oJan 0Peb Mar Apr -Cl JUI 1..9--::O:- :::-s-e-p-.-=-...

3
.3elasa ., Pikiran Rakyat o Rabu ':J Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu 234 S 5789 10 11 ~ 13 14 1S 13 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 o Jan 0 Peb 0 Mar 0 Apr 0 Mei (.) Jun -Cl JUI 0 1.. 9 "- s--::O::::-s-e-p-.-=--O-k-t --,O=--N-o-v----- "' ••b""""=.,.,;;;..,...,""""=;;.......;,,"""",.;;;~~_ .. -see .,.","" •••'_"' ...., ••, •..".,,, •••.. w,"',, •••. "'. Catatan dari World Expo 2010 Shanghai eina T ANGGAL 10 Maret 2010 pukul 7.10 waktu setempat (6.10 WIB) untuk pertama kalinya kaki menginjak daratan Cina, te- patnya Kota Shanghai. Saya datang ke Shanghai atas un- dangan Shanghai Wai Guo Yu Da Xue (Shanghai Internatio- nal Studies University/SISU). SISU mengundang saya se- bagai guru bahasa Indonesia. Saya datang sebagai utusan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran (Unpad) yang be- kerja sama dengan SISU. Saya ditugasi mengajarkan bahasa Indonesia kepada siswa (isti- lah mereka bukan mahasiswa seperti di negara kita) semes- -ter 2 dan semester 4, yang mereka sebut dengan kelas 1 dan kelas 3 yang berjumlah 27 orang. Tugas saya di SISU berakhir 30 Juni 2010. Shanghai merupakan kota terbesar kedua di Cina setelah Beijing. Status Kota Shanghai seperti provinsi Jakarta, Aceh, dan Yogyakarta, yaitu daerah khusus. Kekhususan ini ber- kaitan dengan perkembangan- nya sebagai pusat perdagang- an dan industri pertama bagi negaraRRC. Tentu saja sebagai pusat in- dustri dan perdagangan, Kota Shan hai diserbu penduduk dari da am dan uar kota. Aki- batnya, yang bermukim di Shanghai semakin banyak. Dampak yang muncul sudah pasti, yaitu polusi industri dan kaitannya. Oleh karena itu, permasalahan hidup dan ke- hidupan kota semakin rumit. Untuk mengatasi permasalah- an itulah, "pameran pemba- ngunan" bertaraf internasio- nal ini diselenggarakan de- ngan tema besar, "Better City, Better Life", (Kota yang Lebih Baik, Kehidupan yang Lebih Baik). ** PAMERAN industri berta- raf internasional dengan tajuk World Expo diadakan perta- ma kali di London pada tahun 1851. Sejak itu, World Expo menjadi ajang pameran pem- bangunan bidang ekonomi, il- mu pengetahuan, teknologi, dan juga kebudayaan. World Expo kali ini diselenggarakan di negara berkembang, Cina. Penyel raan tahun ini merupakan yang pertama di negara berkembang. Oleh ka- rena itu, Cina memilih Shang- hai sebagai tempat penyeleng- garaan. World Expo 2010 Shanghai Cina temyata memecahkan ti- ga rekor penyelenggaraan World Expo yang telah ber- '-. Kliping Humas Unpad 2010

Transcript of oJan 0Peb Mar Apr -Cl JUI 1..9--::O:- :::-s-e-p-.-=-...

.3elasa.,

Pikiran Rakyato Rabu ':J Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu

2 3 4 S 5 7 8 9 10 11 ~ 13 14 1S13 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30o Jan 0 Peb 0 Mar 0 Apr 0Mei (.) Jun -Cl JUI 0 1..9"-s--::O::::-s-e-p-.-=--O-k-t--,O=--N-o-v-----

"'•• b""""=.,.,;;;..,...,""""=;;.......;,,"""",.;;;~~_.. -see .,.","" •••'_"' ....., •• , •..".,,, •••..w,"',, •••. "'.

