nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

166
NOTA KESEPAKATAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KUA) PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Transcript of nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Page 1: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NOTA KESEPAKATAN

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KUA)

PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Page 2: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 3: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 4: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

i

D A F T A R I S I

HalamanDAFTAR ISI iDAFTAR TABELDAFTAR GRAFIK

iiiiiBAB I PENDAHULUAN I-11.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) I-11.2. Tujuan Penyusunan KUA I-41.3. Dasar Hukum Penyusunan KUA I-4BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH II-12.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Provinsi SumateraSelatan Pada Tahun 2014 II-12.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun 2016 II-4BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)III-13.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN 2016 III-13.2. Laju Inflasi3.3. Pertumbuhan PDRB3.4. Lain-lain Asumsi III-5III-7III-8

BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH IV-14.1. Pendapatan Daerah IV-14.1.1 Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah yang AkanDilakukan pada Tahun Anggaran 2016 IV-14.1.2 Target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangandan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah IV-14.1.3 Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target IV-74.2. Belanja Daerah IV-84.2.1 Kebijakan Terkait Perencanaan Belanja Daerah IV-84.2.2 Belanja Tidak Langsung4.2.3 Belanja Langsung4.2.4 Kebijakan Belanja IV-9IV-13IV-194.3. Pembiayaan Daerah4.3.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan4.3.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan IV-24IV-26IV-26BAB V PENUTUP V-1

LAMPIRAN

Page 5: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

ii

D A F T A R T A B E L

HalamanTabel 2.1. Target dan Realisasi Ekonomi Makro Sumatera SelatanTahun 2013-2015 II – 1Tabel 2.2. Perkembangan Nilai Ekspor Komoditas Utama ProvinsiSumatera Selatan (Juta USD) II – 3Tabel 2.3. Perkembangan Nilai Impor Komoditas Utama ProvinsiSumatera Selatan (Juta USD) II – 3Tabel 2.4. Indeks Rasio Gini Provinsi Sumatera Selatan terhadapNasional Tahun 2008-2013 II – 4Tabel 2.5. Prediksi Ekonomi Makro di Provinsi Sumatera Selatan II – 5Tabel 2.6.

Tabel 2.7.

Proporsi Ekspor Sumatera Selatan, Proyeksi PertumbuhanEkonomi Negara Tujuan Ekspor Tahun 2014-2105Prediksi Pertumbuhan PDRB Sektoral Provinsi SumateraSelatan tahun 2015-2016II – 6II – 7

Tabel 3.1. Sinkronisasi Prioriotas Pembangunan Provinsi SumateraSelatan dengan Agenda Nawa Cita III – 2Tabel 3.2. Gambaran Ekonomi Makro Nasional 2011-2016 III – 4Tabel 3.3. Perkembangan Inflasi Tahun 2014-2015 III – 6Tabel 3.4. Capaian PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHB MenurutLapangan Usaha (Juta Rupiah) III – 7Tabel 4.1. Kerangka Pendapatan Daerah Tahun 2015-2016 IV – 6Tabel 4.2. Kerangka Belanja Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun2016 IV– 19Tabel 4.3. Pembiayaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 IV – 25

Page 6: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

iii

D A F T A R G R A F I K

Halaman

Grafik 3.1. Perkembangan Inflasi Nasional & Inflasi Sumatera SelatanTahun 2010-2014 III – 6

Page 7: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 I - 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD(KUA)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi SumateraSelatan Tahun 2016 merupakan penjabaran tahun ketiga dari RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi SumateraSelatan Tahun 2013-2018 yang merupakan kesinambungan upayapembangunan yang terencana dan sistematis dengan memanfaatkanberbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif danakuntabel dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat secara berkelanjutan.

Dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2013-2018, dijelaskanbahwa Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018adalah Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya SaingInternasional, yang dijabarkan dalam 4 (empat) Misi PembangunanProvinsi Sumatera Selatan yaitu:

1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;2) Memantapkan stabilitas daerah;3) Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan; dan4) Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan

penanggulangan bencana.

Sejalan dengan visi dan misi pembangunan Provinsi SumateraSelatan tahun 2013-2018, maka dibagi dalam tema pembangunantahunan, yaitu:

1) Tahun 2014 : Penegasan Komitmen2) Tahun 2015 : Peningkatan Produktifitas dan Nilai Tambah

Industri Pengolahan Hasil Pertanian,Pertambangan dan Pariwisata

3) Tahun 2016 : Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis4) Tahun 2017 : Percepatan dan Perluasan Hilirisasi Industri,

dan Pengembangan Pariwisata BerstandarInternasional

5) Tahun 2018 : Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju danBerdaya Saing Internasional.

Page 8: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 I - 2

Tahapanpembangunantahun 2016 diarahkan untuk tercapainya:

1) Peningkatan mutu sumber daya manusia;2) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas program&kegiatan penanggulangan kemiskinan;3) Terbangunnya infrastruktur strategis terutama pembangunan pelabuhan,

jalan & jaringan infrastruktur pendukung pengembangan Kawasan EkonomiKhusus (KEK) Tanjung Api-Api;

4) Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian,perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata;

5) Meningkatnya produksi, produktivitas, nilai tambah dan pendapatan dari kegiatanpertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata;

6) Meningkatnya produktivitas, nilai tambah dan pendapatan industri pengolahhasil pertaniandan pertambangan;

7) Berkembangnya usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK)terutama dari meningkatnya akses permodalan, manajamen usaha, teknologiproduksi, informasi dan pemasaran;

8) Berkembangnya pusat-pusat inovasi dan bisnis inovatif dalam menghasilkankeunggulan daerah;

9) Meningkatnya kerjasama riset unggulan.

Sejalan dengan itu maka RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016mengusung tema “Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis”. Upaya-upaya untuk memenuhi tema yang telah ditetapkan adalah dengan menguraikannyamenjadi prioritas pembangunan daerah yaitu:

(1) Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;(2) Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Budaya;(3) Penanggulangan Kemiskinan;(4) Pembangunan Pertanian;(5) Infrastruktur dan Energi;(6) Investasi dan Pengembangan Usaha;(7) Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Bencana;(8) Pengembangan Wilayah.

Tema tahun 2016 sudah sejalan dengan tema RKP tahun 2016, yangsudah ditetapkan tanggal 18 Mei 2015 dan diundangkan tanggal 15 Juni 2015,yaitu Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk MemperkuatFondasi Pembangunan Yang Berkualitas. Ada beberapa sasaran RKP tahun2016 yang akan dicapai, sesuai dengan RPJMN 2015-2019, yaitu : SasaranMakro; Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat; Sasaran PembangunanSektor Unggulan; Sasaran Dimensi Pemerataan; Sasaran Pembangunan Wilayahdan Antarwilayah; dan Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Tahun Anggaran 2016, Pemerintah Provinsi juga diharapkan

Page 9: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 I - 3

dapat mendukung tercapainya sasaran pokok RKP Tahun 2016 yangterkait langsung dengan Strategi Pembangunan yang digariskan dalamRPJMN 2015-2019 dalam upaya melaksanakan Agenda PembangunanNasional untuk memenuhi Nawa Cita, yaitu:

1. Cita 1Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsadan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;

2. Cita 2Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,demokratis, dan terpercaya;

3. Cita 3Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

4. Cita 4Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistemdan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, danterpercaya;

5. Cita 5Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Cita 6Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasarInternasional;

7. Cita 7Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Cita 8Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

9. Cita 9Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosialIndonesia;

Sinkronisasi kebijakan antara pemerintah provinsi denganpemerintah pusat telah dituangkan dalam Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016. Sinkronisasikebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan lebih lanjut dapatdilihat secara komprehensif dalam rancangan Kebijakan Umum APBD(KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)Tahun Anggaran 2016, yang nantinya akan disepakati bersama antaraPemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan sebagai dasar dalampenyusunan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatantentang APBD Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2016.

Page 10: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 I - 4

1.2. TUJUAN PENYUSUNAN KUATujuan penyusunan Kebijakan Umum APBD Provinsi Sumatera

Selatan Tahun Anggaran 2016 adalah tersedianya dokumen KUA yangdapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan bagi penentuankebijakan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran yang sesuaidengan prioritas pembangunan yang tercakup dalam RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2018 dan RencanaKerja Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimanatelah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah, substansi KUA mencakup hal-hal yangsifatnya kebijakan umum dan tidak menjelaskan hal-hal yang bersifatteknis.

Hal-hal yang sifatnya kebijakan umum, seperti: (a) Gambarankondisi ekonomi makro termasuk perkembangan indikator ekonomimakro daerah; (b) Asumsi dasar penyusunan Rancangan APBD TahunAnggaran 2016 termasuk laju inflasi, pertumbuhan PDRB dan asumsilainnya terkait dengan kondisi ekonomi daerah; (c) Kebijakanpendapatan daerah yang menggambarkan prakiraan rencana sumberdan besaran pendapatan daerah untuk Tahun Anggaran 2016 sertastrategi pencapaiannya; (d) Kebijakan belanja daerah yangmencerminkan program dan langkah kebijakan dalam upayapeningkatan pembangunan daerah; dan (e) Kebijakan pembiayaan.

1.3. DASAR HUKUM PENYUSUNAN KUA

Dasar Hukum Penyusunan KUA Provinsi Sumatera SelatanTahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang PembentukanDaerah Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1814);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4421);

Page 11: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 I - 5

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, TataCara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4817);

5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019(Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

6. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana KerjaPemerintah Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 137);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangPelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentangPedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahTahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 903);

9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)Provinsi Sumatera Selatan 2005-2025 (Lembaran Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);

10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 6 Tahun 2009tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Perencanaan,Penganggaran, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2009 Nomor 5 Seri E);

11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2014 Nomor 9);

12. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 32 tentang RencanaKerja Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016.

Page 12: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 1

BAB IIKERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

2.1. PERKEMBANGAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO PROVINSISUMATERA SELATAN PADA TAHUN 2014

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan pada tahun2014 berdasarkan tahun dasar 2010 (System National Accounts 2008)mengalami pertumbuhan sebesar 4,68 persen (yoy), meningkat padatahun 2015 triwulan I tumbuh 4,77 persen, dan hingga triwulan II-2015 tumbuh 4,87 persen (yoy). Kondisi Sumatera Selatan di tahun2015 di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang berada padaangka 4,72 persen pada triwulan I dan 4,67 persen pada triwulan II.Perkembangan beberapa indikator ekonomi makro Provinsi SumateraSelatan Tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel 2.1.Target dan Realisasi Ekonomi Makro Sumatera Selatan Tahun 2013-2015

Indikator SatuanRPJMD Tahun 2013 RPJMD Tahun 2014 Target

RPJMDTahun 2015

Capaian2015 TW IITarget Realisasi Target Realisasi

PertumbuhanEkonomi % 6 5,47 6 4,68 6 4,87

Inflasi % 4 6 4 8,48 4 7,26

PDRB (ADHB) Rp Triliun(Migas) 232,30 281,99 257,4 308,41 267,25 n.a.

PDRB (ADHK) Rp Triliun(Migas) 77.994 226,93 82.674 243,23 87.634 63,578

Nilai InvestasiPMA Rp M 9.050 14.824 9.955 7.650 10.950 n.a.

Ekspor Non Migas Juta US $ 2.722,10 3.838,96 2.790,15 2.496,52 2.858,20 542,61NilaiInvestasi

PMDN Rp M 6.900 3.129 7.590 3610 8.349 n.a.

Sumber: BPS Prov. Sumatera Selatan Tahun 2014, data Pertumbuhan sesuai denganSNA 2008 (System of National Accounts)

Jika ditinjau dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomiSumatera Selatan masih ditopang oleh konsumsi, ekspor, daninvestasi. Khusus untuk konsumsi, selain dari konsumsi rumahtangga, pertumbuhan juga disumbangkan oleh lembaga non profitrumah tangga yang tumbuh hingga 13,54 persen (yoy) seiring denganpelaksanaan Pemilu 2014. Namun seiring dengan masih rendahnyaharga komoditas utama, berdampak pada penurunan pencapaianekspor. Kondisi ini turut memberikan pengaruh negatif pada konsumsiRumah Tangga.

Page 13: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 2

Lima lapangan usaha yang mempunyai pengaruh besar terhadappertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan yakni sektor: 1)Pertambangan dan Penggalian; 2) Pertanian, Kehutanan, danPerikanan; 3) Industri Pengolahan; 4) Konstruksi; dan 5) Perdagangan.Provinsi Sumatera Selatan memiliki keunggulan yang lebih dibandingprovinsi lain, seperti letak yang strategis, potensi alam yang besar,gejolak buruh yang tidak terlalu besar, tingkat keamanan yangterkendali sarana dan prasarana pendukung yang memadai.

Dari sisi penawaran, kinerja ekspor batubara tahun 2014 masihtumbuh positif dibandingkan tahun sebelumnya. Industri pengolahansebagai salah satu dari 5 (lima) kontributor utama perekonomianSumatera Selatan tahun 2014 masih tumbuh cukup tinggi terutamaditopang dari industri makanan dan minuman yang tumbuh sejalandengan meningkatnya subsektor akomodasi dan makan minum. Namundemikian terjadi perlambatan kinerja subsektor perkebunan. Kualitas dantata niaga karet belum membaik membuat beban di sektor ini cukupbesar. Kondisi Inflasi Sumatera Selatan tahun 2014 sebesar 8,48 persen,dimana sumber gejolak inflasi diakibatkan oleh kurangnya pasokanbeberapa komoditas pangan akibat anomali cuaca dan terganggunyadistribusi dari sentra produksi, struktur pasar yang oligopolistik,informasi harga yang belum optimal, kenaikan harga LPG, BBMbersubsidi, Tarif Dasar Listrik dan Penyesuaian Tarif Angkutan sertatekanan inflasi dari imported inflation akibat melemahnya nilai tukarrupiah.

Sementara kinerja ekspor Sumsel tahun 2014 sebesar 2.496,52(juta US $) dimana komoditi karet masih menjadi kontributor terbesarekspor Sumsel dengan nilai US $ 1,83 Milyar atau setara denganRp.22,8 Triliun (kurs tahun 2014 Rp.12.667). Sedangkan komoditibatubara masih menduduki peringkat kedua dengan total nilai US $268,42 juta. Diikuti dengan komoditi kelapa sawit dengan total nilaiekspor sebesar US $ 122,96 juta. Di sisi lain, nilai impor meningkatcukup signifikan dari tahun 2013 sebesar US $ 565,99 menjadi US $750,18 di tahun 2014. Peningkatan impor tersebut terutamadidominasi oleh barang modal berupa mesin mekanis dan boiler untukindustri yang ada di Sumatera Selatan.

Dari sisi volume, ekspor Sumsel mengalami peningkatan dari20,53 persen menjadi 25,98 persen yang terutama didominasi olehkomoditas batubara yang porsinya mencapai 75 persen atau sebesar1.550 juta ton. Selain itu ekspor komoditas karet terus mengalamipeningkatan sebesar US$ 336,12 juta.

Page 14: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 3

Tabel 2.2Perkembangan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan

(Juta USD)

Komoditas 2013 2014 2015I II III IV I II III IV I

Batubara 39,76 40,84 62,88 58,09 66,39 71,22 67,04 65,44 76,87Karet 663,54 709,53 604,01 612,18 570,68 477,51 426,74 354,84 336,12CPO 80,46 34,67 17,64 72,46 15,03 16,73 26,06 81,31 68,36Kopi 1,06 2,75 4,08 1,61 1,39 1,30 3,46 1,50 0,97

Lain-lain 59,15 55,93 35,77 62,57 49,55 56,97 60,84 80,02 60,29Total Ekspor 843,97 843,73 724,39 806,91 703,04 623,73 584,14 583,11 542,61

Sumber : Bank Indonesia

Sementara itu, nilai impor nonmigas naik secara tahunan.Nilaiimpor nonmigas pada triwulan IV 2014 tercatat sebesar USD 284,45juta, naik signifikan 95,5 dibandingkan periode yang sama tahunsebelumnya sebesar USD 145,49 juta.

Tabel 2.3.Perkembangan Nilai Impor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan

(Juta USD)

Komoditas 2013 2014 2015

I II III IV I II III IV IPeralatan Elektrik 6,93 11,47 18,52 5,31 5,13 2,96 13,77 18,56 8,72Besi dan Baja 2,66 2,69 3,75 3,66 3,25 14,29 8,97 6,09 8,49Peralatan Industri 30,67 19,58 33,16 11,28 13,25 28,69 83,15 94,77 98,76Pupuk 15,65 14,67 16,17 9,73 10,46 12,83 24,26 19,20 18,99Gandum 1,40 1,26 0,12 1,58 0,25 1,62 1,37 7,32 1,22Peralatan KhususIndustri 9,56 6,98 6,58 21,60 10,96 5,94 11,57 10,83 17,30

Lainnya 76,95 75,19 66,85 92,32 42,41 72,3 98,19 127,67 130,76Total 134,82 131,83 145,15 145,49 85,71 138,64 241,28 284,45 284,23

Sumber : Bank Indonesia

Sementara itu volume impor pada triwulan I 2015 tercatat284,23 juta ton atau naik signifikan sebesar 198,52 persen (q to q)dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun apabiladibandingkan dengan triwulan sebelumnya, volume impor tercatatmengalami penurunan sebesar -2,04 persen. Peningkatan signifikan initerjadi akibat meningkatnya impor gandum dan peralatan elektrik yangmasing-masing tumbuh sebesar 326,91 persen dan 267,86 persen.

Page 15: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 4

Tabel 2.4Indeks Rasio Gini Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional

Tahun 2008-2013

Tahun Indeks Rasio Gini Nasional Indeks Rasio Gini Provinsi SumateraSelatan

2008 0,35 0,302009 0,37 0,312010 0,38 0,342011 0,41 0,342012 0,41 0,402013 0,41 0,38

Sumber : BPS

Sementara itu, perkembangan indeks rasio gini yangmencerminkan distribusi pendapatan di Provinsi Sumatera Selatan daritahun 2008 hingga tahun 2013 di kisaran 0,30 – 0,40, dan selaluberada di bawah indeks rasio gini Nasional. Seperti pada tahun 2013indeks rasio gini Nasional sebesar 0,41 sementara indeks rasio giniProvinsi Sumatera Selatan 0,38. Penerapan indeks rasio gini ini untukmengidentifikasi distribusi pendapatan di suatu wilayah, ProvinsiSumsel berada di kisaran indeks < 0,40 masih dalam kategori middledimana masih ada beberapa ketidakmerataan dalam pendapatanmasyarakat, namun tidak cukup besar, karena angka tertinggi adalah> 0,40. Posisi peringkat indeks rasio gini Provinsi Sumatera Selatanadalah peringkat 18 Nasional dari 33 Provinsi di Indonesia. Namundemikian perlu perhatian khusus untuk meningkatkan investasi yangbersifat Labor Intensive (Padat Karya) dan membuat rencanakependudukan.

2.2. RENCANA TARGET EKONOMI MAKRO TAHUN 2016

Berdasarkan pergerakan ekonomi global dan nasional serta dataterakhir perekonomian Sumatera Selatan hingga triwulan II tahun2015, maka perekonomian Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016diprediksi akan mengalami peningkatan pada kisaran 6 - 6,25 persendengan asumsi peningkatan kinerja investasi pada tahun 2016 sebesar6,37 - 14,04 persen. Pembangunan proyek-proyek infrastrukturstrategis Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama pemerintahPusat akan mendongkrak pertumbuhan secara signifikan diantaranyaproyek pembangunan jalan tol Sumatera, proyek pembangunaninfrastruktur perhubungan dan pertanian serta pembangunan proyekstrategis untuk mendukung ASIAN GAMES 2018. Selain itu pengalihanpengurangan subsidi BBM oleh Pemerintah Pusat kepada sektor

Page 16: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 5

produktif juga akan meningkatkan investasi Pemerintah yangdiharapkan akan berdampak pada peningkatan konsumsi rumahtangga. Dengan pangsa pasar yang besar, konsumsi rumah tanggadiperkirakan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi padatahun 2016 bersama dengan komponen investasi.

Berikut prediksi ekonomi makro Provinsi Sumatera Selatantahun 2016 berdasarkan exercise Bappeda, BI dan BPS :

Tabel 2.5Prediksi Ekonomi Makro di Provinsi Sumatera Selatan

No Indikator Kinerja Satuan2016

Target RPJMD Prediksi1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,25 6,00 – 6,25

2 PDRB dengan migas(ADHB) Rp T 277,11 392,91

3 PDRB dengan migas(ADHK) Rp T 265,85 274,26

4 Inflasi % 4,00 4,00 – 5,00

5 ICOR % 3,25 4,406 Investasi % 10 6,37 – 14,047 Nilai Investasi Rp T 21,19 70,951

8 Tingkat Kemiskinan % 12,75 12,50 – 12,759 Tingkat Pengangguran % 3,63 3,00 – 4,00

Sumber : Exercise Bappeda, BI dan BPS

Dengan memperhitungkan perkiraan pertumbuhan ekonomitahun 2016 dan juga fluktuasi harga berbagai komoditas, tingkatinflasi pada tahun 2016 diperkirakan akan berada pada kisaran angka4 - 5 persen. Tingkat inflasi ini akan relatif stabil jika dibanding dengantarget inflasi tahun 2015 sebesar 4 persen, karena aksesibilitas arusbarang dan jasa meningkat seiring dengan pembangunan beberapainfrastruktur strategis.

Dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi negara tujuan eksporpada tahun 2016 masih tumbuh melambat, meskipun pemulihanekonomi Amerika Serikat semakin solid, namun ekonomi negara-negara maju lainnya masih mengalami perlambatan seperti Uni eropadan Jepang akibat masih melemahnya investasi dan tingginya hutangswasta serta pemerintah sebagai warisan dari periode krisis global.Selain itu pertumbuhan ekonomi Tiongkok diprediksikan juga masihcenderung menurun. Berikut proyeksi proporsi ekspor SumateraSelatan serta pertumbuhan ekonomi negara tujuan ekspor tahun 2014-2015 sebagai berikut :

Page 17: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 6

Tabel 2.6Proporsi Ekspor Sumatera Selatan, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Negara Tujuan Ekspor Tahun 2014-2015 (%)

Negara EksporSumsel (%)

Pertumbuhan Ekonomi (%)2015 2016

Amerika Serikat 20 3,1 3,1China 12,2 6,8 6,3Eropa 15,7 1,5 1,6Jepang 9,4 1 1,2India 9,7 7,5 7,5Negara Maju - 2,4 2,4Negara Berkembang - 4,3 4,7Dunia - 3,5 3,8Sumber : IMF

Meskipun ekspor diprediksi tumbuh, namun peningkatan kualitasproduk menjadi tantangan bagi Provinsi Sumatera Selatan. Selain itudiversifikasi produk juga menjadi salah satu pilihan agar tidak terkenadampak fluktuasi harga komoditas khususnya komoditas karet. Selain ituPeratutan Pemerintah Daerah terkait program bahan olahan karet (bokar)bersih perlu dioptimalkan secara konsisten, yang diharapkan kualitaskaret menjadi lebih baik lagi dan mampu mendorong nilai tambahkomoditas karet.

Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi Sumsel diprediksi masihbertumpu pada sektor pertambangan dan penggalian, pertanian,kehutanan dan perikanan serta industri pengolahan. Berikut prediksipertumbuhan PDRB sektoral dari masing-masing lapangan usaha tahun2015-2016 :

Page 18: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 7

Tabel 2.7Prediksi Pertumbuhan PDRB Sektoral Provinsi Sumatera Selatan

tahun 2015-2016

ADHB(TriliunRupiah)

ADHK(TriliunRupiah)

LajuPertumb -uhan (%)

Distribusi(%)

SumberPertum -

buhan (%)

ADHB(TriliunRupiah)

ADHK(TriliunRupiah)

LajuPertumb -uhan (%)

Distribusi(%)

SumberPertum -

buhan (%)

A. Pertanian, Kehutanan,Perikanan

60,32 49,07 5,27 17,35 1,01 66,28 51,67 5,3 16,87 1,01

B. Pertambangan danPenggalian

84 55,72 4,77 24,17 1,04 95,65 58,53 5,05 24,34 1,09

C. Industri Pengolahan 59,75 47,11 5,49 17,19 1,01 66,46 49,77 5,65 16,92 1,03

D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,25 0,23 8,9 0,07 0,01 0,28 0,25 8,91 0,07 0,01

E. Pengadaan Air,Pengeloolaan Sampah,Limbah

0,33 0,29 4,88 0,1 0,01 0,36 0,3 4,88 0,09 0,01

F. F. Konstruksi 48,83 30,77 8,43 14,05 0,98 58,09 33,36 8,43 14,78 1,01

G. Perdag. Besar&Eceran,Reparasi Mobil & Spd.Motor

30,85 25,25 6,65 8,88 0,65 34,24 26,93 6,67 8,71 0,65

H. Transportasi danPergudangan

6,74 4,72 7,65 1,94 0,14 7,82 5,08 7,67 1,99 0,14

I. Akomodasi dan MakanMinum

4,47 2,94 6,67 1,29 0,08 5,19 3,13 6,68 1,32 0,08

J. Informasi dan Komunikasi 7,97 7,93 7,45 2,29 0,23 8,57 8,52 7,45 2,18 0,23

K. Jasa Keuangan danAsuransi

9,13 7,03 9,78 2,63 0,26 10,59 7,71 9,8 2,7 0,27

L. Real Estate 8,97 7,47 8,74 2,58 0,25 10,11 8,13 8,74 2,57 0,25

M,N. Jasa Perusahaan 0,38 0,27 8,67 0,11 0,01 0,44 0,3 8,67 0,11 0,01

O. Adm. Pemerintahan,Pertahanan, Jaminan Sosial

12,14 7,98 3,33 3,49 0,11 13,64 8,25 3,33 3,47 0,1

P. Jasa Pendidikan 9,29 7,57 10,31 2,67 0,29 10,68 8,35 10,31 2,72 0,3

Q. Jasa Kesehatan & KegiatanSosial

2,06 1,76 7,41 0,59 0,05 2,29 1,89 7,41 0,58 0,05

RSTU Jasa Lainnya 2,41 2,01 2,56 0,69 0,02 2,56 2,06 2,56 0,65 0,02

PDRB Dengan Migas 347,6 258,13 392,91 274,26

PDRB Non Migas 275,72 206,72 311,86 220,11

Lapangan Usaha

6,13 100 6,13 6,25 100

Proyeksi Proyeksi

2015 2016

6,25

Sumber : Exercise Bappeda, BI dan BPS

Sektor-sektor yang menyumbang pembentukan PDRB tertinggipada tahun 2016 diprediksi adalah pada sektor pertambangan danpenggalian sebesar Rp. 95,65 triliun, sektor industri pengolahansebesar Rp. 66,46 triliun, serta sektor pertanian sebesar Rp. 66,28triliun. Dengan pertumbuhan ekonomi ini, PDRB atas harga berlakudengan migas tahun 2016 diperkirakan akan mencapai Rp. 392,91triliun. PDRB tahun 2015 sebesar Rp. 347,6 triliun, tahun 2014 Rp.308,41 triliun, realisasi PDRB tahun 2013 sebesar Rp. 281,99 triliun.

Page 19: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 II - 8

Sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan akan tumbuhseiring meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pembangkit listrik dannegara tujuan ekspor baru. Sementara itu sektor pertanian juga akantumbuh positif dengan asumsi pertumbuhan produksi padi dan luaspanen yang cukup tinggi sehingga akan menjamin ketersediaan pasokan.Namun tantangan investasi pembangunan infrastruktur dalammendukung ketahanan pangan harus ditingkatkan secara signifikan agarmendorong hasil pertanian menjadi lebih produktif. Industri pengolahanjuga diperkirakan akan tumbuh positif dari kontribusi industri makanandan minuman untuk memenuhi kebutuhan domestik terutama padakegiatan event-event berskala Internasional dan Nasional di ProvinsiSumatera Selatan.

Penetapan berbagai asumsi kerangka ekonomi makro ProvinsiSumatera Selatan ditujukan untuk memberikan suatu dorongan(stimulus) dan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha untukmelakukan investasi baru dan mengembangkan usaha.Denganbertambahnya investasi dan meningkatnya skala usaha, pertumbuhanekonomi diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja,peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan kemiskinan.

Page 20: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 1

BAB IIIASUMSI-ASUMSI DASAR DALAMPENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH(RAPBD)

3.1. ASUMSI DASAR YANG DIGUNAKAN DALAM APBN 2016

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)2005-2025 disebutkan bahwa pembangunan Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional ke-3 (2015-2019) ditujukan untuk lebihmemantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidangdengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomianberlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber dayamanusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat.Berdasarkan arahan tersebut, pembangunan Indonesia dalam periode2015-2019 diarahkan untuk mencapai perekonomian yang kuat,inklusif dan berkelanjutan.

Dalam RPJMN Buku 3 tentang Agenda Pembangunan Wilayah,telah diamanatkan tema Pembangunan Wilayah Pulau Sumaterasebagai salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdaganganinternasional, lumbung energi nasional dan lumbung pangan nasionaldiarahkan untuk pengembangan hilirisasi komoditas batubara, padi,kopi, teh, ikan patin, kelapa sawit, karet, timah, bauksit dan kaolin,pengembangan energi terbarukan melalui pemanfaatan potensi kelapasawit menjadi biodiesel, serta percepatan pembangunan ekonomiberbasis maritim (kelautan) melalui pengembangan industri perikanandan pariwisata bahari.

Musrenbang RPJMN Regional Sumatera yang dilaksanakan diBelitung tanggal 13 Desember 2014 yang lalu menekankan bahwapemerintah berkomitmen untuk merealisasikan program dan kegiatanyang tercantum dalam RPJMN. Kesesuaian program prioritas daerahSumatera Selatan, sebagaimana tercantum dalam RPJMD ProvinsiSumatera Selatan, dengan Nawa Cita seperti dijelaskan pada tabelberikut.

Page 21: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 2

Tabel 3.1Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan dengan

Agenda Nawa Cita

Nawa Cita Prioritas Pembangunan Sumsel- Melindungi Segenap Bangsa Dan Memberikan Rasa

Aman- Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

dan Kamtibmas- Tata Kelola Pemerintahan- Reformasi Sistem dan Penegakan Hukum- Membangun Indonesia dari Pinggiran- Mewujudkan Kemandirian ekonomi

- Pengembangan Wilayah- Pengelolaan Lingkungan dan

Penanggulangan Bencana- Pembangunan Pertanian- Infrastruktur dan Energi

- Kualitas hidup manusia dan masyarakat- Revolusi karakter bangsa- Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat

restorasi social

- Pendidikan, Kesehatan dan SosialBudaya

- Penanggulangan Kemiskinan

- Meningkatkan Produktivitas rakyat dan daya saing - Investasi dan Pengembangan Usaha

Prioritas Pembangunan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun2013-2018 telah bersinergi dengan Prioritas RPJMN Tahun 2015-2019.Memperhatikan hal tersebut, perkuatan yang harus dilakukan olehPemerintah Provinsi Sumatera Selatan adalah percepatan pencapaiantarget MDGs, yang pada tahun 2016 akan menjadi SDGs. SumateraSelatan masih perlu bekerja keras dan mencari terobosan-terobosanuntuk mencapai beberapa target yang masih belum tercapai,diantaranya penuruanan target kemiskinan, Angka Partisipasi MurniSMP dan SMA, Kasus Kematian Ibu, Sanitasi Dasar dan Sumber AirMinum Layak. Walaupun indikator-indikator MDGs sudah menjaditarget capaian dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2013-2018,namun demikian pengawalan pencapaian target tersebut –terutamacapaian target yang masih lemah- harus menjadi perhatian serius olehpemerintah provinsi dan dikawal pencapaiannya di Kabupaten/Kota.

Pendekatan pembangunan wilayah, yakni dengan memperhatikankeunggulandan/atau kekhasan tiap-tiap daerah, sudah selayaknyadidahulukan. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman bahwa majunyadaerah Kabupaten/Kota secara agregat merupakan kemajuan Provinsi,sebagaimana juga kemajuan daerah Provinsi secara agregat merupakankemajuan Nasional. Untuk memastikan terlaksananya konsistensipelaksanaan RPJMD dalam Renstra SKPD yang terakumulasi secaratahunan dalam RKPD, maka diterapkan e-Planning yang dimulai sejakpenyusunan RKPD Tahun 2016.

Page 22: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 3

Dengan memperhatikan pencapaian kemajuan tahun 2012 sampaidengan 2014 dan mempertimbangkan masalah yang dihadapi hinggatahun 2015, maka tantangan yang dihadapi secara Nasional padatahun 2016 adalah sebagai berikut:

Ketimpangan antara kondisi jalan nasional dengan daerah yangberkontribusi pada kondisi waktu dan biaya logistik.

Angka Kekurangan Rumah (Housing Backlog) masih tinggi Meningkatnya Gini Rasio. Masih tingginya jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa Pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja sesuai yang

dibutuhkan. Rendahnya kualitas pekerja menyebabkan produktivitas tenaga kerja

rendah Kesenjangan Partisipasi Pendidikan. Kualitas Guru Rendah AKI dan AKB masih tinggi. Balita stunting hampir terjadi diseluruh wilayah Belum optimalnya pengelolaan lingkungan dan penanggulangan

bencana Penyusutan lahan sawah mengancam produksi pangan. Jaringan irigasi dan waduk masih banyak yang perlu direhabilitasi Kualitas tata kelola pemerintahan belum memberikan kontribusi

yang optimal dalam mendukung pembangunan dan peningkatandaya saing nasional

Masih tingginya ketimpangan wilayah. Ketimpangan persebaran penduduk Ketimpangan rasio elektrifikasi wilayah, Konsumsi dan Produksi

listrik masih rendahSelain itu perkembangan ekonomi global juga akan berpengaruh

terhadap perekonamian nasional di tahun 2016 diantaranya adalah :(1) membaiknya perekonomian global yang diperkirakan akandipengaruhi oleh terus membaiknya perekonomian AS; (2)perekonomian Kawasan Eropa yang mulai pulih; (3) perekonamiannegara berkembang dan emerging yang makin baik; serta (4) rendahnyaharga minyak dunia yang menguntungkan bagi negara pengimporminyak. Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi global diperkirakanmencapai 3,8 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2015 yang besarnya3,5 persen. Namun demikian, penerimaan negara terkait Sumber DayaAlam (SDA) diperkirakan masih melemah seiring dengan masihlemahnya harga komoditi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia antaralain batubara, karet, kelapa sawit dan lain-lain.

Page 23: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 4

Secara ringkas gambaran ekonomi makro tahun 2016 dapatdilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2Gambaran Ekonomi Makro Nasional 2011 – 2016

Sumber : RKP 2016Dengan memperhitungkan perkiraan pertumbuhan ekonomi

tahun 2016 dan juga fluktuasi harga berbagai komoditas, tingkatinflasi pada tahun 2016 diperkirakan di kisaran 3,0 – 5,0 persen.Tingkat inflasi ini lebih rendah dibanding perkiraan inflasi APBNPtahun 2015 yang sebesar 5,0 persen.

Page 24: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 5

Nilai tukar Rupiah diperkirakan sebesar Rp.13.400 per dollar US.Perbaikan perekonomian global yang dimotori oleh US dan perlambatanperekonomian Tiongkok, depresiasi Yuan serta pemulihan ekonomi UniEropa dan Jepang, diperkirakan akan berpengaruh pada nilai tukarRupiah.

Pada tahun 2016, Pemerintah juga berupaya untukmeningkatkan kualitas anggaran melalui :

1. Mengarahkan pada semua Kementerian/Lembaga untuk menyusunperencanaan program pembangunan dan anggaran yang lebih baikdan efektif dengan berbasis kinerja.

2. Meminta kepada semua Kementerian/Lembaga untuk memulai pralelang proyek-proyek dan kegiatan di tahun 2016 lebih awal, agarkegiatan pembangunan efektif mulai berjalan pada Januari 2016.

3. Tetap mengendalikan anggaran untuk kegiatan yang konsumtif dankurang produktif, khususnya belanja operasional.

4. Meningkatkan langkah monitoring dan evaluasi pelaksanaan belanjaPemerintah, baik di pusat maupun di daerah.

Asumsi lainnya adalah Pemerintah pusat mengalokasikananggaran infrastruktur Rp. 313,5 triliun (8%) jauh lebih tinggidibanding APBNP tahun 2015. Alokasi ini akan digunakan untukpembangunan jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara agarkonektivitas dan pemerataan antar wilayah menjadi lebih baik.

Tahun 2016, Pemerintah melakukan perubahan kebijakanalokasi Dana Alokasi Khusus dengan mekanisme penyampaian usulankegiatan dan kebutuhan pendanaan dari Pemerintah Daerah kePemerintah Pusat. Usulan tersebut digunakan sebagai dasarpenentuan alokasi Dana Alokasi Khusus sesuai dengan kebutuhanmasing-masing daerah. Di samping itu, Dana Desa akan difokuskanuntuk mengurangi kesenjangan antara desa-kota dan mendorongkemandirian desa.

3.2. LAJU INFLASI

Laju inflasi Provinsi Sumatera Selatan cukup terkendali sampaidengan tahun 2013 namun terjadi peningkatan di tahun 2014, sepertipada Grafik 3.1 berikut:

Page 25: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 6

Grafik 3.1Perkembangan Inflasi Nasional & Inflasi Sumatera Selatan

Tahun 2010-2014

Jika dibandingkan perkembangan laju inflasi tahun 2014 dengantriwulan I dan II tahun 2015 di Provinsi Sumatera Selatan, terlihatmenurun seperti pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3.Perkembangan Inflasi Tahun 2014 - 2015

Sumber : BPS Sumsel, 2015

Jika dilihat dari pencapaian inflasi di Triwulan I tahun 2015,turunnya harga BBM sebesar 22 persen diawal tahun 2015 berdampakbesar pada pencapaian inflasi Sumatera Selatan dengan kinerjasebesar 6,26 persen jauh menurun jika dibandingkan tahun 2014sebesar 8,48 persen. Capaian inflasi Sumsel dibawah Nasional sebesar6,38 persen. Inflasi sumsel berada pada peringkat keenam dari Provinsidi Sumatera dengan capaian inflasi terendah. Inflasi kelompokadministered prices dan volatiled food turun pada triwulan I tahun2015, akibat dari penurunan harga BBM dan turunnya tarif angkutanyang berdampak pada penurunan harga bahan pangan.

Indikator Inflasi Tahun2014

Inflasi Triwulan ITahun 2015

Inflasi Triwulan IITahun 2015 (s.d.

Agustus)Bahan Makanan 10,50 3,38 7,89Makanan Jadi, Rokok danTembakau 7,36 9,54 11,06

Perumahan, Air, Listrikdan Bahan Bakar 7,00 7,92 6,99

Sandang 4,28 5,05 5,83Kesehatan 5,84 7,08 5,90Pendidikan, Rekreasi danOlahraga 2,19 2,03 1,56

Transportasi &Komunikasi 13,50 7,14 9,62

Total Inflasi 8,48 6,26 7,75

Page 26: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 7

Sementara itu, hingga pada bulan Agustus 2015 ProvinsiSumatera Selatan mengalami laju inflasi kumulatif (yoy) tahun 2015sebesar 7,75 persen. Kenaikan tersebut terjadi pada komponen BahanMakanan, Makanan Jadi, Rokok dan Tembakau, Transportasi danKomunikasi, dan Sandang. Jika dilihat berdasarkan komoditas yangmengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di KotaPalembang antara lain: angkutan udara, daging ayam ras, cabemerah, telur ayam ras, dan beras. Sedangkan komoditas yangmengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lainbawang merah, udang basah, tomat sayur dan ikan gabus.

3.3. PERTUMBUHAN PDRB

Rincian capaian kinerja PDRB Provinsi Sumatera Selatan AtasDasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2013-2015 menurut LapanganUsaha dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 3.4.Capaian PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHB

Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Kategori Uraian2013 2014 2015

Total Total I II Total

A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan 52.178.046,0 54.934.732,3 12.884.915,9 14.068.871,4 26.953.787,3

B Pertambangan dan Penggalian 71.554.976,0 73.933.650,2 17.477.323,9 18.398.095,6 35.875.419,5C Industri Pengolahan 48.141.799,7 53.872.861,3 15.039.257,5 15.723.099,3 22.835.666,8D Pengadaan Listrik dan Gas 188.432,6 224.522,4 81.118,6 62.624,9 143.743,5

E Pengadaan Air, PengelolaanSampah, Limbah dan Daur Ulang 258.843,0 309.416,4 86.115,2 90.267,1 176.382,3

F Konstruksi 35.535.704,0 41.064.856,5 10.412.835,7 10.711.813,3 21.124.649,0

G Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 25.211.357,0 27.802.452,7 7.935.116,4 8.530.745,4 16.465.861,7

H Transportasi dan Pergudangan 4.989.062,0 5.811.273,6 1.690.659,3 1.760.389,4 3.451.048,8

I Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum 3.312.413,0 3.853.819,0 1.084.348,1 1.165.870,8 2.250.218,9

J Informasi dan Komunikasi 6.710.357,0 7.411.680,2 1.997.675,1 2.036.135,9 4.033.811,0K Jasa Keuangan dan Asuransi 7.254.130,9 7.885.966,0 2.071.512,4 2.081.577,2 4.153.089,6L Real Estate 6.762.173,0 7.952.846,4 2.224.490,0 2.311.380,2 4.535.870,2

M,N Jasa Perusahaan 291.218,0 329.562,7 87.695,5 90.530,5 178.226,0

OAdministrasi Pemerintahan,Pertahanan dan Jaminan SosialWajib

9.054.025,0 10.806.258,9 2.954.174,8 2.954.170,6 5.908.345,4

P Jasa Pendidikan 6.860.066,8 8.085.638,3 2.242.761,8 2.130.141,4 4.372.903,1Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.616.656,0 1.862.578,5 518.814,9 532.887,1 1.051.702,0

R,S,T,U Jasa lainnya 2.077.271,0 2.264.724,3 596.065,9 619.513,1 1.215.579,1

PDRB 281.996.530,9 308.406.839,9 79.384.880,9 83.268.113,2 154.726.304,1

PDRB TANPA MIGAS 230.878.569,9 255.365.508,7 68.348.862,1 71.715.034,6 140.063.896,7Sumber: BPS Sumatera Selatan Tahun 2015

Page 27: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 8

Dilihat secara keseluruhan, ketujuh belas sektor menurutlapangan usaha mengalami peningkatan pertumbuhan positif daritahun 2013 ke tahun 2014. Terdapat 3 (tiga) sektor utamapenyumbang PDRB (ADHB) Sumsel tahun 2014, yaitu: 1)Pertambangan dan Penggalian; 2) Pertanian, Kehutanan, danPerikanan; dan 3) Industri Pengolahan.

Sektor Pertambangan dan Penggalian berkontribusi positif ditahun 2014 dengan menyumbang sebesar Rp. 73,93 Triliun dari totalPDRB Provinsi Sumatera Selatan. Jika dibandingkan dengan tahunsebelumnya maka terjadi peningkatan PDRB di sektor PertambanganPenggalian sebesar Rp.2,38 Triliun. Kinerja pertumbuhan di sektor inijuga diperkirakan masih positif di tahun 2015 mengingat capaianhingga triwulan II sudah pada angka Rp.35,88 Triliun atau 48,52persen dari capaian 2014.

Sektor kedua penyumbang PDRB (ADHB) tertinggi tahun 2014yaitu sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesarRp.54,93 Triliun dengan laju pertumbuhan sebesar 4,06 persen.Kontribusi pada sektor ini ada pada subsektor Perkebunan Tahunansebesar Rp 22,15 Triliun dan subsektor Perikanan sebesar Rp. 10,33Triliun.

Sektor ketiga penyumbang PDRB (ADHB) tertinggi yaitu IndustriPengolahan sebesar Rp.53,87 Triliun dengan kontribusi tertinggi padasubsektor Industri Makanan dan Minuman sebesar Rp. 18,73 Triliundan subsektor Industri Batubara dan Pengolahan Migas sebesarRp.14,61 Triliun. Laju pertumbuhan Industri Pengolahan pada tahun2014 sebesar 4,57 persen.

Adapun jika ditinjau dari pertumbuhannya, berdasarkanLapangan Usaha maka Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan KegiatanSosial, Pengadaan Listrik dan Gas serta Informasi dan Komunikasitumbuh cukup signifikan. Sehingga program-program pembangunanjuga selayaknya diarahkan pada lapangan usaha dengan lajupertumbuhan yang tinggi tersebut untuk membantu menopangpertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan.

3.4. LAIN-LAIN ASUMSI

Beberapa asumsi lainnya yang menjadi pertimbangan pokokdalam perumusan perencanaan pembangunan di Provinsi SumateraSelatan, yaitu kegiatan yang yang terdapat pada tahun jamak yangakan dilaksanakan pada tahun 2016. Kegiatan tersebutadalahpembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, sebagaimanamana telah dibahas oleh pihak Pemerintah Daerah dengan DPRD

Page 28: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 III - 9

Provinsi Sumatera Selatan telah disetujui secara prinsip untukdianggarkan melalui mekanisme tahun jamak, sebagaimanadiamanatkan dalam Perda Provinsi Sumatera Selatan No 7 Tahun 2014tentang Pengikatan Dana Anggaran Pelaksanaan Pekerjaan TahunJamak.

Page 29: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 1

BAB IVKEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DANPEMBIAYAAN DAERAH

Arah kebijakan keuangan daerah Provinsi Sumatera Selatantahun 2016 mencakup arah dan kebijakan pendapatan daerah, belanjadaerah dan pembiayaan daerah dengan berpedoman pada ketentuanyang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016.

