NSPK PENGELENGGARAAN PERUMAHAN - bpsdm.pu.go.id · warga negara untuk menempati, menikmati,...
Transcript of NSPK PENGELENGGARAAN PERUMAHAN - bpsdm.pu.go.id · warga negara untuk menempati, menikmati,...
UU NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
UU NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG
RUMAH SUSUN
NSPK PENGELENGGARAAN
PERUMAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DN PERUMAHAN RAKYAT
DESKRIPSI
Mata pelatihan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK)
bidang penyelenggaraan perumahan memberikan pemahaman
kepada peserta pelatihan mengenai UU 1/2011 tentang
Perumahan Dan Kawasan Permukiman dan UU 20/2011
tentang Rumah Susun serta UU Tabungan Perumahan Rakyat.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan
cara yang berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini
sangat diperlukan karena materi ini menjadi dasar
pemahaman sebelum mengikuti pembelajaran modul-modul
berikutnya. Hal ini diperlukan karena masing-masing modul
saling berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan
latihan atau evaluasi. Latihan atau evaluasi ini menjadi alat
ukur tingkat penguasaan peserta diklat setelah mempelajari
materi dalam modul ini.
PERSYARATAN
Dalam mempelajari modul ini peserta
pelatihan dilengkapi dengan peraturan
perundangan dan pedoman yang terkait
dengan materi norma, standar, prosedur dan
kriteria bidang penyelenggaraan perumahan.
METODE
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode
yang dipergunakan adalah dengan kegiatan
pemaparan yang dilakukan oleh pemberi
materi (narasumber). Dalam kegiatan
pembelajaran juga diberikan kesempatan
tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta Diklat memahami peraturan
perundang-undangan terkait perumahan dan
kawasan permukiman serta rumah susun
AMANAT PACASILA DAN KONSTITUSI
Rumah: Sarana Perwujudan keimanan kepada Tuhan,
upaya untuk mewujudkan kemanusiaan, prasyarat persatuan bangsa, perwujudan kedaulatan rakyat, dan tujuan bagi kesejahteraan sosial,
Pasal 28H UUD 1945 , yang antara lain menyebutkan,
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
HAM: Setiap warga negara berhak mendapatkan
kesempatan untuk mencapai kesamaan dan keadilan
PENYAJIAN
UU 1/ 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
a. sistematika
b. penyelenggaraan PKP
c. perbaikan, pemeliharaan, pencegahan dan peningkatan kualitas
d. pendanaan
e. peran serta masyarakat
UU 20/ 2011 tentang Rumah Susun
a. jenis rumah susun
b. Pembangunan rumah susun
c. Penyediaan tanah
d. Penyelenggaraan rumah susun
e. Kelembagaan
AZAS-AZAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN MELIPUTI
a. kesejahteraan; b. keadilan dan pemerataan;
c. kenasionalan; d. keefisienan dan
kemanfaatan; e. keterjangkauan dan
kemudahan; f. kemandirian dan kebersamaan;
g. kemitraan; h. keserasian dan
keseimbangan; i. keterpaduan; j. kesehatan; k.
kelestarian dan keberlanjutan; dan l.
keselamatan, keamanan, ketertiban, dan
keteraturan.
TUJUAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN UNTUK:
Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan.
Memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya, dan
Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
LINGKUP PENYELENGGARAAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN
a. pembinaan; b. tugas dan wewenang; c.
penyelenggaraan perumahan; d.
penyelenggaraan kawasan permukiman; e.
pemeliharaan dan perbaikan; f. pencegahan
dan peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh; g.
penyediaan tanah; h. pendanaan dan
pembiayaan; i. hak dan kewajiban; dan j. peran
masyarakat.
