Observsi Bahan Dan Proses

2
Dasar Teori Proses pengecoran meliputi : pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir. Produk pengecoran disebut benda cor atau coran. Proses pengecoran secara garis besar dapat dibedakan dalam proses pengecoran dan proses pencetakan. Proses pengecoran tidak menggunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan. Sedangkan pada proses pencetakan logam cair ditekan untuk mengisi rongga cetakan. Pada praktikum ini pengecoran dilakukan dengan menggunakan cetakan pasir. Cetakan dibuat dalam rangka cetak yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas disebut kup dan bagian bawah disebutdrag. Belahan pola diletakkan diatas papan kayu yang rata dan dimasukkan ke dalam rangka cetak. Lalu rangka cetak diisi dengan pasir danpasir dipadatkan. Sebelumnya pola diolesi dengan grafit supaya pasir tidak lengket pada pola saat diangkat serta membuat cetakan menjadi halus. Untuk mengimbangi penyusutan logam, pada kup dibuat lubang yang memuat cairan logan cadangan. Lubang ini disebut riser atau penambah. System saluran masuk perlu dirancng dengan baik dengan mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut : 1. Aliran logam dapat memasuki rongga cetakan pada dasar atau dekat dasarnya dengan turbolensi seminimal mungkin. Hal ini perlu diperhatikan terutama untuk benda tuang kecil. 2. Pengikisan dinding saluran masuk harus diatur sedemikian sehingga solodifikasi terarah. Solodifikasi hendaknya mulai dari permukaan cetakan kearah logam cair sehingga selalu ada logam cair cadangan untuk menutupi kekurangan akibat penyusutan. 3. Usahakan agar kotoran atau partikel asing tidak dapat masuk kedalam rongga cetakan. Pasir yang digunkan juga ada persyartan antara lain : 1. Permeabilitas yang sesuai. Porositas pasir memungkinkan pelepasan gas dan uap yang terbentuk dalam cetakan. 2. Kekuatan. Pasir harus memiliki gaya kohesi : kadar air dan lempung mempengaruhi sifat-sifat kohesi. 3. Ketahanan terhadap suhu tinggi. Pasir harus tahan terhadap suhu tinggi tanpa melebur. 4. Ukuran dan bentuk butiran. Ukuran butiran pasir harus sesuai dengan sifat permukaan yang

Transcript of Observsi Bahan Dan Proses

Page 1: Observsi Bahan Dan Proses

   Dasar Teori       Proses pengecoran meliputi : pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir. Produk pengecoran disebut benda cor atau coran.       Proses pengecoran secara garis besar dapat dibedakan dalam proses pengecoran dan proses pencetakan. Proses pengecoran tidak menggunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan. Sedangkan pada proses pencetakan logam cair ditekan untuk mengisi rongga cetakan. Pada praktikum ini pengecoran dilakukan dengan menggunakan cetakan pasir. Cetakan dibuat dalam rangka cetak yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas disebut kup dan bagian bawah disebutdrag. Belahan pola diletakkan diatas papan kayu yang rata dan dimasukkan ke dalam rangka cetak. Lalu rangka cetak diisi dengan pasir danpasir dipadatkan. Sebelumnya pola diolesi dengan grafit supaya pasir tidak lengket pada pola saat diangkat serta membuat cetakan menjadi halus. Untuk mengimbangi penyusutan logam, pada kup dibuat lubang yang memuat cairan logan cadangan. Lubang ini disebut riser atau penambah.       System saluran masuk perlu dirancng dengan baik dengan mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut :

1.      Aliran logam dapat memasuki rongga cetakan pada dasar atau dekat dasarnya dengan turbolensi seminimal mungkin. Hal ini perlu diperhatikan terutama untuk benda tuang kecil.

2.      Pengikisan dinding saluran masuk harus diatur sedemikian sehingga solodifikasi terarah. Solodifikasi hendaknya mulai dari permukaan cetakan kearah logam cair sehingga selalu ada logam cair cadangan untuk menutupi kekurangan akibat penyusutan.

3.      Usahakan agar kotoran atau partikel asing tidak dapat masuk kedalam rongga cetakan.Pasir yang digunkan juga ada persyartan antara lain :

1.      Permeabilitas yang sesuai. Porositas pasir memungkinkan pelepasan gas dan uap yang terbentuk dalam cetakan.

2.      Kekuatan. Pasir harus memiliki gaya kohesi : kadar air dan lempung mempengaruhi sifat-sifat kohesi.

3.      Ketahanan terhadap suhu tinggi. Pasir harus tahan terhadap suhu tinggi tanpa melebur.                        4.     Ukuran dan bentuk butiran. Ukuran butiran pasir harus sesuai dengan sifat permukaan yang dihasilkan. Butiran harus berbentuk tidak teratur sehingga memiliki kekuatan ikatan yang baik.