Oleh : Fadinla Da-oh -...

101
IDEOLOGI POLITIK ORGANISASI PERJUANGAN MELAYU MUSLIM DI PATANI THAILAND SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islam Oleh : Fadinla Da-oh NIM : 103045228190 KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Transcript of Oleh : Fadinla Da-oh -...

Page 1: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

IDEOLOGI POLITIK ORGANISASI PERJUANGAN MELAYU

MUSLIM DI PATANI THAILAND SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Hukum Islam

Oleh :

Fadinla Da-oh NIM : 103045228190

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

IDEOLOGI POLITIK ORGANISASI PERJUANGAN MELAYU

MUSLIM DI PATANI THAILAND SELATAN Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Fadinla Da-oh

NIM : 103045228190

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

PENGESAHAN PANITIA UJUAN

Skripsi berjudul IDEOLOGI POLITIK ORGANISASI PERJUANGAN MELAYU

MUSLIM DI PATANI THAILAND SELATAN telah diujukan dalam Sidang

Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada………………..2008. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi

Jinayah Siyasah (Siyasah Syar’iyyah).

Jakarta,……………..2008

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : (………………..) 2. Sekretaris : (………………..) 3. Pembimbing: Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM(……………...) NIP. 150 210 422

4. Penguji I : (………………..)

5. Penguji II : (………………..)

Page 4: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

بسم اهللا الرحمن الرحيمKATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puji dan syukur ke hadirat Allah yang melimpahkan

Rahmat dan hidayat–Nya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Salawat

serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad s.a.w. yang menjadi suri

tauladan bagi umat manusia seluruh alam.

Penulis menyadari bahwa dengan kemampuan yang dimiliki tidak akan selesai

tanpa ada bimbingan dan dukungan yang penuh keikhlasan dari berbagai pihak,

karena masih banyak kekurangan, karenanya penulis mengharapkan kritikan dan

saran dari berbagai pihak.

Tentunya, dalam penyelesaian skripsi ini penulis tidak dapat menghindari

bantuan dari berbagai pihak, baik secara moral dan material. Kepada mereka semua,

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam khususnya kepada kedua

orang tua, Ayahanda H. M. Safi Da-oh dan Ibunda Semah Da-oh. Atas kesabaran

dalam mendidik, membimbing serta memberi dukungan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan studi ini. Selain beliau berdua, penulis juga ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM selaku

Dekan Fakultas Syariah dan hukum, sekaligus dosen pembimbing yang telah

Page 5: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukkannya memberi petunjuk dan

masukkan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Asmawi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Jinayah Siyasah, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Sri Hidayati, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Jinayah Siyasah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs, H. Abdul Wahab A. Muhaimin, Lc. MA, selaku dosen penasehat

akademik Jurusan Jinayah Siyasah dan seluruh dosen dan karyawan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Kedutaan Besar Thailand di Jakarta-Indonesia beserta staf-stafnya, atas

dukungannya selama studi di Indonesia.

6. Departemen Agama Republik Indonesia yang telah memberi sponsor dan atas

penyelenggeraan studi banding bagi mahasiswa asing yang berkuliah di

Indonesia. Khususnya kepada Biro Hukum dan Humas, bidang hubungan

Luar negeri.

7. Pimpinan Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf-stafnya atas pemberian fasilitas

bagi penelurusan bahan kepustakaan.

8. Kepada adikku yang disayangi, A’ang (Ilham) yang selalu memberi motivasi

dan support selama penulis berada di Indonesia.

9. Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, semoga kebersamaan kita

menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan. Juga kepada teman-teman

Page 6: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

setanah air dengan penulis, rekan-rekan asal dari Malaysia, dan Filipina, yang

tidak dapat disebutkan di sini satu persatu karena keterbatasan tempat. Kepada

mereka penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala-galanya selama

studi di Indonesia.

Kepada Allah SWT. penulis berharap, semoga segala amal baik dari

berbagai pihak mendapat balasan dari-Nya. Amien ya rabbal a’lamin.

Wa billahi fi sabililhaq

Wassalam.

Jakarta, 02 Maret 2008

Penulis

Page 7: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ....................... 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 10

D. Metode Penelitian ......................................................................... 11

E. Kajian Pustaka................................................................................ 13

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 14

BAB II ISLAM MASUK DAN BERKEMBANG DI PATANI..................... 16

A. Letak Geografis.............................................................................. 16

B. Masyarakat Patani pra Islam .......................................................... 17

C. Kedatangan Islam di Patani............................................................ 21

D. Kerajaan Islam Patani di Masa Kejayaan dan Kemunduran.......... 25

BAB III GERAKAN PERJUANGAN MELAYU MUSLIM DI PATANI .. 32

A. Barisan Nasional Pembebasan Patani (BNPP-BIPP)..................... 33

B. Barisan Revolusi Nasional (BRN) ................................................. 38

C. Patani United Liberation Organization (PULO) ............................ 42

D. Barisan Bersatu Kemerdekaan Patani (BERSATU) ...................... 48

Page 8: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB IV PENYEBAB UTAMA TUNTUTAN MERDEKA

MASYARAKAT MELAYU MUSLIM DAN UPAYA

PENYELESAIANNYA................................................................... 51

A. Kebijakan Politik Pemerintah dan respon masyarakat................ 51

1. Politik Integrasi ..................................................................... 51

2. Politik Asimilasi.................................................................... 52

B. Langkah dan Upaya Penyelesaiannya......................................... 58

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 68

A. ............................................................................................Kesim

pulan............................................................................................ 68

B. ............................................................................................Saran-

saran ............................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:

1. Peta Muangthai bagian Selatan

2. Batu nisan maqam Raja Patani pertama

3. Batu nisan maqam Raja Samudera Pasai

4. Komiti Perundingan Rakyat Melayu Patani (KPRMP)

5. Sidang Pejuang Patani 31 Agustus 1989 M.

6. Perlembagaan Negara Melayu Islam Patani

7. Majlis Permusyuaratan Rakyat Melayu Patani (MPRMP)

Page 9: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara historis, para sejarahwan sependapat bahwa Patani 1 merupakan salah

satu negara Melayu di Nusantara dan pernah menjadi salah satu pusat peradaban

Islam terbesar di Asia Tenggara. Kemajuan dan perkembangannya terdapat pada

masa munculnya Kerajaan Melayu Patani Darussalam, sehingga bahasa Melayu

Patani telah menjadi salah satu bahasa yang digunakan di kalangan pedagang-

pedagang dalam menyebarkan agama Islam di kepulauan Melayu Nusantara. Pada

abad ke-18 dan ke-19 M bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan oleh para

ulama Patani yang berada di Timur Tengah dalam penulisan buku-buku agama atau

kitab kuning.2 Dengan kata lain, Arab Melayu selain menjadi bahasa sehari-hari

(Lingua Franca), juga sebagai bahasa ilmiah.

Sebagian dari ulama Patani yang belajar di Timur Tengah setelah

menyelesaikan studi dan kembali ke tanah air membuka lembaga pendidikan Islam

yang dikenal dengan “Pondok”, dengan mengikuti pola pendidikan di Timur Tengah.

Salah seorang ulama Patani yang terkenal adalah : Dawud bin Abdullah bin Idris Al-

Fatani, yang pengajarannya terus dikembangkan pula oleh Ahmad bin Muhammad

1

Selanjutnya, penulisan akan menggunakan istilah ‘Patani’ (ditulis dengan satu ‘t’) yang mencerminkan suatu wilayah yang perbatasannya lebih luas dari pantai laut Cina Selatan. Sedangkan ‘Pattani’ (dengan dua ‘tt’) merupakan salah satu propinsi di Thailand Selatan sekarang.

2 Shaghir Abdullah, Sejarah Ringkas Syeikh Daud bin Abdullah al-Fatani, (Malaysia:

Akademi Islam Universiti Malaya, 1991), h. 34

Page 10: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Zayn Al-Fatani.3 Lambat laun lembaga ini berkembang tidak hanya di Patani, tetapi

sampai ke Semenanjung Tanah Melayu dan Nusantara pada umumnya. Namun,

kejayaan yang pernah dicapai oleh Patani berakhir seiring dengan ditaklukkannya

negara ini oleh kerajaan Siam (Thailand), dan dimasukannya wilayah tersebut ke

dalam kekuasaannya. Dalam “Sejarah Kerajaan Melayu Patani”, Ibrahim Syukri

mengatakan bahwa:

Pada tahun 1902 M, kedudukan negara Patani secara berangsur telah tercantum menjadi bagian dari jajahan negara—Thai. Kerakyatan orang Melayu Patani pun telah berubah menjadi kewarganegara Siam-Thai. Pegawai pemerintah Siam dari Bangkok mulai masuk dan memegang jabatan di Patani.4

Pencaplokan wilayah Patani oleh dinasti Thailand ke dalam kekuasaannya

secara formal pada tahun 1909 M, yaitu setelah diperlakukan perjanjian yang dikenal

dengan “Anglo-Siamese Treaty”, mengenai wilayah Semenanjung Melayu yang

berada di bawah kekuasaan Siam. Dalam perjanjian tersebut ditentukan bahwa bangsa

Inggris mendapatkan wilayah Kelantan, Kedah, Terangganu, dan Perlis (sekarang

menjadi negara bagian dari Malaysia). Sedangkan Patani, (yang terdiri atas propinsi

Pattani, Narathiwat, Yala, Setul dan sebagian dari propinsi Songkhla sekarang)

diberikan kepada Siam. 5

Pemerintah kolonial Inggris melepaskan klaimnya atas wilayah Siam yang

sebelumnya pernah diajukannya, dan mengakui kedaulatan Siam atas wilayah

3

Ibid, h. 35 4

Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani, (Malaysia: UKM, 1958), h. 101 5

Riza Sihbudi, (ed), Probelematika Minoritas Muslim di Asia Tenggara, (Jakarta: PPW-LIPI, 2000), h. 123

Page 11: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Patani. Perjanjian ini memberikan jaminan penuh bagi pemerintah Thailand untuk

menguasai sepenuhnya Patani dan memberikan akses baginya untuk mengambil

beberapa langkah kebijakan yang memperlemah kedudukan Muslim Patani,

sekaligus mengkonsolidasikan kekuasaan terhadap Patani. Semua kebijakan yang

dilancarkan dapat disebut sebagai mono-ethnic character of the state atau etnik

tunggal yang menjadi ciri khas dari negeri Thailand.

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh hampir semua negara sedang

berkembang khususnya di Patani, pada umumnya merupakan persoalan integrasi

nasional. Di antara lain, disebabkan oleh kemajemukan kelompok masyarakat dalam

suatu negara. Hal tersebut merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri

lagi. Kemajemukan berarti adanya keanekaragaman unsur dalam susunan masyarakat

yang berupa bentuk suku bangsa, agama dan golongan-golongan sosial lainnya. Salah

satu ciri yang menonjol adalah kecenderungan kuat memegang jati diri atau identitas

kelompok masyarakat tertentu, memberi isyarat pekanya hubungan antar kelompok

atau golongan dalam masyarakat yang kemudian memperkuat batas sosial dan

perbedaan antar kelompok masing-masing.6

Keanekaragaman tadi juga terdapat dalam pemahaman terhadap ajaran agama

di dalam masyarakat yang disebabkan perbedaan dalam memahami dan menafsirkan

sumber tersebut sehingga dapat melahirkan pemahaman keagamaan yang dapat

menimbulkan konflik agama. Di dalam konflik agama, terkadang perbedaan agama

6 Surin Pitsuwan, Islam di Muang Thai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, (Jakatra:

LP3ES, 1989), h. 1

Page 12: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

dijadikan acuan dalam menghadapi lingkungan kelompok lainnya, seperti yang

dikemukakan oleh Cliffort Geertz bahwa:

“Faktor penting yang mempengaruhi timbulnya instabilitas adalah karena adanya ikatan primordial yang antara lain disebabkan oleh faktor agama, hubungan daerah, bahasa, dan kebiasaan adat-istiadat.” 7

Dari kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa masyarakat Patani mempunyai

rasa kesamaan atau kedekatan karena rasa solidaritas sebagai suatu kelompok.

Dengan demikian, kelompok tersebut menolak kekuasaan kelompok lainnya, pada

gilirannya adalah terjadi permusuhan.

Kelompok golongan biasanya menempati teritorial tertentu. Keberadaan

kelompok teritorial terdapat pada setiap negara, dan sering kali terjadi disebabkan

adanya yang berkuasa. Karena, mereka mendapat perlakuan-perlakuan yang kurang

adil dan tekanan dalam setiap aspek kehidupan sehingga menimbulkan usaha untuk

memisahkan diri. Mengutip dari Cliffort Geertz menjelaskan bahwa:

“Ketidakpuasan politik, ekonomi maupun kelas menjurus kepada revolusi. Tetapi ketidakpuasan yang didasarkan pada agama, bahasa, ras, atau kultur sejarah menjurus kepada pemisahan bangsa dari suatu negara atau penuntutan kembali kedaulatannya.” 8

Jika persoalan primodial seperti yang telah disebutkan tadi menjadi

permasalahan bagi setiap negara, maka bagi masyarakat Muslim Patani memenuhi

semua unsurnya, yaitu perbedaan dalam agama, hubungan daerah, bahasa, kebiasaan

7

Juwono (ed), “Ikatan-ikatan Primordial dan politik Kebangsaan di Negara-negara Baru” dalam Pembangunan Politik dan Perubahan Politik, (Jakarta: Gramedia, 1985) h. 16

8 Ibid, h. 21

Page 13: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

adat-istiadat, dan ditambah dengan terkonsentrasinya hidup mereka pada territorial

tertentu.

Persoalan yang mereka hadapi merupakan suatu dilema yang cukup besar.

Bagaimana seharusnya mereka lakukan? Berpartisipasi dalam proses politik sebuah

negara yang didasarkan atas kelompok kosmologi Budha. Birokrasi yang mewakili

negara didominasi oleh Thai-budhis di mana dalam berbagai upacara dan ritual

kenegaraan seluruhnya adalah Budhis.9

Salah satu usaha suatu kelompok untuk memisahkan diri dari pemerintah

untuk mendapatkan haknya, tidak diberikan begitu saja oleh negara yang

menguasainya. Hal ini erat kaitannya dengan proses pembangunan politik di negara

tersebut. Tindakan negara adalah mendominasi ke dalam kelompok tersebut agar

tidak memisahkan diri. Pertentangan antar kelompok sosial tidak dapat dihindari lagi.

Akibatnya, perbedaan tersebut makin menajam takala aspek politik dan ekonomi

dalam struktur masyarakat mengisyaratkan perbedaan paham kelompok yang ada

sehingga menyebabkan konflik-konflik di antara sesama warga masyarakat tersebut.

Pertentangan ini pada hakikatnya terpusat pada persaingan kelompok dalam

kekuasaan yang terbentuk dari kelompok-kelompok yang saling bertentangan.10

Selanjutnya pertentangan akan menjurus kepada konflik fisik, yaitu perjuangan

bersenjata digunakan oleh kelompok tertentu sebagai cara untuk memaksa pihak

penguasa agar memenuhi tuntutan mereka, walaupun cara itu hanya bersifat

9

Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 7 10

Walter Jones (ed), “The distribution If Gains in Costoms Unions Between Developing Countries” dalam Logika Hubungan Internasional, (Jakarta: Rajawali, 1988), h. 104

Page 14: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

sementara atau selamanya sebelum tuntutan itu tercapai. Perlawanan bersenjata

secara psikologis bertujuan meruntuhkan moral atau semangat penguasa agar lebih

memperhatikan keberadaan mereka atau identitas kelompok tersebut.

Konflik yang terjadi di Thailand Selatan, persoalan yang dihadapi adalah

legitimasi pemerintahan, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dapat diterima oleh

semua warganegara, tanpa terkecuali bangsa dan agama.11 Meskipun negara Thailand

bukan negara baru dalam artian eks-kolonial, dan merupakan satu-satunya negara

yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Barat. Tetapi dalam banyak hal terutama dalam

konteks integrasi nasional, upaya revitalisasi nasionalisme Thai yang dibangkitkan

oleh Phibul Songkram (PM Thailand) dalam rangka merangkul pemuka agama yang

mengidentikkan Raja, negara, dan Agama—Raja sebagai pelindung agama yang

mendapat hak melalui negara untuk melindungi dan memurnikan agama. Dalam

kesatuan nasional, Phibul Songkram menyamakan patriotisme dengan Budhisme

tanpa mempertimbangkan perasaan kelompok etnik lain, terutama Melayu. Mengutip

dari Surin Pitsuwan mengatakan bahwa konflik di Selatan Thailand terjadi karena

mereka mempunyai akar budaya yang sangat berbeda. Perbedaan persepsi mengenai

peran pimpinan agama dalam negara dan wewenang negara dalam urusan hirarki

11

Ahmad Omar Capakia, Politik Thai dan Masyarakat Islam di Selatan Thailand, (Malaysia: Pustaka Darussalam, SDN. BHD 2000), h. 90

Page 15: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

keagamaan masyarakat. Hal ini menyebabkan semakin tajamnya konflik politik di

daerah Patani Raya.12

Ketika terjadi konflik pada tahun 2003 M dan pemerintah memperlakukan

darurat militer, Isma’il Lutfi, seorang ilmuan Muslim Patani mengatakan bahwa:

Konflik tidak akan berkepanjangan jika pemerintah dalam penyelesaiannya mengambil langkah yang tepat berdasarkan kebersamaan, keadilan dan tidak menggunakan kekerasan. Sekiranya pemerintah lebih utamakan cara golongan yang tidak suka dengan Islam dan mengabaikan ide-ide masyarakat setempat yang menjadi korban adalah masyarakat, mereka lebih mengetahui persoalannya. Pada zaman globalisasi ini media massa telah dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam. Mereka mendesak agar dunia percaya bahwa perbedaan kebudayaan dan agama menjadi faktor utama terjadi konflik. Pernyataan ini sangat bertentangan dengan Islam yang mengajarkan bahwa perbedaan antara manusia merupakan jembatan untuk saling mengenal dan menjalin hubungan baik antara satu dengan yang lainnya. Medialah yang menuduh tuan guru dan aktifis-aktifis Patani sebagai teroris untuk menyulut konflik antara pemerintah dan masyarakat muslim Thai.13

Selain perbedaan di atas, ditambah dengan perlakuan keras dari aparat

pemerintah dalam mengurus masyarakat Melayu Patani, terutama dalam menjalani

kebijakan integrasi dan asimilasi secara paksa, akibatnya masyarakat bangun

melawan penguasa merupakan suatu keharusan. Karena politik asimilasi sama saja

artinya dengan pembasmian etnik mereka. Kesadaran itu makin lama semakin

menguat sehingga lahir berbagai tuntutan yang dimulai dari tuntutan hak otonomi

sampai kepada tuntutan kemerdekaan. Tuntutan mereka merupakan konsekuensi

logis dari rangkaian tuntutan yang tidak pernah dipenuhi, mulai dari tragedi

12

Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 9 13

Isma’il Lutfi, Islamic Guidance Post, ‘Edisi khusus’, (Thailand: 2003), edisi ke-235, Oktober-September, h. 11

Page 16: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

kematian H. Sulong.14 Sebenarnya kegagalan tuntutan ‘tujuh perkara’ disebabkan

oleh terjadinya perbedaan pendapat di kalangan pimpinan politik di Bangkok.15

Tragedi yang disebutkan di atas merupakan permulaan sejarah bagi gerakan

perjuang Muslim Melayu Patani yang terus memperjuangkan hak mereka sampai

sekarang sejalan dengan semakin berkembangnya persoalan mereka yang tidak

dapat diselesaikan dengan baik oleh pemerintah pusat. Meskipun sebelumnya

masyarakat Muslim Patani tidak pernah setuju terhadap kekuasaan Thai, tetapi

perlawanan yang mereka lakukan sebatas pada perlawanan yang pasif dan bersifat

sporadis tanpa suatu arah yang jelas, kemudian pola tuntutan itu berkembang lebih

jauh menjadi suatu perlawanan yang berorientasi ideologis serta mengarah kepada

kekerasan politik dalam bentuk organisasi perjuangan bawah tanah.

Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna

mendeskripsi substansi ideologis dari setiap kelompok perlawanan yang terorganisir.

Kemudian akan membandingkan beberapa ideologi perjuangan politik yang telah

digariskan oleh setiap organisasi serta masalah-masalah yang muncul di sekitar

ideologi bila ditinjau dari perspektif internal maupun eksternal antar organisasi, yaitu

14 Seorang ulama dan pejuang menuntut keadilan bagi masarakat Muslim Patani. Ia dibunuh

dan dibuang ke laut Senggora (Semila Beach) berdekatan dengan pulau Tikus pada malam sabtu, 13 Agustus 1954 M. Tuntutan yang ia ajukan kepada pemerintah adalah: (1) wilayah Patani seharusnya dipimpin seorang putra daerah; (2) 80 % pegawai Patani hendaknya Muslim; (3) Bahasa Melayu dan bahasa Thai dijadikan bahasa resmi; (4) Bahasa Melayu dijadikan bahasa pengantar di sekolah dasar; (5) Bagi kaum muslim hendaknya diterapkan hukum islam, bukan hukum sipil; (6) Pendapatan asli daerah sepenuhnya dimanfaatkan untuk kepentingan wilayah Patani sendiri; (7) Hendaknya dibentuk suatu lembaga muslim.