SISTEMATIKA UNDANG-UNDANG PKP BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII BAB VIII
BAB IX
BAB X
BAB XI
BAB XII
BAB XIII
BAB XIV
BAB XV
BAB XVI
BAB XVII
BAB XVIII
Larangan
Ketentuan Umum
Asas, Tujuan, Dan Ruang Lingkup
Pembinaan
Tugas Dan Wewenang
Penyelenggaraan Perumahan
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman
Pemeliharaan Dan Perbaikan
Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh
Penyediaan Tanah
Pendanaan Dan Sistem Pembiayaan
Hak Dan Kewajiban
Peran Serta Masyarakat
Sanksi Administrasi
Ketentuan Pidana
Ketentuan Peralihan
Ketentuan Penutup
Penyelesaian Sengketa
DILAKUKAN OLEH TINGKAT PUSAT OLEH MENTERI
TINGKAT PROVINSI OLEH GUBERNUR
TINGKAT KABUPATEN KOTA OLEH
BUPATI/WALIKOTA
PEMBINAAN
Negara bertanggung jawab atas
penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang pembinaannya
dilaksanakan oleh pemerintah.
MELIPUTI PERENCANAAN;
PENGATURAN;
PENGENDALIAN; DAN
PENGAWASAN
PEMBINAAN
PP 88 TEHUN 2014 Pasal 10
PEMERINTAH
Pemerintah melaksanakan pembinaan
penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman mempunyai tugas
dan wewenang
TUGAS DAN
WEWENANG : 1. PEMERINTAH;
2. PEMERINTAH PROVINSI;
3. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Perencanaan
Perumahan
Pembangunan
Perumahan
Pemanfaatan
Perumahan
Pengendalian
Perumahan
Perorangan
dan Badan
Hukum
Pemerintah,
Pemda dan
Masyarakat
MEWUJUDKAN WILAYAH YANG BERFUNGSI SEBAGAI
LINGKUNGAN HUNIAN DAN TEMPAT KEGIATAN YANG
MENDUKUNG PERIKEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN YANG
TERENCANA, MENYELURUH, TERPADU, DAN BERKELANJUTAN
SESUAI DENGAN RENCANA TATA RUANG.
MEMENUHI HAK WARGA NEGARA ATAS TEMPAT TINGGAL YANG
LAYAK DALAM LINGKUNGAN YANG SEHAT, AMAN, SERASI, DAN
TERATUR SERTA MENJAMIN KEPASTIAN BERMUKIM.
PERKOTAAN DAN PERDESAAN
1. PERENCANAAN
2. PEMBANGUNAN
3. PEMANFAATAN
4. PENGENDALIAN
DILAKUKAN MELALUI:
1. PENGEMBANGAN
YANG TELAH ADA;
2. PEMBANGUNAN
BARU; ATAU
3. PEMBANGUNAN
KEMBALI.
Pasal 58
RUMAH
PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS
UMUM DI PERUMAHAN, PERMUKIMAN,
LINGKUNGAN HUNIAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
DILAKUKAN OLEH:
1. SETIAP ORANG
2. PEMERINTAH, DAN/ATAU
3. PEMERINTAH DAERAH
RUMAH
PSU
MENINGKATKAN MUTU
KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN
MASYARAKAT PENGHUNI
DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH
TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA
PERUMAHAN KUMUH DAN
PERMUKIMAN KUMUH BARU
SERTA UNTUK MENJAGA DAN
MENINGKATKAN KUALITAS DAN
FUNGSI PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN.
BERDASARKAN PADA PRINSIP KEPASTIAN
BERMUKIM YANG MENJAMIN HAK SETIAP
WARGA NEGARA UNTUK MENEMPATI,
MENIKMATI, DAN/ATAU MEMILIKI TEMPAT
TINGGAL.
