Nutrisi Dan Tb

10
GIZI SEIMBANG Dulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 sehat 5 sempurna”(4S5S) yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, di tahun 1950-an. Namun, sejak tahun 1990-an, pedoman tersebut dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Hal ini juga sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di Amerika Serikat—yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu—menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance Diet” diterjemahkan menjadi “Pedoman Gizi Seimbang” (PGS). Pada konferensi pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang diadakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations), dalam rangka menghadapi beban ganda mengenai gizi di Negara berkembang, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi. strong>Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat –zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)ideal. Prinsip Gizi Seimbang divisualisasi sesuai dengan budaya dan pola makan setempat. Di Indonesia dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia

description

Nutrisi Dan Tb

Transcript of Nutrisi Dan Tb

Page 1: Nutrisi Dan Tb

GIZI SEIMBANG

Dulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 sehat 5 sempurna”(4S5S) yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, di tahun 1950-an. Namun, sejak tahun 1990-an, pedoman tersebut dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Hal ini juga sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di Amerika Serikat—yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu—menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance Diet” diterjemahkan menjadi “Pedoman Gizi Seimbang” (PGS).

Pada konferensi pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang diadakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations), dalam rangka menghadapi beban ganda mengenai gizi di Negara berkembang, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi.

strong>Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat –zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)ideal. Prinsip Gizi Seimbang divisualisasi sesuai dengan budaya dan pola makan setempat. Di Indonesia dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).

Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang: Aneka ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik, dan memantau berat badan ideal.TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.

Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3-8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari

Page 2: Nutrisi Dan Tb

buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2-3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Selain itu, buku ini dilengkapi juga dengan contoh anjuran pembagian makanan dan set hidangan per hari untuk setiap golongan umur, Daftar Bahan Penukar, Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur untuk beberapa zat gizi, dan daftar Indeks Massa Tubuh (IMT).

Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Buku ini akan menguraikan pengertian dan empat prinsip dari Gizi Seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kelompok tersebut.Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan kelompok zat gizi dalam jumlah cukup dan tidak berlebihan dan juga tidak berkekurangan.

13 Pesan dasar Gizi Seimbang:1) makanlah aneka ragam makanan2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy3) Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy4) Batasi konsumsui lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan

energy5) Gunakan garam beryodium6) Makanlah makanan sumber zat besi7) Berikan asi saja pada bayi sampai berumur 6 bulan8) Biasakan makan pagi9) Mainumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya10) Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur11) Hindari minuman beralkohol12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan13) Bacalah Label pada makanan yang dikemas

Sebagai pedoman, secara umum setiap hari dianjurkan makan tiga kali sehari, atau dapat dibagi atas lima sampai tujuh kali waktu pemberian yang terdiri dari tiga kali makan utama dan disertai snack atau selingan makanan. Dimana tiap kali makan utama diharapkan berisi:

1) 1 piring nasi atau penukarnya2) 1 potong ikan atau penukarnya3) 1 potong tempe atau penukarnya4) 1 mangkok sayuran5) buah-buahan

Page 3: Nutrisi Dan Tb

Piramida Gizi Seimbang

Page 4: Nutrisi Dan Tb

TB dan MALNUTRISI

TB dan Nutrisi

Malnutrisi adalah istilah umum yang mengacu pada baik kelebihan gizi atau gizi atau keduanya . Kekurangan gizi mengacu pada keadaan saat status gizi orang tersebut tidak optimal dan dengan demikian kesehatan dan pertumbuhannya terbatas. Kurang gizi mungkin disebabkan penyakit yang merusak asupan nutrisi dan metabolisme, atau akibat dari kurangnya asupan makronutrien, mikronutrien atau keduanya.

Kekurangan gizi umumnya terkait dengan penyakit dan infeksi seperti gangguan pencernaan dan malabsorpsi, pneumonia, TB dan HIV. Pangan yang tidak terkontrol dapat menjadi penyebab gizi buruk, seperti dapat penyalahgunaan alkohol dan penggunaan narkoba dan sejumlah kondisi lain. Dalam kasus apapun, baik kondisi yang mendasarinya yang terkait dengan gizi dan gizi buruk itu sendiri menjamin evaluasi dan pengobatan.