15 Mohd. Zamberi A. Malik, Umat Islam Patani: Sejarah dan Politik, (Malaysia, Shah Alam:

HIZBI, 1993), h. 225

Page 17: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

respon dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Thailand. Penelitian ini, penulis

memberi judul “IDEOLOGI POLITIK ORGANISASI PERJUANGAN MELAYU

MUSLIM PATANI DI THAILAND SELATAN”

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Pada awalnya Patani merupakan sebuah negara yang berdaulat dan merdeka.

Namun, ketika Patani menjadi bagian dari negara Thailand, menyebabkan pemerintah

melancarkan beberapa program pembangunan antara lain melakukan perombakan

administrasi serta mengganti para penguasa dengan pegawai Thai-Budhis, dan

melancarkan politik integrasi. Kebijakan tersebut tentunya sangat mempengaruhi

kehidupan masyarakat muslim Patani baik dalam konteks politik, sosial, ekonomi,

dan kebudayaan, termasuk kondisi intelektual karena situasi tidak kondusif. Beberapa

langkah yang dilakukan oleh pemerintah mendapat protes dari penduduk Melayu-

muslim yang menempati propinsi tersebut. Protes yang dilakukan adalah sebagai

upaya untuk mempertahankan budaya serta meraih kemerdekaan dan membentuk

negara berdasarkan prinsip Islam.

2. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang masalah yang disebutkan di atas memberi gambaran

bahwa masyarakat Melayu Muslim Patani masih tetap memperjuangkan hak mereka

dengan berbagai cara selama tujuan mereka belum tercapai. Supaya pembahasan ini

lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas ialah 4 (empat)

Page 18: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

organisasi perjuangan dari sekian banyak organisasi (84 lebih) dengan target dan

tujuan yang berbeda-beda.16 Yaitu; Barisan Revolusi Nasional (BRN), Barisan

Nasional Pembebasan Patani (BNPP) atau disebut juga dengan Barisan Islam

Pembebasan Patani (BIPP), Patani United Liberetion Organization (PULO), Barisan

Bersatu Kemerdekaan Patani (BERSATU). Berawal dari tahun setelah Patani

diintegrasikan ke dalam negara Thailand sampai dengan sekarang (1909-2006 M).

Penelitian ini juga di batasi lebih pada idelogi perjuangan kemerdekaan.

3. Perumusan Masalah

Sikap politik serta perlawanan yang dilakukan oleh beberapa organisasi

tersebut, tentunya tidak terlepas dari keberhasilan dan kegagalan. Namun, yang

sangat menarik adalah pada setiap pergerakan itu terdapat berbagai pemikiran politik

yang dalam hal ini dapat digolongkan sebagai ideologi.17 Yang dimaksudkan dengan

ideologi adalah cita-cita politik yang tertuang dalam garis dan haluan perjuangan dari

setiap pergerakan.

Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Siapa itu Melayu Muslim Patani?

2. Apa saja prinsip politik Melayu Muslim di Thailand Selatan?

16

Riza, Probelematika Minoritas Muslim di Asia Tenggara, h. 131 17

Yang dimaksud dengan “ideologi” adalah: (1) kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberi arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; (2) cara berfikir seseorang atau suatu golongan; (3) paham, teori, dan tujuan yang berpadu merupakan satu program sosial politik. Sedangkan berideologi adalah: menyangkut atau berkenaan dengan ideologi. Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-2, cet, 7, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 366

Page 19: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

3. Apa penyebab tuntutan kemerdekaan dan solusi apa yang bisa diberikan?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, penulis melakukan

penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui ideologi politik dan perjuangan kemerdekaan.

b. Mengetahui respon pemerintah Thailand terhadap perjuangan politik yang

dilakukan oleh organisasi perjuangan kemerdekaan.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi pembaca, para

pejuang Islam di Patani pada khususnya dan masyarakat Melayu-muslim pada

umumnya. Selain itu, penulis mengharapkan penelitian ini juga dapat

memberi motivasi bagi generasi baru, para tokoh ulama Patani untuk

mempertahankan identitas Islam seiring dengan perubahan, perkembangan

dan kebijakan politik demokrasi Thailand sekarang.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan

data melalui studi kepustakaan (library research) dalam rangka mengumpulkan

bahan dan informasi yang representatif, baik berupa buku, artikel dan lain sebagainya

yang diterbitkan oleh organisasi tersebut maupun organisasi lain, serta referensi lain

yang relevan dengan penelitian ini.

Page 20: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Dalam pembahasan ini penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif

dan menganalisis data yang didapatkan dengan menggunakan analisa induktif,

deduktif dan komparatif. Metode komparatif merupakan sejenis metode deskripsi

yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan

menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena.18

Selain menggunakan data-data kepustakaan penulis juga melakukan penelitian

di lapangan dengan teknik pengumpulan sebagai berikut:

1 Wawancara (Interview)

Yaitu suatu teknik dalam memperoleh informasi dengan cara tatap muka

atau bertanya langsung dengan anggota organisasi atau tokoh masyarakat lainnya

yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Observasi

Mengadakan pengamatan atau pencatatan secara sistematis terhadap

obyek penelitian. Pada tahap ini, penulis mengadakan pengamatan terhadap

kondisi masyarakat Islam Patani, baik tindakan pemerintah dan lain

sebagainya.

3. Studi Dokumentasi

Yaitu pengambilan data melalui dokumen-dokumen. Studi dokumentasi

bukan berarti hanya studi historis, melainkan studi dokumen berupa data

tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang

18 Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h. 10

Page 21: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

fenomena yang masih aktual. Studi dokumentasi berproses dan berawal dari

menghimpun dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan tujuan

penelitian, menerangkan, mencatat serta menafsirkannya, dan menghubung-

hubungkannya dengan fenomena lain. 19

Jadi, secara garis besar terdapat dua sumber yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu; Pertama, sumber primer yang merupakan data yang paling akurat dan yang

paling penting dalam penelitian ini, yaitu AD/ART (Angaran Dasar/Angaran Rumah

Tangga) organisasi tersebut. Kedua, sumber sekunder merupakan sumber pendukung

dari sumber primer yang diperoleh dari karya-karya organisasi tersebut maupun dari

luar. Adapun pendekatan yang sesuai dengan pembahasan ini adalah pendekatan Ilmu

Sosial, dan Ilmu Politik. Selain itu penulis memerlukan pendekatan lain, yaitu

pendekatan historis.

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan ini, sejauh penulis ketahui

belum ada yang meneliti organisasi perjuangan Melayu Muslim Patani secara khusus,

kebanyakan peneliti melakukan penelitian di antara lain;

Desertasi, Surin Pitsuwan dengan judul: Islam di Muang Thai, Nasionalisme

Melayu Masyarakat Patani, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indenesia oleh

Hasan Basari dan diterbitkan di Jakarta oleh LP3ES tahun 1989 M.

19 Wardi, Bakhtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h. 77

Page 22: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Setelah penulis menelaah buku tersebut sekadar mendeskripsikan berbagai

pemberontakan dan perlawanan masyarakat Patani terhadap pemerintah pusat.

Selama dasawarsa yang lalu sudah terjadi serangkaian talaah mengenai peristiwa

politik yang terjadi setelah Raja Rama V melakukan pembaharuan pemerintahan dan

melancar kebijakan integrasi nasional. Telaah itu semuanya bersifat historis semata.

Sedikit saja di antaranya, jika ada, yang berusaha secara khusus dan mendalam.

Karya-karya lain yang membahas organisasi perjuangan bangsa Patani adalah:

1. Mohd. Zamberi A. Malik, Umat Islam Patani: Sejarah dan Poiltik, Shah

Alam, Malaysia, Hizbi, 1993. fokus pembahasan dalam buku tersebut adala

mengenai sejarah negara Patani, dan sejarah munculnya gerakan kemerdekaan

di Patani.

2. Nik Anuar, Nik Mahmud, Sejarah Perjuangan Melayu Patani, Bangi:

University Kebangsaan Malaysia, 1999. Buku ini lebih memfokuskan

pemahasannya mengenai awal munculnya perjuangan masyarakat di Patani,

perjuangan ulama di Patani, serta beberapa peristiwa penting dalam gerakan

ulama di Patani, seperti tragedi penculikan H. sulung, pemberontakan di

dusung-nya, dan lain sebagainya.

3. Ahmad Omar Chapakia, Politik Thai dan Masyarakat Islam di Selatan

Thailand, Pustakan Darussalam, Alor Setar, Kedah Darul Aman, 2000. Buku

ini menjelaskan lebih lengkap mengenai kebijakan pemerintah Thai berada di

Page 23: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

bawah kekuasaan raja Rama I, atau di zaman monarki absolut sampai pada

periode raja Rama IX, atau disebut juga zaman konstitusional.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi ke dalam lima bab dengan sistematika

pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang meliputi: Latar belakang masalah, Identifikasi,

Pembatasan, dan perumusan masalah, Tujuan dan kegunaan penelitian,

Metode penelitian, Kajian pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Sejarah singkat kehidupan dan perkembangan Islam di Patani yang

meliputi: Letak geografi, Masyarakat Patani pra Islam, Kedatangan Islam di

Patani, dan Kerajaan Islam Patani di masa kejayaan dan kemunduran.

BAB III : Gerakan Perjuangan Melayu Muslim di Patani yang meliputi: Barisan

Nasional Pembebasan Patani, Barisan Revolusi Nasional, Patani United

Liberation Organization, dan Barisan Bersatu Kemerdekaan Patani.

BAB IV : Penyebab Utama Tuntutan Merdeka Masyarakat Melayu Muslim dan

Upaya Penyelesaiannya yang meliputi: Kebijakan Politik Pemerintah

Thailand dan Respon Masyarakat; Langkah dan Upaya Penyelesaiannya,

Tuntutan Otonomi dan Respon Pemerintah.

BAB V : Penutup yang meliputi: Kesimpulan dan saran-saran.

Page 24: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB II

ISLAM MASUK DAN BERKEMBANG DI PATANI

A. Letak Geografis

Wilayah Patani terletak di antara 6 sudut derajat 10 lintang ke Utara khatulistiwa,

di antara 6 dan 7 derajat bujur 101 sampai 102 darat Lintang Timur.20 Luas wilayah

16.700 kilometer persegi yang mencakupi empat propinsi yaitu : Yala, Narathiwat,

Pattani, dan Setul.21 Patani di sebelah Timur berbatasan dengan Laut China Selatan; di

sebelah Barat berbatasan dengan Laut Andaman; di sebelah Selatan berbatasan dengan

Malaysia; dan di sebelah Utara berbatasan dengan negeri Siam (Thailand).

Penduduk Patani terdiri dari tiga kelompok etnis yaitu; Budhis, Cina dan

Melayu. Di antara mereka yang mayoritas adalah etnis Melayu beragama Islam yang

terkenal dengan sebutan “Thai Muslim” berjumlah sekitar 80% dari jumlah penduduk

Patani sekitar 5 juta jiwa. Bahasa dan budaya mereka adalah Melayu, 4% dari jumlah

penduduk Thailand secara keseluruhan kurang lebih 80 juta jiwa. Dengan persentase

yang kecil ini, sehingga mereka dikenal sebagai kelompok minoritas di negara

Thailand bagian selatan. 22

20

Ismail Che’ Daud, Tokoh-tokoh Ulama Semenanjung Melayu, (Kota Baru: Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan, 1988), h. 358-362

21 PRC, Patani Pasti Dibebaskan, (Kuala Lumpur: t.th), h. 1

22

Dokumentasi Majlis agama Islam propinsi Pattani, (Thailand: Majlis Pattani, 2002), h. 15

Page 25: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Secara geografis Patani terletak pada rangkaian pergunungan yang terbentang

dari perbatasan Siam hingga ke perbatasan Malaysia yang terdiri dari dua kuala.23

Patani memiliki beberapa sungai besar sehingga daerah tersebut sangat subur

memiliki ragam jenis tumbuhan serta banyak dihuni oleh berbagai jenis binatang.

Mandel Slohe, seorang pengembara Jerman seperti dikutip oleh Ibrahim Syukri,

menggambarkan daerah tersebut sebagai berikut:

Patani adalah sebuah negera yang sangat makmur, penduduk Patani dapat menikmati bermacam jenis buah-buahan sepanjang tahun. Ayam di Patani mengeluarkan telur dua kali sehari, padinya sangat banyak. Ada berbagai jenis daging, seperti daging lembu, kambing, angsa, itik, ayam kembiri, merak, daging rusa kering, pelanduk dan burung.24

Wilayah Patani memiliki dua musim yaitu musim panas, mulai dari bulan

Maret sampai September, dan musim hujan mulai dari bulan Oktober sampai bulan

Februari. Rata-rata temperatur adalah 25,2-25,9 derajat celsius.25 Baik dari segi

geografis maupun geologis, Patani kaya dengan sumber alam berupa cadangan-

cadangan mineral seperti timah, emas dan gas alam, perairan yang banyak ikan di

semenanjung pantai laut China Selatan Timur dan sepanjang pantai laut Andaman di

sebelah Barat, serta banyak daratan rendah di pesisir dan lembah-lembah.26

23 Dalam bahasa Indonesia ‘kuala’ dipahami sebagai pelabuhan. Sekarang lebih dikenal

dengan kuala “RU” atau “Tok Aguk”. Di sana, terletak pelabuhan utama yang banyak disinggah oleh kapal yang datang ke Patani pada saat itu. Sedang ‘Kuala Bekah’ adalah kuala sungai Patani sekarang.

24 Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani, (Kelantan: Majlis Agama Islam

Kelantan, 1985), h. 50 25

SOBT, Phaen Pattana Ha Chandwad Chaidaen Paktai, (Yala: 1996), h. 75

26

Surin Pitsuwan, Islam di Muang Thai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, (Jakatra: LP3ES, 1989), h. 14,

Page 26: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

B. Masyarakat Patani Pra Islam

Patani merupakan salah satu negara di Semenanjung Melayu, namun tidak

berarti bangsa Melayu itu menjadi satu-satunya bangsa yang menempati di daerah

tersebut. Karena sebelumnya daerah itu telah didiami oleh beberapa bangsa lain

seperti; bangsa liar (sakai), Hindu yang datang dari India, Siam asli dan bangsa

Melayu. Sejak beberapa ratus tahun sebelum kelahiran Nabi Isa as. tanah Melayu

belum didiami oleh bangsa yang berperadaban. Buminya penuh dengan hutan dan

rimba serta banyak dihuni oleh binatang. Kedatangan orang Hindu ke Patani

bertujuan untuk meluaskan mata pencarian mereka di luar dari India, khususnya di

sebelah Timur Asia, karena kemasyhuran serta kemakmuran daerah tersebut

membuat mereka tertarik. Kedatangan mereka melalui dua jalur yaitu: melalui darat

dan laut. Jalur darat mulai dari India melewati Birma, kemudian meneruskan

perjalanan menuju Siam serta Annam. Sementara di jalur laut, mereka menggunakan

perahu menyeberangi laut India, kemudian masuk ke tanah Melayu serta menuju

kepulauan di bagian selatan, seperti: Sumatera, Jawa, Bali, Brunai dan lain

sebagainya.27

Sebelum kedatangan Islam, masyarakat di daerah tersebut menganut agama

Hindu-Budha dan animisme. Ketiga konsep kepercayaan ini tidak berhasil

memainkan peranan dalam mengaturkan penganutnya, meskipun agama Hindu dan

Budha telah bercampur aduk antara satu dengan yang lainnya dalam ritual

27

Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani, (Malaysia: Majlis Ugama Islam Kelantan, 1985), h. 1-8

Page 27: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

keagamaannya. Tetapi senantiasa menjadi kontroversi bagi penganutnya masing-

masing, sehingga tidak melahirkan sifat kasih sayang dan kerja sama yang baik.

Sebagai contoh, seperti terjadinya perselisihan antara Majapahit dan Sriwijaya,

walaupun keduanya menganut kepercayaan yang sama.28 Munculnya konsep ini

disebabkan doktrin Hindu-Budha tentang penitisan (incarnation) dimana raja-raja

merupakan golongan yang terpilih. Konsep “Dewa raja” dianggap sebagai keturunan

atau titisan Dewa Wisnu. Oleh karena itu, raja dianggap sebagai wakil Tuhan di muka

bumi, dan rakyat tidak terlepas dari pengawasannya.29

Apabila dirujukan kepada sejarah kerajaan Melayu lama pengaruh India

Langlasuka. Seny Madakakul, seorang ilmuan Islam Patani berpendapat bahwa

Langkasuka terletak di Patani sekarang. Pendapat ini didukung oleh beberapa

sejarawan lainnya seperti: Zainal Abidin Wahid, Mubin Shepard, Prof. Hall dan Prof

Paul Wheatly. Mereka menegaskan bahwa bangsa pertama yang menempati di tanah

Melayu berasal dari suku Jawanes-Malay, yang kemudian melahirkan keturunan

Melayu Patani di Selatan Thai sekarang.30

Pada tahun 450 M. seorang pengembara China menemukan penganut

Brahmana dari India yang tinggal di dalam istana. Hal ini membuktikan bahwa agama

Hindu telah dianut oleh penduduk Patani lebih dahulu dari tahun tersebut. Mengutip

28 H. Abdullah Islah, Islam di Nusantara; khususnya di tanah Melayu, (Malaysia: al-

Rahmaniah, Badan Dakwah dan kebajikan, 1989,) h. 87 29

Ibid, h. 14-16 30

Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah Patani, (Malaysia: Pustaka Darussalam, Alor Setar, 1994), h. 3

Page 28: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

dari Hall, ia mengatakan bahwa pada tahun 515 M Raja Langkasuka dikenal dengan

nama Bhaga Datta, yakni sebuah nama dalam bahasa sansakerta yang berarti

“pembawa kekuasaan”. Nama ini menggambarkan pengaruh Hindu di Langkasuka.31

Peralihan kerajaan Patani Hindu-Budha menjadi kerajaan Islam tentunya tidak

terlepas dari proses islamisasi ke dalam lingkungan istana. Pada saat Patani diperintah

oleh Raja Sri Wangsa, pendapat lain mengatakan Raja bernama Paya Tu Intira.

Setelah dinobatkan, namanya Phaya Tu Nakpa dan setelah memeluk agama Islam

diganti menjadi Sultan Isma’il Syah Zillullah (1500-1530 M).32

Pada akhirnya Islam menjadi sebuah agama bagi masyarakat Melayu Patani

melalui proses islamisasi yang sangat penting. Namun, dalam kehidupan beragama

masih ada unsur animisme dan kebudayaan Melayu lama masih melekat dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari. Sebagai contoh seperti menyembah pohon,

menyembah arwah nenek moyang dan lain sebagainya. Proses islamisasi pada saat itu

berjalan dengan damai dan evolutif 33 dimana ajaran Islam secara perlahan-lahan

masuk, menyerap dan menyatu ke dalam kebudayaan Melayu sehingga terbentuk

suatu kebudayaan Melayu yang Islam. Misalnya, kata sembahyang dan memohon 34

31

Ibid, h. 7 32

Anand Wattananikorn, Prawat Muang Langkasuka Muang Patani:, Sejarah negeri Langkasuka dan Patani (Bangkok: Mitsin, 1988), h. 64

33 A. Teew & D.K Wyatt, Hikayat Patani: The Story of Patani, (Martinus: The Hasgue,

1970), h. 72-74 34

Asal kata sembahyang adalah sembah nenek moyang=sembah Hyang. Sang Hyang Widi adalah Tuhan dalam kepercayaan Melayu lama. Dan kata memohon berasal dari kata pohon yang

Page 29: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

bergeser arti asalnya dan sama dengan kata sholat lima kali sehari semalam menurut

ajaran Islam. Sedangkan kata memohon sama artinya dengan kata berdo’a. Masih

banyak istilah lain yang berasal dari kebudayaan animisme yang kemudian dirubah

arti dan maknanya setelah islamisasi itu.

Proses pengislaman juga terjadi terhadap lembaga-lembaga sosial lainnya

seperti perguruan-perguruan silat-warisan tradisi agama Budha. Sebagai contoh,

model perguruan yang berasal dari tradisi agama Budha dirubah menjadi pondok

yang kemudian berkembang menjadi lembaga pendidikan dan pengajaran di kawasan

Asia Tenggara, khususnya di Patani.35

C. Kedatangan Islam di Patani

Para sejarahwan berbeda pendapat mengenai masuknya Islam di Patani.

Namun masing-masing pendapat didukung oleh fakta sejarah dan argumentasi

yang kuat. Di antara pendapat tersebut ada yang mengatakan bahwa Islam masuk

ke Patani pada abad ke 7 M, abad ke 10 M dan abad ke 15 M. Pada tahun 1613

M. Seorang ahli sains, pengembara bangsa Spanyol yang bernama Emanual

merefleksikan cara-cara dalam kepercayaan animisme dimana di dalam benda atau pohon-pohon dipercayai dan dianggap keramat.

