deskriptif akan dilakukan teknik penyajian data dalam

bentuk tabel disitribusi frekwensi, grafik/diagram batang untuk masing-masing

variabel. Selain itu juga masing-masing variabel akan diolah dan dianalisis

ukuran pemusatan dan letak seperti mean, modus, dan median serta ukuran

simpangan seperti jangkauan, variansi, simpangan baku, kemencengan dan

kurtosis.

Adapun langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekwensi dan

penyajian grafik poligon serta histogram dilakukan dengan langkah-langkah

berikut:

a. Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

b. Menentukan banyak kelas (k) dengan aturan Struges, yaitu

K = 1 + 3,3 log n, n = banyaknya data

c. Menentukan panjang kelas interval (P), yaitu sBanyakkela

gnP

tanRe

d. Menentukan ujung bawah interval kelas pertama, yaitu < data terkecil.

e. Membuat tabel distribusi frekuensi secara lengkap, dengan jalan

menentukan ujung bawah (UB) dan ujung atas (UA) setiap interval kelas

menghitung banyaknya (frekwensi) data untuk masing-masing kelas

interval.

f. Menggambar grafik histogram, dengan terlebih dahulu menentukan tepi

bawah (TB) dan tepi atas (TA) untuk masing-masing kelas interval, yaitu

:TB = UB – ½ satuan data, dan TA = UA + ½ satuan data.

Page 60: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

45

g. Menggambarkan grafik poligon frekwensi, dengan terlebih dulu

menentukan nilai tengah (Yi) masing-masing kelas interval, yaitu Yi = ½

(UA-UB).

Sedangkan ukuran pusat, letak dan simpangan diantaanya dapat

ditentukan dengan rumus-rumus berikut:

1) Menentukan Mean/rata-rata (Y), dengan rumus:

n

fiYY

i

.

2) Menentukan Modus (Mo), dengan rumus:

21

1

bb

bpbMo

Keterangan :

Mo = Modus

p = panjang kelas

b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi

terbanyak

b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

sebelumnya

b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

sesudahnya

3) Menentukan Median (Me), dengan rumus:

Me = b + p

f

Fn2

1

dimana :

Me = Median

n = banyaknya data

F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = Frekuensi kelas median

b = batas bawah kelas median

p = panjang kelas median

Page 61: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

46

4) Variansi (SD) dan Simpangan Baku, dengan rumus:

2

11

2 ..

k

i

k

i n

fiYi

n

fiYiSD dan Simpangan Baku (S) = SD

Untuk mempersingkat waktu, sekaligus pemanfaatan teknologi, maka

perhitungan statistik deskriptif dalam penelitian ini akan diselesaikan

menggunakan bantuan program komputer SPSS 17.0.

2.. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil

pengumpulan berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan berpengaruh pada

proses lanjutan analisis statistik, jika data berdistribusi normal, maka analisis

dilanjutkan menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak

berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan menggunakan statistik non

parametrik. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan analisis Kolmogorov

Smirnov dalam SPSS 15.0. Distribusi data dikatakan normal jika nilai sig KS >

0,05. Perhitungan normalitas akan dilakukan menggunakan bantuan program

komputer SPSS 15.0.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas garis regresi dalam penelitian ini digunakan Uji F,

rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:327) :

kn

EJKk

TCJK

S

SF

E

TC

)(

2

)(

2

2

Dalam prakteknya, akan digunakan bantuan program SPSS 15.0 untuk

menghitung uji linieritas, yaitu dengan melihat besarnya nilai koefisien sig

pada Deviation from Liniearity.

Kriteria pengujian linieritasnya adalah sebagai berikut:

jika sig > 0,05 maka garis regresi tersebut linier dan,

jika sig ≤ 0,05 maka garis regresi tersebut tidak linier

Page 62: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

47

3. Uji Hipotesis Penelitian (Analisis Inferensial)

Setelah keseluruhan uji persyaratan analisis data dipenuhi dan diketahui

data layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya adalah menguji

masing-masing hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis

menggunakan teknik korelasi partial dan korelasi ganda, serta regresi linier

sederhana dan regresi linier ganda.

Dalam prakteknya, untuk perhitungan dan pengujian korelasi dan

regresi baik partial maupun ganda akan digunakan bantuan program SPSS

17.0. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi

Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda bisa dilihat dari output program

SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel Model Summaryb. Signifikasi

dari koefisien korelasi tersebut diuji secara manual atau dengan bantuan

komputer melalui program aplikasi Microsoft Excel. Adapun rumus

pengujiannya adalah :

dimana : R = Ry.12 yaitu koefisien korelasi ganda

n adalah banyaknya anggota sampel

k adalah banyaknya variabel bebas

b. Analisis Regresi

1) Perhitungan Persamaan Garis Regresi

Hasil perhitungan garis regresi bisa dilihat dari output program SPSS

melalui analisis regresi yakni pada tabel Coefficientsa. Koefisien-koefisien

persamaan garis regresi ditunjukkan oleh bilangan-bilangan yang ada pada

kolom B untuk Unstandardized Coefficients.

1

1 2

2

kn

R

k

R

F

Page 63: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

48

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ao

X a1

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel di atas maka persamaan regresinya adalah xa a Y 110 ˆ

2) Pengujian Signifikansi Regresi

Hasil pengujian signifikansi regresi ganda bisa dilihat dari output program

SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel ANOVAb

kolom F atau Sig.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression

Residual

Total

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Kriteria signifikansinya adalah :

Jika digunakan Kolom Sig, maka kriteria signifikansinya adalah :

“jika Sig < 0,05 maka garis regresi tersebut signifikan”

Jika digunakan Kolom F, maka kriteria signifikansinya adalah :

“jika Fhitung > Ftabel maka garis regresi tersebut signifikan”

Ftabel dipilih sesuai dengan ketentuan pengujian statistik pada distribusi

F, yaitu pada taraf nyata α derajat )dk) pembilang = k dan derajat )dk)

penyebut = n – k – 1, dimana n adalah banyaknya anggota sampel dan

k adalah banyaknya variabel bebas.