1. PENCEGAHAN
2. PENINGKATAN KUALITAS
a. PENETAPAN LOKASI
b. PEMUGARAN
c. PEREMAJAAN
d. PEMUKIMAN KEMBALI
e. PENGELOLAAN
DILAKUKAN OLEH SETIAP ORANG,
PEMERINTAH, DAN/ATAU
PEMERINTAH DAERAH
Dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dan
penetapannya di dalam rtrw yang merupakan tanggung jawab
pemerintah daerah melalui:
1. Pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung
dikuasai negara;
2. Konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;
3. Peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah;
4. Pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik
negara atau milik daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. Pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar;
dan/atau
6. Pengadaan tanah untuk pembangunan kepentingan umum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN
PENDANAAN
APBN APBD DAN/ATAU
SUMBER DANA LAINNYA SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SISTEM
PEMBIAYAAN
LEMBAGA PEMBIAYAAN
PENGERAHAN &
PEMUPUKAN DANA
PEMANFAATAN SUMBER BIAYA
KEMUDAHAN ATAU BANTUAN PEMBIAYAAN
DIMAKSUDKAN UNTUK MEMASTIKAN
KETERSEDIAAN DANA DAN DANA MURAH JANGKA
PANJANG YANG BERKELANJUTAN UNTUK
PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH, PERUMAHAN,
PERMUKIMAN, SERTA LINGKUNGAN HUNIAN
PERKOTAAN DAN PERDESAAN.
DILAKUKAN BERDASARKAN PRINSIP KONVENSIONAL
DAN SYARIAH MELALUI:
1. PEMBIAYAAN PRIMER PERUMAHAN
2. PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN
HAK DAN KEWAJIBAN
1. MENEMPATI, MENIKMATI, DAN/ATAU MEMILIKI/MEMPEROLEH RUMAH YANG
LAYAK DALAM LINGKUNGAN YANG SEHAT, AMAN, SERASI, DAN TERATUR;
2. MELAKUKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
3. MEMPEROLEH INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PENYELENGGARAAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
4. MEMPEROLEH MANFAAT DARI PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN;
5. MEMPEROLEH PENGGANTIAN YANG IAYAK ATAS KERUGIAN YANG DIALAMI
SECARA LANGSUNG SEBAGAI AKIBAT PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN; DAN
6. MENGAJUKAN GUGATAN PERWAKILAN KE PENGADILAN TERHADAP
PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG
MERUGIKAN MASYARAKAT.
1. MENJAGA KEAMANAN, KETERTIBAN, KEBERSIHAN, DAN KESEHATAN DI
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
2. TURUT MENCEGAH TERJADINYA PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN YANG MERUGIKAN DAN MEMBAHAYAKAN
KEPENTINGAN ORANG LAIN DAN/ATAU KEPENTINGAN UMUM;
3. MENJAGA DAN MEMELIHARA PRASARANA LINGKUNGAN, SARANA
LINGKUNGAN, DAN UTILITAS UMUM YANG BERADA DI PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN; DAN
4. MENGAWASI PEMANFAATAN DAN BERFUNGSINYA PRASARANA, SARANA, DAN
UTILITAS UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN.
PERAN MASYARAKAT
1. PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
2. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
3. PEMANFAATAN PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN;
4. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
DAN/ATAU
5. PENGENDALIAN PENYELENGGARAAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
MEMBENTUK FORUM
1. MENAMPUNG DAN MENYALURKAN
ASPIRASI MASYARAKAT;
2. MEMBAHAS DAN MERUMUSKAN
PEMIKIRAN ARAH PENGEMBANGAN
PENYELENGGARAAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
3. MENINGKATKAN PERAN DAN
PENGAWASAN MASYARAKAT;
4. MEMBERIKAN MASUKAN KEPADA
PEMERINTAH; DAN/ATAU
5. MELAKUKAN PERAN ARBITRASE DAN
MEDIASI DI BIDANG
PENYELENGGARAAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN.