4.1. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD TahunAnggaran 2016 merupakan perkiraan yang terukur secararasional dan memiliki kepastian serta dasar hukumpenerimaannya

4.1.1. Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah yang AkanDilakukan pada Tahun Anggaran 2016

a. Dalam merencanakan target PAD mempertimbangkankondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahunsebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada Tahun2016 dan realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya,serta ketentuan perturan perundang-undangan terkait.

b. Target Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Selatantahun anggaran 2016 mengalami penurunan sekitar 5,42%bila dibandingkan dengan tahun anggaran 2015dikarenakan terjadinya penurunan target pendapatan HasilPengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sertapenurunan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

4.1.2. Target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan danLain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PADmemperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Penganggaran pajak daerah dan retribusi daerah:

a) Peraturan daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang pajakdaerah dan retribusi daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

Page 30: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 2

dan Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian LaluLintas dan Retribusi Perpanjangan Izin MempekerjakanTenaga Kerja Asing.

b) Penetapan target pajak daerah dan retribusi daerahdidasarkan pada data potensi pajak daerah dan retribusidaerah provinsi Sumatera Selatan serta memperhatikanperkiraan pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2016 yangberpotensi terhadap target pendapatan pajak daerah danretribusi daerah serta realisasi penerimaan pajak daerahdan retribusi daerah 5 (lima) tahun sebelumnya.

c) Dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah yangbersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah,Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan melakukankegiatan penghimpunan data obyek dan subyek pajakdaerah dan retribusi daerah, penentuan besarnya pajakdaerah dan retribusi daerah yang terhutang sampaidengan kegiatan penagihan pajak daerah dan retribusidaerah kepada wajib pajak daerah dan retribusi daerahserta pengawasan penyetorannya serta memperbaikiinfrastruktur pendukung seperti tempat pelayanan,sistem pelayanan dan penambahan sarana pelayanansecara bertahap sehingga wajib pajak dimudahkan.

d) Pendapatan yang bersumber dari Pajak KendaraanBermotor paling sedikit 10% (sepuluh per seratus),termasuk yang dibagihasilkan pada kabupaten/kota,dialokasikan untuk mendanai pembangunan dan/ataupemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan saranatransportasi umum sebagaimana diamanatkan dalamPasal 8 ayat (5) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

e) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Rokok,dialokasikan paling sedikit 50% (lima puluh per seratus)untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat danpenegakan hukum oleh aparat yang berwenangsebagaimana diamanatkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

f) Retribusi pelayanan kesehatan yang bersumber darihasil klaim kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) Kesehatan yang diterima oleh Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPDyang belum menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan-

Page 31: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 3

Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), dianggarkanpada akun pendapatan, kelompok pendapatan PAD, jenispendapatan Retribusi Daerah, obyek pendapatanRetribusi Jasa Umum, rincian obyek pendapatanRetribusi Pelayanan Kesehatan.

2) Penganggaran hasil pengelolaan kekayaan daerah yangdipisahkan memperhatikan rasionalitas denganmemperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkandan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosialdan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu,dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman PengelolaanInvestasi Daerah.

Pengertian rasionalitas dalam konteks hasil pengelolaankekayaan daerah yang dipisahkan:

a) Bagi Badan Usaha Milik Daerah yang menjalankanfungsi pemupukan laba (profit oriented) adalah mampumenghasilkan keuntungan atau deviden dalam rangkameningkatkan PAD dan dikelola secara profesional sertaakuntabel; dan

b) Bagi Badan Usaha Milik Daerah yang menjalankanfungsi kemanfaatan umum (public service oriented)adalah mampu meningkatkan baik kualitas maupuncakupan layanan dalam rangka meningkatkankesejahteraan masyarakat.

3) Penganggaran Lain-lain PAD Yang Sah:

a) Pendapatan hasil pengelolaan dana bergulir sebagaisalah satu bentuk investasi jangka panjang nonpermanen, dianggarkan pada akun pendapatan,kelompok PAD, jenis Lain-lain PAD Yang Sah, obyekHasil Pengelolaan Dana Bergulir, rincian obyek HasilPengelolaan Dana Bergulir dari Kelompok MasyarakatPenerima.

b) Pendapatan bunga atau jasa giro dari dana cadangan,dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok PAD,jenis Lain-Lain PAD Yang Sah, obyek Bunga atau JasaGiro Dana Cadangan, rincian obyek Bunga atau JasaGiro Dana Cadangan sesuai peruntukannya.

Page 32: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 4

c) Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasionalpada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milikpemerintah daerah yang belum menerapkan PPK-BLUDmempedomani Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan DanaKapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP MilikPemerintah Daerah dan Surat Edaran Menteri DalamNegeri Nomor 900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014 HalPetunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan danPenatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana KapitasiJaminan Kesehatan Nasional pada FKTP MilikPemerintah Daerah.

d) Pendapatan atas denda pajak daerah dan retribusidaerah dianggarkan pada akun pendapatan, kelompokPAD, jenis Lain-Lain PAD Yang Sah dan diuraikan kedalam obyek dan rincian obyek sesuai kode rekeningberkenaan.

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari danaperimbangan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH):

Pendapatan dari:

(1). Dana Bagi Hasil -Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak Bumidan Bangunan (DBH-PBB), Bagi Hasil Pajak Penghasilan(PPh Pasal 21); serta

(2). Bagi Hasil Bukan Pajak SDA terdiri dari Iuran Hasil Hutan/Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Landrent, IuranEksplorasi/Royalti, Minyak Bumi, Gas Alam sertaPengusahaan Panas Bumi.

Berdasarkan Kesepakatan Tim TAPD serta didukung penuh olehGubernur Sumatera Selatan maka masih menggunakanPeraturan Presiden Nomor 36 tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2015 Karena PeraturanPresiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2016 sertaPeraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DBH-Pajak TahunAnggaran 2016 belum ditetapkan dan jika Peraturan Presidenmengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2016 serta PeraturanMenteri Keuangan mengenai Alokasi DBH-Pajak Tahun Anggaran2016 terdapat perubahan dan ditetapkan setelah PeraturanDaerah tentang APBD Tahun Anggaran 2016 ditetapkan makaPemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan menyesuaikan

Page 33: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 5

alokasi DBH-Pajak dimaksud pada Peraturan Daerah tentangPerubahan APBD Tahun Anggaran 2016 dengan terlebih dahulumengadakan Perubahan pada Peraturan Kepala Daerah tentangPenjabaran APBD tahun anggaran 2016, dengan pemberitahuankepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya ditampung dalam peraturandaerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2016.

2) Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU):

Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) juga masihmenggunakan alokasi DAU Provinsi sesuai dengan PeraturanPresiden Nomor 36 Tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015 tentangAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2015dan jika Peraturan Presiden mengenai alokasi APBN sertaPeraturan Menteri Keuangan tahun 2016 keluar setelahPeraturan Daerah tentang APBD induk maka akan disesuaikandalam APBD Perubahan tahun anggaran 2016 akan datang.Dengan terlebih dahulu melakukan Perubahan Peraturan KepalaDaerah tentang Penjabaran APBD tahun anggaran 2016 denganpemberitahuan dahulu kepada Pimpinan DPRD ProvinsiSumatera Selatan, untuk selanjutnya ditampung dalam peraturandaerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2016.

3) Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK):

DAK akan dianggarkan sesuai Peraturan Presiden mengenai RincianAPBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuanganmengenai Alokasi DAK Tahun Anggaran 2016.Karena Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran2016 serta Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DAKTahun Anggaran 2016 belum ditetapkan, maka Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan belum menganggarkan DAK.

Apabila Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN TahunAnggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai AlokasiDana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2016 tersebut diterbitkansetelah Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2016ditetapkan, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akanmenyesuaikan alokasi Dana Alokasi Khusus dengan terlebih dahulumelakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaranAPBD Tahun Anggaran 2016 dengan pemberitahuan kepadaPimpinan DPRD, untuk selanjutnya ditampung dalam peraturandaerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2016.

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-LainPendapatan Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Page 34: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 6

1) Untuk pengalokasian dana penyesuaian dan Otonomi Khusustetap berpatokan dengan alokasi APBD Tahun Anggaran 2015pada sub uraian Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD sertaDana Bantuan Operasional Sekolah, dan masih menggunakanPeraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2015 karena PeraturanPresiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2016 sertaPeraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum danAlokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran2016 belum ditetapkan. Dengan demikian, Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan menganggarkan dana BOS tersebutdidasarkan pada alokasi dana BOS Tahun Anggaran 2015.

2) Apabila Peraturan Presiden serta Peraturan Menteri Keuangan terbitsetelah Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2016disyahkan maka mekanisme seperti Dana Perimbangan lain akanberlaku juga.

Tabel 4.1.Kerangka Pendapatan Daerah Tahun 2015- 2016

NO. URAIAN APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) %

1. PENDAPATAN DAERAH 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)1.1 Pendapatan Asli Daerah 2.871.976.896.280,09 2.716.197.240.400,50 (155.779.655.879,59) (5,42)1.1.1 Pajak Daerah 2.510.784.537.684,00 2.512.149.699.684,00 1.365.162.000,00 0,051.1.2 Retribusi Daerah 13.495.183.575,00 15.327.584.000,00 1.832.400.425,00 13,581.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan197.697.165.022,00 86.416.656.716,50 (111.280.508.305,50) (56,29)

1.1.4 Lain-lain Pendapatan AsliDaerah yang Sah

150.000.009.999,09 102.303.300.000,00 (47.696.709.999,09) (31,80)

1.2 Dana Perimbangan 2.839.125.943.171,00 2.415.242.256.000,00 (423.883.687.171,00) (14,93)1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak1.483.326.786.000,00 1.483.326.786.000,00 - 0,00

- Dana Bagi Hasil Pajak 788.752.758.000,00 788.752.758.000,00 - 0,00- Bagi Hasil Bukan Pajak

(SDA)694.574.028.000,00 694.574.028.000,00 - 0,00

1.2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 931.915.470.000,00 931.915.470.000,00 - 0,001.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 69.405.320.000,00 - (69.405.320.000,00) (100,00)1.2.4 Kurang Salur DBH 2013 267.968.193.016,00 - (267.968.193.016,00) (100,00)1.2.5 Kurang Salur DBH 2014 86.510.174.155,00 - (86.510.174.155,00) (100,00)

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerahyang Sah

1.155.717.998.182,00 1.131.937.153.234,77 (23.780.844.947,23) (2,06)

1.3.1 Pendapatan Hibah 9.689.480.000,00 - (9.689.480.000,00) (100,00)1.3.4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus1.090.947.800.000,00 1.090.947.800.000,00 - 0,00

1.3.x Penerimaan Jamsoskes 55.080.718.182,00 40.989.353.234,77 (14.091.364.947,23) (25,58)1.3.x Dana Tambahan Penghasilan

Guru PNSD 2010- - - -

Jumlah Pendapatan 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)

Page 35: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 7

4.1.3. Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Targeta. Optimalisasi Peningkatan Pajak daerah melalui penarikan

pajak kendaraan alat-alat berat dengan melibatkan institusiyang terkait seperti POL-PP dalam penegakan Perda Nomor3 Tahun 2011 tentang Pajak daerah dan retribusi DaerahUtamanya di wilayah potensi perkembangan industripertambangan dan perkebunan yang memiliki pemanfaatanalat berat bersifat mobile.

b. Optimalisasi peningkatan Pajak Kendaraan Bermotordengan melibatkan institusi terkait seperti POLANTASuntuk melakukan razia terhadap kendaraan-kendaraanyang tidak membayar pajak serta melakukan penagihansecara langsung kepada wajib pajak dari rumah ke rumahserta penerapan aturan untuk setiap pembeli kendaraanbermotor untuk melaksanakan bea balik nama kendaraansecara individu serta optimalisasi penerapan pajak progresifbagi kepemilikan kendaraan lebih dari satu atas satu nama.

c. Dengan penambahan dana operasional untuk berbagaiBUMD dan Bank Daerah oleh Pemerintah Provinsi SumateraSelatan diharapkan pada tahun anggaran 2016 mendatangserta tahun-tahun berikutnya akan terjadi kenaikan devidenatau laba yang disetorkan ke Pemerintahan ProvinsiSumatera Selatan.

d. Penerimaan hasil pengelolaan dana bergulir sebagai salah satubentuk investasi jangka panjang non permanen, dianggarkandalam APBD pada akun pendapatan, kelompok PendapatanAsli Daerah, jenis lain-lain PAD yang Sah, obyek hasilpengelolaan dana bergulir dan rincian obyek hasil pengelolaandan bergulir dari kelompok masyarakat penerima.

e. Koordinasi serta konsolidasi dengan pihak terkait sepertiPemerintah Kabupaten/Kota, SKPD yang memilikikewajiban dalam penarikan retribusi untuk membantu sertamemberikan pembelajaran serta partisipasi aktif dalampeningkatan pendapatan asli daerah melalui pembayaranpajak kendaraan operasional tepat waktu sertamelaksanakan sosialisasi baik langsung maupun melaluibanner, spanduk, lewat media koran atau radio akanpentingnya membayar pajak kendaraan bermotor sertaretribusi secara tepat waktu dan mandiri.

f. Perbaikan sistem pelayanan dengan pembenahan infrastrukturpendukung seperti perbaikan sistem IT Sistem InformasiManajemen SAMSAT berbasis online pelayanan ke seluruh

Page 36: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 8

Wajib Pajak dengan pola ATM Samsat bekerja sama denganBank Sumsel Babel sehingga wajib pajak langusng bisamencetak SKPD atau Notice Pajak secara Mandiri di dekat ATMBank Sumsel Babel, penerapan sistem akutansi berbasisakrual di dalam sistem informasi manajemen SAMSAT sehinggasesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010tentang Sistem Akutansi Pemerintahan.

g. Rumah Sakit – Rumah Sakit yang belum menerapkan PolaPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),maka penerimaan rumah sakit tersebut termasuk pelayananmasyarakat miskin melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat(JAMKESMAS) dicantumkan dalam APBD sebagai JenisRetribusi.

4.2. Belanja Daerah

4.2.1. Kebijakan Terkait Perencanaan Belanja Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah belanja daerah digunakan untukpelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadikewenangan daerah yang terdiri atas urusan pemerintahanwajib dan urusan pemerintahan pilihan.

Belanja daerah tersebut diprioritaskan untuk mendanaiurusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar yangditetapkan dengan standar pelayanan minimal sertaberpedoman pada standar teknis dan harga satuan regionalsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Belanja daerah untuk urusan pemerintahan wajib yangtidak terkait dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahanpilihan berpedoman pada analisis standar belanja dan standarharga satuan regional.

Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan denganpelayanan dasar meliputi: (a) pendidikan, (b) kesehatan, (c)pekerjaan umum dan penataan ruang, (d) perumahan rakyatdan kawasan permukiman, (e) ketentraman, ketertiban umum,dan perlindungan masyarakat, dan (f) sosial. UrusanPemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanandasar meliputi: (a) tenaga kerja, (b) pemberdayaan perempuandan perlindungan anak, (c) pangan, (d) pertanahan, (e)lingkungan hidup, (f) administrasi kependudukan danpencatatan sipil, (g) pemberdayaan masyarakat dan desa, (h)

Page 37: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 9

pengendalian penduduk dan keluarga berencana, (i)perhubungan, (j) komunikasi dan informatika, (k) koperasi,usaha kecil, dan menengah, (l) penanaman modal, (m)kepemudaan dan olahraga, (n) statistik, (o) persandian, (p)kebudayaan, (q) perpustakaan, dan (r) kearsipan. Urusanpemerintahan pilihan meliputi: (a) kelautan dan perikanan, (b)pariwisata, (c) pertanian, (d) kehutanan, (e) energi dan sumberdaya mineral, (f) perdagangan, (g) perindustrian, dan (h)transmigrasi.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menetapkan targetcapaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah,satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan,yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaananggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaananggaran. Program dan kegiatan harus memberikan informasiyang jelas dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengankeluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan dimaksudditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya.

4.2.2. Belanja Tidak LangsungPenganggaran belanja tidak langsung memperhatikan hal-halsebagai berikut:

1) Belanja Pegawai

a) Penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PegawaiNegeri Sipil Daerah (PNSD) disesuaikan dengan ketentuanperaturan perundang-undangan serta memperhitungkanrencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD sertapemberian gaji ketiga belas.

b) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhankenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangankeluarga dan mutasi pegawai dengan memperhitungkanacress yang besarnya maksimum 2,5% (dua koma limaper seratus) dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokokdan tunjangan.

c) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagiKepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan danAnggota DPRD serta PNSD dibebankan pada APBD TahunAnggaran 2016 dengan mempedomani Undang-UndangNomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan SosialNasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentangBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) danPeraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentangJaminan Kesehatan sebagaimana diubah denganPeraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang

Page 38: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 10

Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun2013 tentang Jaminan Kesehatan.

d) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerjadan kematian bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD dibebankanpada APBD dengan mempedomani Undang-UndangNomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24 Tahun2011, Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2013tentang Perubahan Kesembilan Atas PeraturanPemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentangPenyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerjadan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2013 tentangPenahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial.

e) Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harusmemperhatikan kemampuan keuangan daerah denganpersetujuan DPRD sesuai amanat Pasal 63 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakandan penentuan kriterianya ditetapkan terlebih dahuludengan peraturan kepala daerah sebagaimana diaturdalam Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor21 Tahun 2011.

f) Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah danRetribusi Daerah mempedomani Peraturan PemerintahNomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian danPemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah danRetribusi Daerah.

g) Tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahanpenghasilan guru PNSD yang bersumber dari APBN TahunAnggaran 2016 melalui dana transfer ke daerahdianggarkan dalam APBD pada jenis belanja pegawai, dandiuraikan ke dalam obyek dan rincian obyek belanjasesuai dengan kode rekening berkenaan.

2) Belanja Bunga

Apabila Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan belummemenuhi kewajiban pembayaran bunga pinjaman, baikjangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjangmaka Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akanmenganggarkan pembayarannya dalam APBD TahunAnggaran 2016.

3) Belanja Subsidi

Apabila dianggap perlu maka Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan akan menganggarkan belanja subsidikepada perusahaan/lembaga tertentu yang

Page 39: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 11

menyelenggarakan pelayanan publik, antara lain dalambentuk penugasan pelaksanaan Kewajiban PelayananUmum (Public Service Obligation). Belanja Subsidi tersebuthanya diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu agarharga jual dari hasil produksinya terjangkau olehmasyarakat yang daya belinya terbatas. Perusahaan/lembaga tertentu yang diberi subsidi tersebutmenghasilkan produk yang merupakan kebutuhan dasardan menyangkut hajat hidup orang banyak.

Sebelum belanja subsidi tersebut dianggarkan dalam APBDTahun Anggaran 2016, perusahaan/lembaga penerimasubsidi harus terlebih dahulu dilakukan audit sesuaidengan ketentuan pemeriksaan pengelolaan dantanggungjawab keuangan negara sebagaimana diaturdalam Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21Tahun 2011.

4) Belanja Hibah dan Bantuan Sosial

Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial yangbersumber dari APBD mempedomani Peraturan GubernurSumatera Selatan yang telah disesuaikan dengan Pasal 298ayat (4) dan ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan BantuanSosial Yang Bersumber dari APBD, sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang PedomanPemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dariAPBD, serta peraturan perundang-undangan lain di bidanghibah dan bantuan sosial.

5) Belanja Bagi Hasil Pajak

a) Penganggaran dana Bagi Hasil Pajak Daerah yangbersumber dari pendapatan pemerintah provinsi kepadapemerintah kabupaten/kota mempedomani Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

Tata cara penganggaran dana bagi hasil pajak daerahtersebut memperhitungkan rencana pendapatan pajakdaerah pada Tahun Anggaran 2016, sedangkanpelampauan target Tahun Anggaran 2015 yang belumdirealisasikan kepada pemerintah kabupaten/kotaditampung dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran2016.

Page 40: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 12

a. Dari aspek teknis penganggaran, pendapatan Bagi HasilPajak Daerah dari pemerintah provinsi untukpemerintah kabupaten/kota dan pendapatan Bagi HasilPajak Daerah diuraikan ke dalam daftar namapemerintah kabupaten/kota selaku penerima sebagairincian obyek penerima bagi hasil pajak daerah danretribusi daerah sesuai kode rekening berkenaan.

6) Belanja Bantuan Keuangan

a) Belanja bantuan keuangan dari Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan kepada Pemerintah Kabupaten/Kotadianggarkan dalam APBD sesuai dengan kemampuankeuangan daerah setelah alokasi belanja yangdiwajibkan oleh peraturan perundang-undangandipenuhi oleh pemerintah daerah dalam APBD TahunAnggaran 2016.

Belanja bantuan keuangan tersebut guna membantupelaksanaan urusan Pemerintah Kabupaten/Kota yangtidak tersedia alokasi dananya dan/atau menerimamanfaat dari pemberian bantuan keuangan tersebut,serta dalam rangka kerjasama antar daerah sesuaikemampuan keuangan masing-masing daerah Provinsidan Kabupaten/Kota.

Pemberian bantuan keuangan dapat bersifat umum danbersifat khusus. Bantuan keuangan yang bersifatumum digunakan untuk mengatasi kesenjangan fiskaldengan menggunakan formula antara lain variabel:pendapatan daerah, jumlah penduduk, jumlahpenduduk miskin dan luas wilayah yang ditetapkandengan peraturan kepala daerah. Bantuan keuanganyang bersifat khusus digunakan untuk membantucapaian kinerja program prioritas PemerintahKabupaten/Kota sesuai dengan urusan pemerintahanyang menjadi kewenangannya. Pemanfaatan bantuankeuangan yang bersifat khusus ditetapkan terlebihdahulu oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

b) Bantuan keuangan kepada partai politik dialokasikandalam APBD Tahun Anggaran 2016 dan dianggarkanpada jenis belanja bantuan keuangan, obyek belanjabantuan keuangan kepada partai politik dan rincianobyek belanja nama partai politik penerima bantuankeuangan. Besaran penganggaran bantuan keuangankepada partai politik berpedoman kepada PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentangPedoman Tata Cara Penghitungan, PenganggaranDalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan LaporanPertanggungjawaban Penggunaan Bantuan KeuanganPartai Politik sebagaimana telah diubah dengan

Page 41: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 13

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2013tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman TataCara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD,Pengajuan, Penyaluran, dan LaporanPertanggungjawaban Penggunaan Bantuan KeuanganPartai Politik.

7) Belanja Tidak Terduga

Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secararasional dengan mempertimbangkan realisasi TahunAnggaran 2015 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya,diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. Belanjatidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatanyang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadiberulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana,penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, danapendamping DAK yang tidak tertampung dalam bentukprogram dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2016,termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerahtahun-tahun sebelumnya.

4.2.3. Belanja LangsungPenganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakanprogram dan kegiatan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatanmemperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Penganggaran belanja langsung dalam APBD digunakanuntuk pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yangmenjadi kewenangan provinsi yang terdiri atas urusanpemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan.Urusan pemerintahan wajib terdiri atas urusanpemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanandasar dan urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitandengan pelayanan dasar.

