Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

44
MAKALAH KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN (OKSIGENASI DAN NUTRISI) Disusun Oleh: LUSI MARTA DOVA 12103084106630 1 B Dosen Pembimbing RAHMAYUNI EKA PUTRI, S.Kep

Transcript of Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Page 1: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN (OKSIGENASI DAN NUTRISI)

Disusun Oleh:

LUSI MARTA DOVA12103084106630

1 B

Dosen Pembimbing

RAHMAYUNI EKA PUTRI, S.Kep

PROGRAM STUDI D III KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PERINTIS SUMATERA BARATTAHUN 2012

Page 2: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih

sayang-Nya dan karena izin-Nyalah saya dapat menyelasaikan tugas keterampilan

dasar kebidanan mengenai Konsep Nutrisi dan Oksigenasi. Tak lupa pula

shalawat beserta salam kepada rasul akhir zaman , panutan dalam segala hal, nabi

Muhammad SAW.

Apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam makalah ini,saya mohon

maaf.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bukittinggi, Desember 2012

Penulis

i

Page 3: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Tujuan.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Nutrisi.................................................................................................2

2.2. Pengkajian Nutrisi .............................................................................11

2.3. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga...........................................13

2.4. Pemasangan Oksigen..........................................................................18

2.5. Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanula.........................................21

2.6. Pemberian Oksigen Melalui Masker Oksigen....................................23

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.........................................................................................25

3.2. Saran...................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan

kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi)

yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi

racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di

dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan

organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian

distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan

pankreas.

Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada

nutrisi maka gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit /

terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

1.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk

mengetahui tentang nutrisi

1

Page 5: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nutrisi

a. Pengertian

Nutrisi merupakan proses total yang terlibat dalam konsumsi dan

penggunaan zat makanan yang meliputi cara pemakaian gizi oleh

proses-proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan, penggantian jaringan

dan pemeliharaan kegiatan dalam tubuh secara keseluruhan “ (Dasar-

dasar ilmu keperawatan,436).

Nutrition is term that include the bodily processed in the ingestion and

metabolisme of food = Nutrisi meliputi semua proses tubuh yang

melibatkan ingesti dan metabolisme makanan “(Fundamental of

nursing concept,1979,419)

Nutrisi adalah ilmu yang mempelajari zat makanan (nutrient) dan zat-

zat lain yang ada dalam makanan serta kerjanya, interaksinya dan

keseimbangannya dalam hubungannya dengan kesehatan dan penyakit

melalui proses ingesti, absorpsi, transportasi, pemakaian dan ekskresi

dari makanan “ (Essential of nutrition therapy, 1985,3)

b. Nutrisi sebagai Kebutuhan Dasar Manusia

1. Zat makanan / nutrien yang didapat dari pemasukan makanan materi-

materi yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Nutrien sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan,

pemeliharaan serta fungsi normal dari sel tubuh.

3. Nutrien akan digunakan untuk memproduksi energi berupa ATP

(Adenosin triphospat ) untuk seluruh aktifitas tubuh :

Pergerakan otot

Transmisi impuls saraf Tergantung pada energi yang

Proses berfikir di produksi dari makanan yang

Produksi panas dikonsumsi individu

2

Page 6: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

c. Nutrisi sebagai Kebutuhan Dasar Manusia

Nutrien dibutuhkan untuk membuat zat-zat penting seperti hormon

dan enzim

- Jika tubuh mengalami kekurangan beberapa zat penting maka

akan terjadi ketidakmampuan untuk :

Tumbuh

Risiko buruk bagi tubuh

Memelihara fungsi & pergantian jaringan

d. Fisiologi Nutrisi

Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap : Ingesti,

Digesti, absorpsi, metabolisme dan ekskresi.

a) Ingesti

Ada proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari :

Dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk

membawa makanan ke mulut

Proses mengunyah

Proses pemecahan, penyederhanaan makanan dr ukuran besar

menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah melibatkan gigi &

kontrol volunter otot-otot mulut bila makanan berada pd gigi, gusi,

palatum keras & lidah, maka akan terjadi refleks mengunyah yg

volunter (disadari), yg diatur o/ SSP.