Hubungan antara TB dan kekurangan gizi telah lama dikenal. TB membuat gizi buruk dan gizi melemahkan kekebalan. sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa TB laten akan berkembang menjadi penyakit aktif. Kebanyakan individu dengan TB aktif berada dalam penurunan berat badan negara dan pengalaman katabolik dan beberapa menunjukkan tanda-tanda kekurangan vitamin dan mineral pada diagnosis.

Kehilangan Berat badan pada pasien TB dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya asupan makanan karena hilangnya nafsu makan, mual dan sakit perut, kehilangan unsur hara dari muntah dan diare dan perubahan metabolik yang disebabkan oleh penyakit.

Rendah indeks massa tubuh (BMI) (lebih rendah dari 18,5 kg/m2) dan kurangnya berat badan yang cukup dengan pengobatan TB dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dan kambuh TB dan dapat menjadi indikasi keparahan TB, respon pengobatan yang buruk dan / atau adanya penyakit penyerta lainnya .

TB aktif , seperti penyakit menular lainnya , kemungkinan akan meningkatkan kebutuhan energi , dan data pada tingkat yang sebenarnya dari peningkatan kebutuhan energi yang disebabkan oleh infeksi HIV dapat digunakan sebagai panduan . Studi menunjukkan bahwa subyek yang menerima suplemen makanan selama pengobatan TB cenderung mendapatkan lebih berat dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima suplemen makanan, tetapi kenaikan berat badan belum dikaitkan dengan peningkatan hasil pengobatan TB.

Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa proporsi energi makanan dari macronutrients (misalnya protein, karbohidrat dan lemak), atau dikenal sebagai distribusi makronutrien, berbeda untuk orang dengan TB aktif dibandingkan mereka yang tidak TB. Hal ini umumnya direkomendasikan bahwa semua orang mengkonsumsi sekitar 15-30 % dari energi protein, 25-35 % lemak dan 45-65 % karbohidrat.

Page 5: Nutrisi Dan Tb

Persyaratan mikronutrien dalam TB aktifKonsentrasi beredar Rendahnya mikronutrien , seperti vitamin A, E dan D, dan mineral besi, seng dan selenium telah dilaporkan dari kohort pasien mulai pengobatan untuk TB aktif. Ini biasanya kembali normal setelah 2 bulan pengobatan TB yang tepat. Karena penelitian belum dilakukan pada asupan makanan dekat saat diagnosis, tidak jelas apakah konsentrasi rendah terkait dengan asupan makanan yang rendah, untuk proses metabolisme atau penyakit itu sendiri. Tidak diketahui apakah diamati kembali ke konsentrasi yang normal tergantung pada kualitas asupan makanan.

Prinsip Terapi Malnutrisi pada TBBMI adalah indikator yang paling umum digunakan untuk mengukur tingkat gemuk atau kurusnya seorang dewasa yang berusia lebih dari 18 tahun, sedangkan BMI - untuk - usia - dan - seks Z -score digunakan pada anak-anak dan remaja usia 5-19 tahun. Z Score BB/PB atau BB/TB merupakan indikator direkomendasikan untuk anak-anak yang kurang dari 5 tahun , dengan lingkar lengan atas yang digunakan untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang membutuhkan manajemen gizi menyelamatkan nyawa.

Severe Acute MalnutritionMalnutrisi akut yang parah adalah penyebab umum morbiditas dan mortalitas pada banyak keadaan. Terapi nutrisi bertujuan untuk mengurangi risiko kematian, memperpendek rawat inap dan memfasilitasi rehabilitasi dan pemulihan penuh.

