Nomor ISSN r[nilfi[rnoPilm - bankselgamet.com · parameter using CASA, but on linear, non linear,...

12
Volume 7 Nomor 2 Desember 2006 ISSN l41l-6t46 r[nilfi[rnoPilm

Transcript of Nomor ISSN r[nilfi[rnoPilm - bankselgamet.com · parameter using CASA, but on linear, non linear,...

Volume 7 Nomor 2 Desember 2006ISSN l41l-6t46

r[nilfi[rnoPilm

ANALISA BEBERAPA PARAMETER MOTILITAS SPERMATOZOA

MENGGUNAKANB?fr ,FEEi33,S#t'f"HIlil,Arys,s(cAsA)

,' 1, "f

8[:jli** f; : : ;' effi [i, 3i,i,'SlXll ir, r

" n s2' Fakultas peternakan Universitas nriwijaya Gi;rg

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah _untuk mempelajari 18 parameter motilitasspermatozoa menggunakan metode CASA serta moiilitas progreiit iiirra visuatdibandingkan dengan metode CASA. Materi adalah semen segar dari 6 bangsa sapiyaitu Limmousin, Bali, Madura, Simmental, Brahman dan Onggoir.

'Oata'Oianatisis

dengan analisis varian, sementara clata motilitas progresii-- Jirii iirit. Hasitmenunjukkan bahwa motilitas progre,sif menggunaran CiSn tioai'OeiOeda nyata(P>0'05) diantara - Q b31osa sapi. Sementaii itu, parameter motilitas hiperaktifmengggunakan CASA tidak berbeda-nl{g (PiO.05} kecuati on tineii,-noi tinear,juga parameter parameter : DCL, DAp, DSL, VcL, vAp, vsL, LlN, siH,'woa, RtFl,AoH adalah berbeda nyala (P<0.05) diantara bangsa sapi. ujil pidihotititas

progresif menunjukkan tidak ada beda nyata( P>0.05i antara CASA Oehgan visual

Kata kunci: Motilitas, CASA, Spermatozoa, Sapi

ABSTRACT

The aims of this research were to determine 18 parameters spermatozoamotility using CA$A method and to determine spermatozoa progressive motility usingvisual assessment and CASA. The materiats were bull fresir s5men trom 6 breeds:Limmousin, Bali, Madura, $immental, lralrman and ongoie which o*neJ ov NationalArtificial lnsemination Center Singosari. Data were colftcted from CASA method of18 parameters sperm motility and visual assessment method of progrrsrip ,purtmotility. Data were qnllylqd by variance and factor analysis, ani progressivemotility using visual and CASA were analyzed by paired T-feit, rneiuJrrt"snoweothat m_otility and progressive motility uiing ieSA waE no signiflcant Oiferent(P>0.05) for six breeds. There were no significant different tprO.dsl on iiyplractiveparameter using CASA, but on linear, non linear, curve linear anO lbtt detailparameter: DCL, DAl, DSL, VCL, VAp, VSL, LlN, STR, WOB, ALH, AOH weresignificant ditferent (P<0.05) among breeds. Analysis using painiO t-test ofprogressive motility assessment W?s no signifgicant bifferent bLtween CASA andvisual microscopic (P>0.05). - r +

Key words : Motility, spermatozoa, CASA, Bull

J. Ternak Tropika Vol. 7. No.2: l-l I

iI

PENDAHULUAN

Kualitas dan produksi semendipengaruhi oleh beberapa faktor yaitugenetik, pakan, suhu, musim, frekuensiejakulasi, umur dan berat badanpejantan dan bangsa ternak (Mathevone! al., 1998; Coulter et al., 1gg7).Kualitas semen yang baik dimulai daiikualitas semen segar yang dihasilkanoleh pejantan di Balai-balai produsensemen yang selanjutnya diprosesmenjadi beku hingga memenuhi standarminimal untuk lB sesuai SNI SemenB_eku 01-4869, 1-1gg8 serta mampudipertahankan oleh petugas di lapanganuntuk siap membuahi sel telur bet-inaberahi.

