Obervasi smp,l&k

30
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guru merupakan sosok yang berpengaruh besar didalam sekolah, terutama disaat terjadinya peruses pembelajaran diruang kelas, dimana guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif dan tepat sasaran didalam proses belajar mengajar. diIndonesia sendiri banyak guru-guru yang menjadi teladan bagi masyarakat dan murid-muridnya, kami sebagai calon guru, perlu juga belajar untuk menjadi sosok guru yang dapat dijadikan teladan bagi masyarakat dan para murid. Untuk menciptakan hal-hal tersebut dan memperluas pengetahuan sebagai calon guru kami melakukan observasi pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Observasi pembelajaran SMP merupakan salah satu kegiatan pengamatan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentang perilaku guru dan siswa dalam pembelajaran yang terjadi di kelas. Observasi ini dimaksudkan agar kami sebagai calon guru dapat mengerti, mengenal, dan menghayati situasi di lapangan ketika proses pembelajaran berlangsung. Disamping itu observasi ini dilakukan sebagai bekal para mahasiswa calon guru. Bekal tersebut berupa pengetahuan dan keterampilan serta sikap salah satu 1

Transcript of Obervasi smp,l&k

Page 1: Obervasi smp,l&k

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Guru merupakan sosok yang berpengaruh besar didalam sekolah,

terutama disaat terjadinya peruses pembelajaran diruang kelas, dimana guru

harus bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif dan tepat sasaran

didalam proses belajar mengajar. diIndonesia sendiri banyak guru-guru yang

menjadi teladan bagi masyarakat dan murid-muridnya, kami sebagai calon

guru, perlu juga belajar untuk menjadi sosok guru yang dapat dijadikan

teladan bagi masyarakat dan para murid. Untuk menciptakan hal-hal tersebut

dan memperluas pengetahuan sebagai calon guru kami melakukan observasi

pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama.

Observasi pembelajaran SMP merupakan salah satu kegiatan pengamatan

di Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentang perilaku guru dan siswa dalam

pembelajaran yang terjadi di kelas. Observasi ini dimaksudkan agar kami

sebagai calon guru dapat mengerti, mengenal, dan menghayati situasi di

lapangan ketika proses pembelajaran berlangsung. Disamping itu observasi ini

dilakukan sebagai bekal para mahasiswa calon guru. Bekal tersebut berupa

pengetahuan dan keterampilan serta sikap salah satu contoh guru yang sedang

melakukan peroses pembelajaran dikelas. Agar kita mempunyai pandangan

kedepan saat menjadi guru. Observasi ini juga sebagai media bagi calon guru

seperti kami untuk dapat melihat proses interaksi yang terjadi antara guru

dengan siswa di kelas, serta memberikan gambaran untuk para mahasiswa

calon guru supaya mengerti bagaimana cara mengajar siswa, berkomunikasi,

dan mengetahuai karakteristik siswa yang berbeda-beda.

Observasi pembelajaran di kelas dilaksanakan pada tanggal 13 April

2013 . Kegiatan observasi tersebut dilakukan sesuai jadwal yang telah

disepakati antara pihak sekolah SMP Negeri 2 Polanharjo dengan kami

sebagai observer.

1

Page 2: Obervasi smp,l&k

B. TUJUAN KEGIATAN

1. Mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik yang memiliki

kemampuan dan bekal dalam pembelajaran di sekolah.

2. Memberi wawasan serta pandangan tentang metode yang dipakai guru

dalam pembelajaran di kelas saat berkomunikasi dan berinteraksi dengan

siswa.

3. Membekali mahasiswa tentang situasi di lapangan.

C. MANFAAT KEGIATAN

1. Memberikan gambaran tentang proses pembelajaran di kelas.

2. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kita sebagai

mahasiswa didalam dunia pendidikan di sekolah.

3. Mendapatkan bekal untuk menjadi calon guru.

4. Untuk mempersiapakan diri sebagai calon pendidik dengan melihat proses

pembelajaran secara langsung di kelas.

