nyeri ulu hati blok 9

39
1 MAKALAH KELOMPOK F8 Rasa Mual, Kembung dan Nyerih Ulu Hati Disusun oleh : F8 1. Margaretha Himawan ( 102013003) 2. Nico Theodorus (102013037 ) 3. Adethya Evy Yuniar Simatupang (102013092) 4. Ni Nengah Okta Viani (102013111) 5. Carla Oktavia H. ( 102013170) 6. Raydel BrianKwee Amalo (102013203 ) 7. Acres tivany tandilimbong (102013329) 8. Farhan Riza Ridwan ( 102013377) 9. Tri angela A (102013404) 10. Lanny winarta (102013539) 11. Muhamad Yusuf bin Mohd Sharif (102013507)

description

makalah blok 9

Transcript of nyeri ulu hati blok 9

Page 1: nyeri ulu hati blok 9

1

MAKALAH KELOMPOK F8

Rasa Mual, Kembung dan Nyerih Ulu Hati

Disusun oleh :

F8

1. Margaretha Himawan ( 102013003)

2. Nico Theodorus (102013037 )

3. Adethya Evy Yuniar Simatupang (102013092)

4. Ni Nengah Okta Viani (102013111)

5. Carla Oktavia H. ( 102013170)

6. Raydel BrianKwee Amalo (102013203 )

7. Acres tivany tandilimbong (102013329)

8. Farhan Riza Ridwan ( 102013377)

9. Tri angela A (102013404)

10. Lanny winarta (102013539)

11. Muhamad Yusuf bin Mohd Sharif (102013507)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11510

Page 2: nyeri ulu hati blok 9

2

Abstract

Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek di ubah

menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam

sistem pencernaan. Sistim pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai

anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,

mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta

membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari

tubuh. Pencernaan meliputi motilitas , sekresi , penyerapan dan pencernaan. Hormon dan ensim

di produksi selama proses pencernaan yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan hingga

diedarkan ke seluruh tubuh dan melindungi lapisan – lapisan organ pencernaan yang terdiri dari

lapisan paling dalam mukosa (membran mukosa), submukosa, tunika muskularis eksterna,

adventitia (serosa). Jika tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuh untuk di cerna maka

setiap individu akan menjadi lemas dan tidak berenergi dan organ – organ pencernaan akan

mengalami gangguan seperti terkikis nya dinding mukosa oleh tingginya kadar enzim organ

pencernaan yang terus disekresikan.

Abtrak

Digestion is a process of food decomposition of complex structures converted into smaller units

that can be absorbed by enzymes produced in the digestive system. Gastroinstestinal digestive

system or systems (ranging from mouth to anus) is an organ in the human system which serves to

receive food, digest it into nutrients and energy, absorb nutrients into the bloodstream as well as

get rid of the food can not be digested or the process is the remainder of the body. Digestion

include motility, secretion, absorption and digestion. Hormones and enzymes produced during

the digestion process that serves to help the digestive process to be circulated throughout the

body and protects the lining - lining the digestive organs comprising the innermost layer of the

mucosa (mucous membrane), submucosa, tunica muscularis externa, adventitia (serous). If no

food is taken into the body to digest then each individual will become weak and no energy and

organs - the digestive organs will be impaired as its walls eroded by high levels of mucosal

enzymes digestive organs are kept secreted.

Page 3: nyeri ulu hati blok 9

3

Pendahuluan

pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek diubah

menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam

sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem pencernaan antara lain

mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara organ

tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua organ tersebut menghasilkan

enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi

sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia.

Makanan merupakan faktor yang menentukan kesehatan individu. Makanan yang kurang bergizi

dan waktu makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu. Agar kita dapat

memilih makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka perlu pengetahuan tentang fungsi

makanan, cara pengolahannya , penyajian dan waktu mengetahui waktu makan yang tepat.

Sehingga pada makalah kali ini saya akan membahas gangguan pencernaan seperti pada skenario

yang dialami penderita karena jarang makan dan mengkomsumsi kopi untuk menahan rasa

ngantuk.

A. Struktur makroskopis saluran pencernaan

Sistim pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem

organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat

gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan

yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,

usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar

saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.1-2

Page 4: nyeri ulu hati blok 9

4

Sistim ini terdiri atas:

1. Cavum Oris

Cavum oris merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.

Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan

lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian

dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang

terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan

pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai

macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi

belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari

kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim

pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya

lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai

secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Cavum oris disebelah depan dibatasi oleh suatu celah yang disebut rima oris dengan labium

superior et inferior sebagai dindingnya. Sebelah lateral cavum oris dibatasi oleh pipi dan sebelah

bawah terdapat dasar mulut dengan lidahnya dan sebagai atapnya adalah palatum. Sedangkan

disebelah dorsal terdapat hubungan dengan pharynx yang merupakan lubang yang disebuat

faucia. 1-2

2. Faring

Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak

mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak

bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan

rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga

hidung, dengan perantaraan lubang bernama choana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga

mulut dengan perantaraan lubang yang disebut isthmus fausium. 1-2

Page 5: nyeri ulu hati blok 9

5

Regio faring terdiri dari:

Bagian superior

Bagian superior adalah bagian yang sangat tinggi dengan hidung Bagian ini disebut

nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang

gendang telinga

Bagian media

Bagian media adalah bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian ini disebut orofaring

Bagian inferior

Bagian inferior adalah bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian ini disebut

laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

Dinding faring terdiri dari 3 lapis yakni:

Tunica mucosa pharyngis

Terdiri atas nasopharynx yang berfungsi untuk pernafasan, oropharynx yang berfungsi

untuk pencernaan, dan laryngopharynx.

Tunica submucosa pharyngis

Di bagian atas sangat tebal dan melekatkan pharynx pada dasar tengkorak. Di bagian

bawah, di laryngopharyns, submukosa lebih elastis sehingga memudahkan pada saat

menelan

Tunica muscularis pharyngis

Terdiri atas otot-otot melingkar dan membujur.

Otot-otot melingkar terdapat pada dinding posterior dan lateral pharynx.

o M. constrictor pharyngeus superior

o M. constrictor pharyngeus media

o M. constrictor pharyngeus inferior

Otot-otot membujur

o M. palatopharyngeus

o M. stylopharyngeus

o M. salpingopharyngeus

Page 6: nyeri ulu hati blok 9

6

3. Esofagus

Kerongkongan ( oesofagus ) adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu

makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui

kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa

Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).Esofagus bertemu dengan

faring pada ruas ke-6 tulang belakang.

Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter oesophagus. Di

oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltik yang terjadi sekitar 6-10 deik. Apabila

peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke gaster, maka akan

terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke gaster. 1-2

Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

Bagian media (campuran otot rangka dan otot halus)

Bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

4. Gaster

Gaster terdiri dari 3 bagian yaitu

- Cardia.

- Fundus.

- Antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter),

yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya

kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung ( gaster ) berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk

mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat

penting :

Page 7: nyeri ulu hati blok 9

7

Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan

pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada

terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin

guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai

penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein) 1-2

5. Usus Halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung

dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap

ke hati melalui vena porta. Dinding usus

melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-

pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang

mencerna protein, gula dan lemak.

Lapisan usus halus terdiri atas:1

Lapisan mukosa ( sebelah dalam )

lapisan otot melingkar ( M sirkuler )

Lapisan otot memanjang ( M Longitidinal )

Lapisan serosa ( sebelah Luar )

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu:1,2

Usus dua belas jari ( Duodenum )

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah

lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari

Page 8: nyeri ulu hati blok 9

8

merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di

ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh

selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas

dan kantung empedu.

Usus kosong (jejunum)

Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas

jari ( duodenum ) dan usus penyerapan ( ileum ). Pada manusia dewasa, panjang seluruh

usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus

penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),

yang memperluas permukaan dari usus. Jejunum mempunyai dinding yang tebal,

diameter yang lebih besar daripada illeum, arcade yang setingkat, Nnll. yang soliter, vasa

recta yang panjang, dan pita sirkular yang rapat.

Usus penyerapan (ileum).

