Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

22

Click here to load reader

description

nutrisi bagi ibu menyusui sangat penting untuk menentukan kesehatan baik pada bayi maupun pada ibu

Transcript of Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

Page 1: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui pentingnya gizi

yang tepat bagi ibu yang sedang menyusui. Gizi yang tepat sangat diperlukan bagi

ibu menyusui karena zat makanan yang dimakan oleh ibu akan berpengaruh bagi

perkembangan bayi. Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang

mengandung protein, lemak, mineral, air, dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh

ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. Gizi pada ibu menyusui

sangat berhubungan dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan perkembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil, maka berat

badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, serta kebiasaan makan yang

memuaskan. Ibu menyusui tidak terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang

terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas

dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. 

Ibu yang telah melahirkan akan memasuki masa postpartum. Masa

postpartum merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang

utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat

produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi

yang baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan gizi yang banyak yang

terkandung di dalam setiap makanan yang dikonsumsinya. Pendidikan tentang

gizi sangat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya

belum diketahui, sehingga dengan demikian pola makannya akan lebih

diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang dianjurkan dalam

pemenuhan kecukupan gizi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prinsip gizi bagi ibu menyusui?

2. Apa faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui?

3. Bagaimanakah kebutuhan zat gizi bagi ibu menyusui?

1

Page 2: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

4. Apa dampak yang ditimbulkan jika ibu kekurangan zat gizi saat sedang

menyusui?

5. Bagaimana contoh makanan yang tepat bagi ibu menyusui untuk

memenuhi gizi yang seimbang?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui prinsip gizi bagi ibu menyusui.

2. Untuk menhetahui faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui.

3. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi bagi ibu menyusui.

4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika ibu kekurangan zat gizi

saat sedang menyusui.

5. Untuk mengetahui contoh makanan yang tepat bagi ibu menyusui untuk

pemenuhan gizi seimbang

1.4 Manfaat Hasil Penulisan

Hasil penulisan makalah yang berjudul “Gizi bagi Ibu Menyusui” bermanfaat

bagi ibu yang sedang menyusui bayi sebagai informasi mengenai nutrisi yang

tepat saat sedang menyusui agar mengetahui zat gizi yang dibutuhkan saat

menyusui sehingga menghasilkan ASI yang berkualitas.

\

2

Page 3: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gizi

Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Ilmu

gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris,

food menyatakan makanan, pangan, dan bahan makanan.

Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :

1. Secara klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu

untuk menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, dan

mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh.(Almatsier,2009:3)

2. Masa sekarang : selain untuk kesehatan, gizi juga dikaitkan dengan potensi

ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak,

kemampuan belajar, dan produktivitas kerja.(Almatsier,2009:3)

2.2 Pengertian Nutrisi Ibu Menyusui

Nutrisi adalah substansi oraganik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi

normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi

didapatkan dari makanan dan cairan yang diperoses oleh tubuh. Menyusui adalah

proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari

payudara ibu.

Pengertian nutrisi ibu menyusui adalah makanan yang didalamnya

terkandung banyak zat-zat yang bermanfaat bagi bayi seperti vitamin,

karbonhidrat, protein, lemak, dan mineral yang dibutuhkan bayi. ASI sangat

penting bagi perkembangan bayi untuk pertumbuhan, pemeliahraan kesehatan,

dan kegunaan lainnya.

2.3 Pengertian ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan

garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar ibu yang berguna sebagai

makanan bagi bayi. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang

disediakan untuk bayi, sehingga mempunyai komposisi nutrisi yang sesuai untuk

3

Page 4: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

perkembangan bayi sehat dan nutrisi yang seimbang dan sempurna untuk tumbuh

kembang bayi.

2.4 Manfaat ASI

ASI merupakan sumber utama yang diperlukan bayi untuk pemenuhan gizi.

Manfaat ASI diantaranya:

1. ASI kaya akan zat penting yang dibutuhkan oleh bayi

ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi

seperti: DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasilus, vitamin A,

kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin, dan lisozim yang dalam takaran dan

komposisi yang seimbang untuk bayi. Oleh karena itu, ASI jauh lebih baik

dibandingkan dengan susu formula.

2. ASI sebagai sarana untuk mendekatkan sang ibu dengan sang buah hati

ASI menjadi makanan utama bayi. Selain kegunaannya sebagai makanan

utama, ASI juga berperan dalam mendekatkan kedekatan jiwa antara sang ibu dan

sang anak. Bayi yang mendapatkan ASI ekslusif dari sang ibu cenderung

mempunyai kedekatan dan hubungan yang lebih baik dibandingkan dengan bayi

yang tidak mendapatkan asupan ASI.