PERAN MASYARAKAT
FUNGSI DAN TUGAS
1. INSTANSI PEMERINTAH YANG TERKAIT DALAM BIDANG PERUMAHA
N DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
2. ASOSIASI PERUSAHAAN PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN;
3. ASOSIASI PROFESI PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN;
4. ASOSIASI PERUSAHAAN BARANG DAN JASA MITRA USAHA
PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
5. PAKAR DI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
DAN/ATAU
6. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN/ATAU YANG MEWAKILI
KONSUMEN YANG BERKAITAN DENGAN PENYELENGGARAAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN.
Rumah Susun
Jenis Rusun:
Rumah Susun Umum
Rumah Susun Khusus
Rumah Susun Negara
Rumah Susun Komersil
Untuk Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
Untuk Kebutuhan
Khusus
Untuk Penunjang
Pelaks. Tugas / Pegawai Negeri
Untuk Mendapatkan Keuntungan
2.3. Fungsi Rusun: Rumah Susun
Hunian Campuran
Sewa Beli Milik Sewa
2.2. Penguasaan:
Pinjam pakai
Kemudahan Pemerintah Kemudahan Pemerintah
PEMBANGUNAN RUSUN
Di atas tanah
hak guna bangunan atau
hak pakai di atas hak Pengelolaan
Di atas tanah
hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah negara
Di atas tanah
hak milik
A
B C
Selain A, B dan C
Pendayagunaan
tanah wakaf
Pemanfaatan
BMN/D berupa
tanah
• Sewa *) • KSP
*) Jangka waktu sewa 60 tahun
PENYEDIAAN TANAH UNTUK RUSUN
dapat dilakukan melalui:
a. Pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai negara;
b. Konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;
c. Peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemegang hak atas tanah;
d. Pemanfaatan barang milik negara atau barang milik daerah berupa tanah;
e. Pendayagunaan tanah wakaf;
f. Pendayagunaan sebagian tanah negara bekas tanah terlantar; dan/atau
g. Pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.
RUMAH SUSUN, wajib memiliki:
1. Sertipikat Hak Tanah
2. Akta Perjanjian
3. IMB
4. Sertifikat Layak Fungsi
5. Gambar Denah Lantai
6. Pertelaan Proporsional
Note: RUSUN diatas aset BMN/BMD tidak dapat
diterbitkan SHM Sarurun (hanya dibuktikan dg SKBG)
29
FASILITASI PEMDA DALAM RANGKA PERCEPATAN
PEMBANGUNAN RUSUNA BAGI MBR
KEMUDAHAN
PERIZINAN
PENINGKATAN
PENGETAHUAN &
KETRAMPILAN
SUMBER DANA PEROLEHAN TANAH
BANTUAN TEKNIS/
PENDAMPINGAN
BAHAN BANGUNAN /
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
STIMULAN BAGI
MASYARAKAT
KURANG MAMPU
TUJUAN
PENYELENGARAAN RUMAH SUSUN
1. Mewujudkan rumah susun layak huni dan terjangkau.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
ruang dan tanah.
3. Menyelesaikan pemukiman kumuh.
4. Memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman.
5. Memberdayakan pemangku kepentingan dibidang
pembangunan rumah susun.
6. Memenuhi kebutuhan rumah susun yang layak dan
terjangkau.
7. Pemberian kepastian hukum
PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN
1. Perencanaan
2. Pembangunan
3. Penguasaan dan pemanfaatan
4. Pengelolaan
5. Pemeliharaan dan perawatan
6. Pengendalian
7. Kelembagaan
8. Pendanaan dan sistem pembiayaan
9. Peran masyarakat
TUGAS & WEWENANG
Pemerintah PemProv PemKab/Kot
KEBIJAKAN
• Menetapkan
• Melaksanakan
• Mengawasi
• Memfasilitasi
(Pasal 79-Pasal 85) FUNGSI
•Pelaksanaan pembangunan
•Pengalihan kepemilikan
•Distribusi (terkoordinasi & terintegrasi)
Badan Pelaksana
(Pasal 72)
RUSUN UMUM & RUSUN KHUSUS
MBR
Lembaga
Penjamin
32
Pengubahan Fungsi
& Pemanfaatan
Rusun
Persyaratan meliputi :
Pelaku
Pembangunan
Harus mendapatkan
izin dari
Bupati/Walikota.