Proses menelan

merupakan tahap terakhir dr peristiwa ingesti, yaitu bergeraknya

makanan dr mulut ke esophagus, & masuk lambung. Proses ini

terjadi secara refleks sebagai akibat adanya penekanan pd bagian

faring & mulai sejak makanan sudah dikunyah secara adekuat,

serta refleks ini akan menahan proses respirasi.

3

Page 7: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

b) Digesti

- Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan

yang dibawa kedalam tubuh.

- Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi

oleh saluran intestinal.

- Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus,

lambung, usus halus, usus besar.

Proses kimiawi pada digesti :

1. Karbohidrat

Amilum dipecah menjadi maltosa/somaltosa oleh

enzim ptialin yang dihasilkan kelenjar ludah, yang dibantu

oleh enzim amilase dari pancreas, sehingga karbohidrat sampai

pada usus halus sudah menjadi maltosa/disakarida lainnya

(laktosa & sukrosa). Disakarida akan dirubah menjadi

monosakarida pada permukaan dinding usus halus dengan

bantuan enzim laktase, sakrose dan maltose

2. Protein

Terjadi perubahan secara kimiawi mulai dari lambung,

dimana protein dirubah menjadi pepton oleh enzim pepsin

masuk ke duodenum dirubah menjadi peptida oleh enzim

tripsin (dihasilkan pancreas) berubah menjadi asam amino oleh

enzim dipermukaan usus halus.

3. Lemak

Dilambung hanya diemulsikan saja dirubah menjadi

asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase

pancreas.

c) Absorpsi

Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling

sederhana diserap oleh usus

4

Page 8: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Nutrien diserap berupa: (glukosa karbohidrat), asam amino

(protein), asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin,

mineral dan air.

Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah

dan getah bening masuk ke hati melewati vena porta

Tempat – tempat absorpsi nutrisi :

1. Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium.

Kalsium, besi dan klorida diusus halus bagian atas

2. Monosakarida, asam amino, dan zat lain usus halus bagian

tengah

3. Garam empedu, vit B12 dan natrium usus halus bagian

bawah

4. Air, hidrogen, natrium colon

d) Metabolisme

Merupakan bagian akhir dlm penggunaan makanan di tubuh.

Proses ini meliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan

sejak diserap o/ usus hingga dikeluarkan o/ tubuh sebagai sampah

1. Karbohidrat

Merupakan zat utama penunjang tubuh dlm penyediaan energi

yg berbentuk glukosa

Dalam sel glukosa dirubah energi dengan perubahan proses

oksidasi yang menghasilkan ATP, kalori dan zat buangan (air

dan CO2)

Penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen dihati dan otot

Glikogen sewaktu – waktu dirubah menjadi glukosa kembali

bila tubuh memerlukannya

Glikogen akan mensuplai kebutuhan energi bila glukosa sudah

tidak memungkinkan lagi, dan dapat berjalan hingga 12 jam

Bila glikogen dan glukosa habis tubuh akan memecah protein

dan lemak sebagai bahan energi

5

Page 9: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Karbohidrat digunakan tubuh utk energi hampir 60 % dr

kebutuhan energi keseluruhan

Kebutuhan karbohidrat utk orang dewasa dgn aktivitas sedang

5,5 gr/kgBB/hari

1 gram karbohidrat memberikan energi 4 kalori

Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu dengan

peran insulin yang dihasilkan pancreas

Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat : padi-padian,

roti, susu, buah-buahan, sayuran, umbi-umbian.

2. Lemak

Merupakan sumber energi yang paling produktif 1 gram lemak

menghasilkan 9 kalori

Merupakan kelengkapan makanan yang penting sebagai

wahana berbagai vitamin yang larut dalam lemak, dan

pemegang andil penting yang membuat makanan terasa enak

Lemak terkontribusi dalam kulit terutama pada kelenjar adiposa

dan folikel rambut

Kandungan lemak dlm subcutis sangat membantu tubuh dlm

mengatur temperatur

Lemak juga berfungsi untuk mencegah organ dlm injury

Bila tidak digunakan untuk energi, lemak terus disimpan dalam

tubuh sehingga dapat meningkatkan berat badan

Kebutuhan lemak untuk orang dewasa dengan aktivitas sedang

1,5 gr/kgBB/hari.