Page 64: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

49

G. Hipotesis Statistik

a. Hipotesis 1

H0 : 1 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan

kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa

H1 : 1 ≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan

kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa

Page 65: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

1. Sejarah Berdirinya

Sejarah SMA Negeri 29 Jakarta pada awal bulan September 1966 atas

prakarsa Bapak Camat Kebayoran Lama yang pada saat itu dijabat oleh M.T.

Koesnadi, merasa tergugah serta terpanggil untuk mendirikan dan merintis

sebuah lembaga pendidikan tingkat atas yang berada di wilayah Kebayoran

Lama, yang pada saat itu belum ada sekolah setingkat SLTA. Sehingga dengan

adanya sekolah ini akan mempermudah bagi siswa SLTP untuk melanjutkan ke

jenjang SLTA tanpa mengeluarkan biaya tinggi dan jauh dari domisili tempat

tinggalnya.

Setelah melalui beberapa kali proses konsultasi dengan para tokoh

pendidik dan ulama serta bekerja sama dengan SMA VI Bulungan Jakarta

Selatan, maka akhirnya pada tanggal 5 Januari 1967 berhasil didirikan SMA VI

filial di Kebayoran Lama yang dipimpin oleh Drs. Sunardi dengan menempati

gedung bekas SD Sie Ming Wie di Jalan Kebayoran Lama. Pada saat

kunjungan kerja Bapak Gubernur DKI Ali Sadikin ke Kebayoran Lama, beliau

sangat memperhatikan akan kesulitan tidak adanya sekolah setingkat SLTA di

wilayah Kebayoran Lama. Kemudian beliau menginstruksikan kepada

bawahannya untuk segera membongkar gedung SD tersebut diperuntukan

SLTP dan SLTA untuk sementara waktu, disusul instruksi segera membangun

gedung baru baru bagi SMA 6 (VI) Filial pada sebidang tanah seluas 3800 m2

dekat Komplek Polri di Jalan Kramat No. 6, Kebayoran Lama, Jakarta

Selatan.Pada tahun 1973, SMA VI Filial yang merupakan cabang dari SMA 6

Bulungan, akhirnya tepat pada bulan Juni 1973 melepaskan diri dari induknya

dan statusnya menjadi SMA 29 Jakarta.Seirama dengan bergulirnya waktu,

pada tahun 1989 di bawah pimpinan R.M. Radjagoekgoek dilakukan

pembangunan gedung baru yang terdiri dari dua lantai, sebanyak 16 ruang

Page 66: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

51

belajar dengan masa penyelesaian gedung selama satu tahun dengan Tipe B.

Awal tahun 1994 dibawah pimpinan Drs. Sutan Achirudin Djamin, berhasil

menambah tiga ruang bangunan yang diperuntukan laboratorium kimia,

laboratorium fisika, dan gudang penyimpanan barang serta satu bangunan

musholla SMA Negeri 29 Jakarta. Pada saat Kepala SMA Negeri 29 Jakarta

dijabat oleh Bapak Drs. Syahrial Gazali, M.Pd., yang menggantikan Bapak

Drs. Sutan Achirudin Djamin sejak tahun 1997.

Di bawah pimpinannya, gigih berbenah diri terhadap situasi dan kondisi

sekolah, selalu diadakan penyempurnaan dan perbaikan sarana gedung, sarana

KBM, keindahan kebun dan pemagaran sekolah serta pengaspalan lapangan

upacara / lapangan olahraga. Hal ini semata-mata dilakukan untuk

meningkatkan mutu dan kualitas sekolah agar dapat menjadikan SMA Negeri

29 Jakarta sejajar dengan SMA unggulan di DKI Jakarta.

Pada bulan Juni 2011 di rehab total gedung SMA Negeri 29 Jakarta menjadi

empat lantai yang di rintis oleh Kepala Sekolah Ibu Dra. Hj. Hernita HB.

Murap , dengan ketinggian tanah sejajar dengan jalan raya yang sebelumnya

setiap musim penghujang selalu banjir karena lokasi sekolah merupakan

dataran rendah. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar menumpang di

SDN 03, 05 dan 06 depan Polsek Kebayoran Lama. Pada januari tahun 2012

selesailah pembangunan Gedung SMA Negeri 29 Jakarta. Bersama Kepala

Sekolah Baru Ibu Dra. Ni Kt. Diah Chaerani, MM seluruh aktivitas kegiatan

dan proses belajar mengajar menempati Gedung yang baru. Sarana dan

prasarana semakin di tingkatkan serta penunjang proses belajar mengajar

semakin meningkat sebagai tongkat kemajuan sekolah dalam bersaing dengan

sekolah unggulan. tahun 2013 dengan Kepala Sekolah Baru Bapak Drs. H.

Maknawiyah, M.Si menggantikan Ibu Dra. Ni Kt. Diah Chaerani, MM.

Kedepannya SMA Negeri 29 Jakarta menjadikan sekolah favorit dan unggulan

dari segi kualitas pembelajaran dan sumber daya manusiannya.Tahun 2014,

Kepala Sekolah Dra. Ratna Budiarti, M.Biomed mulai menjadi Kepala Sekolah

dari proses Lelang Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemda DKI

Jakarta, melakukan pembenahan meningkatkan disiplin siswa dan guru

Page 67: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

52

sehingga prestasi akademik .pada Tahun 2015, Kepala Sekolah Dra. Carol

Titaley. Mulai menjadi Kepala Sekolah, hingga saat ini

2. Visi dan Misi

Dalam upaya mempertahankan eksistensi. SMA Negeri 29

mengembangkan aspek-aspek yang termasuk dalam ruang lingkup pendidikan.