2

Page 3: Obervasi smp,l&k

BAB II

HASIL OBSERVASI

A. PROFIL SEKOLAH DAN KELAS

1. Nama sekolah : SMP NEGERI 2 POLANHARJO

Alamat : Jalan Tegalgondo-Cokro Tulung Km. 3,

Sidowayah Polanharjo, Klaten (0272) 557097

2 NSS : 201031019121

3. Jenjang Akreditasi : A

4. Tahun didirikan : 1980

5. Tahun beroperasi : 1981

6. Kepemilikan tanah :

a. Status Tanah : Pemerintah

b. Luas Tanah : ± 19.460 m2

7. Status bangunan Milik : Pemerintah

8. Luas seluruh bangunan : 1.837 m2

VISI SEKOLAH

Berprestasi dan santun dalam perilaku berdasarkan imtaq

MISI SEKOLAH

1. Mendorong terselenggaranya pembelajaran dan bimbingan secara

efektif, sehingga dapat membantu siswa mengembangkan potensi

secara maksimal

2. Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh

warga sekolah

3. Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan

budaya bangsa sebagai sumber motivasi dan kearifan dalam bertindak

4. Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah, pemerintah, dan masyarakat.

3

Page 4: Obervasi smp,l&k

Kelas yang kami pilih adalah kelas VIII D, dan Bu Fitri sebagai

pengampu mata pelajaran matematika kelas tersebut, jumlah siswa di kelas 23

siswa yang terdiri dari 14 laki-laki dan 9 perempuan.

B. PROSES PEMBELAJARAN

1. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Awal

Kegiatan belajar-mengajar mata pelajaran matematika di kelas VIII D

diawali dengan berdoa, sesudah itu guru membagi para siswa menjadi empat

kelompok dan menginsturksikan penataan tempat duduk untuk masing-masing

kelompok di kelas, kemudian siswa dibagikan lembar kerja yang akan

didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok.

b. Kegiatan Inti

Sebelum siswa mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan, guru

menerangkan apa yang dituliskan di whiteboard tentang sekilas materi yang

sebelumnya dan materi Luas permukaan limas segi empat beraturan.

Berikut adalah materi yang diajarkan :

I. Mengingatkan kembali materi sebelumnya

Pertama guru menuliskan rumus luas permukaan kubus, balok dan

prisma.

Luas permukaan kubus = 6×sisi× sisi

= 6×s2

Luas permukaan balok = 2 p .l+2 p . t+2l . t

Luas permukaan prisma =

(2×luas alas )+(kelilingalas×tinggi prisma )

Setelah itu guru menerangkannya.tujuannya untuk memulai

memasuki materi yang akan dipelajari.

4

Page 5: Obervasi smp,l&k

AB

C

D

T

O

CD

BA

A B

D

l

p

C

T

T

T

T

II. Menentukan Luas Permukaan Limas segi empat

Setelah selesai mengingatkan materi sebelumnya, kemudian guru meulai membawa siswa untuk memasuki materi yang akan diajarkan pada hari itu, materinya tentang Luas permukaan limas segi empat.

Guru menggambarkan serta menerangkan tentang bentuk limas segi empat, dan jarring-jaring limas

ABCD = AlasAB = BC = CD = AD = Rusuk AlasAT = BT = CT = DT = Rusuk tegakLuas permukaan = Luas alat + jumlah luas sisi bidang tegak

= ( sisi× sisi )+((12×alas×tinggi )×4)

5

Page 6: Obervasi smp,l&k

AB

C

D

T

O

T

8 cm

T

CBC

O 4 cm

3 cm

O

Luas permukaan = Luas alat + jumlah luas sisi bidang tegak= ( panjang×lebar )+¿

Luas segitiga ABT = Luas segitiga CDTLuas segitiga BCT = Luas segitiga ADTKemudian guru memberikan contoh soal yang diterangkan langsung dan digambarkan serta dituliskan di whiteboard seperti ini;

Panjang AB = 8 cm, panjang OT = 3 cm, tentukan luas permukaannya?Penyelesaian; Luas permukaan limas = (2×luas alas )+(kelilingalas×tinggi prisma )

= ( sisi× sisi )+((12×alas×tinggi )×4)

= (8×8 )+¿Dikarenakan tinggi segitiga belum diketahui maka guru pun

memberikan cara dan penjelasan untuk mendapatkan tinggi segitiga tersebut, yaitu dengan menggunakan teori pitagoras

Dengan cara sebagai berikut;

TC 2 =OC2+¿2

.TC 2=42+32

.TC 2=14+9

.TC 2=25

6

Page 7: Obervasi smp,l&k

TC = √25=5cm

Setelah tinggi segitiga sudah ditemukan yaitu 5cm, maka pekerjaan tadi tentang mencari luar permukaan limas segi empat beraturana bisa dilanjutkan sampai menemukan hasil jawabannya,Luas permukaan limas = (2×luas alas )+(kelilingalas×tinggi prisma )

= ( sisi× si si )+(( 12×alas× tinggi)×4 )

= (8×8 )+((12×8×5)×4)

= 64+(20×4)= 64+80= 144cm.