35 Istilah Tok fakir (para santri) generasi Islam terdahulu kepalanya dicukur licin layaknya

seperti seorang murid kungfu Shaolin Temple. Belakangan ini muncul gerakan Islam yang ingin membongkar semua pondasi Islam yang cukup lama terserap agar masuk ke dalam sekte Islam tertentu tanpa memperhatikan konteks antropologis dari sebuah kebudayaan yang sudah mapan. Malah gerakan itu banyak menimbulkan keresahan dan perpecahan di kalangan masyarakat Melayu Patani sendiri melalui semangat sekterianisme.

Page 30: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Gadinho de Ereda mencatat bahwa Aqidah Muhammad telah diterima oleh

masyarakat Patani dan Pam (Pahang) lebih dahulu dari Malaka”.36

Perbedaan pendapat terjadi, karena perbedaan interpretasi terhadap fakta

sejarah, ditambah dengan adanya perbedaan pada pengertian masuk atau

datangnya agama Islam ke suatu daerah sebagai berikut:

1. Yang dimaksud dengan masuk atau datangnya agama Islam di suatu

daerah ialah kedatangan orang Muslim pertama kali ke daerah tersebut.

2. Yang dimaksud dengan masuk atau datangnya agama Islam di suatu

daerah ialah mulainya agama Islam dianuti oleh masyarakat di daerah

yang bersangkutan.

3. Yang dimaksud dengan masuk atau datangnya agama Islam di suatu

daerah ialah melembaganya agama Islam di daerah tersebut, yakni

berdirinya pemerintahan Islam.37

Dalam konteks masuknya Islam ke Patani, berdasarkan pendapat yang populer

serta diterima secara umum oleh ahli sejarah bahwa agama Islam masuk ke Patani

melalui jalur perdagangan.38 Karena perdagangan melalui Samudra Hindia dan laut

China Selatan mulai sejak abad ke-7 M dan berkembang sampai abad ke-8 M. Para

pedagang yang melintasi jalur ini terdiri dari pedagang Arab, India, Iran (Persia) dan

36 A. Bangnara, Patani Dahulu dan Sekarang, Penyelidikan Angkatan al-Fathoni (Bangkok:

1977), h. 1

37

Dirjen Bimbaga Islam, Departemen Agama RI., Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Ujung Pandang: IAIN Alaudin, 1983), h. 70

38

Abdul Halim Bashah, Raja Campa Dinasti Jembal dalam Patani Besar, (Kelantan: Pustaka Reka, 1994), h. 46

Page 31: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

China. Seorang ahli sejarah, Kreamer menegaskan bahwa tidak ada kapal bangsa

asing lainnya selain milik orang Islam yang berlayar dan melintasi laut pada abad

tersebut.39

Karena pelabuhan Kerajaan Langkasuka berperan penting dalam perdagangan

itu. Dalam catatan sejarah China yang ditulis pada zaman dinasti Liang (tahun 502-

566 M) dijelaskan bahwa Kerajaan Langkasuka didirikan pada akhir abad pertama

Masehi, terletak di laut Selatan yang memiliki daerah yang sangat luas. Pada abad ke-

3 M, Langkasuka menjadi pelabuhan yang banyak dikunjungi oleh para pedagang

asing. Pada abad ke-6 M Kerajaan Langkasuka mengirim utusan untuk melakukan

hubungan diplomatik dan perdagangan dengan negeri China.40 Pada awal abad ke-15

M Kerajaan Langkasuka tidak disebutkan lagi dalam catatan sejarah bangsa asing,

kemudian muncul Kerajaan Patani yang diduga letak pelabuhannya di lokasi yang

sama dengan pelabuhan Langkasuka.41

Berikut penulis akan menjelaskan beberapa pendapat yang berkaitan dengan

masuknya agama Islam di Patani:

39

Team Penyusun Textbook SKI Bimbaga Islam Departemen Agama RI, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (IAIN Alaudin Ujung Pandang: 1983-1984), h. 70

40 Ahmad Omar Capakia, Politik Thai dan Masyarakat Islam di Selatan Thailand, (Malaysia:

Pustaka Darussalam, SDN. BHD 2000), h. 4-5 41

Mohd. Zamberi A. Malek, Patani dalam Tamadun Melayu, (Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1994), h. 20

Page 32: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

a. Islam masuk ke Patani melalui Campa (Vietnam), pendapat didasarkan pada batu nisan tahun 839 M.42 Argumentasi ini masih diperdebatkan karena kedua daerah ini menganut mazhab yang berbeda. Umat Islam Campa menganut mazhab Hanafi sedangkan umat Islam di Patani bermazhab Syafi’i.

b. Islam masuk ke Patani melalui para pedagang Arab yang datang untuk berdagang di Tanah Melayu. Mereka datang dari dan pergi ke India dan Kanton, negeri China sejak awal tahun hijriah. Pendapat ini sangat mungkin karena didasarkan pada fakta bahwa adanya hubungan perdagangan Arab dengan dunia Timur. Hal ini sangat masuk akal apabila terjadi transaksi perdagangan karena pelabuhan Patani terletak di jalur perdagangan ke negeri China.

c. Islam masuk ke Patani ada hubungannya dengan Kerajaan Samudra Pasai. Pendapat ini berdasarkan persamaan antara kedua Kerajaan itu karena masing-masing penduduk menganut mazhab yang sama. Hal ini diperkuatkan oleh bukti-bukti arkeologis (lihat lampiran).

Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa agama Islam yang

masuk ke Patani tidak berasal dari satu tempat. Berdasarkan uraian tadi apabila

dikaitkan dengan tradisi masyarakat Islam Patani dapat diambil kesimpulan bahwa,

agama Islam yang masuk ke Patani berasal dari Kerajaan Pasai karena mazhab dan

tradisi keislaman masyarakat Patani hampir sama dengan penduduk Pasai. 43

Agama Islam yang berkembang di Patani mempunyai hubungan dengan para

tokoh penyebaran Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Islam Pasai yang terkenal

sebagai pusat pertemuan Islam (abad ke-13 M). Bukti yang dapat diketengahkan adalah

terdapatnya kesamaan bentuk batu nisan Raja Islam Patani yang pertama dengan Raja

Pasai pertama yang beragama Islam sebagai bukti terawal Islam di Nusantara. Prof. Dr.

42

A. Hasymy, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, (Bandung: al Ma’rif, 1993), cet, ke-3 h. 332; terdapat batu nisan pada tahun 1039 M, terletak di daerah Phang Rang, juga merupakan pelabuhan Campa terpenting pada masa silam.

43 Seni Madakakul, Sejarah Patani, (Bangkok: Majlis Agama Islam Bangkok, 1996), h. 183

Page 33: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Wan Husein Azmi mengutip dari tulisan H. M. Zainuddin dalam bukunya yang

berjudul “Tarich Atjeh dan Nusantara” mengatakan bahwa dalam penyebaran agama

Islam di Nusantara, ada sekumpulan pendakwah yang dipimpin oleh Abdullah al-

Malik al-Mubin yang berpusat di Aceh. Para pendakwah ini telah dibagi untuk

berdakwah di masing-masing daerah, di antara lain seperti: Syekh Sayid Muhammad

Said untuk daerah Campa, Syekh Sayid Ahmad Attawawi untuk daerah Kedah

(Semenanjung Tanah Melayu) dan Syekh Sayid Muhammad Daud untuk daerah

Patani di Utara Semenanjung Tanah Melayu.44

Dari uraian di atas tampak jelas bahwa masuknya agama Islam di Patani pada

tahap awal melalui pelabuhan yang sering dikunjungi oleh para pedagang Islam, di

antara mereka terdiri dari para ulama yang menyebarkan Islam baik di Patani maupun

lainnya. Penyebaran Islam di Patani tidak lepas dari peran ulama yang berimigrasi

akibat tekanan politik dan peperangan di seluruh Semenanjung, maupun lainnya.

D. Kerajaan Islam Patani di Masa Kejayaan dan Kemunduran

Patani menjadi sebuah negara Melayu Islam yang terkenal terjadi setelah Raja

Paya Tu Antera menganut agama Islam kemudian digantikan namanya dengan Sultan

Ismail Syah. Pada saat itu muncul Kerajaan Patani yang dikenal dengan “Patani Dar

44 Muhammad Syamsul, Ulama Pembawa Islam di Nusantara dan sekitarnya, (Jakarta:

Lentera, 1999), h. 11-12

Page 34: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

al-Salam”. Di katakan bahwa kesultanan Patani merupakan salah satu negara di

Nusantara yang berhasil melaksanakan hukum hudud.45

Ketika Sultan Ismail Syah bertahta, Sultan menjalin hubungan persahabatan

dengan negeri Malaka dengan mengirim utusan kepada Sultan Malaka yang bernama

Sultan Mahmud Syah. Utusan dari Patani disambut dengan baik dan penuh

kehormatan. Pada saat utusan tersebut kembali ke Patani, Sultan Mahmud Syah

mengirim banyak hadiah kepada Sultan Patani. Beberapa tahun kemudian Sultan

Mahmud Syah mengirim utusan ke Ayuthaya (Siam) untuk menjalin hubungan

diplomatik antara kedua negara. Maka sejak itu Kerajaan Islam Patani mulai dikenal

oleh dunia luar dan menjadi jalur perdagangan yang maju terutama bagi para pedagang

yang datang dari Siam (Thailand), China, Jepang, Jawa, India dan Arab. Hanya bangsa

Eropa pada waktu itu belum tiba di Patani.46

Sultan Isma’il Syah mempunyai tiga orang anak, yaitu pangeran Muzaffar,

puteri Aisyah, dan pangeran Manshur. Setelah Sultan Isma’il wafat, atas persetujuan

kaum kerabat dan pembesar kerajaan untuk melantik pangeran Muzaffar menjadi

sultan dengan gelar Sultan Muzaffar Syah (1530-1564 M). Sedangkan Mansur

dilantik menjadi Raja muda, dan Puteri Aisyah telah dipersunting oleh Raja

Jalaluddin yang memerintah negeri Sai (Kabupaten Saiburi sekarang).

45 Reid Anthoni, The Making of an Islamic Political Discourse in Southeast Asia, (Clayton:

Monash Papers on Souteast Asia, 1993), h. 107 46

Ibrahim, Sejarah Kerajaan Melayu Patani, h. 34

Page 35: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Sultan Muzaffar Syah dikenal sebagai Raja yang adil dan murah hati sehingga

pada masa pemerintahannya negeri Patani bertambah makmur dan perdagangan pun

semakin maju. Untuk mengembangkan ajaran Islam Sultan Muzaffar Syah

membangun tempat ibadah dan melantik Syeikh Safiyuddin, berasal dari Pasai

menjadi guru—mengajarkan hukum Islam di dalam istana dengan memberi gelar

“Datuk Sri Raja Faqih”.47

Dalam bidang diplomatik, Sultan Muzaffar Syah mempererat hubungan

diplomatiknya dengan Ayuthya (negeri Siam) dengan berkunjung ke negeri tersebut.

Pada waktu itu Ayuthya diperintah oleh Pra’cau (Somdej Pra’maha Cakrapap, 1548-

1569 M). Sultan kembali dari negeri Siam dengan perasaan tidak puas, karena tidak

mendapat sambutan yang baik, sehingga sultan segera mempersiapkan pasukannya

guna membalas kecongkakan Raja Siam. Pada saat itu Siam sedang berperang

melawan Burma. Kemudian Sultan Muzaffar Syah berangkat ke negeri Siam, pada

saat itu Siam hampir jatuh ke tangan Sultan Muzaffar Syah, sehingga Raja Muda

disuruh pulang untuk mengurus kerajaan. Namun ternyata Raja Siam menghimpun

kembali pasukan dan menyerang Sultan Muzaffar Syah dan pasukannya sehingga

dapat kemenangan, akibatnya Sultan Muzaffar Syah gugur dalam peperangan itu.

Sementara permaisuri Sultan Muzaffar Syah sedang hamil. Jadi, untuk mengenang

peristiwa tersebut, maka ketika lahir diberi nama puteranya Patik Siam.48

47 A. Teew & D.K Wyatt, Hikayat Patani, h. 78

48

Ibid, h. 20-21

Page 36: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Pada abad ke-16 dan ke-17 M Patani mencapai puncak kegemilangannya, yakni

pada masa pemerintahan para Ratu (1584-1688 M). Patani pernah menjadi pusat kegiatan

perdagangan terpenting dan pusat pertumbuhan Kebudayaan Melayu yang unggul di

Semenanjung Melayu. Hal ini disebabkan kesetabilan politik dan ekonomi sehingga

Patani menjadi salah satu negara yang sangat berpengaruh dan disegani oleh negara

tetangga lainnya, termasuk Siam. Pengaruh politik tersebar luas ke Selatan dan dapat

menguasai beberapa negara di pantai Timur seperti Kelantan, Terangganu, Pahang

bahkan Johor-Riau.49

Pada masa pemerintahan para Ratu, kebudayaan dan peradaban Patani

mengalami perkembangan sangat pesat; antara lain adalah bidang kesenian,

arsitektur, persenjataan, percetakan mata uang, kesusastraan dan lain sebagainya.

Dalam penulisan ini, penulis akan menyebut aspek-aspek peradaban yang berkaitan

erat dengan kebudayaan Islam.

Kebanyakan penduduk Melayu Patani sejak dahulu sampai sekarang lebih

suka merantau ke negeri orang dengan berbagai alasan dan tujuan. Di antara lain,

ingin mengadu nasib di negeri orang, mencari ilmu pengetahuan, mengajar, dan

berdagang. Pada masa pemerintahan Ratu Ungu (1624-1635 M) banyak para ulama

dari Patani pergi menyebar agama Islam ke Johor (Malaysia) sampai ke Riau, bahkan

di Ujungpandang dan Kalimantan Selatan.50

49

Mohd. Zamberi, Patani dalam Tamadun Melayu, h. 2-3 50

Ibid, h. 57-58

Page 37: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Penggunaan huruf Jawi (juga disebut Arab-melayu) mulai tersebar luas dari

sini. Istana tidak hanya menjadi tempat dalam melakukan kegiatan politik saja,

bahkan sebagai tempat tumpuan kaum intelektual dan pusat pengkajian Islam. Para

raja selain mengurusi masalah kenegaraan mereka juga mengurusi masalah-masalah

kebudayaan dan peradaban Islam. Kegiatan ilmiah mendapat dorongan dan bantuan

sepenuhnya dari Istana. Dengan demikian muncul para pemikir dan penyebar agama

Islam seperti Syeikh Syafiuddin al-Abbas, Syeikh Muhammad Said Barsisa, Syeikh

Gombak Abdul Mubin yang pada masa itu sedang menjalankan kegiatan keislaman di

sana. Sehingga pada saat itu Patani dianggap sebagai salah satu pusat kegiatan Islam

terbesar di Semenanjung Tanah Melayu dan Nusantara.51

Akibat dari perkembangan dalam perdagangan yang sangat pesat dengan para

pedagang Arab itu, sehingga menuntut pemerintah Patani untuk mencetak uang

logam sendiri. Karena kebutuhan telah mendesak dan besarnya arus penukaran mata

uang asing di Patani. Penemuan mas dinar pada tahun 1420 M dengan ukiran nama

Muhammad membuktikan besarnya peranan para saudagar Arab dalam urusan

perdagangan. Patani merupakan sumber utama pengalian emas. Oleh sebab itu, logam

tersebut menjadi patokan nilai pertukaran mata uang asing. Emas Patani pada saat itu

setaraf dengan emas Spanyol, serta berlaku pada masa pemerintahan para Ratu.52

Inovasi yang tidak kalah pentingnya adalah pembuatan senjata sebagai alat

pertahanan negara pada saat itu. Tiga pucuk mariam yang terbuat dari kuningan dan

51

Ibid, h. 94 52

Ibid, h. 158

Page 38: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

masing-masing diberi nama; mariam Sri Negara, Sri Patani,53 dan mahalela yang

diletakkan di atas pedati sebagai senjata utama dalam peperangan saat itu.

Namun, kejayaan dan kegemilangan yang dimiliki oleh Patani hilang ketika

Patani mengalami kekalahan dalam peperangan dengan Siam. Kerajaan Siam

(Thailand) beberapa kali melakukan penyerangan terhadap Patani, misalnya pada tahun

1603 M, yaitu pada masa pemerintahan Ratu Hijau dan pada masa pemerintahan Ratu

Ungu (1634 M), pasukan Siam dapat dikalahkan oleh Patani. Selanjutnya pada masa

pemerintahan Sultan Muhammad, Siam berada di bawah kekuasaan Raja Pra’

Puthayordfa Chulalok (Rama I: 1782-1809). Dia mengirim pasukan yang dipimpin oleh

Pra’ya Kalahom dan Pra’ya Chasaenyakorn (1786 M) guna menyerang Patani. Dalam

penyerangan ini Patani tidak mampu bertahan dari serangan Siam, menyebabkan Sultan

Muhammad meninggal, harta benda dirampas dan istana dibakar.54

Ketika Patani jatuh ke tangan Siam menyebabkan pemerintah menunjuk para

pemimpin yang berpengaruh di dalam masyarakat menjadi Raja atau pemimpin. Pada

masa pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V: 1868-1910), dia bertekad untuk

mengintegrasikan daerah Patani ke dalam sistem administrasi Thai. Raja mengambil

langkah dalam memperluas birokrasi pusat dan semua tingkat kekuasaan dialihkan

kepada para pejabat yang diangkat oleh Bangkok.55

53

Mariam Sri Patani, diabadikan oleh pemerintah Thai, terletak di depan gedung Departemen Pertahanan di Bangkok.

54 A. Bangnara, Patani Dahulu dan Sekarang, h. 57-61

55 Surin Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 48

Page 39: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Beberapa reformasi dilakukan terhadap negara antara lain adalah menerima

tuntutan dari kaum elit politik Thai untuk mengubah sistem pemerintahan monarki

mutlak menjadi konstitusional, menerapkan sistem pendidikan modern ke seluruh

lapisan masyarakat, termasuk di Patani. Pada tahun 1906 M yaitu empat tahun setelah

sistem pelantikan Raja Melayu Patani dan kekuasaannya dihapus. Patani digabung

menjadi sebuah ‘monthon’__satuan daerah administratif__baru, diberikan nama ‘Monthon

Patani’.

Setelah Patani digabung ke dalam sebuah satuan daerah administratif,

masyarakatnya tidak memiliki otoritas serta kekuasaan. Kehilangan pemerintahan

sendiri mempunyai makna yang khusus bagi masyarakat Melayu-muslim karena

sebelumnya mereka hidup berdasarkan Syariah. Bagi mereka, masyarakat dan

struktur kekuasaannya terjalin erat antara satu dengan lainnya dalam rangka

menjamin semua urusan kemasyarakatan dan ide-ide keagamaan. Santilana, seorang

sarjana hukum, sebagaimana yang dikutip oleh Surin Pitsuwan mengatakan:

Ta’at kepada syariah merupakan suatu kewajiban sosial dan perintah agama; barang siapa melanggar syariah tidak hanya melanggar tata tartib hukum tetapi juga berbuat dosa, karena tidak ada hak di mana Allah tidak mempunyai bagian-Nya.56

Dari kutipan di atas, dengan kata lain hilang pemerintahan sendiri dan

digantikannya hukum agama oleh hukum perdata, berarti suatu kewajiban agama

tidak dapat dipenuhi. Oleh karenanya, merupakan suatu keharusan bagi masyarakat

56

Ibid, h. 49-50

Page 40: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Melayu Muslim Patani, bahkan bagi setiap komunitas Muslim lainnya dalam rangka

mempertahankan kekuasaan politik tersebut.

Page 41: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB III

GERAKAN PERJUANGAN MELAYU MUSLIM DI PATANI

Ketika Negara Thailand dikuasai oleh golongan tentara sepenuhnya pada

tahun 1957 M. Pada akhir tahun itu diadakan pemilihan umum, namun Dewan

Parlemen dapat berperan hanya satu tahun, dengan alasan politik negara dalam

keadaan tidak setabil. Ketika terjadi Kudeta (Desember 1958) yang dilancarkan oleh

tentara mengakibatkan perlembagaan negara, parlemen dan partai-partai politik di

bubarkan. Dengan dibubarkan institusi pemerintahan demokrasi menyebabkan negara

berada di bawah kekuasaan tentara. Lebih satu dekade yaitu antara tahun 1958-1969

M parlemen ditutup dan tidak berperanan.

Kondisi demikian memberi kesan yang menakutkan bagi Melayu Muslim

Patani. Karena pemerintahan yang dipimpin oleh Sarit Thanarat melancarkan politik

asimilasi paksaan terhadap masyarakat Islam di Selatan, kemudian diteruskan pula

oleh pemerintah Thanom Kitikachon. Sementara situasi masyarakat Melayu Patani

pada waktu itu tidak berdaya—tidak memiliki kesempatan untuk membantah dan

mempertahankan tekanan politik tersebut. Para pemimpin politik tidak dapat berperan

melalui parlemen. Para pemimpin agama tidak lagi berani menampilan diri sesudah

Page 42: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

kematian H. Sulong57. Akibatnya, masyarakat Islam bergerak secara bersembunyi,

berawal dari tahun 1960-an.