Catatan dariWorld Expo 2010Shanghai eina

T ANGGAL 10 Maret2010 pukul 7.10 waktusetempat (6.10 WIB)

untuk pertama kalinya kakimenginjak daratan Cina, te-patnya Kota Shanghai. Sayadatang ke Shanghai atas un-dangan Shanghai Wai Guo YuDa Xue (Shanghai Internatio-nal Studies University/SISU).

SISU mengundang saya se-bagai guru bahasa Indonesia.Saya datang sebagai utusanFakultas Sastra UniversitasPadjadjaran (Unpad) yang be-kerja sama dengan SISU. Sayaditugasi mengajarkan bahasaIndonesia kepada siswa (isti-lah mereka bukan mahasiswaseperti di negara kita) semes-

-ter 2 dan semester 4, yangmereka sebut dengan kelas 1dan kelas 3 yang berjumlah 27orang. Tugas saya di SISUberakhir 30 Juni 2010.

Shanghai merupakan kotaterbesar kedua di Cina setelahBeijing. Status Kota Shanghaiseperti provinsi Jakarta, Aceh,dan Yogyakarta, yaitu daerahkhusus. Kekhususan ini ber-kaitan dengan perkembangan-nya sebagai pusat perdagang-an dan industri pertama baginegaraRRC.

Tentu saja sebagai pusat in-dustri dan perdagangan, KotaShan hai diserbu penduduk

dari da am dan uar kota. Aki-batnya, yang bermukim diShanghai semakin banyak.Dampak yang muncul sudahpasti, yaitu polusi industri dankaitannya. Oleh karena itu,permasalahan hidup dan ke-hidupan kota semakin rumit.Untuk mengatasi permasalah-an itulah, "pameran pemba-ngunan" bertaraf internasio-nal ini diselenggarakan de-ngan tema besar, "Better City,Better Life", (Kota yang LebihBaik, Kehidupan yang LebihBaik).

**PAMERAN industri berta-

raf internasional dengan tajukWorld Expo diadakan perta-ma kali di London pada tahun1851.Sejak itu, World Expomenjadi ajang pameran pem-bangunan bidang ekonomi, il-mu pengetahuan, teknologi,dan juga kebudayaan. WorldExpo kali ini diselenggarakandi negara berkembang, Cina.Penyel raan tahun inimerupakan yang pertama dinegara berkembang. Oleh ka-rena itu, Cina memilih Shang-hai sebagai tempat penyeleng-garaan.

World Expo 2010 ShanghaiCina temyata memecahkan ti-ga rekor penyelenggaraanWorld Expo yang telah ber-

'-.

Kliping Humas Unpad 2010

PENGUNJUNG World Expo dengan latar belakang jembatan Lu Po Sungai Ho Pu yang membelah area World Expo 2010 Shang-hai Cina."

langsung sejak 159 tahun lalu.Rekor pertama, waktu pamer-an terlama (184 hari). Rekorkedua, peserta terbanyak (242negara dan organisasi interna-sional). Rekor ketiga, area ter-luas (5.28 kmz) atau sekitar740 lapang sepak bola stan-dar. Mungkinjuga rekor ke-empat, jumlah pengunjung di-perkirakan akan mencapai100 juta orang, baik dari da-lam maupun dari luar negeri -bisa saja karena RRC mempu-nyai rekor penduduk terba-nyak di dunia.

Walaupun pameran dise-lenggarakan di sepanjang Su-ngai Huang Pu yang ada didaerah Pudong dan Puxie, Pe-

. merintah Kota Shanghai tidakhanya memperhatikan lokasipenyelenggaraan, tetapi selu-ruh bagian Kota Shanghai ju-ga ikut dipercantik. Sejak ber-tahun-tahun lalu, PemerintahKota Shanghai telah memper-siapkan pameran itu dalamberbagai bidang, selain tentusaja mempersiapkan lahanyang bukan main luasnya(5,28 krnz). Dengan tiket ma-suk seharga 160 RMB (yuan),saya berkeliling selama duabelas jam hingga kelelahandan ternyata tidak bisa meng-unjungi seluruh paviliun yangada.