SMA 29 memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut :

a. Visi

Berprestasi tinggi, berbudi luhur, berbudaya dan berwawasan

lingkungan.

b. Misi

Meningkatkan keselarasan kemampuan intelektual, emosional dan

spiritual untuk mewujudkan situasi yang kondusif terhadap

terwujudnya tujuan pendidikan nasional.

Menyelenggarakan ibadah keagamaan dalam meningkatkan

ketaqwaan guna membentuk peserta didik yang bermartabat.

Disiplin dalam bertindak.

Meningkatkan kemampuan IPTEKS di lingkungan sekolah.

Meningkatkan kemampuan berbahasa asing.

Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

Melestarikan 5 S ( Salam, Sapa, Senyum, Sopan Dan Santun ) .

Mewujudkan 9 K (Keimanan, Keteladanan, Keamanan, Kebersihan,

Keindahan, Kerapihan, Kekeluargaan, Kenyamanan, dan

Keterbukaan).

Menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir dan tindakan yang

mencerminkan budaya mutu dan akhlak mulia dalam kehidupan

sehari-hari.

Menghasilkan lulusan yang berakhlak dan berilmu.

c. Tujuan

Melaksanakan Kurikulum 2013.

Meningkatkan pemahaman keagamaan siswa.

Meningkatkan partisipasi dalam kegiatan ibadah keagamaan.

Page 68: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

53

Semua lulusan memiliki kualitas kecerdasan sosial dan

berkepribadian sehingga mampu mengembangkan bakat dan

minatnya sesuai potensi masing-masing.

Semua lulusan memiliki kecerdasan sosial dan intelektual yang

tinggi, sehingga memiliki daya saing secara kompetitif dan

komperatif dalam persaingan tingkat lokal, regional nasional

maupun tingkat global.

Semua warga sekolah mampu menjalankan 9K (keimanan,

keteladanan, keamanan, kebersihan, keindahan, kerapihan,

kekeluargaan, kenyamanan, dan keterbukaan).

Prosentasi siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri

meningkat

Sistem Administrasi Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

Kemampuan berbahasa Inggris lisan baik siswa, guru maupun

karyawan.

Tim kesenian dapat tampil ditingkat propinsi.

Kegiatan olah raga memperoleh prestasi tingkat nasional.

Prestasi lomba mata pelajaran tingkat propinsi dan nasional.

Prestasi kebersihan tingkat propinsi.

Kepribadian dan budi pekerti luhur dengan memasyarakatkan 5 S

: Senyum – Sapa – Salam – Sopan – Santun.

3. Komponen Pendidikan

a. Guru

SMA Negeri 29 Jakarta Selatan memiliki tenaga pengajar dan tenaga

kependidikan yang bervariatif dari jenis kelami, jabatan maupun pendidikan

seperti tabel berikut :

Page 69: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

54

Tabel 137

No Nama Guru Jenjang Jabatan Bidang Studi

1 Dra. Carol Titaley S1 Kepala Sekolah,

guru bahasa Jerman

Bahasa jerman

2 Drs. Sugiatno S1 Guru , Wakasek

Bid. Kurikulum

Sosiologi

3 Rismawati, MPd S2 Guru, Wakasek Bid.

Humsaspras

Biologi

4 Susi Kristantina, SPd S1 Guru, Wakasek Bid.

Kesiswaan

Biologi

5 Agus Nurcahyadi, SPd S1 Guru Sejarah

6 Bisowarno, SPd S1 Guru Bahasa Inggris

7 Dra.Hj. Ani Mardiani S1 Guru Matematika

8 Dra.Hj. Djamilah, MPd S2 Guru Pendidikan Jasmani

Olahraga dan

Kesehatan

9 Dra.Hj. Endang Lilianti S1 Guru Kimia

10 Dra.Hj. Sriyatun S1 Guru Kimia

11 Dra.Hj. Zulhafna S1 Guru Ekonomi

12 Dra. Juliana Rosa Monding S1 Guru Geografi

13 Dra.Ratnawati S1 Guru Bahasa Inggris

14 Dra. Sri Widayati S1 Guru Bahasa Indonesia

15 Drs. Agni Karnadibrata S1 Guru Seni Budaya

16 Drs.H.Rahmat S1 Guru Agama Islam

17 Drs. Otomosi Zalukhu S1 Guru Agama Kristen

18 Faizah, SPd S1 Guru Jepang

19 Feriyenti, MPd S2 Guru Matematika

20 Hj. Miroah, SPd S1 Guru Fisika

21 Ifah Sarifah S.Kom Guru TIK

22 Ita Yunita, SPd S1 Gruru Fisika

23 Jemi Latu, SPd S1 Guru Pendidikan Jasmani

Olahraga dan

Kesehatan

No Nama Guru Jenjang Jabatan Bidang Studi

37

SMA Negeri 29 Tahun ajaran 2016/2017

Page 70: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

55

24 Laili Hadiyati, MPd S2 Guru Geografi

25 Marapi Amboko, SPd S1 Guru Bahasa Indonesia

26 Merlita Paruri Rahayu, SPd S1 Guru Bahasa Indonesia

27 Mudjiono, SPd S1 Guru Fisika

28 Nur Asiah Rangkuty,SPd S1 Guru Fisika

29 Puguh Sambodo, SPd S1 Guru Seni Budaya

30 Rafiani, SPd S1 Guru Ekonomi

31 Rizka Fitriani, SPd S1 Guru Matematika

32 Supadiyono, SPd S1 Guru Matematika

33 Sururudin, SPd S1 Guru Sejarah

34 Yuni Tri Retrani, SPd S1 Guru Ekonomi

b. Siswa

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMA Negeri 29 Jakarta selatan

bervariatif artinya sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup mulai