Penganggaran belanja langsung dituangkan dalam bentukprogram dan kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanyadapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangkapeningkatan kualitas pelayanan publik dan keberpihakanpemerintah daerah kepada kepentingan publik.Penyusunan anggaran belanja pada setiap program dankegiatan untuk urusan pemerintahan wajib terkaitpelayanan dasar ditetapkan dengan SPM dan berpedomanpada standar teknis dan harga satuan regional sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 42: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 14

Penyusunan anggaran belanja pada setiap program dankegiatan untuk urusan pemerintahan wajib yang tidakterkait dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahanpilihan berpedoman pada analisis standar belanja danstandar harga satuan regional.

Alokasi belanja untuk program dan kegiatan pada masing-masing urusan pemerintahan tersebut di atas, digunakansebagai dasar penyusunan RKA-SKPD.

2) Belanja Pegawai

Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah,Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tidakmenganggarkan honorarium bagi PNSD kecuali Non PNSDdengan memperhatikan asas kepatutan, kewajaran danrasionalitas dalam pencapaian sasaran program dankegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaankegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatandimaksud. Berkaitan dengan hal tersebut, pemberianhonorarium bagi Non PNSD dibatasi dan hanya didasarkanpada pertimbangan bahwa keberadaan Non PNSD dalamkegiatan benar-benar memiliki peranan dan kontribusinyata terhadap efektifitas pelaksanaan kegiatan dimaksud.

3) Belanja Barang dan Jasa

a) Pemberian jasa narasumber/tenaga ahli dalam suatu kegiatandianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa denganmenambahkan obyek dan rincian obyek belanja baru sertabesarannya ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

b) Penganggaran belanja barang pakai habis disesuaikan dengankebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugasdan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan sertamemperhitungkan estimasi sisa persediaan barang TahunAnggaran 2015.

c) Pengembangan pelayanan kesehatan di luar cakupanpenyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan olehBPJS hanya diberikan kepada Kepala Daerah/Wakil KepalaDaerah, Pimpinan dan Anggota DPRD. Pengembanganpelayanan kesehatan tersebut hanya berupa pelayananMedical check up sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun,termasuk keluarga (satu istri/suami dan dua anak) dalamrangka pemeliharaan kesehatan dan dianggarkan dalambentuk program dan kegiatan pada SKPD yang secarafungsional terkait dan dilaksanakan pada Rumah Sakit UmumDaerah setempat/Rumah Sakit Umum Pusat di daerah.

d) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi fakirmiskin dan orang tidak mampu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24

Page 43: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 15

Tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan danPeraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimanadiubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013,yang tidak menjadi cakupan penyelenggaraan jaminankesehatan melalui BPJS yang bersumber dari APBN,Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menganggarkannyadalam bentuk program Berobat Gratis pada SKPD yangmenangani urusan kesehatan pemberi pelayanan kesehatan.

e) Penganggaran belanja yang bersumber dari dana kapitasiJaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas KesehatanTingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah yang belummenerapkan PPK-BLUD mempedomani Peraturan PresidenNomor 32 Tahun 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JaminanKesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan danDukungan Biaya Operasional Pada FKTP Milik PemerintahDaerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014.

Dalam hal dana kapitasi tidak digunakan seluruhnya padatahun anggaran sebelumnya, dana kapitasi tersebut harusdigunakan tahun anggaran berikutnya dan penggunaannyatetap mempedomani Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28Tahun 2014 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014.

f) Penganggaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor milik pemerintah daerah dialokasikanpada masing-masing SKPD sesuai amanat Pasal 6 ayat (3)Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan besarannyasesuai dengan peraturan daerah.

g) Pengadaan barang/jasa yang akan diserahkan kepada pihakketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan,dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa denganmempedomani Pasal 298 ayat (4) dan ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 32 Tahun 2011, sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun2012, serta peraturan perundang-undangan lain dibidanghibah dan bantuan sosial.

Pengadaan belanja barang/jasa yang akan diserahkan kepadapihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaandimaksud dianggarkan sebesar harga beli/bangun barang/jasayang akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakatditambah seluruh belanja yang terkait denganpengadaan/pembangunan barang/jasa sampai siap diserahkan

Page 44: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 16

h) Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungankerja dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negerimaupun perjalanan dinas luar negeri, dilakukan secara selektif,frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikantarget kinerja dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevandengan substansi kebijakan pemerintah daerah. Hasil kunjungankerja dan studi banding dilaporkan sesuai peraturan perundang-undangan. Khusus penganggaran perjalanan dinas luar negeriberpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2005tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri dan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang PedomanPerjalanan Dinas Ke Luar Negeri Bagi Pejabat/Pegawai dilingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, danPimpinan serta Anggota DPRD.

i) Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaankeuangan daerah, penganggaran belanja perjalanan dinasmemperhatikan aspek pertanggungjawaban sesuai biaya riilatau lumpsum, khususnya untuk hal-hal sebagai berikut:

1) Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai denganbiaya riil. Komponen sewa kendaraan hanya diberikanuntuk Gubernur/Wakil Gubernur;

2) Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil;

3) Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil;

4) Dalam hal pelaksana perjalanan dinas tidak menggunakanfasilitas hotel atau tempat penginapan lainnya, kepadayang bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar30% (tiga puluh per seratus) dari tarif hotel di kota tempattujuan sesuai dengan tingkatan pelaksana perjalanandinas dan dibayarkan secara lumpsum.

5) Uang harian dan uang representasi dibayarkan secaralumpsum.

Standar satuan biaya untuk perjalanan dinas ditetapkandengan Keputusan Gubernur, berdasarkan kemampuankeuangan daerah dengan memperhatikan aspektransparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektifitas, kepatutandan kewajaran serta rasionalitas sesuai kebutuhan nyata.

j) Penyediaan anggaran untuk perjalanan dinas yangmengikutsertakan non PNSD diperhitungkan dalam belanjaperjalanan dinas. Tata cara penganggaran perjalanan dinasdimaksud mengacu pada ketentuan perjalanan dinas yangditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

k) Penganggaran untuk orientasi dan pendalaman tugas berupapendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi,workshop, lokakarya, seminar atau sejenisnya yang terkaitdengan pengembangan kapasitas sumber daya manusia bagi

Page 45: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 17

Pejabat Daerah dan Staf Pemerintah Daerah, Pimpinan danAnggota DPRD serta unsur lainnya seperti tenaga ahlidiprioritaskan penyelenggaraannya di masing-masing wilayahProvinsi Sumatera Selatan.

Dalam hal terdapat kebutuhan untuk melakukanpenyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis,sosialisasi, workshop, lokakarya, seminar atau sejenis lainnya diluar daerah tetap dilakukan secara selektif denganmemperhatikan aspek urgensi, kualitas penyelenggaraan,muatan substansi, kompetensi narasumber, kualitas advokasidan pelayanan penyelenggara serta manfaat yang akan diperolehguna efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran daerah sertatertib anggaran dan administrasi oleh penyelenggara.

Orientasi dan Pendalaman Tugas bagi Pimpinan dan AnggotaDPRD Provinsi Sumatera Selatan berupa pendidikan danpelatihan pada prinsipnya mempedomani Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasidan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRDKabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentangPedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRDProvinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Pendalaman tugas/pengembangan kapasitas Pejabat Daerahdan Staf Pemerintah Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRDserta unsur lainnya seperti tenaga ahli yang pelaksanaannyakurang dari 4 (empat) hari atau kurang dari 30 (tiga puluh)jam pelajaran, dapat berupa bimbingan teknis, sosialisasi,workshop, lokakarya, seminar atau sejenis lainnya difasilitasidan dikoordinasikan oleh Kementerian Dalam Negeri sertadapat bekerjasama dengan:

1) Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) pada InstitutPemerintahan Dalam Negeri (IPDN);

2) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian DalamNegeri sesuai dengan tugas dan fungsinya;

3) Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) atau dengan namalain pada Perguruan Tinggi yang memilikipeminatan/spesifikasi bidang Pemerintahan, Ekonomi/Keuangan Daerah, Pembangunan, Sosial danKemasyarakatan; dan/atau

4) Pihak penyelenggara lain yang berhimpun dan mendapatpembinaan dari Asosiasi Lembaga Peningkatan KapasitasSumber Daya Manusia (ALPEKSI) sesuai peraturanperundang-undangan.

l) Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat,pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi,

Page 46: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 18

workshop, lokakarya, seminar atau sejenis lainnyadiprioritaskan untuk menggunakan fasilitas aset daerah,seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milikpemerintah daerah dengan mempedomani Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman PembatasanPertemuan/Rapat di Luar Kantor Dalam Rangka PeningkatanEfisiensi dan Efektifitas Kerja Aparatur.

m) Penganggaran pemeliharaan barang milik daerah yang beradadalam penguasaan pengelolaan barang, pengguna barangberpedoman pada daftar kebutuhan pemeliharaan barang,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) PeraturanPemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang PengelolaanBarang Milik Negara/Daerah dan Pasal 48 Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman TeknisPengelolaan Barang Milik Daerah.

4) Belanja Modal

a) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memprioritaskanalokasi belanja modal pada APBD Tahun Anggaran 2016untuk pembangunan dan pengembangan sarana danprasarana yang terkait langsung dengan peningkatanpelayanan dasar kepada masyarakat.

b) Penganggaran untuk barang milik daerah dilakukan sesuaidengan kemampuan keuangan dan kebutuhan daerahberdasarkan prinsip efisiensi, efektifitas, ekonomis dantransparansi dengan mengutamakan produk-produk dalamnegeri.

c) Penganggaran pengadaan tanah untuk kepentingan umummempedomani Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi PembangunanUntuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 71Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah BagiPembangunan Untuk Kepentingan Umum, dan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang BiayaOperasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan PengadaanTanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum YangBersumber Dari APBD.

d) Penganggaran belanja modal digunakan untuk pengeluaranyang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan asettetap dan aset lainnya (aset tak berwujud) yang mempunyaimasa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, digunakandalam kegiatan pemerintahan dan memenuhi nilai batasminimal kapitalisasi aset (capitalization threshold).

Page 47: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 19

Nilai aset tetap dan aset lainnya yang dianggarkan dalambelanja modal tersebut adalah sebesar harga beli/bangun asetditambah seluruh belanja yang terkait denganpengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siapdigunakan.

Tabel 4.2.Kerangka Belanja Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016

NO. URAIAN APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) %

2. BELANJA DAERAH 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)

2.1. Belanja Tidak Langsung 3.527.907.077.967,55 3.450.510.184.000,00 (77.396.893.967,55) (2,19)2.1.1 Belanja Pegawai 822.147.264.154,00 854.192.736.000,00 32.045.471.846,00 3,902.1.3 Belanja Subsidi - - - -2.1.4 Belanja Hibah 1.855.061.006.370,00 1.788.800.448.000,00 (66.2600.558.370,00) (3,57)2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 600.000.000,00 600.000.000,00 - 0,002.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan Desa

115.950.084.843,55 100.000.000.000,00 (15.950.084.843,55) (13,76)

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangankepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

725.436.233.000,00 701.917.000.000,00 (23.519.233.000,00) (3,24)

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 8.712.489.600,00 5.000.000.000,00 (3.712.489.600,00) (42,61)

2.2 Belanja Langsung 2.907.658.480.508,00 2.169.554.678.351,79 (738.103.802.156,21) (25,38)2.2.1 Belanja Pegawai 7.902.520.900,00 - - -2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 1.323.216.413.092,00 - - -2.2.3 Belanja Modal 1.576.539.546.516,00 - - -

Jumlah Belanja 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)

4.2.4. Kebijakan Belanja

a. Berdasar Urusan Pemerintah Daerah (Wajib & Pilihan)1. Urusan Wajib

Pada Tahun Anggaran 2016 kebijakan Belanja Daerahberdasarkan Urusan Wajib yang berkaitan dengan pelayanandasar terutama diarahkan untuk pembangunan di bidangpendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang,ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat,serta sosial.

Untuk bidang pendidikan pada Tahun Anggaran 2016 initetap melanjutkan program sekolah gratis untuk tingkat SD,SMP, dan SMA serta ditambah dengan kegiatan kuliah gratis.Sedangkan di bidang kesehatan tetap melanjutkan programberobat gratis untuk masyarakat Sumatera Selatan serta

Page 48: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 20

membangun sarana dan prasarana pelayanan kesehatanberupa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi danRumah Sakit Pratama di empat Kabupaten/Kota di SumateraSelatan. Dalam urusan wajib pendidikan dialokasikan melaluiBelanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Alokasibelanja Langsung terdistribusi melalui beberapa SKPDProvinsi, antara lain; (1) Dinas Pendidikan sebesar Rp. 55,90milyar; (2) Badan Perpustakaan Provinsi sebesar Rp. 21,50milyar; (3) Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar Rp. 15,70milyar. Sedangkan dari Belanja Tidak langsung dialokasikanmelalui dana (1) BOS sebesar Rp. 1,090 triliun; (2) ProgramSekolah Gratis sebesar Rp. 298, 47 milyar; serta (3) ProgramKuliah Gratis sebesar 15 milyar. Sehingga alokasi anggaranfungsi Pendidikan 23,335 persen dari total RAPBD Sumseltahun 2016.

Di bidang kesehatan tahun 2016 dialokasikan melaluiBelanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Alokasibelanja Langsung terdistribusi melalui beberapa SKPDProvinsi, antara lain; (1) Dinas Kesehatan sebesar Rp. 207,1milyar; (2) Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebesar Rp. 17,714milyar; (3) Dinas PU Cipta Karya sebesar Rp. 9,600 milyar; (4)Dinas PU Pengairan sebesar Rp. 17,764 milyar; (5) BadanPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp.551,47 juta; (6) BPMPD sebesar Rp. 634,48 juta; (7) BadanLingkungan Hidup sebesar Rp. 650 juta; (8) Dispora sebesarRp. 300 juta; (9) Balitbangnovda sebesar Rp. 75 juta. (10) BiroKesra sebesar Rp. 200,3 juta. Sedangkan dari Belanja Tidaklangsung dialokasikan melalui program Jamsoskes SumselSemesta sebesar Rp. 113, 20 milyar. Sehingga alokasianggaran fungsi kesehatan mencapai 6,37 persen dari totalRAPBD Sumsel tahun 2016.

Sesuai dengan tema pembangunan Provinsi SumateraSelatan tahun 2016 yaitu Percepatan Infrastruktur Strategis,total anggaran untuk Infrastruktur sebesar Rp.1.757,478Triliun terdistribusi ke beberapa SKPD yaitu Dinas PU BinaMarga sebesar Rp. 585,800 milyar; Dinas PU Pengairansebesar Rp. 218,200 milyar; Dinas PU Cipta Karya sebesar Rp.218,858 milyar; Dinas Perhubungan, Kominfo sebesar Rp.32,70 milyar; Bantuan Keuangan ke Kabupaten/Kota sebesarRp. 701,92 milyar. Sehingga alokasi anggaran untukinfrastruktur mencapai 27,40% dari total RAPBD Tahun 2016.

Page 49: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 21

Di bidang pekerjaan umum dan penataan ruangpembangunan diarahkan untuk membangun dan memeliharajalan dan jembatan serta penyelesaian Peraturan Daerahtentang Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan.

Di bidang ketentraman dan ketertiban umum danperlindungan masyarakat pembangunan diarahkan untukmenjaga ketertiban dan keamanan yang tetap kondusifterutama dalam rangka penyelenggaraan Pilkada serentak ditujuh Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.

Sedangkan pembangunan di bidang sosial terutamadiarahkan untuk menjaga stabilitas kehidupan sosialmasyarakat Sumatera Selatan dengan melaksanakan kegiatanpenanggulangan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja sertamemelihara anak-anak terlantar dan orang tua-orang tuadalam panti asuhan dan panti jompo.

Kebijakan Belanja Daerah untuk menyelenggarakanurusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasarterutama diarahkan untuk pembangunan di bidangketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan dan perlindungananak, ketahanan pangan, lingkungan hidup, pemberdayaanmasyarakat dan desa, perhubungan komunikasi daninformatika, koperasi usaha kecil dan menengah, penanamanmodal,kepemudaan dan olahraga, kebudayaan, perpustakaandan kearsipan.

Pada bidang ketenagakerjaan kebijakan belanja diarahkanuntuk melaksanakan kegiatan yang dapat menciptakanlapangan kerja, perbaikan mutu tenaga kerja, dan pembinaanterhadap sektor-sektor yang dapat menyerap tenaga kerja.

Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anakbelanja daerah diarahkan untuk meningkatkan peranperempuan dalam pembangunan dengan programpengarusutamaan gender dan kegiatan pembinaan terhadapusaha-usaha dalam rangka perlindungan anak.

Pada bidang ketahanan pangan kebijakan belanjadiarahkan untuk melaksanakan program ketahanan pangandengan kegiatan untuk meningkatkan produksi pangan sepertiberas, jagung, kedelai, dan palawija. Disamping itu juga dalamrangka diservifikasi pangan dan kemandirian pangan sertameningkatkan cadangan pangan.

Bidang lingkungan hidup kebijakan belanja diarahkanuntuk melestarikan lingkungan hidup dengan kegiatanRencana Aksi Daerah (RAD) Gerakan Rumah Kaca (GRK) serta

Page 50: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 22

penurunan emisi dalam rangka perbaikan kualitas udara dankelestarian lingkungan.

Pada bidang pemberdayaan masyarakat dan desakebijakan belanja diarahkan untuk melaksanakan programpembangunan pedesaan serta peningkatan peran masyarakatdesa dalam pembangunan dengan kegiatan pembangunansarana dan prasarana desa yang melibatkan masyarakat desa.

Pada bidang perhubungan, komunikasi dan informatikakebijakan belanja diarahkan untuk membangun sarana danprasarana perhubungan seperti pelabuhan, pemasanganrambu lalu lintas serta program Sumsel free wifi dalam rangkapeningkatan pelayanan jaringan komunikasi kepadamasyarakat Sumatera Selatan.

Pada bidang koperasi usaha kecil dan menengah kebijakanbelanja diarahkan untuk pembinaan terhadap koperasi-koperasi serta usaha menengah kecil dan mikro, peningkatanproduksi hasil industri kecil dan menengah.

Di bidang penanaman modal kebijakan belanja diarahkanuntuk meningkatkan pelayanan perizinan, kerjasama daninvestasi serta peningkatan penanaman modal di daerahSumatera Selatan.

Pada bidang kepemudaan dan olahraga kebijakan belanjadiarahkan untuk pembangunan dan perbaikan sarana danprasarana olahraga terutama dalam rangka persiapanpenyelenggaraan Asian Games di Sumatera Selatan. Padabidang kebudayaan kebijakan belanja diarahkan untukmelestarikan seni dan budaya daerah sertamempromosikannya kepada masyarakat Indonesia khususnyabahkan sampai ke mancanegara.

Di bidang perpustakaan kebijakan belanja diarahkanuntuk peningkatan mutu perpustakaan daerah denganpenambahan bahan bacaan dan koleksi buku yangbermanfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan, khususnyabagi para pelajar dan mahasiswa.

Di bidang kearsipan kebijakan belanja diarahkan untukperbaikan mutu arsip dengan kegiatan penataan arsip danpemilahan arsip aktif dan in aktif serta pengadaan sarana danprasarana kearsipan seperti pengadaan lemari-lemari arsip,serta peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga arsiparis.

Page 51: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 23

2. Urusan Pilihan

Pada Tahun Anggaran 2016 kebijakan Belanja Daerahberdasarkan Urusan Pilihan diarahkan untuk melaksanakanpembangunan di bidang kelautan dan perikanan, pariwisata,pertanian, kehutanan, energi dan pertambangan,perindustrian dan perdagangan, serta transmigrasi.

Di bidang kelautan dan perikanan kebijakan belanjadiarahkan untuk peningkatan produksi perikanan, sepertiikan laut dan ikan air tawar dengan kegiatan pembinaankepada petani ikan dan nelayan serta peningkatan sarana danprasarana perikanan seperti pelabuhan dan kapal-kapalnelayan serta meningkatkan jumlah tambak ikan untukperikanan air tawar.

Di bidang pariwisata kebijakan belanja diarahkan untukmenarik wisatawan baik domestik maupun mancanegaradengan program pengembangan pariwisata dengan menambahdan mengembangkan objek-objek wisata serta peningkatanpelayanan kepada wisatawan.

Di bidang pertanian kebijakan belanja diarahkan untukmembangun sarana dan prasarana pertanian, peningkatanproduksi dan mutu hasil pertanian, seperti produksi padi,jagung, dan palawija khususnya dalam rangka menunjangprogram ketahanan pangan yang telah dicanangkan olehProvinsi Sumatera Selatan.

Di bidang kehutanan kebijakan belanja diarahkan untukmenjaga kelestarian hutan serta pengamanan hutan-hutanproduksi dan hutan lindung, pembinaan kepada masyarakatuntuk tetap menjaga kelestarian hutan di Sumatera Selatan.

Di bidang energi dan pertambangan kebijakan belanjadiarahkan untuk diversifikasi energi dan energi terbarukanserta pembinaan kepada masyarakat dan para pengusahapertambangan agar dalam melakukan usahanya tetap menjagakelestarian lingkungan.

Di bidang perindustrian dan perdagangan kebijakanbelanja diarahkan untuk meningkatkan jumlah dan mutuproduksi komoditi unggulan Sumatera Selatan seperti karet,sawit, kopi, lada, dan batubara serta peningkatan eksporsemua produk tersebut.

Di bidang transmigrasi kebijakan belanja diarahkan untukpembinaan kepada para transmigran untuk meningkatkanhasil usahanya serta pengembangan kawasan terpadu mandiridi Sumatera Selatan.

Page 52: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 24

b. Berdasar SKPDDistribusi belanja per SKPD diuraikan pada Lampiran I.