Selesai guru menerangkan tentang materi kemudian para siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja yang diberikan pada awal pertemuan tadi, kerjakan secara kelompok. Guru juga tetap mengawasi para siswa, walaupun kegiatan belajar mengajar tidak begitu kondusif dikarenakan para siswa laki-laki suka membuat kegaduhan di kelas.

c. Kegiatan Akhir

Di akhir kegiatan pembelajaran, guru menyuruh siswa untuk menuliskan

hasil kerja mereka diwhiteboard, setelah itu guru membahas hasil kerja mereka

dan membenarkan jawaban yang salah. Materi tentang luas permukaan limas

segi empat beraturan ini termasuk materi yang memerlukan daya ingat, maka

guru memberikan Pekerjaan Rumah dan dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya.

d. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya jawab

dan diskusi. Selama pembelajaran guru berusaha membangun interaksi dengan

siswa, dan berusaha supaya siswa aktif, serta paham mengenai materi melalui

diskusi dengan kelompok. Guru berusaha memancing siswa dengan pertanyaan-

pertanyaan, supaya mereka mempunyai gambaran. Guru memberi kesempatan

bagi siswa untuk mengerjakan soal, yang kemudian mereka tulis di whiteboard.

Soal yang mereka kerjakan kemudian dibahas bersama, dan bila ada beberapa

siswa yang belum paham, guru tidak langsung memberikan penjelasan secara

7

Page 8: Obervasi smp,l&k

mentah-mentah, tetapi guru tersebut berusaha kembali mengarahkan siswa ingat

konsep awal.

e. Media dan Sumber Belajar

Tidak ada media khusus yang digunakan selama pelaksanaan

pembelajaran, hanya dengan whiteboard, penghapus whiteboard, spidol dan

mistar. Karena memang keterbatasan sarana. Sumber belajar yang digunakan

berasal dari Lembar Kerja yang diberikan oleh guru untuk para siswa, dan

sebuah buku paket milik guru itu sendiri.

8

Page 9: Obervasi smp,l&k

2. KEAKTIFAN SISWA SELAMA PEMBELAJARAN

Selama proses pembelajaran, hanya beberapa siswa terlihat aktif

mengikuti pelajaran ini, cendrung murid perempuan yang aktif, sedangkan yang

laki-laki banyak yang ngobrol sendiri, serta membuat kegaduhan sehingg

suasana di kelas tidak berjalan kondusif. Suasana ini terjadi dari awal hingga

akhir pembelajaran. Pada saat guru menginsteruksikan siswa untuk menuliskan

hasil kerja kelompok, terlihat hanya murid perempuan/siswi yang aktif

mengerjakan di whiteboard, sedangkan siswa-siswa lain sibuk saling bermain

dan menjaili temannya. Melihat kondisi yang terjadi di kelas guru terlihat emosi

dan kehabisan cara untuk membuat kondusif ruangan kelas. Sebenarnya guru

sudah member iming-iming pada para siswa, jika ada yang mau maju dan

menuliskan hasil kerja kelompok akan mendapatkan nilai tambahan, tetapi

faktanya sebagian siswa tidak tergoda dengan iming-iming guru yang cantik

tersebut.

Sebenarnya para siswa itu sangat aktif, tetapi keaktifannya tidak tertuju

pada peroses belajar.

9

Page 10: Obervasi smp,l&k

3. PERMASALAHAN SELAMA PEMBELAJARAN

Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran berlangsung tidak

kondusif, sebagian besar siswa terlihat menyepelekan guru dan tidak

memperhatikan peruses penyampaian materi serta pembahasan soal yang

dilakukan oleh guru. Dalam materi luas permukaan limas segi empat beraturan,

terlihat banyak siswa yang belum memahami dan tidak mau belajar secara

serius. Mungkin dikarenakan pelajaran ini dilakukan setelah jam istirahat dan

jam terakhir, sehingga para siswa terlihat tidak antusias dalam mengikuti

peroses pembelajaran, dipikiran mereka hanya ingin secepatnya pulang

dikarenakan kelelahan setelah main sepak bola pada jam istirahat khusus untuk

para murid laki-laki. Sedangkan untuk para murid perempuan terlihat tidak

begitu maksimal mengikuti peruses belajar dikarenakan suasana yang tidak

kondusif karena perilaku para murid laki-laki.