dari kelas X, XI.XII seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 238

Keadaan siswa-siswi SMA Negeri 29 Jakarta Selatan

Kelas Jumlah Kelas Jumlah

X MIA 1 30 X1 IIS 1 35

X MIA 2 30 XI IIS 2 36

X MIA 3 35 XI IIS 3 35

X MIA 4 35 XII MIA 1 35

X IIS 1 35 XII MIA 2 35

X IIS 2 36 XII MIA 3 36

X IIS 3 36 XII MIA 4 36

XI MIA 1 30 IIS MIA 1 30

XI MIA 2 30 IIS MIA 2 30

XI MIA 3 35 II SMIA 3 35

XI MIA 4 35 II SMIA 4 36

38

SMA Negeri 29 Tahun ajaran 2016/2017

Page 71: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

56

c. Sarana dan Prasarana

SMA Negeri 29 memiliki sarana dan prasarana yang dapat menunjang

kegiatan belajar mengajar mulai dari ruang sekolah yang memadai maupun

sarana lain sebagai berikut :

Laboratorium IPA

Perpustakaan

Laboratorium komputer

Mushola, toilet

Lapangan Olah raga

d. Pengumpulan Data

1. Persiapan Penelitian

a. Pertama penulis memilih masalah yang akan diteliti dan

merumuskannya dalam bentuk judul penelitian. Judul tersebut

kemudian kepada Ketua Jurusan Program Studi Manajemen

Pendidikan guna mendapat persetujuan

b. Judul tersebut didaftarkan di sekretariat Fakultas Ilmu Tarbiyah (UIN)

Syarif hidayatullah Jakarta untuk menentukan dosen pembimbing dan

sekaligus dibuatkan surat permohonan izin penelitian yang telah

ditanda tangani

c. Surat izin permohonan penelitian disampaikan kepada Kepala Sekolah

yang dituju dan selanjutnya dibicarakan kapan penelitian dapat

dilakukan, selanjunya Kepala Sekolah menyerahkan kepada guru

pembimbing untuk mengatur pelaksanaan penelitian seperti waktu

penelitian, kelas dan siswa yang akan dijadikan sampel penelitian

d. Penyusunan angket (instrumen penelitian)

Setelah penulis menetapkan masalah yang akan diteliti kemudian

menyusun instrumen penelitian. Dalam hal ini penulis memutuskan

akan menggunakan angket sebagai teknik pengumpulan data. Angket

yang telah disusun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan

setelah mendapatkan persetujuan untuk mendapatkan sampel

penelitian dan menenykan wktu penyebaran angket

Page 72: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

57

2. Pelaksanaan Penelitian

Sesuai dengan hari yang telah ditentukan oleh penulis, kemudian angket

dibagikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian, yaitu siswa kelas XII

X MIA 1 dan X MIA 2 di SMA Negeri 29 Jakarta Selatan yang berjumlah 60

siswa sampel 100%.

Langkah-langkah kegiatan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai

berikut :

a. Penulis memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan

penyebaran angket

b. Penulis membagikam angket kepada responden angket kelas XII SMA

Negeri 29 Jakarta Selatan

c. Penulis menjelaskan cara-cara pengsian angket yang akan diisi oleh

siswa

d. Penulis memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk mengisi angket

e. Penulis mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh siswa

B. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada 60 orang siswa kelas XII yang terdiri dari

dua kelas yaitu kelas XII MIA 1 dan kelas XII MIA 2 SMA Negeri 29 Jakarta

Selatan

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel disiplin belajar (X),

variabel bebas, dan variabel prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat.

Deskripsi hasil penelitian disajikan mencakup skor nilai tertinggi, skor

terendah, simpangan baku, modus, median dan sebaran data. Deskripsi data

dari tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut :

Page 73: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

58

Tabel 4.1

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Statistics

Kedisiplinan

Belajar

Prestasi Belajar

Siswa

N Valid 60 60

Missing 0 0

Mean 131,7500 71,2000

Median 134,5000 72,0000

Mode 120,00a 78,00

Std. Deviation 18,20749 14,70708

Variance 331,513 216,298

Range 71,00 60,00

Minimum 92,00 38,00

Maximum 163,00 98,00

Sum 7905,00 4272,00

1. Deskripsi Data Kedisiplinan (X1)

Berdasarkan data penelitian untuk kedisiplinan diperoleh hasil seperti

pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Data Statistik Kedisiplinan

Statistics

Kedisiplinan Belajar

N Valid 60

Missing 0

Mean 131,7500

Median 134,5000

Mode 120,00a

Std. Deviation 18,20749

Variance 331,513

Range 71,00

Minimum 92,00

Maximum 163,00

Sum 7905,00

Page 74: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

59

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata kedisiplinan

mempunyai nilai yang hampir sama antara rata-rata dengan nilai tengah

(median) yaitu 131,75 dan 134,50 dengan simpangan baku 18,20, skor

minimum 92 dan skor maksimum 163. Banyaknya butir pertanyaan dalam

instrumen persepsi siswa atas kompetensi pedagogik guru adalah 30 butir

pertanyaan dengan skor maksimum tiap butir pertanyaan adalah 5 dan skor

minimumnya 1

Data yang tertera pada tabel diatas juga diperoleh skor standar deviasi

18,20 yang artinya bahwa selisih skor satu responden dengan responden

lainnya mempunyai rata-rata 18,20 yang tidak terlalu besar. Dengan demikian

variasi data kedisiplinan cukup ketat dan homogen

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat antara nilai rata-rata dan

median hampir sama yaitu 131,75 dan 134,50. Hal ini menunjukkan bahwa

data skor kedisiplinan pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor

yang berada diatas rata-rata lebih banyak dibanding yang berada di bawah rata-

rata menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai kedisiplinan tinggi lebih

banyak dibanding yang rendah. Data diatas diperkuat dengan gambar

histogram 4.1, sehingga dikatakan bahwa data variabel distribusi kedisiplinan

mempunyai sebaran yang normal.