4.3. Pembiayaan DaerahKebijakan Pembiayaan Daerah pada APBD Provinsi Sumatera

Selatan Tahun Anggaran 2016 terkait dengan proyeksi PenerimaanPembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah dapatdilihat pada Tabel 4.3 :

Page 53: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 25

Tabel 4.3.Pembiayaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016

NO. URAIAN APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) %

3. PEMBIAYAAN DAERAH (431.255.279.157,54) (643.311.787.283,48) (212.056.508.125,94) 49,17

3.1 Penerimaan Pembiayaan 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun AnggaranSebelumnya (SILPA) (audited)

38.839.264.024,85 25.000.000.000,00 (13.839.264.024,85) (35,63)

3.1.x - Piutang PKB 350.000.000.000,00 125.000.000.000,00 (225.000.000.000,00) (64,29)3.1.x - Piutang PT. SOM 300.000.000,00 - (300.000.000,00) (100,00)3.1.x - Piutang Sekolah Pelita

Harapan746.208.000,00 - (746.208.000,00) (100,00)

Jumlah PenerimaanPembiayaan

389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)

3.2. Pengeluaran Pembiayaan 821.140.751.182,39 793.311.787.283,48 (27.828.963.898,91) (3,39)3.2.2 Penyertaan Modal

(Investasi) Daerah60.000.000.000,00 125.000.000.000,00 65.000.000.000,00 0,00

- PT Bank Sumsel Babel 25.000.000.000,00 - (25.000.000.000,00) (100,00)- PT. BPR Sumsel 10.000.000.000,00 - (10.000.000.000,00) (100,00)- PD. Perhotelan Swarna

Dwipa25.000.000.000,00 100.000.000.000,00 75.000.000.000,00 300,00

- PT. Penjaminan KreditDaerah

- 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 -

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 761.140.751.182,39 668.311.787.283,48 (92.828.963.898,91) (12,20)- Utang Bagi Hasil Pajak

Kend.Bmtr Tahun 2013630.835.529.250,00 - (630.835.529.250,00) -

- Utang Bagi Hasil PajakTahun 2014 kpd 5kab/kota yangmelaksanakan Pilkadaserentak

124.799.915.156,45 - (124.799.915.156,45) -

- Utang Bagi Hasil PajakKend.Bmtr Tahun 2014

- 429.834.784.134,48 429.834.784.134,48 -

- Utang SKPD (Diklat) kpdPihak Ketiga Tahun 2013

135.359.700,00 - (135.359.700,00) -

- Utang Bagi Hasil PajakRokok Tahun 2014

- 162.125.947.590,00 162.125.947.590,00 -

- Utang Bagi Hasil PajakRokok Tahun 2015

- 58.450.000.000,00 58.450.000.000,00 -

- Utang JamsoskesSemesta

3.094.927.425,94 11.123.938.503,00 8.029.011.077,06 259,42

- Utang Ganti Rugi TanahTahun 2007 (BiroPemerintahan)

- 667.648.056,00 667.648.056,00 -

- Utang SKPD kpd PihakKetiga Tahun 2013

2.275.019.650,00 - (2.275.019.650,00) -

- Ganti Rugi Tanah (DPUBina Marga)

- 213.969.000,00 213.969.000,00 -

- Utang SKPD (DPU BinaMarga) kpd Pihak KetigaTahun 2013

- 4.500.000.000,00 4.500.000.000,00 -

- Utang kpd Pihak Ketigauntuk PembangunanMasjid DPRD Prov.Sumsel

- 1.392.425.000,00 1.392.425.000,00 -

- Utang kpd Pihak Ketigaatas Potongan Pajakyang belum disetor(Dishub)

- 3.075.000,00 3.075.000,00 -

Page 54: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 IV - 26

4.3.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan pada APBD Tahun Anggaran 2016diperoleh dari Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) Tahun Anggaran2015 dan Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yangdiperkirakan sejumlah Rp.150.000.000.000,- jika dibandingkandengan APBD-P Tahun Anggaran 2015 sejumlahRp.389.885.472.024,85 mengalami penurunan sejumlahRp.239,885.472.024,85 atau 61,53%.

4.3.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan pada APBD Tahun Anggaran2016 direncanakan sejumlah Rp.793.311.787.283,48 jikadibandingkan dengan APBD-P Tahun Anggaran 2015 sejumlahRp.821.140.751.182,39 mengalami penurunanRp.27.828.963.898,91 atau 3,39%, terdiri dari Penyertaan Modal(Investasi) Daerah sejumlah Rp.125.000.000.000,- danPembayaran Pokok Utang sejumlah Rp.668.311.787.283,48.

Page 55: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prov. Sumsel TA. 2016 V - 1

BAB VPENUTUP

Demikian Kebijakan Umum APBD Provinsi Sumatera SelatanTahun Anggaran 2016 ini dibuat untuk menjadi pedoman dalampenyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) danRancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2016.

Palembang, 23 Oktober 2015

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

H. ALEX NOERDIN

Page 56: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NOTA KESEPAKATAN

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS)

APBD PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Page 57: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 58: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 59: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI iDAFTAR TABEL iv

BAB I PENDAHULUAN I-11.1. Latar Belakang Penyusunan PPAS I-11.2. Tujuan Penyusunan PPAS I-21.3. Dasar Hukum Penyusunan PPAS I-2

BAB II RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAANPEMBIAYAAN DAERAH

II-1

2.1. Pendapatan Daerah II-12.2. Penerimaan Pembiayaan Daerah II-2

BAB III PRIORITAS BELANJA DAERAH III-13.1 Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2016III-1

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKANURUSAN PEMERINTAHAN & PROGRAM/KEGIATAN

IV-1

4.1. Plafon Anggaran Sementara BerdasarkanUrusan Pemerintah

IV-1

4.2. Plafon Anggaran Sementara BerdasarkanProgram dan Kegiatan

IV-7

1. Dinas Pendidikan IV-82. Dinas Kesehatan IV-93. RS. Ernaldi Bahar IV-104. Dinas PU Bina Marga IV-115. Dinas PU Pengairan IV-126. Dinas PU Cipta Karya IV-137. BAPPEDA IV-148. Dinas Perhubungan, Kominfo IV-159. Badan Lingkungan Hidup IV-1610. Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak IV-1711. Dinas Sosial IV-1812. Badan Penanggulangan Bencana Daerah IV-1913. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi IV-2014. Dinas Koperasi, UKM IV-2115. BP3MD IV-2216. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata IV-2317. Dinas Pemuda dan Olahraga IV-2418. Badan Kesbang Pol dan Linmas IV-25

Page 60: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

ii

19. Satuan Polisi Pamong Praja IV-2620. Sekretariat Daerah IV-2721. KDH dan WKDH IV-2822. Sekretariat DPRD IV-2923. DPRD IV-3024. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah IV-3125. Inspektorat IV-3226. BALITBANGNOVDA IV-3327. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI IV-3428. Badan Kepegawaian Daerah IV-3529. Dinas Pendapatan Daerah IV-3630. Badan DIKLAT IV-3731. Badan Ketahanan Pangan IV-3832. BPMPD IV-3933. Badan Arsip Daerah IV-4034. Sekretariat KPID IV-4135. Badan Perpustakaan Daerah IV-4236. Dinas Pertanian, TPH IV-4337. Dinas Perkebunan IV-4438. Dinas Peternakan IV-4539. BAKORLUH IV-4640. Dinas Kehutanan41. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

KPHP

IV-47IV-48IV-48

42. Dinas Pertambangan dan Energi IV-4943. Dinas Kelautan dan Perikanan IV-5044. Dinas Perindustrian dan Perdagangan IV-51

4.3. Plafon Anggaran Sementara Untuk BelanjaPegawai, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja BagiHasil, Bantuan Keuangan dan Belanja TidakTerduga

IV-51

BAB V RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH V-15.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan V-15.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan V-1

BAB VI PENUTUP VI-1

LAMPIRAN

Page 61: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

iii

DAFTAR TABELHalaman

Tabel 2.1 Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun2015 - 2016 II-2

Tabel 2.2 Pembiayaan Daerah Provinsi Sumatera SelatanTahun 2015 - 2016 II-3

Tabel 3.1 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun2016

III-4

Tabel 4.1 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan UrusanPemerintahan IV-2

Tabel 4.2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Programdan Kegiatan Tahun Anggaran 2016 IV-8

Tabel 4.3. Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai,Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil,Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga TahunAnggaran 2016

IV-52

Tabel 5.1. Pembiayaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun2015 - 2016 V-2

Page 62: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 I - 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENYUSUNAN PRIORITAS DAN PLAFONANGGARAN SEMENTARA (PPAS)

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) disusunberdasarkan kebijakan sebagaimana yang diarahkan dalam KebijakanUmum APBD (KUA). PPAS akan memuat capaian sasaran program yangkemudian akan digunakan sebagai dasar pertimbangan penentuanbesaran pagu indikatif serta hal-hal yang perlu mendapatkan perhatianSKPD dalam menjabarkan program lebih lanjut ke dalam masing-masing kegiatan.

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah, maka seluruh rencana pembangunanyang akan dianggarkan dalam APBD dan telah disepakati dalamKebijakan Umum Angggaran antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerahdengan Pemerintah Daerah terlebih dahulu dibuat kesepakatan antaraPemerintah Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)dalam bentuk Nota Kesepakatan tentang Prioritas Plafon AnggaranSementara (PPAS), maka Rancangan PPAS disusun dengan tahapan :

Menentukan skala prioritas pembangunan daerah Menentukan prioritas program untuk masing-masing urusan Menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing

program/kegiatan

Skala Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016 mengacu padaRencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun2016 yang disusun dengan mengacu pada Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional Tahun 2014-2019, Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005-2025,dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2013-2018.

Page 63: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 I - 2

1.2 TUJUAN PENYUSUNAN PPAS

Tujuan disusunnya PPAS Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016adalah sebagai penjelasan terhadap skala prioritas pembangunandaerah yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam RKPDProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 serta menyusun plafonanggaran sementara untuk masing-masing program untuk memenuhitarget-target capaian yang telah ditetapkan dalam RPJMD ProvinsiSumatera Selatan. PPAS 2016 ini juga bertujuan untuk menjadi dasardalam penyusunan Rancangan APBD Provinsi Sumatera Selatan Tahun2016.

Sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah dirubah beberapa kali, terakhir dirubah menjadiPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentangPerubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,substansi PPAS mencakup: a) rencana pendapatan dan penerimaanpembiayaan daerah; (b) prioritas belanja daerah; dan (c) plafonanggaran sementara berdasarkan urusan pemerintahan danprogram/kegiatan; dan (d) rencana pembiayaan daerah.

1.3 DASAR HUKUM PENYUSUNAN PPAS

Dasar Hukum Penyusunan PPAS Provinsi Sumatera SelatanTahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang PembentukanDaerah Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1814);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Page 64: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 I - 3

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, TataCara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4817);

5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019(Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

6. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana KerjaPemerintah Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 137);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangPelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentangPedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahTahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 903);

9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)Provinsi Sumatera Selatan 2005-2025 (Lembaran Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);

10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 6 Tahun 2009tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Perencanaan,Penganggaran, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2009 Nomor 5 Seri E);

11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah ProvinsiSumatera Selatan Tahun 2014 Nomor 9);

12. Peraturan Gubernur Nomor 32 tentang Rencana Kerja PembangunanDaerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 (Berita DaerahProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 Nomor 32).

Page 65: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 II - 1

BAB IIRENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAANPEMBIAYAAN DAERAH

2.1. PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah pada APBD Provinsi Sumatera Selatan TahunAnggaran 2016 diperkirakan sejumlah Rp.6.263.376.649.635,27berkurang bila dibanding APBD Tahun 2015 sejumlahRp.6.866.820.837.633,09 atau berkurang sejumlahRp.603.444.187.997,82 atau 8,79%, yang bersumber dari:a. Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2016 menurun dari

Rp.2.871.976.896.280,09 pada tahun 2015 menjadiRp.2.716.197.240.400,50 pada tahun 2016 atau berkurangsejumlah Rp.155.779.655.879,59 atau 5,42% yang terdiri dari:

b. Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2016 menurun dariRp.2.839.125.943.171,00 pada tahun 2015 menjadiRp.2.415.242.256.000,00 pada tahun 2016 atau berkurangsejumlah Rp.423.883.687.171,00 atau 14,93%.

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2016menurun dari Rp.1.155.717.998.182,00 pada tahun 2015 menjadiRp.1.131.937.153.234,77 pada tahun 2016 atau berkurangsejumlah Rp.23.780.844.947,23 atau 2,06%.

Perkiraan pendapatan daerah Pemerintah Provinsi SumateraSelatan pada Tahun Anggaran 2016 secara rinci dapat dilihat padaTabel 2.1 berikut ini:

Page 66: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 II - 2

Tabel 2.1.Perkiraan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016

NO. URAIAN APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) %

1. PENDAPATAN DAERAH 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)1.1 Pendapatan Asli Daerah 2.871.976.896.280,09 2.716.197.240.400,50 (155.779.655.879,59) (5,42)1.1.1 Pajak Daerah 2.510.784.537.684,00 2.512.149.699.684,00 1.365.162.000,00 0,051.1.2 Retribusi Daerah 13.495.183.575,00 15.327.584.000,00 1.832.400.425,00 13,581.1.3 Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yangDipisahkan

197.697.165.022,00 86.416.656.716,50 (111.280.508.305,50) (56,29)

1.1.4 Lain-lain Pendapatan AsliDaerah yang Sah

150.000.009.999,09 102.303.300.000,00 (47.696.709.999,09) (31,80)

1.2 Dana Perimbangan 2.839.125.943.171,00 2.415.242.256.000,00 (423.883.687.171,00) (14,93)1.2.1 Dana Bagi Hasil

Pajak/Bagi Hasil BukanPajak

1.483.326.786.000,00 1.483.326.786.000,00 - 0,00

- Dana Bagi HasilPajak

788.752.758.000,00 788.752.758.000,00 - 0,00

- Bagi Hasil BukanPajak (SDA)

694.574.028.000,00 694.574.028.000,00 - 0,00

1.2.2 Dana Alokasi Umum(DAU)

931.915.470.000,00 931.915.470.000,00 - 0,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus(DAK)

69.405.320.000,00 - (69.405.320.000,00) (100,00)

1.2.4 Kurang Salur DBH 2013 267.968.193.016,00 - (267.968.193.016,00) (100,00)1.2.5 Kurang Salur DBH 2014 86.510.174.155,00 - (86.510.174.155,00) (100,00)

1.3 Lain-lain PendapatanDaerah yang Sah

1.155.717.998.182,00 1.131.937.153.234,77 (23.780.844.947,23) (2,06)

1.3.1 Pendapatan Hibah 9.689.480.000,00 - (9.689.480.000,00) (100,00)1.3.4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus1.090.947.800.000,00 1.090.947.800.000,00 - 0,00

1.3.x Penerimaan Jamsoskes 55.080.718.182,00 40.989.353.234,77 (14.091.364.947,23) (25,58)1.3.x Dana Tambahan

Penghasilan Guru PNSD2010

- - - -

Jumlah Pendapatan 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)

2.2. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAHPenerimaan Pembiayaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(SiLPA) tahun Anggaran 2016 diproyeksikan sejumlahRp.25.000.000.000,00 atau lebih kecil dari SiLPA Tahun Anggaran2015 (audited) yaitu sejumlah Rp.38.839.264.024,85. Disamping ituterdapat Piutang PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) sejumlahRp.125.000.000.000,00.

Perkiraan penerimaan pembiayaan daerah Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan pada tahun 2016 secara rinci dapat dilihat padaTabel 2.2 berikut ini:

Page 67: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 II - 3

Tabel 2.2Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Tahun Anggaran 2016

NO. URAIAN APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) %

3. PEMBIAYAANDAERAH

(431.255.279.157,54) (643.311.787.283,48) (212.056.508.125,94) 49,17

3.1 PenerimaanPembiayaan

389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)

3.1.1 Sisa Lebih PerhitunganAnggaran TahunAnggaran Sebelumnya(SILPA) (audited)

38.839.264.024,85 25.000.000.000,00 (13.839.264.024,85) (35,63)

3.1.x - Piutang PKB 350.000.000.000,00 125.000.000.000,00 (225.000.000.000,00) (64,29)3.1.x - Piutang PT. SOM 300.000.000,00 - (300.000.000,00) (100,00)3.1.x - Piutang Sekolah

Pelita Harapan746.208.000,00 - (746.208.000,00) (100,00)

Jumlah PenerimaanPembiayaan

389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)

Page 68: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 1

BAB IIIPRIORITAS BELANJA DAERAH

3.1 PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATANTAHUN 2016

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi SumateraSelatan Tahun 2016 merupakan penjabaran tahun ketiga dari RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi SumateraSelatan Tahun 2013-2018 yang merupakan kesinambungan upayapembangunan yang terencana dan sistematis dengan memanfaatkanberbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif danakuntabel dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat secara berkelanjutan.

Dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2013-2018, dijelaskanbahwa Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018adalah Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya SaingInternasional, yang dijabarkan dalam 4 (empat) Misi PembangunanProvinsi Sumatera Selatan yaitu:

1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;2) Memantapkan stabilitas daerah;3) Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan; dan4) Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan

penanggulangan bencana.

Sejalan dengan visi dan misi pembangunan Provinsi SumateraSelatan tahun 2013-2018, maka dibagi dalam tema pembangunantahunan, yaitu:

1) Tahun 2014 : Penegasan Komitmen2) Tahun 2015 : Peningkatan Produktifitas dan Nilai Tambah

Industri Pengolahan Hasil Pertanian,Pertambangan dan Pariwisata

3) Tahun 2016 : Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis4) Tahun 2017 : Percepatan dan Perluasan Hilirisasi Industri,

dan Pengembangan Pariwisata BerstandarInternasional

5) Tahun 2018 : Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju danBerdaya Saing Internasional.

Page 69: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 2

Tahapan pembangunan tahun 2016 diarahkan untuktercapainya:

1) Pembangunan infrastruktur strategis terutama pembangunanjalan, pelabuhan, jaringan infrastruktur lainnya untukmendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api;

2) Pemantapan hilirisasi industri pengolah hasil dan pertanian danpertambangan;

3) Pengembangan pariwisata berstandar internasional;4) Peningkatan mutu sumber daya manusia;5) Pengurangan pengangguran dan kemiskinan;6) Pemberdayaan masyarakat;7) Peningkatan produktivitas dan nilai tambah pertanian; dan8) Percepatan pembangunan perdesaan dan daerah tertinggal.

Sejalan dengan itu maka RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun2016 mengusung tema “Percepatan Pembangunan InfrastrukturStrategis”.

Upaya-upaya untuk memenuhi tema yang telah ditetapkan adalahdengan menguraikannya menjadi prioritas pembangunan daerah yaitu:

(1) Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Keamanan dan KetertibanMasyarakat;

(2) Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Budaya;(3) Penanggulangan Kemiskinan;(4) Pembangunan Pertanian;(5) Infrastruktur dan Energi;(6) Investasi dan Pengembangan Usaha;(7) Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Bencana;(8) Pengembangan Wilayah.

Tema tahun 2016 sudah sejalan dengan tema RKP tahun 2016,yang sudah ditetapkan tanggal 18 Mei 2015 dan diundangkan tanggal15 Juni 2015, yaitu Mempercepat Pembangunan InfrastrukturUntuk Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang Berkualitas. Adabeberapa sasaran RKP tahun 2016 yang akan dicapai, sesuai denganRPJMN 2015-2019, yaitu : Sasaran Makro; Sasaran PembangunanManusia dan Masyarakat; Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;Sasaran Dimensi Pemerataan; Sasaran Pembangunan Wilayah danAntarwilayah; dan Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan danKeamanan.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Tahun Anggaran 2016, Pemerintah Provinsi juga diharapkan

Page 70: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 3

dapat mendukung tercapainya sasaran pokok RKP Tahun 2016 yangterkait langsung dengan Strategi Pembangunan yang digariskan dalamRPJMN 2015-2019 dalam upaya melaksanakan Agenda PembangunanNasional untuk memenuhi Nawa Cita, yaitu:

1. Cita 1Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsadan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;

2. Cita 2Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,demokratis, dan terpercaya;

3. Cita 3Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

4. Cita 4Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistemdan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, danterpercaya;

5. Cita 5Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Cita 6Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasarInternasional;

7. Cita 7Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Cita 8Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

9. Cita 9Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosialIndonesia;

Sinkronisasi kebijakan antara pemerintah provinsi denganpemerintah pusat telah dituangkan dalam Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016. Sinkronisasikebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan lebih lanjut dapatdilihat secara komprehensif dalam rancangan Kebijakan Umum APBD(KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)Tahun Anggaran 2016, yang nantinya akan disepakati bersama antaraPemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan sebagai dasar dalampenyusunan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatantentang APBD Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2016.

Page 71: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 4

Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Provinsi SumateraSelatan Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.1, sebagai berikut:

Page 72: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 5

Page 73: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 6

Page 74: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 7

Page 75: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 8

Page 76: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 9

Page 77: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 10

Page 78: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 11

Page 79: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 12

Page 80: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 13

Page 81: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 14

Page 82: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 15

Page 83: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 16

Page 84: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 17

Page 85: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 18

Page 86: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 19

Page 87: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 III - 20

Sesuai amanat Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional, Pemerintah Daerah diamanatkanmenganggarkan 20% dari APBD diluar gaji guru dan pendidikankedinasan. Kebijakan Provinsi Sumatera Selatan dalam urusan wajibpendidikan dialokasikan melalui Belanja Langsung dan Belanja TidakLangsung. Alokasi Belanja Langsung terdistribusi melalui beberapaSKPD Provinsi, antara lain; (1) Dinas Pendidikan sebesar Rp. 55,90milyar; (2) Badan Perpustakaan Provinsi sebesar Rp. 21,50 milyar; (3)Dinas Pemuda dan Olahraga sebesarRp. 15,70 milyar. Sedangkan dariBelanja Tidak langsung dialokasikan melalui dana (1) BOS sebesar Rp.1,090 triliun; (2) Program Sekolah Gratis sebesar Rp. 298, 47 milyar;serta (3) Program Kuliah Gratis sebesar 15 milyar. Sehingga alokasianggaran fungsi Pendidikan 23,335 persen dari total RAPBD Sumseltahun 2016.

Sesuai amanat Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentangKesehatan, Pemerintah Daerah diamanatkan menganggarkan sesuaikemampuan yang dilaksanakan secara bertahap hingga mencapai 10%.Kebijakan Provinsi Sumatera Selatan dalam urusan wajib kesehatantahun 2016 dialokasikan melalui Belanja Langsung dan Belanja TidakLangsung. Alokasi belanja Langsung terdistribusi melalui beberapaSKPD Provinsi, antara lain; (1) Dinas Kesehatan sebesar Rp. 207,1milyar; (2) Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebesar Rp. 17,714 milyar; (3)Dinas PU Cipta Karya sebesar Rp. 9,600 milyar; (4) Dinas PUPengairan sebesar Rp. 17,764 milyar; (5) Badan PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp. 551,47 juta; (6)BPMPD sebesar Rp. 634,48 juta; (7) Badan Lingkungan Hidup sebesarRp. 650 juta; (8) Dispora sebesar Rp. 300 juta; (9) Balitbangnovdasebesar Rp. 75 juta. (10) Biro Kesra sebesar Rp. 200,3 juta.Sedangkan dari Belanja Tidak langsung dialokasikan melalui programJamsoskes Sumsel Semesta sebesar Rp. 113, 20 milyar. Sehinggaalokasi anggaran fungsi kesehatan mencapai 5,37 persen dari totalRAPBD Sumsel tahun 2016.

Sesuai dengan tema pembangunan Provinsi Sumatera Selatantahun 2016 yaitu Percepatan Infrastruktur Strategis, total anggaranuntuk Infrastruktur sebesar Rp.1.757.478.000.000 terdistribusi kebeberapa SKPD yaitu Dinas PU Bina Marga sebesarRp. 585,800 milyar;Dinas PU Pengairan sebesar Rp. 218,200 milyar; Dinas PU Cipta Karyasebesar Rp. 218,858 milyar; Dinas Perhubungan dan Kominfo sebesarRp.32,70 milyar; Bantuan Keuangan ke Kabupaten/Kota sebesarRp.701,92 milyar. Sehingga alokasi anggaran untuk infrastrukturmencapai 27,40% dari total RAPBD Tahun 2016.