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem

pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum

dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral

atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu. Sifat

illeum berlawanan dari jejunum yakni mempunyai dinding yang tipis, diameter yang

kecil, arcade yang bertingkat, Nnll. yang aggregati, vasa recta yang pendek, dan pita

sirkular yang renggang. 1-2

6. Usus Besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi

utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Colon terdiri dari:1

Colon asendens (colon yang naik ke atas setelah illeum)

Colon transversum (colon yang bergerak melintang)

Colon desendens (colon yang bergerak setelah colon transversum menuju ke arah bawah)

Colon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Page 9: nyeri ulu hati blok 9

9

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan

membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat

penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit

serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya

terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

7. Appendix

Apendix adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau

radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan

membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

Dalam anatomi manusia, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah ujung buntu tabung

yang menyambung dengan caecum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing

berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks

selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda, bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis)

yang jelas tetap terletak di peritoneum. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai

appendektomi.1

8. Caecum

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu

kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. 1

9. Rectum dan Anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal

dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai

tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di

tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja

masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya

dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang

menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali

Page 10: nyeri ulu hati blok 9

10

material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika

defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang

lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.

Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan

dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi

(buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. 1-2

Struktur Pencernaan tambahan

1. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu

menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak

pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

Acinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, ollum pancreas, corpus pancreas, dan cauda

pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau LANGERHANS.

Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone. 1-2

Pendarahan pankreas yaitu:

Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A. pancreatico

duodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior)

Vena: darah dialirkan ke dalam V. lienalis dan V. mesenterica superior

2. Hati ( Hepar )

Hati ( hepar )dilapisi oleh peritoneum kecuali yang berbatasan dengan diaphragma yang disebut

bare area atau area NUDA. Hepar terdiri atas 2 lobus yakni:

Hepar pars sinister

Hepar pars dexter

Page 11: nyeri ulu hati blok 9

11

Hepar pars dexter terbagi atas 2 lobus yaitu lobus caudatus dan lobus Quadratus.

Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang ditempati oleh ligamentum teres hepatis &

ligamentum venosum arantii.

Hepar Terdiri dari 3 facies yaitu:

Facies diaphragmatica yaitu facies yangberbatasan langsung dengan permukaan bawah

paru dan jantung ke impressio cardiaca

Facies visceralis yaitu facies inferior

Facies superior yaitu bare area

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang

kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena

yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi

menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. 1-2

3. Kandung empedu

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat

menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada

manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan

karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ

ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu: 1-2

Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)

yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Gambar 1. System pencernaan.2

Page 12: nyeri ulu hati blok 9

12

B. Struktur mikroskopis saluran pencernaan

Saluran cerna adalah tabung berongga terdiri atas lumen dengan garis tengah bervariasi, yang

dikelilingi oleh dinding dengan empat lapisan utama: mokosa, submukosa, muskularis eksterna

dan serosa. Mukosa terdiri atas epitel pelapis, lamina propria yang merupakan jaringan ikat

longgar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan serat otot polos, kadang-kadang

mengandung kelenjar dan jaringan limfoid dan muskularis mukosa umumnya terdiri atas lapisan

sirkular dalam yang tipis dan lapis longotudinal luar serat otot polos yang memisahkan lapisan

mukosa dari submukosa. Mukosa sering disebut membran mukosa. Submukosa terdiri atas

jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan pleksus saraf

submukosa(pleksus meissner). Mungkin juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.

Muskularis mengandung sel-sel otot polos yang berorientasi secara spiral dan terbagi dalam dua

lapisan menurut arah utama perjalanan sel otot. Pada lapisan dalam (dekat ke lumen), arah

jalannya sirkular, pada lapisan luar, kebanyakan arahnya memanjang. Lapisan muskularis juga

mengandung pleksus saraf mienterikus (pleksus Aauerbach), yang terletak diantara kedua lapisan

otot tadi dan pembuluh darah serta pembuluh limfe terdapat dalam jaringan ikat diantara kedua

lapisan.Serosa adalah suatu lapisan tipis terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh

darah dan pembuluh limfe serta jaringan lemak dan epitel selapis gepeng sebagai pelapis