Gambar 4.1 Histogram Variabel Kedisiplinan

Page 75: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

60

2. Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa (Y)

Berdasarkan data penelitian untuk prestasi belajar siswa diperoleh hasil

seperti pada tabel berikut

Tabel 4.3

Data Statistik Prestasi Belajar Siswa

Statistics

Prestasi Belajar Siswa

N Valid 60

Missing 0

Mean 71,2000

Median 72,0000

Mode 78,00

Std. Deviation 14,70708

Variance 216,298

Range 60,00

Minimum 38,00

Maximum 98,00

Sum 4272,00

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata prestasi

belajar siswa mempunyai nilai yang hampir sama dengan nilai tengah (median)

yaitu 71,20 dan 72 dengan simpangan baku 14,70, skor minimum 38 dan skor

maksimum 98. Banyaknya butir pertanyaan dalam instrumen prrestasi belajar

siswa adalah 20 butir pertanyaan dengan skor maksimum tiap butir pertanyaan

adalah 5 dan skor minimumnya 1

Data yang tertera pada tabel diatas juga diperoleh skor standar deviasi

14,70 yang artinya bahwa selisih skor satu responden dengan responden

lainnya mempunyai rata-rata 14,70 yang tidak terlalu besar. Dengan demikian

variasi data prestasi belajar siswa cukup ketat dan homogen

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat antara nilai rata-rata dan

median hampir sama yaitu 71,20 dan 72. Hal ini menunjukkan bahwa data skor

prestasi belajar siswa pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor

yang berada diatas rata-rata lebih banyak dibanding yang berada di bawah rata-

rata menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi lebih

Page 76: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

61

banyak dibanding yang rendah. Data diatas diperkuat dengan gambar 4.2

sehingga dikatakan bahwa data distribusi prestasi belajar siswa mempunyai

sebaran yang normal.

Gambar 4.2 Histogram Variabel Prestasi Belajar Siswa

C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Pengujian analisis regresi linear, baik linear sederhana maupun ganda

harus memenuhi beberapa persyaratan analisis, Persyaratan analisis tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Sampel yang berupa pasangan data sampel X harus diambil acak dan

memenuhi sampel minimum

2. Untuk setiap kelompok harga predictor X yang diberikan,harus

independen dan berdistribusi normal

3. Bentuk regresi adalah linear

Persyaratan pertama telah terpenuhi, sebab sampel penelitian ini telah

diambil acak dengan ukuran sampel sebanyak 60 orang siswa. Sementara itu

untuk persyaratan keempat yakni syarat bentuk linear persamaan regresi

pengujiannya dilakukan secara bersama-sama dengan pengujian hipotesis

Langkah selanjutnya setelah diuraikan deskripsi data hasil penelitian

sebelum hipotesis diuji kebenarannya, maka terlebih dahulu dilakukan uji

Page 77: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

62

persyaratan, antara lain mengenai uji normalitas sampel, uji homogenitas dan

uji lineritas data variabel penelitian. Penelitian tersebut dilakukan untuk

mengetahui kenormalan, hegomogenan dan liniernya data yang akan diolah

untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel. Dengan demikian data

hasil dari penelitian tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau belum

memenuhi persyaratan.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan pada data variabel bebas (pada kedisiplinan

belajar) serta variabel terikat (prestasi belajar siswa). Pengujian normalitas data

masing-masing variabel sampel diuji melalui hipotesis berikut :

Ho : data pada sampel tersebut berdistribusi normal

H1 : data pada sampel tersebut tidak berdistribusi normal

Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan bantuan komputer melalui

program aplikasi SPSS 21, Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut

maka kriteria dari normalitas data adalah jika “p value (sig) > 0,05 maka Ho

diterima”, yang berarti data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p

value (sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil atau

output perhitungan pengujian normalitas oleh program SPSS. Dalam hal ini

digunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan bisa dilihat pada

tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kedisiplinan

Belajar

Prestasi Belajar

Siswa

N 60 60

Normal Parametersa,b

Mean 131,7500 71,2000

Std. Deviation 18,20749 14,70708

Most Extreme Differences

Absolute ,077 ,111

Positive ,057 ,066

Negative -,077 -,111

Kolmogorov-Smirnov Z ,599 ,862

Asymp. Sig. (2-tailed) ,865 ,448

Page 78: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

63

Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui nilai sig pada kolom kolmogorov-

Sminov untuk variabel kedisiplinan (X) sebesar 0,865 dan untuk variabel prestasi

belajar siswa (Y) sebesar 0,448. Jika dibandingkan dengan kriteria pengujian,

maka kedua variabel tersebut memenuhi kriteria atau berdistribusi normal karena

nilai sig > 0,05. Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka ditampilkan

grafik Normal Q-Q Plot untuk setiap sampel. Dengan demikian maka data

tersebut dapat diteruskan untuk uji selanjutnya

Gambar 4.4 Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Kedisiplinan

Gambar 4.5 Grafik Normal Q-Q Plot Data Skor Prestasi Belajar Siswa

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah persamaan regresi Y = a +

bX berbentuk linear. Dalam analisis ini menggunakan program SPSS 21 untuk

Page 79: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

64

menentukan persamaan regresi linear atau tidak dengan melihat koefisien P-value

pada baris Deviation from linearity, yaitu apabila koefisien P-value lebih besar

dari taraf signifikan 0,05 maka persamaan regresi berbenntuk linear. Sebaliknya

apabila koefisien P-value lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 maka persamaan

regresi berbentuk tidak linear.

a. Uji Linearitas Regresi Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Siswa

Berikut adalah tabel hasil analisis terhadap uji linearitas regresi yang

dilakukan dengan bantuan program SPSS 21 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Uji Linearitas Regresi Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Siswa

