'~Oedipus Lebih'Mernerah di Malarn Natal -...

2
·' Y::'p~~",,,,,,,_ ·tZ~"""':J-t.lli-"~•• '.••. -re-,'''~". ~,"Nt""'i"''f! ....'••..,..'- ..•..•. !l1'!'voJW'tt. ...,',...~ .• r-"":""~~~~1!.,:_"''''~''''_= ..• '''''''''''-''''. =:::"""""""'~~~~~~~o;/ Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu • __ • __ R ._ ••• • __ •• _ ••• __ .'_. 0 •• 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 ~ 28 29 30 t\~'N;,:~Q-F/~--~9!~~--2~~~--O~:-~,2M;;~ __ .. 9J.~~==b J~;!~,2~~~~=9.~~!31~_ 0 Nov '~Oedipus" Lebih'Mernerah di Malarn Natal M EMANG tidak ada hubung- annya antara lakon "Oedi- pus" karya Andre Gide yang diterjemahkan Eka Kurniawan dan dipentaskan Actors Unlimited (AUL)di Bale Rumawat, Sabu (24/12) malam kemarin dengan malam Natal. Kecuali faktor kebetulan saja, bahwa naskah drama yang berhasil memenangi Nobel Sastra 2007 ini dipentaskan bersamaan dengan malam saat umat Kristiani merayakan Natal. Namun bila Anda sempat menyak- sikan dramatic readinq pertama yang digelar AUL di sekretariat AUL bebera- pa waktu lalu sebelum pertunjukan ke- dua ini, memang terjadi perubahan set- ting panggung yang sangat mencolok. Walaupun beberapa properti artistik seperti ranting pada kain putih tetap digunakan. Perubahan setting yang mencolok tampak pada bagian belakang pang- gung. Udin Gana selaku Penata Pentas & Stage Manager memberi warna lebih merah dengan kucuran darah di sana- sini. Dengan demikian, kesan yang muncul pun terasa lebih mengerikan. Berbeda dengan pada pentas pertama yanga hanya didominasi warna putih dan hitam yang monoton. Dramatic reading "Oedipus" dipen- taskan untuk kedua kalinya sampai tiba pada pementasan Gala Premiere yang akan dilakukan pada Februari men- datang di Jakarta. "Oedipus" bertutur tentang cerita pembongkaran keja- hatan. Suatu ketika dalam perjalanan, Raja Lauis dari Thebes terbunuh. Pem- bunuhnya tidak diketahui. Enam bulan kemudian Thebes mempunyai Raja baru, Oedipus namanya. la datang sebagai orang asing, penge- lana dari Korinthus, putra angkat Raja Polybus yang melarikan diri justru un- tuk mengelakkan nasib kelam yang dinujumkan padanya. Bahwa suatu hari ia akan membunuh bapaknya, menikahi ibunya sendiri, dan merrr- berinya keturunan. Di Thebes, Oedipus dinobatkan men- jadi raja dan berhak atas ranjang Yokasta yang ditinggal mati Lauis. Dua puluh tahun ia memerintah, Thebes diserang wabah dan malapetaka. Cara penyelamatannya adalah harus dite- mukan pembunuh Lauis dan Oedipus sang Raja menerima tuntutan itu. la tampil sendiri mengusut dan ter- bongkarlah sang penjahat adalah dirinya sendiri, la menjatuhkan huku- man bagi dirinya sendiri. Oedipus tidak kalah, ia hanya dikalahkan oleh takdir. Dengan sutradara Fathul A Husein, pentas "Oedipus" kedua ini teras a ham- bar pada hampir setengah jam pertun- jukan. Tidak ada emosi yang terjalin antara satu pemain dengan pemain yang lainnya. Pemain seperti bermain sendiri-sendiri, bahkan tampaknya ing- in segera menuntaskan dialog panjang yang harus mereka sampaikan. Cukup lama penonton untuk bisa memahami hubungan dialog yang disamp . an para pemain. Yang paling mengganggu adalah para pemain masih memegang naskah dan membaca naskah, sehingga ekspre- si wajah pemaian satu sama lain tidak "terbaca" oleh penonton. Bahk 1se- ringkali menjadi penghambat dialog- KRISHNA ADtYAT rpw PEMENTASAN drama "Oedipus" karya Andre Gide yang dibawakan olehActors Unlimited di Bale Rumawat, Kampus Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur Bandung, Sabtu (24/12) malam. * Kliping Humas Unpad 2011 -.-----

Transcript of '~Oedipus Lebih'Mernerah di Malarn Natal -...

·' Y::'p~~",,,,,,,_ ·tZ~"""':J-t.lli-"~••'.••.-re-,'''~". ~,"Nt""'i"''f! •....•'••..,..'-..•..•.!l1'!'voJW'tt. ...,',...~ .• r-"":""~~~~1!.,:_"''''~''''_=..•'''''''''''-''''.=:::"""""""'~~~~~~~o;/• Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu

• __ • • __ R ._ ••• • • __ • •• _ ••• __ .'_. • 0 ••

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1517 18 19 20 21 22 23 24 25 26 ~ 28 29 30

t\~'N;,:~Q-F/~--~9!~~--2~~~--O~:-~,2M;;~__..9J.~~==bJ~;!~,2~~~~=9.~~!31~_0Nov

'~Oedipus" Lebih'Mernerah di Malarn Natal

M EMANG tidak ada hubung-annya antara lakon "Oedi-pus" karya Andre Gide yang

diterjemahkan Eka Kurniawan dandipentaskan Actors Unlimited (AUL) diBale Rumawat, Sabu (24/12) malamkemarin dengan malam Natal. Kecualifaktor kebetulan saja, bahwa naskahdrama yang berhasil memenangi NobelSastra 2007 ini dipentaskan bersamaandengan malam saat umat Kristianimerayakan Natal.Namun bila Anda sempat menyak-

sikan dramatic readinq pertama yangdigelar AUL di sekretariat AUL bebera-pa waktu lalu sebelum pertunjukan ke-dua ini, memang terjadi perubahan set-ting panggung yang sangat mencolok.Walaupun beberapa properti artistikseperti ranting pada kain putih tetapdigunakan.Perubahan setting yang mencolok

tampak pada bagian belakang pang-gung. Udin Gana selaku Penata Pentas& Stage Manager memberi warna lebihmerah dengan kucuran darah di sana-sini. Dengan demikian, kesan yangmuncul pun terasa lebih mengerikan.Berbeda dengan pada pentas pertamayanga hanya didominasi warna putihdan hitam yang monoton.Dramatic reading "Oedipus" dipen-

taskan untuk kedua kalinya sampai tibapada pementasan Gala Premiere yangakan dilakukan pada Februari men-datang di Jakarta. "Oedipus" bertuturtentang cerita pembongkaran keja-hatan. Suatu ketika dalam perjalanan,Raja Lauis dari Thebes terbunuh. Pem-bunuhnya tidak diketahui. Enam bulankemudian Thebes mempunyai Rajabaru, Oedipus namanya.la datang sebagai orang asing, penge-

lana dari Korinthus, putra angkat RajaPolybus yang melarikan diri justru un-

tuk mengelakkan nasib kelam yangdinujumkan padanya. Bahwa suatuhari ia akan membunuh bapaknya,menikahi ibunya sendiri, dan merrr-berinya keturunan.Di Thebes, Oedipus dinobatkan men-

jadi raja dan berhak atas ranjangYokasta yang ditinggal mati Lauis. Duapuluh tahun ia memerintah, Thebesdiserang wabah dan malapetaka. Carapenyelamatannya adalah harus dite-mukan pembunuh Lauis dan Oedipussang Raja menerima tuntutan itu. latampil sendiri mengusut dan ter-bongkarlah sang penjahat adalahdirinya sendiri, la menjatuhkan huku-man bagi dirinya sendiri. Oedipus tidakkalah, ia hanya dikalahkan oleh takdir.

Dengan sutradara Fathul A Husein,pentas "Oedipus" kedua ini teras a ham-bar pada hampir setengah jam pertun-jukan. Tidak ada emosi yang terjalinantara satu pemain dengan pemainyang lainnya. Pemain seperti bermainsendiri-sendiri, bahkan tampaknya ing-in segera menuntaskan dialog panjangyang harus mereka sampaikan. Cukuplama penonton untuk bisa memahamihubungan dialog yang disamp . anpara pemain.Yang paling mengganggu adalah

para pemain masih memegang naskahdan membaca naskah, sehingga ekspre-si wajah pemaian satu sama lain tidak"terbaca" oleh penonton. Bahk 1se-ringkali menjadi penghambat dialog-

KRISHNA ADtYATrpwPEMENTASAN drama "Oedipus" karya Andre Gide yang dibawakan oleh Actors

Unlimited di Bale Rumawat, Kampus Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati UkurBandung, Sabtu (24/12) malam. *

Kliping Humas Unpad 2011 -.-----

dialog yang seharusnya sudah memu-ncak di antara sesama pemain. Sepertidialog antara Oedipus dan Kreon (Indr-asitas) yang iramanyajadi hambarkarena keduanya masih hams melihatdan membaca naskah.

Pentas baru menemukan iramanyapada setengah permainan berikutnya.Pemain telah mulai menemukan emosiyang harus dibangun dengan pernaiq,lainnya. Hasilnya, sebuah pentas yangmemukau. Terutama dialog-dialogyang terjadi antara Oedipus danKreaon, Oedipus dengan Tiresias, ataudialog yang di penghujung pentas an-tara Oedipus dengan Antigone (salahsatu anak Oedipus). Selain pesan dialogitu sangat "berisi" emosi keduanya punterbangun sempurna.

Memang, pentas ini diberi judul"Dramatic Reading Oedipus" tetapikarena semua unsur pentas nyarismendekati sempurna, baik tata pentas,pencahayaan, maupun peran yang di-mainkan para pemain sebagai bentukpementasan, maka kehadiran naskahdan pembacaannya menjadi sangatmengganggu. Lalu, apakah hal ini akan.masih terjadi pada pentas sesungguh-nya nanti di Jakarta? Tampaknyajus-tru penonton berharap dramatic read-ing itu menjadi drama "Oedipus" saja.

Penonton ingin menyaksikan seutuh-nya permainan karakter semua pe-main, terutama Irwan Jamal sebagaiOedipus, Mohamad Sanjaya (Tiresias),Ken Zuraida (Yokasta), Indrasitas (Kre-on), dan Zulfia Laila (Antigone) yangmendominasi lakon ini. Sehinggabukan saja penonton berdecak kagumpada setiap dialog yang disampaikan,tetapijuga dapat melihat ekspresi mak-simal dari permainan karakter para pe-mainnya. Kita tunggu sajal (Erlyan-ti/"PR")***