Dari hal ini kami menilai siswa tidak tertarik dengan pelajaran

matematika sehingga mereka berbuat seperti itu, serta setelah melihat peroses

pembelajaran dari awal sampai akhir, kami menyimpulkan sebagaian siswa

tidak memahami materi yang diberikan oleh guru dari awal pembelajaran

sehingga mereka tidak dapat mengerjakan lembar kerja yang diberikan.

10

Page 11: Obervasi smp,l&k

BAB III

PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

A. TANGGAPAN UMUM PROSES PEMBELAJARAN

Salah satu kegiatan penting disekolah-sekolah yang terjadi adalah belajar.

Belajar merupakan sebuah proses menerima hal-hal baru yang bertujuan untuk

mengembangkan pemikiran, Dari kegiatan observasi yang kami lakukan

kemarin, kami selaku observer menyaksikan secara langsung proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru sebagai pendidik telah

berusaha membuat siswa mampu menguasai kompetensi dasar. Tetapi siswa

tidak merespek apa yang diberikan oleh guru. Peran seorang guru pun tidak

membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran walau guru sudah berusaha

secara maksimal. Guru juga sudah berusaha mengajak siswa dengan cara

membagi kelompok, mengatur tempat duduk, menerangkan materi dengan

sejelas-jelasnya pada siswa, memberikan siswa lembar kerja.

Guru sudah berusaha memiilih metode, media dan sumber belajar. Sebab

guru merupakan pemberi informasi, serta penuntun siswa, disini guru juga

berusaha untuk tidak terlalu dominan, sering bertanya pada siswa, tetapi tetap

saja siswa tidak begitu antusias dalam mengikuti peroses pembelajaran yang

terjadi di kelas. Dari apa yang kami amati, tampak jelas bahwa guru berusaha

untuk membuat siswa-siswanya paham. Walau penting bagi siswa untuk

memahami, dan mengerti, agar mereka bisa menyelesaikan soal-soal, tetap saja

siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. Media juga dapat menunjang

peroses pembelajaran agar siswa mampu menguasai serta memahami materi

yang disampaikan guru. Sebagai contoh alat peraga. Namun karena

keterbatasan media,, tidak digunakan alat peraga dalam proses pembelajaran

ini. Dan buku paketpun sangat menunjang peroses pembelajaran. Hanya saja

disini yang memiliki buku paket hanyalah guru pengajar saja, sedangkan

kebanyakan siswa tidak memiliki buku paket yang harus dipelajari. Menurut

kami, lebih baik bagi para siswa untuk memiliki buku paket, lebih banyak

latihan soal, agar siswa mengetahui bagaimana alur peroses pembelajaran yang

diberikan oleh guru saat itu. Sebab kebanyakan siswa tidak begitu antusias

11

Page 12: Obervasi smp,l&k

dalam mengikuti peroses pembelajaran,sedangkan penjelasan materi hanya

singkat saja. Karena tidak semua siswa memiliki buku paket, mereka

mengandalkan catatan yang diberikan oleh guru, sebagai sumber belajar

mereka, selain lembar kerja yang diberikan oleh guru.

Guru telah berusaha untuk tidak dominan. Tetapi pada waktu tertentu,

guru terlihat dominan. Hal ini mungkin dikarenakan materi yang banyak, dan

guru dituntut untuk menyelesaikan semua materi yang ada di kurikulum.

Memang baik bagi siswa untuk belajar aktif, tetapi guru juga harus

memperhatikan efektifitas waktu, supaya semua materi bisa diselesaikan

B. HAL-HAL YANG DIPELAJARI SEBAGAI CALON GURU

Lilik Andri Susanto

Pada awalnya saya bingung dengan tujuan observasi dan bagaimana

observasi itu dilakukan karena saya belum pernah melakukan observasi di

sekolah, taidnya saya juga merasa tugas ini sebagai salah satu beban. Tetapi

setelah saya melakukan observasi, saya menjadi paham apa yang dimaksudkan

oleh Bu Ayu melalui tugas ini.