3. ASI memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi

ASI memiliki banyak keunggulan kandugan zat-zat penting yang terkandung

didalamnya yang membuat bayi berkembang dengan optimal. ASI juga berperan

dalam pembentukan sistem imun sang bayi. Sistem imum merupakan sistem

kekebalan tubuh yang membuat bayi kebal terhadap penyakit. Bayi yang

mendapatkan asupan ASI mempunyai sistem imun atau sistem kekebalan tubuh

yang lebih baik.

4. ASI tidak basi dan selalu segar

Tidak seperti susu yang lain, ASI tidak akan basi karena ASI dihasilkan dari

payudara ibu tanpa dicampur dengan bahan kimia. Selama asupan makanan yang

dikonsumsi oleh ibu bergizi, seimbang, dan tepat , maka ASI yang dihasilkan

akan memiliki kualitas yang baik.

4

Page 5: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

5. ASI lebih higenis dibandingkan dengan susu lain

ASI yang tersimpan di payudara ibu akan menjaga keadaan ASI steril dengan

suhu yang tepat sesuai kebutuhan sang buah hati. Kesterilan dari susu yang

memerlukan alat bantu berupa botol dot perlu dipertimbangkan, karena dalam

proses pembuatan susu dan memasukan ke dalam botol ada banyak kemungkinan

bahwa susu telah tercemar dengan kuman.

6. ASI menjadi pelindung yang baik

ASI menjadi pelindung yang baik untuk sang bayi dari berbagai penyakit atau

insiden seperti kematian bayi secara mendadak, gangguan pencernaan, diare,

infeksi telinga, dan lain-lain.

7. ASI akan berubah sesuai kebutuhan bayi

ASI memiliki cara kerja yang sangat unik, karena dengan sendirinya

komponen ASI akan berubah sesuai dengan kebutuhan dan usia sang bayi.

8. ASI merupakan pelindung dari berbagai alergi makanan

ASI juga mampu memberi rangsangan kepada sang bayi agar kebal terhadap

berbagai bahan makanan. Namun, keragaman dan keseimbangan makanan yang

dikonsumsi oleh sang ibu juga menentukan kualitas ASI yang diproduksi.

9. ASI makanan yang tepat untuk bayi

ASI sangat penting terutama untuk bayi yang berusia 0-6 bulan, karena di

usia ini ASI merupakan makanan wajib bagi bayi untuk perkembangan dan

pertumbuhan tubuh.

10. ASI bermanfaat untuk ibu dan bayi

Manfaat ASI tidak hanya untuk sang bayi akan tetapi untuk sang ibu , karena

dengan menyusui sang ibu dapat melepaskan ketegangan yang ada pada

payudaranya. Selain itu memperkecil resiko sang ibu terkena kanker ovarium

dibandingkan dengan wanita yang tidak memberikan ASI.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI

Ibu yang normal dapat menghasilkan ASI sekitar 550-1000 ml setiap hari,

jumlah ASI dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang

mempengaruhi produksi ASI, antara lain:

5

Page 6: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

1. Makanan

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, karena

kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang

cukup. Untuk membentuk produksi ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi

jumlah kalori, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup. Bahan makanan

yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah:

a. Makanan yang merangsang, seperti: cabe, merica, jahe, kopi, alkohol.

b. Makanan yang membuat kembung, seperti : ubi, singkong, kol, sawi dan daun

bawang.

c. Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.

2. Emosi dan keadaan psikis

Emosi dan keadaan psikis ibu sangat mempengaruhi refleks pengaliran susu. 

Karena refleks ini mengontrol perintah yang dikirim oleh hipotalamus pada

kelenjar bawah otak. Bila dipengaruhi ketegangan, cemas, takut, dan

kebingungan, air susu pun tidak akan turun dari alveoli menuju puting. Hal ini

sering terjadi pada hari-hari pertama menyusui ketika refleks pengaliran susu

belum sepenuhnya berfungsi. Refleks pengaliran susu dapat berfungsi baik

apabila ibu merasa rileks, tenang, tidak tegang, dan tidak cemas. Mendengar suara

tangis bayi atau memikirkan bayi bisa menyebabkan refleks pengaliran susu

bekerja, sehingga susu pun bisa memancar.

3. Penggunaan alat kontrasepsi

Pada ibu yang sedang menyusui, penggunaan alat kontrasepsi hendaknya

diperhatikan karena pemakaian kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi

jumlah produksi ASI.

