NOTA KESEPAHAMAN BPJS-Kesehatan APINDOapindo.or.id/userfiles/publikasi/pdf/BPJS_PRESENTASI.pdf · T...

T I N D A K L A N J U TNOTA KESEPAHAMAN

BPJS-Kesehatan – APINDO

Sri Endang Tidarwati WahyuningsihDirektur Kepesertaan dan Pemasaran

www.bpjs-kesehatan.go.id

Biaya Pelayanan Kesehatan terus mengalami kenaikkan

1. NOTA KESEPAHAMAN 2. SURAT EDARAN BPJS-KESEHATAN

3. SURAT EDARAN APINDO



NOTA KESEPAHAMAN



TURUNAN NOTA KESEPAHAMAN



NOTA KESEPAHAMAN BPJS-KESEHATAN –APINDO yang telah dibuatkan turunan dalam bentuk surat edaran oleh kedua belah pihak :1) Surat Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional APINDO, Nomor :

490/DPN?3.2.1/3C/XII/14, perihal : Arahan tentang Kepesertaan BPJS-Kesehatan, tanggal 23 Desember 2014

2) Surat Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS-Ksehatan Nomjor 11685/ VII.1/1214, hal :Pendaftaran Badan Usaha atas Tindak Lanjut MOU dengan DPN APINDO

TURUNAN NOTA KESEPAHAMAN

KEDUA SURAT EDARAN TERSEBUT PERLU DISAMAKAN PERSEPSI DAN DISESUAIKAN DARI ASPEK TEKNIS OPERAIONAL



PERTEMUAN AWAL 9 JANUARI 2015



DALAM RANGKA PENYAMAAN PERSEPSI ATAS KEDUA SURAT TERSEBUT, TELAH DILAKUKAN PERTEMUAN AWAL

ANTARA BPJS-KESEHATAN, APINDO, DAN DJSN PADA TANGGAL 9 JANUARI 2015 DI KEMENKO-KESRA

1) Nota Kesepahaman Apindo-BPJS-Kesehatan perlu ditindak lanjuti dalam bentuk

Perjanjian Kerja Sama.

2) Perlu dibentuk Tim Resmi diantara kedua belah pihak dan diserahkan ke DJSN

3) Materi yang akan dibahas sesuai dengan nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada tanggal 22 Desember 2014

4) Rentang waktu penyelesaian permasalahan adalah 6 bulan, jika memungkinkan dapat dipercepat

5) Waktu pertemuan disepakati setiap hari Senin, pukul 18.006) Pertemuan pertama dilaksanakan di BPJS-Kesehatan pada tanggal 12 Januari

2015, 7) Output pada pertemuan sebagaimana butir 6 sudah membuat

Surat Edaran bersama terkait dengan Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani kedua belah pihak

BUTIR2 PERTEMUAN 9-JANUARI-2015



JADWAL PERTEMUAN

NO. TOPIK BAHASAN WAKTU TEMPAT

1 KERANGKA KERJA PERTEMUAN 9 JANUARI 2015 KEMENKO KESRA

2 SURAT EDARAN BERSAMA 12 JANUARI 2015 BPJS-KESEHATAN

3 FASKES TINGKAT PERTAMA 19 JANUARI 2015 APINDO

4 BELUM DITETAPKAN 26 JANUARI 2015 BPJS-KESEHATAN

5 BELUM DITETAPKAN 31 JANUARI 2015 APINDO



FKTP

C O B

2 BUTIR PERHATIAN APINDO



I. FKTP



ASPEK KUANTITATIF-FKTP

1. JUMLAH- RATIO

DOKTER PRAKTIK PERORANGAN 3,984 1 : 1.708

KLINIK PRATAMA 2,388 1: 1.861

KLINIK POLRI 569 1 : 1.645

KLINIK TNI 755 1 : 1.497

PUSKESMAS 9,788 1 : 6.474

RS D PRATAMA 8 1 : 1.960

SUB TOTAL TANPA DRG 17,492

DOKTER GIGI 945

TOTAL 18,437

Rasio Dokter :

PesertaJenis Faskes

Jumlah

FKTP

Rasio Dokter : Peserta ideal adalah satu Dokter Umumuntuk 5.000 peserta

JUMLAH DAN RATIO FKTP TERHADAP PESERTA SUDAH IDEAL, KECUALI PUSKESMAS




2. PERTUMBUHAN

Terjadi trend kenaikanjumlah FKTP sepanjangtahun 2014

Jumlah FKTP bertambahsebanyak 2.390 atau 15% dari awal tahun 2014

Jenis FKTP yang paling banyak bertambah adalahDPP, Klinik Pratama danDokter Gigi

Pertumbuhan FKTP sejalandengan pertumbuhanjumlah peserta sebesar10,5%




3. PERLUASAN KERJA SAMA DENGAN FKTP BU

• FKTP Badan Usaha yang belum berizin, atau izin tidak sesuai, ada penyesuaian persyaratan credentialling minimal

• FKTP Badan Usaha tersebut di beri tenggang waktu untuk memenuhi persyaratan credentialing yag sesuai standar

