Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

15
Gemala OBAT OBAT PELUMPUH OTOT

description

ppt obat pelumpuh otot

Transcript of Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Page 1: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

GemalaOBAT OBAT

PELUMPUH OTOT

Page 2: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Mekanisme kerja:Pelumpuh otot non depolarisasi akan bergabung dengan reseptor nikotinik dan mencegah pengikatan asetilkolin

mencegah depolarisasi dan mengahambat kontraksi otot.

PELUMPUH OTOT NON DEPOLARISASI

Page 3: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Efek :Kepekaan otot terhadap obat pelumpuh otot ini berbeda-beda. Otot pada daerah wajah dan mata yang dilumpuhkan pertama kali, lalu diikutin otot jari, tungkai, leher, batang tubuh, lalu sela iga dan diagfragma.Penggunaan terapi:Obat ini digunakan dalam anestesi selama operasi untuk melemaskan otot rangka.

Page 4: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Farmakokinetik:Semua obat ini berika secara IV. kebanyakan obat ini tidak dimetabolisme, kerja akan diakhiri dengan penyebaran kembali. Seperti atrakurium akan dihanncurkan spontan di dalam plasma dengan hidrolisis ester. Rokuronium akan dideasetilasi dalam hati. Oabt golongan ini akan diekskresi dalam bentuk yang utuh ke dalam empedu.

Page 5: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Interaksi obat:a. Penghambat kolinetrase, seperti neostigmin

fisostigmin dapat menghilangkan kerja dari pelumpuh otot non depol.

b. Anestesi inhalasi, obat obat seperti halotan bekerja memperkuat pelumpuh otot

c. Antibiotik aminoglikosida, seprti gentamisin tobramisin akan menghambat pelepasan asetilkolin dari saraf kolinergik denga cara bersaing trhdp ion kalsium. Obat ini dan obat pelumpuh otot non depol akan memperkuat penyekatan.

Page 6: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

CONTOH OBAT

Page 7: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Atrakurium ( Notrixum )Indikasi:tambahan terhadap anestesi umum pada prosedur intubasi, merelaksasi otot rangka dan mengendalikan ventilasi.Dosis:Dewasa IV 0,3-0,6mg/kgBBIntubasi 0,5-0,6mg/kgBBPemeliharaan 0,1-0,2mg/kgBBDurasi: 20-45 menit Dalam 1 ampul = 50mg/5mlKomposisi tiap cc = 10 mg/cc

Page 8: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Kontraindikasi: hipersensitivitasEfeksamping:Rasa panas dan kemerahan pada kulit, hipotensi ringan akibat pelepasan histamin, bronkospasme

Page 9: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Rokuronium Indikasi: tambahan terhdp anestesi umum

Dosis: intubasi 0,6mg/kgBB pemeliharaan 0,15mg/kgBB

Kontraindikasi: hipersensitif bromida

Durasi : 30-60menit

Page 10: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Mekanisme kerja:Melekat pada reseptor nikotinik dan bekerja mirip asetilkolin untuk mendepolarisasi sambngan. Obat depol ini berada di celah sinaptik sehingga tidak dirusak oleh kolineterase. Awal obat ini akan berikatan dengan reseptor nikotinik

membuka kanal Na depolarisasi reseptor (fase 1) fasikulasi

PELUMPUH OTOT DEPOLARISASI

Page 11: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Obat depol inimelumpuhkan reseptor shg tidak mampu lagi mentransmisi impuls lebih lanjut,lalu akan menyebabkan terjadinya repolarisasi bertahap seiring dengan menutupnya kanal Na (fase 2) relaksasi otot

Page 12: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Efek:Suksinil kolin mengawali efeknya dengan fasikulasi otot secara singkat lalu dilanjutkan dengan lumpuh dalam beberapa menit. Obat tidak menyebabkan penyekatan gangglion keculai dalam dosis tinggi. Kerja suksinil kolin singkat karena cepat dirusak oleh kolineterase.

Page 13: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

Penggunaan terapi:Berguna sewaktu digunakan saat intubasi karena mula kerjanya cepat dan lama kerja singkat.Farmakokinetik:Suksinilkolin diberikan IV, kerja singkat karena hidrolisis cepat kolineterase dalam plasma.

Page 14: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

SuksinilkolinIndikasi:Dosis: 1mg/kgBBDurasi: 3-10menitEfek samping: Nyeri otot pasca pemberian TIO meningkat, krn kontraksi otot mata eksternal TIK, TIG meningkat Bradikardi Salivasi, krn efek muskarinik alergi

CONTOH OBAT

Page 15: Obat Pelumpuh Otot (Anestesi)

a. Said, Latief; Kartini; Dachlan.2002.Buku anestesiologi.Jakarta.Bagian anestesiologi dan terapi intensif FKUI

b. Mycek, Mary J;Harvey; Champe.2001. Farmakologi; alih bahasa: Azwar Agoes. Ed2.Jakarta.Widya Medika

c. MIIMS

REFERENSI