Jenis lemak :

a. Lemak tak jenuh

Dapat dengan mudah bergabung dengan molekul

lain/membentuk struktur lain HDL (High Density Lipid)

mudah dimetabolisme oleh hati.

6

Page 10: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

b. Lemak jenuh

- Tidak mudah bergabung dengan molekul lain LDL (Low

Density Lipid) sukar dimetabolisme menjadi zat lain

- Kolesterol merupakan satu bentuk lemak jenuh, diperlukan

untuk melengkapi cairan empedu untuk pencernaan lemak,

juga sebagai bahan dasar beberapa jenis hormon steroid.

- Makanan yang banyak mengandung lemak : daging

3. Vitamin

Merupakan bahan makanan pelengkap yang penting

Vitamin tidak menghasilkan kalori dalam jumlah yang berarti

tapi memegang peranan penting dalam berbagai proses yang

diperlukan guna menjaga kesehatan

Vitamin bersifat organik, dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh

Vitamin larut dalam lemak : A, D, E dan K, bila kelebihan

jumlah vitamin ini akan memungkinkan terjadinya keracunan

karena sulit dibuang melalui ginjal.

Vitamin larut dalam air : C dan B, kelebihan vitamin ini akan

dibuang melalui ginjal

Vitamin C membantu absorpsi zat besi

Kebutuhan tubuh akan vitamin :

Vitamin A : 5000 iu

Vitamin B1 : 1,2 mg

Vitamin B2 : 1,5 mg

Vitamin B6 : 2 mg

Vitamin B12 : 3 mg

Vitamin C : 45 mg

Vitamin D : 400 iu

Vitamin K : 300 – 500 mcg

7

Page 11: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

4. Mineral

Mineral mudah larut dalam air yang fungsi utamanya menjaga

keseimbangan asam dan basa cairan tubuh

Umumnya mineral terdapat cukup banyak dalam makanan bila

diet normal dan berimbang jarang kekurangan mineral

Kalsium dibutuhkan untuk menumbuhkan dan

mempertahankan sistem kerangka tubuh, terutama pada anak –

anak, kehamilan dan menyusui

Kalium dapat membantu frekuensi dan kekuatan kontraksi otot

jantung bila kalium pada ekstra sel banyak penurunan frekuensi

dan dilatasi pembuluh darah jantung

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan Hb

Kebutuhan mineral tubuh :

Kalsium : 800 mg

Iodium : 110 mg

Besi : 10 mg

Magnesium : 350 mg

Posphor : 800 mg

Kalium : 1959-5850 mg

Natrium : 2300 – 6900 mg

5. Air

Merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh, walau tidak

menghasilkan energi bagi tubuh.

Kandungan air dalam tubuh 60 – 70% dan merupakan bahan

terpenting untuk proses sekresi dan ekskresi

Fungsi paling nyata untuk air adalah untuk bertahan (Survival)

6. Kalori

Kalori ad/ panas yg dihasilkan tubuh dr hasil pembakaran zat

gizi (nutrien)

8

Page 12: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Satu kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk

meningkatkan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius

Produksi panas oleh tubuh pada tingkat terendah kimia sel dan

aktivitas tubuh disebut angka metabolisme dasar. Angka

metabolisme dasar bagi laki – laki dewasa adalah 1700 dan bagi

wanita dewasa adalah 1400.