(mesotel). Fungsi utama epitel pelapis saluran cerna adalah sebagai sawar permeabel selektif

antara isi saluran cerna dan jaringan tubuh, memudahkan transfor dan pencernaan makanan,

memperbaiki penyerapan produk hasil pencernaan dan menghasilkan hormon yang

mempengaruhi aktifitas sistem pencernaan. Sel-sel pada lapisan ini menghasilkan mukus (lendir)

atau terlibat dalam pencernaan atau penyerapan makanan. Banyaknya limfonoduli dalam lamina

propria dan lapis submukosa melindungi organisme (bersama epitel) dari invasi bakteri. Seluruh

saluran cerna dilapisi oleh epitel selapis tipis yang mudah diserang. Lamina propria tepat berada

dibawah epitel, adalah sebuah zona yang kaya akan makrofag dan limfosit, beberapa diantaranya

secara aktif menghasilkan antibodi. Antibodi ini terutama adalah imunoglobulin A (IgA) dan

terikat pada sebuah protein sekresi yang dihasilkan oloh sel-sel epitel pelapis usus dan disekresi

ke dalam lumen usus. Kompleks ini mempunyai aktifitas protektif terhadap invasi virus dan

bakteri.IgA dalam saluran pernapasan, pencernaan dan saluran kemih resisten terhadap aktifitas

enzim proteolitik, menghasilkan antibodi yang bersamaan dengan protease ditemukan dalam

lumen usus. Muskularis mukosa membantu gerakan mukosa, tidak bergantung pada gerakan lain

Page 13: nyeri ulu hati blok 9

13

dari saluran cerna, meningkatkan kontak dengan bahan makanan. Kontraksi muskularis eksterna

mendorong dan mencampur makanan dalam saluran cerna. Pleksus saraf membangkitkan dan

mengkordinasi kontraksi otot. Terutama terdiri atas kumpulan sel saraf yang membentuk ganglia

parasimpatis kecil.3-4

1. Rongga Mulut

Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa lapisan tanduk

bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan

selama mengunyah dan hanya terdapat di gigi dan palatum durum. Lamina proprianya memiliki

sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang. Epitel berlapis gepeng tanpa laipsan

tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar mulut. Lamina proprianya memiliki papila,

mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa yang mengandung kelenjar liur kecil yang

difus. Pada bibir, daerah peralihan epitel mulut yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulit.

Atap rongga mulut terdiri atas palatum durum dan platum mole, yang dilapisi oleh epitel berlapis

gepeng sejenis. Pada palatum durum membran mukosa melekat pada jaringan tulang. Bagian

pusat palatum mole adalah otot rangka dengan banyak kelenjar mukosa dalam submukosa.

Uvula palatina adalah sebuah tonjolan berbentuk kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari

bagian tengah batas bawah palatum mole. Bagian pusatnya adalah otot dan jaringan ikat areolar

yang ditutupi oleh mukosa mulut biasa. 3

2. Gigi

Pada orang dewasa normal terdapat 32 gigi tetap (permanen), tersebar dalam 2 lengkung simetris

bilateral dalam tulang maksila dan mandibula, dengan 8 gigi pada pada setiap kuadrannya: 2

insisivus, 1 kaninus, 2 premolar dan 3 molar. Gigi tetap didahului oleh 20 gigi susu (desidua). Ke

12 gigi molar tetap tidak memiliki pendahulu gigi desiduanya.

Setiap gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas gingiva (gusi), bagian mahkota (korona),

satu atau lebih radiks di bawah gingiva yang menahan gigi dalam soket tulang yang disebut

alveolus.3-4 Korona ditutupi oleh email yang sangat keras, sedangkan radiks oleh sementum.

Kedua pelapis ini bertemu pada bagian leher (serviks gigi). Bagian dalam gigi mengandung

materi lain yang disebut dentin, yang mengelilingi rongga berisi jaringan yang dikenal sebagai

rongga pulpa. Rongga pulpa meluas ke apeks radiks (saluran radiks), tempat sebuah muara

(foramen apikal) memungkinkan masuk dan keluarnya pembuluh darah, pembuluh limfe dan

Page 14: nyeri ulu hati blok 9

14

saraf dari rongga pulpa. Ligamen (membran periodontal) adalah struktur fibrosa berkolagen yang

tertanam dalam sementum yang berfungsi menahan gigi dengan erat pada soket tulangnya