Page 88: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 1

BAB IVPLAFON ANGGARAN SEMENTARABERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHANDAN PROGRAM/KEGIATAN

4.1 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan UrusanPemerintahan

Plafon Anggaran Sementara masing-masing Urusan dan SatuanKerja Perangkat Daerah dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut:

Page 89: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 2

Page 90: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 3

Page 91: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 4

Page 92: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 5

Page 93: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 6

Page 94: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 7

4.2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program danKegiatan

Plafon Anggaran Sementara berdasarkan program dan kegiatandapat diuraikan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.2, sebagaiberikut:

Page 95: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 8

Page 96: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 9

Page 97: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 10

Page 98: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 11

Page 99: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 12

Page 100: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 13

Page 101: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 14

Page 102: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 15

Page 103: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 16

Page 104: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 17

Page 105: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 18

Page 106: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 19

Page 107: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 20

Page 108: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 21

Page 109: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 22

Page 110: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 23

Page 111: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 24

Page 112: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 25

Page 113: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 26

Page 114: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 27

Page 115: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 28

Page 116: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 29

Page 117: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 30

Page 118: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 31

Page 119: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 32

Page 120: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 33

Page 121: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 34

Page 122: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 35

Page 123: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 36

Page 124: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 37

Page 125: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 38

Page 126: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 39

Page 127: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 40

Page 128: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 41

Page 129: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 42

Page 130: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 43

Page 131: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 44

Page 132: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 45

Page 133: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 46

Page 134: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 47

Page 135: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 48

Page 136: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 49

Page 137: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 50

Page 138: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 51

Page 139: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 IV - 52

4.3 Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai, Subsidi,Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangandan Belanja Tidak Terduga

Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Tidak Langsungmengalami penurunan dari Rp.3.527.907.077.967,55 pada APBDTahun 2015 menjadi Rp.3.450.510.184.000,00 atau berkurangsejumlah Rp.77.396.893.967,55 atau 2,19 persen.

Secara rinci Belanja Tidak Langsung pada proyeksi APBD TahunAnggaran 2016 digambarkan dalam Tabel 4.3. berikut :

Tabel 4.3.Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai, Subsidi,

Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan danBelanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2016

NO. URAIAN APBD-P 2015 PROYEKSI APBD2016

BERTAMBAH/(BERKURANG) %

2.BELANJA DAERAH

6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76)(12,67)

2.1.Belanja Tidak Langsung

3.527.907.077.967,55 3.450.510.184.000,00 (77.396.893.967,55)(2,19)

2.1.1Belanja Pegawai

822.147.264.154,00 854.192.736.000,00 32.045.471.846,003,90

2.1.3Belanja Subsidi

- - --

2.1.4Belanja Hibah

1.855.061.006.370,00 1.788.800.448.000,00 (66.2600.558.370,00)(3,57)

2.1.5Belanja Bantuan Sosial

600.000.000,00 600.000.000,00 -0,00

2.1.6Belanja Bagi Hasil KepadaProvinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan Desa

115.950.084.843,55 100.000.000.000,00 (15.950.084.843,55)(13,76)

2.1.7Belanja Bantuan Keuangankepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

725.436.233.000,00 701.917.000.000,00 (23.519.233.000,00)(3,24)

2.1.8Belanja Tidak Terduga

8.712.489.600,00 5.000.000.000,00 (3.712.489.600,00)(42,61)

2.2Belanja Langsung

2.907.658.480.508,00 2.169.554.678.351,79 (738.103.802.156,21)(25,38)

2.2.1Belanja Pegawai

7.902.520.900,00 - --

2.2.2Belanja Barang dan Jasa

1.323.216.413.092,00 - --

2.2.3Belanja Modal

1.576.539.546.516,00 - --

Jumlah Belanja 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)

Page 140: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 V - 1

BAB VRENCANA PEMBIAYAAN DAERAH

Kebijakan Pembiayaan Daerah pada APBD Provinsi SumateraSelatan Tahun Anggaran 2016 terkait dengan proyeksi PenerimaanPembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah merupakanpenganggaran untuk semua penerimaan yang perlu dibayar kembalidan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahunanggaran 2016 maupun tahun sebelumnya.

5.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya(SiLPA) tahun 2016 diproyeksikan sejumlah Rp.25.000.000.000,00lebih rendah dibanding SiLPA pada APBD Tahun 2015 yang sejumlahRp.38.839.264.024,85 atau berkurang sejumlah Rp.13.839.264.024,85atau 35,63 persen. Disamping itu juga dilakukan penganggaranterhadap Piutang PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) sejumlahRp.125.000.000.000,00.

5.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pada APBD Tahun Anggaran 2016 Pengeluaran Pembiayaandiproyeksikan sejumlah Rp.793.311.787.283,48 bila dibandingkandengan APBD Tahun Anggaran 2015 yaitu sejumlah Rp.821.140.751.182,39, berkurang sejumlah Rp.27.828.963.898,91 atau3,39 persen.

Berdasarkan hal tersebut maka proyeksi Penerimaan danPengeluaran Pembiayaan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2016digambarkan pada Tabel 5.1 berikut:

Page 141: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 V - 2

Tabel 5.1Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2015- 2016

NO. URAIAN APBD-P 2015 PROYEKSI APBD2016

BERTAMBAH/(BERKURANG) %

3. PEMBIAYAAN DAERAH(431.255.279.157,54) (643.311.787.283,48) (212.056.508.125,94)

49,17

3.1 Penerimaan Pembiayaan389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85)

(61,53)

3.1.1

Sisa Lebih PerhitunganAnggaran TahunAnggaran Sebelumnya(SILPA) (audited)

38.839.264.024,85 25.000.000.000,00 (13.839.264.024,85)(35,63)

3.1.x

-Piutang PKB350.000.000.000,00 125.000.000.000,00 (225.000.000.000,00)

(64,29)

3.1.x

-Piutang PT. SOM300.000.000,00 - (300.000.000,00)

(100,00)

3.1.x

-Piutang SekolahPelita Harapan 746.208.000,00 - (746.208.000,00)

(100,00)

Jumlah PenerimaanPembiayaan 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85)

(61,53)

3.2. PengeluaranPembiayaan 821.140.751.182,39 793.311.787.283,48 (27.828.963.898,91)

(3,39)

3.2.2

Penyertaan Modal(Investasi) Daerah 60.000.000.000,00 125.000.000.000,00 65.000.000.000,00

0,00

-PT Bank SumselBabel 25.000.000.000,00 - (25.000.000.000,00)

(100,00)

-PT. BPR Sumsel10.000.000.000,00 - (10.000.000.000,00)

(100,00)

-PD. PerhotelanSwarna Dwipa 25.000.000.000,00 100.000.000.000,00 75.000.000.000,00

300,00

-PT. PenjaminanKredit Daerah - 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00

-

3.2.3

Pembayaran PokokUtang 761.140.751.182,39 668.311.787.283,48 (92.828.963.898,91)

(12,20)

-Utang Bagi HasilPajak Kend.BmtrTahun 2013

630.835.529.250,00 - (630.835.529.250,00)-

-Utang Bagi HasilPajak Tahun 2014kpd 5 kab/kota yangmelaksanakanPilkada serentak

124.799.915.156,45 - (124.799.915.156,45)-

-Utang Bagi HasilPajak Kend.BmtrTahun 2014

- 429.834.784.134,48 429.834.784.134,48-

-Utang SKPD (Diklat)kpd Pihak KetigaTahun 2013

135.359.700,00 - (135.359.700,00)-

-Utang Bagi HasilPajak Rokok Tahun2014

- 162.125.947.590,00 162.125.947.590,00-

-Utang Bagi HasilPajak Rokok Tahun2015

- 58.450.000.000,00 58.450.000.000,00-

-Utang JamsoskesSemesta 3.094.927.425,94 11.123.938.503,00 8.029.011.077,06

259,42

-Utang Ganti RugiTanah Tahun 2007(Biro Pemerintahan)

- 667.648.056,00 667.648.056,00-

Page 142: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 V - 3

-Utang SKPD kpdPihak Ketiga Tahun2013

2.275.019.650,00 - (2.275.019.650,00)-

-Ganti Rugi Tanah(DPU Bina Marga) - 213.969.000,00 213.969.000,00

-

-Utang SKPD (DPUBina Marga) kpdPihak Ketiga Tahun2013

- 4.500.000.000,00 4.500.000.000,00-

-Utang kpd PihakKetiga untukPembangunan MasjidDPRD Prov. Sumsel

- 1.392.425.000,00 1.392.425.000,00-

-Utang kpd PihakKetiga atas PotonganPajak yang belumdisetor (Dishub)

- 3.075.000,00 3.075.000,00-

Page 143: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

Nota Kesepakatan PPAS APBD Tahun Anggaran 2016 VI - 1

BAB VIPENUTUP

Demikian Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2016 ini dibuat sebagaipedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (RAPBD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran2016.

Palembang, 23 Oktober 2015

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

H. ALEX NOERDIN

Page 144: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO. APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) %

1. 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)1.1 2.871.976.896.280,09 2.716.197.240.400,50 (155.779.655.879,59) (5,42)1.1.1 2.510.784.537.684,00 2.512.149.699.684,00 1.365.162.000,00 0,051.1.2 13.495.183.575,00 15.327.584.000,00 1.832.400.425,00 13,581.1.3 197.697.165.022,00 86.416.656.716,50 (111.280.508.305,50) (56,29)1.1.4 150.000.009.999,09 102.303.300.000,00 (47.696.709.999,09) (31,80)

1.2 2.839.125.943.171,00 2.415.242.256.000,00 (423.883.687.171,00) (14,93)1.2.1 1.483.326.786.000,00 1.483.326.786.000,00 - 0,00

- Dana Bagi Hasil Pajak 788.752.758.000,00 788.752.758.000,00 - 0,00- Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 694.574.028.000,00 694.574.028.000,00 - 0,00

1.2.2 931.915.470.000,00 931.915.470.000,00 - 0,001.2.3 69.405.320.000,00 - (69.405.320.000,00) (100,00)1.2.4 267.968.193.016,00 - (267.968.193.016,00) (100,00)1.2.5 86.510.174.155,00 - (86.510.174.155,00) (100,00)

1.3 1.155.717.998.182,00 1.131.937.153.234,77 (23.780.844.947,23) (2,06)

1.3.1 9.689.480.000,00 - (9.689.480.000,00) (100,00)1.3.4 1.090.947.800.000,00 1.090.947.800.000,00 - 0,001.3.x 55.080.718.182,00 40.989.353.234,77 (14.091.364.947,23) (25,58)1.3.x - - - -

Jumlah Pendapatan 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)

2. 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)

2.1. 3.527.907.077.967,55 3.450.510.184.000,00 (77.396.893.967,55) (2,19)2.1.1 822.147.264.154,00 854.192.736.000,00 32.045.471.846,00 3,902.1.3 - - - -2.1.4 1.855.061.006.370,00 1.788.800.448.000,00 (66.260.558.370,00) (3,57)2.1.5 600.000.000,00 600.000.000,00 - 0,002.1.6 115.950.084.843,55 100.000.000.000,00 (15.950.084.843,55) (13,76)

2.1.7 725.436.233.000,00 701.917.000.000,00 (23.519.233.000,00) (3,24)

2.1.8 8.712.489.600,00 5.000.000.000,00 (3.712.489.600,00) (42,61)

2.2 2.907.658.480.508,00 2.169.554.678.351,79 (738.103.802.156,21) (25,38)2.2.1 7.902.520.900,00 - - -2.2.2 1.323.216.413.092,00 - - -2.2.3 1.576.539.546.516,00 - - -

Jumlah Belanja 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)

Surplus/(Defisit) 431.255.279.157,54 643.311.787.283,48 212.056.508.125,94 49,17

3. (431.255.279.157,54) (643.311.787.283,48) (212.056.508.125,94) 49,17

3.1 Penerimaan Pembiayaan 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)3.1.1 38.839.264.024,85 25.000.000.000,00 (13.839.264.024,85) (35,63)

3.1.x - Piutang PKB 350.000.000.000,00 125.000.000.000,00 (225.000.000.000,00) (64,29)3.1.x - Piutang PT. SOM 300.000.000,00 - (300.000.000,00) (100,00)3.1.x - Piutang Sekolah Pelita Harapan 746.208.000,00 - (746.208.000,00) (100,00)

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)

3.2. 821.140.751.182,39 793.311.787.283,48 (27.828.963.898,91) (3,39)3.2.2 60.000.000.000,00 125.000.000.000,00 65.000.000.000,00 0,00

- PT Bank Sumsel Babel 25.000.000.000,00 - (25.000.000.000,00) (100,00)- PT. BPR Sumsel 10.000.000.000,00 - (10.000.000.000,00) (100,00)- PD. Perhotelan Swarna Dwipa 25.000.000.000,00 100.000.000.000,00 75.000.000.000,00 300,00- PT. Penjaminan Kredit Daerah - 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 -

3.2.3 761.140.751.182,39 668.311.787.283,48 (92.828.963.898,91) (12,20)- Utang Bagi Hasil Pajak Kend.Bmtr Tahun 2013 630.835.529.250,00 - (630.835.529.250,00) -- Utang Bagi Hasil Pajak Tahun 2014 kpd 5 kab/kota yang

melaksanakan Pilkada serentak124.799.915.156,45 - (124.799.915.156,45) -

- Utang Bagi Hasil Pajak Kend.Bmtr Tahun 2014 - 429.834.784.134,48 429.834.784.134,48 -- Utang SKPD (Diklat) kpd Pihak Ketiga Tahun 2013 135.359.700,00 - (135.359.700,00) -- Utang Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun 2014 - 162.125.947.590,00 162.125.947.590,00 -- Utang Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun 2015 - 58.450.000.000,00 58.450.000.000,00 -- Utang Jamsoskes Semesta 3.094.927.425,94 11.123.938.503,00 8.029.011.077,06 259,42- Utang Ganti Rugi Tanah Tahun 2007 (Biro Pemerintahan) - 667.648.056,00 667.648.056,00 -- Utang SKPD kpd Pihak Ketiga Tahun 2013 2.275.019.650,00 - (2.275.019.650,00) -- Ganti Rugi Tanah (DPU Bina Marga) - 213.969.000,00 213.969.000,00 -- Utang SKPD (DPU Bina Marga) kpd Pihak Ketiga Tahun

2013- 4.500.000.000,00 4.500.000.000,00 -

- Utang kpd Pihak Ketiga untuk Pembangunan Masjid DPRDProv. Sumsel

- 1.392.425.000,00 1.392.425.000,00 -

- Utang kpd Pihak Ketiga atas Potongan Pajak yang belumdisetor (Dishub)

- 3.075.000,00 3.075.000,00 -

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 821.140.751.182,39 793.311.787.283,48 (27.828.963.898,91) (3,39)

Pembiayaan Netto (431.255.279.157,54) (643.311.787.283,48) (212.056.508.125,94) 49,17

Pengeluaran PembiayaanPenyertaan Modal (Investasi) Daerah

Pembayaran Pokok Utang

Belanja LangsungBelanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja Modal

PEMBIAYAAN DAERAH

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun AnggaranSebelumnya (SILPA) (audited)

Belanja Tidak Terduga

Penerimaan JamsoskesDana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 2010

BELANJA DAERAH

Belanja Tidak LangsungBelanja PegawaiBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan DesaBelanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten /Kotadan Pemerintahan Desa

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Retribusi DaerahHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanLain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Dana PerimbanganDana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

Dana Alokasi Umum (DAU)Dana Alokasi Khusus (DAK)Kurang Salur DBH 2013Kurang Salur DBH 2014

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Pendapatan Hibah

Pajak Daerah

PROYEKSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHPROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016

URAIAN

PENDAPATAN DAERAHPendapatan Asli Daerah

Page 145: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO. APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) %

1. 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)1.1 2.871.976.896.280,09 2.716.197.240.400,50 (155.779.655.879,59) (5,42)1.1.1 2.510.784.537.684,00 2.512.149.699.684,00 1.365.162.000,00 0,051.1.2 13.495.183.575,00 15.327.584.000,00 1.832.400.425,00 13,581.1.3 197.697.165.022,00 86.416.656.716,50 (111.280.508.305,50) (56,29)1.1.4 150.000.009.999,09 102.303.300.000,00 (47.696.709.999,09) (31,80)

1.2 2.839.125.943.171,00 2.415.242.256.000,00 (423.883.687.171,00) (14,93)1.2.1 1.483.326.786.000,00 1.483.326.786.000,00 - 0,00

- Dana Bagi Hasil Pajak 788.752.758.000,00 788.752.758.000,00 - 0,00- Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 694.574.028.000,00 694.574.028.000,00 - 0,00

1.2.2 931.915.470.000,00 931.915.470.000,00 - 0,001.2.3 69.405.320.000,00 - (69.405.320.000,00) (100,00)1.2.4 267.968.193.016,00 - (267.968.193.016,00) (100,00)1.2.5 86.510.174.155,00 - (86.510.174.155,00) (100,00)

1.3 1.155.717.998.182,00 1.131.937.153.234,77 (23.780.844.947,23) (2,06)

1.3.1 9.689.480.000,00 - (9.689.480.000,00) (100,00)1.3.4 1.090.947.800.000,00 1.090.947.800.000,00 - 0,001.3.x 55.080.718.182,00 40.989.353.234,77 (14.091.364.947,23) (25,58)1.3.x - - - -

Jumlah Pendapatan 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79)

2. 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)

2.1. 3.527.907.077.967,55 3.433.560.184.000,00 (94.346.893.967,55) (2,67)2.1.1 822.147.264.154,00 854.192.736.000,00 32.045.471.846,00 3,902.1.3 - - - -2.1.4 1.855.061.006.370,00 1.764.350.448.000,00 (90.710.558.370,00) (4,89)2.1.5 600.000.000,00 600.000.000,00 - 0,002.1.6 115.950.084.843,55 100.000.000.000,00 (15.950.084.843,55) (13,76)

2.1.7 725.436.233.000,00 709.417.000.000,00 (16.019.233.000,00) (2,21)

2.1.8 8.712.489.600,00 5.000.000.000,00 (3.712.489.600,00) (42,61)

2.2 2.907.658.480.508,00 2.186.504.678.351,79 (721.153.802.156,21) (24,80)2.2.1 7.902.520.900,00 - - -2.2.2 1.323.216.413.092,00 - - -2.2.3 1.576.539.546.516,00 - - -

Jumlah Belanja 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)

Surplus/(Defisit) 431.255.279.157,54 643.311.787.283,48 212.056.508.125,94 49,17

3. (431.255.279.157,54) (643.311.787.283,48) (212.056.508.125,94) 49,17

3.1 Penerimaan Pembiayaan 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)3.1.1 38.839.264.024,85 25.000.000.000,00 (13.839.264.024,85) (35,63)

3.1.x - Piutang PKB 350.000.000.000,00 125.000.000.000,00 (225.000.000.000,00) (64,29)3.1.x - Piutang PT. SOM 300.000.000,00 - (300.000.000,00) (100,00)3.1.x - Piutang Sekolah Pelita Harapan 746.208.000,00 - (746.208.000,00) (100,00)

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)

3.2. 821.140.751.182,39 793.311.787.283,48 (27.828.963.898,91) (3,39)3.2.2 60.000.000.000,00 125.000.000.000,00 65.000.000.000,00 0,00

- PT Bank Sumsel Babel 25.000.000.000,00 - (25.000.000.000,00) (100,00)- PT. BPR Sumsel 10.000.000.000,00 - (10.000.000.000,00) (100,00)- PD. Perhotelan Swarna Dwipa 25.000.000.000,00 100.000.000.000,00 75.000.000.000,00 300,00- PT. Penjaminan Kredit Daerah - 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 -

3.2.3 761.140.751.182,39 668.311.787.283,48 (92.828.963.898,91) (12,20)- Utang Bagi Hasil Pajak Kend.Bmtr Tahun 2013 630.835.529.250,00 - (630.835.529.250,00) -- Utang Bagi Hasil Pajak Tahun 2014 kpd 5 kab/kota yang

melaksanakan Pilkada serentak124.799.915.156,45 - (124.799.915.156,45) -

- Utang Bagi Hasil Pajak Kend.Bmtr Tahun 2014 - 429.834.784.134,48 429.834.784.134,48 -- Utang SKPD (Diklat) kpd Pihak Ketiga Tahun 2013 135.359.700,00 - (135.359.700,00) -- Utang Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun 2014 - 162.125.947.590,00 162.125.947.590,00 -- Utang Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun 2015 - 58.450.000.000,00 58.450.000.000,00 -- Utang Jamsoskes Semesta 3.094.927.425,94 11.123.938.503,00 8.029.011.077,06 259,42- Utang Ganti Rugi Tanah Tahun 2007 (Biro Pemerintahan) - 667.648.056,00 667.648.056,00 -- Utang SKPD kpd Pihak Ketiga Tahun 2013 2.275.019.650,00 - (2.275.019.650,00) -- Ganti Rugi Tanah (DPU Bina Marga) - 213.969.000,00 213.969.000,00 -- Utang SKPD (DPU Bina Marga) kpd Pihak Ketiga Tahun

2013- 4.500.000.000,00 4.500.000.000,00 -

- Utang kpd Pihak Ketiga untuk Pembangunan Masjid DPRDProv. Sumsel

- 1.392.425.000,00 1.392.425.000,00 -

- Utang kpd Pihak Ketiga atas Potongan Pajak yang belumdisetor (Dishub)

- 3.075.000,00 3.075.000,00 -

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 821.140.751.182,39 793.311.787.283,48 (27.828.963.898,91) (3,39)

Pembiayaan Netto (431.255.279.157,54) (643.311.787.283,48) (212.056.508.125,94) 49,17

Pajak Daerah

PROYEKSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHPROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016

URAIAN

PENDAPATAN DAERAHPendapatan Asli Daerah

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Retribusi DaerahHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanLain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Dana PerimbanganDana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

Dana Alokasi Umum (DAU)Dana Alokasi Khusus (DAK)Kurang Salur DBH 2013Kurang Salur DBH 2014

Lain-lain Pendapatan Daerah yang SahPendapatan Hibah

Belanja Tidak Terduga

Penerimaan JamsoskesDana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 2010

BELANJA DAERAH

Belanja Tidak LangsungBelanja PegawaiBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan DesaBelanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

Pengeluaran PembiayaanPenyertaan Modal (Investasi) Daerah

Pembayaran Pokok Utang

Belanja LangsungBelanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja Modal

PEMBIAYAAN DAERAH

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun AnggaranSebelumnya (SILPA) (audited)

Page 146: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO. APBD-P 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/(BERKURANG) % NO. APBDP 2015 PROYEKSI APBD 2016 BERTAMBAH/