Setelah saya melakukan observasi di SMP Negeri 2 Polanharjo, Klaten,

saya merasa bertambah pengalaman. Selama observasi saya mencoba menjadi

peserta didik. Dan juga pada kesempatan itu saya menjadi observer, yang

mengamati secara langsung proses pembelajaran. Observasi saya lakukan di

kelas VIII D, yang bertujuan untuk mengikuti peroses pembelajaran

matematika yang terjadi disana. Pak Joko Wilarso selaku kepala sekolah disana

mengijinkan saya melakukan observasi di sekolahannya, Pak joko pula yang

mengantarkan saya ke guru bidang studi matematika untuk meminta ijin,

setelah diijinkan oleh bu Fitri selaku guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Saya pun bisa melakukan observasi ini. Saat observasi saya melihat situasi

kelas yang terjadi ketika peroses pembelajaran, ternyata penting bagi guru

untuk berusaha mengkondisikan suasana kelas supaya tenang, dan supaya siswa

siap untuk menerima materi. Selain itu dalam menyampaikan materi, guru perlu

untuk menjelaskan materi, melempar pertanyaan, menyuruh siswa mengerjakan

soal, dan kemudian kembali lagi ke materi bila siswa kesulitan. Membuat siswa

aktif di kelas termasuk hal yang sulit dilakukan apalagi jika para siswa tidak

12

Page 13: Obervasi smp,l&k

begitu antusias dalam mengikuti peroses pembelajaran yang diberikan. Disaat

peroses pembelajaran terjadi terlihat bu Fitri berusaha tidak dominan, dengan

sabar dia menjelaskan materi pelajaran tetapi apa daya guru juga manusia

melihat kondisi dan situasi kelas yang tidak kondusif tersebut bu Fitri terkadang

sesekali marah dan membiarkan siswanya tuk ramai sendiri. Hal ini dilakukan

bu Fitri untuk memancing siswa agar bisa membuat kelas menjadi kondusif

lagi. Melihat sosok Bu Fitri di kelas, saya belum bisa menemukan gambaran

sosok guru dalam diri beliau.Itu terlihat dari situasi di kelas saat itu yang gaduh

dan tidak kondusif untuk proses belajar-mengajar.Entah yang salah guru atau

muridnya namun menurut saya pribadi, guru harus mampu menjaga situasi di

kelas agar tetap tenang dan nyaman agar proses belajar-mengajar menjadi tidak

terhambat

Metode yang dilakukan oleh bu Fitri lumayan bagus dan bisa menjadi

gambaran saya kedepan, bagaimana mengatur tempat duduk untuk siswa agar

para siswa dalam melakukan kerja kelompok bisa saling tatap muka, serta

harusnya siswa juga bisa saling berolah pikiran untuk mengerjakan soal-soal

yang diberikan oleh guru.

Yang saya pelajari dari hal ini, bahwa penting bagi guru untuk melatih

kesabaran jika menghadapi siswa-siswa yang seenaknya sendiri, guru harus

mengajak siswa untuk berantusias mengikuti pelajaran, mampu memberi

kesempatan pada siswa, untuk mengemukakan pendapat mereka, sebab

mengemukakan pendapat sesuatu yang perlu dilatih sejak dini, serta sebagai

seorang guru harus bisa membuat suasana kelas yang kondusif agar peroses

belajar mengajar berlangsung dengan baik, dan siswapun mampu menangkap

materi.

Melalui observasi ini, saya banyak belajar, bagaimana menjadi seorang

pengajar, ternyata tidak cukup hanya dengan menguasai materi yang akan

diajarkan, tetapi juga memerhatikan metode pembelajaran, strategi

pembelajaran, kesabaran, kemampuan untuk mengkondisikan kelas agar

peroses belajar mengajar bisa berlangsung dengan kondusif, kemampuan

mengkondisikan diri dengan situasi di kelas, berinteraksi dengan siswa baik

yang aktif maupun pasif, dan kreatifitas dalam mengajar.

13

Page 14: Obervasi smp,l&k

Cornelius Kurnia Christie Wibowo

Pada awalnya saya bingung dengan tujuan observasi dan bagaimana

observasi itu dilakukan karena saya belum pernah melakukan observasi di

sekolah. Tetapi setelah saya melakukan observasi, saya menjadi paham apa

yang dimaksudkan oleh Bu Ayu melalui tugas ini.