(alveolus).3

3. Faring

Faring merupakan rongga peralihan antara rongga mulut, sistem pernapasan dan sistem

pencernaan, membentuk hubungan antara bagian nasal dan faring. Faring dilapisi oleh epitel

berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah bagian respirasi yang tidak mengalami

gesekan. Daerah terakhir ini dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia bersel goblet. Faring

mengandung tonsila, mukosa faring memiliki banyak kelenjar mukosa kacil dalam lapisan

jaringan ikat padat. Muskular konstriktor dan longitudinalis faring terletak di luar lapisan ini.3

4. Oesophagus

Pada lamina proprianya didapati sel mucus sebagai proteksi dari makanan yang berbenda tajam,

bagian atasnya tersusun dari otot lurik, tengahnya campuran otot polos dan lurik, sedangkan

bawahnya otot polos yang tidak dapat dikendalikan.3

5. Gaster

Seluruh permukaan dari gaster terdapat foveola gastrica, epitel mukosanya selapis torak tanpa sel

goblet.

Terdapat 3 daerah kelenjar yaitu:

Cardia dan pylorus sekresikan mucus, jumlahnya namun hanya sedikit. Kelenjar pylorus

relative pendek, simpleks dan tubulosa bercabang. Mucus dari kelenjar-kelenjar

melindungi lambung dari autodigestion.

Fundus, dimulai dari dasar foveola gastrica ke seluruh lamina propria hingga tunika

muskularis mukosa. Kelenjar fundus ini hampir memenuhi seluruh Lamina propria.3

6. Usus Halus

Epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat

brush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif dan juga

mengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak. Terdapat vili

Page 15: nyeri ulu hati blok 9

15

intestinalis. Sepanjang mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa

simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di

bagian apikalnya mengandung granula eosinofilia.

Sel-sel crytus berfungsi menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak. Dibagi dalam 3

daerah yakni:3

Duodenum

Terdapat kelenjar Bruner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang. Bentuk vili

intestinalis berbentuk lebar.

Jejunum

Tidak terdapat kelejar Bruner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis Kerckringi tinggi-

tinggi. Vili intestinalis berbentuk budar seperti lidah.

Illeum

terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ Plaque Peyeri di lamina propria meluas

ke tunica submukosa. Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari.

7. Usus Besar

Tunica mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinalis. Sel goblet banyak dintara

sel epitel. Memiliki Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitorius. Sel paneth dan sel argentafin

sedikit sekali. Tunica muscularis longitudinal membentuk 3 pita longitudinal yang disebut

Taenia Coli.3

8. Appendix

Merupakan evaginasi dari usus besar. Lumennya sempit, sering berisis debris. Memiliki banyak

folikel limphoid di sub mukosa. Tida ada taenia coli. Strukturnya menyerupai usus besar.3

9. Rektum

Mukosa mempunyai lipatan longitudinal Rectal collum (Anal column, Column of Morgagni).

Epitelnya selapis torak. Terdapat cryptus. Pertemuan anatar rektum dan anus disebut Linea

Pectinata.3

Page 16: nyeri ulu hati blok 9

16

10. Anus

Tunica submukosa mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan badan vater Pacini.

Pembuluh-pembuluh vena membentuk plexus hemmoroid. Tunica Muskularis Mukosa/ lapisan

longitudinal membentuk musculis dilator ani internus. Tunica musckularis sirkular menebal pada

ujungnya membentuk musculus Sphincter ani internus. Di luar lapisan otot ini terdapat jaringan

otot lurik Musculus Sphincter ani externus. Epitelnya berlapis gepeng dengan lapisan tanduk,

memiliki folike rambut, dan kelenjar sebasea.3

C. Mekanisme dan fungsi pencernaan

1. Motilitas

Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan,

otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan

kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk

mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah

dinding saluran pencernaan melebar secara permanen. Dalam proses motilitas terjadi dua

gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif yaitu

gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat

ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat

kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan. Gerakan kedua adalah

gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai fungsi yaitu mencampur makanan dengan

getah pencernaan dan memaksimalkan penyerapan pada usus. Yang berperan dalam

kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama

di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran

pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan

longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler

mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan

kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan

saluran memendek.5

2. Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar

eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, enzim, garam empedu atau

mukus. 5

Page 17: nyeri ulu hati blok 9

17

3. Pencernaan

Pencernaan merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi

satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi

didalam sistem pencernaan. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan molekul-molekul

besar yang tidak dapat menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen

saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe sehingga diperlukan pencernaan. 5

4. Penyerapan

Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat

diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan ke

dalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus. 5

Proses pencernaan makanan

Mulut

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar,

geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah

akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan

mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakter. Ludah juga

mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang

bakteri secara langsung. Proses menelan akan dimulai secara sadar dan otomatis. Epiglotis akan

tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan

bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan

tidak masuk ke dalam hidung.5-6

Kerongkongan (esofagus)

Merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.

Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot

ritmik yang disebut dengan peristaltik5.

Page 18: nyeri ulu hati blok 9

18

Lambung

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter),

yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya

kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan,

yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.

Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:5-6

∞ lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.

Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter

pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada

terbentuknya tukak lambung.

∞ Asam klorida

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna

memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang

terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

Gamabar 2. Lambung.3

Usus halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan

bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus

dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal

Page 19: nyeri ulu hati blok 9

19

kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik

dari pankreas dan empedu dari hati.

Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)

merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.

Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan

mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-

lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).

Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga

menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.

Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.

Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili

dan mikrovili.Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke

hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang

membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan

sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Kepadatan dari isi usus berubah

secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air

dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati

usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-

enzim pankreatik.5-6

Pankreas

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam

darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai

saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran

empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum. Enzim yang

dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan

dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran

Page 20: nyeri ulu hati blok 9

20

pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi

melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.5-6

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan

glukagon).

Hati

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang

kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena

yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk

diolah.Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan

zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar separuh dari

seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol .

Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.5-6

Empedu

Garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang

mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal

Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:

Membantu pencernaan dan penyerapan lema

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang

berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

∞ Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam

lemak untuk membantu proses penyerapan

∞ Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan

isinya

Page 21: nyeri ulu hati blok 9

21

∞ Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel

darah merah yang dihancurkan

∞ Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh

∞ Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke

dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di

dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah

kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah

garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali

dan sisanya dibuang bersama tinja.5-6

Usus besar

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika

mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya

menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna

beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri

ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan

gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa

menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.5-6

Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan

berakhir di anus.

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon

desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul

keinginan untuk buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.

Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.

Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.5

D. Enzim pencernaan

Page 22: nyeri ulu hati blok 9

22

Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim

pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang

kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana

ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang

membutuhkan.

Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu

dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul

enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim

yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya. Macam-

macam enzim pencernaan yaitu antara lain sebagai berikut: 7

Enzim pencernaan di mulut7

1. Enzim amilase saliva

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas.

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan

karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah

molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu

maltosa.

2. Enzim lipase lingual

Enzim ini disekresikan oleh permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner), tetapi menurut

penelitian enzim tidak mempunyai arti bermakna pada manusia.

Enzim pencernaan di lambung7

1. Enzim pepsin

Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya

pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin

yaitu : Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang

lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh

darah.

2. Enzim renin

Enzim ini berasal prorenin, yaitu suatu zimogen yang dengan suasana asam berubah

menjadi renin. Renin memiliki peranan penting pada proses pencernaan oleh bayi karena

mencegah susu melintas secara cepat dari dalam lambung. Dengan adanya kalsium, renin

Page 23: nyeri ulu hati blok 9

23

mengubah kasein di dalam susu menjadi parakasein. Pepsin kemudian bekerja parakasein

ini. Renin dilaporkan tidak ada pada lambung orang dewasa.

3. Enzim lipase

Lambung mensekresikan lipase lambung (lipase gastrik) yang pada manusia merupakan

lipase praduodenal utama. Enzim ini merupakan katalis pada reaksi pemecahan molekul

lipid dengan cara hidrolisis. Enzim lipase bekerja secara optimum pada pH antara 5,5 -

7,5 dan demikian dalam lambung tidak bekerja secara efektif dan optimal. Namun lipase

tahan terhadap lingkungan yang bersifat sangat asam dan juga dapat melangsungkan

reaksi hidrolisis terhadap molekul triasilgliserol atau trigliserida yang mengandung asam

lemak pendek atau sedang.

Enzim pencernaan dalam usus7

Berasal dari cairan empedu:

1. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh sel-sel pancreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak

aktif. Tripsinogen diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase, suatu enzim yang dihasilkan

dalam usus. Cara kerja enzim tripsin yaitu : Asam amino memiliki molekul yang lebih

sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah

dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam

amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel. Tripsin bekerja

spesifik untuk ikatan peptida asam amino dasar.