Sehingga pemimpin masyarakat Muslim Patani yang terdiri dari kalangan ahli

politik, kaum bagsawan dan para ulama sepakat untuk bergerak dan membentuk

organisasi perjuangan yang bertujuan menentang pemerintah Thailand dan menuntut

kemerdekaan. Organisasi yang dibentuk di antara lain adalah: Barisan Revolusi

Nasional Melayu Patani (BRN), Patani United Leberation Organization (PULO),

Barisan Nsional Pembebasan Patani (BNPP), Partai Revolusi Nasional, Gerakan

Islam Patani (GIP) dan beberapa pergerakan lainnya seperti Sabilillah dan Black

Desember 1902, dan organisasi pembebasan yang baru didirikan pada tahun 1980-an

termasuk Gerakan Mujahidin Patani (GMP).58 Meskipun masing-masing organisasi

ini mempunyai landasan ideologis, taktik dan keanggotaan yang berbeda, tetapi yang

jelas semua organisasi menganggap kerajaan Thailand sebagai penjajah serta

memahami perjuangan mereka sebagai jihad untuk mengembalikan Patani sebagai

sebuah negara yang merdeka, berdaulat dan kepunyaan Melayu Muslim.

A. Barisan Nasional Pembebasan Patani (BNPP-BIPP)

57 Muhammad Kamal K. Zaman, Fatani (Malaysia: Kota Baru, 1996), 13 Ogos, h. 32

58

Sabilillah dan Black Desember 1902 merupakan pergerakan yang melakukan pengeboman di bendara, Don Muang 4 Juli 1977 dan pengeboman di Yala, saat kunjungan Raja Phumiphol Adulyadej bersama Ratu Sirikit 22 September 1977. Lihat Seri Penelitian PPW-LIPI, 2000, h. 133

Page 43: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Barisan Nasional Pembebasan Patani (BNPP) yang didirikan pada tahun 1957

M merupakan organisasi tertua di antara organisasi-organisasi separatis lainnya.59

BNPP, didirikan oleh Tengku Mahmud Mahyiddin, anak bungsu Tengku Abdul

Qadir yang meninggal pada tahun 1933 M. Perjuangan suci H. Sulong dan Tengku

Mahmud Mahyiddin dalam gagasan penyatuan Patani dengan persekutuan tanah

Melayu telah mengalami kegagalan. Tetapi mereka harus dibanggakan karena

berhasil membawa permasalahannya ke-Persyarikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Akibat

kehilangan kedua tokoh pemimpin Patani yang terkenal tersebut, maka Tengku Abdul

Jalal meneruskan perjuangan dengan mendirikan Barisan Nasional Pembebasan

Patani dengan singkatan BNPP atau Front Leberation of Patani pada 9 Oktober 1970

M.60

Pendirian organisasi tersebut merupakan hasil dari kesepakatan dari tiga

organisasi perjuangan pembebasan terbesar, yaitu Gabungan Melayu Patani Raya

(GAMPAR),61 Barisan Revolusi Nasional (BRN) dan Patani United Leberation

Organization (PULO). Organisasi yang ulung ini banyak melancarkan perjuangannya

di bawah komandan militer, Idris (alias Pok Yeh atau Dureh Madiyoh) yang lebih

dikenal dengan sebutan Pak Yeh saja. Namanya sangat ditakuti oleh pihak tentara dan

59 Surin Pitsuwan, Islam and Malay Natuinalism: a Case Study of the Malay Muslims of

Southern Thailand, (Bangkok: Tammasat University, 1985), h. 174

60

Mohd. Zamberi A. Malik, Umat Islam Patani: Sejarah dan Politik, (Malaysia: Shah Alam, HIZBI, 1993), h. 318

61

Gabungan Melayu Patani Raya (GAMPAR) didirikan di Malaya oleh anak bungsu Tengku Mahmud Mahyiddin, tujuan utama adalah menjadikan Patani sebagian dari Malaya.

Page 44: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

polisi Thai, sebab berhasil setiap melakukan pertempuran dan merencanakan strategi

serangan terbuka dengan pemerintah Thailand.

Faktor lain yang mendukung perkembangan BNPP adalah kebersamaan bapak

Idris—pemimpin gerilya yang populer itu dalam perang terbuka pada saat itu.

Dengan keberadaan kedua tokoh tersebut, ditambah dengan strategi dan langkah

pendekatan ke arah internasional Melayu dan agama, sehingga BNPP mendapatkan

dukungan secara meluas dari masyarakat umum, baik dari kalangan guru agama,

intelektual lainnya yang berada di Mekkah dan Malaysia.62

Barisan Nasional Pembebasan Patani mempunyai 5 landasan ideologi revolusi

penting yang dianggap dapat mewakili cita-cita Melayu Muslim Patani yaitu:

1. Angkatan tentara gerilya adalah angkatan tentara naional, sebagai angkatan tentara rakyat Patani yang berjuang untuk kemerdekaan dan tidak melakukan perkara-perkara yang tidak adil atau menghina kaum wanita dan anak-anak.

2. Tidak melakukan perampokan harta benda, membuat kebinasaan atau mengganggu mata pencarian rakyat yang sah mengikut undang-undang dan menurut prinsip ajaran Islam;

3. Menghormati adat-istiadat atau cara hidup rakyat serta memberikan kerjasama terhadap mereka;

4. Berjuang dengan gagah dan berani di samping menghormati tunas-tunas perjuangan dengan tenaga dan daya sendiri, dan segala peralatan senjata yang dirampas akan dirahasiakan tempat simpanannya

5. Segala keputusan masyarakat hendaklah mengikuti suara terbanyak dan ini akan dianggap penting, hendaklah diadakan latihan-latihan dan memberikan pengetahuan mengenai peperangan, muslihat perang geriliawan dan ajaran-ajaran doktrin pemberontakan.63

Tujuan Perjuangan BNPP adalah:

62 Ahmad Omar Chapakia, Politik Thai dan Reaksi Masyarakat di Selatan Thai 1932-1994

(Kuala Lumpur: Universitas Malaya, 1997), h. 152-153

63

Mohd. Zamberi, Umat Islam Patani, h. 319

Page 45: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

1. Menuntut kemerdekaan hak bangsa Melayu Patani yaitu Tanah Air, Agama Islam, Bahasa, kebudayaan dan Kedaulatan pemerintahan Melayu Patani

2. Mewujudkan sebuah negara Islam Patani dan mewujudkan sebuah masyarakat yang menjalankan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari serta menuntut keridhoan dari Allah SWT.

3. Berusaha menyatukan perjuangan kemerdekaan Patani supaya berada di bawah satu puncak pimpinan partai

4. Mengorganisasikan kekuatan rakyat ke arah perjuangan kemerdekaan yang lebih terorganisir

5. Menjadikan suara rakyat Patani keperingkat antarabangsa 6. Menegakan konsep hidup bersama antara negara dan menjunjung tinggi

piagam bangsa-bangsa bersatu.64 Sebagai organisasi perjuangan kemerdekaan, BNPP mempunyai pasukan

ketentaraan yang tersusun rapi. Pada pertengahan tahun 1970-an, banyak pelajar dan

pemuda yang dikirim ke luar negeri untuk melakukan latihan ketentaraan. Dengan

kembalinya para kader tersebut membuat BNPP memiliki banyak anggota Angkatan

Bersenjata yang terlatih. Namun, banyak dari kalangan mereka harus tinggal di

negara tetangga dengan alasan politik. Sementara dalam bidang hubungan diplomatik,

BNPP menjadi organisasi perjuangan yang sangat dikenal oleh dunia luar. Hal

tersebut merupakan hasil dari para pemimpinnya terdahulu yang mempelopori

golongan elit yang tinggal di kedua negara tersebut, menyebabkan BNPP bergerak

lebih lancar di luar negeri. Di antara lain berhasil mengemukakan permasalahan

Patani ke perhimpunan pemimpin Islam di tingkat internasional, seperti Perhimpunan

Menteri luar negeri Islam di Istambul pada tahun 1976 M.65

64 Perlembagaan, Barisan Nasional Pembebasan Patani, 1978

65

Chapakia, Politik Thai dan Reaksi Masyarakat di Selatan Thai, h. 198-199

Page 46: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Sebenarnya, gerakan pembebasan telah menular ke dalam masyarakat Melayu

Muslim Patani secara diam-diam. Namun, semakin meluas pada awal tahun 1960-

1963 M. Ada issu yang mengatakan bahwa pemberontakan akan meletus di tiga

wilayah Melayu Muslim, dan demonstrasi besar-besaran menentang kekejaman akan

diadakan seiring dengan semakin meningkatnya tindak kekerasan dari aparat terhadap

masyarakat. Pemerintah langsung bertindak dengan mengirimkan aparat dan beberapa

bataliyon tentara angkatan laut dengan 2 buah kapal perang mengawasi di pantai

Narathiwat. Maka pada kenyataanya tidak ada peristiwa yang tidak diinginkan itu.

Sementara penindasan dan penangkapan terus berlangsung.66

Mengingat masyarakat Melayu Muslim terus dianiayai oleh aparat

pemerintah. Maka gerakan pembebasan didirikan dengan melakukan penentangan ke

seluruh negeri Melayu. Ketegangan terjadi mulai bulan September-Desember 1969

M. Pemberontakan bersenjata direstui oleh seorang guru agama setempat.67 Karena

masyarakat tidak suka dipermainkan oleh penguasa. Buktinya berbagai

pemberontakan terjadi di sana-sini. Mereka tidak suka dipanggil sebagai “Thai-

Muslim” karena istilah ini mencerminkan keberadaan mereka di bawah kekuasaan

Thai. Semenjak negara Thailand menguasai Patani sampai tahun 1970 M, sering

sekali masyarakat bangkit melakukan pemberontakan bersenjata secara besar-

66 Ibid, h. 321

67

Daily News, (Bangkok), 19 Juni 1980

Page 47: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

besaran. Akibatnya, pemerintah melakukan operasi penumpasan, namun tentara dan

polisi sering mendapat kegagalan.68

Kematian pemimpin BNPP, Tengku Abdul Jalal Ibn Al-Marhum Tengku

Abdul Mutallib, Raja Teluban (nama suatu kabupaten) yang terakhir di pasir putih,

Kelantan pada 1977 M seiring dengan kekalahan Partai Islam Se-Malaysia (PAS)

pada tahun yang sama membuat organisasi ini merosot.69 Kehilangan pemimpin ini,

kemudian diserahkan kepada 15 orang anggota kepengurusan pusat sehingga

melantik Badri Hamdan seorang mahasiswa Universitas Timur Tengah sebagai ketua

dan Syamsuddin Abdul Saleh sebagai wakil ketua, ia adalah mahasiswa lulusan

Mesir, dan merupakan adik mantan wakil parlemen propinsi Narathiwat, dari Partai

Demokrat. Sesuai dengan perkembangan pada saat itu, akhirnya muncul kesepakatan

untuk mengantikan Barisan Nasional Pembebasan Patani menjadi Barisan Islam

Pembebasan Patani (BIPP).

B. Barisan Revolusi Nasional (BRN)

Pada 13 Maret 1960 M didirikan sebuah organisasi perjuangan yang diberi

nama Barisan Revolusi Nasional oleh pemimpin masyarakat Islam yang terdiri dari

kalangan ahli politik, para ulama dan golongan bangsawan. Pendiri organisasi ini

adalah Mohammad A, Ustadz Abd. Karim Hassan. Tuan guru H. Yusuf Chapakia dan

68 W.K Che Man, The Malay-Muslim of Southenrn Thailand, Jurnal, Institute of Muslim Minority Affairs,1998, h. 23 69 Riza Sihbudi, (ed), Problematika Minoritas Muslim di Asia Tenggara, (Jakarta: PPW-LIPI, 2000), h. 131

Page 48: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Tengku Abd. Jalal bin Tengku Abd. Mutallib (Adun Na’ Saiburi). Organisasi ini lebih

dikenal dengan singkatan BRN atau disingkat dengan kumpulan atau “Puak B”

merupakan organisasi pertama yang mengambil pendekatan menuntut kemerdekaan

penuh. Motif pembentukan BRN adalah berbeda dengan GAMPAR, yang didirikan

pada tahun 1948 M yang mengambil pendekatan berlandasan perjuangan menuntut

otonomi. Sementara BRN adalah organisasi politik yang berjuang menuntut

kemerdekaan dengan cara revolusi bersenjata. Lebih jauh lagi, BRN didirikan sebagai

organisasi yang berideologi nasionalis dan mendukung revolusi menentang

kapitalisme dan kolonialisme.70

Ideologi perjuangan BRN adalah berlandasan pada kebangsaan Melayu dan

sosialis Islam. Ideologi dirumuskan dengan NASOSI yaitu Nasional, Sosialis dan

Islam. Pengambilan NASOSI sebagai ideologi dipengaruhi oleh para pejuang

nasionalis pada saat itu, khususnya para tokoh Melayu yang memperjuang

kebangsaan Melayu yang berlandasan Islam seperti Dr. Burhanuddi EI-Hilmi.

Langkah perjuangan digaris pada awalnya dapat dibagi menjadi dua tahapan berikut:

1. Menuntut kemerdekaan penuh bagi 4 wilayah di Selatan Thailand, termasuk daerah di bagian barat wilayah Songkhla dalam rangka membangun kembali kemerdekaan negeri Patani

2. Menggabung negeri Patani yang merdeka di bawah satu kepemimpinan Melayu Raya.71

70 Mohd. Zamberi, Umat Islam Patani, h. 323

71

Chapakia, Politik Thai dan Reaksi Masyarakat di Selatan Thai, h. 148

Page 49: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Kedua langkah perjuangan di atas, mengambarkan bahwa organisasi ini

mempunyai hubungan dengan luar negeri, khususnya dengan kepemimpinan Sukarno

di Indonesia yang memperjuangakan konsep Melayu Raya. Dalam perjuangan

menegakkan konsep tersebut, BRN sebagai organisasi pergerakan di Selatan Thai

yang geografi perjuangannya mencakup seluruh wilayah Selatan sebanyak 14 wilayah

yang terletak antara Sungai Kolok dan Segenting Kera. Berdasarkan konsep dan

strategi bersama ini, menbuat BRN mempunyai hubungan dengan pergerakan radikal

atau pergerakan kiri di Tanah Melayu dan dengan negara-negara blok sosialis.72

Organisasi BRN dikatakan berjuang berasaskan ideologi Nasionalisme, dan

Islamisme-Sosiolisme yang konsepnya sama dengan Parti Rakyat Malaysia disingkat

dengan PRM, (dulunya Partai Sosialis Rakyat Malaya atau RSRM). Tujuannya

menuntut kemerdekaan yang meliputi propinsi Pattani, Yala, Narathiwat, Setul dan

sebagian dari Songkhla, yang didiami penduduk keturunan Melayu-Muslim

merupakan bekas empayar Islam Patani. Markas BRN bertempat di daerah Bendang

Setar, Propinsi Yala, daerah Sebayoi, propinsi Songkhla dan di daerah pedalaman

propinsi Narathiwat.73

BRN merupakan sebuah organisasi yang mempunyai susunan kepengurusan

yang cukup rapi. Peralatan senjata dan tempat latihan ketentaraannya terletak

berdekatan dengan kawasan yang menjadi tempat persembunyian partai komunis dari

72 Undang-undang Dasar Barisan Revolusi Nasional Melayu Patani, 1984, pasal 10

73

Mc Beth, J., Separatism is the Goal and Religion the Weapon. FEER, Jilid 108 No. 26 (20 Juni 1980), h. 16-22

Page 50: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Malaya atau PKM. Bagi BRN pergerakan komunis lebih menguntungkan, karena

banyak mendapatkan persenjataan dan strategi perang gerilya. Namun dalam

perkembangannya, pengaruh komunis semakin mengkhawatirkan BRN sendiri karena

belakangan ini, terdapat laporan yang mengatakan bahwa BRN bekerjasama dengan

PKM yang dianggotai oleh Muslim Melayu Patani. Tetapi laporan tersebut

dibantahkan oleh juru bicara angkatan bersenjata BRN, Lukman Iskandar yang

menegaskan bahwa para pejuangnya lebih rela mati sebagai pejuang Muslim Patani—

tidak seperti apa yang dituduh itu.74

Kesempatan tersebut juga disampaikan kepada pemerintah Thailand, supaya

mengadakan perundingan secara diplomatik kearah penyelesaian. Perundingan ini

dapat dilakukan di Libya atau Australia agar membawa suasana damai bagi kedua

pihak. Jika peluang perdamaian ini ditolak begitu saja oleh pihak Bangkok, maka

kekacauan akan terus berlangsung di selatan Thailand. Dengan demikian akan

menyuburkan lagi persengketaan di Asia Tenggara dan pihak komunis juga akan

mengambil keuntungan dan kesempatan itu. Juru bicara BRN juga menyatakan

bahwa masalah komunis di perbatasan Malaysia-Thailand tidak mudah dibendung

tanpa kerjasama antara pejuangan Muslim Patani yang sedang menuntut haknya.

Pemerintah Thailand telah melakukan penangkapan dan pembunuhan atas orang-

orang Melayu dengan alasan sebagai anggota komunis. Keganasan tentara Thai dalam

bertindak menangkap guru agama dan menutup sekolah agama di sekitar Pekan

74 Mohd. Zamberi, Umat Islam Patani h. 323-325

Page 51: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Merah Betong, propinsi Yala, yang tidak jauh dari perbatasan. Pihak BRN menolak

bahwa masyarakat yang ditangkap bukan anggota komunis, mereka adalah penduduk

Melayu Patani yang sedang memikul senjata membebaskan tanah air dari penguasa.

BRN juga menghimbau kepada pemerintah supaya membedakan antara pejuang

Muslim dengan anggota komunis. Jika pihak Bangkok masih tidak mau tahu,

kemungkinan usaha-usaha pihak Malaysia dalam menghapuskan kesepakatan

komunis mencapai kegagalan. Pemerintah Malaysia berupaya untuk memberi

penjelasan bahwa konsep dan ideologi komunis itu amat bertentangan dengan prinsip

ajaran Islam dan akan membawa kekeliruan bila pihak Thai terus-menerus menuduh

Melayu Muslim Patani yang berjuang di hutan sebagai komunis.75

Dalam perkembangannya, terdapat sumber yang mengatakan BRN

mengalami masalah internal. Akibatnya muncul beberapa kelompok kecil, namun

induknya terus memberikan semangat dan potensi, sehingga organisasi ini diganti

namanya menjadi B.R.N. Kongres. Beberapa perubahan dibuat untuk membaharui

kegiatan dan tujuan tanpa mengubah landasan dasar organisasi. Akibatnya terjadi

konfrontasi antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1963 M sehingga di kalangan

pemimpin BRN, ada yang bersimpati dengan Malaysia khususnya golongan

konservatif dan aristokrat yang bertempat di Malaysia. Keadaan ini membuat BRN

mengalami perpecahan. 76

75 Lukman Iskandar, Patani Cabar Thailand, Suara Merdeka 26 Desember 1976

76

Mohd. Zamberi, Umat Islam Patani, h. 324-325

Page 52: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Pada akhir tahun 1960-an, BRN mengambil langkah dengan membuat

susunan Angkatan Bersenjata yang dikenal dengan ABRIP (Angkatan Bersenjata

Islam Patani). Pengaruh BRN berkembang pesat di propinsi Pattani, Yala, Narathiwat

dan 3 daerah di propinsi Songkhla yaitu Tepha (Tiba), Cenak dan Sebayoi. BRN tidak

berkembang di propinsi Setul karena masyarakat Setul lebih terkesan dengan

kepimpinannya, Che Abdullah Langputih yang mengambil langkah perjuangannya

dalam parlemen di Bangkok.77

C. Patani United Liberation Organization (PULO)

Menurut Surin Pitsuwan, ada tiga kepemimpinan dalam PULO, yang pertama

adalah level penentuan kebijakan politik, berkedudukan di Mekkah,78 Saudi Arabia.

Kedua, level kepemimpinan yang bertanggung jawab menangani urusan politik,

berkedudukan di Kelantan dan ketiga, menangani masalah operasi-operasi militer di

Patani. PULO adalah organisasi yang mempunyai perlengkapan militer terbaik dan

personil yang terlatih dibanding dengan organisasi separatis lainnya. Selain itu,

kekuatan militernya tersebar luas di 4 propinsi, Selatan Thailand. Ia merupakan

organisasi induk yang terbesar dan sangat populer. Didirikan di Mekah pada 22

Januari 1968 M. Pemerintah Thailand percaya bahwa organisasi Pertubuhan

Persatuan Pembebasan Patani atau Patani United Leberation Organization yang lebih

dikenal dengan singkatan PULO mempunyai susunan kepengurusan yang meliputi;

77 Chapakia, Politik Thai dan Reaksi Masyarakat di Selatan Thai, h. 194

78

Menurut Pitsuwan, PULO mendapat dukungan lebih dari 8.000 Melayu Muslim di Makah.