SMPN 2 Polanharjo memberikan banyak sekali manfaat dan pengalaman

yang dapat membantu saya menjadi sosok seorang guru kelak. Banyak hal yang

bisa saya dapatkan dari sekolah tersebut.Hal pertama yang saya dapatkan

adalah saya menjadi tahu bagaimana situasi belajar mengajar anak SMP di

kelas antara guru dengan siswa. Pada saat observasi, secara tidak langsung saya

juga mengikuti proses pembelajaran yang dipimpin oleh Bu Fitri sebagai guru

pengampu mata pelajaran matematika di sekolah tersebut. Melihat sosok Bu

Fitri di kelas, saya belum bisa menemukan gambaran sosok guru dalam diri

beliau.Itu terlihat dari situasi di kelas saat itu yang gaduh dan tidak kondusif

untuk proses belajar-mengajar.Entah yang salah guru atau muridnya namun

menurut saya pribadi, guru harus mampu menjaga situasi di kelas agar tetap

tenang dan nyaman agar proses belajar-mengajar menjadi tidak terhambat.

Faktor interaksi antara guru dengan siswa juga sangat penting dalam

menunjang situasi kelas yang saling mendukung. Melihat dari antusias siswa

dalam pembelajaran, terlihat kurangnya interaksi antara guru dengan siswa

sehingga terkesan siswa menyepelekan gurunya.

Keterbatasan fasilitas di sekolah tersebut juga menjadi kendala dalam

proses pembelajaran di sekolah tersebut. Hal ini mungkin dapat saya maklumi

karena bisa dikategorikan sekolah ini merupakan sekolah pinggiran dan jauh

dari keramaian pusat kota.Sempat saya berbincang-bincang dengan salah

seorang guru pengampu mapel matematika yang lain mengenai profesinya

sebagai guru di SMPN 2 Polanharjo.Beliau mengeluhkan keterbatasan fasilitas

di sekolah ini. Hal itu mungkin terjadi karena dulu beliau pernah mengajar di

salah satu sekolah favorit yang berada di pusat kota. Dalam pikiran saya

mungkin guru tersebut merasa terbuai atau dienakkan ketika mengajar di

sekolah favorit tersebut.Namun sebagai seorang guru yang baik hendaknya

keterbatasan fasilitas bukan menjadi penghalang dan mengurangi tanggung

jawabnya sebagai pendidik bagi siswanya. Beliau juga mengeluhkan padatnya

14

Page 15: Obervasi smp,l&k

materi yang akan disampaikan kepada siswa. Dengan terbatasnya waktu yang

diberikan, beliau merasa terbebani dengan padatnya materi yang disesuaikan

dengan kurikulum. Beliau berpendapat seharusnya materi di sekolah tersebut

tidak disamakan dengan materi yang diberikan di sekolah-sekolah favorit yang

ditunjang dengan fasilitas yang baik dan sumber daya manusianya yang unggul.

Dari berbagai hal yang saya dapatkan tadi, banyak sekali pembelajaran

yang dapat saya petik. Sebagai calon guru hendaknya saya mulai berlatih untuk

mengkondisikan kelas agar nyaman untuk belajar, bagaimana membangun

interaksi yang baik dengan siswa, tidak menjadikan terbatasnya fasilitas sebagai

penghambat dalam proses belajar-mengajar, bagaimana menyusun metode

pembelajaran dan rencana pembelajaran yang tepat sasaran tanpa harus

mengurangi materi yang telah ditentukan dalam kurikulum, serta profesional

dalam menjalankan tanggung jawab sebagai guru yang mendidik siswa tanpa

memandang letak geografis dan reputasi sekolah tersebut.

15

Page 16: Obervasi smp,l&k

C. MASUKAN ATAU IDE PEMBELAJARAN

Setelah melihat proses pembelajaran, mulai dari cara guru menyampaikan

pelajaran, keaktifan siswa, serta beberapa masalah yang terjadi selama proses

pembelajaran, kami sebagai observer mempunyai beberapa masukan yang

menurut kami bisa membantu pembelajaran untuk mengatasi beberapa hal yang

menurut kami menghambat proses pembelajaran, seperti siswa jenuh dengan

materi yang diajarkan, kegiatan belajar mengajar terasa membosankan, dan

kesulitan dari siswa dalam membayangkan suatu permasalahan, salah satu cara

mengatasi hal ini adalah dengan adanya alat peraga. Pada bab luas permukaan

limas segi empat beraturan, kami memberikan masukan agar menyediakan alat

peraga berupa jaring-jaring limas segi empat beraturan sederhana, untuk

menunjang peroses pemahaman para mudrid terhadap materi, serta alat ini

kemungkinan bisa menjadi sarana inovatif yang dapat menarik perhatian siswa

dalam peroses pembelajaran, memberi gambaran pada siswa mengenai materi,

dengan kehidupan sehari-hari, juga diharapkan mampu mengembangkan pola

pikir siswa.