Entah dengan dana berapa,pemerintah kota memperbaikidan membangunjalan-jalan

layang, mengadakan angkut-an, membangun taman, mem-bangun paviliun, dan memba-yar para pekerja. Seorang pe-kerja sukarelawan (kebanyak-an mahasiswa) yang bekerjabaik di lokasi pameran mau-pun di luar lokasinya diupah 8RMB yang sama dengan seki-tar Rp 1O.760/jam. Rata-ratamereka bekerja 10-12 jam. De-ngan uang yang didapat seha-ri, mereka dapat 15sampaidengan 20 kali makan di kan-tin kampus.

Untuk mempercantik kotadan mendukung hajatan in-ternasional itu, pohon sudahbesardipindahkan, entah darimana, ke sepanjangjalan yangada di Shanghai, baik jalanyang akan terlewati wisatawanmaupun yang tidak terlewati.Pemindahan pohon besar danpembuatan taman dilakukansampai akhir April menjelangpembukaan pameran. Pohonyang sedang berpuasa padamusim dingin itu dibangun-kan, dicukur, lalu ditancapkandi tempat baru an disiramisecara berkala. Kini banyakpohon yang tidak kuasa hidupdi tempat barunya, tetapi se-gera diganti dengan yang barnoleh "dinas pertamanan" KotaShanghai, pokoknya semuaharus hijau. Kata pembohongbesar, tidak ada sejengkal ta-nah pun yang luput dari tana-man dan bunga, bahkan ada

yang mengartikan hijau secaraharfiah. Oleh karena itu pula,ada beberapa atap bangunanyang terlihat dari jalan layangdihijaukan dengan karpet, bu-kan dengan rumput atau tana-man kecillainnya.

Better city, better life.Shanghai siang hari hijau ber-bunga, malam hari bertebarancahaya lampu dari gedung-ge-dung tinggi. Bak pemain sulapatau penyihir, segala usaha di-lakukan dengan maksimal.Persimpangan-persimpanganjalan layang dijadikan taman.Taman tidak asal ada bunga,tetapi ditata dengan rapi danindah dengan berbagai jenisdan warna bunga. Tidak adasampah di jalan dan di sungai,tetapi polusi air dan polusiudara masih tinggi. Air sungaiberwarna abu-abu pekat. Ja-rak pandang kota hanya bebe-rapa kilometer walaupun da-lam cuaca cerah. Namun yangpenting adalah, usaha sudahdilaksanakan semaksimalmungkin.

**SEPANDAI-PANDAI-

NYA tupai melompat, pastiada yang pernah keseleo. Ten-tu saja ada yang luput dariprojek itu. Kolong jalan-jalanlayang yang tidak ditanami di-jadikan sarana parkir ataubahkan garasi. Bahkan, adajalan layang menerobos apar-temen dan di atas bangunan

bertentangan de gan perlin-dungan warga. Pada pihaklain, apartemen . ang terlewatijalan layang, baik jalan kereta(metro) maupunjalan mobil,dilindungi dengan peredamsuara. Barangkali mereka sa-ngat yakin pada teknologikonstruksi jalan layang yangmereka miliki.

Berhubungan dengan pela-yanan kepada publik, seluruhnamajalan ditulis dalam duabahasa, bahasa Tionghoa danbahasa Inggris. Selain itu, na-majalanjuga disertai arah an-gin. Begitu pula ama-namatempat lain yang disediakanuntuk masyarakat, seperti sta-siun. Tanpa pemandu wisatapun dan tanpa menguasai ba-hasa Tionghoa p n, wisat-awan akan denga mudahdan murah mencapai tujuantanpa tersesat, apalagi kalaumemakai metro yang hanyalewat permukaan tanah jikaakan menyusup ke bawah ta-nah sekitar 16 meter atau"melayang" ke jalan layangyang tingginya antara 8 sam-pai 16meter.