. .Tidak ada pengujian tunggal yangdapat memprediksi fertilitas fqantan.Secara umum pengujian

' (ualitasspermatozoa dapat dilakukan denganmudah di balai-balai produsen semenataupun di lapangan adalah pengujianmotilitas spermatozoa. eengujianmotilitas spermatozoa merupakan satuparameter penting yang dapat dijadikandasar informasi tentang kemampuanfertilisasi spermatozoa.

Pengujian motilitas spermatozoayang umum dilakukan saat ini adalahpengujian secara visual mikroskopikmenggunakan mikroskop cahaya yangmemiliki nilai subyektifitas yang cukuptinggi sehingga diperlukan pengalaman,l<etrampilan dan keahlian penguli dalammenilai gerakan spermatozoa agarmendapatkan hasil yang tebih obyekfif.

Penggunaan Computer AssisfedSemen Analysis (CASA) datampengujian motilitas spermatozoadimaksudkan untuk mengataii*subyektifitas penilaian. penggunaanmetode ini didasarkan atas

pengembangan digitat-image teknologiuntuk mendapatkan fralit analislspermatozoa yang cepat, akurat,mampu meningkatkan danmenstandarkan pengujian parametermotilitas spermatozoa yang relevanuntuk menilai fertilitasnya (Simmet,2004).

. Hasil penelitian diharapkan akandapat memberikan informasi tentangperbedaan karakteristik 1g parametermotilitas yang lebih obyekiif, akuratpad.a semen segar berbagai bangsasapi potong dan dapat

- diguna[an

seba.gai syarat kualifikasi pengujimotilitas spermatozoa di lapangan.

MATERI DAN METODE

lVlaterl penelitian :Penelitian dilakukan pada bulan

Agustus-Oktober 2006 di laboratoriumProduksi semen beku BBIB Singosari,desa Toyomarto kecamatan Siri osariMalang.

Semen yang digunakan adalahsemen dari 6 bangsa pejantan sapipotong yaitu Bali, Madura, Brahman,Ongole, Simmental dan Limmousinma.s.ing-masing-masing 2 ekor yangdipilih berdasarkan kualitas sementerbaik dan terbanyak diminati dilapangan yang ditampung semennya 1(satu) sampai 2 (dua) kali Oitamseminggu dengan menggunakan vaginabuatan.

Metode penelitian :

....Pengujian dilakukan terhadapmotilitae spermatozoa progresif padasemen segar secara visual mikroskopisoleh seorang penguji danmenggunakan CASA terhadap 1gparameter motilitas.

Parame ier Motilitas Spermatozoa (Sarastina)

II

I*dr***fr:ffiffi*um| ,. ,rrnak Tropika Vot. 7. No.2: t-t r:

I

pada bangsa Bali, Madura danSimmental adalah di atas 70%, hal inimenunjukkan bahwa rata-rata semensegal yang dikoleksi dari bangsatersebut memenuhi syarat minimaluntuk . dapat diproses lebih tanjutmenjadi semen beku. Sedangkanrataan persentase motilitas progresifyang bergerak lebih dari 20 pm per detikpada bangsa Limmousin, Brahman danOngole adalah di bawah 70% namunmasih di atas dari 60%. Sehinggasecara rata-rata motilitas progresifspermatozoa pada ketiga bangsatersebut masih memenuhi syaratminimal untuk dapat diproses menjadisemen beku.