(BERKURANG) %

A. 6.866.820.837.633,09 6.263.376.649.635,27 (603.444.187.997,82) (8,79) C. 6.435.565.558.475,55 5.620.064.862.351,79 (815.500.696.123,76) (12,67)2.871.976.896.280,09 2.716.197.240.400,50 (155.779.655.879,59) (5,42) - 3.527.907.077.967,55 3.433.560.184.000,00 (94.346.893.967,55) (2,67)

- 2.510.784.537.684,00 2.512.149.699.684,00 1.365.162.000,00 0,05 - Belanja Pegawai 822.147.264.154,00 854.192.736.000,00 32.045.471.846,00 3,90- 13.495.183.575,00 15.327.584.000,00 1.832.400.425,00 13,58 - Belanja Subsidi - - - -- 197.697.165.022,00 86.416.656.716,50 (111.280.508.305,50) (56,29) - Belanja Hibah 1.855.061.006.370,00 1.764.350.448.000,00 (90.710.558.370,00) (4,89)

- 150.000.009.999,09 102.303.300.000,00 (47.696.709.999,09) (31,80) - Belanja Bantuan Sosial 600.000.000,00 600.000.000,00 - 0,00

2.839.125.943.171,00 2.415.242.256.000,00 (423.883.687.171,00) (14,93) - Belanja Bagi Hasil KepadaProvinsi/Kabupaten/Kota danPemerintah Desa

115.950.084.843,55 100.000.000.000,00 (15.950.084.843,55) (13,76)

- 788.752.758.000,00 788.752.758.000,00 - 0,00 - Belanja Bantuan Keuangan kepadaProvinsi/Kabupaten /Kota danPemerintahan Desa

725.436.233.000,00 709.417.000.000,00 (16.019.233.000,00) (2,21)

- 694.574.028.000,00 694.574.028.000,00 - 0,00 - Belanja Tidak Terduga 8.712.489.600,00 5.000.000.000,00 (3.712.489.600,00) (42,61)- 931.915.470.000,00 931.915.470.000,00 - 0,00- 69.405.320.000,00 - (69.405.320.000,00) (100,00)- 267.968.193.016,00 - (267.968.193.016,00) (100,00) - 2.907.658.480.508,00 2.186.504.678.351,79 (721.153.802.156,21) (24,80)- 86.510.174.155,00 - (86.510.174.155,00) (100,00) - Belanja Pegawai - - - -

1.155.717.998.182,00 1.131.937.153.234,77 (23.780.844.947,23) (2,06) - Belanja Barang dan Jasa - - - -

- 1.090.947.800.000,00 1.090.947.800.000,00 - 0,00 - Belanja Modal - - - -- 9.689.480.000,00 - (9.689.480.000,00) (100,00)- 55.080.718.182,00 40.989.353.234,77 0,00- - - - -

B. 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53) D. 821.140.751.182,39 793.311.787.283,48 (27.828.963.898,91) (3,39)- PENERIMAAN PEMBIAYAAN 389.885.472.024,85 150.000.000.000,00 (239.885.472.024,85) (61,53)

- Sisa Lebih Perhitungan AnggaranTahun Anggaran Sebelumnya (SILPA)(audited)

38.839.264.024,85 25.000.000.000,00 (13.839.264.024,85) (35,63) 60.000.000.000,00 125.000.000.000,00 65.000.000.000,00 0,00

- Piutang PKB 350.000.000.000,00 125.000.000.000,00 (225.000.000.000,00) (64,29) - 25.000.000.000,00 - (25.000.000.000,00) (100,00)- Piutang PT. SOM 300.000.000,00 - (300.000.000,00) (100,00) - 10.000.000.000,00 - (10.000.000.000,00) (100,00)- Piutang Sekolah Pelita Harapan 746.208.000,00 - (746.208.000,00) (100,00) - 25.000.000.000,00 100.000.000.000,00 75.000.000.000,00 300,00

- - 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 -

761.140.751.182,39 668.311.787.283,48 (92.828.963.898,91) (12,20)- 630.835.529.250,00 - (630.835.529.250,00) (100,00)

- 124.799.915.156,45 - (124.799.915.156,45) (100,00)

- - 429.834.784.134,48 429.834.784.134,48 -

- 135.359.700,00 - (135.359.700,00) -

- - 162.125.947.590,00 162.125.947.590,00 -

- - 58.450.000.000,00 58.450.000.000,00 -

- 3.094.927.425,94 11.123.938.503,00 8.029.011.077,06 259,42- - 667.648.056,00 667.648.056,00 -

- 2.275.019.650,00 - (2.275.019.650,00) (100,00)

- - 213.969.000,00 213.969.000,00 -

- - 4.500.000.000,00 4.500.000.000,00 -

- - 1.392.425.000,00 1.392.425.000,00 -

- - 3.075.000,00 3.075.000,00 -

7.256.706.309.657,94 6.413.376.649.635,27 (843.329.660.022,67) (11,62) 7.256.706.309.657,94 6.413.376.649.635,27 (843.329.660.022,67) (11,62)

Surplus / (Defisit) 2016……. -

PROYEKSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHPROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016

URAIAN URAIAN

PENDAPATAN BELANJAPENDAPATAN ASLI DAERAH BELANJA TIDAK LANGSUNG

Pendapatan Pajak DaerahHasil Retribusi DaerahHasil Pengelolaan Kekayaan Daerahyang DipisahkanLain-lain Pendapatan Asli Daerah yangSah

DANA PERIMBANGAN

Bagi Hasil Pajak

Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)Dana Alokasi Umum (DAU)Dana Alokasi Khusus (DAK)Kurang Salur DBH 2013 BELANJA LANGSUNGKurang Salur DBH 2014

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YGSAH

Dana Penyesuaian dan Otonomi KhususPendapatan HibahPenerimaan JamsoskesDana Tambahan Penghasilan Guru

PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Penyertaan Modal (Investasi) Daerah

PT Bank Sumsel BabelPT. BPR SumselPD. Perhotelan Swarna DwipaPT. Penjaminan Kredit Daerah

Pembayaran Pokok UtangUtang Bagi Hasil Pajak Kend.BmtrTahun 2013

Utang Bagi Hasil Pajak Tahun 2014 kpd5 kab/kota yang melaksanakan PilkadaserentakUtang Bagi Hasil Pajak Kend.BmtrTahun 2014Hutang SKPD (Diklat) kpd Pihak KetigaTahun 2013Utang Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun2014

Utang SKPD (DPU Bina Marga) kpdPihak Ketiga Tahun 2013Utang kpd Pihak Ketiga untukPembangunan Masjid DPRD Prov.SumselUtang kpd Pihak Ketiga atas PotonganPajak yang belum disetor (Dishub)

Utang Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun2015Utang Jamsoskes SemestaUtang Ganti Rugi Tanah Tahun 2007(Biro Pemerintahan)Utang SKPD kpd Pihak Ketiga Tahun2013Ganti Rugi Tanah (DPU Bina Marga)

Page 147: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terwujudnya ketahanan pangan daerahPeningkatan Sistem Distribusi dan Stabilitas HargaPangan

Badan Ketahanan Pangan 3

Terwujudnya ketahanan pangan daerahPeningkatan Ketersediaan dan Penanganan DaerahRawan Pangan

Badan Ketahanan Pangan 5

Terwujudnya ketahanan pangan daerahPeningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan danPeningkatan Keamanan Pangan

Badan Ketahanan Pangan 4

Terwujudnya ketahanan pangan daerah Peningkatan SDM dan Teknologi Pangan Badan Ketahanan Pangan 2

Terwujudnya ketahanan pangan daerah Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan 3

Terwujudnya ketahanan pangan daerah Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol 5

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Badan Kesbangpol 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat Badan Kesbangpol 4

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pengembangan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol 6

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Penataan Peraturan Perundang-Undangan Biro Organisasi dan Tatalaksana 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Biro Pemerintahan 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Penataan Daerah Otonom Baru Biro Otonomi dan Kerjasama 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Penataan Daerah Otonom Baru Biro Pemerintahan 4

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Kerjasama Wilayah Perbatasan Biro Otonomi dan Kerjasama 8

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Biro Administrasi Pembangunan 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pembangunan Bidang Ekonomi Biro Perekonomian 10

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pembinaan dan Fasilitasi Pengeloalaan Kab/KotaBadan Pengelola Keuangan dan AsetDaerah

1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPeningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan RakyatDaerah

Biro Otonomi dan Kerjasama 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPeningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/WakilKepala Daerah

Biro Humas dan Protokol 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPeningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/WakilKepala Daerah

Biro Otonomi dan Kerjasama 4

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPeningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/WakilKepala Daerah

Biro Pemerintahan 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPeningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/WakilKepala Daerah

Biro Penghubung 1

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016TABEL 3.1

Tata Kelola Pemerintahanyang Baik, Keamanan danKetertiban masyarakat

Page 148: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Biro Humas dan Protokol 10

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Biro Pemerintahan 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Badan Kepegawaian Daerah 13

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Badan Kesbangpol 14

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Badan Pendidikan dan Pelatihan 15

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Biro Organisasi dan Tatalaksana 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Biro Otonomi dan Kerjasama 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Biro Pemerintahan 4

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Biro Penghubung 11

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Biro Perekonomian 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Perindustrian dan Perdagangan 14

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Perkebunan 14

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pelayanan Administrasi Perkantoran Sekretariat KORPRI 16

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Kepegawaian Daerah 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Kesbangpol 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Pendidikan dan Pelatihan 4

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Biro Organisasi dan Tatalaksana 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Biro Pemerintahan 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Biro Penghubung 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Biro Perekonomian 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan 9

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sekretariat KORPRI 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Disiplin Aparatur Badan Kepegawaian Daerah 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Disiplin Aparatur Dinas Perkebunan 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Kapasitas Aparatur Badan Kepegawaian Daerah 4

Tata Kelola Pemerintahanyang Baik, Keamanan danKetertiban masyarakat

Page 149: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Kapasitas Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Kapasitas Aparatur Sekretariat KPID 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Badan Kesbangpol 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Badan Pendidikan dan Pelatihan 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Biro Penghubung 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Biro Organisasi dan Tatalaksana 12

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Sekretariat KORPRI 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPembinaan dan Pengembangan Aparatur/PNS/AnggotaKORPRI

Badan Kepegawaian Daerah 8

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPembinaan dan Pengembangan Aparatur/PNS/AnggotaKORPRI

Badan Pendidikan dan Pelatihan 16

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPembinaan dan Pengembangan Aparatur/PNS/AnggotaKORPRI

Sekretariat KORPRI 5

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPengembangan Kewirausahaan dan KeunggulanKompetetif

Sekretariat KORPRI 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga danKesehatan Jasmani

Sekretariat KORPRI 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pendidikan Kedinasan Badan Pendidikan dan Pelatihan 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Penguatan Organisasi KORPRI Sekretariat KORPRI 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Badan Arsip Daerah 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah Badan Arsip Daerah 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adilPenguatan Kelembagaan Komisi Penyiaran IndonesiaDaerah

Sekretariat KPID 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran Sekretariat KPID 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Penguatan Isi Siaran Sekretariat KPID 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Sarana/Prasarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Penguatan Sistem Logistik Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan 6

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Sistem Informasi Pengembangan Kemitraan Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pengembangan Klaster Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2

Tata Kelola Pemerintahanyang Baik, Keamanan danKetertiban masyarakat

Page 150: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Peningkatan Kapasitas Iptek sistem Produksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil Pengembangan Industri Kreatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Badan Kesbangpol 1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Biro Pemerintahan 2

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Penataan Daerah Otonom Baru Biro Pemerintahan 1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Kerjasama Wilayah Perbatasan Biro Pemerintahan 1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan KeuanganDaerah

Badan Pengelola Keuangan dan AsetDaerah

1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Pembinaan dan Fasilitasi Pengeloalaan Kab/KotaBadan Pengelola Keuangan dan AsetDaerah

2

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal danPengendalian Kebijakan Kepala Daerah

Biro Pemerintahan 1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal danPengendalian Kebijakan Kepala Daerah

Inspektorat Provinsi 12

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Perumusan Kebijakan di Bidang Keagamaan Biro Kesejahteraan Rakyat 1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Pelayanan Administrasi Perkantoran Inspektorat Provinsi 14

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Inspektorat Provinsi 4

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Peningkatan Kapasitas Aparatur Inspektorat Provinsi 2

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Pembinaan dan Pengembangan Aparatur/PNS/AnggotaKORPRI

Badan Pendidikan dan Pelatihan 1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PerencanaanPembangunan Daerah

Badan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Terwujudnya tata kelola keuangan daerah yang transparan,akuntabel dan berorientasi publik

Perencanaan Pembangunan DaerahBadan Perencanaan PembangunanDaerah

2

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Pelayanan Administrasi PerkantoranBadan Perencanaan PembangunanDaerah

4

Tata Kelola Pemerintahanyang Baik, Keamanan danKetertiban masyarakat

Page 151: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Pengembangan Data/Informasi/Statistik DaerahBadan Perencanaan PembangunanDaerah

2

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Perencanaan Tata RuangBadan Perencanaan PembangunanDaerah

3

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Pengembangan Data/Informasi/Statistik DaerahBadan Perencanaan PembangunanDaerah

4

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Kerjasama PembangunanBadan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PerencanaanPembangunan Daerah

Badan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Perencanaan Pembangunan DaerahBadan Perencanaan PembangunanDaerah

15

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Perencanaan Pembangunan Sosial BudayaBadan Perencanaan PembangunanDaerah

3

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Perencanaan Pembangunan EkonomiBadan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Berkembangnya perencanaan dan penganggaran yang partisipatifdan berbasis kinerja

Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah danSumber daya Alam

Badan Perencanaan PembangunanDaerah

3

Terwujudnya kehidupan beragama yang harmonis, rukun dan damai Perlindungan dan Jaminan Sosial Biro Kesejahteraan Rakyat 2

Meningkatnya solidaritas, ketahanan dan modal social budayamasyarakat

Perlindungan dan Jaminan Sosial Biro Kesejahteraan Rakyat 2

Meningkatnya solidaritas, ketahanan dan modal social budayamasyarakat

Perumusan Kebijakan di Bidang Keagamaan Biro Kesejahteraan Rakyat 5

Meningkatnya solidaritas, ketahanan dan modal social budayamasyarakat

Perumusan Kebijakan di Bidang Kesehatan Biro Kesejahteraan Rakyat 1

Meningkatnya solidaritas, ketahanan dan modal social budayamasyarakat

Perumusan Kebijakan di Bidang Ketenagakerjaan danKetransmigrasian

Biro Kesejahteraan Rakyat 1

Meningkatnya solidaritas, ketahanan dan modal social budayamasyarakat

Perumusan Kebijakan di Bidang Pendidikan, Kebudayaandan Pemuda dan Olahraga

Biro Kesejahteraan Rakyat 1

Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian dokumen/ arsip daerah Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah Badan Arsip Daerah 3

Terwujudnya tatanan politik dan pemerintahan yang bertumpu padaprofesionalisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dankearifanl okal

Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi InformasiSekretariat DPRD Provinsi SumateraSelatan

2

Terwujudnya tatanan politik dan pemerintahan yang bertumpu padaprofesionalisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dankearifanl okal

Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan RakyatDaerah

Sekretariat DPRD Provinsi SumateraSelatan

6

Terwujudnya tatanan politik dan pemerintahan yang bertumpu padaprofesionalisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dankearifanl okal

Peningkatan Disiplin Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja 1

Terwujudnya tatanan politik dan pemerintahan yang bertumpu padaprofesionalisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dankearifanl okal

Peningkatan Kapasitas Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja 1

Terwujudnya tatanan politik dan pemerintahan yang bertumpu padaprofesionalisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dankearifanl okal

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Satuan Polisi Pamong Praja 2

Terlaksananya pemilihan kepala daerah (Pilkada) pemilihan umum(Pemilu) yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan RakyatDaerah

Biro Otonomi dan Kerjasama 1

Tata Kelola Pemerintahanyang Baik, Keamanan danKetertiban masyarakat

Page 152: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat Pelayanan Administrasi Perkantoran Rumah Sakit dr. Ernaldi Bahar 3

Meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakatPengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS, RSJiwa, RS Paru dan RS Mata

Rumah Sakit dr. Ernaldi Bahar 2

Meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dr. Ernaldi Bahar 1

Meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat Pelayanan Administrasi Perkantoran Rumah Sakit dr. Ernaldi Bahar 1

Meningkatnya mutu layanan pendidikan dasar dan menengah Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Meningkatnya minat baca masyarakatPengembangan Budaya Baca dan PembinaanPerpustakaan

Badan Perpustakaan Daerah 7

Berkembangnya mutu dan layanan kegiatan kepemudaan Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga 7

Berkembangnya mutu dan layanan kegiatan kepemudaan Kepanduan/Kepramukaan Dinas Pemuda dan Olahraga 4

Berkembangnya kewirausahaan para pemudaPeningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan danKecakapan Hidup Pemuda

Dinas Pemuda dan Olahraga 1

Meningkatnya prestasi pemuda di bidang seni dan budaya, dan ilmupengetahuan dan teknologi

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba danPeningkatan Imtaq dan Iptek Kepemudaan sertaPenanggulangan HIV-AIDS

Dinas Pemuda dan Olahraga 1

Berkembangnya industri olahraga, jasa, peralatan dan partisipasimasyarakat

Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga 3

Berkembangnya industri olahraga, jasa, peralatan dan partisipasimasyarakat

Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga 9

Berkembangnya industri olahraga, jasa, peralatan dan partisipasimasyarakat

Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga 3

Meningkatnya kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan 4

Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunanPeningkatan Kualitas Hidup dan PerlindunganPerempuan dan Anak

Badan Pemberdayaan Perempuan 1

Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunanPeningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Genderdalam Pembangunan

Badan Pemberdayaan Perempuan 4

Meningkatnya perlindungan, penghormatan dan pemenuhan hak-hakdasar perempuan dan anak

Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan 2

Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan keahlian Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7

Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan keahlian Pengembangan Aplikasi Telekomunikasi Dinas Pemuda dan Olahraga 2

Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan keahlian Transmigrasi Lokal Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1

Berkurangnya pengangguran tenaga kerja Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1Berkurangnya pengangguran tenaga kerja Peningkatan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3Berkurangnya pengangguran tenaga kerja Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 17Berkurangnya pengangguran tenaga kerja Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6

Berkurangnya pengangguran tenaga kerjaPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1

Pendidikan, Kesehatan danSosial Budaya

Prioritas PenanggulanganKemiskinan

Page 153: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis,berkeadilan dan bermartabat

Perlindungan dan Pengembangan LembagaKetenagakerjaan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 8

Berkembangnya wilayah perdesaan dan kawasan transmigrasi Pengembangan Wilayah Transmigrasi Sumsel Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1

Terwujudnya percepatan pembangunan daerah perdesaan, terpencildan tertinggal

Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pemuda dan Olahraga 15

Terwujudnya percepatan pembangunan daerah perdesaan, terpencildan tertinggal

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Pemuda dan Olahraga 3

Terwujudnya percepatan pembangunan daerah perdesaan, terpencildan tertinggal

Peningkatan Kapasitas Aparatur Dinas Pemuda dan Olahraga 1

Terwujudnya percepatan pembangunan daerah perdesaan, terpencildan tertinggal

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Dinas Pemuda dan Olahraga 3

Terwujudnya percepatan pembangunan daerah perdesaan, terpencildan tertinggal

Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 2

Menurunnya angka kemiskinanPemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) Lainnya

Dinas Sosial 5

Menurunnya angka kemiskinan Pelayanan, Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Dinas Sosial 7Menurunnya angka kemiskinan Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial 6Menurunnya angka kemiskinan Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial 6Menurunnya angka kemiskinan Penyusunan Perencanaan SKPD Dinas Sosial 4Menurunnya angka kemiskinan Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Sosial 8Menurunnya angka kemiskinan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Sosial 3Menurunnya angka kemiskinan Peningkatan Kapasitas Aparatur Dinas Sosial 1Berkembangnya kelompok masyarakat, organisasi dan lembagamasyarakat desa

Peningkatan Kelembagaan Masyarakat dan PemerintahDesa

BPMPD 11

Meningkatnya tertib administrasi pemerintahan desa Pelayanan Administrasi Perkantoran BPMPD 3

Meningkatnya tertib administrasi pemerintahan desa Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPMPD 3

Meningkatnya tertib administrasi pemerintahan desaPeningkatan Kelembagaan Masyarakat dan PemerintahDesa

BPMPD 2

Meningkatnya tertib administrasi pemerintahan desaKeserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak danPerempuan

Badan Pemberdayaan Perempuan 1

Meningkatnya surplus usaha koperasi Perkuatan Permodalan UMKMK Dinas Koperasi dan UKM 1Meningkatnya surplus usaha koperasi Peningkatan Kegiatan Usaha UMKMK Dinas Koperasi dan UKM 1

Meningkatnya pendapatan pelaku UMKMKPengembangan Kewirausahaan dan KeunggulanKompetitif UKM

Dinas Koperasi dan UKM 1

Meningkatnya pendapatan pelaku UMKMK Peningkatan Pemasaran Hasil UMKMK Dinas Koperasi dan UKM 1

Pembangunan Pertanian Meningkatnya produksi Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Kelautan dan Perikanan 2Meningkatnya produksi Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan 2Meningkatnya produksi Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Peternakan 2Meningkatnya produksi Peningkatan Kapasitas Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan 2

Meningkatnya produksiPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Dinas Kelautan dan Perikanan 7

Meningkatnya produksiPeningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan danPeningkatan Keamanan Pangan

Dinas Peternakan 1

Meningkatnya produksi Peningkatan SDM dan Teknologi Pangan Dinas Peternakan 1Meningkatnya produksi Pembangunan Talud/Turap dan Bronjong Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 6

Prioritas PenanggulanganKemiskinan

Page 154: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Meningkatnya produksiPengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 44

Meningkatnya produksi Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 1Meningkatnya produksi Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 5Meningkatnya produksi Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan Dinas Perkebunan 2Meningkatnya produksi Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkebunan Dinas Perkebunan 5Meningkatnya produksi Pengembangan Perbenihan Perkebunan Dinas Perkebunan 2Meningkatnya produksi Proteksi Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan 4Meningkatnya produksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan / P2HP Dinas Perkebunan 6Meningkatnya produksi Pengembangan Sentra-sentra Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan 3Meningkatnya produksi Pencegahan Penanggulangan Penyakit Ternak Dinas Peternakan 6Meningkatnya produksi Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Dinas Peternakan 7Meningkatnya produksi Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Dinas Peternakan 6Meningkatnya produksi Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Dinas Peternakan 6

Meningkatnya produksiPemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan danPengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan 4

Meningkatnya produksi Pengembangan Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan 8Meningkatnya produksi Pengembangan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan 5

Meningkatnya produksiOptimalisasi Pengolahan dan Pemasaran ProduksiPerikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan 7

Meningkatnya produksi Pengembangan BBI Sentral Air Tawar dan BBI Lokal Dinas Kelautan dan Perikanan 2