4. Perawatan payudara

Perawatan payudara bisa dilakukan sejak masa kehamilan. Karena perawatan

yang benar akan memperlancar produksi ASI. Dengan merangsang payudara akan

mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan hormon progesteron, estrogen, dan

oksitosin. Hormon oksitosin akan menimbulkan kontraksi pada sel-sel sekitar

alveoli yang mengakibatkan susu mengalir turun ke arah puting, sehingga bisa

dikonsumsi oleh bayi.

6

Page 7: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

5. Anatomi payudara

Bila jumlah lobus dalam payudara berkurang, maka lobulus berkurang

sehingga produksi ASI juga berkurang karena sel-sel acini yang menghisap zat-zat

makan dari pembuluh darah akan berkurang.

6. Fisiologi

Terbentuknya ASI dipengaruhi hormon terutama prolaktin yang merupakan

hormon laktogenik yang menentukan jumlah air susu dan mempertahankan

sekresi air susu.

7. Faktor obat-obatan

Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi hormon

prolaktin dan oksitosin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI.

Apabila hormon-hormon ini terganggu, maka akan mempengaruhi pembentukan

dan pengeluaran ASI.

7

Page 8: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Gizi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,

yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bila

pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas

kulit baik, serta kebiasaan makan yang memuaskan.

Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang

terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas

dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam menyusun

menu, ibu menyusui harus memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu

yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan

makanan tertentu), mudah dicerna, dan tidak terlalu merangsang pencernaan.

Prinsip gizi seimbang bagi ibu menyusui yaitu sama dengan makanan ibu

hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik. Syarat-syarat bagi ibu

menyusui:

1. Susunan menu harus seimbang,

2. Dianjurkan untuk minum air 8-12 gelas/hari,

3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak

menggunakan alkohol untuk kelancaran pencernaan ibu,

4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna dan buah-bauahan.

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah:

1.  Makanan

Pengaruh makanan mempunyai hubungan yang sangat erat pada volume ASI

yang diproduksi setiap harinya.

2. Cairan 

Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan

ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu, dan jus buah.

8

Page 9: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

3. Protein

Penambahan 15-20 gram protein sehari sangat dianjurkan karena adanya

variasi dari tiap individu. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang

dianjurkan.

4. Suplementasi

Apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari telah seimbang, suplementasi

tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

5. Vitamin dan mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada

selama hamil. Pemenuhan vitamin akan menaikan jumlah vitamin yang

terkandung di dalam ASI. Vitamin sangat  baik bagi bayi karena bisa

mengoptimalkan kekebalan tubuh. Sedangkan mineral seperti kalsium sangat

dibutuhkan pada bayi melalui ASI karena tulang pada bayi sedang mengalami

masa pertumbuhan. Oleh karena itu, konsumsi kalsium pada ibu harus

ditingkatkan

6. Aktivitas

Aktivitas dari ibu sebagai penyedia ASI terbaik untuk bayi juga menjadi

pengaruh dalam gizi, semakin banyak aktivitas yang membuat stress  akan

mengakibatkan produksi ASI yang tidak maksimal.

3.3 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui harus dipertimbangkan

karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang

memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca

persalinan. Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak

terpenuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui, tentu akan menimbulkan

dampak negatif terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang

akan dihasilkan akan berkualitas rendah.

Zat gizi yang dibutuhkan ibu yang sedang menyusui antara lain:

1. Energi

Kebutuhan energi pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada

waktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori

9

Page 10: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

di atas kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila

menyusui bayi kembar. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/hari (6 bulan

pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua menyusui dibutuhkan sekitar rata-rata

500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400

kkal/hari.

2. Protein

Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6

bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua

dibutuhkan sebesar 11g/hari.

3. Zat besi

Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karena

itu, perlu penambahan zat besi untuk kebutuhan sehari-hari. Rata-rata kebutuhan

zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga

memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.

4. Kalsium

Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena

dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsium dalam ASI

agar tetap dalam kondisi normal walaupun kalsium dalam tubuh cukup atau

kurang. Jika kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi

ASI akan diambil dari simpanan kalsium yang ada pada tubuh ibu, termasuk

dalam tulang.

5. Vitamin D

Sangat diperlukan untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.

6. Vitamin B-6

Berfungsi sebagai metabolisme lemak dan protein, memfasilitasi

pertumbuhan sel, mendukung syaraf, dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat

dibutuhkan bagi produksi sel darah merah dan putih.

7. Folic Acid (Asam folat)

Berguna untuk mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.

8. Vitamin B-12

Berfungsi untuk mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.

10

Page 11: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

9. Zinc (Seng)

Berguna untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting

dalam penyembuhan luka.