Kebutuhan makanan dan kalori berbeda antar individu,

tergantung pada :

Berat badan dan tinggi badan

Usia dan jenis kelamin

Aktivitas fisik

Iklim/cuaca

Selama masa kehamilan dan menyusui

e) Ekskresi

Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk

membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk

keperluan tubuh. Proses ini terjadi dalam bermacam – macam bentuk,

antara lain : defekasi (zat sisa dari saluran cerna), Miksi (zat sisa dari

saluran kemih), diaporesis (pengeluaran keringat), dan ekspirasi

(pengeluaran air dan CO2).

e. Faktor – faktor yang Meningkatkan Kebutuhan Nutrisi

Periode pertumbuhan yang cepat (infant, toddler, remaja dan hamil)

Selama perbaikan jaringan karena proses luka/pembedahan

Meningkatnya suhu tubuh (tiap kenaikan suhu 10 F, kalori naik 7 %)

Meningkatnya aktivitas otot

Jenis kelamin (BMR laki – laki lebih tinggi dari wanita)

Berat badan (secara kuantitatif, peningkatan berat badan akan

meningkatkan metabolisme)

Terjadi infeksi (untuk pembentukan zat fagositer bakteri patogen)

9

Page 13: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Stress (meningkatkan produksi hormon thyroid sehingga

meningkatkan epinephrin yang mensupport metabolisme)

Meningkatnya kehilangan nutrisi karena kehilangan cairan

(hemorhagi, diare, drainage, dialisa ginjal, laktasi, menstruasi, luka

bakar, dll)

Penyakit kronis yang mempengaruhi fisiologi nutrisi (diabet,

hyperthyroid, kanker, psikosis, penyakit ginjal/hati, masalah

pernafasan)

f. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kebutuhan Nutrisi

Penurunan laju pertumbuhan

Penurunan angka metabolisme dasar

Hypotermia (penurunan metabolisme sel)

Hypothyroid (penurunan BMR)

Jenis kelamin (Wanita < pria)

Gaya hidup yang cenderung pasif

Immobilisasi/bedrest

Kehilangan berat badan (karena penurunan aktivitas otot untuk

bergerak)

Pengaturan konsumsi makanan dan minuman

Mekanisme yang menyebabkan orang makan dan minum, jenis dan

jumlah makanan dan minuman yang dibutuhkan secara pasti belum

jelas

g. Faktor – faktor yang berperan dalam pengaturan makanan :

Lapar Tdk menyenangkan

Haus

Kekenyangan telah cukup banyak makan

h. Pengaturan makan dipengaruhi oleh beberapa hal :

Aktivitas

Usia, jenis kelamin, dll

10

Page 14: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Pengaturan konsumsi makanan hypothalamus

Pengaturan konsumsi makanan ; kurus dan gemuk

Aspek budaya kegiatan makanan

Sikap menyukai/tidak, kebiasaan makan hasil dari proses belajar

i. Faktor – faktor budaya yang berkaitan dengan kegiatan makan :

Praktek keagamaan

Vegetarian

Budaya/kultur

Kebangsaan

Psikososial

Sifat

j. Tambahan dan pelengkap makanan

Pelengkap makanan preparat yang mengandung vitamin, mineral

atau protein, atau kombinasinya dengan zat makanan lain.

Tambahan makanan zat yang digunakan untuk menyempurnakan

warna makanan, rasa, konsistensi, dan stabilitas makanan

Type tambahan makanan yang banyak digunakan :

Bahan pengawet

Zat anti oksidasi

Zat untuk adonan stabil

Zat penebal

Pewarna

Pemanis

pengembang

2.2. Pengkajian Nutrisi

Pengkajian nutrisi merupakan bagian integral dari perawatan

kesehatan untuk meningkatkan kesehatan klien dan menurunkan angka rawat

inap. Pengkajian nutrisi melibatkan pengumpulan informasi mengenai klien

11

Page 15: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

untuk mengetahui status nutrisi, mengidentifikasi kebutuhan nutrisi dan

menetapkan rencana tindakan bagi klien sesuai dengan kebutuhan

Tujuan Pengkajian

1. Mengidentifikasi adanya malnutrisi dan efeknya terhadap status

kesehatan klien

2. Mengidentifikasi pola makan yang berlebihan dan hubungannya dengan

kejadian obesitas, diabet, hypertensi, penyakit cardio vaskuler dan kanker

3. Mengidentifikasi parameter nutrisi untuk status kesehatan klien yang

optimal dan kondisi yang fit.

Saat mengkaji status nutrisi klien dan menentukan rencana

keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kebutuhan klien secara

menyeluruh dihubungkan dengan nutrisi.