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Prestasi Belajar

Siswa * Kedisiplinan

Belajar

Between

Groups

(Combined) 11245,600 39 288,349 3,804 ,001

Linearity 6570,032 1 6570,032 86,676 ,000

Deviation from

Linearity

4675,568 38 123,041 1,623 ,124

Within Groups 1516,000 20 75,800

Total 12761,600 59

Dari tabel diatas diketahui baris Deviation from linearity memiliki nilai sig

sebesar 0,124 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa bentuk

persamaan regresi kedisiplinan dan prestasi belajar siswa adalah linear.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan seperti ketentuan yang tertulis pada akhir

bab III. Hasil perhitungan dan pengujian bisa dilihat pada tabel 4,6, tabel 4.7 dan

tabel 4.8

Page 80: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

65

Tabel 4.6

Data Variabel X terhadap Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,718a ,515 ,506 10,33205

a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan Belajar

Tabel 4.7

Data Anova X terhadap Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6570,032 1 6570,032 61,545 ,000b

Residual 6191,568 58 106,751

Total 12761,600 59

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa

b. Predictors: (Constant), Kedisiplinan Belajar

Tabel 4.8

Koefisien Regresi Pengaruh Variabel X terhadap Y

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5,159 9,824 -,525 ,602

Kedisiplinan Belajar ,580 ,074 ,718 7,845 ,000

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa

a. Pengaruh Kedisiplinan dan terhadap Prestasi Belajar Siswa

Hipotesis pengaruh ini adalah :

H0 : 1 = 2 = 0

H1 : 1 ≠ 2 ≠

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap prestasi

belajar siswa

Page 81: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

66

Hi : Terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap prestasi belajar

siswa

Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0.000 dan thitung =

7,845, sedangkan ttabel = 1,67. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka

Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X

(kedisiplinan) terhadap variabel terikat Y (prestasi belajar siswa).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kedisiplinan terhadap

prestasi belajar siswa. Setiap kenaikan satu unit kedisiplinan akan diikuti dengan

kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 0,580 unit, ceteris paribus atau variabel

kedisiplinan tidak berubah.

Dari informasi kuantitatif dan teori tersebut maka peneliti menyimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap prestasi belajar

siswa

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan Disiplin Belajar (X) terhadap

prestasi belajar siswa (Y).

Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0.000 dan thitung

7,845, sedangkan ttabel = 1,68. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka

Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan variabel bebas X

(kedisiplinan belajar) terhadap variabel terikat Y (prestasi belajar siswa).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan disiplin belajar

terhadap. prestasi belajar prestasi belajar siswa. Setiap kenaikan satu unit

kedisiplinan akan diikuti dengan kenaikan prestasi belajar siswa. sebesar 0,580

unit, ceteris paribus atau variabel kedisiplinan tidak berubah.

Dari informasi kuantitatif dan teori tersebut maka peneliti menyimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi

belajar siswa, besaran nilai dari hasil penelitian sebesar 131,75. Dari hasil

penelitian sebelumnya nilai interpretasi “r” prodauct moment sebesar 0,07 ini

menunjukkan ditolaknya hipotesis nihil maka hal ini memnunjukan bahwa

disiplin tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Page 82: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan deskrispsi data penelitian dan setelah dilakukan analisis

maka dapat disimpulkan :

1. Tingkat disiplin belajar yang dilakukan oleh para siswa kelas XII SMA

Negeri 29 tahun pelajaran 2016/2017 sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan

dari sampel yang berjumlah 60 orang, Terdapat pengaruh yang signifikan

kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri di Jakarta Selatan.

Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan thitung = 7,845 yang

berarti terdapat pengaruh yang signifikan

2. pembinaan disiplin belajar siswa di SMA 29 Jakarta sudah berjalan dengan

baik. Hal ini disebabkan oleh berbagai factor disiplin belajar siswa

diantaranya adanya peraturan tata tertib, adanya dukungan seluruh pemimpin

dan guru, serta adanya konsistensi dalam pelaksanaannya.

3. peningkatan disiplin belajar siswa di SMA 29 Jakarta memiliki system

pengendalian yang ketertiban yang sudah berjalan dengan baik. Bentuk

pengendalian kedisiplinan belajar diantaranya: mengabsensi siswa, melarang

siswa mencontek, guru dan murid membuat kesepakatan aturan di dalam

kelas.

4. dari hasil penelitian didapat adanya hubungan antara disiplin belajar dan

prestasi belajar siswa besarannya yaitu 1,67

Page 83: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

68

B. Saran

Saran yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan ini adalah sebagai

berikut :

1. Secara umum Prestasi Belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor disiplin belajar dan lingkungan

teman sebaya. untuk meningkatkan prestasi belajar, siswa harus dapat

menimbulkan disiplin belajar dari kesadarannya sendiri agar dapat lebih

memacu dan tahan lama untuk melakukan kegiatan belajar sehingga hasil

yang diperoleh dapat maksimal. Belajar juga hendaknya dilakukan secara

terus-menerus dan menjadikannya suatu kebiasaan yang rutin. Hal lain yang

tidak kalah penting adalah perhatian siswa terhadap mata pelajaran itu

sendiri, pada saat pelajaran berlangsung sebaiknya siswa memperhatikan

penjelasan guru, tidak mengobrol dan bercandaan dengan teman sebelahnya.