Ada sebelas jalur metro de-ngan nama Metro Line 1 sam-pai dengan Metro Line 11me-nuju berbagai tempat. Kesebe-las jalur itu memiliki warnamasing-masing yang berbedadengan lainnya -entah warnaapa saja karena sa. a buta war-na. Selain diberi warna, setiap

gerbong dirangkai sesuai de-ngan jalurnya. Pada setiapstasiun dan juga di dalammetronya, selalu ada peta per-jalanan yang ditulis lengkapdan juga disuarakan dalamdua bahasa, penumpang su-dah melewati stasiun mana,sekarang berada di mana, danberikutnya stasiun apa. Apala-

. gi pada jalur baru (10 dan 11),di dalam metro itu ada layarmonitor perjalanan memakaicahaya lampu. Stasiun yangsudah terlewati berwarna me-rah, yang sedang berjalan ku-ning, dan yang sedang ditujuhijau. Kesebelas metro datangdan pergi setiap lima menitsekali. Tidak pernah ada met-ro datang terlambat.

**SEBAGAI partisipasi da-

lam ajang pameran bertarafinternasional yang berlang-sung 1Mei 2010 sampai de-ngan 31 Oktober 2010 ini, In-donesia telah memulai pem-bangunan paviliun di arealWorld Expo 2010 ShanghaiCina sejak 20 September 2010dan baru betul-betul beres be-berapa hari setelah W.orld Ex-po resmi dibuka. Paviliun In-donesia yang terletak di ZonaB dibangun di atas lahan seki-tar 4000 mz dengan tema ke-bhinekatunggalikaan (ecodi-versity). Melalui pameran initampaknya Indonesia berusa-ha menjual cerita untuk me-ningkatkan citra bangsa da-lam arsitektur bangunan yangserbabambu.

Paviliun serbabambu ini di-harapkan dapat menggambar-kan kesatuan dan keunikanbangsa Indonesia yang terdiriatas berbagai etnik, juga un-tuk menunjukkan potensisumber daya alam, budaya,industri, perdagangan, per-ekonomian, dan perwisataan.

Keserbabambuan memper-lihatkan juga bahwa Indone-sia memiliki banyak kesama-an dengan Cina. Tujuannyatiada lain untuk mendekatkan

diri dan mempererat hubung-an dengan Cina yang dikenalsebagai negara tirai bambu.Oleh karena itu, di dalam pa-viliun ada spot Attribute to In-donesia-China HistoricalLandmark dengan patungtinggi Cheng Ho berdiri tegak.

Selain itu, keserbabambuanini untuk menunjukkan ke-harmonisan perpaduan tradi-sional dan modern, kebhine-katunggalikaan masyarakatIndonesia. Paviliun Indonesiajuga memiliki ruang pertun-jukan, audiotorium, dan ru-angan multimedia yang me-nyajikan alam dan kehidupantradisional dan modern Indo-nesia. Untuk memperlihatkanbahwa Indonesia merupakannegara kelautan, di dalam pa-viliun dipasang air terjun se-panjang 600 meter yang me-nyirami peta besar Indonesiayang ditempel pada dinding.

Untuk memperlihatkan ke-indonesiaan, musik dan laguterus mengalun, baik lagu-la-gu tradisional maupun mo-dern dari kelompok atau pe-nyanyi yang sedang populer diIndonesia.

Area ruangan musik terle-tak di lantai dua. Berbagaimacam alat musik diperton-tonkan, gitar, kecapi, gen-dang, dan alat musik tradisio-nallainnya. Alat transportasipun dipamerkan. Mulai becakdari berbagai daerah sampaipesawat maskapai penerbang-.an Garuda Indonesia. Begitu-pun dengan kain-kain tradiso-nal dan alat tenunnya, bisa di-temukan di paviliun Indone-sia.

Sepulang dari Shanghai, da-lam hati muncul kalimat, bisa-kah kita belajar dari WorldExpo 2010 Shanghai Cina da-lam menata kota atau mena-:nam pohon, atau melayaniwarga kota dan wisatawan?Xiexie Shanghai! (Abdul Ha-mid, Dosen Jurusan SastraIndonesia, Fakultas SastraUniversitas Padjadjarany":"

ASOUl HAMIO

LINGKARAN jalan layang dijadikan hutan kota. *