Page 53: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

politik, ekonomi, ketentaraan, biro agama dan kepengurusan luar negeri di bawah

pimpinan Sekretaris Jenderal Tengku Bira Kotanila,79 keturunan Raja Raman, Kadir

Abdul Rahman. Tengku Bira adalah seorang sarjana sains politik dari universitas di

India. Beliau dikatakan sering berpulang pergi antara Malaysia, Patani, Saudi Arabia,

Syria dan Libya, juga bertanggung jawab membawa masalah minoritas Islam Patani

ke forum Persidangan Islam Internasional (OIC).80

PULO menerima banyak sumber bantuan keuangan dari Syria dan Libya 81

dan hasil dari sebuah hotel di Hamburg, German menjadi sumber keuangan

perjuangan masa depan. Dengan slogan Ubangtapekma memberi arti Ugama Bangsa

Tanah air Prikemanusiaan yang melambangkan konsep perjuangan suci organisasi.

Oleh karena itu PULO merasa bertanggung jawab memberikan jawaban terhadap

masalah Patani di samping menjaga imege perjuangan di dalam maupun di luar

negeri untuk menyakinkan hakikat yang sebenarnya—apa yang terjadi serta masalah

penjajahan Thailand yang ingin menutup mata dunia. Disiplin keanggotanya

79 Tengku Bira Kotanilam, pada awal 1950-an adalah aristokrat dan merupakan graduan pada

Universitas Aligarh Muslim Universitas, India. Lihat W.K Che Man, The Malay-Muslim of Southenrn Thailand, h. 25

80

Mohd. Zamberi, Umat Islam Patani, h. 325

81

Pemerintah Thailand mencurigai pemerintah Libya memberi bantuan utama ke Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang bermarkas di Kelantan dan menjadi penyalir utama pada Muslim Patani di Thailand Selatan. Lihat Seri Penelitian PPW-LIPI, h. 131

Page 54: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

tercantum dalam 16 point dasar yang memiliki 188 peraturan tetap yang dikeluarkan

oleh Dewan Pimpinan Organisasi angkatan bersenjata.82

Mengingat bahwa organisasi ini didirikan di luar negeri, sehingga menjadikan

PULO tidak mempunyai tempat bernaungan yang kuat di dalam negeri serta tidak

mendapat perhatian masyarakat Melayu di Selatan. Tetapi dengan lincahnya

pemimpin dalam menjalankan propaganda dan hubungan diplomatik membuat

organisasi ini mendapat perhatian dan dukungan dari para pelajar Patani yang berada

di luar negeri, atas kebijakan diplomatik.83 Walaupun begitu ia berhasil mengirimkan

para pelajar dan pemuda untuk belajar dan melatihkan bersenjata di beberapa buah

negara Timur Tengah. PULO memberi dukungan khusus untuk belajar ketentaraan

sehingga banyak yang berminat di kalangan pemuda Patani, karena para pemuda ini

ingin kemerdekaan Patani segera terwujud.

Dukungan dari beberapa negara Arab yang mendukung revolusi bersenjata

seperti Libya dan Syria membuat pergerakan PULO menjurus ke arah militan dan

lebih memfokus di bidang ketentaraan. Pendekatan ini, berhasil mendapat dukungan

dari para mahasiswa Patani di luar negeri, serta berhasil membentuk beberapa cabang

82 Yasir Shamsuddin, Perjuangan Melayu Patani yang Sebenarnya, Santajiwa. Bil. 3

(February-Maret 1977) h. 4-8 83 Surin Pitsuwn, Islam di Muang Thai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, (Jakarta:

LP3ES, 1989), h. 180-181,

Page 55: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

di berbagai tempat. Tujuannya adalah bila mereka selesai kuliah dan kembali ke tanah

air menjadikan PULO berkembang di dalam negeri.84

Peran aktif PULO, pada akhirnya mendapat dukungan dari masyarakat Patani

yang berada di Mekah. Dengan banyaknya tenaga yang terlatih di bidang ketentaraan,

di samping mempunyai bantuan keuangan sehingga mampu membentuk sayap

ketentaraannya yang memiliki persenjataan modern. Organisasi ini mengambil

langkah meneruskan operasi ketentaraan dengan melawan aparat pemerintah serta

melakukan pengeboman fasilitas pemerintah dan lokasi strategis lainnya. Bersamaan

dengan itu, dikeluarkan juga selembaran kertas mengancam pemerintah, sekaligus

memperkenalkan identitasnya sebagai organisasi perjuangan pembebasan menuntut

kemerdekaan. Pendekatan tersebut, berawal dari tahun 1970-an sehingga ia menjadi

sebuah organisasi perjuangan yang sangat populer. Berbagai media massa selalu

menyiarkan mengenainya sebagai organisasi subversif yang mengancam keamanan

negara.85

Mereka berusaha memberi keyakinan kepada masyarakat Islam agar memberi

dukungnya dalam membebaskan tanah air dari pemerintah Bangkok. Kebanyakan

penduduk pedesaan mengalami kemiskinan dan suka menghulur tangan minta

bantuan. Sebaliknya masyarakat Melayu yang perekonomiannya lebih mapan kurang

memberikan bantuan. Pada sisi lain pelajaran yang mereka berikan umumnya lebih

menitik berat kepada orang yang mempunyai pengetahuan tentang konsep dan

84 Chapakia, Politik Thai dan Reaksi Masyarakat di Selatan Thai, h. 195-196

85

Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 179-181

Page 56: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

masalah perjuangan, karena mereka lebih memahami prinsip dalam berorganisasi,

tetapi penduduk tidak mau bekerja sama karena takut tindakan dari pemerintah

pusat.86

Peringatan pernah diberikan kepada pihak pengusa Malaysia agar tidak

menyerang sesama saudara Islam sewaktu melakukan pengamanan bersama

Malaysia-Thailand.87 Dalam peringatan jangka panjang, di bidang ekonomi perlu

diperhambat agar melumpuhkan pendapatan masyarakat, keadaan ini akan

mengharuskan pemerintah Bangkok mengeluarkan dana besar-besaran untuk

perbelanjaan kepada pasukan tentaranya. Apabila aparat Thailand dikerahkan ke

selatan, maka PULO berhenti melaku penyerangan atau bersembunyi. Tindakan ini

akan menyulitkan pemerintah Thai dalam mempertangung jawabkan di depan Majelis

Keselamatan Negara. Apabila pemerintah melibatkan sejumlah keuangan yang besar

untuk keselamatan negara, maka akan mengurangi peruntukan ekonomi dan

pembangunan, sekaligus tindakan ini mendesak rakyat menentang pemerintah

pusat.88

Pertemuan atau pemusyawaratan organisasi sangat diperlukan di saat ingin

melakukan operasi terhadap pemerintah Thailand, biasanya diadakan di markas pusat

atau di daerah yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi, dengan

mempertimbangkan keselamatan pusat. Namun pertemuan yang terpenting diadakan

86 Ibid, h. 181

87

Kerja sama militer antara angkatan bersenjata Thailand dengan angkatan bersenjata Malaysia yang sedang menindas gerakan separatis. Lihat Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 180

88

Mohd. Zamberi, Umat Islam Patani, h. 327

Page 57: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

pada malam hari, karena tidak terganggu oleh pasukan pengamanan Thailand ketika

mengadakan pertemuan dengan penduduk yang terdiri diri guru-guru agama dan

masyarakat sekitar.89

Pemerintah mengambil langkah dengan melantik beberapa orang Melayu ke

dalam struktur kepemerintahan di tingkat wilayah merupakan suatu tindakan tidak

benar. Karena mereka tidak benar-benar membantu umat Islam, sebenarnya mereka

lebih berpihak kepada pemerintah. Mengenai bantuan luar negeri, para pemimpin

agama menegaskan bahwa anggota Partai Komunis Malaya dan Partai Komunis Thai

bukan berasal dari keturunan Melayu yang beragama Islam. Mereka berketurunan

asing dan mempunyai ideologi perjuangan yang berbeda.

Ditegaskan juga bahwa umat Islam Patani sangat mengharapkan bantuan dari

negara-negara Islam seluruh dunia. PULO tidak bisa mengharapkan bantuan dari

Malaysia saja. Sebagai contoh, pada demonstrasi Mahasiswa di University Malaya

(UM) dan University Kebangsaan Malaysia (UKM) pada 14 Juni 1971 M, menuntut

hak asasi manusia umat Islam Patani merupakan dukungan moril yang sangat

terkesan. Walaupun begitu, harapan organisasi yang menuntut kemerdekaan ini,

setidaknya tiba harinya nanti proklamasi politik internasional akan diperoleh.

Langkah-langkah untuk mencapai tujuan itu adalah dengan bekerja keras dan

mandiri—menyusun strategi perjuangan untuk mendapat kepercayaan dari

masyarakat Islam.

89 Wawancara prubadi dengan Ustadz Abdulloh Syafi’i, di kediamannya, Pattani, 18 May

2005.

Page 58: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Apabila masyarakat berpihak kepada PULO, maka tindakannya akan lebih

menarik simpati masyarakat, struktur kepengurusan akan membentuk satu pengurus

kecil di tingkat bawah, agar perjuangan dan perubahan tersebut dapat memberi

tindakan yang lebih baik. Perjuangan PULO (Pertumbuhan Persatuan Pembebasan

Patani) merupakan kesinambungan perjuangan yang sudah melewati sejarah.

Seandainya perjuangan ini tidak tercapai, diharapkan generasi mendatang sebagai

penerus perjuangan sehingga Patani mendapat kemerdekaan.90

D. Barisan Bersatu Kemerdekaan Patani (BERSATU)

Setelah perjuangan pembebasan Patani berlangsung hampir empat dekade,

semua organisasi menyadari kelemahan masing-masing dan perlu mengadakan

penyatuan antara organisasi tersebut di atas. Beberapa pemimpin masing-masing

organisasi perjuangan melakukan langkah manuver dengan mengadakan Majelis

Sidang Pejuang Patani pada 31 Agustus 1989 M. Persidangan dihadiri oleh empat

organisasi yaitu BIPP, BRN (Kongres), GMP, dan PULO. Mereka sepakat untuk

mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama “payung” atau “Umbrella

Organization”, bertujuan untuk menyesuaikan semua aktivitas dan tujuan mereka.

Setelah keempat organisasi perjuangan pembebasan Patani beroperasi di

bawah satu komite penyelaras selama satu tahun. Organisasi Umbrella Organization

yang telah disepakati mendirikan sebuah organisasi (1991 M) yang diberikan nama

90

Suhrke, A., Loyalist and Separatists: The Muslim in Southen Thailand, Asian Survey. Jilid 17, No.3, 1977, h. 237-250

Page 59: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

“Barisan Bersatu Kemerdekaan Patani” (BERSATU) atau “United Fronts For Patani

Independence”. Di bawah pimpinan BERSATU, membuat semangat Jihad

bertambah.91 Dengan adanya persatuan ini, para pejuang Patani juga dapat

melakukan perjuangan yang lebih aktif.

Setelah beberapa tahun menjalankan aktivitas, sehingga ia berhasil

membentuk satu komite yang dikenal sebagai Komite Perundingan Rakyat Melayu

Patani (KPRMP). Mereka menentang politik akomodasi pemerintah Thai yang

bergabung di dalam kelompok ini. BERSATU merupakan organisasi bawah tanah

yang tetap memperjuankan kemerdekaan. Strategi mereka tetap sama, yaitu

melancarkan serangan gerilya ke kantor polisi dan fasilitas pemerintah.92 KPRMP

dianggotai oleh semua organisasi yang bergabung dalam organisasi BERSATU.

Sementara dua organisasi lain yang selama ini berjuang sendiri dan tidak menjadi

anggota BERSATU, yaitu Barisan Revolusi Nasional (BRN) dan Gerakan Ulama

Patani (GUP). Pada Juni 1997 M Majelis Permusyawaratan Rakyat Melayu Patani

(MPRMP) didirikan oleh BERSATU, dan KPRMP berfungsi sebagai majelis

tertinggi yang membuat semua keputusan dan kebijakan dalam aktifitas perjuangan

jihad bersenjata di empat wilayah Patani.93

Dibawah naungan MPRM ini membuat perjuangan mereka lebih terarah.

Karena sebelum BERSATU didirikan, kelemahan perjuangan pembebasan Patani

91 Che Man, The Malay-Muslim of Southenrn Thailand, h. 245-246

92

Riza, (ed), Problematika Minoritas Muslim di Asia Tenggara, h. 134 93

Ibid, h. 135

Page 60: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

dapat dirumuskan ke dalam tiga katagori. Pertama, para pemimpin dan rakyat Patani

bejuang mengikuti organisasi masing-masing. Kedua, perjuangan Patani belum

berhasil diwujudkan sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Ketiga, perjalanan

semua organisasi perjuangan selama ini belum mencapai puncak serta dapat

membuka mata masyarakat Islam dan internasional.

Adapun ideologi perjuangan BERSATU serta rumusan prinsip lainnya yang

menyangkut dengan ketatanegaraan islam dapat dilihat pada lampiran.

Page 61: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB IV

PENYEBAB UTAMA TUNTUTAN MERDEKA MASYARAKAT MELAYU

MUSLIM DAN UPAYA PENYELESAIANNYA .

B. Kebijakan Politik Pemerintah Thailand dan Respon Masyarakat

1. Politik Integrasi

Masyarakat Muslim di bagian Selatan Thailand lebih dikenal dengan sebutan

penduduk Melayu Muslim Patani, karena secara etnik berbeda dengan masyarakat

Muslim lainnya di Thailand. Mereka menyebut dirinya sebagai orang Melayu, karena

adat-istiadat, bahasa dan agama yang memisahkan mereka sebagai etnik minoritas.94

Surin Pitsuwan mengutip dari Elliot mengatakan bahwa wilayah Selatan Thailand ini

“lebih tepatnya dianggap sebagai wilayah jajahan (Triburary territory) yang

membedakan bentuk sosial orang-orang Thai dan masyarakat Melayu.95

Kekhawatiran pemerintah yang didorong oleh kenyataan dan perbedaan

tersebut, sehingga pemerintah berusaha menerapkan politik integrasi dalam rangka

untuk menjambatani kesenjangan yang terjadi dengan memperbaiki serta berupaya

94 Suhrke, The Thai Muslims: Some Aspects of Minotary Integration, Pacific Affairs, Winter,

1970-197, h. 533

95

Surin Pitsuwan, Islam and Malay Nationalism: a Case Study of the Malay Muslim of Southern Thailand, (Bangkok: Thammasat University, 1985), h. 28

Page 62: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

menjaga perbedaan identitas. Namun upaya yang dilakukan pemerintah lebih

cenderung menjauhkan mereka dari induk masyarakat Thai. Di antara kebijakan

tersebut adalah sebutan Thai-muslim yang biasa dilontarkan pemerintah dan juga para

pengamat dalam menunjukan identitas mereka, dianggap kurang tepat.96

Setelah politik integrasi disusul dengan politik asimilasi, baik bahasa, sejarah,

lagu kebangsaan dan lain-lainnya. Sejak munculnya telah mendapat pertentangan dari

masyarakat Muslim Patani, namun pemerintah tetap menjalankannya. Politik

integrasi tampak jelas ketika Phibul Songkhram menjabat sebagai Perdana Menteri

pada tahun 1938 M,97 ia coba memberi tekanan yang lebih kuat. Langkah integrasi

dan asimilasi jangka panjang dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Bagi

masyarakat Muslim Patani, integrasi dan asimilasi adalah intervensi yang

membahayakan. Sebab, akan mengoyahkan akar budaya yang menjadi identitas

mereka. Dengan demikian, makin efektif asimilasi dilakukan makin besar pula

perasaan terancam di kalangan masyarakat Muslim Patani.98

2. Politik Asimilasi

Masa pemerintahan Phibul Songkram sangat meresahkan masyarakat, karena

di samping ia menerapkan politik asimilasi, juga telah membangkitkan gerakan

nasionalisme yang berdasarkan pada tiga simbol terpenting yaitu; Raja, negara, dan

96 Sebutan Melayu Muslim memang lebih punya dukungan psikologis bagi mereka, karena

merasa berakar pada kekuatan kultural. H Sulong pada tahun 1947 M. pernah menuntut pemerintah agar menyebut mereka dengan Melayu Muslim. Lihat, Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 278-393

97

Phibul Songkram menjabat sebagai Perdana Menteri mulai 1938-1944 dan 1948-1957 M 98 Riza Sihbudi, (ed), Problematika Minoritas Muslim di Asia Tenggara, (Jakarta: PPW-LIPI, 2000), h. 124-127

Page 63: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

agama (Budhis). Penekanan terhadap tiga simbol itu berkonsekuensi dan mengidentik

negara dengan hirarki agama Budha serta memunculkan konsep Raja sebagai

pelindung agama. Kedudukan Raja sebagai pelindung agama bukan saja menentukan

keharusan Raja seorang Budhis, tetapi juga memberikan hak kepada Raja melalui

negara untuk memurnikan masyarakat melalui agama dan bertindak sebagai juru

moral.99 Sebagian besar masyarakat Thai-Budhis tidak menimbulkan persoalan.

Tetapi, merupakan suatu ancaman bagi masyarkaat Muslim Melayu. Oleh karenanya,

masyarakat Muslim Patani melakukan oposisi terhadap kekuasaan negara

Munculnya perasaan akan terancam akibat politik asimilasi, pada sisi lain

makin tingginya kesadaran masyarakat. Perbedaan ras, bahasa, agama, adat istiadat

dan kesadaran keterpisahan etnis yang dilandasi oleh munculnya problem di daerah

tersebut telah membangkitkan kelompok-kelompok untuk mempertahankan diri dan

melawan politik asimilasi. Kesadaran ini makin menguat seiring dengan

berkembangnya masalah itu sendiri. Hal ini terbukti dengan munculnya tuntutan-

tuntutan baru yang bukan lagi seperti tuntutan mereka pada awal (otonomi),

melainkan bersifat separatisme.

Pemberontakan dan protes umum terjadi sepanjang sejarah merupakan bagian

dari usaha untuk mempertahankan identitas mereka. Walaupun sekarang politik

asimilasi dan integrasi tidak diterapkan secara keras seperti pada masa Phibul, tetapi

perasaan benci dan dendam selalu muncul di kalangan masyarakat. Seperti yang

99 Surin Pitsuwan, Islam di Muang Thai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, (Jakarta:

LP3ES, 1989), h. 171

Page 64: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

dikatakan Surin Pitsuwan bahwa pemberontakan yang terjadi selama ini berasal dari

politik asimilasi tersebut.100

Seperti yang kita saksikan, semenjak tragedi pembantaian di Takbai-

Narathiwat pada tahun 2003 M sampai sekarang peristiwa pengeboman, penembakan

terhadap guru sekolah umum dan agama, pembunuhan terhadap aparat pemerintah

dan penangkapan aktivis Muslim, dan lain sebagainya. Gambaran kekerasan yang

terjadi selama ini belum membuahkan hasil ke arah yang lebih baik. Sehingga muncul

kekhawatiran di kalangan masyarakat dan juga pemerintah bangkok.101 Penyebab

utama yang dilancarkan pemerintah terhadap masyarakat Melayu Muslim Patani di

antara lain:

Ada tiga persoalan utama yang pemerintah benahi adalah pendidikan,

penyebaran birokrasi dan ekonomi. Pendidikan menjadi masalah utama dalam

membenahi sistem pendidikan yang sudah ada yaitu pendidikan pondok dan

madrasah. Pemerintah menganggap pendidikan merupakan pokok bagi politik

integrasi terhadap minoritas, yakni pendidikan yang mengandung arti kesamaan

bahasa dan fungsi literatur yang cukup penting dalam berkomunikasi antara

masyarakat dan karenanya akan menumbuhkan “shared national sentiment”.102

100 Ibid, h. 87-93

101 Observasi di empat propinsi di Selatan Thailand.

102

Thomas M. Ladd, Political Violence In The Muslim Province Of Southern Thailand, (Singapura: ISEAS, 1975), h. 23

Page 65: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Sementara respon yang muncul di kalangan masyarakat terhdap program itu

bervariasi. Bagi orang Melayu yang sinis mereka melakukan penolakan

pendidikan modern, dan lebih didasarkan sikap kecuriagaan. Menurut mereka

usaha tersebut merupakan jalan menuju asimilasi dengan tujuan “munculnya

masyarakat Melayu yang lupa dengan agama dan rasnya karena diselimuti oleh

kesetiaan kepada pemerintah Bangkok”. 103

Pemerintah berusaha menata pendidikan yang mencakup institusi pendidikan

tradisional pondok. Artinya, di samping pondok harus melakukan modernisasi

kurikulum, juga ditempatkan di bawah kontrol pemerintah. Hal ini secara tegas

dianggap akan merugikan pihak pondok. Sebagai reaksi terhadap penolakan itu,

tidak kurang dari 109 buah pondok (1971 M) menghentikan kegiatannya. Karena

pada saat itu pondok mulai diajarkan pelajaran baru seperti bahasa Thai, studi

sosial di samping agama Islam.104

Sebagai contoh, salah satu sikap tradisional yang diperlihatkan kelompok

separatis adalah penolakan terhadap sistem pendidikan modern yang diatur oleh

Bangkok. Pada tahun 1980 M, Mc Beth menulis bahwa di Universitas Pattani

terdapat 3% mahasiswa yang Muslim.105 Hal ini terjadi barangkali karena mereka

beranggapan bahwa pendidikan sekuler merupakan sebuah proses Budhanisasi.