Komponen pengkajian dan pendekatan holistik antara lain :

Kebudayaan dan pola konsumsi makanan

Makanan yang lazim dikonsumsi

Tingkat aktivitas fisik

Standard hidup

Pengkajian status nutrisi secara tim

Tim pelaksanaan pengkajian nutrisi terdiri dari : Perawat , Dokter , Ahli gizi

Komponen pengkajian nutrisi

Data Biografi

Khususnya untuk usia dan jenis kelamin dapat membantu menemukan

faktor resiko khusus. Mis : Dewasa tua mempunyai kebutuhan nutrisi yang

hampir sama dengan dewasa muda, tapi bila aktivitas menurun maka

kebutuhan akan kalori juga menurun. Contoh lain anemia defisiensi besi

sering terjadi pada remaja wanita daripada remaja pria.

12

Page 16: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Keluhan Utama

Keluhan yang lazim terjadi antar lain :Kehilangan berat badan,

kelebihan berat badan, kelemahan, gangguan gastrointestinal, perubahan kulit

dan gangguan pergerakan.

2.3. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga

A.   Pengertian

Pemberian nutrisi melalui pipa penduga atau lambung merupakan

tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan

dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga.

B.  Tujuan

Adapun tujuan kita dalam pemberian nutrisi melalui pipa penduga

antara lain:

1. Dekompressi yaitu membuang dan substansi gas dari saluran

gastrointestinal, mencegah atau menghilangkan distensi

abdomen.

2. Memberi makan yaitu memasukkan suplemen nutrisi cair atau

makanan kedalam lambung untuk klien yang tidak dapat

menelan cairan.

3. Kompressi yaitu memberi tekanan internal dengan cara

mengembangkan balon untuk mencegah perdarahan internal

pada esofagus.

4. Bilas lambung yaitu irigasi lambung akibat pendarahan aktif,

keracunan, atau dilatasi lambung.

C.   Persiapan alat

Alat yang perlu dipersiapkan dalam pemberian nutrisi melalui

pipa penduga antara lain: Baki yang dilapisi pengalas berisi:

13

Page 17: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

1.    Bak instrumen steril:

  Sepasang sarung tangan atau handcoen

  NGT / magslang / sonde lambung

  Sudip lidah / spatel

  Kasa pada tempatnya

  Corong / tabung semprot 50-100 cc

Kapas alkohol

2.    Non steril:

  Jeli

  Senter

Plester

  Stetoskop

  Handuk kecil / serbet / pengalas

  Tisu / selstop

  Bengkok

  Makanan cair pasien

  Gelas berisi air minum

Gunting

  Air bersih di dalam baskom kecil

  Peniti

  Spuit 20 cc

D. Persiapan pasien

Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

sehingga pasien mengerti apa yang harus dilakukannya.

E.    Persiapan lingkungan

Persiapan lingkungan dapat ditempuh antara lain dengan

menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.

F.    Prosedur pelaksanaan

Beri salam / sapa pasien

14

Page 18: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Jelaskan tindakan yang akan dilakukan

Perawat cuci tangan

Pasang sampiran

Dekatkan alat kepasien

Baca basmalah sebelum melakukan tindakan

Bentu pasien pada posisi nyaman (bila memungkinkan pada posisi

semi fowler / fowler)

Pasang handuk di atas dada pasien sampai ke pinggir tempat tidur dan

letakkan tisu di dekat bantal pasien

Untuk menentukan insersi NGT, minta klien untuk rileks dan

bernafas normal. Kemudian cek udara yang melalui lubang hidung,

caranya: pijit salah satu kuping hidung dan rasakan aliran udara pada

lubang hidung yang bebas dan begitu pula sebaliknya

Pasang sarung tangan

Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan

menggunakan:

Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga bawah

dan ke prosesus xyfoideus di sternum

Ukur selang dari puncak dahi ke epigastrium

Ukur selang dari daun telinga bawah kepuncak lubang hidung

dan ke prosesus xyfoideus di sternum

Beri tanda pada panjang selang yang sudah di ukur

Olesi jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm

Atur posisi klien dengan kepala ekstensi, dan masukkan selang

melalui lubang hidung yang telah ditentukan

Masukkan slang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan,

putarlah slang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan

Lanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring (3-4 cm)

anjurkan pasien untuk menekuk leher dan menelan

Dorong pasien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum

(jika perlu). Tekankan pentingnya bernafas lewat mulut

15

Page 19: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan atau

pasien tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Periksa posisi

slang di belakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan

senter

Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah

ditentukan, anjurkan pasien untuk rileks dan bernafas normal

Periksa letak slang dengan cara:

Memasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian diafragma

stetoskop pada perut di kuadran kiri atas pasien (lambung)

kemudian suntikkan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi

abdomen

 Dengan menggunakan spuit, mengaspirasi pelan-pelan untuk

mendapatkan isi lambung

Memasukkan ujung bagian luar slang NGT ke dalam waskom

yang berisi air. Jika terdapat gelembung udara, slang masuk ke

paru-paru, jika tidak slang masuk ke dalam lambung

Oleskan alkohol pada ujung hidung pasien dan biarkan sampai kering

Yakinkan slang tidak tersumbat dengan cara:

Masukkan makanan dengan aliran perlahan (perhatikan: aliran air dan

jarak corong  30 cm dan lihat reaksi pasien terhadap rasa tidak

nyaman)

Setelah makan masukkan 15-30 ml air putih (bila ada obat dalam

bentuk tablet haluskan dahulu)

Fiksasi slang dengan plester  10 cm dan silangkan plester pada

slang yang keluar dari hidung

Klem dan tutup ujung slang dengan kassa dan plester / karet gelang

Penitikan slang kebaju pasien. Biarkan pasien pada posisi semifowler

/ fowler selama  15-30 menit

Evaluasi klien setelah terpasang NGT

Baca hamdalah setelah melakukan tindakan

Rapikan alat

16

Page 20: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Perawat cuci tangan

Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan

Indikasi

Adapun indikasi pada pemasangan NGT antara lain:

Fraktur rahang

Kesadaran menurun

Gangguan menelan

Muntah terus-menerus

Kontra indikasi

Adapun kontra indikasi pada pemasangan NGT antara lain:

Rahang amandel

Gangguan pada saluran pencernaan yang dapat menghambat

pemasangan selang sehinggan menimbulkan komplikasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pamasangan NGT antara

lain:

 Mempartahankan kenyamanan klien

Mengkaji adanya inflamasi dan ekskoriasi pada lubang hidung dan

mukosa

Mengganti plester yang digunakan untuk menempelkan slang setiap

hari untuk mengurangi iritasi

Melakukan perawatan mulut untuk meminimalkan dehidrasi

Mengubah posisi klien secara teratur yang membantu penutupan

saluran sekresi lambung dan mempercepat pengosongan isi lambung

untuk menghindari distensi

Mendokumentasikan prosedur

2.4. Pemasangan Oksigen

A. Pengertian

17

Page 21: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran

pernapasan dengan menggunakan alat bantu dan oksigen. Pemberian

oksigen pada klien dapat melalui kanula nasal dan masker oksigen.

(Suparmi, 2008:66)

B. Tujuan Umum 

1. Meningkatkan ekspansi dada

2. Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan

oksigen 

3. Membantu kelancaran metabolisme

4. Mencegah hipoksia 

5. Menurunkan kerja jantung 

6. Menurunkan kerja paru –paru pada klien dengan dyspnea

7. Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi napas pada

penyakit paru (Aryani, 2009:53)

C. Indikasi

Efektif diberikan pada klien yang mengalami :

5. Gagal nafas

Ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan

parsial normal O2 dan CO2 di dalam darah, disebabkan oleh

gangguan pertukaran O2 dan CO2  sehingga sistem pernapasan tidak

mampu memenuhi metabolisme tubuh. 

2. Gangguan jantung (gagal jantung)

Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam

jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap

nutrien dan oksigen. 

3. Kelumpuhan alat pernafasan

Suatu keadaan dimana terjadi kelumpuhan pada alat

pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen karena kehilangan

kemampuan ventilasi secara adekuat sehingga terjadi kegagalan

pertukaran gas O2 dan CO2.