Sebagaimana hasil penelitianTuryan (2005) bahwa tidak terdapatperbedaan yang signifikan (p >0.05)motilitas spermatozoa semen segarpada bangsa Bali, Brahman, FH,Limmousin dan Simmental. BaikMotilitas maupun motilitas progresifpada semua bangsa merupakan kondisimotilitas secara umum dan belummenunjukkan perbedaan pola gerak danataupun kecepatan serta kriteria geraklainnya yang lebih spesifik.Sebagaimana dikemukakan olehMathevon et al. ( 1998) dan Coutter etal. (1998) bahwa adanya perbedaanmotilitas spermatozoa dapat disebabkankarena masing-masing ternakmempunyai heritabilitas dan ripitabilitasyang berbeda, heritabilitas padapejantan sapi muda (SM) lebih tinggidari sapi dewasa (SD) dan ripitabilitaspada pejantan sapi muda (SM) lebihrendah dari sapi dewasa (SD). Motilitasprogresif pejantan dewasa lebih banyakdaripada pejantan muda. Pemberibh

hijauan 100o/o pada beberapa bangsapejantan setelah sapih mempuriyailingkar skrotum, produksi semen'hariandan spermatozoa motil progresif lebihbesar daripada pakan dengan energitinggi (80% konsentrat dan ZOo/ohijauan). Sehingga peningkatanmotilitas dan motilitas progresif padamasing-masing bangsa dapatdiupayakan oleh Balai produsen semenrnelalui pemberian pakan hiJauan yangcukup dan mernproduksi semen

- dar'

pejantan-pejantan yang mempunyaiumur, cukup dewasa denganmana;iemen penampungan danpemeliharaan yang baik.

Karakteristik Parameter Hiperaktif,Linear, Non Linear dan Curve LinearMenggunakan CASA

Berdasarkan hasil analisis varianparameter hiperaktif tidak terdapatperbedaan yang signifikan (p > O.OS)pada keenam bangsa sapi, tetapi padaparameter linear, non linear dan curvelinear pada keenam bangsa sapiterdapat perbedaan nyata (p< O.OS).Rataan parameter hiperaktif, linear, nonlinear dan curue linear dapat dilihatpada Tabel 2.

Anallsa level 2 yang terdiri dariparameter hiperaktif, Linear, Non Lineardan Curue Linear merupakan analisalanjutan dari parameler motilitasprogresif yaitu spermatozoa yangbergerak maju ke depan lebih dar:i 20Hm per detik {engan membentuk polagerakan hiperaktif, linear, non linear dancuve linear. Dari keempat parameterpada keenarn bangsa menunjukkanparameter linear memiliki persentaseyang tertinggi.

Parameter Matilitas Spermotozoa (Sarastina)

Tabel2. Rataan Parameter Hiperaktif, Linear, Non Linear danberbagai Bangsa $api

Curye Linear pada

Bangsa. Parameter

Limmousin Madura Simmental Brahman OngoleHiperaktif '15,5817,654 11,82t5,294 11,5217,62a 13,5137,g6.

53,3211 5,45b{ 58,5611 2,1 9c 51,1 6112,4g0

11 ,5417 ,076 1 1,2516,63"

50,2218,10b 51'39*13'ogLinear 42,52!8,74a

Non Linear 9,80a3,31c

Curve Linear 5,30al,33b

6,9612,67s s,3o!2,tta3,4891,564 3,2811,598

7,77!7,94b

3,9411,88e

6.47!2,578D

3,3511,72"

6,7213,924b

3,5213,04e

Rataan parameter linear lebihtinggi dari parameter lainnya khususnyaparameter hiperaktif, hal inimenandakan bahwa sampel semenyang diuji pada penelitian ini telahditangani secara benar. Sebagaimanadikemukakan Toelihere (1985),-Dally efal dalam tlafez, 1gg3) bahwapemeriksaan dan penilaian semenhanya dapat dilakukan denganmemuaskan dalam waktu singkatsesudah penampungan pada semensegar dan sesudah thawing padasemen beku. Semen harus dilindungidan diperlakukan dengan baik sebelumdiperiksa. Motilitas spermatozoadipengaruhi oleh kondisi lingkunganseperti panas dan dingin, sangatpenting untuk melindungi semen daribahan yang merugikan sehinggasampel semen 'tidak mengalamihiperaktifasi. Adanya pengaruhlingkungan dapat menyebabkanperubahan pada struktur dan fungsispermatooa, perubahan ini akanberpengaruh terhadap motilitasspermatozoa. Spermatozoa yanghiperaktif akan membuat reaksi pola X,