Oleh karenanya untuk mendapatkan pendidikan ke jenjang berikutnya, mereka

103 Suhrk, The Thai Muslims, h. 238

104

Thomas, Political Violence In The Muslim Province Of Southern Thailand, h. 24 105

Mc Beth, Separatism is the Goal and Religion the Weapon. FEER, Jilid 108 No. 26 (20 Juni 1980), h. 21

Page 66: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke daerah Timur Tengah,

Malaysia dan Indonesia sebagai alternatif dengan harapan pada saat mereka

kembali ke tanah air dapat meningkat perasaan identitas Islam serta memperkuat

kebanggaan etnik mereka. Karena yang mereka pelajari pada umumnya adalah

ilmu agama. Namun, dalam pandangan pemerintah mereka dilihat lebih

berbahaya dari kepemimpinan tradisional mereka. Karena pengalaman di luar

negeri cukup mendukung kapasitas politik mereka.

Peraturan yang mewajibkan sekolah agama menyelenggarakan pendidikan

sekuler dengan menggunakan bahasa Thai sebagai bahasa pengantar. Sementara

masyarakat menganggap peraturan tersebut merupakan bagian dari upaya

menggerogoti bahasa Melayu, demikian juga dimasukkan pelajaran agama Islam

dalam kurikulum sekolah umum.106 Oleh karena itu, semua sarana pendidikan

seperti sekolah pemerintah sering menjadi sasaran serangan masyarakat. Di antara

1979-1980 M terjadi 26 kasus pembakaran sekolah, pengeboman bangunan,

pengrusakan jembatan dan guru-guru yang beragama Budhis menjadi sasaran

pembunuhan dan penculikan. Tujuannya adalah untuk menyurutkan usaha

pemerintah tersebut.107

Penyebaran birokrasi juga didominasikan oleh Thai-Budhis. Kebanyakan

pegawai pemerintah tidak bisa dan tidak berusaha untuk memahamai bahasa

Melayu. Hal ini tentu saja menyulitkan mereka dalam berkomunikasi dan

menyampaikan pesan pemerintah. Sementara masyarakat Muslim menilai,

106 Nasir Ramli, (Jakarta: Panji Masyarakat, 1986,), no. 492, h. 28

107

Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 242

Page 67: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

partisipasi masyarakat ke dalam birokrasi pemerintah sebagai integrasi penuh.108

Oleh karena itu, partisipasi tersebut dianggap sebagai pengkhianatan. Terbukti

ketika masyarakat Muslim berpartipasi dalam program pemerintah dengan

menjabat sebagai pemimpin atau kepala desa dalam rangka untuk menjembatani

antara rakyat dan pemerintah terkadang dianggap sebagai intel pemerintah.

Sementara di bidang ekonomi sering dilihat sebagai pemicu terjadinya

ketegangan. Kesenjangan antara perekonomian masyarakat Muslim Patani yang

pendapatannya dan strata sosial lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat

Thai-budhis dan Cina yang berada pada strata sosial yang lebih tinggi,109 sangat

memungkinkan terjadinya kecemburuan sosial di kalangan masyarakat Melayu.

Apalagi ada pemahaman di kalangan mereka bahwa di empat propinsi selatan

Thailand merupakan daerah yang kaya dengan perkebunan karet.

Pada sisi lain, terdapat industri yang banyak menyerap tenaga kerja dari kaum

remaja Melayu Muslim. Sebagian besar di kalangan masyarakat merasa

masuknya kaum remaja yang bekerja di industri dapat mengubah cara hidup dan

nilai agama Islam akan hilang. Karena mereka berpendirian bahwa pendidikan

yang berdasarkan moral keagamaan sangat diperlukan dan meyakini bahwa

struktur masyarakat harus dibangun atas dasar nilai Islam.

108 Suhrke, The Thai Muslims, h. 545

109

Riza (ed), Problematika Minoritas Muslim di Asia Tenggara, h. 128

Page 68: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Tuntutan-tuntutan keadilan sosial ekonomi menjadi sebuah isu yang muncul,

walaupun dalam kenyataannya banyak penduduk Thai-budhis yang

pendapatannya lebih rendah. Beberapa usaha yang dilakukan pemerintah melalui

pembangunan ekonomi dimaksudkan untuk menjembatani kesejangan yang

terjadi selama ini, di samping usaha untuk memperkuat politik integrasi.

C. Langkah dan Upaya Penyelesaiannya.

Keberadaan minoritas Melayu Muslim di Thailand Selatan sering dijadikan

suatu permasalahan bagi kelompok mayoritas dan penguasa. Lebih buruk lagi, di

antara kelompok minoritas cenderung meyakinkan bahwa mewujudkan keislaman

dalam konteks kehidupan beragama sangatlah sulit kecuali dengan jalan

memisahkan diri. Tentu saja, upaya untuk melepaskan diri untuk mendapatkan

eksistensi atas keislamannya mendapat tekanan dari penguasa.

Usaha penentangan dari kebijakan pemerintah melalui program asimilasi

sudah berlangsung lama, bahkan pada periode demokrasi berparlemen, yakni

setelah revolusi 1932 M sampai sekarang masyarakat Melayu mulai ikut

partisipasi dalam sistem tersebut dengan harapan mereka bisa membuat konsesi-

konsesi (pengurangan tuntutan) dengan pemerintah pusat mengenai persoalan

yang terjadi, baik agama, budaya dan lain sebagainya.

Page 69: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Salah satu konsesi yang terpenting adalah pemerintah telah memberi

pengakuan hanya bagian dari syariah yang menyangkut hubungan keluarga dan

warisan. Rupanya, di berbagai negara Islam yang pernah dijajah, pembaharuan

dalam aspek hukum diadakan oleh penguasa dalam upaya mereka untuk

memodernisasi masyarakat tersebut. Pengecualian ini, setidaknya sudah

menunjukkan sikap menghormati kebudayaan Melayu Muslim dan merupakan

tindakan yang praktis dari pemerintah.

Walaupun demikian, membiarkan yurisdiksi atas kasus-kasus keluarga dan

warisan di tangan kaum ulama bukanlah berarti bahwa pemerintah lepas tangan

dalam soal prosedur yang menyangkut pengelolaan Pengadilan Agama. Karena

peran para ulama yang menjabat sebagai Datok Qadhi 110 harus disetujui oleh

gubenur jenderal setempat. Memang masuk akal apabila ulama-ulama yang

populer tidak dapat duduk di pengadilan dengan pejabat pemerintah.

Kehadiran Datok Qadhi merupakan perpanjangan dari pengadilan-pengadilan

biasa yang dibentuk oleh pemerintah pusat dan hanya mendapat bantuan kaum

ulama dalam masalah keagamaan. Pendapat mereka hanya merupakan nasihat

kepada hakim Thai-Budhis, dalam artian yang bebas untuk mengukuhkan atau

menolaknya. Vonis akhirnya tetap berada di tangan hakim tersebut.

Selain itu, pengaturan stuktural Qadhi dan putusan-putusannya yang

disetujui dan dijatuhkan oleh hakim Thai mempunyai implikasi keagamaan dan

110

Istilah Datok Qadhi merupakan gelar kehormatan bagi seorang ulama yang berperan sebagai penasihat mengenai hukum warisan dan perkawinan di pengadilan biasa.

Page 70: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

politik yang meresahkan seluruh komunitas, karena eksistensinya memberi kesan

bahwa komunitas Melayu Muslim menerima dengan baik kekuasaan Thai dan

mengabsahkannya. Karena dalam kenyataannya bahwa penyelenggaraan

peradilan Muslim dilimpahkan kepada pihak penguasa, tampaknya membenarkan

pemberian legitimasi itu. Hal ini sangat penting, karena akan mempengaruhi

perkembangan politik di kemudian hari.

Implikasi keagamaan di atas memberi gambaran bahwa putusan yang

diberikan oleh sekelompok kecil ulama dan disetujui oleh hakim Thai-Budhis itu

cenderung untuk dipandang sebagai preseden bagi kasus-kasus yang diajukan

kepada pengadilan di kemudian hari. Dengan eksistensinya itu sendiri, Datok

Qadhi mengakui asas ketergantungan yudisial kepada kekuasaan politik yang

menjadi landasan dan yang atas namanya ia melakukan tugas yudisialnya.

Pendapat mayoritas yang diharuskan oleh pengadilan Thai cenderung untuk

mematikan asas hukum Islam yang klasik mengenai perbedaan faham (ikhtilaf),

yang telah memasukkan dinamisme ke dalam pelaksanaan syariah selama

berabad-abad. Yang dianggap sebagai pendapat mayoritas segelintir ulama

mungkin sekali hanya pendapat minoritas apabila golongan ulama yang lebih luas

juga diberi kesempatan untuk membahas persoalannya. Asas konsensus (ijma’)

dalam evolusi syariah adalah jauh lebih kompleks dari pada sekedar memastikan

opini mayoritas di antara enam hakim yang duduk di pengadilan sebagai mana

yang ditentukan oleh gubenur Thai.

Page 71: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Menurut Asy-Syafi’i, yang mazhabnya dianut oleh masyarakat Melayu

Muslim, tidak ada satu pun kelompok ulama yang dapat mengaku punya otoritas

untuk memberikan pendapat mengenai persoalan-persoalan detil. Ia lebih

mengakui komunitas secara keseluruhan (jama’at annas) sebagai sumber

pendapat hukum. Pada tingkat oprasionalnya konsep itu memerlukan musyawarah

sebanyak mungkin cendikiawan (awamm ahl’il) dan dalam jangka waktu yang

lama agar supaya pendapat-pendapat hukum melebur ke dalam consensus umat

muslim secara keseluruhan dan dapat digunakan untuk meniadakan pendat-

pendapat yang menyimpang.

Oleh sebab itu, pendapat mayoritas di pengadilan tersebut, dalam kacamata

para ulama dan komunitas umumnya tidak dapat dianggap sah. Mereka menyadari

bahwa pengadilan agama itu sendiri merupakan perpanjangan pengadilan biasa

Thai, tidak memungkinkannya untuk mempertahankan norma-normanya sendiri

dan bekerja sesuai dengan asas-asas Islam yang sesungguhnya. Salah satu

tuntutan yang dikemukakan dalam pemberontakan para ulama adalah agar

pengadilan agama itu dipisahkan sepenuhnya dari pengadilan propinsi yang biasa.

Penjelasan di atas cukup jelas bahwa kehilangan pemerintahan sendiri

mempunyai makna yang khusus bagi masyarakat Melayu Muslim. Karena bagi

mereka, masyarakat dan struktur kekuasaannya terjalin erat antara satu dengan

lainnya dalam rangka menjamin semua urusan kemasyarakatan dan ide-ide

keagamaan. Santilana, seorang sarjana hukum, sebagaimana yang dikutip oleh

Surin Pitsuwan mengatakan sebagai berikut:

Page 72: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Ta’at kepada syariah merupakan suatu kewajiban sosial dan perintah agama; barang siapa melanggar syariah tidak hanya melanggar tata tartib hukum tetapi juga berbuat dosa, karena tidak ada hak di mana Allah tidak mempunyai hak bagi-Nya.111

Kutipan di atas, dengan kata lain hilang pemerintahan sendiri dan

digantikannya hukum agama oleh hukum perdata, berarti suatu kewajiban agama

tidak dapat dipenuhi. Oleh karenanya, merupakan suatu keharusan bagi

masyarakat Melayu Muslim bahkan bagi setiap komunitas Muslim lainnya dalam

rangka mempertahankan kekuasaan politik.

Munculnya hasrat untuk memerintah diri sendiri di kalangan Melayu Muslim

Patani semenjak daerah itu menjadi sebuah negara yang dikenal dengan “Patani

Darrussalam”, bahkan sudah berabad-abad semenjak lahirnya agama itu.

Barangkali sudah diakui oleh para ilmuan secara umum. Islam, seperti juga

dengan komunitas lain di dunia; yakni menuntut hak untuk memegang kekuasaan

politik, karena kehendak Allah harus diwujudkan di dunia oleh suatu sistem

politik. Kekuasaan politik dalam Islam, harus didefinisikan sesuai dengan

pengetahuan, dalam artian ajaran Suci yang terkandung dalam syariah yang

mencakup segala-galanya. Yang ril dan yang politis harus dibentuk menurut citra

yang ideal dan yang Ilahi.

Berhubungan dengan di atas, antara asas-asas Ilahi dan perbuatan masnusia

serta persatuan antara yang kudus dan yang duniawi mengandung implikasi

bahwa tidak dapat ditarik garis pemisah antara urusan agama dan kegiatan politik.

111 Surin Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 49-50

Page 73: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Setiap perbuatan politik menjadi suatu ibadah keagamaan dalam arti bahwa ia

didasarkan atas asas Suci tentang keadilan dan bertujuan merealisasikan kehendak

Tuhan di bumi ini; dan sebaliknya, setiap fungsi keagamaan tidak dapat

dipisahkan dari konteks politiknya. Karena tujuan agama bagi seorang Muslim

pada tingkat paling tinggi adalah untuk tunduk kepada kehendak Allah SWT.

seperti yang dimanifestasikan dalam hukum syariah. Maka untuk mewujudkan

tujuan itu harus berpartisipasi dalam suatu sistem politik yang berusaha

menyesuaikan diri kepada hukum tersebut. Karena, hukum itu yang diilhamkan

oleh Allah, kedudukannya lebih tinggi dari segalanya. Sementara negara berada

pada posisi sebagai pelaksanaannya.

Dalam konteks masyarakat Melayu Muslim di Patani, tekanan untuk

menyesuaikan diri kepada perintah syariah sangat kuat. Kaum ulama lebih

merasakan tekanan tersebut dibandingkan dengan yang lain, karena mereka

adalah penjaga agama serta tumpuan masyarakat. Bagi mereka, penerapan hukum

Allah merupakan suatu kewajiban yang mendesak, ketika para pemimpin lainnya

dalam komunitas meninggalkan perannya, sehingga tugas para ulama menjadi

semakin mendesak lagi.

Sebagaimana yang kita diketahui bahwa kepemimpinan dalam pergerakan

kemerdekaan Melayu Muslim Patani di antara lain adalah; kaum bangsawan, para

elit politik dan ulama. Ketika negara Thai berada di bawah sistem demokrasi

konstitusional, bahkan dalam periode monarki absolut, para pemimpin itu pernah

mengajukan tuntutan mereka kepada Majlis Pemesyuaratan Rakyat (MPR).

Page 74: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Namun, tuntutan mereka tidak mendapat solusi yang lebih baik. Sebab, tidak

mendapat dukungan dari para anggota parlemen lainnya. Partisipasi para elit

politik mendapat tekanan cukup besar dari komunitas Melayu Muslim. Mereka

diklaim sebagai kaum loyalis. Pada periode ketika terbentuk sistem demokrasi,

mereka mengalami kekecewaan terhadap pemerintah pusat, sehingga ada yang

memundurkan diri dan menjadi pemimpin sebuah pergerakan kemerdekaan.

Semenjak itu kaum ulama mengambil peran sebagai pemimpin komunitas,

bahkan dalam pergerakan massal menuntut keadilan. Walaupun, belakangan ini

ada di kalangan elit politik itu, di antara lain pernah menjabat sebagai wakil

menteri dalam negeri, menteri kesehatan, menteri luar negeri dan lainnya. Pada

umumnya mereka berpendidikan umum.112

Jika dilihat dari sisi ideologis, muncul kelompok yang berpendidikan

keilmuan umum113 dan ilmu agama sangat mempengaruhi perkembangan

keorganisasian dalam pergerakan, karena muncul pergerakan yang lebih

terkordinasi melalui organisasi yang lebih modern. Sikap politik di atas,

merupakan cerminan dari pemikiran yang muncul dari masyarakat dalam melihat

problematika yang ada. Secara umum sikap itu dapat dikategorikan sebagai

“separatis” dan “loyalis”. Yang disebut pertama adalah orang yang berpendidikan

112

Observasi di empat propinsi selatan Thailand.

113

Ada di kalangan mereka yang memanfaatkan pendidikan modern yang dirancang oleh pemerintah, dan banyak yang melanjutkan pendidikan di luar negeri, seperti di Timur Tengah, Malaysia dan Indonesia. Usaha melanjutkan pendidikan itu biasanya karena tidak mau ikut program pemerintah.

Page 75: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

mengangap bahwa Muslim Patani tidak akan dapat menjaga diri mereka sebagai

suatu komunitas etnis, serta tidak dapat meningkatkan kemajuan selama berada di

bawah control pemerintahan Bangkok. Pendirian ini berlandasan pada tujuan

akhir mereka, yaitu otonomi atau memisahkan diri dari pemerintahan. Kelompok

kedua, lebih menerima berada di bawah pemerintahan Thai dari pada melakukan

gerakan separatis. Menurutnya, masyarakat Melayu Muslim harus memanfaatkan

kesempatan yang diberikan pemerintah, bekerjasama dalam memecahkan

problem ekonomi, administrasi dan pendidikan.114 Di kalangan loyalis, muncul

kalangan terpelajar yang memberi arti bergesernya orientasi perjuangan mereka

yang tidak lagi berangkat dari Islam atau etnik. Tuntutan yang utama adalah agar

pemerintah memperlakukan sebagai warganegara Thai, bukan sebagai

warganegara kelas dua.

Tidak semua dapat dikategorikan sebagai loyalis seperti kelompok di atas,

karena yang dapat dimasukan ke dalamnya adalah kelompok yang cenderung

kepada fundamentalis, akibat dari munculnya perasaan terancam yang makin

mendalam oleh serangan dari luar solidaritas etnis sebagai orang Melayu Muslim,

bukan saja membangkitkan solidaritas sebagai suatu komunitas agama, melainkan

agama juga menjadi karakteristik mereka sebagai suatu etnis.

Gerakan fundamentalis itu muncul, di antaranya dalam gerakan dakwah dan

tarekat. Selain itu, muncul kelompok militan yang mengakui tidak berafiliasi

114 W. K Che Man, Melayu Muslim Selatan Thailand, dalam siri kajian: Minoriti Muslim di

Thailand, (Selangor: L. Mindan, Bandar Baru, 1998), h. 20

Page 76: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

dengan pergerakan lain, mereka semata terinspirasi oleh ajaran Al-Qur’an untuk

berperang di jalan Allah. Oleh sebab itu, sebagai kelompok yang tidak

berorientasi ideologi, tujuan mereka adalah mempertahankan agama Islam.

Peristiwa pembunuhan dan penculikan sering terjadi, terutama terhadap

masyarakat Thai-Budhis dan aktivis muslim menjadi hal yang sudah biasa, seakan

agama membenarkan semua itu. Kesucian, kebenaran dan norma agama yang

sebenarnya menjadi bagian dari tujuan pergerakan seiring bergesernya tujuan

politik pragmatis dengan ditunjang oleh pemahaman yang dipaksakan. Namun,

yang tampak jelas adalah masyarakat Melayu Muslim Patani sekarang berminat

terhadap penggunaan bahasa Thai dalam kehidupan sehari-hari, akibatnya

menyingkirkan bahasa Melayu menjadi tidak populer dan bahkan kurang

dipahami oleh generasi sekarang.

Sekian banyak penjelasan di atas, baik dalam aspek penggunaan bahasa dan

pendidikan memberi gambaran secara umum bagi masyarakat Melayu Muslim

sekarang, ternyata semakin menyurut identitas Melayu sebagai suatu etnik dan

kultural. Meski pada sisi lain masyarakat Melayu Patani mendapat beberapa

keuntungan lain. Di antaranya, kesempatan unutuk meneruskan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi dan terbuka. Hal inilah sedang berlangsung, karena

situasi dan kondisi sangat mendukung terbinanya asimilasi atau integrasi

masyarakat Melayu ke dalam masyarakat Thai.

Namun, segalanya tidak berarti berjalan dengan mulus. Beberapa faktor

penyebab bisa berasal dari kurangnya terbuka pihak pemerintah Thai atau dari

Page 77: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

sebagian masyarakat yang terus memerkuat cita-cita ke dalam pergerakan.

Terbukti, misalnya dapat dilihat dari sikap atau ucapan dari sebagian masyarakat

itu sendiri, meski diucapkan dalam bahasa yang implisit dan samar-samar sering

mengisyaratkan sebagai masyarakat yang sedang dijajah. Sikap itu merupakan

kelanjutan dari perasaan yang sudah terpendam sejak lama dan sekarang hanya

pada kalangan tertentu saja.

Perubahan atau variasi dari sikap politik Melayu Muslim terhadap pemerintah

berlangsung sempai sekarang, sesuai perubahan zaman dan situasi politik yang

diciptakan oleh pemerintah pusat sendiri. Secara sederhana dapat dikatakan

bahwa nasib politik masyarakat Patani sangat berkaitan dengan perkembangan

zaman dan evolusi negara Thailand. Karena itu, munculnya kecenderungan dalam

pergerakan Melayu Muslim yang lebih mengarah kepada kekerasan.