Rencana Fungsi
& Pemanfaatan
Rusun
Pembangunan
RUSUN
PERATURAN
DAERAH
DELEGASI UU NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG
RUMAH SUSUN
TERHADAP PERATURAN DAERAH
Administratif
Teknis
Pasal 24
Ekologis
33
Dapat diprakarsai oleh :
• Pemilik sarusun (Rusun Umum)
• PPPSRS (Rusun Komersial)
• Pemerintah,Pemda/ Pemilik (Rusun Sewa & Khusus)
• Pemeintah/Pemda (Rusun Negara)
meliputi :
1. Tidak laik fungsi & tidak dapat
diperbaiki
2. Dapat menimbulkan bahaya dalam
pemanfaatan bangunan/lingkungan
Pemilik Sarusun
Harus mendapatkan
izin dari
Bupati/Walikota.
Peningkatan
Kualitas
RUSUN
PEMERINTAH
DAERAH
LANJUTAN
KEWENANGAN
34
LANJUTAN
36
BADAN PELAKSANA Pemerintah menugasi membentuk Badan Pelaksana
bertujuan :
a. mempercepat penyediaan rumah susun umum dan khusus,
terutama diperkotaan;
b. Menjamin bahwa rumah susun umum hanya dimiliki dan
dihuni oleh MBR;
c. Menjamin tercapainya asas manfaat rumah susun; dan
d. Melaksanakan berbagai kebijakan dibidang rumah susun
umum dan khusus.
berfungsi :
Sebagai pelaksana pembangunan, pengalihan kepemilikan,
dan sitribusi rumah susun umum dan rumah susun khusus
secara terkoordinasi dan terintegrasi.
37
PPPSRS Didalam Pasal 72 ayat (1) dikatakan
pemilik sarusun wajib membentuk
PPPSRS;
PPPSRS merupakan perhimpunan
yang beranggotakan dari pemilik atau
penghuni yang mendapat kuasa dari
pemilik sarusun;
PPPSRS merupakan Badan Hukum
RANGKUMAN
Penyelenggaraan PKP
Penyelenggaraan rumah susum
Pendanaan
Kelembagaan
Hak dan wewenang pemerintah dan pemda
ASAS DAN TUJUAN PASAL 2
TAPERA DIKELOLA DENGAN BERASASKAN:
a. kegotongroyongan;
b. kernanfaatan;
c. nirlaba;
d. kehati-hatian;
keterj angkauan dan kemudahan;
kemandirian;
keadilan;
keberlanjutan;
akuntabilitas;
keterbukaan;
portabilitas; dan
dana amanat.
PASAL 3, TUJUAN TAPERA
Tapera bertujuan untuk :
menghimpun dan menyediakan dala murah
jangka panjang yang berkelanjutan
untuk pembiayaan perumahan
dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah
yang layak dan terjangkau bagi Peserta.
PASAL 4
(1) Pengelolaan Tapera dilakukan untuk menjamin tercapainya tqiuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 secara efektif dan efisien.
(2 ) Pengelolaan Tapera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan kebijakan di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
PASAL 5 PENGELOLAAN TAPERA MELIPUTI:
a. pengerahan Dana Tapera;
b. pemupukan Dana Tapera; dan
c. pemanfaatan Dana Tapera.
KEPESERTAAN TAPERA PASAL 7
(1) Setiap Pekerja dan Pekerja Mandiri yang
berpenghasilan paling sedikit sebesar upah minimrr.r, wajib menjadi Peserta.
(2 ) Pekerja Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berpenghasilan di bawah upah minimum- dapat menjadi Peserta.