Sedangkan pada parame[eJlinear, non linear dan curue liidaiterdapat perbedaan yang signifikan (p

Motilitas linear pada bangsa Bali tidakberbeda dengan bangsa Madura,Simmental, Brahman dan Ongole,bangsa Madura berbeda denganBrahman, bangsa Limmousin berbedadengan bangsa yang lain. persentaserataan linear pada bangsa Madura danBali lebih tinggi dibandingkan denganlgngsa lainnya. Hal ini d+atdisebabkan karena bangsa Madura cianBali merupakan bangsa sapi lokallndonesia yang memitiki daya adaptasiyang sangat baik terhadap kondisilingkunganl pakan serta tahan terhadapgyaca. $ehingga pejantan bangsaMadura dan Bali memiliki kondisikesehatan termasuk kondisi reproduksiyang cukup baik. Sebagaimanapendapat Herwiyanti (2005) bahwamotilitas semen segar pejantan Maduramempunyai rata-rata yang lebih tinggidaripada semen bangsa sapi potonglainnya,

Karakteristik Parameter DCL, DAp,DSL, VCL, VAP, VSL,Ll N,STR,WOB, BCF,ALH,AOC.

Pada analisa level 3 untuk datamotilitas sel secara detail yang meliputiDCL, DAP, DsL, VCL, VAP, VSL, LIN,STR, WOB, BCF, ALH, AOC diperoleh

J. Ternak Tropika VoL 7. No.2: 1-l I

--

bahwa terdapat perbedaan yang

bangsa sapi terhadap semua parameterpada level 3. Rataan parameter DCL,DSL, DAP, VCL, VSL, VAP, LIN, STR,WOB, BCF, ALH dan AOC dapat dilihatpada Tabel 3. Perbedaan terjadikarena setiap parameter pada level 3merupakan informasi kelanjutan secaradetail dari informasi pada levelsebelumnya yaitu level 2 dan level 1.

Pada level 1 bersifat sangat umum danlebih spesifik motilitas progresif yangmemiliki rataan tertinggi terbagi menjadiparameter linear yang juga memilikirataan tertinggi dari parameter lainpada level yang sama. Tiga parameterpada level 2 mempunyai perbedaanyang signifikan pada keenam bangsa,sehingga berpengaruh secara langsurrgterhadap setiap parameter pada level 3.

Tabel3. Rataan Parameter DcL, DAp, DSL, vcL, vAp, vsL, LlN, srR, woB, BCF,ALH, AOC per Banosa

ParameterBangsa

Limmousin Madura Simmental Brahman OngoleDCL

DAP

DSL

VCL

VAP

VSL

LIN

STR

WOB

BCF

ALH

AOC

47,30i5,61"b

26,2413,48'

19,9213,51'

I I I ,87113,01'b

62,31+8,06"

47,4318,16"

0,42t0,044

0,76r0,05a

0,5510,02"

26,05t2,51'

4,5910,43c

23,0612,45b

51,7ry8,28'

33,18911,24c

25,6a16,5+d

121,04!18,15b

23,1 9tt 3,c2b

oo,sslta,esd

o,ca1o,o6h

0,8290,07e

0,6010,03M

30,2415,54b

4,1910,52"8

zl.ozlz,tzb

50,n91c,8s0

3'r,0313,42bc

26,51+3,76d

117,34+12,30'b

72,54+6,73b

61,6097,67d

0,53r0,06"

0,8510,05"

0,62+0,06d

34,76+7,70'

3,85t0,70"

20,18a2,97"

49,33f,99'b

28,6514,70tb

23,1114,89b

116,44!18,15.b

68,r0110,71tb

54,99110,988

0,4710,06b

0,8010,06b

o,s81o,oa!