18

Page 22: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

4. Perubahan pola napas.

Hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), dyspnea

(kesulitan bernapas, misal pada pasien asma),sianosis (perubahan

warna menjadi kebiru-biruan pada permukaan kulit karena

kekurangan oksigen), apnea (tidak bernapas/ berhenti bernapas)

bradipnea (pernapasan lebih lambat dari normal dengan frekuensi

kurang dari 16x/menit), takipnea (pernapasan lebih cepat dari normal

dengan frekuensi lebih dari 24x/menit (Tarwoto&Wartonah, 2010:35)

5. Keadaan gawat (misalnya : koma)

Pada keadaan gawat, misal pada pasien koma tidak dapat

mempertahankan sendiri jalan napas yang adekuat sehingga

mengalami penurunan oksigenasi.

6. Trauma paru

Paru-paru sebagai alat penapasan, jika terjadi benturan atau

cedera akan  mengalami gangguan untuk melakukan inspirasi dan

ekspirasi.

7. Metabolisme yang meningkat : luka bakar

Pada luka bakar, konsumsi oksigen oleh jaringan akan

meningkat dua kali lipat sebagai akibat dari keadaan

hipermetabolisme.

8. Post operasi

Setelah operasi, tubuh akan kehilangan banyak darah dan

pengaruh dari obat bius akan mempengaruhi aliran darah ke seluruh

tubuh, sehingga sel tidak mendapat asupan oksigen yang cukup.

9. Keracunan karbon monoksida

Keberadaan CO di dalam tubuh akan sangat berbahaya jika

dihirup karena akan menggantikan posisi O2 yang berikatan dengan

hemoglobin dalam darah.

(Aryani, 2009:53)

D. Kontraindikasi

19

Page 23: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Tidak ada konsentrasi pada pemberian terapi oksigen dengan

syarat pemberian jenis dan jumlah aliran yang  tepat. Namun demikan,

perhatikan pada khusus berikut ini :

1. Pada klien dengan PPOM (Penyakit Paru Obstruktif Menahun) yang

mulai bernafas spontan maka pemasangan masker partial rebreathing

dan non rebreathing dapat menimbulkan tanda dan gejala keracunan

oksigen. Hal ini dikarenakan jenis masker rebreathing dan non-

rebreathing dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi yang

tinggi yaitu sekitar 90-95%

2. Face mask tidak dianjurkan pada klien yang mengalami muntah-

muntah

3.  Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal

kanul.

(Aryani, 2009:53)

E. Hal - hal yang perlu diperhatikan

Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau

kurang dari batas. Hal ini penting untuk mencegah kekeringan

membran mukosa dan membantu untuk mengencerkan sekret di

saluran pernafasan klien

 Pada beberapa kasus seperti bayi premature, klien dengan penyakit

akut, klien dengan keadaan yang tidak stabil atau klien post operasi,

perawat harus mengobservasi lebih sering terhadap respon klien

selama pemberian terapi oksigen

Pada beberapa klien, pemasangan masker akan  memberikan tidak

nyaman karena merasa “terperangkat”. Rasa tersebut dapat di

minimalisir jika perawat dapat meyakinkan klien akan pentingnya

pemakaian masker tersebut.

Pada klien dengan masalah febris dan diaforesis, maka perawat perlu

melakukan perawatan kulit dan mulut secara extra karena

20

Page 24: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

pemasangan masker tersebut dapat menyebabkan efek kekeringan di

sekitar area tersebut.

Jika terdapat luka lecet pada bagian telinga klien karena pemasangan

ikatan tali nasal kanul dan masker. Maka perawat dapat memakaikan

kassa berukuran 4x4cm di area tempat penekanan tersebut.

Akan lebih baik jika perawat menyediakan alat suction di samping

klien dengan terapi oksigen

 Pada klien dengan usia anak-anak, biarkan anak bermain-main

terlebih dahulu dengan contoh masker.