• Desentralisasi kontrak yang terpusat• Kemudahan dalam bentuk sentralisasi

pembayaran kapitasi bagi Jejaring FKTP Badan Usaha



ASPEK KUALITATIF-FKTP

PENINGKATAN KUALITAS FKTP

• Dilaksanakan satu tahun sekali

• Syarat untuk perpanjangan kontrak kerja sama

• Skor Re/Credentialing menjadi dasar klasifikasiFKTP

Re/Credentialing

• Pengukuran dilaksanakan satu tahun sekali

• Evaluasi dilaksanakan triwulan

• Bagian dari Re-credentialing

Indikator KinerjaMutu (QI 9)

• Ditetapkan melalui SK Kadivre atas usulan Kantor Cabang

• Kriteria : SDM, Sarana Prasarana, KomitmenPelayanan

Penetapan FKTP Percontohan



II. COB



No. Butir-butir yang diharapkan Telaahan

1 Pendaftaran Peserta dapat melalui Asuransi Komersial Dapat diakomodasi

2 Pembayaran Iuran dapat disetorkan melalui Asuransi Komersial Dapat diakomodasi

3 Semua RS Non-Provider BPJS-Kesehatan bisa diterapkan konsep

COB

4 Rujukan dari Faskes Tingkat Pertama Asuransi Komersial/ Non-

Provider BPJS Kesehatan, tetap diakui di Fasilitas Kesehatan

Rujukan

5 Benefit di luar BPJS Kesehatan bisa ditagihkan Faskes ke Asuransi

Komersial

6 Selisih antara tarip kapitasi Faskes Tingkat I BPJS-Kesehatan

dengan tarip Faskes Tingkat I akan ditambahkan oleh Asuransi

Komersial dengan sistem pembayaran yang sama yaitu kapitasi

7 COB dapat dilakukan di Non-Provider BPJS Kesehatan tanpa

melakukan naik kelas

8 COB dapat berlaku bagi peserta Askes Komersial individu COB DI FASKES

USULAN TERKAIT

DENGAN REGULASI,

PERLU DIBAHAS

BERSAMA DENGAN

KEMENKES

8 BUTIR ISSUE COB



BISNIS PROSES REGISTRASI

TAHAPAN KEPESERTAAN BADAN USAHA


REGISTRASI BU

MIGRASI DATA CALON PESERTA

PEMBAYARAN IURAN

PENCETAKAN KARTU



DRAFT EDARAN BERSAMA(hasil pertemuan 12-Januari-2015



1. Edaran Bersama BPJS-Kesehatan Apindo, mengikat hanya untuk anggota APINDO

2. Penundaan aktifasi kepesertaan hanya berdasarkan pada 2 alasan, Adanya hambatan bagi karyawan Badan Usaha tersebut untuk mengakses

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Adanya hambatan untuk mengimplementasikan Coordination of Benefiit

yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan sehingga Badan Usaha saat ini masih memanfaatkan Jaminan Kesehatan sepenuhnya melalui Asuransi Komersial atau Swakelola,

BUTIR-BUTIR DRAFT EDARAN BERSAMA



3) Persyaratan Badan Usaha mengajukan penundaan aktifasi :a) Mengajukan surat permohonan penundaan yang ditandatangi Direksi BU

tersebut. Bagi yang telah mendaftar sebelum 1 Januari 2015, surat diajukan

selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah surat edaran ditanda tangan

Bagi yang mendaftar setelah 1 Januari 2015, sesuai TMT pada Formulir Registrasi

b) Melampirkan surat keanggotan Asosiasi Pengusaha Indonesiac) Untuk Jaminan Kesehatan yang menggunakan Jasa Asuransi Komersial perlu

melampirkan fotocopy Polis Asuransi Kesehatan atau Perjanjian Kerjasama dengan Asuransi Komersial,

d) Untuk Jaminan Kesehatan yang dilaksanakan secara swakelola perlu melampirkan fotocopy klausul Jaminan Kesehatan pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja (PK).

e) Badan Usaha belum melakukan pembayaran iuran kepada BPJS Kesehatan.




3) Proses aktivasi kepesertaan paling lambat tanggal 30 Juni 2015. Bagi Badan Usaha yang memilih aktivasi peserta pada bulan Juni 2015, maka

data perubahan mutasi tambah dan kurang harus sudah diupdate padamaster file selambat-lambatnya tanggal 25 Mei 2015.

Badan Usaha membayarkan iuran pada tanggal 1 sampai dengan 10 bulanJuni 2015 serta memperoleh pelayanan kesehatan pada bulan Juni 2015.

Contoh Lainnya : Badan Usaha yang merencanakan aktif di bulan Maret 2015, maka Badan Usaha harus sudah mengirimkan data dalam bentuk format-34 ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan selambat-lambatnya tanggal 25 pada bulan sebelumnya, yaitumaksimal tanggal 25 Pebruari 2015. Pada tanggal 1 Maret 2015, data pesertaakan masuk ke dalam master file, dan akan aktif apabila Badan Usaha sudahmembayar iuran antara tanggal 1-10 Maret 2015.


TERIMA KASIH

NOTA KESEPAHAMAN BPJS-Kesehatan APINDOapindo.or.id/userfiles/publikasi/pdf/BPJS_PRESENTASI.pdf · T...

Documents

Transcript of NOTA KESEPAHAMAN BPJS-Kesehatan APINDOapindo.or.id/userfiles/publikasi/pdf/BPJS_PRESENTASI.pdf · T...