28,09+4,04!b

4,3610,748

20,7912,86'

47,8919,1Stb

27,9714,89'b

zz,bt2t,st*106,91!10,88t

65,62111,65t

53,83!11,50"b

0,48t0,05b

0,8290,05h

0,5990,04e

29,3913,85'b

3,9810,54eb

20,61a4,608

45,12!5,474

27,69+,4,72'b

22,52+5,46ab

105,30112,15r

65,00110,01'

s3,00t11,84"b

0,5oro,o8bc

0,81+9,96r

0,61+O,O4d

28,91i6,83"b

4,02+0,77'b

21,54+2,18"b

Secara umum keenam bangsasapi memiliki spermatozoa yangbergerak optimal dengan nilai VCL >1O0pm/detik sebagimana dikemukakanoleh Rounge (2003) dan Suzuki et at(2003) bahwa motilitas progresifspermatozoa ditandai dengan VAP >25.0 pm/detik, STR > 80o/o, nilai VAPdan VCL merupakan prediksi yang baikuntuk kemampuan fertilisasispermatozoa secara in vitro. " Dansampel semen pada keenam barihatidak menunjukkan hiperaktifasi karenatidak menunjukkan peningkatan ALH

sebagaimana dijelaskan oleh Cancel efal. (1996) dan rata-rata spermatozoabergerak secara linear karenamenunjukkan STR > 0.5 dan LtN > O.3Ssesuai Anonimous (2004).

Perbedaan yang signifikan padakeenam bangsa terhadap parametermotilitas level 3 khususnya pada VCI_,LlN, ALH berpengaruh terhadapkelompok spermatozoa yangmengalami hiperaktifasi, pada VAp,VSL, LIN berpengaruh terhadapmotilitas progresif, VCL, ALH, BCFmerupakan indikator vrgor sperm atozoa.

P arameter Motilitas Spermatozoa (Sarastina)

Velocity dan Linearity memberikankontribusi terhadap karakterlstik pentingryngsi spermatozoa (King of a1.,2000;Duty ef a1.,20e4; Shibahara et ai,,2003;,founge, 2003; Suzuki et al., 2O0g;Katebi et a\.,2005).Pada Gambar I dapat dikemukan batrwajarak yang dapat ditempuh oleh

spermatozoa dalam satu menit padalintasan eurve pada perameter DCLterjauh dicapai oleh spermatozoa padabangsa Bali dtikuti seeara berturui-turutbangsa Madura, Simmental, Brahman,Limrnousin dan Ongole.

140

120

100

80

60

40

20

0

Limmousin

Gambar l.Grafik parameter Motilitas DCL, DAp,Bangsa.

DSL, VCL, VAP dan VSL per

&EfE3tr*6 'i=

E€o.Jo{

.Y.E

o

Simmental

Bangsa

Jarak yang dapat ditempuh olehspermatozoa dalam satu menit padalintasan straight pada parameter DSLterjauh dicapai oleh spermatozoa!1ngsa Madura dan diikuti oleh bangsalain berturut-turut' Bali, Simmen-ial,Brahman, Ongole dan Limmousin.Jarak yang dapat ditempuh olehspermatozoa dalam satu menit padalintasan rata-rata alur pada parameterDAP terjauh adalah spermatozoa padabangsa Bali diikuti secara berturut-turutbangsa Madura, Simmental, Brahman,Ongole dan Limmousin. j * o,

Sedangkan velocity spermatozoadalam satu menit pada lintasan curue

pada parameter VCL tercepat dicapaioleh ,spermatozoa pada bangsa Eialidiikuti seeara berturut-turut

- banssa

Madura, Simmental, Limmouiin,Brahman dan Ongole. Vetocityspermatozoa dalam satu menit padilintasan straight pada parameter'VSLtercepat dicapai oleh spermatozoapgngsa Madura dan diikuti oleh bangsalain berturut-lurut Bali, Simmerital,Brahman, Ongole dan Limmousin.Velocity spermatozoa dalam satu menitpada lintasan rata-rata atur padaparameter VAP t,arcepat adalahspermatozoa pada bangsa Bali diikutisecara berturut-turut bangsa Madura,

7J. Ternak Tropika VoL 7. No.2: l-l l

Simmental, Brahman, Ongole danLimmousin.