(3) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) telah berusia paling rendah 20 (dua pututrj tatrun atau sudah kawin pada saat mendaftar.
BESARAN SIMPANAN DAN MEKANISME
PENYETORAN SIMPANAN PASAL 17
(1) Simpanan Tapera dibayar oleh pemberi Kerja
dan Pekerja.
(2 ) Ketentuan mengenai besaran Simpanan
Tapera sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dalamPeraturan Pemerintah.
PEMUPUKAN DANA TAPERA PASAL 21
(1) Pemupukan Dana Tapera dilakukan untuk
meningkatkan nilai Dana Tapera.
(2) Pemupukan DanaTapera sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
prinsip konvensional atau prinsip syariah.
PEMANFAATAN DANA TAPERA PASAL 24
(1) Pemanfaatan Dana Tapera dilakukan untuk pembiayaan perumahan bagi Peserta.
(2) Pemanfaatan Dana Tapera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi Peserta warga negara asing.
(3) Pembiayaan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Bank atau Perusahaan Pembiayaan.
PASAL 25 PEMBIAYAAN PERUMAHAN UNTUK:
(1) Pembiayaan perumahan bagi Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 meliputi pembiayaan:
a. pemilikan rumah;
b. pembangunan rumah; atau
c. perbaikan rumah.
(2) Pembiayaan perumahan bagi Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai ketentuan:
a. merupakan rumah pertama;
b. hanya diberikan 1 (satu) kali; dan
c. mempunyai nilai besaran tertentu untuk tiap-tiap pembiayaan perrrmahan.
(2) Rumah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa rumah tunggal, rumah deret, rumah susun, atau penyebutan lain yang setara.
PEMBENTUKAN, STATUS, DAN KEDUDUKAN BP TAPERA
Pasal 32
(1) Berdasarkan Undang-Undang ini dibentuk Bp Tapera.
(2) BP Tapera adalah badan hukum berdasarka UndangUndang ini.
(3) BP Tapera bertanggung jawab kepada Komite Tapera.
Pasa1 33
(1) BP Tapera berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia
(2) BP Tapera dapat membuka kantor perwakilan di daerah sesuai dengan kebutuhan.
MODAL AWAL PASAL 34
(1) BP Tapera memperoleh modal awal yang bersumber dari nggaran pendapatan dan belanja negara dan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.
(2) Besaran modal awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
FUNGSI, TUGAS,WEWENANG, SERTA HAK DAN
KEWAJIBAN BP TAPERA
Fungsi Pasal 36
BP Tapera berfungsi mengatur, tindak turun
tangan terhadap melindungi kepentingan
Peserta.mengawasi, dan melakukan pengelolaan
Tapera untuk
PASAL 37
BP TAPERA DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 36 MEMILIKI TUGAS UNTUK:
a. menetapkan kebijakan operasional pengelolaan Tapera;
b. melindungi kepentingan Peserta;
c. menetapkan pihak yang menjadi Manajer Investasi, Bank Kustodian, dan Bank atau Perusahaan
pembiayaan;
d. membuat pedoman perjanjian bagi lembaga yang terlibat dalam pengelolaan Tapera yang memuat
paling sedikit hak dan kewajiban setiap pihak;
e. memastikan Pekerja Mandiri menyetor Simpanan yang menjadi kewajibannya;
f. memastikan Pemberi Kerja menyetor Simpanan yang lenjadi kewajibannya dan Simpanan yang
menjadi kewajiban Pekerjanya yang menjadi peserta
g. melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas Manajer Investasi, Bank Kustodian, dan Bank atau
perusahaan Pembiayaan sesuai dengan kontrak;
h. menggunakan biaya operasional Bp Tapera
secara efisien;
i. melakukan evaluasi atas pengelolaan Tapera;
j. besaran alokasi dana pemupukan,
pemanfaatan, dan cadangan; dan
k. dapat melakukan penyediaan tanah dengan
risiko yang terkawal.