Jika terapi oksigen tidak dipakai lagi, posisikan flow meter dalam

posisi OFF

Pasanglah tanda : “dilarang merokok : ada pemakaian oksigen” di

pintu kamar klien, di bagian kaki atau kepala tempat tidur, dan di

dekat tabung oksigen. Instrusikan kepada klien dan pengunjung akan

bahaya merokok di area pemasangan oksigen yang dapat

menyebabkan kebakaran.

        (Aryani, 2009:53)

  

2.5. Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanula

A. Pengertian 

Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara

kontinyu dengan kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 20-40%,

dengan cara memasukan selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung

dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang selang yang dimasukan

ke dalam lubang dihidung hanya berkisar 0,6 – 1,3 cm. Pemasangan nasal

kanula merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif

nyaman, mudah digunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk

pemasangan jangka pendek dan jangka panjang, dan efektif dalam

mengirimkan  oksigen. Pemakaian nasal kanul juga tidak mengganggu 

klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan. (Aryani,

2009:54)

21

Page 25: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

B. Tujuan

a. Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan

oksigen minimal.

b. Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau

minum.

(Aryani, 2009:54)

C. Indikasi

Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal

kanula untuk memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak

sesak). (Suparmi, 2008:67)

D. Prinsip

a.  Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau

rendah, biasanya hanya 2-3 L/menit.

b.  Membutuhkan pernapasan hidung

c.  Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi >40 %.

(Suparmi, 2008:67)

2.6. Pemberian Oksigen Melalui Masker Oksigen

A. Pengertian

Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker

yang dialiri oksigen dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien.

Masker oksigen umumnya berwarna bening dan mempunyai tali sehingga

dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask

bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-rebreathing

mask terletak pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi

terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)

Macam Bentuk Masker :

a. Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60%

dengan kecepatan aliran 5-8 liter/menit. 

22

Page 26: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

b. Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80%

dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus

mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi,

oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan

kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam

lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian tercampur

dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi daripada

simple face mask. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)

♣ Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah. (Asmadi,

2009:33)

c.    Non rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen

sampai 80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada

prinsipnya, udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi

karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan

tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya

mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka

pada saat ekspirasi. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)

♣ Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2  yang tinggi. (Asmadi,

2009:34)

23

Page 27: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

B. Tujuan 

Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan

konsentrasi dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul.

(Suparmi, 2008:68)

C. Prinsip

Mengalirkan oksigen tingkat sedang dari hidung ke mulut, dengan

aliran 5-6 liter/menit dengan konsentrasi 40 - 60%. (Suparmi, 2008:68)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

24

Page 28: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Pemenuhan nutrisi merupakan hal penting dalam kelangsungan hidup

manusia karna tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh,

pergerakan tubuh, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan

dan penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk

menerima makanan dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas

penting dan tubuhnya. Nutrisi itu meliputi air, karbohidrat, protein, lemak,

vitamin dan mineral. Dimana protein secara khusus penting untuk melawan

infeksi karna protein berfungsi sebagai antibody.

Namun dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia seringkali sulit

mendapatkan nutrisi yang adekuat karna kondisi-kondisi yang tidak

memungkinkan, antara lain:

Individu yang menderita luka pada tenggorok mengalami kesulitan untuk

menelan

Individu yang mengalami masalah lambung sehingga mual terhadap

makanan

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan pemasangan

selang nasogastrik (NGT) yaitu selang plastik yang lentur dan lunak, yang

dimasukkan melalui nasofaring kedalam lambung sehingga kebutuhan nutrisi

seseorang dapat terpenuhi.

3.2. Saran

a. Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya

b.   Untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

25

Page 29: Makalah Nutrisi Dan Oksigenasi

Tarwoto, Wartonah. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi

3. Jakarta : Salemba Mardika tahun 2006

Aziz, A. Alimul, 2008. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta : Salemba

Medika.

Arthur C. Curton (1983) dalam Long, BC., Essensial of Medikal Surgical a

Nursing Process Approach. Morby Company, St. Louis

http://id.wikipedia.org/wiki/nutrisi

http://www.asiayama.nutrisi.com

Hidayat, Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta :

Salemba Mardika 2007

Perry, Potter. Fundamental of nursing Edisi 4. Volume 1 & 2. Jakarta : EGC.

26