Secara umum jarak yang dapatditempuh spermatozoa per detik dankecepatan per detik terjauh dantercepat adalah pada spermatozoabangsa Bali dan Madura. Hal ini dapatdisebabkan karena bangsa Madura danBali merupakan bangsa sapi lokallndonesia yang memilikl daya adaptasiyang sangat baik terhadap kondisilingkungan, pakan serta tahan terhadap9yaca. Sehingga pejantan bangsaMadura dan Bali memiliki kondisikesehatan termasuk kondisi reproduksicukup baik. Spermatozoa pada keduabangsa juga memiliki kemampuanfertilisasi yang lebih baik dibandingkanbangsa lainnya. Kemampuanfertilisasimemiliki korelasi dengan parameterVSL dan velocity memberikankontribusi terhadap karakteristik pentingfungsi spermatozoa (King ef at.,2006;Duty et al,, 2004; Shibahara et al.,2003; Rounge, 2003; Suzuki et al,,2003; Katebi et al., 2005, Herwiyanti,2004).

LIN tertinggi adalah pada semenpejantan bangsa Madura diikuti berturutturut bangsa Ongole, Bali, Brahman,Simental. Demikian halnya denganSTR bangsa Limmousin berbeda nyltadengan bangsa lain, sedangkan bangsaBali tidak berbeda nyata denganbangsa lainnya, bangsa Maduraberbeda nyata dengan bangsaSimmental dan Ongole. STR tertinggiadalah pada spermatozoa bangsaMadura diikuti secara berturut-turutBali, Brahman, Ongole, Simmental danLimmousin. LIN dan STR merupakanindikator motilitas progresif dan

pada. parameter WOB yang tertinggiadaalh pada spermatozoa bangsaMadura diikuti secara berturut-turutadalah Ongole, Bali, Brahman,Simmental dan Limmousin. Hal inimenandakan Spermatozoa padabangsa Madura memiliki kemampuanfertilisasi yang lebih baik dibandingkanbangsa lainnya. LIN memberikankontribusi terhadap karakteristik penting

lungsi spermatozoa (King et al.', 2OOd:Duty ef a/., 2004; Shibbhara et al.,

?999; Rounge, 2003; Suzuki et at.,2003; Katebi et al., 2005, Herwiyanti,2004).

Bangsa Madura memiliki BCFtertinggi dan diikuti berttirut-turutbangsa Bali, bangsa Brahman, bangsaOngole ,Simmental dan Limmousin.Hal ini menandakan frekuensi gerakanpada spermatozoa bangsa Maduralebih tinggi daripada bangsa lainnya,frekensi gerakan motilitas progresifadalah 60 hertz sebagaimanadikemukakan oleh Cossom ef al.,dalam Perchec ef aL (1995). Frekuensigerakan yang rendah dapat disebabkankarena temperatur yang menurun danmotilitas progresif berakhir.

Dari hasil analisa bahwa ALHbangsa Limmousin berbeda nyatadengan bangsa Madura, Brahman danOngole, bangsa Bali tidak berbeda!ya!a dengan bangsa . lain, bangsaMadura berbeda nyata dengan bangsaLimmousin dan Simmental. RatianALH tertinggi adalah pada bangsaLimmousin dan diikuti dengan bangsayang iain secara b-erturut-turutSimmental, Bali, Ongole, Brahman danMadura. Keenam bangsa memiliki

spermatozoa pada keenam bangsatersebut tidak hiperaktif.

swimming pattern. Goyanganspermatozoa terkuat selama satu detik

Parameter Motilttas Spermatozoa (Sarastina)

T?bel4. Rataan Motilitas Visualdan Motititas

Hasil analisa AOC diketahuibahwa rataan AOC tertinggi adalahLimmousin diikuti Becara beiurut.turutbangsa Bali, Ongole, Simmental,.Brahman dan Madura. AOC merupakan1ataa.n derajat perubahan gerakan[epata spermatozoa. Maka dapatdikatakan bahwa derajat perubatianterbesar adalah pada- spermatozoabangsa Limmousin.