Diusahakan juga untuk guru supaya bisa mengkondisikan para siswa pada

saat istirahat untuk tidak melakukan kegiatan seperti sepak bola yang dapat

membuat lelah sehingga tidak menghambat peroses pembelajaran,

16

Page 17: Obervasi smp,l&k

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bagi kami kegiatan observasi ke SMP ini berguna untuk membekali kita

sebagai calon guru. Dengan observasi ini kami merasa peroses pembelajaran

yang terjadi di kelas tersebut belum begitu maksimal, dan menurut kami situasi

dikelas tersebut belum menggambarkan peroses belajar mengajar. Kami merasa

peroses yang terjadi diruang kelas tersebut hanya seperti waktu istiratah saja

atau malah hanya main-main saja, kami merasa guru hanya melaksanakan

kewajibannya mengajar tanpa memperdulikan pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan.

B. SARAN

Dari kegiatan observasi yang kami lakukan, kami mempunyai beberapa

saran bagi para observer yang akan melakukan observasi selanjutnya. Kami

menyarankan supaya para opserver tidak hanya memilih sekolahan-sekolahan

yang favorit atau berada di pusat kota yang mempunyai fasilitas serta siswa-

siswa yang unggul, tetapi lihatlah sekolah-sekolah pinggiran dengan sarana

yang minim dan siswa-siswa yang mempunyai latar belakang serta kemampuan

yang mungkin dikategorikan standar atau biasa-biasa saja, supaya nantinya kita

sebagai guru jika ditugaskan untuk mengajar di sekolah-sekolah pinggiran tidak

kaget dengan situasi dan kondisi yang ada. Serta kami juga menyarankan

supaya observer menyiapkan segala kebutuhan observasi. Setelah memilih

sekolah yang akan di observasi dengan izin dari Kepala Sekolah, observer

hendaknya membuat janji dengan Guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Mempersiapkan peralatan dokumentasi yang akan dipakai ketika observasi,

Datang tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang ditentukan itu lebih baik.

Dengan datang lebih cepat, kita akan tahu cara Guru mengkoordinir kelas.

Saat kegiatan observasi, observer disarankan melihat interaksi siswa dan

guru di kelas, mencatat hal-hal yang penting, seperti , sambil ikut memahami

cara penyampaian materi, dan melihat aktivitas siswa selama di kelas. Melihat

hasil pekerjaan siswa, dan meminta hasil kerja siswa, bila diizinkan dari guru,

17

Page 18: Obervasi smp,l&k

hal itu akan membantu Observer dalam penulisan laporan, selain itu juga dapat

menjadi lampiran, sebagai salah satu bukti observasi. Demikian sedikit saran

dari kami.

18

Page 19: Obervasi smp,l&k

Lampiran Foto Observasi

19

Page 20: Obervasi smp,l&k

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang…………………………………………………………1

B. Tujuan kegiatan………………………………………………………..2

C. Manfaat kegiata………………………………………………………..2

BAB II HASIL OBSERVASI

A. PROFIL SEKOLAH DAN KELAS……………………………………3

B. PROSES PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan pembelajaran…………………….……………….......4

2. Keaktifan siswa saat pembelajaran…………….…………………..9

3. Permasalahan selama pembelajaran…………….………………….10

BAB III PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

A. Tanggapan umum peroses pembelajaran………………..……………..11

B. Hal-hal yang dipelajari sebagai calon guru……………….……………12

C. Masukan atau ide pembelajaran…………………………….………….16

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………….…………17

B. Saran…………………………………………………………..………..17

LAMPIRAN

- Foto…………………………………………………………………….19

20

Page 21: Obervasi smp,l&k

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP

Dosen Pengampu:E.Ayunika Permata Sari, M.Sc

Nama :

Lilik Andri Susanto (111414054)

Cornelius Kurnia Christie Wibowo (111414085)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2013

21