10. Cairan

Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu

dengan cepat, hampir 90% air susu ibu terdiri dari dari air. Dianjurkan bagi ibu

yang sedang menyusui untuk meminum delapan gelas per hari, atau lebih jika

udara panas, banyak berkeringat, dan demam.

Tabel 3.1 Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi

3.4 Dampak Kekurangan Zat Gizi Saat Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan

pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi

mudah sakit, mudah terkena infeksi, dan kekurangan zat-zat esensial

menimbulkan berbagai masalah gizi. Masalah gizi yang sering dialami oleh ibu

menyusui diantaranya:

1. Anemia gizi

Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam

11

Page 12: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

folat yang seharusnya tidak terjadi apabila makanan sehari-hari beraneka ragam

dan memenuhi gizi seimbang. Asupan folat yang cukup penting untuk melindungi

kesehatan ibu dan bayi. Hal ini juga terlibat dalam pembentukan hemoglobin

dalam sel darah merah. Seorang wanita menyusui menbutuhkan 280 mikrogram

per hari.

2. Kekurangan vitamin A

Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara

kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-bulan pertama kehidupannya,

bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu,

sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A. Anak-anak yang

sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi terkena

Xeropthalmia1.

3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan

normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan anak-anak muda . Gangguan

akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan

kelenjer tiroid di leher dan kretinisme. Pada ibu menyusui, kekurangan yodium

dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem otak dan saraf bayi dan

menghasilkan IQ lebih rendah.

4. Kurang Energi Protein (KEP)/Protein Energi Malnutrition (PEM)

Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup

lama. Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pada

kondisi ringan menyebabkan pertumbuhan kurang. Sedangkan pada kondisi berat

akan menyebabkan penyakit kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-kwashiorkor.

3.5 Contoh Makanan yang Tepat bagi Ibu Menyusui

Makanan yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi syarat yaitu: tinggi

kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah dicerna dan tidak

merangsang, tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hari, tinggi konsumsi cairan dan buah

segar, dan susunan menu bervariasi dan seimbang. Syarat-syarat tersebut terdapat

pada:

1 Xeropthalmia adalah kelainan pada konjutiva dan kornea akibat kekurangan vitamin A.

12

Page 13: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

1. Sayur-sayuran

Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam

folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-

makanan kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi dan mampu

mencegah anemia. Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel

darah merah. Contoh sayuran mentah yang mengandung zat besi adalah bayam,

selada, tomat, ketimun, jamur, gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu.

Sebaiknya ibu menyusui mengonsumsi 3-5 hidangan sayuran setiap hari.

2. Buah-buahan

Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan.

Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem

kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat

besi. Konsumsi buah-buahan seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan

karena mengandung antioksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam

keadaan alami, beku atau dijus. Sebaiknya mengonsumsi 3-5 porsi buah setiap

hari.

3.      Kacang-kacangan

Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat.

Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan

yang mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium, dan

fosfor. Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat

dan gigi. Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri,

hazelnut, kacang Brasil, dan pistachio.

4.     Ikan

Ikan mengandung omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Namun,

menurut US Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh

makan ikan hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan

merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman

dikonsumsi  12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.

BAB IV

PENUTUP

13

Page 14: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

4.1 Kesimpulan

Nutrisi pada ibu menyusui sangat penting karena nutrisi ibu menyusui

sangat berhubungan dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan perkembang bayi. Jika nutrisi yang diberikan tidak mencukupi

bagi kebutuhan tubuh, maka produksi ASI tidak bisa memenuhi kebutuhan bayi.

Sebaliknya bila pemberian ASI memenuhi kebutuhan bayi, maka berat badan bayi

akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan yang

memuaskan. Prinsip gizi seimbang bagi ibu menyusui yaitu sama dengan

makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah makanan yang

bergizi, cairan, protein, suplementasi, vitamin dan mineral, dan aktivitas yang

dilakukan oleh ibu. Makanan yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi

syarat yaitu: tinggi kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah dicerna

dan tidak merangsang, tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hari, tinggi konsumsi cairan

dan buah segar, dan susunan menu bervariasi dan seimbang. Syarat tersebut bisa

dipenuhi dengan mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan,

dan ikan.

4.2 Saran

Ibu yang sedang menyusui sebaiknya memperhatikan asupan gizi yang

dikonsumsi, karena zat gizi yang dikonsumsi sangat berhubungan dengan jumlah

ASI yang dihasilkan dan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi.

Selain memperhatikan zat gizi, ibu yang sedang menyusui juga harus

memperhatikan faktor yang mempengaruhi produksi ASI seperti aktivitas,

suplementasi, emosi, dan keadaan psikis.

14

Page 15: Nutrisi Bagi Ibu Menyusui

15