Pengujlan Motilitas progresif secaraVisual Mikroskopik dan CASA. Hasit uji-t Z (dua) sampeloerpasangan dari pengukuran motilitassecara visual mikroskopik dibandingkan

dengan CASA adalah berbeda tidaksignifikan (P > 0.0S). Rata-rata hasitpeng-ukuran visual mikroskopik adalah71,38 eedangkan pada CA$A dariparameter progressif adalah 69,gg.Selisih perbedaan sebesar i,4gmenghasilkan nilai thitung = 2,301 danp;vpluo = 0,070 sehingga dapatdisimpulkan bahwa hasil p6ngukuianyang dilakukan oleh tenaga ahlf adalahtidak

. banyak berbeda dengan hasilyang bersumber dari CASA.

Dari hasil rataan pengujianmotilitas secara visual mikroskopii lanmotilitas progresif menggunafan CRSnper bangsa dapat ditihat pada Tabel4.

serta teknik pengujian yang baik danbenar, sehingga dapat riemberikanpenilaian yang obyektif. Sebagaimanadikemukan oleh Rounge, 20031 bahwasaat melakukan analisa motilitasspermatozoa sangat memperhatikanbahwa sampel semen dihindbrkan daribeberapa perlakukan seperti panas,dingin, residu pada alat-dlat, pi-l danosmolaritas pengencer yang tidaksesuai. pengujian hotilitasspermatozoa mamalia mudah dilakukandan membutuhkan alat sedikit, pengujiyang berpengalaman dapat membuatestimasi yang sangat baik.Keterbatasan teknik estimasimenyebabkan hasit yang subyektif. Halsenada juga disampaikan oleh Dally ef

Dari tabel di atas dapat dilihatbahwa motilitas visual pada semuabangsa di atas TO dehgan rataantertinggi sampai terendah bbrturut-turutadalah bangsa Bali, Simmental,Madura, Limmousin, Ongole danBrahman. Sedangkan rataa=n motilitasprogresif pada bangsa Bali, Maduradan Simmentaldiatas 70, pada bangsaLimmousin, Brahman dan Ongole- dibawah 70.

mikroskopik yang dilakukan olehpetugas yang berpengalaman dapatmemberikan hasil pengujian motiliiasprogresif yang obyektif. pengalari'anpetugas memberikan pbngaruhterhadap penanganan semen yang bait

Pengujian

J. Ternak Tropika Vol. 7. No.2: l-l l

a/. Dalam Hafez 1993, bahwa pengujianmotilitas melibatkan estimasi yangsubyektif dari spermatozoa hidup dankualitas geraknya. Motilitasspermatozoa secara menyolokdipengaruhi oleh kondisi lingkunganseperti panas dan dingin, sanagtpenting untuk melindungi semen daribahan yang merugikan.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanDari hasil pembahasan dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan signifikanpada parameter motilitas, motilitasprogresif dan hiperaktifspermatozoa pada enam bangsasapi. Terdapat perbedaan yangsignifikan pada parameter linear,non linear, curye linear, VCL, VSL,VAP, DCL, DAP, DSL, LlN, STR,ALH, WOB, AOC dan BCF padaenam bangsa sapi.

2. Pengujian motilitas progresif secaravisual menunjukkan hasil yang tidakberbeda nyata dengan pengujianmotilitas progresif menggunakanCASA

SaranDari hasil penelitian disarankan:

1. Pengujian motilitas progresifmenggunakan CASA dapat dipakaisebagai acuan kualifikasi pengujimotilitas spermatozoa.

2. Penelitian lanjutan tentangparameter motilitas menggunakanCASA yang dapat berpengaruhsecara langsung terhadap fertilitasspermatozoa secara 'in : titromaupun secara in vivo.

3. Penelitian lanjutan tentangperubahan parameter motilitasspermatozoa rnenggunakan CASAakibat pengaruh perlakukanpenanganan dan prosesing semen.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2004. lnstructions SpermArt. No. :VisionrM.