Gambaran kekerasan politik yang terjadi selama ini adalah refleksi dari

kebijakan politik yang dilakukan pemerintah dan apa bila tanggapan kekerasan itu

muncul dari masyarakat, pemerintah lebih memperketat pengawasannya.

Page 78: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengkaji dan meneliti dari beberapa organisasi yang penulis

kemukakan dalam tulisan di atas. Maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Masyarakat melayu muslim, adalah penduduk yang menenpati wilayah

perbatasan Thailand bagian selatan sekarang ini, yang dahulunya masyarakat

di daerah tersebut adalah penganut Hindu, Budha dan animisme. Kemudian

setelah Islam masuk dan berkembang disana, maka Isam banyak merubah

unsur animisme dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sehingga menjadi

ciri khas di wilayah tersebut. Pada sisi lain, sebutan melayu muslim memiliki

unsur politis, yakni membedakan dengan kaummayoritas di negara Thailand.

2. Masing-masing organisasi perjuangan melayu Patani mempunyai prinsip

perjuangan yang berbeda. Secara garis besar dapat di simpulkan bahwa;

Pemerintah Thai merupakan penjajah. Perjuangan mereka merupakan perang

suci atau jihad fisabilillah. Dan perjuangan mereka untuk kemerdekaan Patani

Darussalam.

3. Dan penyebab tuntutan kemerdekaan masyarakat Patani antara lain adalah;

- Karena dahulu Patani merupakan sebuah Negara Islam yang berdaulat

dan merdeka.

Page 79: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

- Tuntutan sejarah, yakni adanya sebua realitas dalam kehidupan sehari-

hari yang tidak bisa dipungkiri, seperti sejarah perbedaan bahasa, suku

bangsa, adat-istiadat dan sebagainya. Masyarakat Patani menyadari

bahwa mereka bukan orang Thai.

- Yang terpenting adalah tuntutan syariat yang menghantui kaum pemimpin

dan para ulama di Patani. Faktor tersebut paling menonjol sekali karena

pada umumnya penduduk Patani cenderung mempelajari Agama Islam

daripada pendidikan Umum. Misalnya bagi umat islam yang eklusif,

mereka merasa berdosa selama berada di bawah kekuasaan Non Islam.

4. Sehingga solusi dari hal tersebut, maka diperlukan reformasi pada bidang

pendidikan agama maupun pendidikan umum, yang semestinya lebih terbuka

dan di sesuaikan dengan perubahan zaman. Selain dari itu penggunaan bahasa

Thai dan Melayu diberbagai sekolah harus diterapkan.

B. Saran-saran

1. Perlunya meningkatkan prestasi serta SDM masyarakat Melayu Muslim

Patani, baik bidang agama maupun bidang keilmuan lainnya.

2. Dan bagi kaum intelektual dan separatis khususnya, perlu ditingkatkan

lagi jalur informasi dengan dunia internasional.

Page 80: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

3. Kepada politikus dan para cendikiawan Muslim Patani harus berusaha

semaksimal mungkin agar pemerintah pusat menangani permasalahan

yang terjadi di Patani.

4. Perlu ditingkatkan lagi taraf pendidikan, baik pendidikan umum maupun

agama demi membangkitkan kesadaran politik dan perkembangan zaman.

Page 81: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

DAFTAR PUSTAKA

A. Teeuw & D. K., Wyatt, Hikayat Patani: The Story of Patani, Martinus: The Hasgue, 1970

Abdullah, Shaghir, Sejarah Ringkas Syeikh Daud bin Abdullah al-Fatani, Akademi Islam: University Malaya, 1991

Abdullah, Taufik, (ed) Siddiqe Sharon, Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta: LP3ES, 1989, Cet. I

Abdulsyani, Sosiologi ‘Skematika Teori dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Anuar, Nik, Mahmud, Nik, Sejarah Perjuangan Melayu Patani, Malaysia: Universiti Kebangsaan Malaysia, 1999

Azra, Azyumardi, Prof., Dr., MA, Jaringan ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara, Bandung: Mizan, 1990

_______, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Jakarta: UIN Press, 2002

Barisan Bersatu Kemerdekaan Patani (BERSATU), Hidup Mati Bangsa Patani, Hak Cipta Majlis Permesyuaratan Rakyat Melayu Patani (MPRMP), (The Patani Malay Consultative Congress). Cet, 1, 1997

Bangnara, A, Patani Dahulu dan Sekarang, Penyelidikan Angkatan Al-Fathoni, Bangkok: 1977

Bashah, Abdul Halim, Raja Campa Dinasti Jembal dalam Patani Besar, Kelantan: Pustaka Reka, 1994

Bougas, A. Wayne, Patani Selama Pemerintahan Raja Hijau, 1584-1616, Patani: 1988

Chitmuad, Sawwani, Wattanatham Islam, Kebudayaan Islam, Bangkok: Senga Ru’chi’ra’ Amphorn, 1992, Cet. III

_______, Etknic Group: Thai Muslim, Bangkok: Senga Rucira Amphorn, 1988

Fathy Al-Fathoni, Ahmad, Pengantar Sejarah Patani, Alor Star: Pustaka Darussalam, 1994

Gotischack, Lous, Mengerti Sejarah, Jakarta: UI Press, 1986

Page 82: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Hall, D.G.E., Sejarah Asia Tenggara, Surabaya: Usaha Nasional, 1988

Hasjmy, A, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, Bandung: al Ma’rif, 1993

Hussein Tan Sri Ismail, (ed), Dunia Melayu dan Dunia Indocina, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1995

Ishak H. Abdullah, Dr., Islam di Nusantara, Khususnya di Tanah Melayu, Malaysia: Al-Rahmaniyah, 1990, Cet, I

Loman, Abdullah, Masjid Wadil Husein, Pattani: Mittrapaap, 1989

Lutfi, Isma’il, Dr., Islam Sassana Heang Santiphap, Pattani: Majlis al-Ilmi, 2004

Leenanon, Harn, Political Ideologi, Bangkok: Samnakpim Seusan, 1984

Madakakul, Seni, Sejarah Patani, Bangkok: Majlis Agama Islam Bangkok, 1996

Malulin, Caran, et.al, Look Muslim, Bangkok: University, 1996

Malulin, Imron, Dr., Analisis Konflik antara Muslim Patani dengan Pemerintah Thai, Bangkok: Islamic Akademy, 1995

Muhammad, H. Syamsul, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya, Jakarta: Lentera Basritama, 1999

Muthahhari, Murtadha, Masyarakat dan Sejarah, Bandung: Mizan, 1995

Nik Mahmud, Nik Anuar, Sejarah Perjuangan Melayu Patani, Malaysia: University Kebangsaan Malaysia, 1999

Omar, Ahmad Capakia, Dr., Politik Thai dan Masyarakat Islam di Selatan Thailand, Malaysia: Pustaka Darussalam, 2002

Phanchupeat, Cak, Political Institution, Bangkok: 2003

Phollawan, Kumphon, Sithi Manu’chon Nai Sangkom Thai, (hak asasi manusia di negara Thai) Bangkok, 1996

Phongsaphij, Ommara, Watthana’tham Sasena Le’ Chad Phan: Wikhra’ Sangkhom Thai Neumanut Witthaya, Bangkok: Chulalongkorn University, 1994

Pitsuwan, Surin, Islam di Muang Thai: Nasionalisme Masyarakat Patani, Jakarta: LP3ES, 1989

Page 83: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

_______, Islam and Malay Nationalism: a Case Study of the Malay Muslim of Southern Thailand, Bangkok: Thammasat University, 1985

PATRIOT, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Kebangsaan Melayu Patani, Bandung: LP4, 1983

Riza Sihbudi, (ed), Problematika Minoritas Muslim di Asia Tenggara, Jakarta: PPW-LIPI, 2000

Sasono, Adi, et.al, Solusi Islam atas Problematika Umat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998

Syukri, Ibrahim, Sejarah Kerajaan Melayu Patani, Kelantan: Majelis Agama Islam, 1958

Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, ed, 2 cet-7, Jakarta: Balai Pustaka, 1996

Watnanikorn, Anand, Pra’wat Muang Langkasuka Muang Patani, Sejarah Kerajaan Langkasuka dan Patani, Bangkok: Saeng Tian, 1983

Yuanzhi, Kong, Muslim Tionghoa Cheng Ho, Jakarta: Populer Obor, 2000

Zamberi, A. Malek, Mohd., Patani Dalam Tamadun Melayu, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1994

__________, Umat Islam Patani: Sejarah dan Politik , Malaysia: HIZBI, 1993

MAJALAH DAN SURAT KABAR Dailay News, Bangkok, 19 Juni 1980 Isma’il Lutfi, Islamic Guidance Post, ‘Edisi khusus’, Thailand: 2003, Oktober-

September, edisi ke-235 Islamia, Kerancuan Orientalis dalam Kajian Islam, Jakarta: Khairul Bayan, vol. III,

No. 1, 2006 Nasir Ramli, Nasib Umat Islam Patani, Panji Masyarakat, No. 685, 1991

Page 84: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Lampiran: 4

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang PRAKATA

KAMI para pemimpin dan pejuang Barisan Bersatu Kemerdekaan Patani (BERSATU) dan Komiti Perundingan Rakyat Melayu Patani (KPRMP) mengambil kesempatan sempena pembentukan Majlis Permesyuaratan Rakyat Melayu Patani (MPRMP) pada 8 dan 9 Safar 1418 (14 dan 15 Jun 1997) untuk menyampaikan seruan jihad kepada seluruh umat Islam dan semua pendukung Kebebasan dan penentangan penjajahan. Naskah ini menyentuh tentang kemunculan bangsa Melayu Islam Patani, sejarah kegemilangan dan kejatuhan kerajaannya, dan perjuangan pembebasan menentang penjajahan dan proses rejim Thai. Bagi kami, berjihad menentang penjajah kafir merupakan kewajiban setiap orang Islam. Ia tidak dapat dikompromi oleh mana-mana pihak. Kejayaan atau kegagalan perjuangan yang sedang digerakkan oleh bangsa Melayu Islam Patani kini juga akan memberi kesan kepada umat Islam umumnya dan bangsa Melayu khususnya. Percayalah, tidak keadaan yang lebih menyedihkan dari pada negara yang dijajah, bangsa yang dihina, dan agama yang diancam. Dalam keadaan sedemikian, kami merayu pertolongan dan kerjasama dari semua pihak. Mudah-mudahan pengorbanan dan jasa baik yang disumbangkan kepada kami akan diberi balasan yang setimpal di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya, tidak ada daya yang lebih kuat dari pada semangat jihad menentang penjajah asing. Jihad untuk agama bangsa, dan negara merupakan perjuangan yang tidak pernah mengenal erti kekalahan dalam sejarah tamadun manusia. Semoga Allah terus mempertingkatkan semangat dan aktiviti jihad kami. Wassalam Dr. Mahdi Daud Presiden BERSATU dan Presiden MPRMP Patani 10 Safar 1418 H.

Page 85: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Lampiran: 5

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang

IKRAR SIDANG PEJUANG-PEJUANG PATANI 31 hb. Ogos 1989

MUQDDIMAH

BAHAWA kami peminpin-pemimpin dan pejuang-pejuang pembebasan Patani dengan penuh semangat jihad dan perpaduan berikrar untuk meneruskan perjuangan kami sehingga mencapai kemerdekaan; MENYEDARI bahawa perjuangan ini adalah perjuangan hak asasi yang suci dan mulia yang memerlukan penggemblengan tenaga dan kerjasama seluruh rakyat; BAHAWA penyatuan tujuan dan penyelarasan tindakan telah dicapai dan dimeteraikan di kalangan pejuang-pejuang dengan penuh rasa tanggung jawab; MENYEDARI hakikat sejarah bahawa Patani pernah menjadi sebuah negara Islam yang merdeka dan berdaulat di Nusantara DAN sebagai menyahut kebangkitan rakyat demi mengembalikan hak dan kedaulatan negara Patani. DENGAN ini kami mengisytiharkan bahawa:

1. Perjuangan pembebasan Patani ialah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan mutlak dami mewujudkan sebuah negara Melayu Islam yang berdaulat;

2. Perjuangan kami adalah perjuangan jihad bersenjata yang diwajibkan oleh Islam dan didukung oleh rakyat Melayu Patani;

3. Kami menentang segala dasar polisi penjajah Thai yang senantiasa berusaha untuk menghapuskan akidah bangsa, bahasa, dan kebudayaan Melayu Patani;

4. Kami menentang segala bentuk penindasan, kezaliman dan pencabulan hak-hak asasi manusia sama ada dalam bentuk pembunuhan, penahanan tanpa perbicaraan, penganiayaan dan diskriminasi;

5. Kami menentang segala bentuk kerjasama oleh mana-mana pihak dengan penjajah Thai dalam mengambil faedah dan menikmati sumber-sumber ekonomi dari kekayaan bumi Patani;

6. Kami akan bertindak tegas terhadap mana-mana pihak yang bekerjasama dengan penjajah Thai yang dianggap mengkhianati perjuangan rakyat Patani;

7. Kami menggesa semua umat Islam membantu perjuangan suci kami; 8. Kami menyeru negara-negara dan pertubuhan-pertubuhan yang cintakan

kebebasan, keadilan, dan kedamaian supaya memberi sokongan moral dan material terhadap perjuangan rakyat Patani;

9. Kami akan bekerjasama dengan mana-mana gerakan pembebasan dan pencinta kedamaian di seluruh dunia terutamanya dengan gerakan-gerakan Islam.

Page 86: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Pengisytiharan ini adalah hasil daripada persidangan di atas yang dianjurkan

oleh pihak-pihak yang berkenaan dan dihadiri oleh pemimpin pertubuhan-pertubuhan pembebasan di bawah ini:

Barisan Nasional Pembebasan Patani (BIPP) Barisan Revolusi Nasional-Kongres (BRN-Kongres) Gerakan Mujahidin Patani (GMP) Patani United Liberation Organization (PULO) Semoga Allah memberi pertolongan perjuangan kami.

Lampiran: 6

PERLEMBAGAAN NEGARA MELAYU ISLAM PATANI

Page 87: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB SATU RAKYAT, NEGARA, DAN FALSAFAH

Perkara 1 Bangsa: Melayu Islam Patani, satu bangsa yang bebas merdeka dan ianya sebahagian dari pada Bangsa Melayu Nusantara Raya dan umat Islam sedunia Perkara 2 Nama negara: Negara Melayu Islam Patani Perkara 3 Falsafah negara: Melayu, Islam, Berperlembagaan

BAB DUA DASAR-DASAR ASASI NEGARA

Perkara 4 Dasar negara:

i. Kepercayaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala ii. Islam sebagai al-Din wa al-Daulah iii. Kedaulatan undang-undang iv. Ketuanan Melayu Islam Patani v. Keadilan dan kemakmuran

BAB TIGA

AGAMA, BAHASA, BENDERA, LOGO, BUNGA, LAGU, DAN IBU NEGARA Perkara 5

i. Agama Rasmi negara: Islam Ahli al-Sunnah wa al-Jamaah bermazhab Syafie

ii. Kebebasan Beragama: Dijamin oleh undang-undang Perkara 6 Bahasa Rasmi negara: Bahasa Melayu tulisan jawi, manakala bahasa Arab sebagai bahasa istimewa Perkara 7 Bendera negara: Merah, putih, hitam, hijau, dan kalimah Allahu-akbar berwarna putih Perkara 8 Logo negara: Allahu-akbar, dua pucuk meriam, dua tangkai padi (14 biji padi pada setiap tangkai). Enam helai daun padi dan perkataan Melayu, Islam, Berperlembagaan Perkara 9 Bunga negara: Bunga kenanga Perkara 10

Page 88: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Lagu negara: Patani Tanahairku Perkara 11 Ibu negara: Kuala Bekah

BAB EMPAT MATLAMAT NEGARA

Perkara 12 Matlamat negara:

i. Memerdeka dan mempertahankan kedaulatan; negara ii. Menjalankan pemerintahan Islam iii. Melaksanakan keadilan, kemakmuran, dan keamanan iv. Membangunkan negara dan bangsa yang berilmu beriman, dan beramal v. Mendapatkan keredaan Allah sebagai “Baldatun Taiyibatun wa Rabbun

Ghafur BAB LIMA

WARGANEGARA Perkara 13 Warganegara:

i. Melayu Islam Patani ii. Penduduk asal Patani yang Islam dan bukan Islam tertakluk kepada

undang-undang BAB ENAM

DASAR LUAR NEGARA Perkara 14 Dasar Luar negara: Bebas, damai, adil, dan saling hormat-menghormati

BAB TUJUH WILAYAH KEDAULATAN NEGARA

Perkara 15 Wilayah Kedaulatan negara: Wilayah-wilayah Patani Raya

BAB LAPAN HAK-HAK KEBEBASAN DAN KEWAJIPAN RAKYAT

Perkara 16 Hak-hak Kebebasan dan Kewajipan Rakyat:

i. Kebebasan rakyat dijamin oleh undang-undang ii. Kewajipan rakyat kepada negara tertakluk kepada undnag-undang

BAB SEMBILAN

UNDANG-UNDANG DAN PENTADBIRAN NEGARA

Page 89: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Perkara 17 Sumber Undang-undang Negara:

i. Al-Quran al-Karim ii. Al-Hadis al-Nabawi iii. Al-Ijmak iv. Al-Qias v. Maslahah umum vi. Dalil-dalil muktabar yang boleh dijadikan sumber hukun

Perkara 18 Keterbatalan Undang-undang: Undang-undang yang bertentangan dengan Syariah Islam terbatal dengan sendirinya Perkara 19 Pengagihan Kuasa Pentadbiran negara:

i. Kekuasaan perundangan ii. Kekuasaan perlaksanaan iii. Kekuasaan kehakiman

BAB SEPULUH KEKUASAAN PERUNDANGAN

Perkara 20 Kekuasaan Perundangan:

i. Majlis Ulama ii. Majlis Syura

Perkara 21 Ahli Majlis Ulama: Terdiri dari pada warganegara yang dipilih oleh Majlis Syura Perkara 22 Tanggung jawab Majlis Ulama: Mempastikan undang-undang negara menurut ketetapan undang-undang Perkara 23 Tempoh Jawatan Majlis Ulama: Diadakan secara berpanggal menurut ketetapan undang-undang Perkara 24 Pengesahan Undang-undang: Undang-undang yang diluluskan oleh Majlis Syura memerlukan pengesahan Majlis Ulama Perkara 25 Pindaan Undang-undang Undang-undang tidak boleh dipinda kecuali dengan persetujuan 2/3 (dua per tiga) dari pada ahli Majlis Syura

BAB SEBELAS MAJLIS SYURA

Page 90: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Perkara 26 Ahli Majlis Syura: Terdiri daripada mereka yang dipilih oleh warganegara yang layak mengundi Perkara 27 Tanggung jawab Majlis Syura: Merangka undang-undang, mengawasi presiden dalam pemerintah dan menluluskan belanjawan negara Perkara 28 Tempoh Jawatan Majlis Syura: Diadakan secara berpenggal menurut ketetapan undang-undang Perkara 29 Pemilihan Presiden dan Timbalan Presiden: Presiden dan Timbalan Presiden dipilih oleh ahli Majlis Syura; Perkara 30 Kebebasa Ahli Majlis Syura: Bebas untuk menerima dan membuat cadangan serta mengeluarkan pendapat dalam urusan pemerintahan negara Perkara 31 Hak Membuat Usul: Ahli Majlis Syura berhak mengundi tidak percaya kepada Presiden atau Majlis Pelaksanaan

BAB DUA BELAS MAJLIS PELAKSANAAN

Perkara 32 Ahli Majlis Pelaksanaan: Terdiri dari pada ahli Majlis Syura dan Majlis Ulama yang dilantik oleh Presiden Perkara 33 Pengangkatan Sumpah: Presiden, Timbalan Presiden, menteri-menteri, dan lain-lain jawatan perlu mengangkat sumpah memegang jawatan mereka dengan sighah yang ditentukan oleh Majlis Ulama Perkara 34 Tanggung jawab Majlis Pelaksanaan: Melaksanakan dan mengawasi perlaksanaan undang-undang akta-akta, peraturan-peraturan, belanjawan, dan urusan kenegaraan Perkara 35 Tanggung jawab Jemaah Menteri: Bertanggung jawab secara individu ke atas pentadbiran kementerian masing-masing dan bertanggung jawab secara bersama terhadap Majlis Syura Perkara 36 Kuasa dan Tugas Menteri: Ditentukan oleh peruntukan undang-undang

Page 91: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB TIGA BELAS

MAJLIS KEHAKIMAN Perkara 37 Tanggung jawab Majlis Kehakiman: Melaksanakan keadilan mengikuti hukum syariah dan undang-undang Perkara 38 Kelayakan Ahli Majlis Kehakiman: Lelaki dan perempuan Islam, baligh, berakal, adil, bijak, dan arif tentang hukum syariah dan undnag-undang Perkara 39 Susunan dan Pentadbiran Majlis Kehakiman: Ditentukan oleh hukum syariah dan peruntuk undang-undang