Moderate UndernutritionPada tahun 2012, WHO menerbitkan sebuah catatan teknis pada makanan tambahan untuk manajemen malnutrisi akut sedang pada bayi dan anak-anak 6-59 bulan usia. Saat ini WHO mengakui bahwa manajemen diet gizi buruk akut moderat pada anak-anak biasanya harus didasarkan pada penggunaan optimal yang tersedia secara lokal makanan padat gizi . Dalam situasi kekurangan pangan, atau di mana beberapa nutrisi yang tidak cukup tersedia melalui makanan lokal , makanan tambahan diformulasikan khusus biasanya diperlukan untuk melengkapi diet biasa ; untuk kasus-kasus, catatan teknis memberikan orientasi pada komposisi makanan tambahan.Rekomendasi saat ini untuk gizi moderat pada remaja dan orang dewasa adalah untuk memberikan makanan tambahan pada pasien rawat jalan sampai BMI normal. Pendekatan ini adalah bahwa individu dengan gizi sedang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari baik orang tanpa kekurangan gizi atau mereka dengan malnutrisi akut yang parah. Pendekatan individual yang membahas berbagai penyebab gizi moderat diperlukan, karena terapi yang tepat tergantung pada penyebab gizi. Bagi kebanyakan orang dengan TB aktif, dengan asumsi makanan cukup tersedia, terapi TB yang efektif akan meningkatkan status gizi dengan meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan, mengurangi kebutuhan energi/nutrisi, dan meningkatkan efisiensi metabolisme.

Page 6: Nutrisi Dan Tb

Laporan KasusTatalaksana diet pada pasien TB

Tn. Ardjon 58 tahunBB 63 kg TB 166 cm

1. Berat Badan Ideal(TB-100)+10% = (166-100)-10%

= 66 – 10%= 59.4 kg

2. Kebutuhan Metabolik Harian(24*BB) + 30% = (24*63) + 30%

= 1965 kalori / hari

3. Specific Dynamic ActionKeb Kalori +10% = 1965 + 196.5

= 2161.5 =2162 kalori / hari

Tujuan:a) pertahankan berat badan pasien selama sakitb) memberi makan sesuai daya terimac) memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat akibat infeksi

Prinsip Diet:a) kebutuhan energi berdasarkan kebutuhan basal ditambah faktor aktivitas

harianb) kebutuhan protein yaitu 15% dari total kebutuhan energic) kebutuhan lemak yaitu 25% dari total kebutuhan energid) kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%

dari total kebutuhan energie) makanan dalam bentuk padat

Kebutuhan Zat Gizi1. Protein

(15%*2162)/ 4 kkal = 324/4 = 81 gram2. Lemak

(25%*2162)/ 9kkal = 540/9 = 60 gram3. Karbohidrat

(60%*2162)/ 4 kkal = 1287/4 = 322 gram

Menu dapat di pilih sesuai daya ekonomi maupun selera pasien berdasarkan daftar penukar diet yang dilampirkan.

Terapi diet : TKTPBentuk : PadatPemberian : Oral

Page 7: Nutrisi Dan Tb

Menu Gizi Seimbang

Disesuaikan dengan keadaan holistik pasien.Protein 81 gram; Lemak 60 gram; Karbohidrat 322 gram.Dalam 3 kali makan utama 3 kali snack

Makanan Utama 1Jenis Berat

gramUkuran Rumah tangga

Kandungan kalori

Kandungan protein

Kandungan hidrat arang

Kandungan Lemak

Nasi 100 gram

¾ gelas belimbing

175 kalori 4 gram 40 gram

Telor ayam negeri

60 gram

1 95 kalori 10 gram 7 gram

Bayam

50 kalori 3 gram 10 gram

X3 51 gram 150 gram 21 gram

Makanan RinganJenis Berat

gramUkuran Rumah tangga

Kandungan kalori

Kandungan protein

Kandungan hidrat arang

Kandungan Lemak

Kacang Hijau

50 gram

5 sdm 80 kalori 6 gram 8 gram 3 gram

Tahu 50 ½ potong besar

40 kalori 3 gram 4 gram 1.5 gram

Pepaya 100 1 potong sedang

40 kalori 10 gram

Sari Kedelai

25 5 sendok makan

110 kalori 9 gram 9 gram 7 gram