12049l....Minitube. Tiefenbach.Germany.

Ax, R.L.; M.R. Dally; B.A. Didion; R.W.Lenz; C.C. Love; D.D. Varner; B.Hafez; and M.E. Bellin. 2000.Artificial Insemination. ln:Reproduction in Farm Animals. 7th

Ed. B Hafez and E.S.E. Hafez(Eds.) Lippincott Williams &Wilkins Maryland. USA. p. 375-389.

Cancel, A.M.; D. Lobdell; P. Mendola;and S.D, Perreault, 2006.Objective Evaluation ofHyperactivated Motility in ratSpermatozoa using CASA.www. medealab.de/enqlisch/e medvision motilitv.html.

Coulter, G.H.; R.B. Cook; and J.P.Kastelic, 1997. Effects of DietaryEnergy on Scrotal SurfaceTemperatur, Seminal Quality andSperm Production in Young BeefBulls. Journal AnimalScience. 75(6): 1048-1052

Duty, S.M.; A.M. Calafat; M.J. Silva;J.W. Brock; L. Ryan; Z. Chen; J.Overstreet; and R. Hausen, 2004.The Relationship Between

l0 P ar ameter Motilitas Spermatozoa (Saras tina)

Environment Exposure Phthalatesand Computer Aided $permAnalysis Motion parameter.Journal of Andrology Vol 25, no 2,March/April2004.

Hafez, E.S.E., 1993. Reproduction inFarm Animal. 6h edition. Lea andFebiger. Philadelphia.

Henruiyanti, E., 2004. Pengaruhlngkah Laku Sexual terhadapKualitas Semen pada BerbagaiBangsa Sapi Potong. Tesis.Program Studi llmu Ternak.Program PascasarjanaUniversitas Brawijaya. Malang.

Katebi, M.; M. Movahedin; A.M.Abdolvahabi; M. Akabar; F.Abohassani; A. $obhani; and F,Aoki, 2005. Changes in MotilityParameters of MouseSpermatozoa in Response toDitferent Doses of Progesteronduring Course of Hyperactivation.lranian Biomedical Journal 9 (2) :

73-79.

King, 1..M.; D.R. Holsberger; and A.M.Donoghue, 2000. Correlation ofCASA Velocity and LinearityParameters with Sperm MobilityPhenotype in Turkeys. Journal ofAndrology, vol 21 - lssued 1: 65-71

Mathevon, M.; M. Buhr; and J.C.M.Dekkers, 199E. Envlronmental,Management and Genetic FactorsAffecting Semen Produo_tpp in

Holstein Bulls, Journal DairyScience 81 : 3321-3330

Rounge, M., 2003. Sperm Motility.Sperm Motility. Htm

Simmet, 2004, The Great VisionBehind SpermVision. SpermNotes. The lnternational AlNewsletter from Minitub. Specialedition.

Shibahara, H.; H. Obara; K. Kikuchi; S.Yamanaka; Y. Hirano; T. Suzuki;S. Takamizawai and M. Suzuki,2003. Prediction of Human SpermFertlizing Ability by HiperactivatedMotility Pattern.J. Mamm.OyaEes.Vol 20, 29-33.

$uzuki, K,; M, Geahi; N. Yamaguchi;and T. Nagai, 2003. FunctionalChanges and Motilityeharacteristic of Japanese BlackBull Spermatozoa Separated byPercoll. Animal Reprod. Science77: 157-172. www.Elsevier, comllocate/anireprosci.

Toelihere, M.R. 1985. FisiologiReproduksi Ternak. PenerbitAngkasa. Bandung

1993, lnseminasiBuatan pada Ternak. PenerbitAngkasa. Bandung

Turyan, 2005. Penurunan MotilitasSpermatozoa pada BerbagaiBangea Sapi Aklbat ProeeEPembEkuan, SkrlpEl. FakultasPetEmakan. UniversitasBrawiJaya, Malang.

llJ. Ternak Tropika VoL 7. No.2: l-l I