BAB EMPAT BELAS DASAR PENDIDIKAN NEGARA

Perkara 40 Asas Pendidikan negara:

i. Menanam roh tauhid, syariah dan akhlak ii. Menanam roh jihad iii. Menanam roh kemerdekaan

BAB LIMA BELAS

DASA-DASAR EKONOMI NEGARA Perkara 41 Dasar Ekonimi negara: Dasar ekonomi negara berasas kepada prinsip dan sistem ekonomi Islam, terletak kepada syariah dan undang-undang

BAB ENAM BELAS DASAR PERTAHANAN NEGARA

Perkara 42 Dasar Pertahanan negara: Angkatan bersenjata yang dibina atas akidah Islam dan yang mampu mempertahankan marwah dan kedaulatan negara serta mampu menyebarkan dakwah Islam

BAB KETUJUH BELAS SURUHANJAYA PILIHANRAYA

Perkara 43 Suruhanjara Pilihanraya negara: Dibentuk di bawah satu komiti tetap dan bebas untuk melaksanakan tugas-tugas urusan pilihanraya

Page 92: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

BAB LAPAN BELAS

HUKUM-HUKUM UMUM Perkara 44 Taqwim Rasmi negara: Taqwim hijrah Perkara 45 Pemindaan Perlembagaan: Perlembagaan tidak boleh dipinda, kecuali dengan melaui proses yang ditetapkan oleh undang-undang Perkara 46 Tempoh Jawatan Presiden: Presiden menjawat selama 5 (lima) tahun Perkara 47 Pewartaan Undang-undang: Syariah dan undang-undang perlu ditawarkan sebelum dikuat-kuasakan Perkara 48 Baca Ikrar: Bacaan ikrar kepada ahli Majlis Syura diketahui oleh Yang Di Pertua Majlis Syura

PERNYATAAN BERSAMA PENGESAHAN RANG PERLEMBAGAAN NEGARA MELAYU ISLAM PATANI

Bahawa sesungguhnya rang Perlembagaan negara Melayu Islam Patani telah dibentang dan bibahaskan dalam sidang Komiti Perundingan Rakyat Melayu Patani pada 28 dan 29 Muharam 1417 (15 dan 16 Jun 1996) diikuti dengan bacaan kedua pada 5 dan 6 Rabii al-Awal 1417 (20 dan 21 Julai 1996) serta bacaan ketiga pada 2 dan 3 Jamadu al-Ula 1417 (14 dan 15 September 1996) dengan mengambil persetujuan mengesahkannya secara syura dan menandatangani pernyataan ini oleh pengurusi dan ketua-ketua parti seperti yang berikut:

1. Pengurusi Komiti Dr. Mahdi Daud

2. Barisan Revolusi Nasional (BRN) Ibn Qasim

3. Barisan Islam Pembebasan Patani (BIPP) Badri Hamdan

4. Gerakan Ulama Patani Abn Auf

5. Barisan Revolusi Nasional-Kongres (BRN-Kongres) Nusa Jalil Abdul Rahman

6. Patani United Liberation Organization (PULO) Hashim Abdul Rahman

7. Gerakan Mujahidin Patani (GMP) Sadi Hakiki

Page 93: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

8. Patani United Liberation Organization 88 (PULO ‘88) Muhammad ibn Muhammad

9. Pegerusi Sidang Wahyu al-Din Muhammad

10. Setiausaha Komiti Abu Bushra

Lampiran: 7

MAJLIS PEMESYUARATAN RAKYAT MELAYU PATANI

BAB SATU NAMA, MATLAMAT, DAN STATUS

Perkara 1 Nama: Majlis Pemesyuwaratan Rakyat Melayu Patani Perkara 2 Matlamat:

Page 94: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Membentukkan Pusat Mesyuarat Umat Melayu Islam Patani atau Parlemen atau Majlis Syura selaras dengan tuntutan Perlembagaan negara Melayu Islam Patani Perkara 3 Status: Majlis Tertinggi Pembuat Dasar Negara

BAB DUA DASAR-DASAR ASASI NEGARA

Perkara 4 Dasar-dasar:

i. Mewujudkadkan kesatuan fikiran dan pelaksanaan untuk kemerdekan negara

ii. Mewujudkan stuktur negara yang berpaksikan Islam iii. Membentuk dasar-dasar negara iv. Menjadi asas kepada penubuhan sebuah Majlis Syura atau Parlemen

negara Melayu Islam Patani yang merdeka dan berdaulat

BAB TIGA STRUKTUR MAJLIS PEMESYUARATAN

Perkara 6 Dewan Majlis Permesyuaratan:

1. Dewan Ulama; Keanggotaannya tidak melebihi 3 orang dari setiap sebuah parti atau gerakan yang disahkan oleh Dewan Syura

2. Dewan Syura; Keanggotaannya tidak melebihi 10 orang wakil dari setiap parti atau gerakan

Carta Struktur Majlis Permesyuaratan Dewan Ulama Dewan Syura Ketua Setiausaha Urusetia Majlis Permesyuaratan Pengarah Dewan Ulama Pengarah Dewan Syura Perkara 7 Amanah dan tanggung jawab Dewan Ulama:

1. Mentafsir dan menjelaskan hukum-hukum Islam dan mengeluarkan fatwa-fatwa

2. Mengesah, menolak atau membatalkan keputusan Dewan Syura dengan hujah yang jelas dan nyata berasaskan syariah Islam atau amalan-amalan atau dalil-dalil yang sahih dalam tempoh sebulan

3. Mengesahkan perlantikan Presiden dan Timbalan Presiden

Page 95: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

4. Memberi nasihat kepada Presiden dan Timbalannya dalam aspek-aspek Islam yang menjuruskan kepada proses perlaksanaan “Islam sebagai al-Din wa al-Daulah”

Perkara 8 Amanah dan tanggung jawab Dewan Syura

1. Menggubal dan meluluskan undang-undang, akta-akta, dan peraturan-peraturan

2. Mengemukakan rang undang-undang, akta-akta, dan peraturan-peraturan yang diluluskan ke Dewan Ulama untuk disahkan dan ditandatangani oleh Presiden dalam tempoh 3 (tiga) minggu

3. Melulus atau menolak kuasa-kuasa darurat atau kuasa-kuasa perlu yang diminta Presiden

4. Melulus badan-badan berkanun, agensi-agensi, dan institusi-institusi 5. Membahas dan meluluskan dasar-dasar kewangan dan belanjaan negara 6. Memilih dan melucutkan jawatan Yang Di-Pertua Dewan Syura dan naib-

naibnya 7. Memilih dan melucutkan jawatan ahli-ahli Majlis Dewan Ulama 8. Memilih dan melucutkan jawatan Presiden dan Timbalannya 9. Mengesahkan perlantikan anggota-anggota Majlis Perlaksanaan 10. Melaksanakan dan sumpah jawatan serta menyimpan rahasia 11. Berhak membahas usul undi tidak percaya dalam sidang khasnya

Perkara 9 Amanah dan tanggung jawab yang Di Pertua dan Timbalan-timbalan:

1. Bertanggung jawab memimpin persidangan Dewan Syura dan Dewan Ulama menurut peruntukan peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur dewan-dewan

2. Mempastikan kelician perjalanan persidangan dan pentadbiran Jabatan Urusetia

3. Menegur, melarang dan menghukum ahli-ahli dewan yang tidak patuh kepada peraturan-peraturan, prosedur-prosedur, dan tata tertib persidangan

4. Mengemukakan semua resolusi, keputusan, rang undang-undang, akta-akta, dan peraturan-peraturan yang telah diluluskan oleh sidang dalam tempoh 3 (tiga) minggu

5. Menyimpan rahasia keputusan persidangan, kecuali kenyataan umum yang tidak mempunyai implikasi politik

Perkara 11 Amanah dan tanggung jawab Setiausaha Urusetia:

1. Memestikan pentadbiran Majlis Permesyuaratan berada dalam tahap terbaik 2. Bersedia pada bila-bila masa untuk menguruskan persidangan Majlis 3. Menyedia dan menyiapkan semua kertas persidangan Majlis 4. Mencatat butir-butir persidangan, membuat minit mesyuarat, dan menghantar

warkah notis persidangan kepada semua ahli Majlis 5. Menyimpan semua dokumen, fail persidangan, dan rahasia negara

Page 96: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

6. Merahasiakan semua keputusan dan resolusi persidangan dewan-dewan, kecuali yang dibenarkan oleh peraturan dan undang-undang

7. Mengambil dan melantik kakitangan Jabatan Urusetia dengan persetujuan dari Yang Di-Pertua Majlis

Perkara 12 Majlis Perlaksanaan Permesyuaratan: Majlis Perlaksanaan permesyuaratan terdiri dari pada:

1. Seorang Presiden dan seorang Timbalan Presiden 2. Beberapa orang jemaah kepimpinan yang bertaraf eksekutif yang dilantik oleh

Presiden Perkara 13 Amanah dan tanggung jawab Presiden:

1. Mempunyai hak dan kewajiban amanah kepimpinan tertinggi dalam semua aspek perlaksanaan pentadbiran negara

2. Melaksanakan dasar-dasar, keputusan, dan resolusi yang telah diputus dan disahkan

3. Membentuk jemaah kepimpinan diperingkat pusat dan melantik perwakilan luar negeri serta mengesahkan perlantikan gubenur wilayah

4. Merombak dan melucutkan jawatan jemaah kepimpinan pusat dan perwakilam luar negara

5. Mengadakan perhubungan diplomatik dengan negara luar, memateraikan perjanjian persefahaman, dan kerjasama pelbagai hal sama ada dengan kerajaan atau pertubuhan antara bangsa dan sebagainya

6. Menerima perwakilan luar negeri 7. Mengisytiharkan kuasa-kuasa darurat, perang dan damai dengan persetujuan

dan pengesahan Majlis 8. Mengurniakan pangkat kebesaran, tanda-tanda kehormatan, dan gelaran

negara 9. Menganugerahkan pengampunan terhadap kesalahan tertentu menurut

undang-undang dengan pengesahan Dewan Ulama Perkara 14 Amanah dan tanggung jawab Timbalan Presiden:

1. Memangku tugas Presiden sekiranya Presiden berkeuzuran atau berada di luar negara

2. Membantu Presiden dalam semua hal kepimpinan 3. Memangku jawatan Presiden sekiranya Presiden meninggal dunia selama

tidak melebihi 90 (sembilan puluh) hari

BAB EMPAT SYARAT-SYARAT KELAYAKAN

Perkara 15 Syarat-syarat kelayakan ahli Majlis Permesyuaratan:

Page 97: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

1. Lelaki dan perempuan muslim, berbangsa Melayu, warganegara Patani dan berumur tidak kurang dari pada 25 (dua puluh lima) tahun

2. Berakhlak mulia, berilmu, dan beramal salih serta beriltizam dengan ajaran Islam, adil serta menurut undang-undang, memahami hukum-hukum Syariah Islamiah, dan perlembagaan negara

3. Mempunyai kesihatan yang baik serta berkemampuan menjalankan tugasnya Perkara 16 Syarat-syarat kelayakan Presiden dan Timbalan Presiden: Di samping syarat-syarat di atas (perkara 15), syarat tambahan khusus kepada Presiden dan Timbalan Presiden adalah seperti yang berikut:

1. Lelaki berumur 40 (empat puluh) tahun ke atas 2. Mempunyai latar belakang yang cemerlang dalam perjuangan, jihad, dakwah,

dan perkhidmatan kepada masyarakat dan negara 3. Mengangkat sumpah memegang jawatan dengan sighah yang ditentukan oleh

Dewan Ulama

BAB LIMA PEMBUBARAN MAJLIS PEMESYUARATAN

Perkara 17 Pembubaran Dewan Ulama atau Dewan Syura atau kedua-duanya boleh dilakukan melalui proses yang berikut:

1. Pembubaran Dewan Syura dengan permintaan Presiden serta persetujuan Dewan Ulama

2. Pembubaran Dewan Ulama oleh Presiden dengan persetujuan 2/3 (dua per tiga) ahli Dewan Syura

3. Pembubaran Dewan Syura oleh Presiden karena sebab-sebab pilihanraya, darurat atau perubahan Majlis Permesyuaratan kepada status Parlemen Negara Melayu Islam Patani dengan persetujuan 2/3 (dua per tiga) ahli Majlis Permesyuaratan Rakyat Melayu Patani.

CACATAN Bahawa sesungguhnya rang penubuhan Majlis Permesyuaratan Rakyat Melayu Patani ini dibentang dan dibahaskan untuk bacaan pertama dalam sidang Komiti Perundingan Rakyat Melayu Patani pada 12 Rejab 1417 (23 November 1996). Syaban 1417 (4 Januari 1997). Setelah bacaan ketiga pada 21 Syawal 1417 (1 Mac 1997) pengesahan secara syura dibuat serta ditandatangani oleh pengerusi dan semua ketua parti.

LEMBANG NEGARA MELAYU ISLAM PATANI

Page 98: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

LOGO NEGARA MELAYU ISLAM PATANI

BENDERA NEGARA MELAYU ISLAM PATANI

HURAIAN LAMBANG NEGARA Lambang Negara: Lambang negara ialah tanda yang mengenalkan sesebuah negara. Negara Melayu Islam Patani mempunyai lambang negaranya seperti yang dipaparkan di atas. Ia merupakan satu bulatan luar berwarna emas dan satu lagi bulatan dalam yang berwarna perak. Dalam bulatan luar sebelah atas ditulis nama negara dengan huruf jawi, iaitu negara Melayu Islam Patani. Di sebelah bawah dalam bulatan luar terdapat nama negara dengan huruf rumi. Dalam bulatan dalam di sebelah atas ditulis perkataan Allahu-akbar berwarna merah dalam khat dewan, sementara di bawahnya terletak dua pucuk meriam berwarna biru. Setiap pucuk meriam bertayar hitam dan batang penariknya berwarna hitam. Di sebelah kanan dan kiri Allahu-akbar dihiasi dengan tangkai padi dan tiga helai daunnya berwarna hijau. Umpi setiap tangkai padi terletak di hujung reben yang berbentuk satu pertiga bulatan dan mempunyai warna merah, putih, hitam, hijau, dan kuning. Reben bahagian yang berwarna hijau dan berbirai kuning, ditulis perkataan Melayu, Islam, berperlembagaan dalam bentuk khat kufi berwarna putih.

PENGERTIAN LAMBANG NEGARA

Bulatan: Bulatan melambangkan kesempurnaan, kemajuan, dan kepatuhan. Ini bermaksud bahawa pemimpin dan rakyat Melayu Islam Patani mempunyai azam untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang sempurna dan maju. Di samping itu, mereka berhasrat untuk membendung bangsa Melayu Patani supaya senantiasa mematuhi ajaran Islam dan mengikuti nilai-nilai murni budaya Melayu. Allahu-akbar: Kalimah Allahu-akbar berarti Allah Yang Maha Agung, iaitu Tuhan yang menciptakan sekalian alam; Tuhan yang melaksanakan segala kuasa; dan Tuhan yang menentukan semua keadaan. Oleh yang demikian, Allahu-akbar melambangkan kekuatan, kebesaran, dan ketinggian, dan sudut duniawi mahupun ukhrawi. Kepada Allah jua menjadi tumpuan dan matlamat negara Melayu Islam Patani. Tangkai Padi: Tangkai pada melambangkan bahawa padi adalah makanan asas bagi rakyat Patani. Bilangan sebanyak empat belas biji dalam setangkai padi mencerminkan bilangan wilayah dan kawasan yang bernaung di bawah kerajaan Patani pada suatu masa dahulu.

Page 99: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Daun Padi: Tiga helai daun padi di sebelah kanan membawa pengertian perkataan iman, Islam, dan ihsan; sementara tiga helai daun padi di sebelah kiri membawa pengertian perkataan aqidah, syariah, dan akhlak. Pengertian-pengertian perkataan tersebut menjadi garisan asas bagi mewujudkan sebuah negara yang bertamadun dan sebuah masyarakat yang bertaqwa. Meriam: Dua pucuk meriam melambangkan sejarah kegemilangan Patani pada satu zaman yang lalu, terutamanya pencapaian dari segi teknologi senjata dan kekuatan tentara. Sepucuk yang di sebelah kanan melambangkan meriam yang diberi nama Seri Patani dan sepucuk yang di sebelah kiri melambangkan meriam yang diberi nama Seri Negara. Kedua-dua pucuk meriam tersebut dianggap sebagai meriam yang terbesar dan terbaik pernah dicipta di Patani. Reben: Reben yang berwarna merah, putih, hitam, dan hijau melambangkan bendera Negara Melayu Islam Patani. Perkataan “Melayu” mencerminkan falsafah negara, yaitu Negara Melayu Islam Patani adalah sebuah negara kepunyaan penduduk yang berbangsa Melayu, berbahasa Melayu, dan berbudaya Melayu. Islam: Perkataan “Islam” mencerminkan falsafah negara, iaitu Negara Melayu Islam Patani ialah sebuah negara yang dibina di atas lunas-lunas Islam yang mana Negara Melayu Islam Patani bersedia mempertahankan dan mempertingkatkan kemuliaan dan keagungan Islam. Hanya kerana Islam sahajalah menjadi tumpuan kewujudan negara. Ini bererti bahawa hanya mereka yang beragama Islam sahaja yang berhak memiliki Negara Melayu Islam Patani. Berperlembagaan: Perkataan “berperlembagaan” mencerminkan falsafah negara, iaitu Negara Melayu Islam Patani adalah sebuah negara yang menjadikan perlembagaan sebagai garis panduan dalam pembentukan segala struktur dan sistem negara.

HURAIAN BENDERA NEGARA Bentuk, Ukuran, dan Warna Bendera

Bendera Negara Melayu Islam Patani, seperti yang dipamirkan di atas, berbentuk segi empat bujur yang mana bendera biasa berukuran seperti berikut: panjang keseluruhan 72 inci dan lebar leseluruhan 36 inci. Bahagian panjang bendera dibahagikan kepada dua bahagian, iaitu bahagian kenannya 48 inci (dua pertiga) dan bahagian kirinya 24 inci (satu pertiga). Bahagian lebar bendera, di sebelah kanannya dibahagikan kepada tiga bahagian, setiap bahagian lebarnya 12 inci (satu pertiga), sementara di sebelah kirinya tidak mempunyai sebarang pembahagian, iaitu lebar

Page 100: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

kekal 36 inci. Setiap bahagian di sebelah kanan bendera diwarnakan dengan warna merah di bahagian atas, putih di bahagian tengah, dan hitam di bahagian bawah. Di sebelah kiri bendera, diwarnakan dengan warna hijau dan di tengahnya dengan kalimat Allahu-akbar berwarna putih.

PENGERTIAN BENDERA NEGARA Bendera: Negara bendera negara ialah panji-panji yang berbentuk segi empat bujur yang dikibarkan sebagai identity dan tanda kedaulatan sesebuah negara. Bendera Negara Melayu Islam Patani mempunyai empat warna. Keseluruhan bentuk segi empat bendera adalah hasil percantuman empat helai segi empat kecil. Bentuk segi empat itu sendiri membawa pengertian kejujuran dan kemenangan. Warna Merah: Warna merah merupakan warna yang selalu dikaitkan dengan warna darah. Warna merah melambangkan keberanian, kemenangan, dan keutuhan. Warna Putih: Warna putih adalah warna yang dibandingkan dengan warna susu. Warna putih mencerminkan kesucian, kebebasan, dan keamanan. Warna Hitam: Warna hitam merupakan warna yang dikaitkan dengan warna Kaabah. Warna hitam melambangkan kesyukuran, kesabaran, dan keteguhan. Warna Hijau: Warna hijau adalah warna yang biasanya dikaitkan dengan warna batu zamrud. Warna hijau mencerminkan kesuburan, kesenangan, dan kemajuan. Warna Kuning: Warna kuning merupakan warna yang dikaitkan dengan warna belerang. Warna kuning melambangkan kesenian, kematangan, dan kemuliaan. Warna Biru: Warna biru adalah warna yang dikaitkan dengan warna langit dan laut. Warna biru mencerminkan kecekalan, kemahiran, dan kejujuran. Allahu-akbar: Sila lihat pengertian kalimah Allahu-akbar di atas

HURAIAN BUNGA NEGARA Bunga Negara:

Page 101: Oleh : Fadinla Da-oh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19535/1/FADINLA... · Teman-teman kelas Jinayah Siyasah angkatan 2003, ... Pegawai

Bunga negara dipilih menjadi bunga kebangsaan Negara Melayu Islam Patani karena ia adalah sejenis bunga yang mempunyai sifat-sifat istimewa termasuk; bau harum, warna hijau kekuningan yang melambangkan kesuburan dan kemuliaan, rupa cantik, ukuran sederhana, dan menjadi kegemaran ramai. Selain itu, pokok kenanga besar, tinggi, tegak, dan sesuai dengan iklim bumi Patani. Manakala bunganya kembang menunduk mencerminkan tingkah laku yang lemah lembut dan tawaduk. Bunga kenanga berperanan penting dalam upacara-upacara budaya Melayu semenjak turun-menurun lagi. Ia selalu digunakan untuk menghias sanggul-sanggul wanita Melayu Islam Patani.