2. Guru sebaiknya berupaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan disiplin

belajar siswa. Prestasi belajar siswa. untuk meningkatkan disiplin belajar

siswa guru perlu memberikan pemahaman tentang disiplin dalam hal belajar

dan memberikan pembinaan yang berlanjut yang menjadikan siswa

mempunyai kedisiplinan dalam dunia pembelajaran. Selain itu juga

hendaknya guru menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik dan

menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan, sehingga kegiatan

mengobrol dan bercandaan dengan teman sebelahnya saat pelajaran

berlangsung dapat berkurang

Page 84: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

69

DAFTAR PUSTAKA

Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, Tips dan Terpuji

Melejitkan Potensi Optimal Anak, Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama, 2008

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: Rineka

Cipta, 1990

---------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka,

2001

---------------Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2004

Asmani, Jamal Mamur Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Inovatif,

Yogyakarta : DIVA Press, 2010

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta, 2014

Hergenhahn, B.R dan Matthew H.Olson, Theories of learning (Teori belajar),

Jakarta : Kencana, 2008

Hidayatullah, M.Furqon, Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa,

Surakarta: Yuma Pressindo, 2010

Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003,Undang-undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 beserta penjelasannya.

Bandung : Fokus Media.

Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi, Bandung : Rosda Karya,

2004

Prihatin, Eka, Menejemen Peserta Didik, Bandung : Alfabeta, 2011

Safari, M. A.Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005

Sudijono,Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo.

Persada, 2001

Sudjana.MA, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2005

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2007

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : Rineka

Cipta, 2010

Page 85: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

70

SMA Negeri 29 Tahun ajaran 2016/2017

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010

---------------, Psikologi Pendidikan : dengan pendekatan baru, Bandung : Remaja

Rosda Karya, 2010

Riduwan. 2004, Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :

Balai Pustaka, 2007

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara, 2010

Uyoh Sadulloh, http:uny.ac.id

Wibowo, Agus, Pendidikan Karakter, Strategi Membagun Karakter Bangsa

Berperadapan, Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2012

Page 86: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item
Page 87: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item
Page 88: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

LAMPIRAN 2

ANGKET KEDISIPLINAN BELAJAR DATA RESPONDEN

Nama / No Absen : ....................................

Kelas : ....................................

Nama Sekolah : ...................................

1. Berikut ini disajikan beberapa pernyataan, diharapkan sikap Anda

terhadap isi pernyataan tersebut dengan cara memilih pilihan jawaban

yang tersedia

2. Berilah tanda Check List ( ) atau tanda ( X ) pada jawaban yng sesuai

atau hmpir sesuai dengan kondisi Anda

Kriteria jawaban :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Hadir di sekolah dan pulang tepat

pada waktunya

2 Meminta izin / memberitahu

kepada wali kelas atau piket jika

berhalangan hadir di sekolah

3 Melaksanakan piket harian secara

periodik

4 Saya berusaha mencatat dengan

rapi semua materi yang diajarkan

guru

Page 89: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

5 Saya merasa mampu

menyelesaikan semua tugas-tugas

sekolah tanpa bantuan orang lain

6 Saya akan memperhatikan dengan

seksama setiap pelajaran yang

diajarkan guru

7 Saya merasa tertantang untuk

menyelesaikan tugas-tugas dari

sekolah yang tidak biasa dikerjakan

teman-teman

8 Meski menghadapi pelajaran yang

sulit saya tetap semangat belajar

9 Saya merasa belajar buat sesuatu

hal yang penting

10 Menyontek bagi saya bukan sesuatu

yang memalukan

11 Saya menunda-nunda mengerjakan

tugas yang diberikan guru

12 Saya rela membatasi jam luang

bermain, untuk membaca buku

pelajaran

13 Saya akan memanfaatkan fasilitas

di perpustakaan untuk belajar

14 Untuk meningkatkan kemampuan

saya berusaha meminjam buku

pelajaran di perpustakaan

15 Saya akan meningkatkan

kemampuan saya dengan mengikuti

les di luar sekolah

16 Saya malas, jika harus

menyelesaikan soal ulangan yang

sulit

17 Saya malas bertanya guru, walupun

tidak memahamiaoa yang diajarkan

18 Saya tidak punya jadwal yang pasti

untuk belajar

19 Kalau belajar, saya tidak mau

diganggu

20 Saya memiliki jadwal belajar yang

tetap dan rutin

21 Saya hanya belajar saat akan

menghadapi ulangan atau ujian

Page 90: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

22 Saya belajar hanya untuk

menyenangkan orang tua dan

supaya tidak dimarahi

23 Saya selalu disiplin mengerjakan

tugas

24 Saya jarang mengikuti pelajaran di

sekolah

25 Saya disiplin dalam mentaati tata

tertib

26 Saya selalu mengerjakan pekerjaan

individu saya sendiri dan tidak

mencontek tugas milik teman

27 Saat ulangan saya mengerjakannya

sendiri dan tidak mencontek

28 Saya berusaha untuk tenang agar

tidak mengganggu konsentrasi

teman saya yang sedang belajar

29 Sepulang sekolah saya belajar

kelompok dengan teman-teman

saya

30 Saya mengulangi kembali di rumah

pelajaran yang saya dapatkan hari

ini, dan \mempersiapkan pelajaran

untuk besok

31 Saya terlambat datang ke sekolah

32 Ketika waktu istirahat telah

berakhir saya segera masuk kelas

walaupun belum ada guru

33 Saya tidak suka membolos ketika

pelajaran biologi

34 Bila saya bosan mengikuti

pelajaran, saya pura-pura sakit agar

di beri izin beristirahat di UKS

35 Saya tidak akan meninggalkan

sekolah sebelum jam sekolah

berakhir

36 Saya memiliki jadwal belajar

sehingga saya dapat belajar sesuai

waktu yang telah saya tentukan

37 Apabila ada tugas saya

menyelesaikan tepat waktu

38 Saya mengerjakan sendiri PR yang

diberikan guru

Page 91: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

39 Saya menyesal bila melanggar

peraturan sekolah

40 Bila saya lupa mengerjakan PR,

saya mengatakan bahwa PR saya

tertinggal di rumah

Page 92: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

LAMPIRAN 3

PRESTASI BELAJAR IPA

Mata Pelajaran : IPA

Kelas : XII

Semester : 1

Petunjuk:

Pilihlan salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang

(X) pada salah satu huruf jawaban.

1. Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara

meiosis yang menghasilkan 4 sel haploid, yaitu ....

a. 1 sel besar dan 3 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel besar

b. 2 sel besar dan 2 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel besar

c. 3 sel besar dan 1 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel besar

d. 4 sel yang sama besarnya

e. 4 sel yang sama kecilnya

2. Perkembangan suatu makhluk hidup adalah suatu proses menuju kedewasaan,

artinya ....

a. dapat dinyatakan dengan suatu bilangan

b. tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan

c. mengalami percepatan pertumbuhan secara logaritma

d. tidak mengalami percepatan pertumbuhan secara logaritma

e. mengalami perlambatan pertumbuhan secara logaritma

3. Proses pertumbuhan pada jaringan meristem dari hasil pembelahan sel-sel

jaringan meristem primer terjadi pada ....

a. embrio-akar-batang

b. akar-batang-daun

c. embrio-ujung akar-ujung batang

d. ujung akar-ujung batang-ujung daun

e. zigot-embrio-ujung akar

4. Pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dikotil, embrionya

memanjang dan melekat pada ....

Page 93: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

a. hipokotil

b. epikotil

c. koleoptil

d. kotiledon

e. radikula

Perhatikan gambar!

Tampak pada gambar, terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga

menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya

akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledannya masih berada di dalam

tanah yang disebut perkecambahan ....

a. hipogeal

d. koleoriza

b. epigeal

e. koleoptil

c. skutelum

6. Pada proses perkecambahan, terdapat bagian-bagian yang penting dalam

embrio seperti berikut, kecuali ....

a. tunas embrionik

d. keping biji

b. batang embrionik

e. kotiledon

c. akar embrionik

Page 94: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

7. Setelah proses perkecambahan maka terbentuk tanaman muda, pertumbuhan

selanjutnya ditentukan oleh jaringan primer pada akar dan batang. Bagian

yang

paling cepat tumbuh pada akar terletak pada ....

a. daerah bagian belakang ujung akar

b. daerah bagian depan ujung akar

c. jaringan epidermis

d. jaringan endodermis

e. jaringan korteks

8. Tumbuhan dikotil, selain mengalami pertumbuhan primer, juga mengalami

pertumbuhan sekunder yang terjadi pada ....

a. kambium gabus

b. korteks

c. epidermis

d. endodermis

e. felogen

9. Karena adanya aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem yang

lebih

cepat dari pertumbuhan kulit pada tumbuhan dikotil, untuk mencegah

jaringan

kulit paling luar menjadi rusak/pecah-pecah lebih lanjut maka dibentuk

suatu

jaringan pelindung yang disebut ....

a. vasis

d. gabus

b. felogen

e. korteks

c. lentisel

Page 95: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

10. Perhatikan gambar berikut!

Fungsi hormon auksin pada perkecambahan yang benar adalah ....

a. merangsang pemanjangan sel-sel akar dan batang

b. merangsang pemanjangan sel-sel akar, batang, dan daun

c. merangsang pemanjangan sel-sel akar dan menghambat sel-sel batang

d. merangsang pemanjangan sel-sel batang dan menghambat sel-sel akar

e. merangsang pertumbuhan daun.

11. Unsur mikro yang menyusun protoplasma tumbuhan adalah ....

a. C, Mg, Fe, dan P

d. Cu, Mn, P, dan Na

b. Zn, Co, Be, dan Mn

e. Mg, Zn, Na, dan Fe

c. Mg, Cu, Na, dan Fe

12. Tiga faktor penting untuk perkecambahan adalah ....

a. air, udara, dan tanah

d. air, suhu, dan tanah

b. air, udara, dan suhu

e. tanah, air, dan derajat keasaman

c. tanah, udara, dan suhu

13. Di bawah ini unsur mikro pada faktor luar yang ikut memengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan, kecuali ....

a. O

d. Mn

b. B

Page 96: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

e. Cl

c. Zn

14. Seluruh reaksi yang terjadi di dalam sel makhluk hidup, dan terjadi secara

reaksi kimia disebut ....

a. anabalisme

d. katalisator

b. metabolisme

e. fotosintesis

c. katabolisme

15. Sumber energi yang digunakan untuk berlangsungnya seluruh reaksi kimia

yang terjadi di dalam sel makhluk hidup adalah ....

a. penyusunan zat makanan

d. senyawa ATP

b. penguraian zat makanan

e. senyawa ADP

c. sinar matahari

16. Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengambil oksigen yang ada

dalam

karbondioksida dari udara bebas, kemudian diubah menjadi ....

a. H2O

d. glikolisis

b. senyawa ATP

e. glukosa

c. senyawa ADP

17. Fermentasi merupakan suatu proses pemecahan molekul gula menjadi

molekul

yang lebih sederhana dengan menggunakan ....

a. enzim dan oksigen

b. enzim tanpa oksigen

c. enzim

d. oksigen

Page 97: Oleh Farishadi - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35296/2/... · belajar adalah angket yang terdiri dari 30 item

e. karbondioksida

18. Energi yang terkandung dalam glukosa merupakan energi ikatan kimia

yang berasal dari transformasi energi sinar matahari. Proses transformasi

energi dalam biologi dilakukan oleh ....

a. enzim

b. bakteri belerang

c. bakteri nitrat

d. mitokondria

e. H2O

19. Enzim adalah senyawa organik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut,

kecuali ....

a. diperlukan dalam jumlah yang tidak sedikit

b. hanya dapat mengkatalis suatu reaksi tertentu

c. hanya digunakan satu kali

d. hanya bekerja pada suhu yang terlalu panas atau dingin

e. ikut bereaksi dengan substratnya

20. Bagian bukanprotein pada enzim yang berasal dari senyawa anorganik

disebut ....

a. kofaktor

d. akseptor

b. koenzim

e. inhibitor

c. apoenzim