2. Enzim kimotripsin

Kimotripsin adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis

protein. Enzim ini dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk kimotripsinogen. Kimotripsinogen

diubah menjadi kimotripsin oleh adanya tripsin. Kimotripsin mempunyai daya

mengendapkan protein susu lebih besar daripada tripsin. Baik tripsin maupun kimotripsin

mampu menghidrolisis protein, pepton, dan preteosa menjadi polipeptida dan mempunyai pH

optimum 8 – 9.

3. Enzim peptidase

Page 24: nyeri ulu hati blok 9

24

Hasil hidrolisis protein, pepton, protease oleh enzim tripsin dan kimotripsin adalah

polipeptida. Polipeptida ini kemudian dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim-enzim peptidase.

Enzim-enzim yang berperan adalah:

a. Karboksipeptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul

yang mempunyai gugus karbosilat.

b. Aminopeptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul

yang memiliki gugus amina.

4. Enzim Lipase

Enzim lipase dalam cairan pankreas mempunyai fungsi sebagai katalis dalam proses

hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Oleh

karena lemak adalah suatu trigliserida, maka diasilgliserol adalah digliserida dan

monoasilgliserol adalah monogliserida.

Aktivitas enzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam empedu, dan

bekerja secara optimal pada pH 7 – 8,8. Lipase ini bekerja lebih baik apabila lemak

(substrat) mengandung asam lemak yang panjang atau yang mempunyai bobot molekul

besar dan mempunyai banyak ikatan rangkap.

5. Enzim amilase

Amilase yang terdapat dalam cairan pankreas ini sama dengan amilase dalam saliva, yaitu

berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin, dan glikogen menjadi

maltosa. Enzim yang mempunyai pH 6,9 dapat bekerja pada pH 6,5 – 7,2 dan sebagai

aktivator diperlukan Cl- . Hidrolisis amilum, dekstrin atau glikogen dalam usus ini dapat

berjalan dengan cepat sebab maltosa yang dihasilkan segera dihidrolisis lebih lanjut oleh

enzim maltase yang terdapat dalam cairan usus.

6. Nukleodepolimerase

Enzim ini berfungsi untuk memecah nukleat menjadi mononukleotida. Ada dua macam

neukleodepolimerase yaitu ribonuklease dan deoksiribonuklease yang masing-masing

berfungsi untuk memecah RNA dan DNA. Enzim ini bekerja secara optimal pada pH = 7. 2

Berasal dari cairan usus7

1. Karbokhidrase

Page 25: nyeri ulu hati blok 9

25

Enzim pemecah karbohidrat. Enzim yang terdapat cairan usus ini adalah enzim maltase,

sukrase, dan laktase. Maltase adalah enzim memecah maltosa menjadi glukosa, sukrase

memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, sedangkan laktase memecah laktosa

menjadi glukosa dan galaktosa.

2. Peptidase

Enzim pemecah ikatan peptida. Enzim yang penting dalam cairan usus ialah amino

peptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptide pada ujung yang mempunyai gugus

–NH2. Di samping itu terdapat juga tripeptidase yang memecah molekul tripeptida dan

dipeptidase yang memecah molekul dipeptida.

Kesimpulan

Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek diubah

menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam

sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem pencernaan antara lain

mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara organ

tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua organ tersebut menghasilkan

enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi

sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia.

Oleh sebab itu apabila ada yang mengalami gangguan pasti kesehatan kita terganggu

Daftar Pustaka

1. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC;

2006.p.148-52.

Page 26: nyeri ulu hati blok 9

26

2. Moore KL , Anatomi Klinis Dasar. In : Agur AMR. Sistem Digestivus. Jakarta: EGC;

2002.p.83-7.

3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks dan Atlas. In: Frans Dany, editor. Saluran

Cerna. Jakarta: EGC; 2007.p.278-307.

4. Arifin F. Penuntun praktikum histologi.Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007

5. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran ECG;

2001.h. 537-87

6. Murray RK, Granner DK. Biokimia harper dan pencernaan absorpsi. Jakarta: EGC;

2003.p.632-44.

7. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 2009.h. 497-503