Meningkatnya produksiOptimalisasi Laboratorium Pembinaan dan PengujianMutu Hasil (LPPMHP)

Dinas Kelautan dan Perikanan 6

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanian Pelayanan Administrasi Perkantoran Badan Koordinasi Penyuluh 15

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanian Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Koordinasi Penyuluh 3

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanian Peningkatan Kapasitas Aparatur Badan Koordinasi Penyuluh 1

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanianPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Badan Koordinasi Penyuluh 3

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanian Pengembangan Kelembagaan Usaha Perkebunan/PKUP Dinas Perkebunan 3

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanianPengembangan Kerjasama Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan

Badan Koordinasi Penyuluh 5

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanianPemberdayaan Kelembagaan dan Ketenagaan PenyuluhPertanian

Badan Koordinasi Penyuluh 2

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanianPemberdayaan Kelembagaan dan Ketenagaan PenyuluhPerikanan

Badan Koordinasi Penyuluh 3

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanianPemberdayaan Kelembagaan dan Ketenagaan PenyuluhKehutanan

Badan Koordinasi Penyuluh 3

Meningkatnya kemampuan SDM di sektor pertanian pertanian Pengembangan Teknologi Kehutanan Tepat Guna Badan Koordinasi Penyuluh 1

Meningkatnya jumlah rumah tangga jasa (UMKM) di sektor pertanian Peningkatan Kualitas Kelembagaan KoperasiDinas Koperasi dan Usaha KecilMenengah

2

Meningkatnya jumlah rumah tangga jasa (UMKM) di sektor pertanian Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UKMDinas Koperasi dan Usaha KecilMenengah

1

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pertanian Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan / P2HP Dinas Perkebunan 1

Page 155: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pertanianPemberdayaan Kelembagaan dan Ketenagaan PenyuluhPertanian

Badan Koordinasi Penyuluh 2

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pertanian Pengembangan Teknologi Pertanian Tepat Guna Badan Koordinasi Penyuluh 3

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pertanian Pengembangan Teknologi Perikanan Tepat Guna Badan Koordinasi Penyuluh 2

Infrastruktur dan Energi Meningkatnya mobilitas barang antarwilayah Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1Meningkatnya mobilitas barang antarwilayah Pelayanan Administrasi Perkantoran Dishubkominfo 1Meningkatnya mobilitas barang antarwilayah Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 1

Meningkatnya mobilitas barang antarwilayahPengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Meningkatnya mobilitas barang antarwilayahPengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 1

Terbangunnya jalan dan jembatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 1Terbangunnya jalan dan jembatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 14Terbangunnya jalan dan jembatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 117Terbangunnya jalan dan jembatan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 86Terbangunnya jalan dan jembatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 1Terbangunnya jalan dan jembatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 21Terbangunnya jalan dan jembatan Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 3Terbangunnya jalan dan jembatan Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 3Terbangunnya jalan dan jembatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 3Terbangunnya jalan dan jembatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 2Terbangunnya jalan dan jembatan Pembangunan Talud/Turap dan Bronjong Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya jalan dan jembatanPengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 6

Terbangunnya jalan dan jembatanPengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 2

Terbangunnya jalan dan jembatan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1Terbangunnya jalan dan jembatan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan dan Perdesaan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya jalan dan jembatanPerencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah danSumber daya Alam

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pelayanan Administrasi PerkantoranDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

13

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

6

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Peningkatan Kapasitas AparaturDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Kerjasama Informasi dan Media MassaDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

5

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan Pos dan TelekomunikasiDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

6

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan Aplikasi TelekomunikasiDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

5

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 16

Page 156: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 4

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Perencanaan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

3

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danaudan Penyeberangan (LLASDP)

Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

3

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan Transportasi UdaraDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

6

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Penaggulangan Kelebihan Muatan (Over Loading)Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

3

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Pengembangan Transportasi PerkotaanDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

5

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Peningkatan Penyelenggaraan, Pembinaan danPengawasan Pelayanan ASDP dan Laut

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Peningkatan Penyelenggaraan, Pembinaan danPengawasan Pelayanan ASDP dan Laut

Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

5

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Peningkatan Penyelenggaraan, Pembinaan danPengawasan Pelayanan Angkutan Kereta Api

Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

2

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Laik Jalan Kendaraan BermotorDinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

3

Terbangunnya prasarana, sarana dan jaringan transportasi yangterpadu dan merata

Penyediaan Dokumen Perencanaan BidangPerhubungan dan Kominfo

Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

3

Meningkatnya mutu pengelolaan lalu lintas Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 2Meningkatnya mutu pengelolaan lalu lintas Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Meningkatnya mutu pengelolaan lalu lintasPengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 15

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 3

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 4

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan AirLimbah

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 12

Page 157: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 4

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Perencanaan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 16

Terbangunnya prasarana dan sarana permukiman yang sehat danlayak huni

Penataan Kawasan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 7

Meningkatnya pelayanan daerah rawan sanitasi Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 4Meningkatnya pelayanan daerah rawan sanitasi Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1Meningkatnya pelayanan daerah rawan sanitasi Penataan Kawasan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1Menguatnya sistem inovasi daerah (SIDa) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 1Berkembangnya jaringan IPTEKIN Sentra HKI Balitbangnovda 1Berkembangnya jaringan IPTEKIN Kemitraan Jaringan IPTEK Balitbangnovda 5Berkembangnya jaringan IPTEKIN Inkubator Teknologi Balitbangnovda 3Berkembangnya jaringan IPTEKIN Desiminasi Iptek Hasil Litbang dan Inovasi Balitbangnovda 4Berkembangnya jaringan IPTEKIN Pendayagunaan Iptek Balitbangnovda 3Berkembangnya jaringan IPTEKIN Litbang dan Inovasi Bidang Pendidikan Balitbangnovda 1Berkembangnya jaringan IPTEKIN Litbang dan Inovasi Bidang Kesehatan Balitbangnovda 1

Berkembangnya jaringan IPTEKINLitbang dan Inovasi Bidang Peningkatan Ekonomi danPenanggulangan Kemiskinan

Balitbangnovda 1

Berkembangnya jaringan IPTEKIN Litbang dan Inovasi Bidang Sosial Kemayarakatan Balitbangnovda 2Berkembangnya jaringan IPTEKIN Pelayanan Administrasi Perkantoran Balitbangnovda 15Berkembangnya jaringan IPTEKIN Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Balitbangnovda 5Berkembangnya jaringan IPTEKIN Peningkatan Kapasitas Aparatur Balitbangnovda 1Berkembangnya jaringan IPTEKIN Penguatan Kelembagaan Balitbangnovda 2

Berkembangnya jaringan IPTEKIN Program Litbang dan Inovasi Bidang Lingkup Pertanian Balitbangnovda 5

Berkembangnya bisnis inovatif Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 3Berkembangnya bisnis inovatif Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Page 158: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Berkembangnya bisnis inovatif Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1Berkembangnya bisnis inovatif Pembangunan Talud/Turap dan Bronjong Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Berkembangnya bisnis inovatifPengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 2

Berkembangnya IPTEKIN strategis daerah Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1Berkembangnya IPTEKIN strategis daerah Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 1

Investasi danPengembangan Usaha

Meningkatnya pendapatan daerah dari usaha industri pengolahan Pengembangan Data/Informasi/Statistik DaerahBadan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Meningkatnya pendapatan daerah dari usaha industri pengolahan Perencanaan Pembangunan EkonomiBadan Perencanaan PembangunanDaerah

4

Berkembangnya jasa pariwisata Pengembangan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1Berkembangnya jasa pariwisata Pengelolaan Kekayaan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1Berkembangnya jasa pariwisata Permuseuman dan Nilai-nilai Budaya Sumsel Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1Berkembangnya jasa pariwisata Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 12Berkembangnya jasa pariwisata Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3Berkembangnya jasa pariwisata Peningkatan Kapasitas Aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1

Berkembangnya jasa pariwisataPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

Berkembangnya jasa pariwisata Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1Berkembangnya jasa pariwisata Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4Berkembangnya jasa pariwisata Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1Meningkatnya kesempatan kerja di sektor pariwisata Pengembangan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1Meningkatnya kesempatan kerja di sektor pariwisata Pengembangan Kemitraan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pariwisata Pengelolaan Keragaman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 5

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pariwisata Pengembangan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pariwisata Pengelolaan Kekayaan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pariwisata Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

Meningkatnya pendapatan masyarakat dari usaha pariwisata Pengembangan Kemitraan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

Meningkatnya pendapatan daerah dari usaha pariwisata Permuseuman dan Nilai-nilai Budaya Sumsel Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 5

Meningkatnya pendapatan daerah dari usaha pariwisata Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1

Berkembangnya kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api-apiPenyediaan Dokumen Perencanaan BidangPerhubungan dan Kominfo

Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika

1

Meningkatnya investasi Peningkatan Promosi dan Kerjasama InvestasiBadan Promosi dan PerizinanPenanaman Modal Daerah

8

Meningkatnya investasi Peningkatan Iklim dan Realisasi InvestasiBadan Promosi dan PerizinanPenanaman Modal Daerah

5

Meningkatnya investasi Perencanaan Pembangunan EkonomiBadan Perencanaan PembangunanDaerah

2

Page 159: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Pengelolaan Lingkungandan Pengendalian Bencana

Terkelolanya kawasan hutan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi 3

Terkelolanya kawasan hutan Pengukuhan Kawasan Hutan Dinas Kehutanan 1Terkelolanya kawasan hutan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Tingkat Provinsi Dinas Kehutanan 1

Meningkatkan daya dukung DAS Musi dan Pengelolaan DAS terpadu Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 4

Meningkatkan daya dukung DAS Musi dan Pengelolaan DAS terpaduPengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 24

Meningkatkan daya dukung DAS Musi dan Pengelolaan DAS terpaduPerencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah danSumber daya Alam

Badan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Meningkatkan daya dukung DAS Musi dan Pengelolaan DAS terpaduProgramPembentukan Kelembagaan KesatuanPengelolaan Hutan/KPH

Dinas Kehutanan 1

Meningkatkan daya dukung DAS Musi dan Pengelolaan DAS terpadu Kelembagaan Pengelolaan DAS Terpadu Musi Dinas Kehutanan 5

Menurunkan emisi karbon dan meningkatnya usaha jasa lingkungandi bidang kehutanan

Rehabilitasi Lahan Kritis dalam Kawasan Hutan Dinas Kehutanan 3

Menurunkan emisi karbon dan meningkatnya usaha jasa lingkungandi bidang kehutanan

Penguatan Kelembagaan Implementasi REDD+ dan RADGRK

Dinas Kehutanan 3

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Pelayanan Administrasi Perkantoran Badan Lingkungan Hidup 5

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Lingkungan Hidup 5

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Badan Lingkungan Hidup 2

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 7

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 2

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup 7

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber DayaAlam dan Lingkungan Hidup

Badan Lingkungan Hidup 6

Berkurangnya laju penurunan Kualitas Lingkungan Hidup meliputi air,udara dan tutupan lahan

Penurunan Laju Deforestasi Dinas Kehutanan 1

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 11

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 5

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 2

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Perencanaan Tata RuangBadan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Page 160: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Penurunan Laju Deforestasi Dinas Kehutanan 1

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Penurunan Laju Degradasi Hutan Dinas Kehutanan 1

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Peningkatan Produksi Kayu dari HTI Dinas Kehutanan 1

Terselenggaranya partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholderdalam pengelolaan LH

Peningkatan Penerimaan Sub Sektor Kehutanan Dinas Kehutanan 2

Terwujudnya ketaatan masyarakat & pelaku usaha kegiatan dalampengelolaan LH

Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah danSumber daya Alam

Badan Perencanaan PembangunanDaerah

1

Terwujudnya ketaatan masyarakat & pelaku usaha kegiatan dalampengelolaan LH

Penurunan Laju Deforestasi Dinas Kehutanan 1

Terwujudnya ketaatan masyarakat & pelaku usaha kegiatan dalampengelolaan LH

Penurunan Laju Degradasi Hutan Dinas Kehutanan 1

Terwujudnya ketaatan masyarakat & pelaku usaha kegiatan dalampengelolaan LH

Peningkatan Target Penanaman Hutan Dinas Kehutanan 1

Terwujudnya ketaatan masyarakat & pelaku usaha kegiatan dalampengelolaan LH

Peningkatan Produksi Kayu dari HTI Dinas Kehutanan 1

Terwujudnya ketaatan masyarakat & pelaku usaha kegiatan dalampengelolaan LH

Peningkatan Penerimaan Sub Sektor Kehutanan Dinas Kehutanan 1

Terwujudnya ketaatan masyarakat & pelaku usaha kegiatan dalampengelolaan LH

Peningkatan Produksi Industri Kayu Hulu Dinas Kehutanan 3

Berkembangnya manajemen penanggulangan bencana Tanggap Darurat Penanggulangan BencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

1

Berkembangnya manajemen penanggulangan bencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca BencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

1

Berkembangnya manajemen penanggulangan bencana Pencegahan dan Kesiapsiagaan bencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

1

Berkembangnya manajemen penanggulangan bencana Pelayanan Administrasi PerkantoranBadan Penanggulangan BencanaDaerah

14

Berkembangnya manajemen penanggulangan bencana Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturBadan Penanggulangan BencanaDaerah

2

Berkembangnya manajemen penanggulangan bencanaPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja

Badan Penanggulangan BencanaDaerah

1

Berkembangnya manajemen penanggulangan bencana Penurunan Laju Deforestasi Dinas Kehutanan 1

Berkurangnya kerugian akibat bencana Tanggap Darurat Penanggulangan BencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

4

Berkurangnya kerugian akibat bencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca BencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

2

Berkurangnya kerugian akibat bencana Pembangunan Talud/Turap dan Bronjong Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 2Berkurangnya kerugian akibat bencana Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 1Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan danpenanggulangan bencana

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca BencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

1

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan danpenanggulangan bencana

Pencegahan dan Kesiapsiagaan bencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

2

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan danpenanggulangan bencana

Peningkatan Balai Pengobatan Trauma Center danPelayanan Kesehatan

Badan Penanggulangan BencanaDaerah

1

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan danpenanggulangan bencana

Pemberdayaan Kelembagaan dan Ketenagaan PenyuluhKehutanan

Badan Koordinasi Penyuluh 1

Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dalam pencegahan danpenanggulangan bencana

Pencegahan dan Kesiapsiagaan bencanaBadan Penanggulangan BencanaDaerah

1

Page 161: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

PRIORITAS SASARAN PROGRAM SKPD JUMLAHKEGIATAN

Pengembangan Wilayah Tersedianya peraturan penataan ruang di daerah Penataan Daerah Otonom Baru Biro Pemerintahan 1

Meningkatnya kualitas produk rencana tata ruang Perencanaan Tata RuangBadan Perencanaan PembangunanDaerah

2

Meningkatnya kualitas produk rencana tata ruangPerencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah danSumber daya Alam

Badan Perencanaan PembangunanDaerah

1

- Terwujudnya Kualitas KeluargaPeningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Genderdalam Pembangunan

Badan Pemberdayaan Perempuan 1

Page 162: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO APBD 2016 KET

1 3 4

1

-- Belanja Tidak Langsung 67.715.836.000,00- Belanja Langsung 55.909.475.000,00

2

-- Belanja Tidak Langsung 47.453.521.000,00- Belanja Langsung 207.100.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 30.378.786.000,00- Belanja Langsung 17.714.161.100,00

3

-- Belanja Tidak Langsung 39.137.015.000,00- Belanja Langsung 585.800.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 14.496.720.000,00- Belanja Langsung 218.200.000.000,00

4

-- Belanja Tidak Langsung 17.044.879.000,00- Belanja Langsung 218.858.000.000,00

5

6

-- Belanja Tidak Langsung 14.412.797.000,00- Belanja Langsung 12.837.932.310,79

7

-- Belanja Tidak Langsung 27.266.113.000,00- Belanja Langsung 32.700.000.000,00

8

-- Belanja Tidak Langsung 6.565.502.000,00- Belanja Langsung 5.100.000.000,00

9

10

11

PerhubunganDinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Lingkungan HidupBadan Lingkungan Hidup

Pertanahan

Kependudukan dan Catatan Sipil

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Dinas Pendidikan

KesehatanDinas Kesehatan

RS. Dr. Ernaldi Bahar

Pekerjaan UmumDinas PU Bina Marga

Dinas PU Pengairan

PerumahanDinas PU Cipta Karya

Penataan Ruang

Perencanaan Pembangunan

Pendidikan

TABEL 4.1.PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016

URUSAN / SKPD

2

Page 163: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO APBD 2016 KET

1 3 4

URUSAN / SKPD

2-

- Belanja Tidak Langsung 5.238.752.000,00- Belanja Langsung 4.400.000.000,00

12

13

-- Belanja Tidak Langsung 20.526.268.000,00- Belanja Langsung 21.425.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 7.925.284.000,00- Belanja Langsung 7.200.000.000,00

14-

- Belanja Tidak Langsung 29.313.943.000,00- Belanja Langsung 6.550.000.000,00

15

-- Belanja Tidak Langsung 9.750.584.000,00- Belanja Langsung 4.000.000.000,00

16

-- Belanja Tidak Langsung 6.297.502.000,00- Belanja Langsung 7.000.000.000,00

17-

- Belanja Tidak Langsung 15.386.919.000,00- Belanja Langsung 10.450.000.000,00

18

-- Belanja Tidak Langsung 7.575.875.000,00- Belanja Langsung 15.700.000.000,00

19

-- Belanja Tidak Langsung 5.364.167.000,00- Belanja Langsung 6.000.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 21.867.361.000,00- Belanja Langsung 6.000.000.000,00

20

- Belanja Tidak Langsung 77.431.206.000,00

Satuan Polisi Pamong Praja

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi KeuanganDaerah, Perangkat Daerah, dan Persandian

Sekretariat Daerah

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Tenaga KerjaDinas Tenaga Kerja & Transmigrasi

Koperasi dan Usaha Kecil MenengahDinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Penanaman ModalBadan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal Daerah

KebudayaanDinas Kebudayaan dan Pariwisata

Pemuda dan Olah RagaDinas Pemuda dan Olah Raga

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Badan Pemberdayaan Perempuan dan PA

Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera

SosialDinas Sosial

Page 164: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO APBD 2016 KET

1 3 4

URUSAN / SKPD

2- Belanja Langsung 326.671.340.000,00

-- Belanja Langsung 192.000.000.000,00

-- Belanja Langsung 3.031.075.000,00

-- Belanja Langsung 2.000.000.000,00

-- Belanja Langsung 2.000.000.000,00

-- Belanja Langsung 3.000.000.000,00

-- Belanja Langsung 4.200.000.000,00

-- Belanja Langsung 43.900.000.000,00

-- Belanja Langsung 3.000.000.000,00

-- Belanja Langsung 73.540.265.000,00

-- Belanja Langsung 8.000.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 3.621.797.000,00- Belanja Langsung

-- Belanja Tidak Langsung 10.174.229.000,00- Belanja Langsung 119.659.894.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 29.469.081.000,00- Belanja Langsung

-- Belanja Tidak Langsung 15.076.245.000,00- Belanja Langsung 32.000.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 9.773.319.000,00- Belanja Langsung 7.500.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 8.005.903.000,00- Belanja Langsung 8.000.000.000,00

Biro Penghubung

KDH & WKDH

Sekretariat DPRD

DPRD

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Inspektorat Provinsi Sumsel

Badan Penelitian & Pengemb. Inovasi Daerah

Biro Umum dan Perlengkapan

Biro Pemerintahan

Biro Otonomi dan Kerjasama

Biro Hukum dan Hak Asasi Manusia

Biro Perekonomian

Biro Administrasi Pembangunan

Biro Kesejahteraan Rakyat

Biro Humas dan Protokol

Biro Organisasi dan Tatalaksana

Page 165: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO APBD 2016 KET

1 3 4

URUSAN / SKPD

2

21

-- Belanja Tidak Langsung 3.699.745.000,00- Belanja Langsung 2.000.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 8.116.761.000,00- Belanja Langsung 4.600.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 125.947.038.000,00- Belanja Langsung 25.500.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 13.040.532.000,00- Belanja Langsung 12.000.000.000,00

22

-- Belanja Tidak Langsung 9.336.760.000,00- Belanja Langsung 6.000.000.000,00

23

-- Belanja Tidak Langsung 5.838.206.000,00- Belanja Langsung 6.172.200.000,00

24

25

-- Belanja Tidak Langsung 5.590.266.000,00- Belanja Langsung 2.000.000.000,00

26

-- Belanja Tidak Langsung 1.736.487.000,00- Belanja Langsung 3.000.000.000,00

27

-- Belanja Tidak Langsung 9.354.166.000,00- Belanja Langsung 21.500.000.000,00

28

-- Belanja Tidak Langsung 37.904.084.000,00- Belanja Langsung 21.835.838.900,00

-- Belanja Tidak Langsung 16.205.780.000,00- Belanja Langsung 13.000.000.000,00

-- Belanja Tidak Langsung 10.169.240.000,00- Belanja Langsung 16.020.000.000,00

PertanianDinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura

Dinas Perkebunan

Dinas Peternakan

Kepegawaian

Sekretariat KORPRI

Badan Kepegawaian Daerah

Badan Perpustakaan

Badan Pendidikan dan Pelatihan

Ketahanan PanganBadan Ketahanan Pangan

Pemberdayaan MasyarakatBadan Pemberdayaan Masyarakat & Pem. Desa

Statistik

KearsipanBadan Arsip Daerah

Komunikasi dan InformatikaKomisi Penyiaran Indonesia Daerah

Perpustakaan

Dinas Pendapatan Daerah

Page 166: nota kesepakatan pemerintah provinsi sumatera selatan

NO APBD 2016 KET

1 3 4

URUSAN / SKPD

2

-- Belanja Tidak Langsung 5.626.576.000,00- Belanja Langsung 6.000.000.000,00

29

-- Belanja Tidak Langsung 14.274.112.000,00- Belanja Langsung 7.850.837.041,00

-- Belanja Tidak Langsung- Belanja Langsung 600.000.000,00

30

-- Belanja Tidak Langsung 9.137.805.000,00- Belanja Langsung 6.300.000.000,00

31

32

-- Belanja Tidak Langsung 14.613.269.000,00- Belanja Langsung 9.900.000.000,00

33

-- Belanja Tidak Langsung 16.332.305.000,00- Belanja Langsung 60.500.000.000,00

34

35

854.192.736.000,00

2.169.554.678.351,79

3.023.747.414.351,79

JUMLAH BELANJA LANGSUNG ……….......................………………………………………….… (B)

JUMLAH BELANJA ………..…………………………………………………….……………… (C = A + B)

Dinas Kelautan dan Perikanan

PerdaganganDinas Perindustrian dan Perdagangan

Industri

Ketransmigrasian

JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG …………………………………………………..…..…….. (A)

Kelautan dan Perikanan

BAKORLUH

KehutananDinas Kehutanan

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)

Energi & Sumber Daya MineralDinas Pertambangan dan Energi

Pariwisata